bab iii metode penelitian a. desain...

18
27 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasional (correlational study). Metode tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menguji atau menggambarkan apakah terdapat hubungan antara sikap sosial dengan kemampuan membilang anak TK. Lebih spesifik metode studi korelasional menghasilkan pemaparan angka yang menunjukkan kuatnya hubungan variabel dan arah hubungan baik secara positif maupun negatif (Sugiyono, 20015, hlm. 224). Arah hubungan korelasi positif apabila adanya nilai sikap sosial ditingkatkan maka akan meningkatkan nlai kemampuan membilang yang tinggi. Sehingga antara sikap sosial dan kemampuan membilang memiliki hubungan kesejajaran. Sedangkan hubungan korelasi negatif apabila nilai sikap sosial ditingkatkan akan menghasilkan nilai kemampuan membilang yang rendah. Dengan demikian terdapat hubungan ketidaksejajaran antara sikap sosial dan kemampuan membilang. Korelasi dalam penelitian ini merupakan model paradigma sederhana atau korelasi sederhana karena hanya menggunakan satu variabel independen yaitu sikap sosial dan satu variabel dependen yaitu kemampuan membilang. Uji korelasi tersebut dilakukan karena ingin mengetahui apakah terdapat hubungan atau tidak antara sikap sosial dengan kemampuan membilang pada anak usia lima sampai enam tahun di Kecamatan Batununggal. Desain korelasi paradigma sederhana dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Paradigma Sederhana Sugiyono (2015, hlm. 8) X Y r

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

27 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasional

(correlational study). Metode tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu untuk menguji atau menggambarkan apakah terdapat

hubungan antara sikap sosial dengan kemampuan membilang anak TK. Lebih

spesifik metode studi korelasional menghasilkan pemaparan angka yang

menunjukkan kuatnya hubungan variabel dan arah hubungan baik secara

positif maupun negatif (Sugiyono, 20015, hlm. 224). Arah hubungan korelasi

positif apabila adanya nilai sikap sosial ditingkatkan maka akan

meningkatkan nlai kemampuan membilang yang tinggi. Sehingga antara

sikap sosial dan kemampuan membilang memiliki hubungan kesejajaran.

Sedangkan hubungan korelasi negatif apabila nilai sikap sosial ditingkatkan

akan menghasilkan nilai kemampuan membilang yang rendah. Dengan

demikian terdapat hubungan ketidaksejajaran antara sikap sosial dan

kemampuan membilang.

Korelasi dalam penelitian ini merupakan model paradigma sederhana

atau korelasi sederhana karena hanya menggunakan satu variabel independen

yaitu sikap sosial dan satu variabel dependen yaitu kemampuan membilang.

Uji korelasi tersebut dilakukan karena ingin mengetahui apakah terdapat

hubungan atau tidak antara sikap sosial dengan kemampuan membilang pada

anak usia lima sampai enam tahun di Kecamatan Batununggal.

Desain korelasi paradigma sederhana dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Paradigma Sederhana

Sugiyono (2015, hlm. 8)

X Y r

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

28

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

X = Variabel Independen, sikap sosial anak TK

Y = variabel Dependen, kemampuan membilang anak TK

B. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel independen atau variabel bebas yaitu sikap sosial anak TK.

2. Variabel dependen atau variabel terikat yaitu kemampuan membilang

anak TK.

C. Hipotesis Penelitian

Peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan siginifikan

antara sikap sosial dengan kemampuan membilang anak Taman Kanak-

kanak. Adapun hipotesisinya sebagai berikut:

1. Hipotesis Nol ( )

= Tidak terdapat hubungan yang signifikansi antara sikap sosial

dengan kemampuan membilang anak Taman Kanak-kanak.

Hipotesis statistik : : ρ = 0

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ha = Terdapat hubungan yang signifikansi antara sikap sosial dengan

kemampuan membilang anak Taman Kanak-kanak.

