pengaruh model pembelajaran example non example …

176
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE MELALUI ONLINE TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA KELAS XI SMA NEGERI 8 GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh MASTURA MUHAMAD NIM 105440005115 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

i

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE

MELALUI ONLINE TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

KELAS XI SMA NEGERI 8 GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

MASTURA MUHAMAD

NIM 105440005115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2021

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

ii

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

iii

iii

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

iv

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mastura Muhamad

NIM : 105 4400 051 15

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Example Non Example

Melalui Online Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Kelas XI SMA

Negeri 8 Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya saya

sendiri dan bukan hasil Jiplakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar,…. Maret 2022

Yang Membuat Pernyataan,

Mastura muhamad

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mastura Muhamad

NIM : 105 4400 051 15

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan

Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar,…. Maret 2021

Yang Membuat Perjanjian,

Mastura Muhamad

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jia salah diperbaiki, jika gagal coba lagi.

Esok matahari akan kembali terbit, semangat.

MAAF, TOLONG, PERMISI, dan TERIMA KASIH.

Empat kata esensial yang akan membantu dalam hidup.

Terapkan

-alexander Thian-

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Diriku tersayang, terimakasih sudah berjuang dan berproses sejauh ini,

Terkhusus, skripsi ini untuk mereka yang selalu bertanya

„‟KAPAN SKRIPSINYA SELESAI ? KAPAN WISUDA ?‟‟

Terlambat lulus atau tidak tepat waktu bukan sebuah tindakan kriminal.

Bukan sebaik-baik skripsi adalah yang selesai !? baik itu yang selesai tepat waktu

maupun tidak tepat waktu. Semua sudah diatur sesuai dengan porsinya masing-

masing

I‟m not late, I‟m on time.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

vii

ABSTRAK

Mastura muhammad, 2021. Pengaruh Model Pembelajaran example non

Example Melalui Online Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem

Pernapasan Manusia Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa . Skripsi. Program

Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty, dan Pembimbing II

Muhammad Wajdi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Example non Example terhadap

hasil belajar kognitif Biologi siswa kelas XI MIA SMA Negeri 8 Gowa pada

materi sistem pernapasan manusia dengan desain penelitian “pretest posttest

control group design”. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA SMA

Negeri 8 Gowa yang terdiri dari enam kelas. Sampel penelitian ini sebanyak dua

kelas yaitu kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 3 sebagai

kelas kontrol yang dipilih secara Simple random sampling . Variabel penelitian

terdiri dari variabel bebas yaitu model Example non Example sedangkan variabel

terikat yaitu hasil belajar kognitif siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui

pemberian pretest dan posttest. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan

statistik inferensial dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service

Solutions) versi 24. diatas maka ditarik kesimpulan bahwa dikelas experiment

rentang <75 terdapat 6 peserta didik memperoleh nilai dengan kategor kurang

dengan persentase 20 % pada rentang 75-83 terdapat 19 peserta didik memperoleh

skor kategori cukup dengan presentase 63,3. Kemudian pada rentang 84-92

terdapat 5 peserta didik yang memperoleh kategori baik dengan nilai presentase

16,7. Sedangkan pada rentang 93-100 tidak ada peserta didik yang memperoleh

skor dengan kategori baik sekali. Selanjtnya pada kelas kontrol dapat dilihat

rentang <75 terdapat 8peserta didik yang memperoleh skor dengan kategori

kurang dengan memiliki presentse 60 pada rentang 75-83 terdapat 10 peserta

didik dengan memperoleh skor dengan kategori cukup dengan prentase 33,3

kemudian pada rentang 84-92 terdapat 2 peserta didik yang memperoleh kategori

baik dengan memiliki nilai presentse sebesar 6,7 kemudian pada rentang 93-100

tidak ada peserta didik yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik.

Kata kunci : Example non Example, Hasil Belajar.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan berkah-Nya dan memberikan kesehatan dan rahmat kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Skripsi dengan judul „‟Pengaruh Model Pembelajaran Example Non

Example Melalui Online Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem

Pernapasan Manusia Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa‟‟, yang diajukan

sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan

pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW. Nabi utusan Allah SWT, panutan umat islam yang telah

menggulung tikar-tikar kezaliman dan menghempaskan perdamaian-perdamaian

islam dibuka bumi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi penulis tentu tidak lepas

dari bimbingan, tuntunan, motivasi, semangat dan kasih sayang dari orang-orang

yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karenanya, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

ibu Irmawanty, S.Si.,M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Muhammad

Wadji, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan waktu, tenaga

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

ix

dan pikiran untuk memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi ini. Penulis

juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada: Bapak Dr. H.Ambo Asse,

M.Ag selaku Resktor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib,

M.Pd., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Irmawanty, S.Si.,M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan

kepada penulis selama kuliah, Islamuddin S.Pd., M.Pd selaku kepada sekolah

Sma Negeri 8 Gowa yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian

disekolah yang dipimpin, hasnawiyah S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi di

Sma Negeri 8 Gowa, terkhusus kelas XI MIA I dan MIA MIA II yang bersedia

membantu penulis selama melakukan penelitian, sahabat-sahabat, teman-teman

yang berjuang bersama dan saling menyemangati serta saling membantu dalam

menyusun skripsi. Teman-teman angkatan 16 D yang berjuang bersama dengan

penuh suka duka selama perkuliahan serta teman-teman angkatan 15B yang

senantiasa memberikan support satu sama lain, dan teman-teman seangkatan

biologi. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang

tidak lagi disebutkan satu persatu.

Rasa terima kasih teristimewa penulis mempersembahkan kepada seluruh

keluarga, terkhusus kepada ayahanda Muhammad Hitung dan Alm ibunda tercinta

S.Marwiah Leto atas segala do‟a dukungan dan pengorbanannya yang tidak

terkenal rasa lelah, selama penulis menempuh jenjang pendidikan hingga sampai

pada tahun ini. Untuk saudara-saudaraku kakanda Sutar Muhammad S.Pd,

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

x

Masnawati Muhammad, atas kasih sayang yang tak terhingga yang diberikan

kepada penulis, serta seluruh keluarga yang memberikan doa dan dukungan yang

menjadi kekuatan bagi penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih

cita-cita. Tanpa doa dan dukungan kalian, penulis bukanlah siapa-siapa di

kehidupan ini. Semoga kalian tetap berada dalam lindungan dan rahmat Allah

SWT. Terima kasih.

Makassar, Maret 2021

Penulis

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................................. iii

SURAT PERJANJIAN ................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar ............................................................................................................... 8

B. Model Pembelajaran Example non Example........................................................ 15

C. Materi Sistem Pernapasan Manusia ...................................................................... 21

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

xii

D. Hubungan Model Example non Example dengan Sistem pernapasan

manusia ..................................................................................................................... 24

E. Penelitian Relevan .................................................................................................. 27

F. Kerangka Pikir ......................................................................................................... 31

G. Hipotesis ................................................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian .............................................................................................. 34

B. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 37

C. Definisi Operasional Variabel ................................................................................ 38

D. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 39

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 40

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................................ 44

B. Pembahasan .............................................................................................................. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 55

B. Saran .......................................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 57

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2. 1 Kategori Hasil Belajar Kognitif ............................................................................ 9

2.2 Sintak Model Pembelajaran Example Non Example ........................................ 18

2.3 Kerangka Pikir ........................................................................................................ 35

3.1 Model Desain Penelitian ........................................................................................ 37

3.2 Populasi Penelitian ................................................................................................. 38

3.3 Sampel Penelitian SMA Negeri 8 Gowa ............................................................. 40

3.4 Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Belajar ........................... 41

4.5 Pengelola data Statistic Deskriptip Skor Hasil Tes Belajar Pre-Test- Post-Test

Materi Sistem Pernapasan Manusia ...................................................................... 45

4.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Pada

46Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Setelah Perlakuan (Posttest) ........... 46

4.2 Data Ketuntasan Hasil Belajar (Posttest) Didik Materi Sistem Pernapasan

Manusia Kelas Eksperimen Dan Kelas kontrol ................................................. 47

4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test Dan Post-Test

Kelas Eksperimen ................................................................................................. 49

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

xiv

4.5 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pre-Test Dan Post-Test Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol .......................................................................................................... 50

4.6 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................................. 51

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halama

2.1 Alat-Alat Pernapasan Manusia ............................................................................. 22

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus 65

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 69

3. Soal Pilihan Ganda (PG) 77

4. Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 82

5. Kisi-kisi Soal 88

6. Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 120

7. Daftar Hadir Siswa Kelas XI MIA 2 121

8. Daftar Hadir Siswa Kelas XI MIA 3 122

9. Uji Deskriptif dengan program SPSS 24 126

10. Uji Normalitas dengan program SPSS 24 126

11. Uji Homogenitas dengan program SPSS 24 126

12. Uji Independent Sample T-Test dengan program SPSS 24 126

13. Dokumentasi 129

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakan

Pemerinta Indonesia mewajibkan setiap warna Negara wajib menempuh

jenjang pendidikan minimum 9 tahun. Hal ini dilakukan pemerintah bukan

tanpa alas an. Seperti yang dilihat zaman semakin modern dan semakin

berkembang, oleh karenanya setiap orang harus menempu pendidikan.

Pendidikan memegang peran penting dalam pembentukan kualitas sumber

daya manusia. Hasilnya pembangunan dibidang pendidikan akan sangat

berpengaruh terhadap pembangunan dibidang lainnya. Oleh karena itu

berbagai cara pun ditempuh untuk memperoleh pendidikan baik pendidikan

secara formal maupun pendidikan secara nonformal.

Salah satu tandangan yang dihadapi dunia pada saat ini adalah pendidik

harus mampu menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas, dimana dapat

membentuk dan meningkat rasa ingin tahu, kejujuran, sikap terbuka, objektif,

kreatifitas, toleransi, kecermatan bekerja, rasa percaya diri pada siswa.

Sehingga dapat tercapainya hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar

siswa.

Meningkatnya hasil belajar siswa merupakan salah satu tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Keberhasilan siswa dalam belajar

dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Salah satu factor internal

tersebut adalah keinginan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

Pentingnya menjaga hal tersebut dalam proses belajar tak dapat dipungkiri,

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

2

karena dengan menggerakkan siswa dalam kaitan-kaitan yang dilaksanakan

dalam pembelajaran, akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar. Selain

factor internal, factor eksternal pun sangat mempengaruhi peningkatan hasil

belajar siswa. Factor eksternal yang sangat penting adalah guru, dimana harus

berusaha untuk tercapainya tujuan pembelajaran dikelas, salah satu hal yang

dapat menentukan keberhasilan seorang guru adalah menggunakan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari agar siswa

mampu meningkatkan pembelajaran dengan mudah, menguasai konsep seta

aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas, kesalahan dalam menentukan suatu

model pembelajaran akan mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran,

khususnya pada mata pelajaran, biologi.

Biologi merupakan pembelajaran dari ilmu sains, yang terdiri dari produk

dan proses. Dimana biologi sebagai produk terdiri dari konsep, factor, teori

hokum, yang berkaitan tentang makhluk hidup. Sedangkan biologi sebagai

proses terdiri dari kelompok keterampilan proses yang meliputi, pengamatan,

membuat pertanyaa, menggunakan alat, menggologkan atau

menggelompokkan, menerapkan konsep dan penerapan percobaab, sehingga

siswa dituntut untuk berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran biologi yang dilakukan oleh guru dalam kelas pada dasarnya

harus mampu membimbing dan membantu siswa agar mampu melaksanakan

proses pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran biologi, baik itu secara

produk maupun proses. Akan tetapi, sebagain besar guru masih dominan

menggunakan pembelajaran yang konvesional dalam proses pembelajaran,

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

3

yang dimana hanya guru yang berperan penting dalam dan siswa hanya

melakukan sebagian kecil proses pembelajaran, serta memberikan tugas yang

dikerjakan secara individual atau kelompok. Sehingga jika pembelajaran

seperti ini harus berlanjut, maka siswa akan merasa bosan dan tidak ada

tantangan belajar dan lama kelamaan siswa akan menganggap pembelajaran

bukanlah suatu kebutuhan, melainkan hal biasa saja karena siswa tidak

memiliki kesempatan untuk lebih berperan dalam proses pembelajaran.

Akibatnya, ketidak aktifan siswa dalam prose pembelajaran akan berpengaruh

terhadap potensi yang dimiliki sehingga menyebabkan hasil belajar siswa

rendah.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi system

pernapasan manusia, maka diperlukan model pembelajaran yang dapat

membantu siswa mudah memahami materi pembelajaran seta meningkatkan

keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Adapun model pembelajaran

yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran Example Non Example.

Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara dengan salah satu

guru biologi di SMA Negeri 8 Gowa, dimana mata pelajaran biologi

merupakan salah matapelajaran yang sebagian peserta didik menganggapnya

sulit terutama materi materi yang khususnya memerlukan pemahaman-

pemahaman yang dalam serta memerlukan proses proses pembelajaran

dibandingkan dengan mata pelajaran lainya. Sebab terkendalam dalam

menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Dalam proses pembelajaran dikelas, peserta didik pada umumnya kurang

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

4

bergairah mengikuti pembelajaran, mereka kurang bersemangat

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, kurang aktif mengajukan

pertanaan, dan kurang mampu bekerja sama dengan temannya dalam

berdiskusi kelompok karena sudah terbiasa dalam proses pembelajaran,

dimana guru lebih memegang peran penting dalam proses pembelajaran.

Selain itu pemanfaatan model pembelajaran dan pengajian materi pengajaran

yang kuran menarik juga menimbulkan kebosanan sehingga membantu peserta

didik tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Pemanfaatan model

pembelajaran sebagai wahana dalam menyaurkan informasi merupakan factor

pendukung dari kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, terdapat beberapa

nilai peserta didik yang belum mencpi nilai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang telah ditentukan yaitu 75, dari data guru kelas XI Mia 2 dan Mia

3 yang berjumlah 30 peserta didik, dimana pada kelas XI Mia 2 berjumlah

sebanyak 30 peserta didik, dan Mia 3 berjumlah 30 peserta didik, dengan nilai

peserta didik yang belum mencapai niai KKM sebanyak 56,6% orang peserta

didik dan bagi peserta didik yang belum mencapai nilai KKM yang telah

ditetapkan maka harus mengikuti remedial atau perbaikan yang telah

ditentukan oleh guru.

Selain itu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam

termotivasi aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran adalah model

pembelajaran Example Non Example. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Yulianti, (2015) “motivasi belajar siswa kelas VII negeri

2 seponti, Kabuaten kayong utara dengan menggunakan model pembelajaran

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

5

Example Non Example setelah dilaksanakan tindakan kelas pada siklus I dan

siklus II diperoleh hasil yang berbeda. Adanya peningkatan motivasi 75%

pada siklus I I, sedangkan pada siklus I belum mencapai 65%. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Example Non Example dapat digunakan untuk melihat motivasi belajar siswa

dikelas.

Selanjutnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Rahmat, (2017) dengan

judul “Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII K SMP

Negeri 4 Sungguminasa Kabupaten Gowa”. Dari penelitian yang telah

dilakukan, setelah diadakan perbaikan dan peningkatan kualitas tindakan, dari

siklus I sampai siklus III peserta didik selalu mengalami peningkatan

khususnya pada siklus III, terdapat 97.7% peserta didik merasa lebih mudah

memahami materi pelajaran dengan model pembelajaran Example Non

Example, 95,5% peserta didik yang tidak merasa kesulitan menentukan

jawaban yang benar, 100% peserta didik lebih percaya diri untuk tampil

mempresentasikan kerja kelompoknya, 93,2% peserta didik merasa lebih

terlatih dalam menentukan jawaban tugas yang diberikan, 97.7% peserta didik

bisa bekerja sama dengan team menjadi lebih baik, dan 100% peserta.

Siti Nursilah 2013 Penerapan Model Pembelajaran Examples Non

Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA (Tindakan Penelitian Kelas

pada kelas VIII di SMPN 8 Bandung) hasil belajar siswa mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat melalui siklus dengan nilai rata- rata pretest

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

6

siswa pada siklus I sebesar 55 dengan persentase ketuntasan sebesar 11,36%.

Sedangkan pada nilai posttest siswa sebesar 75 dengan persentase ketuntasan

sebesar 63,64%. Masih ada 16 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu

70 dari 44 siswa. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar

IPS siswa. Nilai rata-rata pretest siswa sebesar 65% dengan persentase

ketuntasan sebesar 30%. Hanya ada 13 siswa yang Hasil ulangan IPS siswa

pada siklus I adalah 11 siswa belum tuntas (28,94%) dan 27 siswa tuntas

(71,05 %) dan rata-rata hasil belajar IPS siswa adalah 70,79.

Penelitian memili model pembelajaran Example Non Example dalam

penelitian ini karena model Example Non Example mampu mengembangkan

kemampuan berfikir, kretif, dan kritis siswa, sehingga proses dan hasil belajar

siswa meningkat dan mencapai KKM yang telah diterapkan. Sebab dengan

menggunakan model Example Non Example, siswa diberi kesempatan untuk

menganalisis gambar yang telah disediakan oleh guru, dan mengaplikasikan

dalam kegidupan sehari-hari.

