bab iii metode penelitian a. metode penelitianeprints.umm.ac.id/50893/4/bab iii.pdf · menjelaskan...

16
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu menjelaskan hubungan dan pengaruh beberapa variabel penelitian serta menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya, Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Sanusi (2013) jenis penelitian kausal yakni hipotesis yang menyatakan sebab-akibat hipotesis yang mengandung pernyataan bahwa variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain Penelitian ini adalah termasuk penelitian explanatory research dengan menggunakan metode kuantitatif. Jenis explanatory research merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi secara langsung dari responden dengan quisoner dan menjelaska hubungan kausal antara variabel-variabel melalui hipotesa. Menurut Arikunto (2006:5) explanatory adalah penelitian yang menguji hipotesis yang di rumuskan 2. Lokasi Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso, Kabupaten Malang. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki

Upload: others

Post on 18-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu

menjelaskan hubungan dan pengaruh beberapa variabel penelitian serta

menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya, Jenis penelitian ini

adalah penelitian kausal. Menurut Sanusi (2013) jenis penelitian kausal

yakni hipotesis yang menyatakan sebab-akibat hipotesis yang mengandung

pernyataan bahwa variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain

Penelitian ini adalah termasuk penelitian explanatory research

dengan menggunakan metode kuantitatif. Jenis explanatory research

merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi secara langsung dari

responden dengan quisoner dan menjelaska hubungan kausal antara

variabel-variabel melalui hipotesa. Menurut Arikunto (2006:5)

explanatory adalah penelitian yang menguji hipotesis yang di rumuskan

2. Lokasi Penelitian.

Penelitian dilaksanakan pada Koperasi Unit Desa (KUD)

Karangploso, Kabupaten Malang.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki

47

kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah

pokok dalam suatu penelitian (Muhammad, 2008:161). Populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan dari Koperasi Unit Desa Karangploso –

bagian simpan pinjam 5 orang dan sapi perah sebanyak 25 orang

dengan berjumlah 30 karyawan.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:62) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki populasi. Pengambilan sampel menurut

Arikunto (2006:134) jika subjeknya kurang dari 100 maka dapat di

ambil 10-15% atau 20-50%, tergantung luas wilayah, dana waktu dan

tenaga. penelitian mengambil sampel 40% seluruh pegawai Koperasi

Unit Desa KUD Karangploso-Malang yang berjumlah 30 orang kurang

dari 100. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total

sampling yakni menjadikan seluruh populasi sebagai sampel.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Kuantatif

Data kuantitaif merupakan data yang berbentuk dengan angka

atau bilangan yang masih memerlukan pengelolaan dan analisis untuk

kepentingan penelitian yaitu jumlah karyawan Koperasi Unit Desa

(KUD) Karangploso-Malang yang dijadikan populasi dan proses

perhitungannya

48

b. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat berbentuk angka

dalam data kualitatif data yang digunakan berbentuk kalimat, kata,

skema dan gambar. Penelitian ini yang termasuk data kualitatif adalah

keberadaan lokasi penelitian

2. Sumber Data

a. Data Primer

Adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini seseorang,

hasil observasi, dan hasil pengujian. Data primer yang diperoleh

peneliti dari perusahaan adalah berupa hasil pengisian kuisioner

meliputi motivasi, kompensasi dan kinerja sesuai dengan kebutuhan

yang diperoleh dalam penelitian ini

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Biasanya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan tidak

dipublikasikan. Data yang peneliti peroleh dari perusahaan adalah

berupa buku historis perusahaan, daftar jumlah karyawan, serta data

absensi karyawan

49

C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan satu metode pengumpulan data yaitu:

Kuesioner, merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset

untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses

komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan tertulis

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai

berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah-ubah nilainya

(Siregar, 2013:109). Sedangkan definisi operasional adalah suatu definisi yang

didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang

didefinisikan (Siregar, 2013:121). Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel independen ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2008:4). Berikut variabel independent:

a. Gaya Kepemimpinan (X1)

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara atau pola tindakan, tingkah

laku pimpinan secara keseluruhan dalam mempengaruhi orang lain

dan membantu anggotanya dalam mencapai tujuan. Indikator-indikator

pada kepemimpinan path-goal versi House sebagai berikut:

50

1) Kepemimpinan Direktif (X1.1) yakni kepemimpinan Kepala

Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso-Malang memberikan tugas

secara jelas dan terperinci terkait dengan pekerjaan.

