mutasi dan status kepegawaian - · pdf filemenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3....

80
MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN Penulis: 1. Aris Mutoyo, SH 2. Alwazir, SH, M.Si PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2014

Upload: dangthuan

Post on 06-Feb-2018

301 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN

MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN

Penulis:

1. Aris Mutoyo, SH

2. Alwazir, SH, M.Si

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

JAKARTA, 2014

Page 2: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan sebuah organisasi maka diperlukan suatu kegiatan.

Kegiatan-kegiatan didalam organisasi dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu

kegiatan yang secara langsung berkenaan dengan tujuan pokok organisasi dan kegiatan-

kegiatan yang sifatnya menunjang. Kegiatan penunjang ini perlu dilakukan sebab tanpa

kegiatan-kegiatan penunjang rasanya kegiatan pokok akan sulit berjalan dengan baik.

Salah satu kegiatan penunjang yang dimaksud adalah kegiatan perkantoran yang meliputi

catat mencatat dan sejenisnya. Walaupun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan

perkantoran dapat juga disebut sebagai urat nadinya kehidupan organisasi, hal ini

dikarenakan seluruh kegiatan perkantoran menyangkut dengan permasalahan data dan

informasi. Untuk mendukung kegiatan itu semua maka diperlukan kegiatan yang tidak

kalah penting yang disebut administrasi.

Kegiatan administrasi disamping merupakan suatu cara mendasar dalam

manajemen perkantoran, ditinjau dari sisi kepegawaian juga dapat digunakan sebagai

pembinaan sumber daya manusia untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan lengkap

mengenai suatu posisi pegawai, kemudian menindaklanjuti ke dalam format yang

memudahkan memahami secara akurat informasi tentang keadaan pegawai dalam

organisasi, serta merancang program dan kegiatan penataan informasi berbasis

adminsitrasi guna meningkatkan kompetensi Pegawai.

Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengatakan bahwa Manajemen

ASN adalah pengelolaan untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki

nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi

dan nepotisme. Untuk menjamin itu semua maka diperlukan Informasi ASN yaitu

serangkaian informasi dan data mengenai Pegawai ASN yang disusun secara sistematis,

menyeluruh dan terintergrasi berbasis teknologi. Dari pengertian tersebut maka dapat

diartikan bahwa Manajemen ASN itu bersifat dinamis dalam rangka pengelolaan

Pegawai. Dari sisi kepegawaian langkah penyajian informasi ini dapat dilakukan dengan

Page 3: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

2

cara menghimpun data mutasi kepegawaian dalam format Sistem Aplikasi Pelayanan

Kepegawaian (SAPK) yang dibangun oleh Badan Kepegawaian Negara.

Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK), dapat digunakan secara on line oleh

seluruh mitra kerja BKN untuk pelayanan kepegawaian seperti informasi PNS, Kenaikan

Pangkat, Pensiun, Penetapan NIP dan mutasi lainnya.

Hal ini tentu akan meningkatkan akurasi data PNS yang berdampak terhadap clean

government dan good-governance. Untuk mendukung implementasi SAPK telah

dikeluarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman

Pemanfaatan SAPK, sehingga SAPK dapat digunakan BKD dan pengelola kepegawaian

lainnya.

Pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi ini adalah salah satu

persyaratan yang merupakan quick win reformasi birokrasi, pada kesempatan ini BKN

menghimbau dan mengharapkan kepada pusat/kabupaten/kota yang belum bergabung

dalam pemanfaatan on line SAPK untuk segera merencanakan online SAPK dalam

kesempatan berikutnya.

Adanya aplikasi SAPK merupakan salah satu langkah yang harus mendapat prioritas

yakni pembenahan manajemen informasi sistem, akurasi data PNS di bidang manajemen

kepegawaian yang terintegrasi dengan para stakeholders. Hal ini tentunya harus diikuti

dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di bidang spesialisasi

informasi.

Dasar hukum dari pelaksanaan SAPK adalah UU ASN dan Instruksi Presiden Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

e-Government.

Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan SAPK ini bagi BKN maupun instansi

pemerintah antara lain:

1. Dapat mengontrol data PNS antara BKN dan Instansi Pemerintah seluruh Indonesia.

2. Menyederhanakan proses manajemen kepegawaian.

3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan

data kepegawaian.

4. Diperoleh database kepegawaian yang akurat sebagai bahan perencanaan, pembinaan,

pengembangan dan pengambilan kebijakan manajemen kepegawaian.

Sementara itu Ruang lingkup yang ada pada SAPK meliputi antara lain:

Page 4: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

3

1. Aplikasi pengadaan PNS yaitu aplikasi yang berisi pengolahan data mengenai

pengadaan PNS meliputi pembuatan daftar usul permintaan NIP sampai pencetakan

surat keputusan pengangkatan menjadi CPNS.

2. Aplikasi kenaikan pangkat PNS yaitu aplikasi yang berisi pengolahan data mengenai

proses kenaikan pangkat PNS mulai dari usul sampai pencetakan surat keputusan

kenaikan pangkat.