Model pembelajaran Example Non Example membantu siswa untuk

meningkatkan kepekaan siswa terhadap permasalahan yang ditemuinya

melalui analisis dan contoh-contoh berupa gambar yang relevan, selain itu hal

senada yang diungkapkan oleh Rachmi, (2017). Model Example Non Example

melati siswa untuk dalam memecahkan suatu masalah, mengambil kesimpulan

dalam diskusi atau kerja kelompok, serta dapat meningkatkan pola piker siswa

dalam menganalisis dan mengidentifikasikan sebuah gambar yang ditampilkan

dan disampaikan.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

7

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Example Non

Example merupakan pembelajaran yang menuntut untuk bekerja sama dan

dapat meningkatkan rasa tagging jawab siswa atas apa yang dipelajarinya

dengan cara menyenangkan. Siswa akan bekerja sama antar siswa yang lain

untuk menyelesaikan suatu misi yang diberikan kepadanya. Kegiatan

pembelajaran bersama ini dapat memicu belajar aktif dan kemampuan untuk

mengajar melalui kegiatan pembelajaran kelompok kecil yang memungkinkan

untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia

siswa kelas XI SMA Negeri 8 Gowa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Example Non Example.?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Example Non Example

terhadap hasil belajar materi sistem pernapasan manusiasiswa kelas XI

SMA Negeri 8 Gowa.?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil rumusan masalah masalah tersebut, maka tujuan penelitian

ini adalah.

1. Untuk mengetahui hasil belajar materi sistem pernapasan manusia siswa

kelas XI SMA Negeri 8 Gowa yang diajarkan dengan menggunakan model

Example Non Example .

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

8

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Example

Non Example terhadap hasil belajar materi sistem pernapasan manusia

siswa kelas XI SMA Negeri 8 Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk mengembangkan

metode pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidik.

2. Manfaat bagi penelitian

Dapat menambah wawasan dan pengalaman mengenai pengaruh model

Example Non Example terhadap hasil belajar siswa.

3. Manfaat bagi siswa

Dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut aktif

dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan hasil belajar biologi dapat

meningkat.

4. Manfat bagi guru

Dapat memberikan pengetahuan dan gambaran pada guru mengenai

pentingnya model Example Non Example dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran biologi.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil belajar

1. Definisi Hasil Belajar

Susanto (2017), mendeskripsikan hasil belajar adalah perubahan-

perubahan yang terjadi pada siswa baik itu secara kognitif, afektif, dan

psikomotorik, sebagai hasil dari kegiatan pembelajar. Hasil belajar

diartikan sebagai keberhasilan peserta didik untuk mempelajari materi-

materi pelajaran di sekolah baik itu bentuk skor yang diperoleh hasil tes

yang mengenai materi pembelajaran tertentu. Keberhasilan peserta didik

untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat diketahui melalui evaluasi

yang merupakan penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan

yang efektif terhadap kebutuhan siswa. Prestasi belajar peserta didik itu

tidak hanya diukur dengan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi

juga sikap dan keterampilan.

Huda (2019). Mendeskripsikan hasil belajar adalah suatu proses

dimana peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran yang akan

diajarkan maka setelah mengikuti proses pembelajaran siswa akan

mencapai keberhasilan dalam materi yang diajarkan Prestasi belajar adalah

hasil dari kegiatan belajar yang dicapai oleh peserta didik yang berupa

pengetahuan, keterampilan dan kecakapan yang biasanya dirumuskan

dalam bentuk angka atau huruf dan tanda penghargaan terhadap peserta

didik yang dianggap berhasil (Sudarmini, 2018)

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

10

Menurut Bloom dalam Sudarmini, (2018) hasil belajar dari ranah

kognitif meliputi penguasaan konsep, ide, pengetahuan faktual, dan

berkaitan dengan keterampilan intelektual, kebanyakan pendidik lebih

menitikberatkan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar kognitif.

Tujuan pembelajaran terkait dengan ranah kognitif secara umum

dirumuskan dengan mendeskripsikan perilaku peserta didik. Taksonomi

hasil belajar ini bersifat kumulatif dan merupakan hirarki yang bersifat

sistematis untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan kegiatan

pembelajaran. Hierarki sistematis ini bermakna bahwa hasil belajar pada

level yang lebih tinggi sangat tergantung pada pengetahuan atau

keterampilan prasyarat yang ada pada level di bawahnya. Kategori umum

domain kognitif dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut.

Kategori Implikasi kognitif

Pengetahuan Mengetahui dan mengiat konsep, fakta, symbol, prinsip

Pemahaman Memahami makna

Penerapan Menerapkan pengetahuan pada situasi baru

Analisis Mengeliminir maalah kompleks menjadi lebih

sederhana

Sintesis Memanfaatkan gagasan yang sudah ada untuk

mendapatkan gagasan baru

Menurut Darmadi (2017) yang menjadi indikator utama hasil

belajar siswa yaitu :

a. Ketercapaian daya serap terhadap materi yang akan diajarkan baik itu

secara individual maupun secara berkelompok. Pengukuran daya serap

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

11

biasanya dilakukan dengan menetapkan kriteria ketuntasan belajar

minimal atau (KKM).

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh

peserta didik baik itu secara individual maupun secara kelompok.

2. Karakteristik Hasil Belajar

Menurut Rasyid, (2019) karakteristik terdiri dari hasil belajar juga menjadi

bagian dari karakteristik belajar yang bernilai edukatif dengan ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Prestasi belajar memiliki tujuan

b. Mempunyai prosedur

c. Materi yang ditentukan ditandai dengan aktifitas anak didik

d. Mengoptimal peran guru

e. Kedisplinan

f. Evalusai

3. Jenis-jenis Hasil Belajar

Menurut amninah (2018) hasil belajar secara garis besar terbagi dalam tiga

ranah, yaitu:

a. Hasil belajar kognitif

Pada bidang kognitif mencakup hasil belajar mengingat, memahami,

mengaplikasikan, mengevalusai.

b. Hasil belajar evektif

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

12

Hasil belajar pada ranah evektif berkenan dengan nilai. Menurut

Karthwohl yaitu penerapan, responding, penilaian, organisasi dan

karakteristik nilai dan internalisasi.

c. Hasil belajar psikomotorif

Hasil belajar psikomotorif adalah hasil belajar gerakan atau hasil

belajar gerakan tidak sadar, keterampilan pada gerakan-gerakan tidak

sadar, kemampuan berspektual, termasuk didalamnya membedakan

visual, dan lain-lain, kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan

keharmonisan dan ketetapan, mulai dari ketetapan sederhana sampai

yang kompleks sekaligus.

Menurut susanto, (2017) macam-macam hasil belajar sebagai berikut:

a. Pemahaman konsep, diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap

arti dari materi atau bahan yang telah dipelajar. Pemahaman adalah

suatu proses yang terdiri dari tujuh tahapan kemampuan dengan

kriterian pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan

mengintreprestasikan sesuat maupun memberikan gambaran atau tidak

sekedar mengetahui maupun memberikan uraian dan penjelasan yang

lebih kreatif dan prosesnya bertahap. Masing-masing tahapan

mempunyai kemampuan sendiri, untuk mengukur hasil belajar siswa

berupa pemahaman konsep, guru melakukan evaluasi produk serta tes

baik secara lisan maupun tertuli.

b. Keterampilan proses, merupakan keterampilan yang mengarah kepada

pembangunan kemampuan mental, dan sosial yang mendasar sebagai

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

13

pergerak kemapuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa dengan

mengembangkan sikap kreatif, bertanggung jawab, disiplin, dan kerja

sama. Terdapat enam aspek keterampilan proses yaitu obsevasi,

klasifikasi, pengukuran, mengkomunikasikan, memberikan penjelasan

atau interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan

eksperimen.

c. Sikap, diartikan sebagain kecenderungan untuk melakukan sesuatu

sesuai dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia

sekitarnya baik berupa individual maupun objektif. Terdapat tiga

komponen struktur sikap yaitu komponen kognitif merupakan

represensial apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.

Komponen evektif merupakan pesanan yang mengangkut emosional.

Komponen konatif merupakan aspek kecederungan berlakuan sesuai

dengan sikap yang dimiliki sesorang.

Menurut Jufri, (2016) kategori umum dari ranah kognitif yaitu:

a. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan ada yang bersifat hafalan dan ada yang bersifat faktual,

Pengetahuan hafalan termasuk definisi pasal dalam peraturan dan

perundang-undangan, sedangkan pengetahuan faktual meliputi rumus-

rumus kimia, rumus-rumus molekul, dan angka-angka.

b. Pemahaman (Comprehension)

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

14

Pemahaman diekspresikan dalam bentuk kemampuan memahami

informasi yang diperoleh memanfaatkan dan mengekstrapolasikan

pengetahuan dalam konteks baru, dan menjelaskan makna, dan

menginterpretasikan fakta, memprediksikan dan mengekstrapolasi

pengetahuan tersebut untuk dimanfaatkan dalam situasi yang lain.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan

atau abstrak yang dimiliki pada situasi konkret atau situasi khusus.

d. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan kegiatan mencari pola berpikir yang berkaitan

dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan

bagian dan hubungan diantara bagiannya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan suatu unsur atau bagian

kedalam satu kesatuan yang utuh.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan kategori hasil belajar kognitif yang tertinggi.

Evaluasi meliputi kemampuan memberi keputusan tentang nilai

sesuatu yang dilihat dari beberapa aspek.

4. Factor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Darmadi (2017), faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari

dua macam yaitu:

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

15

a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri

seperti faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan factor-faktor kelelahan.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang keberadaannya itu berasal dari luar

individu, contohnya sepert factor keluarga yaitu bagaimana cara

menasehati atau mendidik, relasasi dengan anggota keluarga, dan

pengertian orang tua, serta latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah

yaitu dengan cara metode mengajar seorang guru , kurikulum yang

berlaku, relasi guru dengan peserta didik dan relasi peserta didik

dengan peserta didik lainnya, dan kedisiplinan sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, metode belajar dan tugas

rumah) dan faktor masyarakat.

5. Prinsip Penilaian Hasil Belajar

Asesmen dilakukan secara autentik yaitu penilaian yang dilakukan

secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses

keluaran (output) pembelajaran yang meliputi ranah pengetahuan, sikap

dan keterampilan. Penilaian autentik penilaian kesiapan peserta didik serta

proses dan hasil belajar secara utuh. Menurut (Astiti,2017) penilaian hasil

belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: terpadu, objektif,

ekonomis, transpirasi, akuntabel, edukatif, sistematis,

menyeluruh/komprehensif, komunitas atau berkesinambungan, sahid atau

valid, adil, beracuan kriteria.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

16

B. Model Pembelajaran

Ada banyak model pembelajaran yang berkembang untuk membantu siswa

untuk berfikir kreatif dan produktif. Bagi guru model-model ini penting

merancang kurikulum. Model pembelajaran harus dianggap sebagai kerangka

kerja structural yang dapat digunakan sebagai pemandu untuk

mengembangkan lingkungan dan aktifitas belajar yang kondusif.

Menutut joyce (2015). Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola

yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas agar lebih konduktif.

Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh

memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Model pembelajaan adalah prosedur sistematis saat mengorganisasikan

pengalaman saat belajar untuk merai tujuan pembelajaran. Dan dapat diartikan

juga sebagai pendekatan yang dipakai didalam aktifitas pembelajaran. Guru

yang kompeten adalah guru yang dapat mengelola program belajar mengajar.

Pengelolah disini mempunyai makna yang luas yang mengangkut bahgaimana

seseorang guru dapat menguasai keterampilan dasar mengajar, layaknya

membuka dan menutup pembelajaran, menjelaskan mengvariasi media,

mengajukan pertanyaan,

Model pembelajaran merupakan model pembelajaran yang pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan proses pembelajaran

didalam kelas maupun tutorial. Menurut Agus (2016) model pembelajaran

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

17

mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termaksud didalam tujuan-

tujuan pembelajaran, tahapan-tahapan dalam tujuan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolah kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistem matis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta

didik mendapatkan informasi, ide keterampilan, cara berfikir, dan

mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan para guru erancangkan aktivitas proses

belajar mengajar.

Sekarang ini sudah banyak sekali dikembangkan beraneka macam model

pembelajaran dari yang muda sampai model yang dibutuhkan banyak alat

bantuk dalam penerapan, seorang guru harus dapat memili model

pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik agar peserta didik lebih

semangat dalam proses pembelajaran berlangsung.

Dalam memilih model pembelajaran, guru haruslah memperhatikan

kondisi dan keadaan siswa dan juga diperhatikan bahan belajar, dan sumber-

sumber belajar yang ada supaya pengguna model pembelajaran dapat

diterapkan dengan efektif dan dapat mendukung kesuksesan peserta didik

pada saat belajar berlangsung.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang disajikan oleh perancang

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

18

pembelajaran dan para pengajar yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran dikelas untuk mencapai tujuan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran koperatif

yaitu model pembelajaran yang menekankan pendekatan pembelajaran yang

berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam

memaksimalkan dalam kondisi belajar untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran. Untuk itu penulis memilih model Example Non Example.

Mengapa.? Karena model pembelajaran Example Non Example termasuk

model yang cocok untuk digunakan untuk kelas tinggi ataupun kelas rendah,

model ini adalah model yang menggunakan contoh-contoh yang berupah

gambar yang mampu meningkatkan semangat belajar peserta didk.

C. Model Pembelajaran Example Non Example

1. Definisi Model Pembelajaran Example Non Exampel

Model pembelajaran Example Non Example merupakan model

pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai bahan pembelajaran.

(Nurochim, 2013) Example Non Example adalah metode belajar yang

menggunakan contoh-contoh, contoh-contoh dapat dari kasus atau gambar

yang relevan dengan kompetensi dasar model Example Non Example juga

merupakan model yang mengajarkan pada peserta didik untuk belajar

mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Example Non Example adalah

salah satu model pembelajaran kooperatif yang penyampaian materinya itu

berupa gambar.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

19

Pembelajaran Example Non Example adalah salah satu contoh-contoh

model pembelajaran yang menggunakan media. Model dalam

pembelajaran merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar

mengajar, memanfaat model ini adalah untuk guru dapat membantu dalam

proses belajar mengajar, mendekati situasi dengan keadaan yang

sesungguhnya. Dengan model, diharapkan proses belajar dan mengajar

lebih komunikatif dan dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah

bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar tersebut.

Model pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar

yang dapat melalui proyektor ataupun yang paling sederhana adalah

gambar, gambar yang gunakan harus jelas dan kelihatan dari jarak jauh,

sehingga peserta didik yang berada paling belakang juga dapat melihat

dengan jelas.

Sedangkan menurut (Hamzah, 2012:112) “Example dan Non Example

adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh melalui

kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar. Melalui model

pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat memilih dan

menyesuaikan dengan contoh-contoh yang ada melalui gambar tersebut

sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa istilah

Example dan Non Example yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

proses pembelajaran biasa menggunakan video tentang kasus-kasus yang

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

20

pernah terjadi atau gambar-gambar tentunya harus relevan mungkin

dengan kompetensi dasar yang akan digali.

Rusman, (2017). Model pembelajaran merupakan suatu pola interaksi

antara peserta didik dengan guru. Berbagai pola piker yang

menghubungkan antara strategi, pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran yang akan diterapkan dalam melakukan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Strategi pembelajaran merupakan

rancangan yang dibuat oleh guru berdasarkan dengan pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru agar lebih

mudah berinteraksi dengan siswa. Model pembelajaran adalah upaya

seorang guru menyiapkan materi untuk pencapaian tujuan tertentu. Teknik

pembelajaran adalah cara yang dilakukan seorang guru dalam menerapkan

suatu secara spesifik.

Guru bisa memiliki model pembelajaran yang diinginkan, guru dapat

memilih model yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Model pembelajaran merupakan suatu hal

yang memiliki hubungan antara konsep satu dengan konsep yang lainnya

yang berupa pola prosedur sistematis yang dikembangkan berdasarkan

teori dan digunakan dalam menngorganisasikan pross belajar mangajar

untuk mencapai tujuan belajar. (Rusman, 2017).

Banyak model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh guru pada

dasarnya untuk memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami

dan menguasai suatu pembelajaran atau materi tertentu. Pengembangan

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

21

model pembelajaran tergantung dari penyesuaian antaramata pelajaran

dengan model pembelajaran. Sehingga, setiap model pembelajaran tidak

diyakini sebagai model pembelajaran yang paling baik, semua tergantung

situasi dan kondisi (Husa,2019).

Model pembelajaran Example Non Example juga ditunjukkan untuk

mengajarkan siswa dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah

konsep, konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara yaitu

pemahaman dan definisi. Model Example Non Example adalah model

yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.

Menurut Buchi (2016). Model pembelajaran Example Non Example

melibatkan siswa untuk:

1. Menggunakan sebuah contoh untuk memperluas pemahaman sebuah

konsep dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.

