karya tulis example my son editing new
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Salah satu pekerjaan yang paling penting di dunia ini adalah
menjadi orang tua. Setiap manusia memiliki kewajiban beribadah secara
menyeluruh dengan melestarikan keturunan yang bermanfaat bagi orang
tua, nusa, bangsa, dan agama. Otomatis, peran orang tua sangat krusial
dalam kehidupan anak-anaknya. Orang tua memiliki kewajiban
fundamental untuk secara aktif memberi anak-anaknya bekal dan arah agar
mereka dapat meraih sukses. Hal itu membuat sebagian besar orang tua
sungguh-sungguh menginginkan hal terbaik dalam membesarkan anak
mereka. Mereka tidak berniat untuk mengabaikan atau mencelakakan
anak-anaknya. Namun kenyataannya, banyak orang tua yang begitu sibuk
dengan rutinitas sehari-hari sehingga peran pengasuhan pun bergeser
menjadi hal yang sekunder. Ironisnya, mereka seringkali memberi
perhatian berlebih pada sang anak ketika muncul sebuah masalah yang
menyangkut kondisi anak baik kondisi fisik maupun mental.
Manusia memang boleh merencanakan, namun hanya Allah SWT
yang menentukan segalanya termasuk dalam hal mendidik anak. Orang tua
boleh merencanakan memiliki anak yang sempurna, namun ketentuan
Page 1
akhir mutlak milik Allah SWT. Meskipun begitu, kita harus meyakini
bahwa sunatullah tetap berjalan dan hukum alam akan terus berlaku.
Setiap manusia harus menghadapinya dengan ikhtiar dan berdoa. Hal
tersebut juga berlaku manakala orang tua mendapat buah hati yang
berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus ini memiliki anatomi
tubuh yang sempurna seperti layaknya anak normal biasa, namun mereka
memiliki potensi yang harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
zaman.
Kategori anak yang berkebutuhan khusus amat beragam, namun
yang lebih familiar di masyarakat yaitu autism dan indigo. Kedua jenis ini
memiliki banyak perbedaan. Anehnya, masyarakat sendiri tidak memiliki
pandangan yang sama mengenai hakikat autism dan indigo. Hal tersebut
menimbulkan salah persepsi yang berujung pada kesalahan pada
penanganan dan pola pendidikan secara dini. Berdasarkan fakta di atas,
penulis termotivasi untuk meneliti perbedaan anak autis dengan indigo
ditinjau dari segi psikologi.
1.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara berupa premis yang beredar di
masyarakat. Hipotesis ini berupa kalimat pernyataan yang terbuka untuk
diteliti kembali. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Masyarakat tidak bisa membedakan esensi anak berkebutuhan khusus
karena tidak memiliki pemahaman konsep dan kriteria anak berkebutuhan
khusus”.
Page 2
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi
beberapa masalah antara lain:
1. Apakah yang dimaksud dengan autis dan indigo?
2. Apa yang melatar belakangi munculnya autis dan indigo?
3. Apakah penyebab autis dan indigo pada anak-anak?
4. Berapa banyak jenis autis dan indigo yang dapat diderita oleh
manusia?
5. Mengapa autis dan indigo dapat mempengaruhi psikologis anak?
6. Bagaimana perbedaan autis dan indigo ditinjau dari segi psikologi ?
7. Bagaimana solusi menghadapi anak autis dan indigo?
8. Bagaimana penanganan pemerintah mengayomi anak yang
berkebutuhan khusus?
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
“ Bagaimana perbedaan autis dengan indigo ditinjau dari segi psikologi? “
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini berawal dari masalah yang ada di tengah masyarakat
dan sangat dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Selama ini
masalah masyarakat hanya dipandang sebagai satu problema individu yang
Page 3
tidak berdampak besar bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari masalah
autis dan indigo yang dipandang masyarakat sebagai masalah intern
keluarga dan pihak terkait. Berdasarkan fakta tersebut penulis memiliki
target bahwa karya tulis ini memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Menambah wawasan masyarakat mengenai anak berkebutuhan khusus
seperti anak autis dan indigo.
2. Sarana sosialisasi autis dan indigo di masyarakat yang selama ini
dianggap sebagai hal yang tabu.
3. Sarana pembelajaran tentang perbedaan autis dengan indigo.
4. Mendeskripsikan jenis-jenis autis dan indigo dengan segala
permasalahannya.
5. Mensosialisasikan penanganan anak berkebutuhan khusus seperti autis
dan indigo.
6. Sarana tinjauan teori dan kriteria anak berkebutuhan khusus ditinjau
dari ilmu psikologi.
7. Mensosialisasikan payung hukum anak yang memiliki kebutuhan
khusus.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan runtunan tata tulis dengan format
dan konvensi yang mengikuti aturan dalam tata cara penulisan karya
ilmiah sesuai dengan standar penulisan internasional. Tata cara tersebut
berfungsi sebagai aturan tata tulis secara universal di berbagai bidang
kehidupan. Tata tulis ini disahkan dengan harapan seluruh penulisan
Page 4
ilmiah memiliki satu pedoman pasti. Salah satu pedoman ini terkait
dengan unsur yang membangun karya tulis. Adapun unsur penulisan
karya tulis terbagi menjadi beberapa bagian yang saling melengkapi satu
dengan lainnya. Masing – masing bagian tersebut berdiri sendiri, namun
saling menjelaskan sehingga menghasilkan satu kesatuan pemikiran yang
utuh. Adapun penulisan karya tulis penelitian umumnya diawali dengan
halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman persembahan,
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar pustaka, dan lampiran.
Adapun unsur pokok penulisan terurai sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Hipotesis
1.3 Identifikasi Masalah
1.4 Perumusan Masalah
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
Bab 2 Landasan Penelitian
1.1 Landasan Teori
1.2 Landasan Berpikir
1.3 Definisi Istilah
1.4 Pembatasan Masalah
Bab 3 Metodologi Penelitian
Page 5
1.1 Metode Penelitian
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 Fokus Penelitian
1.4 Objek Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Bab 4 Analisis Penelitian
1.1 Deskripsi Data
4.1.1. Sejarah Autis
4.1.2. Ciri-ciri Anak Autis
4.1.3. Penyebab Anak Autis
4.1.4. Jenis Autis
4.1.5. Sejarah Indigo
4.1.6. Ciri-ciri Indigo
4.1.7. Penyebab Anak Indigo
4.1.8. Jenis Indigo
1.2 Analisis Data
4.2.1. Data Otentik Autis dan Indigo
4.2.2. Kajian Edukatif Anak Autis dan Indigo
4.2.3. Tabel Perbedaan Autis dengan Indigo
4.2.4. Kondisi Fisik dan Psikis Anak Autis dan Indigo
4.2.5. Autis dan Indigo ditinjau dari Segi Psikologi
1.3 Interprestasi Data
4.3.1. Masalah Anak Autis dan Indigo
Page 6
4.3.2. Manajemen Sosial Pemerintah terhadap Anak Autis dan
Indigo
4.3.3. Penanganan Anak Autis dan Indigo
Bab 5 Penutup
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Page 7
BAB II
LANDASAN PENELITIAN
Landasan penelitian merupakan kumpulan teori-teori yang dirujuk oleh
penulis sebagai pedoman penelitian. Pedoman ini meliputi landasan teori,
landasan berpikir, dan dilengkapi dengan daftar istilah. Landasan teori berisi
beberapa teori keilmuan yang terkait dengan judul karya tulis. Teori yang penulis
kemukakan umumnya berupa teori para pakar, ilmuwan, dan pengamat yang
sangat menunjang penelitian. Adapun landasan berpikir merupakan gaya dan
paradigma penulis dalam mengkolaborasikan teori dengan masalah di lapangan.
Landasan berpikir ini wadah penulis dalam mengembangkan pokok pikiran,
kerangka berpikir dan argumen.
2.1 Landasan Teori
Setiap manusia dilahirkan dalam bentuk yang paling sempurna.
Kesempurnaan ini merupakan fasilitas yang diberikan oleh Allah SWT agar
manusia dapat berevolusi dengan mandiri. Tiap manusia memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Kelebihan dan kekurangan ini merupakan hal yang
dapat diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu potensi dan skill yang
dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Potensi dan skill masyarakat merupakan aset dalam meningkatkan
kemakmuran negara sekaligus meningkatkan derajat bangsa. Hal ini dapat
diperoleh dari pelatihan, pembiasaan, dan pendidikan. Ketiga hal tersebut
Page 8
dilakukan secara dini pada generasi bangsa. Perlakuan ini dibutuhkan demi
kematangan pola pikir dan pola hidup pemuda sehingga memperoleh pengalaman
berharga yang dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
generasi bangsa merupakan pilar ilmu yang dapat menyebarluaskan keilmuan
pada masyarakat dan generasi penerus sehingga tercipta generasi yang madani.
Generasi bangsa ini sangat beragam baik dari segi fisik, psikis, tingkat
kecerdasan, pola hidup, dan lain-lain. Keragaman ini merupakan bahan mentah
yang dapat diolah menjadi sumber daya yang unggul dan madani. Namun, fakta
menunjukkan bahwa tidak semua kejadian berjalan sempurna. Ada beberapa
kasus yang dihadapi oleh masyarakat di luar kemampuan masyarakat itu sendiri.
Salah satu kasus tersebut adalah lahirnya generasi yang memiliki kebutuhan
khusus. Mereka tumbuh dan berkembang seperti manusi normal, namun memiliki
beberapa ciri khusus. Merekalah yang membutuhkan penanganan khusus demi
terciptanya kemandirian dan terpupuknya mental mengolah potensi diri.
Anak berkebutuhan khusus ini pun sangat beragam, namun yang paling
sering muncul untuk ditelaah adalah autis dan indigo. Selama ini masyarakat
belum mengerti secara jelas kriteria dan kondisi anak autis dan indigo. Mereka
selalu menganggap anak berkebutuhan khusus adalah autis padahal pengetahuan
itu tidak tepat. Oleh karena itu, kita harus mengetahui hakikat autis dan indigo
secara benar sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Esensi Autis dapat kita kaji berdasarkan makna denotasi yaitu makna asli
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, autis adalah kondisi terganggu jika
Page 9
berhubungan dengan orang lain.1 Kondisi ini melanda seorang manusia tanpa
disadari secara dini. Kondisi ini oleh masyarakat dicap sebagai kecacatan. Kondisi
masyarakat inilah yang memacu seorang pakar psikologi mensosialisasikan esensi
autis secara ilmiah. Autis menurut psikolog anak Dra Psi Hamidah MSi dalam
www.dongengkakrico.com adalah sebagai berikut:
Autisme merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang berat atau luas, dan dapat terjadi pada anak dalam tiga tahun pertama kehidupannya. Penyandang autis memiliki gangguan berkomunikasi, interaksi sosial, serta aktivitas dan minat yang terbatas serta berulang-ulang (repetitif). Gejalanya misalnya, anak tidak bisa bicara atau terlambat bicara, bicara dengan bahasa yang tidak dimengerti, tidak mau kontak mata, tidak mau bermain dengan teman sebaya.2
Berdasarkan asumsi di atas maka munculah penelitian terkait dengan autis.
Tak heran jika pendapat bu Hamidah tersebut diperkuat dengan penelitian
National Institute of Neurologial Disorder and Stroke dalam
www.ilmupsikologi.com yang memaparkan bahwa: Autisme adalah gangguan
perkembangan anak yang tidak dapat disembuhkan. Anak-anak autis umumnya
mengalami kesulitan untuk berinteraksi sosial, berkomunikasi dan memiliki
kebiasaan tertentu yang dilakukan berulang-ulang.3
1Tim Penyusun,Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta:Balai pustaka,1999),hal.66.
2Dra Psi Hamidah MSi, Pendidikan Anak Autis dengan Pendekatan Humanistik"dalam
www.dongengkakrico.com
3National Institute of Neurologial Disorder and Stroke,Gangguan Autis dalam www.ilmu
psikologi.com
Page 10
Sementara itu, ahli autis dunia JK Buitelaar, seorang profesor psikiatri anak dari
Universitas Nijmegen Negeri Belanda dalam suatu kesempatan ceramah
tunggalnya selama dua hari tanggal 28-29 Januari 2006 di Jogjakarta menyatakan
bahwa autis adalah sebagai berikut: suatu gangguan yang menyangkut banyak
aspek perkembangan yang bila dikelompokkan akan menyangkut tiga aspek yaitu
perkembangan fungsi bahasa, aspek fungsi sosial, dan perilaku repetitif.4
Pernyataan-pernyataan di atas didukung pula oleh Dr. Suriviana dalam
www.infoibu.com bahwa autis adalah kelainan perkembangan yang luas dan
berat, serta mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan tersebut mencakup
bidang interaksi sosial , komunikasi , dan perilaku.5 Anak berkebutuhan
khusus bukan hanya autis, tetapi juga indigo. Indigo merupakan satu
istilah yang belum umum di masyarakat. Namun, ternyata anak yang
memiliki kelainan indigo sangat banyak dan tersebar di seluruh
pelosok negeri. Hakikat indigo dalam KBBI yaitu zat warna biru tua
yang diperoleh dari tumbuhan nila atau tarum. 6 Dr. H. Tubagus Erwin
Kusuma, SpKJ menyatakan bahwa Anak indigo adalah anak yang memiliki
kemampuan lebih juga mempunyai beberapa tipe, yakni humanis, konseptual,
artis, dan interdimensionalis.7
4JK Buitelaar, Perlu Kehati-hatian Menegakkan Diagnosa Autisme dalam [email protected])
5 Dr.Suriviana, Lima cara sederhana mengembangkan kemampuan verbal anak aut is dalam www.info ibu.com
6Op.Cit. hal 429
7Dr. H. Tubagus Erwin Kusuma, SpKJ, Indigo,Berbeda Tapi Bukan Kelainan Jiwa.Liputan6.com(Jakarta,25 Juli 2004)
Page 11
Indigo di mata Psikolog Elly Risman yaitu istilah yang diberikan kepada anak
yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki
kemampuan intuisi yang sangat tinggi.8 Prilaku dewasa yang dimaksud yaitu
tindakan dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan usia dan umumnya setiap
tindakan dilandasi dengan kepekaan intuisi terhadap suatu objek yang menarik
minat untuk ditelusuri. Penelusuran inilah yang terkadang tidak dapat diterima
oleh khalayak masyarakat. Dengan demikian, masyarakat harus mendapat
sosialisasi mengenai esensi indigo secara tepat guna.
Definisi “anak indigo”, dikutip dari sebuah buku “Indigo Child” yang
ditulis Magnum bersama Lee Carrol dan Jan Tober. Dalam buku tersebut, ia
menggunakan kata “indigo” untuk melukiskan semua anak-anak baru yang
memasuki bumi. Tetapi, indigo menampakkan suatu sifat psikologis yang serba
baru dan lain dari yang lain, serta punya perilaku-perilaku yang sangat berbeda
dengan sebagaian besar ketakjuban seperti sebelumnya. Mereka mempunyai
keunikan yang sama, sehingga orang-orang yang saling berinteraksi dengan
mereka perlu mengubah sikap dan menyesuaikan pola pendidikan anak-anak ini.9
Pernyataan ini ditegaskan kembali lagi Wendy C dalam tulisan Rossini, autis yaitu
anak yang umumnya tidak mudah diatur oleh kekuasaan, tidak mudah kompromi,
emosional, dan beberapa diantaranya memiliki tubuh rentan, sangat berbakat dan
berkemampuan akademik baik, serta memiliki kemampuan metafisis.10
8ibid.hal
9Rosini,Generasi Indigo. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/102007/08/purwasuka/bekasiraya02.htm
10 Ustadz KH. Abid Marzuki LC,Heboh Indigo Child(Indera Keenam) http://www.suarapembaruan.com/News/2003/01/05/Psikolog/psi01.htm
Page 12
2.2. Landasan Berpikir
Setiap anak yang terlahir ke dunia pasti membawa ciri khas tersendiri yang
berbeda dengan anak lainnya. Ciri khas inilah yang nanti berkembang menjadi
perwatakan dan bakat masing-masing. Perwatakan tumbuh seiring dengan
pertumbuhan jiwa dan selaras dengan perkembangan fisik. Kertiga hal tersebut
tidak terlepas dari norma dan aturan yang berlaku sehingga dapat berjalan dinamis
dan terarah. Perkembangan dan pertumbuhan yang dinamis inilah bentuk dari
seleksi alam sekaligus proses untuk mencapai tahap mandiri dan madani.
Jika manusia terlahir sempurna maka perkembangan dan pertumbuhan
sesuai dengan harapan orang tua. Terkadang, dibalik kesempurnaan terselip satu
khilaf yang mampu mengubah perbuatan positif menjadi negatif. Sebaliknya,
terkadang Allah SWT memberi cobaan dengan ujian berupa ketidaksempurnaan
yang mengandung beribu hikmah namun manusia yang diuji tidak menyadari
bahkan justru berubah menjadi orang yang kufur. Hanya manusia pilihan yang
mampu tetap tawaduk saat diuji dengan beban derita. Hal tersebut dapat terlihat
dari kehidupan mereka sehari-hari dalam menghadapi setiap permasalahan hidup.
Fakta di masyarakat yang kini marak terjadi adalah lahirnya anak yang
memiliki kebutuhan khusus. Anak yang memiliki kebutuhan khusus ini sangat
beragam ada yang hiperaktif, phobia, ADD, ADHD, autis, imbesil, idiot,
syndrome mongoloid, indigo, dan masih banyak lagi. Diantara sekian banyak
kasus, yang paling sering kita temui di sekitar kita adalah anak autis dan indigo.
Anak autis dan indigo tidak berbeda jauh dengan kondisi anak normal lainnya,
Page 13
Secara fisik, mereka memiliki kesamaan, namun dalam bertindak dan berpikir
mereka memiliki kelebihan yang harus dibina agar tidak terjadi kesalahan dalam
penanganan yang mengakibatkan suatu hal yang fatal.
Selama ini masyarakat selalu menganggap semua kelainan anak adalah
autis. Fakta tersebut sangat meresahkan karena dapat menimbulkan salah persepsi
dan membuat orang tua salah dalam merawat dan mendidik anak tersebut. Autis
terkait dengan kondisis kejiwaan anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak autis
dan indigo memerlukan pembelajaran khusus berupa pendidikan psikologis. Tak
heran jika muncul sekolah khusus autis yang saat ini menjamur dengan program
pendidikan intensif yang mengembangkan pola penanaman psikologi dan
keseimbangan mental.Penerapan dalam sekolah khusus ini merealisasikan
kurikulum khusus yang menyangkut motivator data tangkap dan daya serap
sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal. Keoptimalan ini terkait
dengan kondisi otak yang tak seimbang pada fisik anak autis.
Anehnya, banyak sekolah khusus yang menangani anak autis tapi sangat
jarang sekolah yang menampung anak indigo. Anak indigo dianggap sebagai anak
normal yang dapat beradaptasi dengan sekolah umum. Padahal, justru anak indigo
memeliki keterbatasan yang membuat mereka rendah diri apalagi muncul tekanan
dari penglihatan yang pada dasarnya mereka tidak sanggup untuk memikulnya.
Persepsi ini membuat mereka asyik dengan dunia sendiri melalui konsep asosial
dan sikap mengasingkan diri.
Page 14
Semua keistimewaan ini terkait dengan perkembangan otak. Otak manusia
adalah kumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam
semesta. Satu-satunya organ yang dapat mempelajari dirinya sendiri dan jika
dirawat dengan baik dalam lingkungan yang menimbulkan rangsangan yang
memadai, otak dapat berfungsi secara aktif dan proaktif selama lebih dari seratus
tahun. Otak inilah yang menjadi pusat belajar sehingga harus dikelola dengan baik
seumur hidup agar terhindar dari kerusakan. Dengan demikian, otak anak autis
dan indigo yang pada dasarnya memiliki kelebihan tetap harus diasah secara
sistematis dan sinergis.
2.3. Definisi Istilah
AAnatomi : Ilmu yang melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian
tubuh manusia, bitang, atau tumbuh-tunbuhanAset : Sesuatu yang memiliki nilai tukarDDegradasi : Penurunan, kemunduran, dan kemerosotanDinamis : Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan
mudah menyesuaikan diri dengan keadaanEEsensi : Hakikat, inti, hal yang pokokEvolusi : Perubahan (Pertumbuhan, perkembangan) secara
berangsur-angsur dan perlahan-lahanFFamiliar : Akrab; bersifat kekeluargaanFenomena : Hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indra dan
dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiahFundamental : Bersifat dasar (pokok); mendasarHHiperaktif : Sifat yang sangat aktifHipotesisHumanis : Orang yang mendambakan dan memperjuangkan
terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas prikemanusiaan
IIdiot : Taraf atau kecerdasan berpikir yang sangat rendah(IQ
Page 15
kurang lebih 25)Imbesil : Keadaan mempunyai kecerdasan berpikir yang sangat
rendah pada orang dewasa (IQ sekitar 40-60)Interdimensionalis : Paham antar sifat dan ukuranIntuisi : Daya atau kemampuan untuk mengetahui atau memahami
sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajariK Karomah : Karunia dan kasih sayang TuhanKonseptual : Berhubungan dengan konsepKonvensi : Pemufakatan atau kesepakatan Krusial : Gawat ;gentingKufur : Tidak pandai bersyukur; ingkarMMadani : Menjunjung tinggi nilai, norma, hokum, yang ditopang oleh
penguasaan iman, ilmu, dan tekhnologi yang berperadabanMaunah : Keistimewaan; lebih dari yang lainMetafisis : Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal
nonfisik atau tidak kelihatanNNeurobiologis : Bersifat atau menurut ilmu urat syarafPPersepsi : Pandangan atau opendapat berdasarkan kerangka berpikir
subyektifPhobia : Kondisi traumatic terhadap peristiwa tertentuPilar : Tiang atau pondasi yang berfungsi untuk menahan beban
atau sesuatuPotensi : Kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorangPremisPreventifProtoplasmaPsikiatri : Spesialisasi ilmu kedokteran yang terkait dengan penyakit
jiwaSSekunder : Berkenaan yang kedua atau tahap keduaSeleksi Alam : Tingkat kelangsungan hidup dan reproduksi individu
organisme di alamyang menghasilkan kenaikan jumlah beberapa sifat tertentu di samping menurunnya jumlah sifat yang lain
Skill : KemampuanSinergisSistematisSyndrome Mongoloid
: Sejenis kelainan dengan cirri khas berupa sipitnya mata seperti bangsa Mongol
TTaruna : Pemuda
Page 16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab tiga berisi kumpulan teknik dan strategi penulis dalam
melakukan langkah-langkah penelitian. Selain itu, ada uraian mengenai
tujuan, fokus penelitian, sampai ruang lingkup penelitian. Tiap subbab di
atas merupakan uraian proses berdasarkan pengamatan, pengklasifikasian,
dan pengidentifikasian obyek penelitian.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini berisi langkah dan cara penulis melakukan
penelitian. Karya tulis ini membutuhkan segala bentuk teori dan informasi
berdasarkan media cetak dan media elektronik. Namun,penelitian ini tidak
menuntut uji statistik dengan observasi dan pengujian rumus. Oleh karena
itu,penulis menentukan karya tulis ini menggunakan metode kualitatif.
Adapun metode kualitatif memiliki beberapa jenis metode terapan.
Berdasarkan uraian beberapa jenis metode terapan tersebut, penulis
mengidentifikasi metode yang sesuai dengan penelitian penulis. Metode
itu antara lain :
3.1.1 Metode Kajian Pustaka
Page 17
Metode ini adalah metode yang digunakan penulis untuk
mengidentifikasi data, teori, informasi , dan sumber rujukan melalui media
cetak dan media elektronik. Media cetak yang dimaksud disini adalah
buku yang terkait dengan judul antara lain buku panduan, kamus, koran.
tabloid(majalah), dll. Selain itu, penulis juga mengunduh sumber
informasi dari media elektronik yaitu internet dan televisi.
3.1.2 Metode Observasi
Metode Observasi penulis lakukan melalui pengamatan langsung
terhadap obyek penelitian dengan rentang waktu empat bulan. Pengamatan
ini perlu dilakukan untuk mengklasifikasi data penelitian yang sesuai
dengan judul karya tulis. Observasi penulis lakukan dengan terjun
langsung melihat dan berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus di
sekitar lingkungan tempat tinggal penulis. Melalui observasi ini, penulis
dapat berempati dan menelaah kehidupan mereka sehari-hari dengan
bimbingan orang tua maupun bimbingan sekolah.