3. Aplikasi pensiun PNS yaitu aplikasi yang berisi pengolahan data untuk keperluan

mutasi pemberhentian dengan hak pensiun.

4. Aplikasi mutasi lain-lain yaitu yang berisi pengolahan data kepegawaian untuk

keperluan pemutakhiran data melalui perubahan data pegawai yang mengalami

mutasi.

Karakteristik SAPK yaitu:

1. Sistem yang terkoneksi secara on-line antara BKN Pusat, Kantor Regional BKN dan

instansi dengan menggunakan jaringan komunikasi data.

2. Menggunakan satu basis data PNS yang digunakan secara bersama.

3. Menggunakan struktur data dan tabel referensi yang sama sesuai standar baku yang

disusun oleh BKN pusat.

4. Sistem yang dibangun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan instansi

pengguna seperti penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK), DP3, Penggajian dan

sebagainya.

Kelembagaan dan Personil yang mengelola SAPK

SAPK dikelola oleh lembaga antara lain:

1. Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat.

2. Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

3. Biro Kepegawaian/Badan/Bagian Kepegawaian Instansi.

Untuk menangani dan mengelola SAPK perlu didukung oleh tenaga-tenaga/ personil yang

memiliki kemampuan sebagai Pranata Komputer, Analis Kepegawaian atau Operator

komputer.

Sarana Prasarana

1. Hardware (Personal komputer, Server, Switch dan Printer).

2. Software yang sesuai dengan aplikasi BKN.

Page 5: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

4

3. Jaringan dengan bandwidth minimal 2x64 kbps dan network switch spesifikasi

standar.

Secara umum mutasi dimaknai sebagai kegiatan memindahkan tenaga kerja dari satu

tempat tenaga kerja ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama

dengan pemindahan Pegawai dipandang dari sisi locus. Meskipun pada dasarnya Mutasi

itu adalah kegiatan yang meliputi pemindahan tenaga kerja, pengoperan tanggung jawab,

pemindahan status ketenagakerjaan, dan sejenisnya.

Dikatakan bahwa Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dilihat dari statusnya, PNS merupakan

Pegawai ASN yang diangkat sebagai Pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional, sedangkan PPPK merupakan Pegawai

ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan undang-undang

ASN.

B. Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi peserta diklat dalam

melakukan kegiatan Administrasi terkait dengan Mutasi Kepegawaian. Mata Diklat ini

membahas konsep tentang Pengertian Status dan Mutasi Kepegawaian dalam rangka

mendapatkan informasi Kepegawaian.

C. Hasil Belajar

Modul Mutasi dan Status Kepegawaian ini membekali para peserta Diklat Analis

Kepegawaian mengenai beberapa hal berkaitan dengan Pengertian Administrasi, Jenis-

jenis Mutasi, Status Kepegawaian dan Kedudukan PNS.

D. Indikator Hasil Belajar

Kompetensi Dasar mata diklat Mutasi dan Status Kepegawaian ini mengharapkan

dimana setelah mengikuti pembelajaran peserta dapat mengerti tentang pengertian

Pengertian Administrasi, Administrasi Kepegawaian dan Status dan Kedudukan PNS.

Sedangkan Indikator Keberhasilannya diharapkan setelah mengikuti pembelajaran ini

peserta diklat mampu melaksanakan kegiatan mutasi kepegawaian dengan sebelumnya

memahami pengertian status dan kedudukan PNS.

Page 6: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

5

E. Materi Pokok

1. Pengertian Administrasi.

2. Jenis-jenis Mutasi

3. Status Kepegawaian.

4. Kedudukan PNS.

F. Manfaat

Manfaat modul Mutasi dan Status Kepegawaian ini dimaksudkan untuk

membekali para peserta diklat teknis Analisi Kepegawaian sebagai bagian dari Ilmu

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam kaitannya mencapai tujuan Organisasi.

Page 7: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

6

BAB II

ORGANISASI PUBLIK DAN ADMINISTRASI PUBLIK

Indikator keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat

diharapkan dapat menjelaskan Pengertian Administrasi, Administrasi Publik,

Organisasi Publik dan Tata Naskah Kepegawaian.

A. Organisasi Publik

Dalam rangka mencapai tujuan dan harapan masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan publik yang lebih baik, tentu perlu diperhatikakan perilaku organisasi publik

dalam pelaksanaan tugas jabatannya, melalui penerapan konsep organisasi publik,

karakteristik organisasi publik, perilaku individu dalam organisasi publik. Sebagaimana

diketahui bahwa setiap individu-individu dan organisasi memiliki tujuan., untuk

mencapai tujuannya, orang-orang atau bagian-bagian yang tergabung di dalam organisasi

dan pihak-pihak yang terkait dengan pencapaian tujuan, melakukan koordinasi. Pada

kegiatan yang lebih luas dan kompleks koordinasi ini penting, mengingat dalam era

globalisasi tidak satupun unit kerja atau organisasi yang dapat mencapai tujuan tanpa

melakukan koordinasi dengan unit kerja yang lain (stake holders).

Ciri-ciri organisasi ini terdiri dari : dua orang atau lebih, ada kerjasama, ada komunikasi

antar satu anggota dengan yang lain, ada tujuan yang ingin dicapai.

