bab iii metodologi penelitian a. desain...

14
Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research, yang dilakukan di dalam kawasan kelas. Bentuk penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kolaboratif yakni penelitian yang dilakukan atas kerja sama antara peneliti dan juga guru atau wali kelas. Dipilihnya penelitian tersebut didasarkan bahwa guru merupakan pihak yang paling mengetahui keadaan dan situasi belajar dikelas serta yang paling objektif dan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengindentifikasi permasalahan yang ada di dalam kelas, yang dialami oleh siswa dalam belajar. Desain penelitian yang akan digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart yang terdiri dari empat fase kegiatan yang meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Keempat fase tersebut akan membentuk satu siklus. Kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang akan dilaksanakan dalam siklus lain, begitu seterusnya sampai beberapa siklus (Arikunto, 2006). Desain keempat tahap dan setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas tersebut digambarkan pada gambar berikut Gambar 3.1. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS 1 REFLEKSI PELAKSANAAN PENGAMATAN SIKLUS 2 PERENCANAAN PENGAMATAN KESIMPULAN

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research, yang dilakukan di dalam kawasan kelas. Bentuk

penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kolaboratif yakni penelitian

yang dilakukan atas kerja sama antara peneliti dan juga guru atau wali kelas.

Dipilihnya penelitian tersebut didasarkan bahwa guru merupakan pihak yang

paling mengetahui keadaan dan situasi belajar dikelas serta yang paling objektif

dan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengindentifikasi permasalahan

yang ada di dalam kelas, yang dialami oleh siswa dalam belajar.

Desain penelitian yang akan digunakan adalah model yang dikembangkan

oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart yang terdiri dari empat fase

kegiatan yang meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi

(observation) dan refleksi (reflection). Keempat fase tersebut akan membentuk

satu siklus. Kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang akan

dilaksanakan dalam siklus lain, begitu seterusnya sampai beberapa siklus

(Arikunto, 2006). Desain keempat tahap dan setiap siklus dalam penelitian

tindakan kelas tersebut digambarkan pada gambar berikut

Gambar 3.1.

Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS 1

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

SIKLUS 2 PERENCANAAN PENGAMATAN

KESIMPULAN

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

32

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan Penelitian

Partisipan penelitian yang dijadikan peneliti sebagai subjek penelitian

adalah pada kelas IV salah satu SDN di Kota Bandung, dengan jumlah siswa

sebanyak 30 orang, yaitu terdiri atas 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah salah satu sekolah dasar

negeri yang terletak di kecamatan sukajadi kota Bandung. Karakteristik sekolah

yang jadikan sebagai tempat penelitian ialah lokasi sekolahnya terletak di daerah

perkotaan, dengan jumlah siswa keseluruhan berjumlah 356 orang siswa,

mempunyai dua kelas pada masing-masing tingkatan (Rombongan Belajar), yang

terdiri dari sepuluh buah kelas yang digunakan untuk belajar secara bergantian,

sehingga dilakukan pergantian kelas yang terdiri atas dua shift (regu) yang

dilakukan secara bergantian, yaitu masuk pada pukul 07.00-11.35 WIB, dan

masuk pada pukul 12.00-16.35. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ruang kelas

yang tersedia. Dimana dari 10 kelas yang ada dipakai bersamaan dengan satu SD

lainnya yang terletak pada satu komplek sekolah.

Karakteristik lainnya tempat yang dijadikan tempat penelitian ialah

mempunyai ruang bermain, ruang perpustakaan yang memadai, satu ruang dapur,

gudang dan juga WC atau kamar mandi siswa sebanyak enam buah dan WC atau

kamar mandi guru sebanyak dua buah.

C. Prosedur Administratif Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada

mata pelajaran IPA kelas IV SD. Menurut Kemmis dan McTaggart dalam

Arikunto (2011, hlm. 97) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan

pada referensi awal.

Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap

persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti

melakukan tahap tindakan penelitian.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

33

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Menentukan sekolah dan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.

b. Menghubungi pihak sekolah tempat akan dilaksanakannya penelitian

untuk mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian.

c. Melakukan studi pendahuluan dengan mengobservasi pelaksanaan

pembelajaran untuk menentukan masalah yang akan dikaji.

d. Membuat instrumen tes/ soal tes untuk mengidentifikasi masalah lebih

lanjut.

e. Melakukan tes dan observasi.

f. Melakukan studi literatur untuk memperoleh dukungan teori mengenai

strategi yang sesuai.

g. Melakukan studi kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan

penelitian.

h. Menyusun proposal penelitian.

2. Tahap Tindakan

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai

berikut :

a. Siklus I

2) Perencanaan (Planning)

Kegiatan ini dimulai dari:

a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA, dan

model-model pembelajaran IPA.

b) Merencanakan pendekatan yang akan dilakukan pada proses belajar

mengajar IPA

c) Menentukan metode atau model yang relevan dengan karakteristik

siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang

berlangsung pada pembelajaran IPA.

d) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA

dengan pendekatan yang sesuai.

e) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap

penelitian.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

34

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan

perencanaan diantaranya sebagai berikut :

a) Pembuatan tes evaluasi

b) Mempersiapkan instrumen penelitian

c) Mempersiapkan media pembelajaran

d) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi

e) Menganalisis hasil pembelajaran

3) Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

sintaks pendekatan saintifik yang telah dikembangkan dalam RPP. Pada

saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru. Tahap

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik

pada siklus I yaitu sebagai berikut.

a) Mengamati

Pada langkah pembelajaran ini guru menginstruksikan siswa untuk

mengamati video pembelajaran yang terdiri dari benda-benda langit,

gerakan bulan dan bumi, serta video fase-fase bulan

b) Menanya

Pada langkah menanya ini guru menstimulus siswa untuk bertanya dan

dilanjutkan dengan guru yang bertanya sebagai pengutan dari hasil

pengamatan siswa terhadap video pembelajaran.

c) Mengumpulkan data

Pada langkah ini siswa menggali informasi yang berkaitan dengan

video pengamatan serta pertanyaan yang telah diajukan oleh guru pada

buku paket.

d) Mengolah data/ mengasosiasi

Pada langkah ini siswa berdiskusi dari hasil langkah sebelumnya

bersama teman semeja serta menghubungkan pengamatan video dan

hasil mengumpulkan informasi dari buku paket.

e) Mengomunikasikan

Pada langkah ini siswa mengomunikasikan hasil dari tahap mengolah

data dari diskusi yang telah di lakukan bersama temannya.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

35

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Pengamatan Tindakan (Observation)

Tahap observasi tindakan dilakukan secara bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan observasi tindakan, peneliti dibantu

oleh tiga orang observer yang terdiri dari satu orang guru kelas serta dua

orang teman sejawat untuk merekam dan mencatat setiap perilaku yang

muncul selama pembelajaran. Rekaman dan catatan hasil obeservasi dari

para observer dijadikan satu oleh peneliti dalam sebuah catatan lapangan.

Pengamatan dilakukan pada aktivitas siswa, aktivitas guru melalui

instrumen lembar observasi. Serta pemahaman konsep melalui instrumen

penilaian evaluasi individu.

5) Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian

pada siklus selanjutnya, Pada tahap ini peneliti bersama observer, dan guru

berdiskusi mengenai kekurangan ataupun kelebihan penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran dengan menganalisis hasil catatan serta

menentukan perubahan cara pembelajaran pada siklus selanjutnya.

b. Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari

empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus

II ini dikembangkan berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari siklus I

sebagai berikut.

1) Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus pertama.

Kegiatan ini dimulai dari:

a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA, dan

model-model pembelajaran IPA.

b) Merencanakan pendekatan yang akan dilakukan pada proses belajar

mengajar IPA

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

36

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Menentukan metode atau model yang relevan dengan karakteristik

siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang

berlangsung pada pembelajaran IPA.

d) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA

dengan pendekatan yang sesuai.

e) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap

penelitian.

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan

perencanaan diantaranya sebagai berikut :

a) Pembuatan tes evaluasi berdasarkan tujuh indikator pemahaman

konsep

b) Mempersiapkan instrumen penelitian

c) Mempersiapkan media pembelajaran berupa moon box sebanyak 4

buah serta membuat gambar ilustrasi

d) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi

e) Menganalisis hasil pembelajaran

f) Menyiapkan “bintang-bintang” dan hadiah sebagai motivasi.

g) Menyiapkan yel-yel untuk membuat pembelajaran menjadi semangat

h) Menyiapkan peraturan pembelajaran agar pembelajaran jadi lebih

terarah dan kondusif.

2) Pelaksanaan (Acting)

Guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus

pertama.

a) Mengamati

Pada tahap mengamati siklus II ini dilakukan dengan mengamati video

pembelajaran serta diperkuat dengan gambar ilustrasi sehingga siswa

lebih memahami materi pembelajaran.

b) Menanya

Pada tahap ini siswa diminta untuk bertanya dan menjawab dengan

pembangkit motivasi berupa yel-yel dan bintang sehingga siswa lebih

terpacu untuk bertanya

c) Mengumpulkan data

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

37

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini siswa melakukan percobaan dalam membuktikan fase-

fase bulan dengan menggunakan alat yang disiapkan serta panduan

dari LKS yang telah dibuat oleh guru.

d) Mengolah data/ mengasosiasi

Pada tahap ini siswa berdiskusi terhadap pertanyaan yang tersedia di

LKS yang disesuaikan dengan percobaan atau eksperimen yang telah

mereka lakukan.

e) Mengomunikasikan

Perwakilan kelompok mengomunikasikan hasil diskusi yang telah

mereka lakukan dengan pemberian hadiah kepada kelompok yang

terbaik agar siswa terpacu untuk mengerjakan dengan sungguh-

sungguh.

