bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...

19
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gedong 03. Sekolah terletak di Kecamatan BanyuBiru Kabupaten Semarang. Jumlah guru dan karyawan SD Negeri Gedong 03 adalah 13 orang yang meliputi 8 orang guru PNS, 4 orang wiyata bakti, 1 guru olahraga, dan 1 penjaga sekolah. Waktu pelaksanaan pada semester II ini yang dimulai dari bulan Februari 2016. Perinciannya adalah bulan awal Februari meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru Maret persiapan untuk melakukan penelitian, bulan April melaksanakan penelitian. Adapun rincian waktu penelitian ada pada Tabel 3. Tabel 3 Waktu Penelitian No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1. 15 Februari 2016 Meminta ijin observasi dan penelitian kepada kepala sekolah dan guru kelas IV untuk melakukan penelitian di SD Negeri Gedong 03. 3. 3 Maret 2016 Meminta silabus dan SK KD materi yang hendak akan dijadikan penelitian sehingga bisa digunakan untuk penyusunan instrumen dan RPP. 4. 7 11 Maret 2016 Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. 5 30 April 2016 Menyerahkan instrumen validasi kepada dosen. 6. 01 April 2016 Memvalidasi instrumen tes oleh dosen. 7. 5 april 2016 Uji validitas instrumen di SD Pangudi Luhur Ambarawa. 8. 8 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 di SD Negeri Gedong 03.. 9. 9 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 di SD Negeri Gedong 03. 10. 13 April Persiapan Siklus 2 11. 15 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pertemuan 1 di SD Negeri Gedong 03. 12. 16 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pertemuan 2 di SD Negeri Gedong 03.

Upload: hoangdiep

Post on 07-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gedong 03. Sekolah terletak di

Kecamatan BanyuBiru Kabupaten Semarang. Jumlah guru dan karyawan SD

Negeri Gedong 03 adalah 13 orang yang meliputi 8 orang guru PNS, 4 orang

wiyata bakti, 1 guru olahraga, dan 1 penjaga sekolah.

Waktu pelaksanaan pada semester II ini yang dimulai dari bulan

Februari 2016. Perinciannya adalah bulan awal Februari meminta ijin kepada

kepala sekolah dan guru Maret persiapan untuk melakukan penelitian, bulan

April melaksanakan penelitian. Adapun rincian waktu penelitian ada pada

Tabel 3.

Tabel 3

Waktu Penelitian

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. 15 Februari 2016 Meminta ijin observasi dan penelitian

kepada kepala sekolah dan guru kelas IV

untuk melakukan penelitian di SD Negeri

Gedong 03.

3. 3 Maret 2016 Meminta silabus dan SK KD materi yang

hendak akan dijadikan penelitian sehingga

bisa digunakan untuk penyusunan instrumen

dan RPP.

4. 7 – 11 Maret 2016 Menyusun perangkat pembelajaran dan

instrumen penelitian.

5 30 April 2016 Menyerahkan instrumen validasi kepada

dosen.

6. 01 April 2016 Memvalidasi instrumen tes oleh dosen.

7. 5 april 2016 Uji validitas instrumen di SD Pangudi

Luhur Ambarawa.

8. 8 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1

pertemuan 1 di SD Negeri Gedong 03..

9. 9 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1

pertemuan 2 di SD Negeri Gedong 03.

10. 13 April Persiapan Siklus 2

11. 15 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2

pertemuan 1 di SD Negeri Gedong 03.

12. 16 April 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2

pertemuan 2 di SD Negeri Gedong 03.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

20

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa di kelas IV SDN Gedong 03 SDN

Kecamatan BanyuBiru Kabupaten Semarang. Dengan jumlah 14 siswa yang

terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Tempat tinggal siswa

berada di daerah pegunungan dimana sebagian besar penduduk desa berkerja

sebagai petani dan buruh.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Variabel

adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk kuantitas, mutu standar dan

sebagainya. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y):

1. Variabel bebas (X) pembelajaran Student Teams Achievement

Division(STAD)

2. Variabel terikat (Y) hasil belajar Matematika siswa.

3.2.2 Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang menjadi objek penelitian,

masing-masing variabel akan dijelaskan dalam definisi operasional berikut

ini:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran dengan

sintak: (1) Siswa menyimak materi, (2) Siswa berkelompok 4-5

siswa, (3) Siswa berdiskusi (4) presentasi hasil diskusi (5) memberi

evaluasi, (6) kesimpulan, yang keterlaksanaannya diukur melalui

lembar observasi.

