bab iii metode penelitian a. jenis, subyek,...

12
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan objektif dalam usaha menemukan dan mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip- prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi dengan menggunakan metode ilmiah (Asy’ari dalam Hadi dkk (2005)). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Creswell dalam Sangadji (2010) menyatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya sehingga datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Subyek penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive sampling, yakni suatu pengambilan sampel sebagai sumber data dengan berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Tujuan dan pertimbangan pengambilan sampel penelitian adalah berdasarkan pada hal-hal berikut. 1. Kebersediaan subyek untuk terlibat secara aktif dalam penelitian. 2. Kesanggupan subyek untuk diwawancara sebanyak 4 sampai 5 kali selama kurang lebih satu bulan. 3. Memperoleh ijin dari pihak sekolah dan orangtua subyek. 4. Kepercayaan guru bahwa subyek akan melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan wawancara. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dipilih enam orang siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan kelas IV SD N 02 Pulutan sebagai subyek penelitian. Enam orang siswa tersebut merupakan siswa dengan kemampuan matematika beragam. Kebersediaan subyek untuk diteliti merupakan hal yang sangat penting, mengingat keberhasilan dalam penelitian sangat dipengaruhi kesediaan dan kerelaan subyek untuk terlibat secara aktif dalam wawancara, sedangkan kemampuan matematika subyek yang beragam memungkinkan untuk memperoleh berbagai skim matematika yang beragam pula yang dipunyai oleh subyek (Sutriyono, 2012). Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD N 02 Pulutan yang beralamat di Jalan Dipomenggolo No 11 Salatiga Telepon (0298) 324930 Kode Pos 50716 dengan materi pengurangan bilangan pecahan. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2014 pada semester 2.

Upload: vandien

Post on 30-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Subyek, Waktu, dan Tempat Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan objektif dalam usaha menemukan

dan mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip-

prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif

dalam pengembangan generalisasi dengan menggunakan metode ilmiah

(Asy’ari dalam Hadi dkk (2005)). Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Creswell dalam Sangadji

(2010) menyatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian

yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya

sehingga datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa

menggunakan teknik statistik.

Subyek penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive

sampling, yakni suatu pengambilan sampel sebagai sumber data dengan

berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Tujuan

dan pertimbangan pengambilan sampel penelitian adalah berdasarkan pada

hal-hal berikut.

1. Kebersediaan subyek untuk terlibat secara aktif dalam penelitian.

2. Kesanggupan subyek untuk diwawancara sebanyak 4 sampai 5 kali selama

kurang lebih satu bulan.

3. Memperoleh ijin dari pihak sekolah dan orangtua subyek.

4. Kepercayaan guru bahwa subyek akan melibatkan diri secara aktif dalam

kegiatan wawancara.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dipilih enam orang

siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan kelas IV SD

N 02 Pulutan sebagai subyek penelitian. Enam orang siswa tersebut

merupakan siswa dengan kemampuan matematika beragam. Kebersediaan

subyek untuk diteliti merupakan hal yang sangat penting, mengingat

keberhasilan dalam penelitian sangat dipengaruhi kesediaan dan kerelaan

subyek untuk terlibat secara aktif dalam wawancara, sedangkan kemampuan

matematika subyek yang beragam memungkinkan untuk memperoleh

berbagai skim matematika yang beragam pula yang dipunyai oleh subyek

(Sutriyono, 2012). Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD N 02 Pulutan yang

beralamat di Jalan Dipomenggolo No 11 Salatiga Telepon (0298) 324930 Kode

Pos 50716 dengan materi pengurangan bilangan pecahan. Penelitian dilakukan

pada bulan Februari-Maret 2014 pada semester 2.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

24

B. Langkah Penelitian

Tahap penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap validitas instrumen,

tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Tahap

pertama yaitu tahap perencanaan. Tahap perencanaan dimulai dengan

mencari sekolah untuk dijadikan tempat penelitian dan mencari masalah yang

terdapat dalam sekolah tersebut kemudian dilanjutkan dengan mencari

permasalahan dalam beberapa jurnal internasional yang sesuai dengan

masalah yang terdapat di sekolah tersebut untuk dijadikan pemicu masalah.

