bab iii metode penelitian 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/t1_292008075_bab...
TRANSCRIPT
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen
(experimental reserch). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki adanya
Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadapa Kreativitas Belajar
Berdasarkan Gender Siswa Kelas V Semester II di Gugus Bendera
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011 /2012”.
Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan
(treatmen) atau disebut kelompok eksperimen (exsperimental group) dan
kelas kelompok pembanding yang disebut kelas kontrol (control group).
3.1.2 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri Gugus Bendera Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung yang terdiri dari 8 SD, 1 SD inti dan 7 SD
imbas. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2011/2012 ,
yang bertempat di SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1.
Pertimbangan pemilihan sekolah ini, bedasarkan pada kemudahan akses bagi
penulis untuk mengadakan penelitian. Selain itu juga karena di SD tersebut
belum pernah diadakan penelitian yang serupa.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara
teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang
mempunyai variasi antara orang dengan orang lain atau antara satu objek
dengan objek yang lain. Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2010: 132).
Dalam penelitian ini terdapat 3 jenis variabel yaitu :
36
a. Variabel bebas (Variabel X1)
Variabel bebas ini sering disebut variabel independent atau variabel x
adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga
memberikan suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan
dengan variabel bebas yaitu penggunaan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah metode yang memberikan pengalaman belajar secara
langsung pada siswa dimana siswa diberi kesempatan untuk melakukan
suatu percobaan, kemudian melakukan pengamatan pada percobaan yang
dilakukan kemudian melaporkan hasil pengamatannya tersebut.
Saat pembelajaran nantinya variabel x atau metode eksperimen ini
berlaku sebagai suatu tindakan atau treatmen yang akan diberikan guru
dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan pokok
bahasan pesawat sederhana, dengan tahapan sebagai berikut tahap
persiapan, pelaksanaan (penyampaian masalah, tujuan, percobaan awal,
pengamatan, hipotesis awal, verifikasi), tindak lanjut. Dimana nantinya
sebelum diberi treatmen ini siswa terlebih dahulu akan diberi pretest untuk
menguji pemahaman siswa sebelum pembelajaran. Baru setelah itu
nantinya di dalam pembelajaran siswa akan diberi treatmen atau
perlakuan dengan menggunakan metode eksperimen atau percobaan.
b. Variabel terikat (Variabel Y)
Variabel terikat ini sering disebuat variabel dependent atau variabel y
adalah variabel yang keberadaannya tergantung pada variabel lain. Dalam
penelitian yang menjadi variabel terikat adalah kreativitas. Kreativitas
adalah suatu aktivitas yang melibatkan kemampuan berpikir manusia
secara unik yang menghasilkan suatu karya baru yang orisinil atau belum
pernah ada sebelumnya.
Variabel y ini nantinya sebagai acuan untuk melakukan penilaian
berdasarkan hasil dari kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen.
Unsur kreativitas yang akan dinilai yaitu fleksibel (keluwesan),
orisinalitas, elaborasi, keterampilan memperinci, keterampilan menilai
atau mengevaluasi.
37
c. Variabel moderator
Variabel moderator yang sering disebut juga variabel independent ke
dua, yang dimaksud dengan variabel moderator adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel moderator adalah gender. Gender
adalah pembedaan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan
perempuan bersifat sosial budaya yang didefinisikan berdasarkan ciri-ciri
fisik secara biologis. Variabel ini dipilih oleh penulis karena dinilai
memberi pengaruhi pada variabel bebas dan variabel terikat. Unsur yang
ada dalam gender ini peran laki-laki dan perempuan secara biologis.
3.3 Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil subjek SD Negeri 3 Kaloran sebagai
kelompok eksperimen. Kelas yang diteliti adalah kelas V. Jumlah siswanya
sebanyak 15 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa
perempuan.
3.4 Desain penelitian
Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah factorial design dimana terdapat 2 kelompok yaitu SD Negeri 3
Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. Setiap SD dipilih satu kelas yaitu
kelas V dan dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu laki-laki dan perempuan,
kemudian diberi pretest dengan bobot soal dan materi sama untuk mengetahui
keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan treatmen atau perlakuan.
Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol tidak berbeda secara signifikan. Setelah dilakukan pretest pada dua
kelompok, antara kelompok konrol dan eksperimen diberi treatmen atau
perlakuan yang berbeda. Kelompok kontol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1
dalam proses PBMnya menggunakan metode konvensional atau ,metode yang
38
biasa digunakan oleh guru pada umumnya, sedangkan kelompok eksperimen
yaitu SD Negeri 3 Kaloran dalam proses PBMnya menggunakan metode
eksperimen atau percobaan dengan melihat kreativitas siswa laki-laki dan
perempuan. Setelah kedua kelompok ini diberikan perlakuan yang berbeda,
kemudian diberikan postest dengan bobot soal dan materi yang sama, pada
akhir kegiatan dilakukan analisa terhadap kelompok kontrol dan eksperimen
yang di dalamnya memuat siswa laki-laki dan perempuan, mana yang lebih
memiliki kreativitas yang tinggi dengan perlakuan yang berbeda, apakah
kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.1. Desain Penelitian Factorial Design
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
Sugiyono(2010:76)
Keterangan:
R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random
Y1 : Variabel moderator jenis kelamin laki-laki
Y2 : Variabel moderator jenis kelamin perempuan
O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen
O2 : Postest untuk kelompok eksperimen
O3 : Pretest untuk kelompok kontrol
O4 : Postest untuk kelompok kontrol
O5 : Pretest untuk kelompok eksperimen
O6 : Postest untuk kelompok eksperimen
O7 : Pretest untuk kelompok kontrol
O8 : Postest untuk kelompok kontrol
X : Perlakuan (Treatmen) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD
Negeri 3 Kaloran menggunakan metode eksperimen.
Tahap-tahap kegiatan tindakan eksperimen yaitu:
39
a. Memilih subjek penelitian secara acak dari yaitu SD Negeri 3 Kaloran dan
SD Negeri Kalimanggis 1.
b. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen
yaitu SD Negeri 3 Kaloran yang dikenai variabel perlakuan penggunaan
metode pembelajaran eksperimen dengan melihat jenis kelamin dan
kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1 yang diberikan
pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional
dengan melihat jenis kelamin.
c. Menyusun kisi-kisi instrumen (dalam lampiran) yang nantinya
dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest.
d. Mengujicobakan instrument soal pretest pada kelas uji coba yaitu kelas V
SD Negeri Kaloran 4.
e. Menganalisis hasil pretest dikelas uji coba untuk menguji apakah
instrumrn valid dan reliable.
f. Memberikan soal pretest dengan bobot soal dan materi yang sama pada
SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1.
g. Menganalisis hasil soal pretest yang dilakukan di SD Negeri 3 Kaloran
dan SD Negeri Kalimanggis 1 untuk mengetahui bahwa kedua SD tersebut
tidak ada perbedaan yang signifikan.
h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan treatmen atau
perlakuan yaitu metode eksperimen di kelas V SD Negeri 3 Kaloran, untuk
SD Negeri Kalimanggis 1 dengan pembelajaran yang dilakukan guru
seperti biasa (tanpa menggunakan metode eksperimen) untuk melihat
tingkat kreativitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPA berdasarkan
pada gender.
i. Melaksanakan postest pada SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri
Kalimanggis 1.
j. Hitung perbedaan antara hasil pretest dan postest untuk masing-masing
kelompok (pretest – postest kelompok eksperimen SD Negeri 3 Kaloran),
(pretest – postest untuk kelompok kontrol SD Negeri Kalimanggis 1).
40
k. Bandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan
metode eksperimen itu berpengaruh terhadap kreativitas belajar IPA
berdasarkan gender lebih besar pada kelompok eksperimen yaitu SD
Negeri 3 Kaloran atau kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1.
Jadi (pretest – postest kelompok eksperimen SD Negeri 3 Kaloran),
(pretest – postest untuk kelompok kontrol SD Negeri Kalimanggis 1)
dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan
software SPSS 17.0 (Statistical Product and Service Solution).
l. Intrepetasi hasil perhitungan data
Hasil perhitungan data nantinya akan digunakan untuk menarik
kesimpulan apakah ada pengaruh penggunaan metode eksperimen
terhadap kreativitas belajar berdasarkan gender.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Tes Kreativitas
Menurut Munandar (2004:68) tes untuk mengukur kreativitas di
Indonesia ialah tes kreativitas verbal, yang terdiri dari 5 subtes yang
mengukur tingkat berpikir kreatif.
a. Pretest
Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa
kelas V SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri 1 Kalimanggis, sebelum
diberikan treatmen atau perlakuan.
1. Kisi-kisi pretest
Sebelum soal pretest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Konsep
dasar penyusunan pretes ini adalah unsur penilaian berpikir kreatif
menurut Munandar.
2. Instrumen Pretest
Instrumen pretest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Skor
yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban yang
ditunjukkan semakin tinggi nilainya. Hal ini menunjukkan makin tinggi
kreativitasnya.