2. Melakukan konsep penemuan yang mendorong mereka untuk

membangun konsep secara progresi melalui pengalaman langsung

terhadap contoh-contoh yang dipelajari.

3. Mengeksplorasi karaktistik dari suatu konsep dengan

mempertimbangkan bagian Non Example yang memungkinkan

menjadi memiliki krateristik konsep yang telah dipaparkan.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

22

2. Sintaks Model Pembelajaran Example non Example

Adapun sintaks model pembelajaran example non example yang

terdiri dari 5 bagian atau fase , dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Sintaks model pembelajaran Example non Example

Fase-fase Aktivitas guru Aktivitas siswa

• Fase pertama:

Present goals and

set.

• Menyampaikan

tujuan dan

menyiapkan siswa

Guru menyiapkan

siswa dan

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Siswa bersiap untuk

melakukan proses

pembelajaran dan

menerima serta

mempelajari tujuan

pembelajaran.

• Fase kedua: Present

information

• Menyajikan

informasi

Guru menjelaskan

informasi kepada

siswa

Mendengarkan dan

memperhatikan

penjelasan guru

• Fase ketiga:

Organize students

into learning teams

• Mengorganisasi

siswa kedalam tim-

tim belajar

Guru menjelaskan

bahwa aktivitas

yang dilakukan

dengan kelompok

Tiap siswa mencari

kelompoknya masing-

masing

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

23

Fase keempat:

• Asist teamwork and

study

• Membantu kerja tim

dalam belajar

Guru mengarahkan

siswa untuk

mempresentasikan

hasil diskusi

Siswa melakukan

presentasi

Fase kelima:

• provide

recognition

• Memberi

penghargaan

Guru menguji

pengetahuan siswa

mengenai materi

pembelajaran atau

meminta siswa

untuk

menyimpulkan

pembelajaran

Siswa menarik

kesimpulan

Berdasarkan materi

pembelajaran

(Sumber: Novi , 2015)

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example

Menurut Istarani, (2017) langkah-langkah model pembelajaran

Example non example sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

akan diajarkan.

b. Guru menempelkan gambar yang akan diajarakan tersebut di papan

atau melalui OTP.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

24

c. Guru memberi petunjuk dan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk memperhatikan atau menganalisis gambar

tersebut.

d. Melalui diskusi kelompok 3-6 orang peserta didik, hasil diskusi dari

analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.

e. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusi

mereka.

f. Melalui dari komentar atau hasil diskusi peserta didik, guru mulai

mengerjakan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.

g. Kesimpulan pembelajaran dilakukan bersama peserta didik.

4. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Example Non

Example

Kelebihan model Example Non Example.

a. Pembelajaran lebih menarik, hal ini disebabkan karena gambaran

dapat meningkatkan perhatian peserta didik untuk ikut proses belajar

mengajar berlangsung.

b. Peserta didik lebih cepat menangkap materi yang diajarkan, karena

guru menunjukkan gambar dan materi yang ada.

c. Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir peserta didik karena

peserta didik disuruh untuk menganalisis gambar yang ada.

d. Dapat meningkatkan kerjasama antara peserta didik dengan peserta

didik lainnya, sebab diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan

menganalisis gambar yang ada.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

25

e. Dapat meningkatkan tanggung jawab peserta didik, sebab guru

menanyakan alasan siswa untuk menganalisis gambar tersebut.

f. Pembelajaran lebih berkesan, sebab pesrta didik dapat mengamati

langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.

Kekurangan model Example Non Example

a. Sulit menemukan gambar yang berkualitas dan bagus.

b. Sulit menemukan gambar yang sesuai dengan kompetensi siswa

yang dimilikinya.

c. Baik peserta didik maupun guru kurang terbiasa dalam

menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu

materi pembelajaran dengan menggunakan gambar.

d. Tidak tersedianya dana untuk menemukan atau menyediakan

gambar-gambar yang diinginkan.

A. Materi Sistem Pernapasan Manusia

1. Pengertian Pernapasan Manusia

Respirasi atau pernapasan adalah proses penguraian bahan makanan

yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua organ

penyusun tubuh baik itu sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan

manusia. Respirasi dilakukan baik pada siang maupun di malam hari

(Campbell, 2004). Pernapasan atau respirasi adalah saluran proses ganda

yaitu terjadinya pertukaran gas didalam jaringan (pernapasan dalam) yang

terjadi di dalam paru-paru disebut dengan pernapasan luar. Pada

pernapasan melalui paru-paru atau respirasi eksternal oksigen atau (O2)

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

26

dihirup melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernapas oksigen masuk

melalui batang tenggorokan atau trakea dan bronkus ke alveoli dan erat

hubungannya dengan darah dalam kapiler pulmonalis.(Iranto,2017)

Gambar 2.1. alat-alat pernapasan manusia

1. Saluran Pernapasan Pada Manusia

Secara fungsional saluran pernapasan dapat dibagi menjadi dua bagian,

yaitu (Campbell, 2004)

a. Hidung

Rambut zat mukus serta silia yang bergerak melalui arah faring

berperan sebagai sistem pembersih pada hidung. Fungsi

pembersih udara ini juga ditunjang oleh konka nasalis yang

menimbulkan turbulensi aliran udara sehingga dapat

mengendapkan partikel-partikel dari udara yang seterusnya akan

diikat oleh zat mucus.

b. Faring

Faring semacam persimpangan dimana jalur udara dan makanan

saling silang. Faring ini terbagi atas tiga bagian utama yaitu

nasofaring dan orofaring, serta laringofaring.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

27

c. Laring

Setelah melewati hidung udara masuk menuju pangkal tenggorokan

(laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan

merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan

rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring udara

selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea).

d. Trakea

Trakea atau batang tenggorokan. Trakea ini dapat juga dijuluki

sebagai eskalator-mukosiliaris karena silia pada trakea dapat

mendorong benda asing yang terikat zat mucus kearah faring yang

kemudian dapat ditelan atau dikeluarkan.

e. Bronkus atau bronkiolus

Struktur bronkus primer masih serupa dengan struktur trakea

tetapi mulai bronkus sekunder, perubahan struktur mulai terjadi pada

bagian akhir dari bronkus, cincin tulang rawan yang utuh berubah

menjadi lempengan- lempengan. Di dalam paru-paru bronkus

bercabang secara berulang menjadi pipa yang semakin halus disebut

bronkiolus. Pada bronkiolus terminalis struktur tulang rawan

menghilang dan saluran udara pada daerah ini hanya dilingkari oleh

otot polos. Struktur semacam ini menyebabkan bronkiolus lebih

rentan terhadap penyimpanan yang dapat disebabkan oleh beberapa

faktor. Bronkiolus mempunyai silia dan zat mucus sehingga berfungsi

sebagai pembersih udara.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

28

f. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada, antara rongga dada dan

rongga perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma.

Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam

proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi paru-paru kanan dan

paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir, sedangkan

paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru- paru terbungkus oleh

selaput rangkap yang disebut pleura. Diantara selaput rangkap ini

terdapat cairan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari

gesekan ketika mengembang dan mengempis. Paru-paru pada

dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya

bergelembung. Gelembung-gelembung tersebut disebut alveoli

(tunggal, alveolus). Pertukaran gas antara udara dan darah terjadi di

dalam alveoli.

2. Proses Pernapasan manusia

Menurut Irianto (2008), udara dapat masuk atau keluar paru-paru

karena adanya tekanan antara udara luar dan udara dalam paru-paru.

Perbedaan tekanan ini terjadi disebabkan oleh terjadinya perubahan besar

kecilnya rongga dada, rongga perut, dan rongga alveolus. Perubahan

besarnya rongga ini terjadi karena pekerjaan otot-otot pernapasan yaitu

otot-otot antar tulang rusuk dan otot pernapasan tersebut, maka

pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Pernapasan dada

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

29

Pernapasan dada adalah pernapasan yang menggunakan gerakan-

gerakan otot antar tulang rusuk. Rongga dada membesar karena

tulang dada dan tulang rusuk terangkat akibat kontraksi otot-otot yang

terdapat di antara tulang-tulang rusuk. Paru-paru turut mengembang,

volumenya menjadi besar, sedangkan tekanannya menjadi lebih kecil

daripada tekanan di udara luar. Dalam keadaan demikian udara luar

dapat masuk melalui batang tenggorokan (trakea) ke paru- paru

(pulmo).

b. Pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang menggunakan otot-otot

diafragma. Otot-otot sekat rongga dada berkontraksi sehingga

diafragma yang semula cembung menjadi agak rata, dengan demikian

paru-paru dapat mengembang ke arah perut (abdomen). Pada waktu

itu rongga dada bertambah besar dan udara terhirup masuk.

3. Gangguan pada sistem pernapasan

Berikut ini merupakan beberapa gangguan- gangguan yang terjadi pada

sistem pernapasan manusia, antara lain:

a. Radang paru-paru (pneumonia), merupakan radang dinding alveolus

yang disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumonia sehingga

ruangan alveolus terisi secara limfa

b. Pembengkakan kelenjar limfa (amandel, polip, dan adenoid), yang

menyebabkan penyempitan saluran pernapasan dari rongga hidung

(polip) dan tekak (amandel)

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

30

c. Penyempitan saluran pernapasan yang terdiri dari beberapa bagian:

1. Bronkitis, peradangan saluran pernapasan (trakea,bronkus,dan

bronkiolus)

2. Rhinitis, peradangan pada rongga hidung

3. Sinusitis, peradangan rongga hidung sebelah atas

4. Pleuritis, pembengkakan pada selaput pembungkus paru-paru

d. Tuberculous (gangguan pada dinding alveolus), tumbuhnya bintil-

bintil kecil pada dinding alveolus yang menghambat difusi O2 dan

CO2. Gangguan ini disebabkan oleh bakteri Bacterium tuberculosis.

4. Mekanisme Pernapasan Manusia

Pernapasan pada manusia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Pernapasan dada

Pernapasan dada otot yang berperan penting adalah otot tulang

rusuk. Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot

tulang rusuk luar yang berperan dalam meningkatkan tulang-tulang

rusuk dan tulang dalam yang berfungsi menurunkan atau

mengembalikan tulang rusuk dan tulang semula. Bila otot antar tulang

rusuk luar berkontraksi maka tulang rusuk akan terangkat sehingga

volume dada bertambah besar. Bertambah besarnya akan

menyebabkan tekanan dalam rongga dan lebih kecil dari pada tekanan

rongga dada luar. Karena tekanan udara pada rongga dada

menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk

kedalam tubuh proses ini disebut proses inspirasi. Sedangkan pada

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

31

proses ekspirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam tulang rusuk

kembali ke posisi semula dan menyebabkan tekanan udara didalam

tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam

rongga dada dan aliran udara terdorong keluar tubuh, proses ini

disebut respirasi.

a. Pernapasan perut

Pada pernapasan perut ini otot yang berperan aktif adalah otot

diafragma dan otot dinding rongga perut. Bila otot diafragma

berkontraksi posisi diafragma akan mendarat. Hal itu menyebabkan

volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan udaranya

semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan

mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru-

paru (inspirasi)

E. Hubungan Antara Materi Dengan Model Example Non Example

Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang dapat

menciptakan pembelajaran yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah

antara guru dengan peserta didik yang tidak hanya menekankan pada apa yang

dipelajari tetapi menekankan pada bagaimana mereka harus belajar salah satu

alternatif untuk pengajaran mereka harus belajar. Salah satu alternatif untuk

pengajaran tersebut adalah menggunakan model Example Non Example model

pembelajaran Example Non Example ini salah satu jenis kooperatif. Model

Example Non Example ini cocok untuk diterapkan untuk semua mata pelajaran

khususnya materi sistem pernapasan manusia.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

32

Materi sistem pernapasan manusia yang didalamnya mengandung banyak

definisi, fungsi dari sistem pernapasan manusia yang tidak mudah dipahami

oleh siswa maka dari itu model pembelajaran Example Non Example sangat

efektif untuk memudahkan siswa memahami dan mengingat materi yang

disampaikan oleh guru sehingga dapat menciptakan proses belajar yang

menyenangkan dikarenakan siswa belajar dan melihat gambar yang telah

diperlihatkan oleh guru. Kemudian untuk mendukung gambar yang

ditampilkan pada saat pembelajaran merupakan salah satu media yang

dikemas dalam bentuk gambar yang merangsang daya pikir siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

F. Penelitian Relevan

Berikut ini dikemukakan penelitian yang relevan dengan membahas

permasalah yang sesuai dengan permasalahan ini:

1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Anthy dengan berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran Example Non Example Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VI SMP Negeri 5

Sungguminasa Kabupaten Gowa”. Dari penelitian yang telah dilakukan

setelah diadakan perbaikan dan peningkatan kualitas tindakan dari siklus I

sampai siklus III peserta didik selalu mengalami peningkatan khususnya

pada siklus III, terdapat 97.8% peserta didik merasa lebih mudah

memahami materi pelajaran dengan model pembelajaran Example Non

Example, 96,4% peserta didik yang tidak merasa kesulitan menentukan

jawaban yang benar, 100% peserta didik lebih percaya diri untuk tampil

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

33

mempresentasikan kerja kelompoknya, 93,2% peserta didik merasa lebih

terlatih dalam menentukan jawaban tugas yang diberikan, 97.7% peserta

didik bisa bekerja sama dengan team menjadi lebih baik dan 100% peserta

2. R. Susanti dengan judul “Pengaruh Model Example Non Example

Berbantuan Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA” terdapat

kenaikan persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus 1 ke 2 adalah 6%.

Kenaikan persentase ketuntasan belajar peserta didik dari siklus 2 ke siklus

3 adalah 8%. Persentase ketuntasan belajar pada siklus 3 adalah 80,4%.

Sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka

peningkatan ketuntasan ketuntasan belajar peserta didik memenuhi kriteria

ketuntasan minimal 70% dari jumlah peserta didik, sehingga penelitian ini

dikatakan berhasil.

3. Fendi Lestiawan, Arif Bintoro Johan, dengan judul penelitian “Penerapan

Metode Pembelajaran Example Non Example Untuk Meningkatkan

Keaktifan dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pemesanan”. Berdasarkan hasil

analisis data hasil belajar menunjukkan peningkatan yang baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari jumlah nilai rata-rata dan persentase ketuntasan

yang mengalami peningkatan. Pada siklus rata-rata keaktifan belajar

34,78% dari jumlah peserta didik sebanyak 35 peserta didik. Keaktifan

belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 63,09%. Naik

lagi pada siklus II menjadi 89,97%. Berdasarkan hasil penelitian di atas

menunjukkan model pembelajaran example non example mampu

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

34

4. Siti Nursilah 2013 Penerapan Model Pembelajaran Examples Non

Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA (Tindakan Penelitian

Kelas pada kelas VIII di SMPN 8 Bandung) hasil belajar siswa mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat melalui siklus dengan nilai rata- rata

pretest siswa pada siklus I sebesar 55 dengan persentase ketuntasan

sebesar 11,36%. Sedangkan pada nilai posttest siswa sebesar 75 dengan

persentase ketuntasan sebesar 63,64%. Masih ada 16 siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM yaitu 70 dari 44 siswa. Sedangkan pada siklus II

terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa. Nilai rata-rata pretest siswa

sebesar 65% dengan persentase ketuntasan sebesar 30%. Hanya ada 13

siswa yang Hasil ulangan IPS siswa pada siklus I adalah 11 siswa belum

tuntas (28,94%) dan 27 siswa tuntas (71,05 %) dan rata-rata hasil belajar

IPS siswa adalah 70,79

5. Aan Surya Putra/Jurnal/2012 Penerapan Metode Pembelajaran Example

Non Example Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan

Kelas X Di SMK Negeri 2 Yogyakarta Hasil penelitian menunjukkan

bahwa metode pembelajaran Example Non Example dapat meningkatkan

aktivitas positif siswa siklus I ke siklus II, yaitu 12,50% dan menurunnya

aktivitas negatif siswa siklus I ke siklus II, yaitu 6,67% dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa mempengaruhi hasil

belajar siswa, dilihat dari peningkatan nilai siswa pada siklus II. Nilai

ketuntasan siswa dapat dilihat pada siklus I, yaitu pretest sebanyak 5 siswa

(16,67%), posttest I sebanyak 18 siswa atau (60%), dan siklus II, yaitu

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

35

posttest II menjadi 27 siswa atau 87,67%, nilai rata-rata kelas pada tes

siklus I, yaitu saat pretest adalah 72,33 %, posttest I adalah 76,50 dan pada

tes siklus II menjadi 9,67.

G. Kerangka Pikir

Rendahnya hasil belajar siswa merupakan salah satu kegagalan dalam

mencapai tujuan pendidikan, yang seharusnya hasil belajar siswa mengalami

peningkatan. Rendahnya hasil belajar siswa dapat terjadi karena beberapa

faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor

internal tersebut yaitu keinginan siswa untuk mengikuti suatu kegiatan

pembelajaran. Rendahnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran

berlangsung dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa nantinya.

