bab iii metodologi penelitianrepository.upi.edu/45806/4/d_adp_1603086_chapter 3.pdftahap ini...
TRANSCRIPT
105
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan penelitian pengembangan
(Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Borg and Gall sebagaimana dikutip oleh Sugiyono
(2017, hlm. 28) mengatakan research and development is a process used to
develop and validate educational product. Artinya bahwa penelitian dan
pengembangan merupakan proses atau metode yang digunakan untuk
memvalidasi dan mengembangkan produk. Memvalidasi produk berarti produk itu
telah ada, peneliti menguji keefektifan atau validitas produk tersebut. Sedangkan
mengembangkan produk dalam arti luas merupakan upaya untuk memperbaharui
produk yang telah ada atau menciptakan produk baru. Sukmadinata (2005, hlm.
164) memberikan pendapat bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu
proses tahap-tahap untuk mengembangkan sebuah produk baru dengan maksud
untuk menyempurnakan produk yang telah ada. Produk tersebut tentu dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam mengembangkan produk diperlukan analisis kebutuhan. Borg and
Gall (1989) memberikan pendapat menarik. Dia mengatakan bahwa dalam
melakukan penelitian harus ada analisis kebutuhan sehingga mampu
menghasilkan produk yang bersifat hipotetik. Dalam penelitian tersebut sering
digunakan metode penelitian dasar (basic research). Karena itu untuk menguji
produk tersebut, perlu dilakukan eksperimen atau action research. Setelah produk
teruji, maka dapat diaplikasikan. Dalam konteks pengujian produk dengan
eksperimen tersebut dinamakan dengan penelitian terapan (applied research).
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
106
Penelitian yang bersifat research and development bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan dan memvalidasi sebuah produk produk baru.
Penelitian dan pengembangan (research and development) dalam
pendidikan merupakan suatu proses yang sering digunakan untuk
mengembangkan dan mengetahui validitas suatu produk tertentu. Produk-produk
tertentu dapat berupa bahan ajar, modul, kurikulum, kepemimpinan, kebijakan,
perencanaan, pengelolaan dan lain-lain.
Adapun model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model penelitian dan pengembangan instruksional ADDIE. ADDIE Singkatan
dari Analysis, Design, Develop, Implementation and Evaluation yang meliputi
tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi dan tahap
evaluasi. Kelima tahapan tersebut dapat diungkapkan pada bahan berikut ini.
Gambar 3.1 Bagan Langkah-langkah Pengembangan Model Addie
(Sumber: Sugiyono, 2015)
Bagan langkah-langkah pengembangan model Addie sebagaimana
digambarkan pada bagan tersebut diatas adalah sebagai berikut.
Pertama. Tahap analisis (analysis). Tahap ini merupakan analisis
kebutuhan. Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasikan masalah,
mengidentifikasikan produk yang sesuai dengan sasaran, dan pemikiran yang akan
dikembangkan.
Kedua. Tahap desain (design). Tahap ini merupakan tahap perancangan.
Pada tahap ini, peneliti merancang produk bahan ajar yang mau dikembangkan
berdasarkan hasil analisis kebutuhan pada tahap pertama.
Analysis
Implementation
Design Development
Evaluation
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
107
Ketiga. Tahap pengembangan (development). Tahap ini merupakan tahap
pengembangan bahan ajar. Pada tahap ini, peneliti mewujudkan desain pada tahap
kedua menjadi sebuah kenyataan, bahan ajar modul pelatihan.
Keempat. Tahap implementasi (implementation). Tahap ini merupakan
tahap uji coba model. Pada tahap ini peneliti mengujicobakan modul yang telah
dibuat.
Kelima. Tahap evaluasi (evaluation). Tahap ini merupakan tahap evaluasi
proses modul. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap proses model
apakah sesuai dengan tujuan awal.
