bab iii metodologi penelitian a. pendekatan...
TRANSCRIPT
23
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang akan dibahas oleh peneliti, penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan
untuk memahami subjek secara mendalam, maka dari itu penelitian kualitatif ini
meneliti kondisi objektif tertentu, dan peneliti berperan sebagai intsrumen
penelitian.
Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam
lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa
dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya yang dapat menghasilkan data
deskriptif, yakni berupa pernyataan tertulis. Menurut Moleong (2010: 6)
mengatakan bahwa
penelitian kulitatif merupakan penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, presepsi, motivasi, tindakan dan lain secara holistic dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari pendapat di atas dapat dianalisis bahwa penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Melalui pendekatan
kualitatif ini diharapkan peneliti dapat melakukan kajian secara komprehensif
berkaitan dengan masalah penelitian. Lebih lanjut Sugiyono (2012: 15)
menjelaskan bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)”. Artinya dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
proposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari generalisasi.
24
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seiring dengan pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi,
2008: 1) mengemukakan pengertian pendekatan kualitatif, sebagai berikut:
penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku
orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistik yang utuh.
Dari uraian di atas bahwa penelitian kualitatif bersifat natural yang
mengahasilkan data berupa kata-kata deskriptif. Penelitian kualititatif menurut
Moleong (2010: 7) berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan mengandalkan
manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif,
mengandalkan analisis data, secara induktif mengarahkan sasaran penelitiannya
pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif lebih mementingkan
proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat
kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat
sementara dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak antar
peneliti dan subjek penelitian.
Penelitian kualitatif dirasa sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian
yang akan penulis lakukan, karena penelitian ini sangat memberikan
kesempatan yang luas kepada peneliti untuk memungkinkan peneliti fokus ke
dalam permasalahan yang akan penulis teliti secara mendalam. Sejalan dengan
hal tersebut, Bogdan dan Taylor (dalam Suwandi dan Basrowi, 2008: 22)
mengungkapkan harapan dari pendekatan kualitatif, sebagai berikut:
pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian
mendalam tentang ucapan, tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari
suatu individu, kelompok,masyarakat dan atau suatu organisasi tertentu
dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang
utuh, komprehensif, dan holistik.
Dari uraian di atas bahwa penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Melalui
penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka
alami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono
(2012: 15) “instrumennya adalah orang atau human instrumen, yaitu peneliti itu
sendiri. Untuk dapat mejadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori
25
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan
mengkontruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna”. Sejalan
dengan pendapat Moleong (2010: 132) dalam “penelitian kualitatif manusia
adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses
penelitian, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data,
analisis data, analisis penafsiran dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil
penelitiannya.”
Peneliti kualitatif pergi ke lapangan dan mengamati dan terlibat secara
intensif sampai ia menemukan secara utuh apa yang dimaksudnya. Peneliti
kualitatif yang ingin mengetahui tentang penyelenggaraan sekolah yang efektif, ia
akan tinggal, berpartisipasi, merekam, memotret, mencatat, berkonsultasi dan
melakukan dialog untuk menemukan konsep tentang sekolah efektif, langkah-
langkah yang ditempuh sekolah dalam melaksanakan sekolah efektif, kegiatan
guru, siswa, laporan.
B. Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah yang akan dibahas oleh peneliti, penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan
untuk memahami subjek secara mendalam, maka dari itu penelitian kualitatif ini
meneliti kondisi objektif tertentu, dan peneliti berperan sebagai instrumen
penelitian. Hakikat penelitian kualitatif menurut Moleong (2010: 6) adalah:
penelitian kulitatif merupakan penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, presepsi, motivasi, tindakan dan lain secara holistic dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian kualitatif sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang
akan penulis lakukan, karena penelitian ini sangat memberikan kesempatan yang
luas kepada peneliti untuk memungkinkan peneliti fokus ke dalam permasalahan
yang akan penulis teliti secara mendalam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis. Metode ini dilakukan untuk meneliti suatu objek, suatu kondisi yang
26
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, secara sistematis terhadap masalah
yang sedang dikaji.