Setelah pemicu masalah ditemukan, kemudian melakukan wawancara dengan

guru kelas dan kepala sekolah untuk menentukan subyek penelitian dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya, melakukan penyusunan

instrumen pendukung penelitian yang akan digunakan dan penyusunan kisi-

kisi wawancara. Instrumen pendukung dalam penelitian ini berupa soal

pengurangan bilangan pecahan sebanyak 42 soal berbentuk uraian.

Tahap kedua yaitu validitas instrumen dimana instrumen soal yang telah

dibuat sebelumnya kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan validitas

konstruksi melalui expert judgement. Pengujian validitas instrumen dilakukan

oleh guru kelas IV SD N 02 Pulutan. Tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan

penelitian. Tahap ini berisi tentang pengumpulan data penelitian dengan

menggunakan teknik triangulasi yang merupakan gabungan dari observasi

partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan

penelitian dilakukan dirumah tiap subyek penelitian. Tahap selanjutnya adalah

tahap analisis data. Data yang diperoleh selama penelitian, kemudian

dianalisis menggunakan 4 tahap yaitu data collection, data reduction, data

display, dan conclution drawing / verification. Tahap terakhir dalam penelitian

ini adalah tahap kegiatan penulisan laporan berisi tentang simpulan penafsiran

pemikiran siswa berupa skim-skim pengurangan bilangan pecahan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi.

Teknik triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan

menggunakan observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi (Sugiyono,

2010).

1. Observasi Partisipatif

Observasi dapat diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Hadi dkk,

2005). Faisal dalam Sugiyono (2008) mengklasifikasikan observasi menjadi

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

25

observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi

yang tak terstruktur. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi partisipatif, yaitu suatu proses pengamatan yang

dilakukan oleh observer dengan cara ikut mengambil bagian dalam

kehidupan orang-orang yang akan diobservasi (Hadi dkk, 2005).

Observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang seakurat

mungkin. Dalam observasi ini, peneliti terlibat sepenuhnya terhadap apa

yang dilakukan subyek penelitian dan ikut merasakan suka dukanya.

Observasi dilakukan selama siswa mengerjakan soal pengurangan bilangan

pecahan yang diberikan, serta ketika siswa menjawab setiap pertanyaan

dalam wawancara. Hasil observasi kemudian didokumentasikan dan untuk

beberapa hal yang penting terkait penelitian dicatat untuk menambah

keakuratan penelitian. Kegiatan observasi dilakukan di rumah tiap subyek

penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pernyataan secara lisan untuk dijawab secara lisan

pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap

muka antara pencari informasi dan dan sumber informasi, sehingga pencari

informasi harus mampu menciptakan hubungan baik dengan sumber

informasi atau mengadakan rapport, yaitu situasi psikologis yang

menunjukkan bahwa sumber informasi bersedia bekerja sama, bersedia

menjawab pertanyaan dan memberi informasi sesuai dengan pikiran dan

keadaan yang sebenarnya (Hadi dkk, 2005). Wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara klinis berdasarkan model dari

Piaget.

Wawancara klinis memungkinkan untuk mengenal pasti konsepsi siswa

terhadap aspek matematik tertentu dari kacamata siswa sendiri. Teknik

wawancara klinis melibatkan tiga komponen yaitu pemerhatian, penyoalan,

dan penilaian. Dalam konteks mengenal pasti skim siswa, pewawancara

tidak memberi tekanan apakah soal yang diberikan dijawab dengan betul

atau tidak, tetapi lebih melihat bagaimana subjek mempunyai pemikiran

atas soal yang diberikan tersebut sehingga memperoleh jawabannya

(Sutriyono, 2012).

Wawancara klinis dalam penelitian ini dibagi ke dalam empat

pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan wawancara selama kurang lebih

50 hingga 60 menit. Wawancara pertama berkaitan dengan gambaran

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

26

mental tentang bilangan pecahan, perwakilan bilangan pecahan, dan

membandingkan dua bilangan pecahan.

