bab iii metode penelitian a. lokasi penelitianrepository.upi.edu/26761/6/s_mrl_1100382_chapter...

23
29 Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yang pertama adalah di Seoul, Korea Selatan dan Bandung Korea Community (Hansamo). Seoul merupakan ibu kota negara Korea Selatan, terletak di barat laut negara dan bagian selatan sungai Han. Seoul merupakan pusat kegiatan politik, sosial, budaya dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur, yang juga merupakan pusat bisnis dan keuangan, perusahaan multinasional dan organisasi global. Memiliki kurang lebih 10 juta penduduk yang mebuat kota ini menjadi salah satu kota terpadat di dunia. Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/South+Korea,2015 Gambar 3.1 Peta Korea Selatan Lokasi penelitian kedua adalah Bandung Korea Community (Hansamo) yang merupakan sebuah komunitas budaya yang berdomisili di Bandung. Didirikan pada 10 September 2006, Bandung Korea Community bekerjasama

Upload: nguyenmien

Post on 20-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

29

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yang pertama adalah di Seoul, Korea

Selatan dan Bandung Korea Community (Hansamo). Seoul merupakan ibu kota

negara Korea Selatan, terletak di barat laut negara dan bagian selatan sungai Han.

Seoul merupakan pusat kegiatan politik, sosial, budaya dan ekonomi di Korea

Selatan dan Asia Timur, yang juga merupakan pusat bisnis dan keuangan,

perusahaan multinasional dan organisasi global. Memiliki kurang lebih 10 juta

penduduk yang mebuat kota ini menjadi salah satu kota terpadat di dunia.

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/South+Korea,2015

Gambar 3.1

Peta Korea Selatan

Lokasi penelitian kedua adalah Bandung Korea Community (Hansamo)

yang merupakan sebuah komunitas budaya yang berdomisili di Bandung.

Didirikan pada 10 September 2006, Bandung Korea Community bekerjasama

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

30

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan Kedutaan Besar Republik Korea dan seluruh kegiatan yang diadakan oleh

Bandung Korea Community didukung penuh oleh Korean Associatuion dan

Kedutaan Beasar Republik Korea. Kantor Bandung Korea community terletak di

dalam Mall Lucky Square, Jl. Terusan Jakarta No. 77A.

Sumber : Dokumentasi Bandung Korea Community (Hansamo)

Gambar 3.2

Bandung Korea Community (Hansamo)

Hansamo didirikan dengan tujuan memelihara hubungan antara Indonesia

dengan Korea melalui perkenalan-perkenalan masing-masing budaya kepada

anggota dan masyarakat umumnya. Hansamo juga mendirikan beberapa kelas

yang dapat menjadi media pembelajaran kebudayaan Korea seperti kelas bahasa,

tari tradisional dan vocal. Saat ini anggota Hansamo sudah melebihi dari 700

anggota dan terus bertambah. Tidak sedikit anggota Hansamo ini yang sudah

mengunjungi Korea bahkan ada yang menetap disana. Oleh karena itu, peneliti

menjadikan Bandung Korea community (Hansamo) sebagai lokasi penelitian dan

pengambilan sampel penelitian.

B. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif berdasarkan

data kuantitatif yang diolah secara statistik. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

31

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena atau hubungan

antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual, dan akurat (Kusmayadi &

Sugiarto, 2000, hlm 29).

Menurut Sugiyono (2009, hlm 11) penelitiankuantitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postivisme digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat statsistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

C. Definisi Operasional

1. Analisis Faktor

Analisis faktor adalah proses penelitian yang digunakan oleh peneliti

untuk mengetahui faktor apa saja yang mendominasi motivasi wisatawan yang

berkunjung ke Korea Selatan. Sebelum melakukan analisis faktor, peneliti

menyebarkan kuesioner kepada 100 responden. Kemudian melakukan tabulasi

data untuk selanjutnya diproses ke tahap penelitian selanjutnya yaitu pengujian

variabel. Setelah dilakukan pengujian variabel kemudian dilakukan penyaringan

variabel yang akan mengeliminasi faktor yang memiliki nilai MSA < 0,5 dalam

proses ekstraksi faktor. Setelah didapatkan hasil kemudian dilanjutkan ke tahap

analisis communalities, total variance explained, scree plots,component matrix,

rotasi faktor dan component transformation matrix. Setelah tahap tersebut

dilakukan, maka akan terbentuk faktor-faktor bari yang memiliki nilai eigenvalue

> 1 maka faktor tersebut merupakan faktor yang paling optimal untuk menjadi

faktor yang mendominasi. Faktor dengan nilai eigenvalue yang paling besar, maka

faktor tersebut menjadi faktor yang paling mendominasi.

