setting darilleur.docx

21
1) Pada saat switching gear pada RD shimano terjadi osilasi yang cukup jauh sehingga rantai mengalami goyangan (lebih longgar) hal ini terjadi karena pada saat proses switching gear tidak smooth khususnya perpindahan gear tinggi ke rendah, sedangkan pada RD Sram X-5 RD lebih stabil terhadap perubahan gear sehingga osilasi yang terjadi lebih minim dan proses switching terjadi lebih smooth. 2) Panjang arm RD yang terlalu panjang, dikarenakan goyangan pada saat melaju di track off road arm RD dengan tipe Long cenderung rawan mengalami patah atau tersangkut spoke (jari-jari), karena jika posisi gear berada di gear atas (dengan tujuan agar lebih ringan pada saat menggowes) pada jalanan berbatu dan berguncang RD shimano lebih rawan patah dan tersangkut di karenakan per didalam RD tidak mampu menahan goncangan sedangkan pada Sram X-5 lebih tahan dan lebih stabil. goncangan tersebut dapat menyebabkan RD patah atau terlipat. sehingga disarankan agar menggunakan arm RD Medium atau Short jika anda sering melakukan switching gear pada saat bergowess di track off road. RD adalah mesin penggerak utama, oleh karena itu ketepatan penyetalan RD sangat berpengaruh dengan kenyaman kita pada saat bersepeda, kesalahan dalam setting RD dapat menganggu performa gowes, dan juga tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen tersebut. Walaupun lebih sedikit jumlah giginya, tapi menurut saya melakukan penyetelan Front Derailleur (FD) lebih merepotkan dibandingkan dengan setting Rear Derailleur (RD). Tetapi agar tetap nyaman selama mengayuh sepeda, FD pun juga tetap harus dilakukan penyetelan. Tak seperti pemasangan RD yang memiliki dudukan yang pasti, pemasangan FD walaupun pasti dipasang di seat tube, tapi ketinggian pemasangan memiliki pengaruh terhadap kelancaran pemindahan gigi di chainring. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penyetelan FD: 1. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah derailleur cage (2 lempengan logam yang mengapit rantai dan digunakan untuk mengerakkan rantai ke kiri dan kanan) posisinya harus sejajar dengan chainring. Untuk mengetahuinya lihat saja dari atas sadle posisi cage paling luar apakah sejajar

Upload: muhammad-misbahul-munir

Post on 01-Jan-2016

151 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: setting darilleur.docx

1) Pada saat switching gear pada RD shimano terjadi osilasi yang cukup jauh sehingga rantai mengalami goyangan (lebih longgar) hal ini terjadi karena pada saat proses switching gear tidak smooth khususnya perpindahan gear tinggi ke rendah, sedangkan pada RD Sram X-5 RD lebih stabil terhadap perubahan gear sehingga osilasi yang terjadi lebih minim dan proses switching terjadi lebih smooth.2) Panjang arm RD yang terlalu panjang, dikarenakan goyangan pada saat melaju di track off road arm RD dengan tipe Long cenderung rawan mengalami patah atau tersangkut spoke (jari-jari), karena jika posisi gear berada di gear atas (dengan tujuan agar lebih ringan pada saat menggowes) pada jalanan berbatu dan berguncang RD shimano lebih rawan patah dan tersangkut di karenakan per didalam RD tidak mampu menahan goncangan sedangkan pada Sram X-5 lebih tahan dan lebih stabil. goncangan tersebut dapat menyebabkan RD patah atau terlipat. sehingga disarankan agar menggunakan arm RD Medium atau Short jika anda sering melakukan switching gear pada saat bergowess di track off road.

RD adalah mesin penggerak utama, oleh karena itu ketepatan penyetalan RD sangat berpengaruh dengan kenyaman kita pada saat bersepeda, kesalahan dalam setting RD dapat menganggu performa gowes, dan juga tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen tersebut.

Walaupun lebih sedikit jumlah giginya, tapi menurut saya melakukan penyetelan Front Derailleur (FD) lebih merepotkan dibandingkan dengan setting Rear Derailleur (RD). Tetapi agar tetap nyaman selama mengayuh sepeda, FD pun juga tetap harus dilakukan penyetelan.Tak seperti pemasangan RD yang memiliki dudukan yang pasti, pemasangan FD walaupun pasti dipasang di seat tube, tapi ketinggian pemasangan memiliki pengaruh terhadap kelancaran pemindahan gigi di chainring. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penyetelan FD:

1. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah derailleur cage (2 lempengan logam yang mengapit rantai dan digunakan untuk mengerakkan rantai  ke kiri dan kanan) posisinya harus sejajar dengan chainring. Untuk mengetahuinya lihat saja dari atas sadle posisi cage paling luar apakah sejajar dengan chainring terbesar. Kalau tidak sejajar kendurkan baut pengencangan dudukan FD kemudian putar FD ke kiri/ kanan agar sejajar chainring terbesar. Yang perlu diingat, saat baut dikencangkan posisi FD akan bergeser sesuai dengan tarikan baut. Jadi saat baut belum kencang berilah sedikit toleransi agar posisi FD dengan chainring tetap sejajar saat dikencangkan.

