bab iii metode penelitian a. jenis penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 ›...

16
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah bersifat studi kasus (case study) yang merupakan salah satu penelitian berbentuk kualitatif dimana peneliti akan melakukan penelitian secara intensif, terinci dan mendalam terhadap lembaga keuangan tersebut. B. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Variabel merupakan pernyataan mengenai variabel yang akan dicari untuk dapat ditemukan dalam penelitian. Evaluasi tersebut dilakukan berdasarkan pada Keputusan Menteri BUMN No: KEP- 100/MBU/2002 pasal 2, tentang penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara bagi seluruh BUMN non jasa keuangan maupun BUMN jasa keuangan yang meliputi : 1. Aspek keuangan a. Rasio Likuiditas 1) Rasio Kas, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya yang dijamin dengan kas. 2) Rasio Lancar, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban pendeknya yang dijamin dengan aktiva.

Upload: others

Post on 05-Jul-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah bersifat studi

kasus (case study) yang merupakan salah satu penelitian berbentuk kualitatif

dimana peneliti akan melakukan penelitian secara intensif, terinci dan

mendalam terhadap lembaga keuangan tersebut.

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel merupakan pernyataan mengenai

variabel yang akan dicari untuk dapat ditemukan dalam penelitian. Evaluasi

tersebut dilakukan berdasarkan pada Keputusan Menteri BUMN No: KEP-

100/MBU/2002 pasal 2, tentang penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha

Milik Negara bagi seluruh BUMN non jasa keuangan maupun BUMN jasa

keuangan yang meliputi :

1. Aspek keuangan

a. Rasio Likuiditas

1) Rasio Kas, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban lancarnya yang dijamin dengan kas.

2) Rasio Lancar, digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban pendeknya yang

dijamin dengan aktiva.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

28

a. Rasio Solvabilitas

1) Rasio Total Modal Sendiri (TMS) terhadap Total Asset (TA)

rasio yang mengukur seberapa besar asset yang dijamin oleh

modal sendiri.

b. Rasio Aktivitas

1. Rasio Collection Periode, adalah perbandingan antara Total

Piutang Usaha dengan Total Pendapatan Usaha.

2. Rasio Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan adalah rasio yang menunjukkan berapa

cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Rasio

ini digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang

tertanam dalam persediaan.

1. Rasio Total Asset Turn Over, adalah perbandingan antara piutang

uasaha dengan Capital Employed.

c. Rasio Profitabilitas

1) ROE, rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba atas modal yang dimiliki.

2) ROI, rasio yang digunakan untuk megukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang

digunakan.

2. Aspek Operasional

a. Pengembangan SDM

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

29

Pengembangan Sumber Daya Manusia ini dinilai dari unsur-unsur

kegiatan yang dianggap dominan dalam rangka menunjang

keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi Perum Pegadaian.

b. Penghargaan Kepada Karyawan

Penghargaan kepada karyawan dinilai dari unsur-unsur kegiatan yang

telah dipertimbangkan oleh manajemen Perum Pegadaian.

c. Teknologi Informasi

Indikator Teknologi Informasi dinilai dari unsur-unsur kegiatan yang

dianggap menunjang kebersahasilan operasi Perum Pegadaian.

3. Aspek Administrasi

a. Laporan Perhitungan Tahunan

Laporan Perhitungan tahunan menunjukkan bukti penyampaian

laporan keuangan berupa laporan laba rugi danneraca yang telah

diaudit oleh akuntan publik kepada pemegangsaham Perum Pegadaian

paling lambat akhir bulan kelimasejak tutup buku tahun yang

bersangkutan.

b. Rancangan RKAP(Rapat kerja dan anggaran perusahaan)

Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan manajemen dan

sekaligus sebagai media akuntabilitas manajemen. Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) untuk Persero atau Menteri BUMN untuk

Perum dalam pengesahan rancangan RKAP tahunan harus sudah

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

30

diterima 60 hari sebelum memasuki tahun anggaran yang

bersangkutan.

c. Laporan Periodik

Laporan periodik ini biasanya dibuat setiap tiga bulan sekali atau

triwulanan yang dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

yang berlaku. Laporan periodik triwulanan harus diterima oleh

komisaris/ Dewan pengawas dan pemegang saham untuk persero atau

Menteri BUMN untuk Perum paling lambat satu bulan setelah periode

laporan berakhir.

C. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu data yang dinyatakan berupa angka sesuai dengan bentuknya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan,transkrip

dari laporan keuangan perum pegadaian periode tahun 2013 sampai

2015.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang diperoleh dari Pegadaian Kantor Pusat dan melalui website

www.pegadaian.co.id

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

31

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode dokumentasi. Dokumentasi disini yang dimaksudkan adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip

dari laporan keuangan yang diperoleh dari Perum Pegadaian Kantor Pusat

dan website www.pegadaian.co.id periode tahun 2013-2015.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis

kuantitatif yaitu metode analisis untuk menilai tingkat kesehatan

perusahaan dengan menggunakan tiga aspek dengan acuan dari Surat

Keputusan Menteri BUMN No.100/MBU/2002, untuk menilai tingkat

kesehatan perusahaan, dan untuk melihat perbandingan atau perbedaan

kinerja perusahaan menggunakan metode time series dan cross section.

1. Penilaian Kinerja Aspek Keuangan Badan usaha Milik Negara yaitu :

a. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002) menyatakan bahwa imbalan kepada pemegang saham

(ROE) dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROE =

1) Jika ROE 2015> ROE 2014 maka kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas modal yang dimiliki dapat dinyatakan

sehat atau tidak.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

32

2) Jika ROE2014> ROE2013 maka kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas modal yang dimiliki dapat dinyatakan

sehat atau tidak.

Tabel 3.1 : Skor Penilaian ROE untuk BUMN Non-

Infrastruktur

ROE Skor

Non Infra

15<ROE 20

13<ROE<=15 18

11<ROE<=13 16

9 <ROE<=11 14

7,9<ROE<=9 12

6,6<ROE<=7,9 10

5,3<ROE<=6,6 8.5

4 <ROE<=5,3 7

2,5<ROE<=4 5.5

1 <ROE<=2,5 4

0 <ROE<=1 2

ROE<0 0

Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor 100/2002

b. Imbalan investasi (ROI)

Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 (2002) menyatakan

bahwa Imbalan Investasi (ROI) dapat dirumuskan sebagai berikut

ROI =

1) Jika ROI2015> ROI2014 maka kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas modal yang dimiliki dapat dinyatakan

sehat atau tidak.

2. Jika ROI2014> ROI2013 maka kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas modal yang dimiliki dapat dinyatakan

sehat atau tidak.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

33

Tabel 3.2. Skor Penilaian ROI untuk BUMN Non-Infrastruktur

ROI Skor

Non Infra

18 < ROI 15

15 < ROI <= 18 13.5

13 < ROI <= 15 12

12 < ROI <= 13 10.5

10,5 < ROI <= 12 9

9 < ROI <= 10,5 7.5

7 < ROI <= 9 6

5 < ROI <= 7 5

3 < ROI <= 5 4

1 < ROI <= 3 3

0 < ROI <= 1 2

ROI < 0 1

Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor 100/2002

c.Rasio Kas (Cash Ratio)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100

(2002) menyatakan bahwa Rasio Kas (Cash Ratio) dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Rasio kas

1) Jika Rasio Kas2015> Rasio kas2014 maka kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban lancar dengan kas

yang dimiliki dapat dinyatakan sehat atau tidak.

2) Jika Rasio Kas2014> Rasio kas2013 maka kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban lancar dengan kas

yang dimiliki dapat dinyatakan sehat atau tidak.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

34

Tabel 3.3.SkorPenilaian Cash Ratio untuk BUMN Non-

Infrastruktur Skor

Cash Rasio Non Infra

x >= 35 5

25 >= x < 35 4

15 >= x < 25 3

10 >= x < 15 2

5 >= x < 10 1

0 >= x < 5 0

Sumber : Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Nomor 100/2002

d.Rasio Lancar (Current Ratio)

Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 (2002) menyatakan

bahwa Rasio Lancar (Current Ratio) dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Rasio Lancar =

1) Jika Rasio Lancar2015> Rasio Lancar2014 maka perusahaan

dalam membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva

lancarnya dapat dinyatakan sehat atau tidak.

2) Jika Rasio Lancar2014> Rasio Lancar2013 maka perusahaan

dalam membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva

lancarnya dapat dinyatakan sehat atau tidak.

Tabel 3.4. Skor Penilaian Current Ratio untuk BUMN

NonInfrastruktur Current ratio Skor

Non Infra

125 <= x 5

110 <= x < 125 4

100 <= x < 110 3

95 <= x < 100 2

90 <= x < 95 1

x < 90 0

Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor 100/2002

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

35

d. Collection Periods (CP)

Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 (2002) menyatakan

bahwa Collection Periods (CP) dapat dirumuskan sebagai berikut

Collection Periods =

1) Jika Rasio Collection Periode2015 < Rasio Collection

Periode2014 maka periode pembayaran piutang dapat

dinyatakan sehat.

