bab iii metodologi penelitianrepository.upi.edu/31795/6/s_prs_1300855_chapter 3.pdf · perancis...

18
22 Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian tentang Implementasi Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2017/2018. Hasil penelitian ini disajikan berdasarkan dari hasil analisis data prates dan pascates serta analisis angket yang diberikan kepada responden penelitian. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2015, hlm.18) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh manusia, sedangkan sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. Metode penelitian dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu penelitian eksperimen (kuantitatif), naturalistik (kualitatif) dan survey. Ciri dari penelitian eksperimen yaitu adanya perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak ada perlakuan. Sugiyono (2012, hlm.72) mengemukakan bahwa metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain yang tentunya dalam kondisi yang terkendali. Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif. Terdapat beberapa jenis desain eksperimen, diantaranya: Pre-experimental Design, true Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Desain pre-experimental dibagi kedalam tiga jenis, yaitu One-Shot Case Study, One-Group Pratest-Pascatest Design, dan Intact-Group Comparaison (Sugiyono, 2012, hlm.74). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain pra-experimental dengan bentuk one-group pratest-pascatest design. Hasil treatment dari desain ini dapat

Upload: others

Post on 14-Jul-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

22

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian tentang

Implementasi Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Bahasa Perancis. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester 1 Departemen

Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2017/2018. Hasil

penelitian ini disajikan berdasarkan dari hasil analisis data prates dan pascates

serta analisis angket yang diberikan kepada responden penelitian.

3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2015, hlm.18) metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,

dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara

yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh

manusia, sedangkan sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.

Metode penelitian dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu penelitian eksperimen

(kuantitatif), naturalistik (kualitatif) dan survey. Ciri dari penelitian eksperimen

yaitu adanya perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak

ada perlakuan. Sugiyono (2012, hlm.72) mengemukakan bahwa metode penelitian

eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain yang tentunya dalam kondisi yang

terkendali.

Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif.

Terdapat beberapa jenis desain eksperimen, diantaranya: Pre-experimental

Design, true Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental

Design. Desain pre-experimental dibagi kedalam tiga jenis, yaitu One-Shot Case

Study, One-Group Pratest-Pascatest Design, dan Intact-Group Comparaison

(Sugiyono, 2012, hlm.74).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain pra-experimental dengan

bentuk one-group pratest-pascatest design. Hasil treatment dari desain ini dapat

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

23

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum

diberi perlakuan. (Sugiyono, 2012, hlm.111)

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O1 X O2 Keterangan:

O1:Nilai Pretest (Sebelum diberikan perlakuan)

X :Treatment (Perlakuan)

O2: Nilai Posttes (Setelah diberikan perlakuan)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014, hlm.80).

Populasi dalam penelitian ini adalah karakteristik keterampilan berbicara bahasa

Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS

UPI Tahun Akademik 2017/2018.

3.2.2 Sampel Penelitian

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut” (Sugiyono, 2012, p.118). Sedangkan menurut Arikunto (2006

p.131) “sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Pada kajian ini, peneliti menggunakan teknik Simple Random Sampling,

karena pengambilan anggota sampel diambil secara acak dan secara homogen.

Roscoe (dalam Sekaran 2006, hlm.252) memberikan pedoman penentuan jumlah

sampel sebagai berikut:

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

24

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen.

2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsample (laki/perempuan,

SD/SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum sub sampel harus 30.

3. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate)

ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah

variable yang akan dianalisis.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian

yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.

Berdasarkan teori di atas, ukuran sampel yang memungkinkan dapat diambil

dalam penelitkian ini adalah minimal sebanyak 30 elemen, sehingga sampel pada

penelitian ini yaitu karakteristik keterampilan berbicara bahasa Perancis dari 30

orang mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI

tahun akademik 2017/2018

3.3 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di lingkungan Departemen Pendidikan

Bahasa Perancis FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dr. Setiabudi

no. 229 Bandung.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2010, hlm.161). Menurut Sugiyono (2014, hlm.61)

“variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat:

a. Variabel bebas (variabel X) adalah strategi pembelajaran peta

konsep

b. Variabel terikat (Variabel Y) adalah keterampilan berbicara

bahasa Perancis.

