bab iii metode penelitian -...

21
Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini peneliti akan memaparkan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Tanjungsiang. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada di lapangan, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik. Isi dari bab III ini terdiri dari lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, fokus penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Lokasi dan Subjek Penelitian Menurut Nasution (dalam Murron, 2013, hlm. 35) lokasi penelitian menunjukan pada tempat atau lokasi sosial dimana penelitian dilakukan, yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang diobservasi. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Tanjungsiang yang beralamat di Jl. Raya Tanjungsiang Km. 32, Kabupaten Subang. Pada penelitian ini yang mejadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B, yang berjumlah 33 orang siswa. Pemilihan siswa kelas VIII B didasarkan pada pertimbangan bahwa di dalam kelas tersebut terdapat masalah yang memerlukan tindakan dan perbaikan. Permasalahan yang terdapat di kelas tersebut adalah rendahnya ecoliteracy ditandai dengan rendahnya kesadaran siswa dalam hal menjaga kebersihan kelas. B. Desain Penelitian Dalam penyelesaian masalah rendahnya ecoliteracy melalui pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tanjungsiang tepatnya kelas VIII B, peneliti menawarkan alternatif pemecahan masalah menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas dengan model Spiral yang dikemukakan Kemmis dan Taggart (1998). Kebanyakan penelitian tindakan kelas

Upload: vanxuyen

Post on 07-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini peneliti akan memaparkan mengenai metode yang

digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan di kelas VIII B SMP Negeri

1 Tanjungsiang. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk

menjawab masalah yang ada di lapangan, sehingga tujuan dari penelitian dapat

tercapai dengan baik. Isi dari bab III ini terdiri dari lokasi dan subyek

penelitian, desain penelitian, metode penelitian, fokus penelitian, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Menurut Nasution (dalam Murron, 2013, hlm. 35) lokasi penelitian

menunjukan pada tempat atau lokasi sosial dimana penelitian dilakukan, yang

dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang

diobservasi. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1

Tanjungsiang yang beralamat di Jl. Raya Tanjungsiang Km. 32, Kabupaten

Subang.

Pada penelitian ini yang mejadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B,

yang berjumlah 33 orang siswa. Pemilihan siswa kelas VIII B didasarkan pada

pertimbangan bahwa di dalam kelas tersebut terdapat masalah yang memerlukan

tindakan dan perbaikan. Permasalahan yang terdapat di kelas tersebut adalah

rendahnya ecoliteracy ditandai dengan rendahnya kesadaran siswa dalam hal

menjaga kebersihan kelas.

B. Desain Penelitian

Dalam penyelesaian masalah rendahnya ecoliteracy melalui pemanfaatan

lingkungan sekitar dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tanjungsiang

tepatnya kelas VIII B, peneliti menawarkan alternatif pemecahan masalah

menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas dengan model Spiral yang

dikemukakan Kemmis dan Taggart (1998). Kebanyakan penelitian tindakan kelas

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

29

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar

dalam merumuskan masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah perencanaan,

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah gambar

desain penelitian model Kemmis dan Taggart sebagai berikut.

Gambar 3.1

Model spiral dari Kemmis dan Taggart

Wiriaatmadja (2012, hlm. 66)

Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Refleksi awal

Tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi yang

relevan dengan tema penelitian. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

30

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang

selanjutnya akan dirumuskan menjadi masalah penelitian dan tujuan penelitian.

2. Perencanaan

Penyusunan perencanaan dilakukan berdasarkan refleksi awal yang telah

dilakukan sebelumnya. Menurut Arikunto,dkk (2009, hlm. 18) dalam tahap

penyusunan rancangan, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu

mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah

instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi

selama tindakan berlangsung. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang

akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan

sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu

disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai

dengan kondisi nyata yang ada.