3.1.3 Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu metode yang penulis lakukan untuk
mengumpulkan informasi dari narasumber dengan daftar pertanyaan yang
disusun sesuai judul karya tulis. Dalam penelitian ini,penulis menentukan
beberapa narasumber sesuai dengan kondisi fisik dan keluarga anak
berkebutuhan khusus tersebut. Narasumber itu antara lain orang tua yang
Page 18
memiliki anak autis dan tetangga yang memiliki saudara autis. Adapun
susunan pertanyaan wawancara adalah sebagai berikut :
1. Apakah Anda mengetahui hakikat autis dan indigo?
2. Bagaimana cirri-ciri anak yang autis atau indigo?
3. Bagaimana latar belakang yang terjadi sehingga Bapak/Ibu/ Saudara
memiliki anak/saudara yang autis atau indigo?
4. Apa yang menyebabkan munculnya autis atau indigo?
5. Masalah apa saja yang sering muncul pada anak yang menderita autis
atau indigo?
6. Bagaimana Anda dan keluarga mengatasi masalah yang dihadapi oleh
anak/saudara Anda?
7. Adakah penanganan dan perawatan khusus untuk mereka?
8. Jelaskan beberapa solusi yang tepat untuk mengantisipasi kondisi yang
dialami oleh anak/saudara Anda?
3.2 Tujuan Penelitian
Karya tulis ini memiliki beberapa tujuan,antara lain:
1. Menambah wawasan masyarakat mengenai konsep hakiki autis dan
indigo.
Page 19
2. Menginformasikan jenis dan gejala autis dan indigo.
3. Mendeskripsikan pelayanan, perawatan, dan pendidikan anak autis dan
indigo.
4. Menganalisis latar belakang munculnya anak autis dan Indigo.
5. Mengeksposisikan tindakan preventif bagi keluarga yang memiliki
anak autis atau indigo.
3.3 Fokus Penelitian
Fokus Penelitian dalam karya tulis ini dikhususkan pada perbedaan
autis dengan indigo berdasarkan tinjauan ilmu psikologi. Fokus yang
dimaksud berupa perbedaan secara fisik maupun mental anak-anak yang
menderita uatis atau indigo Walaupun secara kejiwaan mereka sama-sama
membutuhkan perawatan khusus, namun pada dasarnya esensi keduanya
berbeda. Hal ini membutuhkan perawatan dan pengelolaan yang tepat
sehingga potensi dan skill anak dapat berkembang secara dinamis dan
sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
3.4 Obyek Penelitian
Adapun obyek penelitian penulis adalah beberapa anak yang
menderita autis dan indigo yang berada di lingkungan penulis. Mereka
beraktivitas seperti biasa dan dapat bersosialisasi dengan orang lain
walaupun sosialisasi itu berada dalam tahap-tahap tertentu yang dapat
ditolerir dan ada beberapa tahap ketika mereka tidak dapat berkomunikasi.
Page 20
Kondisi ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan sehingga kita dapat
mengarahkan mereka dengan benar dan sesuai aturan main. Jika
penanganan dilakukan dengan baik maka mereka dapat berkembang secara
optimal dan dapat beradaptasi dengan baik. Tak heran beberapa diantara
mereka menjadi pemimpin karena pendidikannya sesuai dengan
pengelolaan dan kemampuan otak mereka.
3.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian mengenai autis dan indigo ini merupakan karya tulis
yang cukup rumit dan panjang. Penelitian ini membutuhkan rentang waktu
yang cukup lama mengingat proses analisis tidak dapat dilihat dari jangka
waktu yang singkat.. Dengan demikian, Penulis harus menelaah setiap
tingkah laku anak berkebutuhan khusus ini selama beberapa waktu untuk
mendapatkan penelaahan dan penelitian yang objektif dan runtun. Di lain
sisi, waktu penelitian yang diberikan pada penulis sangat terbatas.Oleh
karena itu,penulis menentukan ruang lingkup penelitian pada perbedaan
autis dengan indigo ditinjau dari salah satu ilmu yaitu ilmu psikologi.
Page 21
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Data
Manusia sebagai makhluk hidup tercipta sebagai makhluk yang paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaan ini membuat
manusia memiliki tugas sebagai khalifah di muka bumi. Tugas tersebut diemban
sebagai pertanggung jawaban baik pribadi maupun umum. Tugas ini meliputi hak
dan kewajiban dalam kehidupan di dunia dan memenuhi target di akhirat. Dengan
demikian, maka manusia harus kembali pada tujuan awal hidup yang termaktub
dalam kitab suci yaitu beribadah.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka manusia juga berkembang.
Perkembangan ini berdampak besar bagi kehidupan manusia. Dampak tersebut
mempengaruhi pola hidup dan pola pikir kehidupan manusia. Perubahan pola
pikir dan pola hidup ini mengganggu aktivitas baik intern maupun ekstern
manusia. Hal tersebut menimbulkan beberapa kelainan baik fisik maupun psikis.
Kelainan yang dominan terjadi saat ini adalah kelainan gen yang terjadi
pada generasi Indonesia. Beberapa anak Indonesia terlahir sebagai anak yang
sempurna secara fisik namun memiliki kelainan psikis dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Mereka terlahir sebagai anak yang berkebutuhan istimewa,
anak-anak inilah yang merupakan asset bangsa namun membutuhkan perhatian
Page 22
dan pendidikan ekstra sehingga dapat menghasilkan generasi yang tangguh dalam
menghadapi tantangan zaman.
Fakta di kehidupan nyata menunjukkan bahwa banyak orang tua yang
memiliki anak berkebutuhan khusus menghadapi kendala yang sangat besar.
Kendala ini berupa beban moral dan spiritual yang menuntut mereka untuk
menyembunyikan keadaan yang sebenarnya.Mereka merasa risih dan malu atas
keanehan yang dialami oleh anak mereka. Hal tersebut menimbulkan adanya
kesalahan dalam penanganan dan pendidikan sehingga anak –anak tersebut tidak
dapat mengoptimalkan kemampuannya secara maksimal. Anak – anak
berkebutuhan khusus yang paling menonjol di Indonesia adalah autis dan indigo.
Hal inilah yang memicu penulis untuk menguraikan seluk beluk autism dan
indigo.
4.1.1. Sejarah Autisme
Autisme pertama kali ditemukan oleh Kenner pada tahun 1943. Autisme
merupakan gangguan sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang
lain, gangguan berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda,
ecolalia, mutism, pembalikan kalimat,aktivitas bermain yang repetitive dan
stereotipik, rute ingatan yang kuat, dan keinginan obsesif untuk mempertahankan
keteraturan dalam kehidupannya.
Autisme menurut istilah kedokteran, psiaktri, dan psikologi termasuk
dalam gangguan pervasive(pervasive developmental disorders). Secara khas,
gangguan yang terdapat di dalamnya ditandai dengan distorsi perkembangan
Page 23
fungsi psikologis dasar majemuk yang meliputi perkembangan keterampilan
sosial dan berbahasa seperti perhatian, persepsi, daya nilai terhadap realitas dan
gerakan-gerakan motorik. Hal ini terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dawson dan Castelloe pada tahun 1985. Penelitian mereka menunjukkan bahwa
tingkat prevalensi dari autism ini muncul empat sampai lima per 10.000 anak
mengalami gangguan autism. Setelah penelitian diperluas maka menghasilkan
data bahwa 10 sampai 11 dari 10.000 anak mengalami gangguan austisme.
Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan pervasive yang secara
universal mengganggu fungsi kognitif, emosi, dan psikomotor anak. Oleh karena
itu gangguan ini juga mengganggu neurobiologist yang disertai beberapa masalah
seperti autoimunitas, gangguan pencernaan, dysbiosis pada usus, gangguan
integrasi sensori, dan ketidakseimbangan susunan asam amino. Selain itu, anak
autis menunjukkan kurang respon terhadap orang lain, mengalami kendala berat
dalam berkomunikasi, dan memunculkan respon yang aneh terhadap berbagai
aspek kehidupan yang berkembang sejak 30 bulan pertama anak yang dikenal
dengan autism infantile.
Beberapa ahli menganggap bahwa autuisme infantile merupakan
skizofrenia sedangkan sebagian lain menyatakan bahwa autism merupakan
kondisi yang berbeda. Afeksi/mood penderita menunjukkan kelabilan seperti
tangis yang tidak diketahui alasannya atau tertawa tanpa alasan jelas atau
seringkali menunjukkan respon yang tidak biasa terhadap cahaya, rasa nyeri, atau
suara. Terkadang mereka tidak menyadari distorsi ruang dan waktu seperti tidak
tahu ketinggian atau tidak tahu kendaraan yang bergerak.
Page 24
Kira-kira 40% anak dengan gangguan ini mempunyai IQ di bawah 50 dan
hanya 30 % yang memiliki IQ 70 % atau lebih. Mereka menunjukkan variabilitas
yang ekstrem dalam fungsi intelektual. Umumnya mereka tidak dapat diuji secara
verbal kalaupun dapat maka hasilnya buruk dalam tugas yang menuntut pemikiran
simbolik atau abstrak atau logika konsekuensial. Akan tetapi,jika dilimpahi tugas
yang memerlukan keterampilan manipulative atau visual spasial atau daya ingat
yang cepat maka hasilnya akan memuaskan.
4.1.2. Ciri Autisme
Gejala autisme mulai tampak pada anak sebelum mencapai usia 3 tahun.
Adapun tanda-tanda secara umum dapat terlihat berdasarkan gejala yang paling
umum. Gejala – gejala tersebut kian lama kian terlihat jelas terlihat pada rentang
antara usia anak memasuki tahap 2 – 5 tahun. Gejala terjelas muncul berdasarkan
keanehan yang dilakukan oleh anak penderita autisme. Namun, adapula
kemuncullan gejala baru terlihat pada masa sekolah. Berdasarkan penelitian lebih
banyak didapatkan bahwa penderita banyak mengidap pada anak laki-laki
daripada anak perempuan. Beberapa tes untuk mendeteksi dini kecurigaan autisme
hanya dapat dilakukan pada bayi berumur 18 bulan ke atas.
4.1.2.1. Waspadai munculnya beberapa gejala – gejala autism secara dini
Gejala autisme berbeda – beda dalam kuantitas dan kualitas ,penyandang
autisme infantil klasik mungkin memperlihatkan gejala dalam derajat yang berat ,
tetapi kelainan ringan hanya memperlihatkan sebagian gejala saja.
Page 25
Kesulitan yang timbul, sebagian dari gejala tersebut dapat muncul pada anak
normal, hanya dengan intensitas dan kualitas yang berbeda. Gangguan yang
paling mudah terdeteksi antara lain gangguan pola tidur, gangguan pencernaan,
gangguan fungsi kognisi, tidak adanya kontak mata, komunikasi satu arah, afasia,
menstimulasi diri, mengamuk/temper tantrum, tindakan agresif atau hiperaktif,
menyakiti diri sendiri, acuh, dan gangguan motorik yang steriotipik.
Penelitian lebih lanjut menunjuikkan kategorial gejala yang lebih khas.
Gejala – gejala pada autisme mencakup gangguan pada :
1. Gangguan pada bidang komunikasi verbal dan nonverbal
• Terlambat bicara atau tidak dapat berbicara dengan hilangnya tanda-tanda
dapat berbicara;
• Mengeluarkan kata – kata yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain
yang sering disebut sebagai bahasa planet
• Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata – kata dalam konteks yang
sesuai
• Bicara tidak digunakan untuk komunikasi
• Meniru atau membeo , beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian ,
nada, maupun kata – katanya tanpa mengerti artinya
• Kadang bicara monoton seperti robot
• Mimik muka datar dan seperti anak tuli, tetapi bila mendengar suara yang
disukainya akan bereaksi dengan cepat
2. Gangguan pada bidang interaksi sosial
Page 26
• Menolak atau menghindar untuk bertatap muka
• Anak mengalami ketulian
• Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk
• Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang
• Bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tangan orang yang terdekat
dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu untuknya.
• Bila didekati untuk bermain justru menjauh
• Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain
• Kadang mereka masih mendekati orang lain untuk makan atau duduk di
pangkuan sebentar, kemudian berdiri tanpa memperlihatkan mimik apapun
• Keengganan untuk berinteraksi lebih nyata pada anak sebaya
dibandingkan terhadap orang tuanya
3. Gangguan pada bidang perilaku dan bermain
• Seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat monoton dan
melakukan gerakan yang sama berulang – ulang sampai berjam – jam
• Bila sudah senang satu mainan tidak mau mainan yang lain dan cara
bermainnya juga aneh
• Keterpakuan pada roda (dapat memegang roda mobil – mobilan terus
menerus untuk waktu lama)atau sesuatu yang berputar
• Terdapat kelekatan dengan benda – benda tertentu, seperti sepotong tali,
kartu, kertas, gambar yang terus dipegang dan dibawa kemana- mana
Page 27
• Sering memperhatikan jari – jarinya sendiri, kipas angin yang berputar,
air yang bergerak
• Perilaku ritualistik sering terjadi
• Anak dapat terlihat hiperaktif sekali misalnya; tidak dapat diam, lari
kesana sini, melompat – lompat, berputar – putar, memukul benda
berulang – ulang
• Kondisi yang lain yaitu kondisi anak terlalu diam
4. Gangguan pada bidang perasaan dan emosi
• Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misal melihat anak menangis tidak
merasa kasihan, bahkan merasa terganggu, sehingga anak yang sedang
menangis akan di datangi dan dipukulnya
• Tertawa – tawa sendiri , menangis atau marah – marah tanpa sebab
• Sering mengamuk tidak terkendali ( temper tantrum) , terutama bila tidak
mendapatkan apa yang diingginkan, bahkan dapat menjadi agresif dan
dekstruktif
5. Gangguan dalam persepsi sensoris
• Mencium – cium , menggigit, atau menjilat mainan atau benda apa saja
• Bila mendengar suara keras langsung menutup mata
• Tidak menyukai rabaan dan pelukan hal ini dapat terlihat bila digendong
cenderung merosot untuk melepaskan diri dari pelukan
• Merasa tidak nyaman bila memakai pakaian dengan bahan tertentu.
Page 28
4.1.3. Latar belakang penyebab Autisme
Adapun penyebab munculnya autism diduga oleh masyarkat berdasarkan
beberapa faktor seperti akibat campak pada ibu(maternal rubella), hubungan
interpersonal dalam keluarga, atau faktor predisposisi. Akan tetapi, penyebab
autisme sampai saat ini masih belum bisa diketahui. Namun, banyak sekali
publikasi di masyarakat yang justru datang dari pihak-pihak yang tidak didasarkan
oleh penelitian ilmiah, seperti yang banyak ditanyakan oleh para peserta.
Misalnya penyebab autisme karena thimerosal dalam vaksin, virus vaksin,
keracunan logam berat, alergi terutama gluten dan kasein, sistem imun tubuh,
dan sebagainya.
Sementara itu para ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang autisme
menyatakan bahwa kemungkinan besar penyebab autisme adalah faktor
kecenderungan yang dibawa oleh genetik. Sekalipun begitu sampai saat ini
kromosom mana yang membawa sifat autisme belum dapat diketahui. Sebab
pada anak-anak yang mempunyai kondisi kromosom yang sama akan bisa juga
memberikan gambaran gangguan yang berbeda.
Namun para ahli lebih cenderung akan menyatakan bahwa penyebab
autisme kemungkinan besar adalah faktor gen yang membawa peranan, hal ini
disimpulkan dari hasil penelitian terhadap kembar satu telur yang akan
menunjukkan kemungkinan terjadinya gangguan autisme yang lebih tinggi secara
signifikan bila dibandingkan dengan kembar dua telur. Autisme adalah gangguan
atau kecacatan yang akan disandang oleh individu tersebut seumur hidupnya.
Page 29
Di kalangan luas juga ada publikasi yang mengatakan bahwa autisme
dapat disebabkan berbagai gangguan di tiga bulan pertama kehamilan. Menurut
Buitelaar hal ini juga masih belum bisa dikatakan apakah benar demikian, karena
penelitiannya belum selesai,dan hasilnya belum ada.
Pertanyaan tentang berbagai pengobatan autisme saat ini yang banyak
digunakan bahkan seringkali juga atas anjuran dokter (yang bergerak dalam
terapi alternatif), misalnya detoksifikasi untuk menghilangkan racun di otak,
diet bebas gluten dan casein, probiotik, megadosis vitamin, hormon, dan
sebagainya. Buitelaar menanggapi bahwa karena hingga kini penyebab autisme
belum bisa dipahami secara pasti maka para dokter juga belum bisa
menentukan obatnya.
4.1. 4. Jenis Autisme
Jenis autism terbagi menjadi beberapa kategori yaitu :
4.1.4.1. Autisme Masa kanak ( Childhood Autism )
Autisme Masa Kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang
gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur 3 tahun.
Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang komunikasi. Gangguan ini
terjadi berupa kualitas komunikasinya yang tidak normal, seperti ditunjukkan di
bawah ini :
Perkembangan bicaranya terlambat, atau samasekali tidak berkembang.
Page 30
Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik muka untuk
mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara.
Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara suatu
pembicaraan dua arah yang baik.
Bahasa yang tidak lazim yang diulang-ulang atau stereotipik.
Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif, biasanya permainannya kurang
variatif.
4.1.4.2. Sindrom Asperger (SA).
Jenis autis kedua yang dikenal dengan ssindrom Asperger seperti jenis
autis pada masa kanak-kanak juga lebih banyak terdapat pada anak laki-laki
daripada wanita. Anak SA juga mempunyai gangguan dalam bidang komunikasi,
interaksi sosial maupun perilaku, namun tidak separah seperti pada Autisme masa
kanak-kanak. Pada kebanyakan dari anak-anak ini perkembangan bicara tidak
terganggu. Bicaranya tepat waktu dan cukup lancar, meskipun ada juga yang
bicaranya agak terlambat. Namun meskipun mereka pandai bicara, mereka kurang
bisa komunikasi secara timbal balik. Komunikasi biasanya berjalan searah, hal ini
menunjukkan di satu sisi anak banyak bicara mengenai apa yang saat itu menjadi
obsesinya, tanpa bisa merasakan apakah lawan bicaranya merasa tertarik atau
tidak. Seringkali mereka mempunyai cara bicara dengan tata bahasa yang baku
dan dalam berkomunikasi kurang menggunakan bahasa tubuh. Ekspresi muka pun
kurang hidup bila dibanding anak-anak lain seumurnya.
Page 31
Mereka biasanya terobsesi dengan kuat pada suatu benda/subjek tertentu, seperti
mobil, pesawat terbang, atau hal-hal ilmiah lain. Mereka mengetahui dengan
sangat detil mengenai hal yang menjadi obsesinya. Obsesi inipun biasanya
berganti-ganti.Kebanyakan anak SA cerdas, mempunyai daya ingat yang kuat dan
tidak mempunyai kesulitan dalam pelajaran di sekolah. Mereka mempunyai sifat
yang kaku, misalnya bila mereka telah mempelajari sesuatu aturan, maka mereka
akan menerapkannya secara kaku, dan akan merasa sangat marah bila orang lain
melanggar peraturan tersebut. Misalnya : harus berhenti bila lampu lalu lintas
kuning, membuang sampah di jalan secara sembarangan.
Dalam interaksi sosial juga mereka mengalami kesulitan untuk
berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka lebih tertarik pada buku atau komputer
daripada teman. Mereka sulit berempati dan tidak bisa
melihat/menginterpretasikan ekspresi wajah orang lain. Perilakunya kadang-
kadang tidak mengikuti norma sosial, memotong pembicaraan orang seenaknya,
mengatakan sesuatu tentang seseorang didepan orang tersebut tanpa merasa
bersalah (misalnya. “Ibu, lihat, bapak itu kepalanya botak dan hidungnya besar ”).
Kalau diberi tahu bahwa tidak boleh mengatakan begitu, ia akan menjawab :
“Tapi itu kan benar Bu.” Anak SA jarang yang menunjukkan gerakan-gerakan
motorik yang aneh seperti mengepak-ngepak atau melompat-lompat atau stimulasi
diri.
4.1.4.3. Gangguan Perkembangan Pervasif YTT (PDD-NOS)
PDD-NOS juga mempunyai gejala gangguan perkembangan dalam bidang
Page 32
komunikasi, interaksi maupun perilaku, namun gejalanya tidak sebanyak seperti
pada Autisme Masa kanak. Kualitas dari gangguan tersebut lebih ringan, sehingga
kadang-kadang anak-anak ini masih bisa bertatap mata, ekspresi fasial tidak
terlalu datar, dan masih bisa diajak bergurau.
4.1.5. Sejarah Indigo
Istilah indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. “Warna ini
merupakan kombinasi warna biru dengan ungu,” kata Dr Tb Erwin Kusuma,
SpKJ, psikiater anak dengan pendalaman di bidang kesehatan mental spiritual,
kepada GATRA. Dikatakan indigo apabila punya inderakeenam, IQ-nya di atas
rata-rata, dan bijaksana. Kondisi ini merupakan awal dari pengelolaan yang
memiliki sumber daya potensial dan tinggal memoleskan saja. Proses pemolesan
itulah yang kini tenga dilakukan di negara Barat. Tak heran jika kini, sekolah
untuk anak indigo sudah banyak bertebaran. Bagaimanakah di Indonesia? Itulah
yang tengah dipikirkan oleh mereka yang sangat peduli pada indigo, termasuk Dr
Erwin. Jumlah anak indigo di Indonesia mungkin belum mencapai ratusan. Akan
tetapi, dari sedikit itu, jika mendapat bimbingan yang sempurna, diharapkan
mereka kelak menjadi pemimpinmasa depan yang arif bijaksana, humoris, dan
cinta damai.
Istilah "anak indigo" pertama kali dikemukakan oleh Nancy Anne Tapp,
seorang cenayang pada sekitar tahun 1970-an. Nancy Anne mengaku memiliki
kemampuan untuk melihat aura seseorang dan ketika itu ia melihat anak-anak
dengan aura indigo yang belum pernah ada sebelumnya. Singkatnya anak-anak
Page 33
indigo memiliki karakteristik yang sama. Mereka mempunyai empati yang tinggi
dan umumnya memiliki perilaku yang tidak lazim untuk anak seusianya.
Para pengikut New Age menganggap bahwa keberadaan anak indigo
merupakan sebagai jawaban untuk memperbaiki dunia. Namun sebaliknya,
banyak juga orang yang beranggapan bahwa anak-anak dengan karakteristik
seperti itu adalah penderita kelainan perilaku yang sering diindentifikasi sebagai
hiperaktif. Hingga sekarang, belum ada yang mampu memberikan penjelasan
logis dan dapat diterima secara bulat oleh para ilmuwan mengenai anak-anak
indigo.
Lahirnya konsep Indigo oleh Nancy Ann Tappe ini berawal dari
pengamatan terhadap seorang anak dengan ciri khas tertentu. Pertengahan tahun
1970-an Nancy meneliti warna aura manusia dan memetakan artinya untuk
menandai kepribadiannya. Tahun 1982 ia menulis buku Understanding Your Life
Through Color. Nancy Ann Tappe yang mencoba mengklasifikasikan masa dan
kepribadian seseorang berdasarkan warna aura. Dalam bukunya yang berjudul
"Understanding your life through color" yang telah diterbitkan pada tahun 1982
ini , Tappe berkata: "Setiap masa universal akan disertai dengan sejumlah besar
orang yang memiliki warna aura yang sesuai dengan masa itu. Misalnya, orang
dewasa sekarang kebanyakan memiliki warna biru atau violet. Dua warna itu
adalah warna yang paling dibutuhkan pada masa transisi ini, yaitu masa Violet.
Sebaliknya, beliau berpendapat ada aura lain yang dominan. Warna ini
menunjukkan kondisi yang berlawanan dengan aura sebelumnya. Hal ini terkait
Page 34
dengan keterikatan masa. Adapu pada masa yang akan datang, yaitu masa
Indigo, warna-warna Indigo akan menjadi warna yang umum."
Dengan kata lain, Tappe membagi-bagi masa di dunia ini lewat warna, dan masa
yang akan datang, yang disebutnya sebagai masa Indigo, warna Indigo akan
mendominasi dan anak-anak yang lahir pada masa itu akan memiliki ciri-ciri
tertentu yang bisa diobservasi. Selain itu, bagi masyarakat yang belum
mengetahui, Indigo adalah nama sebuah warna pada spektrum elektromagnetik.
