bab iii metodologi penelitian 3.1. 3.1.1.repository.upi.edu/21830/6/s_te_09072013_chapter3.pdf ·...
TRANSCRIPT
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 12 Bandung yang berlokasi di
Jalan Pajajaran No.92 Bandung, Jawa Barat.
3.1.2. Populasi dan Sampel
Sugiyono (2011, hlm.117) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-E di SMK Negeri 12
Bandung semester tahun ajaran 2013/2014. Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Dalam penarikan sampel dilakukan dengan teknik sampling
puposive. “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu” (Sugiyono, 2011, hlm. 124). Teknik purposive sampling digunakan dalam
penelitian ini, karena jumlah sampel yang diambil hanya pada siswa kelas X yang
sedang menempuh mata pelajaran basic skill. Sampel dalam penelitian yaitu kelas X-
E sebanyak 30 siswa.
3.2. Metode penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian pendidikan dapat diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011, hlm. 6).
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif, dengan
desain penelitian one-group pretest-postest design pada pre-experimental
design(nondesign).
20
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur dari penelitian yaitu setelah membuat penilaian selesai maka kelas
eksperimen diberi pretest sebelum diberi perlakukan (treatment) yaitu dengan
menggunakan penilaian kinerja dan posttest setelah diberikan perlakuan, lalu siswa
diberi lembar angket, rubrik penilaian pada guru dan lembar wawancara guru guna
mengetahui hasil belajar dengan penerapan penilaian kinerja.
Secara sederhana desain penelitian one-group pretest-posttest design dapat
dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Pretest Treatment Posttest
01 X 02
Sumber: Sugiyono. (2011)
Keterangan:
01=tes awal dilakukan sebelum dilakukan penerapan penilaian kinerja
X=perlakuan (treatment) pembelajaran dengan penerapan penilaian kinerja
02=tes akhir soal dilakukan setelah digunakan penerapan penilaian kinerja
3.3. Definisi Operasional
Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-
istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan
penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai
berikut:
1. Implementasi
Implementasi secara harfiah dapat dikatakan sebagai penerapan. Penerapan
adalah suatu perbuatan mempraktekan suatu teori, metode dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu
kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
2. Penilaian Kinerja
Berdasarkan pendapat Majid(2006, hlm.88), penilaian kinerja merupakan
penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta
untuk mendemonstrasikan pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuanyang
mendalam serta keterampilan dalam didalam berbagai konteks.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman
21
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajarnya. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dapat dikuasai dari materi
yang telah diajarkan.
3.4. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah “alat yang digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang diteliti” (Sugiyono, 2011, hlm. 133). Instrumen penelitian yang
digunakan terdiri dari instrumen tes hasil belajar siswa berupa soal pretest dan
posttest, instrumen angket, rubrik penilaian kinerja dan wawancara. Instrumen tes
hasil belajar siswa digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah kognitif
didukung rubrik penilaian kinerja, angket serta wawancara untuk data hasil belajar
afektif dan psikomotor.
1. Instrumen tes
Instrumen tes dalam penenlitian ini sebagai produk yang dihasilkan.Tes yang
dibuat pilihan ganda.Sebelum tes diujicobakan dilakukan revisi terlebih dahulu.Revisi
terhadap tes yang dihasilkan menggunakan validitas isi dan validitas item.Sugiyono
(2011, hlm.182) mengatakan validitas isi dilakukan dengan membandingkan isi
instrumen dengan materi pembelajaran. Sedangkan validitas item dilakukan dengan
melakukan analisis butir soal secara kuantitatif untuk mengetahui nilai validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.Setelah tes direvisi berdasarkan hasil
uji ahli dan analisis butir soal maka tes diujicobakan untuk skala kecil (uji coba
terbatas) kepada sampel yang digunakan dalam penelitian untuk selanjutnya dapat
diketahui kualitas dari tes berdasarkan deskripsi hasil ujicoba tersebut.
