bab iii metode penelitian 3.1 3.1 -...

13
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen semu dalam sebuah penelitian karena melibatkan penggunaan kelompok subjek utuh dalam eksperimen yang secara alamiah sudah terbentuk dalam kelas. Selain itu jenis penelitian ini dipilih karena subjek penelitian adalah manusia. Dimana tidak boleh dibedakan antara satu dengan yang lain (Sukardi, 2009:16). Digunakannya kuasi eksperimen ini karena dalam bidang pendidikan seringkali sulit melakukan eksperimen secara murni karena dalam hal ini subjek bukanlah sesuatu yang dapat dipindahkan, diperlakukan dan di atur secara tepat/pas sebagaomana pada penelitian murni. 3.1.2 Desain Penelitian Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. yaitu terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian salah satu kelompok diberi perlakuan (X) kelas yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran STAD disebut kelas eksperimen dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan disebut kelas kontrol. Kemudian diberikan postest untuk mengetahui pengaruh penggunaan model STAD terhadap hasil belajar dan motivasi belajar. R 0 1 X 0 2 0 3 0 4 (Sugiyono, 2011:112) Gambar 3.1 Desain Penelitian Eksperimen

Upload: dinhhanh

Post on 05-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Kuasi eksperimen merupakan

sebuah eksperimen semu dalam sebuah penelitian karena melibatkan penggunaan

kelompok subjek utuh dalam eksperimen yang secara alamiah sudah terbentuk

dalam kelas. Selain itu jenis penelitian ini dipilih karena subjek penelitian adalah

manusia. Dimana tidak boleh dibedakan antara satu dengan yang lain (Sukardi,

2009:16). Digunakannya kuasi eksperimen ini karena dalam bidang pendidikan

seringkali sulit melakukan eksperimen secara murni karena dalam hal ini subjek

bukanlah sesuatu yang dapat dipindahkan, diperlakukan dan di atur secara

tepat/pas sebagaomana pada penelitian murni.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Control Group Design. yaitu terdapat dua kelompok yang dipilih

secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kemudian salah satu kelompok diberi perlakuan (X) kelas yang diberi perlakuan

dengan model pembelajaran STAD disebut kelas eksperimen dan kelompok yang

tidak diberikan perlakuan disebut kelas kontrol. Kemudian diberikan postest untuk

mengetahui pengaruh penggunaan model STAD terhadap hasil belajar dan

motivasi belajar.

R 01 X 02

03 04

(Sugiyono, 2011:112)

Gambar 3.1 Desain Penelitian Eksperimen

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

20

Berdasarkan gambar 3.1 dalam desain penelitian ini terdapat dua

kelompok yang diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan

kelompok eksperimen (01 ) dan kelompok kontrol (03). Hasil pretest yang baik bila

nilai kelompok eksperimen tidak berbeda signifikan. Perlakuan yang diberikan

kepada kelompok eksperimen (X), ada pengaruh pembelajaran (02 dan 04)

terhadap hasil belajar dan motivasi belajar.

Keterangan:

R : kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random.

01 : Pretest untuk kelompok eksperimen.

02 : Postest untuk kelompok eksperimen.

03 : pretest untuk kelompok kontrol.

04 : Postest untuk kelompok kontrol.

X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

01 dan 03 : Kedua kelas tersebut diberi pretest dan angket motivasi belajar untuk

mengetahui kondisi awal kelas tersebut apakah kedua kelompok itu homogen

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

02: Hasil belajar dan motivasi belajar dari test kelas eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD.

04 : Hasil belajar dan motivasi belajar dari test kelas kontrol tidak diberikan model

pembelajaran STAD.

X : Perlakuan. Dari gambar 3.1 pada tabel pertama sebagai kelas eksperimen

diberikan perlakuan yaitu pada pembelajaran dengan model pembelajaran STAD,

sedangkan tabel kedua sebagai kelas kontrol pembelajaran konvensional

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel

independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas (X) merupakan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

21

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat. Yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini

adalah model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division

(STAD). Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang merupakan variabel

terikatdalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi.

Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan variabel terikat dilambangkan

dengan huruf Y menurut Sugiyono (2011: 66).