Peneliti memandang metode ini sangat tepat untuk digunakan dalam
penelitian yang akan dilakukan. Dengan menggunakan metode ini peneliti dapat
menggambarkan secara luas fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan
menyatukannya menjadi padu mengenai apa yang menjadi suatu permasalahan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kualitatif itu sendiri menggunakan peneliti sebagai
alat untuk mengungkap data dari sumber. Instrumen penelitian adalah alat
pengumpulan data. Menurut Arikunto (2013: 149) “Instrumen penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik”. Teknik pengumpulan data
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Sebelum angket disebarkan angket terlebih
dahulu diuji validitasnya. Adapun kisi-kisi uji validitas dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket Uji Validitas Variabel X
Variabel Sub Variabel Indikator No Soal
(+) (-)
1. Penyampaian
pesan untuk
mengubah
perilaku sikap
1. Penyampaian pesan
2. Bertukar pikiran
3. Verbal dan non
verbal
1,2
4,6,7
8
3,5
9,10
2. Membangun
kepercayaan,
opini, dan
umpan balik
1. Menciptakan
kepercayaan
2. Membuat opini
3. Respon
11,12
14,15
17
13
16
3. Berupa isyarat
fisik,
mendengar
4. Terciptanya
1. Isyarat
2. Mendengar
3. Prasangka
18
19
21
20
22
27
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
prasangka
5. Terciptanya
hubungan
yang
harmonis
1. Saling menghargai
2. Tidak ada
pertikaian/konflik
23
25,26
24
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Uji Validitas Variabel Y
Variabel Sub Variabel Indikator No Soal
(+) (-)
1. Unsur-unsur
kerjaama
1. Sikap kekeluargaan
2. Selalu berbagi
3. Percaya terhadap
rekan
4. Selalu
memperlakukan
setiap orang secara
adil
27
30
31,32
34
28
29
33
2. Faktor-faktor
kerjasama
1. Selalu mengunjungi
tim demi terciptanya
kerjasama yang baik
2. Selalu memikirkan
kerjasama tim dari
pada individu
3. Selalu
berkomunikasi
35
38
39,40
36
37
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2012: 144). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Cara yang
dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal, yaitu
menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan.
Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir
yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan
28
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson
dalam Arikunto (2012: 146) sebagai berikut :
2222 )()()()(
))(()(
YYnXXn
YXXYnrxy
dengan pengertian
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 :
Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 :
Jumlah kuadrat skor total
( Suharsimi Arikunto, 2012 : 146 )
Kesesuaian harga rxy diperoleh dari perhitungan dengan
menggunakan rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel harga regresi
moment dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi tabel,
maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy lebih kecil dari regresi tabel
maka butir instrumen tersebut tidak valid. Selanjutnya agar kisi-kisi angket
dianggap valid maka peneliti mengujikan intrsumen angket tersebut kepada
ektrakurikuler bola basket yang ada di SMK Pasundan 3 Bandung. Adapun hasil
uji instrument angket dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
Butir Soal rXY t hitung t tabel Keterangan
1 0.772 4.378 1.771 Valid
2 0.5641 2.4633 1.771 Valid
3 0.29 1.091 1.771 Tidak Valid
4 0.589 2.63 1.771 Valid
5 0.413 1.634 1.771 Tidak Valid
6 0.5322 2.2663 1.771 Valid
7 0.851 5.839 1.771 Valid
8 0.307 1.163 1.771 Tidak Valid
9 0.513 2.154 1.771 Valid
10 -0.064 -0.233 1.771 Tidak Valid
11 0.579 2.56 1.771 Valid
29
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12 0.52 2.196 1.771 Valid
13 0.168 0.613 1.771 Tidak Valid
14 0.851 5.839 1.771 Valid
15 0.8508 5.8388 1.771 Valid
16 0.8 4.806 1.771 Valid
17 0.851 5.839 1.771 Valid
18 0.876 6.539 1.771 Valid
19 0.851 5.839 1.771 Valid
20 0.472 1.932 1.771 Valid
21 0.6428 3.0255 1.771 Valid
22 0.6368 2.978 1.771 Valid
23 0.604 2.732 1.771 Valid
24 0.604 2.732 1.771 Valid
25 0.699 2.072 1.771 Valid
26 0.707 3.524 1.771 Valid
27 0.772 3.607 1.771 Valid
28 0.78 4.373 1.771 Valid
29 0.78 4.493 1.771 Valid
30 0.783 4.545 1.771 Valid
31 0.6693 3.2478 1.771 Valid
32 0.7503 4.0926 1.771 Valid
33 0.813 5.028 1.771 Valid
34 0.711 3.645 1.771 Valid
35 0.7966 4.7513 1.771 Valid
36 0.803 4.862 1.771 Valid
37 0.718 3.715 1.771 Valid
38 0.689 3.429 1.771 Valid
39 0.681 3.352 1.771 Valid
40 0.71 3.635 1.771 Valid
Dari hasil uji validitas di atas jumlah butir soal yang valid berjumlah 35
sedangkan jumlah butir soal yang tidak valid berjumlah lima butir yaitu butir no 3,
5, 8,10,13. Sehingga instrument angket yang digunakan penulis untuk melihat
efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim dalam permainan bola basket
berjumlah 35 butir soal. Adapun butir soal tersebut dapat dilihat dalam kisi-kisi
angket dan instrumen sebagai berikut:
30
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Angket Komunikasi Variabel X
Variabel Sub Variabel Indikator No Soal
(+) (-)
X 1. Penyampaian
pesan untuk
mengubah
perilaku
sikap
1. Penyampaian pesan
2. Bertukar pikiran
3. Verbal dan non
verbal
