bab iii metode penelitian 3.1. tipe...

Download BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9043/3/T1... · 3.2. Desain Penelitian . Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan ... Terdiri

If you can't read please download the document

Upload: duongcong

Post on 09-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Tipe Penelitian

    Menurut Neuman, prosedur yang biasa digunakan dalam

    penelitian kuantitatif ada tiga tipe yaitu eksperimen, survei, dan

    contens analysis (Neuman, 2003). Dalam penelitian ini

    menggunakan tipe penelitian deskriptif kuantitatif analitik yaitu

    penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan

    fenomena serta hubungan-hubungannya yang tidak

    dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya

    menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau suatu

    keadaan.

    3.2. Desain Penelitian

    Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

    metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

    populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel

    pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

    menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

    kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

    yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008)

    Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

    suatu kelompok manusia, suatu set kondisi suatu sistem

  • 32

    pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang

    untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara

    sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

    serta hubungan-hubungan secara fenomena yang diselidiki

    (Nazir, M. 2002). Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara

    kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik (Sulistyo-

    Basuki, 2006).

    Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian yang

    dilakukan adalah dengan metode deskriptif kuantitatif analisis

    yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang

    dikumpulkan selama penelitian untuk mengkaji kausa atau

    determinan dari suatu fenomena secara sistematis mengenai

    fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan

    menggabungkan hubungan antar variabel yang terlibat

    didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori

    dan literatur-literatur yang berhubungan dengan faktor-faktor

    yang mempengaruhi hipertensi pada lansia di Desa Pingit

    Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

    3.3. Identifikasi Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah sebuah konsep yakni yang

    bersifat kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah

    hipertensi pada lansia, konsumsi lemak, konsumsi buah dan

  • 33

    sayur, aktifitas fisik, merokok, alkoholik, jenis kelamin, umur,

    dan stress.

    3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian

    Definisi operasional adalah penjelasan tentang suatu

    variabel akan diukur serta alat ukur yang digunakan untuk

    mengukurnya. Dalam penelitian ini konsep yang digunakan ada

    dua objek atau fenomena yaitu yang dapat di ubah dan tidak

    dapat di ubah. Faktor yang tidak dapat diubah seperti faktor

    usia, jenis kelamin, sedangkan faktor yang dapat diubah antara

    lain konsumsi lemak, konsumsi buah dan sayur, aktifitas fisik,

    merokok, alkoholik, dan stress. Berikut Tabel 3.4 Definisi

    Operasional Variabel Penelitian.

  • 34

    Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian.

    No Variabel Definisi Operasional Teknik

    Pengumpulan data

    Hasil Pengukuran Skala

    1

    Umur

    Satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan seseorang yang dihitung sejak orang tersebut dilahirkan sampai dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam

    tahun (Riwidikdo, 2007)

    Wawancara langsung

    45 tahun (WHO) Nominal

    2

    Jenis kelamin

    Pertanda gender seseorang yaitu laki-laki atau perempuan (Nursalam, 2008)

    Observasi langsung

    Perempuan/Laki-laki Nominal

    3

    Merokok

    Kebiasaan merokok responden yang berusia diatas 45 tahun setiap harinya (Depkes,

    2008) Kuisoner

    Sering merokok/pernah merokok Tidak pernah (Depkes,2008)

    Nominal

    4

    Konsumsi Alkohol

    Kebiasaan minum alkohol responden yang berusia diatas 45 tahun dalam 1 bulan

    (Depkes, 2008) Kuisioner

    Sering meminum/jarang minum Tidak pernah (Depkes,2008)

    Nominal

    5

    Konsumsi Buah dan

    Sayur

    Kebiasaan konsumsi buah dan sayur oleh responden yang berusia diatas 45 tahun

    yang diakumulasikan dalam jangka waktu tiap hari

    (Dauchet et al, 2007)

    Kuisoner

    1.Sering setiap hari s/d 3 X seminggu mengkonsumsinya.

    2.Sedang, 1-2x seminggu mengkonsumsinya.

    3.Jarang, belum tentu, seminggu sekali mengkonsumsinya

    Ordinal

    6 Konsumsi Kebiasaan konsumsi bahan makanan yang Kuisioner 1.Sering setiap hari s/d 3 X seminggu Ordinal

  • 35

    Lemak

    mengandung sumber lemak oleh responden yang berusia diatas 45 tahun dan

    diakumulasikan dalam jangka waktu maksimal satu tahun (Depkes, 2003 & AKG,

    2004)

    mengkonsumsinya. 2.Sedang, 1-2x seminggu

    mengkonsumsinya. 3.Jarang, belum tentu, seminggu sekali

    mengkonsumsinya

    7

    Olah raga

    Jenis kegiatan fisik seperti berlari cepat, sepakbola atau tenis yang dilakukan oleh responden yang berusia diatas 45 tahun

    dalam 1 minggu (Depkes, 2006)

    Kuisioner

    Tidak, jika tidak olah raga/olah raga tapi tidak rutin Ya, jika Olahraga 30-45 menit, 3-4 kali/minggu (Depkes, 2006)