Warna ini berada diantara warna biru dan violet. Tappe mengaku menemukan
pola energi indigo ini ada pada lebih dari 95% anak yang lahir dalam 10 tahun
terakhir. Ia memprediksikan kalau Fenomena ini akan segera terjadi dalam skala
global.
Pada Penelitian lanjutan untuk mengelompokkan pola dasar perangai
manusia, mendapat dukungan psikiater Dr. McGreggor di San Diego University.
Fenomena “Anak Indigo” belakangan ini menjadi perhatian para ilmuwan di
Rusia. Majalah Journal Trust Rusia pada 8 Desember 2005 lalu melaporkan,
Page 35
berdasarkan penjelasan beberapa ilmuwan dari lembaga ilmu pengetahuan sosial
Rusia, diyakini bahwa di atas bumi saat ini telah muncul suatu species “manusia
baru” yang disebutnya sebagai ”Anak Indigo”. Para ilmuwan mengatakan mereka
memiliki kekuatan supernormal, dapat melihat fenomena ganjil, dan dapat
meramal peristiwa yang akan terjadi. Ciri khas mereka adalah berinteligensi
tinggi, berintuisi tinggi, sangat sensitif dan lain-lain. Dari gambar foto medan
energi ditubuhnya ditemukan, warna indigo tampak jelas sekali di tubuh mereka,
sehingga disebut “anak indigo”. Atas hal ini, sejumlah besar ilmuwan masih
belum percaya.
Penelitian di Rusia menunjukan bahwa sekitar 95 persen anak-anak yang
lahir sejak 1994 tergolong “anak indigo”. Hal itu bisa dibuktikan melalui
lingkaran cahaya biru di sekeliling tubuh mereka.Fungsi organ dalam anak-anak
ini juga telah mengalami perubahan yakni sistem kekebalan tubuh mereka lebih
kuat beberapa kali lipat dibanding orang pada umumnya, kebal terhadap penyakit,
bahkan dapat melawan penyakit AIDS, dan DNA mereka juga tidak sama.Para
ilmuwan menduga, bahwa mungkin dikarenakan variasi gen, ribuan warga di
bumi sudah bukan tergolong “manusia lama” lagi, sebuah spesies manusia yang
baru sedang lahir, meskipun perkembangan proses ini lamban namun diyakini
benar-benar sedang muncul. Ciri khas psikologis dan perilaku “anak Indigo” ini
sangat unik dan ganjil, sehingga dengan demikian, mereka perlu pola pendidikan
yang baru. Tidak boleh mengabaikan permintaan mereka, jika tidak, mungkin
dapat mengakibatkan inteligensi dan pikiran species “manusia baru” ini menjadi
kacau. Mungkin mereka membuka sebuah perintis zaman yang baru, sesuatu yang
Page 36
masib belum kita ketahui. Fenomena “anak indigo” ini banyak terjadi di depan
kita.
Ada beberapa kasus kemunculan “anak indigo” di beberapa negara.
Misalnya, di Latvia, ada seorang gadis cilik yang cantik, ia suka menceritakan
pemandangan dalam perjalanannya di tengah alam semesta pada tengah malam.
Saat ia berusia 5 tahun, ayahnya dengan terheran-heran mendapati dirinya
mengetahui banyak pengetahuan tentang alam semesta. Meskipun ia tidak begitu
percaya dengan ucapan anaknya, namun ketika ia memperbaiki mobil tuanya,
selalu mendapat petunjuk dari gadis kecil itu. “Saya tidak tahu bagaimana ia bisa
mengetahuinya, tetapi ia selalu tahu bagian yang tidak beres dengan mobilnya,”
ujarnya.
4.1.6. Ciri – Ciri Indigo
Banyak teori yang membahas masalah ini. Hal yang perlu diamati
sesungguhnya apa yang terjadi pada anak indigo ini, seperti kemampuan indra
keenam/sixth sense. Kemampuan ini sebenarnya bisa dipelajari dan dikuasai oleh
orang awam atau orang bukan indigo, jadi tidak semata-mata karunia Tuhan.
Getaran bumi yang sedemikian kuat membawa banyak perubahan. Salah satunya
adalah makin banyaknya terlahir anak berjiwa matang (old soul) yang memiliki
bakat khusus. Bagaimana mendidik agar mereka tidak merasa tertekan dan aneh
karena berbeda dengan teman-temannya? Gejala alam rupanya tidak sedikit
mempengaruhi hal-hal lain. Waktu yang berjalan demikian cepat menjadi satu
indikasi perubahan yang terjadi di bumi.
Page 37
Selain itu, munculnya anak-anak berbakat dengan jiwa tua atau old soul,
juga menjadi tanda perubahan bumi yang begitu cepat. Akhir-akhir ini kita sering
disentakkan oleh begitu banyaknya anak yang memiliki pola pikir berbeda dengan
anak seusianya. Daya nalar mereka cenderung dewasa, padahal usianya belum
mencapai belasan. Kali lain kita dikejutkan oleh anak-anak yang memiliki indra
keenam luar biasa tajam, sehingga si anak sampai merasa dirinya tidak normal
karena tidak sama dengan teman-temannya. Fenomena lahirnya anak-anak
berkemampuan lebih ini sebenarnya sudah sejak lama ada. Sebastian Bach dan
Albert Einstein bisa dikategorikan sebagai anak indigo. Musik yang diciptakan
Bach disebut sebagai tipe musik anak indigo. Ia menciptakan musik sambil
melamun, sama seperti Einstein yang mendapat rumus saat sedang melamun.
Ciri – ciri Indigo Keberadaan anak-anak berbakat ini memang baru
disadari sejak tahun 1990-an. Para ahli menyebut mereka indigo. Munculnya anak
indigo, menurut Tom, tak lepas dari pengaruh perubahan getaran bumi. Pada
tahun 1970 sampai 1980-an, resonansi bumi sekitar 7,83 Hz. Di tahun 2000
menjadi 8,5-9 Hz, sedangkan di tahun 2004 sudah mencapai 13,5 Hz. Secara
metafisik, getaran bumi yang semakin cepat akan menimbulkan satu fase, yang
menyebabkan terjadinya kenaikan tingkat ke dimensi yang lebih tinggi.
Secara teoretis, getaran bumi yang semakin cepat akan membuat bumi semakin
panas dan suhu ikut meningkat. Kenaikan ini juga mengakibatkan perubahan yang
cukup signifikan, sehingga membutuhkan orang tertentu untuk
menyeimbangkannya. Kelahiran anak-anak berbakat inilah yang akan membantu
Page 38
getaran bumi berjalan lebih smooth, lebih mulus. Kelahiran mereka ditujukan
untuk mengubah tatanan dunia supaya menjadi lebih nyaman. Anak indigo datang
ke dunia dengan berbagai misi. Cara yang diambil pun beraneka ragam. Bisa
lewat kesenian, pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, ”Semua itu tergantung
misi mereka,? katanya. Anak indigo kebanyakan merupakan pendobrak suatu
tatanan yang salah karena mereka bertugas meluruskan ketidakbenaran itu, reka
umumnya lahir dengan tipe tertentu.
Apakah anak anda indigo?
Untuk mengetahui apakah anak anda atau anda sendiri indigo, jawablah
pertanyaan berikut: 1) Apakah anak anda sering bersikap seperti bangsawan? , 2)
Apakah anak anda memiliki perasaan pantas diterima?, 3) Apakah anak anda
mempunyai perasaan bahwa dirinya dapat dimengerti? , 4) Apakah anak anda sulit
menghadapi disiplin dan kekuasaan? , 5) Apakah anak anda menolak untuk
mengerjakan hal-hal pasti yang diminta untuk dikerjakan? , 6) Apakah kegiatan
antri tak disukai anak anda?,7) Apakah anak anda tidak menyukai sistem yang
berorientasi ritual/mekanikal dan sedikit memerlukan kreatifitas? ,8) Apakah anak
anda sering dapat mengetahui cara-cara yang lebih baik dalam mengerjakan
sesuatu, baik di rumah atau di sekolah? , 9) Apakah anak anda tidak mudah
kompromi? , 10) Apakah anak anda tidak merespon/takut pada ancaman? , 11)
Apakah anak anda mudah bosan terhadap pekerjaan yang ditugaskan , 12) Apakah
anak anda terlihat mempunyai gejala ADD? , 13) Apakah anak anda kreatif? , 14)
Apakah anak anda terlihat mempunyai intuisi yang tajam? , 15) Apakah anak anda
Page 39
mempunyai sikap empati yang menonjol terhadap orang lain? , 16)Apakah anak
anda mempunyai pemikiran yang abstract? , 17) Apakah anak anda cerdas? , 18)
Apakah anak anda sangat berbakat (yang diidentifikasi sebagai karunia)? ,
19)Apakah anak anda terlihat sebagai pengkhayal? , 20) Apakah mata anak anda
terlihat memancarkan mata orang dewasa, bijak dan dalam? . 21) Apakah anak
anda mempunyai kecerdasan spiritual?
Jika anda mempunyai 10 jawaban “Ya”, maka anak anda kemungkinan adalah
indigo. Jika jawaban “Ya” lebih dari 15, maka anak anda dipastikan sebagai anak
indigo.
Berikut ini merupakan ciri khas anak indigo yang dapat terdeteksi secara
dini antara lain :
1. Memiliki keinginan yang kuat, berdedikasi dengan melakukan apa yang
ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua;
2. Bijaksana dan mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan yang
melebihi pengalamannya;
3. Secara emosi, mereka boleh dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak
jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau
bahkan stress;
4. Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan namun tetap
harus berusaha belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada
sistem di sekolah;
Page 40
5. Anak indigo sering didiagnosis mengalami ADD ataupun ADHD saat
mereka menunjukkan perilaku impulsive (otak mereka memproses
informasi lebih cepat) dan mereka harus tetap bergerak agar selalu fokus
6. Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau
mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang kebanyakan;
7. Anak indigo belajar secara visual dan kinestetik, mereka boleh mengingat
apa yang terekam dalam otaknya dan menciptakannya dengan tangannya
sendiri;
8. Apabila keinginan anak tidak terpenuhi, maka anak merasa kesulitan dan
menjadi self centered. Walaupun hal ini bukanlah sifat sebenarnya;
9. Anak indigo mempunyai potensi dan bakat yang luar biasa, namun dapat
hilang begitu saja jika tidak sesuai dengan bentuk perawatannya.
10. Menurut seorang psikolog Erwin S. Psi, anak indigo bisa ditandai cerdas
dan kreatif. Dalam kondisi sudah melewati biru. Hanya saja, saat ia lahir,
jasmaninya kecil,tidak sematang mental dan spiritualnya.
Ciri-ciri lain yang mudah dikenali adalah punya kemampuan
spiritual tinggi. Anak indigo kebanyakan bisa melihat sesuatu yang belum
terjadi atau masa lalu. Bisa pula melihat makhluk atau materi-materi halus
yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa. “Kemampuan spiritual
semacam itu masuk dalam wilayah ESP (extra-sensoryperception) alias
indra keenam,” kataErwin. Menurutnya, kemampuan ESP bisa menjelajah
ruang dan waktu.
Page 41
Ketika tubuh anak indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan, ia tahu
apa yang terjadi di lokasi lain. Itulah yang disebut kemampuan menjelajah
ruang yang dikenal dengan astral. Ketika dia bicara sekarang, tentang suatu
peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, ini yang disebut menjelajah
waktu. Anak indigo biasanya banyak bertanya dan orangtuanya akan
kewalahan menjawab. Umpamanya, kenapa harus begini, kenapa harus begitu.
Dia akan merasa heran untuk beberapa hal, yang dirasa tak masuk akal.
“Kenapa harus sekolah berjam-jam? ”Jika orangtua tak mengerti bahwa
anaknya indigo, umumnya si anak cenderung memberontak, agresif, dan
nakal. Tak sedikit yang kemudian bentrok dengan kehendak orangtuanya. Jika
orangtua masih otoriter membatasi aktivitas spiritual anak indigo, sianak pasti
akan berontak. Karena itu, para orangtua mesti menjawab imperesi-imperesi
yang dikemukakan si anak.
Definisi “anak indigo”, dikutip dari sebuah buku “Indigo Child”
yang ditulis bersama Lee Carrol dan Jan Tober. Dalam buku tersebut, ia
menggunakan kata “indigo” untuk melukiskan semua anak-anak baru yang
memasuki bumi. Tetapi, indigomenampakkan suatu sifat psikologis yang
serba baru dan lain dari yang lain, serta punya perilaku-perilaku yang sangat
berbeda dengan sebagaian besar ketakjuban seperti sebelumnya. Mereka
mempunyai keunikan yang sama, sehingga orang-orang yang saling
berinteraksi dengan mereka perlu mengubah sikap dan menyesuaikan pola
pendidikan anak-anak ini.
Page 42
Berikut ini adalah 10 besar ciri khas “bocah Indigo” menurut Magnum
dalam tulisan blognya antara lain :
1. Mereka mempunyai bau keturunan raja sejak lahir, dan kerap
memanifestasikannya
2. Mereka memiliki rasa “ini adalah tempat saya semestinya”, dan akan
merasa sangat ganjl bila melihat orang lain tidak berpikir demikian
3. “Harga diri” bagi mereka bukanlah soal yang fundamental, mereka
kerap memberitahu orang tua tentang “siapa mereka”
4. Mereka tidak akan melakukan hal yang spesifik, misalnya berbaris
berurutan adalah suatu hal yang sulit bagi mereka
5. Tindakan mereka terhadap hal yang kaku dan tidak memerlukan
kreatifitas, bukanlah hal yang biasa sehingga terjadi kejutan-kejutan.
6. Baik di rumah atau sekolah, biasanya mereka dapat menemukan cara
kerja yang lebih baik, sehingga mereka dianggap sebagai perusak tata
tertib yang menjadi konvensi dan tata cara yang sudah berjalan
7. Biasanya mereka introvert (menyembunyikan perasaan), merasa tidak
ada orang di dunia ini yang dapat memahami mereka
8.Mereka tidak pernah pelit terhadap kebutuhan pribadi
9. Kemampuan “mata batin” mereka secara umum sangat kuat, bisa
langsung mengetahui permainan orang dewasa
10. Mudah hanyut dalam kecanduan dan kebiasaan jelek lainnya.
Page 43
Dalam The Care and Feeding of Indigo Children, Jan Tobler,
seorang pakar psikologi dunia menyebutkan bahwa sedikitnya ada 10 ciri
anak indigo baik tersirat maupun tersurat yang mudah sekali terdeteksi
yaitu:
1. Non-kompromistis terhadap sistem yang berlaku.
Kondisi ini seringkali menuntut mereka untuk menemukan cara-cara
yang lebih tepat untuk mengatasi kondisi yang telah terjadi saat itu.
2. Suka menyendiri kadang sulit untuk bersosialisasi
3. Datang ke dunia dengan perasaan ingin berbagi
4. Memahami betul hak eksistensi dirinya di dunia ini. Mereka justru heran
jika ada yang menolaknya
5. Merasa dirinya bukanlah yang utama.
6. Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan
7. Sulit menunggu giliran
8. Tidak menyukai hal-hal ritual atau hal-hal yang tidak memerlukan
pemikiran kreatif
9. Tidak merespons aturan-aturan yang kaku (misalnya: tunggu sampai
ayah pulang)
10. Tidak malu untuk meminta apa yang dibutuhkannya.
Selain itu, dalam buku The Indigo Children, Doreen Virtue, Ph.D,
menyebutkan pula beberapa karakteristik untuk mengidentifikasi anak-anak
berbakat khusus tersebut. Identifikasi itu antara lain: Sangat sensitif.
1. Memiliki kecenderungan sangat sensitif dengan energy yang sangat
Page 44
berlebihan.
2. Mudah bosan.
3. Perlu orang dengan kondisi emosi yang lebih stabil dan nyaman untuk
berada di sekelilingnya.
4. Mempunyai pilihan sendiri untuk belajar, terutama untuk membaca dan
matematika.
5. Mudah frustrasi. Sebab, umumnya mereka mempunyai banyak ide, namun
kurang sumber daya atau orang-orang yang dapat membantu mereka.
6. Belajar lewat cara eksplorasi.
7. Tidak bisa diam kecuali mereka menyatu dalam sesuatu hal yang sesuai
dengan minatnya.
8. Mempunyai ketakutan seperti kehilangan atau ditinggal meninggal oleh
orang yang dicintainya.
9. Jika pengalaman pertamanya mengalami kegagalan, mereka mungkin akan
menyerah dan membuat blok pembelajaran secara permanen.
Selain itu, Lee carroll & Jan tobber dalam bukunya The Indigo Children
mengemukakan 10 ciri umum dari anak Indigo, yaitu:
1. Mereka memasuki dunia dengan perasaan keningratan dan sering bertindak
seperti kaum ningrat dengan segala aturan dan tata cara yang berlaku..
2. Mereka memiliki perasaan “pantas untuk berada di sini”, dan terkejut jika ada
orang lain yang tidak memiliki dan tidak berpandangan seperti itu.
Page 45
3. Mereka berpandangan bahwa harga diri bukanlah persoalan besar. Mereka
sering memberitahu orang tua mereka tentang “siapa diri mereka”.
4. Mereka memiliki kesulitan dengan otoritas absolute baik kesulitan reseptif
maupun preventif (otoritas tanpa penjelasan atau pilihan).
5. Mereka benar-benar tidak akan melakukan hal-hal tertentu, sebagai contoh;
mereka tidak mau menunggu di antrean karena sangat sulit bagi mereka.
6. Mereka merasa frustasi dengan sistem yang berorientasi pada ritual dan
tindakan frekuentatif dan tidak memerlukan pemikiran kreatif.
7. Mereka sering melihat cara-cara yang lebih baik dalam melakukan segala
sesuatu, baik saat melakukan kegiatan yang terorganisisr di dalam
rumah maupun di sekolah, yang membuat mereka tampak seperti perusak sistem,
karena mereka tidak akan mematuhi siapapun, apapun, dan bagaimanapun pada
sistem yang telah terselenggara dengan keputusan apapun.
8. mereka tampak antisosial kecuali jika mereka bersama dengan orang-orang
yang sejenis dengan mereka. Jika tidak ada orang lain yang memiliki kesadaran
yang sama di sekitar mereka. Mereka pun sering berada dalam posisi
sering berpaling ke dalam diri, dan kondisi ini menimbulkan perasaan merasa
seperti tidak ada orang lain yang memahami mereka. Sekolah
sering kali menjadi luar biasa sulit bagi mereka secara sosial.
9. Mereka tidak akan bereaksi terhadap disiplin “rasa bersalah”
10. Mereka tidak malu memberitahu anda tentang apa yang mereka butuhkan.
Page 46
Amarillo juga mengidentifikasi ciri khas sebagai berikut:
1. Memiliki keinginan yang kuat, berdedikasi dengan melakukan apa yang ada di
pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua
2. Bijaksana dan mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan yang melebihi
pengalamannya;
3. Secara emosi, mereka boleh dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang
mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau bahkan stress;
4. Kreatif dalam berpikir menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha
belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada sistem di ekolah;
5. Anak indigo sering didiagnosis mengalami ADD ataupun ADHD saat mereka
menunjukkan perilaku impulsive (otak mereka memproses informasi lebih
cepat) dan mereka harus tetap bergerak agar selalu fokus
6. Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau mengetahui
sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang kebanyakan;
7. Anak indigo belajar secara visual dan kinestetik, mereka boleh mengingat apa
yang terekam dalam otaknya dan menciptakannya dengan tangannya sendiri;
8. Apabila keinginan anak tidak terpenuhi, maka anak merasa kesulitan dan
menjadi self centered walaupun hal ini bukanlah sifat sebenarnya;
9. Anak indigo mempunyai potensi dan bakat yang luar biasa, namun dapat hilang
Page 47
begitu saja jika tidak sesuai dengan bentuk perawatannya.
Menurut Tappe, anak Indigo dapat dikenali dari ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki mata yang besar dan jernih.
2. Memiliki pemikiran yang lebih dewasa dibanding usianya.
3. Memiliki ingatan yang sangat kuat.
4. Memiliki keinginan untuk hidup dengan mengikuti kata hatinya.
5. Sensitif.
Anak-anak ini dipercaya akan mengubah kesadaran umat manusia dan
membantu mengubah irama kehidupan manusia. Tappe juga menyatakan pendapat
lagi, yaitu anak-anak inilah jembatan menuju masa depan. Konsep yang
dikemukakan oleh Tappe kemudian mencapai kemashyurannya pada tahun
1990an lewat tangan penulis lainnya. Ciri-ciri anak Indigo juga dinyatakan oleh
Lee Carroll. Pada tahun 1998, paranormal lainnya yang bernama Lee Carroll dan
istrinya Jan Tober juga menulis sebuah buku mengenai topik ini. Judulnya "The
Indigo Children: The New Kids Have Arrived".
Buku ini dengan segera menjadi referensi utama bagi topik anak indigo. Namun,
Cara Carroll mendapatkan konsepnya mengenai anak Indigo boleh dibilang cukup
aneh.
Lee Carroll sendiri adalah seorang cenayang yang biasa menjadi medium
bagi roh yang bernama Kryon. Menurutnya, roh Kryon telah memberikan
Page 48
kepadanya beberapa cara untuk mengenali anak Indigo, yaitu dengan melihat ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Mereka hadir ke dunia dengan perasaan sebagai bangsawan dan kadang
bersikap seperti itu.
2. Mereka memiliki perasaan "layak ada di sini" dan kadang terkejut ketika
orang lain tidak mempercayainya.
3. Harga diri tidak terlalu penting. Mereka malah sering memberitahukan
kepada orang tuanya "siapa mereka sebenarnya".
4. Mereka memiliki kesulitan untuk tunduk kepada otoritas mutlak.
5. Mereka seringkali menolak melakukan sesuatu yang tidak disukai seperti
mengantri.
6. Mereka seringkali menjadi frustasi dengan sistem yang kaku dan tidak
kreatif.
7. Mereka seringkali merasa punya cara yang lebih baik dalam melakukan
sesuatu.
8. Mereka terlihat anti sosial dan susah bergaul, kecuali dengan anak yang
sejenis dengannya.
9. Mereka seringkali menolak ketika didisiplinkan.
10. Mereka tidak malu untuk mengungkapkan apa yang dimaunya.
4.1.7. Latar Belakang Penyebab Indigo
Sampai saat ini, latar belakang pengidap indigo tidak dapat
diketahui. Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa pengidap, ternyata
Page 49
keluarga mereka tidak memiliki keturunan yang sama dengan pengidap.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor keturunan tidak berpengaruh terhadap
pengidap. Beberapa penelitian pun dikembangkan. Obyek penelitian
mereka adalah pengaruh makanan, pola hidup, dan pola pikir. Namun
sampai saat ini tidak ada data yang pasti untuk menyimpulkan bahwa
indigo dapat terlahir akibat pengaruh pola tersebut di atas.
4.1.8. Jenis Indigo
Ada 4 tipe anak indigo dengan kelebihan masing-masing, adapun jenis ini
berupa tipe sebagai berikut :
1. Tipe pertama adalah tipe interdimensional yakni anak indigo yang
memiliki ketajaman indera keenam.
2. Ada pula tipe artis. Anak indigo dari tipe ini amat menonjol di bidang seni
dan sastra.
3. Lalu tipe humanis yang mempunyai kelebihan untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Biasanya mereka menggunakan kemampuannya untuk
menolong orang lain.
4. Tipe terakhir adalah tipe konseptual. Mereka amat menonjol dalam
merancang suatu program
Beberapa tipe indigo telah dikemukakan oleh para ahli, dan
(Nancy Tappe, dalam Carrol dan Tober, 1999) juga menyatakan tipe
pengidap indigo. Empat macam itu antara lain :
Page 50
1. Humanis
Anak indigo tipe ini akan bekerja dengan orang banyak. Kecenderungan karir
mereka di masa datang akan menjadi dokter, pengacara, guru, pengusaha,
politikus atau pramuniaga. Perilaku yang menonjol saat ini adalah hiperaktif,
sehingga perhatiannya mudah tersebar. Mereka sangat sosial, ramah, dan
memiliki pendapat yang kokoh.
2. Konseptual
Anak indigo tipe ini lebih enjoy bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang
ia ciptakan sendiri. Contoh karir mereka di masa depan adalah sebagai
arstiek, perancang, pilot, astronot, prajurit militer. Perilaku yang menonjol
adalah suka mengontrol perilaku orang lain.