2. Hasil belajar yang dimaksud yaitu hasil belajar sswa setelah

mengikuti pembelajaran matematika yang diukur melalui tes hasil

belajar.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

21

3.3 Rencana Tindakan

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

Menurut Wallace, 1998 dalam (Madya, 2009) kolaborasi atau kerjasama

dalam melakukan penelitian tindakan dapat dilakukan dengan: sejawat

dengan wilayah keahlian yang berbeda (misalnya antara guru dan pendidik

guru, antara guru dan peneliti, antara guru dan manajer). Dalam penelitian ini

peneliti berperan sebagai pemberi ide, guru kelas yang melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

Model Penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart dalam

(Wiriaatmadja, 2005) Penelitian ini dilakukan dengan empat komponen

penelitian tindakan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi

dalam sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah

berikutnya. Kegiatan tindakan dan observasi dilaksanakan sekaligus dalam

satu waktu.

Rencana tindakan penelitian ini akan dilaksanakan pada siklus I dan

siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan diberikan

tindakan yang sama yaitu dengan model kooperatif STAD berbantu media

kartu soal. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

3.3.1 Pelaksanaan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus 1 antara lain adalah:

a. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu penyusunan perangkat

pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat pada Tabel 4. Media

pembelajaran serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali

pertemuan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

22

Tabel 4

SK, KD dan Indikator Siklus I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

6. Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan

masalah.

6.3 Menjumlahkan

pecahan

Pertemuan pertama

6.3.1 Menjumlahkan dua

pecahan berpenyebut

sama.

6.3.2 Menjumlahkan dua

pecahan yang

berpenyebut tidak sama.

Pertemuan kedua

6.3.3 Menjumlahkan tiga

pecahan yang

berpenyebut sama.

6.3.4 Menjumlahkan tiga

pecahan yang

berpenyebut tidak sama.

b. Pelaksanaan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam

pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan untuk sarana

pengumpulan data. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yaitu ibu Ika

Yulianti, S.Pd. dan kegiatan observasi dilakukan oleh rekan sejawat

yaitu Bapak Rochmad, S.Pd. untuk mengetahui model pembelajaran

kooperatif tipe STAD sudah terlaksana dengan baik atau belum. Selain

itu observer juga mengamati aktifitas sisiwa selama proses

pembelajaran berlangsung.

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi

pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan

dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil

tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi

berguna sebagai menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang

telah dilakukan. Siklus 2 akan dilakukan jika siklus 1 belum tuntas.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

23

3.3.2 Siklus II

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus 2 antara lain adalah:

a. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu penyusunan perangkat

pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat pada Tabel 5 Media

pembelajaran serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali

pertemuan.

Tabel 5

SK, KD dan Indikator Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

6.

Menggunaka

n pecahan

dalam

pemecahan

masalah.

6.4 Mengurangkan

pecahan

Pertemuan pertama

6.4.1 Mengurangkan dua

pecahan

berpenyebut sama.

6.4.2 Mengurangkankan

dua pecahan yang

berpenyebut tidak

sama.

Pertemuan kedua

6.4.3 Mengurangkankan

tiga pecahan yang

berpenyebut sama.

6.3.5 Mengurangkan

tiga pecahaan

berpenyebut tidak

sama.

b. Pelaksanaan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam

pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan untuk sarana

pengumpulan data. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yaitu ibu Ika

Yulianti,S.Pd dan kegiatan observasi dilakukan oleh rekan sejawat

untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah

terlaksana dengan baik atau belum. Selain itu observer yaitu Bapak

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

24

Rochmad,S.Pd juga mengamati aktifitas sisiwa selama proses

pembelajaran berlangsung.

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi

pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan

dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil

tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi

berguna sebagai menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang

telah dilakukan.

3.4 Data Dan Cara Pengumpulanya

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru.

Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

teknik observasi, wawancara dan teknik tes. Teknik observasi digunakan

untuk mengetahui bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan sintak

pembelajaran. Tehnik tes digunakan sebagai memperoleh hasil belajar siswa

secara kognitif yang berbentuk pilihan ganda 20 soal.

3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kusnandar,

2011:143). Dalam penelitian ini menggunakan observasi secara langsung

mengamati aktivitas guru dan siswa sesuai dengan pembelajaran dengan

menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD. Sehingga akan mengetahui

bagaimana peneliti menguasai sintaks pembelajaran model ini.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

25

b. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau

sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan

salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya (Kusnandar,

2011:186).