(Sugiyono, 2011: 70)

X = Model Pembelajaran STAD Y2= Motivasi Belajar

Y1= Hasil Belajar

Gambar3.2 Variabel Penelitian

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Dukuh 03 Salatiga dan SD

Negeri Dukuh 02 Salatiga. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas 5 di SD

Negeri Dukuh 03 Salatiga sebagai kelas eksperimen yang berada di Jalan grogol,

Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan Sidomukti Salatiga dan SD Negeri Dukuh

02 Salatiga sebagai kelas kontrol, Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan

Sidomukti.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:177). Populasi pada

penelitian ini adalah Gugus Gajahmada yang terdiri dari 7 SD.

Y1

Y2

X

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

22

3.4.2 Sampel

Sugiyono (2010:118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel

penelitian adalah simple random sampling, simple random sampling yang dipilih

secara acak dengan cara undian. Pada penelitian ini yang menjadi sampel

penelitian adalah:

1. Siswa kelas 5 SD N 03 Salatiga merupakan kelas eksperimen yang

diberikan perlakuan menggunakan model STAD.

2. Siswa kelas 5 SD N 02 Salatiga merupakan kelas kontrol

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1.1 Observasi

Menurut Arikunto (Heri Jauhari,2010: 48) dalam pengertian psikologik,

observasi disebut pengamatan. Pengamatan adalah pemusatan perhatian terhadap

sebuah obyek dengan menggunakan semua kemampuan pancaindra. Sedangkan

Poerwanto (Heri Jauhari,2010: 48) mengatakan observasi adalah metode atau

cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai

tingkah laku dengan melihat atau mangamati individu atau kelompok secara

langsung. Observasi dapat dilakukan pada saat proses belajar mengajar misalnya

tingkah laku guru pada waktu mengajar dan motivasi belajar siswa.

3.5.1.2 Test

Menurut Sudjana (2009: 35) test adalah sebagai alat penilaian adalah

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari

siswa dalam bentuk lisan (test lisan), dalam bentuk tulisan (test tulisan), atau

dalam bentuk perbuatan (test tindakan). Test pada umumnya digunakan untuk

menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini dilakukan pretes

antara kedua kelompok kontrol dan kelompok eskprimen untuk mengukur apakah

kedua kelompok tersebut memiliki hasil yang sama. Sedangkan postest untuk

melihat adanya pengaruh terhadap hasil belajar dan motivasi belajar.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

23

3.5.1.3 Angket

Menurut sugiyono (2010:199) Angket/koesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat atau

penyataan tertulis kepada siswa untuk dijawabnya. Angket/kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila penelitian tahu dengan Variabel yang

akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari siswa. Pertanyaan angket

yang disampaikan adalah untuk memperoleh informasi motivasi belajar siswa

setelah mengikuti model pembelajaran STAD dalam pelajaran IPA.

Menurut sugiyono (2010:134) Skala pengukuran menggunakan skala likert. Pengukuran ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fernomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukurkan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-iten instrumen yang dapat berupa penyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item, instrumen yang menggunakan skala liket mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat disekorkan, misalnya:

1. SS = Sangat Setuju diberikan skor = 5 2. S = Setuju diberikan skor = 4 3. RR = Ragu-Ragu diberikan skor = 3 4. TS =Tidak Setuju diberikan skor = 2 5. STS = Sangat Tidak Setuju diberikan Skor = 1

Dasar penentuan klasifikasi motivasi belajar menggunakan nilai responden

dan kelompok responden maupun berdasarkan rata-rata skor jawaban responden

dan kelompok responden.Dalam menentukan/menyusun klasifikasi motivasi

belajar dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rata-rata jumlah

jawaban individu siswa/responden.Klasifikasi berdasarkan rata-rata jumlah

individua siswa/responden dapat dilakaukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

24

1. Mencari total skor maksimal (ideal)/ responden

2. Mencari total skor minimal / responden

3. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas)

4. Menghitung rata-rata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi

5. Menyusun kriteria derajat motivasi belajar berdasarkan perhitungan-

perhitungan yang sudah dilakukan.

Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi motivasi

diatas, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan derajat

motivasi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran baik di kelas eksperimen

maupun dikelas kontrol. Adapun untuk menentukan total nilai maksimal (ideal),

total nilai minimal, dan jarak kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai

berikut:

Total nilai maksimal (ideal) = Jumlah butir pernyataan x nilai butir

maksimal

= 20 butir penyataan x 5

= 100

Total nilai minimal = Jumlah butir pernyataan x nilai butir minimal

= 20 x 1

= 20

Jumlah kategori yang diinginkan ada 5 (Lima) kategori, yakni kategori

motivasi sangat setuju, kategori motivasi setuju, kategori motivasi sedang,

kategori motivasi tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Jarak kelas interval = ( Total nilai maksimal – total nilai minimal ) : ( jumlah

kategori )

= (100-20) : 5

= 80 : 5

= 16

Setelah melakukan perhitungan-perhitungan tersebut, maka disusunlah

kriteria motivasi belajar siswa berdasarkan rata-rata total jawaban siswa pada

tabel 3.1.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

25

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Angket Motivasi Belajar

Interval Kriteria

84,00 – 100 Sangat Tinggi 68,00 – 84,00 Tinggi 52,00 – 68,00 Sedang 36,00 – 52,00 Rendah 20,00 – 36,00 Sangat Rendah

3.5.1.4 Dokumentasi

Dokumentasi diperoleh dari hasil kuis siswa, lembar observasi, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), foto-foto selama proses pembelajaran,

pengolahan data SPSS, dan lembar hasil belajar siswa.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan soal test yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar dan motivasi

belajar siswa dalam penggunaan pembelajaran yang mengunakan model STAD di

kelas eksperimen.

1. Kisi-kisi soal hasil belajar dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Materi Indikator No.

Soal Bentuk

Soal

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

7.3 Mendes- kripsikan strutur bumi

Struktur Bumi dan Mata-hari

1. Menjelas-kan proses terjadinya bumi.

2. Menggam-barkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi (Lapisan inti, lapisan

1,2,3,4,5

6,7,8,9 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,

Pilihan ganda

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

26

luar, dan kerak.

3. Menjelas-kan bahwa matahari terdiri dari sebagian besar gas panas

20,21,22,23,24,25

2. Kisi-kisi angket motivasi eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Motivasi Eksperimen

No Aspek Indikator Item Jumlah I Perasaan pada waktu

belajar IPA a.Rajin b.Rasa senang c.Tidak terpaksa dalam mengikuti pelajaran

7,18 9 1,8

5

II Konsentrasi/perhatian dalam belajar

a.Mau memperhatikan proses pembelajaran b.Mengikuti penjelasan guru

5,12,13,14,15 16

6

III Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran

a.Mencatat tugas dari guru b.Mengerjakan tugas dari guru c.Kompetensi dalam lingkungan kelas

17 6,11 2,3,4

6

IV Motivasi belajar a. Motivasi mengikuti pelajaran

b. Penghargaan hasil belajar

19,20 10

3

Jumlah 20

3. Kisi-kisi angket motivasi kontrol dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Motivasi Kontrol

No Aspek Indikator Item Jumlah I Perasaan pada waktu

belajar IPA a.Rajin b.Rasa senang c.Tidak terpaksa dalam mengikuti pelajaran.

7,18 9 1,8

5

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

27

II Konsentrasi/perhatian dalam belajar

a.Mau memperhatikan proses pembelajaran b.Mengikuti penjelasan guru

5,12,13,14,15 16

6

III Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran

a.Mencatat tugas dari guru b.Mengerjakan tugas dari guru c.Kompetensi dalam lingkungan kelas

17 6,11,10 2,3,4

7

IV Motivasi belajar c. Motivasi mengikuti pelajaran

19,20 2

Jumlah 20

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Priyatno (2010 : 90) Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu

instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan

adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukan dengan adanya korelasi atau

dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara

mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan

korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur

tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak

digunakan atau tidak.

Menurut Sugiyono (2011:126) bila item yang mencapai koefisien korelasi

di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak

valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Untuk kriteria koefisien korelasi

yang > 0,30 dinyatakan item soal tersebut valid dan sebaliknya jika koefisien

korelasinya < 0,30 maka item soal tersebut tidak valid.