1,2
3,4,5
6
2. Membangun
kepercayaan,
opini, dan
umpan balik
4. Menciptakan
kepercayaan
5. Membuat opini
6. Respon
7,8
9,10
12
11
3. Berupa
isyarat fisik,
mendengar
4. Terciptanya
prasangka
7. Isyarat
8. Mendengar
9. Prasangka
13
14
17
15
16
5. Terciptanya
hubungan
yang
harmonis
10. Saling menghargai
11. Tidak ada
pertikaian/konflik
18
20,21
19
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Angket Kerjasama Variabel Y
Variabel Sub Variabel Indikator No Soal
(+) (-)
Y
1. Unsur-unsur
kerjaama
1. Sikap kekeluargaan
2. Selalu berbagi
3. Percaya terhadap
rekan
4. Selalu
memperlakukan
setiap orang secara
adil
22
25
36,27
29
23
24
28
2. Faktor-faktor 1. Selalu mengunjungi 30 31
31
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Instrumen Angket Penelitian Variabel X (Komunikasi)
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Kami berkomunikasi dengan sesama rekan
satu tim ketika latihan maupun
menghadapi pertandingan
2 Biasanya dalam pertandingan kami sering
mengeluarkan kode-kode melalui kedipan
atau kata-kata unik untur mengatur strategi
3 Jika ada rekan yang kesulitan dalam satu
teknik kami biasanya langsung memberi
tahu teknik yang benar untuk diperbaiki
4 Kaptem tim kami selalu mengingatkan
kami untuk saling melengkapi kekurangan
dari masing-masing pemain itulah yang
membuat tim ini semakin solid
5 Kami membicarakan kesalahan-kesalahan
ketika latihan maupun pertandingan untuk
bahan evaluasi tim bola basket
6 Terkadang kami hanya focus pada teknik
kami sendiri tanpa memperdulikan
pendapat dari rekan satu tim
7 Tanpa adanya masalah antar individu
dalam tim membuat komunikasi berjalan
dengan baik
8 Saat merasa terpuruk kata-kata pelatihlah
yang mampu membuat kami kembali
bersemangat
9 Tim adalah individu yang berbeda karakter
tanpa adanya kepercayaan dan saling
menghargai kami bukanlah siapa-siapa
10 Keyakinan antar individu untuk menjadi
juara membuat tim kami semakin tangguh
11 Kemenangan yang diraih terkadang
membuat kami menjadi sombong
kerjasama tim demi terciptanya
kerjasama yang baik
2. Selalu memikirkan
kerjasama tim dari
pada individu
3. Selalu berkomunikasi
33
34,35
32
32
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12 Saling support antar rekan dalam tim
membuat kami semakin bersemangat untuk
berlatih ataupun bertanding
13 Senyuman kapten tim kami menghadapi
lawan menunjukan bahwa tim siap untuk
bertanding
14 Tim kami akan lebih baik ketika saling
terbuka untuk menyampaikan pendapat
15 Terkadang saat berlatih para pemain tidak
lengkap kehadirannya sehingga
kebersamaan dinilai tidak penting lagi
untuk tim
16 Kami sering berbicara terbuka sehingga
ketika ada masalah muncul bisa
diselesaikan dengan kekeluargaan
17 Terkadang ketika belum mampu
melakukan satu teknik tertentu saya
merasa diasingkan
18 Diakui sebagai anggota tim membuat saya
merasa dihargai
19 Puji-pujian kecil saat berlatih ataupun
bertanding membuat kami bersemangat
20 Kami hanya berfikir bahwa kebersamaan
dalam berlatih dapat membangun rasa
saling memiliki
21 Kami senang apabila kami lebih sering
bersama untuk menghabiskan waktu baik
ketika bermain, dan ketika latihan
Tabel 3.7
Instrumen Angket Penelitian Variabel Y (Kerjasama Tim)
No Pernyataan SS S RR TS STS
22 Kami sering berhubungan dan saling
menanyakan kabar masing-masing
saat sedang tidak bersamaan
23 Keklaahan yang kami raih bukan lah
kesalahan tim tetapi kesalahan
perorangan
24 Biasanya pemain yang sudah handal
kemampuan tidak perlu berlatih lagi
25 Tim yang baik adalah tim yang selalu
mengahdapi keadaan apapun secara
33
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, dimana peneliti mengamati
fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan penelitian saat penelitian
dilakukan. Nasution dalam Sugiyono (2012: 64) menyatakan bahwa:
bersamaan
26 Modal utama untuk membangun
kerjasama adalah kepercayaan
terhadap rekan satu tim
27 Kami yakin kemampuan setiap
individu dalam tim memiliki
kemampuan yang sama ketika dalam
pertandingan
28 Saya tidak mau membagi bola untuk
teman yang tidak mampu menguasasi
bola dalam pertandingan
29 Dalam pertandingan kami sering
berkunjung dan berjumpa dengan
teman satu tim
30 Mementingkan kepentingan tim,
saling menghargai keputusan satu
sama lain saya yakin tidak aka nada
konflik di dalam tim
31 Tidak ada tujuan yang jelas membuat
kami berlatih hanya untuk bersenang-
senang saja
32 Kepentingan kami sering berbenturan
dengan kepentingan tim sehingga
kepentingan tim harus di
kesampingkan
33 Kenyamanan bersama tim membuat
kami berlatih dengan serius dan
masing-masing menyimpan tujuan
yang sama
34 Kapanpun selama kami memiliki
waktu luang kebersamaan untuk
sekedar berbincang menjadi hal yang
mengasikan bersama tim
35 Semkin sering kita berkumpul,
bercanda membahas semua masalah
bersama terus melakukan komunikasi
antar sesame rekan tim membuat tim
semakin kuat
34
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan seiring dengan
bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehngga benda-benda yang
sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang
angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.