2. Motivasi Wisatawan

Motivasi wisatawan bertujuan untuk melepaskan diri sejenak dari rutinitas

berfungsi untuk mengembalikan harmoni di masyarakat sehingga pariwisata

dipandang sebagai salah satu bentuk terapi sosial Krippendorf (1986); Sharpley

(1994) (dalam Pitana & Gayatri, 2005).

Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa motivasi terbentuk karena

adanya faktor-faktor tertentu yang mendorong calon wisatawan untuk melakukan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

32

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan wisata baik dari dalam diri individu maupun faktor eksternal yang

mempengaruhi dari luar. Dalam melakukan perjalanan, wisatawan memiliki

motivasi yang bervariasi tergantung dengan keinginan, kebutuhan dan tujuan

mereka dalam melakukan perjalanan atau kegiatan wisata. Salah Wahab (2006,

hlm. 161) membagi motivasi menjadi dua jenis yaitu:

1) Motivasi umum

Motivasi umum adalah motivasi yang mendorong seseorang atau

wisatawan hanya sekedar untuk beralih tempat.

2) Motivasi khusus

Motivasi khusus adalah apabila wisatawan terdorong untuk mengunjungi

suatu objek, daerah atau negara tertentu atau untuk memilih suatu

perjalanan wisata yang spesifik.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sukmadinata (2011, hlm. 250) berpendapat bahwa populasi

merupakan kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita.

Sedangkan, menurut Margono (2010, hlm. 118) populasi merupakan

seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam ruang lingkup dan waktu yang

kita tentukan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi

merupakan keseluruhan data yang terdapat di lokasi penelitian.

Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan Indonesia

yang pernah berkunjung ke Korea Selatan dan tergabung dalam sebuah komunitas

yaitu Bandung Korea Community (Hansamo). Berikut adalah tabel kunjungan

wisatawan yang berkunjung ke Korea Selatan:

Tabel 3.1

Data Kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea Selatan

Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan

Indonesia

2010 2.799

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

33

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2011 4.086

2012 5.235

2013 11.771

2014 12.120

Sumber: Korean Tourism Organization annual statistic, 2015

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 215) sampel adalah sebagian dari populasi.

Sementara Sudjana (2005, hlm. 6) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian

yang diambil dari populasi. Dari kedua pengertian tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian populasi yang diambil atau digunakan.

Pada penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik

probability sampling, yaitu teknik dimana setiap anggota populasi memiliki

peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Untuk menentukan ukuran

sampel, pada penelitian ini digunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut :

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen

kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)

Untuk mencari jumlah sampel yang diperlukan dari populasi wisatawan

yang berkunjung ke Korea Selatan, jumlah wisatawan yang datang selama 5 tahun

terakhir adalah sebanyak 36.011 wisatawan. jumlah ini akan digunakan untuk

mewakili jumlah populasi wisatawan di Korea Selatan. Peneliti mengambil nilai

kritis sebesar 10% maka dapat diperhitungkan sampel yang diperoleh dengan

menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:

n = N

1 + N (e)2

N

n =

1+Ne2

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

34

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = 36.011

1 + 36.011 (0,1)2

n = 36.011

361,11

n = 99,72 ≈ 100

Setelah pembulatan, maka dapat ditentukan jumlah sampel yang

diperlukan sebagai responden pengisian kuisioner adalah 100 wisatawan.

E. Instrumen Penelitian

1. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data-data untuk penelitian

dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

mengambil data yang diperlukan agar sesuai dan relevan dengan yang diharapkan

dan sesuai dengan objek penelitian adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang akan diajukan pada responden untuk

diisi sendiri oleh responden. Sedangkan skala pengukuran yang akan dipakai

adalah skala Likert yang merupakan alat untuk mengukur sikap dari keadaan

yang sangat positif ke jenjang yang sangat negatif sehingga akan

menunjukkan sejauh mana tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap

pernyataan yang diajukan oleh peneliti (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000, hlm.

