bab iii metodologi penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experiment).
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk desain
kelompok kontrol pretes-postes tes beracak (randomized pretest-posttest control
group design) dan single-subject design. Pada desain kelompok kontrol pretes-
postes tes beracak awalnya dipilih secara acak kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, kemudian melakukan pretes terhadap kedua kelompok. Lalu,
kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, dan diakhiri dengan pemberian
postes. Perangkat tes pada pretes dan postes adalah sama (Furchan, 2011:380).
Desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Desain Kelompok Kontrol Pretes-Postes Tes Beracak Kelas Pretes
Perlakuan Postes
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan :
O1 : pretes
O2 : postes
X1 : Universal Design for Learnng(UDL)
X2 : metode diskusi
Pada single-subject design dilakukan dengan mengamati aktivitas peserta didik
berkebutuhan khusus dari aspek sikap dan keterampilan selama proses
pembelajaran. Pengamatan dilakukan pada kelas eksperimen dengan 5 peserta
didik berkebutuhan khusus pada pembelajaran dengan UDL. Peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar (berkebutuhan khusus) diamati mulai dari awal,
selama proses pembelajaran dan akhir pembelajaran.
46
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik di sekolah inklusi pada salah satu
SMPN di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Subjek penelitian
diambil dari kelas yang memiliki peserta didik berkebutuhan khusus yang
mengalami kesulitan belajar dalam pembelajaran IPA. Pemilihan kelas
eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan identifikasi ke sekolah melalui
data dari wawancara dengan guru bagian kesiswaan dan guru mata pelajaran IPA
untuk mengetahui peserta didik berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan
belajar. Penelitian ini melibatkan 30 peserta didik kelas eksperimen dan 30 peserta
didik kelas kontrol.
C. Definisi Operasional
1. Universal Design for Learning (UDL)
Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tahapan pembelajaran
yang menggunakan rancangan pembelajaran berbasis Universal Design for
Learning (UDL) pada materi tekanan zat cair dengan menggunakan prinsip-
prinsip representasi, aksi dan ekspresi serta keterlibatan. Rancangan pembelajaran
dirancang dengan menggunakan ketiga prinsip di atas sehingga mampu
mengakomodasi semua peserta didik dalam kelas yang berbeda karakteristiknya
dan mengalami kesulitan belajar dalam pembelajaran IPA. Proses pembelajaran
menggunakan bahan ajar tekanan zat cair dengan tipe sequenced.
2. Pembelajaran Terpadu Tipe Sequenced
Pembelajaran terpadu tipe Sequenced dalam penelitian ini adalah pembelajaran
yang diajarkan secara berurutan untuk SMP kelas VIII pada KD. 3.8 memahami
tekanan zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari untuk
menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan osmosis.
Materi pada KD tersebut diajarkan secara berurutan mulai dari tekanan zat cair
47
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan penerapannya, tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi dan tekanan
osmosis. Materi dipadukan dari mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi.
3. Penguasaan Konsep
Penguasaan konsep ditunjukkan dengan skor tes peserta didik dalam
menguasai konsep materi pembelajaran tekanan zat cair menggunakan tes
penguasaan konsep dalam ranah kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom revisi
dalam penelitian ini mencakup dimensi proses kognitif C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (mengaplikasikan) dan C4 (menganalis) dan pada dimensi
pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural. Data dikumpulkan melalui tes
penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda. Tes pilihan ganda berjumlah 30 butir
soal yang sama untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4. Peserta didik berkebutuhan khusus
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar (berkebutuhan khusus) pada
penelitian ini adalah peserta didik dengan jenis kecacatan tunagrahita pada
kategori debil (Lampiran F4). Peserta didik berkebutuhan khusus berada dalam
kelas eksperimen sebanyak 5 orang yaitu NT, NA, RL, SB dan YK dan pada kelas
kontrol sebanyak 4 orang yaitu DN, DA, FB dan MB. Data aktivitas peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar (berkebutuhan khusus) dikumpulkan
menggunakan lembar observasi yang mengacu pada rubrik penilaian pada aspek
sikap dan keterampilan selama proses pembelajaran.