2) Jika Rasio Collection Periode2014< Rasio Collection

Periode2013 maka periode pembayaran piutang dapat

dinyatakan sehat.

Tabel 3.5. Skor Penilaian Collection Periods untuk BUMN

NonInfrastruktur CP = x (hari) Perbaikan = x (hari Skor

Non Infra

x <= 60 x > 35 5

60 < x <= 90 30 < x <= 35 4.5

90 < x <= 120 25 < x <= 30 4

120 < x <= 150 20 < x <= 25 3.5

150 < x <= 180 15 < x <= 20 3

180 < x <= 210 10 < x <= 15 2.4

210 < x <= 240 6 < x <= 10 1.8

240 < x <= 270 3 < x <= 6 1.2

Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor 100/2002

e. Perputaran Persediaan (PP)

Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 (2002) menyatakan

bahwa Perputaran Total Aset dapat dirumuskan sebagai berikut :

Perputaran Persediaan=

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

36

1) Jika Rasio Collection Periode2015 < Rasio Collection

Periode2014 maka periode pembayaran piutang dapat

dinyatakan sehat.

2) Jika Rasio Collection Periode2014< Rasio Collection

Periode2013 maka periode pembayaran piutang dapat

dinyatakan sehat.

Tabel 3.6. Skor PenilaianPerputaran Persediaan untuk BUMN

NonInfrastruktur PP = x (hari) Perbaikan = x (hari skor

Non Infra

x <= 60 x > 35 5

60 < x <= 90 30 < x <= 35 4.5

90 < x <= 120 25 < x <= 30 4

120 < x <= 150 20 < x <= 25 3.5

150 < x <= 180 15 < x <= 20 3

180 < x <= 210 10 < x <= 15 2.4

210 < x <= 240 6 < x <= 10 1.8

240 < x <= 270 3 < x <= 6 1.2

270 < x <= 300 1 < x <= 3 0.6

300 < x 0 < x <= 1 0

Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor 100/2002

f. Total Asset Turn Over (TATO)

Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 (2002) menyatakan

bahwa Perputaran Total Aset dapat dirumuskan sebagai berikut :

Total Asset Turn Over=

1) Jika TATO2015> TATO2014 maka kemampuan perusahaan

dalam memanfaatkan total aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan pendapatan dapat dinyatakan sehat atau tidak.

2) Jika TATO2014 > TATO2013 maka kemampuan perusahaan

dalam memanfaatkan total aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan pendapatan dapat dinyatakan sehat atau tidak.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

37

Tabel 3.7. Skor Penilaian TATO untuk BUMN Non-

Infrastruktur TATO = x (%) Perbaikan = x (hari skor

Non Infra

120 < x 20 < x 5

105 < x <= 120 15 < x <= 20 4.5

90 < x <= 105 10 < x <= 15 4

75 < x <= 90 5 < x <= 10 3.5

60 < x <= 75 0 < x <= 5 3

40 < x <= 60 x <= 0 2.5

20 < x <= 40 x < 0 2

x < 20 x < 0 1.5

Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor 100/2002

g. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset (TMS terhadap

TA)

Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 (2002) menyatakan

bahwa Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset (TMS

terhadap TS) dapat dirumuskan sebagai berikut :

TMS terhadap TA =

x100%

1) Jika TMS terhadap TA2015 > TMS terhadap TA2014 maka

kemampuan perusahaan dalammenjamin besarnya total asset

dengan modal sendiri dapat dinyatakan sehat atau tidak.

2) Jika TMS terhadap TA2014> TMS terhadap TA2013 maka

kemampuan perusahaan dalammenjamin besarnya total asset

dengan modal sendiri dapat dinyatakan sehat atau tidak.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

38

Tabel 3.8. Skor Penilaian TMS terhadap TA untuk BUMN Non-Infra TMS terhadap TA (%) Skor Kategori

Non Infra

x < 0 0 Tidak Sehat

0 <= x < 10 4 Kurang Sehat

10<= x < 20 6

20 <= x < 30 7.25 Cukup Sehat

30 <= x < 40 10 Sangat Sehat

40 <= x < 50 9 Sehat

50 <= x < 60 8.5

60 <= x < 70 8

70 <= x < 80 7.5

80 <= x < 90 7 Cukup sehat

90 <= x < 100 6.5 Kurang sehat

Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor 100/2002

2.Penilaian Kinerja Aspek Operasional Badan Usaha Milik Negara yaitu :

a. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia ini dinilai dari unsur-

unsur kegiatan yang dianggap dominan dalam rangka menunjang

keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi Perum Pegadaian.

b. Penghargaan Kepada Karyawan

Penghargaan kepada karyawan dinilai dari unsur-unsur

kegiatan yang telah dipertimbangkan oleh manajemen Perum

Pegadaian.

c. Teknologi Informasi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

39

Indikator Teknologi Informasi dinilai dari unsur-unsur kegiatan

yang dianggap menunjang kebersahasilan operasi Perum Pegadaian.