2. Hal kedua sebelum mengencangkan baut dudukan FD, perhatikan juga ketinggian FD. Jarak antara derailleur cage dengan chainring terbesar kira-kira 1-2 mm, jangan terlalu jauh atau terlalu dekat. Kalau terlalu jauh akan menimbulkan masalah saat perpindahan dari gigi besar ke gigi lebih kecil. Sedangkan kalau terlau dekat dapat mengakibatkan FD bersentuhan dengan chainringterbesar. Atur 2 hal ini (ketinggian dan posisi sejajar) terlebih dahulu, kencangkan kembali baut pengencang dudukan FD.

Page 2: setting darilleur.docx

Atur jarak antara derailleur cage dengan chainring terbesar kira-kira 1-2mm

3. Pindahkan RD ke gigi paling ringan, ya RD bukan FD. Putar crank perlahan dan perhatikan rantai yang ada di dalam derailleur cage. Perhatikan jarak rantai dengan cage bagian dalam. Usahakan sedekat mungkin dengan cage bagian dalam, tetapi jangan sampai rantai menggesek cage itu, kira-kira jaraknya 1 mm. Untuk mengatur hal ini putar baut pengontrol yang ada tanda huruf L (Low Gear Maximum Throw) pada 2 buah baut pengatur FD. Putar menggunakan obeng + (juga dengan obeng -). Putar ke kanan untuk menjauhkan cage dengan rantai, putar ke kiri untuk mendekatkan cagedengan rantai.

Baut stopper H (high) & L (low) untuk membatasi pergerakan FD

4. Putar crank dan pindahkan gigi FD ke gigi 2 (tengah) dengan menggunakan shifter. Kalau rantai tetap di gigi 1 berarti ketegangan kabel shifter harus lebih ditarik lagi. Atur ketegangan kabel FD dengan memutar pengatur yang ada di shifter. Putar ke kiri untuk menarik kabel shifteratau ke kanan untuk lebih mengendurkan kabel shifter.

Page 3: setting darilleur.docx

Micro adjuster untuk mengatur ketegangan kabel shifter

5. Kalau sudah berhasil memindahkan rantai ke chainring tengah/ gigi 2, perhatikan juga jarak cage bagian dalam dengan rantai saat posisi gigi2. Usahakan sedekat mungkin dan tentu tanpa menimbulkan gesekan antara rantai dengan cage. Untuk mengatur jarak cagedengan rantai saat posisi gigi 2, putar pengatur ketegangan kabel shifter.

Atur jarak rantai dengan cage bagian dalam, jangan samapai bersentuhan

6. Pindahkan gigi RD (RD ya bukan FD) ke gigi yang paling berat (gigi dengan jumlah paling sedikit/ gigi sprocket paling kecil diameternya). Pindahkan pula gigi di crankset ke yang paling besar menggunakan shifter FD. Kalau tidak bisa pindah ke chainring terbesar, putar ke kiri baut pengontrol yang bertuliskan H (High Gear Maximum Throw). Kalau saat dipindahkan ke chainring terbesar rantai menjadi lepas, putar ke kanan untuk mencegah FD tertarik terlalu jauh.

7. Atur jarak cagebagian luar dengan rantai dengan memutar baut pengontrol H. Jangan sampai bersentuhan.

Page 4: setting darilleur.docx

Perhatikan juga jarak rantai dengan cage bagian luar, jangan sampai bersentuhan

8. Coba pindahkan FD ke gigi lebih rendah. Tidak berhasil? Kalau posisi FD sudah sejajar dengan chainring, berarti posisi FD ketinggian. Jarak derailleur cage dengan chainring terbesar terlalu jauh. Posisikan kembali FD ke gigi 1 dan turunkan ketinggian FD. Ingat jangan sampai FD mengenai chainring terbesar.

9. Tes penyetelan FD disetiap gigi. Posisikan FD di gigi 1, RD juga di gigi 1. Kemudian pindahkan RD ke gigi paling berat. Perhatikan apakah rantai bergesekan dengan derailleur cage. Lakukan juga pada gigi 2 dan 3.

Setting RD (Rear Derailleur) lanjutan....

