bab iii metode penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
27 Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasional
(correlational study). Metode tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu untuk menguji atau menggambarkan apakah terdapat
hubungan antara sikap sosial dengan kemampuan membilang anak TK. Lebih
spesifik metode studi korelasional menghasilkan pemaparan angka yang
menunjukkan kuatnya hubungan variabel dan arah hubungan baik secara
positif maupun negatif (Sugiyono, 20015, hlm. 224). Arah hubungan korelasi
positif apabila adanya nilai sikap sosial ditingkatkan maka akan
meningkatkan nlai kemampuan membilang yang tinggi. Sehingga antara
sikap sosial dan kemampuan membilang memiliki hubungan kesejajaran.
Sedangkan hubungan korelasi negatif apabila nilai sikap sosial ditingkatkan
akan menghasilkan nilai kemampuan membilang yang rendah. Dengan
demikian terdapat hubungan ketidaksejajaran antara sikap sosial dan
kemampuan membilang.
Korelasi dalam penelitian ini merupakan model paradigma sederhana
atau korelasi sederhana karena hanya menggunakan satu variabel independen
yaitu sikap sosial dan satu variabel dependen yaitu kemampuan membilang.
Uji korelasi tersebut dilakukan karena ingin mengetahui apakah terdapat
hubungan atau tidak antara sikap sosial dengan kemampuan membilang pada
anak usia lima sampai enam tahun di Kecamatan Batununggal.
Desain korelasi paradigma sederhana dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Paradigma Sederhana
Sugiyono (2015, hlm. 8)
X Y r
28
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
X = Variabel Independen, sikap sosial anak TK
Y = variabel Dependen, kemampuan membilang anak TK
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel independen atau variabel bebas yaitu sikap sosial anak TK.
2. Variabel dependen atau variabel terikat yaitu kemampuan membilang
anak TK.
C. Hipotesis Penelitian
Peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan siginifikan
antara sikap sosial dengan kemampuan membilang anak Taman Kanak-
kanak. Adapun hipotesisinya sebagai berikut:
1. Hipotesis Nol ( )
= Tidak terdapat hubungan yang signifikansi antara sikap sosial
dengan kemampuan membilang anak Taman Kanak-kanak.
Hipotesis statistik : : ρ = 0
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ha = Terdapat hubungan yang signifikansi antara sikap sosial dengan
kemampuan membilang anak Taman Kanak-kanak.
Hipotesis statistik : : ρ ≠ 0
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian bertujuan untuk menghindari
kekeliruan pemahaman pembaca mengenai permasalahan yang diangkat
dalam penelitian. Adanya batasan masalah penelitian sangat diperlukan
sehingga penjelasan variabel dapat tergambar lebih spesifik dan tepat sesuai
tujuan penelitian. Untuk itu peneliti membuat definisi operasional variabel
penelitian sebagai berikut:
29
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Sikap Sosial
Sikap sosial yang di maksud dalam penelitian ini adalah kompetensi
sikap sosial yang diadaptasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum PAUD Tahun 2013. Instrumen ini dikembangkan oleh
Listiana dan Pratiwi (2014) yang mencakup Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, dan Indikator sikap sosial sebagai salah satu
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) usia enam
tahun. Adapun secara khusus sikap sosial tersebut tergambar melalui
sikap hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, taat
pada peraturan, sabar, mandiri, peduli, toleransi dan saling
menghargai, menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan
santun.
2. Kemampuan Membilang
Kemampuan membilang yang di maksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan membilang yang dikolaborasikan dari dua rujukan, yaitu:
rujukan pertama diadaptasi dari Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar
PAUD yang mencakup penguasaan konsep bilangan dan lambang
bilangan, rujukan selanjutnya diadaptasi dari National Council of
Mathtematics (NCTM) tentang Kindergarten Curriculum Focal Points
mencakup pembelajaran bilangan dan operasi bilangan untuk anak TK
yang kemudian disesuaikan dengan penelitian. Adapun uraian
kemampuan membilang adalah sebagai berikut: kemampuan mengenal
konsep lambang bilangan, mencocokkan bilangan dengan lambang
bilangan, penjumlahan bilangan, pengurangan bilangan, urutan
bilangan, dan perbandingan bilangan.