Persepsi tentang organisasi ini merupakan kebebasan kolektif manusia karena

manusia berkehendak bekerjasama dalam melakukan pekerjaan dalam berbagai macam

jenis pekerjaan. Dengan demikian organisasi bukanlah fakta yang statis, namun ia selalu

berproses berdasarkan pertumbuhan kehendak, hukum, norma-norma yang disepakati

mulai dari tingkat pimpinan tinggi sampai dengan tingkat pimpinan terendah.

Dalam menjalankan fungsinya organisasi terbagi dalam berbagai struktur

kewenangan yang disebut otoritas.

Hal ini sama dengan pendapat John D. Millet “organization is the structural framework

within which the work of many individuals is carried on for the realization of common

purpose”, (berarti Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari

beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama).

Page 8: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

7

Jika dikaitkan dengan fungsi pemerintahan, pendapat John D. Millet ini

meninsyaratakan bahwa organisasi publik merupakan organisasi formal, organisasi yang

memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan,

wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).

Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:

1. Goals oriented (tujuan)

2. Psychosocial system (system psikososial)

Asumsi utama teori belajar sosial adalah bahwa orang melakukan perilaku dengan

cara yang memungkinkan timbulnya penguatan. Penguatan yang mengendalikan

ekspresi tingkah laku yang dipelajari bersifat :

a) Langsung yakni ganjaran nyata, dukungan atau celaan sosial pengurangan kondisi

afersif

b) Dari orang lain, pengamatan terhadap orang yang serupa dengan perilakunya

c) Dilakukan sendiri, evaluasi tentang penampilan diri sendiri dengan memuji atau

mencela diri sendiri

3. Structur activities (struktur kegiatan)

4. Technologi system (system teknologi)

B. Administrasi Publik

1. Pengertian Administrasi

Kita sering mendengar kata administrasi, tapi apakah pengertian administrasi

ini?. Administrasi sering dikaitkan dengan pengaturan atau pengurusan terhadap suatu

bidang tertentu yang kemudian hasilnya akan dibutuhkan pada bagian-bagian yang

ada dalam sebuah organisasi.

Administrasi pada dasarnya adalah setiap kegiatan yang terdiri dari dari

pengaturan hingga pengurusan terhadap sekelompok orang yang memiliki berbagai

macam pekerjaan untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Administrasi dapat berjalan

dengan dua atau banyak orang yang terlibat di dalamnya. Jika menarik sebuah

pengertian administrasi secara teori, banyak definisi administrasi yang di kemukakan

oleh beberapa orang.

Sejalan dengan pembahasan dimuka, bahwa pengertian administrasi adalah bagian

dari pemikiran atau ide-ide manusia.

Page 9: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

8

Pendapat tentang pengertian administrasi menurut Sondang P.Siagian adalah

keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada

rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tertentu secara berdayaguna dan

berhasilguna.

Pendapat ini mengartikan bahwa pemikiran dan tindakan sebelum dilaksanakan

terlebih dahulu diputuskan berdasarkan pada komitmen atau kesepakatan semua

manusia yang ada di dalamnya.

Sedangkan Hadari Nawawi merumuskan bahwa Administrasi adalah rangkaian

kegiatan pengendalian sejumlah orang agar berlangsung efektif.

Dari pendapat ini dapat diartikan bahwa betapa pentingnya ajaran moralitas dan

etika administrasi dalam kehidupan manusia, karena sesungguhnya administrasi ada

dalam setiap kehidupan manusia.

Jika demikian maka pengertian Administrasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :

a) Pengertian Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi: catat-

mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan

sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (Soewarno Handayaningrat )

b) Pengertian Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara

dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana

prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna (The Liang Gie )

Dari beberapa pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan pengertian

Administrasi Publik adalah kegiatan untuk menjalankan fungsi manajemen dalam

rangka untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Pengertian Administrasi Publik.

Administrasi publik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen

dan organisasi dari orang-orang dengan segala perlengkapannya untuk mencapai

tujuan pemerintah. Administrasi publik ini meliputi implementasi kebijaksanaan

Pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik. Administrasi

Publik merupakan bahasan ilmu sosial yang memepelajari tiga elemen penting

kehidupan bernegara yang meliputi legeslatif, yudikatif, dan eksekutif.

Administrasi publik dapat didefinisikan koordinasi usaha-usaha perorangan dan

kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Secara global, administrasi

Page 10: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

9

publik adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan-

kebijaksanaan pemerintah, pengarah kacakapan, dan teknik-teknik yang tidak terhingga

jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

Administrasi Publik atau dulu dikenal Administrasi Negara pada dasarnya

adalah sebuah bentuk kerjasama administratif yang dikerjakan oleh 2 orang atau lebih

demi mencapai tujuan bersama. Goal dari administrasi publik itu sendiri adalah Public

Service atau Pelayanan Publik. Administrasi publik memiliki kajian ilmu tentang

Politik, Hukum, Sosial serta Manajemen.