Dalam penelitian ini tes yang akan diberikan adalah tes tertulis dimana

soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.

Ada dua bentuk tes tertulis yaitu tes essay dan tes objektif dalam penelitian

ini peneliti menggunakan tes objektif atau pilhan ganda.

3.4.3.1 Lembar Observasi

Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

check list. Check list berisi daftar tanda dengan model kolom-kolom yang

telah ditetapkan oleh peneliti sesuai item tingkah laku yang akan diobservasi.

Lembar observasi digunakan sebagai pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dengan melihat kesesuaian model STAD dengan pembelajaran

yang dilakukan. Pembuatan kisi-kisi lembar observasi sesuai dengan sintak

pembelajaran STAD. Pada Tabel 6 dan 7 dapat dilhat mengenai kisi-kisi

instrumen lembar observasi.

Tabel 6

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

Aspek Kegiatan

Pembelajaran

Indicator No

Item

Pelaksanaa

pembelajaran

dengan model

cooperative learning

tipe STAD (Student

pra pembelajaran 1. Guru menyiapkan ruang, alat

dan media pembelajaran

2. Guru mengatur siswa

menempati tempat duduknya

masing-masing

1

2

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

26

Teams Achievement

Division) berbantuan

media kartu soal

Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran

dengan salam

2. Guru mengajak siswa berdoa

sebelum pembelajaran dimulai.

3. Guru memeriksa kehadiran

siswa.

4. Guru memeriksa kesiapan siswa.

5. Guru melakukan kegiatan

apersepsi.

6. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3

4

5

6

7

8

Kegiatan Inti A. Langkah-langkah cooperative

learning tipe STAD (Student

Teams Achievement Division)

a. Guru presentasi, memberikan

materi yang akan dipelajari

secara garis besar.

1. Guru memberikan

penjelasan mengenai

materi yang akan

disajikan yaitu mengenai:

Menjumlahkan dua

pecahan berpenyebut

sama.

Menjumlahkan dua

pecahan yang

berpenyebut tidak sama.

b. Guru mengorganisasikan

peserta didik ke dalam

kelompok-kelompok belajar

Guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil.

2. Guru menjelaskan kepada

peserta didik bagaimana

caranya membentuk

kelompok belajar agar

melakukan transisi secara

efisien yaitu dengan cara

mengambil undian

c. Siswa bekerja sama dalam

kelompok.

3. Guru memberi tugas

kepada siswa untuk

dikerjakan oleh anggota-

anggota kelompok tugas

kelompok dibagikan

menggunakan kartu soal.

d. guru memberikan bimbingan

4. Guru membimbing

kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

mereka

9

10

11

12

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

27

5. Guru memberikan batasan

waktu dan menyuruh

setiap kelompok untuk

bergilir menuliskan

jawabannya dipapan tulis.

6. Guru memeriksa

kebenaran dari hasil yang

di sampaikan oleh

kelompok yang

menjawab.

e. Evaluasi

7. Guru mengevaluasi hasil

belajar tentang materi

yang telah dipelajari.

f. Penghargaan kelompok

8. Guru memberikan

penghargaan tim kepada

masing-masing kelompok

berupa skor.

13

14

15

16

Kegiatan Penutup g. Menarik kesimpulan

9. Guru memberikan

kesimpulan.

h. Penutup

10. Guru menutup

pembelajaran dengan

berdoa.

17

18

Tabel 7

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

Aspek Kegiatan

Pembelajaran

Indicator No Item

Pelaksanaa

pembelajaran dengan

model cooperative

learning tipe STAD

(Student Teams

Achievement

Division) berbantuan

media kartu soal

pra pembelajaran 3. Siswa mempersiapkan diri.

4. siswa menempati tempat

duduknya masing-masing.

1

2

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

28

Kegiatan awal 7. siswa menjawab salam.

8. siswa berdoa sebelum

pembelajaran dimulai.

9. Siswa diperiksa

kehadirannya.

10. Siswa mempersiapkan diri

melakukan pembelajaran.

11. Siswa mnjawab

pertanyaan apersepsi guru.

12. Siswa mendengar tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

3

4

5

6

7

8

Kegiatan Inti A. Langkah-langkah

cooperative learning tipe

STAD(Student Teams

Achievement Division)

a. Presentasi, memberikan

materi.

1. Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

b. Siswa membentuk

kelompok

2. Siswa dibagi menjadi

kelompok-kelompok

kecil dengan tiap

kelompok heterogen

beranggotakan 4 – 5

siswa dengan

mengambil undian.

c. Siswa bekerja sama dalam

kelompok.