Berdasarkan analisis masalah yang diperoleh ketika melaksanakan observasi

awal, peneliti dan guru mitra menyusun serangkaian rencana kegiatan sebagai

berikut:

a. Menentukan kelas yang akan menjadi subjek penelitian dengan

mempertimbangkan beberapa hal diantaranya sesuai dengan permasalahan

yang akan diteliti.

b. Melakukan pengamatan pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan

sebagai subjek penelitian

c. Meminta kesediaan guru mitra atau teman sejawat untuk menjadi kolaborator

dan observer peneliti.

d. Menentukan waktu penelitian

e. Menyusun RPP yang akan digunakan saat proses pembelajaran dalam kegiatan

penelitian.

f. Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran sehingga dapat mengukur peningkatan ecoliteracy melalui

pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS.

g. Merencanakan pengolahan data hasil yang diperoleh dari penelitian.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

31

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai

upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman

pada rencana tindakan. Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang

telah dibuat sebelumnya.

Tindakan dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Adapun langkah-langkah pada tahapan tindakan yang akan

dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti

dan guru mitra yaitu tindakan yang sesuai dengan RPP yang telah disusun.

b. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS yakni melakukan

kegiatan belajar mengajar baik didalam atau diluar kelas, menggunakan media

pembelajaran dan pembuatan produk dari daur ulang sampah.

c. Melakukan pengamatan secara teliti baik saat proses pembelajaran ataupun

diluar pembelajaran untuk melihat perubahan sikap siswa dalam menjaga

kebersihan.

d. Menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebagai alat observasi

untuk melihat dan mencatat aktivitas siswa ketika guru memanfaatkan

lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS.

e. Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra berdasarkan hasil pengamatan.

f. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil tindakan yang telah

dilakukan.

4. Pengamatan (Observasi)

Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan

yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Kegiatan pengamatan ini

berfungsi untuk mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberikan pada

subjek penelitian yakni kelas VIII B SMP Negeri 1 Tanjungsiang. Dalam tahapan

ini peneliti mencatat kekurangan dalam setiap tindakan yang dilakukan

sebelumnya untuk dilakukannya perbaikan pada pertemuan selanjutnya.

Dalam tahapan ini, peneliti akan mengamati semua aktivitas peserta didik

baik saat proses pembelajaran berlangsung maupun di luar jam pelajaran

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

32

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(istirahat). Pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar

observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi:

a. Fokus aktivitas peserta didik di kelas yaitu dengan pemanfaatan lingkungan

sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS

b. Kegiatan siswa pada saat istirahat, bagaimana kesadaran mereka saat

membuang sampah dan mengurangi jumlah sampah dengan cara membawa

botol minum dan makanan dari rumah.

c. Catatan Lapangan dan wawancara dengan siswa sebelum dan setelah tindakan

Lembar observasi berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi di kelas maupun diluar kelas (Istirahat) dan

memberikan solusi sebagai tindakan awal untuk mengatasi permasalahan yang

dialami siswa.

5. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,

interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.

Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil

atau dampak dari tindakan. Refleksi biasanya dibantu dengan adanya diskulsi

antara peneliti dengan patner sehingga membarikan dasar perbaikan rencana pada

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

Siklus akan kembali ke tahap perencanaan, jika pada siklus pertama tidak

membuahkan hasil yang diharapkan. Kembali membuat perencanaan ulang untuk

menerapkan model pembelajaran, dan hal tersebut terus berlangsung selama

belum mencapai hasil yang diinginkan.

Refleksi bertujuan untuk mengetahui perubahan sebagai akibat dari tindakan

yang telah dilakukan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan kegiatan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan

dilaksanakan.

b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk dilakukan pada siklus selanjutnya.

c. Mendiskusikan hasil observasi dengan dosen pembimbing.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

33

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Metode yang dipilih oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2010, hlm. 11) yang mengemukakan

bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang mengkombinasikan prosedur

penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam

disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang

terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Dari pernyataan diatas, PTK dilakukan untuk memahami apa yang

sebenarnya terjadi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Jika ditemukan

permasalahan maka PTK ini bertujuan untuk perbaikan atas masalah yang terjadi.

Sejalan dengan hal itu, Kemmis (dalam Hopkins, 2011, hlm.87) menyatakan

bahwa

Penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penyelidikan reflesksi diri

yang dilaksanakan oleh partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk

pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam: a)

praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri, b) pemahaman mereka

tentang praktik-praktik ini, dan c) situasi yang melingkupi pelaksanaan

prkatik-praktik tersebut. Penelitian ini akan benar-benar memberdayakan

jika dilaksanakan oleh para partisipan secara kolaboratif meskipun ia tak

jarang dilaksanakan oleh individu-individu, dan terkadang bekerjasama

dengan ‘orang luar’. Dalam pendidikan, penelitian tindakan dilaksanakan

sebagai usaha pengembangan kurikulum berbasis sekolah, pengembangan

rofesional, program-program pengembangan sekolah, pengembangan

kebijakan dan perencanaan sistem.

Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, peneliti memahami bahwa PTK

adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti (guru) bersama dengan

guru mitra untuk berkolaborasi merancang, melaksanakan, dan merefleksikan

tindakan (tratment) yang dilakukan dalam suatu siklus untuk menyelesaikan suatu

permasalahan dalam pembelajaran dan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

di kelas. Dalam hal ini guru dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam

praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Adapun tiga prinsip PTK menurut Kunandar (2008, hlm. 44) yakni, (1)

adanya partisispasi dari peneliti dan suatu program atau kegiatan; (2) adanya

tujuan untuk meningatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian

tindakan tersebut; (3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

34

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu program atau kegiatan. Kemudian karakteristik dari PTK menurut Kunandar

(2008, hlm. 58-60) diantaranya:

1. On the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah ril atau

nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan

atau tanggung jawab peneliti)

2. Problem solving oriented (Berorientasi pada pemecahan masalah)

3. Improvement oriented (berorientasi pada peningkatan mutu)

4. Ciclic (siklus). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan

tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau observasi dan analisis atau

refleksi.

5. Action Oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada tindakan (treatment)

tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.

6. Pengkajian terhadap dampak tindakan.

7. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipacu oleh ermsalahan-permasalahan

praktis yang dihadpi oleh guru dalam PBM di kelas.

8. Participatory (Collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan

bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Hal ini diperlukan untuk

mendukung objektivitas dari hasil PTK.

9. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

10. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dalam beberapa siklus yang terdiri

dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan

(observation), dan refleksi (refleksion) dan selanjutnya diulang kembali dalam

beberapa siklus.

Untuk itulah metode penelitian tindakan kelas ini dipilih karena dari

karakter judul pun menunjukan bahwa kasus yang diangkat bertujuan untuk

memperbaiki persoalan nyata dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas

yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa. Dengan

demikian adanya PTK diharapkan agar meningkatkan mutu hasil pendidikan

melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas, dengan mengembangkan

berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa serta dan

dapat meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga pendidikan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

35

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun manfaat PTK menurut Kunandar (2008, hlm. 68) dapat dilihat dari

dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis.

1. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan

pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki

mutu pembelajaran dalam jangka pendek.

2. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain:

a. Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu

dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara rutin

merupakan wahana pelaksanakan inovasi pembelajaran.Oleh karena itu, guru

perlu selalu mecoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan

pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan

suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas.

b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan

PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran

praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan

situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui

proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kratif, efektif, dan menyenangkan.

D. Fokus Penelitian

Untuk mempermudah dan menghindari salah tafsir dalam penelitian ini,

maka di bawah ini terdapat beberapa definisi yang akan menjelaskan secara rinci

mengenai konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

Holilah (2014, hlm 31) menyatakan bahwa ecoliteracy merupakan

kompetensi untuk memahami sistem alam (natural system) yang memungkinkan

kehidupan di muka bumi terus berlangsung (sustainable). Dalam hal ini

kehidupan manusia di muka bumi akan terus berlangsung jika manusia tersebut

bisa memahami sistem alam dengan bekerkasama menjaga kelestarian lingkungan

dan dengan cara melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak merusak alam.

Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Capra (dalam Keraf, 2013) bahwa:

Melek ekologi atau ecoliteracy adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan manusia yang sudah mencapai tingkat kesadaran tinggi

tentang pentingnya lingkungan hidup. Ecoliteracy adalah singkatan dari

ecological literacy. Ecoliteracy berasal dari dua kata, yaitu eco dan literacy.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

36

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eco berasal dari kata bahasa Yunani, oikos artinya rumah tangga, atau

dalam pemahaman luas berarti alam semesta, bumi tempat tinggal semua

kehidupan, habitat atau rumah tempat tinggal kehidupan. Eco kemudian

secara umum dipahami dan digunakan untuk kata lingkungan hidup.

Ecological merupakan kata sifat dalam bahasa Inggris untuk kata ecology.

Literacy dalam bahasa Inggris artinya melek huruf. Kata itu

menggambarkan keadaan orang yang tidak lagi buta huruf, orang yang

sudah tahu membaca dan menulis. Dalam pengertian luas, istilah tersebut

berarti keadaan dimana orang sudah paham atau tahu tentang sesuatu.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, peneliti dapat memperoleh

gambaran bahwa ecoliteracy adalah suatu keadaan dimana manusia sudah

memahami arti pentingnya lingkungan hidup, pentingnya menjaga dan pentingnya

merawat ekosistem sebagai tempat tinggal dan tempat berlangsungnya kehidupan.

Adapun dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan lingkungan sekitar

siswa sebagai sumber belajar IPS. Dalam praktiknya penerapan dapat berupa

penggunaan barang-barang yang tidak terpakai sebagai media pembelajaran,

menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar, pembelajaran di luar kelas,

dan pemberian tugas untuk membuat sebuah karya dari barang-barang daur ulang.

Menurut Kurniawati (2010) dampak positif dari diterapkannya pendekatan

lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu

yang ada di lingkungannya. Seandainya kita renungi empat pilar pendidikan yakni

learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk

menjadi jati dirinya), learning to do (Belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan

learning to life together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui

pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh

guru. Untuk itu, dengan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebgai sumber

belajar IPS diharapkan. mampu menerima informasi dan pengetahuan secara

menyeluruh dan bermakna mengenai materi pembelajaran serta dapat

meningkatkan motivasi siswa karena pembelajaran dikemas secara menarik.

Selain itu tujuan utama dari pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar IPS ini adalah meningkatkan ecoliteracy dalam diri siswa

E. Instrumen Penelitian

Untuk pengumpulan data yang dibuhkan adalah instrumen penelitian.

Adapun instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

37

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan perangkat yang digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan dalam

pemanfaatan lingkunan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS. Lembar

observasi yang disusun memuat 5 indikator yang telah peneliti kembangkan yaitu

mengembangkan empati terhadap segala bentuk kehidupan (developing empathy

for all forms of life), mempraktikan keberlangsungan hidup sebagai tindakan

kelompok mayarakat (embracing sustainability as a community practice),

membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat (making the invisible

visibel), mengantisipasi dampak tidak terduga (anticipating unintended

consequences), dan memahami bagaimana kehidupan alam berlangsung

(understanding how nature sustains life). Adapun pada penelitian ini peneliti

memfokuskan pada peningkatan ecoliteracy khususnya dalam menjaga kebersihan

kelas. Pengisian setiap lembar observasi dilakukan dengan menggunakan tanda

check list () pada salah satu kolom yang telah disediakan. Kriterianya yaitu baik,

cukup, kurang. Selain itu, lembar observasi juga berfungsi untuk melihat

kesesuaian antara perencanaan dengan keterlaksanaan di dalam kelas dan untuk

melihat peningkatan ecoliteracy selama proses pembelajaran dengan

memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belaja IPS. Berikut di

bawah ini, instrumen observasi siswa:

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Ecoliteracy Siswa

Kelas :

Hari/Tanggal :

Siklus ke- :

Indikator Aspek yang

Diamati

Skala Nilai

Baik (B) Cukup (C) Kurang (K)

Mengembangkan

empati terhadap

segala bentuk

kehidupan

(Developing

Tidak

membuang

sampah

sembarangan

Jika

memenuhi

seluruh

aspek yang

diamati

Jika

memenuhi

sekurang-

kurangnya

dua aspek

Jika hanya

memenuhi

satu aspek

yang diamati

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

38

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

empathy for all

forms of life) Melaksanakan

piket harian

tanpa paksaan

yang diamati

Membersihkan

sepatu ketika

masuk ke

kelas

Mempraktikan

Keberlangsungan

Hidup Sebagai

Tindakan

Kelompok

Mayarakat

(Embracing

sustainability as

a community

practice)

Menegur

teman yang

membuang

sampah

sembarangan

dengan sopan

Jika

memenuhi

seluruh

aspek yang

diamati

Jika

memenuhi

sekurang-

kurangnya

dua aspek

yang diamati

Jika hanya

memenuhi

satu aspek

yang diamati

Mengingatkan

teman untuk

membuang

sampah pada

tempatnya

Mengajak

teman

membawa

tempat makan

atau minum

agar

mengrangi

sampah

Membuat

Sesuatu yang

Tidak Terlihat

Menjadi Terlihat

(Making the

invisible visibel)

Mengetahui

bahaya

penggunaan

plastik dan

sterofoam Jika

memenuhi

seluruh

aspek yang

diamati

Jika

memenuhi

sekurang-

kurangnya

dua aspek

yang diamati

Jika hanya

memenuhi

satu aspek

yang diamati Membuang

sampah

organik dan

anorganik

sesuai

tempatnya

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

39

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengetahui

pemanfaatan

sampah

organik dan

anorganik

Mengantisipasi

Dampak Tidak

Terduga

(Anticipating

unintended

consequences)

Membawa

tempat

makan/minum

yang bisa

digunakan

berulang-

ulang Jika

memenuhi

seluruh

aspek yang

diamati

Jika

memenuhi

sekurang-

kurangnya

dua aspek

yang diamati

Jika hanya

memenuhi

satu aspek

yang diamati

Mendaur

ulang sampah

Bangga

menggunakan

barang-barang

yang berbahan

dasar daur

ulang sampah

Memahami

Bagaimana

Kehidupan Alam

Berlangsung

(Understanding

how nature

sustains life)

Peka terhadap

permasalahan

alam

disekitarnya

Jika

memenuhi

seluruh

aspek yang

diamati

Jika

memenuhi

sekurang-

kurangnya

dua aspek

yang diamati

Jika hanya

memenuhi

satu aspek

yang diamati

Mengetahui

dampak

negatif jika

tidak

memelihara

lingkungan

Mampu

memberikan

solusi untuk

permasalahan

lingkungan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

40

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterangan:

B = Baik = 3

C = Cukup = 2

K = Kurang = 1

Total Skor = 12

15-11 = Sudah terbiasa

10-6 = Kadang-kadang

5-1 = Belum terbiasa

2. Pedoman Wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai

pembelajaran IPS dengan menafaatkan lingkungan sekitar untuk meningkatkan

ecoliteracy. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman wawancara

untuk mengetahui pendapat siswa dan guru mengenai pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode inkuiri berbasis pengalaman sosial siswa. Wawancara yang

digunakan adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan beberapa

pertanyaan yang dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Untuk Siswa

(Pra Penelitian)

Responden :

Tempat :

Hari/Tanggal :

No. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apakah masih banyak

siswa yang membuang

sampah sembarangan?