2. Angket
Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah melakukan
pembelajaran praktikum yang menerapkan penilaian kinerja. Untuk menjaring respon
yang relevan dengan penelitian, angket yang digunakan dalam bentuk daftar cocok
(check list). Yang dimaksud daftar cocok adalah deretan pertanyaan dimana
responden yang dievaluasi hanya membutuhkan tanda cocok ditempat yang sudah
disediakan (Arikunto, 2009, hlm.28). Angket ini digunakan untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap kegiatan praktikum dan terhadap asesmen kinerja dalam
22
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap
penggunaan evaluasi pembelajaran penilaian kinerja
3. Wawancara
Metode wawancara yang diambil adalah metode interview bebas, responden
diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapat-pendapatnya (Arikunto 2009,
hlm.30). Pedoman wawancara guru disusun untuk mengetahui informasi mengenai
tanggapan guru mengenai pelaksanaan penilaian kinerja dalam kegiatan praktikum.
4. Rubrik Penilaian pembelajaran dan tugas mandiri
Rubrik penilaian dalam penelitian ini sebagai produk yang dihasilkan. Rubrik
yang dibuat adalah rubrik analitik dengan skor 1-4 dengan menggunakan pedoman
sebagai instrumen pengamatan.
Penelitian ini menggunakan pengujian validitas konstrak (construct validity)
yaitu pengujian menggunakan pendapat dari ahli (expert judgment). Dalam hal ini
setelah instrumen dikonstruksi dengan aspek-aspek yang akan diukur berdasarkan
teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli, Sugiyono (2011,
hlm.177). Pedoman asesmen kinerja merupakan instrumen penelitian yang digunakan
untuk menilai kinerja siswa selama kegiatan praktikum berlangsung. Pedoman ini
berisi kegiatan yang dilakukan siswa saat melakukan pembelajaran kalibrasi voltmeter
dan amperemeter serta pengukuran tegangan AC dan DC. Didalam pedoman tersebut
terdapat tugas (task) dan rubrik penilaian kinerja (rubrik) atau kriteria penilaian.
Bentuk penilaian kinerja yang digunakan berupa daftar checklist. Rubrik penilaian
pembelajaran dan tugas mandiri yang digunakan adalah sebagai berikut:
4.1. Pengukuran Ranah Afektif
Selain pengukuran ranah kognitif untuk memperoleh data, dalam
penelitian ini dilakukan pula pengukuran ranah afektif peserta didik.Sudjana
(2012) menyebutkan tujuan dari pengukuran ranah afektif, yaitu:
1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa
sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan
program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.
23
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang
antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak didik,
pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak
didik.
3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai
dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.
4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak
didik.
Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah
perilaku anak didik, bukan pengetahuannya.Aspek yang dinilai pada penelitian ini
meliputi aspek kerjasama, keterbukaan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan
tugas mandiri.
4.2. Pengukuran Ranah Psikomotor
Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang
berupa penampilan. Aspek yang dinilai yaitu persiapan pembelajaran, kinerja,
keterampilan menggunakan alat-alatpada saat pembelajaran dan ketepatan waktu.