Sejalan dengan pendapat Basrowi dan Suwandi (2008: 94) yang menyatakan
bahwa “observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data di mana
peneliti mengamati secara visual sehingga validitas data sangat tergantung pada
kemampuan observer”. Oleh karena itu objektifitas seorang peneliti dalam hal
kegiatan observasi ini sangat diutamakan. Lebih lanjut Basrowi dan Suwandi
(2008: 94) mengemukakan bahwa
observasi ini dilakukan dengan melibatkan diri secara aktif dengan aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yakni tinggal di lokasi penelitian
dalam waktu yang relatif cukup lama, sehingga mengetahui secara langsung
aktivitas dan interaksi masyarakat dalam hal yang diteliti.
Merujuk pada pendapat di atas, melalui observasi, penulis mempunyai
kesempatan untuk mengumpulkan data lebih mendalam, sehingga data yang
diperlukan dapat terkumpul secara menyeluruh. Observasi yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan proses
terjadinya kegiatan.
Dalam konteks penelitian kualitatif, observasi tidak untuk menguji
kebenaran tetapi untuk mengetahui kebenaran yang berhubungan dengan aspek
atau kategori sebagai aspek studi yang dikembangkan peneliti. Observasi ialah
kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehingga semua kegiatan yang
sedang berlangsung atau objek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat
dilihat secara nyata.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung
dengan maksud melakukan pengamatan terhadap segala proses yang terjadi secara
langsung di lapangan. Observasi langsung juga dapat disebut dengan observasi
partisipatif, artinya peneliti terjun secara langsung ke dalam situasi dan kondisi
35
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari subjek penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012: 310) yang
mengatakan bahwa:
dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh
sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. dengan observasi partisipan
ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.
Pengamatan langsung dilakukan pada Pembina ekstrakurikuler basket, guru
olahraga, anggota ekstrakurikuler basket.
3. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan berdialog yang dilakukan oleh peneliti kepada
sumber data, ini dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung dari sumber
data. Menurut Moleong (2010: 186) “wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu”. Sedangkan menurut Esterberg dalam Sugiyono (2012: 72)
menjelaskan wawancara adalah “merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu”.
Dengan wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan
pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula
pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai
pengumpul data. Stainback dalam Sugiyono (2012: 318) mengemukakan bahwa
dengan “wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi,
di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Jadi dengan wawancara
maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan
dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini
tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012: 72) yang
mengemukakan bahwa “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
36
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam”.
Wawancara adalah kegiatan dialog atau percakapan yang dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pihak yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara sebagai pihak yang memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang pewawancara ajukan. Maksud mengadakan wawancara seperti
yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moleong (2010: 186), antara lain:
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,
tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; mengkonstruksi kebulatan-
kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan
kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada
masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas
informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan
manusia (triangulasi).
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak
terstruktur, dengan maksud untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
dari narasumber dan mendalam. Pembina ekstrakurikuler basket, guru olahraga,
dan anggota ekstrakurikuler suatu keorganisasian dapat menyampaikan
pernyataan-pernyataan secara leluasa atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
sesuai dengan kasus yang dialaminya, demikian pula sumber data yang lainnya.
Adapun instrument wawancara tidak terstrukutr dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.8
Instrumen Wawancara
No Rumusan
Masalah
Pertanyaan Sumber Data
1 Bagaimana
hubungan
komunikasi antar
individu tim bola
basket?
1. Bagaimana peran anggota
dalam menjaga kerjasama tim?
2. Faktor-faktor apa saja yang
mendukung dalam menjaga
kerjasama dan kekompakan
tim ?
3. Faktor-faktor apa saja yang
menghambat dalam menjaga
kerjasama dan kekompakan
tim ?
