bab iii metodologi penelitian a. metode...

14
23 Anah Hasanah, 2016 PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UPI Kampus Serang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2015, hlm 107) “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Adapun bentuk metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimental design. Sugiyono (2015, hlm. 114) mengemukakan bahwa “Design ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control group design. Menurut Sugiyono (2015, hlm. 116 ) mengemukakan bahwa pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Kelompok pertama menjadi kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran example non example dan kelompok kedua menjadi kelompok kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2015, hlm 116). O 1 X O 2 O 3 O 4

Upload: hoangdien

Post on 08-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

23

Anah Hasanah, 2016 PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2015, hlm 107) “metode

penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan”. Adapun bentuk metode eksperimen

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimental design.

Sugiyono (2015, hlm. 114) mengemukakan bahwa “Design ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen”.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control

group design. Menurut Sugiyono (2015, hlm. 116 ) mengemukakan bahwa

pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak

dipilih secara random. Kelompok pertama menjadi kelompok eksperimen

yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran example non

example dan kelompok kedua menjadi kelompok kontrol yang diberi

perlakuan model pembelajaran konvensional. Desain penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2015, hlm 116).

O1 X O2

O3 O4

O3 O4

24

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

Keterangan :

O1 : Pretest pada kelas eksperimen

O2 : Posttest pada kelas eksperimen

X : Perlakuan (Penerapan model example non example)

O3 : Pretest pada kelas kontrol

O4 : Posttest pada kelas kontrol

C. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Populasi

Sugiyono (2015, hlm. 117) mengemukakan bahwa “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN

Drangong 1 Kota Serang yang berjumlah 50 siswa.

2. Sampel

Sugiyono (2015, hlm 118) mengemukakan bahwa “sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Purposive Sampling atau sampel bertujuan

merupakan teknik penentuan sampel yang dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun sampel dalam penelitian

ini yaitu kelas eksperimen yang berjumlah 25 siswa dan kelas kontrol

berjumlah 25 siswa.

3. Lokasi Penelitian

25

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Drangong 1 Kota Serang.

Peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian karena

sebelumnya peneliti pernah mengajar di sekolah tersebut sehingga

lebih memudahkan untuk berinteraksi dengan siswa di sekolah

tersebut terutama siswa kelas IV dan diharapkan dapat mempermudah

proses penelitian yang dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrument penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah tes. Riduwan (2008, hlm.105) mengemukakan

bahwa “Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilanpengetahuan, inteligensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Instrument tes yang

digunakan berupa tes subjektif berbentuk uraian. Dengan tes berbentuk

uraian guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian

sebanyak 5 soal. Tes yang diberikan terdiri dari :

1. Pretest, diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan.

2. Posttest, diberikan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, tahap awal

yang dilakukan adalah melakkan uji coba instrumen kepada responden

diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji coba ini dilakukan untuk

mengetahui apakah instrument yang akan digunakan telah memenuhi

syarat, yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.

a. Validitas

26

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Menurut Arikunto (dalam Riduwan, 2008, hlm.109) “Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur”. Untuk menguji validitas instrument digunakan softwere

Anates 4.0. Kriteria validitas instrument dapat dilihat pada tabel berikut

(Riduwan, 2008, hlm. 110)

Tabel 3.2

Kriteria Indeks Korelasi (r)

Indeks Korelasi Kriteria

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup tinggi

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat rendah (tidak valid)

Berikut hasil uji validitas instrument dengan menggunakan

softwere Anates 4.0.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas

No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 0,705 Signifikan

2 0,602 Signifikan

3 0,714 Sangat Signifikan

4 0,755 Sangat Signifikan

5 0,759 Sangat Signifikan

27

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kelima

instrument penelitian yang digunakan adalah valid, dengan korelasi

soal nomor satu yaitu 0,705, soal nomor dua 0,602, soal nomor tiga

0,714, soal nomor empat 0,755, dan soal nomor lima 0,759.

b. Reliabilitas

Sugiyono (dalam Farokhah, 2015, hlm. 180) “Sebuah

instrument dapat dikatakan memiliki reliabilitas apabila instrument

tersebut jika digunakan untuk mengukur berkali-kali dapat

menghasilkan data yang sama”. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas

pada tes digunakan rumus Spearman Brown (Riduwan, 2008, hlm.113)

sebagai berikut :

r11=

Keterangan :

r11= Koefesien reliabilitas internal seluruh item

r = Korelasi product moment antara belahan (ganjil-genap) atau

(awal-akhir)

Kaidah keputusan :