Lalu untuk acuan rubrik penilaian secara keseluruhan untuk ranah psikomotor
dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aspek Psikomotor
PROSENTASE BOBOT KRITERIA PENILAIAN Nilai pembelajaran
Kriteria Tahap
persiapan
Tahap
pelaksanaan
Tahap
akhir
Tugas
mandiri
Bobot (%) 20 30 20 30
Skor pembelajaran
Skor kriteria
Nilai kriteria
Keterangan:
1. Bobot diisi dengan prosentase setiap kriteria. Besarnya presentase setiap kriteriaditetapkan
sesuai karakteristik program keahlian
2. Skor pembelajaran adalah skor mentah siswa
3. Skor kriteria adalah perkalian dari skor rata-rata kriteria dari dengan banyaknya sub
kriteria
4. Nilai kriteria adalah perkalian dari skor kriteria dengan bobot
5. Nilai pembelajaran adalah jumlah dari hasil perhitungan nilai kriteria
24
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan rubrik penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah
psikomotor siswa dapati dilihat pada tabel 3.3. Kriteria penilaian dalam pemberian
skor kinerja siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Lembar Rubrik Penilaian Kinerja
No Kriteria/ Sub kriteria penilaian
Pencapaian
Kompetensi Skor
4 3 2 1
Tahap persiapan pembelajaran
1 Menaati peraturan
2 Mendiskusikan kata-kata sulit
3 Membawa dan menyiapkan alat kerja voltmeter analog,
amperemeter analog, dan jobsheet
4 Memeriksa kelengkapan alat kerja serta komponen sebelum
kegiatan praktikum
5 Membuat kelompok dan melakukan kegiatan praktikum
Skor rata-rata kriteria
Tahap pelaksanaan
6 Menyiapkan empat set voltmeter analog
7 Kalibrasi salah satu voltmeter dengan kalibrasi ohmmeter standar
No Kriteria/ Sub kriteria penilaian
Pencapaian
Kompetensi Skor
4 3 2 1
8 Siapkan voltmeter standar (tingkat ketelitian 0,1-0,5%)
9 Mengatur range selector dengan batas ukur yang ditetapkan
(contoh 50 volt)
10 Merangkai rangkaian kalibrasi tegangan sesuai dengan gambar
11 Mengukur rangkaian kalibrasi tegangan sesuai dengan gambar
12 Mengukur dengan posisi pembacaan meter yang baik dan benar
13 Menggambar rangkaian kalibrasi tegangan
14 Membuat tabel dan mencatat pengukuran
25
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15 Mendiskusikan masalah dan menarik kesimpulan
Skor rata-rata kriteria
Tahap akhir
16 Penggunaan waktu
17 Mematikan atau memutar range selector pada posisi “OFF”
18 Merapikan dan mengembalikan peralatan praktikum
19 Membuat laporan praktikum
20 Mengerjakan tugas mandiri
21 Mempresentasikan hasil belajar
Skor rata-rata kriteria
Aspek proses dalam asesmen kinerja merupakan penilaian terhadap aktivitas
siswa selama kegiatan praktikum berlangsung secara individu. Aspek proses yan
dimaksud merupakan penilaian terhadap aspek psikomotor siswa. Aspek produk
dalam asesmen kinerja merupakan penilaian terhadap produk yang dihasilkan siswa
setelah kegiatan praktikum, yaitu berupa hasil produk dari praktikum. Disini peneliti
menggunakan task. Task yang disusun merupakan salah satu bentuk penilaian kinerja
dalam bentuk tugas. Task mengharuskan siswa untuk menangani hal-hal yang
kompleks melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu dalam
bentuk yang paling nyata (Zainul 2001, hlm.11). Task ini akan diisi oleh masing-
masing siswa. Penyusunan task ini mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta pembuatannya dari berbagai sumber.
Adapun kriteria penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.4. berikut:
Tabel 3.4. Kriteria penilaian
Sumber : SMKN 12 Bandung. (2013). Bimbingan Teknis Kurikulum 2013
Nilai Predikat Kategori
x > 95 A Sangat
baik 90 < x ≤ 95 A-
86 < x ≤ 90 B+ Baik
80 < x ≤ 86 B
74 < x ≤ 80 B-
69 < x ≤ 74 C+ Cukup
64 < x ≤ 69 C
59 < x ≤ 64 C-
54 < x ≤ 59 D+ Kurang
x ≤ 54 D
26
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5. Pengujian Instrumen Penelitian
3.5.1. Uji Validitas
Data tes, hasil data tes berupa data kuantitatif. Analisis data untuk instrumen
tes yang dikembangkan adalah dengan melakukan analisis butir soal, analisis butir soal
meliputi :
1. Validitas Isi
Hasil data dari validitas isi ini berdasarkan pendapat para ahli dari hasil uji ahli
(expert judment).
2. Validitas Item (Butir)
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 187).
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka uji validitas mempunyai tujuan untuk
menguji shahih tidaknya instrumen penelitian. Validitas yang harus diukur adalah
validitas soal secara keseluruhan tes dan validitas butir soal.