Adapun faktor eksternal yang sangat berpengaruh adalah guru, dimana guru

seharusnya menggunakan model pembelajaran yang mampu membuat siswa

lebih semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi, proses

pembelajaran yang dilakukan guru masih dominan menggunakan

pembelajaran yang konvensional, dimana guru lebih aktif dalam proses

pembelajaran sedangkan keterlibatan siswa sangat kecil. Hal ini membuat

siswa menjadi bosan dan hanya sekedar mendengarkan apa yang disampaikan

oleh guru tanpa merasa tertantang untuk mencari informasi lain.

Salah satu model dan media pembelajaran diduga dapat merangsang

aktivitas belajar siswa dalam mengembangkan pengetahuan tersebut sehingga

meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran Example Non

Example dengan bantuan media gambar merupakan media pembelajaran

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

36

kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa

harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan

mengandung unsur mengamati gambar sehingga membuat proses pembelajaran

lebih menarik dan dapat dinilai dan dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

Berikut bagian kerangka pikir yang disajikan pada tabel 2.3.

Hasil belajar siswa rendah

Guru

Masih menggunakan

pembelajaran konvesional

Siswa

Merasa bosan, tidak ada

tantangan siswa menjadi pasif

dalam kelas

Menerapkan model pembelajaran Example Non

Example

Hasil belajar siswa meningkat dan mencapai KKM

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

37

H. Hipotesis

Hipotesis dalam jenis penelitian ini yaitu adanya pengaruh model Example

Non Example Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Materi Sistem

Pernapasan Manusia Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen semu (quasi eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui

apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Example Non

Example terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 8 Gowa.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pret-Test

Post-Test Control Group Desain yaitu eksperimen yang melibatkan dua

kelompok

Tabel 3.1 Model Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Ekperimen O1 X O2

Kontrol O3 C O4

Keterangan:

O₁ : Pretest pada kelas eksperimen

O₂ : Posttest pada kelas eksperimen

O3 : Pretest pada kelas control

O4 : Posttest pada kelas kontrol

X : Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Example Non

Example

C : Kelas kontrol tidak menggunakan model pembelajaran Example Non

Example

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

39

3. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas adalah penggunaan model pembelajaran

Example Non Example sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar

siswa materi sistem pernapasan manusia.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan disemster ganjil tahun ajaran 2020/2021 di

SMA Negeri 8 Gowa, yang berlokasi di jalan poros malino No 8, Kab

Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

5. Prosedur Penelitian

a) Tahapan Observasi

1. Membuat surat izin penelitian untuk melakukan observasi

disekolah.

2. Bertemu dengan kepala sekolah untuk menyampaikan maksud dan

tujuan dengan membawah surat izin penelitian untuk melakukan

observasi disekolah

3. Melakukan proses pembelajaran melalui online.

b) Tahapan Persiapan

1. Menentukan model pembelajaran Example Non Example sebagai

solusi dari permasalahan yang ada setelah melakukan observasi di

sekolah

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

40

2. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen yang

diberikan perlakuan dengan menggunakan model Example Non

Example dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan.

3. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari. Silabus. RPP.

LKPD.

4. Membuat instrument penelitian berupa soal post-test dan pret-test

berupa soal pilihan ganda mengenai materi sistem pernapasan

manusia.

5. Melakukan uji validasi dan instrument pembelajaran ke validator.

c) Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun ajaran

2020/2021 di SMA Negeri 8 Gowa kelas XI dengan materi sistem

pernapasan manusia. Penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali

pertemuan dimana dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan

dua kali pertemuan untuk melakukan uji tes hasil belajar siswa. Setiap

pertemuan terdiri dari 2 jam pembelajaran (2x25 menit)

d) Tahapan Evalusai

Evalusai pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali:

1. Evaluasi pembelajaran pada penelitian ini dilakukan pada saat awal

pembelajaran sebelum diterapkan model pembelajaran Example

Non Example sengan diberikan pret-test sebanyak 35 soal pilohan

ganda

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

41

2. Setelah pada saat akhir penelitian diberikan post-test sebanyak 35

soal pilihan ganda.

3. Menyususun laporan penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA

Negeri 8 Gowa yang berjumlah sebanyak 150 siswa.

Tabel 3.2 populasi penelitian

No. Rombongan Belajar Jumlah Siswa

1 XI MIA 1 30

2 XI MIA 2 30

3 XI MIA 3 30

4 XI MIA 4 30

5 XI MIA 5 30

Jumlah keseluruhan peserta didik 150 orang

(Sumber: SMA Negeri 8 Gowa)

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Adapun teknik dalam pengambilan

sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik random

sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dilakukan secara

acak, dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan untuk

dijadikan sampel. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah rombongan

belajar kelas XI 2 sebagai kelas eksperimen dan rombongan belajar kelas

XI 3 sebagai kelas kontrol.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

42

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

XI MIA 2 30 Peserta Didik

XI MIA 3 30 Peserta Didik

Jumlah 60 Peserta Didik

C. Definisi Operasional Variabel

Devinisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas yaitu model pembelajaran example non example.

Example Non Example adalah salah satu model yang diterapkan dalam

bentuk gambar dan membuat siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran. model Example Non Example ini merupakan model

pembelajaran kelompok yang dimana dalam proses pembelajaran

dilakukan sebuah tampilan gambar dan selanjutnya akan dilakukan

pertanyaan pada setiap kelompok bagian-bagian pada materi sistem

pernapasan pada manusia. dan selanjutnya kelompok yang paling

banyak menjawab akan diberikan berupa nilai dari guru.

2. Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa yang dicapai peserta didik

setelah dilakukannya post-test dan pre-test.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan

ganda sebanyak 35 butir soal untuk mengukur hasil belajar kognitif biologi

siswa pada materi sistem pernapasan manusia. Dan LKPD lembar kerja

peserta didik yang sesuai dengan tahapan pembelajaran.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

43

E. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari pret-test dan post-test yaitu berupa soal pilihan

ganda jumlah soal sebanyak 35 butir soal dengan lima pilihan jawaban. Pret-

test gunakan untuk melihat atau mengetahui beberapa besar pengetahuan awal

siswa. Sedangkan post-test adalah test yang dilakukan setelah dilakukan

perlakuan untuk melihat hasil belajar siswa.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

analisis statistic deskriptif dan statistic inferensial yaitu analisis data mengenai

hasil post-test dan pret-test kelas eksperimen dan kelas control. Kemudia

analisis data mengenai pengaruh model pembelajaran Example Non Example

terhadap hasil belajar siswa materi sistem pernapasan manusia.

1. Analisis Statistic Deskriptif

Analisis statistic deskriptif digunakan untuk memberikan

gambaran mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya hasil belajar yang diperoleh

dikategorikan kriteria belajar seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.4: Kriterian Hasil Belajar Siswa

Interval Nilai Predikat Keterangan

93-100 A Sangat Baik

84-92 B Baik

75-83 C Cukup

<75 D Kurang

Kemendikbud (2017)

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

44

Kriteria hasil belajar tersebut diatas memiliki batas nilai paling

rendah ditetapkan pada awal tahun ajaran baru yang sering disebut

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar.

Tabel 3.4 Standar kriteria ketuntasan minimal (KKM)

Nilai Kategori

>75 Tuntas

<75 Tidak tuntas

2. Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas

Adapun uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui data

yang diteliti dari populasi yang terdistribusi secara normal atau tidak

normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Kolmogorov-smirnov menggunakan program Statistical Product and

Service Solutions (SPSS) versi 24.

Rumusan hipotesis untuk uji normalitas:

H0 = data berasal dari sampel berdistribusi normal

H1 = data tidak berasal dari sampel yang berdistribusi normal.

Dengan: Jika sig < maka H0 ditolak

Jika sig > maka H0 diterima

Keterangan: tingkat signifikan = 0,05

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

45

b. Uji Homogenitas

Untuk uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data dari

kedua kelompok yang diteliti berasal dari populasi yang homogen atau

tidak. Uji homogenitas digunakan dalam penelitian ini menggunakan

program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 24.

Rumusan hipotesis untuk uji homogenitas:

H0 = tidak terdapat perbedaan variansi antara kedua kelompok

sampel yang (homogen)

H1 = terdapat perbedaan variansi antara kedua kelompok sampe

yang homogeny

Dengan: Jika sig < maka H0 ditolak

Jika sig ≥ maka H0 diterima

Keterangan: tingkat signifikan = 0,05

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan T-Test

(uji perbedaan rata-rata). Cara menghitungnya dengan menggunakan

Independent samples T-Test program SPSS Statistics Base 24.

Rumusan hipotesis untuk T-Test.

H0 = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol

H1= terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Dengan : Jika sig <maka H0 ditolak

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

46

Jika sig ≥maka H0 Diterima

Keterangan : tingkat signifikan = 0.05

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan data yang diperoleh setelah melakukan

sebuah penelitian. Data tersebut merupakan data hasil posttest dari kelas

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Example non Example

dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional,

untuk melihat pengaruh model Example non Example terhadap hasil belajar

siswa kelas XI materi sistem pernapasan manusia.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistic deskriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat

pencapaian hasil belajar biologi peserta didik yang diajar dengan

menggunakan model Example non Example dan pembelajaran

konvensional. Hasil analisis statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS

versi 24. Data pada analisis statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata, skor

maksimum, skor minimum dan standar deviasi. Berdasarkan skor hasil

belajar yang diperoleh siswa pada materi sistem pernapasan manusia di

kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3 SMA Negeri 8 Gowa dapat dilihat pada

tabel-tabel yang disajikan berikut ini.

a. Hasil Belajar Siswa setelah diberikan Perlakuan (posttest)

Berikut ini merupakan data hasil posttest pada siswa XI MIA 2

sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

48

Example non Example dan XI MIA 3 sebagai kelas kontrol yang

menggunakan model konvensional.

Tabel 4.1 pengolah data statistic deskripstif skor hasil tes belajar

(pret-test dan post-test) materi sistem pernapasan manusia

kelas XI MIA 2 SMA Negeri 8 Gowa.

Statistic Kelas eksperimen Kelas kontrol

Pret-test Post-test Pret-test Post-test

Skor sampel 30 30 30 30

Skor Tertinggi 77 90 67 87

Skor Terendah 43 66 37 43

Mean (Rata-rata) 55.37 79.70 49.80 70.87

Range 34 24 30 44

Berdasarkan Tabel 4.1 terdapat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

masing-masing memiliki 30 sampel. Pada kelas eksperimen yang diberi

perlakuan model Example Non Example memperoleh data Pretest skor tertinggi

yaitu 77 dan skor terendah sebesar 43. Sedangkan Post-Test, skor tertinggi 90 dan

skor terendah 66. Adapun nilai rata-rata (mean) Pret-Test sebesar 55.37 dan post-

test sebesar 79.70, kemudian (Range) pada print-test sebesar 34 sedangkan post-

test sebesar 24, . Selanjutnya pada kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan

Example Non Example memperoleh skor tertinggi 67, dan skor terendah sebesar

37, sedangkan Post-Test skor tertinggi yang diperoleh sebesar 87 sedangkan

terendah sebesar 43, adapun nilai rata-rata (mean) Pret-Test sebesar 49.80

sedangkan Post-Test sebesar 70.87, sedangkan (range) pada Pret-Test sebesar 30

sedangkan pada Post-Test sebesar 44.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

49

Adapun skor tes hasil biologi siswa setelah diberi perlakuan (post-test)

kemudian dikelompokkan kedalam kriteria hasil belajar siswa, dimana dalam

kriteria ini terdapat interval nilai yang akan menunjukkan kategori nilai yang

diperoleh, dimana terdiri dari kategori sangat baik, baik, cukup, atau kurang, maka

diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar Biologi

Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah Perlakuan

(post-test)

Interval

Skor

Kategori Kelas Experimen Kelas control

Frekuensi Persentase

(%)

Frekuensi Presentase

(%)

93-100 Sangat baik 0 0 0 0

84-92 Baik 5 16.7 2 6.7

75-83 Cukup 19 63.3 10 33,3

<75 Kurang 6 20 18 60

Jumlah 30 100 30 100

Pada tabel 4.3 maka ditarik kesimpulan bahwa dikelas experiment rentang

<75 terdapat 6 peserta didik memperoleh nilai dengan kategor kurang dengan

persentase 20 % pada rentang 75-83 terdapat 19 peserta didik memperoleh skor

kategori cukup dengan presentase 63,3. Kemudian pada rentang 84-92 terdapat 5

peserta didik yang memperoleh kategori baik dengan nilai presentase 16,7.

Sedangkan pada rentang 93-100 tidak ada peserta didik yang memperoleh skor

dengan kategori baik sekali. Selanjtnya pada kelas kontrol dapat dilihat rentang

<75 terdapat 8peserta didik yang memperoleh skor dengan kategori kurang

dengan memiliki presentse 60 pada rentang 75-83 terdapat 10 peserta didik

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

50

dengan memperoleh skor dengan kategori cukup dengan prentase 33,3 kemudian

pada rentang 84-92 terdapat 2 peserta didik yang memperoleh kategori baik

dengan memiliki nilai presentse sebesar 6,7 kemudian pada rentang 93-100 tidak

ada peserta didik yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik.

Tabel 4.3 Data Ketuntasan Hasil Belajar (posttest) Peserta Didik Materi

Sistem Pernapasan Manusia Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol

Nilai Kategori Kelas Experimen Kelas Kontrol

Frekuensi Persentase

%

Frekuensi Persentase

%

75-100 Tuntas 26 86,7 13 43,4

<75 Tidak tuntas 4 13,3 17 56,6

Jumlah 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan posttest

hasil belajar biologi pada kelas eksperimen dengan menggunakan model Example

Non Example dengan jumlah siswa 30 menunjukkan bahwa 26 orang siswa

termasuk kriteria tuntas dengan persentase mencapai 86,7 % sedangkan siswa

yang berada pada kategori tidak tuntas atau hasil belajar yang dicapai berada

dibawah KKM yaitu 4 orang dengan persentase mencapai 13,3 %. Sedangkan

pada kelas kontrol menunjukkan bahwa 13 orang siswa termasuk kategori lulus

dengan persentase mencapai 43,4 % sedangkan pada kategori tidak tuntas atau

hasil belajar yang dicapai yang berada dibawah KKM yaitu 17 orang dengan

persentase 56,6%.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

51

Grafik 4.1 kategori hasil tes belajar peserta didik materi sistem pernapasan

manusia kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Pada Grafik 4,1 diatas maka ditarik kesimpulan bahwa dikelas experiment

rentang <75 terdapat 6 peserta didik memperoleh nilai dengan kategor kurang

dengan persentase 20 % pada rentang 75-83 terdapat 19 peserta didik memperoleh

skor kategori cukup dengan presentase 63,3. Kemudian pada rentang 84-92

terdapat 5 peserta didik yang memperoleh kategori baik dengan nilai presentase

16,7. Sedangkan pada rentang 93-100 tidak ada peserta didik yang memperoleh

skor dengan kategori baik sekali. Selanjtnya pada kelas kontrol dapat dilihat

rentang <75 terdapat 8peserta didik yang memperoleh skor dengan kategori

kurang dengan memiliki presentse 60 pada rentang 75-83 terdapat 10 peserta

didik dengan memperoleh skor dengan kategori cukup dengan prentase 33,3

kemudian pada rentang 84-92 terdapat 2 peserta didik yang memperoleh kategori

baik dengan memiliki nilai presentse sebesar 6,7 kemudian pada rentang 93-100

tidak ada peserta didik yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kurang Cukup Baik Sangatbaik

Frek

uen

si

Interval Kelas

Kelas Eksperimen

Kelas kontrol

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

52

2. Analisis inferensial

Teknik analisis data inferensial dilakukan untuk menjawab

hipotesis penelitian. Untuk keperluan uji hipotesis ini, maka dilakukan uji

normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Sebelum menguji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis terhadap data penelitian. Uji persyaratan yang

pertama adalah uji normalitas. Pengujian normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Uji normalitas yang

digunakan yaitu dengan menggunakan uji SPSS 22 dengan uji

Normality Test (Kolmogorov-Smirnov). Data dikatakan berdistribusi

normal, jika nilai signifikan (Sig) > 0.05. berdasarkan hasil pengolahan

data dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test Dan PoST-

Test Kelas Eksperimen

Kelas Nilai Signifikan

Pre- Test Eksperimen .200*

Post-Test Eksperimen .008

Pre-Test Kontrol .046

Post-Test Kontrol .200*

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa data hasil belajar baik

kelas experiment maupun kelas kontrol memiliki sig> 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi normal

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

53

b. Uji Homogenitas

Terdapat hasil data dari uji normalitas yang dilakukan, di dapatkanlah

hasil data yang diperoleh dari sampel berdistribusi normal. sesudah

dilakukannya hasil normalitas tersebut, selanjutnya melakukan tes uji

homogenitas yang bertujuan untuk melihat tinggi dari kesamaan

variabel antara dua kelompok variable yaitu kelompok variable

eksperimen dan kelompok variable kelas kontrol. Jika dikatakan

normal homogen apabila nilai signifikannya diatas dari (sig)> 0,05. Uji

homogenitas terdapat buah variable yang dapat diperoleh melalui uji

Homogeneity Of Variance Test dengan bantuan aplikasi SPSS 24.