2) Kepemimpinan Suportif (X1.2) yakni kepemimpinan Kepala

Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso-Malang selalu bersedia

untuk memberikan penjelasan dan mempunyai perhatian kepada

karyawan.

3) Kepemimpinan Partisipatif (X1.3) yakni kepemimpinan kepala

Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso-Malang mengikutsertakan

saran-saran dari bawahan dalam pengambilan keputusan oleh

pimpinan.

4) Kepemimpinan Orientasi Prestasi (X1.4) yakni kepemimpinan kepala

Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso-Malang memberikan

tantangan pekerjaan yang manarik bagi bawahan agar mencapai

tujuan.

b. Budaya Organisasi (X2)

Budaya organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari norma-

norma berperilaku, sosial dan moral yang dianut oleh setiap individu

didalamnya untuk mengarahkan tindakan mereka dalam mencapai

tujuan organisasi. Adapun indikator pada variabel budaya organisasi

sebagai beriku:

51

1) Perhatian terhadap detail (X2.1) pegawai memperlihatkan

kecermatan dan ketelitian pegawai Koperasi Unit Desa (KUD)

Karangploso-Malang.

2) Orientasi terhadap hasil (X2.2) pegawai memusatkan perhatian

terhadap keberhasilan pemberdayaan Koperasi Unit Desa (KUD)

Karangploso-Malang.

3) Orientasi terhadap individu (X2.3) pegawai berpartisipasi dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk memenuhi

kepuasan kerja sebagai pegawai Koperasi Unit Desa (KUD)

Karangploso-Malang.

4) Orientasi terhadap tim (X2.4) pegawai menyelesaikan pekerjaannya

melalui kerjasama tim, yakni saling mendukung dan memotivasi

terhadap sesama pegawai atau anggota tim dalam rangka

pemberdayaan Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso-Malang.

5) Agresivitas (X2.5), pegawai berinisiatif dan bersaing dengan

pegawai lainnya dalam melakukan pekerjaan di Koperasi Unit Desa

(KUD) Karangploso-Malang.

6) Stabilitas (X2.6) pegawai melakukan perencanaan yang tepat sesuai

perkembangan teknologi dalam melaksanakan periode kedepan oleh

pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Karangploso-Malang.

c. Motivasi Kerja (X3)

Merupakan dorongan yang diberikan oleh organisasi agar pegawai

dapat bekerja lebih baik. Indikator dari motivasi kerja meliputi:

52

1) Dorongan keberadaan/eksistensi (X3.1), yaitu dorongan akan

kebutuhan fisiologis dan rasa aman seorang pegawai dalam bekerja.

2) Dorongan menjalin hubungan (X3.2), merupakan dorongan

seseorang pegawai yang berkaitan dengan kebutuhan sosial sesama

rekan kerja.

3) Dorongan berkembang (X3.3), merupakan dorongan seorang

pegawai untuk mengaktualisasikan diri selama bekerja.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena danya variabel bebas (Sugiyono, 2008:4).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai (Y).

kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas

maupun kuantitas yang dicapai oleh karyawan adapun indikator-indikator

variabel kinerja pegawai sebegai beriku:

a. Kualitas pekerjaan (Y1), yaitu kemampuan pegawai dalam meminimalisir

kesalahan dalam bekerja.

b. Kuantitas pekerjaan (Y2), merupakan jumlah produk atau jasa yang harus

diselesaikan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi,

c. Ketepatan waktu (Y3), yaitu waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang

diberikan kepada pegawai oleh suatu organisasi.