Mungkin selama ini pernah mengalami gangguan kecil saat lagi asyik bersepeda, yaitu pemindah gigi bagian belakang /RD (Rear Derailluer) tidak berjalan smooth, bunci krecek-krecek, atau pindah gigi sendiri saat kita gowes, pasti tidak nyaman dan mengganggu sekali, bahkan membuat kita was-was takut terjadi kenapa-napa, misal rante bisa putus karena pindah gigiya macet, atau RD patah karena saat dipindah giginya nyangkut. Kali ini saya mau berbagi ilmu cara setting RD untuk beberapa kasus.

Kasus  Pertama.

1. KASUS : RD belakang bunyi krecek-krecek, pindah gigi tidak smooth, gigi kadang pindah sendiri.

2. Untuk kasus ini yg perlu di setting adalah kabel baut setelan di Kabel RD (Cable Adjustment Barrel) – Lihat di gambar BAUT KABEL RD no. 1 dan BAUT CABEL Shifter no. 5

3. Cara setting : Ambil posisi badan lurus dengan ban belakang, incar letak sprocket (set gigi belakang)  dengan rantai atas dan bawah, settingan yg benar dan normal posisi rantai atas dan bawa sejajar, jika tidak sejajar artinya kita harus setting ulang,

Page 5: setting darilleur.docx

settingnya cukup memakai BAUT KABEL dekat RD (No.1)  atau BAUT KABEL pada Shifter Belakang (No.5).

4. Saat setting BAUT KABEL  no. 1 atau  BAUT KABEL no.5 perlu ketelitian, harus penuh perasaan, gunakan standar ulix (agar posisi ban belakang bisa terangkat) saat setting  sebaiknya sambil memutar crank agar kita bisa tahu pergerakan rante sudah smooth atau belum, intinya setting ini mengarahkan PULLEY yg mengerakkan rantai ke kanan dan ke kiri agar bisa lurus dengan sprocket (rangkain/set gigi belakang).

5. Lakukan setting sampe dirasa cukup presisi,  test semua pemindahan gigi dari gigi terkecil sampe gigi terbesar, pastikan semua gigi lancar saat naik dan turun tidak ada yg lompat dan meleset, settingan ini hanya merubah ketegangan kabel shifter belakang agar bisa memandu PULLEY meluruskan rante sesuai gigi operan yg kita mau.

6. Untuk praktek setting pertama kali ada baiknya didampingi teman yg berpengalaman, atau mekanik, tapi modal nekat setting sendiri juga tidak apa2, jangan terlalu takut salah, kalo bingung kan bisa tanya jawab via online di tread/ forum ini he2…

Kasus Kedua

1. KASUS : Rante suka lepas saat di gigi terbesar atau di gigi terkecil.2. Lepasnya rante dari gigi terbesar/terkecil di sebabkan karena settingan BAUT (+) dan

BAUT (-) yg kurang pas.3. Fungsi BAUT (+) adalah sebagai pembatas/limiter gigi terkecil, kalo terlalu kendor

akan menyebabkan PULLEY pengarah rantai melampaui titik/batas terakhir dan rante menjadi lepas dari gigi terkecil, cobalah setting ulang kencangkan/kendorkan BAUT (+) sambil di incar dari arah sejajar ban belakang, pastikan PULLEY  berhenti sejajar dengan gigi terkecil dan rante atas bawah lurus segaris dengan gigi terkecil.

4. Fungsi BAUT (-) adalah sebagai pembatas/limiter gigi terbesar/teringan,  kalo terlalu kendor akan menyebabkan Pulley pengarah rantai melampai titik/batas terakhir dan rante menjadi lepas dari gigi terbesar , cobalah setting ulang kencangkan/kendorkan BAUT (-) sambil di incar dari arah sejajar ban belakang, pastikan PULLEY  berhenti sejajar dengan gigi terbesar dan rante atas bawah lurus segaris dengan gigi terbesar.

Kasus Ketiga

1. KASUS : Rante suka pindah gigi sendiri saat lewat jalan makadam, bahkan sampe lepas.

2. Kasus seperti ini bisa diatasi dengan  cek BAUT (+) dan BAUT (-),  setting ulang dan pastikan benar, baca ulang tulisan di atas (Kasus Kedua)

3. Kasus ini bisa juga di atasi dengan cara men-setting ulang BAUT no. 4, baut ini berfungsi untuk menyetel ketegangan rante (mirip di motor), kalo rante terlalu kendor (nge-testnya dengan mendorong2  rante bawah ke-arah atas. Kalo dirasa terlalu kendor, kencangkan sedikit BAUT no.4 test dan rasakan sampe dirasa ketengangan rante dirasa cukup, untuk setting ini perlu perasaan dan kebutuhan, masing2 orang beda!  yg penting jangan terlalu kendor rantainya agar tidak mudah lepas, atau jangan terlalu tegang karena kalo terlalu tegang saat pindah gigi dengan kecepatan tinggi rante bisa putus karena rante tersentak secara tiba2 di posisi tegang.