4. Bagaiamana sikap anggota tim
Pembina Bola
Basket
Ketua Bola
Basket
Anggota
Ekstrakurikuler
Bola Basket
37
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bola basket dalam membangun
kerjasama dan kekompakan
2 Bagaimana kendala
guru dalam
meningkatkan
efektivitas
komunikasi tim
bola basket SMP N
1 Ciledug?
1. Kendala apa saja yang dihadapi
guru dalam membangun
komunikasi tim bola basket?
2. Permasalahan apa yang muncul
dalam tim bola asket smpn 1
cildedug?
3. Bagaimana fasilitas sekolah
dalam mendukung tim bola
basket?
Pembina Bola
Basket
Ketua Bola
Basket
Anggota
Ekstrakurikuler
Bola Basket
3 Bagaimana upaya
guru dalam
meningkatkan
efektivitas
komunikasi tim
bola basket SMP N
1 Ciledug?
1. Upaya apa saja yang dihadapi
dalam meningkatkan
komunikasi tim bola basket??
2. Solusi alternative apa yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan komunikasi tim
bola basket?
3. Pihak-pihak mana saja yang
harus mendukung dalam
meningkatkan komunikasi tim
bola basket?
Pembina Bola
Basket
Ketua Bola
Basket
Anggota
Ekstrakurikuler
Bola Basket
Wanancara merupakan salah satu metode untuk mendapatkan informasi
seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012: 321) “dalam wawancara tidak
terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh,
sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden”.
4. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk mempelajari dokumen seperti daftar
nama dan jumlah siswa, daftar hadir siswa, daftar nilai siswa dan lain-lain. Studi
dokumentasi digunakan untuk melengkapi data dari teknik pengumpulan data
yang lain. Guba dan Lincoln dalam Moleong (2010: 216) memaknai dokumen
sebagai “setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record (bukti tertulis) yang
tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”. dokumen bisa
38
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bermacam-macam bentuknya, seperti yang dikemukakan oleh Sogiyono (2012:
82):
dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
(life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang
berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa
gambar, patung, film dan lain-lain.
Studi Dokumentasi adalah berupa kegiatan mengumpulkan berbagai hal
yang berhubungan dengan rumusan masalah, baik itu catatan, buku, agenda dan
photo. Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong (2010: 217) dokumen sering
digunakan dalam penelitian karena alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan seperti berikut ini:
1) Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil,
kaya, dan mendorong; 2) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; 3)
Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya
yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks; 4)
Recod relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari
dan ditemukan; 5) keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan
teknik kajian isi; 6) Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk
lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu yang diselidiki.
Dokumentasi adalah kegiatan mencari data mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan rumusan masalah, baik berupa catatan, agenda, photo, surat
kabar dan sebagainya. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah melakukan
pencatatan tentang bukti fisik peranan komunikasi antara anggota dalam
organisasi ektrskurikuler basket.
D. Subjek Penelitian
Sebuah penelitian memerlukan data dan informasi dari berbagai sumber
yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat sesuai dengan tujuan dari
penelitian. Oleh karena itu harus ditentukan subjek penelitian yang dapat
dijadikan sumber data dan informasi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2012: 50) bahwa:
dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu
dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan
39
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ke tempat lain pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau
partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel
teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Dalam penelitian ini, penulis menentukan subjek penelitian sesuai dengan
tujuan dari penelitian ini dilakukan. Berdasarkan pada hal tersebut, maka yang
dijadikan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.9
Subjek Penelitian
No. Subjek Penelitian Jumlah
1 Pembina Ektrakurikuler Basket 1 Orang
2 Ketua Ekstrakurikuler Basket 1 Orang
3 Anggota ekstrakurikuler basket 25 Orang
Jumlah 27 Orang
Sumber : Diolah oleh peneliti 2016
E. Tahap Analisis Data
Analisis adalah suatu usaha untuk menguraikan suatu masalah atau fokus
kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/tatanan bentuk
sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih
terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam Moleong
(2010: 248):
40
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mengsintetisnya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Kegiatan analisis ini dilakukan oleh penulis setelah data yang diperlukan
terkumpul. Pada tahap ini penulis berusaha mengorganisasikan data yang terlah
dihimpun dalam bentuk catatan lapangan dan dokumentasi. Analisis data dalam
penelitian kualitatif, dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
penelitian berlangsung dan setelah selesai di lapangan. Namun Sugiyono (2012:
336) analisis lebih difokuskan selama proses dilapangan, bersamaan dengan
pengumpulan data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman, 2007: 16-18). Analisis
data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus.
Secara jelas teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada bagan di bawah ini :
Gambar 3.1
Komponen Analisis Data
Sumber: Miles dan Huberman (2007: 20)
Pengumpulan
data
Reduksi
data Penarikan
kesimpulan/verifikasi
penyajian
data
41
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan di atas dapat dijelaskan bahwa tiga jenis kegiatan utama analisis data
merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti harus siap bergerak di antara
empat “sumbu” kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak
bolak balik di antara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi.
a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Data yang diperoleh dari lapangan di tulis dalam bentuk uraian yang terinci.