53

E. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Prinsip suatu tes atau uji adalah valid tidak universal

(Sukardi, 2007:122) Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut (Arikunto, 2013:123). Jika korelasi antara

skor item dengan skor total signifikan pada taraf nyata = 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa alat pengukur yang digunakan valid. Adapun

rumusannya sebagai berikut:

2222 )(.)(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy = koefisienkoefisien korelasi skor buir soal dan skor total

x = skor butir

y = skor total

n = jumlah sampel

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi

product moment dari Pearson (Sugiyono, 2010), kemudian nilai korelasi

dibandingkan dengan tabel. Untuk penghitungan Uji ini menggungakan

bantuan program IBM SPSS Statistics Versi 25. Adapun kriteria

pengujiannya adalah: Apabila r hitung < r Tabel maka tidak terdapat data

54

yang valid pada tingkat kepercayaan 95% dan apabila r hitung r Tabel

terdapat data yang valid pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Uji Realiabitas

Uji reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan

sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran

diulang dua kali atau lebih (Umar,2010:176). Uji reliabilitas adalah indeks

yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan

untuk diuji (Arikunto, 2013:171). Pengujian Reliabilitas menggunakan

rumus Alpha Cronbach (Ridwan,2008:115), menganalisis alat ukur dari

satu kali pengukuran. Rumus yang digunakan adalah: .

r11=

2

t

2

b1

1k

k

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑b2 = Jumlah varians butir

t2 = Varians total

Apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka data yang

digunakan adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil jika di

bandingkan r tabel, maka data yang digunakan tidak relibel. Menurut

Arikunto (2013:171) suatu instrumen penelitian dikatain relibel apabila

nilai alpa diatas 0,6 atau 60% berarti terdapat data yang reliabel pada

tingkat kepercayaan 95%. Sebaliknya jika nilai reliabilitas kurang dari 0,6

55

atau 60% berarti tidak terdapat data yang reliabel pada tingkat

kepercayaan 95%. “Suatu instrumen dikatakan reliable bila memiliki

koefisien keandalan (α) ≥ 0,6” (Sekaran, 2006).

F. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas)

mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode

yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau

tidak yaitu dengan melihat uji Kolmogorov Smirnov. Penerapan pada uji

Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti

data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data

normal baku, berarti data tersebut tidak normal (Ghozali,2011).

2. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2011) uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi multikolinieritas dapat

dilakukan dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance

Inflating Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi tolerance

value yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerence).

Jika nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance value ≤ 0,1 maka terjadi

multikolinearitas.

56

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011) uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

ditentukan dengan melihat grafik plot (Scatterplot) antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian

menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

G. Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2010) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dam persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Sehingga untuk mengetahui pengukuran jawaban responden pada

penelitian ini yang mana menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner,

penulis menggunakan metode skala Likert (Likert’s Summated Ratings)

57

Setelah ditetapkan item-item dalam setiap variabel, maka dilakukan

pengukuran terhadap item-item tersebut agar dapat dianalisis. Adapun teknik

pengukuran yang digunakan dengan menggunakan skala likert. Skala likert

yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena sosial.

Dan jawaban memiliki bobot sesuai dengan pengukuran dan terdapat lima

macam pilihan jawaban, maka intensitas jawaban tersebut diberikan skor dari

nilai terendah 1 (Sangat tidak setuju) sampai yang tertinggi 5 (Sangat setuju).

Secara rinci pemberian skor dapat disajikan sebagai berikut:

Sangat Setuju Skor : 5

Setuju Skor : 4

Cukup Skor : 3

Tidak setuju Skor : 2

Sangat tidak setuju Skor : 1

Skor jawaban sangat setuju diberi skor 5 yang menunjukkan bahwa gaya

kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi kerja masuk dalam kategori sangat

sangat setuju dan kinerja karyawan sangat tinggi. Skor jawaban setuju diberi skor 4

yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi kerja

masuk dalam kategori setuju dan kinerja karyawan tinggi. Jawaban responden cukup

setuju diberi skor 3 yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, budaya organisasi

dan motivasi kerja masuk dalam kategori cukup baik dan kinerja karyawan cukup

tinggi. Skor jawaban tidak setuju diberi skor 2 yang menunjukkan bahwa gaya

kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi kerja masuk dalam kategori rendah

dan kinerja karyawan rendah. Skor jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1 yang

58

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi kerja masuk

dalam kategori sangat tidak setuju dan kinerja karyawan sangat rendah.