30
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu anak Taman Kanak-Kanak
kelompok B di Kecamatan Batununggal Bandung yang berjumlah sebanyak
14 Taman Kanak-kanak. Jumlah keseluruhan anak yaitu 229 anak yang terdiri
dari 119 anak laki-laki dan 110 anak perempuan. Karakteristik subjek
penelitian merupakan anak-anak yang berada pada rentang usia lima sampai
enam tahun. Secara administrasi anak-anak tersebut terdaftar sebagai siswa
aktif di kelompok B Tahun ajaran 2017-2018. Untuk penjelasannya dapat
dilihat dari tabel 3.1. berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Anak TK B di Kecamatan Batununggal Kota Bandung
Tahun Ajaran 2017/2018
NO NPSN NAMA TK JUMLAH ANAK TOTAL
Laki-laki Perempuan
1 20254744 TK 17 Agustus 7 anak 11 anak 18 anak
2 20254739 TK Aisyiyah 24 7 anak 4 anak 11 anak
3 20255208 TK Aisyiyah 8 10 anak 10 anak 20 anak
4 20254745 TK Al-Ardh 3 anak 8 anak 11 anak
5 20254742 TK Al-Fitrah 19 anak 11 anak 30 anak
6 20254748 TK Al-Ikhwan 7 anak 3 anak 10 anak
7 20254750 TK Al-Mustafa 2 anak 9 anak 11 anak
8 20254737 TK Budi Murni 5 anak 9 anak 14 anak
9 20254740 TK Ignatius Slamet
Riyadi
8 anak 4 anak 12 anak
10 20254743 TK Kartika XIX-2 3 anak 8 anak 11 Anak
11 20254729 TK Kemala
Bhayangkari 39
11 anak 6 anak 17 anak
12 20254727 TK Negeri Centeh 22 anak 14 anak 36 anak
13 20254747 TK Pelita 6 anak 5 anak 11 anak
14 20254749 TK Yayasan Beribu 9 anak 8 anak 17 anak
Total 119 anak 110 anak 229 anak
31
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini
yaitu Cluster random sampling. Menurut Sugiyono (2015, hlm. 65)
pengambilan sampel dalam teknik Cluster random sampling ditetapkan dari
wilayah yang luas sampai ke wilayah terkecil (sampel daerah). Teknik ini
dipilih karena luasnya sumber data penelitian yang terdiri dari rumpun-
rumpun atau kelompok-kelompok wilayah. Secara khusus dalam penelitian
ini yaitu kecamatan Batununggal Bandung yang memiliki jumlah TK
sebanyak 14 sekolah.
Pengambilan sampel ditetapkan dari wilayah kecamatan Batununggal
kota Bandung ke dalam wilayah kelurahan yang terdiri dari 8 kelurahan
meliputi Batununggal, Kaca Piring, Kebon Waru, Maleer, Gumuruh,
Cibangkong, Kebon Gedang, dan Samoja. Oleh karena itu peneliti mengambil
1 TK dari setiap kelurahan. Namun dalam proses permohonan izin penelitian
dilakukan, ada 2 TK yang tidak memberikan ketersediaannya sebagai tempat
penelitian dikarenakan pihak guru sedang mempersiapkan administrasi
sekolah yang belum rapih dan faktor waktu yang singkat yang tidak
memungkinkan guru dapat mengisi angket. Sehingga hanya 6 TK yang dapat
dijadikan sebagai tempat penelitian dan sudah memenuhi quorum sampel
penelitian.