Hipotesis statistik : : ρ ≠ 0

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian bertujuan untuk menghindari

kekeliruan pemahaman pembaca mengenai permasalahan yang diangkat

dalam penelitian. Adanya batasan masalah penelitian sangat diperlukan

sehingga penjelasan variabel dapat tergambar lebih spesifik dan tepat sesuai

tujuan penelitian. Untuk itu peneliti membuat definisi operasional variabel

penelitian sebagai berikut:

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

29

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Sikap Sosial

Sikap sosial yang di maksud dalam penelitian ini adalah kompetensi

sikap sosial yang diadaptasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang

Kurikulum PAUD Tahun 2013. Instrumen ini dikembangkan oleh

Listiana dan Pratiwi (2014) yang mencakup Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar, dan Indikator sikap sosial sebagai salah satu

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) usia enam

tahun. Adapun secara khusus sikap sosial tersebut tergambar melalui

sikap hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, taat

pada peraturan, sabar, mandiri, peduli, toleransi dan saling

menghargai, menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan

santun.

2. Kemampuan Membilang

Kemampuan membilang yang di maksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan membilang yang dikolaborasikan dari dua rujukan, yaitu:

rujukan pertama diadaptasi dari Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar

PAUD yang mencakup penguasaan konsep bilangan dan lambang

bilangan, rujukan selanjutnya diadaptasi dari National Council of

Mathtematics (NCTM) tentang Kindergarten Curriculum Focal Points

mencakup pembelajaran bilangan dan operasi bilangan untuk anak TK

yang kemudian disesuaikan dengan penelitian. Adapun uraian

kemampuan membilang adalah sebagai berikut: kemampuan mengenal

konsep lambang bilangan, mencocokkan bilangan dengan lambang

bilangan, penjumlahan bilangan, pengurangan bilangan, urutan

bilangan, dan perbandingan bilangan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

30

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu anak Taman Kanak-Kanak

kelompok B di Kecamatan Batununggal Bandung yang berjumlah sebanyak

14 Taman Kanak-kanak. Jumlah keseluruhan anak yaitu 229 anak yang terdiri

dari 119 anak laki-laki dan 110 anak perempuan. Karakteristik subjek

penelitian merupakan anak-anak yang berada pada rentang usia lima sampai

enam tahun. Secara administrasi anak-anak tersebut terdaftar sebagai siswa

aktif di kelompok B Tahun ajaran 2017-2018. Untuk penjelasannya dapat

dilihat dari tabel 3.1. berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Anak TK B di Kecamatan Batununggal Kota Bandung

Tahun Ajaran 2017/2018

NO NPSN NAMA TK JUMLAH ANAK TOTAL

Laki-laki Perempuan

1 20254744 TK 17 Agustus 7 anak 11 anak 18 anak

2 20254739 TK Aisyiyah 24 7 anak 4 anak 11 anak

3 20255208 TK Aisyiyah 8 10 anak 10 anak 20 anak

4 20254745 TK Al-Ardh 3 anak 8 anak 11 anak

5 20254742 TK Al-Fitrah 19 anak 11 anak 30 anak

6 20254748 TK Al-Ikhwan 7 anak 3 anak 10 anak

7 20254750 TK Al-Mustafa 2 anak 9 anak 11 anak

8 20254737 TK Budi Murni 5 anak 9 anak 14 anak

9 20254740 TK Ignatius Slamet

Riyadi

8 anak 4 anak 12 anak

10 20254743 TK Kartika XIX-2 3 anak 8 anak 11 Anak

11 20254729 TK Kemala

Bhayangkari 39

11 anak 6 anak 17 anak

12 20254727 TK Negeri Centeh 22 anak 14 anak 36 anak

13 20254747 TK Pelita 6 anak 5 anak 11 anak

14 20254749 TK Yayasan Beribu 9 anak 8 anak 17 anak

Total 119 anak 110 anak 229 anak

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

31

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini

yaitu Cluster random sampling. Menurut Sugiyono (2015, hlm. 65)

pengambilan sampel dalam teknik Cluster random sampling ditetapkan dari

wilayah yang luas sampai ke wilayah terkecil (sampel daerah). Teknik ini

dipilih karena luasnya sumber data penelitian yang terdiri dari rumpun-

rumpun atau kelompok-kelompok wilayah. Secara khusus dalam penelitian

ini yaitu kecamatan Batununggal Bandung yang memiliki jumlah TK

sebanyak 14 sekolah.