Pengembangan model kepemimpinan pelayan berbasis on the job skills
dalam penelitian ini, dilakukan dengan melakukan adaptasi terhadap model
penelitian dan pengembangan Addie. Prosedur pengembangan model
kepemimpinan pelayan berbasis on the job skills dilakukan dengan lima tahap
sebagai berikut.
1. Tahap analisis (analysis)
Tahap analisis adalah tahap analisis kebutuhan awal. Pada tahap ini peneliti
kunjungan lapangan, mengumpulkan data, melakukan observasi terhadap model
kepemimpinan kepala sekolah dan metode pelatihan di lapangan. Peneliti
melakukan observasi terhadap Sekolah Dasar Katolik yang berada di kota
Bandung, melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru. Peneliti
menganalisis model kepemimpinan yang diterapkan, analisis materi, metode dan
modul pelatihan. Adapun studi pustaka dilakukan dengan menganalisis materi
pelatihan kepemimpinan kepala sekolah SD dan materi pengelolaan sekolah yang
mencakup pengelolaan pembelajaran, kurikulum, kesiswaan, ekstrakurikuler,
keuangan sekolah dan bos, dan lain sebagainya.
2. Tahap Desain (Design)
Tahap desain dilakukan dengan menentukan desain produk. Peneliti
merumuskan model bahan ajar kepemimpinan pelayan berbasis on the job skills.
Perumusan desain bertujuan untuk memperjelas arah pembelajaran pada bahan
ajar modul. Desain model meliputi pemetaan materi, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator kompetensi, masalah, penguatan, rangkuman materi
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
108
dan latihan. Pemetaan materi dilakukan dengan pembetaan standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Pada tahap ini sekaligus direncanakan evaluasi sumber
belajar.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan model dilakukan melalui FGD pada bulan November
2018. Bahan FGD didasarkan pada analisis kebutuhan yang didapat dari lapangan
melalui observasi, wawancara dan studi literatur.
Kemudian pada tahap ini peneliti mengembangkan panduan teknis
pelaksanaan model, pembuatan instrumen penelitian, instrumen uji validitas, dan
desain modul pelatihan dengan merancang modul, silabus dan materi.
Pada tahap ini dilakukan uji validitas modul oleh ahli. Uji validitas model
bertujuan untuk mengetahui kelayakan model yang telah dibuat. Ahli materi
model adalah ahli materi pembelajaran kepemimpinan, ahli media pembelajaran
kepemimpinan dan praktisi.
4. Tahap implementasi (implementation)
Tahap implementasi pada penelitian ini adalah tahap uji coba model. Pada
tahap ini peneliti melakukan pelatihan model, pretest, postest, dan on the job
learning (implementasi materi) di sekolah yang menjadi objek penelitian. Tahap
implementasi dilakukan dengan mengaplikasikan produk model kepemimpinan
pelayan berbasis on the job skills di sekolah tempat tujuan. Peserta
mengimplementasikan penggunaan modul selama 3 bulan (Maret – Mei 2019).
5. Tahap evaluasi (evaluation)
Tahap evaluasi merupakan tahap evaluasi proses model. Pada tahap ini
peneliti melakukan evaluasi terhadap proses model mulai dari langkah awal
sampai akhir.
Berdasarkan model pengembangan Addie, maka ada beberapa langkah-
langkah yang diadaptasikan sebagai arah pengembangan produk penelitian ini
sebagai berikut.
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
109
Gambar 3.2 Desain Penelitian yang diadaptasikan dari Model Addie
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian implementasi model pelatihan kepemimpinan kepelayanan
berbasis on the job skill dilaksanakan pada Sekolah Dasar Katolik di kota
Bandung. Ini adalah salah model pelatihan kepemimpinan kepala sekolah yang
diberikan kepada 20 orang peserta, yang terdiri dari 5 orang dengan posisi kepala
sekolah dan 15 orang dengan posisi guru (calon kepala sekolah). 20 orang peserta
berasal dari 5 sekolah dasar Katolik di kota Bandung meliputi SD Santo
Agustinus, SD Santo Yusup 1, SD Santo Yusup 2, SD Yos Sudarso, SD Ignatius
Slamet Riyadi 2.