Pada penelitian ini, cara untuk menghitung validitas instrumen adalah dengan
menghitung koefisien validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai
berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2009: 213)
Keterangan:
r = Koefisien antara variabel X dan variabel Y
X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X
Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y
N = Jumlah responden
27
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah koefisien korelasi (r) diketahui, kemudian dilanjutkan dengan taraf
signifikan korelasi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut:
t = 𝑟√𝑛−2
√1−𝑟2
( Sugiyono, 2011 hlm 259)
Keterangan:
t = nilai t hitung
n = banyaknya peserta tes
r = validitas tes
Kriterianya adalah jika thitung ≥ ttabel maka koefisien item soal tersebut valid
dan jika thitung < ttabel maka koefisien item soal tersebut tidak valid. ttabel diperoleh pada
taraf kepercayaan 95% (∝ = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2.
3.5.2.Uji Realibilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Suharsimi Arikunto, 2009: 154). Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan suatu alat
dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji reliabilitas pada penelitian :ini menggunakan
rumus K-R.20 yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson. Sesuai dengan pendapat
Suharsimi Arikunto (2009: 100) yang mengatakan bahwa “Rumus yang digunakan untuk
mencari reliabilitas dan banyak digunakan orang ada dua rumus yaitu rumus K-R. 20 dan
rumus K-R. 21”. Pada penelitian ini, penulis menggunakan rumus KR.20 (Kuder
Richardson).
r11 = [𝑘
𝑘−1] [
𝑆𝑡2 − ∑ piqi
𝑆𝑡2 ]
(Sugiyono, 2011 hlm. 132)
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
pi = Proposisi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1
qi = 1 - pi
∑ piqi = jumlah hasil perkalian antara pi dan qi
k = Jumlah item dalam instrumen
St2 = Varians total
28
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan Varians total, maka rumus yang digunakan sebagai berikut:
𝑆𝑡2 =
𝑥𝑡2
𝑁
(Sudijono, 2012, hlm. 254)
Dimana
𝑥𝑡2 = 𝛴𝑥𝑡
2 −(𝛴𝑋𝑡)2
𝑁
(Sudijono, 2012, hlm. 257)
𝑆𝑡2 = varians total
𝛴𝑋𝑡 = jumlah skor seluruh siswa
𝑁 = jumlah siswa
Kemudian r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan tingkat
kepercayaan 95 % dengan dk = n-2. Penafsiran dari harga koefisien korelasi ini yaitu:
r11 ≥ rtabel maka instrumen tersebut reliabel dan r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak
reliabel. Adapun kriteria indeks reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria reliabilitas tes
Rentang Reliabilitas Tes
(𝑟11) Kriteria
0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah
0,00 ≤ 𝑟11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah
(Arikunto, 2009, hlm. 162)
3.5.3.Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda
Tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui dengan cara melihat proporsi yang
menjawab benar untuk setiap butir soal, persamaan yang digunakan sebagai berikut.
(Arikunto, 2009, hlm. 208)
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu
direvisi, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6.
SJ
BP
29
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran dan Klasifikasinya
(Nana Sudjana, 2011, hlm. 137)
Cara menentukkan nilai daya pembeda (D). Analisis daya adalah kemampuan suatu soal
untuk membedakan siswa antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. (Arikunto, 2012: 211)
Formulasi daya pembeda item dapat ditulis sebagai berikut.
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD
(Arikunto, 2009,hlm. 213)
Keterangan:
D = indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Indeks diskriminasi yang ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan
indeks diskriminasi yang berada di sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai
daya diskriminasi yang rendah sedangkan harga d yang negatif menunjukkan bahwa item
tersebut tidak ada gunanya. Pada Tabel 3.7 menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi
0,70 TK 1,00 Mudah
0,30 TK < 0,70 Sedang
0,00 TK < 0,30 Sukar
No. Rentang Nilai D Klasifikasi
1. D < 0 Tidak Baik (Dibuang)
2. 0,00 D < 0,20 Jelek
3. 0,20 D < 0,40 Cukup
30
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2009, hlm. 209)
3.6 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2011, hlm 193). Dalam melaksanakan penelitian
ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan
tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain:
penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran dan setelah pembelajaran pada
mata pelajaran basic skill.
2. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan
literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari,
menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet
dan sumber lainnya.