Nah untuk sobat sepeda yg masih bingung dan mengalami kasus yg belum saya tulis bisa tanyakan langsung, mari kita diskusi dan berbagi ilmu, untuk sekedar jadi catatan, di pasaran

Page 6: setting darilleur.docx

banyak sekali model, tipe, merek, dan seri RD, mungkin bentuknya sedikit berbeda tapi intinya fungsi settingan sama. Jadi kalo mau konsultasi dan tanya jawab silahkan share RD merek dan tipe apa, kalo perlu sertain fotonya  (posting di album foto dan share linknya) agar saya mudah membantu mengasih tips dan cara yg simple dan bisa dilakukan sendiri.

Bagaimana melakukan setting Barrel Adjuster pada Shifter untuk FD dan RD.Untuk Front Derailleur (FD) umumnya memiliki setting Barrel Adjuster dibagian Shifter. Ketika gigi sepeda kurang naik, maka tarikan kabel perlu diperkuat. Caranya dengan memutar bagian Barrel Adjuster ke arah keluar untuk menambah tegangan pada kabel shifter. Demikian juga kondisi sebaliknya.

Untuk Rear Derailleur(RD) bisa diatur pada 1 atau 2 tempat (khusus untuk Shimano shifter dan Derailleur)Penempatan Barrel Adjuster pada merek komponen sepeda memang berbeda beda. Shimano misalnya memiliki posisi Barrel Adjuster pada shifter dan RD / pemindah gigi belakang sepeda. Produk lainnya menyediakan setting Barrel Adjuster di Shifter saja.

Dibawah ini hanya informasi tambahan mengenai sistem gigi belakang sepeda.

Mengatur ketegangan kabel dari masing masing model Rear Derailleur Untuk RD dan FD ada 2 disain, ada yang ditarik lalu turun dari gigi besar ke kecil. Yang lain ketika ditarik naik dari gigi kecil ke gigi besar. Perhatikan fitur RD, ada yang normal ada yang reserve.

Untuk Rear Derailleur (RD) lama dan baru memiliki 2 perbedaan, karena ada 2 sistem penarikan kabel Shifter pada Rear Derailleur (RD) saat iniModel Rear Derailleur (RD) lama :Posisi rest atau istirahat berada pada gigi besar. Semakin tegang kabel shifter, maka akan  menarik pemindahaan gigi besar ke arah gigi yang lebih kecil. Arahnya dari gigi 1 yang paling besar mengarah ke gigi 9 yang kecil.

Model Rear Derailleur (RD) baruPosisi rest atau istirahat berada pada posisi gigi paling kecil misalnya gigi 9. Semakin tegang kabel shifter, maka gerakan RD akan memindahkan pergeseran dari gigi kecil ke arah gigi paling besar.Contoh Rear Derailleur (RD) Shimano XTR terbaru atau RD tipe Shadow, mengunakan tarikan terbalik dibandingkan sistem Rear Derailleur (RD) lama. Ketika tarikan shifter terjadi maka RD akan menaikan posisi gigi dari gigi kecil ke besar. Jadi terbalik dengan sistem RD lama.

Setidaknya anda perlu mengetahui sistem kerja RD,sebelum melakukan perubahan Barrel Adjuster. Apakah Rear Derailleur (RD) adalah model lama atau model baru.

Mengapa artikel khusus Barrel Adjuster dibuat.

1. Banyak penguna sepeda sering membawa sepedanya ke bengkel, karena masalah gigi sepeda suka meloncat. Padahal belum tentu gigi sepeda memang bermasalah. Karena pabrikan memberikan bagian Barrel Adjuster untuk membantu penyetelan gigi sepeda

Page 7: setting darilleur.docx

agar lebih presisi. Bisa jadi masalah gigi sepeda anda dapat diperbaiki sendiri dengan mengatur posisi Barrel Adjuster

2. Banyak penguna sepeda suka memainkan atau memutar bagian Barrel Adjuster, tetapi tidak pernah mengerti apa fungsi dan isi di dalam.

3. Beberapa orang mengerti bagian Barrel Adjuster untuk mengatur pergerakan shifter dan gigi RD / FD agar lebih presisi. Tetapi tidak mengetahui seperti apa cara kerja dari Barrel Adjuster. Memutar tidak terarah hanya membuat perbaikan gigi sepeda seperti try and error. Bukan untuk memperbaiki, malah membuat posisi gigi sepeda semakin tidak karuan. Jadi perhatikan sistem RD dan Shifter anda, apakah mengunakan sistem tarikan untuk menaikan posisi gigi, atau menurunkan posisi gigi sepeda.