Adapun perhitungan dan penentuan jumlah sampel penelitian ini
merujuk pada pendapat Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2015, hlm. 69)
yang merumuskannya sebagai berikut:
( )
( )
32
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= jumlah sampel
= chi kuadrat derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5% yaitu 3,841
= jumlah populasi
= peluang benar (0,5)
= peluang salah (0,5)
= perbedaan rata-rata sampel dengan rata-rata populasi (5%= 0,05)
Berdasarkan perhitungan besaran sampel di atas, dari populasi 229
anak, peneliti memperoleh sampel sebanyak 130 anak, yang kemudian
disesuaikan dengan data anggota sampel yang didapat dari 6 TK dengan
jumlah sampel sebanyak 132 anak. Untuk mengetahui jumlah sampel pada
sub kelompok dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Penyebaran Anggota Sampel Penelitian
NO NPSN NAMA TK JUMLAH ANAK TOTAL
Laki-laki Perempuan
1 20254744 TK 17 Agustus 7 anak 11 anak 18 anak
2 20255208 TK Aisyiyah 8 10 anak 10 anak 20 anak
3 20254742 TK Al-Fitrah 19 anak 11 anak 30 anak
4 20254743 TK Kartika XIX-2 3 anak 8 anak 11 anak
5 20254729 TK Kemala
Bhayangkari 39
8 anak 9 anak 17 anak
6 20254727 TK Negeri Centeh 22 anak 14 anak 36 anak
Total 69 anak 63 anak 132 anak
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1. Instrumen Sikap Sosial
Instrumen sikap sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Instrumen Skala Penilaian Sikap Sosial dan Spiritual Anak yang
dikembangkan oleh Listiana dan Pratiwi (2014). Bentuk dari instrumen ini
merupakan instrumen angket yang khusus digunakan untuk menilai atau
33
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengukur sikap sosial dan spiritual melalui cara melingkari setiap jawaban
yang telah tersedia dengan kategorisasi nilai. Instrumen ini terdiri dari 50
item pernyataan yang terdiri dari pernyataan sikap sosial sebanyak 43 item
dan pernyataan sikap spiritual sebanyak 7 item. Untuk instrumen skala
sikap sosial meliputi perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif, percaya
diri, taat terhadap aturan, sabar, kemandirian, peduli, kerjasama, jujur,
serta rendah hati dan santun. Sedangkan instrumen skala sikap spiritual
meliputi sikap mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya serta
menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa
syukur kepada Tuhan.
Namun skala instrumen yang digunakan pada penelitian ini hanya
skala instrumen penilaian sikap sosial anak yang berjumlah 43 item
pernyataan. Hal tersebut dikarenakan variabel dalam penelitian hanya
mencakup sikap sosial anak. Adapun secara detail skala instrumen
penilaian sikap sosial dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Nomor Item Instrumen Penilaian Sikap Sosial
Item Pernyataan Nomer Item
Sikap Sosial
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44,
45, 46, 47, 48, 49, 50
Berdasarkan hasil kajian penelitian sebelumnya, Listiana dan Pratiwi
telah melakukan uji validitas dan realibilitas dengan mengujikannya
kepada 120 anak. Uji validitas yang telah dilakukan yaitu validitas isi,
validitas item, dan validitas konstruksi yang memiliki hasil validitas yang
tinggi sehingga instrumen penilaian sikap sosial dapat dijadikan instrumen
penelitian. Sedangkan uji realibilitas skala instrumen penilaian sikap sosial
telah dilakukan melalui uji realibilitas internal consistency, reabilitas test-
retest, realibilitas interrater dengan hasil uji validitas yang tinggi yaitu
sebesar 0,921.
34
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun peneliti akan melakukan uji validitas konstruksi dan
reliabilitas item ulang dengan menguji kepada 150 anak. Analisis validitas
konstruk dilakukan dengan mengkorelasikan butir item dengan skor total
melalui teknik korelasi product moment dengan bantuan SPSS 23.