Untuk melihat hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada tabel

4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas

Eksperimen dan Kelas kontrol

Statistik Pre-Test Post-Test

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Sig 0,001 0,12

Tarif Sig (a) 0,05

Kesimpulan Kedua data Homogeneity Kedua data Homogeneity

Pada tabel 4.5 merupakan hasi uji dari homogenitas yang diperoleh

dari kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan hasil signifikan pre-test

dan post-test

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

54

c. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis data dari dua kelompok yaitu

kelas eksperimen dengan menggunakan model example non example dan

kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional, diketahui

bahwa kedua kelas memiliki sampel yang berdistribusi normal dan kelas

tersebut sifatnya homogen dapat dilakukan Uji hipotesis yang digunakan

pada penelitian ini adalah Uji Independent Sample T-Test program SPSS

Versi 24.

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis

Statistic Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sig 0.12

Sig a < 0.05

Pada tabel 4.5, menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis sebesar 0.12

>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh model

example non example terhadap hasil belajar kognitif siswa materi sistem

pernapasan manusia kelas XI SMA Negeri Gowa.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

55

B. Pembahasan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasi

eksperimen tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada, atau

tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran Example non Example

terhadap hasil belajar biologi siswa materi sistem pernapasan manusia kelas

XI SMA Negeri 8 Gowa. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 8 Gowa dengan

sampel XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 3 sebagai kelas

kontrol. Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen yang model pembelajaran

Example Non Example sedangkan pada kelas kontrol adalah pembelajaran

konvensional. Kedua kelas tersebut diberi tes pengetahuan awal berupa soal

(pre-test) dan soal tes akhir (post-test)

Pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran Example Non

Example pesrta didik menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses

pembelajaran. Banyak terjadi interaksi antara peserta didik dengan guru

maupun interaksi antara pesrta didik dengan peserta didik lainnya. Semua

peserta didik saling berdiskusi bertukar pendapat dengan kelompoknya

masing-masing sehingga tidak ada fasif. Hal ini mengakibatkan semua peserta

ikut berpartisipasi saat proses pembelajaran berlangsung. Suasana yang terjadi

pada saat proses belajar berlangsung pun lebih menyenangkan dan kondusif

sehingga peserta didik menjadi mudah menerimah pembelajaran yang telah

disampaikan. Dikelas yang telah diterapkan model Example Non Example

peserta didik saling bertukar pikiran dan pendapat dengan kelompoknya

masing-masing, serta melatih mereka untuk mampu menganalisis gambar-

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

56

gambar contoh dari materi yang sudah disiapkan oleh guru. Dengan model

pembelajaran Example Non Example ini peserta didik menjadi aktif dan proses

pembelajaran terasa lebih menyenangkan, dan peserta didik menjadi aktif

dalam belajar dan pembelajaran pun terasa lebih menyenagkan dan peserta

didik tidak mudah menjadi bosan, namun tetap menjadi tujuan pembelajaran

yang sudah ditetapkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak menggunakan model

pembelajaran Example Non Example, bahwa tidak semua peserta didik ikut

aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Banyak peserta didik yang

tidak aktif dalam menangapi maupun menyimpulkan materi yang telah

dibahas, hanya sebagian peserta didik yang pandai saja yang aktif berbicara

atau menangapi pertanyaan. Sedangkan yang lain hanya diam dan

mendengarkan apa yang disampaikan disaat proses pembelajaran berlangsung,

dan malu-malu untuk memberikan tanggapan. Suasana dalam kelas pun

menjadi sedikit membosankan dan korak interaksi. Akibatnya tujuan

pembelajaran tidak sepenuhnya tercapai.

Dalam proses pembelajaran daring memerlukan fasilitas seperti

smartphone atau laptop, tetapi ada sebagian siswa yang tidak memiliki

smartphone atau laptop ditambah lagi tidak adanya kuota internet untuk

melakukan pembelajaran secara daring ini menjadi masalah besar bagi guru

dan siswa. Selain itu dengan pembelajaran daring guru juga menjadi

kewalahan dalam menerapkan metodel apa yang akan disampaikan dalam

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

57

proses pembelajaran berlangsung agar siswa memahami materi yang

disampaikan karena pembelajaran daring dilakukan tidak secara bertatap muka

langsung. Pembelajaran secara draing ini kurang efektik karena ada saja alas

an dari siswa yang tidak ada jaringan, tidak ada perangkat seperti smartphone

atau laptop. Maka dari itu guru menjadi kesulitan dalam melakukan proses

pembelajaran daring ini. Setiap siswa memang menginginkan belajar dengan

tenang serta mudah dipahami pada pross pembelajaran daring. Namun, juga

guru menjadi bingung bagaimana mempelajari daring bisa dilkaukan atau

dilaksanakan tanpa ada hambatan apapun serta menjadi beban untuk siswa.

Dalam proses pembelajaran berlangsung penelitian menggunakan dua

aplikasi yaitu aplikasi zoom dan whatsaap untuk proses pembeljaran, dimana

dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example dengan

materi sistem pernapasan manusia. Langka-langka dalam proses pembelajaran

in dimana siswa dibagikan dalam beberapa kelompok melalui apilkasi

whatsaap, selajutnya guru menginstrusikan peserta didik untuk kembalik ke

zoom untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Example Non Example setelah itu guru menjelaskan materi yang

akan diajarkan, selanjutnya pembagian kelompok dan guru menampilkan

gambar siswa diberikan kesempata untuk menganalisis gambar yag

ditampilkan oleh guru melalui ppt. masing-masing kelompok menganalisis

gambar yag ditampilkan dan mendiskusikan melalui aplikasi zoom.setelah

melakukan proses pembelajaran guru mengistrusikan peserta didik untuk

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

58

mengerjakan LKPD yang sebelumnya sudah dikirim melalui aplikasi

whatsaap.

Berdasarkan hasil analisis statistic deskriptif untuk data posttest pada

kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang ajarkan dengan menggunakan

model Example Non Example, rata-rata hasil belajar yang diperoleh sebesar

79,70 sedangkan pada kelas XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen yang

diajarkan menggunakan model konvensional rata-rata hasil belajar yang

diperoleh sebesar 70,87. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa pada kelas yang diajarkan dengan menggunakan model Example non

Example lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas yang

diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini

dikarenakan model pembelajaran Example non Example merupakan model

pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran, dan

metode pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh, contoh-contoh dapat

dari gambar yang relevan. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh

(Hamzah, 2012) membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

dengan menggunakan model Example non Example lebih baik dibandingkan

dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol dengan menggunakan

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan kategori tuntas dan tidak tuntas, maka persentase

ketuntasan hasil belajar setelah diberikan perlakuan (Post-test) pada kelas

eksperimen yang diajar dengan menggunakan model Example non Example

diperoleh hasil 85,7% kategori tuntas. Sedangkan pada kelas kontrol yang

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

59

diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional memperoleh hasil

34,2% kategori tuntas. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa model

Example non Example memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa

Untuk membuktikan apakah ada pengaruh model Example non Example

terhadap hasil belajar biolog peserta didik pada materi sistem pernapasan

manusia, maka dilakukannya tes uji hipotesis. Akan tetapi sebelum melakukan

uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan

uji homogenitas.

Berdasarkan hasil uji prasyarat yang dinyatakan bahwa untuk data pada

kelas eksperimen dan kelas control itu berasal dari populasi berdistribusi

normal dan kedua kelompok berasal dari varians yang selalu homogen,

sehingga akan dilakukan tipe uji hipotesis dan untuk menggunakan uji

independent sample T-Test yang selalu menunjukkan bahwa pada model

pembelajaran Example non Example memiliki pengaruh terhadap hasil belajar

biologi siswa. Hal ini dibuktikan dengan peroleh nilai p= 0,001. Dimana nilai

signifikansi p=0,00 lebih dari 0,05. Maka dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa hipotesis diterima, sehingga kesimpulan adalah terdapat pengaruh

terhadap model Example non Example terhadap hasil belajar kognitif siswa

materi sistem pernapasan manusia kelas XI SMA Negeri Gowa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban dari permasalahan yang ada

adalah ”ada pengaruh model pembelajaran Example Non Example terhadap

hasil belajarn siswa kelas XI SMA Negeri 8 Gowa”

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

60

Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang

menggunakan model Example Non Example lebih tinggi dari pada hasil

belajar peserta didik yang tidak menggunakan model pembelajaran Example

Non Example. Demikia dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan

model pembelajaran Example Non Example memiliki pengaruh terhadap hasil

belajar peserta didik karena dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

kelas XI SMA Negeri 8 Gowa.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Example non Example memiliki pengaruh

terhadap terhadap hasil belajar siswa. Dimana adanya peningkatan hasil

belajar siswa kelas XI SMA Negeri Gowa pada materi sistem pernapasan

manusia yang dapat dilihat pada hasil analisis dan deskriptif yaitu

menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen yang diterapkan model

Example non Example lebih tinggi dengan rata-rata 79% daripada kelas

kontrol yang tidak diterapkan model pembelajaran Example non Example

dengan nilai rata-rata 70%

2. Berdasarkan analisis inferensial, terdapat pengaruh penggunaan model

Example non Example terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas XI SMA

Negeri Gowa Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia. Hal ini

berdasarkan pada data hasil uji hipotesis melalui independent sample T-

Test dengan nilai p=0,001 < a=0,005. Hal ini menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa dengan menggunakan model Example non Example lebih

tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

55

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

62

B. Saran

1. Pembelajaran dengan menggunakan model Example non Example dapat

diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran biologi untuk

membantu dan melatih peserta didik dalam memahami materi

pembelajaran dengan optimal sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Model Example non Example harus sesuaikan dengan materi biologi yang

dianggap tepat agar sintaks pembelajaran Example non Example dapat

dilaksanakan dengan baik

3. Disarankan bagi siswa untuk saling bekerja sama dalam proses

pembelajaran sehingga tercipta interaksi yang baik dalam kelompok. Dan

tak lupa dengan bimbingan dari seorang guru

4. Pembagian waktu setiap sintaks pembelajaran dalam penggunaan model

Example non Example harus dirancang dengan cermat agar waktu dapat

terlaksanakan dengan baik

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

63

DAFTAR PUSTAKA

Aminah, S. 2018. Efektivitas Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Hasil

Belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.

Journal Indragiri.Vol.1 (4), ISSN: 2549-0478

Afandi, Muhammad, dkk. 2017. Model dan Metode pembelajaran di Sekolah.

Semarang: Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Darmadi, H. 2017. Pengembangan Model & Metode Pembelajaran dalam

Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish

Huda, Miftahul. 2019. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta

: Pustaka Pelajar

Hasil Belajar Siswa Kelas VIII IPA SMP Advent Palu. Jurnal Sains dan

Teknologi Tadulako. Vol.5 (3), ISSN: 2089-8630

Jufri, Wahab. 2016. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka

Cipta

Kemendikbud. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.

Jakarta

Kadek, Putriani. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Example Non Example

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII. FIP Universitas Pendidikan

Ganesha Singaraja, Indonesia. E-Journal. Vol:5 N0 : 2

Luh Sri Sudarmini, dkk. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V

Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran Kuta Selatan. E-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4

Pearce, Evelyn, C. 2015. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Riesa Dewi Setianingrum. 2016. Pengaruh Penerapan Tipe Jigsaw Terhadap Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 2 Sabranglor. Jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas

Negeri Yogyakarta. Vol. VI

Rosyid, Moh, Zaiful., Mustajab & Abdullah, Aminol, Rosid. 2019. Prestasi

Belajar. Malang: Literasi Nusantara.

Rachmi, sridianti. 2017. Pengaruh Example Non Example Terhadap Hasil Belajar

Siswa Materi Pencemaran Lingkungan Kelas VII SMP Negeri 3.

Universitas Kapuas Sintang. Jurnal. Vol 2. Nomor 1. ISSN 2580

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

64

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung : Mulia Mandiri Press

Sanjaya. 2016. Penelitian pendidikan, jenis, metode dan prosedur. Jakarta :

kencana prenada media group

Sardirman. 2015. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Rajawali Press.

Jakarta

Setiadi. 2016. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta.

Indomedia Pustaka

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Susanto, A. 2017. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenada Media Group

Syafredi, K. 2018. Hasil Penelitian “Efek Model Pembelajaran dan Kreativitas

terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Siswa”. Jawa Barat:

CV Jejak

Yuliati L. 2015. Efektivitas bahan ajar ipa terpadu terhadap kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa smp. Jurnal pendidikan fisika indonesia. Vol 2, No 1,

ISSN : 1693-1246

Zainal Aqib. 2015. Model-Model, Media Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

Inovatif. Bandung: Yrama Widya

Zulfian. 2014. Pembelajaran Model Example Non Example Berbantuan

PowerPoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar ipa. JPII. Volume 2.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

65

LAMPIRAN

PERSURATAN

VALIDASI INSTRUMEN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

ANALISIS DATA

INSTRUMEN PENELITIAN

DOKUMENTASI

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

66

LAMPIRAN

I

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

67

.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

68

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

69

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

70

LAMPIRAN

II

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

71

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Gowa

Mata Pelajaran : Biologi

Alokasi Waktu : 3x45 Menit

Kelas/ Semester :XI/2

Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai,)

santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3. Mengolah, menalar, dan menyaji, dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

72

Kompetensi Dasar

3.3 : menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dalam kaitannya dengan gangguan fungsi

yang terjadi pada sistem pernapasan manusia

INDIKATOR MATERI POKOK ALOKASI

WAKTU

PENILAIAN SUMBER

BELAJAR

● Menemukan letak dan struktur organ

pernapasan

● Menjelaskan struktur dan fungsi organ

pernapasan manusia

● Menjelaskan mekanisme pernapasan

inspirasi dan ekspirasi

● Menjelaskan factor-faktor yang

mempengaruhi kecepatan pernapasan

● Menjelaskan proses pertukaran gas o2

dengan CO2 dari alveolus dan kapiler

● Menjelaskan volume dan kapasitas paru-

paru

● Organ-organ dan fungsi

sistem pernapasan

manusia, meliputi:

1. Hidung

2. Laring

3. Trakea

4. Bronkus

5. Pulmo

● Mekanisme pernapasan

manusia

● Factor-faktor yang

mempengaruhi

3x45 menit ● Lembar

diskusi

siswa

● Soal pretest

dan posttest

siswa

● Buku Biologi

kelas XI

Penerbit

Yrama Widya

tahun 2017

● Internet

● Gambar

● Video

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

73

● Menganalisis kelainan dan penyakit

terkait sistem pernapasan

● Menjelaskan kandungan zat dalam

rokok yang dapat mengganggu sistem

pernapasan

kecepatan pernapasan

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Gowa

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/Genap

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

75

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada

sistem organ pernapasan manusia dan mengaitkannya dengan

bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme pernapasan serta

gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia

melalui studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1. Menemukan letak dan struktur organ pernapasan manusia

2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan pada manusia

3. Menjelaskan mekanisme pernapasan inspirasi dan ekspirasi

4. Menjelaskan volume dan kapasitas paru-paru

5. Menjelaskan kelainan yang terdapat dalam sistem pernapasan

6. Mendeskripsikan teknologi sistem pernapasan

D. Media dan Alat Pembelajaran

1. Media

a. Model Example non example

b. Aplikasi whatsapp

c. Aplikasi zoom

d. Bahan ajar

e. LKPD

2. Alat dan bahan

a. Smartphone

b. Internet

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

76

E. Langkah-lagkah-pembelajaran

Pertemuan ke-1

Kegiatan pendahuluan Waktu

(menit)

Guru Siswa

10

Orientasi

● Melalui aplikasi Whatsapp Guru

memberi salam pembuka

● Guru menanyakan kabar dan

menginstruksikan peserta didik

untuk berdoa

● Guru mengecek kehadiran siswa

● Peserta didik

menjawab salam

● Peserta didik

menjawab dan berdoa

● Peserta didik

mengabsen di aplikasi

grup whatsapp

Apersepsi

● Guru mengingatkan kembali materi

prasyarat dengan dengan memberi

pertanyaan yang berkaitan dengan

pelajaran yang akan dilakukan

● Siswa mendengarkan

dan menjawab

pertanyaan yang

diberikan

Motivasi

● Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik dengan menggali

pengetahuan awal siswa,„‟apa

fungsi dari hidung?”, “jika kalian

terkena pilek atau flu, apakah kamu

dapat bernafas dengan baik?”, “jika

seseorang sulit bernapas, apa yang

akan terjadi pada orang tersebut?”.

● Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

● Peserta didik mencoba

menjawab pertanyaan

guru

● Peserta didik

mendengar dan

menyampaian tujuan

belajar dan mengikuti

langkah-langkah

pembelajaran

● Peserta didik

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

77

● Guru menyampaikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan

pertama

● Guru mengarahkan peserta didik

untuk meninggalkan grup whatsapp

dan melanjutkan proses

pembelajaran di aplikasi zoom

menyimak dan

mencatat poin penting

yang disampaikan oleh

guru

● Peserta didik

meninggalkan grup

dan melanjutkan

proses pembelajaran di

aplikasi zoom

Kegiatan Inti Waktu

(menit)

Guru Siswa

5

(pemberian rangsangan)

● Melalui aplikasi zoom guru

memberikan rangsangan untuk

memusatkan perhatian siswa pada

topik materi dengan menampilkan

gambar mengenai materi “struktur

organ pernapasan manusia‟‟

● Melibatkan peserta didik secara

aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran;

● Siswa

memperhatikan

dan mengamati

gambar yang

ditampilkan

● Siswa aktif dalam

proses

pembelajaran

(Identifikasi masalah)

● Melalui aplikasi zoom guru

mengorganisir peserta didik menjadi

5 kelompok

● Guru menampilkan gambar melalui

PPT

● Guru memberikan arahan dan

kesempatan kepada masing-masing

● Siswa membentuk

kelompok kecil

yang terdiri dari

4/5 orang

● Siswa

memperhatikan

gambar yang

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

78

kelompok untuk menganalisis

gambar yang ditampilkan.

● Melalui diskusi kelompok, hasil

diskusi dari analisis gambar tersebut

dicatat di kertas

● Guru memberi kesempatan kepada

setiap kelompok untuk membaca

hasil diskusi

ditampilkan

● Siswa

memperhatikan

gambar yang

ditampilkan

● Siswa mencoba

untuk menjawab

(pengolahan data)

● Guru meminta setiap kelompok

untuk membaca hasil diskusi

● Guru memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk

menanggapi atau menambahkan

jawaban dari kelompok yang

melakukan presentasi

● Siswa membaca

hasil diskusi

● Siswa menanggapi

atau menambahkan

jawaban dari

kelompok

presentasi apabila

ada perbedaan

Kegiatan penutup Waktu

(menit)

Guru Siswa

10 ● Guru memberikan

penghargaan kepada siswa

yang memiliki kinerja yang

baik serta motivasi untuk

siswa yang masih kurang

● Guru memberikan pesan-

pesan moral kepada siswa

● Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan terima

kasih diikuti dengan salam

penutup

● Siswa memberikan

apresiasi kepada

temannya yang sudah

aktif selama

pembelajaran

● Siswa mendengarkan

pesan-pesan yang

disampaikan guru

● Siswa mengucapkan

terima kasih dan

menjawab salam dari

guru

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

79

A. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-2

Kegiatan Pendahuluan Waktu

(menit)

Guru Siswa

Orientasi

● Melalui aplikasi Whatsapp

Guru memberi ssalam

pembuka

● Guru menanyakan kabar dan

menginstruksikan peserta

didik untuk berdoa

● Guru mengecek kehadiran

siswa

● Peserta didik menjawab salam

● Peserta didik menjawab dan

berdoa

● Peserta didik mengabsen di

aplikasi grup whatsapp

10

Apersepsi

● Guru mengingatkan kembali

materi prasyarat dengan

dengan memberi pertanyaan

yang berkaitan dengan

pelajaran yang akan

dilakukan

● Siswa mendengarkan dan

menjawab pertanyaan yang

diberikan

Motivasi

● Guru memberikan motivasi

kepada peserta didik dengan

menggali pengetahuan awal

mengenai materi system

pernapasan manusia

● Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

● Guru menyampaikan materi

● Peserta didik mencoba

menjawab pertanyaan guru

● Siswa memperhatikan

● Peserta didik mendengar dan

menyampaian tujuan belajar

dan mengikuti langkah-

langkah pembelajaran

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

80

yang akan dibahas pada

pertemuan pertama

● Guru mengarahkan peserta

didik untuk meninggalkan

grup whatsapp dan

melanjutkan proses

pembelajaran di aplikasi

zoom

● Peserta didik menyimak dan

mencatat poin penting yang

disampaikan oleh guru

● Peserta didik meninggalkan

grup dan melanjutkan proses

pembelajaran di aplikasi zoom

Kegiatan Inti Waktu

(menit) Guru Siswa

(pemberian rangsangan)

● Melalui aplikasi zoom guru memberikan

rangsangan untuk memusatkan perhatian

siswa pada topik materi dengan

menampilkan gambar mengenai materi

“penyakit-penyakit yang terdapat dalam

system pernapasan ‟‟

● Melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran;

● Siswa

memperhatikan dan

mengamati gambar

yang ditampilkan

● Siswa aktif dalam

proses pembelajaran

5

(Identifikasi masalah)

● Melalui aplikasi zoom guru

mengorganisir peserta didik menjadi 5

kelompok

● Guru menampilkan gambar melalui PPT

● Guru memberikan arahan dan

kesempatan kepada masing-masing

kelompok untuk menganalisis gambar

yang ditampilkan.

● Siswa membentuk

kelompok kecil yang

terdiri dari 4/5 orang

● Siswa

memperhatikan

gambar yang

ditampilkan

● Siswa mencoba

5

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

81

● Melalui diskusi kelompok, hasil diskusi

dari analisis gambar tersebut dicatat di

kertas

● Guru memberi kesempatan kepada setiap

kelompok untuk membaca hasil diskusi

● Guru meminta peserta didik untuk

meninggalkan aplikasi zoom dan

berdiskusi melalui aplikasi whatsapp

untuk menjawab

● Siswa meninggalkan

aplikasi zoom dan

lanjut diskusi

melalui aplikasi

whatsapp

(pengolahan data)

● Guru meminta setiap kelompok untuk

membaca hasil diskusi

● Guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk menanggapi atau

menambahkan jawaban dari kelompok

yang melakukan presentasi

● Siswa membaca hasil

diskusi

● Siswa menanggapi

atau menambahkan

jawaban dari

kelompok presentasi

apabila ada

perbedaan

Kegiatan Penutup Waktu

(menit) Guru Siswa

● Guru memberikan penghargaan

kepada siswa yang memiliki

kinerja yang baik serta motivasi

untuk siswa yang masih kurang

● Guru memberikan pesan-pesan

moral kepada siswa

● Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan terima kasih

diikuti dengan salam penutup

● Siswa memberikan

apresiasi kepada temannya

yang sudah aktif selama

pembelajaran

● Siswa mendengarkan

pesan-pesan yang

disampaikan guru

● Siswa mengucapkan

terima kasih dan

menjawab salam dari guru

10

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

82

SOAL PRE-TEST Dan POST-TEST

Materi pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/2

Materi : Sistem Pernapasan Pada Manusia

Jumlah soal : 35

waktu : 60 Menit

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL

Lengkapilah data diri anda pada kolom yang telah di

sediakan di lembar jawaban sebelum mengerjakan soal.

Bacalah soal dengan cermat sebelum memilih jawaban.

Pilihlah salah satu jawaban yang di anggap benar dengan

memberi tanda (X) pada pilihan A, B, C, D.E

Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan Anda

ingin menggantinya, coretlah dengan dua garis lurus

mendatar pada jawaban yang salah, kemudian berilah tanda

silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar

Kerjakan soal dengan jujur sesuai kemampuan anda.

Salah tapi jujur itu jauh

lebih baik guys..!!!

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

83

Berilah tanda (X) pada satu jawaban yang paling tepat !

1. Saat menghirup napas, otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang dada

naik sehingga….

a. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar di dalam paru-

paru dan udara keluar dari paru-paru

b. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara membesar di dalam paru-

paru dan udara keluar dari paru-paru

c. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara mengecil di dalam paru-paru

dan udara masuk ke paru-paru

d. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara di dalam paru-paru

membesar dan udara masuk ke paru-paru

e. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara di dalam paru-paru

mengecil dan udara masuk ke paru-paru

2. Kandungan zat di dalam rokok mengakibatkan kanker dan merusak paru-paru

adalah….

a. Timbal

b. Sianida

c. Metanol

d. Nikotin

e. Tar

3. Pertukaran CO2 dengan O2 pada alveolus paru-paru terjadi secara…

a. Hipotonis

b. Osmosis

c. Difusi

d. Hipertonis

e. Transport pasif

4. Proses pernapasan inspirasi dengan hubungan kerja otot paling tepat

adalah….

a. Otot diafragma berkontraksi, maka udara keluar dari paru-paru

b. Otot diafragma berkontraksi, maka paru-paru akan mengembang

c. Otot diafragma relaksasi, maka udara masuk ke dalam paru-paru

d. Otot diafragma relaksasi, maka tekanan udara dalam paru-paru mengecil

e. Otot diafragma relaksasi, maka terjadi inspirasi yang kuat

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

84

5. Proses melembabkan, menyaring, dan menghangatkan udara yang dihirup saat

pernapasan, terjadi di bagian....

a. Faring

b. Hidung

c. Laring

d. Trakea

e. Paru-Paru

6. Amatilah gambar di bawah ini:

Berdasarkan dari gambar tersebut, perbedaan antara pernapasan internal

dengan eksternal adalah….

a. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan

karbondioksida antara sel-sel tubuh dengan lingkungan eksternal,

sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran udara yang terjadi

antara darah dan tubuh.

b. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen

dengan karbondioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal,

sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran udara yang terjadi

antara darah dan sel-sel tubuh.

c. Pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di arteri,

sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di

pembuluh vena.

d. Pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di hidung

dengan paru-paru, sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran O2

dengan CO2 di jaringan-jaringan tubuh.

e. Pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan mulut,

pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dengan CO2 di paru-paru

7. Proses keluarnya O2 pada pernapasan dada disebabkan otot antar tulang

rusuk….

a. Berkontraksi, tekanan udara rongga dada seimbang

b. Berkontraksi, tekanan udara rongga dada lebih tinggi

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

85

c. Berkontraksi, tekanan udara rongga dada rendah

d. Relaksasi, tekanan udara rongga dada tinggi

e. Relaksasi, tekanan udara rongga dada rendah

8. Saat orang berenang di laut kemudian tenggelam akan mengalami gangguan

pada organ pernapasannya karena….

a. Tidak adanya kontraksi pada paru-paru

b. Alveolus yang mengalami kebocoran

c. Pembuluh darah pada paru-paru mengalami pecah

d. Terisi air di dalam alveolus

e. Oksigen tidak dapat melewati bronkiolus

9. Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan……

a. Jenis kelamin dan ketinggian tempat

b. Jenis makanan yang di makan

c. Jenis kelamin dan warna kulit

d. Banyak minum dan makan

e. Hormon yang tidak stabil

10. Cermatilah gambar sistem pernapasan manusia di bawah ini.

Berdasarkan gambar, pertukaran oksigen dan karbon dioksida

berlangsung pada organ nomor…..

a. 5

b. 4

c. 3

d. 3

e. 1

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

86

11. Gangguan pernapasan yang mengakibatkan berkurangnya daerah pertukaran

O2 dengan CO2 disebut emfisema. Gangguan ini muncul disebabkan ada

kerusakan berupa radang pada….

a. Trakea

b. Membran mukosa

c. Tenggorokan

d. Dinding alveolus

e. Rongga Faring

12. Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf yang terletak

di….

a. Medula spinalis

b. Mesencéfalo

c. Medulla oblongata

d. Serabut aferen nervus vagus

e. Medulla spinalis dan pons varoli

13. Pendaki gunung akan mengalami gangguan pada tubuhnya jika sudah

mencapai ketinggian di atas 1.600 meter. Gangguan tersebut erat kaitannya

dengan…...

a. Suhu lingkungan yang sangat dingin

b. Kesulitan pengeluaran CO2 dari paru-paru

c. Kadar oksigen yang rendah pada ketinggian tersebut

d. Tiupan angin yang sangat kencang pada ketinggian tersebut

e. Banyaknya oksigen yang dapat diambil setiap kali bernapas

14. Kondisi orang yang sedang gelisah dapat mengalami gangguan sesak napas

yang disebut…

a. Hipoksemia

b. Sianosis

c. Asma

d. Dyspnea

e. Asfiksia

15. Operasi untuk memperlancar jalan napas dengan cara pembuatan lubang pada

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

87

bagian dinding trakea disebut….

a. Terapi oksigen hiperbarik

b. Operasi bronkus

c. Trakeostomi

d. Terapi oksigen

e. Trakeologi

16. Setelah pernapasan biasa kemudian udara yang dihirup dengan

membesarkan rongga dada sekuat-kuatnya adalah….

a. Udara cadangan inspirasi

b. Udara residu fungsional

c. Udara cadangan ekspirasi

d. Udara vital

e. Udara tidal

17. Pertukaran antara CO2 dengan O2 dalam kapiler terjadi secara…

a. Serentak antara CO2 dan O2

b. Osmosis, perpindahan molekul pelarut melalui selaput semipermeabel

dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau sebaliknya.

c. Difusi, pada alveolus molekul gas bergerak dari tekanan parsial rendah ke

parsial tinggi.

d. Difusi, pada alveolus molekul gas bergerak dari tekanan parsial tinggi ke

parsial rendah

e. Jawaban C dan D salah

18. Berikut ini adalah organ pernapasan pada manusia:

1) Bronkiolus 4) Alveolus (7) Faring

2) Laring 5) Trakea

3) Bronkus 6) Hidung

Udara masuk ke dalam paru-paru secara berurutan melewati….

a. 6-2-7-1-3-4-5 d. 6-2-7-3-1-4-5 e. 6-7-2-3-5-1-4

b. 6-7-2-5-3-1-4 c. 6-7-2-5-1-3-5

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

88

19. Analisis yang sesuai dengan gambar dibawah ini kaitannya dengan sistem

pernapasan manusia adalah….

a. Orang yang rajin olahraga maka badannya akan menjadi sehat dan kuat

b. Orang yang akan berolahraga akan mempengaruhi kesehatan paru-paru

manusia

c. Orang yang berolahraga akan mempunyai frekuensi pernapasan yang

tinggi karena banyaknya O2 yang dibutuhkan

d. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan tinggi karena

mampu mengendalikan ritme pernapasan

20. Coba perhatikan gambar di bawah ini!

Organ sistem pernapasan manusia berturut-turut adalah….

a. Hidung – faring – trakea – laring - bronkus – bronkiolus – alveoli

b. Hidung – laring - faring – trakea – bronkiolus – bronkus – alveoli

c. Hidung – faring – laring - trakea – alveolus – bronkus – bronkiolus

d. Hidung – trakea – faring – laring – bronkus – bronkiolus – alveoli

e. Hidung – trakea - laring – faring – bronkiolus – bronkus – alveolus

21. Permasalahan polusi udara, seseorang dapat dinyatakan keracunan zat tertentu

yang mengakibatkan hemoglobin di dalam darah tidak mampu mengikat

oksigen.

Zat apakah yang dapat menyebabkan kondisi tersebut?

a. Karbon dioksida

b. Karbon monoksida

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

89

c. Belerang

d. Nitrogen

e. Sulfur

22. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan manusia adalah…..

a. Umur, suhu, aktivitas, dan emosi

b. Posisi tubuh, rasa sakit, dan warna kulit

c. Ketinggian tempat, aktivitas, dan emosi

d. Status kesehatan, emosi, dan status sosial

e. Jenis kelamin, warna kulit, dan rasa takut

23. Kapiler darah banyak terdapat di dalam rongga hidung yang berfungsi

untuk…..

a. Memproduksi lendir

b. Menghangatkan udara

c. Menyaring debu

d. Alat indera penciuman

e. Menyaring dan memilah udara

24. Orang yang makan sambil berbicara dapat menyebabkan tersedak, hal

tersebut terjadi karena….

a. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama-

sama tertutup, sehingga makanan dapat masuk ke dalam trakea.

b. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea salah

satunya terbuka, sehingga makanan dapat masuk ke dalam esophagus.

c. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama-

sama terbuka, sehingga makanan dapat masuk dalam trakea.

d. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama

terbuka, sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam trakea.

e. Saat makanan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama-

sama menutup, sehingga makanan dapat masuk ke dalam trakea.

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

90

25. Adanya virus yang menimbulkan radang selaput mukosa saluran pernapasan

menimbulkan penyakit….

a. Tuberkulosis

b. Faringitis

c. Apnea tidur

d. Influenza

e. Asfiksia

26. Karbon dioksida yang diangkut oleh darah yang terbanyak dalam bentuk…..

a. Terikat oleh hemoglobin (HbCO2)

b. Terlarut di dalam plasma darah

c. Ion bikarbonat (HCO3-)

d. Asam karbonat (H2CO3)

e. Karbonat anhidrase

27. Black lung merupakan penyakit paru-paru menahun yang disebabkan oleh…..

a. Kafein pada kopi

b. Terhirup partikel asbes

c. Paparan batu bara dan debu

d. Kecanduan merokok

e. Paparan karbon monoksida

28. Gejala asfiksia disebabkan oleh….

a. Kelebihan oksigen

b. Kekurangan oksigen

c. Kelebihan karbondioksida

d. Kekurangan karbondioksida

e. Keturunan PaO2

29. Mekanisme pernapasan manusia 2 tahap, tahap inspirasi terjadi bila....

a. Otot-otot antar tulang rusuk menegang (kontraksi) dan pada saat yang

bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada mengecil, paru-

paru mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung paru-paru turun

menjadi lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer sehingga udara

mengalir masuk ke paru-paru

b. Otot-otot antar tulang rusuk mengendur (relaksasi) dan pada saat yang

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

91

bersamaan otot diafragma juga mengendur, rongga dada menyempit, paru-

paru terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru turun

c. Otot-otot antar tulang rusuk menegang (kontraksi) dan pada saat yang

bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada membesar, paru-

paru mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung paru-paru turun

menjadi lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer sehingga udara

mengalir masuk ke paru-paru

d. Otot-otot antar tulang rusuk mengendur (relaksasi) dan pada saat yang

bersamaan otot diafragma mengembang, rongga dada menyempit, paru-

paru terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru naik

lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, udara mengalir keluar dari paru-

paru

30. Kandungan zat di dalam rokok mengakibatkan kanker dan merusak paru-paru

adalah….

a. Timbal

b. Sianida

c. Metanol

d. Nikotin

e. Tar

31. Perasaan sulit bernafas ditandai dengan nafas yang pendek, karena suplai

oksigen ke dalam jaringan tubuh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan.

Kelainan/ gangguan tersebut merupakan….

a. Hiperkapnia

b. Asfiksia

c. Bronkitis

d. Sianosis

e. Dyspnea

32. Difteri merupakan gangguan pernapasan pada paru-paru manusia disebabkan

oleh bakteri….

a. Corynebacterium

b. Epstein-Barr Virus (EBV)

c. Mycoplasma Pneumoniae

d. Influenza

e. Rhinoviruses

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

92

33. Udara sisa yang masih berada di dalam paru-paru manusia setelah

menghembuskan udara sekuat-kuatnya, disebut udara….

a. Kapasitas vital

b. Komplementer

c. Pernapasan

d. Cadangan

e. Residu

34. Orang yang menghirup gas CO masuk ke dalam sistem pernapasan manusia

mengakibatkan kematian karena…..

a. Afinitas Hb terhadap CO lebih rendah daripada afinitas O2

b. Afinitas Hb terhadap CO lebih tinggi daripada afinitas O2

c. Paru-paru gagal berkontraksi

d. Otot diafragma melemah

e. Proses ekspirasi terhambat

35. Coba perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar pada angka 1 tersebut merupakan salah satu organ pernapasan yang

berfungsi untuk….

a. Tempat pita suara dan menghasilkan suara sehingga bisa berbicara

b. Pertukaran udara atmosfer ke kapiler tenggorokan

c. Membantu esophagus menutup sewaktu menelan

d. Membantu laring menutup sewaktu menelan

e. Memproduksi lendir sewaktu menelan

1

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

93

1

TABEL KISI-KISI SOAL POST-TEST dan PRET-TEST

Indikator Soal Kunci

Jawaban

Aspek

Kognitif

1. mengidentifikasi struktur

jaringan organ pada sistem

respirasi manusia

1. perhatikan gambar dibawah ini

Gambar pada angka 1 tersebut merupakan salah satu organ

pernapasan yang berfungsi untuk….

a. Tempat pita suara dan menghasilkan suara sehingga bias berpicara

b. Pertukaran udara atmosfer ke kapiler tenggorokan

c. Membantu esophbagus menutup sewaktu menelan

d. Membantu laring menutupi sewaktu menelan

e. Memproduksi lender sewaktu menelan

B C3

2. Disaat menghirup napas, otot-otot antar tulang rusak berkontaksi,

tulang dada naik sehingga...

a. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar didalam

paru-paru dan udara keluar dari paru-aru

b. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara membesar didalam

paru-paru dan udara keluar dari paru-paru

E C3

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

94

c. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara mengecil didalam

paru-paru dan udara masuk keparu-paru

d. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara didalam paru-paru

membesar dan udara masuk ke paru-paru

e. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara didalam paru-paru

mengecil dan udara masuk ke paru-paru

3. Perhatikan gambar dibawah ini.

organ sistem pernapasan manusia berturut-turut adalah....

a. Hidung-faring-trakea-laring-bronkus-bronkiolus-alveolus

b. Hidung-laring-trakea-faring-bronkiolus-bronkus-alveolus

c. Hidung-faring-laring-trakea-alveolus-bronkus-bronkiolus

d. Hidung-trakea-faring-laring-bronkus-bronkiolus-alveolus

e. Hidung-trakea-laring-bronkiolus-bronkus-alveolus

C C2

4. Operasi untuk memperlancarkan jalan napas dengan cara pembuatan

lubang pada bagian dinding trakea disebut....

a. terapi oksigen

D C2

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

95

b. terapi oksigen hiperbalik

c. operasi bronkus

d. trakeostomi

e. trakeologi

5. perhatikan gambar dibawah ini.

Berdasarkan ganbar tersebut, pertukaran oksigen dan karbon

dioksida berlangsung pada organ nomor....

a. 5

b. 4

c. 3

d. 2

e. 1

E C3

6. Proses melembabkan, menyaring, dan menghangatkan udara yang

dihirup saat pernapasan, terjadi dibagian....

a. Faring

b. Hidung

c. Trakea

d. Laring

A C4

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

96

e. Paru-paru

7. Kondisi orang yang sedang gelisa dapat mengalami gangguan sesak

napas disebabkan....

a. Hipoksemia

b. Sianosis

c. Asma

d. Dhypnea

e. Anfiksia

D C3

8. kapiler darah banyak terdapat di dalam rongga hidung yang

berfungsi....

a. Reproduksi lendir

b. Menghangatkan udara-udara

c. Menyaring debu

d. Alat indra penciuman

e. Menyaring dan memilah

B C4

9. Pada proses masuknya O2 pada pernapasan dada diakibatkan otot antar

tulang rusak....

a. Berkontraksi, tekanan udara rongga dada lebih tinggi

b. Berkontraksi, tekanan udara rongga dada seimbang

E C3

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

97

c. Berkontraksi, tekanan udara rongga dada rendah

d. Relaksasi, tekanan udara rongga dada renda

e. Relaksasi, tekanan udara rongga dadah tingg

10. Karbon diakisda yang diangkut oleh darah yang terbanyak dalam

bentuk....

a. Terikat oleh hemoglobin (HbCO2)

b. Terlarut didalam plasma darah

c. Ion bikarbonat (HCO3)

d. Asam karbonan (H2CO3)

e. Karbonat anhudrase

A C3

11. Orang yang mengirup gas CO masuk kedalam sistem pernapasan

manusia mengakibatkan kematian karena....

a. Afinitas Hb terhadap CO lebih renda dari padsa afinitas O2

b. Afinitas Hb terhadap CO lebih tinggi tinggi dari pada O2

c. Paru-paru gagal berkontraksi

d. Otot diafragma melemah

e. Proses ekspirasi terhambat

D C3

12. Mekanisme pernapasan manusia 2 tahap, tahap inspirasi terjadi

apabila....

a. Otot-otot antar tulang rusak menegang (kontraksi) dan pada saat

bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada mengecil,

C C4

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

98

paru-paru mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung

paru-paru turun menjadi lebih rendah dari pada tekanan udara

atmosfer sehingga udara mengalir masuk keparu-paru

b. Otot antar tulang rusak mengendor (relaksasi) dan pada saat

bersamaan otot diafragma juga mengendor, rongga dada

menyempit, paru-paru mendesak mengecil sehingga tekanan udara

dalam paru-paru turun

c. Otot-otot antar tulang rusak menegang (kontraksi) dan pada saat

bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada membesar,

paru-paru mengembang,tekanan udara dalam kantung-kantung

paru-paru turun menjadi lebih rendah dari pada tekanan udara

atmosfer sehingga udara mengalir masuk ke paru-paru

d. Otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) dan pada saat

bersamaan otot-otot diagrama mengembang, rongga dada

menyempit, paru-paru terdesak mengecil sehingga tekanan udara

dalam paru-paru mengalir keluar dari paru-paru

13. Analisis yang sesuai dengan gambar dibawah ini kaitannya dengan

sistem pernapasan manusia adalah….

A C4

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

99

a. Orang yang rajin olahraga maka badannya akan menjadi sehat dan

kuat

b. Orang yang akan berolahraga akan mempengaruhi kesehatan paru-

paru manusia

c. Orang yang berolahraga akan mempunyai freuensi pernapasan yang

tinggi karena banyaknya O2 yang dibutuhkan

d. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan tinggi

kaerna mampu mengendalikan ritme pernapasan

e. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan yang

tinggi karena tidak dapat mengendalikan ritme diafragma pada

dada saat bernapa

14. Udara sisa yang masih berada didalam paru-paru manusia setelah

mengembuskan udara sekuat-kuatnya, disebabkan udara....

a. Kapasaitas vital

b. Komplementer

c. Pernapasan

d. Cadangan

e. Reside

E C3

15. gejala asfikasi disebabkan oleh....

a. kelebihan oksigen

b. kekurangan oksigen

c. kelebihan karbondioksida

d. kekurangan karbondioksida

e. penurunan PaO2

E C3

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

100

16. Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi frekuensi

prnapasa....

a. Jenis kelamin dan ketinggian tempat

b. Jenis makanan yang dimakan

c. Jenis kelamin dan warna kulis

d. Banyak minum dan makan

e. Hormon yang tidak stabil

E C3

17. Berikur ini adalah sistem pernapasan manusia.

1) Bronkiolus

2) Laring

3) Bronkus

4) Alveolus

5) Trakea

6) Hidung

7) Faring

Udara yang masuk kedalam paru-paru secara berurutan melewati....

a. 6-2-7-1-3-4-5

b. 6-7-2-5-3-1-4

c. 6-2-7-3-1-4-5

d. 6-7-2-5-1-3-5

e. 6-7-2-3-5-1-4

B C3

18. Saat seseorang berenang dilaut kemudian tenggelam akan mengalami

gangguan pada organ pernapasannya karena,...

D C4

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

101

a. Tidak ada kontraksi pada paru-paru

b. Alveolus yang mengalami kebocoran

c. Pembulu dara pada paru-paru mengalami pecah

d. Terisi air didalam alveolus

e. Oksigen tidak dapat melewati bronkiolus

19. Kandungan zat didalam rokok mengakibatkan kangker dan merusak

paru-paru adalah....

a. Timbal

b. Sianida

c. Metanol

d. Nikotin

e. Tar

D C3

20. Gangguan pernapasan yang mengakibatkan berkurangnya daerah

pertukaran O2 dengan CO2 disebut emfisema, gangguan ini muncul

disebabkan ada kerusakan berupa radang pada....

a. Trakea

b. Membran mukosa

c. Tenggorokan

d. Dinding alveolus

e. Rongga faring

2. Menjelaskna struktur

jaringan organ pada sistem

respirasi

21. Permasalahan populasi udara, seseorang dapat dinyatakan keracunan

zat tertentu yang mengakibatkan hemoglobin didalam darah tidak

mampu mengikat oksigen.

C C4

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

102

Zat apa yang menyebabkan kondisi tersebut.?

a. Belerang

b. Karbon dioksida

c. Karbon monoksida

d. Nitrogen

e. Sulfur

22. difresi nerupakan gangguan pernapasan pada paru-paru manusia

disebabkan oleh bakteri....

a. Corynobacterium

b. Epstein barr virus

c. Mycoplasma

d. Influenza

e. Thinoviruses

A C3

23. Pertukaran antara CO2 dengan O2 dalam kapiler terjadi secara....

a. Serentak antara CO2 dan O2

b. Osmosisi perpindahan molekul pelarut melalui selaput

semipermaabel dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih

pekat atau sebaliknya

c. Difusi, pada alveolus molekulgas bergerak dari tekanan parsial

rendah ke parsial tingi

d. Difusi pada alveolus molekul gas bergerak dari tekanan parasit

D C4

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

103

tinggi ke parasit rendah

e. Jawaban C dan D salah

24. Adanya firus yang menimbulkan radang selaput mukosa saluran

pernapasan menimbulkan penyakit....

a. Tuberkulosis

b. Faringitis

c. Apnea tidur

d. Influenza

e. Transport pasif

D C3

25. Pertukaran CO2 dan O2 pada alveolus paru-paru terjadi secara....

a. Hipotonis

b. Osmosis

c. Difusi

d. Hipertonik

e. Transport pasif

C C4

26. Mekanisme pernapasan diatur atau dikendalikan oleh sistem syaraf

yang terletak di....

a. Medula spinal vagus

b. Mesanfalon pons varoli

c. Medula oblongata

d. Selabut averan nervus

e. Medula spinal

C C4

27. Proses pernapasan inspirasi dengan hubungan kerja otot paling tepat B C4

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

104

adalah....

a. Otot diafragma berkontraksi, maka udara keluar dari paru-paru

b. Otot diafragma berkontraksi, maka paru-paru akan mengembang

c. Otot diafragma relaksasi, maka udara masuk kedalam paru-paru

d. Otot diafragma relaksasi, maka tekanan udara dalam paru-paru

mengecil

e. Otot diafragma relaksasi, maka terjadi inspirasi yang kuat

28. Perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek, karena

suplai oksigen kedalam jaringan tubuh lebih sedikit dari pada yang

dibutuhkan, kelainan/gangguan tersebut merupakan....

a. Hiperkapnia

b. Asfiksia

c. Sianosis

d. Bronkitis

e. Dyspnea

E C3

29. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan manusia

adalah

a. Umur, suh, aktivitas, emosi

b. Posisi tubuh, rasa sakit, dan warna kulit

c. Ketinggian tempat, aktifitas dan emosi

d. Status kesehatan, emosi, dan status sosial

e. Jenis kelamin, warna kulit, dan rasa takut

A C3

30. Black lung merupakan penyakit paru-paru menahun yang disebabkan C C3

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

105

oleh....

a. Kafien pada kopi

b. Terhirup partikel abses monoksida

c. Paparan batu bara dan debu

d. Kecanduan merokok

e. Paparan karbon

3. Menyebutkan proses

mekanisme pernapasan

manusia

31. Setelah pernapasan biasa kemudian udara yang dihirup dengan

membesarkan rongga dada sekuat-kuatnya adalah....

a. Udara cadangan inspirasi

b. Udara residu funsional

c. Udara cadangan ekspirasi

d. Udara vital

e. Udara tidal

A C4

32. Pendaki gunung akan mengalami gangguan pada tubuhnya jika suda

mencapai kettinggian diatas 1.600 meter. Gangguan tersebut erat

kaitannya dengan....

a. Suhu lingkungan yang sangat dinggin

b. Kesuulitan mengeluarkan CO2 dari paru-paru

c. Kadar oksigen yang rendah pada ketinggian tersebut

d. Tiupan angin yang sangat kencang pada ketinggian tersebut

e. Banyaknya oksigen yang diambil setiap kali bernapas

C C3

33. Amatilah gambar dibawah ini. C C5

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

106

Berdasarkan gambar tersebut, perbedaan antara pernapasan internal dan

eksternal adalah....

a. pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen

dengan karbondioksida antara sel-sel tubuh dengan lingkungan

eksternal, sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran udara

yang terjadi antara darah dan tubuh

b. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen

dengan karbondioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal,

sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran udara yang terjadi

antara darah dan sel-sel tubuh

c. Pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 diarteri,

sedangkan pernapasan internapl adalah pertukaran O2 dan CO2

dipembulu vena

d. Pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan

mulut, pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dan CO2 diparu-

paru

34. Permasalahan polusi udara, seseorang dapat dinyatakan keracunan zat

tertentu yang mengakibatkan hemoglobin didalam darah tidak mampu

mengikat oksigen

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

107

Zat apakah yang dapat mnyebabkan kondisi tersebut....

a. Karbon dioksida

b. Karbon monoksida

c. Belerang

d. Nitrogen

e. Sulfur

35. orang yang makan sambil bicara dapat menyebabkan tersedak, hal

tersebut terjadi karena

a. saat makanan sambil bicara, katup pada esophagus dan trakea

sama-sama tertutup, sehingga dapat masuk kedalam trakea

b. saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea

salah satunya terbuka, sehingga makanan dapat masuk kedalam

esophagus

c. saat makan sambil berbicara, katub dan eshophagus dan trakea

sama-sama terbuka, sehingga makanan dapat masuk ke trakea

d. saat makan sambil berbicara, katub pada eshophagus dan trakea

sama-sama terbuka, sehingga makanan tidak dapat masuk kedalam

trakea

e. saat makan sambil berbicara, katup pada eshophagus dan trakea

sama-sama menutup, sehingga makanan dapat masuk kedalam

trakea

C C5

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

108

SMA Negeri 8

Gowa

82

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

109

KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan

INDIKATOR

Menemukan letak dan struktur organ pernapasan manusia

Menjelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan pada manusia

Menjelaskan mekanisme pernaapasan inspirasi dan ekspirasi

Respirasi atau pernapasan adalah proses penguraian bahan makanan yang

menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel

tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik pada siang

maupun malam hari. Pernapasan/respirasi adalah saluran proses ganda yaitu

terjadinya pertukaran gas didalam jaringa. (pernapasan dalam), yang terjadi di

dalam paru-paru disebut pernapasan luar. Pada pernapasan melalui paru-paru atau

respirasi eksternal, oksigen (O2) dihirup melalui hidung dan mulut. Pada waktu

bernapas, oksigen masuk melalui batang tenggorokan atau trakea dan bronkus ke

alveoli, dan erat hubungannya dengan darah dalam kapiler pulomonaris

udara dapat masuk atau keluar paru-paru karena adanya tekanan antara udara

luar dan udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan ini terjadi disebabkan oleh

terjadinya perubahan besar kecilnya rongga dada, rongga perut, dan rongga

alveolus. Perubahan besarnya rongga ini terjadi karena pekerjaan otot-otot

pernapasan, yaitu otot antar tulang rusuk dan otot pernapasan tersebut

Kerjakan dan sukseskan bersama teman

kelompokmu!!