Pengambilan sampel ditetapkan dari wilayah kecamatan Batununggal

kota Bandung ke dalam wilayah kelurahan yang terdiri dari 8 kelurahan

meliputi Batununggal, Kaca Piring, Kebon Waru, Maleer, Gumuruh,

Cibangkong, Kebon Gedang, dan Samoja. Oleh karena itu peneliti mengambil

1 TK dari setiap kelurahan. Namun dalam proses permohonan izin penelitian

dilakukan, ada 2 TK yang tidak memberikan ketersediaannya sebagai tempat

penelitian dikarenakan pihak guru sedang mempersiapkan administrasi

sekolah yang belum rapih dan faktor waktu yang singkat yang tidak

memungkinkan guru dapat mengisi angket. Sehingga hanya 6 TK yang dapat

dijadikan sebagai tempat penelitian dan sudah memenuhi quorum sampel

penelitian.

Adapun perhitungan dan penentuan jumlah sampel penelitian ini

merujuk pada pendapat Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2015, hlm. 69)

yang merumuskannya sebagai berikut:

( )

( )

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

32

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

= jumlah sampel

= chi kuadrat derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5% yaitu 3,841

= jumlah populasi

= peluang benar (0,5)

= peluang salah (0,5)

= perbedaan rata-rata sampel dengan rata-rata populasi (5%= 0,05)

Berdasarkan perhitungan besaran sampel di atas, dari populasi 229

anak, peneliti memperoleh sampel sebanyak 130 anak, yang kemudian

disesuaikan dengan data anggota sampel yang didapat dari 6 TK dengan

jumlah sampel sebanyak 132 anak. Untuk mengetahui jumlah sampel pada

sub kelompok dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Penyebaran Anggota Sampel Penelitian

NO NPSN NAMA TK JUMLAH ANAK TOTAL

Laki-laki Perempuan

1 20254744 TK 17 Agustus 7 anak 11 anak 18 anak

2 20255208 TK Aisyiyah 8 10 anak 10 anak 20 anak

3 20254742 TK Al-Fitrah 19 anak 11 anak 30 anak

4 20254743 TK Kartika XIX-2 3 anak 8 anak 11 anak

5 20254729 TK Kemala

Bhayangkari 39

8 anak 9 anak 17 anak

6 20254727 TK Negeri Centeh 22 anak 14 anak 36 anak

Total 69 anak 63 anak 132 anak

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Instrumen Sikap Sosial

Instrumen sikap sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Instrumen Skala Penilaian Sikap Sosial dan Spiritual Anak yang

dikembangkan oleh Listiana dan Pratiwi (2014). Bentuk dari instrumen ini

merupakan instrumen angket yang khusus digunakan untuk menilai atau

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

33

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengukur sikap sosial dan spiritual melalui cara melingkari setiap jawaban

yang telah tersedia dengan kategorisasi nilai. Instrumen ini terdiri dari 50

item pernyataan yang terdiri dari pernyataan sikap sosial sebanyak 43 item

dan pernyataan sikap spiritual sebanyak 7 item. Untuk instrumen skala

sikap sosial meliputi perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif, percaya

diri, taat terhadap aturan, sabar, kemandirian, peduli, kerjasama, jujur,

serta rendah hati dan santun. Sedangkan instrumen skala sikap spiritual

meliputi sikap mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya serta

menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa

syukur kepada Tuhan.

Namun skala instrumen yang digunakan pada penelitian ini hanya

skala instrumen penilaian sikap sosial anak yang berjumlah 43 item

pernyataan. Hal tersebut dikarenakan variabel dalam penelitian hanya

mencakup sikap sosial anak. Adapun secara detail skala instrumen

penilaian sikap sosial dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Nomor Item Instrumen Penilaian Sikap Sosial

Item Pernyataan Nomer Item

Sikap Sosial

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,

33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44,

45, 46, 47, 48, 49, 50

Berdasarkan hasil kajian penelitian sebelumnya, Listiana dan Pratiwi

telah melakukan uji validitas dan realibilitas dengan mengujikannya

kepada 120 anak. Uji validitas yang telah dilakukan yaitu validitas isi,

validitas item, dan validitas konstruksi yang memiliki hasil validitas yang

tinggi sehingga instrumen penilaian sikap sosial dapat dijadikan instrumen

penelitian. Sedangkan uji realibilitas skala instrumen penilaian sikap sosial

telah dilakukan melalui uji realibilitas internal consistency, reabilitas test-

retest, realibilitas interrater dengan hasil uji validitas yang tinggi yaitu

sebesar 0,921.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

34

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun peneliti akan melakukan uji validitas konstruksi dan

reliabilitas item ulang dengan menguji kepada 150 anak. Analisis validitas

konstruk dilakukan dengan mengkorelasikan butir item dengan skor total

melalui teknik korelasi product moment dengan bantuan SPSS 23.

