bab iii metode perancangan 3.1 diagram alir...
TRANSCRIPT
38
BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1 Diagram Alir Konsep
Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz (1977) telah menetapkan
strategi untuk pengembangan solusi yang bertujuan untuk meningkatkan
probalitas keberhasilan teknis dan ekonomi desain produk. Setiap fase
proses perancangan berakhir pada hasil akhir fase, hasil fase tersebut
kemudian menjadi masukan fase yang mendahuluinya.
Berikut diagram alir konsep perancangan.
39
Gambar 3.1 : Diagram alir perancangan Pencetakan Pellet Serbuk
Kayu.
Mulai
Data Perancangan
Konsep Desain
Perhitungan Komponen
Evaluasi
<
Selesai
Tidak
Ya
Gambar dan Dimensi
40
3.1.1 Identifikasi Masalah
Perancangan dengan desain pembuat pellet serbuk kayu jati
dengan rotasi roller yang berjumlah 3, untuk menekan bahan baku
serbuk kayu jati dengan kapasitas 250 kg / jam melalui lubang disc
dengan diameter 8 mm dan tinggi 10 mm. Adapun spesifikasi
desain perancangan alat pencetak pellet serbuk kayu jati yang di
rancang ialah :
1. Menggunakan disc D : 200 mm, ketebalan disc 1 mm.
2. Untuk penggerak penekan nya serbuk kayu jati
menggunakan roller yang berjumlah 3 yang di transmisikan
menggunakan pully dan v – belt, untuk pully digunakan
sebanyak 2 buah pulley dan satu sabuk: ,
, jarak sumbu poros (C) = 500 mm.
3. Untuk penggerak mula, menggunakan motor listrik dengan
kecepatan = 60 rpm . dan putaran pulli yang digerakkan
= 50 rpm .
4. Poros menggunakan D : 30 mm, dengan menggunakan
pasak sebanyak satu buah pada setiap sisi poros.
5. Untuk pembuatan rangka pencetak pellet serbuk kayu jati
horizontal .
41
3.1.2 Pengumpulan Informasi
pellet serbuk kayu jati merupakan Pelet merupakan salah satu bentuk energi
biomassa , Menurut Leach dan Gowen (1987), metode densifikasi untuk
pembuatan pelet atau briket dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu sistem
tekanan rendah seperti mesin pengempa manual dan mekanis serta sistem
tekanan tinggi seperti roller, piston atau screw extrusion. Dan saya merancang
menggunakan typer roller . Bahan bakar pelet memiliki diameter antara 3-12
mm dan panjang bervariasi antara 6–25 mm. Pelet diproduksi oleh suatu alat
dengan mekanisme pemasukan bahan secara terus-menerus serta mendorong
bahan yang telah dikeringkan dan termampatkan melewati lingkaran baja
dengan beberapa lubang yang memiliki ukuran tertentu. Proses pemampatan ini
menghasilkan bahan yang padat dan akan patah ketika mencapai panjang yang
diinginkan (Ramsay 1982).
Industri penggergajian kayu, disamping menghasilkan kayu gergajian
sebagai produk utamanya, juga menghasilkan limbah berupa sebetan,
potongan dan serbuk kayu yang rata-rata 40% dari volume bahan baku kayu
gelondongan (Anonim, 2004). hasil pengolahan dari limbah kayu menjadi
serbuk kayu. Maka dari itu perancangan mesin pencetak pellet serbuk kayu,
dengan prinsip kerja yang sama pada umumnya, untuk mengetahui komponen
mesin pencetak pellet yang efisien, praktis dan mudah. untuk mengetahui
komponen mesin pencetak pellet yang efisien, praktis dan mudah. Namun
memiliki kelebihan dari segi perancangan tidak terlalu sulit, ukuran mesin
lebih sederhana.
42
3.1.3 Penetapan Konsep
Mesin pencetak pellet serbuk kayu dirancang harus
memenuhi kriteria – kriteria yang sesuai dengan tuntutan yang
diinginkan . Konsep tersebut diambil dari berbagai informasi yang
telah didapatkan dari langkah sebelumnya, dan dijadikan dasar
dalam perancangan .