D. Instrumen Penelitian
1. Klasifikasi Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 30 butir soal pilihan
ganda untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar di kelas. Selain itu digunakan angket untuk
menjaring respon guru danpeserta didik terhadap pembelajaran dengan Universal
Design for Learning serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan
48
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dari aspek sikap dan
keterampilan. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini
meliputi media pembelajaran, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bukumateri tekanan zat cair untuk pembelajaran
terpadu tipe sequenced. Secara rinci instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel
3.2 berikut ini.
Tabel 3.2
Instrumen Penelitian
No Instrumen Target asesmen Deskripsi Waktu
1. Tes pilihan ganda
(Lampiran B7)
Penguasaan
konsep
Tes pilihan ganda digunakan
untuk memperoleh data
penguasaan konsep peserta
didik untuk domain konten.
Pretes dan
Postes
2. a. Lembar
observasi
keterlaksanaan
pembelajaran
(Lampiran B3)
b. Lembar
observasi sikap
dan
keterampilan
peserta didik
(Lampiran B4)
a. Aktivitas guru
dan peserta
didik dalam
proses
pembelajaran
b. Aktivitas
peserta didik
berkebutuhan
khusus dalam
proses
pembelajaran
a. Lembar observasi
keterlaksanaan
pembelajaran digunakan
untuk menilai aktivitas guru
dan peserta didik dalam
proses pembelajaran
b. Lembar aktivitas peserta
didik berkebutuhan khusus
digunakan untuk
mendapatkan data aktivitas
peserta didik berkebutuhan
khusus selama proses
pembelajaran dalam ranah
sikap dan keterampilan
Saat kegiatan
pembelajaran
3. Angket respon
guru dan peserta
didik
(Lampiran B2)
Mengetahui respon
guru dan peserta
didik mengenai
pembelajaran yang
telah dilakukan
Angket diberikan kepada guru
dan peserta didik setelah
seluruh kegiatan pembelajaran
selesai
Setelah
seluruh
pembelajaran
selesai
2. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian
49
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memperoleh gambaran tentang penguasaan konsep peserta didik
diperlukan tes yang baik. Sebelum digunakan, tes tersebut diujicobakan terlebih
dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
a. Validitas Item
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah item dikatakan valid jika
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor soal total. Skor pada item soal
menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain sebuah item
soal memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item memiliki kesejajaran
dengan skor total (Arikunto, 2012). Uji validasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah korelasi product moment dengan angka kasar, dengan rumus:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁Ó𝑋𝑌 − (Ó𝑋)(Ó𝑌)
√{(𝑁Ó𝑋2) − (Ó𝑋)
2} {(𝑁Ó𝑌2) − (Ó𝑌)
2}
… … … (10)
(Arikunto, 2012)
dimana:
rxy = koefisien validitas item soal
N = jumlah siswa yang mengikuti tes X = skor item ke-I yang diukur validitasnya Y = Skor total
Validitas soal-soal ini ditentukan dengan membandingkan harga r yang diperoleh
dengan harga rtabel, dengan ketentuan rhitung> rtabel maka butir soal tersebut
valid (Arikunto, 2012). Untuk menginterpresentasikan besarnya koefisien korelasi
dipergunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3
Interpretasi Validitas Koefisien Korelasi Kriteria
0,80 < r ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi
0,60 < r ≤ 0,80 Validitas tinggi
50
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 < r ≤ 0,60 Validitas cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Validitas rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah (Tidak Valid)
(Arikunto, 2012)
Ujicoba soal pada validitas item sebanyak 50 butir soal yang dilakukan pada
peserta didik yang telah mendapatkan materi tekanan zat cair yaitu peserta didik
kelas IX. Hasil yang didapatkan dijelaskan pada tabel 3.4,
Tabel 3.4
Hasil Validitas Item N0 Nomor Butir Soal Korelasi Signifikansi Keterpakaian
1 1 0.805 Sangat Signifikan Dipakai
2 2 0.711 Sangat Signifikan Dipakai
3 3 0.560 Sangat Signifikan Dipakai
4 4 0.501 Sangat Signifikan Dipakai
5 5 0.640 Sangat Signifikan Dipakai
6 6 0.388 Sangat Signifikan Dipakai
7 7 0.607 Sangat Signifikan Dipakai
8 8 0.501 Sangat Signifikan Dipakai
9 9 0.753 Sangat Signifikan Dipakai
10 10 0.716 Sangat Signifikan Dipakai
11 11 0.560 Sangat Signifikan Dipakai
12 12 0.466 Sangat Signifikan Dipakai
13 13 0.610 Sangat Signifikan Dipakai
14 14 0.064 - Dibuang
15 15 0.369 Sangat Signifikan Dipakai
16 16 0.367 Sangat Signifikan Dipakai
17 17 0.459 Sangat Signifikan Dipakai
18 18 0.455 Sangat Signifikan Dipakai
19 19 0.301 Signifikan Dipakai
20 20 0.476 Sangat Signifikan Dipakai
21 21 0.508 Sangat Signifikan Dipakai
22 22 0.741 Sangat Signifikan Dipakai
23 23 0.400 Sangat Signifikan Dipakai
24 24 0.393 Sangat Signifikan Dipakai
25 25 0.610 Sangat Signifikan Dipakai
26 26 0.726 Sangat Signifikan Dipakai
27 27 0.455 Sangat Signifikan Dipakai
28 28 0.063 - Dibuang
51
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29 29 0.025 - Dibuang
30 30 0.273 Signifikan Dipakai
31 31 0.332 Signifikan Dipakai
32 32 0.329 Signifikan Dipakai
33 33 0.492 Sangat Signifikan Dipakai
34 34 0.325 Signifikan Dipakai
35 35 0.494 Sangat Signifikan Dipakai
36 36 0.493 Sangat Signifikan Dipakai
37 37 0.172 - Dibuang
38 38 0.472 Sangat Signifikan Dipakai
Lanjutan tabel 3.4
N0 Nomor Butir Soal Korelasi Signifikansi Keterpakaian
39 39 0.259 - Dibuang
40 40 0.450 Sangat Signifikan Dipakai
41 41 0.782 Sangat Signifikan Dipakai
42 42 0.664 Sangat Signifikan Dipakai
43 43 0.511 Sangat Signifikan Dipakai
44 44 0.747 Sangat Signifikan Dipakai
45 45 0.153 - Dibuang
46 46 0.533 Sangat Signifikan Dipakai
47 47 0.422 Sangat Signifikan Dipakai
48 48 0.240 - Dibuang
49 49 0.238 - Dibuang
50 50 0.447 Sangat Signifikan Dipakai
Berdasarkan hasil dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 50 butir soal
yang diujicobakan ada 8 butir soal yang tidak signifikan (dibuang). Soal-soal yang
dibuang tersebut adalah soal nomor (14) tentang tekanan hidrostatik untuk
indikator penguasaan konsep menganalisis faktual, nomor (28 dan 29) tentang
hukum Pascal untuk indikator penguasaan konsep memahami faktual, nomor (37)
tentang hukum Pascal untuk indikator penguasaan konsep mengaplikasi
konseptual, nomor (39) tentang tekanan darah untuk indikator penguasaan konsep
menganalisis konseptual, nomor (45) tentang tekanan hidrostatik untuk indikator
penguasaan konsep mengaplikasi prosedural dan nomor (48 dan 49) tentang
hukum Pascal untuk indikator menganalisis prosedural. Soal-soal yang dipakai
dalam penelitian berdasarkan hasil ujicoba terdistribusi pada dimensi proses
52
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kognitif (C1-C4) dan dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural.