2. Bagaimana sikap kamu

ketika melihat teman

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

41

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuang sampah

sembarangan?

3 Apakah jajanan yang

kamu beli

menggunakan plastik

atau sterofom?

4 Menurut kamu dengan

membawa tempat

makan atau minum

yang bisa digunakan

berulang-ulang dapat

mengurangi sampah?

5. Jika sampah berserakan

di kelas apakah guru

menegur untuk

membersihkannya?

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara Untuk Siswa

(Pasca Penelitian)

Responden :

Tempat :

Hari/Tanggal :

No. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

pembelajaran IPS dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber belajar?

2 Apakah menurut kamu pemanfaatan

lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar IPS dapat mengembangkan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

42

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sikap ecoliteracy?

3 Pada saat pembelajaran dengan

pemanfaatan lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar IPS manakah

yang membuat sikap ecoliteracy

kamu bertambah?

4 Apa perbedaan memanfaatkan

lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar IPS dengan pembelajaran

yang biasa dilakukan?

5 Kesulitan apa yang kamu peroleh

ketika pembelajaran dengan

memanfaatkan lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar IPS

dilaksanakan?

Tabel 3.4

Pedoman Wawancara Untuk Guru

(Pra Penelitian)

Responden :

Tempat :

Hari/Tanggal :

No. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apakah Bapak mempersiapkan

perencaan pembelajaran (RPP)

terlebih dahulu sebelum

pelaksanaan pembelajaran ?

2. Apakah Bapak mempersiapkan

metode dan media

pembelajaran terlebih dahulu

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

43

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelum pelaksanaan

pembelajaran ?

3. Bagaimana sikap Bapak dalam

menanggapi siswa yang

membuang sampah

sembarangan?

4. Bagaimana pendapat Bapak

menanggapi semakin banyak

penggunaan plastik dan

sterofom pada jajanan di

sekolah?

5. Bagaimana pendapat Bapak

apabila kegiatan belajar

menggunakan pemanfaatan

lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar IPS?

Tabel 3.5

Pedoman Wawancara Untuk Guru

(Pasca Penelitian)

Responden :

Tempat :

Hari/Tanggal :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Melihat rendahnya ecoliteracy yang

dimiliki oleh siswa menurut Bapak

apakah pemanfaatan lingkungan

sekitar siswa sebagai sumber belajar

IPS tepat untuk digunakan ?

2. Apakah RPP yang menjadi acuan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

44

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam kegiatan mengajar sesuai

dengan tahapan pemanfaatan

lingkungan sekitar siswa sebagai

sumber belajar IPS ?

3. Apakah selama kegiatan

pembelajaran berlangsung siswa

menunjukkan adanya peningkatan

indikator-indikator ecoliteracy?

4. Menurut pendapat Bapak, apa yang

menjadi kekurangan penelitian dalam

pemanfatan lingkungan sekitar siswa

sebagai sumber belajar IPS dalam

rangka meningkatkan ecoliteracy?

5. Bagaiamana komentar Bapak

mengenai penelitian ecoliteracy

dengan pemanfaatan lingkungan

sekitar siswa sebagai sumber belajar

IPS?

3. Studi Dokumentasi

Pengumpulan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran IPS.

Studi dokumen yang diambil oleh peneliti adalah berupa kurikulum dan pedoman

pelaksanaannya, silabus, RPP, tugas siswa, buku teks yang digunakan oleh siswa

saat pembelajaran serta foto atau rekaman dalam proses belajar pembelajaran.

Dokumentasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses

pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber

belajar IPS berlangsung dan bagaimana cara penerapannya. Alat yang menunjang

untuk studi dokumentasi yaitu kamera.