Implementasi Model Pelaatihan
Kepemimpinan Pelayan Berbasis On
The Job Skill
Strategi
Pelatihan: test, latihan on the
job skill, evaluasi Implementasi: On the job
learning
Pengembangan kepemimpinan kepala sekolah
Perbaikan mutu sekolah
Analisis
Desain
Analisis materi Peserta dan fasilitator
Desain dan Pengembangan
Pedoman dan petunjuk,
instrumen: evaluasi, uji
validitas dan test
Desain model pelatihan:
modul,silabus, materi
Implementasi dan evaluasi
Model Pelatihan Kepemimpinan Kepelayanan Berbasis on the Job Skill
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
110
C. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan (guru)
calon kepala sekolah SD Katolik yang berada di kota Bandung. Kepala sekolah
sekolah yang menjadi subjek uji coba berjumlah 5 orang dan calon kepala sekolah
berjumlah 15 orang.
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Peneliti menggunakan data kualitatif untuk
mendapatkan data melalui wawancara terhadap kepala sekolah dan guru serta
saran, kritik dan tanggapan dari para validator. Sedangkan peneliti menggunakan
data kuantitatif untuk memperoleh nilai pre test, nilai post test, respon warga
sekolah, instrumen pengembangan, keterlaksanaan produk. Data-data kualitatif
dan kuantatif tersebut dianalisis oleh peneliti.
Adapun sumber data yang akan diperoleh dari penelitian ini terdapat dari dua
sumber, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya secara langsung yang
mengetahui secara jelas dan rinci dari permasalahan atau sebagai sumber utama
permasalahan itu sendiri. Data yang diperoleh dari informan tersebut dapat
dilakukan secara langsung, baik wawancara, observasi, maupun studi
dokumentasi. Adapun yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah dan guru.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang sudah ada dan ada
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti, baik dari literatur maupun hasil
penelitian sebelumnya yang relevan. Disamping itu, data tersebut juga diperoleh
dari dokumen, seperti pegawai di dilingkungan tempat penelitian seperti Kepala
Sekolah,Guru dan Tenaga Kependidikan.
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
111
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data berupa data kualitatif dan
data kuantitatif. Fraenkel et.al (2012) mengatakan bahwa data kualitatif
didapatkan melalui wawancara, observasi partisipatif dan Focus Group
Discussion (FGD). Selanjutnya, Menurut Creswell (1994:150-151) berdasarkan
tipe data kualitatif maka terdapat 4 (empat) macam tipe pengumpulan data, yaitu:
1) observasi, 2) wawancara, 3) dokumen, 4) alat-alat audiovisual.
Untuk mendapatkan data yang bersifat menyeluruh dan mendalam diperlukan
beberapa teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
yang digunakan, yaitu: wawancara, observasi dan studi dokumentasi;
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara interview pada
satu orang atau beberapa orang. Wawancara merupakan metode pengumpulan
data yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan subjek
atau responden (Riyanto, 2001, hlm. 82).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah,
calon kepala sekolah dan para guru. Pada bagian ini peneliti melakukan diagnosis
dasar dan kebutuhan pengembangan kepemimpinan pelayan berbasis on the job
skill kepala sekolah di sekolah disertai dengan pelaksanaan, evaluasi, hasil dan
faktor pendukung dan penghambat implementasinya di sekolah.
2. Observasi
Observasi merupakan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera. Observasi sebagai alat pengumpulan data ini
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati dalam situasi yang sebenarnya (Suharsimi Arikunto,
2010, hal.133). Adapun menurut Creswell, Observasi merupakan suatu teknik atau
metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung
terhadap kegiatan yang sedang dilakukan (Creswell, John W. 2008, hlm. 221).
Dalam penelitian ini kegiatan observasi difokuskan pada pengumpulan data
tentang: keterlaksanaan modul pengembangan kepemimpinan pelayan berbasis on
the job skill di sekolah.