Untuk lebih memperjelas pengonsepan maka perlu dibuat
daftar tuntutan yang sangat berhubungan dengan perancangan
mesin, pencetak pellet serbuk kayu ini sebagai gambaran
spesifikasi mesin.
Tabel 3.1 : Daftar Tuntutan
No. Daftar Tuntutan Spesifikasi
1.
Tuntutan Utama
Banyak roller 3 buah
Penghancuran Material Serbuk kayu jati
Kapasitas 250 kg
Sumber Penggerak Motor listrik
2. Tuntutan Kedua
Bahan yang diolah mesin pellet
Besar bahan awal untuk diolah Berbentuk silindris
dengan diameter 8
mm dan panjang 10
mm
3.
Keinginan
Mudah dioperasikan
Cara kerja mesin yang tidak rumit
Mudah dalam perawatan
Mudah dalam proses perakitan
43
Gambar 3.2 : Fungsi Bagian
Setelah dilakukan pembuatan alternatif dari masing – masing fungsi
bagian dan menghasilkan beberapa konsep dari rancangan maka didapat konsep
terpilih berdasarkan metode perancangan.
Berikut merupakan konsep terpilih :
Gambar 3.3 : Konsep Rancang Mesin Pencetak Pellet Serbuk Kayu
Mesin pencetak pellet
serbuk kayu jati
Fungsi
Penggerak
Fungsi Sistem
Trasmisi
Penerus putaran Fungsi
Penumbukan
Fungsi
Frame
Penerus poros Fungsi Bantalan / Tumpuan
44
3.2 Diagram Alir Perancangan pencetak pellet serbuk kayu
Diagram alir perancangan merupakan suatu proses kelanjutan dari
diagram alir konsep diatas. Diagram alir perancangan ini menyangkut
proses perancangan part hingga gambar detail akhir.
3.2.1 Komponen Perancangan pencetak pellet serbuk kayu
Dalam perancangan ini nantinya akan ditentukan dimensi dari
berbagai part yang nantinya dijadikan satu (assembly). Adapun
part-part tersebut adalah :
1. Hooper
hopper juga dapat di desain sesuai daya tampung kapasitas mesin
yang akan direncanakan. Untuk mendapatkan kapasitas yang cukup
banyak maka dari itu pemilihan komponen hopper dalam
perancangan ini adalah hopper berbentuk silinder / tabung.
2. Frame
Pembuatan frame ini berguna sebagai dudukan /
penyangga untuk hooper, dan part – part lainnya. Dalam penentuan
dimensinya, frame dipengaruhi oleh putaran, getaran, dan beban
yang akan di tompangnya.
3. Poros
Poros merupakan tempat dimana beban yang diterima dari
roller saat berputar, sehingga perhitungan poros ditentukan
memiliki kemampuan dalam mengatasi ketahanan terhadap
kelelahan ( fatique).
45
4. Roller
Roller sebagai penggerak untuk menekan / menumbuk
serbuk kayu kedalam lubang yang berada di disc dengan putaran
dan dimensi yang telah di tentukan.
5. disc
Perhitungan lubang disc ini untuk menentukan dimensi
pellet serbuk kayu , dimana diameter lubang yang telah ditentukan
haruslah sesuai dengan kapasitas yang telah direncanakan.
6. Pully
Perencanaan pully ini dilakukan guna mencari putaran dan
dimensi yang telah diinginkan, pully mempunyai peranan penting
untuk mengatur kecepatan putaran agar bisa stabil seperti yang
telah direncanakan.
7. Motor listrik
Perhitungan motor ini untuk menentukan kecepatan
putaran, dimana dalam pemilihan motor memiliki peranan penting
untuk mementukan kinerja dari mesin pencetak pellet serbuk kayu.
8. Serbuk kayu jati
setiap pelleting digunakan bahan baku serbuk kayu jati , Perekat
atau tepung tapioka 5 % dari total campuran dan pemberian air dilakukan
dengan 50 ml dan yang dipakai bahan baku yaitu serbuk kayu jati dengan
massa jenis 0,79 gr/cm3 (djeni hendra 2012).