H. Teknik Analisis Data

1. Rentang Skala

Analisis rentang skala digunakan untuk menganalisis dan menyajika

data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

perusahaanyang dijadikan sampel penelitian. Ketika menggunakan

statistik deskriptif maka dapat diketahui gambaran gaya kepemimpinan,

budaya organisasi, motivasi kerja dan kinerja pegawai (Ghozali, 2011:19).

Berikut rumus untuk bisa mengetahui gambaran penelitian.

m

mnRs

1

Dimana :

Rs = rentang skala

n = jumlah sampel

m = jumlah alternatif jawaban tiap item

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh rentang skala

dengan perhitungan sebagai berikut :

RS = 30 (5−1)

5 = 24

Dari perhitungan diatas dapat menghasilkan rentang skala sebesar

24, sehingga diperoleh rentang skala penilaian untuk gaya kepemimpinan,

budaya organisasi, motivasi kerja dan kinerja. Berikut tabel 3.1 dapat

dijabarkan sebagai berikut:

59

Tabel 3.1

Penilaian Skala Masing-masing Variabel Penelitian

Skala Gaya

Kepemimpinan

Budaya

Organisasi Motivasi Kerja

Kinerja

Pegawai

30 – 53 Sangat kurang

baik

Sangat Lemah Sangat rendah Sangat rendah

54 – 77 Kurang baik Lemah Rendah Rendah

78 – 101 Cukup baik Cukup Cukup Cukup

102 – 125 baik Kuat Tinggi Tinggi

126 – 150 Sangat baik Sangat Kuat Sangat Tinggi Sangat Tinggi

Sumber: Sugiyono (2010)

2. Regrei Berganda

Suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau

lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya

hubungan fungsi atau hubungan antara dua variabel bebas atau lebih

dengan satu variabel terikat (Ridwan,2008:35). Teknik analisis regresi

berganda ini dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Adapun model yang digunakan adalah

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja

α = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Variabel Gaya Kepemimpinan

X2 = Variabel Budaya Organisasi

X3 = Variabel Motivasi Kerja

e = Variabel pengganggu (error)

60

I. Uji Hipotesis

1. Uji Serempak (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama

variabel bebas terhadap variel terikat. Hipotesis yang diajukan bahwa gaya

kepemimpinan, budaya organisais dan motivasi kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan. Dimana Fhitung > Ftabel , maka Ha diterima

atau berarti secara bersama-sama variabel bebas dapat mempengaruhi

variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel ,

maka Ho diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel terikat dengan kriteria sebagai berikut:

5) Ho: b1;b2 = 0 berarti Fhitung ≤ Ftabel atau apabila probabilitas kesalahan

≥ 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel bebas secara

bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat

pada tingkat kesalahan 5% (a=5%).

6) Ha: b1;b2 = 0 berarti Fhitung > Ftabel atau apabila probabilitas < 5%

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat pada tingkat kesalahan 5% (a=5%)

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menguji signifikan secara persial pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan cara

membandingkan besarnya nilai thitung dengan ttabel uji t ini juga dapat

digunakan untuk menguji variabel terikat. Hipotesis yang diajukan bahwa

61

gaya kepemimpinan, budaya organisais dan motivasi kerja berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan. Rumus t test (thitung) sebagai berikut:

thitung = 𝑏

𝑆𝑏

Keterangan:

b = Koefisien Regresi

Sb= Standart Error atau Standart deviasi

Berdasarkan uji statistik tersebut dikemukakakan formulasi hipotesis:

a) Apabila probabilitas <0,05 atau thitung ≥ ttabel dan - thitung ≥ - ttabel

maka, hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima,

artinya variabel bebas secara persial berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat pada kesalahan 5% (a =5%).

b) Apabila probalitas >0,05 atau thitung < ttabel dan - thitung < - ttabel

maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak,

artinya variabel bebas secara persial tidak berpengaruh signifikan

den berdasarkan masa kerja.