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
112
3. Studi Dokumentasi;
Studi dokumentasi (documentary study) merupakan teknik pengumpulan data
berupa kegiatan untuk menghimpun, menelaah dan menganalisis dokumen-
dokumen yang berkenaan dengan fokus penelitian, yaitu pengembangan
kemampuan pelayan berbasis on the job skill.
Melalui studi dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan diperoleh data
dokumen berkenaan dengan rencana, pelaksanaan, evaluasi serta hasil-hasil dari
kegiatan pengembangan kepemimpinan kepala sekolah.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pada penelitian adalah lembar penilaian mengenai kelayakan produk
sebagai bahan ajar pelatihan kepala sekolah. Instrumen ini disusun untuk
mengumpulkan data-data penelitian yang dikembangkan. Penilaian dilakukan oleh
ahli materi, ahli media, praktisi, kepala sekolah, guru dan respon warga sekolah
SD Katolik. Kisi-kisi instrumen dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 3.1: Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi
No Aspek Penilaian Indikator Butir
Instrumen
Jumlah
Instrumen
1 Kelayakan isi Kelayakan materi ditinjau
dari kedalaman, keakuratan,
keluasan.
1 1
2 Kelayakan penyajian Penyajian materi
pembelajaran
2 1
3 Kelayakan keabsahan
bahan ajar
Penyajian materi bahan ajar 3 1
4 Aspek kontekstual Kesesuaian dengan 4 1
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
113
kebutuhan
5 Kegrafisan (Lay out,
ilustrasi, tampilan,
font, tatak letak)
Ukuran, desain cover dan isi
buku
5 1
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media
No Aspek Penilaian Indikator Butir
Instrumen
Jumlah
Instrumen
1 Kelayakan isi Kelayakan materi ditinjau
dari kedalaman, keakuratan,
keluasan.
1 1
2 Kelayakan penyajian Penyajian materi
pembelajaran
2 1
3 Kelayakan keabsahan
bahan ajar
Penyajian materi bahan ajar 3 1
4 Aspek kontekstual Kesesuaian dengan
kebutuhan
4 1
5 Kegrafisan (Lay out,
ilustrasi, tampilan,
font, tatak letak)
Ukuran, desain cover dan isi
buku
5 1
Tabel 3.3: Kisi-Kisi Instrumen Validasi Praktisi
No Aspek Penilaian Indikator Butir
Instrumen
Jumlah
Instrumen
1 Kelayakan isi Kelayakan materi ditinjau
dari kedalaman, keakuratan,
1 1
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
114
keluasan.
2 Kelayakan penyajian Penyajian materi
pembelajaran
2 1
3 Kelayakan keabsahan
bahan ajar
Penyajian materi bahan ajar 3 1
4 Aspek kontekstual Kesesuaian dengan
kebutuhan
4 1
5 Kegrafisan (Lay out,
ilustrasi, tampilan,
font, tatak letak)
Ukuran, desain cover dan isi
buku
5 1
Tabel 3.4: Kisi-Kisi Instrumen Kepala Sekolah
No Aspek Penilaian Indikator Butir
Instrumen
Jumlah
Instrumen
1 Kelayakan isi Kelayakan materi ditinjau
dari kedalaman, keakuratan,
keluasan.