3.5 Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “Implementasi Strategi Peta Konsep Pembelajaran

Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis”. Agar judul ini mudah dipahami dan

tidak terjadi kesalah pahaman dan untuk memudahkan pemahaman terhadap

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

25

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

istilah yang dimaksud, maka peneliti memberikan definisi istilah-istilah yang

digunakan sebagai berikut :

a. Strategi Pembelajaran

Menurut Dick & Carey (1989) “strategi pembelajaran terdiri atas seluruh

komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar

yang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu siswa mencapai

tujuan tertentu. Yang dimaksud dalam strategi pembelajaran ini adalah

strategi pembelajaran dengan menggunakan peta konsep dalam

pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis”

b. Peta Konsep

Menurut Novak & Canas (2006) “peta konsep dapat digunakan untuk

mendukung berbagai jenis kegiatan belajar, dari membaca peta pakar, untuk

belajar berbagai hal seperti pengumpulan data, penyusunan laporan,

prentasi lisan, kolaborasi kelompok dan terakhir yaitu evaluasi”

Dalam strategi ini, pengajar merupakan fasilitator yang bertugas

memberikan sebuah isu, kemudian pembelajar yang berbentuk dari beberapa

kelompok diberikan sebuah kertas berisi peta konsep lalu pembelajar

menulis kata kunci selanjutnya setiap kelompok maju menceritakan dan

memaparkan kata kunci yang telah ditulis di peta konsep tersebut

c. Keterampilan Berbicara

Menurut Djiwandono (2008, hlm.113), “berbicara berarti mengungkapkan

pikiran secara lisan dengan memperhatikan rambu-rambu yang harus

dipenuhi, yang dapat membuat lawan yang diajak bicara mengerti apa yang

ada dalam pikirannya” berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keterampilan berbicara bahasa Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen

Pendidikan bahasa Prancis FPBS UPI Tahun Akademik 2017/2018 terutama

dalam hal menceritakan tentang diri sendiri atau se présenter

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

26

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006, hlm.101) instrument adalah “alat bantu yang

dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Adapun

instrument-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

3.6.1 Tes

Menurut Djiwandono (2008, hlm.15) tes adalah salah satu alat yang

digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak,

tidak kasat mata, tidak konkrit seperti kemampuan berfikir, kemampuan

mengingat, kemampuan berbicara, kemampuan membaca, kemampuan menulis

atau kemampuan Bahasa yang lainnya.

Tes yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan berbicara

bahasa Perancis tingkatA1 CECRL. Pada penilaian tes berbicara tingkat A1, ada

beberapa kompetensi yang harus dicapai oleh pembelajar. Tagliante (2005,

hlm.68) mengemukakan pada grille pour un descripteur de niveau A1 [tabel

penilaian untuk tingkat A1] bahwa kompetensi yang harus dicapai pada tingkat ini

adalah “décrire l’expérience peut se décrire, décrire ce qu’il/elle fait, ainsi que

son lieu d’habitation.”[menjelaskan pengalaman yang bisa jelaskan, menjelaskan

apa yang sedang dia lakukan, dan dimana dia tinggal]

Berikut ini adalah jenis-jenis kegiatan yang dapat dilakukan dalam tes

berbicara tingkat A1 (Tagliante, 2005, hlm.116)

a. Décrire, raconter dans les situations les plus courantes de la vie

qoutidienne [menjelaskan, menceritakan situasi-situasi yang paling

umum di kehidupan sehari-hari]

b. Échanges concernant les situations les plus courantes de la vie

quotidienne [menukar tentang situasi yang paling umum dalam

kehidupan sehari-hari]

Sejalan dengan pemaparan di atas, tes yang dilakukan pada kajian ini yaitu

termasuk kedalam kegiatan Décrire, raconter dans les situations les plus

courantes de la vie qoutidienne ataumenjelaskan, menceritakan situasi-situasi

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

27

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang paling umum di kehidupan sehari-hari . Tes yang dilakukan pada penelitian

ini yaitu berupa tes monolog dalam bahasa Perancis.