94). Dalam hal ini, kuesioner dibagikan kepada para pengunjung atau

wisatawan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendominasi motivasi

wisatawan.

Kuesioner ini akan dibagikan secara langsung di lokasi penelitian dan secara

online.

b. Wawancara, peneliti melakukan perbincangan dengan narasumber yang terkait

dengan penelitian, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Peneliti melakukan wawancara dengan pimpinan dari Bandung Korea

Community dan perwakilan dari Korean Tourism Organization

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

35

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skala yang digunakan adalah skala ordinal, dengan menggunakan skala

Likert sebagai skala pengukuran. Sudaryono (2014, hlm. 90) menyebutkan bahwa

skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang

yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang

kejadian atau gejala sosial. (Sudaryono 2014, hlm. 93)

Dalam penelitian gejala sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan

menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

dimensi, dimensi dijabarkan lagi menjadi sub variabel yang kemudian sub

variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya

indikator-indikator yang terukur ini dapat menjadi titik tolak untuk membuat item

instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu di jawab oleh

responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan

sikap yang diungkapkan dengan kata-kata seperti yang dijelaskan pada tabel 3.2

tentang tolak ukur skala likert

Tabel 3.2

Tolak Ukur Skala Likert

Sumber: Pengolahan data Peneliti, 2015.

2. Proses Pengembangan Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas (Sujarweni, 2011, hlm. 176) digunakan untuk mengetahui

kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan

suatu variabel. Daftar pernyataan ini pada umumnya mendukung sutau

kelompok variabel tertentu.

Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pernyataan di uji

validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r table dimana df = n – 2

No Pernyataan Tolak Ukur

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

36

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Uji Validitas dengan

menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

n = ukuran sampel

r = koefisien korelasi satu butir/ item

x = skor setiap item instrument

y = skor total item instrument

Instrumen yang telah diberikan dilakukan uji validitasnya setelah

diberikan kepada 30 responden. Pengujian validitas kepada 30 orang ini untuk

mengetahui keabsahan dari instrument yang diberikan sebelum instrument

tersebut diberikan kepada jumlah sampel yang sebenarnya. Untuk mengetahui

hasil perhitungan, peneliti menggunakan program pengolahan data SPSS 20

for windows dengan bantuan program Microsoft Excel 2007.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas (Sujarweni, 2011, hlm 186) adalah tingkat keandalan

kuesioner. Merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontrak-kontrak pertanyaan yang

merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Uji Reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliable dengan rumus berikut:

Dimana :

r = Koefisien reliability instrument (cronbach alfa)

rᵢ =

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

37

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

K = Banyaknya butir pertanyaan

= Total varians butir

= Total varians

c. Methode Succesive Interval (MSI)

Methode Succesive Interval atau MSI merupakana metode merubah

data ordinal menjadi skala interval berurutan. Menurut Sambas Ali Muhidin

dalam bukunya Dasar-Dasar Metode Statistika untuk Penelitian mengatakan

langkah kerja yang dapat dilakukan untuk merubah jenis data ordinal ke data

interval melalui method of successive intervals adalah:

1. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab

(memberikan) respon terhadap alternatif (kategori) jawaban yang

tersedia.

2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (n),

kemudian tentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban

responden tersebut.

3. Jumlahkan proporsi secara beruntun sehingga keluar proporsi

kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden

4. Dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal Baku, hitung nilai

z untuk setiap kategori berdasarkan proporsi kumulatif pada setiap

alternatif jawaban responden tadi.

5. Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap nilai z dengan

menggunakan rumus: SV = (Density at lower limit dikurangi

Density at upper limit) dibagi (Area under upper limit dikurangi

Area under lower limit).

6. Melakukan transformasi nilai skala (transformed scale value) dari

nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan rumus:Y = SVi +

|SVMin|. Dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau harga negatif

terbesar diubah menjadi sama dengan satu (=1).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur data adalah tahapan peneliti mendapatkan data, dari awal data

diperoleh, kemudian diolah hingga dianalisis. Untuk tahap awal peneliti

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

38

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperoleh data melalui wawancara kepada pihak Bandung Korea Community

kemudian selanjutnya peneliti melakukan observasi ke Korea Selatan.

Setelah data yang diperoleh cukup, peneliti melanjutkan ke tahap

mengolah data dan menganalisisnya. Data tersebut diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, studi pustaka, dokumentasi, serta kuesioner yang diolah

secara deskriptif. Prosedur data akan dijelaskan ada gambar 3.3

Sumber : Pengolahan Data Peneliti, 2015

Gambar 3.3

Bagan Prosedur Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya sebagai berikut:

1. Data primer

Menurut cara perolehannya, data dikelompokkan menjadi data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara dikumpulkan

sendiri oleh peneliti dan langsung dari objek atau lokasi yang diteliti

(Kusmayadi dan Sugiarto, 2000, hlm. 80).

a. Kuesioner

Kuesioner adalah instrument yang digunakan berupa pertanyaan yang

akan diajukan kepada responden untuk diisi oleh responden itu sendiri.

Yang menjadi responden adalah wisatawan yang sudah pernah

berkunjung ke Korea Selatan. Pada penyebaran kuesioner ini, peneliti

Perolehan Data

Kuesioner

Studi Literatur

Wawancara

Observasi Lapangan

Analisis Deskriptif

Eksploratif

Tabulasi Data

Analisis Faktor

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

39

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyebarkan secara langsung di Korea Selatan, namun karena

keterbatasan waktu, untuk penyebaran selanjutnya, peneliti membatasi

penyebaran kepada wisatawan yang berasal dari Kota Bandung,

kuesioner dibagikan secara online kepada anggota Bandung Korea

Community yang telah berkunjung ke Korea Selatan.

b. Wawancara

Wawancara akan dilakukan dengan pihak atau narasumber yang terkait

dengan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai pihak

dari Korean Tourism Organization dan Bandung Korea Community.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara langsung oleh

peneliti, melainkan melalui pihak ketiga, diantaranya sebagai berikut:

a. Data yang telah ada sebelumnya dari pihak pengelola atau instansi

terkait lainnya.

b. Studi kepustakaan, adalah teknik pengumpulan data dengan mencari

dan mengumpulkan referensi dari buku atau karya tulis ilmiah lainnya

sesuai dengan masalah yang dikaji. Dalam penelitian ini, buku referensi

yang digunakan adalah yang berkaitan dengan analisis faktor

(statistika), motivasi wisatawan, klasifikasi dan karakteristik wisatawan,

dan lain sebagainya.

c. Internet, untuk melengkapi data yang belum didapat baik secara

langsung maupun dari buku referensi.

G. Analisis Data

1. Variabel Operasional

Berikut ini diuraikan variabel operasional yang menentukan faktor

dominan yang mempengaruhi motivasi wisatawan berkunjung ke Korea

Selatan. Faktor-faktor ini di dapat dari gabungan teori beberapa ahli tentang

faktor pendorong dan penarik motivasi wisatawan yang berkunjung ke Korea

Selatan. Untuk lebih jelasnya variabel operasional akan dijelaskan pada tabel

3.3

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

40

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengolahan Data

Hasil dari pengisian kuesioner oleh wisatawan diolah untuk

mendapatkan hasil presentase. Tahap-tahap pengolahan data kuesioner adalah:

Pengklasifikasian pertanyaan dalam kuesioner

Penghitungan Data

Tabulasi, memasukkan data hasil kuesioner dalam bentuk tabel

Menganalisis hasil kuesioner dengan bantuan SPSS 20.0 for windows

Yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini adalah teori

motivasi perjalanan yang terdiri dari faktor pendorong dan penarik

motivasi perjalanan. Teori yang digunakan sebagai faktor pendorong

motivasi perjalanan adalah teori yang dikemukakan oleh Ryan (1991)

dalam Pitana dan Gayatri (2005, hlm. 67) yaitu escape, relaxation, play,

strengthening family bonds ,prestige,social interaction,romance,

educational, self-fulfillment dan wish-fulfillment. Sedangkan untuk faktor

penarik motivasi perjalanan menggunakan teori kepuasan wisatawan yang

dikemukakan oleh Page dan Conell (2006:321) yaitu attraction, amenities,

activities, accessibility, ancillary services, available packages.

Berikut adalah tabel operasionalisasi variabel faktor yang mempengaruhi

motivasi berkunjung wisatawan ke Korea Selatan.

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Wisatawan

Berkunjung ke Korea Selatan

Variabel Sub Variabel Indikator Skala No.Item

Faktor

pendorong

motivasi

wisatawan

Escape Perbedaan rutinitas

sehari-hari

Perbedaan

lingkungan dan

suasana di tempat

tinggal dengan

lingkungan di

kawasan wisata

Ordinal

1

2

Relaxation Dapat bersantai dan

merelaksasi tubuh

Ordinal 3

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

41

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Play

Melakukan kunjungan

untuk bermain dan

mendapatkan

kesenangan

Ordinal

4

Strengthening

Family Bonds Melakukan kunjungan

dengan tujuan

mengunjungi sanak

saudara

Ordinal

5

Prestige Berkunjung ke

kawasan untuk

meningkatkan status

sosial

Kawasan yang

dikunjungi memiliki

image mewah dan

bergengsi

Ordinal

Ordinal

6

7

Social

Interaction Bisa melakukan

berbagai interaksi

sosial di kawasan

Ordinal

8

Romance

Memiliki destinasi

dan atraksi yang

kental dengan Susana

romantic

Ordinal

9

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

42

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Educational

Kawasan memiliki

atraksi dan fasilitas

yang mendukung

untuk wisata edukasi

Ordinal

10

Self-Fulfillmet

Berkunjung untuk

mengetahui perilaku

masyarakat

Ordinal

11

Wish-

Fulfillment

Kawasan merupakan

tempat yang sudah

lama ingin dikunjungi

Ordinal

12

Physical or

Physiological

Motivation

Tingkat dorongan

untuk melakukan

rekreasi

kegiatan wisata medis

Melakukan

kunjungan untuk

mendapat ketenangan

Ordinal

13

14

15

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

43

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cultural

motivation Keunikan kesenian

lokal

Jenis kuliner yang

beragam dan berbeda

Perbedaan bahasa dan

adat istiadat

Ordinal

16

17

18

Social

motivation or

Interpoersonal

motivation

Melakukan

kunjungan mitra kerja

Ordinal

19

Fantasy

motivation or

status and

prestige

motivation

Kecanggihan dan

kemajuan teknologi

Ordinal

20

Faktor penarik

motivasi

wisatawan

Attraction Keindahan alam

Perbedaan adat dan

budaya

Banyaknya acara-

acara hiburan korea

Ordinal

Ordinal

Ordinal

21

22

23

Amenities Kondisi infrastruktur

mendukung untuk

melakukan kegiatan

wisata

Kelengkapan sarana

prasarana

Ordinal

Ordinal

24

25

Accesibility

Transportasi yang

mendukung untuk

menuju lokasi

Biaya yang harus

dikeluarkan untuk

melakukan perjalanan

Ordinal

Ordinal

26

27

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

44

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Activities Wisata alam

Wisata bahari

Wisata Minat khusus

Ordinal

Ordinal

Ordinal

28

29

30

Ancillary

services Ketersediaan fasilitas

pendukung seperti

bank, rumah sakit,

restaurant atau café

Kondisi fisik fasilitas

pendukung

Ordinal

Ordinal

31

32

Available

Packages Ketersediaan paket

perjalanan wisata ke

Korea Selatan

Ordinal

33

H. Uji Validitas

Uji validitas menurut Sujarweni dalam Agustine (2012:42)

mengemukakan bahwa, uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir

pertanyaan. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df (degree of

freedom) = n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka hasil valid. Uji

validitas dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

45

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r =

keterangan:

rxy = koefisien korelasi

Σx = jumlah skor item

Σy = jumlah skor total (seluruh item)

N = jumlah responden

Uji validitas ini dilakukan terhadap setiap butir pertanyaan dengan

didukung program SPSS 20.0 dan Microsoft Excel 2007 untuk mengetahui apakah

variabel-variabel penelitian memenuhi kriteria atau tidak. Apabila memenuhi

kriteria, maka variabel yang merupakan faktor motivasi dapat dikatakan valid.

Berikut adalah uji validitas faktor-faktor motivasi wisatawan yang

berkunjung ke Korea Selatan:

Tabel 3.4

Uji Validitas Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan

No. Faktor r hitung r tabel Keterangan

1. Tingkat perbedaan

rutinitas sehari-hari

0,492 0,361 Valid

2. Tingkat perbedaan

lingkungan dan

suasana di tempat

tinggal dengan

lingkungan di

kawasan wisata

0,480 0,361 Valid

3. Dapat bersantai dan

merelaksasi tubuh

0,495 0,361 Valid

4. Melakukan kunjungan

untuk bermain dan

mendapatkan

kesenangan

0,556 0,361 Valid

5. Melakukan kunjungan

dengan tujuan

mengunjungi sanak

0,496 0,361 Valid

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

46

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saudara

6. Berkunjung ke

kawasan untuk

meningkatkan status

sosial

0,538 0,361 Valid

7. Kawasan yang

dikunjungi memiliki

image mewah dan

bergengsi

0,474 0,361 Valid

8. Bisa melakukan

berbagai interaksi

sosial di kawasan

0,417 0,361 Valid

9. Memiliki destinasi dan

atraksi yang kental

dengan suasana

romantis

0,405 0,361 Valid

10. Kawasan memiliki

atraksi dan fasilitas

yang mendukung

untuk wisata edukasi

0,366 0,361 Valid

11. Berkunjung untuk

mengetahui perilaku

masyarakat

0,488 0,361 Valid

12. Kawasan merupakan

tempat yang sudah

lama ingin dikunjungi

0,414 0,361 Valid

13. Tingkat dorongan

untuk melakukan

rekreasi

0,697 0,361 Valid

14. kegiatan wisata medis

0,697 0,361 Valid

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

47

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15. Melakukan kunjungan

untuk mendapat

ketenangan

0,444 0,361 Valid

16. Keunikan kesenian

lokal

0,448 0,361 Valid

17. Jenis kuliner yang

beragam dan berbeda

0,483 0,361 Valid

18. Perbedaan bahasa dan

adat istiadat

0,441 0,361 Valid

19. Melakukan kunjungan

mitra kerja

0,399 0,361 Valid

20. Kecanggihan dan

kemajuan teknologi

0,414 0,361 Valid

21. Keindahan alam

0,441 0,361 Valid

22. Perbedaan adat dan

budaya

0,478 0,361 Valid

23. Banyaknya acara-

acara hiburan korea

0,468 0,361 Valid

24. Kondisi infrastruktur

mendukung untuk

melakukan kegiatan

wisata

0,375 0,361 Valid

25. Kelengkapan sarana

prasarana

0,383 0,361 Valid

26. Transportasi yang

mendukung untuk

menuju lokasi

0,400 0,361 Valid

27. Biaya yang harus

dikeluarkan untuk

0,436 0,361 Valid

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

48

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan perjalanan

28. Wisata alam 0,545 0,361 Valid

29. Wisata bahari 0,440 0,361 Valid

30. Wisata Minat khusus 0,375 0,361 Valid

31.

Ketersediaan fasilitas

pendukung seperti

bank, rumah sakit,

restaurant atau café

0,383

0,361

Valid

32. Kondisi fisik fasilitas

pendukung Kondisi

fisik fasilitas

pendukung

0,431 0,361 Valid

33. Ketersediaan paket

perjalanan wisata ke

Korea Selatan

0,545 0,361 Valid

Sumber:Pengolahan data peneliti 2015.

Dari tabel di atas dapat dinyatakan bahwa seluruh item memenuhi kriteria

dimana r hitung > r tabel. Dengan demikian seluruh item tersebut dapat

dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian selanjutnya.

I. Uji Reliabilitas

Menurut Sujarweni dalam Agustine (2012:43) uji reabilitas dapat

dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai

Alpha > 0,06 maka reliable. Dengan rumus sebagai berikut:

r =

dimana:

r = koefisien reliability instrument (cronbach alfa)

k = banyaknya butir pertanyaan

Σ = total varians butir

= total varians

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

49

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap seluruh butir pertanyaan yang valid

secara bersamaan. Apabila nilai Cronbach alpha > 0.60, maka dinyatakan

reliabel.

Tabel 3.5

Case Processing Summary

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Sumber: Pengolahan data SPSS 20.0

Berdasarkan tabel 3.5. Case Processing Summary dapat dinyatakan tingkat

validitasi dari seluruh pertanyaan adalah 100%

Tabel 3.6

Tabel Realibility Statistic

Sumber: Pengolahan data SPSS 20.0

Berdasarkan tabel 3.6. Reliability Statistic pada 33 butir pertanyaan,

menunjukan bahwa semua pertanyaan tersebut reliable. Nilai Cronbach Alpha

menunjukan lebih dari 0,60 yaitu 0,878.

J. Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan analisis yang mencoba menemukan hubungan

antar sejumlah variabel-variabel yang saling bebas satu sama lain sehingga dapat

dibuat satu atau beberapa set variavbel yang lebih sedikit dari jumlah variabel

awal. Variabel yang memiliki korelasi terbesar akan berkelompok membentuk

suatu set variabel. Dengan kata lain variabel terbesar akan membentuk faktor.

Dalam menguji faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi wisatawan Indonesia

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.878 33

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

50

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkunjung ke Korea Selatan, peneliti menggunakan metode analisis faktor

eksploratori dengan pengolahan data menggunakan program SPSS 20.0.

Analisis faktor eksploratori atau analisis komponen utama adalah suatu

teknik untuk mereduksi data dari variabel asal menjadi variabel baru atau faktor

yang jumlahnya lebih kecil dari variabel awal. Proses analisis faktor eksploratori

bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan

melakukan uji korelasi (Data Summarization), yaitu :

- R Factor Analysis : Jika korelasi dilakukan antar variabel, dalam SPSS R

Factor Analysis adalah kolom.

- Q Factor Analysis : Jika korelasi dilakukan antar responden, dalam SPSS Q

Factor Analysis adalah baris.

Setelah itu, tujuan berikutnya adalah mereduksi data, yaitu membuat

sebuah variabel set baru yang disebut faktor untuk menggantikan sejumlah

variabel tertentu (Data Reduction). Yang perlu diperhatikan dalam mereduksi

data adalah faktor dan kontribusi variabel terhadap faktor, faktor loading dan

faktor score. Adapun proses yang harus dilakukan dalam meenggunakan metode

analisis faktor sebagai berikut (Santoso 2010:58):

1. Menentukan variabel-variabel yang akan dianalisis

2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan dengan pengukuran MSA

(Measure of sampling Adequacy). Pada tahap awal, dilakukan penyaringan

terhadap sejumlah variabel sehingga mendapat variabel-variabel yang

memenuhi syarat untuk dianalisis. Untuk melihat ada tidaknya korelasi,

digunakan Kaiset Meyer Oikin (KMO)measure of sampling adequancy, yang

merupakan indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor.

Nilai 0,5 – 1,0 berarti analsis faktor tepat, jika kurang dari 0,5 maka analisis

faktor dikatakan tidak tepat.

3. Setelah beberapa variabel yang memenuhi syarat diperoleh, maka proses akan

berlanjut kepada inti analisis faktor, yaitu factoring. Factoring merupakan

proses yang akan mengekstrak satu faktor atau lebih dari variabel-variabel

yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan

ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada sehingga membentuk satu

atau lebih faktor.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/26761/6/S_MRL_1100382_Chapter 3.pdf · dengan menggunakan beberapa instrument. Alat penelitian yang dibutuhkan untuk

51

Niranti Destianti, 2016 Analisis Faktor-Faktor Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Korea Selatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang digunakan adalah varimax.

Varimax adalah metode rotasi orthogonal untuk meminimalisasi jumlah

indicator yang mempunyai faktor dengan loading tinggi pada setiap faktor. Dari

proses ini akan muncul tabel communalities, tabel ini pada dasarnya menunjukkan

jumlah varians dari satu variabel yang bisa dijelaskan dengan faktor yang ada.

Kemudian tabel yang muncul berikutnya adalah tabel Total Variance Explained

yang menampilkan eigenvalues (akar ciri) dari masing-masing faktor. Untuk suatu

faktor The Eigenvalues menunjukkan jumlah varian sebagai kontribusi dari faktor

yang bersangkutan terhadap variance, karena masing-masing variabel sudah

dibakukan dengan rata-rata nol dan variannya satu. Besarnya eigenvalue menjadi

dasar untuk menentukan banyaknya jumlah faktor yang bisa diterima. Semakin

besar eigenvalue setiap faktor, maka faktor tersebut semakin reliable untuk

mewakili sekelompok variabel. Faktor akan bermakna apabila eigenvalue faktor

lebih besar dari satu (>=1). Setelah mengetahui faktor yang dapat diterima, tabel

component matrix menunjukkan distribusi masing-masing variabel terhadap

faktor dan angka-angka pada tabel akan menunjukkan faktor loadings yang

menunjukkan besarnya korelasi antar variabel dengan faktor yang terbentuk.

Variabel dengan loading yang besar dapat diartikan sebagai komponen penyusun

terbesar dari faktor yang terkait.