Distribusi soal-soal tersebut dijelaskan pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Distribusi Soal Penguasaan Konsep
No JENIS
PENGUASAAN
KONSEP
INDIKATOR SOAL JUMLAH
SOAL
NOMOR
SOAL
1 Mengingat
Faktual
1. Menjelaskan pengertian dari tekanan
hidrostatik
2. Menyebutkan alat pengukur tekanan
3. Menyebutkan rumus dari hukum
Pascal
3 1,2,5
Lanjutan tabel 3.5
No JENIS
PENGUASAAN
KONSEP
INDIKATOR SOAL
JUMLAH
SOAL
NOMOR
SOAL
2 Memahami
Faktual
1. Menjelaskan proses terjadinya
penyakit stroke
2. Menjelaskan aplikasi dari konsep
osmosis
2 6,7
3 Mengaplikasi
Faktual
1. Mengaplikasikan prinsip dari difusi
pada suatu percobaan
2. Mengaplikasikan konsep dari tekanan
Hidrostatik
2 9,10
4 Menganalisis
Faktual
1. Menganalisis data dari grafik
penyebab stroke
2. Menyimpulkan data percobaan dalam
tabel tentang tekanan darah
3. Menganalisis prinsip dari hukum
Pascal pada rem mobil
3 8,11,25
5 Mengingat
Konseptual
1. Menyebutkan pengertian dari proses
difusi
2. Menyebutkan pengertian dari proses
Osmosis
3. Menyebutkan tentang konsep di saat
jantung berdetak
3 3,4,14
6 Memahami
Konseptual
1. Menjelaskan arti dari rumusan tentang
hukum Pascal
2. Mengkategorikan faktor – faktor
penyebab proses difusi
2 16,20
7 Mengaplikasi
Konseptual
1. Mengaplikasikan proses naiknya air
ke tumbuhan
5 13,17,18,19,27
53
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mengaplikasikan konsep dari tekanan
Hidrostatik pada kolam renang
3. Menerapkan konsep dari proses difusi
dalam kehidupan sehari – hari
4. Menghitung gaya pada prinsip hukum
Pascal
5. Menyimpulkan aplikasi dari konsep
difusi pada penerapannya pada proses
pertumbuhan mahkluk hidup
(tumbuhan)
8 Menganalisis
Konseptual
1. Menganalisis pengaruh aktivitas
terhadap tekanan darah manusia
2. Menganalisis rumusan yang
digunakan untuk untuk menghitung
ketinggian dengan menggunakan
prinsip tekanan Hidrostatik
2 12,24
Lanjutan Tabel 3.5
No JENIS
PENGUASAAN
KONSEP
INDIKATOR SOAL JUMLAH
SOAL
NOMOR
SOAL
9 Mengingat
Prosedural
1. Mengidentifikasi suatu proses osmosis
pada gambar
2. Menyebutkan proses osmosis
berdasarkan percobaan sederhana
2 15,22
10 Memahami
Prosedural
1. Memahami langkah – langkah dalam
percobaan yang menjelaskan hukum
Pascal
2. Mengurutkan proses percobaan untuk
menentukan besar tekanan darah
2 26,28
11 Mengaplikasi
Prosedural
1. Menghitung ketinggian zat cair
menggunakan rumus tekanan
Hidrostatik
2. Menentukan besar luas penampang
dalam pembuatan rancangan alat
pengangkat mobil menggunakan
konsep hukum Pascal
2 21,23
12 Menganalisis
Prosedural
1. Menganalisis data hasil pengamatan
tentang hukum Pascal
2. Mendiagramkan data hasil percobaan
tentang hukum Pascal
2 29,30
Jumlah 30
b. Reliabilitas
54
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang dipakai tersebut
sudah baik. Reliabilitas adalah ketetapan satu tes apabila diteskan pada subyek
yang sama dan pada waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang hampir
sama pula (Arikunto,2012). Dalam penelitian ini digunakan metode belah dua
(split halve method) untuk menentukan realibilitas instrumen. Pada metode ini,
dengan seperangkat instrumen dan hanya diujicobakan satu kali, kemudian
hasilnya dianalisis, yaitu dengan cara membelah seluruh instrumen menjadi dua
sama besar. Cara yang diambil untuk membelah soal bisa dengan membelah atas
dasar nomor ganjil-genap, atas dasar nomor awal-akhir, dan dengan cara undian.
Koefisien korelasi yang di peroleh menunjukkan koefisien realibilitas
instrumen/tes tersebut. Koefisien korelasi reliabilitas instrumen diinterpretasikan
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Klasifikasi Reliabilitas Tes Koefisien Korelasi Kriteria
0.00 – 0.200 Sangat rendah
0.200 – 0.400 Rendah
0.400 – 0.600 Sedang
0.600 – 0.800 Tinggi
0.800 – 1.00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2012)
Hasil dari reliabilitas soal dari 50 butir soal memberikan hasil koefisien korelasi
sebesar 0,95 dengan kriteria sangat tinggi. Artinya bahwa butir soal yang akan
digunakan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
soal yang akan dipakai tersebut sudah baik. Dari ujicoba soal yang analisisnya
mencakup validitas dan reliabilitas butir soal memberikan hasil soal-soal yang
dapat digunakan pada penelitian tersebut. Dari 42 soal yang baik, peneliti
menggunakan 30 butir soal yang terdistribusi pada dimensi proses kognitif (C1-
C4) dan dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural.