Berikut ini tahapan uji validitas yang digunakan dalam penelitian

korelasi ini yaitu sebagai berikut:

1) Menghitung koefisien korelasi product moment r hitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

( )( )

√ ( ) ( ) √ ( ) ( )

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

n = Jumlah responden

x = Jumlah skor total (seluruh item)

y = Jumlah skor total item

(Sugiyono, 2015, hlm. 356)

2) Proses pengambilan keputusan didasarkan pada uji jipotesa dengan

kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung positif dan r hitung ≥ 0,159 maka item butir soal valid

Jika r hitung negatif dan r hitung < 0,159 maka item butir soal tidak

valid

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

35

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah hasil rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas sikap

sosial anak:

Tabel 3.4

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Penilaian Sikap Sosial

No

item r-Hitung r-Tabel Ket.

No

item r-Hitung r-Tabel Ket.

8 0,000 0,159 Invalid 30 0,692 0,159 Valid

9 0.343 0,159 Valid 31 -0,020 0,159 Invalid

10 0,286 0,159 Valid 32 0,343 0,159 Valid

11 0,573 0,159 Valid 33 0,310 0,159 Valid

12 0,602 0,159 Valid 34 0,308 0,159 Valid

13 0,343 0,159 Valid 35 0,610 0,159 Valid

14 0,310 0,159 Valid 36 0,656 0,159 Valid

15 0,356 0,159 Valid 37 0,588 0,159 Valid

16 0,227 0,159 Valid 38 0,621 0,159 Valid

17 0,585 0,159 Valid 39 -0,035 0,159 Invalid

18 0,606 0,159 Valid 40 0,563 0,159 Valid

19 0,309 0,159 Valid 41 0,692 0,159 Valid

20 0,499 0,159 Valid 42 0,525 0,159 Valid

21 -0,034 0,159 Invalid 43 0,517 0,159 Valid

22 0,661 0,159 Valid 44 0,591 0,159 Valid

23 0,676 0,159 Valid 45 0,034 0,159 Invalid

24 0,569 0,159 Valid 46 0,562 0,159 Valid

25 0,692 0,159 Valid 47 0,497 0,159 Valid

26 0,603 0,159 Valid 48 0,000 0,159 Invalid

27 0,606 0,159 Valid 49 0,343 0,159 Valid

28 0,462 0,159 Valid 50 0,294 0,159 Valid

29 0,268 0,159 Valid

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

36

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa terdapat 6 item yang tidak

valid (invalid) dalam instrumen penilaian sikap sosial anak. Dengan

demikian, maka 6 item tersebut dibuang dan tidak dapat diikutsertakan

dalam analisis data penelitian. Hal ini berarti instrumen sikap sosial anak

hanya terdiri dari 37 item saja. Adapun secara lebih detail skala instrumen

penilaian sikap sosial yang telah tervalidasi dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Nomor Item Instrumen Penilaian Sikap Sosial yang Valid

Item Pernyataan Nomer Item

Sikap Sosial

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34,

35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 49,

50

Kemudian peneliti akan melakukan uji reliabilitas ulang dengan

menggunakan metode alpha Cronbach, diukur berdasarkan skala alpha

Cronbach 0 sampai 1. Jika skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima

kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat

diinterpretasikan sebagai berikut (Arikunto dalam Pratiwi, 2014, hlm. 37):

Tabel 3.6

Kriteria Tingkat Reliabilitas

Nilai alpha Cronbach Interpretasi

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Cukup

0,61 – 0,80 Tinggi

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

Dengan bantuan program SPSS 23 diperoleh hasil uji reliabilitas

instrumen penilaian sikap sosial anak dengan nilai r hitung sebesar 0,928.

Berdasarkan kriteria tabel 3.6 dapat diinterpretasikan bahwa reliabilitas

soal angket penilaian sikap sosial termasuk dalam kategori sangat tinggi

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

37

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena 0,924 berada di antara 0,81 – 1,00. Dengan kata lain, instrumen ini

dapat digunakan untuk penelitian.