Dengan artikel ini para pesepeda dapat mengerti apa sebenarnya fungsi Barrel Adjuster. Setidaknya anda sudah mengetahui fungsi alat ini adalah untuk memperbaiki sistem pengoperan gigi sepeda lebih presisi. Kecuali masalah gigi sepeda anda tidak dapat diselesaikan sendiri, solusinya harus dibawah ke teknisi yang lebih ahli.

Today we’ll learn how to straighten integrated derailleur hangers. Shifting problems caused by a bent derailleur hanger are quite common. This can happen if your bike is dropped, crashed or bumped, or if it was poorly aligned at the manufacturer. The result is poor shifting even after all other adjustments have been made.

Tools

For this job you’ll need a repair stand and a hanger alignment gauge like this one called the DAG-2 from Park Tool. It costs about $50 dollars. When compared to bike shop labor charges, it will pay for itself after 3-4 uses. You’ll also need a 5mm hex key for the derailleur mounting bolt, and a string or small strap to hold the derailleur out of the way while you align the hanger.

It is important to make sure your rear wheel is true and properly mounted in the frame dropouts, as the alignment tool compares the derailleur hanger to the rim surface. See the tutorials titled How to Remove and Install Your Wheels and How to True a Wheel.

Tool Installation

The first step is to shift the rear derailleur onto the smallest sprocket and then remove the rear derailleur by turning the mounting bolt all the way counter-clockwise. There is no need to remove the shift cable or chain. Then tie the derailleur up onto the frame to keep it out of the way. If you have a replaceable derailleur hanger, you’ll first want to make sure the bolts holding it in place are properly tightened so they don’t move.

Now thread the tool’s shaft all the way into the hanger threads by turning it carefully clockwise into where the derailleur was mounted. If it doesn’t thread in smoothly, the threads may be damaged and need to be chased with a tap. We’ll cover this in a future tutorial. Do not use the tool’s threads as a thread chaser.

Page 8: setting darilleur.docx

We’ll be checking the alignment at four different places on the rim: the 9 o’clock and 3 o’clock for horizontal alignment, and the 12 o’clock and 6 o’clock for vertical alignment. When aligned correctly, the alignment tool’s indicator will be roughly the same distance from the rim at all four locations.

Horizontal Alignment

For horizontal alignment, move the alignment tool’s arm to the 9 o’clock position and rotate the wheel so the valve is at the same spot. Loosen the knob and slide the indicator so it contacts the outside edge of the rim, and then tighten the knob again to hold the indicator in place. Now rotate the tool arm and valve around to the 3 o’clock position and see where the indicator sits. If the tip of the indicator is within 4mm of the rim on this side then the horizontal alignment is ok. If the difference is more or less than 4mm, carefully pull or push the tool’s arm, using it as a lever to slightly bend the hanger in the right direction, and then re-check the alignment on both sides.

You may need to repeat this process a few times until the alignment is within range. It’s important not to bend the hanger too much with the alignment tool. It’s best to bend it a little bit and then have to bend it some more, rather than bending it too much and having to bend it back again.

Vertical Alignment

For vertical alignment, keep the indicator in the same position and then check the 12 o’clock and 6 o’clock positions the same way we did for the horizontal alignment. Always remember to move the air valve along with the indicator and place the indicator at the outside edge of the rim.

Once the hanger is aligned and within 4mm both horizontally and vertically, unthread the alignment tool. Apply a little waterproof grease to the derailleur’s mounting bolts threads and begin threading it back in clockwise. Make sure the B-screw adjustment is sitting behind the derailleur hanger. Then tighten the derailleur to the specified torque, usually around 8-10 Newton Meters or 70-90 Inch Pounds.

Tools

For this job you’ll need a 5mm hex key for the derailleur’s mounting bolt, and a 2.5mm or 3mm hex key for the jockey wheels if you will not be removing the chain to clean or replace it. If you are removing the chain you may need a chain tool depending on your type of chain. You’ll also need wire cutters and a 9 or 10mm metric open end wrench, or a 5 or 6mm hex key to remove and install the rear shift cable. The last thing you’ll need is a phillips (+) screwdriver for adjusting the derailleur’s limit screws.

Rear Derailleur Removal

The first step is to shift your chain onto the smallest rear sprocket. Then pull off the shift cable’s end cap and loosen the cable pinch bolt. Remove the cable from the derailleur.

Page 9: setting darilleur.docx

Now you’ll need to remove the chain from the derailleur. Some chains have a special connector pin that need replacing if removed, so if you don’t need to remove the chain for cleaning or replacement you can simply remove the lower jockey wheel and rotate the cage plate to release the chain. If you are removing the chain, disconnect a link and pull the chain through the jockey wheels.