    Nominal

    8

    Stress

    Suatu keadaan non spesifik yang dialami individu akibat tuntutan emosi, fisik atau

    lingkungan yang melebihi daya dan kemampuan responden untuk mengatasinya

    dengan efektif (Depkes, 2008)

    Kuisioner

    Terdiri dari 2 pertanyaan. Stres, jika menjawab salah satu pertanyaan jawaban ya (Depkes, 2008)

    Nominal

    9 Hipertensi

    Kondisi seseorang yang memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg atau keduanya. Dikatakan hipertensi

    apabila pernah melakukan pengukuran tekanan darah dan hasilnya tetap tinggi

    setelah diperiksa 3 kali dalam waktu yang berbeda. (Gray, 2005)

    Pengukuran

    Hipertensi, jika TD 140/ 90 mmHg (Variabel terkontrol) Tidak hipertensi bila TD

  • 36

    3.5. Desain Sampling

    Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

    objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya (Sugiyono, 2008).

    Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya

    kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa

    perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia

    mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan

    melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan

    kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia

    lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya,

    tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya

    dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya

    (Darmojo, 2004). Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia

    (WHO) pengertian lansia digolongkan menjadi 4, yaitu: 1.Usia

    pertengahan (middle age) 45 -59 tahun

    2.Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun

    3.Lanjut usia tua (old) 75 90 tahun

    4.Lansia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

  • 37

    Populasi dalam penelitian ini mempunyai kriteria inklusi yang

    digunakan untuk sampel, yaitu lansia penderita hipertensi di Desa

    Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Dari data

    kelurahan Pingit, didapat populasi lansia dari umur 45 tahun ke atas

    mencapai 1600 jiwa. Sedangkan lansia hipertensi yang berobat di

    Puskesmas Pingit, kecamatan Pringsurat, kabupaten Temanggung

    dari tahun 2012-2013 mencapai 1225 jiwa, 170 di antaranya penduduk

    Desa Pingit. Hal ini prevalensi kejadianya cukup tinggi karena

    kecamatan Pringsurat terbagi atas 14 desa.

    Sampel

    Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

    sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

    Penentuan sampel menurut Slovin (Umar, 2000) adalah sebagai

    berikut :

    n = N = 170 = 170

    1 1 + 170 (0,1 1 + 1,7

    = 63

    Keterangan:

    n = ukuran sampel

    N = ukuran populasi

    e = nilai kritis atau batas ketelitian yang digunakan = 0,1

  • 38

    Berdasarkan rumus di atas didapatkan sampel sebanyak 63

    lansia penderita hipertensi di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

    Kabupaten Temanggung.

    3.6. Uji Validitas dan Reabilitas

    3.6.1 Uji Validitas

    Uji validitas menunjukkan ketepatan pengukuran suatu

    instrumen, dinyatakan valid apabila instrumen mengukur

    sesuai kenyataan yang diukur. Uji validitas dilaksakan di Desa

    Durenan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung

    jumlah sampelnya ada 15 lansia, dengan menggunakan

    kuesioner, stetoskop dan tensimeter digunakan untuk

    mengukur rentang nilai tekanan darah yang dilakukan dua kali

    pengukuran pada lansia. Sedangkan penimbang berat badan

    digunakan untuk mengukur berat badan lansia. Hasil dari

    penimbangan berat badan seseorang menunjukkan nilai

    normal tekanan darah seseorang apabila diukur melalui ukuran

    berat badan, tinggi badan, tingkat aktivitas normal dan

    kesehatan secara umum. Dari hasil uji validitas di desa

    Durenan terhadap 15 lansia didapat faktor usia, faktor kelamin,

    faktor alkoholik, faktor merokok, faktor konsumsi buah dan

    sayur, faktor olahraga, dan faktor stress nilai signifikansinya

    kurang dari (0,05) jadi dapat di katakan Valid. Pengambilan

  • 39

    keputusan dengan = 0,05 dengan taraf kepercayaan 95,00%

    maka:

    Ho ditolak dan Ha diterima bila r hitung > r tabel

    Ho diterima dan Ha ditolak bila r hitung < r tabel

    Ho ditolak dan Ha diterima bila p value < 0,05

    Ho diterima dan Ha ditolak bila p value > 0,05

    3.6.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu

    pengukuran. Reliabilitas menunjukan pengukuran

    menghasilkan data yang konsisten. Jika instrumen digunakan

    kembali secara berulang. Reliabilitas suatu instrumen

    ditentukan berdasarkan perhitungan statistik dengan rentang

    nilai 0-1. Nilai 1 menunjukkan reliabilitas yang sempurna tetapi

    angka ini hampir tidak pernah terjadi karena selalu terdapat

    kesalahan acak (random error) beberapa derajat dalam

    pengukuran. Begitupun dengan penelitian ini dalam

    perhitungan statistik nilainya 0,850. Metode Cronbachs Alpha

    dikelompokan ke dalam 5 kelas dengan rentang yang sama,

    maka ukuran kemantapan Alpha dapat diinterprestasikan

    sebagai berikut :

    1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s.d 0,20, berarti kurang reliabel.