Salah satu tugas Administrasi Publik adalah merumuskan kebijakan atau Policy

Maker yang dikenal dengan Kebijakan Publik. Artinya para administrator ini

membuat suatu kebijakan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan

yang ada di Publik ( masyarakat ).

Beberapa pakar yang mendefinisikan administrasi publik banyak sekali. Inilah

pendapat beberapa pakar tersebut :

a) Gerald Caiden:

Administrasi negara meliputi setiap bidang dan aktifitas yang menjadi sasaran

kebijaksanaan pemerintah, termasuk proses formal dan kegiatan-kegiatan DPR,

fungsi-fungsi yang berlaku dalam lingkungan pengadilan dan kegiatan-kegiatan

dari lembaga militer.

b) Dwight Waldo:

Public Administration is the organization and management of men and materials

to achieve the purposes of government (Administrasi Publik adalah organisasi

dan manajemen dari orang-orang dan bahan-bahan untuk mencapai tujuan

pemerintah)

c) Soesilo Zauhar ( Dosen Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya ):

Administrasi negara/ publik adalah proses kerjasama yang berlaku dalam

organisasi publik dalam rangka memberikan pelayanan publik.

Administrasi publik, seperti yang dirumuskan oleh Pfiffner dan Presthus (1953),

adalah sebuah disiplin ilmu yang terutama mengkaji cara-cara untuk

mengimplementasikan nilai-nilai politik. Hal tersebut sejalan dengan gagasan

Page 11: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

10

awal Wilson dalam Shafritz dan Hyde (1992) yang dianggap sebagai orang yang

membidani lahirnya ilmu administrasi publik modern di Amerika Serikat.

d) Wilson mengemukakan bahwa disiplin administrasi publik merupakan produk

perkembangan dari ilmu politik. Namun Wilson mengusulkan adanya pemisahan

disiplin administrasi dari ilmu politik. Gagasan ini kemudian dikenal sebagai

dikotomi politik-administrasi. Sejak itu, selama satu abad lebih, administrasi

publik baik sebagai bidang studi maupun sebagai profesi terus berkembang.

Kajian tentang tentang administrasi publik ini tidak terlepas dari organisasi

pemerintah dalam penanganan masalah-masalah publik. Bellone (1982:1)

berpendapat bahwa the discipline of public administration is predicated on the

study of organization (disiplin administrasi publik didasarkan pada studi

organisasi).

Teori organisasi hipotesis tentang perilaku manusia dalam organisasi

pemerintahan yang kompleks dan teori administrasi serta hipotesis tentang

perilaku manusia dalam kelompok kerja merupakan dasar dalam teori administrasi

publik. Sehingga dapat dijelaskan bahwa administrasi publik berbicara tentang

perilaku manusia dalam organisasi pemerintah. Bahkan Shafritz dan Russell

(2005:5) mengemukakan bahwa it is easy to define administration if you are

content with being simplistic: it is governmnet in action – the management of

public affairs on the implementation of public policies. (administrasi publik

dipahami secara sederhana: yaitu tentang pemerintahan dalam tindakannya seputar

pengelolaan urusan publik pada pelaksanaan kebijakan publik).

3. Fungsi Administrasi

Setelah memahami bagaimana pengertian administrasi berikut landasan definisi-

definisi yang telah dikemukakan, bagaimana fungsi administrasi pada sebuah

organisasi? berikut ini uraiannya :

a) Fungsi perencanaan

Pada proses perencanaan daam organisasi pada umumnya menyangkut

terhadap keputusan, baik untuk meramalkan dan juga eksekusi keputusan

tersebut. Dalam memperkirakan apa yang akan terjadi di masa datang, dilakukan

berdasarkan apa yang terjadi di masa masa lalu dan masa kini. Semakin lengkap

Page 12: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

11

administrasi data yang diperoleh dan digunakan, maka akan semakin tepat

penafsiran terhadap ketepatan perkiraan perencanaan.

b) Fungsi pengorganisasian

Pada dasarnya fungsi organisasi berkenaan dengan usaha yang dilakukan

untuk mengembangkan mata rantai pada hubungan kerja (formal) dan pembagian

di dalam organisasi atau lembaga. Untuk mencapai ini, pengorganisasian harus

tepat dengan melibatkan usaha identifikasi terhadap setiap tugas-tugas yang akan

dilaksanakan, mengelompokkan tugas-tugas sehingga merupakan satuan-satuan,

untuk menetapkan wewenang yang diperlukan. Kegiatan yang mengatur tentang

wewenang ini biasa disebut dengan Adminitrasi Publik.

Hal ini sejalan dengan pengertian Publik yang berarti umum, masyarakat

atau negara. Yang didefinisikan sebagai “umum” misalnya milik umum, tempat

umum, perusahaan umum, dan lain-lain yang sifatnya untuk umum.

Definisi “masyarakat” misalnya hubungan masyarakat, pelayanan

masyarakat, kepentingan masyarakat, dan lain-lain. Kemudian yang didefinisikan

“Negara” misalnya otoritas negara, gedung negara, keuangan negara, dan lain

sebagainya.