3. Artis
Anak indigo tipe ini menyukai pekerjaan di bidang seni. Perilaku yang
menonjol adalah sensitif, dan kreatif. Mereka mampu menunjukkan minat
sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun beranjak remaja minat mereka
terfokus hanya pada satu bidang saja yang dikuasai secara baik.
4. Interdimensional.
Anak indigo tipe ini di masa yang akan datang akan menjadi seorang filsuf,
pemuka agama. Dalam usia 1 atau 2 tahun, orangtua merasa tidak perlu
mengajarkan apapun kepada mereka karena mereka sudah mengetahuinya.
4.2.1. Data Otentik Autis dan Indigo
4.2.1.1. Autisme
Page 51
Autisme yaitu kelainan perkembangan yang luas dan berat,
dan mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan ini mencakup bidang
interaksi sosial , komunikasi , dan perilaku.
Gejala autisme dapat dideteksi secara dini dan mulai tampak pada anak sebelum
mencapai usia 3 tahun , secara umum gejala paling jelas terlihat antara umur 2 – 5
tahun. Namun, dalam beberapa kasus aneh gejala terlihat pada masa sekolah.
Berdasarkan penelitian lebih banyak didapatkan pada anak laki-laki daripada anak
perempuan. Beberapa tes untuk mendeteksi dini kecurigaan terhadap pengidap
autisme hanya dapat dilakukan pada bayi berumur 18 bulan ke atas. Gejala
autisme berbeda – beda dalam kuantitas dan kualitas ,penyandang autisme infantil
klasik mungkin memperlihatkan gejala dalam derajat yang berat , tetapi kelainan
ringan hanya memperlihatkan sebagian gejala saja. Kesulitan yang timbul,
sebagian dari gejala tersebut dapat muncul pada anak normal, hanya dengan
intensitas dan kualitas yang berbeda.
Page 52
4.2.1.1.1. Fakta, dan Mitos Seputar Penderita Autis
a. Fakta dan Mitos Seputar Autis
Mitos: Semua anak dengan autisme memiliki kesulitan belajar.
Fakta: Autisme memiliki manifestasi yang berbeda pada setiap orang.
Simtom gangguan ini dapat bervariasi secara signifikan dan meski
beberapa anak memiliki kesulitan belajar yang berat, beberapa anak lain
dapat memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu menyelesaikan
materi pembelajaran yang sulit, seperti persoalan matematika. Contohnya,
anak dengan sindrom Asperger biasanya berhasil di sekolah dan dapat
menjadi mandiri ketika ia dewasa.
Mitos: Anak dengan autisme tidak pernah melakukan kontak mata.
Page 53
Fakta: Banyak anak dengan autisme mampu melakukan kontak mata.
Kontak mata yang dilakukan mungkin lebih singkat durasinya atau
berbeda dari anak normal, tetapi mereka mampu melihat orang lain,
tersenyum dan mengekspresikan banyak komunikasi nonverbal lainnya.
Mitos: Anak dengan autisme sulit melakukan komunikasi secara
verbal.
Fakta: Banyak anak dengan autisme mampu mengembangkan
kemampuan berbahasa yang fungsional. Mereka mengembangkan
beberapa keterampilan berkomunikasi, seperti dengan menggunakan
bahasa isyarat, gambar, komputer, atau peralatan elektronik lainnya.
Mitos: Anak dengan autisme tidak dapat menunjukkan afeksi.
Fakta: Salah satu mitos tentang autisme yang paling menyedihkan adalah
miskonsepsi bahwa anak dengan autisme tidak dapat memberi dan
menerima afeksi dan kasih sayang. Stimulasi sensoris diproses secara
berbeda oleh beberapa anak dengan autisme, menyebabkan mereka
memiliki kesulitan dalam menunjukkan afeksi dalam cara yang
konvensional. Memberi dan menerima kasih sayang dari seorang anak
dengan autisme akan membutuhkan penerimaan untuk menerima dan
memberi kasih sayang sesuai dengan konsep dan cara anak. Orang tua
terkadang merasa sulit untuk berkomunikasi hingga anak mau mulai
membangun hubungan yang lebih dalam. Keluarga dan teman mungkin
Page 54
tidak memahami kecenderungan anak untuk sendiri, tetapi dapat belajar
untuk menghargai dan menghormati kapasitas anak untuk menjalin
hubungan dengan orang lain.
Mitos: Anak dan orang dewasa dengan autisme lebih senang
sendirian dan menutup diri serta tidak peduli dengan orang lain.
Fakta: Anak dan orang dewasa dengan autisme pada dasarnya ingin
berinteraksi secara sosial tetapi kurang mampu mengembangkan
keterampilan interaksi sosial yang efektif. Mereka sering kali sangat peduli
tetapi kurang mampu untuk menunjukkan tingkah laku sosial dan
berempati secara spontan.
Mitos: Anak dan orang dewasa dengan autisme tidak dapat
mempelajari keterampilan bersosialisasi.
Fakta: Anak dan orang dewasa dengan autisme dapat mempelajari
keterampilan bersosialisasi jika mereka menerima pelatihan yang
dikhususkan untuk mereka. Keterampilan bersosialisasi pada anak dan
orang dewasa dengan autisme tidak berkembang dengan sendirinya karena
pengalaman hidup sehari-hari.
Mitos: Autisme hanya sebuah fase kehidupan, anak-anak akan
melaluinya.
Page 55
Fakta: Anak dengan autisme tidak dapat sembuh. Meski demikian,
banyak anak dengan simtom autisme yang ringan, seperti sindrom
Asperger, dapat hidup mandiri dengan dukungan dan pendidikan yang
tepat. Anak-anak lain dengan simtom yang lebih berat akan selalu
membutuhkan bantuan dan dukungan, serta tidak dapat hidup mandiri
sepenuhnya.
Hal itu menyebabkan kekhawatiran bagi sebagian orang tua, terutama
ketika mereka menyadari bahwa mereka mungkin tidak dapat mendampingi anak
memasuki masa dewasanya. Oleh karena itu, anak dengan autisme membutuhkan
bantuan. Untuk itu, diperlukan suatu diagnosis yang tepat dan benar untuk
seorang anak dikatakan sebagai autisme. Setelah mendapatkan diagnosis yang
tepat, anak tersebut dapat melakukan suatu terapi. Anak dengan autisme dapat
dibantu dengan memberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu
terapi yang dapat dilakukan adalah dengan terapi okupasi. (Dedy
Suhaeri/"PR"/Winny Soenaryo, M.A., O.T.R./L. Pediatric Occupational
Therapist)
4.2.1.1.2. Statement Autisme
Memiliki anak yang menderita autis memang berat. Anak penderita autis
seperti seorang yang kerasukan setan. Selain tidak mampu bersosialisasi,
penderita tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang tertawa terbahak, kadang
marah tak terkendali. Dia sendiri tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan
Page 56
memiliki gerakan-gerakan aneh yang selalu diulang-ulang. Selain itu, dia punya
ritual sendiri yang harus dilakukannya pada saat-saat atau kondisi tertentu.
Penelitian yang intensive di dunia medis pun dilakukan oleh para ahli.
Dimulai dari hipotesis sederhana sampai ke penelitian klinis lanjutan. Dan setelah
banyak membaca dan mengamati, penulis sebagai orang awam yang sederhana ini
dapat menarik statemen sementara, yaitu:
1. Autis bukan karena keluarga (terutama ibu yg paling sering dituduh) yang
tidak dapat mendidik penderita. Anak autis tidak memiliki minat
bersosialisasi, dia seolah hidup didunianya sendiri. Dia tidak peduli dengan
orang lain. Orang lain (biasanya ibunya) yg dekat dengannya hanya
dianggap sebagai penyedia kebutuhan hidupnya. (Baca: Teory of Mind,
yang ditulis oleh seorang autis).
2. Jarang sekali anak autis yang benar-benar diakibatkan oleh faktor genetis.
Alergi memang bisa saja diturunkan, tapi alergi turunan tidak berkembang
menjadi autoimun seperti pada penderita autis.
3. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak yang diakibatkan oleh keracunan
logam berat seperti mercury yang banyak terdapat dalam vaksin imunisasi
atau pada makanan yang dikonsumsi ibu yang sedang hamil, misalnya ikan
dengan kandungan logam berat yang tinggi.
4. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yang diperlukan dalam
pertumbuhan otak tidak dapat diserap oleh tubuh, ini terjadi karena adanya
jamur dalam lambungnya.
Page 57
5. Terjadi autoimun pada tubuh penderita yang merugikan perkembangan
tubuhnya sendiri karena zat-zat yang bermanfaat justru dihancurkan oleh
tubuhnya sendiri. Imun adalah kekebalan tubuh terhadap virus/bakteri
pembawa penyakit. Sedangkan autoimun adalah kekebalan yang
dikembangkan oleh tubuh penderita sendiri yang justru kebal terhadap zat-
zat penting dalam tubuh dan menghancurkannya.
6. Akhirnya tubuh penderita menjadi alergi terhadap banyak zat yang
sebenarnya sangat diperlukan dalam perkembangan tubuhnya. Dan
penderita harus diet ekstra ketat dengan pola makan yang dirotasi setiap
minggu. Soalnya jika terlalu sering dan lama makan sesuatu bisa
menjadikan penderita alergi terhadap sesuatu itu.
7. Autis memiliki spektrum yang lebar dari yang autis ringan sampai yang
terberat termasuk di dalamnya adalah hyper-active, attention disorder, dll.
8. Kebanyakan anak autis adalah laki-laki karena tidak adanya hormon
estrogen yang dapat menetralisir autismenya. Sedang hormon testoteronnya
justru memperparah keadaannya. Sedikit sekali penderitanya perempuan
karena memiliki hormon estrogen yang dapat memperbaikinya.
Memang berat dan sangat sulit menangani anak penderita autis yang
seperti kerasukan setan ini. Perlu beberapa hal yang perlu diketahui, dipahami,
dan dilakukan, yaitu:
1. Anak autis tidak gila dan tidak kerasukan setan. Penanganan harus
dilakukan secara medis dan teratur.
Page 58
2. Penderita autis sebagian dapat sembuh dengan beberapa kondisi, yaitu:
ditangani dan terapi sejak dini; masih dalam spektrum ringan;
mengeluarkan racun atau logam berat dalam tubuh penderita (detoxinasi).
3. Perlu pemahaman dan pengetahuan tentang autis dan ditunjang oleh
kesabaran dan rasa kasih sayang dalam keluarga penderita terutama bagi
suami-istri karena banyak kasus anak autis menjadi penyebab hancurnya
rumah tangga.
4. Dewasa ini penelitian yang berkesinambungan telah mencapai
perkembangan yang luar biasa. Semakin besar harapan sembuh bagi
penderita.
5. Terapi harus dilakukan terus menerus tidak terputus walaupun tingkat
perkembangan perbaikan kondisi penderita dirasa tidak ada.
6. Diet harus terus dilakukan secara ketat, terus-menerus dan sangat disiplin.
Perbaikan kondisi penderita karena diet berlangsung sangat lambat, tetapi
pelanggaran diet dapat menghancurkan semuanya dalam waktu yang sangat
cepat.
Siapa yang tidak ingin anak autisnya dapat hidup mandiri, dapat berkarya
dan berprestasi baik serta dapat diterima di masyarakat? Kunci terpenting adalah
dengan terus berdoa kepada Tuhan agar anak dapat diberi kesembuhan dan
keluarga diberi kemampuan, kekuatan, kesabaran serta ketabahan dalam
membesarkan dan mendampingi si anak penderita autis. Juga agar diberi jalan
terbaik dalam kehidupan ini agar dapat membantu dan mendukung proses
perbaikan perkembangan penderita.
Page 59
4.2.1.2. Indigo
4.2.1.2.1. Seputar Indigo
Anak indigo adalah anak yang memiliki kemampuan lebih. Sayangnya
seringkali dipandang aneh. Kini telah banyak anak indigo yang lahir di seluruh
dunia, temasuk Indonesia. Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 700-an anak.
Inilah cerita-cerita unik tentang kelebihan mereka.Pola pikir anak biasanya akan
mengikuti orang dewasa di sekitarnya. Tetapi tidaklah demikian dengan anak
indigo. Justru anaklah yang mengubah dan membentuk pola pikir orang di
sekitarnya. Sebab, meski masih anak-anak tetapi jiwa mereka umumnya lebih
dewasa hingga bisa dibilang lebih matang dibandig usianya.
Page 60
Kebanyakan anak indigo yang lahir setelah tahun 1990 menurut Dr. H.
Tubagus Erwin Kusuma, SpKJ, memiliki tingkat spiritual tinggi. Hal itu
ditunjukkan melalui cakra berwarna nila ketika di foto aura. Menurut ahli jiwa
anak dari Klinik ProVclinic itu, di Jakarta saat ini tercatat ada 70 anak indigo.
Namun jumlah yang sebenarnya diperkirakan bisa mencapai 700-an.
Menurut Erwin, anak indigo tidak sekadar memiliki kelebihan, tapi juga
mempunyai beberapa tipe, yakni humanis, konseptual, artis, dan
interdimensionalis. Anak tipe humanis memiliki perasaan yang peka terhadap
lingkungan sosial. Sedangkan tipe konseptual selalu berpikir sesuai dengan apa
yang dianggapnya benar. Ada pula yang sangat menyukai seni dan hasil karya
mereka seperti seorang professional, yang seperti ini tergolong tipe artis.
Anak indigo atau anak nila (Bahasa Inggris: Indigo Children) adalah
konsep Zaman Baru anak-anak yang memiliki karakteristik berbeda dari anak-
anak seusianya. Anak ini memiliki sifat yang unik untuk membedakan
Page 61
generasinya dengan generasi sebelumnya. Istilah indigo (biru gelap) ini
menunjukkan warna aura dalam warna kehidupan mereka. Indigo sendiri juga
terkait dengan indra keenam yang terletak pada cakra mata ketiga yang
menggambarkan intuisi dan kekuatan batin yang luar biasa tajam yang melebihi
kemampuan orang kebanyakan. Kebanyakan dari mereka memiliki kelebihan
dengan bakat yang luar biasa atau secara akademik mempunyai prestasi. Anak
indigo juga mampu menunjukkan empati yang sangat dalam dan mudah merasa
iba serta tampak bijaksana untuk anak seusianya.
Anak indigo yang lahir di dunia ini juga mempunyai pelbagai misi.
Kebanyakan dari mereka merupakan pengkritik suatu rencana yang salah. Mereka
bertugas meluruskan ketidakbenaran dan ketidaksamaan yang ada di
sekelilingnya. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku mereka yang tidak patuh dan
kesulitan dalam menjalankan dengan sistem yang ada, misalnya saja penolakan
dan sikap kaku terhadap sistem pendidikan yang ada.
Anak indigo juga sering menunjukkan perilaku memberontak terhadap
suatu pemerintahan, tidak patuh terhadap aturan atau adat, kesulitan dalam
mengelola emosinya dan sangat peka. Tidak jarang pula anak menunjukkan sikap
yang sangat dingin dan tidak mempunyai perasaan. Terkadang beberapa orang
akan mencap anak dengan indikasi gangguan ADD (attention deficit disorder).
Bentuk perilaku tersebut kadang-kadang menyebabkan kesulitan bagi anak-anak
ini dalam melewati masa anak-anak, bahkan dalam melewati masa remaja
(Chapman. 2006).Menjadi indigo tidaklah mudah, tapi hal itu merupakan suatu
Page 62
tugas yang harus dijalankan. Anak indigo merupakan salah satu orang yang hadir
dan membawa hal yang baru terhadap suatu kemajuan di bumi ini.
4.2.1.2.2. Riwayat Pengidap Indigo
Shantiq I Rival, Mampu Membaca Isi HatiYani Rivai (47) terkejut ketika mengetahui putri sulungnya yang disapa
Chacha ternyata tergolong anak indigo. “Awalnya saya merasa ada yang aneh
dengan dia. Sejak lahir hingga berumur empat tahun, sulit sekali saya
mengendalikan kelakuannya,” ujar Yani. Setelah Chacha lahir, ada beberapa
kejadian yang sulit diterima akal sehat. “Pernah saya ketiduran ketika
menyusuinya. Setelah terbangun saya kaget sebab dia tidak ada di pangkuan saya.
Saya pikir jatuh ke lantai. Saya cari-cari di sekitar, tetapi tidak ada. Ternyata dia
tengah tidur pulas di atas ranjangnya yang terletak di sebelah tempat tidur,” cerita
Yani.
Meski heran namun Yani mencoba tak berpikir macam-macam. “Tak
mungkin anak sekecil itu bisa bergerak mencari tempat tidurnya sendiri,”
pikirnya. Namun ada yang berbeda dari putrinya. Setelah tumbuh laiknya anak-
anak lain, cara berpiir dan berbicaranya sangat dewasa sampai sering menasihati
orang yang lebih tua. Parahnya lagi, Chacha tidak mau dipaksa sekolah atau
belajar. Terbukti ketika ia dimasukkan ke playgroup saat berumur dua taun.
“Kalau dipaksa akan marah. Kalau emosinya sedang naik, dia akan berteriak atau
menangis kencang, lalu badannya panas,” ungkapnya. Merasa ada yang aneh
dengan sang putri, Yani memeriksanya ke psikiater.
Page 63
Setelah menjalani serangkaian tes dan foto aura, terlihat Chacha memiliki
aura dan cakra berwarna nila. Itu berarti ia tergolong anak indigo yang memiliki
kelebihan-kelebihan khusus. “Oleh dokter saya diberi petunjuk menghadapi anak
indigo. Intinya hindari konflik dengan dia. Bila sedang marah segeralah peluk
untuk menenangkannya,” ungkap istri Rizal Rivai ini. Yani pun semakin tahu
kelebihan yang dimiliki putrinya. “Dia tahu apakah seseorang berbohong atau
tidak. Saya pernah pura-pura sudah tak marah lagi, eh dia langsung tahu kalau
saya masih kesal. Bahkan kalau saya ada masalah pun, dia pasti tahu dan
menghampiri saya seperti layaknya orang dewasa,”jelas Yani. Namun yang paling
menonjol dari sang putri adalah rasa kemanusiannya yang tinggi
Dalam melihat seseorang, putrinya tak memerhatikan penampilan luar tapi
lebih pada hatinya. Pernah suatu hari, cerita Yani, Chacha rela disuruh-suruh
teman-temannya, meskipun sebenarnya ia tidak menyukainya. “Saya tanya kok
mau disuruh-suruh?Dia bilang , enggak apa-apa Mi. Sebenarnya Chacha kasihan
sama anak itu. Dia memiliki banyak masalah dalam hidupnya, makanya Chacha
ingin bikin dia senang,” jelasnya
Menebak Kejadian Akan Datang
Melihat dan mendengar apa yang dikatakan dan dilakukan putri
sulungnya, Yani semakin yakin Chacha termasuk seorang anak yang diutus Allah
untuk menyebarkan kebaikan bagi sekelilingnya. “Menurut Dr. Erwin, Chacha
termasuk anak indigo humanis, karena dia sangat peka terhadap keadaan
sosialnya.” Selain bisa mengetahui kepribadian seseorang hanya dengan melihat
wajahnya saja, Chacha juga bisa mengetahui apakah orang itu berbohong atau
Page 64
berniat jahat. Tak hanya itu, Chacha juga bisa melihat masa lalu dan masa depan
seseorang. Pernah suatu hari, salah seorang tantenya yang telah menikah datang
menemuinya dan iseng tanya kapan akan hamil. Tiba-tiba Chacha menjawab peuh
keyakinan. “Tante, bulan Januari nanti hamil. Tapi tante jangan senang dulu
karena tak lama setelah itu tante akan keguguran,” katanya.
“Ya Allah tolong hilangkan suara-suara seram itu. Suara orang berteriak-
teriak minta tolong dan suara ledakan, aku gak tahan lagi ya Allah,” ucap sang
bunda yang berada di balik pintu. “Malam itu Chacha nggak bisa tidur. Dia terus
menangis sambil menutup telinganya. Menjelang subuh barulah dia bisa
memejamkan mata karena kecapaian.” Pada keesokan harinya (awal Januari
2007), Yani sangat kaget ketika semua stasiun TV menayangkan hilangnya
pesawat Adam Air. “Saya baru menyadari, mungkin musibah inilah yang
ditangkap Chacha. Ia bisa mendengar teriakan para penumpang dan dahsyatnya
ledakan yang menghancurkan pesawat itu,” ungkap Yani.
Rheinanda Kaniaswari, Berinteraksi dengan Dunia Lain
Rheinanda Kaniaswari (10) juga memiliki kemampuan serupa. Gadis cilik
yang akrab disapa Nanda ini termasuk anak indigo interdimensionalis lantaran
kemampuannya berinteraksi denagn makhluk gaib. “Nanda punya teman yang
namanya Ciak, dia baik dan suka main boneka sama Nanda,” ucapnya polos.
Setelah diselidiki, Ciak ternyata makhluk halus seusia Nanda dan mereka menjalin
persahabatan. “Awalnya saya pikir Nanda dan mereka menjalin persahabatan.
“Awalnya saya pikir Nanda berhalusinasi, ” ungkap Istha Sarawati, sang bunda.
Page 65
Saat Kakaknya bertanya apakah ia tidak takut melihat mahluk halus yang ada di
sekitarnya, dengan tegas Nanda menjawab tidak. ” Mereka baik-baik kok, tidak
suka mengganggu. Malah lebih seram setan yang ada di sinetron dan film,”
ujarnya polos.
Ternyata ucapan gadis kecil itu benar. Bulan Desember 2006 terjadi
bencana alam Tsunami yang menewaskan ratusan ribu orang di Aceh. “Ke
depannya Tsunami tidak ada. Hanya saja gempa, banjir, gunung meletus masih
akan terjadi,” ucap Nanda mengenai kondisi Indonesia setahun ke depan. Gadis
itu lalu memegang bandul dan menggerakkannya dengan tanpa menyentuhnya
sedikit pun. Rupanya ia menggerakkan menggunakan energi untuk melatih
kemampuannya,” jelas sang bunda.
Dua Kali Hindarkan Ayahnya dari Maut
Setelah sering bertukar pengalaman dengan para orang tua yang juga
memiliki anak indigo, Istha semakin mengerti dan memahami kelebihan yang
dimiliki putri bungsunya. “Saya sangat bersyukur Allah memercayakan nanda
pada kami. Kami berharap Nanda bisa membawa kebaikan bagi semua orang,”
ungkapnya tulus. Seperti saat ia menggunakan kemampuannya untuk
mengingatkan sang ayah dari sergapan maut. “Saya menganggap ini adalah suatu
anugerah dari Allah. Saat pesawat Mandala jatuh, seharusnya papanya juga ada
dalam pesawat itu,” kenang Istha.
Rupanya ketika hendak pergi Nanda menghalangi sang papa sambil
menangis. “Papa jangan pergi, kalau papa pergi nanti Nanda enggak punya papa
Page 66
lagi,” ungkap putri Agus Hermanto itu. Karena putrinya menangis histeris, Agus
mengalah dan menyerahkan tugas itu pada temannya yang kemudian tewas dalam
kecelakaan tersebut. “Kami semua langsung sujud syukur karena suami selamat
dari maut. Namun kami juga ikut bersedih rekannya menjadi korban. Kami tak
mengira akan begitu akhirnya,” ungkap Istha. “Bagi kami Nanda sudah seperti
pelindung keluarga. Dialah yang selalu mengingatkan kalau ada yang tak benar
atau berniat jahat pada kami,” ujarnya. Tak jarang kemampuan tersebut dipandang
aneh oleh sebagian orang. Apalagi bila ia bersemedi di depan kelasnya. “Awalnya
teman-temannya merasa aneh, sekarang sih sudah terbiasa. Jadi kalau ia lagi
semedi, teman-temannya lewat aja,” tutur sang bunda. Sedangkan tipe
Interdimensionalis adalah yang dapat berinteraksi dengan makhluk lain seperti
makhluk halus. Selain itu mereka dapat menembus lorong waktu, sehingga bisa
melihat apa yang terjadi di masa lalu, kini, dan akan datang. Anak indigo
terkadang tidak hanya memiliki satu tipe, tapi bisa dua atau lebih. Tipe-tipe ini
terlihat pada kemampuan Shantiq, Rheinanda dan Haikal.. Dr. Erwin juga
memprediksi, bahwa sebentar lagi akan muncul anak kristal yang memiliki aura
putih dan kemampuan melebihi anak indigo. Berbeda dengan anak indigo, anak
kristal memiliki tingkat kematangan spiritual yang lebih tinggi. Mereka memiliki
sifat yang lebih tenang, tidak frontal seperti anak indigo. Saat ini generasi anak
kristal sudah mulai lahir ke dunia, namun tidak diketahui di belahan bumi mana.