E. Prosedur Penelitian
55
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun prosedur penelitian dideskripsikan melalui alur penelitian yang
terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap-tahap
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Studi pendahuluan, ini dimaksudkan untuk mencari permasalahan yang
muncul ketika proses pembelajaran berlangsung baik pada peserta
didikmaupun guru. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara
mewawancarai guru mengajar ketika berada di dalam kelas inklusi.
b. Studi literatur, bertujuan untuk mendapatkan teori dan konsep yang
berkaitan dengan materi yang dipilih agar dapat sesuai dengan Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan. Hasil dari
studi literatur ini yang kemudian akan dijadikan acuan untuk mendesain
pembelajaran beserta perangkat yang diperlukan dalam penelitian ini.
c. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.
d. Menghubungi pihak sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
e. Menentukan sampel penelitian.
f. Merancang tema penelitian dan pra-proposal.
g. Membuat proposal penelitian.
h. Perancangan desain alat peneltian, tahapan ini dilakukan menggunakan
prinsip PGBU yaitu, Pikir, Gambar, Buat dan Uji.
i. Perancangan instrumen dan RPP, perencangan ini disesuaikan dengan KI,
KD dan indikator yang telah ditentukan. RPP penelitian dirancang
berdasarkan sintaks metode UDL yang tetap meninjau aspek pendekatan
saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi dan
mengkomunikasi.
j. Uji Instrumen Penelitian, uji instrumen dilakukan 2 tahap yaitu uji
instrumen oleh ahli dan uji instrument pada peserta didik. Uji instrumen
ini dilakukan untuk mengetahui validatas, reliabilitas instrumen penelitian.
Instrumen penelitian diujikan pada peserta didik yang sudah mempelajari
materi yang akan diujikan atau oleh dosen yang ahli dalam bidang Fisika,
56
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kimia, Biologi dan Asesment. Setelah hasil uji instrumen diperoleh,
peneliti memilah instrumen mana yang layak untuk penelitian.
k. Menganalisis hasil uji instrumen, kemudian menentukan soal yang layak
untuk dijadikan instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan implementasi pembelajaran dengan UDL di
salah satu SMP pendidikan inklusi yang berada di Kota Kupang, Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT). Subjek penelitian yaitu peserta didikkelas VIII sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kelas sekolah inklusi. Peserta didik pada
kelas pendidikan inklusi diberikan treatment yang berbeda.
a. Pada kelas eksperimen diberikan treatment yang berupa pembelajaran IPA
terpadu tipe sequenced dengan UDL. Pada kelas eksperimen peserta didik
mendapatkan bahan ajar dari guru yang dibuat umum, sehingga semua
peserta didik di kelas eksperimen mendapatkan isi materi pembelajaran
tersebut baik dari dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
tanpa ada waktu dan materi khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus
yang mengalami kesulitan belajar. Peserta didik diberi pretes sebelum
pembelajaran, kemudian mendapatkan perlakuan dengan UDL tipe
Sequenced untuk materi tekanan zat cair pada KD. 3.8 kurikulum 2013 dan
diakhiri dengan postes untuk melihat bagaimana peningkatan nilai peserta
didik setelah pembelajaran.
b. Pada kelas kontrol diberikan treatment berupa pembelajaran IPA terpadu
dengan metode diskusitipe sequenced. Peserta didik berkebutuhan khusus
yang mengalami kesulitan belajar harus mendapatkan waktu dan perhatian
khusus berdasarkan kurikulum pada sekolah inklusi. Peserta didik diberi
pretes sebelum pembelajaran, kemudian mendapatkan perlakuan dengan
metode diskusi tipe Sequenced untuk materi tekanan zat cair pada KD. 3.8
kurikulum 2013 dan diakhiri dengan postes untuk melihat bagaimana
peningkatan nilai peserta didik setelah pembelajaran.
3. Tahap Penyelesaian
57
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah peneliti mendapatkan data dari implementasi yang dilakukan, data
tersebut diolah pada tahap penyelesaian ini serta diambil kesimpulan berdasarkan
data yang didapat. Alur Penelitian dijelaskan pada gambar 3.1,
Perumusan masalah dan pertanyaan penelitian
Analisis berbagai referensi
yang relevan (Analisis Jurnal)
Rancangan pembelajaran Universal Design for Learning (UDL)
Analisis kurikulum
Studi Pendahuluan
Silabus,
RPP, Media
(KIT)
Sintesis
Jurnal
Pembuatan Instrumen
Pembuatan Perangkat
Pembelajaran
Validasi
Soal PG
ya
tidak tidak
58
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Flowchart Alur Penelitian
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.7
berikut ini.
Tabel 3.7
Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan
data
Keterangan
Guru dan
Peserta didik
Frekuensi aktivitas
guru dan peserta didik
selama proses
pembelajaran
Observasi aktivitas guru
dan peserta didik selama
proses pembelajaran
Selama
pembelajaran
Peserta didik Rata-rata nilai Tes pilihan ganda Dilakukan diawal
Pembelajaran Kelas Kontrol
Pretes
Pembelajaran Kelas
Eksperimen
Analisis data
Pembelajaran metode diskusi
Postes
Pembelajaran dengan Universal
Design for Learning (UDL)
Postes
Pretes
Kesimpulan
Uji Instrumen
ya tidak
59
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan
data
Keterangan
peningkatan
penguasaan konsep
materi tekanan zat cair
(pretes dan postes) dan diakhir
proses
pembelajaran
Peserta didik Frekuensi aspek sikap
dan keterampilan dalam
proses pembelajaran
Observasi aktivitas
aspek sikap dan
keterampilan peserta
didik selama proses
pembelajaran
Selama
pembelajaran
Peserta didik Respon peserta didik
terhadap model
pembelajaran
Angket respon peserta
didik
Setelah seluruh
proses
pembelajaran
selesai
Guru Respon guru terhadap
model pembelajaran
Wawancara tidak
terstruktur
Setelah seluruh
proses
pembelajaran
selesai
4. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan berdasarkan jenis data yang diperoleh
melalui instrumen yang digunakan. Data yang diperoleh berupa data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa penguasaan konsep peserta
didik dalam bentuk skor atau nilai yang merupakan data utama yang
digunakan dalam menguji hipotesis, sedangkan data kualitatif merupakan data
pendukung yang dianalisis dengan cara deskriptif yang meliputi data
keterlaksanaan pembelajaran, data angket peserta didik dan hasil wawancara guru
serta data analisis deskriptif tentang peserta didik berkebutuhan khusus yang
mengalami kesulitan belajar baik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
a. Analisis Skor Penguasaan Konsep
1) Analisis data kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis data pretes
dan postes menggunakan 30 butir soal pilihan ganda. Pengolahan data
hasil pretes dan postes bertujuan untuk mengetahui peningkatan
penguasaan konseppeserta didik berupa penguasaan materi tekanan zat
cair yang dimiliki peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran yang
dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai N-gain akan
60
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam menganalisis perbedaan peningkatan penguasaan konsep
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data yang diuji secara
statistika dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
........... (11)
Dengan:
(g) = gain yang dinormalisasi
Sf = skor tes akhir (posttest)
Si = skor tes awal (pretest)
Nilai (g)yang diperoleh kemudian diinterpretasikan pada Tabel 3.8 Tabel3.8
Klasifikasi Nilai Gain yang Dinormalisasi
Nilai rata-rata Gain yang
dinormalisasi Keterangan
0,00 < g 0,30 Rendah
0,30 < g 0,70 Sedang
0,70 < g 1,00 Tinggi
(Hake, 1998)
2) Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22.0
dengan penafsiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi pada kolom
asymp. Sig (2-tailed) atau probabilitas >0,05 maka data berdistribusi
normal.
3) Uji Homogenitas (F) menggunakan uji Levene dengan program SPSS
versi 22.0 dengan penafsiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi pada
kolom asymp. Sig (2-tailed) atau probabilitas >0,05 maka data homogen.
4) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan
penguasaan konsep antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka
dilakukan uji perbedaan rata-rata skor penguasaan konsep pada kedua
kelas tersebut dengan rincian sebagai berikut:
a) Jika data berdistribusi normal maka dilanjutkan menggunakan uji rata-
rata dua pihak (Independent Sample t-Test) pada program SPSS versi
22.0 dengan penfasiran sebagai berikut, jika nilai signifikansi sig (2-
tailed) >0,05 maka H0 diterima dan dapat disimpulkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata penguasaan konsep antara kelas
61
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen dengan kelas kontrol. Jika nilai signifikansi sig (2-tailed)
<0,05 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang
signifikan rata-rata penguasaan konsep antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol.
b) Jika data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji
nonparametrik berupa U Mann Whitney menggunakan program SPSS
versi 22.0 dengan penafsiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi sig
(2-tailed) >0,05 maka H0 diterima dan dapat disimpulkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata penguasaan konsep antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Jika nilai signifikansi sig (2-tailed) <
0,05 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang
signifikan rata-rata penguasaan konsep antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol.
Alur analisis skor penguasaan konsep dijelaskan pada gambar 3.2.
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Pretest
Postest Postest
(g) (X2)
(g) (X1)
62
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2. Alur Analisis Skor Penguasaan Konsep
Hipotesis pada penelitian ini yaitu,
H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan penguasaan
konsep antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran IPA terpadu
dengan UDL dengan peserta didik yang memperoleh pembelajaran IPA
terpadu dengan metode diskusi.
Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan penguasaan konsep
antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran IPA terpadu dengan
UDL dengan peserta didik yang memperoleh pembelajaran IPA terpadu
dengan metode diskusi.
b. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Data mengenai keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu dengan UDL
merupakan data yang diambil menggunakan lembar observasi. Lembar observasi
memuat daftar keterlaksanaan UDL berdasarkan aktivitas yang teramati pada guru
dan peserta didik.
1) Kriteria Penilaian Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Perolehan rata-rata skor dari jumlah seluruh skor aktivitas guru selama
pembelajaran dikonversikan dengan kriteria penilaian kefektifan guru dalam
mengelola pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kriteria Kefektifan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Statistik
63
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rata-rata skor Keterangan
0,00-1,49 Tidak Baik
1,50-2,59 Kurang
2,60-3,49 Cukup Baik
3,5- 4,00 Baik
(Depdiknas, 2006)
2) Analisis Aktivitas Peserta didik
Semua aktivitas peserta didik yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran
pada kurikulum 2013 yaitu dengan pendekatan saintifik : mengamati, menanya,
menalar, mengasosiasi dan mengomunikasi diamati dan dicatat oleh peneliti pada
lembar observasi aktivitas peserta didik. Data observasi aktivitas peserta didik ini
dianalisis frekuensi aktivitas peserta didik yang muncul selama KBM yang
ditentukan dengan persentase aktivitas peserta didik. Persentase frekuensi
aktivitas dapat dirumuskan sebagai berikut:
……..(12)
Keterangan :
A = banyaknya frekuensi aktivitas peserta didik
B = frekuensi aktivitas keseluruhan
3) Analisis Data Respon Peserta didik
Angket digunakan untuk menganalisis tanggapan peserta didik terhadap
pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu dengan UDL. Analisis yang dilakukan
secara deskriptif dalam bentuk skala Likert, yaitu setiap pernyataan diikuti
beberapa respon yang menunjukkan tingkatan (Sugiyono, 2011). Respon atau
tanggapan terhadap masing-masing pernyataan dinyatakan dalam 5 kategori, yaitu
SS (sangat setuju), S (setuju), N (tidak tahu), TS (tidak setuju), dan STS (sangat
tidak setuju). Bobot kategori SS = 5; S= 4; N=3; TS = 2; dan STS = 1.
Perhitungan secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan persentase (%)
untuk masing-masing tanggapan.
Perolehan rata-rata skor dari jumlah seluruh skor aktivitas peserta didik
selama pembelajaran dikonversikan dengan kriteria persentase aktivitas belajar
peserta didik ditunjukkan dalam tabel 3.10 di bawah ini,
Aktivitas (%) = ( A /B) x 100%
64
Yohanes Freadyanus Kasi, 2016 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPATERPADU BERBASIS UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING (UDL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA MATERI TEKANAN ZAT CAIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10
Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Peserta Didik Persentase Kriteria
76% - 100% Sangat tinggi
51% - 75% Tinggi
26% - 50% Sedang
0% - 25% Rendah
BSNP, 2007
4) Analisis Data Wawancara Guru
Data hasil wawancara dengan guru digunakan untuk mengetahui respon
guru terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Data tersebut dianalisis secara
deskriptif.