Berikut ini tahapan uji validitas yang digunakan dalam penelitian
korelasi ini yaitu sebagai berikut:
1) Menghitung koefisien korelasi product moment r hitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
( )( )
√ ( ) ( ) √ ( ) ( )
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n = Jumlah responden
x = Jumlah skor total (seluruh item)
y = Jumlah skor total item
(Sugiyono, 2015, hlm. 356)
2) Proses pengambilan keputusan didasarkan pada uji jipotesa dengan
kriteria sebagai berikut:
Jika r hitung positif dan r hitung ≥ 0,159 maka item butir soal valid
Jika r hitung negatif dan r hitung < 0,159 maka item butir soal tidak
valid
35
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut adalah hasil rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas sikap
sosial anak:
Tabel 3.4
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Penilaian Sikap Sosial
No
item r-Hitung r-Tabel Ket.
No
item r-Hitung r-Tabel Ket.
8 0,000 0,159 Invalid 30 0,692 0,159 Valid
9 0.343 0,159 Valid 31 -0,020 0,159 Invalid
10 0,286 0,159 Valid 32 0,343 0,159 Valid
11 0,573 0,159 Valid 33 0,310 0,159 Valid
12 0,602 0,159 Valid 34 0,308 0,159 Valid
13 0,343 0,159 Valid 35 0,610 0,159 Valid
14 0,310 0,159 Valid 36 0,656 0,159 Valid
15 0,356 0,159 Valid 37 0,588 0,159 Valid
16 0,227 0,159 Valid 38 0,621 0,159 Valid
17 0,585 0,159 Valid 39 -0,035 0,159 Invalid
18 0,606 0,159 Valid 40 0,563 0,159 Valid
19 0,309 0,159 Valid 41 0,692 0,159 Valid
20 0,499 0,159 Valid 42 0,525 0,159 Valid
21 -0,034 0,159 Invalid 43 0,517 0,159 Valid
22 0,661 0,159 Valid 44 0,591 0,159 Valid
23 0,676 0,159 Valid 45 0,034 0,159 Invalid
24 0,569 0,159 Valid 46 0,562 0,159 Valid
25 0,692 0,159 Valid 47 0,497 0,159 Valid
26 0,603 0,159 Valid 48 0,000 0,159 Invalid
27 0,606 0,159 Valid 49 0,343 0,159 Valid
28 0,462 0,159 Valid 50 0,294 0,159 Valid
29 0,268 0,159 Valid
36
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa terdapat 6 item yang tidak
valid (invalid) dalam instrumen penilaian sikap sosial anak. Dengan
demikian, maka 6 item tersebut dibuang dan tidak dapat diikutsertakan
dalam analisis data penelitian. Hal ini berarti instrumen sikap sosial anak
hanya terdiri dari 37 item saja. Adapun secara lebih detail skala instrumen
penilaian sikap sosial yang telah tervalidasi dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Nomor Item Instrumen Penilaian Sikap Sosial yang Valid
Item Pernyataan Nomer Item
Sikap Sosial
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 49,
50
Kemudian peneliti akan melakukan uji reliabilitas ulang dengan
menggunakan metode alpha Cronbach, diukur berdasarkan skala alpha
Cronbach 0 sampai 1. Jika skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima
kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat
diinterpretasikan sebagai berikut (Arikunto dalam Pratiwi, 2014, hlm. 37):
Tabel 3.6
Kriteria Tingkat Reliabilitas
Nilai alpha Cronbach Interpretasi
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Cukup
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
Dengan bantuan program SPSS 23 diperoleh hasil uji reliabilitas
instrumen penilaian sikap sosial anak dengan nilai r hitung sebesar 0,928.
Berdasarkan kriteria tabel 3.6 dapat diinterpretasikan bahwa reliabilitas
soal angket penilaian sikap sosial termasuk dalam kategori sangat tinggi
37
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena 0,924 berada di antara 0,81 – 1,00. Dengan kata lain, instrumen ini
dapat digunakan untuk penelitian.