3. Siswa mengambil

tugas kelompok yang

berupa kartu soal.

d. Siswa diberikan bimbingan

4. Siswa mengerjakan

tugas sesuai dengan

soal yang didapat.

5. Siswa maju

bergantian bersama

kelompok untuk

menuliskan jawaban.

6. Siswa memeriksa

kebenaran dari soal

yang dijawab

e. Evaluasi

7. Siswa bersama guru

melakukan evaluasi

terhadap kegiatan

pembelajaran yang

sudah dilakukan.

f. Penghargaan kelompok

9

10

11

12

13

14

15

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

29

8. Siswa mendapat

penghargaan.

16

Kegiatan Penutup g. Menarik kesimpulan

9. Siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran.

h. Penutup

10. Siswa berdoa

bersama guru.

17

18

3.5.3.2 Lembar Soal

Soal tes ini digunakan dalam penelitian untuk mengetahui tes hasil

belajar Matematika siswa kelas IV. Sebelum pembuatan instrumen tes, dibuat

terlebih dahulu kisi-kisi instrumen hasil belajar. Kisi-kisi instrumen siklus I

dapat dilihat pada Tabel 8 sedangkan kisi-kisi instrumen siklus II dapat

dilihat pada Tabel 9.

Tabel 8

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Bentuk

soal

No Soal

6.Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan

masalah.

6.3 Menjumlah

kan

pecahan

6.3.1Menjumlahkan dua

pecahan

berpenyebut

sama.

6.3.2Menjumlahkan dua

pecahan yang

berpenyebut

tidak sama.

6.3.3Menjumlahkan

tiga pecahan

yang

berpenyebut

sama.

6.3.4 Menjumlahkan

tiga pecahan

yang

berpenyebut

tidak sama.

Pilihan

Ganda

1, 2, 10,

15, 17, 30

3, 4, 7, 11,

12, 16, 21,

27, 28

5, 6, 13,

14, 22, 25,

29

8, 9, 18,

19, 20, 23,

24, 26

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

30

Tabel 9

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Bentuk

soal

No Soal

6.Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan

masalah.

6.4 Mengurangk

an pecahan

6.4.1 Mengurangkan dua

pecahan

berpenyebut sama.

6.4.2 Mengurangkan dua

pecahan yang

berpenyebut tidak

sama.

6.4.3 Mengurangkan kan

tiga pecahan yang

berpenyebut sama.

6.4.4 Mengurangkankan

tiga pecahan

yang berpenyebut

tidak sama.

Pilihan

Ganda

1, 4, 6, 10,

11, 15,16,

21, 30

2, 3, 7, 12,

17, 19, 27

5, 8, 13,

18, 20, 22,

25, 29

9, 14, 23,

24, 26, 28

Instrumen soal tes harus memiliki kualitas yang baik sehingga benar-

benar dapat mengukur kemampuan siswa. Kusnandar (2011: 124)

memaparkan bahwa untuk memperoleh data baik maka instrumen yang

digunakan sebagai alat pengumpul data haruslah valid dan reliabel. Dalam

penelitian ini instrumen soal akan dilakukan uji validitas, reliabilitas dan

tingkat kesukaran soal.

Menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012) kemampuan alat ukur

yang memenuhi fungsinya sebagai alat ukur, alat ukur itu mampu mengukur

apa yang harus diukur. Metode pengambilan keputusan pada uji validitas

biasanya ada dua model yaitu menggunakan batasan r table dengan signifikan

0,005 dan uji 2 sisi atau menggunakan batasan 0,3 (Azwar, dalam Priyatno,

2010:21).

Menurut Azwar, semua item yang mencapai koefisien korelasi

minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Untuk batasan r table

maka dengan n = 30 maka di dapat r table sebesar 0,361, artinya jika nilai

korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid,

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

31

sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap

tidak valid.

Uji validitas ini peneliti menggunakan dua uji validitas yaitu:

a. Metode pearson correlation (Product Moment Pearson) yaitu dengan

mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Hasil analisis

dapat dilihat secara rinci pada lampiran.