46
9. V - Belt
Untuk mendapatkan v – belt yang sesuai dengan ukuran
pully yang telah ditentukan, maka dilakukan perhitungan untuk
mencari ketahanan dan dimensi yang cocok sesuai dengan
perhitungan pully.
10. Bearing
Pemilihan bearing haruslah sesuai dengan kekuatan,
ketahan dan dimensi yang sama seperti perhitungan poros. Dimana
beaering haruslah mampu menopang dan menahan poros saat
berputar, makan perlu dilakukan perhitungan untuk bearing.
11. Pasak
Dalam perencanaan pasak, perlu dilakukan perhitungan
dimana fungsi dari pasak sendiri sebagai pengunci atau penahan
pully saat berputar, Maka dilakukan perhitungan terhadap pasak.
Angki A. Rachmat. (2008).
47
3.3 Prinsip Solusi
Langkah selajutnya adalah pencarian prinsip solusi untuk sub-
fungsi metode yang digunakan adalah metode kombinasi yaitu dengan
mengkombinasiakan semua solusi yang ada dalam bentuk matriks.
Adapun prinsip solusi sebagaimana terlihat pada tabel 3.2
Bustami Ibrahim, Hary Sukma Pradinata (2015).
Tabel 3.3 : Matrik Solusi
No. Prinsip Solusi
dan Sub Fungsi
1
2
3
4
A. Mengubah energi
input menjadi
energi output
B. Penerus dan
Pereduksi Daya
C. Bentuk - Bentuk
Frame
D. Jenis – Jenis
hooper
48
3.4 Mengkombinasikan Dan Menetapkan Prinsip Kerja Yang Cocok
Penentuan kombinasi ditujunjukan dengan tabel pemilihan variasi
struktur fungsi untuk mesin pencetak pellet serbuk kayu, pada tabel
dibawah ini terdapat pemilihan dari sub – fungsi sehingga menjadi prinsip
solusi secara keseluruhan yang memungkinkan untuk diwujudkan dengan
memilih kriteria pemilihan dengan benar. Dari tabel dibawah, didapatkan
alternative solusi perancangan mesin pencetak pellet serbuk kayu sebagai
berikut :
VARIAN 1 = A1, B1, C3, D1
VARIAN 2 = A1, B2, C3, D1
VARIAN 3 = A1, B3, C3, D1
VARIAN 4 = A1, B4, C3, D1
Maka alternatif yang sesuai dengan mesin pencetak pellet serbuk kayu adalah
VARIAN 1
49
Tabel 3.4 : Matriks morfologi mesin pencetak pellet serbuk kayu
No. Prinsip Solusi
dan Sub Fungsi
1
2
3
4
A. Mengubah energi
input menjadi
energi output
B. Penerus dan
Pereduksi Daya
C. Bentuk - Bentuk
Frame
D. Jenis – Jenis
Putaran Tabung
3.4.1 Perhitungan Komponen
Perhitungan komponen untuk mesin yang akan dirancang sangat
penting, karena didalam perhitungan ini kita dapat mengetahui kekuatan
bahan, ukuran, dan lain – lain. Perhitungan komponen yang dihitung
meliputi : Hopper, Pasak, Poros, roller, disc , Rangka, Bantalan, Puli dan
Sabuk – V.
3.4.2 Evaluasi
Setelah perhitungan dari masing – masing komponen maka setiap
komponen harus dilakukan evaluasi. Evaluasi ini sangat penting dalam
sebuah perancangan, langkah ini bertujuan untuk mengetahui apakah
komponen yang kita rancang aman atau tidak.
3.4.3 Gambar dan Dimensi
Setelah dilakukannya seluruh tahap – tahap berupa pengolahan
data, konsep desain, perhitungan komponen dan tidak lepas dari
evaluasi akhir, maka barulah gambar beserta dimensi sesungguhnya yang
akan dirancang dapat direalisasikan.