Tes dilakukan dua kali selama penelitian, yaitu pretest untuk mengetahui

kemampuan awal mahasiswa dalam keterampilan berbicara sebelum mendapat

treatment yaitu penerapan strategi peta konsep dan posttest atau tes akhir yang

bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa setelah diberikan treatment.

Adapun format penilaian pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa

perancis tingkat A1 berdasarkan pendapat Tagliante.(2005, hlm.105). Adalah

sebagai berikut

Tabel 3.1

Aspek Penilaian Tes Berbicara bahasa Perancis

No Aspek yang dinilai Bobot

1. Compréhension : Les informations, la compréhension de la

consigne (informasi dan pemahaman terhadap

perintah)

10

2.

Performance Globale : la fluidité, l’attitude, la

vitesse (Kelancaran, sikap, dan kecepatan

berbicara)

20

3. Structures simples correctes : Grammaire

(Tata Bahasa)

30

4. Lexique approprié : Vocabulaire (Kosakata)

20

5. Correction phonétique : Prononciation

(Pelafalan)

20

Total Skor Maksimal

100

Pada setiap aspek penilaian tersebut, berikut adalah tabel rinciannya agar

peneliti dapat lebih mudah dalam menganalisis data yang diadaptasi dari

Nurgiyantoro (2010, hlm. 409)

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

28

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Compréhension (Les informations, la compréhension de la consigne)

Pemahaman, mencakup isi dan kemampuan memahami bahasa maupun

perintah

Kriteria Nilai

Mengerti seluruhnya tanpa kesulitan 10

Mengerti soal dalam kecepatan normal

meskipun pengulangan kadang-kadang

masih perlu

8

Mengerti soal dalam kecepatan di

bawah normal dengan beberapa

pengulangan

6

Mengerti meskipun dengan banyak

kesukaran dalam mengikuti apa yang

terdapat dalam soal dengan

pengulangan yang sering

4

Tidak memahami Bahasa yang ditulis

dalam soal sederhana

2

Tabel 3.3

La fuidité, l’attitude, la vitesse (Kelancaran, sikap, dan kecepatan berbicara)

Kriteria Nilai

Pembicaraan sangat lancar dan

terstruktur

20

Pembicaraan lancar hanya sedikit

gangguan yang tidak berarti

16

Pembicaraan kurang lancar, kadang-

kadang masih ragu ragu dan

mengulang dua kali

12

Pembicaraan kurang lancar kecuali

untuk kalimat pendek dan telah rutin

8

Pembicaraan tidak lancar dan banyak

diam sehingga pembicaraan tersendat

4

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

29

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Grammaire (Tata Bahasa)

Kriteria Nilai

Tidak lebih dari dua kesalahan struktur

kalimat selama berlangsungnya lisan

30

Ada sedikit kesalahan struktur kalimat

karena tidak berhati-hati

25

Kadang-kadang terjadi kesalahan

dalam penggunaan polah tertentu,

tetapi tidak mengganggu pola

pembicaraan

20

Banyaknya kesalahan dalam struktur

kalimat sehingga pembicaraan sulit

untuk dimengerti

15

Penggunaan tata Bahasa hamper selalu

tidak tepat

10

Tabel 3.5

Vocabulaire (Kosa kata)

Kriteria Nilai

Pemilihan dan penggunaan kosakata

sudah tepat dan beragam

20

Pemakaian katakata atau istilah

terbatas, tetapi tidak membatasi

percakapan

16

Pemakaian beberapa kata atau istilah

kurang tepat, tetapi tidak mengganggu

pemahaman

12

Menggunakan istilah-istilah sederhana

dan pembicara sukar mengutarakan

pikirannya karena pembendaharaan

katanya yang kurang. Percakapan

terbatas pada informasi yang sangat

mendasar

8

Kosakata yang sangat terbatas, tidak

tepat dan tidak beragam sehingga

membuat pembicaraan tersendat

4

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

30

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Prononciation (Pelafalan)