4.2.1.2.2. Fenomena Baru Anak Indigo
Penelitian di Rusia menunjukan bahwa sekitar 95 persen anak-anak yang
lahir sejak 1994 tergolong “anak indigo”. Hal itu bisa dibuktikan melalui
Page 67
lingkaran cahaya biru di sekeliling tubuh mereka.Fungsi organ dalam anak-anak
ini juga telah mengalami perubahan yakni sistem kekebalan tubuh mereka lebih
kuat beberapa kali lipat dibanding orang pada umumnya, kebal terhadap penyakit,
bahkan dapat melawan penyakit AIDS, dan DNA mereka juga tidak sama.Para
ilmuwan menduga, bahwa mungkin dikarenakan variasi gen, ribuan warga di
bumi sudah bukan tergolong “manusia lama” lagi, sebuah spesies manusia yang
baru sedang lahir, meskipun perkembangan proses ini lamban namun diyakini
benar-benar sedang muncul.
Ciri khas psikologis dan perilaku “anak Indigo” ini sangat unik dan ganjil,
sehingga dengan demikian, mereka perlu pola pendidikan yang baru. Tidak boleh
mengabaikan permintaan mereka, jika tidak, mungkin dapat mengakibatkan
inteligensi dan pikiran species “manusia baru” ini menjadi kacau. Mungkin
mereka membuka sebuah perintis zaman yang baru, sesuatu yang masib belum
kita ketahui. Fenomena “anak indigo” ini banyak terjadi di depan kita.
Ada beberapa kasus kemunculan “anak indigo” di beberapa negara.
Misalnya, di Latvia, ada seorang gadis cilik yang cantik, ia suka menceritakan
pemandangan dalam perjalanannya di tengah alam semesta pada tengah malam.
Saat ia berusia 5 tahun, ayahnya dengan terheran-heran mendapati dirinya
mengetahui banyak pengetahuan tentang alam semesta. Meskipun ia tidak begitu
percaya dengan ucapan anaknya, namun ketika ia memperbaiki mobil tuanya,
selalu mendapat petunjuk dari gadis kecil itu. “Saya tidak tahu bagaimana ia bisa
Page 68
mengetahuinya, tetapi ia selalu tahu bagian yang tidak beres dengan mobilnya,”
ujarnya.
4.2.1.2.3. Borische Tipikal “Anak Indigo”
Di sebuah daerah di Rusia, pada 1997 lahir seorang bocah laki-laki yang
tidak lazim. Saat ibunya melahirkan dipagi hari yang cerah, segalanya tampak
sedikit ganjil. Ibunya mengatakan, “Semuanya terjadi begitu cepat, hingga saat
saya belum merasakan sakit apapun, Boriska sudah lahir. Ketika suster
memperlihatkan bayi itu kepada saya, bocah itu justru menatap saya dengan
tatapan seorang ginekolog, namun, saya tahu bayi yang baru lahir tidak mungkin
memusatkan perhatian pada hal apapun,” demikian pengakuan Nadezhda
Kipriyanovich, ibu Boriska.
Saat ibu itu membawa Borische pulang ke rumah, diketahui anak ini
semakin tidak seperti biasanya. Ia hampir tidak pernah menangis juga tidak
pernah sakit, saat menginjak usia 8 bulan, ia sudah bisa mengucapkan kata-kata
secara utuh, tidak ada kesalahan dalam hal pengucapan maupun tata bahasa.
Begitu juga dalam memperlakukan mainan yang diberikan ayahnya, ia juga bisa
menggunakan prinsip geometri dan secara tepat merakit kembali mainannya.
Saat Boris menginjak usia 2 tahun, ia mulai mencoret-coret beberapa
benda dengan warna biru dan lembayung. Psikolog yang mendeteksi hasil corat-
coretnya menyebutkan, mungkin ia sedang mencoba melukis suatu lingkaran
cahaya yang ditebarkan manusia. Belum juga menginjak usia 3 tahun, ia sudah
Page 69
bisa menjelaskan sejumlah pengetahuan yang berhubungan dengan fenomena
alam semesta kepada orang tuanya. Ibunya mengatakan, “Ia dapat menyebutkan
semua nama planet dalam sistem tata surya, bahkan nama satelit buatan; bahkan
bisa menghitung nama dan jumlah galaksi. Awalnya, saya merasa ini agak
mengerikan, saya berpikir apa anak saya bermasalah dengan jiwanya. Namun,
saya putuskan untuk memeriksa sejenak apakah nama-nama yang disebutkan itu
benar atau tidak, dan setelah saya menemukan sejumlah buku astronomi, ternyata
apa yang disebutkannya itu benar”.
Sehubungan dengan kemampuannya itu, Borische menjadi populer di
kampung halamannya. Orang-orang sangat penasaran, bagaimana ia bisa
mengetahui begitu banyak hal tentang astronomi. Tidak lama kemudian, Boriska
kembali mulai menceritakan kejahatan yang dilakukan manusia. Ia bisa menarik
seseorang yang berjalan di jalan raya, dan memintanya agar berhenti dan
menjauhi narkotika, bahkan memberitahu pada laki-laki dewasa yang hilir mudik,
agar jangan membohongi istri sendiri. Peramal cilik ini bahkan mengingatkan
orang-orang mengenai bencana, wabah penyakit dan lain sebagainya yang akan
segera tiba di dunia manusia, tindakan atau perilakunya yang ganjil ini membuat
orang tuanya semakin bingung.
Anak indigo atau anak nila (dalam bahasa inggris : indigo children), anak
indigo yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak seusianya.
Istilah indigo (biru gelap) ini menujukan warna aura dalam warna kehidupan
mereka. Anak indigo adalah anak yang memiliki kemampuan lebih. tapi
Page 70
sayangnya sering di pandang aneh. kini telah banyak anak indigo yang terlahir di
seluruh dunia, termasuk Indonesia.Manusia umumnya mempunyai lima indera,
tetapi ada memiliki yang dinamakan indera keenam. Kata indigo sendiri diambil
dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet.
Bagaimana hubungan warna itu dengan anak-anak yang mendapat julukan
tersebut dan diketahui memiliki indera keenam. Indera yang dimaksud adalah
intuisi, semua orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus anak indigo
mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan orang kebanyakan.
Mereka demikian peka seperti halnya anak jenius mempunyai kepintaran di atas
rata-rata, demikian juga anak indigo edigo mempunyai intuisi luar biasa tajam.
Indigo child memiliki ketajaman intuisi karena dari sinar elektromagnetik
tubuhnya saja, yaitu auranya yang hampir seluruhnya merupakan tanda keaktifan
yang lebih dominannya pintu energi yang satu itu yakni cakra mata ketiga yang
terindikasikan mengeluarkan energi berwarna indigo (nila / biru gelap)
Page 71
Kebanyakan dari mereka memiliki kelebihan dengan bakat yang sangat luar biasa
atau secara akademik mempunyai prestasi. Anak indigo juga mampu menunjukan
empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba serta tampak bijaksana untuk
anak seusianya.
Anak indigo yang lahir di dunia ini juga mempunyai pelbagai misi.
Kebanyakan dari mereka merupakan pengkritik suatu rencana yang salah. Mereka
bertugas meluruskan ketidakbenaran dan ketidaksamaan yang ada di
sekelilingnya. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku mereka yang tidak patuh dan
kesulitan dalam menjalankan dengan sistem yang ada, misalnya saja penolakan
dan sikap kaku terhadap sistem pendidikan yang ada.
Secara fisik anak indigo memang sama dengan anak-anak lainnya tetapi
mereka memiliki batin yang tua (old soul), sehingga mereka sering kali
menunjukan kepemilikkan jiwa orang yang lebih dewasa dibandingkan dengan
jiwa konservatif yang biasa muncul didalam anak seusianya. Ditambah mereka
juga terkadang memiliki kemampuan intuisi yang sangat mengagumkan, dan
seringkali memiliki IQ yang berada pada tingkat di atas rata-rata.
Page 72
Kemampuan anak indigo terletak pada kekuatan jiwanya, maka bentuk secara
fisik spesifik banyak terdapat di bagian kepala. Ciri khas adalah bentuk kepala
yang sedikit agak lebih besar dari bayi atau anak-anak pada umumnya, terutama
pada bagian lingkar kepala, dan dahi serta kening yang lebih lebar.Kuantitas otak
anak indigo biasanya lebih besar disebabkan penggunaannya relatif lebih sering
sejak usia dini tadi. Mereka berfikir dan menganalisa setiap apa yang dilihat,
didengar atau dirasakannya berdasarkan pengamatan visual dan transfersal.
Page 73
Terkadang beberapa orang akan mencap anak dengan indikasi gangguan ADD
(attention deficit disorder). Bentuk perilaku tersebut terkadang menyebabkan
kesulitan bagi anak-anak ini dalam melewati masa anak-anak, bahkan dalam
melewati masa remaja (Chapman. 2006).
Selama ini fenomena anak Indigo terlihat lebih menyita dunia spiritual
yang berujung pada magis dan para-psikologis dalam pembahasannya, sehingga
bagi mereka yang berpegang pada positivisme akan segera menolak keberadaan
anak indigo. Jika ada anggapan kalau para Indigo adalah para anak setan yang
harus dimusnahkan dan haruskah kita menghabiskan seluruh generasi yang baru
itu dengan melakukan genosida atau pemusnahan massal, Atau mungkin juga ada
anggapan kalau para indigo merupakan para malaikat yang terlahir sebagai
manusia, kalau memang demikian adanya pasti akan tercipta suatu kehidupan
yang sangat baik di masa yang akan datang. Perdebatan tentang mereka sampai
saat ini masih terus berlangsung.
Banyak yang mengaitkan ramalan Notradamus tentang dunia masa depan
yang akan dipimpin oleh manusia-manusia bersorban biru dimana sorban biru itu
kini diartikan dengan kehadiran anak-anak dengan aura indigo ini. Ada juga yang
melihat bahwa para anak indigo merupakan suatu reinkarnasi dari orang-orang
terdahulu, bukan hanya dari jiwa orang yang telah meninggal dunia di bumi tapi
juga dari jiwa makhluk lain dari dimensi yang lain, biarlah pandangan itu diyakini
oleh mereka yang meyakini, yang jelas mereka, para indigo, akan segera
Page 74
menguasai seluruh muka bumi, karena berdasarkan hasil penelitian ternyata pada
tahun 2006 saja 80% dari anak-anak yang terlahir memiliki aura berwarna Indigo.
Dengan demikian fenomena indigo bukanlah sesuatu hal yang dikatakan
aneh lagi, hanya sebagai sebuah bentuk nyata dari evolusi kesadaran manusia.
Mereka ada disekitar anda, hidup bersama anda, dan mungkin juga salah satu dari
mereka adalah anda. (Amarilldo)
Tidak ada catatan jelas yang dapat menentukan kapan tepatnya untuk pertama
kali anak indigo terlahir, namun sebagian ilmuwan berpendapat pada akhir tahun
1970-an merupakan tahun kelahiran mereka yang pertama, dan semakin
bertambah untuk tahun-tahun berikutnya.
4.2.2. Laporan Hasil Wawancara
Wawancara terkait dengan penelitian ini penulis lakukan dengan
memilih narasumber yang berada di sekitar lingkungan penulis. Nara
sumber yang terpilih adalah satu keluarga yang memiliki dua orang
pengidap autis. Adapun nara sumber adalah seorang guru yang mengajar
di sebuah sekolah swasta.
Alasan pemilihan narasumber antara lain narasumber terlibat aktif,
narasumber berada di lingkungan yang dapat terjangkau, narasumber
familiar, dan narasumber dapat memberikan informasi secara edukatif dan
faktual. Selain itu, narasumber telah berpengalaman menangani masalah
autis.
Page 75
1. Apakah Anda mengetahui hakikat autis dan indigo?
Anak autis yaitu anak yang terlahir sama dengan anak lainnya dengan
anatomi tubuh yang lengkap namun anak ini memiliki ciri tidak dapat
berkonsentrasi dan melakukan beberapa tindakan yang berbeda dengan
anak lainnya. Salah satu tundakan yang berlainan itu adalah mereka
menyukai repetitive atau pengulangan-pengulangan. Namun jangan
salah, anak autis memiliki kelebihan dengan daya ingat dan daya serap
yang relative cepat dibandingkan dengan anak biasa.
2. Bagaimana ciri-ciri anak yang autis atau indigo?
Anak tersebut mengalami terlambat bicara; mengeluarkan kata – kata
yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain; bicara tidak digunakan
untuk komunikasi; meniru atau membeo , beberapa anak sangat pandai
menirukan nyanyian , nada, maupun kata – katanya tanpa mengerti
Page 76
artinya; kadang bicara monoton seperti robot; mimik muka datar dan
seperti anak tuli, tetapi bila mendengar suara yang disukainya akan
bereaksi dengan cepat. Selain itu ada pula ciri seperti menolak atau
menghindar untuk bertatap muka; merasa tidak senang dan menolak
bila dipeluk; bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tangan orang
yang terdekat dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu
untuknya; terkadang mereka masih mendekati orang lain untuk makan
atau duduk di pangkuan sebentar, kemudian berdiri tanpa
memperlihatkan mimik apapun dan masih banyak lagi ciri lain yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
memiliki anak/saudara yang autis atau indigo?
Sampai saat ini saya sendiri tidak tahu karena dari garis keturunan pun
tidak ada yang mengidap autis.
4. Apa yang menyebabkan munculnya autis atau indigo?
Penyebab autis menurut buku tentang autis yang saya baca yaitu
adanya kecenderungan genetik. Dengan demikian, ada peluang dari satu
keluarga diturunkan pada anggota keluarga yang lain.
5. Masalah apa saja yang sering muncul pada anak yang menderita autis
atau indigo? Masalah yang timbul sangat beragam dari mulai susahnya
komunikasi, susahnya menjalin komunikasi dengan manusia lain,
egonya terlalu sempurna, dan suka sekali dengan kegiatan repetitif.
Page 77
Salah satu masalah yang sangat sulit ditangani adalah menumbuhkan
rasa sayang terhadap orang lain karena mereka selalu asyik dengan
dunianya sendiri.
6. Bagaimana Anda dan keluarga mengatasi masalah yang dihadapi oleh
anak/saudara Anda? Menghadapi anak autis membutuhkan kasih
sayang yang tulus dan perhatian yang dimbangi dengan penanganan dan
perawatan psikolog. Selain itu, anak autis juga di sekolahkan di sekolah
khusus yang berbasic psikological contex.
7. Adakah penanganan dan perawatan khusus untuk mereka?
Ada, mereka harus sekolah khusus dan berada dalam pengawasan dan
perawatan psikolog.
8. Jelaskan beberapa solusi yang tepat untuk mengantisipasi kondisi yang
dialami oleh anak/saudara Anda?
Ada beberapa tindakan antisipasi yatu selalu aktif membimbing dan
mendidik dengan kasih saying karena dengan kasih saying akan
memotivasi mereka untuk mencintai orang lain, membimbing
beradaptasi dengan anak sebaya lainnya, melarang keras beberapa
tindakan yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain, sabar
menghadapi prilaku mereka dan sabar berkonsultasi dengan psikolog.
4.2.3. Tabel Perbedaan Autis dengan Indigo.
Page 78
N
OPERBEDAAN
KONDISIKETERANGAN
AUTIS INDIGO
1. Definisi
2. Ciri-ciri
3. Penyebab
4. Kelebihan
5. Kekurangan
4.2.4. Kondisi Fisik dan Psikis Pengidap Autis dan Indigo.
4.2.5. Autis dan Indigo Ditinjau dari Segi Psikologi.
4.3. Masalah dan Penanganan Autis dan Indigo
4.3.1. Masalah dan Penanganan Autis
Masalah Intern Keluarga
Masalah intern yang terjadi pada keluarga penderita autis adalah
faktor kejiwaan dari orang tua sampai kerabat. Hal yang wajar terjadi
adalah timbulnya reaksi emosional seperti shock, penyangkalan, perasaan
sedih dan cemas, perasaan menolak keadaan,perasaan tidak mampu dan
malu, perasaan merasa bersalah dan berdosa.
Masalah intern berikutnya yaitu masalah fisik penderita yang
dikenal dengan kasus terlambat bicara. Kasus ini merupakan kasus
yang dialami oleh anak bermasalah, seperti anak autis. Dalam
sebuah seminar mengenai Penanganan Anak Bermasalah
Page 79
Khususnya dalam Segi Emosi dan Autism, Julianti Gunawan,
menuliskan,"Ciri-ciri gejala autisme nampak dari gangguan
perkembangan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial,
perilaku, emosi, dan sensoris”. Selanjutnya, terapis anak autis
yang juga bekerja di Biro Konsultasi Psikologi sebuah yayasan
pendidikan di Jakarta, merincikan,"gangguan komunikasi pada
anak autis ditandai dengan tidak adanya kontak mata, terlambat
berbicara atau sama sekali belum dapat bicara, sulit untuk
memulai percakapan dengan orang lain, mengulang kata-kata
atau membeo, berbicara dalam bahasa yang tidak dapat
dimengerti atau bahasa planet, serta tidak memahami
pembicaraan orang lain" Jadi, salah satu ciri gangguan
komunikasi yang muncul pada anak autis adalah terlambat
bicara atau sama sekali belum dapat bicara.
Terlambat bicara berhubungan dengan kemampuan anak
menyampaikan kebutuhannya dengan suatu cara yang dapat
dimengerti dengan benar atau perilaku komunikatif. Dalam
sebuah makalah seminar bahasa juga dituliskan, perkembangan
perilaku komunikatif dibagi dalam tiga kelompok; Pertama,
Tahap Perlokusioner, dimana pesan diterima oleh pendengar
tanpa ada usaha dari anak sehingga tidak terjadi komunikasi
antara kedua belah pihak. Umumnya muncul sebelum umur 10
bulan. Kedua, Tahap Ilokusioner, ditandai dengan munculnya
Page 80
perilaku bahasa non verbal yang dapat dimengerti oleh
pendengar, misalnya anak hanya menunjuk pada benda yang
diinginkan. Ketiga, Perilaku Lokusioner, adalah fungsi bahasa
yang dijadikan kedalam bentuk bahasa verbal. Sehingga pada
tahap Perilaku Lokusioner sudah mulai timbul usaha dari anak
untuk menyampaikan kebutuhannnya dalam bentuk bahasa
verbal.
Kemampuan anak memasuki tahap Perilaku Lokusioner,
merupakan langkah awal untuk mengembangkan kemampuan
verbal atau mengembangkan kemampuan anak berbicara anak.
Penegakkan Diagnosa
Menegakkan diagnosa autisme sesungguhnya tidak mudah, perlu
kehati- hatian yang tinggi. Demikian yang dipesankan oleh JK Buitelaar,
seorang professor psikiatri anak dari Universitas Nijmegen Negeri
Belanda dalam suatu kesempatan ceramah tunggalnya selama dua
hari tanggal 28-29 Januari 2006 yang lalu di Jogjakarta.
Selanjutnya, menurut ahli autis kaliber dunia yang sengaja
didatangkan oleh Sekolah Lanjutan Autisme Fredofios dibantu oleh Terres
Des Homes Nederland ini, mengatakan bahwa kehati-hatian itu sangat
diperlukan karena dari hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga
autisme di negaranya menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat
deteksi autisme yang kini sudah populer di dunia yang disebut CHAT bila
Page 81
digunakan untuk anak di bawah 18 bulan dan DSM IV bila digunakan
untuk anak di bawah tiga tahun, penggunaan kedua alat deteksi ini akan
menunjukkan kesalahan yang sangat tinggi. Kesalahan akan terjadi
terutama terhadap anak-anak bergangguan perkembangan lain bukan
autisme seperti anak-anak penyandang cacat inteligensia (mental retarded)
dan anak-anak yang terlambat bicara yang juga dengan sendirinya akan
mengalami gangguan sosial sebagaimana autisme.
Apa yang ditelitinya itu juga gambarannya tidak banyak berbeda
dengan di negara-negara lain. Karena itu ia bersama dengan timnya tengah
mempersiapkan alat deteksi autisme yang baru, yang kelak bisa lebih
menyempurnakan deteksi dini autisme yang sudah ada. Untuk
menghindari kekeliruan deteksi ini, maka diperlukan sekali pemeriksaan
secara multidisiplin yaitu dilakukan oleh dokter, psikolog, dan
orthopedagog yang sudah terlatih dan ahli.
Hal ini disebabkan karena autisme adalah suatu gangguan yang
menyangkut banyak aspek perkembangan yang bila dikelompokkan
akan menyangkut tiga aspek yaitu perkembangan fungsi bahasa, aspek
fungsi sosial, dan perilaku repetitif. Karena gambaran autisme begitu
beragam dan setiap saat seorang anak akan senantiasa mengalami
perkembangan, maka penegakan diagnosa tidak bisa begitu saja, sebab
bisa saja kemudian diagnosa menjadi berubah-ubah dari waktu ke
waktu.
Page 82
Setelah dilakukan berbagai observasi secara berkala oleh berbagai
profesi tadi, disamping juga dilakukan tes psikologi, dan pemeriksaan fisik
secara menyeluruh barulah diagnosa itu boleh ditegakkan. Penegakan
diagnosa ini seringkali juga memerlukan waktu yang panjang, enam
bulan hingga satu tahun. Namun yang terpenting menurutnya adalah
bukan penegakan diagnosa itu tetapi bagaimana kita mampu melihat
berbagai gangguan sebagai faktor lemah yang dimilikinya, dan faktor
kuatnya. Untuk anak di bawah tiga tahun menurutnya pula sebaiknya
jangan mengunakan DSM IV, dan CHAT jangan digunakan juga untuk
anak di bawah usia 18 bulan.
Buitelaar juga memperagakan bagaimana mendeteksi dini berbagai
gejala autisme melalui alat deteksi yang bersama timnya tengah
disusunnya dalam sebuah proyek yang disebut Project SOSO. Alat deteksi
dini autisme yang baru ini bernama ESAT (Early Screening Autism
Traits), ia memperagakannya dengan menunjukkan film yang sangat
menarik. Ia juga memperlihatkan bahwa anak usia di bawah tiga tahun
seringkali juga menunjukkan gejala yang mirip dengan penyandang
autisme, atau sebaliknya gejala yang ada pada anak autis sering juga
ditunjukkan oleh anak-anak yang mempunyai gangguan perkembangan
lainnya. Karena itu disinilah para dokter dan psikolog harus benar-benar
mampu mengamati dengan baik. Orang tua diminta untuk dapat
mengungkapkan dengan baik bagaimana perilaku anaknya tersebut dengan
berpatokan pada gejala-gejala yang ditampilkan oleh anak-anak
Page 83
normal, sehingga dapat diketahui bagaimana penyimpangan yang terjadi.
Setidaknya perlu adanya pengamatan berkala setiap tiga bulan,
dilakukan evaluasi guna menentukan tindakan apa yang perlu kita
perbaharui.
Kelanjutan penyusunan deteksi dini (ESAT) ini adalah, Project
SOSO-nya tengah membangun suatu model untuk memberikan intervensi
dini yang sesuai dengan keunikan yang disandang oleh setiap anak
autisme. Hasil Project SOSO kali ini dinamakan DIANE (Diagnostic
Intervention Autism Nederland). Sehingga Project SOSO yang tengah
dikembangkannya ini kelak, akan menghasilkan suatu model dalam bentuk
tatalaksana screening atau deteksi dini autisme di usia 24 bulan,
penegakan diagnosa di atas usia 36 bulan, dan melakukan indentifikasi
keunikan setiap anak autis, memberikan panduan dan training intervensi
kepada setiap orang tua.
Akan halnya tentang penyebab autisme sampai saat ini
menurutnya masih belum bisa diketahui. Namun, banyak sekali
publikasi di masyarakat yang justru datang dari pihak-pihak yang tidak
didasarkan oleh penelitian ilmiah, seperti yang banyak ditanyakan oleh
para peserta. Misalnya penyebab autisme karena thimerosal dalam vaksin,
virus vaksin, keracunan logam berat, alergi terutama gluten dan kasein,
sistem imun tubuh, dan sebagainya.
