bab iii metode penelitian -...

25
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat penelitian adalah SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. SDN 01 Tanggel memiliki 6 kelas yang tersebar dari kelas 1-6. Setiap kelas rata-rata memiliki siswa antara 20-30 siswa. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran IPS, semester II tahun pelajaran 2015-2016. SDN 01 Tanggel terletak di Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Suasana SDN 01 Tanggel masih asri karena terletak di sebuah desa. Siswa memiliki tempat yang cukup untuk dapat belajar dan bermain di halaman sekolah yang cukup luas. Di samping sekolah terdapat lapangan sepak bola dan Kantor Kelurahan. Keadaan ini menjadi keuntungan SDN 01 Tanggel untuk dapat ikut mempergunakan lapangan dan memudahkan hubungan dengan pihak Kelurahan. Tenaga pengajar dan karyawan yang dimiliki SDN 01 Tanggel sudah memadahi, terlihat bahwa SDN 01 Tanggel memiliki 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas yang tersebar dari kelas 1 sampai kelas 6, guru agama islam, guru olah raga, pegawai perpustakaan, staf TU, dan penjaga sekolah. Semua memiliki peran dan ambil bagian dalam tugasnya masing-masing sebagai guru maupun karyawan. Dari beberapa guru, sudah ada 6 guru yang PNS, 3 guru tetap dan yang lain sebagai guru tidak tetap. Walaupun masih banyak guru tidak tetap, SDN 01 Tanggel masih memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberi gaji sesuai dengan standar yang disepakati daerah.

Upload: hadiep

Post on 15-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

Tempat penelitian adalah SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung,

Kabupaten Blora. SDN 01 Tanggel memiliki 6 kelas yang tersebar dari kelas 1-6.

Setiap kelas rata-rata memiliki siswa antara 20-30 siswa. Penelitian dilakukan

pada mata pelajaran IPS, semester II tahun pelajaran 2015-2016.

SDN 01 Tanggel terletak di Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung,

Kabupaten Blora. Suasana SDN 01 Tanggel masih asri karena terletak di sebuah

desa. Siswa memiliki tempat yang cukup untuk dapat belajar dan bermain di

halaman sekolah yang cukup luas. Di samping sekolah terdapat lapangan sepak

bola dan Kantor Kelurahan. Keadaan ini menjadi keuntungan SDN 01 Tanggel

untuk dapat ikut mempergunakan lapangan dan memudahkan hubungan dengan

pihak Kelurahan.

Tenaga pengajar dan karyawan yang dimiliki SDN 01 Tanggel sudah

memadahi, terlihat bahwa SDN 01 Tanggel memiliki 1 Kepala Sekolah, 6 guru

kelas yang tersebar dari kelas 1 sampai kelas 6, guru agama islam, guru olah raga,

pegawai perpustakaan, staf TU, dan penjaga sekolah. Semua memiliki peran dan

ambil bagian dalam tugasnya masing-masing sebagai guru maupun karyawan.

Dari beberapa guru, sudah ada 6 guru yang PNS, 3 guru tetap dan yang lain

sebagai guru tidak tetap. Walaupun masih banyak guru tidak tetap, SDN 01

Tanggel masih memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberi gaji sesuai

dengan standar yang disepakati daerah.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

37

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik subjek pennelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel

Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 24 siswa dengan

jumlah siswa laki-laki sebanyak 11 siswa, sedangkan siswa perempuan sebanyak

13 siswa. Semua siswa dalam kondisi normal, tidak ada yang memiliki riwayat

penyakit berbahaya. Siswa kelas 5 berasal dari latar belakang yang berbeda-

beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung, yang membedakan

dalam perilaku adalah didikan orang tua dan latar belakang ekonomi keluarga.

Sebagian besar siswa kelas 5 adalah anak dari petani. Kebanyakan orang tua siswa

menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah, karena mereka

kurang memperhatikan pendidikan anaknya. Disini yang menjadi sampel adalah

seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 24 siswa. Penelitian dilaksanakan

bekerjasama dengan guru kelas dan mengajar sebanyak 4 kali dalam dua siklus

dengan menyesuaikan jadwal belajar di SDN 01 Tanggel kabupaten Blora.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai seseorang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 38-39).

Macam-macam variabel menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel

yang lain, maka macam variabel yang digunakan peneliti ini, yaitu:

3.2.1.1 Variabel bebas (x)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x) adalah Metode Problem

Solving.