Uji coba item instrumen diterapkan pada 34 siswa kelas V SD Negeri

Dukuh 01 pada tanggal 04 April 2013. Dari 40 item soal yang diujikan

validitasnya 25 item soal valid dan 15 item soal tidak valid. Adapun untuk soal

yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.5.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

28

Tabel 3.5

Validitas Instrumen Penelitian

Valid Tidak Valid 2,3,4,5,7,8,9,12,15,18,19,20,22,23,24,25,27,29,30,33,35,36,38,39,40

1,6,10,11,13,14,16,17,21,26, 28,31,32,34,37,

3.6.2 Uji Reliabilitas Test

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama Sudjana (2010:16). Dapat

diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan.Untuk mengukur reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20.0 for windows Kriteria yang

digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George

dan Malley (1995) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a)

sebagai berikut:

α > 0,9 = Sangat bagus

α > 0,8 = Bagus

α > 0,7 = Dapat diterima

α > 0,6 = Diragukan

α < 0,5 = Tidak dapat diterima

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas seluruh soal (40 butir soal)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,723 40

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

29

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Setelah soal yang tidak valid di hapus

(25 Butir soal) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,734 25

Berdasarkan tabel 3.7 teknik alpha, nilai reliabilitas yang diperoleh hasil

reliabilitas dapat diterima oleh peneliti > 0,7 yaitu sebesar 0,734. Karena

instrumen valid dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian yang akan

dilakukan untuk penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisa data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang telah

dikumpulkan sehingga dapat diambil kesimpulan tentang penelitian. Sesuai

dengan penelitian ini, maka metode analisis data yang digunakan untuk

mengetahui adanya perbedaan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Untuk

menganalisis data dalam penelitian digunakan teknik analisis data yang terdiri

dari teknik analisis diskriptif dan parametrik.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:207).

3.7.2 Analisis Parametik

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis parametik untuk

mengetahui keadaan populasi data antara kelas 5 SD N dukuh 03 sebagai kelas

eksperimen dan kelas 5 SD N dukuh 02 sebagai kelas kontrol berdistribusi

normal dan homogen atau tidak. Uji prasarat ini perlu dilakukan karena sebelum

populasi data diperoleh dari kelas 5 SD N Dukuh 03 (kelas eksperimen) dan Kelas

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

30

5SD N dukuh 02 (kelas kontrol) dilakukan uji hipotesis menggunakan Independen

Sampel T-Test dengan bantuan SPSS for windows version 20.0 For Windows.

Data harus dalam kondisi awal berdistribusi normal dan homogen. Adapun uji

prasarat pada penelitian ini adalah :

1. Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2010: 71) uji normalitas digunakan untuk mengetahui

hasil belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apakah

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Untuk ujinormalitas

digunakan uji One–Sample Kolmogorov–Smirnov tes denganmenggunakan

bantuan program SPSS.20.0 for Windows.

2. Uji Homogen

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui

apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian

yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus T-test mana

yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis.

Priyatno, (2010 : 76) sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi

lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih

kelompok data adalah sama. Pengujian homogenitas varian dapat

menggunakan bantuan SPSS 20.

3.7.3 Analisis Hipotesis

Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis

independen sampel T-test, yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) untuk mengetahui

apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan

uji Independent Samples T-test. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat

setelah dilakukan analisisa data, sebagai berikut:

1. Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima

2. Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8257/3/T1_292009307_BAB III.pdfpembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD

31

Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T-test) adalah 0,05

(convidence interval 95%). Uji T digunakan untuk penelitian yang menguji ada

tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh. Adapun cara interprestasi hasil

setelah data dianalisa adalah:

1. Lihat dan interprestasi hasil signifikannya Probabilitas = antara 0,000 s/d

0,05 maka hasil sangat signifikan Probabilitas = di atas 0,05 maka

hasilnya nir-signifikan

2. Lihat nilai rata-rata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih

tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar dari

pada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis

diterima). Sebaliknya bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih

rendah dari pada kelompok non-treatment maka hasilnya nir-signifikan

(hipotesis ditolak).