3. Tes
Uno dan Koni (2013) mengatakan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan
aturan-aturan yang sudah ditentukan. Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa
tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui
hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest atau tes awal
sebelum dilakukan treatment dan posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk
melihat dampak hasil belajar siswa ranah kognitif pada kompetensi dasar menjelaskan
alat ukur.
4. Rubrik Penilaian
“Rubrik penskoran adalah skema penilaian deskriptif yang digunakan sebagai patokan
dalam menganalisis produk maupun proses usaha dan keberhasilan siswa”(Mertler. 2001,
hlm.1).Penelitian ini menggunakan rubrik analitik yang menilai kompetensi khusus pada
unjuk kerja dengan skala 1-4.Rubrik penilaian pembelajaran dilakukan pada saat
4. 0,40 D < 0,70 Baik
5 0,70 D 1,00 Baik sekali
31
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa ranah afektif
dan psikomotor pada kompetensi dasar menjelaskan alat ukur.
Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat
dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah
mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian
merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus
diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data
dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan
teknik statistik.
No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber Data
1. Studi
Pendahuluan -
penilaian yang dilakukan
selama proses pembelajaran
dan setelah pembelajaran
pada mata pelajaran basic
skill
Proses
pembelajaran
2. Studi
Literatur -
Teori-teori penunjang yang
berhubungan dengan
penelitian
Buku-buku
referensi,
skripsi,
internet
3. Rubrik
penilaian
proses
pembelajaran
dan tugas
mandiri
hasil belajar siswa ranah
afektif dan psikomotor pada
kompetensi dasar
menggunakan alat
multimeter
Siswa
4. Tes Pretest dan
Posttest
Dampak hasil belajar siswa
ranah kognitif sebelum dan
sesudah dilakukannya
penilaian kinerja
Guru
32
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan
setelah diberikan perlakuan.Selain itu analisis ini juga bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya peningkatan (gain) prestasi belajar siswa dari aspek kognitif setelah diberikan
treatment, yaitu pengembangan asesmen. Untuk memudahkan dalam proses analisis data,
maka disusun langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan skor yang diperoleh siswa dapat dilakukan dengan cara
menjumlahkan seluruh hasil skor tiap butir soal dibagi dengan dengan jumlah soal
dan untuk memudahkan dalam penskoran skor dibuat dalam skala 1 - 100.
2. Setelah diperoleh skor pretest dan posttest selanjutnya adalah analisis gain
normalisasi yang akan digunakan untuk mengetahui kriteria gain yang diperoleh.
Gain didapat dari data skor pretest dan posttest yang kemudian diolah untuk
menghitung rata-rata gain normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dihitung
menggunakan rumus (Hake, 1998):
g = % G
% G MAX=
% S1 − % S2
100 % − % S2
Keterangan:
g : Rata-rata gain normalisasi
G : Rata-rata gain kanal
G MAX : Rata-rata gain maksimum yang mungkin terjadi
% S1 : Persentase rata-rata posttest
% S2 : Persentase rata-rat pretest
Tabel 3.9 Kriteria gain normalisasi
Batas Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Hake, 1998)
Setelah pengolahan data pretest, posttest, dan gain selanjutnya adalah
menganalisis data dengan tujuan untuk menguji asumsi-asumsi statistik. Adapun
33
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langkah-langkah dalam mengolah data adalah pengujian asumsi-asumsi statistik, yaitu
uji normalitas distribusi, uji homogenitas kemudian uji hipotesis.
3.7.2.Uji Normalitas
“Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang
diperoleh dari hasil penelitian.Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2).Uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan
dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul
pada gambar 3.1 (b) dengan kurva normal baku/standar pada gambar 3.1(a)” (Sugiyono,
2011, hlm.241).
Gambar 3.1 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva Distribusi Data yang akan Diuji
Normalitasnya
Sugiyono (2011) menjabarkan langkah-langkah untuk menghitung besarnya nilaichi-
kuadrat, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat,
jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).
2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:
3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi
34,13% 34,13% 13,53% 13,53% 2,7% 2,7%
? ?
? ?
? ?