3. Penilaian Kinerja Aspek Administrasi Badan Usaha Milik Negara yaitu:

a. Laporan Perhitungan Tahunan

Laporan Perhitungan tahunan menunjukkan bukti penyampaian

laporan keuangan berupa laporan laba rugi danneraca yang telah

diaudit oleh akuntan publik kepada pemegangsaham Perum

Pegadaian paling lambat akhir bulan kelimasejak tutup buku tahun

yang bersangkutan. Penyampaian laporanperhitungan tahunan ini

diketahui dari laporan tahunan Perum Pegadaian

a. Rancangan RKAP

Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan manajemen dan

sekaligus sebagai media akuntabilitas manajemen. Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) untuk Persero atau Menteri BUMN untuk

Perum dalam pengesahan rancangan RKAP tahunan harus sudah

diterima 60 hari sebelum memasuki tahun anggaran yang

bersangkutan.

b. Laporan Periodik

Laporan periodik ini biasanya dibuat setiap tiga bulan sekali

atau triwulanan yang dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku. Laporan periodik triwulanan harus diterima

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

40

oleh komisaris/ Dewan pengawas dan pemegang saham untuk persero

atau Menteri BUMN untuk Perum paling lambat satu bulan setelah

periode laporan berakhir.

F. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan yaitu berdasarkan Surat Keputusan

Menteri BUMN No.100/MBU/2002, untuk menilai tingkat kesehatan

Perum Pegadaian.

1. Dengan menggunakan metode time seriesadalah sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

1) Jika Rasio Kas t > Rasio kas t-1 maka kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban lancar dengan kas

yang dimiliki dapat dinyatakan sehat atau tidak.

2) Jika Rasio Lancar t > Rasio Lancar t-1 maka perusahaan

dalam membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva

lancarnya dapat dinyatakan sehat atau tidak.

b.Rasio Solvabilitas

1) Jika TMS terhadap TA t > TMS terhadap TA t-1 maka

kemampuan perusahaan dalammenjamin besarnya total asset

dengan modal sendiri dapat dinyatakan sehat atau tidak.

c. Rasio Aktivitas

1) Jika Rasio Collection Periodet < Rasio Collection Periodet-1

maka periode pembayaran piutang dapat dinyatakan sehat.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

41

2) Jika TATO t > TATO t-1 maka kemampuan perusahaan

dalam memanfaatkan total aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan pendapatan dapat dinyatakan sehat atau tidak.

d.Rasio Profitabilitas

1) Jika ROE t > ROE t-1 maka kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas modal yang dimiliki dapat dinyatakan

sehat atau tidak.

2) Jika ROI t > ROI t-1 maka kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas modal yang dimiliki dapat dinyatakan

sehat atau tidak.

2. Dengan menggunakan metode cross sectiontingkat kesehatan standar

Menteri BUMN adalah sebagai berikut :

A. Jika total skor aspek keuangan, aspek operasional dan aspek

administrasi memenuhi 65 sesuai dengan SK Menteri BUMN

No.100/MBU/2002, maka dikatakan sehat atau sebaliknya jika

tidak memenuhi maka dikatakan tidak sehat.

b. Tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara diatur dalam SK

Menteri BUMN No.100/MBU/2002 dapat digolongkan sebagai

berikut :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id › 38184 › 4 › jiptummpp-gdl-esamaghfir-47855-4-babiii.pdfBAB III METODE PENELITIAN . ... c. Laporan Periodik Laporan

42

Tabel 3.9. Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN untuk seluruh aspek

Tingkat Kriteria Tingkat Kesehatan Secara Keseluruhan

Kesehatan (Aspek Keuangan, Aspek Operasional dan Aspek

Administrasi

Sehat

AAA Total Skor (TS) > 95

AA 80 < TS < 95

A 65 < TS < 80

Kurang

Sehat

BBB 50 < TS < 65

BB 40 < TS < 50

B 30 < TS < 40

Tidak Sehat

CCC 20 < TS < 30

CC 10 < TS < 20

C TS < 10

Sumber : Keputusan Menteri BUMN No.100/MBU/2002