3) Pengamatan Tindakan (Observation)

Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tahap observasi tindakan

dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam

kegiatan observasi tindakan, peneliti dibantu oleh tiga orang observer yang

terdiri dari satu orang guru kelas serta dua orang teman sejawat untuk

merekam dan mencatat setiap perilaku yang muncul selama pembelajaran.

Rekaman dan catatan hasil obeservasi dari para observer dijadikan satu

oleh peneliti dalam sebuah catatan lapangan. Pengamatan dilakukan pada

aktivitas siswa, aktivitas guru melalui instrumen lembar observasi. Serta

pemahaman konsep melalui instrumen penilaian evaluasi individu.

4). Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklusdan melihat

hasil ketuntasan serta pemahaman konsep siswa pada ketujuh indikator

pemahaman konsep maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran IPA.

D. Prosedur Substantif Penelitian

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

38

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam prosedur substantif penelitian ini, peneliti menggunakan dalam

bentuk teknik pengumpulan data berupa instrumen serta 2 jenis teknik

pengolahan data.

1. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan

adalah instrumen. Ada dua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data pada penelitian, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen

pengungkap data penelitian. Intrumen yang digunakan oleh peneliti ini

mengacu pada peranan guru dalam proses pembelajaran menurut Gagne dan

Berliner dalam Makmun A. (2007, hlm. 23) yang meliputi peranan sebagai

perencana (planner), pelaksana (organizer), dan penilai (evaluator).

a. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran

berlangsung. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari RPP

dan LKS. Dengan instrumen ini maka akan diperoleh data berupa perubahan

RPP dari setiap siklus yang nantinya bisa mengukur tingkat keberhasilan

siklus penelitian yang dilaksanakan serta akan menjawab perencanaan pada

rumusan masalah yang pertama.

b. Instrumen pengungkap data

1) Tes

Dalam Arifin (2014, hlm. 226) tes adalah suatu teknik pengukuran yang

didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan dan serangkaian

tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.

Tes dalam penelitian ini adalah tes tertulis objektif dengan bentuk soal

pilihan ganda, isian dan juga esai yang diberikan untuk mengetahui tingkat

pemahaman konsep siswa terhadap materi pembelajaran IPA. Dari hasil

tes akan diperoleh data yang valid tentang kemampuan siswa dalam

memahami konsep pembelajaran IPA.

Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data hasil belajar siswa

dengan menggunakan butir-butir soal/ instrumen soal yang mengandung 7

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

39

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indikator pemahaman konsep sehingga dapat mengukur pemahaman

konsep siswa sesuai dengan materi yang diteliti.

2) Observasi

Dalam Arifin (2014, hlm. 231) observasi merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik

dalam saituasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati secara seksama setiap

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA. Kegiatan observasi ini

dilakukan secara langsung terhadap objek dan subjek penelitian untuk

mendapatkan gambaran yang nyata tentang aktivitas pembelajaran yang

dilaksanakan.

Adapun instrumen observasi yang digunakan pada penelitian ini

diantaranya:

a). Daftar Kelengkapan Cek RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan hal terpenting

dalam sebuah pembelajaran. Keberhasilan pembuatan RPP akan diukur

dengan menggunakan daftar kelengkapan RPP untuk mengetahui

kekurangan dari RPP yang akan menjadi acuan untuk perbaikan.

b). Lembar Observasi Kegiatan Guru dan siswa

lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mengukur keberhasilan

pelaksanaan telah sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP. (format

terlampir)

3) Dokumentasi

Dokumentasi pada pelaksanaannya adalah mendokumentasikan kegiatan

pembelajaran melalui foto kegiatan. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis

menggunakan kamera foto untuk mendokumentasikan kegiatan yang

berlangsung. Foto kegiatan pembelajaran akan memperlihatkan secara

visual aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA berlangsung.

4) Catatan Lapangan

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

40

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Catatan lapangan berupa catatan pegangan guru yang digunakan untuk

mencatat peristiwa atau kejadian di luar skenario pembelajaran, guna

untuk membantu penafsiran data.