Kriteria Nilai

Ucapan sudah standar 20

Ucapannya dapat dipahami walaupun

terdengar jelas pembicara memiliki

aksen tertentu

16

Pengaruh ucapan bahasa asing / daerah

dan kesalahan ucapan tidak

menyebabkan kesalahpahaman

12

Pengaruh ucapan asing (daerah) yang

memaksa orang mendengarkan dengan

teliti, salah ucap yang menyebabkan

kesalahpahaman

8

Terdapat banyak kesalahan ucapan

sehingga sulit dipahami

4

Dari hasil perhitungan data tes berbicara, maka untuk menentukan kategori

tingkat penguasaan siswa, kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kategori Tingkat Penguasaan

Skor Perolehan Tingkat Penguasaan

90-100 Sangat Tinggi

80-89 Tinggi

65-79 Cukup

55-64 Rendah

0-54 Sangat Rendah

3.6.2 Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa dalam

pembelajaran berbicara bahasa Perancis menggunakan strategi pembelajaran peta

konsep. Menurut Sugiyono (2012, hlm.142) “Angket atau kuisioner merupakan

sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

31

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam membuat angket, diperlukan prinsip-prinsip guna mempermudah

pembuatan angket. Sekaran (dalam Sugiyono, 2014, hlm.200-203)

mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan instrumen, diantaranya prinsip

penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik angket. Berikut adalah penjelasan

ketiga prinsip tersebut :

a. Prinsip Penulisan Angket

1) Isi dan Tujuan Pertanyaan

Maksudnya adalah peneliti harus teliti dalam menentukan

bentuk dari pertanyaan, apakah bentuk pengukuran atau bukan.

Jika berbentuk pengukuran, maka pertanyaan harus disusun

dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya harus mencukupi

untuk mengukur variabel yang diteliti.

2) Bahasa yang Digunakan

Maksudnya adalah dalam penggunaan bahasa pada penulisan

angket harus memperhatikan jenjang pendidikan, keadaan

sosial budaya, dan acuan responden.

3) Tipe dan Bentuk Pertanyaan

Maksudnya adalah peneliti menentukan tipe dan bentuk

pertanyaan, apakah berupa pertanyaan terbuka atau tertutup

yang berbentuk kalimat positif dan negatif, dengan tujuan agar

responden dapat memberikan jawaban yang lebih serius

4) Pertanyaan tidak Mendua

Maksudnya adalah dalam suatu pertanyaan dalam sebuah

angket tidak boleh ada pertanyaan yang membutuhkan

jawaban mengenai dua hal sekaligus.

5) Tidak Menanyakan Hal yang Sudah Lupa

Maksudnya adalah pertanyaan dalam angket tidak boleh

mengenai hal yang sekiranya responden sudah lupa atau

bahkan pertanyaan yang menyebabkan responden berpikir

berat.

6) Pertanyaan tidak Mengarahkan

Maksudnya adalah pertanyaan angket tidak boleh

menghendaki untuk dijawab kepada jawaban yang baik saja

atau sebaliknya.

7) Panjang Pertanyaan

Maksudnnya adalah jumlah pertanyaan dalam angket tidak

perlu terlalu panjang. Namun jika jumlah variabel banyak,

maka dapat diatasi dengan membuat variasi baik dalam

penampilan, model skala pengukuran, ataupun cara

mengisinya. Jumlah pertanyaan yang disarankan yaitu antara

20 sampai dengan 30 pertanyaan.

8) Urutan Pertanyaan

Maksudnya adalah pertanyaan dalam angket dirutkan mulai

dari pertanyaan yang mudah hingga pertanyaan yang sulit, dari

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

32

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan yang umum menuju hal yang spesifik, ataupun

diacak.Hal tersebut agar tidak membuat jenuh responden

dalam mengerjakan angket.Urutan pertanyaan diacak dibuat

jika tigkat kematangan responden terhadap masalah yang

ditanyakan sudah tinggi.

b. Prinsip Pengukuran

Angket yang akan dijadikan instrumen untuk mengumpulkan data

perlu diuji validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu agar dapat

menghasilkan data yang valid dan reliabel sebelum diberikan kepada

responden.

c. Prinsip Penampilan Fisik Angket

Penampilan fisik angket pun akan mempengaruhi respon atau

keseriusan responden dalam mengisi angket, maka penampilan fisik

angket perlu diperhatikan oleh peneliti.