Teknik penilaian yang digunakan untuk mengolah hasil instrumen
sikap sosial yaitu memberikan skor dengan rating scale dan menggunakan
kategorisasi nilai 1, 2, 3, 4. Teknik ini bertujuan untuk mempermudah
pengolahan data pada tahap selanjutnya. Adapun rincian kategorisasi nilai
1, 2, 3, 4 dalam skala instrumen sikap sosial sebagai berikut:
1 = tidak tahu
2 = tidak pernah/tidak benar
3 = kadang/sebagian besar
4 = sering/sangat benar
Skor instrumen sikap sosial dilakukan dengan pengkategorisasian skor
ideal, dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a. Mencari skor maksimal ideal
Skor Maksimum Ideal = jumlah soal x skor maksimal
Variabel Skor Maksimal Ideal
Sikap Sosial 37 x 4 = 148
b. Mencari skor minimum ideal
Skor Minimum Ideal = jumlah soal x skor minimal
Variabel Skor Minimal Ideal
Sikap Sosial 37 x 1 = 37
c. Mencari rentang
Rentang = Skor Maksimum Ideal – Skor Minimum Ideal
Variabel Skor Rentang Ideal
Sikap Sosial 148 – 37 = 111
d. Mencari interval
Interval = Rentang : 4
Variabel Interval
Sikap Sosial 111 : 4 28
38
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan langkah-langkah di atas, didapat kriteria pedoman
kategorisasi tingkat sikap sosial anak sebagai berikut:
Tabel 3.7
Pedoman Kategorisasi Tingkat Sikap Sosial Anak TK
Variabel Kategori Interval
Sikap Sosial Tinggi 123 – 148
Sedang 96 – 122
Kurang 67 – 95
Sangat kurang 37 – 66
2. Instrumen Kemampuan Membilang
Instrumen kemampuan membilang yang digunakan pada penelitian ini
adalah tes formatif kemampuan membilang yang diadaptasi dari
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2009 tentang standar PAUD dan National Council of
Mathtematics (NCTM) tentang Kindergarten Curriculum Focal Points
tentang pembelajaran bilangan dan operasi bilangan. Bentuk instrumen
yang digunakan ini adalah tes lembar kerja yang digunakan khusus untuk
mengukur tingkat penguasaan target pokok bahasan bilangan atau
dinamakan dengan tes satu pokok bahasan (Sukmadinata, 2012, hlm 223).
Lembar kerja anak ini disusun berdasarkan kurikulum sehingga menilai
apa yang anak pelajari dan kerjakan (Zahro, 2015, hlm. 97). Dalam tes ini
anak-anak dapat menjawab setiap butir soal pertanyaan yang tersedia
dengan cara mengisinya secara langsung (isian). Lembar kerja ini terdiri
dari 30 butir soal yang meliputi kemampuan anak dalam mengenal
bilangan dan lambang bilangan, operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan, urutan bilangan, dan perbandingan bilangan.
Validitas tes lembar kerja ini sudah terstandarisasi oleh para pakar
anak usia dini, dengan begitu indikator didalamnya memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas yang tinggi. Selain itu penilaian tes lembar kerja
ini dilakukan melalui dua cara yaitu meneliti secara jujur soal-soal yang
sudah di susun dan melakukan checking validitas yang disusun dalam tabel
spesifikasi (Arikunto, 2012, hlm. 220-221). Sehingga lembar kerja ini
39
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat digunakan dalam penelitian sebagai instrumen kemampuan
membilang.
Teknik penilaian yang digunakan untuk mengolah hasil data tes
lembar kerja ini yaitu dengan cara menghitung skor mentah (raw score)
dan mengubahnya menjadi nilai (skor akhir) dengan menggunakan rumus
standar mutlak (criterium referenced). Adapun pedoman penilaian yang
akan dilakukan dalam pengolahan data tes ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Menentukan bobot skor
1) Tes bentuk pilihan ganda, 5 soal dengan bobot skor 1 untuk setiap
jawaban soal yang betul.
2) Tes bentuk uraian , 21 soal dibagi menjadi dua kategori sebagai
berikut:
- 10 soal uraian yang sulit dengan bobot skor 2
- 11 soal uraian yang sedang dengan bobot skor
3) Tes bentuk menjodohkan, 4 soal dengan skor 2 untuk setiap
jawaban soal yang betul.