Tabel 10

Hasil Uji Soal Siklus 1

Analisis Data No Item Soal Evaluasi

Instrumen Valid Instrumen Tidak Valid

Analisis 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13,

14, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 25,

26, 27, 28, 29, 30

4, 9, 11, 15, 18, 22, 24

Tabel 11

Hasil Uji Soal Siklus II

Analisis Data No Item Soal Evaluasi

Instrumen Valid Instrumen Tidak Valid

Analisis 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22,

23, 27, 28, 29,

2, 21, 25, 26, 27, 22, 24, 30

Menurut Gall dalam (Sukardi, 2013:69) reliabilitas dalam penelitian

studi kasus, peneliti studi kasus, adalah sejauh mana para peneliti lainnya

akan tiba pada hasil yang serupa, jika mereka mempelajari kasus yang sama

persis dengan menggunakan prosedur yang sama seperti peneliti pertama.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang

disebut dengan koefisien reliabilitas. Metode pengambilan keputusan pada uji

reliabilitas menurut Dwi Priyanto (2010: 32), berikut adalah kriteria nilai

realibilitas menurut Dwi Priyanto:

Tabel 12

Kriteria Nilai Reliabilitas

Koefisien reliabilitas (α) Katagori

≤ 0,6 Reliabilitas kurang

0,7 Dapat diterima

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

32

≥ 0,8 Baik

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha> 0,6.

Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software

SPSS 16.

Tabel 13

Realibilitas Instrumen Soal Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.937 23

Tabel 14

Realibilitas Instrumen Soal Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 22

Berdasarkan data tabel 13 hasil uji relialibitas instrumen soal siklus 1

dapat diuraikan bahwa hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda sebanyak 23

soal memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.937. Hal ini menunjukkan

bahwa reliabilitas instrumen diinterpretasikan baik, sehingga 23 soal yang

valid dan reliabel dapat digunakan dalam penelitian siklus 1.

Sedangkan berdasarkan data tabel 14 hasil uji realibitas instrumen soal

siklus II dapat diuraikan bahwa hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda

sebanyak 22 soal memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.908. Hal ini

menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen diinterpretasikan baik, sehingga 22

soal yang valid dan reliabel dapat digunakan dalam penelitian siklus 2.

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta

didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar indeks tingkat

kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

33

rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Indeks tingkat

kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus seperti berikut.

P = B

N

Keterangan rumus:

B = jumlah peserta didik menjawab betul

N= jumlah peserta didik

P = jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah

keseluruhan peserta didik atau proporsi peserta didik yang menjawab dengan

benar.

Berdasarkan pendapat Aiken dalam (Naniek, dkk (2012:338-339)

dapat dikategorikan tingkat kesukaran soal sebagai berikut ini.

Tabel 15

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal oleh Aiken

Rentang nilai Tingkat Kesukaran

0,00- 0,25 Mudah

0,26- 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Sukar

Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen soal siklus 1 dan

siklus 2 dapat dilihat dalam tabel 15 dan 16.

Tabel 16

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

No Soal Indeks Kesukaran

1 0,5

2 0,29

3 0,64

5 0,29

6 0,43

7 0,5

8 0,43

10 0,71

12 0,5

13 0,29

14 0,57

16 0,43

17 0,64

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

34

Tabel 17

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

No Soal Indeks Kesukaran

2 0,29

3 0,64

5 0,43

6 0,43

7 0,64

8 0,36

10 0,29

11 0,5

12 0,5

13 0,29

14 0,57

15 0,71

16 0,29

17 0,43

18 0,43

19 0,5

20 0,36

22 0,5

23 0,36

27 0,5

28 0,29

29 0,5

Dari data tabel 16 hasil uji tingkat kesukaran soal siklus 1, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah

soal sebanyak 23 soal dengan kategori sedang dan 0 (tidak ada) soal dengan

kategori sukar.

Begitu pula pada siklus 2 dari tabel 17 hasil uji tingkat kesukaran

soal siklus 2, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan

ganda dengan jumlah soal sebanyak 22 soal dengan kategori sedang dan 0

(tidak ada) soal dengan kategori sukar.

19 0,36

20 0,5

21 0,29

23 0,5

25 0,43

26 0,43

27 0,71

28 0,5

29 0,29

30 0,29

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

35

3.4.4 Validasi Lembar Soal oleh Dosen

Lembar observasi guru, siswa dan lembar soal telah di validasi oleh

Dosen Romirio Torang Purba, S.Pd, M.Pd. lembar validasi dibuat oleh

peneliti dan dimodifikasi dari sumber internet dengan alamat berikut:

a. http://matstkipbjm.files.wordpress.com/2013/12/contoh-

validasi.pdf

b. http://harlona.blogspot.co.id/2013/08/contoh-lembar-validasi-

rencana.html.