(b)
(a)
34
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2
Keterangan :
fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan(persentase luas tiap bidang dikalikan
dengan n)
4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
5. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-
harga (fo – fh) dan (fo− fh)2
fhdan menjumlahkannya. Harga
(fo− fh)2
fhmerupakan harga
chi-kuadrat ( χ2).
6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan
ketentuan :
Jika :
𝜒2hitung ≤𝜒2 tabel, maka data terdistribusi normal
𝜒2hitung>𝜒2 tabel, maka data terdistribusi tidak normal
3.7.3.Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
H0 : pengembangan penilaian kinerja pada mata pelajaran basic skill dianggap
efektif jika perolehan rata-rata hasil belajar siswa lebih besar atau sama
dengan 75(KKM).
Ha : pengembangan penilaian kinerja pada mata pelajaran basic skill tidak
efektif jika perolehan rata-rata hasil belajar siswa kurang dari 75(KKM).
H0 : π ≥75
Ha : π <75
π :nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui
sampel.
35
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalahhipotesis deskriptif.“H0
berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan Ha berbunyi lebih kecil (<), maka uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri”(Sugiyono, 2012, hlm.230).Sugiyono (2012)
menjabarkan langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif, adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata data( )
( X ) =∑ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑔𝑛𝑖𝑡𝑖𝑓+𝑎𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓+𝑝𝑠𝑖𝑘𝑜𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
3
2. Menghitung simpangan baku (s)
Keterangan :
xi : nilai pada tiap siswa
x̅ : nilai rata-rata
n : jumlah siswa
s : simpangan baku
3. Menghitung harga t
Keterangan :
t : nilai t yang dihitung (thitung)
x̅ : nilai rata-rata
μ0 : nilai yang dihipotesiskan
s : simpangan baku sampel
n : jumlah anggota sampel
4. Melihat harga ttabel
5. Menggambar kurva
ttabel
36
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri
6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel harus
dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis
Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah
penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
thitung ≥ ttabel, berarti H0 diterima
thitung< ttabel, berarti H0 ditolak
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
3.8.1. Tahap persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi
beberapa hal, diantaranya :
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui
pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran,
penilaian yang dilakukan saat pembelajaran pada standar kompetensi
menjelaskan alat ukur yang ada di sekolah tempat penelitian akan
dilaksanakan.
b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi
landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.
c. Mempelajari silabus untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian
serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan
H0
α
37
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Menentukan sampel penelitian, pada kegiatan ini sebelumnya menentukan
populasi terlebih dahulu kemudian menentukan sampel yang akan digunakan
untuk diteliti.
e. Membuat dan menyusun asesmen, yaitu instrumen tes dan rubrik penilaian.
f. Membuat dan mendesain skenario pembelajaran PBL dengan berdiskusi
bersama guru bidang studi, menentukan variabel-variabel penilaian dan rubrik
penilaian yang akan digunakan. Penilaian yang akan dilaksanakan pada PBL
adalah penilaian kinerja siswa atau performance assessment. Pembatasan
dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kecermatan. Penelitian
pelaksanaan skenario pembelajaran dibatasi waktunya tidak terlalu lama. Yaitu
selama 4 pertemuan, dua pertemuan untuk penilaian diskusi, kinerja serta
presentasi praktikum dan satu pertemuan untuk penilaian tugas dan angket.
Berikut skenario pembelajaran PBLyang digunakan.
Tabel 3.11. Skenario pembelajaran PBL
Skenario Pembelajaran PBL
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Membuat forum diskusi serta pertanyaan
ilmiah dan mengidentifikasi serta klarifikasi
kata-kata sulit yang ada dalam skenario PBL
Menjawab dan mendiskusikan kata-kata sulit
dari hasil pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang
disampaikan melalui praktikum
Menentukan masalah dari bermacam
perspektif masalah dan mencatat daftar
masalah yang telah disetujui
Membuat kelompok, melakukan kegiatan
praktikum, mengaplikasikannya menjadi
sebuah produk.