3.2.1.2 Variabel terikat (y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (y) adalah hasil belajar IPS.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

38

3.2.2 Definisi Operasional

3.2.2.1 Metode Problem Solving

Metode Problem solving (metode pemecahan masalah) adalah cara

menyampaikan pembelajaran dengan memberikan permasalahan kepada siswa

untuk dapat dipecahkan sendiri. Siswa tidak semata-mata diberi pengetahuan,

namun mereka mencari tahu sendiri pengetahuan itu dengan berbagai cara

pemecahan masalah. Langkah yang digunakan dalam pembelajaran problem

solving adalah merumuskan masalah, menelaah masalah, merumuskan hipotesis,

menguji hipotesis, menarik kesimpulan, dan membuat laporan.

3.2.2.2 Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa

setelah dia memperoleh pengetahuan baru. Perubahan ini dikategorikan sebagai

perubahan yang menyangkut aspek kognitif. Aspek kognitif dapat diukur dengan

memberikan penilaian sebelum dan sesudah kegiatan belajar. Pengertian hasil

belajar seperti yang diuraikan tadi dipertegas oleh Nawawi dalam Ahmad Susanto

(2013: 5) bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

39

3.3 Prosedur Penelitian / Rencana Tindakan

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan

meodel spiral dari Kemmis dan MC. Taggart. Penelitian ini akan menggunakan 2

siklus, setiap siklus akan ada 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi. Model tersebut digambarkan sebagai berikut:

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 2. Siklus penelitian tindakan kelas (Wijaya Kusumah & Dedi

Dwitagama 2010:21).

3.3.1 Siklus 1

3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan pada siklus I antara lain terdiri atas:

a. Merancang rencana pembelajaran siklus I.

b. Pembuatan alat peraga berupa permainan KAMU (kartu ilmu dan amplopnya)

c. Pembuatan lembar kerja siswa untuk menilai hasil belajarnya bersama

kelompok.

d. Pembuatan lembar observasi guru dan siswa yang akan digunakan untuk

mengobservasi/mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas pada mata

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

40

pelajaran IPS dengan penggunaan metode problem solving melalui permainan

KAMU.

3.3.1.2 Pelaksappnaan Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan Pertama

Tabel 5

Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama

Kegiatan Diskripsi Kegiatan

Aloka

si

waktu

Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Siswa dan guru berdoa bersama.

3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

kabar siswa.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5

menit

Kegiatan inti

1. Guru melakukan apersepsi.

2. Guru mengingatkan materi lalu.

3. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan

hal yang belum diketahuinya.

4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan

meminta 1 orang sebagai ketua kelompoknya.

5. Guru menjelaskan aturan permainan KAMU

dan langkah pembelajaran dengan metode

problem solving.

6. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

Fase1

7. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu

oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main

KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai

75

menit

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

41

dikerjakan. Materi ajar berupa usaha-usaha

yang dilakukan dalam memperoleh

kemerdekaan, serta pentingnya merumuskan

dasar Negara sebelum memproklamasikan

kemerdekaan.

Fase2

8. Siswa mencari sebab akibat dari badan usaha

persiapan kemerdekaan.

9. Siswa mencari informasi tentang badan usaha

persiapan kemerdekaan.

Fase 3

10. Siswa membuat hipotesa jawaban.

Fase 4

11. Siswa menguji hipotesa.

12. Siswa mencari jawaban dari pengujian

hipotesa dan membuat kesimpulan berupa

laporan hasil diskusi. Hasil diskusi dituangkan

dalam bentuk tulisan, gambar, atau diagram

sesuai dengan perintah yang terdapat dalam

kartu.

13. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

diminta maju untuk mempresentasikan hasil

kerja yang telah diselesaikan pada lembar

kerja.

14. Kelompok yang belum mendapat giliran maju,

mengoreksi hasil kerjanya sehingga

memperoleh jawaban yang benar.

Fase 5

15. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

belum mengerti tentang pelajaran hari ini

untuk bertanya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

42

16. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang

pelajaran.

Kegiatan

Penutup Fase 5

1. Siswa membuat kesan pembelajaran.

2. Evaluasi.

3. Refleksi dan pesan moral.

25

menit

Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

5 melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya

kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan perbaikan pada

tahap berikutnya.

b. Pertemuan kedua

Tabel 6

Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Kedua

Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

waktu

Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Siswa dan guru berdoa bersama.

3. Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar

siswa.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5 menit

Kegiataninti

1. Guru melakukan apersepsi.

2. Guru mengingatkan materi lalu.

3. Guru menjelaskan tentang beberapa tokoh

75

menit

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

43

pejuang kemerdekaan dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan

meminta 1 orang sebagai ketua kelompoknya.

5. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

Fase 1

6. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu

oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main

KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai

dikerjakan. Materi ajar berupa potongan kertas

puzzle bergambar tokoh dalam mempersiapkan

kemerdekaan. Setiap kelompok diminta

menyusun potongan kertas agar menjadi gamar

yang utuh, kemudian memberikan informasi

penting tentang tokoh tersebut.

Fase 2

7. Siswa mencari sebab mengapa tokoh tersebut

dapat menjadi seorang Pahlawan.

8. Siswa mencari informasi tentang gambar

pahlawan tersebut.

Fase 3

9. Siswa membuat hipotesa jawaban.

Fase 4

10. Siswa menguji hipotesa.

11. Siswa membuat jawaban dari pengujian

hipotesa.

12. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

diminta maju untuk mempresentasikan hasil

kerja yang telah diselesaikan pada lembar

kerja.

13. Kelompok yang belum mendapat giliran maju,

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

44

mengoreksi hasil kerjanya sehingga

memperoleh jawaban yang benar.

Fase 5

14. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

belum mengerti untuk bertanya.

15. Siswa dan guru membuat kesimpulan.

Kegiatan

Penutup

Fase 6

1. Siswa membuat kesan kegitan.

2. Evaluasi.

3. Refleksi dan pesan moral

25

menit

Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

5 melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya

kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan perbaikan pada

tahap berikutnya.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

45

c. Pertemuan Ketiga

Tabel 7

Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Ketiga

Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

waktu

Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Siswa dan guru berdoa bersama.

3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

kabar siswa.

5 menit

Kegiataninti 1. Guru melakukan apersepsi.

2. Guru mengingatkan materi lalu.

3. Guru melakukan evaluasi

denganmemberikan soal evaluasi.

4. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara

individu.

75 menit

Kegiatan

Penutup

1. Siswa membuat kesan kegitan.

2. Refleksi dan pesan moral.

25 menit

3.3.1.3 Refleksi

Refleksi yaitu dengan melakukan penelitian dan pengkajian terhadap hasil

evaluasi yang telah dilaksanakan pada siklus I. Apabila terdapat kekurangan

dalam penyampaian materi, penguasaan alat peraga, dan ketidaktuntasan nilai

siswa, maka akan dilakukan siklus II. Siklus II berfungsi untuk memperbaiki

pembejalaran pada siklus I dan memppertahankan kelebihan dari siklus I.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

46

3.3.2 Siklus II

3.3.2.1 Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan pada siklus I antara lain terdiri atas:

a. Memperbaiki dan menyempurnakan model pembelajaran problem solving yang

didasarkan pada hasil refleksi siklus I.

b. Menyempurnakan RPP yang akan dijadikan sebagai scenario pembelajaran.

c. Membuat KAMU (kartu ilmu) dengan materi ajar yang baru.

3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan pertama

Tabel 8

Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama

Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

waktu

Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Siswa dan guru berdoa bersama.

3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

kabar siswa.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5 menit

Kegiatan inti

1. Guru melakukan apersepsi.

2. Siswa menanyakan hal yang belum

diketahuinya.

3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

4. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

Fase 1

5. Siswa melakukan permainan KAMU yang

berisi pertanyaan tentang 10 tokoh pahlawan,

75 menit

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

47

soal diskusi tentang jasa dan peran tokoh

pahlawan.

Fase 2

6. Siswa mencari sebab permasalahan dalam

kartu.

7. Siswa mencari informasi tentang soal yang

tersedia di kartu.

Fase 3

8. Siswa membuat hipotesa jawaban.

Fase 4

9. Siswa menguji hipotesa.

10. Menentukan hasil dari pengujian hipotesa.

11. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

diminta maju untuk mempresentasikan hasil

kerja yang telah diselesaikan pada lembar

kerja.

12. Kelompok yang belum mendapat giliran

maju, mengoreksi hasil kerjanya sehingga

memperoleh jawaban yang benar.

Fase 5

13. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

belum mengerti untuk bertanya.

14. Siswa dan guru membuat kesimpulan.

Kegiatan

Penutup

Fase 6

1. Siswa membuat kesan.

2. Evaluasi.

3. Refleksi dan pesan moral

25 menit

Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

5 saat melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

48

jalannya kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan

perbaikan pada tahap berikutnya.

a. Pertemuan kedua

Tabel 9

Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua

Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

waktu

Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Siswa dan guru berdoa bersama.