Teknik penilaian yang digunakan untuk mengolah hasil instrumen

sikap sosial yaitu memberikan skor dengan rating scale dan menggunakan

kategorisasi nilai 1, 2, 3, 4. Teknik ini bertujuan untuk mempermudah

pengolahan data pada tahap selanjutnya. Adapun rincian kategorisasi nilai

1, 2, 3, 4 dalam skala instrumen sikap sosial sebagai berikut:

1 = tidak tahu

2 = tidak pernah/tidak benar

3 = kadang/sebagian besar

4 = sering/sangat benar

Skor instrumen sikap sosial dilakukan dengan pengkategorisasian skor

ideal, dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Mencari skor maksimal ideal

Skor Maksimum Ideal = jumlah soal x skor maksimal

Variabel Skor Maksimal Ideal

Sikap Sosial 37 x 4 = 148

b. Mencari skor minimum ideal

Skor Minimum Ideal = jumlah soal x skor minimal

Variabel Skor Minimal Ideal

Sikap Sosial 37 x 1 = 37

c. Mencari rentang

Rentang = Skor Maksimum Ideal – Skor Minimum Ideal

Variabel Skor Rentang Ideal

Sikap Sosial 148 – 37 = 111

d. Mencari interval

Interval = Rentang : 4

Variabel Interval

Sikap Sosial 111 : 4 28

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

38

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan langkah-langkah di atas, didapat kriteria pedoman

kategorisasi tingkat sikap sosial anak sebagai berikut:

Tabel 3.7

Pedoman Kategorisasi Tingkat Sikap Sosial Anak TK

Variabel Kategori Interval

Sikap Sosial Tinggi 123 – 148

Sedang 96 – 122

Kurang 67 – 95

Sangat kurang 37 – 66

2. Instrumen Kemampuan Membilang

Instrumen kemampuan membilang yang digunakan pada penelitian ini

adalah tes formatif kemampuan membilang yang diadaptasi dari

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58

Tahun 2009 tentang standar PAUD dan National Council of

Mathtematics (NCTM) tentang Kindergarten Curriculum Focal Points

tentang pembelajaran bilangan dan operasi bilangan. Bentuk instrumen

yang digunakan ini adalah tes lembar kerja yang digunakan khusus untuk

mengukur tingkat penguasaan target pokok bahasan bilangan atau

dinamakan dengan tes satu pokok bahasan (Sukmadinata, 2012, hlm 223).

Lembar kerja anak ini disusun berdasarkan kurikulum sehingga menilai

apa yang anak pelajari dan kerjakan (Zahro, 2015, hlm. 97). Dalam tes ini

anak-anak dapat menjawab setiap butir soal pertanyaan yang tersedia

dengan cara mengisinya secara langsung (isian). Lembar kerja ini terdiri

dari 30 butir soal yang meliputi kemampuan anak dalam mengenal

bilangan dan lambang bilangan, operasi penjumlahan dan pengurangan

bilangan, urutan bilangan, dan perbandingan bilangan.

Validitas tes lembar kerja ini sudah terstandarisasi oleh para pakar

anak usia dini, dengan begitu indikator didalamnya memiliki tingkat

validitas dan reliabilitas yang tinggi. Selain itu penilaian tes lembar kerja

ini dilakukan melalui dua cara yaitu meneliti secara jujur soal-soal yang

sudah di susun dan melakukan checking validitas yang disusun dalam tabel

spesifikasi (Arikunto, 2012, hlm. 220-221). Sehingga lembar kerja ini

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

39

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat digunakan dalam penelitian sebagai instrumen kemampuan

membilang.

Teknik penilaian yang digunakan untuk mengolah hasil data tes

lembar kerja ini yaitu dengan cara menghitung skor mentah (raw score)

dan mengubahnya menjadi nilai (skor akhir) dengan menggunakan rumus

standar mutlak (criterium referenced). Adapun pedoman penilaian yang

akan dilakukan dalam pengolahan data tes ini dijelaskan sebagai berikut:

a. Menentukan bobot skor

1) Tes bentuk pilihan ganda, 5 soal dengan bobot skor 1 untuk setiap

jawaban soal yang betul.