Laporan tersebut harus direduksi terlebih dahulu, dirangkum, dipilih hal-hal yang
pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau pola untuk
memudahkan. Data yang direduksi akan memberi gambaran yang tajam dan
akurat tentang hasil pengamatan di lapangan, dimana dapat dicari kembali bila
peneliti memerlukannya. Menurut Sugiyono (2012: 338) mengatakan bahwa:
reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer
mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Data yang
penulis dapatkan dari lapangan diteliti dan dirinci, karena seiring dengan
waktu yang penulis habiskan untuk menghimpun data, data yang terhimpun
akan lebih banyak.
Oleh karena itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan merinci, serta akan memudahkan penulis untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Dalam Penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memfokuskan hasil
penelitian pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Penelitian difokuskan
pada tanggapan pembina ekstrakurikuler basket, guru olahraga, dan anggota
basket.
b. Display Data
42
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam langkah ini, peneliti membuat semacam matrik, grafik, network, dan
chart yang berguna bagi peneliti dalam memberikan gambaran keseluruhan data
yang diperoleh dan juga memudahkan dalam mengambil keputusan. Menurut
Sugiyono (2012: 341) “dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya”. Penyajian data kualitatif paling sering menggunakan teks yang
bersifat naratif. Lebih lanjut Sugiyono (2012: 341) menjelaskan bahwa “dalam
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut”.
Berkaitan dengan metode penelitian yang penulis pilih yaitu deskriptif analitis,
maka display data yang dilakukan oleh penulis lebih banyak dituangkan dalam
bentuk uraian singkat.
Display data adalah sekumpulan informasi yang akan memberikan
gambaran penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara
terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya.
c. Kesimpulan/Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan oleh Sugiyono
(2012: 345) bahwa “rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan”.
Penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk mencari makna dari data yang
dikumpulkan. Agar mendapatkan suatu kesimpulan yang sahih (valid),
kesimpulan tersebut senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung, untuk
menjamin validitas penelitian dan dapat dirumuskan dalam kesimpulan akhir yang
akurat.
Kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari
arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan
mencari hal-hal penting. Dengan demikian, secara umum proses pengolahan data
43
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimulai dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian ditulis kembali
dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi,
dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis dan
diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik, sebagaimana dikemukakan oleh
Moleong (2000: 192), yaitu :
a) Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk
mengungkap permasalahan secara tepat.
b) Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan,
dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.
c) Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus
penelitian.
Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang akan dilakukan
penulis dalam penelitian ini.
F. Pengujian Keabsahan Data
Hasil penelitian harus memiliki derajat kepercayaan yang dilakukan dengan
pengujian keabsahan data. Keabsahan yang dimaksud adalah data-data yang
diperoleh dari nara sumber yaitu dari Pembina ekstrakurikuler basket, guru
olahraga, anggota ekstrakurikuler basket. Sejalan dengan pendapat Sugiyono
(2012: 366) “uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility
(Validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reabilitas),
dan confirmability (objektivitas)”.
1. Credibility (Validitas internal)
Sugiyono (2012: 368) mengemukakan “uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan
dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan
member check”. Serangkaian aktivitas uji kredibilitas data tersebut penulis
terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Memperpanjang pengamatan
Perpanjangan pengamatan penulis lakukan guna memperoleh data yang
akurat dari sumber data dengan cara meningkatkan intensitas pertemuan
44
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan interaksi dengan sumber data. Sugiyono (2012: 369) menegaskan
bahwa “dengan perpanjangan pangamatan ini berarti hubungan peneliti
dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab,
semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi”.
b. Meningkatkan ketekunan dalam penelitian
Kondisi fisik dan mental peneliti tidak selalu dalam kondisi prima, oleh
karena itu terkadang peneliti didera rasa malas sehingga kurang dapat
berkonsentrasi pada saat melakukan penelitian. Oleh karena itu peneliti
harus meningkatkan ketekunan dalam penelitian, ini dapat di tempuh
dengan cara membulatkan tekad dan niat dari peneliti tersendiri serta
didorong oleh motivasi yang diberikan oleh orang-orang terdekat.
Sugiyono (2012: 371) mengungkapkan “meningkatkan ketekunan dapat
memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati”.
c. Triangulasi data
Menurut Wiliam Wiersma dalam Sugiyono (2012: 372) “triangulasi
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu”. Dalam
penelitian ini triangulasi dilakukan terhadap informasi yang diberikan
pada Pembina ekstrakurikuler basket, guru olahraga, anggota
ekstrakurikuler basket.
1) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Bagan 3.1
Triangulasi dengan Tiga Sumber Data
Ketua
Ekstrakurikuler
Bola Basket
Pembina Eskul
Olahraga Basket
45
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Sugiyono (2012: 372)
2) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.
Bagan 3.2
Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data
Sumber: Sugiyono (2012:37)
3) Triangluasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara
sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data
yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Bagan 3.3
Triangulasi dengan tiga waktu pengumpulan data
Sumber: Sugiyono (2012: 373)
Anggota Ekstrakurikuler basket
November
2015
Agustus
2015
Desember 2015
Observasi Wawancara
Dokumentasi
46
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Analisis kasus negatif
Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang
berbeda atau bahkan bertentangan dnegan data yang telah ditemukan.
Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan
temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi
bila peneliti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan
data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah
temuannya Sugiyono (2012: 374).
e. Menggunakan referensi yang cukup
Yang dimaksud dengan bahan referensi yang cukup disini adalah
adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan
oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung
dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia,
atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto Sugiyono
(2012: 375).
f. Member check
Member check adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para
pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin
kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan
berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka
peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila
perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan
harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan pemberi data menurut
Sugiyono (2012: 376).
2. Transferability (Validitas eksternal)
Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kuantitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat
47
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil.
Nilai transfer berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian
dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain Sugiyono (2012: 376).
Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahmai hasil penelitian
kualitatif yang penulis lakukan sehingga ada kemungkinan untuk
menerapkan hasil penelitian ini, maka penulis membuat laporan dalam
bentuk uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan
demikian penulis menyimpan harapan bahwa pembaca akan dapat
memahami hasil penelitian ini dengan mudah dan mendapatkan penjelasan
yang seutuhnya.
3. Dependability (Reabilitas)
Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reabilitas. Suatu
penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau
mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji
dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian
ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Penelitian seperti ini perlu diuji
dependabilitynya Sugiyono (2012: 377).
Sehubungan dengan uji dependability, penulis melakukannya dengan
cara bekerja sama dengan pembimbing untuk mengaudit keseluruhan
aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian mulai dari menentukan
masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan
analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan
harus dapat ditunjukan oleh peneliti.
4. Confirmability (Objektivitas)
Pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan
uji objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian
telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability
mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan
secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian,
48
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan
fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah
memenuhi standar confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses
tidak ada, tetapi hasilnya ada Sugiyono (2012: 377).
Berkaitan dengan uji confirmability peneliti menguji hasil penelitian
dengan mengaitkannya dengan proses penelitian dan melakukan evaluasi
terhadap hasil penelitian, apakah hasil penelitian merupakan fungsi dari
proses penelitian yang dilakukan atau bukan.
G. Tahap-tahap Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian harus melalui bebrapa tahapan-tahapan
penelitian terlebih dahulu, berikut adalah tahapan-tahapan yang harus
dilaksanakan oleh penulis:
1. Tahap Pra Penelitian
Dalam tahap pra penelitian penulis melakukan persiapan penelitian
yang diperlukan sebelum terjun ke dalam kegiatan penelitian.
Penyusunan rancnagan penelitian, pertimbangan masalah yang menjadi
fokus penelitian, dan mengurus perijinan merupakan kegiatan tahap pra
penelitian ini.
Setelah itu penulis memilih masalah serta menentukan judul dan
lokasi penelitian yang merupakan kegiatan pertama dalam tahap pra
penelitian. Setelah masalah dan judul penelitian dinilai telah mencukup
dan disetujui oleh pembimbing maka penulis melakukan studi lapangan
untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan dijadikan
objek penelitian. Setelah diperoleh gambaran awal mengenai kondisi
subjek penelitian secara umum, langkah selanjutnya adalah menyusun
proposal penelitian dan instrument penelitian yang terdiri dari perangkat
pedoman angket, wawancara, format observasi dan format studi
dokumentasi yang disesuaikan dengan fokus penelitian.
Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan, terlebih dahulu penulis
menempuh proses perijinan sebagai berikut:
49
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengajukan surat permohonan ijin untuk mengadakan penelitian
kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga untuk
mendapatkan surat rekomendasinya untuk disampaikan kepada Dekan
FPOK UPI.
b. Mengajukan surat permohonan ijin untuk mengadakan penelitian
kepada Pembantu Dekan 1 atas nama Dekan FPOK untuk
mendapatkan surat rekomendasi yang kemudian disampaikan kepada
Rektor UPI.
c. Pembantu Rektor 1 atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat
permohonan ijin penelitian untuk disampaikan kepada SMPN 1
Ciledug.
d. Setelah itu penulis menyerahkan surat ijin penelitian dari UPI kepada
bagian kurikulum SMP N 1 Ciledug, Pembina ekstrakurikuler basket,
ketua bola basket, dan anggota ekstrakurikuler basket.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan penelitian selesai ditempuh, dan persiapan
yang menunjang berjalannya penelitian telah lengkap, maka penulis
langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian. Dalam
melaksanakan penelitian, penulis sebagai instrument utama dibantu oleh
pedoman angket, observasi dan wawancara antara penulis dan nara
sumber atau responden.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi
yang diperlukan agar dapat menjawab permasalahan yang belum penulis
ketahui sebelumnya. Setiap selesai melakukan penelitian di lapangan,
penulis menuliskan kembali data-data yang telah dihimpun kedalam
catatan lapangan, dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data secara
utuh.