Page 84
Sementara itu para ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang
autisme menyatakan bahwa kemungkinan besar penyebab autisme
adalah faktor kecenderungan yang dibawa oleh genetik. Sekalipun begitu
sampai saat ini kromosom mana yang membawa sifat autisme belum
dapat diketahui. Sebab pada anak-anak yang mempunyai kondisi
kromosom yang sama akan bisa juga memberikan gambaran gangguan
yang berbeda.
Namun para ahli lebih cenderung akan menyatakan bahwa
penyebab autisme kemungkinan besar adalah faktor gen yang membawa
peranan, hal ini disimpulkan dari hasil penelitian terhadap kembar satu
telur yang akan menunjukkan kemungkinan terjadinya gangguan autisme
yang lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan kembar dua
telur. Autisme adalah gangguan atau kecacatan yang akan disandang oleh
individu tersebut seumur hidupnya.
Di kalangan luas juga ada publikasi yang mengatakan bahwa
autisme dapat disebabkan berbagai gangguan di tiga bulan pertama
kehamilan. Menurut Buitelaar hal ini juga masih belum bisa dikatakan
apakah benar demikian, karena penelitiannya belum selesai,dan hasilnya
belum ada.
Pertanyaan tentang berbagai pengobatan autisme saat ini yang
banyak digunakan bahkan seringkali juga atas anjuran dokter (yang
bergerak dalam terapi alternatif), misalnya detoksifikasi untuk
Page 85
menghilangkan racun di otak, diet bebas gluten dan casein, probiotik,
megadosis vitamin, hormon, dan sebagainya. Buitelaar menanggapi
bahwa karena hingga kini penyebab autisme belum bisa dipahami
secara pasti maka para dokter juga belum bisa menentukan obatnya.
Ia menyarankan agar para orang tua tak perlu terkesima dengan
reklame komersial yang menyatakan bahwa autisme dapat diobati, sebab
menurutnya selain pengobatan model intervensi biologis itu sangat
mahal, tidak ada efeknya, juga cukup berbahaya bagi si anak sendiri.
Bila dokter memberikan resep obat-obatan psikostimulan, hal itu bukan
untuk menyembuhkan autisme, tetapi hanya sekedar untuk
mengendalikan emosi dan perilakunya.
Yang terpenting pesannya adalah bagaimana kita harus
menanganinya dengan cara melihat faktor lemah dan faktor kuatnya
dengan pendekatan psikologi dan pedagogi, yaitu arahkan perilakunya, t
ingkatkan kecerdasannya, latih kemandirian, ajarkan kerjasama, dan
ajarkan bersosisalisasi.
Ia juga menganjurkan jangan berikan obat-obatan psikiatrik atau
psikostimulan kepada anak-anak di bawah 6 tahun. Utamakan
pendekatan psikologi dan pedagogi, jika cara-cara ini sudah tidak
dimungkinkan barulah bisa diberikan obat- obatan. Para orang tua juga
berhak menanyakan apa efek samping dan harapan apa yang bisa dicapai
dengan menggunakan psikostimulan itu.Karena bagaimanapun reaksi
Page 86
setiap anak terhadap obat akan berbeda-beda, sehingga diperlukan
pemantauan yang baik secara rutin. Di samping itu sampai saat ini belum
ada penelitian obat- obatan pada anak di bawah usia 6 tahun, sehingga kita
masih belum tahu efek jangka panjangnya
Penanganan Autis dengan Terapi Gelombang Otak
Gelombang Sonar yang dihasilkan oleh lumba-lumba direkam, dan
ditiru pola gelombangnya untuk diproduksi secara digital. Produk CD ini
adalah hasil karya digital yang "meniru" pola gelombang suara lumba-
lumba untuk Terapi Anak Autis.
Detail Produk:
Nama Produk: Terapi Autis
Ukuran Keseluruhan: 655 MB Format MP3 dan WAV + Ebook petunjuk
penggunaan dan Ebook keterangan isi produk.
Dalam CD ini berisi Terapi Gelombang Otak Terapi Autis:
Format WAV 302 MB Durasi 30 Menit (Suara Alam, Gelombang Sensori
Motor Rhytm)
Format MP3 68,6 MB Durasi 30 Menit (Suara Alam, Gelombang Sensori
Motor Rhytm)
(Gelombang Otak Terapi Autis
Clssic) Format MP3 68,6 MB
Durasi 30 Menit (Gelombang
Sensori Motor Rhytm)
Keterangan:
Page 87
Bedasarkan keberhasilan terapi gelombang lumba-lumba, maka CD Terapi
Anak Autis ini diciptakan. Gelombang Sonar yang dihasilkan oleh lumba-
lumba direkam dan ditiru pola gelombangnya untuk diproduksi secara
digital. CD ini adalah hasil karya digital yang "meniru" pola gelombang
suara lumba-lumba untuk Terapi Anak Autis
Orang tua dari seorang anak yang menderita autis umumnya rela
membayar berapapun asalkan anaknya bisa disembuhkan. Namun
seringkali sangat sulit untuk menemukan terapi yang tepat untuk
menyembuhkan atau paling tidak meringankan beban orang tua dan anak
penderita autis. Autisme masih menjadi misteri yang belum terpecahkan
sepenuhnya oleh kedokteran. Para pakar belum sepakat soal penyebab
penyakit ini. Namun, sebagian pakar setuju bahwa sindrom autis terjadi
karena kelainan pada otak. Hingga kini, bisa tidaknya autis disembuhkan
(total) juga masih menjadi pertentangan dalam dunia kedokteran dan
psikologi. Namun, orang tua hendaknya harus mencoba berbagai terapi.
Setidaknya dengan terapi keadaan si anak lebih baik.
Saat ini, ada berbagai terapi autis, baik yang diakui oleh dunia
medis maupun yang masih bedasarkan disiplin ilmu tradisional. Macam-
macam terapi autis diantaranya:
1. Terapi akupunktur. Metode tusuk jarum ini diharapkan bisa menstimulasi
sistem saraf pada otak hingga dapat bekerja kembali.
Page 88
2. Terapi musik. Lewat terapi ini, musik diharapkan memberikan getaran
gelombang yang akan berpengaruh terhadap permukaan membran otak.
Secara tak langsung, itu akan turut memperbaiki kondisi fisiologis.
Harapannya, fungsi indera pendengaran menjadi hidup sekaligus
merangsang kemampuan berbicara.
3. Terapi balur. Banyak yang yakin autisme disebabkan oleh tingginya zat
merkuri pada tubuh penderita. Nah, terapi balur ini bertujuan mengurangi
kadar merkuri dalam tubuh penyandang autis. Caranya, menggunakan
cuka aren campur bawang yang dilulurkan lewat kulit. Tujuannya
melakukan detoksifikasi gas merkuri.
4. Terapi perilaku. Tujuannya, agar sang anak memfokuskan perhatian dan
bersosialisasi dengan lingkungannya. Caranya dengan membuat si anak
melakukan berbagai kegiatan seperti mengambil benda yang ada di
sekitarnya.
5. Terapi anggota keluarga. Orangtua harus mendampingi dan memberi
perhatian penuh pada sang anak hingga terbentuk ikatan emosional yang
kuat. Umumnya, terapi ini merupakan terapi pendukung yang wajib
dilakukan untuk semua jenis terapi lain
6. Dan terakhir, adalah terapi lumba-lumba. Telah diketahui oleh dunia
medis bahwa di tubuh lumba-lumba teerkandung potensi yang bisa
menyelaraskan kerja saraf motorik dan sensorik pendeerita autis. Sebab
lumba-lumba mempunyai gelomba sonar (gelombang suara dengan
frewkuensi tertentu) yang dapat merangsang otak manusia untuk
Page 89
memproduksi energi yang ada dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang
belakang pasien sehingga dapat membentuk keseimbangan antara otak
kanan dan kiri. Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba juga dapat
meningkatkan neurotransmitter.
Terapi anak autis dengan lumba-lumba sudah terbukti 4 kali lebih efektif dan
lebih cepat dibanding terpi lainnya. Gelombang suara yang dipancarkan lumba-
lumba ternyata berpengaruh pada perkembangan otak anak autis.
Berdasarkan keberhasilan terapi gelombang lumba-lumba, maka CD Terapi Anak
Autis ini diciptakan. Gelombang Sonar yang dihasilkan oleh lumba-lumba bisa
direkam, dan ditiru pola gelombangnya untuk diproduksi secara digital. Produk
CD ini adalah hasil karya digita yang "meniru" pola gelombang suara lumba-
lumba untuk penyembuhan.
Terapi Gelombang Otak untuk Autis ini menggunakan Frekwensi
Gelombang SMR atau Sensori Motor Rhytm. Penderita epilepsy, ADHD
( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak
menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak
mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga
setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran
SMR tersebut.
CARA MENGGUNAKANNYA sangat mudah..! Anda putar saja CD Terapi
Anak Autis ini di ruangan atau tempat bermain anak anda. Boleh juga diputar di
Page 90
kamar tidur, saat anak anda sedang tidur. Anda tida perlu memaksa anak Anda
untuk konsentrasi mendengarkannya. Putar saja CD ini seperti memutar musik.
Meskipun anak tidak mendengarkan, otak anak tetap merespon rangsangan
gelombang suara frekuensi tertentu yang keluar dari speaker. CD ini bisa diputar
dengan semua perangkat elektronik yang bisa memutar mp3. Gunakan speaker
stereo untuk hasil tebaik. CD Audio Brainwave Terapi Anak Autis ini sangat
aman digunakan oleh siapapun, semudah mendengarkan musik.
Penanganan Autis melalui Permainan
1.1. Permainan Tiba-tiba
Permainan tiba-tiba merupakan permainan tidak terencana tapi
mengasyikan, karena mengajari anak bicara dari apa yang menarik
perhatiannya saat itu. Misalnya, anak tertarik pada kaleng bekas yang
kebetulan tergeletak di lantai. Lantas anak mengambil, membuka dan
menutup kaleng tersebut. Kesempatan ini dapat digunakan oleh orang
tua atau terapis untuk mengajari konsep "buka" dan "tutup". Caranya,
orang tua atau terapis menutup kaleng sambil mengatakan,"tutup".
Lantas penutup kaleng tersebut diberikan kepada anak. Kemudian
minta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan sebelumnya. Atau,
bisa juga menggunakan kaleng lain, agar orang tua atau terapis dan
anak melakukan permainan ini secara bersamaan. Cara yang sama
dilakukan juga untuk mengajari konsep,"buka." Bila anak bosan kita
juga dapat ganti mengajari konsep lain, seperti "pelan" dan "berisik".
Caranya, memukul kaleng perlahan dengan sendok, sambil berkata
Page 91
dengan nada suara pelan,"pelan!". Kemudian memukul kaleng
sekencangnya sambil berteriak,"berisik!". Permainan dilakukan
berulang dan dikembangkan dalam suasana yang menyenangkan. Anak
akan lebih menikmati permainan bila kemudian orang tua atau terapis
yang meniru tingkah anak dalam bermain.
Permainan tiba-tiba ini dapat dilakukan juga pada saat anak
tertarik pada gambar kesukaannya, misalnya gambar gajah. Orang tua
atau terapis bisa mengikuti tingkah anak menunjuk sambil
menyebutkan nama "gajah" pada gambar yang ditunjuk. Bila anak
tertawa dan senang tingkahnya diikuti oleh orang tua atau terapis
secara berulang–ulang, hal ini akan memancing anak untuk meniru
orang tua atau terapis tanpa disadarinya. Maka kesempatan ini dapat
juga digunakan untuk mengajari anak menyebutkan nama binatang
yang ada digambar selain gajah, seperti sapi, domba, kucing dan
sebagainya. Selanjutnya, bisa juga dikembangkan menjadi dua kata,
seperti "gajah abu-abu", "gajah India", atau..."susu sapi", “domba
putih", dan seterusnya.
1.2. Permainan Menamai Benda
Permainan menamai benda ini merupakan permainan yang
menuntut anak untuk mengingat nama benda dan bentuk secara tepat
dan cepat. Permainan ini membuat kerangka berpikir anak autis
terpacu untuk mengidentifikasi bentuk dan nama benda yang berada di
Page 92
sekeliling. Di lain sisi, penderita autis memiliki kesulitan untuk
menyebutkan nama benda, dengan demikian anak akan terpacu.
1.3. Penanganan Masalah Belajar Anak Autisme Melalui Pendidikan
Integrasi
Masalah Pada tahun 2005 terjadi peningkatan jumlah anak berkesulitan
belajar, terutama penyandang autisme. Mengingat di Negara kita belum ada upaya
yang sistimatis untuk menanggulangi kesulitan belajar anak autisme, maka
diperlukan upaya untuk meningkatkan pelayanan pendidikan secara umum.
Peningkatan pelayanan pendidikan itu diharapkan dapat menampung anak autisme
lebih banyak serta meminimalkan problem belajar terutama pada anak-anak
autisme (learning problem). Salah satu upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan dan pendidikan anak autisme diperlukan pendidikan integrasi dan
implementasinya dalam bentuk group/kelas (sekolah), individu (one on one) serta
pembelajaran individual melalui modifikasi perilaku.
1.4. Pendidikan Integratif
Konsep pendidikan integratif memiliki penafsiran yang bermacam-macam
antara lain:
Menempatkan anak autisme dengan anak normal secara penuh
Pendidikan yang berupaya mengoptimalkan perkembangan fungsi kognitif,
efektif, fisik, intuitif secara integrasi
Menurut pandangan penulis, yang dimaksud dengan pendidikan integratif adalah
suatu proses yang melewati beberapa tahap sebagai berikut:
Page 93
Mengintegrasikan anak autisme dengan anak normal sepenuhnya,
Mengintegrasikan pendidikan anak autisme dengan pendidikan pada umumnya,
Mengintegrasikan dan mengoptimalkan perkembangan kognisi, emosi, jasmani,
intuisi, pada autisme,
Mengintegrasikan apa yang dipelajari disekolah dengan tugas masa depan,
Mengintegrasikan manusia sebagai mahluk individual sekaligus mahluk sosial,
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa banyak anak autisme yang
belajar bersama anak normal, tetapi mereka tidak memperoleh pelayanan
pendidikan secara memadai atau mereka tidak mendapatkan sekolah dengan
alasan yang tidak jelas. Penyebabnya adalah kurangnya sumber daya manusia dan
banyak tenaga ahli yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang anak
autisme atau rasio penyelenggaraan yang sangat mahal, sehingga masih sedikit
sekolah yang mau menerima anak autisme karena berbagai alasan diatas.
Menyelenggarakan pendidikan integrasi disekolah merupakan kemajuan yang
baik, tetapi tidak semudah membalikkan tangan. Namun kita harus berani
memulai supaya anak autisme mendapat tempat dan penanganan yang terbaik.
1.5. Dimanakah Anak Autisme Harus Sekolah
Komunitas autisme di Jakarta sudah mencapai populasi yang besar dan
belum ada sisitem pendidikan yang sistematis. Kalaupun ada biayanya mahal atau
belum ada sekolah yang benar-benar sesuai. Tidak ada yang salah dalam situasi
ini, baik lembaga, orang tua atau para ahli, mengingat masalah autisme ini masih
tergolong baru. Penulis hendak menekankan dengan pemikiran yang sederhana
Page 94
tentang penanganan pendidikan autisme secara benar, dapat digunakan oleh
semua kalangan, serta dapat membantu memberikan gambaran anak ini akan
dibawa kemana. Kondisi yang harus kita terima sangat berat pada saat anak kita
divonis autisme seakan semua pintu telah tertutup, semua jalan jadi buntu, semua
kesempatan sudah terlambat. Hanya mukjizat yang akan datang dari Allah.
Keadaan yang berat timbul pada saat mengetahui anak kita mengalami hambatan
dalam perkembangan dan pertumbuhan dan saat anak memiliki cukup umur harus
masuk sekolah.
Beberapa lembaga pendidikan (sekolah) yang selama ini menerima anak autis
adalah sebagai berikut;
Anak Autis di sekolah Normal dengan Integrasi penuh
Anak Autis di sekolah Khusus
Anak Autis di SLB
Anak Autis hanya menjalani terapi.
Biasanya sebelum sekolah anak-anak ini sudah mendapatkan penanganan dari
berbagai ahli seperti : dokter syaraf, dokter specialis anak (Pediatri), Psikologi,
Terapi wicara, OT, Fisioterapi,Orthopedagog (Guru khusus). dengan
perkembangan dan perubahan sendirisendiri, ada yang maju pesat tapi ada yang
sebaliknya. Menurut penulis, kebanyakan orang tua penyandang autisme
menginginkan sekolah sebagai status anak, tetapi jangan bersikap tidak realistis
dengan tidak berbuat apa-apa karena mengintegrasikan anak autisme dengan anak
normal secara penuh harus dengan suatu konsep, perhitungan yang matang dan
Page 95
kerjakeras. Kebanyakan sekolah juga belum memiliki jawaban yang baik untuk
saat ini. Yang ada orang tua dan guru-guru sekolah harus bekerja sama, bersikap
terbuka, selalu komunikasi untuk membuat perencanaan penanganan dengan
tehnik terbaik.
Langkah-langkah penerimaan oleh sekolah:
Tentukan jumlah anak autisme yang akan diterima misal, dua anak dalam satu
kelas dan lain-lain.
Lakukan tes untuk melihat kemampuan serta menyaring anak
Setelah tes, wawancara orang tua untuk melihat pola pikirnya, apa tujuan
memasukkan anak ke sekolah.
Buatlah kerangka kerja dan hasil observasi awal.
Susun bagaimana mengatur evaluasi anak dalam hal: siapa yang
bertanggung jawab mengawasi, menerima complain, periode laporan
perkembangan dan lain-lain.
Buatlah kesepakatan antara orang tua dan sekolah bahwa hasil yang dicapai
adalah paling optimal.
Parameter Apakah Yang Dapat Membantu
NO EVALUASI A B C
Akademis
Page 96
1 Berhitung 1-10, 1-20 baik dengan atau tanpa papan, irama dan dan ketukan wajar, maju dan mundur
2 Mampu mengidentifikasi dan menulis angka
3 Mengenal semua bentuk dengan cepat
4 Mengenal warna dengan cepat
5 Mampu mengenal semua bentuk huruf dengan cepat
6 Mampu mendeskripsikan suatu topik tunggal / sederhana
7 Mampu menggambarkan sederhana
8 Mampu mengingat 2-3 digit, membedakan benda yang sejenis
9 Mampu memilih obyek dan gambar yang hampir sama
10 Mampu mengenal simbol-simbol sederhana
11 Bahasa yang dia pakai dapat kita mengerti atau sebaliknya
12 Mampu membedakan arak kiri, kanan, atas, dan bawah
13 Memberikan jumlah yang kita minta antara 1-9
Ketrampilan sosial dan tingkah laku
1 Prilaku kontrol diri dalam lingkungan
2 Kontak mata
3 Perhatian dan Konsentrasi
4 Kemampuan Mendengarkan
5 Diam dan Menunggu
6 Berbagi giliran dengan teman
Page 97
7 Berkunjung ( Visiting)
8 Mengirim Pesan sederhana
9 Menjawab Pertanyaan sederhana yang berhubungan dengan identitas dirinya
10 Merespon perintah sederhana yang familiar dan sering digunakan dalam aktivitas sehari- hari
11 Mengenal orang dan tempat yang familiar
Keterampilan Berkomunikasi
1 Kemampuan dasar berinisiatif
2 Mampu mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan dasar anak
3 Menyatakan ya atau tidak yang berhubungan dengan pribadi anak
4 Kemampuan memilih
Pelaksanaan Aktivitas sehari-hari
1 Toilet raining
2 Makan dengan sendok dan garpu
3 Mampu memakai celana, jaket, baju, sepatu tanpa bantuan
4 Mengancingkan baju
5 Merawat dan memperhatikan barang sendiri
6 Mandi dan menggosok gigi
Page 98
Keterangan:
A: Mampu / Mandiri/ excellent
B: di arahkan/ dibantu minimal
C: di bantu penuh
Jika anak kita (Autis) menguasai ketrampilan antara
- A = 25 < 34 Termasuk anak yang ringan (mild)/High Function
- A = 15 < 24 Termasuk anak yang sedang/sedang (Severed)
- A Kurang dari 15 Termasuk anak yang berat (Low Function)
Dengan parameter di atas, kita akan mampu mengidentifikasi anak-anak
dengan lebih akurat, bukan menitik beratkan pada berat dan ringan kondisi anak,
akan tetapi untuk memudahkan pihak-pihak yang bersangkutan dan orang tua agar
mengerti apa yang harus dilakukan, guru mampu membuat program dengan
akurat untuk anak, lembaga dapat menyeleksi anak sesuai kapasitas dan
kebutuhan. Anak-anak autis ringan seperti: asperger, ADHD, ADD,
memungkinkan untuk di intergrasikan penuh dengan anak normal karena biasanya
anak- anak ini memiliki kecerdasan dan kemampuan yang cukup. Untuk
mengintegrasikan anak ini ada hal-hal lain yang dapat dijadikan pertimbangan:
Seberapa besar gangguan/kekacauan yang dapat timbul karena anak autis ini.
Berapa persentase dari kurikulum yang dapat digunakan dan dijangkau oleh anak
autis.
Page 99
Seberapa siap tenaga ahli/guru menangani dan mengelola kelas yang di dalamnya
terdapat anak autis.
4.3.2. Masalah dan Penanganan Indigo
Terlahir sebagai anak Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi
merupakan takdir yang tidak bisa dihindari. Ketika dia menyadari
kehadirannya bukan sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar
terhadap perilaku manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang tidak
bisa dilihat orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik dengan
kekuatan sendiri, saat itu dia tidak bisa lagi melepaskan diri dari tanggung
jawab, karena dia sudah menyadari bahwa dia adalah seorang anak Indigo.
Hari-harinya dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah
tidur dengan tenang, dan penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran
dan perasaan, sepertinya hidupnya sudah ditakdirkan untuk menanggung
Page 100
semua itu. Dia mungkin bisa melupakannya untuk beberapa saat, tetapi
pemikiran-pemikiran dan suara-suara akan terus mengisi hari dan malamnya.
Berikut adalah 10 penderitaan yang harus ditanggung oleh anak Indigo
sebagai resiko keindigoannya. Dampaknya bisa dikurangi apabila
mendapatkan bimbingan dan penyembuhan yang tepat. Bagi sebagian anak
Indigo proses penyembuhan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
1. Sakit kepala yang hebat
Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal
ini disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang
ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas
memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada
umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang
berat.
Terapi obat mungkin bisa membantu, tetapi bersifat non permanen
dan beresiko kelebihan pemakaian karena penggunaan yang terus-
menerus. Meditasi dan perbaikan aura cakra adalah terapi terbaik, selain bisa
dilakukan sendiri juga mempunyai resiko yang lebih ringan. Mungkin juga
perlu belajar memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.
2. Susah tidur
Suara-suara yang mengganggu, penampakan-penampakan, melihat
penderitaan alam, sukma yang berjalan kemana-mana, dan pemikiran-
Page 101
pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat seorang anak indigo
susah untuk tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar dan
berpikir.
Anak Indigo harus belajar untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih
intensif dan berpasrah dengan segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua
beban pikiran, mintalah pentunjuk dan serahkan kepada-Nya untuk
menyelesaikan.
3. Lambung yang lemah
Salah satu organ tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena
berpikir dengan berat adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi
negatif berupa produksi asam lambung yang berlebihan pada saat anak Indigo
stress. Makan obat sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah serta
lakukan meditasi untuk penenangan.
4. Empati yang menyakitkan
Tidak mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau
alam yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah,
sedangkan sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk
itu. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk kepada anak
Indigo. Disebabkan kepekaan yang berlebihan pada anak Indigo, rasa empati
yang mendalam bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa empati
Page 102
terhadap orang yang sakit bisa membuat anak Indigo menderita penyakit
yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakit yang menular.
Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini
sebagian anak Indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga
mereka tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak
mau bergaul.
Sebaiknya rasa empati disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung
seperti mengobati orang yang sakit atau berdoa kepada Tuhan untuk
kesembuhan dan kebaikan orang lain. Penyaluran energi dalam bentuk
kepasrahan kepada Tuhan adalah jalan yang paling efektif.
5. Rasa marah yang mendesak
Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah
alasan utama seorang anak Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa
marah ini kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah
keadaan menjadi lebih baik. Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati
dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya
kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu
ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-
saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.
6. Kepribadian yang berubah-ubah
Page 103
Persinggungan anak Indigo dengan dimensi supranatural yang terlalu
sering dan mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang
tertinggal”. Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel
otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa
“kunjungan-kunjungan” yang berlanjut.