2) Tes bentuk uraian , 21 soal dibagi menjadi dua kategori sebagai

berikut:

- 10 soal uraian yang sulit dengan bobot skor 2

- 11 soal uraian yang sedang dengan bobot skor

3) Tes bentuk menjodohkan, 4 soal dengan skor 2 untuk setiap

jawaban soal yang betul.

Adapun untuk mengetahui skor maksimum tertinggi atau skor

ideal dari tes lembar kerja ini, dapat dilihat dari uraian tabel berikut:

Tabel 3.8

Jumlah Bobot Skor Tes Kemampuan Membilang

No Bentuk Tes Hlm.

Soal

Jumlah

Butir Soal

Bobot

Skor

Jumlah Skor

Mentah

1 Pilihan ganda 1 5 1 5

2 Uraian:

- Sulit

- Sedang

2 – 3

5 – 6

10

11

2

1

20

11

3 Menjodohkan 4 4 2 8

Jumlah skor ideal 44

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

40

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menghitung jumlah skor

S = R – W

Keterangan:

S = Score (skor mentah)

R = Righ (jumlah jawaban yang benar)

W = Wrong (jumlah jawaban yang salah)

b. Mengubah skor menjadi nilai

Nilai = Skor mentah : jumlah skor ideal x 100 %

(Arikunto, 2012, hlm. 262)

Dari pengolahan rumus tersebut akan diperoleh nilai ideal yang

kemudian digunakan untuk menentukan tingkat penguasaan kemampuan

membilang. Tingkat penguasaan ini dilakukan melalui pengkategorisasian

meliputi baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal (Arikunto, 2012, hlm.

281). Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Mencari nilai maksimum ideal

Nilai Maksimum Ideal = skor mentah maksimum : jumlah skor ideal x

100 %

Variabel Nilai Maksimum Ideal

Kemampuan Membilang 44 : 44 x 100 % = 100%

b. Mencari nilai minimum ideal

Nilai Minimum Ideal = skor mentah minimum : jumlah skor ideal x

100 %

Variabel Nilai Minimum Ideal

Kemampuan Membilang 0 : 44 x 100 % = 0 %

c. Mencari rentang

Rentang = Nilai Maksimum Ideal – Nilai Minimum Ideal

Variabel Nilai Rentang Ideal

Kemampuan Membilang 100 – 0 = 100

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

41

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Mencari interval

Interval = Rentang : 5

Variabel Interval

Kemampuan Membilang 100 : 5 = 20

Berdasarkan langkah-langkah di atas, didapat kriteria pedoman

kategorisasi tingkat kemampuan membilang anak sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pedoman Kategorisasi Tingkat Kemampuan Membilang Anak TK

Variabel Kategori Interval

Kemampuan

Membilang

Baik Sekali 81– 100 %

Baik 61 – 80 %

Cukup 41 – 60 %

Kurang 21 – 40%

Gagal 0 – 21 %

H. Analisis Data

Untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian nomor 1 dan

nomor 2 menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dalam

penelitian ini bertujuan untuk memberi pemaranan secara jelas dan detail

terkait hasil penelitian mengenai profil sikap sosial dan kemampuan

membilang dalam bentuk paparan deskriptif, tabel dan grafik, disertai hasil

data-data pendukung yang diolah dengan menggunakan bantuan software

Microsoft Exel 2010.

Sedangkan untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian nomor

3, pengolahan data dilakukan menggunakan analisis statistik korelasional

dengan langkah- langkah analisis sebagai berikut:

1. Persiapan, dalam penelitian ini peneliti melakukan pengecekan

kelengkapan data dan macan isian data dari instrumen angket dan soal tes

yang telah di sebar kepada seluruh sampel penelitian.

2. Tabulasi data, yaitu peneliti memberikan skor terhadap butir-butir tes

soal yang sudah diisi oleh seluruh anak TK Kelompok B Kecamatan

Batunggal Bandung.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

42

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya

distribusi data atau nilai. Uji ini dilakukan untuk menentukan teknik

statistik yang akan digunakan. Apabila data tersebut berdistribusi normal,

maka statistik parametrik dapat digunakan, tetapi jika data berdistribusi

tidak normal maka uji hipotesis menggunakan teknik statistik

nonparametrik.