Identifikasi area pengetahuan yang kurang
lalu menjelaskan masalah dalam bentuk
penjelasan sementara (tentative solution)
Anggota kelompok berdiskusi dan
menjelaskan masalah berdasar pengetahuan
yang mereka miliki (prior knowledge) dari
hasil kegiatan praktikum
Menentukan tujuan pembelajaran yang akan
diraih dan disajikan dalam bentuk laporan
praktikum
Mengerjakan dan membuat laporan
praktikum
Memberikan tugas mandiri sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Mengerjakan tugas dan mencari informasi
tentang tugas dan belajar mandiri.
Menilai jalannya presentasi sesuai tujuan
pembelajaran
Anggota kelompok menjelaskan hasil belajar
mandiri mereka dan saling berdiskusi dalam
bentuk presentasi
Evaluasi aktivitas pembelajaran dari awal
pembelajaran hingga akhir
Mengumpulkan penilaian tugas dan angket
g. Melakukan uji coba instrumen tes dengan menggunakan content validity dan
rubrik penilaian dengan pengujian menggunakan pendapat dari ahli (judgment
38
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
expert), pada kegiatan ini instrumen yang telah dibuat kemudian diujicobakan
pada responden kemudian menganalisis hasil uji coba instrumen dengan
perhitungan uji validitas dan realibilitas untuk menentukan soal yang layak
digunakan sebagai instrumen penelitian.
3.8.2. Tahap Pelaksanaan
Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan
kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:
a. Menentukan desain produk yang akan dibuat dalam hal ini adalah alat
penilaian kinerja dan asesmen tradisional yaitu tes pilihan ganda pada mata
pelajaran basic skill.
b. Setelah menentukan produk yang akan dibuat, tahap selanjutnya adalah
perancangan produk yang akan dibuat. Perancangan desain antara lain meliputi
desain alat penelitian kinerja atau asesmen secara keseluruhan beserta rubrik
penilaiannya dan tes pilihan ganda.
c. Aspek dan kategori penilaian yang digunakan merupakan materi pelajaran
basic skill pada kompetensi dasar menjelaskan alat ukur. Pemilihan kategori
penilaian dari materi mata pelajaran bertujuan untuk mempermudah penilaian
terhadap siswa
d. Pembuatan alat penilaian kinerja dilakukan setelah perancangan desain produk
dan pemilihan kategori-kategori penilaian telah selesai. Berikut juga
pembuatan kolom penskoran, pembuatan rubrik penilaian, kisi-kisi instrumen
tes untuk mempermudah dalam penilaian
e. Uji coba produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian
pengembangan, yang dilakukan setelah pembuatan produk selesai. Uji coba
produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang telah dibuat layak
digunakan atau tidak dan dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Uji
coba dilakukan 2 kali: (1) Uji ahli (2) Uji coba terbatas dilakukan terhadap 1
kelompok yaitu kelompok ekperimen. Dengan uji coba kualitas produk yang
dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
3.8.3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
39
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya
adalah melakukan pengolahan dan analisis data.Pada tahapan ini kegiatan yang
dilakukan antara lain:
a. Menganalisis pembuatan asesmen pada mata pelajaran basic skill.
b. Mengolah data hasil rubrik penilaian pembelajaran.
c. Melihat hasil analisis rubrik selama diberi perlakuan untuk melihat apakah
terdapat dampak hasil belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotor.
d. Mengolah data hasil pretest dan posttest.
e. Melihat hasil analisis tes setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah
terdapat dampak hasil belajar siswa.
f. Implementasi produk baru setelah tahap pembuatan mulai dari tahap desain,
uji ahli, uji terbatas sampai dengan revisi akhir
g. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan
data.
h. Membuat laporan penelitian.
3.9. Alur Penelitian
Secara garis besar, alur penelitian yang dilakukan ditujukan pada gambar 3.2
40
Oktabriliand Nuridzqy, 2016 IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA PADA MATA PELAJARAN BASIC SKILL DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Penentuan Materi Sampel Penelitian
Temuan draft desain asesmen
Pengembangan
Asesmen
Uji coba terbatas di SMK
Evaluasi dan
penyempurnaan
Pengolahan dan
Analisis Data
Produk Final dan
Kesimpulan
Tahap Analisis Data
Tahap Pelaksanaan
Tahap Persiapan
Expert judgment
Evaluasi dan perbaikan
Gambar 3.2 Alur Penelitian