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

110

Waktu : 45 Menit

Identitas Kelompok :

Anggota kelompok :1…………………..........

2……………… ……….

3…………………..........

4…………………………

5…………………………

ATTENTION

Untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait

pengertian pernapasan, jenis-jenis pernapasan,

alat-alat penapasan pada LKPD 1 , perhatikan

petunjuk dibawah in!

PETUNJUK LKS

Baca dan cermati dengan seksama masalah I, II, III,

pada LKPD 1!

Analisis gambar tersebut bersama teman-teman

kelompokmu

Catatlah hasil diskusi dapa LKPD 1 yang telah

disediakan

Diskusikan bersama dengan teman kelompok

melalui aplikasi Wa! Berdasarkan hasil diskusi mengenai informasi yang

kalian peroleh, selesaikan masalah I, II, III, pada

LKPD 1 di bawah ini.

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

111

A. Masalah I

Perhatikanlah gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bagian dari organ-organ

sistem pernapasan , struktur penyusun organ serta fungsinya jelaskan dalam

tabel di bawah ini!

No Nama Organ Struktur penyusun organ Fungsi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

9 8

3 2

4

7

5

6

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

112

B. Masalah II

Pada dasarnya paru-paru bersifat elastis. Volume dan tekanan paru-

paru diatur oleh bagian-bagian yang membatasinya, yaitu rongga dada dan

perut, sehingga dikenal ada 2 macam mekanisme pernapasan pada manusia,

yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Dari gambar di bawah ini

tentukanlah jenis pernapasan serta mekanisme yang terjadi di dalamnya!

Gambar Jenis pernapasan Mekanisme

C. Masalah III

Jelaskan perbedaan antara pernapasan internal dan eksternal

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………

………

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

113

D. Masalah IV

Jelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan

manusia…

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………

………

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

114

KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan

INDIKATOR

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan Menjelaskan proses pertukaran Gas antara O2 dengan CO2 dari alveolus

ke kapiler Menjelaskan volume dan kapasitas paru-paru

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung

pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan,

ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.

Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen

dibanding pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran

tubuh lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak.

Selanjutnya, seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak

daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang

vegetarian. Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc

oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut

berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali

dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang

atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang.

Kerjakan dan sukseskan bersama teman

kelompokmu!!

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

115

Waktu : 45 Menit

Identitas Kelompok :

Anggota kelompok :1…………………..........

2……………… ……….

3…………………..........

4…………………………

5…………………………

ATTENTION

Untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait

pengertian pernapasan, jenis-jenis pernapasan,

alat-alat penapasan pada LKPD 2 , perhatikan

petunjuk dibawah in!

PETUNJUK LKS

Baca dan cermati dengan seksama masalah I,

II, III, pada LKPD 1!

Analisis gambar tersebut bersama teman-

teman kelompokmu

Catatlah hasil diskusi dapa LKPD 1 yang

telah disediakan

Diskusikan bersama dengan teman kelompok

melalui aplikasi Wa! Berdasarkan hasil diskusi mengenai

informasi yang kalian peroleh, selesaikan

masalah I, II, III, pada LKPD 1 di bawah ini.

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

116

1. Masalah I

Perhatikan gambar berikut ini

Coba anda jelaskan bagaimana proses transport dan pertukaran gas antara O2

dan CO2 pada alveolu..?

2. Masalah II

Volume paru-paru dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Jelaskan

perbedaan dari masing-masing volume paru-paru pada sistem pernapasan

manusia

No Nama volume Volume (cc) Deskriptif

1 Volume tidal

2 Volume komplementer

3 Volume suplementer

4 Volume residu

5 Volume paru-paru

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

117

C. Masalah III

Sebutkan jenis gangguan, kelaianan atau penyakit yang berkaitan dengan

sistem pernapasan manusia dan deskripsikan?

D. Masalah V

Dari gambar disamping analisislah perbedaan kondisi paru-paru perokok dan

bukan perokok, lalu hubungkanlah dengan kerusakan fungsi yang mungkin

dapat terjadi!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

118

LAMPIRAN

III

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

119

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

120

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

121

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

122

KUNCI JAWABAN

Nomor soal Jawaban Nomor soal Jawaban Nomor soal Jawaban

1 B 16 E 31 A

2 C 17 B 32 C

3 D 18 D 32 A

4 E 19 E 34 C

5 E 20 D 35 C

6 A 21 A

7 D 22 A

8 B 23 D

9 E 24 D

10 A 25 C

11 D 26 C

12 B 27 B

13 C 28 E

14 E 29 A

15 E 30 C

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

123

Daftar Nilai Peserta Didik Kelas XI MIA 2 Experimen

No NAMA PESERTA DIDIK Hasil Belajar Siswa

Pre-test Pos-test

1 P 57 73

2 A 77 80

3 A 50 70

4 S 57 75

5 C 43 71

6 Y 50 82

7 R 57 80

8 F 63 80

9 H 43 81

10 I 57 66

11 K 60 83

12 S 43 72

13 M 57 82

14 B 63 75

15 M 50 80

16 F 43 90

17 S 47 77

18 S 53 75

19 N 62 87

20 H 63 81

21 R 47 87

22 H 55 83

23 F 63 81

24 P 77 87

25 C 54 83

26 L 67 77

27 R 47 80

28 R 53 83

29 S 50 87

30 N 53 83

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

124

Daftar Nilai Peserta Didik Kelas XI MIA 3 Kelas Kontrol

No NAMA PESERTA DIDIK Hasil Belajar Siswa

Pre-test Pos-test

1 A 53 75

2 R 47 71

3 M 47 82

4 P 53 69

5 W 47 78

6 D 43 74

7 F 37 67

8 R 43 77

9 H 44 67

10 I 67 83

11 J 47 63

12 M 55 67

13 F 43 63

14 F 57 60

15 F 53 67

16 S 43 73

17 P 62 77

18 R 39 77

19 F 47 50

20 M 57 72

21 T 51 80

22 N 53 87

23 A 43 77

24 N 53 83

25 H 47 67

26 Y 53 70

27 W 47 84

28 S 57 43

29 S 55 63

30 SRI DIAN LESTARI 51 60

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

125

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS XI MIA 2

No Nama Peserta Didik JK Pertemuan Ke

1 A P

2 A P

3 H L

4 A P

5 C L

6 D P

7 P P

8 F P

9 H P

10 I P

11 K P

12 S P

13 M P

14 D L

15 F L

16 F L

17 S L

18 S L

19 I L

20 H P

21 R L

22 A P

23 F P

24 P L

25 C P

26 L P

27 R L

28 F L

29 S P

30 R P

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

126

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS MIA 3

No Nama Peserta Didik JK Pertemuan Ke

1 P L

2 R L

3 M L

4 P L

5 W L

6 D L

7 F L

8 A P

9 H P

10 H L

11 D L

12 F P

13 R L

14 F L

15 F L

16 S L

17 P L

18 R L

19 F L

20 A L

21 T P

22 N L

23 A P

24 I L

25 H P

26 Y P

27 W P

28 H L

29 N P

30 S P

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

127

LAMPIRAN

IV

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

128

UJI DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

PRETEST EKSPERIMEN 30 34 43 77 55.37 8.981 80.654

POSTTEST EKSPERIMEN 30 24 66 90 79.70 5.670 32.148

PRETEST KONTROL 30 30 37 67 49.80 6.744 45.476

POSTTEST KONTROL 30 44 43 87 70.87 9.968 99.361

Valid N (listwise) 30

UJI NORMALITAS

Tests of Normality

KELAS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

HASIL BELAJAR SISWA PRETES EXPERIMEN .128 30 .200* .934 30 .064

POSTTEST

EXPERIMENT

.188 30 .008 .960 30 .303

PRETEST KONTROL .161 30 .046 .963 30 .359

POSTTEST KONTROL .116 30 .200* .951 30 .183

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances

hasil belajar siswa Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.774 1 58 .012

UJI HIPOTESIS

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

129

tailed) Differenc

e

Difference Interval of the

Difference

Lower Upper

hasil belajar

siswa

Equal

variances

assumed

6.774 .012 -4.219 58 .001 -8.833 2.094 -

13.

024

-4.642

Equal

variances not

assumed

-4.219 45.988 .001 -8.833 2.094 -13.048 -4.619

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

130

LAMPIRAN

V

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

131

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

132

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

133

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

134

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

135

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

136

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

137

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

138

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

139

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

140

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

141

FORMAT PENILAIAN VALIDITAS ISI DAN KONSTRUK LEMBAR

KEGIATAN SISWA (LKS)

A. Petunjuk:

Dalam menyusun skripsi, peniliti menggunakan Perangkat Pembelajaran

berupa Lembara Kegiatan Siswa (LKS). Dengan ini, peneliti meminta

kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian mengenai tingkat

relevansi Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan. Penilaian

dilakukan dengan cara membubuhkan tanda ceklis (√) pada skala

penilaian yang telah disediakan, sebagai berikut.

1. Tidak Relevan

2. Kurang Relevan

3. Cukup Relevan

4. Relevan

Selanjutnya untuk memudahkan revisi atau kelengkapan dari instrumen

Perangkat Pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dimohon

kesediaan Bapak/Ibu berkenan memberikan saran-saran perbaikan pada

tulisan yang disertaka

Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu memberikan penilaian objektif.

10 November 2020 | Format Penilaian Validitas Isi dan

Konstruk Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

142

B. Lembar Penilaian

Aspek yang Dinilai Skala Penilaian

1 2 3 4

1. Format

Sistem Penomoran, Petunjuk Penyelesaian LKS,

Tata Ruang, dan Lay Out

2. Isi

a. Kesesuaian LKS dengan pendekatan dan

metode pembelajaran yang digunakan

b. Memperhatikan pengetahuan awal siswa

dan pengetahuan prasyarat

c. Memperhatikan tingkat kognitif siswa ✔

d. Menunjang terlaksananya proses belajar mengajar

yang berbasis pada aktivitas siswa

e. Mengembangkan keterampilan

proses/inquiri/pemecahan masalah/berpikir

tingkat

tinggi

f. Penetapan aspek isi sesuai dengan

tujuan pembelajaran

3. Aspek Bahasa

a. Penggunaa bahasa ditinjau dari penggunaan kaidah

Bahasa Indonesia

b. Kesederhanaan struktur kalimat ✔

c. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif,

tidak mengandung arti ganda dan mudah dipahami

oleh siswa

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

143

C. Penilaian Umum terhadap Perangkat Pembelajaran Lembar Kegiatan

Siswa (LKS)

1. LKS dapat diterapkan tanpa rivisi

2. LKS dapat diterapkan dengan revisi kecil

3. LKS dapat diterapkan dengan revisi besar

4. LKS tidak dapat diterapkan

D. Saran-saran

……………………………………………………………………...................

…………………………………………………………………………….......

…………………………………………………………………………….......

...........................................................................................................................

………………………………………………………………………………...

.

...........................................................................................................................

...

Makassar, 24 Rabiul Awal 1442 H

10 November 2020 M

PENILAI

Muhammad Wadji, S,Pd., M,Pd.

Tim Pengelola Validasi Instrumen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unismuh

Makassar

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

144

FORMAT PENILAIAN VALIDITAS ISI DAN KONSTRUK RENCANA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Petunjuk:

Dalam menyusun skripsi, peniliti mengembangkan Perangkat

Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dengan ini, peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan

penilaian mengenai tingkat relevansi antara kriteria penilaian RPP

dengan indikator RPP. Penilaian dilakukan dengan cara membubuhkan

tanda ceklis (√) pada skala penilaian yang telah disediakan.

1. Tidak Relevan

2. Kurang Relevan

3. Cukup Relevan

4. Relevan

Selanjutnya untuk memudahkan revisi atau kelengkapan dari Perangkat

Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimohon

kesediaan Bapak/Ibu berkenan memberikan saran-saran perbaikan pada

tulisan yang disertakan.

Tim Pengelola Validasi Instrumen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unismuh

Makassar

10 November 2020 | Format Penilaian Validitas Isi dan Konstruk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

145

Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu memberikan penilaian objektif.

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

146

B. Lembar Penilaian

No. Kriteria

Penilaian Indikator

Skala Penilaian

1 2 3 4

1

Identitas RPP

a. Judul ✔

b. Satuan Tingkat Pendidikan ✔

c. Bidang Keahlian (Khusus SMK) ✔

d. Mata Pelajaran ✔

e. Kelas/Semester ✔

f. Alokasi Waktu ✔

2 Standar

Kompetensi

Kesesuaian rumusan standar kompetensi

dengan silabus

3

Kompetensi

Dasar dan

Indikator

a. Kesesuaian indikator dengan rumusan

kompetensi dasar

b. Kesesuaian indikator dengan alokasi

waktu pembelajaran yang direncanakan

4

Tujuan

Pembelajaran

a. Ketepatan penjabaran indikator hasil

belajar ke dalam tujuan pembelajaran

(proses dan prosuk)

b. Keterukuran tujuan pembelajaran (prose

dan produk) mencakup aspek audience,

behavior, condition, and degree

c. Kesesuaian tujuan pembelajaran (proses

dan produk) dengan perkembangan

kognitif siswa

5

Kelengkapan

a. Materi Pembelajaran ✔

b. Sumber, bahan, dan alat bantu (media) ✔

c. Model, Pedekatan, dan Metode

Pembelajaran yang digunakan

6 Materi

Pembelajaran

a. Kebenaran subtansi materi pembelajaran ✔

b. Kesesuaian isi materi pembelajaran

dengan indicator

a. Kesesuaian sintaks dengan model

pembelajaran yang dipilih

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

147

7 Skenario

Pembelajaran

b. Penggunaan pendekatan dan metode

diuraikan dengan jelas dalam proses

pembelajaran

Tim Pengelola Validasi Instrumen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unismuh Makassar

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

148

No.

Kriteria

Penilaian

Indikator

Skala

Penilaian

1 2 3 4

c. Tahap pembelajaran untuk setiap fase

diuraikan dengan jelas

d. Sistematika tahap pembelajaran untuk

setiap fase diuraikan dengan jelas

e. Kegiatan guru dirumuskan secara

operasional untuk setiap fase

f. Kegiatan siswa dirumuskan

secara operasional untuk setiap

fase

g. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan

dengan tahap pembelajaran

8 Assesmen Kesesuaian teknik dan bentuk penilaian

dengan ketercapaian tujuan pembelajaran

9 Bahasa a. Penggunaan bahasa ditinjau dari

penggunaan kaidah bahasa

Indonesia

b. Bahasa yang digunakan bersifat

komunikatif

c. Kesederhanaan struktur kalimat

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

149

Tim Pengelola Validasi Instrumen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unismuh Makassar

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

150

C. Penilaian Umum terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. RPP dapat diterapkan tanpa rivisi

2. RPP dapat diterapkan dengan revisi kecil

3. RPP dapat diterapkan dengan revisi besar

4. RPP tidak dapat diterapkan

D. Saran-saran

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………...

……………………………………………………...........................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Makassar, 24 Rabiul Awal 1442 H

10 November 2020 M

PENILAI

Muhammad Wadji,

S,Pd., M,Pd.

Tim Pengelola Validasi Instrumen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unismuh Makassar

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

151

LAMPIRAN

VII

DOKUMENTASI

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

152

PROSES PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

153

PROSES PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

154

PROSES PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

155

PROSES PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

156

SEKOLAH SMA NEGERI 8 GOWA

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

157

PENGERJAAN PRET-TEST KELAS KONTROL

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

158

PENGERJAAN PRET-TEST KELAS EKSPERIMEN

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

159

FOTO BERSAMA GURU BIOLOGI SMA NEGERI 8

GOWA

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE …

160

RIWAYAT HIDUP

Mastura Muhamad Dilahirkan di Meluwiting Lembata NTT

pada tanggal 06 Mei 1996, Anak kedua dari tiga bersaudara.

penulis mulai menapak pendidikan di Madrasa Ibtidaiyah

Swasta Desa Meluwiting Kecamatan Omesuri tamat pada

Tahun 2008, kemudian ditahun yang sama melanjutkan

tinggkat pendidikan disekolah lanjut tingkat pertama tepatnya

di SMP PGRI 2 Makassar dan tamat pada tahun 2009, selanjutnya penulis

melanjutkan kembali pendidikannya disekolah mengenah atas di SMA

Muhammadiyah Wilayah Makassar dan Alhamdulillah dijalani dengan normal

selama tiga tahun dan pada tahun 2015 dinyatakan lulus. Pada tahun 2015 penulis

mulai menempatkan kakinya dikampus Universitas Muhammadiyah Makassar,

kampus kebangaan setiap mahasiswa yang menginjak kakinya dan menempuh

pendidikan