Now you can unthread the derailleur’s mounting bolt all the way counter clockwise to remove the derailleur.

Rear Derailleur Installation

Before installing the new rear derailleur, apply some waterproof grease to the mounting bolt. Then thread it part way into the derailleur hanger, and rotate it clockwise to make sure the b-screw or tab is sitting behind the flat on the back of the hanger. Then fully tighten the mounting bolt.

If your chain is still on the bike, undo the bottom jockey wheel and thread the chain over the top pulley. Then re-install the lower jockey wheel. If you have removed the chain, re-route the chain through the jockey wheels and reconnect it. Search the site for tutorials on how to use a chain tool or a quick release chain link.

Rear Derailleur Set-up

Now preset the high-limit (H) screw so the upper jockey wheel is roughly in line with the smallest sprocket when viewed from behind.

Thread the shift cable back into the derailleur, pull it tight and tighten the anchor bolt so the cable flattens. Then find a bare stretch of cable and give it a good pull to make sure the cable is seated and has no slack. Then loosen the cable, pull it tight again and re-tighten it.

Now you’ll need to adjust the rear derailleur as shown in previous tutorials. If necessary, trim the cable so there is about 2 inches remaining. Then slide on a cable end cap and crimp it in place.

Tools

For this job you’ll need a 5mm hex key for the derailleur’s mounting bolt, and a phillips(+) screwdriver to adjust the derailleur’s limit screws and remove the derailleur cage bolt. If you are removing the chain you may need a chain tool depending on your type of chain. You’ll also need wire cutters and either a 9 or 10mm metric open end wrench or a 5 or 6mm hex key to remove and install the front shift cable.

Front Derailleur Removal

The first step is to shift your chain onto the smallest front chainring. Then pull off the shift cable’s end cap and loosen the cable pinch bolt. Remove the cable from the derailleur.

Now you’ll need to remove the chain from the derailleur. Some chains have a special connector pin that need replacing if removed, so if you don’t need to remove the chain for

Page 10: setting darilleur.docx

cleaning or replacement you can simply undo the derailleur cage’s tail screw and flex the cage open to release the chain. Rest the chain on the bottom bracket shell to keep it out of the way.

If you are removing the chain, disconnect a link and pull the chain through the derailleur cage. Now you can undo the derailleur’s mounting bolt all the way counter clockwise to remove the derailleur from the frame.

Front Derailleur Installation

Before installing the new front derailleur, apply some waterproof grease to the mounting bolt. Then place the clamp around the frame and tighten the mounting bolt just enough to keep it in place. At this point you still need to be able to move it by hand.

Now adjust the derailleur’s height and angle. For height adjustment, the bottom edge of the outside derailleur cage should sit approximately 2mm above the top of the teeth on the largest chainring. For the angle adjustment, rotate the derailleur until the cage is parallel with your chainrings. Then fully tighten the clamp’s mounting bolt.

If your chain is still on the bike, undo the tail screw on the derailleur cage and flex the cage to pull the chain through. Then re-install and tighten the tail screw again. If you have removed the chain, re-route the chain through the derailleur cage and reconnect it. Search the site for tutorials on how to use a chain tool or a quick release chain link.

Front Derailleur Set-up

Now preset the low-limit (L) screw so the small chainring appears halfway between the derailleur cage when viewed from above.

Thread the shift cable back into the derailleur, pull it tight and tighten the anchor bolt so the cable flattens. Then find a bare stretch of cable and give it a good pull to make sure the cable is seated and has no slack. Then loosen the cable, pull it tight again and re-tighten it.

Now you’re ready to adjust the front derailleur as shown in previous tutorials. If necessary, trim the cable so there is about 2 inches remaining. Then slide on a cable end cap and crimp it in place.

Required Tools

You’ll need a rag, a phillips screwdriver, a 5mm allen wrench, and a light lubricant like Triflow or Phil Wood Tenacious oil.

Page 11: setting darilleur.docx

Rear Derailleur Components

Derailer, Not Derailleur! (Sheldon Brown)

How They Work

Almost all modern derailleurs function the same basic way. They are designed to move (or derail) the chain from one sprocket to the next. The upper guide pulley (or jockey pulley) moves the chain in both directions. For instance, when you want to climb a hill, you shift down to a lower gear. This pulls the shift cable and forces the guide pulley to change to a bigger sprocket. When you want to go faster, you adjust the shifter to a higher gear. This releases shift cable tension and allows the derailleur springs to pull the guide pulley back down to a smaller gear. Each time you shift gears, the length of chain changes. The lower tension pulley is spring-loaded to take up this slack.