4. Catatan Lapangan

Hasil temuan di lapangan yang berkaitan dengan kondisi pembelajaran,

pengelolaan kelas, kegiatan guru dan kegiatan peserta didik semuanya dicatat

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

45

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam catatan lapangan yang kemudian digunakan sebagai bahan refleksi dan

analisis.

Tabel 3.6

Pedoman Catatan Lapangan

Hari/Tgl/Bulan :

Kelas/Sekolah :

Mata Pelajaran :

Waktu :

Waktu Deskripsi Komentar

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

46

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data diantaranya:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap

objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikuntoro, 1996, hlm. 145).

Observasi yang peneliti lakukan ialah mengamati di sekitar lingkungan kelas baik

subjek yang akan diteliti maupun keadaan kebersihan di setiap meja siswa .

Observasi dilakukan dari mulai peneliti masuk ruangan kelas hingga proses

belajar mengajar selesai.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal

kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan

hal-hal yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang

dipandang perlu dan memiliki relevasi dengan permasalahan penelitian tindakan

kelas (Kunandar, 2008, hlm. 157). Wawancara dilakukan kepada beberapa subjek

penelitian dan guru untuk mengetahui adanya peningkatan ecoliteracy melalui

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar IPS.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,

2011, hlm. 326). Misalnya dokumen yang berkaitan dengan siswa, guru maupun

sekolah seperti daftar hadir siswa, daftar nilai siswa dan sebagainya. Dokumentasi

bertujuan untuk mengungkap fakta atau kenyataan pada saat pelaksanaan

tindakan.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk menunjang pengambilan data-data lain

yang berkembang selama pelaksanaan PTK serta mencatat kemajuan, persoalan

yang dihadapi dan solusinya. Dalam catatan lapangan juga dapat mencatat hasil-

hasil refleksi dan hasil diskusi.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

47

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Analisis data

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 246), mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Langkah-langkah

analisis data diantaranya:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan

dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi (Sugiyono, 2011, hlm. 249).

Pada tahap ini peneliti menyeleksi beberapa data yang didapatkan dari

lapangan kemudian ditulis dalam bentuk deskripsi yang lebih rinci.Data yang

sudah direduksi memberikan gambaran yang akurat mengenai hasil

pengamatan di lapangan.

2. Penyajian Data

Untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan dengan mudah maka harus

dibuat dalam berbagai bentuk data menjadi sebuah tabel, bagan, diagram, dan

charts. Hal ini diperlukan agar mempermudan dan cepat memahami. Dengan

menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahamiapa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya, berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut

(Sugiyono, 2011, hlm. 249).

3. Verifikasi Data

kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi

merupakan tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan dengan peninjauan

kembali sebagai upaya untuk menguji kebenaran, dan kecocokannya. Menurut

Hopkins (dalam Wiraatmadja, 2010, hlm. 168) untuk menguji derajat

keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian, ada beberapa bentuk validasi

yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu :

a. Member Chek dilakukan untuk meninjau kembali keterangan-keterangan

atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari

narasumber tentang kebenaran data penelitian. Dalam kegiatan ini peneli

menginformasikan penemuan yang diperoleh baik kepada guru, maupun

peserta didik pada setiap akhir kegiatan pembelajaran.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/21729/6/S_PSIPS_1100147_Chapter3.pdf · observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a

48

Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Triangulasi yaitu kegiatan untuk memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk

atau analisis yang diperoleh peneliti dengan menggunakan sumber lain

yakni dengan membandingkan kebenaran data dengan sumber lain atau hasil

peneliti lain.

c. Audit Trail dilakukan dengan cara mendiskusikan kebenaran data beserta

prosedur pengumpulannya dengan guru untuk memperoleh data dengan

validasi yang tinggi

d. Expert Opinion dilakukan dengan cara pengecekan data terakhir terhadap

kesahihan temuan peneliti kepada pakar profesional. Dalam kegiatan ini

peneliti mengkonsultasikan temuan-temuannya kepada pembimbing

sehingga validasi data temuan yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya.