bab iii metode dan desain penelitian 1.1 objek penelitian...
TRANSCRIPT
54
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
1.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian kali ini yang menjadi objek penelitian adalah penilaian
kinerja (variabel x) dan disiplin kerja pegawai (variabel y). Berdasarkan kedua
variabel ini, maka hal yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah penilaian
kinerja terhadap disiplin kerja pegawai. Subjek dalam penelitian kali ini adalah
pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat yang beralamat di Jalan Radjiman No. 6, Kota Bandung.
1.2 Metode/Jenis Penelitian
Sebelum mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode apa yang digunakan. Hal ini penting karena dengan adanya
metode yang jelas dalam suatu penelitian akan memudahkan bagi peneliti untuk
memecahkan permasalahan dalam suatu penelitian. Selain itu, dengan adanya
kejelasan metode yang dilakukan akan mempermudah bagi peneliti untuk menguji
hipotesis dengan tepat.
Berdasarkan pada subjek yang diteliti yaitu Pegawai pada sub Bagian
Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan ukuran
populasi sebanyak 49 Pegawai tanpa di ambil sampel penelitian dengan alat yang
digunakan adalah angket serta penelitian yang dilakukan adalah penelitian
persepsi, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei
Eksplanasi (Explanatory Survey).
Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah
untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian
ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini
menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk
mengetahui/menunjukkan apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak
55
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi
ataukah tidak oleh variabel lainnya.
Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey),
penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel
yaitu variabel penilaian kinerja dan variabel disiplin kerja pegawai. apakah
terdapat pengaruh penilaian kinerja terhadap disiplin kerja pegawai pada sub
bagian Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Jawa Barat.
1.3 Desain Penelitian
1.3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Salah satu syarat dari penelitian kuantitatif adalah adanya penjabaran konsep atau
teori kepada variabel yang sifatnya operasional. Operasional variabel berfungsi
untuk memudahkan dalam memahami variabel-variabel dalam suatu penelitian.
Karena operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel
menjadi konsep yang lebih sederhana yaitu indikator yang memudahkan peneliti
untuk melakukan pengukuran dalam penelitian.
Dalam menyusun operasional variabel haruslah disusun dengan baik agar
tingkat validitas dan reliabilitasnya tinggi. Sehingga operasional variabel ini
dijadikan rujukan dalam melakukan penyusunan instrumen peneltian.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu
variabel yang mempengaruhi variabel lain dan variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi. Seperti yang telah dijelaskan dalam objek penelitian bahwa yang
menjadi variabel bebasnya yaitu penilaian kinerja sedangkan yang menjadi
variabel terikatnya adalah disiplin kerja pegawai.
1.3.1.1 Operasional Variabel Penilaian Kinerja
Menurut Bambang Wahyudi (2002, hlm. 121) Penilaian kinerja adalah
suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi
kerja/jabatan (job performance) seorang tenaga kerja, termasuk potensi
pengembangannya. Untuk mengukur penilaian kinerja maka dapat menggunakan
beberapa indikator menurut Bambang Wahyudi (2002, hlm. 121), yaitu :
56
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
1. Relevan (Keterkaitan)
Syarat ini menegaskan bahwa suatu penilaian prestasi kerja hanya
mengukur hal-hal yang berhubungan atau berkaitan langsung (relevan)
dengan prestasi kerja dalam suatu jabatan tertentu (Job Performance).
Oleh karena itu, suatu penilaian prestasi harus selalu memperhatikan
kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang pemangku jabatan
tertentu (job required performance) yang dapat dilihat dari hasil analisa
jabatan yang terbaru.
2. Sensitif (Kepekaan)
Suatu penilaian prestasi kerja harus memiliki kepekaan kemampuan untuk
membedakan tenaga kerja yang efektif dengan tenaga kerja yang tidak
efektif.
3. Reliabel (Kepercayaan/Keterandalan)
Syarat ini menegaskan bahwa suatu penilaian prestasi kerja harus dapat
dipercaya serta mempunyai alat ukur yang dapat diandalkan, konsisten dan
stabil. Artinya, apabila alat ukur tersebut digunakan oleh penilai lain untuk
mengukur obyek yang sama, maka akan memberikan hasil penilaian yang
sama pula.
4. Akseptabel (Dapat diterima)
Suatu penilaian prestasi harus dapat diterima dan dimengerti baik oleh
penilai maupun yang dinilai. Penilaian prestasi yang tidak dapat
dimengerti akan menyebabkan hasil penilaian tidak/kurang objektif.
5. Practicality (Kepraktisan)
Syarat ini menghendaki agar suatu penilaian prestasi kerja harus praktis
dan mudah dilaksanakan, tidak rumit atau berbelit-belit, baik yang
menyangkut administrasi dan interpretasi serta tidak memerlukan biaya
yang besar.
57
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
Operasional variabel Penilaian Kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Operasional Penilaian Kinerja
Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
PenilaianKin
erja (X)
adalahsuatue
valuasi yang
dilakukansec
araperiodikda
nsistematiste
ntangprestasi
kerja/jabatan
(job
performance)
seorangtenag
akerja,
termasukpote
nsipengemba
ngannya.
(BambangWa
hyudi 2002,
hlm. 121)
1. Relevan/
Keterkaitan
a. Tingkat
Keterkaitanlangsungantaraun
sur -
unsurpenilaiankinerjadengan
uraianpekerjaan (job
description)
Ordinal 1,2
2. Sensitif/
Kepekaan
a. Tingkat
Keakuratan/kecermatanpenila
iankinerja yang
dapatmembedakankaryawan
yang berprestasidan yang
tidakberprestasi
Ordinal 3
3.Reliabel/
Keterandalan
a. Tingkat
dipercayanyapenilaiankinerja
untukmenilaikinerjakaryawan
Ordinal 4
b. Tingkat
Keandalanpenilaiankinerjaun
tukmenilaikinerjakaryawan
Ordinal 5
c. Tingkat
Konsistensipenilaiankinerja
yang
digunakandalammenilaikarya
wan
Ordinal 6
58
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
d. Tingkat
Kestabilanpenilaiankinerjaun
tukmenilaikinerjakaryawan
Ordinal 7
4.Akseptabel/
Dapatditerim
a
a. Tingkat
diterimanyapenilaiankinerjab
aikolehpenilaimaupun yang
dinilai
Ordinal 8
b. Tingkat
dipahaminyapenilaiankinerja
baikolehpenilaimaupun yang
dinilai
Ordinal 9
5.
PracticalityK
epraktisan/
a. Tingkat
kemudahanpenilaiankinerja
yang
digunakanuntukmenilaikinerj
akaryawan
Ordinal 10
b. Tingkat
kerumitanpenilaiankinerjadal
ammenilaikinerjakaryawan
Ordinal 11
Sumber : Diadaptasi dari pendapat Bambang Wahyudi (2002, hlm. 121)
1.3.1.2 Operasional Variabel Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah perilaku seorang pegawai untuk menaati segala
peraturan yang berlaku serta bersedia menerima sanksi apabila melakukan
pelanggaran saat bekerja. Hal ini senada dengan pendapat dari Malayu Hasibuan
(2007, hlm. 193) mengemukakan bahwa:
“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan
harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan
disiplin karyawan yang baik. Sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan
tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya.”
59
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
Pengertian disiplin kerja dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi
pegawai mengenai disiplin kerjanya, yang diukur dari disiplin kerja pegawai
dalam hal ini menyangkut pada aspek-aspek kesadaran, kesediaan, ketaatan dan
bekerja etis. Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel disiplin kerja
maka penulis menggambarkan variabel (Y) disiplin kerja lebih rinci mengenai
Indikator, ukuran dan skala seperti dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.2
Operasional Variabel Y (Disiplin Kerja)
Variabel Y Indikator Ukuran Skala No
Item
DisiplinKerja/Kedi
siplinan (Y)
adalahkesadaranda
nkesediaanseseora
ngmentaatisemuap
eraturanperusahaan
dannorma-
normasosial yang
berlakuHasibuan(2
007, hlm. 193)
Kesadaran
1. Tingkat
kemampuanpegawaimemah
amisemuaperaturankerja
yang
berlakudalamorganisasi
2. Tingkat
kesadaranpegawaiakantugas
dantanggungjawabnyadala
mbekerja
Ordinal
Ordinal
1
2
Kesediaan
1. Tingkat
Kesediaanpegawaidalamme
nyelesaikantugastepatpada
waktunya
2. Tingkat
Kesediaanpegawaimengikut
isetiapinstruksidariatasandal
Ordinal
Ordinal
3
4
60
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
ambekerja
Ketaatan
1. Frekuensipegawaidatangda
npulangkerjatepatwaktu
2. Tingkat
kesesuaianwaktubekerjapeg
awaidengan jam kerja yang
telahditentukanorganisasi
3. Tingkat
ketaatanpegawaidalamberpa
kaiansesuaidenganketetapan
organisasi
4. Tingkat
ketaatanpegawaidalammela
ksanakantugasdanfungsikerj
asesuaidenganuraianpekerja
an (Job Description) yang
ditentukanorganisasi
5. Tingkat
ketaatanpegawaidalammeng
gunakanalatdanfasilitasorga
nisasiuntukdipergunakanseb
agaimanamestinya
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
5
6
7
8
9
Bekerjaetis
1. Tingkat
kemampuanpegawaidalam
menggunakanwewenangdan
jabatannyasesuaidengankete
Ordinal
10
61
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
ntuanorganisasi
2. Tingkat
kemampuanpegawaidalam
menjagainformasiorganisasi
yang bersifatrahasia
Ordinal
11
Sumber : Diadaptasi dari pendapat Hasibuan (2007, hlm. 193)
1.3.2 Populasi Penelitian
Untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis, maka kita harus
menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 119)
menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik ditarik kesimpulannya”.
Selain itu menurut Riduwan (2005, hlm. 57) menyatakan bahwa
“Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 107) juga mengemukakan bahwa:
“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau
dengan 20% - 25%”.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis dapat menyimpulkan maka yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai sub bagian
kepegawaian dan umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang terdiri 49
pegawai. Jadi penelitian ini merupakan penelitian populasi dikarenakan subjeknya
berjumlah 49 orang atau kurang dari 100, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil seluruh dari populasi.
1.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan usaha mengumpulkan data untuk
keperluan penelitian. Data yang terkumpul diperlukan karena digunakan untuk
pengujian hipotesis. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data
yaitu:
1. Wawancara
62
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan data secara lisan
dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak sekolah untuk mendapatkan
data yang diperlukan. Penulis melakukan wawancara dengan pengelola sub
kepegawaian dan umum di dinas pendidikan jawa barat. Wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara tidak terstruktur
dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik untuk mengumpulkan data yang berisi sejumlah
pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
peneliti. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur sebagai
berikut :
1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pernyataan.
2) Merumuskan item-item pernyataan dan skor jawaban. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang
bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2010, hlm. 128) “Instrumen
tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
3) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada skor jawaban
yang dianggap paling tepat yang disediakan.
4) Menetapkan pemberian skor pada setiap item pernyataan. Pada
penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala
likert.
Selain kedua teknik pengumpulan data yang telah dijelaskan di atas,
penulis juga melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang
dibutuhkan untuk analisis maupun pembahasan dokumen yaitu studi dokumentasi.
Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dan melalui dokumen-dokumen yang
ada di organisasi. Data yang di dapat di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
diantaranya adalah data kehadiran pegawai, data pencapaian kinerja pegawai, data
63
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
pelanggaran pegawai, serta data sanksi pelanggaran pegawai pada sub bagian
Kepegawaian dan Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
1.3.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, maka alat
pengumpul data dalam hal ini adalah angket harus layak pakai, oleh karena itu
sebelumnya angket harus di uji cobakan terlebih dahulu kepada responden di luar
subjek penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan kepada
pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di dinas pendidikan Kota
Bandung.
1.3.4.1 Uji Validitas
Bila suatu instrumen yang diteliti valid dan sahih maka tingkat validitas
instrumen tersebut tinggi. Sebaliknya bila instrumen tersebut kurang valid, maka
validitas instrumen tersebut rendah. Jadi, uji validitas dilakukan untuk mengetahui
valid tidaknya kuesioner yang disebar. Uji validitas ini akan dilakukan di Dinas
Pendidikan Kota Bandung.
Menghitung validitas suatu instrumen bertujuan untuk menilai ketepatan
dari kuesioner atau angket tersebut dalam mengukur pengaruh penilaian kinerja
terhadap disiplin kerja pegawai.
Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah dengan menggunakan
rumus Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 𝑋𝑌−( 𝑋) ( 𝑌)
{𝑁 𝑋2− ( 𝑋)2} {𝑁 𝑌2− ( 𝑌)2 }
Sumber : Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 213)
Keterangan:
rxy = Koefesien validitas item yang dicari (koefisien korelasi).
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total
N = Banyak responden
64
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26-30), adalah
sebagai berikut:
1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu .
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap
bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = N-2,
dimana N merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji
validitas, dan tingkat signifikasnsi 95% atau ∝ = 5%.
8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r
dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika rhitung ≥rtabel , maka instrumen dinyatakan valid.
2) Jika rhitung <rtabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Jika instrumen tersebut valid, maka item tersebut dapat dipergunakan
pada angket penelitian. Tabel berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dengan
responden sebanyak 20 orang di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Angket yang di
uji cobakan variabel penilaian kinerja sebanyak 11 item, serta pada variabel
lainnya yakni disiplin kerja sebanyak 11 item.
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Penilaian Kinerja (X)
No. Item r hitung r tabel Ket
1 0,595 0,444 Valid
2 0,670 0,444 Valid
3 0,517 0,444 Valid
4 0,600 0,444 Valid
5 0,669 0,444 Valid
65
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
6 0,634 0,444 Valid
7 0,584 0,444 Valid
8 0,476 0,444 Valid
9 0,499 0,444 Valid
10 0,486 0,444 Valid
11 0,516 0,444 Valid
Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y)
No Item rhitung rtabel Ket
1
2 0,540 0,444 Valid
3 0,495 0,444 Valid
4 0,506 0,444 Valid
5 0,527 0,444 Valid
6 0,567 0,444 Valid
7 0,448 0,444 Valid
8 0,531 0,444 Valid
9 0,538 0,444 Valid
10 0,450 0,444 Valid
11 0,473 0,444 Valid
Sumber : Data Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 11 item untuk variabel
penilaian kinerja (variabel X), diketahui 11 item dinyatakan valid. Serta 11 item
untuk variabel disiplin kerja (variabel Y) juga dinyatakan valid.
1.3.4.2 Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas instrumen, selanjutnya adalah melakukan
reliabilitas instrumen. Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika
pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk
mengetahui konsistensi dari alat ukur yaitu instrument, sehingga hasil pengukuran
dapat dipercaya. Instrument penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
(homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya
66
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali
pengukuran.
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1995), sebagai berikut:
r11= 𝑘
𝑘−1 . 1
𝜎12
𝜎12
Dimana:
Rumus varians: 𝜎12 =
𝑥2− 𝑥 2
𝑁
𝑁
(Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 239)
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
𝜎12 : Jumlah varians butir
𝜎12 : Varians total
N : Jumlah responden
𝑋 : Jumlah Skor
Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus diatas yakni
sebagai berikut:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan-
keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk
menempatkan skor-skor item yang diperoleh.
3. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
4. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-
masing responden.
5. Menghitung varians masing-masing item.
6. Menghitung varians total.
7. Menghitung nilai koefisien alfa.
8. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat (db= N-2) dan
tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
9. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi
Poduct Moment yang terdapat dalam tabel.
67
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
10. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r, dengan tingkat signifikansi 0,05.
1) Jika rhitung ≥ rtabel,maka reliabel
2) Jika rhitung < rtabel,maka tidak reliabel.
Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
Variabel r hitung r tabel Ket
X 0,777 0,444 Reliabel
Y 0,701 0,444 Reliabel
Sumber: Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas variabel X (penilaian
kinerja) dan variabel Y (disiplin kerja) keduanya dinyatakan reliabel. Karena
variabel X rhitung> rtabel yaitu 0,777> 0,444. Sedangkan variabel Y rhitung> rtabel
yaitu: 0,701 > 0,444.
1.3.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data
1.3.5.1 Uji Homogenitas Data
Menurut Ating dan Sambas (2006, hlm. 294) menyatakan bahwa “Uji
parametrik homogenitas data pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan
bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogeny”. Uji homogenitas
ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi
responden berasal dari kelompok yang sama. Artinya, bahwa sampel yang diambil
memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujiaan homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan uji Barlett.
Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah Uji Barlett. Kriteria
yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2>nilai tabel, maka H0
menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai
hitung diperoleh dengan rumus:
2
1
2 .10(ln LogSdbBX
Dimana:
2
1S Varians tiap kelompok data
11 ndb Derajat kebebasan tiap kelompok
68
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
B = Nilai barlet = ))(( 2 igab dbLogS
gabS 2 Varians gabungan =
db
SdbS
igab
2
2.
Ating dan Sambas (2010, hlm. 97) mengemukakan bahwa langkah-
langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Model Tabel Uji Barlett
Sampel Db= n-1 2
1S 2
1LogS 2. iLogSdb
2. iSdb
1
2
3
…..
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2012, hlm. 97)
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus : db
SdbS i
2
2 .
4. Menghitung log dari varians gabungan
5. Menghitung nilai barlett
6. Menghitung nilai
7. Menentukan nilai dan titik kritis
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai X2hitung< X
2tabel maka H0 diterima atau variasi data dinyatakan
homogen.
Nilai X2
hitung< X2
tabel maka H0 ditolak atau variasi data dinyatakan tidak
homogen.
69
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
1.3.5.2 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier atau tidak linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi.
Uji kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, regresi
linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah
yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini dikutip dari Sambas
Ali Muhidin (2010, hlm. 99-101) yaitu sebagai berikut:
1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (Jkreg(a)) dengan rumus:
(𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑎 = 𝑌 2
𝑁
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a(JKreg b∣a dengan rumus:
(𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑏∣𝑎 = 𝑏. 𝑋𝑌 − 𝑋. 𝑌
𝑁
4. Menghitung jumlah kuadrat residu JKres dengan rumus:
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 = 𝑌2 − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 (𝑏∣𝑎) − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 (𝑎)
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresia(RJKreg a = JKreg (a)
dengan rumus:
𝑎(𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑎 = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 (𝑎)
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresib ∕ a(RJKreg b∣a )dengan
rumus:
𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 (𝑏∣𝑎) = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 (𝑏∣𝑎)
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres ) dengan rumus:
(𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 =𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠
𝑛−2)
8. Menghitung jumlah kuadrat errorJKEdengan rumus:
JKE = Y2 − Y 2
N
k
Untuk menghitung JKEurutkan data x mulai dari data yang paling
kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok JKTCdengan rumus:
70
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
JKTC = JKres – JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok RJKTC dengan rumus:
RJKTC =JK TC
k−2
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error RJKE dengan rumus:
RJKE =JK E
N−k
12. Mencari nilai uji F dengan rumus:
Fhitung =RJK TC
RJK E
Menentukan Kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F,
maka distribusi berpola linier.
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan
rumus Ftabel = F 1−a (db TC, db E)dimana db TC= K-2 dan db E= n-k
14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat
kesimpulan. yakni Fhitung < Ftabel berarti linier.
1.3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 158)
mengemukakan bahwa:
“Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi,
sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah
dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian”.
Adapun tujuan dilakukannya teknik analisis data diantaranya adalah
untuk mendeskripsikan data, membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang
karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang
diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
1.3.6.1 Analisis Deskriptif
Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, maka teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hal ini sesuai dengan pernyataan
menurut Sugiyono (2012, hlm. 206) yaitu:
71
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
“Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui
statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi
hasil penelitian”.
Teknikanalisis data
penelitiansecaradeskriptifdilakukanmelaluistatistikadeskriptif, yaitustatistik yang
digunakanuntukmenganalisis data
dengancaramendeskripsikanataumenggambarkan data yang
telahterkumpulsebagaimanaadanyatanpabermaksudmembuatgeneralisasihasilpene
litian. Termasukdalamteknikanalisis data statistikdeskriptifantara lain penyajian
data melaluitabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi, perhitungan mean,
median atau modus.
Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1
dan 2 maka teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis
deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran mengenai efektivitas penilaian
kinerja dan tingkat disiplin kerja pegawai pada Sub bagian Kepegawaian dan
Umum di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Untuk mempermudah dalam
mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu
pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk
mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima
digunakan rumus sebagai berikut :
Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 – 1 = 4
Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1,00; interval kedua memiliki
batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat
memiliki batas bawah 3,40 dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20.
Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.
72
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
Tabel 3.7
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
X Y
1,00 – 1,79 SangatTdkEfektif SangatRendah
1, 80 – 2,59 TidakEfektif Rendah
2,60 – 3,39 CukupEfektif CukupTinggi
3,40 – 4,19 Efektif Tinggi
4,20 – 5,00 SangatEfektif SangatTinggi
Sumber : diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 Sambas dan Maman (2007,
hlm. 146)
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal. Sedangkan
pengujian hipotesis menggunkan teknik statistik parametrik yang menuntut data
minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran
diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode
Succesive Interval (MSI)
Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu
program tambahan Software Excel melalui MSI (Method of Succesive Interval).
Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.
2. Klik “Analize” pada Menu Bar.
3. Klik “Succesive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak
dialog “Method Of Succesive Interval”.
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data range pada kotak dialog InputI,
dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first
now.
6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 da Max Value isikan/pilih 5.
73
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.
8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan
ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.
1.3.6.2 Analisis Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk
data interval dan ratio. Serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data
nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena
menggunakan data interval.
Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan
masalah nomor tiga yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh penilaian kinerja
terhadap disiplin kerja pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum di
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka
digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana
perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independennya dinaikkan
atau diturunkan nilainya.
1.3.7 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya masih harus diuji secaraempiris. Dengan pengujian tersebut
maka akan diperoleh suatu keputusan untuk menerima atau menolak suatu
hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan dalam menolak atau menerima hipotesis ini.
Langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Adapun langkah-
langkah dalam pengujian hipotesis secara umum adalah sebagai berikut:
1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis
statistik yang diajukan.
1) H0 : β= 0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dari penilaian
kinerja (variabel X) terhadap tingkat disiplin kerja pegawai (variabel
Y).
2) H1 : β≠ 0 : Terdapat pengaruh yang positif dari penilaian kinerja
(variabel X) terhadap disiplin kerja pegawai (variabel Y).
74
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
2. Membuat Persamaan Regresi
Analisis Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
hubungan fungsional antara penilaian kinerja dengan disiplin kerja
pegawai, persamaan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai
berikut :
Y = a + bX (Sugiyono, 2012, hlm. 270)
Keterangan:
Y = disiplin kinerja pegawai
X = penilaian kinerja
a = Nilai Y bila X = 0
b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y,
setiap variabel x berubah satu satuan.
Rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut:
𝑎 = 𝑌 𝑋2 −( 𝑋)(𝑋𝑌)
𝑁 𝑋2−( 𝑋)2
𝑏 =𝑁 𝑋𝑌− 𝑋 𝑌
𝑁 𝑋2− 𝑋 2 (Sugiyono, 2012, hlm. 272)
3. Uji Signifikansi
Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika
probabilitas lebih kecil dari pada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien
regresi signifikan, atau penilaian kinerja benar-benar berpengaruh secara
signifikan terhadap disiplin kerja. Artinya H1 yang diajukan diterima
pada α = 0,05. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang
diajukan, dilakukan uji signifikansi. Sugiyono(2008, hlm. 149) uji
signifikansi dapat dapat dilakukan dengan menggunakan uji F, dengan
rumus sebagai berikut:
1) Mencari jumlah kuadrat regresi (JK reg(a))dengan rumus
JK reg(a) = Y 2
N
2) Mencari jumlah kuadrat regresi b │ a (JKReg(b│a))dengan rumus:
JKreg (b│a )
= b XY − X. Y
N
3) Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ΣY2 – JKreg (b│a) – JK reg (a)
75
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a))dengan rumus
RJKreg(a) = JK reg (a)
5) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a))dengan
rumus
RJK reg(b/a) = JKreg (b/a)
6) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:
RJKres =JK Res
N−2
7) Menguji signifikansi dengan rumus
Fhitung = Res
Reg(b/a)
RJK
RJK
8) MembandingkanFhitung dengan kriteria Ftabel yang digunakan yaitu:
a. H0 ditolak dan H1 diterima, apabila Fhitung> Ftabelmaka data
dinyatakan signifikan (diterima).
b. H0 diterima dan H1 ditolak, apabila Fhitung> Ftabel maka data
dinyatakan signifikan (ditolak)
4. Menghitung Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari dengan
menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, yaitu:
rxy =N XY − ( X)( Y)
N X2 − ( X)² N Y2 − ( Y)²
Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dibuat klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.5
Batas-batas Nilai r (Korelasi)
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,000 sampai dengan 0,199
Antara 0,200 sampai dengan 0,399
Antara 0,400 sampai dengan 0,599
Antara 0,600 sampai dengan 0,799
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Korelasi sangat rendah
Korelasi rendah
Korelasi sedang
Korelasi tinggi
Korelasi sangat tinggi
Sumber: Ating Somantri dan Sambas (200, hlm. 341)
5. Menghitung Nilai Determinasi
76
Trinita Indriyani, 2015 PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB: 251/UN40.7.D1/LT/2015
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel
yang diberikan variabel penilaian kinerja terhadap disiplin kerja
digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
dimana:
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut :
r2 =b N X1Y1 − X1 Y1
N Y12 − Y1 ²