Limit Screws

There are 3 adjustment screws – the B-Screw (B-tension adjustment), the H-Screw (high gear limit stop) and the L-Screw (low gear limit stop). Adjustments on these screws should always be made in 1/4 turn increments.

B-Tension Adjustment

The B-Screw controls the derailleur body’s angle in relation to the sprocket-set. Shift down to the largest sprocket and check the distance between the guide pulley and the large sprocket. If the guide pulley is rubbing on the sprocket, tighten the B-screw clockwise to increase tension and move the pulley away from the sprocket. If there is a large gap between the pulley and sprocket, loosen the B-screw until the pulley rubs the sprocket, and then tighten it until it just clears.

High Gear Limit Stop

Page 12: setting darilleur.docx

The H-Limit screw high gear limit stop prevents the guide pulley from shifting any further past the highest gear and into the axle. In order to adjust it properly there must be no tension on the lower inner cable. If you feel tension, loosen the cable adjuster until there is none. Now check from behind how the chain is riding on the smallest sprocket. If it looks like it wants ride off into the axle, tighten the H-screw clockwise until it lines up. If it looks like it is rubbing on the next gear, loosen the screw until the chain is nicely centered on the sprocket. Now re-adjust the cable tension until the derailleur shifts smoothly down to the next gear.

Low Gear Limit Stop

The L-Limit screw prevents the guide pulley from shifting any further past the lowest gear and into the wheel spokes. Shift down to the lowest gear, step behind the bike, and check how the chain rides on the sprocket. If it looks like it wants to ride into the spokes, tighten the L-screw clockwise until it is centered on the sprocket. If it looks like it wants to shift down, loosen the screw until it lines up. As an extra precaution you can use your thumb to gently push the derailleur body and make sure the chain will not run into the spokes, as this could obviously have a nasty effect on both you and your bike.

Cable Adjustment

The cable tension adjuster defines how far up or down the derailleur moves. Step back so you can see the chain and sprocket alignment, and then through the gears in both directions, first shifting up two and down one, and then down two and up one. The chain should look centered on each sprocket. If it is rubbing on a larger gear it means there is too much tension on the cable. Loosen the tension by turning the adjuster clockwise. If it wants to jump down to a smaller gear it needs more tension. Increase the tension by turning the adjuster counter-clockwise.

You can also use sound to check the adjustment. There is always a base-level of noise that can be heard in every gear. This noise will increase in a slightly different way depending on which way the tension is out of adjustment. If there is too much tension you will hear a metallic rubbing sound, but if there is too little tension you will hear a clicking noise as the chain tries to jump to a smaller sprocket. There is usually a cable tension adjuster on your shift lever. With practice you will be able to make small cable tension adjustments while you are riding.

Lubrication

Now that the derailleur is adjusted, always apply a drop of lubrication to the derailleur’s many moving parts. This will help prevent wear from dirt and rust, and it will keep your gears shifting smoothly. Wipe away any excess lube and take your bike for a test ride to make sure all the gears are working smoothly.

Penyetelan Front Derailleur (FD)Posted on December 29, 2011

Page 13: setting darilleur.docx

Walaupun lebih sedikit jumlah giginya, tapi menurut saya melakukan penyetelan Front Derailleur (FD) lebih merepotkan dibandingkan dengan setting Rear Derailleur (RD). Tetapi agar tetap nyaman selama mengayuh sepeda, FD pun juga tetap harus dilakukan penyetelan.

Tak seperti pemasangan RD yang memiliki dudukan yang pasti, pemasangan FD walaupun pasti dipasang di seat tube, tapi ketinggian pemasangan memiliki pengaruh terhadap kelancaran pemindahan gigi di chainring. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penyetelan FD:

1. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah derailleur cage (2 lempengan logam yang mengapit rantai dan digunakan untuk mengerakkan rantai ke kiri dan kanan) posisinya harus sejajar dengan chainring. Untuk mengetahuinya lihat saja dari atas sadle posisi cage paling luar apakah sejajar dengan chainring terbesar. Kalau tidak sejajar kendurkan baut pengencangan dudukan FD kemudian putar FD ke kiri/ kanan agar sejajar chainring terbesar. Yang perlu diingat, saat baut dikencangkan posisi FD akan bergeser sesuai dengan tarikan baut. Jadi saat baut belum kencang berilah sedikit toleransi agar posisi FD dengan chainring tetap sejajar saat dikencangkan.

2. Hal kedua sebelum mengencangkan baut dudukan FD, perhatikan juga ketinggian FD. Jarak antara derailleur cage dengan chainring terbesar kira-kira 1-2 mm, jangan terlalu jauh atau terlalu dekat. Kalau terlalu jauh akan menimbulkan masalah saat perpindahan dari gigi besar ke gigi lebih kecil. Sedangkan kalau terlau dekat dapat mengakibatkan FD bersentuhan dengan chainringterbesar. Atur 2 hal ini (ketinggian dan posisi sejajar) terlebih dahulu, kencangkan kembali baut pengencang dudukan FD.