Wawancara kedua bertujuan untuk mengetahui penafsiran siswa

tentang pengurangan bilangan pecahan ( ) berupa pengurangan

bilangan asli dengan pecahan biasa, pecahan biasa dengan pecahan biasa

berpenyebut sama, pecahan biasa dengan pecahan biasa berpenyebut

beda, pengurangan bilangan asli dengan pecahan campuran, pecahan

campuran dengan pecahan campuran berpenyebut sama, pecahan

campuran dengan pecahan campuran berpenyebut berbeda, pengurangan

pecahan campuran dengan pecahan biasa berpenyebut sama, pengurangan

pecahan campuran dengan pecahan biasa berpenyebut berbeda, serta soal

cerita terkait. Wawancara ketiga bertujuan untuk mengetahui penafsiran

siswa dalam menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan

terkurang dan hasil pengurangan ( ) serta soal cerita terkait.

Wawancara keempat bertujuan untuk mengetahui penafsiran siswa

dalam menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan

pengurang dan hasil pengurangan ( ) serta soal cerita terkait.

Tabel 2

Kisi-Kisi Wawancara Klinis

Fokus Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Aspek yang Diteliti

Indikator

Skim Pengurangan

Bilangan Pecahan

Penafsiran siswa dalam melakukan

operasi pengurangan

bilangan pecahan

Penafsiran siswa tentang bilangan pecahan

- Menjelaskan makna bilangan pecahan dengan cara sendiri

- Membandingkan dua bilangan pecahan

Penafsiran siswa dalam menentukan hasil pengurangan apabila diketahui bilangan terkurang dan bilangan pengurang ( )

Proses berpikir siswa mengenai penyelesaian soal berbentuk

a.

b.

c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

27

apabila diketahui bilangan terkurang dan bilangan pengurang

Penafsiran siswa dalam menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan ( )

Proses berpikir siswa mengenai penyelesaian soal berbentuk

a.

b.

c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan

Penafsiran siswa dalam menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang dan hasil pengurangan ( )

Proses berpikir siswa mengenai penyelesaian soal berbentuk

a.

b.

c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan apabila diketahui bilangan pengurang dan hasil pengurangan

3. Dokumentasi

Data hasil kegiatan observasi dan wawancara klinis didokumentasikan

dengan menggunakan kamera video dan kamera foto untuk mendukung

kredibilitas data yang telah diperoleh. Transkrip rekaman video wawancara

klinis merupakan data mentah yang penting dalam penelitian ini. Transkrip

tersebut meliputi catatan subjek, catatan pewawancara selama interaksi

berlangsung, dan tingkah laku bukan lisan subjek sewaktu wawancara

dijalankan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

28

D. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, namun

dalam penelitian ini terdapat instrumen pendukung yaitu tes kemampuan

matematika berupa soal uraian yang kemudian penjelasan pemerolehan

jawaban pada soal uraian tersebut diperoleh melalui wawancara klinis

sehingga dapat diketahui skim pengurangan bilangan pecahan yang dimiliki

tiap siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen soal tes dalam penelitian ini.

Tabel 3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Bentuk Soal

6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

6.4 Mengurangkan pecahan

Mengurangkan pecahan biasa yang berpenyebut sama

(

)

1.

2.

3.

4.

5. Tinggi sebuah tanaman

adalah

meter.

Kemudian tanaman

tersebut dipotong

meter. Berapakah tinggi tanaman sekarang?

6. Ibu memiliki telur

sebanyak

kg. Kemudian

telur ibu diminta bibi

kg. Berapakah sisa telur ibu?

7. Nana memiliki

potong

semangka, kemudian

potong semangka tersebut diberikan kepada adik. Berapakah sisa semangka Nana?

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

29

Mengurangkan pecahan biasa yang berpenyebut berbeda

(

)

1.

2.

3.

4.

5. Amir memiliki

bagian

semangka, kemudian

nya diberikan kepada Tono. Berapakah sisa semangka milik Amir?

6. Alifa memiliki

potong

pizza, kemudian

potong

dimakan Sasa. Berapakah sisa pizza Alifa?

7. Kakak membeli

kg gula

pasir, kemudian kakak

menggunakannya

kg

untuk membuat kue. Berapakah sisa gula pasir kakak?

Menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut

sama (

)

1.

2.

3.

4.

5. Adik mengisi

bagian bak

air. Kemudian ayah menggunakan beberapa bagian untuk mandi sehingga air di bak tersisa

bagian. Berapa bagian

air yang dihabiskan ayah?

6. Sari membeli gula

kg

kemudian gula tersebut digunakan untuk membuat kue sehingga

gula milik Sari tersisa

kg.