Adapun untuk mengetahui skor maksimum tertinggi atau skor
ideal dari tes lembar kerja ini, dapat dilihat dari uraian tabel berikut:
Tabel 3.8
Jumlah Bobot Skor Tes Kemampuan Membilang
No Bentuk Tes Hlm.
Soal
Jumlah
Butir Soal
Bobot
Skor
Jumlah Skor
Mentah
1 Pilihan ganda 1 5 1 5
2 Uraian:
- Sulit
- Sedang
2 – 3
5 – 6
10
11
2
1
20
11
3 Menjodohkan 4 4 2 8
Jumlah skor ideal 44
40
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menghitung jumlah skor
S = R – W
Keterangan:
S = Score (skor mentah)
R = Righ (jumlah jawaban yang benar)
W = Wrong (jumlah jawaban yang salah)
b. Mengubah skor menjadi nilai
Nilai = Skor mentah : jumlah skor ideal x 100 %
(Arikunto, 2012, hlm. 262)
Dari pengolahan rumus tersebut akan diperoleh nilai ideal yang
kemudian digunakan untuk menentukan tingkat penguasaan kemampuan
membilang. Tingkat penguasaan ini dilakukan melalui pengkategorisasian
meliputi baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal (Arikunto, 2012, hlm.
281). Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Mencari nilai maksimum ideal
Nilai Maksimum Ideal = skor mentah maksimum : jumlah skor ideal x
100 %
Variabel Nilai Maksimum Ideal
Kemampuan Membilang 44 : 44 x 100 % = 100%
b. Mencari nilai minimum ideal
Nilai Minimum Ideal = skor mentah minimum : jumlah skor ideal x
100 %
Variabel Nilai Minimum Ideal
Kemampuan Membilang 0 : 44 x 100 % = 0 %
c. Mencari rentang
Rentang = Nilai Maksimum Ideal – Nilai Minimum Ideal
Variabel Nilai Rentang Ideal
Kemampuan Membilang 100 – 0 = 100
41
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Mencari interval
Interval = Rentang : 5
Variabel Interval
Kemampuan Membilang 100 : 5 = 20
Berdasarkan langkah-langkah di atas, didapat kriteria pedoman
kategorisasi tingkat kemampuan membilang anak sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pedoman Kategorisasi Tingkat Kemampuan Membilang Anak TK
Variabel Kategori Interval
Kemampuan
Membilang
Baik Sekali 81– 100 %
Baik 61 – 80 %
Cukup 41 – 60 %
Kurang 21 – 40%
Gagal 0 – 21 %
H. Analisis Data
Untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian nomor 1 dan
nomor 2 menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dalam
penelitian ini bertujuan untuk memberi pemaranan secara jelas dan detail
terkait hasil penelitian mengenai profil sikap sosial dan kemampuan
membilang dalam bentuk paparan deskriptif, tabel dan grafik, disertai hasil
data-data pendukung yang diolah dengan menggunakan bantuan software
Microsoft Exel 2010.
Sedangkan untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian nomor
3, pengolahan data dilakukan menggunakan analisis statistik korelasional
dengan langkah- langkah analisis sebagai berikut:
1. Persiapan, dalam penelitian ini peneliti melakukan pengecekan
kelengkapan data dan macan isian data dari instrumen angket dan soal tes
yang telah di sebar kepada seluruh sampel penelitian.
2. Tabulasi data, yaitu peneliti memberikan skor terhadap butir-butir tes
soal yang sudah diisi oleh seluruh anak TK Kelompok B Kecamatan
Batunggal Bandung.
42
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi data atau nilai. Uji ini dilakukan untuk menentukan teknik
statistik yang akan digunakan. Apabila data tersebut berdistribusi normal,
maka statistik parametrik dapat digunakan, tetapi jika data berdistribusi
tidak normal maka uji hipotesis menggunakan teknik statistik
nonparametrik.
4. Uji taraf signifikansi, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan antara variabel sikap sosial dengan kemampuan
membilang. Uji statistik yang dilakukan dengan bantuan program SPSS
23.
Data hasil uji tingkat sikap sosial dan kemampuan membilang anak
Taman Kanak-kanak di Kecamatan Batununggal Bandung yang digabung
dengan hipotesis:
: data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Kesimpulan diambil berdasarkan kriteria sebagaimana berikut:
diterima jika nilai sig. > 0,05 = data berdistribusi normal
Ha diterima jika nilai sig. < 0,05 = data tidak berdistribusi normal
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data Sikap Sosial Dengan
Kemampuan Membilang Anak TK di Kecamatan Batununggal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 132
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation 5.88078188
Most Extreme Differences Absolute .073
Positive .045
Negative -.073
Test Statistic .073
Asymp. Sig. (2-tailed) .085c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
43
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama rentang waktu bulan Januari sampai
Agustus tahun 2017. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian ini terbagi
menjadi empat tahapan umum yaitu:
1. Persiapan Penelitian
a. Menentukan variabel yang akan diukur dalam penelitian.
b. Membatasi variabel-variabel penelitian menjadi topik permasalahan
penelitian yang lebih spesifik.
c. Melakukan kajian kepustakaan untuk mendapatkan gambaran teori
yang jelas dan tepat berkenaan dengan variabel penelitian.
d. Menetapkan desain atau metode penelitian yang akan digunakan.
e. Menyusun proposal penelitian.
f. Menentukan lokasi, populasi, sampel, dan subjek yang memiliki
karakteristik yang sesuai dengan penelitian.
g. Melakukan observasi awal atau studi pendahuluan yang bertujuan
memberitahu pihak sekolah terkait penelitian yang akan dilakukan.
h. Membuat surat pengajuan izin penelitian pada instansi Perguruan
Tinggi yang ditujukan pada sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai
subjek dalam penelitian.
i. Membuat dan mempersiapkan instrumen penelitian.
j. Melakukan uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian.
k. Melakukan perbaikan terhadap instrumen yang tidak valid dan tidak
reliabel.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Meminta izin dan menyampaikan maksud serta tujuan penelitian
yang akan dilaksanakan kepada pihak-pihak lembaga TK yang
berkaitan.
b. Memberikan penjelasan secara lengkap mengenai teknis pengisian
angket dan lembar kerja kepada guru TK.
c. Menyebarkan skala/angket dan tes lembar kerja kepada lembaga-
lembaga TK terkait instrumen sikap sosial dan kemampuan
membilang anak Taman Kanak-kanak.
44
Halimah Yunita, 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Menghimpun angket dan tes lembar kerja untuk memperoleh data
hasil penelitian dari lembaga-lembaga TK.
e. Penyampaian rasa hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak
lembaga TK yang ditunjuk sebagai subjek penelitian
3. Pengolahan Data Penelitian
a. Verifikasi data, yaitu bertujuan untuk mengecek kelengkapan jumlah
angket dan lembar kerja yang sudah terkumpul dan kelengkapan
pengisian angket yang diisi oleh para guru TK dan lembar kerja yang
diisi oleh anak-anak TK di Kecamatan Batununggal Kota Bandung.
b. Tabulasi data, yaitu tahapan rekapitulasi semua data yang diperoleh
dari angket dan lembar kerja penelitian ke dalam tabel. Kemudian
dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS
versi 23,0.
c. Penyekoran data, yaitu menghitung dan menentukan nilai total
populasi. Penyekotan tersebut diperoleh melalui kategorisasi nilai
yang telah ditetapkan sebagai acuan setiap jawaban pernyataan
dalam angket penelitian.
4. Penyelesaian
Dalam tahap ini, peneliti melakukan analisis hasil data dengan
mengunakan bantuan aplikasi software SPSS versi 23,0 dan taraf
signifikansi α = 0,05.
a. Pengolahan data melalui pengujian statistik kolerasi product
moment.
b. Membahas hasil analisis penelitian berdasarkan teori yang
digunakan.
c. Menarik kesimpulan penelitian dari hasil data penelitian berdasarkan
pengajian hipotesis. Hasil peneltian yang di dapat disertai saran dan
rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan
anak usia dini.