Karena suara dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang
kemudian ditafsirkan sebagai suara di dalam batin, seringkali anak Indigo
mengalami efek kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali
antar “pribadi” terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu
permasalahan.
Untuk mengatasi hal ini anak Indigo harus mempertajam indera
keenamnya untuk membedakan setiap “pribadi” yang datang. Mungkin diri
anak indigo akan menjadi sebuah forum pertemuan berbagai “pribadi”,
namun sebagai pribadi yang bebas seorang anak Indigo harus mampu mandiri
dan mempunyai pandangan atau keyakinan sendiri yang kuat. Jadikan setiap
informasi yang datang sebagai pengetahuan dan dimanfaatkan seperlunya
sesuai dengan kebutuhan.
7. Dilematis
Ada sebagian anak Indigo – umumnya yang sudah menginjak remaja –
yang mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan
terus menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau
Page 104
berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang
terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak, terlebih-lebih
kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan tanggung jawab
terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo akan dihantui perasaan
bersalah sampai dewasanya.
8. Cap “aneh”
Cap “aneh” sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi
stempel “aneh” ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang
belum bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan
orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo sebagai
“alien” di lingkungannya sendiri.
9. Dijauhi teman-teman
Beberapa anak Indigo dijauhi dalam pergaulan teman sebayanya
karena dia lebih sering menjadi “orang tua” bagi teman-temannya, ketimbang
sebagai teman bermain. Peringatan-peringatan, nasehat dan larangan-
larangan membuat anak-anak lain jengkel dan menjauh.
Walaupun kesendirian lebih disukai oleh anak Indigo daripada
berkumpul dengan teman-temannya, sebaiknya dia tetap harus bersosialisasi
dengan tetap bersekolah dan bermain bersama keluarga. Bagi para orang tua
dan guru anak-anak Indigo hendaknya memahami bahwa anak Indigo
mempunyai kondisi kejiwaan yang khusus. Pemahaman orang-orang di
Page 105
sekitarnya atas keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka
batin yang dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama menghantarkan
mereka menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.
Sebetulnya di Indonesia, khususnya di Jakarta, dalam beberapa
tahun terakhir banyak media massa yang mengulas tentang anak-anak
Indonesia yang memiliki indera keenam atau disebut juga memiliki
"mata ketiga". Dalam bahasa populernya disebut indigo child atau sixth
sense karena anak-anak tersebut punya ciri-ciri khusus yang agak
berbeda dengan anak-anak kebanyakan. Nanti kita akan melihat apa
saja ciri-ciri tersebut.
Majalah remaja Hai tahun lalu sudah mengupas tentang indigo
child lengkap dengan beberapa contoh anak-anak yang berhasil
diwawancara termasuk beberapa artis remaja kita yang menceritakan
suka duka punya karunia semacam itu karena ada sebagian orang yang
menganggap kemampuan itu bukan sebagai karunia, tetapi sebagai
masalah kutukan.
Berbeda dengan anak yang mendapat predikat jenius yang
Page 106
kemampuan otak mereka luar biasa pintar dan menjadikan mereka
menonjol dalam prestasi belajar, dan selalu dipastikan selalu
menduduki peringkat satu di kelas bahkan di angkatannya, anak-anak
yang termasuk indigo child dalam kehidupan sehari-hari bisa terkesan
biasa-biasa saja dalam segi prestasi, bahkan ada beberapa yang harus
tinggal kelas.
Itu sebenarnya bukan berarti indigo child anak yang ber-IQ
rendah, malah sebaliknya kalau diperiksa bahkan IQ mereka banyak
yang sangat tinggi, setaraf, bahkan lebih dari, IQ anak jenius. Nah di
mana masalahnya, kenapa mereka bisa berbeda. Indigo child
kebanyakan malas belajar dan kurang ambisi, bahkan beberapa anak
mengeluh sering sakit kepala karena banyak hal yang mereka tidak
mengerti berada di pikiran mereka. Walaupun akhirnya kita melihat
banyak juga anak indigo memang bisa mencetak prestasi bintang
menyamai anak-anak jenius.
Seperti kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera,
Page 107
tetapi apa sih yang dinamakan indera keenam, sampai lahir istilah itu.
Kata indigo sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal
sebagai warna biru sampai violet. Bagaimana hubungan warna itu
dengan anak-anak yang mendapat julukan tersebut dan diketahui
memiliki indera keenam, Indera yang dimaksud adalah intuisi, semua
orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus anak indigo mempunyai
intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan orang kebanyakan.
Mereka demikian peka seperti halnya anak jenius mempunyai
kepintaran di atas rata-rata, demikian juga anak indigo mempunyai
intuisi luar biasa tajam.
Dalam literatur kesehatan seperti yoga, prana, autohipnotis,
meditasi dan sebagainya dikenal bahwa manusia selain mempunyai fisik
yang bisa dilihat dan diraba juga mempunyai tubuh halus yang hanya
bisa dilihat oleh orang-orang yang berbakat kewaskitaan, yaitu orang
yang extra sensory perception (ESP)-nya berkembang dengan baik
Page 108
karena tubuh halus itu berbentuk energi sinar berada di bawah empat
oktaf dari kemampuan mata kasat melihat.
Mata kasat sendiri hanya mampu melihat warna pelangi, yaitu dari ungu
sampai merah. Sedangkan badan halus itu berada di bawah warna
merah termasuk far infra red ray (FIR) dengan panjang gelombang
sekitar 12-6 mikron, frekuensi 60-120 Hz, dan orang awam
mengenalnya dengan sebutkan aura. Yaitu, sinar elektro-magnetik dari
tubuh. Sinar elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang
berbentuk elips mengelilingi tubuh fisik, kualitas warna dan
kepadatannya mengindikasikan kesehatan dan karakter seseorang.
Untuk mengetahui apa warna sinar elektromagnetik yang dikenal
sebagai aura, kini orang tidak perlu menunggu sampai mempunyai
kemampuan ESP yang dikenal juga dengan istilah "mata ketiga". Di
Jakarta sudah ada mesin foto aura generasi akhir yang disebut Aura
Video Station.
Di situ kita bisa melihat secara langsung di layar monitor energi sinar
Page 109
elektromagnetik atau aura itu bergerak membentuk selubung dari
tubuh fisik sesuai dengan tingkatan kesehatan dan emosi seseorang
yang diproyeksikan dengan warna. Nah, warna anak indigo sementara
ini berdasarkan fakta yang terkumpul umumnya berwarna biru sampai
violet sebagai dominasi dari aktifnya cakra keenam, yang juga disebut
cakra "mata ketiga".
Berikut ini kita akan melihat apa itu cakra dan dari mana kaitan warna
itu dengan intuisi tajam yang menjadikan seseorang berpredikat indigo
dengan ketajaman intuisinya.
Di tubuh halus manusia yang disebut juga tubuh bioplasmik diketahui
punya pintu-pintu energi. Kesehatan pintu-pintu energi itulah yang
mendasari energi elektromagnetik (aura) seseorang dan warna yang
tertangkap sebagai pancaran sinar elektromagnetik itu adalah hasil
dominasi keaktifan pintu-pintu energi tersebut. Pintu-pintu energi itu
disebut cakra diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti roda yang
Page 110
berputar.
Dalam literatur Yoga dikenal tubuh bioplasmik seseorang punya pintu-
pintu energi yang berjumlah sekitar 360 dan terdiri dari pintu-pintu
besar, sedang, dan kecil. Tetapi yang sangat berperan menghasilkan
warna aura adalah pintu-pintu besar, dan dikenal dengan sebutan
cakra-cakra utama yang berjumlah tujuh dan punya nama dan warna
tertentu, serta memberi intensitas energi sendiri-sendiri pada tiap
wilayah kesehatan organ dari tubuh fisik itu sendiri yang dijabarkan
sebagai berikut.
1. Cakra dasar warna energi merah bertanggung jawab untuk kesehatan tulang dan otot di tubuh fisik dan memberi energi pada semangat hidup seseorang.2. Cakra kedua warna energi oranye bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada kemampuan berinteraksi dengan sesama.3. Cakra ketiga warna energi kuning bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada ambisi seseorang baik positif maupun negatif.4. Cakra keempat warna energi hijau bertanggung jawab pada semua organ yang berada dalam rongga dada dan memberi energi pada timbang rasa perasaan seseorang.5. Cakra kelima warna energi biru bertanggung jawab pada organ dalam rongga leher termasuk telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan memberi energi pada kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi, juga berkreativitas halus seperti melukis, dan menulis.6. Cakra keenam warna energi indigo disebut juga nilai yang
Page 111
bertanggung jawab pada seluruh organ dalam rongga kepala termasuk pancaindera dan memberi energi pada kepekaan intuisi dan ketajaman perasaan (felling) untuk hal-hal abstrak, seperti berpikir cepat.7. Cakra ketujuh warna energi violet bertanggung jawab pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi energi pada sikap seseorang berhubungan dengan keillahian.Jadi, jelas bukan indigo child memiliki ketajaman intuisi karena dari sinar elektromagnetik tubuhnya saja, yaitu auranya yang hampir seluruhnya merupakan tanda keaktifan yang lebih dominannya pintu energi yang satu itu yakni cakra mata ketiga yang terindikasikan mengeluarkan energi berwarna indigo.Umumnya orang yang berbakat sebagai indigo sudah tampak sejak lahir, bahkan kenyataan sebagaimana umumnya juga merupakan karunia yang turun-temurun. Jadi, secara alami mereka memang punya karunia itu dan ketajaman intuisinya berlainan satu dengan yang lain.Ada yang sangat peka sampai bisa mempunyai penglihatan menembus ruang dan waktu, misalnya sambil mengadakan hubungan telepon dia bisa menebak lawan bicaranya pakai baju warna apa atau sambil ngemil apa, juga mempunyai penglihatan akan kejadian-kejadian yang lalu atau yang akan datang dan keahlian seperti ini dimiliki orang yang dijuluki paranormal.Tetapi, ada juga yang hanya bisa merasakan kenyamanan suatu tempat atau lebih bisa membaca "pikiran orang", ada juga yang bisa mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dia pelajari sebelumnya, seperti keahlian olahraga tertentu, menulis, melukis sampai menjadi ahli tata rambut terkenal dsb.Ada sebagian orang yang berubah menjadi indigo child dan memiliki segala kelebihannya karena terbebas dari suatu penyakit berat atau kecelakaan parah yang biasanya secara medis sudah dinyatakan tidak ada harapan hidup lagi, tetapi tahu-tahu bisa kembali sehat normal dan menjalani hidup seolah baru terbebas dari kematian dan mempunyai kemampuan intuisi tajam, bahkan jadi bisa memunyai keahlian-keahlian khusus, seperti jadi terapis/ pengobat dengan kemampuan khusus/tabib tanaman.
4.3.2.1 INDIGO VS PRESTASI
Seringkali anak indigo salah dikenali. Mereka kerap dianggap memiliki
Page 112
kelainan prilaku atau kesulitan belajar. Kesalahan pemahaman ini bisa disebabkan
oleh jarangnya prestasi belajar yang ditunjukkan anak indigo. Seorang anak yang
diberkahi dengan kelebihan indigo sebenarnya merupakan anak dengan tingkat
intelegensi tinggi, bahkan lebih tinggi dari anak normal sebayanya. Tingginya
tingkat intelegensi ini terkadang tidak tampak pada prestasi di sekolah, dan tidak
jarang seorang anak indigo sampai tinggal kelas. Hal ini bisa dipahami setelah kita
mengetahui karakteristik/ciri-ciri anak indigo. Namun, kita pun bisa melihat
banyak juga anak indigo yang memang bisa mencetak prestasi bintang menyamai
anak-anak jenius.
Nah, lalu dimana letak masalahnya? Kenapa mereka bisa berbeda? Indigo child
kebanyakan malas belajar dan kurang ambisi, bahkan beberapa anak mengeluh
sering sakit kepala karena banyak hal yang mereka tidak mengerti berada di
pikiran mereka.
Ada yang mengatakan, umumnya anak Indigo berkepintaran tinggi,
walaupun tidak bisa diukur dengan prestasi sekolah dengan ukuran peringkat.
Mereka punya kemampuan berpikir, berdialog setingkat orang dewasa. Jadi, hati-
hati kalau berhadapan dengan seorang indigo jangan mengukur kemampuan
berpikir mereka dari usia dan pendidikannya. Terkadang apa yang tidak sampai
dalam alam pikir kita sebagai orang dewasa, indigo bisa mencapainya. Jadi,
terkesan ia banyak akalnya dan banyak maunya, menjadikan mereka suka dicap
sebagai anak kecil “sok tahu” atau kalau orang dewasa dicap sebagai orang
Page 113
sombonglah karena suka menganggap lawan berdialog “telmi” (telat mikir).
Bukan berarti dengan kurang menonjolnya prestasi belajar mereka di
sekolah, anak Indigo tidak mempunyai ’sesuatu yang bisa ditunjukkan’. Pada
umumnya mereka memiliki minat tersendiri. Dampaknya, mereka kurang fokus
terhadap bidang yang tidak mereka sukai sekalipun itu memang harus dijalani,
misalnya sekolah. Nah, sekali mereka mempunyai minat, mereka akan fokus dan
mendalaminya. Tak jarang, mereka pun mampu menghasilkjan prestasi dari
bidang yang mereka minati tersebut, misalnya seni.
Jika sudah fokus, mereka akan mempunyai tekad yang kuat dan memiliki
semangat juang untuk mendapatkan sesuatu. Dan biasanya, ternyata mereka
mampu meraih apa yang mereka inginkan.
4.3.2.2. INTUISI MEREKA
Seperti kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera, tetapi ada
juga yang dinamakan indera keenam. Kata indigo sendiri diambil dari nama warna
yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet. Bagaimana hubungan
warna itu dengan anak-anak indigo yang diketahui memiliki indera keenam?
Indera yang dimaksud adalah intuisi, semua orang sebetulnya memiliki
intuisi tetapi khusus anak indigo mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas
Page 114
kemampuan orang kebanyakan. Mereka demikian peka seperti halnya anak jenius
mempunyai kepintaran di atas rata-rata, demikian juga anak indigo mempunyai
intuisi luar biasa tajam.
Dalam literatur kesehatan seperti yoga, prana, autohipnotis, meditasi dan
sebagainya dikenal bahwa manusia selain mempunyai fisik yang bisa dilihat dan
diraba juga mempunyai tubuh halus yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang
yang berbakat kewaskitaan, yaitu orang yang extra sensory perception (ESP)-nya
berkembang dengan baik karena tubuh halus itu berbentuk energi sinar berada di
bawah empat oktaf dari kemampuan mata kasat melihat.
Mata kasat sendiri hanya mampu melihat warna pelangi, yaitu dari ungu sampai
merah. Sedangkan badan halus itu berada di bawah warna merah termasuk far
infra red ray (FIR) dengan panjang gelombang sekitar 12-6 mikron, frekuensi 60-
120 Hz, dan orang awam mengenalnya dengan sebutkan aura. Yaitu, sinar elektro-
magnetik dari tubuh. Sinar elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang
berbentuk elips mengelilingi tubuh fisik, kualitas warna dan kepadatannya
mengindikasikan kesehatan dan karakter seseorang.
Untuk mengetahui apa warna sinar elektromagnetik yang dikenal sebagai
aura, kini orang tidak perlu menunggu sampai mempunyai kemampuan ESP yang
dikenal juga dengan istilah “mata ketiga”. Di Jakarta sudah ada mesin foto aura
generasi akhir yang disebut Aura Video Station. Di situ kita bisa melihat secara
Page 115
langsung di layar monitor energi sinar elektromagnetik atau aura itu bergerak
membentuk selubung dari tubuh fisik sesuai dengan tingkatan kesehatan dan
emosi seseorang yang diproyeksikan dengan warna. Nah, warna anak indigo
sementara ini berdasarkan fakta yang terkumpul umumnya berwarna biru sampai
violet sebagai dominasi dari aktifnya cakra keenam, yang juga disebut cakra
“mata ketiga”.
Berikut ini kita akan melihat apa itu cakra dan dari mana kaitan warna itu
dengan intuisi tajam yang menjadikan seseorang berpredikat indigo dengan
ketajaman intuisinya, meski sudah kita bahas sedikit di atas.
Di tubuh halus manusia yang disebut juga tubuh bioplasmik diketahui punya
pintu-pintu energi. Kesehatan pintu-pintu energi itulah yang mendasari energi
elektromagnetik (aura) seseorang dan warna yang tertangkap sebagai pancaran
sinar elektromagnetik itu adalah hasil dominasi keaktifan pintu-pintu energi
tersebut. Pintu-pintu energi itu disebut cakra diambil dari bahasa Sansekerta yang
berarti roda yang berputar.
Dalam literatur Yoga dikenal tubuh bioplasmik seseorang punya pintu-
pintu energi yang berjumlah sekitar 360 dan terdiri dari pintu-pintu besar, sedang,
dan kecil. Tetapi yang sangat berperan menghasilkan warna aura adalah pintu-
pintu besar, dan dikenal dengan sebutan cakra-cakra utama yang berjumlah tujuh
dan punya nama dan warna tertentu, serta memberi intensitas energi sendiri-
Page 116
sendiri pada tiap wilayah kesehatan organ dari tubuh fisik itu sendiri.
Seperti yang Anda bisa lihat pada gambar di atas, cakra keenam yang
berwarna energi indigo disebut juga nilai yang bertanggung jawab pada seluruh
organ dalam rongga kepala termasuk pancaindera dan memberi energi pada
kepekaan intuisi dan ketajaman perasaan (felling) untuk hal-hal abstrak, seperti
berpikir cepat. Sedangkan cakra ketujuh warna energi violet bertanggung jawab
pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi energi pada sikap
seseorang berhubungan dengan keillahian.[Di sini timbul satu pertanyaan; apakah
seseorang yang memiliki aura berwarna ungu otomatis indigo juga?]
Jadi, jelas bukan indigo child memiliki ketajaman intuisi karena dari sinar
elektromagnetik tubuhnya saja, tapi juga auranya yang hampir seluruhnya
merupakan tanda keaktifan yang lebih dominannya pintu energi yang satu itu
yakni cakra mata ketiga yang terindikasikan mengeluarkan energi berwarna
indigo.
Umumnya orang yang berbakat sebagai indigo sudah tampak sejak lahir,
bahkan kenyataan sebagaimana umumnya juga merupakan karunia yang turun-
temurun. Jadi, secara alami mereka memang punya karunia itu dan ketajaman
intuisinya berlainan satu dengan yang lain. Ada yang sangat peka sampai bisa
mempunyai penglihatan menembus ruang dan waktu, misalnya sambil
mengadakan hubungan telepon dia bisa menebak lawan bicaranya pakai baju
Page 117
warna apa atau sambil ngemil apa, juga mempunyai penglihatan akan kejadian-
kejadian yang lalu atau yang akan datang dan keahlian seperti ini dimiliki juga
oleh orang yang dijuluki paranormal, meskipun tidak semua paranormal itu
indigo.
Tetapi, ada juga yang hanya bisa merasakan kenyamanan suatu tempat
atau lebih bisa membaca “pikiran orang”, ada juga yang bisa mengerjakan sesuatu
yang tidak pernah dia pelajari sebelumnya, seperti keahlian olahraga tertentu,
menulis, melukis sampai menjadi ahli tata rambut terkenal dsb.
Ada sebagian orang yang berubah menjadi indigo child dan memiliki segala
kelebihannya karena terbebas dari suatu penyakit berat atau kecelakaan parah
yang biasanya secara medis sudah dinyatakan tidak ada harapan hidup lagi, tetapi
tahu-tahu bisa kembali sehat normal dan menjalani hidup seolah baru terbebas
dari kematian dan mempunyai kemampuan intuisi tajam, bahkan jadi bisa
memunyai keahlian-keahlian khusus, seperti jadi terapis/ pengobat dengan
kemampuan khusus/tabib tanaman obat dan sebagainya. Wallohu alam.
4.3.2.3. Caranya tahu INDIGO ??
Untuk mengetahui seorang anak itu indigo atau tidak, perlu dilakukan
pemeriksaan. Salah satunya melalui foto aura. Caranya, lima jari anak yang
diduga indigo dipasang sensor -semacam scanning- yang dihubungkan dengan
Page 118
komputer. Di komputer itulah akan tampak apakah auranya tergolong aktif atau
tidak.
Jika tampilan cakra di dahi berwarna nila dan kelihatan aktif (seperti
bergerak-gerak) dan warna di sampingnya dominan nila, maka anak itu positif
indigo. Cara lain untuk menentukan apakah seorang anak itu indigo adalah dengan
melakukan wawancara psikologi terhadap si anak.
4.3.2.4. Tips mengasuh anak berciri indigo :
Hargai keunikan anak, hindari kritikan negatif, jangan pernah mengecilkan anak,
berikan rasa aman, nyaman, dan dukungan, bantu anak untuk berdisiplin, berikan
mereka kebebasan pilihan tentang apapun, bebaskan anak memilih bidang
kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi
pengekor, menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi
diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggapnya
mengada-ada, jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
4.3.2.5. Apa yang harus dilakukan guru?
Jadilah pendengar yang baik, gunakan pernyataan positif, sediakan waktu untuk
berdiskusi dengan anak, saling berbagi perasaan guru dan anak, ciptakan suasana
kekeluargaan dalam kelas dengan aturan kelas yang dibuat bersama, serta
menetapkan konsekuensi berdasarkan penyebab masalah kegagalan.
Page 119
4.3.2.6. KLUB INDIGO
Nah, sangat disayangkan bukan, diharapkan ada yang mau memelopori
dan mendanai untuk membuat klub khusus supaya mereka bisa menarik manfaat
dari karunianya. Tidak sedikit anak indigo yang kebingungan dengan
kemampuannya menjadi frustrasi dan akhirnya menempuh jalan yang salah dalam
mengarungi hidup ini, seperti terjebak dalam pemakaian narkoba karena ingin
menghilangkan apa saja yang mereka alami dari lingkungannya yang selalu
mencemooh dan mengecapnya sebagai orang miring, anak kacau, aneh, anak
pembangkang dan sebagainya.
Mungkin bagi orang yang tidak mengalami akan terus mencemooh, tetapi
penulis yakin di negara kita banyak orang yang masuk kategori indigo child,
bahkan beberapa orang yang punya nama besar dengan keahliannya yang
memadai, seperti seorang psikiater anak, psikologi, dokter, dosen, guru atau siapa
saja yang mau memikirkan masa depan anak-anak, diharapkan untuk membantu
mendirikan klab khusus untuk anak-anak itu, dan memberi pengarahan yang
benar, agar keadaan anak indigo yang frustrasi tidak menimbulkan kejengkelan,
kekacauan keluarga atau “keaiban keluarga” karena dianggap punya anak cacat,
yaitu sakit jiwa yang sungguh memalukan.
Di Amerika, anak jenius tersebut langsung ditangani dan diangkat jadi aset
negara. Bahkan, ada sekolah-sekolah atau perkumpulan khusus untuk orang
Page 120
dengan bakat itu. Tetapi, di Indonesia perhatian untuk anak jenius saja masih
tanda tanya, apalagi untuk anak indigo yang sering dicemooh “ada-ada saja”.
Jangan menutup kemungkinan bahwa mereka semua bisa berguna bagi
kepentingan umum dengan bakat-bakatnya. Setahu penulis untuk orang dewasa di
Jakarta sudah ada klub metafisika yang mengadakan kegiatan berkumpul untuk
berdiskusi di kalangan mereka sesama anggota dan diadakan sebulan sekali
bertempat di suatu hotel di bilangan Jakarta Selatan, tetapi untuk anak sampai
remaja sangat diharapkan dan dinantikan terwujudnya klab tersebut.
4.4. Penanganan Siswa Berkebutuhan Khusus
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan antara lain
bahwa "warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak memperoleh pendidikan khusus" (Pasal 5, ayat 4). Di samping itu juga
dikatakan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya" (pasal 12, ayat 1b). Hal ini pasti merupakan berita yan
gmenggembirakan bagi warga negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat
kecerdasan yang istimewa untuk mendapat pelayanan pendidikan sebaik-baiknya.
Banyak referensi menyebutkan bahwa di dunia ini sekitar 10 – 15% anak
berbakat dalam pengertian memiliki kecerdasan atau kelebihan yang luar biasa
Page 121
jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Kelebihan-kelebihan mereka bisa
nampak dalam salah satu atau lebih tanda-tanda berikut:
Kemampuan inteligensi umum yang sangat tinggi, biasanya ditunjukkan
dengan perolehan tes inteligensi yang sangat tinggi, misal IQ diatas 120.