Berdasarkan pemaparan di atas, pada penelitian ini angket ditulis dalam

bahasa Indonesia sebanyak 15 pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian,

pertanyaan awal angket ini dari yang mudah hingga yang sulit. 40% pertanyaan

tentang kesulitan dalam pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Perancis dan

60% pertanyaan tentang penerapan peta konsep. Angket ini diberikan untuk

mengetahui sejauh mana penerapan peta konsep bisa di terapkan atau tidak dalam

pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis diberikan kepada

responden, kepada mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan Bahasa

Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2017/2018 sebagai sampel penelitian.

Adapun kisi-kisi pertanyaan yang akan tercantum dalam angket ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Angket

No. Aspek Pertanyaan Nomor

Soal

Jumlah

nomor

soal

%

1. Kesan mahasiswa terhadap bahasa

Perancis

1,2 2 14

2. Frekuensi mahasiswa terhadap

berbicara

3 1 7

3. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa

dalam berbicara

4,5 2 14

4. Pengetahuan mahasiswa tentang

strategi peta konsep

6 1 7

5. Pendapat mahasiswa mengenai 7,8,9,10,11 5 30

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

33

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan strategi pembelajaran di

dalam pembelajaran berbicara bahasa

Perancis

6. Pendapat mahasiswa tentang kesulitan

menggunakan strategi peta konsep

12 1 7

7. Kelebihan dan kekurangan strategi

peta konsep

13 1 7

8. Pendapat mahasiswa efektif atu tidak

peta konsep dalam pembelajaran

berbicara bahasa Perancis

14 1 7

9. Saran mengenai penerapan strategi

peta konsep untuk keterampilan

berbicara bahasa Perancis

15 1 7

JUMLAH 15 100

3.7 Validitas dan Reliabilitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan layak dalam penelitian jika instrumen

tersebut sudah valid dan realibel. Valid dan realibelnya suatu instrumen dapat

diukur dengan uji validitas dan realibilitas. Validitas merupakan suatu ukuran

yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahhan suatu instrumen

(Arikunto, 2013, hlm.211).Sejalan dengan pendapat di atas, Sugiyono (2012,

hlm.121) mengemukakan bahwa “instrumen yang valid merupakan alat ukur yang

digunakan mendapatkan data (mengukur) itu valid, valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Sugiyono (2012, hlm.122) menambahkan bahwa validitas terbagi ke dalam

dua jenis, yaitu validitas interal dan validitas eksternal. Validitas internal terbagi

ke dalam dua jenis yang terdiri dari construct validity yang disusun berdasarkan

teori yang relevan dan content validity yang disusun berdasarkan

rancangan/program yang telah ada. Sugiyono (2012, hlm.122) menambahkan

bahwa construct validity dapat diuji dengan konsultasi ahli yang dilanjutkan

dengan analisis faktor sedangkan content validity dapat diuji dengan

membandingkan program yang telah ada dan konsultasi ahli.

Sedangkan reabilitas menurut Siregar (2013, hlm.55) adalah untuk

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan

alat pengukuran yang sama pula. Sugiyono (2012, hlm.121) juga menambahkan

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

34

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa “instrumen yang realibel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.”

Dapat dikatakan bahwa suatu instrumen dapat digunakan dalam

penelitian jika instrumen tersebut telah melalui uji validitas dan reabilitas.

Instrumen yang valid dan realibel akan menentukan kevalidan dan kerealibelan

hasil dari suatu penelitian.

Berdasarkan pemaparan di atas, dalam rangka menguji instrumen dalam

penelitian ini layak atau tidak, maka peneliti melakukan validitas dan realibilitas

terhadap instrumen penelitian dengan menggunakan construct validity. Adapun

validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

meminta pandangan ahli atau biasa disebut expert judgement.