3.5 Indikator Kerja

Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil bila ketuntasan

belajar mencapai 80% yaitu 12 siswa dari 14 siswa berhasil memperoleh nilai

≥ 67 yang merupakan KKM yang sudah ditetapkan SD Negeri Gedong 03

untuk kelas IV pada mata pelajaran matematika.

3.6 Tehnik Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data

kualitatif dan kuantitatif. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Creswell

dalam Kusnandar (2011) bahwa dalam penelitian tindakan metode

pengumpulan data sama dengan metode campuran yaitu menggunakan

metode kuantitatif dan kualitatif.

Analisis data kualitatif menggunakan analisis diskriptif kualitatif.

Kusnandar (2011) menyatakan bahwa pengolahan data PTK diinterpretasikan

dalam bentuk narasi (deskriptif) kualitatif. namun Kusnandar (2011)

menambahkan bahwa analisis data dalam PTK diperoleh dari hasil refleksi

tiap siklus.

Sedangkan analisis data kuantitatif yaitu untuk membandingkan hasil

belajar siswa prasiklus, siklus I dan siklus II. Arikunto (2014, 95)

menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas sebenarnya merupakan

penelitian kualitatif, namun dapat digunakan analisis data kuantitatif untuk

membandingkan hasil prestasi tiap siklus I dan siklus II.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

36

3.6.1 Data Kuantitatif

Data kuantitaif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data

hasil belajar siswa diperoleh dari hasil prasiklus seperti yang sudah diuraikan

pada latar belakang masalah. Pada siklus 1 dan 2 diperlukannya koreksi

terhadap haasil evaluasi siswa. Cara untuk memberikan skor berbeda-beda.

Dalam penelitian ini soal yang digunakan adalah tes pilihan ganda.

a. Penskoran soal pilihan ganda

Menurut Rofieq dalam (Arifin, 2009) menjelaskan bahwa ada tiga cara

atau rumus untuk menentukan skor dalam tes bentuk pilihan ganda

yaitu dengan penskoran tanpa koreksi jawaban, penskoran ada koreksi

jawaban, dan penskoran dengan butir beda bobot. Dalam penelitian ini

akan digunakan cara atau rumus penskoran tanpa koreksi yaitu:

Rumus : S = 𝐵

𝑁 × 100

(Arifin, 2009: 229)

Keterangan: B = Jumlah jawaban benar

N = jawaban Soal

Setelah dilakukan penskoran selanjutnya diubah menjadi nilai. Arikunto

(2012: 271) memaparkan bahwa “nilai merupakan angka ubahan dari

skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan normal atau

acuan standar”. Cara untuk memberikan nilai adalah dengan mengubah

skor mentah yang diperoleh menjadi skor berstandar 100 sebagai

berikut:

Keterangan: 100% dikatakan sebagai tujuan instruksional khusus, yaitu

jika hasil yang diperoleh 60 dapat dikatakan bahwa tujuan

instruksional khusus yang dikuasai 60% dan nilai yang

diperoleh adalah 60.

b. Menghitung rata-rata hasil belajar

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Skor yang diperoleh

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 X 100%

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10836/3/T1_292012028_BAB III.pdf · dengan SK, KD, Indikator. Yang dapat dilihat

37

Untuk menghitung rata-rata hasil belajar dapat diperolh menggunakan

rumus:

(Arikunto, 2012: 298)

Keterangan: jumlah semua skor dibagi dengan banyaknya siswa yang

memiliki skor

c. Menentukan kriteria ketuntasan belajar individu

Ketuntasan belajar siswa ditentukan dengan membandingkannya

dengan KKM yang sudah ditetapkan SD Negeri Gedong 03 untuk kelas

IV yaitu ≥ 67. Berikut kriteria ketuntasan belajar dijelaskan dalam tabel

3.8

Tabel 18

Kriteria Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Kategori

≥ 67 Tuntas

< 67 Tidak Tuntas

d. Menentukan kriteria ketuntasan belajar klasikal

Kriteria ketuntasan belajar klasikal dihitung menggunakan cara sebagai

berikut:

𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 =Jumlah siswa yang tuntas

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100%

3.6.2 Data Kualitatif

Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil refleksi yang

diperoleh pada akhir siklus dan hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan model STAD berbantu media kartu

soal yang dicatat dalam lembar observasi.

Lembar observasi guru dan siswa masing-masing terdiri dari 18

pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Lembar observasi yang digunakan adalah

dalam bentuk check list. Observer memberikan tanda centang pada kolom

“ya” atau “tidak” untuk mengamati komponen atau indikator yang sudah

ditentukan.

𝑋 = 𝑋

𝑁