4. Uji taraf signifikansi, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan antara variabel sikap sosial dengan kemampuan

membilang. Uji statistik yang dilakukan dengan bantuan program SPSS

23.

Data hasil uji tingkat sikap sosial dan kemampuan membilang anak

Taman Kanak-kanak di Kecamatan Batununggal Bandung yang digabung

dengan hipotesis:

: data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Kesimpulan diambil berdasarkan kriteria sebagaimana berikut:

diterima jika nilai sig. > 0,05 = data berdistribusi normal

Ha diterima jika nilai sig. < 0,05 = data tidak berdistribusi normal

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Data Sikap Sosial Dengan

Kemampuan Membilang Anak TK di Kecamatan Batununggal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 132

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation 5.88078188

Most Extreme Differences Absolute .073

Positive .045

Negative -.073

Test Statistic .073

Asymp. Sig. (2-tailed) .085c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

43

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama rentang waktu bulan Januari sampai

Agustus tahun 2017. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian ini terbagi

menjadi empat tahapan umum yaitu:

1. Persiapan Penelitian

a. Menentukan variabel yang akan diukur dalam penelitian.

b. Membatasi variabel-variabel penelitian menjadi topik permasalahan

penelitian yang lebih spesifik.

c. Melakukan kajian kepustakaan untuk mendapatkan gambaran teori

yang jelas dan tepat berkenaan dengan variabel penelitian.

d. Menetapkan desain atau metode penelitian yang akan digunakan.

e. Menyusun proposal penelitian.

f. Menentukan lokasi, populasi, sampel, dan subjek yang memiliki

karakteristik yang sesuai dengan penelitian.

g. Melakukan observasi awal atau studi pendahuluan yang bertujuan

memberitahu pihak sekolah terkait penelitian yang akan dilakukan.

h. Membuat surat pengajuan izin penelitian pada instansi Perguruan

Tinggi yang ditujukan pada sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai

subjek dalam penelitian.

i. Membuat dan mempersiapkan instrumen penelitian.

j. Melakukan uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian.

k. Melakukan perbaikan terhadap instrumen yang tidak valid dan tidak

reliabel.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Meminta izin dan menyampaikan maksud serta tujuan penelitian

yang akan dilaksanakan kepada pihak-pihak lembaga TK yang

berkaitan.

b. Memberikan penjelasan secara lengkap mengenai teknis pengisian

angket dan lembar kerja kepada guru TK.

c. Menyebarkan skala/angket dan tes lembar kerja kepada lembaga-

lembaga TK terkait instrumen sikap sosial dan kemampuan

membilang anak Taman Kanak-kanak.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/34045/5/S_PAUD_1305387_Chapter3.pdf29 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG

44

Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Menghimpun angket dan tes lembar kerja untuk memperoleh data

hasil penelitian dari lembaga-lembaga TK.

e. Penyampaian rasa hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak

lembaga TK yang ditunjuk sebagai subjek penelitian

3. Pengolahan Data Penelitian

a. Verifikasi data, yaitu bertujuan untuk mengecek kelengkapan jumlah

angket dan lembar kerja yang sudah terkumpul dan kelengkapan

pengisian angket yang diisi oleh para guru TK dan lembar kerja yang

diisi oleh anak-anak TK di Kecamatan Batununggal Kota Bandung.

b. Tabulasi data, yaitu tahapan rekapitulasi semua data yang diperoleh

dari angket dan lembar kerja penelitian ke dalam tabel. Kemudian

dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS

versi 23,0.

c. Penyekoran data, yaitu menghitung dan menentukan nilai total

populasi. Penyekotan tersebut diperoleh melalui kategorisasi nilai

yang telah ditetapkan sebagai acuan setiap jawaban pernyataan

dalam angket penelitian.

4. Penyelesaian

Dalam tahap ini, peneliti melakukan analisis hasil data dengan

mengunakan bantuan aplikasi software SPSS versi 23,0 dan taraf

signifikansi α = 0,05.

a. Pengolahan data melalui pengujian statistik kolerasi product

moment.

b. Membahas hasil analisis penelitian berdasarkan teori yang

digunakan.

c. Menarik kesimpulan penelitian dari hasil data penelitian berdasarkan

pengajian hipotesis. Hasil peneltian yang di dapat disertai saran dan

rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan

anak usia dini.