Berapakah gula yang digunakan untuk membuat kue?

7. Kakak memiliki

potong

melon kemudian melon

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

30

tersebut dimakan adik sehingga melon kakak

tersisa

potong. Berapa

potong kah melon yang dimakan adik?

Menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda

(

)

1.

2.

3.

4.

5. Tania memiliki roti

sebanyak

bagian,

kemudian roti tersebut diberikan kepada kakaknya sehingga tersisa

bagian. Berapa bagian

kah roti yang diberikan kepada kakak?

6. Ibu membeli minyak

goreng

liter kemudian

digunakan untuk menggoreng tempe sehingga minyak goreng

ibu tersisa

liter. Berapa

liter kah minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempe?

7. Anik membeli semangka

bagian kemudian semangka tersebut dimakan Dewi sehingga semangka tersebut

tersisa

bagian. Berapa

bagian kah semangka yang dimakan Dewi?

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

31

Menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut

sama (

)

1.

2.

3.

4.

5. Ita membeli celana baru di pasar, karena terlalu panjang celana tersebut

kemudian dipotong

meter. Panjang celana Ita

sekarang adalah

meter.

Berapa meter panjang celana Ita mula-mula?

6. Ari membeli tali di toko kemudian tali tersebut

digunakan

meter untuk

membuat layang-layang

sehingga tali Ari tersisa

meter. Berapa panjang tali Ari mula-mula?

7. Ibu memiliki gula pasir kemudian gula tersebut

diambil nenek

kg

sehingga gula ibu tersisa

kg. Berapa kilogram

gula ibu mula-mula?

Menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda

(

)

1.

2.

3.

4.

5. Adik telah meminum susu

sebanyak

liter sehingga

susu tersebut tinggal

liter. Berapakah susu adik mula-mula?

6. Anita membeli minyak goreng di pasar kemudian minyak goreng tersebut

digunakan

liter untuk

menggoreng ikan sehingga minyak itu

tersisa

liter. Berapa liter

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

32

minyak goreng Anita mula-mula?

7. Amin memotong bambu

meter sehingga bambu

tersebut tersisa

meter.

Berapa meter panjang bambu Amin mula-mula?

E. Teknik Validitas Intrumen

Uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

validitas konstruksi yang diperoleh melalui expert judgement atau melalui

pendapat para ahli (Sugiyono, 2011). Setelah instrumen penelitian dikonstruksi

tentang aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya

tentang instrumen yang telah disusun dan para ahli akan memberi keputusan

apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan

mungkin dirombak total. Ahli dalam pengujian validitas instrumen penelitian

ini adalah guru kelas IV SD N 02 Pulutan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data deskriptif kualitatif adalah usaha yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganisasikannya, memilah-milah menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menentukan

pola, menemukan apa yang penting dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Moelong, 2005). Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2010) memaparkan tahapan analisis deskriptif kualitatif, yaitu data

collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification

(Sugiyono, 2011).

Gambar 5

Tahapan dalam Analisis Data

data collection data reduction

data display conclusion

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

33

1. Data Collection dan Data Reduction

Tahap awal dalam analisis data adalah data collection. Dalam tahap

data collection, video dan rekaman hasil wawancara selama siswa

mengerjakan soal pengurangan bilangan pecahan ditulis secara rinci, teliti,

dan jelas. Hasil data collection kemudian direduksi untuk dipilih hal-hal

yang penting dan pokok, dan untuk menentukan bentukan pola-pola

perilaku yang ditunjukkan subjek selama mengerjakan soal pengurangan

bilangan pecahan.

2. Data Display

Tahap berikutnya adalah data display atau penyajian data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Data

display dalam skim pengurangan bilangan pecahan adalah dengan

menyajikan data hasil reduksi berupa pengelompokkan pola-pola perilaku

yang ditunjukkan siswa ke dalam pola yang sejenis untuk mempermudah

pengelompokkan jenis-jenis skim yang dimiliki siswa pada tahap conclution

drawing / verification.

3. Conclution Drawing / Verification

Tahap terakhir yaitu conclution drawing / verification. Pada tahap ini

hasil data display dirumuskan jenis skimnya berdasarkan pola perilaku

siswa. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Hasil data display

apabila telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan

kesimpulan yang kredibel.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4996/4/T1... · partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian

34