3.8 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

3.8.1 Studi Pustaka

Arikunto (2013, hlm.16) mengemukakan bahwa studi pustaka dilakukan

untuk mengumpulkan data teoritis melalui bahan-bahan yang berhubungan

dengan topik penelitian seperti buku-buku, catatan, dan dokumen penting lainnya.

Dalam penelitian ini, studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan

data dan teori yang relevan, peneliti melakukan kajian pustaka terhadap bacaan-

bacan yang relevan melalui buku, internet dan sumber informasi lainnya untuk

mengumpulkan informasi terhadap masalah yang peneliti kaji dalam penelitian

ini.

3.8.2 Tes

Tes pada penelitian ini terdiri dari tes kemampuan berbicara bahasa

Perancis mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan Bahasa Perancis tahun

akademik 2017/2018 dengan bantuan strategi peta konsep. Terdapat dua kali tes

dalam penelitian ini, yang pertama pretest, yaitu tes yang dilakukan untuk

mengetahui kemampuan awal sebelum diberikan perlakuan. Tes yang kedua yaitu

postest, tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan setelah penerapan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

35

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

strategi peta konsep. Peneliti mengolah hasil kedua test tersebut dengan

perhitungan statistika untuk mendapatkan hasil secara keseluruhan dari sampel

yang peneliti lakukan.

Setelah peneliti selesai mengumpulkan data melalui test serta mengolahnya

melalui format penilaian di atas, selanjutnya peneliti melakukan analisis data guna

mengetahui hasil dan kesimpulan dari test yang telah peneliti lakukan. Untuk

mengolah data, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk mengolah data

test:

Mencari ratarata prates

�̅� = ∑x

𝑁

Keterangan: 𝑋 : nilai rata-rata prates

∑x : jumlah total nilai tes

N : jumlah peserta tes

Mencari ratarata pascates

𝑌 = ∑Y

𝑁

Keterangan: 𝑌 : nilai rata-rata pascates

∑Y : jumlah total nilai tes

N : jumlah peserta tes

(Nurgiyantoro, 2010, hlm. 219)

Mencari selisih (gain) antara variabel x dan y

𝑑 = 𝑦 − 𝑥

Keterangan : d : selisih variabel x dan y

y : nilai pascates

x : nilai prates

Mencari rata-rata dari selisih nilai prates dan pascates

𝑀𝑑 = ∑𝑑

𝑁

Keterangan : Md : rata-rata dari selisih prates dan pascates

∑d : jumlah selisih variabel y dan x

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

36

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : banyaknya subjek

Deviasi masing-masing subjek

𝑋𝑑 = 𝑑 − 𝑀𝑑

Keterangan : Xd : deviasi masing-masing subjek

d : selisih variable y dan x

Md : rata-rata dari perbedaan prates dan pascates

Mencari jumlah deviasi kuadrat masing-masing subjek (∑x2d)

Mengitung taraf signifikansi t-hitung dengan cara membandingkan

besarnya t-hitung dengan t-tabel:

𝑡 = 𝑀𝑑

√∑𝑥2𝑑

𝑁 (𝑁 − 1)

Keterangan: d : y - x

Md : rata-rata dari deviasi (d) antara prates dan pascates

∑x2d : jumlah kuadrat deviasi

N : banyaknya subjek

(Arikunto, 2014, hlm.349)

3.8.3 Angket

Selain peneliti mengguanakan test, peneliti juga menggunakan angket untuk

mengumpulkan data. Peneliti membagikan angket kepada responden/pembelajar

berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian.Peneliti dapat

mengetahui kesulitan-kesulitan dan upaya yang bisa dilakukan dalam

pembelajaran keterampilan menulis bahasa Perancis dengan menggunakan strategi

peta konsep Jumlah pertanyaan angket terdiri dari 20 butir pertanyaan. Untuk

meneliti hasil angket, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

F x 100 %

N

Keterangan:

F : Frekuensi jawaban dari tiap responden

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

37

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : Jumlah responden

100% : Presentase tiap jawaban responden

(Sudjana, 2014, hlm.131)

Agar lebih mudah dalam menginterpretasikan hasil perhitungan, dapat

dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.9

Presentase Analisis Hasil Angket

Presentase Penjelasan

0% Tidak ada yang menjawab

1-25% Sebagian kecil yang menjawab

26-49% Hampir setengahnya yang menjawab

50% Setengahnya yang menjawab

51-75% Sebagian besar yang menjawab

76-99% Hampir seluruhnya yang menjawab

100% Seluruhnya yang menjawab

(Sudjana, 2014, hlm.131)

3.9 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian diperlukan agar proses penelitian berjalan teratur sesuai

dengan yang telah direncanakan, Prosedur penelitian meliputi tahap persiapan dan

tahap pelaksanaan.

3.9.1 Tahapan Persiapan

Pada tahap ini, peneliti melakukan kajian pustaka, dalam arti peneliti

mencari teori-teori yang relevan dengan judul dan tujuan penelitian ini.

Selanjutnya peneliti membuat instrument penelitian.Instrument penelitian yang

digunakan adalah tes dan angket. Langkah selanjutnya, peneliti memohon

kesediaan dosen pembimbing ahli untuk menilai kelayakan instrument ini. Tahap

ini disebut expert judgement.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

38

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti mempersiapkan beberapa proses selama

penelitian dilakukan. Tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap

yaitu pelaksanaan prates, pemberian perlakuan, dan pelaksanaan pascates.

1. Pelaksanaan prates

Prates bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa

dalam berbicara bahasa perancis sebelum menggunakan strategi peta

konsep. Pada tahap prates, mahasiswa diperintahkan untuk

mempresentasikan diri atau se presenter dalam bahasa Perancis di depan

kelas.

2. Pemberian perlakuan

Pada saat memberikan perlakuan, peneliti menerapkan strategi peta

dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan rencana

pembelajaran awal. Di bawah ini adalah beberapa langkah kegiatan

pembelajarannya :

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal mahasiswa dipersiapkan untuk memasuki kegiatan

pembelajaran. Pertama dimulai dengan mengucapkan salam, pengecekan

kehadiran dari responden kemudian menanyakan sekilas sejauh mana

proses kegiatan pembelajaran berbicara (Production Orale) telah

terlaksana. Kemudian responden diberitahukan mengenai tujuan dari

pembelajaran sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

b. Kegiatan inti

Pada tahap kedua ini adalah tahap dimana peneliti mulai menjelaskan

dan memperkenalkan pembelajaran berbicara menggunakan strategi peta

konsep. Tingkatan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah jenjang

A1 CECRL. Berikut ini adalah rincian tahapan-tahapan yang dilakukan:

1) Peneliti menjelaskan secara singkat mengenai pengertian dan

tujuan strategi pembelajaran peta konsep kepada mahasiswa.

2) Kemudian, mahasiswa dibentuk berdasarkan kelompok belajar

yang terdiri dari 6 orang.

3) Setiap kelompok akan diberikan kertas peta konsep.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/31795/6/S_PRS_1300855_Chapter 3.pdf · Perancis Mahasiswa semester 1 Departemen Pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

39

Settry Kurnia Prihantini, 2017 IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Setiap kelompok menulis kata kunci di bagan peta konep

5) Setiap kelompok maju untuk berbicara memaparkan kata kunci

yang telah ditulis di bagan peta konsep secara bergilir

c. Kegiatan Akhir

Kegiatan pada tahap akhir pembelajaran adalah membantu para

responden/pembelajar membuat kesimpulan secara keseluruhan peta

konsep yang telah diberikan dan hasil pelaksanaan pembelajaran

menggunakan strategi peta konsep, serta mengarahkan setelah mengetahui

dan menggunakan strategi tersebut.

3. Pelaksanaan pascates

Pascates bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

berbicara bahasa Perancis sesudah menggunakan strategi peta konsep. Tes

diberikan dengan tema présenter la famille