    2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s.d 0,40, berarti agak reliabel.

    3. Nilai Alpha Cronbach 0,42 s.d 0,60, berarti cukup reliabel.

  • 40

    4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s.d 0,80, berarti reliabel.

    5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s.d 1,00, berarti sangat reliabel

    (Triton, 2006)

    Jadi Dalam Penelitian Ini sangat reliabel Karena Nilainya Nilai Alpha

    Cronbach 0,81 s.d 1,00.

    Teknik Analisa Data

    3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data dalam penelitian ini pendataan dengan

    observasi, kuisioner dan pengukuran. Data yang dikumpulkan dalam

    penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.

    Data Primer

    Data primer diperoleh diperoleh secara langsung dari responden

    menggunakan kuisioner dan pengukuran.

    1. Data jenis kelamin, umur, olah raga, merokok, alkoholik dengan

    kuesioner dan observasi. Pengisian kuesioner diisi langsung oleh

    peneliti atas informasi dari responden.

    2. Data konsumsi lemak serta konsumsi buah dan sayur didapatkan

    dari pengukuran menggunakan form semi kuantitatif dengan

    kuisioner. Bahan makanan sudah terlebih dahulu di survey.

    3. Data stress dengan kuisioner yang terdiri form yang berisi

    pertanyaan mengenai tanda-tanda stress yang meliputi: Perasaan

    tertekan, sakit kepala, murung, bingung, cemas, berdebardebar,

  • 41

    rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah, kurang nafsu

    makan, tidur tidak nyenyak, tidak nyaman di perut, sulit menikmati

    kegiatan sehari-hari, sulit berfikir jernih, tangan gemetar, dan

    pekerjaan sehari-hari terganggu.

    4. Pengukuran Hipertensi dilakukan untuk mengukur nilai tekanan

    darah lansia. Data tekanan darah atau hipertensi, diperoleh dengan

    menggunakan alat tensi meter air raksa dan stetoskop sesuai

    prosedur pengukuran tekanan darah yang benar. Dilakukan

    sebanyak 2 kali pada tanggal 6 Januari 2014 dengan posisi

    pengukuran yang sama dan hasilnya diambil dari rata-rata

    pengukuran terakhir. Selain itu, peneliti juga melakukan

    pengecekan terhadap data hasil diagnosis dan pemeriksaan

    laboratorium yang ada sebagai data pendukung jika responden

    memilikinya. Bagi responden yang telah terdianosis memiliki

    hipertensi oleh dokter atau tenaga kesehatan dan sering

    memeriksakan tekanan darahnya secara teratur, pengukuran

    tekanan darah hanya dilakukan 1 kali pengukuran. Tetapi, jika tidak

    atau belum pernah terdiagnosis hipertensi maka peneliti melakukan

    pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali dalam kurun waktu

    tidak lebih dari 1 minggu. Dalam penelitian dikatakan hipertensi jika

    tekanan sistolik 140 mmHg secara terus menerus, tekanan

    diastolik 90 mmHg secara terus menerus atau keduanya dan

    tidak hipertensi jika tekanan sistolik < 140 mmHg dan atau tekanan

  • 42

    diatolik < 90 mmHg. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam

    kondisi sebagai berikut:

    a. Dalam keadaan tenang, santai, tidak stress atau sedang

    mengalami suatu masalah berat.

    b. Beristirahat 5-10 menit terlebih dahulu, setelah responden

    sedang melakukan suatu pekerjaan yang berat.

    c. Tidak diperbolehkan merokok atau minum kopi 30 menit

    sebelum pengukuran tekanan darah.

    Data Sekunder

    Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari :

    a. Arsip Puskesmas berupa data rekam medis prevalensi lansia yang

    menderita hipertensi di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

    Kabupaten Temanggung yakni sebesar 1225 jiwa.

    b. Arsip Desa Pingit berupa data profil Desa Pingit dan data yang

    berhubungan dengan jumlah lansia di Desa Pingit Kecamatan

    Pringsurat Kabupaten Temanggung.

    3.7.2. Analisa Data

    3.7.2.1. Analisis Univariat

    Analisa univariat adalah analisa yang menggambarkan setiap

    variabel (variabel independen dan variabel dependen) dengan

    menggunakan distribusi frekuensi dan proporsi, sehingga tergambar

    fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti, meliputi

  • 43

    faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lansia di Desa Pingit

    Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

    3.7.2.2. Analisa Bivariat

    Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik

    yang digunakan adalah uji Korelasi Spearman Rank. Korelasi rank

    spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji

    signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang

    dihubungkan berbentuk ordinal, nominal atau kategorik (Suharto,

    2004). Yaitu digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua

    variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan

    antara variabel-variabel (Arikunto, 2006).

    3.8. Etika Penelitian

    Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etik

    penelitian keperawatan (Polit dan Beck, 2004) :

    1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

    dignity)

    2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (Respect for prvacy

    and confidentiality)

    3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (Respect for justice

    inclusiveness)

    4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

    (Balancing harm and benefits)