41
b. Postest
Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa
kelas V SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri 1 Kalimanggis, setelah
diberikan treatmen atau perlakuan.
1. Kisi-kisi postest
Sebelum soal postest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Konsep
dasar penyusunan postes ini adalah unsur penilaian berpikir kreatif
menurut Munandar yang disesaikan dengan pokok bahasan pesawat
sederhana.
2. Instrumen Postest
Soal postest diberikan seteleh pembelajaran dan sebelum pembelajaran
terlebih dahulu diberi soal pretest sebanyak 5 soal kemampuan berpikir
kreatif yang terdiri dari lima aspek yaitu fleksibel, orisinalitas, elaborasi,
memperinci dan mengevaluasi. Instrumen postest disusun berdasarkan
kisi-kisi yang telah dibuat disesuaikan dengan materi pesawat sederhana.
Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban
yang ditunjukkan semakin tinggi nilainya. Hal ini menunjukkan makin
tinggi kreativitasnya. Jumlah soal keseluruhan sebanyak 15 soal. Adapun
kisi-kisinya sebagai berikut:
42
Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Test di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Unsur
Berpikir
Kreatif
No.
Soal
5.Memahami
hubungan antara
gaya,gerak,energi
serta fungsinya
5.2
Menjelaskan
pesawat
sederhana
yang dapat
membuat
pekerjaan
lebih mudah
dan lebih
cepat
1. Fleksibel
atau luwes
2. Orisinalitas
3. Elaborasi
4. Kemampuan
Memperinci
5. Kemampuan
nenilai atau
mengevalua
si
(2,5,12)
(4,8,14)
(1,9,11)
(7,13)
(3,6,10,15)
b. Observasi Kegiatan Pembelajaran
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti
dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat
perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses
belajar mengajar berlangsung
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal
sampai akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam
penelitian pendidikan. Instrumen obsevasi akan lebih efektif jika informasi
yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil
kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi
mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat
atau persepsi dari subjek yang diteliti . Adapun kisi-kisinya sebagai berikut:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012
No Aspek Nomor
soal
1. Pemberian stimulus-situmulus kepada siswa
mengenai permasalahan yang diajukan 1
2. Persiapan alat dan pengaturan kelompok 2,3,4
3. Penggunaan metode eksperimen 5,6,7,8
43
Lanjutan Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi di Gugus Bendera Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012
No Aspek Nomor
Soal
4. Penumbuhan partisipasi aktif siswa selama
mengikuti percobaan 9,10
5. Pemberian motivasi kepada siswa dalam
menemukan hasil percobaan 11,12,13
6. Pemberian evaluasi 14,15
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
3.6.1.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Dalam penelitian ini variabel yang diukur dalam uji
validitas adalah soal dengan rentang 1-10 yang nantinya akan diukur per butir
soal . Uji validitas instrumen ini digunakan untuk variabel Y yaitu kreativitas
belajar dengan 5 aspek berpikir kreatif (fleksibel, orisinalitas, eksplorasi,
memperinci, evaluasi ).
Instrumen dikatakan valid artinya instrumen dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas
item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya
(Corrected Item Total Correlation). Menurut Azwar dalam Krisanti (2011)
menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki
koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. Hasil perhitungan validitas
di SD Negeri 04 Kaloran sebagai SD uji coba, menggunakan SPSS 17.0 for
Windows adalah sebagai berikut:
Dari hasi validitas berdasarkan rentang koofisien validitas yaitu 0,2,
menunjukkan bahwa dari 15 soal yang diuji cobakan ada dua soal yang tidak
valid yaitu nomor 2 dan 7, dengan masing-masing koofisien validitasnya di
bawah 0,2. Namun setelah dilakukan perbaikan dengan mengurangi 2 soal
yang tidak valid maka hasilnya adalah sebagai berikut:
44
Tabel 3.4. Uji Validitas Instrumen Soal
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 43.31 13.564 .367 .862
soal3 43.23 14.026 .413 .855
soal4 43.23 13.692 .512 .849
soal5 43.08 14.410 .418 .854
soal6 43.23 12.859 .770 .833
soal8 43.31 13.731 .468 .852
soal9 43.54 13.436 .553 .846
soal10 43.31 13.231 .613 .842
soal11 43.23 13.192 .665 .840
soal12 43.54 12.603 .589 .845
soal13 43.69 14.231 .399 .855
soal14 43.31 12.897 .712 .836
soal15 43.08 14.577 .358 .857
Tabel 3.4 menunjukkan validitas instrumen setelah mengurangi 2 item
soal yang tidak valid maka diperoleh hasil bahwa hanya ada 13 item soal
yang valid yang kesemuannya memiliki koofisien valid 0,2. Berdasarkan
penjelasan di atas maka ada 13 item soal yang akan digunakan dalam
penelitian.
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran relatif
konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Dalam reliabilitas akan mengukur
keseluruhan soal sebanyak 10 bukan dihitung perbutir soal. Variabel yang
akan diukur yaitu variabel Y yaitu kreativitas yang akan memuat 5 aspek
berpikir kreatif (fleksibel, orisinalitas, eksplorasi, memperinci, evaluasi ).
Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika
dikenakan pada satu objek. Tabel 3.5 menunjukkan kriteria untuk menetukan
45
besarnya koofisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan
Mellery dalam Krisanti (2011:47) sebagai berikut:
Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Instrumen
Kriteria Reliabilitas
> 0,9 Sangat bagus
> 0,8 Bagus
> 0,7 Dapat diterima
>0,6 Diragukan
> 0,5 Jelek
< 0,5 Tidak dapat diterima
Hasil perhitungan reliabilitas di SD Negeri 04 Kaloran sebagai SD uji
coba, menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil uji coba 15
item soal diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,791 berdasarkan kriteria
diatas menyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima. Setelah
dikurangi item soal yang tidak reliabel maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Instrumen Soal
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.858 13
Tabel 3.6 menunjukkan reliabilitas instruman setelah dikurangi item
soal yang tidak reliabel maka diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,858 dari
13 item yang reliabel, berdasarkan kriteria di atas dinyatakan memiliki
reliabilitas bagus. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dinyatakan
bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel.
3.6.2 Uji Normalitas
Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi
normal atau tidak. Hasil analisis menggunakan spss for windows versi 17.0.
Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ>
0.05.
46
Variabel yang akan diujikan pada uji normalitas adalah metode
eksperimen, kreativitas yang akan memuat 5 aspek berpikir kreatif (fleksibel,
orisinalitas, eksplorasi, memperinci, evaluasi ) yang tertuang dalam soal
pretest.
3.6.3 Uji Homogenitas Varian Sampel
Uji homogenitas varian sampel bertujuan untuk menentukan apakah
varian kedua kelompok yang menjadi sampel penelitian homogen atau tidak.
Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data masing-masing
kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. Pengujian
homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 17.0 (Stastistical
Product and Servise Solution). Uji homogenitas ini menguji hasil dari pretest
2 kelompok yaitu kelompok kontrol (SD Negeri 1 Kalimanggis) tanpa
perlakuan dan kelompok eksperimen (SD Negeri 3 Kaloran) dengan
perlakuan yaitu metode eksperimen.
3.6.4 Uji Hipotesis dengan Two Way ANOVA (Analysis of Variances)
Analisis varian adalah suatu prosedur statistik untuk mengkaji apakah
rata-rata hitung (mean) dari 3 populasi atau lebih sama atau tidak (Sugiharto,
2009:2). Dalam uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang
sedang dikaji. Data-data yang diperoleh dari sampel tersebut digunakan untuk
menghitung statistik sampel. Distribusi sampling yang digunakan untuk
mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau menerima hipotesis nol
(H0), adalah DISTRIBUSI F (F Distribution).
Dalam uji anova diasumsikan bahwa semua populasi yang sedang dikaji
memiliki keragaman atau varians (variance) sama tanpa mempertimbangkan
apakah populasi-populasi tersebut memiliki rata-rata hitung (mean) sama atau
berbeda. Ada 2 (dua) cara atau metode dalam mengestimasi nilai varians ini,
yakni metode dalam kelompok (within method) dan metode antar-kelompok
(between method). Metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang
varians yang sahih (valid) apakah hipotesis nol salah atau benar. Sementara
47
metode antar-kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang sahih
(valid) hanya jika hipotesis nol benar. Langkah akhir dari uji ANOVA adalah
menghitung rasio antara metode antar-kelompok (between method) sebagai
numerator (faktor yang dibagi) dan metode dalam kelompok (within
method) sebagai denominator (faktor pembagi). Jika hipotesis nol benar
(diterima), rasio di atas berisikan dua hasil estimasi yang terpisah dari
populasi yang memiliki varians sama dan, karenanya, berasal dari distribusi
F. Namun demikian, jika rata-rata hitung (mean) populasi yang dikaji tidak
sama, hasil estimasi dalam numerator akan mengembung sehingga rasionya
akan menjadi sangat besar. Jelas bahwa rasio demikian, dengan
membandingkannya dengan distribusi F, tidak berasal dari distribusi F, dan
hipotesis nol akan ditolak.