Atur jarak antara derailleur cage dengan chainring terbesar kira-kira 1-2mm

3. Pindahkan RD ke gigi paling ringan, ya RD bukan FD. Putar crank perlahan dan perhatikan rantai yang ada di dalam derailleur cage. Perhatikan jarak rantai dengan cage bagian dalam. Usahakan sedekat mungkin dengan cage bagian dalam, tetapi jangan sampai rantai menggesek cage itu, kira-kira jaraknya 1 mm. Untuk mengatur hal ini putar baut pengontrol yang ada tanda huruf L (Low Gear Maximum Throw) pada 2 buah baut pengatur FD. Putar menggunakan obeng + (juga dengan obeng -). Putar ke kanan untuk menjauhkan cage dengan rantai, putar ke kiri untuk mendekatkan cagedengan rantai.

Page 14: setting darilleur.docx

Baut stopper H (high) & L (low) untuk membatasi pergerakan FD

4. Putar crank dan pindahkan gigi FD ke gigi 2 (tengah) dengan menggunakan shifter. Kalau rantai tetap di gigi 1 berarti ketegangan kabel shifter harus lebih ditarik lagi. Atur ketegangan kabel FD dengan memutar pengatur yang ada di shifter. Putar ke kiri untuk menarik kabel shifteratau ke kanan untuk lebih mengendurkan kabel shifter.

Micro adjuster untuk mengatur ketegangan kabel shifter

5. Kalau sudah berhasil memindahkan rantai ke chainring tengah/ gigi 2, perhatikan juga jarak cage bagian dalam dengan rantai saat posisi gigi2. Usahakan sedekat mungkin dan tentu tanpa menimbulkan gesekan antara rantai dengan cage. Untuk mengatur jarak cagedengan rantai saat posisi gigi 2, putar pengatur ketegangan kabel shifter.

Page 15: setting darilleur.docx

Atur jarak rantai dengan cage bagian dalam, jangan samapai bersentuhan

6. Pindahkan gigi RD (RD ya bukan FD) ke gigi yang paling berat (gigi dengan jumlah paling sedikit/ gigi sprocket paling kecil diameternya). Pindahkan pula gigi di crankset ke yang paling besar menggunakan shifter FD. Kalau tidak bisa pindah ke chainring terbesar, putar ke kiri baut pengontrol yang bertuliskan H (High Gear Maximum Throw). Kalau saat dipindahkan ke chainring terbesar rantai menjadi lepas, putar ke kanan untuk mencegah FD tertarik terlalu jauh.

7. Atur jarak cagebagian luar dengan rantai dengan memutar baut pengontrol H. Jangan sampai bersentuhan.

Perhatikan juga jarak rantai dengan cage bagian luar, jangan sampai bersentuhan

8. Coba pindahkan FD ke gigi lebih rendah. Tidak berhasil? Kalau posisi FD sudah sejajar dengan chainring, berarti posisi FD ketinggian. Jarak derailleur cage dengan chainring terbesar

Page 16: setting darilleur.docx

terlalu jauh. Posisikan kembali FD ke gigi 1 dan turunkan ketinggian FD. Ingat jangan sampai FD mengenai chainring terbesar.

9. Tes penyetelan FD disetiap gigi. Posisikan FD di gigi 1, RD juga di gigi 1. Kemudian pindahkan RD ke gigi paling berat. Perhatikan apakah rantai bergesekan dengan derailleur cage. Lakukan juga pada gigi 2 dan 3.

Perhatikan apakah setiap pemindahan gir dapat dilakukan dengan baik. Bila menekan shifter untuk memindahkan gir ke yang lebih besar/ lebih ringan tetapi gir tetap berada di posisi sebelumnya, berarti kabel shifter kurang tegang. Atur ketegangannya dengan memutar pengontrol kabel kearah kiri. Tetapi pada saat menekan shifter untuk memindahkan gir ke yang lebih besar/ lebih ringan dengan hasil gir melompat ke arah gir yang lebih besar lagi, berarti kabel shifter terlalu tegang, putar pengontrol kabel ke arah kanan untuk mengendurkan kabel shifter. Perhatikan pula bunyi yang ditimbulkan RD akibat tidak sejajarnya posisi gir dengan pulley RD. Lakukan perpindahan gir dari yang paling berat ke ringan kemudian kembali lagi ke yang paling berat. Pastikan kecepatannya sama saat memindahkan gigi dari berat ke ringan dan dari ringan ke berat.