Jika r11> r tabel berarti reliabel

Jika r11< r tabel berarti tidak reliable

Setelah koefesien reliabilitas diketahui, kemudian

dikonferensikan dengan kriteria Guilford (Sugiyono dalam Farokhah,

2015, hlm. 20). Kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

28

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Tabel 3.4

Kriteria Reliabilitas Guilford

Koefesien Reliabilitas Kriteria

0,00 – 0,20 Reliabilitas Kecil

0,20 – 0,40 Reliabilitas Rendah

0,40 – 0,70 Reliabilitas Sedang

0,70 – 0,90 Reliabilitas Tinggi

0,90 – 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan dengan

bantuan softwere Anates 4.0, didapatkan hasil bahwa tingkat

reliabilitas soal sebesar 0,84 yang berarti soal tersebut memiliki

tingkat reliabilitas tinggi. Sehingga soal tersebut dapat digunakan

sebagai instrument dalam penelitian ini.

c. Daya Pembeda

Arikunto (dalam Farokhah 2015, hlm. 20) “Daya pembeda

soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Untuk mengetahui daya pembeda soal dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

DP =

Keterangan :

Ru = Jawaban benar kelompok atas

Ri = Jawaban benar kelompok bawah

n = Jumlah siswa

Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut (Arkunto dalam

Farokhah, 2015, hlm.21) :

Tabel 3.5

29

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi Klasifikasi

Kurang dari 0,00 Sangat jelek

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat Baik

Berdasarkan uji daya pembeda yang telah dilakukan pada

instrumen dengan bantuan softwere Anates 4.0, didapatkan hasil

sebagai berikut :

1) Daya pembeda soal nomor 1 yaitu sebesar 0,65. Hal ini berarti

soal nomor 1 memiliki daya pembeda baik.

2) Daya pembeda soal nomor 2 yaitu sebesar 0,45. Hal ini berarti

soal nomor 2 memiliki daya pembeda baik

3) Daya pembeda soal nomor 3 yaitu sebesar 0,65. Hal ini berarti

soal nomor 3 memiliki daya pembeda baik.

4) Daya pembeda soal nomor 4 yaitu sebesar 0, 65. Hal ini berarti

soal nomor 4 memiliki daya pembeda baik.

5) Daya pembeda soal nomor 5 yaitu sebesar 0,85. Hal ini berarti

soal nomor lima memiliki daya pembeda sangat baik.

Dari kelima butir soal yang di uji, empat soal diantaranya

memiliki daya pembeda baik dan satu soal memiliki daya pembeda

sangat baik. Sehingga soal tersebut dapat digunakan sebagai

instrumen penelitian.

d. Tingkat Kesukaran

Arikunto (dalam Farokhah, 2015, hlm 22)

“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

30

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya

dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

mencoba lagi”.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

Tingkat Kesukaran =

Tabel 3.6

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Klasifikasi

0,00 Sangat sukar

1,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

> 1,00 Sangat Mudah

Berdasarkan analisis tingkat kesukaran yang telah dilakukan

dengan bantuan softwere Anates 4.0, diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,67 yang

berarti soal tersebut termasuk klasifikasi sedang.

2) Soal nomor 2 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,77 yang

berarti soal tersebut termasuk klasifikasi mudah.

3) Soal nomor 3 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,52 yang

berarti soal tersebut termasuk klasifikasi sedang.

4) Soal nomor 4 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,67 yang

berarti soal tersebut termasuk klasifikasi sedang.

5) Soal nomor 5 memiliki tingkat kesukaran sebesar 0,47 yang

berarti soal tersebut termasuk klasifikasi sedang.

Hasil analisis setiap butir soal di atas sesuai dengan kisi-kisi

soal yang telah di buat. Berikut adalah kisi-kisi soal yang digunakan.

31

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Tabel 3.7

Kisi-kisi Soal Pretes dan Postes

Materi Indikator No.

Soal

Bobot

Soal

Sifat-sifat

bangun ruang

sederhana

Menggambar bangun ruang balok dan kubus 1 & 4 20

Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok

dan kubus 3 20

Menyebutkan benda-benda yang berbentuk

balok dan kubus 2 20

Menerapkan sifat-sifat bangun ruang balok

dan kubus dalam kehidupan sehari-hari 5 20

Jumlah 5 100

Tabel 3.8

Rubrik Penilaian

Soal no

1 dan 4

Skor 20

Jika siswa mampu menjawab pertanyaan dan

menggambarkan bangun ruang balok dan kubus

dengan tepat.

Skor 10

Jika siswa hanya mampu menjawab satu poin

pertanyaan atau hanya mampu menggambarkan

bangun ruang dan kubus dengan tepat.

Skor 0 Jika siswa tidak mampu menjawab satupun

pertanyaan dengan tepat

Soal no

2 dan 3

Skor 20 Jika siswa mampu menjawab dua poin pertanyaan

dengan tepat.

Skor 10 Jika siswa hanya mampu menjawab satu poin

pertanyaan dengan tepat.

Skor 0 Jika siswa tidak mampu menjawab satupun

pertanyaan dengan tepat

Soal no

5

Skor 20 Jika siswa mampu menjawab pertanyaan dengan

tepat.

Skor 0 Jika siswa tidak mampu menjawab satupun

pertanyaan dengan tepat

Skor Maksimal = 100

32

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

Tabel 3.9

Instrumen Soal Pretest dan Postes

No Indikator Soal

1.