Bakat istimewa dalam bidang tertentu, misalnya bidan gbahasa,
matematika, seni, dan lain-lain. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan
prestasi istimewa dalam bidang-bidang tersebut.
Kreativitas yang tinggi dalam berpikir, yaitu kemampuan untuk
menemukan ide-ide baru.
Kemampuan memimpin yan gmenonjol, yaitu kemampuan untuk
mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan
harapan kelompok.
Prestasi-prestasi istimewa dalam bidang seni atau bidang lain, misalnya seni
musik, drama, tari, lukis, dan lain-lain.
Pada zaman modern ini orang tua semakin sadar bahwa pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar. Oleh sebab
itu tidak mengherankan pula bahwa semakin banyak orang tua yang merasa perlu
cepat-cepat memasukkan anaknya ke sekolah sejak usia dini. Mereka sangat
berharap agar anak-anak mereka "cepat menjadi pandai." Sementara itu banyak
orang tua yang menjadi panik dan was-was jika melihat adanya gejala-gejala atau
perilaku-perilaku anaknya yang berbeda dari anak seusianya. Misalnya saja ada
anak berumur tiga tahun sudah dapat membaca lancar seperti layaknya anak usia
Page 122
tujuh tahun; atau ada anak yang baru berumur lima tahun tetapi cara berpikirnya
seperti orang dewasa, dan lain-lain. Dapat terjadi bahwa gejala-gejala dan
"perilaku aneh" dari anak itu merupakan tanda bahwa anak memiliki kemampuan
istimewa. Maka dari itu kiranya perlu para guru dan orang tua bisa mendeteksi
sejak dini tanda-tanda adanya kemampuan istimewa pada anak agar anak-anak
yang memiliki bakat dan kemampuan isitimewa seperti itu dapat diberi pelayanan
pendidikan yang memadai.
4.4.1. Tanda-tanda Umum Anak Berbakat
Sejak usia dini sudah dapat dilihat adanya kemungkinan anak memiliki
bakat yang istimewa. Sebagai contoh ada anak yang baru berumur dua tahun
tetapi lebih suka memilih alat-alat mainan untuk anak berumur 6-7 tahun; atau
anak usia tiga tahun tetapi sudah mampu membaca buku-buku yang
diperuntukkan bagi anak usia 7-8 tahun. Mereka akan sangat senang jika
mendapat pelayanan seperti yang mereka harapkan.
Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap
perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia
perkembangan, misalnya: anak berusia tiga tahun, kalau sedang bermain seperti
anak seusianya, tetapi kalau membaca seperti anak berusia 10 tahun, kalau
mengerjakan matematika seperti anak usia 12 tahun, dan kalau berbicara seperti
anak berusia lima tahun. Yang perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat
umumnya tidak hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering menggunakan cara
yang berbeda dari teman-teman seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di
Page 123
sekolah mengalamai kesulitan, bahkan sering merasa terganggu dengan anak-anak
seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa biasanya memiliki kemampuan
menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus. Jika ia hanya mendapat
sedikit informasi maka ia akan cepat menjadi "kehausan" akan informasi.
Di kelas-kelas Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar anak-anak
berbakat sering tidak menunjukkan prestasi yang menonjol. Sebaliknya justru
menunjukkan perilaku yang kurang menyenangkan, misalnya: tulsiannya tidak
teratur, mudah bosan dengan cara guru mengajar, terlalu cepat menyelesaikan
tugas tetapi kurang teliti, dan sebagainya. Yang menjadi minat dan perhatiannya
kadang-kadang justru hal-hal yan gtidak diajarkan di kelas. Tulisan anak berbakat
sering kurang teratur karena ada perbedaan perkembangan antara perkembangan
kognitif (pemahaman, pikiran) dan perkembangan motorik, dalam hal ini gerakan
tangan dan jari untuk menulis. Perkembangan pikirannya jauh ebih cepat daripada
perkembangan motoriknya. Demikian juga seringkali ada perbedaan antara
perkembangan kognitif dan perkembangan bahasanya, sehingga dia menjadi
berbicara agak gagap karena pikirannya lebih cepat daripada alat-alat bicara di
mulutnya.
4.4.2. Pelayanan bagi Anak Berbakat
Mengingat bahwa anak berbakat memiliki kemampuan dan minat yang
amat berbeda dari anak-anak sebayanya, maka agak sulit jika anak berbakat
dimasukkan pada sekolah tradisional, bercampur dengan anak-anak lainnya. Di
kelas-kelas seperti itu akan terjadi dua kerugian, yaitu: (1) anak berbakat akan
frustrasi karena tidak mendapat pelayanan yang dibutuhkan, dan (2) guru dan
Page 124
teman-teman kelasnya akan bisa sangat terganggu oleh perilaku anak berbakat
tadi.
Beberapa kemungkinan pelayanan anak berbakat dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat.
Program akselerasi dapat dilakukan dengan cara "lompat kelas", artinya anak dari
Taman Kanak-Kanak misalnya tidak harus melalui kelas I Sekolah Dasar, tetapi
misalnya langsung ke kelas II, atau bahkan ke kelas III Sekolah Dasar. Demikian
juga dari kelas III Sekolah Dasar bisa saja langsung ke kelas V jika memang
anaknya sudah matang untuk menempuhnya. Jadi program akselerasi dapat
dilakukan untuk: (1) seluruh mata pelajaran, atau disebut akselerasi kelas, ataupun
(2) akselerasi untuk beberapa mata pelajaran saja. Dalam program akselerasi
untuk seluruh mata pelajaran berarti anak tidak perlu menempuh kelas secara
berturutan, tetapi dapat melompati kelas tertentu, misalnya anak kelas I Sekolah
Dasar langsung naik ke kelas III. Dapat juga program akselerasi hanya
diberlakukan untuk mata pelajaran yang luar biasa saja. Misalnya saja anak kelas I
Sekolah Dasar yang berbakat istimewa dalam bidang matematika, maka ia
diperkenankan menempuh pelajaran matematika di kelas III, tetapi pelajaran lain
tetap di kelas I. Demikian juga kalau ada anak kelas II Sekolah Dasar yang sangat
maju dalam bidang bahasa Inggris, ia boleh mengikuti pelajaran bahasa Inggris di
kelas V atau VI.
Page 125
2) Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah). Jika sekolah
keberatan dengan pelayanan anak berbakat menggunakan model akselerasi kelas
atau akselerasi mata pelajaran, maka cara lain yang dapat ditempuh adalah
memberikan pendidikan tambahan di rumah/di luar sekolah, yang sering disebut
home-schooling. Dalam home-schooling orang tua atau tenaga ahli yang ditunjuk
bisa membuat program khusus yang sesuai dengan bakat istimewa anak yang
bersangkutan. Pada suatu ketika jika anak sudah siap kembali ke sekolah, maka ia
bisa saja dikembalikan ke sekolah pada kelas tertentu yang cocok dengan tingkat
perkembangannya.
3) Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individual.
Dalam model ini biasanya jumlah anak per kelas harus sangat terbatas sehingga
perhatian guru terhadap perbedaan individual masih bisa cukup memadai,
misalnya maksimum 20 anak. Masing-masing anak didorong untuk belajar
menurut ritmenya masing-masing. Anak yang sudah sangat maju diberi tugas dan
materi yang lebih banyak dan lebih mendalam daripada anak lainnya; sebaliknya
anak yang agak lamban diberi materi dan tugas yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Demikian pula guru harus siap dengan berbagai bahan yang
mungkin akan dipilih oleh anak untuk dipelajari. Guru dalam hal ini menjadi
sangat sibuk dengan memberikan perhatian individual kepada anak yang berbeda-
beda tingkat perkembangan dan ritme belajarnya.
4) Membangun kelas khusus untuk anak berbakat. Dalam hal ini anak-anak yang
Page 126
memiliki bakat/kemampuan yang kurang lebih sama dikumpulkan dan diberi
pendidikan khusus yang berbeda dari kelas-kelas tradisional bagi anak-anak
seusianya. Kelas seperti ini pun harus merupakan kelas kecil di mana pendekatan
individual lebih diutamakan daripada pendekatan klasikal. Kelas khusus anak
berbakat harus memiliki kurikulum khusus yang dirancang tersendiri sesuai
dengan kebutuhan anak-anak berbakat. Sistem evaluasi dan pembelajarannyapun
harus dibuat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
4.4.3. Pergaulan Anak Berbakat
Anak berbakat seringkali lebih suka bergaul dengan anak-anak yang lebih
tua dari segi usia, khususnya mereka yang memiliki keunggulan dalam bidang
yang diminati. Misalnya saja ada anak kelas II Sekolah Dasar yang sangat suka
bermain catur dengan orang-orang dewasa, karena jika ia bermain dengan teman
sebayanya rasanya kurang berimbang. Dalam hal ini para orang tua dan guru
harus memakluminya dan membiarkannya sejauh itu tidak merugikan
perkembangan yang lain.
Di dalam keluarga pun orang tua hendaknya mencarikan teman yang
cocok bagi anak-anak berbakat sehingga ia tidak merasa kesepian dalam
hidupnya. Jika ia tidak mendapat teman yang cocok, maka tidak jarang orang tua
dan keluarga, menjadi teman pergaulan mereka. Umumnya anak berbakat lebih
suka bertanya jawab hal-hal yang mendalam daripada hal-hal yang kecil dan
Page 127
remeh. Kesanggupan orang tua dan keluarga untuk bergaul dengan anak berbakat
akan sangat membantu perkembangan
4.5. Opini Psikolog
Psikolog dari Universitas PadjadjaranBandung, Dra Sawitri Supardi
Sadarjoen, menyarankan kepada orang tua untuk “menormalkan” anak-anak
ini.Sawitri justru menyarankan untuk “menumpulkan”kemampuan si anak.
Caranya? Dengan memberi pengertian bahwa apa yang diketahui si anak itu
semata-mata faktor kebetulan karena si anak akan tersiksa dengan kelebihan yang
dimilikinya. Sawitri beralasan bahwa kemampuan itu akan membuat anak menjadi
tidak realistis dan malas. Tapi biasanya, kelebihan anak indigo bisa menjelajah
ruang dan waktu. Menurut Soewardi, keajaiban anak indigo terjadi karena ada
kesalahan dalam kinerja otaknya. Atau dengan kata lain, sistem kerja otaknya
terganggu.
Psikiater anak dan remaja, Dr Tb Erwin Kusuma Sp.KJ(K), memastikan
tidak ada yang salah dengan anak indigo. Menurut dia, anak indigo itu normal.
”Mereka cuma berbeda saja”,terangnya. Sebelum memulai praktik kedokterannya
di Klinik Pro-V di Jalan Letjen Soeprapto 60, Jakarta Pusat, Erwin memaparkan
apa itu anak indigo serta apa yang membedakan mereka. Menyikapi terhadap
pandangan bahwa anak indigo harus ditumpulkan kemampuannya Erwin
berpendapat tidak setuju dengan pandangan itu. ”Tidak betul itu. Anak indigo itu
normal cuma beda saja. Tidak saya rekomendasikan”. Tuturnya. Menurut dr
Tubagus Erwin Kusuma SpKj, anak-anak seperti itu semakin muncul di mana-
Page 128
mana didunia, melewati batas budaya, agama, suku, etnis, kelompok, dan batas
apa pun yang dibuat manusia untuk alasan-alasan tertentu.Fenomena itu menarik
perhatian banyak pihak, karena dalam paradigma psikologi manusia, anak-anak
itu dianggap ”aneh”. Pandangan ini muncul karena selama ini kemanusiaan
telanjur dianggap sebagai hal yang statisdan tidak ada kata tak pernah berubah.
”Padahal, semua ciptaan Tuhan selalu berubah,” ujar dr Erwin.
Sebagai hukum, masyarakat cenderung memahami evolusi tapi hanya untuk yang
berkaitan dengan masa lalu.”Fenomena munculnya anak-anak dengan
kemampuan seperti itu merupakan bagian dari evolusi kesadaran baru manusia,
yang secara perlahan muncul di bumi, terutama sejak awal milenium spiritual
sekitar tahun 2000 yang disebut Masa Baru, The New Age, atau The Aquarian
Age.Semua ini merupakan wujud kebesaran Allah,” tegasErwin.Fisik anak-anak
indigo sama dengan anak-anak lainnya, tetapi batinnya tua (old soul) sehingga tak
jarang memperlihatkan sifat orang yang sudah dewasa atau tua. Sering kali ia tak
mau diperlakukan seperti anak kecildan tak mau mengikuti tata cara maupun
prosedur yang ada. Kebanyakan anak indigo juga memiliki indra keenam yang
lebih kuat dibanding orang biasa. Kecerdasannya di atas rata-rata.
Menurut Lanny Kuswandi, fasilitator program relaksasi di Klinik
Prorevital, mengutip dr Erwin, ”Ada tipe humanis, tipe konseptual, tipe artis, dan
tipe interdimensional. Pendekatan terhadap mereka juga berbeda-beda,”
sambungnya. Namun karena dianggap ”aneh”, tak jarang diagnosisnya keliru dan
penanganannya lebih bersandar pada obat-obatan. ”Ada anak indigo yang
dianggap autis, ADHD (Attention-Deficit Hyperatictve Disorder) maupun ADD
Page 129
(Attention Deficit Disorder). Padahal tanda-tandanya berbeda,” sambung Erwin.
Kekeliruan semacam ini juga terjadi di AS, karena banyak ahli menganggap anak-
anak itu menderita ”gangguan” yang harus dihilangkan.
4.5.1. Salah Kaprah Anak Indigo
Belum pahamnya masyarakat tentang anak indigo menjadi penyebab belum
banyaknya terungkap anak indigo. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa
anak indigo mengalami kerusakan pada bagian otaknya. Namun Erwin
menegaskan bahwa indigo bukan penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata
dia, bahkan tidak mencantumkan indigo dalam international classification of
diseases. Lantaran indigo bukan penyakit tak perlu dilakukan terapi untuk
menyembuhkan anak indigo. ”Yang dibutuhkan adalah pembinaan untuk anak,
orang tua, guru supaya mengerti cara menangani anak indigo”, terangnya lagi.Saat
ini, lanjut Erwin, Depdiknas misalnya tengah membuat panduan bagi guru reguler
tentang bagaimana menghadapi anak indigo. Buku panduan itu juga berlaku bagi
para guru home-schooling. Sejumlah anak indigo enggan bersekolah di sekolah
biasa. ”Program ini direncanakan dibuat dalam jangka panjang. Nantinya akan ada
sekolah khusus anak indigo. Tujuannya sebagai tempat bagi guru dari luar daerah
untuk memahami seperti apa anak indigo itu”, terangnya lagi.
4.5.2. Peran orangtua
Erwin menekankan perlunya para orangtua yang anaknya indigo untuk
Page 130
bersatu. Paling tidak, mereka bisa melakukan sharing soal jurus terbaik
menangani anak-anak indigo. Di Jakarta sendiri ada indigo sharing club.
”Penanganan yang benar terhitung penting demi perkembangan anak”, papar
Erwin yang mengungkapkan soal adanya kasus-kasus anak indigo yang frustasi
lantaran mereka gagal beradaptasi dengan lingkungan. Menurut Erwin, anak
indigo yang lahir di tengah keluarga yang mengerti kondisinya justru akan banyak
berguna buat orang lain. Seperti membantu menyembuhkan penyakit lewat
tenaganya. Inilah yang dilakukan Bagus Torasanto. Belum lama, cerita Bagus
kepada Republika, ia mengobati seorang kawan ibunya yang diduga tengah didera
masalah psikis. Entah mengapa, inspirasi pengobatan selalu datang usai shalat.
Anehnya lagi, tangan Bagus seolah bergerak sendiri memegang kepala teman
ibunya itu. Sekonyong-konyong rasa nyeri dari kepala itu pun hilang.
Page 131
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Karya tulis ini memiliki beberapa poin terpenting dalam pengamatan dan
penelitian. Poin terpenting itu berupa kesimpulan sebagai berikut:
1. Autisme yaitu gangguan pervasive(pervasive developmental
disorders). Secara khas, gangguan yang terdapat di dalamnya
ditandai dengan distorsi perkembangan fungsi psikologis dasar
majemuk yang meliputi perkembangan keterampilan sosial dan
berbahasa seperti perhatian, persepsi, daya nilai terhadap realitas
dan gerakan-gerakan motorik.
Page 132
2. Ciri-ciri autis antara terlihat dari beberapa gangguan klinis sebagai
berikut:
1. Gangguan pada bidang komunikasi verbal dan nonverbal
• Terlambat bicara atau tidak dapat berbicara dengan hilangnya
tanda-tanda dapat berbicara;
• Mengeluarkan kata – kata yang tidak dapat dimengerti oleh
orang lain yang sering disebut sebagai bahasa planet
• Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata – kata dalam
konteks yang sesuai
• Bicara tidak digunakan untuk komunikasi
• Meniru atau membeo , beberapa anak sangat pandai
menirukan nyanyian , nada, maupun kata – katanya tanpa
mengerti artinya
• Kadang bicara monoton seperti robot
• Mimik muka datar dan seperti anak tuli, tetapi bila
mendengar suara yang disukainya akan bereaksi dengan
cepat
2. Gangguan pada bidang interaksi sosial
• Menolak atau menghindar untuk bertatap muka
• Anak mengalami ketulian
• Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk
• Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang
• Bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tangan orang
Page 133
yang terdekat dan mengharapkan orang tersebut melakukan
sesuatu untuknya.
• Bila didekati untuk bermain justru menjauh
• Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain
• Kadang mereka masih mendekati orang lain untuk makan
atau duduk di pangkuan sebentar, kemudian berdiri tanpa
memperlihatkan mimik apapun
• Keengganan untuk berinteraksi lebih nyata pada anak sebaya
dibandingkan terhadap orang tuanya
3. Gangguan pada bidang perilaku dan bermain
• Seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat monoton
dan melakukan gerakan yang sama berulang – ulang sampai
berjam – jam
• Bila sudah senang satu mainan tidak mau mainan yang lain
dan cara bermainnya juga aneh
• Keterpakuan pada roda (dapat memegang roda mobil –
mobilan terus menerus untuk waktu lama)atau sesuatu
yang berputar
• Terdapat kelekatan dengan benda – benda tertentu, seperti s
sepotong tali, kartu, kertas, gambar yang terus dipegang
dan dibawa kemana- mana
• Sering memperhatikan jari – jarinya sendiri, kipas angin
yang berputar, air yang bergerak
Page 134
• Perilaku ritualistik sering terjadi
• Anak dapat terlihat hiperaktif sekali misalnya; tidak dapat
diam, lari kesana sini, melompat – lompat, berputar –
putar, memukul benda berulang – ulang
• Kondisi yang lain yaitu kondisi anak terlalu diam
4. Gangguan pada bidang perasaan dan emosi
• Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misal melihat anak
menangis tidak merasa kasihan, bahkan merasa terganggu,
sehingga anak yang sedang menangis akan di datangi dan
dipukulnya
• Tertawa – tawa sendiri , menangis atau marah – marah tanpa
sebab
• Sering mengamuk tidak terkendali ( temper tantrum) ,
terutama bila tidak mendapatkan apa yang diingginkan,
bahkan dapat menjadi agresif dan dekstruktif
5. Gangguan dalam persepsi sensoris
• Mencium – cium , menggigit, atau menjilat mainan atau
benda apa saja
• Bila mendengar suara keras langsung menutup mata
• Tidak menyukai rabaan dan pelukan hal ini dapat terlihat bila
digendong cenderung merosot untuk melepaskan diri
dari pelukan
Page 135
• Merasa tidak nyaman bila memakai pakaian dengan bahan
tertentu.
3. Jenis autism antara lain autism masa kanak/childhood autism,
Sindrom Asperger/SA, dan Gangguan Perkembangan Pervasif
YTT/PDD NOS
4. Indigo yaitu anak zaman baru yang memiliki karakteristik terkait
dengan indra keenam yang terletak pada cakra mata ketiga yaitu
bagian yang dapat menggambarkan intuisi dan kekuatan batin.
5. Ciri-ciri Indigo ciri khas anak dapat terdeteksi secara dini antara lain :
5.1. Memiliki keinginan yang kuat, berdedikasi dengan melakukan
apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak
orang tua;
5.2. Bijaksana dan mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan
yang melebihi pengalamannya;
5.3. Secara emosi, mereka boleh dengan mudahnya bereaksi
sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan
kecemasan, depresi atau bahkan stress;
5.4. Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan
namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan otak
kiri terutama pada sistem di sekolah;
Page 136
5.5. Anak indigo sering didiagnosis mengalami ADD ataupun
ADHD saat mereka menunjukkan perilaku impulsive (otak
mereka memproses informasi lebih cepat) dan mereka harus
tetap bergerak agar selalu fokus ;
5.6. Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar
atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang lain;
5.7. Anak indigo belajar secara visual dan kinestetik, mereka boleh
mengingat apa yang terekam dalam otaknya dan
menciptakannya dengan tangannya sendiri;
5.8. Apabila keinginan anak tidak terpenuhi, maka anak merasa
kesulitan dan menjadi self centered. Walaupun hal ini
bukanlah sifat sebenarnya;
5.9. Anak indigo mempunyai potensi dan bakat yang luar biasa,
namun dapat hilang begitu saja jika tidak sesuai dengan bentuk
perawatannya;
5.10. Menurut seorang psikolog Erwin S. Psi, anak indigo bisa
ditandai cerdas dan kreatif. Dalam kondisi sudah melewati
biru. Hanya saja, saat ia lahir, jasmaninya kecil,tidak
sematang mental dan spiritualnya.
Page 137
6. Jenis Indigo
7. Masalah yang terkait dengan autism
8. Masalah yang terkait dengan indigo
9. Perbedaaan autism dengan indigo
10. Penanganan autis
11. Penanganan indigo
5.2. Saran
Adapun penulis termotivasi untuk member kritik yang membangun dalam
penelitian dan pengamatan selanjutnya. Adapun saran penulis terurai sebagai
berikut :
1. Masyarakat seharusnya menyadari esensi dasar mengenai autis dan
indigo;
2. Masyarakat tidak memberi penilaian negatif baik terhadap
pengidap autis dan indigo maupun keluarga pengidap;
3. Para psikolog harusnya mensosialisasikan teori autis dan indigo
sehingga masyarakat awam dapat menguasai teori secara universal
sehingga tidak menghasilkan kesalah pahaman;
4. Penderita autis dan indigo adalah generasi yang memiliki bakat
khusus yang membutuhkan penanganan yang serius, efektif, dan
efisien.
5. Masyarakat hendaknya jangan memberi statemen negatif terhadap
pengidap autis dan indigo;
Page 138
DAFTAR PUSTAKA
Oleh Dr.suriviana www.infoibu.com http://gifted-disinkroni.blogspot.com/ Dongeng si entong anakku
(Julia Maria van Tiel, pembina kelompok diskusi orang tua anak berbakat [email protected]).
Page 139
Republika, Minggu 27 Januari 2008, http://www.indoforum.org/; Magnumhttp://www.indoforum.org/; Alex Sriwijaya Post, Minggu 24 april 2005www.liputan6.com Catatan Si Boy HTML Document
Source : http://www.rumah-yatim.org - Printed At : 29 October 2010 01:01:40
*data dari buku The Indigo children (Lee carroll & Jan tobber) & 17 emosi negatif anak indigo – terapi mental dan perilaku (Wayne Dosick Ph.D & Ellen Kaufman Dosick, MSW)
Tentang anak IndigoSumber: Selvy Widuhung, Kartini,
http://www.pro-vclinic.web.id/article"http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_Indigo"
1. s/ Rossini. “Generasi Indigo”. Terjemahan bebas. Klinik Spesialis & Keluarga Prorevital. Jl. Let Jen Suprapto 60, Jakarta Pusat.
2. Indigo, Berbeda Tapi Bukan Kelainan Jiwa. Liputan6.com. Jakarta, 25 Juli 2004. (http://www.liputan6.com/news/?id=82624)
3. Heboh Indigo child.(Indera Keenam). http://www.suarapembaruan.com/News/2003/01/05/Psikolog/psi01.htm
4. Belum Jelas Data Anak Indigo. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/102007/08/purwasuka/bekasiraya02.htm
Sumber: http://cybertime.multiply.com/journal/item/10/ciri-ciri_indigo
Page 140