Instrumen pengungkap data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

Tabel 3.1

Data dan Alat Pengungkap Data Berdasarkan Rumusan Masalah

Rumusan

Masalah

Data yang Ingin

Diungkap

Alat Ungkap

Data

Lampiran

Perencanaan RPP Daftar

Kelengkapan

RPP

Halaman 127

Pelaksanaan Aktivitas Guru

dan Aktivitas

Siswa

Lembar observasi

dan dokumentasi

dan catatan

lapangan

Halaman 133 &

245

Hasil Pemahaman

Konsep

Tes evaluasi Halaman 147

2. Pengolahan Data

Pengolahan dan uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis dengan

menggunakan deskripsi berupa kalimat atau kata. Sedangkan analisis kuantitatif

adalah analisis yang menggunakan angka.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

41

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun pengolahan data yang peneliti gunakan menyesuaikan dengan

jenis data yang diminta pada rumusan masalah

a. Data Perencanaan

Data ini termasuk data kualitatif dan kuantitatif, disebut kuantitatif karena

pengolahan data pada perencanaan ini memunculkan data-data numeric,

namun data tersebut diperkuat dengan data kualitatif dari kelebihan dan

kekurangan RPP. Data RPP diolah dengan cara melihat perubahan pada setiap

siklusnya.

b. Data Pelaksanaan

Data pelaksanaan juga menghasilkan sata seperti data perencanaan yaitu data

kualitatif dan kuantitatif. Karena diolah dengan cara memunculkan presentase

pelaksanaan pembelajaran yang berupa numeric dan diperkuat dengan data

kualitatif juga berdasarkan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan setiap

siklusnya.

c. Pemahaman Konsep

Data pemahaman konsep diperoleh melalui hasil evaluasi individu karena

butir soal yang dibuat oleh guru mengacu pada tujuh indikator pemahaman

konsep. Soal pada tiap indikator dihitung dengan menggunakan data

kuantitatif berapa persen ketercapaian indikator tersebut. Lalu dari ketujuh

indikator tersebut dilihat indikator mana yang masih rendah dan apa

penyebab rendahnya itu dengan data kualitatif berupa deskripsi dari

ketercapaian setiap indikator. Serta dilihat juga berapa banyak siswa yang

mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Berikut akan dipaparkan pengertian dan cara untuk setiap analisis data

baik kuanlitatif maupun kuantitatif

1) Analisis Kualitatif

Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang

menggambarkan dam menginterpretasikan yang muncul dalam pelaksanaan

pembelajaran, mendeskripsikan aktivitas siswa atau partisipasi siswa dalam

pembelajaran, serta merekam sebanyak mungkin situasi yang diteliti pada saat

itu sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang

keadaan sebenarnya.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

42

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aktivitas dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

(1984) (dalam Sutopo, 2010, hlm. 7) adalah sebagai berikut:

a) Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara teliti. Mereduksi data berati merangkum, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, serta membuang yang tidak perlu.

b) Klasifikasi Data

Data yang telah diperoleh dari lapangan dikelompokkan berdasarkan

aktivitas guru dan aktivitas siswa ke dalam jenis-jenis kegiatan pembelajaran

berupa kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

c) Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk teks yang bersifat naratif dan grafik.

d) Analisis Data

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menafsirkan kegiatan pembelajaran

yang sudah baik dan belum baik sesuai rencana. Kegiatan yang belum baik

dicari penyebabnya dan memberikan solusi untuk memperbaikinya.

e) Penarikan Kesimpulan

Kegiatan ini dilakukan untuk menyimpulkan hasil pengolahan data.

2) Analisis kuantitatif

Analisis ini digunakan pada data hasil tes pemahaman konsep siswa mengenai

pembelajaran IPA materi perubahan fase-fase bulan. Setelah data diperoleh

kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Penskoran hasil tes

Untuk melihat penilaian akhir siswa setelah diberikan tes, yaitu:

b) Menghitung nilai rata-rata kelas

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

43

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mencari nilai rata-rata yang diperoleh dapat dicari

menggunakan rumus yang diadaptasi oleh Sudjana (2012, hlm. 109)

sebagai berikut:

Keterangan:

R = nilai rata-rata siswa

∑ = jumlah seluruh nilai siswa

= jumlah siswa

c) Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa yang lulus secara

klasikal

Menurut Trianto (2013, hlm. 241) menyatakan bahwa suatu kelas

dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas

tersebut terdapat ≥ 85%. dengan rumus:

Keterangan:

P = presentase siswa yang lulus

d) Menghitung keterlaksanaan aktivitas dalam pembelajaran dengan

rumus:

Presentase tersebut kemudian ditafsirkan berdasarkan kriteria tabel 3.2

berikut:

Tabel 3.2

Tafsiran Aktivitas Guru dan Siswa

Presentase ketercapaian aktivitas Kriteria

80-100 Baik Sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

0-39 Kurang Sekali

(sumber: Arikunto, S. 2009, hlm. 245)

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/22088/6/S_PGSD_1200707_Chapter3.pdf · 32 Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN

44

Feriska Trinanda, 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil pengolahan aktivitas guru dan siswa dianalisis untuk mengetahui

ketercapaian pelaksanaan pembelajaran.