3. Tahap Analisis Data
Tahap terakhir adalah analisis data. Kegiatan analisis data
dilakukan setelah data yang diperlukan terkumpul. Pada tahap analisis ini
50
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penulis berusaha mengorganisasikan data yang diperoleh dalam bentuk
catatan dan dokumentasi. Demikian serangkaian tahap penelitian yang
dilakukan oleh penulis dalam mengolah dan menganalisis data serta
informasi yang diperoleh dalam penelitian mengenai efektifitas
komunikasi terhadap kerjasama tim dalam cabang olahraga permainan
bola basket.
4. Penafsiran Persentase
Tahap-tahap pengolahan data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pemerikasaanakan kelengkapan jawaban. Pada tahap ini data yang
diperoleh diperiksa kembali untuk mencari jawaban dari kuesioner
yang tidak lengkap.
b. Tally, yaitu menghitung jumlah atau frekuensi dari masing-masing
jawaban dalam kuesioner.
c. Menghitung persentase jawaban responden dalam bentuk tabel
tunggal melalui distribusi frekuensi dan persentase. dengan
menggunakan rumus :
P = f/N x 100%
Keterangan
P : Persentase
f. : Frekuensi data
N : Jumlah sampel yang diolah
(Warsito, 1992:59)
5. Penafsiran data
Penafsiran data dilakukan agar data yang diperoleh dapat
menggambarkan permasalahan yang dikemukakan. Hal ini berdasarkan
presentase terbanyak dari alternative jawaban setiap pertanyaan. Menurut
Suharsimi Arikunto (2012: 226) untuk data yang bersifat kuantitatif
51
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kadang-kadang sesudah sampai ke prosentase lalu ditafsirkan dengan
kalimat yang bersifat kualitatif, maka penafsiran yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.10
Interpretasi Penafsiran Hasil Data
100 % Seluruhnya
90-99 % Sebagian Besar
51-89% Lebih dari setengahnya
50 % Setengahnya
25-49 % Kurang dari setengahnya
0-24 % Sebagian kecil
Sumber : Suharsimi Arikunto (2012: 226)
6. Uji Hipotesis
Menurut Suharismi Arikunto (2012: 55) hipotesis adalah alternatif
dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan
dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang
sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu maka hipotesis
dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai
kebenaran.
Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan
penelitiannya, perhatian peneliti terfokus hanya pada informasi atau data
yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Menurut Borg dan Gall dalam
Suharsimi Arikunto (2012: 50) ada empat persyaratan bagi hipotesis yang
baik, yaitu :
1. Harus menggambarkan hubungan dua atau lebih variabel
2. Dirumuskan sesuai dengan dasar yang kuat
3. Dapat diuji
4. Dinyatakan dalam rumusan yang singkat dan padat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hubungan dua variabel
yaitu variabel X adalah Komunikasi dan variabel Y adalah Kerjasama.
52
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan jenis hipotesisi yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis hipotesis alternatif. Hipotesis alternatif menurut
Suharsimi Arikunto (2012: 47) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya
hubungan antar variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan
“Ha”. Sedangkan hipotesis nol ditulis Ho adalah hipotesis yang menyatakan
ketidakadanya hubungan antar variabel. Berdasarkan permasalahan yang
telah dikemukakan, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan antara efektifitas komunikasi terhadap
kerjasama tim
Ha : Terdapat hubungan antara antara efektifitas komunikasi terhadap
kerjasama tim.
7. Uji Korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya
hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisis korelasi yang digunakan
adalah rumus korelasi product moment :
2222 )()()()(
))(()(
YYnXXn
YXXYnrxy
Untuk mengetahui kadar hubungan antara variabel X dan Y. Adapun
tabel kuat lemahnya korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval koefisien Klasifikasi
0,00-0,199
0,20-0399
0,40-0,599
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
53
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0.60-0,799
0,80-1,000
Kuat
Sangat Kuat
Sumber : (Sugiyono, 2012: 184)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kadar pengaruhnya nilai r di atas
adalah untuk mengetahui kuat atau tinggi maupun lemah ata rendahnya pengaruh
variabel X terhadap Y. Kuat lemahnya korelasi ditentukan oleh besarnya
r.taksiran mengenai besarnya korelasi pada tabel tersebut.