1 1
2 Kelayakan penyajian Penyajian materi
pembelajaran
2 1
3 Kelayakan keabsahan
bahan ajar
Penyajian materi bahan ajar 3 1
4 Aspek kontekstual Kesesuaian dengan
kebutuhan
4 1
5 Kegrafisan (Lay out,
ilustrasi, tampilan,
Ukuran, desain cover dan isi
buku
5 1
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
115
font, tatak letak)
Tabel 3.5: Kisi-Kisi Instrumen Respon Kepala Sekolah
No Indikator
Butir
Instrumen
Jumlah
Instrumen
1 Materi diklat sangat jelas dan mudah dipahami 1 1
2 Materi diklat menambah keterampilan dan wawasan
kepemimpinan di sekolah 2 1
3 Materi diklat mudah dipahami dan diterapkan di
sekolah 3 1
4 Metode diklat bervariasi dan menyenangkan 4 1
5 Fasilitator menguasai materi diklat baik teori maupun
praktek 5 1
6 Fasilitator memiliki kemampuan dalam membawakan
materi 6 1
7 Fasilitator menggunakan media/sarana yang relevan
dan mendukung materi. 7 1
8 Program diklat ini mendorong kreativitas dan inovasi
dalam pengembangan sekolah saya 8 1
9
Program diklat ini mampu mengembangkan
kepemimpinan saya dalam memberdayakan guru,
kemampuan berkomunitas dan akuntabilitas
pengelolaan sekolah 9 1
10
Materi diklat memberikan inspirasi dan motivasi untuk
mengembangkan diri dalam bidang teknis pengelolaan
sekolah 10 1
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
116
Tabel 3.6: Kisi-Kisi Instrumen Respon Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(warga sekolah)
No Indikator Penilaian
Butir
Instrumen
Jumlah
Instrumen
1 Pengelolaan Pembelajaran 1 1
2 Pengelolaan Kurikulum 2 1
3 Pengelolaan Kesiswaan 3 1
4 Pengelolaan Ekstrakurikuler 4 1
5 Komunikasi Briefing Pagi 5 1
6 Komunikasi Rapat Bulanan 6 1
7 Komunikasi Pembinaan Kepribadian 7 1
8 Komunikasi Sosial Media 8 1
9 Pengelolaan Dana Bos 9 1
10 Pengelolaan Unit Usaha 10 1
11 Pengelolaan Koperasi 11 1
12 Pengelolaan Keuangan Ekstrakurikuler 12 1
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisa data kualitatif dan kuantitatif. Data
hasil wawancara dianalisa secara kualitatif, sedangkan data hasil pre test dan post
test dianalisa secara kuantitatif. Analisis kualitatif dalam penelitian ini difokuskan
pada mendeskripsikan, melihat persamaan, perbedaan, hubungan antara data yang
berkenaan dengan: diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hasil
pengembangan dan faktor pendukung dan penghambat implementasi model
pelatihan kepemimpinan kepelayanan berbasis on the job skill.
Selama pengumpulan data, peneliti membuat catatan-catatan lapangan
tentang hasil wawancara dan observasi dalam format tertentu. Catatan-catatan
tersebut bersama dengan data dokumentasi; dibaca dan dikaji dengan cermat,
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu
117
kejelasan dan kelengkapan isinya. Bila semuanya sudah lengkap, maka
pembacaan dapat dihentikan.
Verifikasi dan pemberian kode pada data. Data yang telah tersusun dalam
catatan lapangan atau format-format tersebut diverifikasi dan diberi kode.
Verifikasi merupakan tahap pencocokan dari data yang dikumpulkan dengan
tujuan dari penelitian. Data yang sudah diverifikasi kemudian diberi kode
tertentu. Menyusun kategori dari kode. Berdasarkan kode dari catatan data
lapangan dapat dilihat kategori dari data yang diperoleh dan keterkaitannya
dengan tujuan penelitian. Data dalam kategori yang sama tersebut disatukan.
Adapun langkah-langkah analisa data kuantitatif menggunakan ketentuan
Skala Likert sebagai berikut:
Tabel 3.7 Langkah-langkah analisa data kuantitatif (Sumber: Sugiyono,
2017, hlm.167)
Data kualitatif Skor
SB (Sangat Baik) 5
B (Baik) 4
C (Cukup) 3
K (Kurang) 2
SK (Sangat Kurang) 1
Marinu Waruwu, 2020IMPLEMENTASI MODEL PELATIHAN KEPEMIMPINAN KEPELAYANAN BERBASIS ON THE JOB SKILLUniversitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu