bab iii metode penelitian 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/t1_292008075_bab...

13
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (experimental reserch). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki adanya Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadapa Kreativitas Belajar Berdasarkan Gender Siswa Kelas V Semester II di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011 /2012”. Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatmen) atau disebut kelompok eksperimen ( exsperimental group) dan kelas kelompok pembanding yang disebut kelas kontrol (control group). 3.1.2 Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri Gugus Bendera Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung yang terdiri dari 8 SD, 1 SD inti dan 7 SD imbas. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2011/2012 , yang bertempat di SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. Pertimbangan pemilihan sekolah ini, bedasarkan pada kemudahan akses bagi penulis untuk mengadakan penelitian. Selain itu juga karena di SD tersebut belum pernah diadakan penelitian yang serupa. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara orang dengan orang lain atau antara satu objek dengan objek yang lain. Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2010: 132). Dalam penelitian ini terdapat 3 jenis variabel yaitu :

Upload: others

Post on 07-Nov-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen

(experimental reserch). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki adanya

Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadapa Kreativitas Belajar

Berdasarkan Gender Siswa Kelas V Semester II di Gugus Bendera

Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011 /2012”.

Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan

(treatmen) atau disebut kelompok eksperimen (exsperimental group) dan

kelas kelompok pembanding yang disebut kelas kontrol (control group).

3.1.2 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri Gugus Bendera Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung yang terdiri dari 8 SD, 1 SD inti dan 7 SD

imbas. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2011/2012 ,

yang bertempat di SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1.

Pertimbangan pemilihan sekolah ini, bedasarkan pada kemudahan akses bagi

penulis untuk mengadakan penelitian. Selain itu juga karena di SD tersebut

belum pernah diadakan penelitian yang serupa.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara

teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang

mempunyai variasi antara orang dengan orang lain atau antara satu objek

dengan objek yang lain. Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2010: 132).

Dalam penelitian ini terdapat 3 jenis variabel yaitu :

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

36

a. Variabel bebas (Variabel X1)

Variabel bebas ini sering disebut variabel independent atau variabel x

adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga

memberikan suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan

dengan variabel bebas yaitu penggunaan metode eksperimen. Metode

eksperimen adalah metode yang memberikan pengalaman belajar secara

langsung pada siswa dimana siswa diberi kesempatan untuk melakukan

suatu percobaan, kemudian melakukan pengamatan pada percobaan yang

dilakukan kemudian melaporkan hasil pengamatannya tersebut.

Saat pembelajaran nantinya variabel x atau metode eksperimen ini

berlaku sebagai suatu tindakan atau treatmen yang akan diberikan guru

dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan pokok

bahasan pesawat sederhana, dengan tahapan sebagai berikut tahap

persiapan, pelaksanaan (penyampaian masalah, tujuan, percobaan awal,

pengamatan, hipotesis awal, verifikasi), tindak lanjut. Dimana nantinya

sebelum diberi treatmen ini siswa terlebih dahulu akan diberi pretest untuk

menguji pemahaman siswa sebelum pembelajaran. Baru setelah itu

nantinya di dalam pembelajaran siswa akan diberi treatmen atau

perlakuan dengan menggunakan metode eksperimen atau percobaan.

b. Variabel terikat (Variabel Y)

Variabel terikat ini sering disebuat variabel dependent atau variabel y

adalah variabel yang keberadaannya tergantung pada variabel lain. Dalam

penelitian yang menjadi variabel terikat adalah kreativitas. Kreativitas

adalah suatu aktivitas yang melibatkan kemampuan berpikir manusia

secara unik yang menghasilkan suatu karya baru yang orisinil atau belum

pernah ada sebelumnya.

Variabel y ini nantinya sebagai acuan untuk melakukan penilaian

berdasarkan hasil dari kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen.

Unsur kreativitas yang akan dinilai yaitu fleksibel (keluwesan),

orisinalitas, elaborasi, keterampilan memperinci, keterampilan menilai

atau mengevaluasi.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

37

c. Variabel moderator

Variabel moderator yang sering disebut juga variabel independent ke

dua, yang dimaksud dengan variabel moderator adalah variabel yang

mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara

variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel moderator adalah gender. Gender

adalah pembedaan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan

perempuan bersifat sosial budaya yang didefinisikan berdasarkan ciri-ciri

fisik secara biologis. Variabel ini dipilih oleh penulis karena dinilai

memberi pengaruhi pada variabel bebas dan variabel terikat. Unsur yang

ada dalam gender ini peran laki-laki dan perempuan secara biologis.

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil subjek SD Negeri 3 Kaloran sebagai

kelompok eksperimen. Kelas yang diteliti adalah kelas V. Jumlah siswanya

sebanyak 15 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa

perempuan.

3.4 Desain penelitian

Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah factorial design dimana terdapat 2 kelompok yaitu SD Negeri 3

Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1. Setiap SD dipilih satu kelas yaitu

kelas V dan dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu laki-laki dan perempuan,

kemudian diberi pretest dengan bobot soal dan materi sama untuk mengetahui

keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan treatmen atau perlakuan.

Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan. Setelah dilakukan pretest pada dua

kelompok, antara kelompok konrol dan eksperimen diberi treatmen atau

perlakuan yang berbeda. Kelompok kontol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1

dalam proses PBMnya menggunakan metode konvensional atau ,metode yang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

38

biasa digunakan oleh guru pada umumnya, sedangkan kelompok eksperimen

yaitu SD Negeri 3 Kaloran dalam proses PBMnya menggunakan metode

eksperimen atau percobaan dengan melihat kreativitas siswa laki-laki dan

perempuan. Setelah kedua kelompok ini diberikan perlakuan yang berbeda,

kemudian diberikan postest dengan bobot soal dan materi yang sama, pada

akhir kegiatan dilakukan analisa terhadap kelompok kontrol dan eksperimen

yang di dalamnya memuat siswa laki-laki dan perempuan, mana yang lebih

memiliki kreativitas yang tinggi dengan perlakuan yang berbeda, apakah

kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.1. Desain Penelitian Factorial Design

R O1 X Y1 O2

R O3 Y1 O4

R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8

Sugiyono(2010:76)

Keterangan:

R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random

Y1 : Variabel moderator jenis kelamin laki-laki

Y2 : Variabel moderator jenis kelamin perempuan

O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen

O2 : Postest untuk kelompok eksperimen

O3 : Pretest untuk kelompok kontrol

O4 : Postest untuk kelompok kontrol

O5 : Pretest untuk kelompok eksperimen

O6 : Postest untuk kelompok eksperimen

O7 : Pretest untuk kelompok kontrol

O8 : Postest untuk kelompok kontrol

X : Perlakuan (Treatmen) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD

Negeri 3 Kaloran menggunakan metode eksperimen.

Tahap-tahap kegiatan tindakan eksperimen yaitu:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

39

a. Memilih subjek penelitian secara acak dari yaitu SD Negeri 3 Kaloran dan

SD Negeri Kalimanggis 1.

b. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen

yaitu SD Negeri 3 Kaloran yang dikenai variabel perlakuan penggunaan

metode pembelajaran eksperimen dengan melihat jenis kelamin dan

kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1 yang diberikan

pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional

dengan melihat jenis kelamin.

c. Menyusun kisi-kisi instrumen (dalam lampiran) yang nantinya

dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest.

d. Mengujicobakan instrument soal pretest pada kelas uji coba yaitu kelas V

SD Negeri Kaloran 4.

e. Menganalisis hasil pretest dikelas uji coba untuk menguji apakah

instrumrn valid dan reliable.

f. Memberikan soal pretest dengan bobot soal dan materi yang sama pada

SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri Kalimanggis 1.

g. Menganalisis hasil soal pretest yang dilakukan di SD Negeri 3 Kaloran

dan SD Negeri Kalimanggis 1 untuk mengetahui bahwa kedua SD tersebut

tidak ada perbedaan yang signifikan.

h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan treatmen atau

perlakuan yaitu metode eksperimen di kelas V SD Negeri 3 Kaloran, untuk

SD Negeri Kalimanggis 1 dengan pembelajaran yang dilakukan guru

seperti biasa (tanpa menggunakan metode eksperimen) untuk melihat

tingkat kreativitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPA berdasarkan

pada gender.

i. Melaksanakan postest pada SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri

Kalimanggis 1.

j. Hitung perbedaan antara hasil pretest dan postest untuk masing-masing

kelompok (pretest – postest kelompok eksperimen SD Negeri 3 Kaloran),

(pretest – postest untuk kelompok kontrol SD Negeri Kalimanggis 1).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

40

k. Bandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan

metode eksperimen itu berpengaruh terhadap kreativitas belajar IPA

berdasarkan gender lebih besar pada kelompok eksperimen yaitu SD

Negeri 3 Kaloran atau kelompok kontrol yaitu SD Negeri Kalimanggis 1.

Jadi (pretest – postest kelompok eksperimen SD Negeri 3 Kaloran),

(pretest – postest untuk kelompok kontrol SD Negeri Kalimanggis 1)

dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan

software SPSS 17.0 (Statistical Product and Service Solution).

l. Intrepetasi hasil perhitungan data

Hasil perhitungan data nantinya akan digunakan untuk menarik

kesimpulan apakah ada pengaruh penggunaan metode eksperimen

terhadap kreativitas belajar berdasarkan gender.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Tes Kreativitas

Menurut Munandar (2004:68) tes untuk mengukur kreativitas di

Indonesia ialah tes kreativitas verbal, yang terdiri dari 5 subtes yang

mengukur tingkat berpikir kreatif.

a. Pretest

Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa

kelas V SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri 1 Kalimanggis, sebelum

diberikan treatmen atau perlakuan.

1. Kisi-kisi pretest

Sebelum soal pretest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Konsep

dasar penyusunan pretes ini adalah unsur penilaian berpikir kreatif

menurut Munandar.

2. Instrumen Pretest

Instrumen pretest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Skor

yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban yang

ditunjukkan semakin tinggi nilainya. Hal ini menunjukkan makin tinggi

kreativitasnya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

41

b. Postest

Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa

kelas V SD Negeri 3 Kaloran dan SD Negeri 1 Kalimanggis, setelah

diberikan treatmen atau perlakuan.

1. Kisi-kisi postest

Sebelum soal postest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Konsep

dasar penyusunan postes ini adalah unsur penilaian berpikir kreatif

menurut Munandar yang disesaikan dengan pokok bahasan pesawat

sederhana.

2. Instrumen Postest

Soal postest diberikan seteleh pembelajaran dan sebelum pembelajaran

terlebih dahulu diberi soal pretest sebanyak 5 soal kemampuan berpikir

kreatif yang terdiri dari lima aspek yaitu fleksibel, orisinalitas, elaborasi,

memperinci dan mengevaluasi. Instrumen postest disusun berdasarkan

kisi-kisi yang telah dibuat disesuaikan dengan materi pesawat sederhana.

Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban

yang ditunjukkan semakin tinggi nilainya. Hal ini menunjukkan makin

tinggi kreativitasnya. Jumlah soal keseluruhan sebanyak 15 soal. Adapun

kisi-kisinya sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

42

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Test di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Unsur

Berpikir

Kreatif

No.

Soal

5.Memahami

hubungan antara

gaya,gerak,energi

serta fungsinya

5.2

Menjelaskan

pesawat

sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan

lebih mudah

dan lebih

cepat

1. Fleksibel

atau luwes

2. Orisinalitas

3. Elaborasi

4. Kemampuan

Memperinci

5. Kemampuan

nenilai atau

mengevalua

si

(2,5,12)

(4,8,14)

(1,9,11)

(7,13)

(3,6,10,15)

b. Observasi Kegiatan Pembelajaran

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti

dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat

perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses

belajar mengajar berlangsung

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal

sampai akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam

penelitian pendidikan. Instrumen obsevasi akan lebih efektif jika informasi

yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil

kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi

mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat

atau persepsi dari subjek yang diteliti . Adapun kisi-kisinya sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi di Gugus Bendera Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012

No Aspek Nomor

soal

1. Pemberian stimulus-situmulus kepada siswa

mengenai permasalahan yang diajukan 1

2. Persiapan alat dan pengaturan kelompok 2,3,4

3. Penggunaan metode eksperimen 5,6,7,8

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

43

Lanjutan Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi di Gugus Bendera Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2011/2012

No Aspek Nomor

Soal

4. Penumbuhan partisipasi aktif siswa selama

mengikuti percobaan 9,10

5. Pemberian motivasi kepada siswa dalam

menemukan hasil percobaan 11,12,13

6. Pemberian evaluasi 14,15

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Dalam penelitian ini variabel yang diukur dalam uji

validitas adalah soal dengan rentang 1-10 yang nantinya akan diukur per butir

soal . Uji validitas instrumen ini digunakan untuk variabel Y yaitu kreativitas

belajar dengan 5 aspek berpikir kreatif (fleksibel, orisinalitas, eksplorasi,

memperinci, evaluasi ).

Instrumen dikatakan valid artinya instrumen dapat digunakan untuk

mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas

item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya

(Corrected Item Total Correlation). Menurut Azwar dalam Krisanti (2011)

menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki

koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. Hasil perhitungan validitas

di SD Negeri 04 Kaloran sebagai SD uji coba, menggunakan SPSS 17.0 for

Windows adalah sebagai berikut:

Dari hasi validitas berdasarkan rentang koofisien validitas yaitu 0,2,

menunjukkan bahwa dari 15 soal yang diuji cobakan ada dua soal yang tidak

valid yaitu nomor 2 dan 7, dengan masing-masing koofisien validitasnya di

bawah 0,2. Namun setelah dilakukan perbaikan dengan mengurangi 2 soal

yang tidak valid maka hasilnya adalah sebagai berikut:

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

44

Tabel 3.4. Uji Validitas Instrumen Soal

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

soal1 43.31 13.564 .367 .862

soal3 43.23 14.026 .413 .855

soal4 43.23 13.692 .512 .849

soal5 43.08 14.410 .418 .854

soal6 43.23 12.859 .770 .833

soal8 43.31 13.731 .468 .852

soal9 43.54 13.436 .553 .846

soal10 43.31 13.231 .613 .842

soal11 43.23 13.192 .665 .840

soal12 43.54 12.603 .589 .845

soal13 43.69 14.231 .399 .855

soal14 43.31 12.897 .712 .836

soal15 43.08 14.577 .358 .857

Tabel 3.4 menunjukkan validitas instrumen setelah mengurangi 2 item

soal yang tidak valid maka diperoleh hasil bahwa hanya ada 13 item soal

yang valid yang kesemuannya memiliki koofisien valid 0,2. Berdasarkan

penjelasan di atas maka ada 13 item soal yang akan digunakan dalam

penelitian.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran relatif

konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Dalam reliabilitas akan mengukur

keseluruhan soal sebanyak 10 bukan dihitung perbutir soal. Variabel yang

akan diukur yaitu variabel Y yaitu kreativitas yang akan memuat 5 aspek

berpikir kreatif (fleksibel, orisinalitas, eksplorasi, memperinci, evaluasi ).

Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika

dikenakan pada satu objek. Tabel 3.5 menunjukkan kriteria untuk menetukan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

45

besarnya koofisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan

Mellery dalam Krisanti (2011:47) sebagai berikut:

Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Instrumen

Kriteria Reliabilitas

> 0,9 Sangat bagus

> 0,8 Bagus

> 0,7 Dapat diterima

>0,6 Diragukan

> 0,5 Jelek

< 0,5 Tidak dapat diterima

Hasil perhitungan reliabilitas di SD Negeri 04 Kaloran sebagai SD uji

coba, menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil uji coba 15

item soal diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,791 berdasarkan kriteria

diatas menyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima. Setelah

dikurangi item soal yang tidak reliabel maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Instrumen Soal

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.858 13

Tabel 3.6 menunjukkan reliabilitas instruman setelah dikurangi item

soal yang tidak reliabel maka diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,858 dari

13 item yang reliabel, berdasarkan kriteria di atas dinyatakan memiliki

reliabilitas bagus. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dinyatakan

bahwa instrumen penelitian ini adalah reliabel.

3.6.2 Uji Normalitas

Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi

normal atau tidak. Hasil analisis menggunakan spss for windows versi 17.0.

Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ>

0.05.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

46

Variabel yang akan diujikan pada uji normalitas adalah metode

eksperimen, kreativitas yang akan memuat 5 aspek berpikir kreatif (fleksibel,

orisinalitas, eksplorasi, memperinci, evaluasi ) yang tertuang dalam soal

pretest.

3.6.3 Uji Homogenitas Varian Sampel

Uji homogenitas varian sampel bertujuan untuk menentukan apakah

varian kedua kelompok yang menjadi sampel penelitian homogen atau tidak.

Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data masing-masing

kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. Pengujian

homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 17.0 (Stastistical

Product and Servise Solution). Uji homogenitas ini menguji hasil dari pretest

2 kelompok yaitu kelompok kontrol (SD Negeri 1 Kalimanggis) tanpa

perlakuan dan kelompok eksperimen (SD Negeri 3 Kaloran) dengan

perlakuan yaitu metode eksperimen.

3.6.4 Uji Hipotesis dengan Two Way ANOVA (Analysis of Variances)

Analisis varian adalah suatu prosedur statistik untuk mengkaji apakah

rata-rata hitung (mean) dari 3 populasi atau lebih sama atau tidak (Sugiharto,

2009:2). Dalam uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang

sedang dikaji. Data-data yang diperoleh dari sampel tersebut digunakan untuk

menghitung statistik sampel. Distribusi sampling yang digunakan untuk

mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau menerima hipotesis nol

(H0), adalah DISTRIBUSI F (F Distribution).

Dalam uji anova diasumsikan bahwa semua populasi yang sedang dikaji

memiliki keragaman atau varians (variance) sama tanpa mempertimbangkan

apakah populasi-populasi tersebut memiliki rata-rata hitung (mean) sama atau

berbeda. Ada 2 (dua) cara atau metode dalam mengestimasi nilai varians ini,

yakni metode dalam kelompok (within method) dan metode antar-kelompok

(between method). Metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang

varians yang sahih (valid) apakah hipotesis nol salah atau benar. Sementara

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/834/4/T1_292008075_BAB III.pdf · dikembangkan dalam instrumen soal pretest dan postest. d. Mengujicobakan

47

metode antar-kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang sahih

(valid) hanya jika hipotesis nol benar. Langkah akhir dari uji ANOVA adalah

menghitung rasio antara metode antar-kelompok (between method) sebagai

numerator (faktor yang dibagi) dan metode dalam kelompok (within

method) sebagai denominator (faktor pembagi). Jika hipotesis nol benar

(diterima), rasio di atas berisikan dua hasil estimasi yang terpisah dari

populasi yang memiliki varians sama dan, karenanya, berasal dari distribusi

F. Namun demikian, jika rata-rata hitung (mean) populasi yang dikaji tidak

sama, hasil estimasi dalam numerator akan mengembung sehingga rasionya

akan menjadi sangat besar. Jelas bahwa rasio demikian, dengan

membandingkannya dengan distribusi F, tidak berasal dari distribusi F, dan

hipotesis nol akan ditolak.