Menggambar

bangun ruang

balok dan kubus

1. Perhatikan gambar di bawah ini !

4. Perhatikan gambar di bawah ini !

2. Menyebutkan

sifat-sifat

bangun ruang

balok dan kubus

2. a. Sebutkan dua benda yang berbentuk kubus !

b. sebutkan empat benda yang berbentuk balok !

3. Menyebutkan

benda-benda

yang berbentuk

balok dan kubus

3. a. Sebutkan 4 sifat-sifat bangun ruang balok !

b Sebutkan 4 sifat-sifat bangun ruang kubus !

4. Menerapkan

sifat-sifat

bangun ruang

balok dan kubus

dalam

kehidupan

sehari-hari

5. Andi ingin membuat sebuah lampion berbentuk kubus.

Ia membutuhkan 12 buah kawat yang sama panjang untuk

membuat kerangkanya, selain itu andi membutuhkan 8

buah manik-manik untuk menghiasi setiap sudut lampion

tersebut. Untuk menutupi kerangka lampion tersebut, Andi

membutukan kertas transparan yang ukurannya sama.

Berapakah jumlah kertas transparan yang dibutukan Andi

untuk menutupi kerangka lampion tersebut?

Termasuk ke dalam bangun

ruang apakah gambar di

samping ?

Gambarkanlah bentuk bangun

ruang tersebut!

Termasuk ke dalam bangun

ruang apakah gambar di

samping ?

Gambarkanlah bentuk bangun

ruang tersebut !

33

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap

persiapan, pelaksanaan dan tahap analisis data.

Gambar 3.1

Prosedur Penilaian

Observasi untuk Menemukan

Permasalahan

Studi Kepustakaan

Penyusunan RPP dengan Model Example

Non Example

Penyusunan RPP dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Konvensional

Penyusunan Instrumen Penelitian, Uji

Coba, dan Validitas Instrumen

Pretest

Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model

Example Non Example

Pelaksanaan Pembelajaran dengan

Menggunakan Model Konvensional

Posttest

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan

34

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

F. Analisis Data

Pada teknik analisis data, data-data yang dianalisis sebagai berikut.

1. Analisis Data Hasil Tes

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran

data berdistribusi normal atau tidak. Normal yang dimaksud adalah

jika sebaran data yang diperoleh terdapat siswa yang memperoleh

nilai rendah, sedang, dan tinggi. Dalam penelitian ini terdiri atas dua

sampel. Sehingga uji normalitas yang digunakan adalah uji

kecocokan (Chi-kuadrat) dengan rumus sebagai berikut (Supriadi,

2016, hlm 21).

frekuensi yang diamati

akan dibandingkan dengan atau dengan α adalah

taraf signifikan 0,05

Adapaun perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini

diperoleh dengan menggunakan program Software Statistic

Passage for SocialScience (SPSS) 22.0 for windows.

b. Uji Homogenitas Variansi

Penelitian ini terdiri atas dua sampel, yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Uji homogenitas variansi dilakukan untuk

35

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

mengatahui apakah kedua kelas tersebut memiliki varians yang sama

atau tidak. Uji homogenitas variansi dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus berikut (Supriadi, 2016, hlm. 31).

F =

Dengan s adalah simpangan baku dan derajat kebebasan dk = n-1 (n

= banyak ,01data).

dibandingkan dengan atau dengan taraf

signifikansi 0.05 serta derajat kebebasan dk1dan dk2.

Adapaun perhitungan uji homogenitas dalam penelitian ini

diperoleh dengan menggunakan program Software Statistic Passage

for SocialScience (SPSS) 22.0 for windows, maka uji homogenitas

yang digunakan yaitu uji Levene’s Test.

c. Uji-t (Uji Dua Rata-rata)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

kesamaan dan perbedaan rata-rata pada kedua sampel. Uji-t

dilakukan apabila data berdistribusi normal dan memiliki varians

yang sama (homogen). Langkah-langkah uji-t (Supriadi, 2016,

hlm.38) adalah sebagai berikut.

1) Mencari deviasi standar gabungan (DSG) dengan rumus :

Keterangan :

= Banyaknya data kelompok 1

= Banyaknya data kelompok 2

36

Anah Hasanah, 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI Kampus Serang

= Varians data kelompok 1

= Varians data kelompok 2

2) Menentukan t hitung dengan rumus

thitung=

Pada penelitian ini, proses pengolahan data dilakukan

menggunakan Software SPSS 22.0 for windows, maka langkah uji-t

yang dilakukan adalah Compare Means-Independent Sample T Test.

d. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa baik pembelajaran yang

menggunakan model konvensional maupun pembelajaran yang

menggunakan model example non example. Adapun perhitungan

gain ternormalisasi mengunakan rumus dari yaitu :

Normalisasi Gain (g) =

Adapun klasifikasi N-Gain adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Klasifikasi Normalisasi Gain

Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Adapun dalam penelitian ini, perhitungan N-gain dilakukan

dengan menggunakan Software SPSS 22.0 for windows.