3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

kabar siswa.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5 menit

Kegiatan inti

1. Guru melakukan apersepsi dengan melafalkan

teks Proklamasi bersama dengan siswa.

2. Guru melakukan tanya jawab secara acak

tentang bagaimana jalannya proses pembuatan

teks proklamasi.

3. Siswa menanyakan hal yang belum

diketahuinya.

4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

dan meminta 1 orang sebagai ketua

kelompoknya.

5. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

Fase 1

6. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu

oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main

KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai

dikerjakan. KAMU berisi pertanyaan tentang

75 menit

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

49

apa saja yang dapat kita lakukan untuk

menghargai jasa para pehlawan.

Fase 2

7. Siswa mencari sebab mengapa kita harus

menghargai jasa para pahlawan.

8. Siswa mencari informasi tentang cara

menghargai jasa para pahlawan.

Fase 3

9. Siswa membuat hipotesa jawaban.

Fase 4

10. Siswa menguji hipotesa.

11. Menentukan hasil dari pengujian hipotesa.

12. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

diminta maju untuk mempresentasikan hasil

kerja yang telah diselesaikan pada lembar

kerja.

13. Kelompok yang belum mendapat giliran

maju, mengoreksi hasil kerjanya sehingga

memperoleh jawaban yang benar.

Fase 5

14. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

belum mengerti untuk bertanya.

15. Siswa dan guru membuat kesimpulan

Kegiatan

Penutup

Fase 6

1. Siswa membuat kesan.

2. Evaluasi.

3. Refleksi dan pesan moral

25 menit

Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

50

5 saat melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui

jalannya kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan

perbaikan pada tahap berikutnya.

c. Pertemuan Ketiga

Tabel 10

Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Ketiga

Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

waktu

Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Siswa dan guru berdoa bersama.

3. Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar

siswa.

5 menit

Kegiataninti 1. Guru melakukan apersepsi.

2. Guru mengingatkan materi lalu.

3. Guru melakukan evaluasi dengan memberikan

soal evaluasi.

4. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara

individu.

75

menit

Kegiatan

Penutup

1. Siswa membuat kesan kegitan.

2. Refleksi dan pesan moral.

25

menit

3.3.2.3 Refleksi

Setelah siklus II selesai, maka diadakan analisis semua data yang diperoleh

melalui proses observasi dan evaluasi. Penulis merekap kekurangan dan kelebihan

apa yang diperoleh saat guru kelas melakukan proses belajar mengajar dengan

mengunakan metode problem solving yang berbantuan media permainan KAMU.

Kekurangan dan kelebihan itu dilihat dari segi penyampaian materi ajar,

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

51

penggunaan alat peraga serta hasil belajar siswa.Siswa yang mendapat nilai di atas

KKM atau dikatakan tuntas, yaitu ≥66. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini

menunjukkan bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar dengan metode problem solving berbantuan permainan

KAMU dalam mata pelajaran IPS kelas 5 SDN 01 Tanggel meningkat dan

langkah-langkah penerapan metode problem solving berbantuan permainan

KAMU terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Tes

Wijaya Kusuma & Dedi Dwitagama (2010:78) mengatakan bahwa “Tes

adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan

maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor

angka”. Tes dalam penelitian ini yaitu menggunakan soal pilihan ganda yang

digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas 5 semester 2 dengan

menggunakan model problem solving dan media permainan KAMU (kartu ilmu).

3.4.1.2 Observasi

Sutrisno Hadi (dalam sugiyono 2012:145) mengemukakan bahwa “Observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis”. Dalam penelitian ini observasi dilakukan di SDN

01 Tanggel. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat pembelajaran

menggunakan metode problem solving berbantu permainan KAMU berlangsung.

3.4.1.3 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang lebih

lengkap yaitu berupa foto, data yang dimaksud disini yaitu: data tentang siswa,

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

52

guru, media dan alat peraga yang digunakan pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 dalam pelajaran IPS adalah soal tes tertulis

dalam bentuk pilihan ganda. Sedangkan untuk instrumen non tes berupa penilaian

menggunakan lembar observasi aktivitas guru, dan aktivitas siswa.

3.4.2.1 Soal Test

Kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPS disusun

berdasarkan SK dan KD yang telah ditentukan. Adapun kisi-kisi instrumen tes

untuk mengukur hasil belajar IPS dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

53

Tabel 11

Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal IPS Kelas 5

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

StandarKompetensi

Kompetensi Dasar IndikatorNomerItem

Ujivaliditas

ValidTidakValid

2. Menghargaiperanan tokohpejuang danmasyarakatdalammempersiapkandanmempertahankankemerdekaanIndonesia.

2.2 Menghargaijasa dan peranantokoh perjuangandalammempersiapkankemerdekaanIndonesia.

· Menyebutkanbeberapa usahadalam rangkamempersiapkankemerdekaanIndonesia

1, 2, 3,4, 5, 12,13, 20

1, 3, 4,5, 12,13, 20

2

· Menjelaskanperlunyaperumusan dasarnegara sebelumkemerdekaan.

6, 7, 16,17, 18,19, 26,

27

7, 17,18, 26,

27

6, 16,19

· Mengidentifikasibeberapa tokohdalammempersiapkankemerdekaan.

8, 9, 10,11, 14,15, 21,22, 23,24, 25,28, 29,

30

9, 10,11, 14,22, 24,25, 28,

30

8, 15,21, 23,

29

2.3 Menghargaijasa dan peranantokoh perjuangandalammemproklamasikankemerdekaanIndonesia.

· Menyebutkantokoh dalammemproklamasikankemerdekaan.

1, 2, 4,6, 11,12, 14,16, 18,23, 24

2, 4,11, 14,18, 24

1, 6,12, 16,

23

· Menyebutkanjasa dan peranantokoh dalammemproklamasikankemerdekaanIndonesia.

3, 5, 7,8, 9, 10,13, 15,17, 19,20, 21,

22

3, 5, 7,9, 10,13, 17,19, 20,

21

8, 15,22

· Menyebutkansikap menghargaijasa para tokohdalammempersiapkankemerdekaan.

25, 26,27, 28,29, 30

25, 26,27, 28,

30

29

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

54

Berdasarkan tabel 11 di atas, dalam kolom Kompetensi Dasar 2.2

Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia terdapat 21 soal yang valid yaitu 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 17, 18, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Hasil perhitungan ini

terdapat pada kolom Corrected Item Total Coreliation yang nilainya lebih dari

0,388. Dari 21 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat kesukaran tertinggi

yang akan digunakan sebagai soal evaluasi.

Berdasarkan tabel 11 di atas, dalam kolom Kompetensi Dasar 2.3

Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia terdapat 21 soal yang valid yaitu 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11,

13, 14, 17, 18, 20, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Hasil perhitungan ini

terdapat pada kolom Corrected Item Total Coreliation yang nilainya lebih dari

0,388. Dari 21 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat kesukaran tertinggi

yang akan digunakan sebagai soal evaluasi.

3.4.2.2 Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

perilaku guru dan siswa ketika pembelajaran IPS berlangsung. Hasil observasi ini

berfungsi untuk menilai apakah perilaku guru dan siswa sudah sesuai RPP dengan

urutan sintaks metode problem solving berbantuan media permainan KAMU yang

sesuai dengan standar proses. Adapun kisi-kisi lembar observasi perilaku guru

dan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

55

Tabel 12

Lembar Observasi Kinerja Guru

No Aspek yang DiamatiKeterangan

Ya Tidak

1 Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa bersama.

2 Guru melakukan absensi siswa.

3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi.

4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dan menyiapkan

alat peraga.

5 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

6 Guru mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan

dengan materi yang akan diajarkan.

7 Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.

8 Guru memfasilitasi siswa untuk merumuskan masalah.

9 Guru memfasilitasi siswa untuk mencari informasi.

10 Guru memfasilitasi siswa untuk menentukan hipotesajawaban.

11 Guru memfasilitasi siswa untuk menguji hipotesa jawaban.

12 Guru memfasilitasi siswa untuk menarik kesimpulan daripengujian hipotesa.

13 Guru memfasilitasi siswa untuk mengevaluasi hasilkerjanya.

14 Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatanpembelajaran.

15 Guru memfasilitasi siswa dalam presentasi kelompok.

16 Guru memberi kesempatan siswa yang belum mengertiuntuk bertanya.

17 Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

18 Melakukan tindak lanjut (PR, evaluasi)

19 Melakukan refleksi, dan memberikan pesan moral.

20 Menyampaikan salam penutup.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

56

Tabel 13Lembar Observasi Respon Siswa

No Aspek yang DiamatiKeterangan

Ya Tidak

1 Siswa memberi salam dan berdoa bersama.

2 Siswa mempersiapkan buku dan alat tulisnya.

3 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan

tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran.

4 Siswa bersedia bekerjasama dalam

kelompoknya.

5 Siswa mampu menjalin kerjasama di dalam

kelompok.

6 Siswa mampu mencari sebab akibat

terjadinya suatu peristiwa sejarah.

7 Siswa mampu mengumpulkan informasi-

informasi dan membuat hipotesa jawaban.

8 Siswa mampu menguji hipotesa.

9 Siswa mampu menemukan jawaban dari

pengujian hipotesa.

10 Siswa mampu membuat laporan terhadap

hasil kerjanya.

11 Siswa berani mempresentasikan jawabannya.

12 Siswa mampu membuat kesimpulan.

13 Siswa percaya diri mengerjakan soal evaluasi

yang diberikan guru.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

57

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

3.4.3.1 Uji Validitas Tes

Menurut Sugiyono (2009), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrument. Uji validitas instrumen

dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang

nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan

menggunakan metode problem solving berbantuan permainan KAMU. Suatu soal

dapat dikatakan valid atau tidak valid itu tergantung pada mampu tidaknya alat

ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Uji

validitas dilakukan pada siswa kelas 6 SDN 01 Tanggel dengan peserta tes

sebanyak 21 siswa, dengan jumlah responden (N) = 21, maka nilai rtabel = 0,388

dengan taraf signifikasi 5% (Purwanto 2014:219). Untuk menghitung nilai

corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Berikut

ini merupakan uji validitas siklus I dan siklus II yang dilakukan dikelas 6 SDN 01

Tanggel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji kesukaran soal.

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang

menjawab betul suatu butir soal (Slameto dalam Wardani 2012). Semakin besar

tingkat kesukaran, berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya

semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar.

Tingkat kesukaran soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung

dengan rumus:

Di mana:

P = Indeks kesukaran

B = jumlah peserta didik yang menjawab betul

N = Jumlah seluruh peserta didik

=

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

58

Untuk mengukur nilai tingkat kesukaran (TK) suatu soal, item instrumen

merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 digunakan apabila siswa menjawab salah,

sementara siswa yang menjawab benar diberi nilai 1. Berikut merupakan

pembagian kategori tingkat kesukaran menurut Purwanto (2013:101).

Tabel 14

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Siklus 1 Siklus II

0,00 – 0,32 Sukar 18 12, 17

0,33 – 0,66 Sedang

1, 2, 4, 5, 6,

8, 12, 14, 17,

19, 20

2, 4, 5, 6,

8, 11, 13,

14, 16, 18,

19

0,67 – 1,00 Mudah

3, 7, 9, 10,

11, 13, 15,

16,

1, 3, 7, 10,

15, 20

3.4.3.2 Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan dan ajeg (Wardani, dkk 2010:344). Uji reliabilitas

dilakukan menggunakan SPSS versi 16.0. Sebagai perkiraan koefisien reliabilitas

berdasarkan nilai alfa dapat diinterpertasikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 15

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interprettasi

1 0,80-1,00 Sangat reliable

2 <0,80-0,60 Reliabel

3 <0,60-0,40 Cukup reliable

4 <0,40-0,20 Agak reliable

5 <0,20 Kurang reliable

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

59

Tabel 16Reliabilitas Soal Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.879 30

Dari pengujian reliabititas di atas, diketahui bahwa alpha 0,879.

Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas data

berada pada kategori sangat reliabel.

Tabel 17Reliabilitas Soal Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.891 30

Dari pengujian reliabititas di atas, diketahui bahwa alpha 0,891.

Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas data

berada pada kategori sangat reliabel.

3.5 Indikator Kinerja

Sebagai tolak ukur untuk memudahkan pemantauan, analisis, dan

pengambilan kesimpulan terhadap keberhasilan tindakan yang dilakukan adalah

ditentukan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini 80 % siswa tuntas sesuai

dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar ≥ 66 yang dapat dilihat

dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar.

3.6 Analisis Data

Data yang didapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu skor

hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II. Data tersebut

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10298/4/T1_292012020_BAB III.pdf · beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung,

60

diolah dengan menganalisis ketuntasan hasil belajar IPS siswa. Kriteria ketuntasan

minimal di SDN 01 Tanggel untuk mata pelajaran IPS di kelas 5 adalah ≥ 66. Jadi

siswa dikatakan tuntas apabila nilainya ≥ 66. Setelah itu data diolah dan dianalisis

secara komparatif untuk melihat adanya perbedaan dan peningkatan hasil belajar

IPS siswa. Selain hasil belajar, analisis data komparatif juga menganalisis hasil

observasi guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.