Publik ini merupakan masyarakat terdiri dari penduduk dan bukan

penduduk. Penduduk terdiri dari warga negara dan warga negara asing, kemudian

warga negara terdiri dari warga negara yang berada di dalam negeri dan di luar

negeri.

Publik dalam arti negara adalah suatu kelompok, alat, organisasi

kewilayahan/kedaerahan, kelembagaan rakyat yang terdiri dari orang-orang yang

memiliki daulat, hukum, dan kepemimpina, sehingga dapat disimpulkan bahwa

administrasi publik adalah kegiatan yang mengikat antara masyarakat dan negara.

4. Administrasi Kepegawaian

Istilah Administrasi Kepegawaian atau personnel administration di Amerika

serikat dipergunakan dalam bidang pemerintahan, sedangkan personnel management

dipergunakan dalam bidang bisnis. Di Indonesia ada kecenderungan menggunakan

istilah manajemen kepegawaian (personnel management), baik dalam bidang

pemerintahan maupun dalam bidang bisnis.

Page 13: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

12

Jika diperhatikan lebih dalam maka pengertian Administrasi Kepegawaian tidak jauh

berbeda dengan pengertian Administrasi secara umum, namun secara singkat seperti

dikatakan oleh para ahli.

a) Paul Pigors: Administrasi Kepegawaian adalah suatu kecakapan atau seni dari

perolehan, pengembangan dan pemeliharaan angkatan kerja, sedemikian rupa

untuk melaksanakan fungsi-fungsi dengan seefisien dan seefektif mungkin.

b) The Liang Gie: Administrasi Kepegawaian adalah segenap aktivitas yang

bersangkut paut dengan penggunaan tenaga kerja untuk mencapai tujuan tertentu.

masalah pokoknya berkisar pada hal penerimaan, pengangkatan, pengembangan,

balas jasa sampai pada pemberhentian.

5. Pendekatan Administrasi Kepegawaian

Rumusan mengenai administrasi kepegawaian sangat banyak, namun

pendekatan dalam administrasi kepegawaian secara umum dapat dibedakan menjadi 3

(tiga) hal yaitu:

1) Pendekatan kepartaian:

Pendekatan ini terutama didasarkan atas perjuangan kaum politikus. Pengangkatan

seseorang untuk memangku jabatan didasarkan atas perjuangan partai.

2) Pendekatan Daya Guna

Pendekatan ini terutama didasarkan atas daya guna, maksudnya pengangkatan

seseorang untuk memangku jabatannya didasarkan atas kecakapan atau

keahliannya.

3) Pendekatan Hubungan antar manusia

Pendekatan ini timbul sebagai akibat yang tidak memuaskan dari pendekatan daya

guna yang kurang memperhatikan faktor hubungan antar manusia dalam

administrasi. Sebagai bagian dari gerakan manajemen ilmiah, administrasi

kepegawaian tidak luput dari kritik-kritik antara lain dalam mencapai daya guna

terlalu menitikberatkan pada barang-barang mati, penekanan pada prosedur-

prosedur, bahan-bahan, bentuk-bentuk dan mengabaikan barang-barang hidupnya,

yakni manusia-manusianya. Dengan pendekatan hubungan antar manusia ini tidak

berarti bahwa faktor kecakapan ditinggalkan. Hanya pada pendekatan ini

perhatian lebih banyak dicurahkan kepada faktor hubungan antar manusia.

Page 14: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

13

Menurut Prof. Dr. R Arifin Abdulrachman, Administrasi kepegawaian negara

adalah salah satu cabang dari administrasi negara yang berkaitan dengan segala

persoalan mengenai pegawai-pegawai negara (1960:5). Selanjutnya kegiatan-kegiatan

administrasi kepegawaian negara meliputi :

a. Analisa jabatan, klasifikasi jabatan dan evaluasi jabatan

b. Recruitment, ujian-ujian dan penempatan

c. Training

d. Promosi dan transfer

e. Penggajian

f. Employee counselling

g. Personnel relations

h. Disiplin dan moral

i. Catatan kepegawaian

Dari uraian tersebut diatas maka terlihat oleh kita betapa administrasi

kepegawaian memiliki peran penting dalam manajemen yang dilakukan oleh para

administrator (1. orang yang menyelenggarakan tata usaha, 2. pimpinan suatu

perusahaan (organisasi:pen): WJS.Poerwadarminta), adalah Pegawai Negeri Sipil

(PNS) selaku pelaksana tugas pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah,

artinya keberadaan PNS tersebut tersebar baik di tingkat Pusat maupun Daerah, yang

fungsi utamanya antara lain adalah sebagai pelaksana pembangunan dan pelaksana

peraturan (rules aplication).

Dengan demikian ditinjau dari jenisnya maka Administrasi Kepegawaian ini

dapat dikatakan sebagai bagian dari administrasi publik yaitu administrasi dari negara

sebagai organisasi dan administrasi itu mengejar tujuannya yang bersifat negara.

C. Fungsi Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki

arti "seni melaksanakan dan mengatur..

Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang

manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan

organisasi.

Page 15: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

14

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai

sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai

dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan

secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal

Terdapat beberapa fungsi-fungsi menejemen yang dikemukakan para pakar, Fungsi

fungsi manajemen menurut beberapa parapakar adalah serangkaian kegiatan yang

dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pendapat

lain bahwa fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang

mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Fungsi-fungsi manajemen berkembang terus menjadi sehingga menjadi banyak.

Berikut Pendapat Dari Beberapa Pakar tentang Fungsi Manajemen.

a) Luther Gullick: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai);

Pembinaan kerja; Pengkoordinasian; Pelaporan; Pengawasan; Anggaran.

b) George Terry: Perencanaan; Pengorganisasian; Penggerak (Actuating);

Pengawasan.

c) James Stone: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.

Kootz dan Donnel: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai),

Pembinaan kerja; Pengawasan.

d) Richard Griffin: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.

e) Earnest Dale: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (penyusunan pegawai)

Presentasi; Pengawasan.

f) Hendry Foyal: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.

g) Lyndall Urwick: Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian; Pemberikomando;

Pengkoordinasian; pelaporan; Pengawasan.

Fungsi-fungsi manajemen dari yang dikemukakan para pakar itu bila di

rekapitulasi adalah sebagai berikut: Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian;

Penggerak; Pimpinan; Pemberikomando; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja;

Pengkoordinasian; Pelaporan; Presentasi; Pengawasan; Anggaran.

Page 16: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

15

Berikut paparan mengenai fungsi-fungsi manajemen secara ringkas sebagai berikut:

Peramalan/Perkiraan (Forecasting)

Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan perkiraaan/

taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana

yang lebih pasti dapat dilakukan.

Perencanaan (Planning)

Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana.

Menyusun rencana, berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber

yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya

harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan

yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana, merumuskan bahwa perencanaan adalah

penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban

kepada enam pertanyaan berikut :

1) Tindakan apa yang harus dilakukan

2) Mengapa Tindakan itu harus dilakukan

3) Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan

4) Kapankah tindakan itu harus dikerjakan

5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu

6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu.

Menurut Stoner, Planning adalah proses menetapkan sasaran/tujuan dan tindakan

yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Proses menyangkut upaya yang dilakukan

untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan

strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

Organisasi (Organizing)

Organisasi (Organizing) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam

cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Bila di

tinjau dari proses, maka proses itu adalah proses menyangkut bagaimana strategi dan

taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur

organisasi yang tepat dan dapat bekerja secara efektif.

Page 17: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

16

Pengorganisasian atau Organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan

bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-

bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur

yang ada.

Pengorganisasian bertujuan membagi satu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan

yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan

dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah

dibagi-bagi tersebut.

Aktual (Actuating) Menggerakkan

Mengerakkan atau actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan

perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah

menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendiri atau penuh kesadaran

secara brsama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam

hal in yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership)

Pimpinan (Leading)

Pekerjaan leading meliputi empat kegiatan yaitu: 1) Mengambil keputusan. 2)

Mengadakan komunikasi agar terjadi saling pengertian antara manajer dan bawahan.

3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka

bertindak. 4) Mengkoordinasi kegiatan

Pengarahan (Directing/Commanding)

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan

usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan

dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan

baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Bila ditinjau

dari proses, maka proses itu adalah proses pelaksanaan program agar dapat dijalankan

oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasinya.

Motivasi (Motivating)

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan satu dari beberapa fungsi

manajemen berupa pemberian inspirasi, inovasi, semangat dan dorongan kepada

bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang

diinginkan oleh atasan.

Page 18: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

17

Inovasi (Inovation)

Inovasi adalah Proses atau hasil pengembangan atau pemanfaatan/mobi-lesasi

pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk

menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem

yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama

ekonomi dan sosial).

Koordinasi (Coordinating)

Koordinasi atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi

manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,

percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan

menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam

upaya mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi

kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu

dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

Kendali (Controlling)

Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut

pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan

penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat

diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila

ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan

seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan

sesuai target yang diharapkan.

Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengendalikan

jalan suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

Laporan (Reporting)

Adalah suatu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil

kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas

dan fungsi-fungsi kepada pimpinan yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun

tertulis. Tentu yang terbaik adalah tertulis.

Page 19: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

18

Staf (Staffing)

Staf merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada

suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan

usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

D. Unsur Manajemen

Manajemen sebagai suatu ilmu dan konsepsi kerja, pada dasarnya timbul dan lahir

dari akal budi manusia sendiri. Sebelum manajemen lahir sebagai suatu ilmu

yang sistematis, padahakikatnya prinsip-prinsipnya, metode-metodenya, unsur-

unsurnya sudah terdapat dalam setiap tindakan dan perilaku manusia itu sendiri, hanya

saja belum disusun dalam suatu kerangka ilmu yang sistematis.

Prinsip-prinsip manajemen adalah fleksibel dalam arti penerapannya perlu

mempertimbangkan pula keadaan-keadaan khusus yaitu pertimbangan yang berhubungan

dengan unsur manusia sebagai unsur dasar manajemen. Uraian diatas menunjukkan

urgensinya perhatian atas unsur manusia dengan berbagai aspek motif, emosi, aspirasi,

rasio, dan lain-lainnya sebagai unsur dasar manajemen. Banyak penulis menggunakan

istilah sarana (tools) atau alat manajemen untuk menyebutkan unsur manajemen ini.

E. Kast menyebutkan adanya dua unsur dasar manajemen, yaitu :

a. M e n

b. Materials

Sedangkan O.F. Peterson memberikan definisi atas manajemen sebagai “the use of men,

materials and money to echieve a common goal” (penggunaan sekelompok orang,

material serta uang untuk mencapai tujuan bersama). Dari definisi tersebut nampak

adanya 3 (tiga) unsure dasar manajemen, yaitu :

a. M e n

b. Materials

c. Money

George R. Terry mengemukakan bahwa unsure dasar (basic elements) yang merupakan

sumber yang dapat digunakan (available resources) untuk mencapai tujuan dalam

manajemen adalah :

a. M e n

b. Money

c. Machines

Page 20: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

19

d. Methods

e. Materials

Selain kelima unsur diatas terdapat unsur yang keenam dari manajemen yaitu “market”.

Unsur-unsur manajemen tersebut biasanya dikenal dengan istilah “6 M didalam

manajemen” (The Six M’s in Management).

Berikut adalah uraian singkat mengenai enam unsur manajemen tersebut :

1) M e n (manusia, orang-orang, tenaga kerja)

Tenaga kerja ini meliputi baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif. Dalam

kegiatan manajemen faktor manusia adalah yang paling menentukan. Titik pusat

dari manajemen adalah manusia, sebab manusia membuat tujuan dan dia pulalah

yang melakukan proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya

itu. Tanpa tenaga kerja tidak akan ada proses kerja. Hanya saja manajemen itu

sendiri tidak akan timbul apabila setiap orang bekerja untuk dirinya sendiri saja

tanpa mengadakan kerjasama dengan yang lain. Manajemen timbul karena adanya

orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

2) Money (uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan)

Uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan disamping faktor

manusia yang menjadi unsur paling penting (the most important tool) dan faktor-

faktor lainnya. Dalam dunia modern yang merupakan faktor yang penting sebagai

alat tukar dan alat pengukur nilai suatu usaha. Suatu perusahaan yang besar diukur

pula dari jumlah uang berputar pada perusahaan itu. Tetapi yang menggunakan

uang tidak hanya perusahaan saja, instansi pemerintah dan yayasan-yayasan juga

menggunakannya. Jadi uang diperlukan pada setiap kegiatan manusia untuk

mencapai tujuannya. Terlebih dalam pelaksanaan manajemen ilmiah, harus ada

perhatian yang sungguh-sungguh terhadap faktor uang karena segala sesuatu

diperhitungkan secara rasional yaitu memperhitungkan berapa jumlah tenaga yang

harus dibayar, berapa alar-alat yang dibutuhkan yang harus dibeli dan berapa pula

hasil yang dapat dicapai dari suatu investasi.

3) Machines (mesin atau alat-alat yang diperlukan untuk mencapai tujuan).

Dalam setiap organisasi, peranan mesin-mesin sebagai alat pembantu kerja sangat

diperlukan. Mesin dapat meringankan dan memudahkan dalam melaksanakan

pekerjaan. Hanya yang perlu diingat bahwa penggunaan mesin sangat tergantung

Page 21: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

20

pada manusia, bukan manusia yang tergantung atau bahkan diperbudak oleh mesin.

Mesin itu sendiri tidak akan ada kalau tidak ada yang menemukannya, sedangkan

yang menemukan adalah manusia. Mesin dibuat adalah untuk mempermudah atau

membantu tercapainya tujuan hidup manusia.

4) Methods ( metoda atau cara yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan).

Cara untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya sangat menentukan hasil kerja seseorang. Metode ini

diperlukan dalam setiap kegiatan menejemen yaitu dalam kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Dengan cara kerja yang baik

akan memperlancar dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Tetapi walaupun

metode kerja yang telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau orang yang

diserahi tugas pelaksanaannya kurang mengerti atau tidak berpengalaman maka

hasilnya juga akan tetap kurang baik. Oleh karena itu hasil penggunaan/penerapan

suatu metode akan tergantung pula pada orangnya.

5) Materials (bahan atau perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan).

Manusia tanpa material atau bahan-bahan tidak akan dapat mencapai tujuan yang

dikehendakinya, sehingga unsur material dalam manajemen tidak dapat diabaikan.

6) Market (pasar untuk menjual output/barang yang dihasilkan).

Bagi suatu perusahaan, pemasaran produk yang dihasilkan sudah barang tentu

sangat penting bagi kelangsungan proses produksi dari perusahaan itu sendiri.

Proses produksi suatu barang akan berhenti apabila barang-barang yang diproduksi

itu tidak laku atau tidak diserap oleh konsumen. Dengan perkataan lain pasar

sangat penting untuk dikuasai demi kelangsungan proses kegiatan perusahaan atau

industri. Oleh karena itu penguasaan pasar untuk mendistribusikan hasil-hasil

produksi agar sampai kepada konsumen merupakan hal yang menentukan dalam

aktivitas manajemen. Agar pasaran dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang

harus sesuai dengan selera dan daya beli konsumen. Barang yang berkualitas

rendah dengan harga yang relatif mahal tidak akan laku dijual. Hal diatas adalah

penggunaan pasar dalam dunia perniagaan. Adapun dalam administrasi Negara,

yang menjadi pasar adalah masyarakat (publik) secara keseluruhan, sedangkan

yang menjadi produknya adalah berupa pelayanan dan jasa (service). Apabila

rakyat atau masyarakat telah merasakan pelayanan yang sebaik-baiknya dari

Page 22: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

21

pemerintahnya maka rakyat akan pula memberikan kerjasama dengan sebaik-

baiknya atau dengan perkataan lain mendukungnya sehingga pemerintahan dapat

berjalan dengan stabil.

E. Tata Naskah Kepegawaian

Dalam rangka tertib Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil

dan sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat maupun kepada Pegawai

Negeri Sipil itu sendiri, maka setiap kali terbit Keputusan Mutasi terhadapnya harus

disimpan dalam bentuk dokumen dalam bentuk fisik (yang disimpan dalam

Lemari/Filing Tata Naskah Kepegawaian) yang sebelumnya dicatat dalam Kartu Induk,

maupun image document (dokumen kepegawaian yang disimpan dalam bentuk

elektronik dan dapat diakses dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal atau

sejenisnya). Tujuannya adalah agar informasi yang tersedia dapat dikelola secara efisien

dan efektif dengan cara disimpan dan disusun dengan tertib sehingga jika diperlukan

sewaktu-waktu dapat disajikan dengan cepat dan akurat.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun 2011

tentang Pedoman Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian PNS, ruang lingkup

pengelolaan Tata Naskah tersebut meliputi pengelolaan tata naskah dalam bentuk fisik

maupun dalam bentuk image document. Agar dapat mengelolaTata Naskah berdasarkan

pedoman tersebut pembaca diharapkan mampu memahami pengertian-pengertian

sebagai berikut :

1. Tata Naskah Kepegawaian PNS adalah sistem penyimpanan dan pengelolaan

dokumen kepegawaian sejak diangkat sebagai Calon PNS/PNS sampai dengan

mencapai batas usia pensiun, berupa Surat-Surat Keputusan yang ditetapkan oleh

Pejabat yang berwenang di bidang kepegawaian.

2. Lemari/Filing Tata Naskah Kepegawaian PNS adalah tempat penyimpanan dan

pengelolaan tata naskah kepegawaian PNS yang disimpan secara teratur dalam

bentuk dokumen fisik.

3. Filing Dokumen Elektronik Kepegawaian PNS adalah tempat penyimpanan dan

pengelolaan tata naskah kepegawaian PNS yang disimpan secara teratur dalam

bentuk media elektronik berupa image document.

4. Kartu Induk (KARIN) PNS adalah kartu yang dipergunakan untuk mencatat data

master/dasar dan mutasi kepegawaian.

Page 23: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

22

5. Daftar Isi adalah daftar yang dipergunakan untuk mencatat setiap jenis mutasi

kepegawaian sejak pengangkatan pertama sebagai Calon PNS/ PNS sampai dengan

pensiun.

6. Sampul Plastik Bening adalah sampul plastik yang dipergunakan untuk

penyimpanan dan pengelolaan tata naskah kepegawaian PNS yang disimpan secara

teratur dalam bentuk dokumen fisik.

7. Sampul Tata naskah adalah sampul yang dipergunakan untuk pelapis sampul

plastik bening.

8. Dokumen Kepegawaian adalah dokumen di bidang Kepegawaian yang ditetapkan

oleh Pejabat yang berwenang.

9. Arsip Kepegawaian adalah kumpulan surat-surat keputusan di bidang kepegawaian

yang dikelurkan oleh pejabat yang berwenang yang disimpan dalam susunan yang

teratur dan tertib sehingga dapat ditemukan dan dipergunakan apabila diperlukan.

10. Image Document adalah dokumen di bidang Kepegawaian yang disimpan dalam

media elektronik dan dapat diakses dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,

optikal atau sejenisnya.

11. Database adalah kumpulan data dasar yang disimpan dalam komputer secara

sistematik sehingga dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang diperlukan.

12. Sistem Informasi Kepegawaian adalah sekumpulan komponen informasi

kepegawaian yang terintegrasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan fungsi

dalam bidang administrasi kepegawaian yang efisien dan efektif.

13. Verifikasi Dokumen Kepegawaian adalah kegiatan pencocokan data /dokumen

kepegawaian dengan database kepegawaian.

14. Validasi Dokumen Kepegawaian adalah kegiatan meneliti data/dokumen

kepegawaian yang telah diverifikasi dengan master/induk dokumen kepegawaian

yang tersimpan dalam tata naskah.

15. Pemindaian Dokumen Kepegawaian adalah kegiatan memindai dokumen fisik

menjadi bentuk image document.

16. Pencatatan Dokumen Kepegawaian adalah kegiatan penulisan jenis data/dokumen

kepegawaian ke dalam Daftar Isi dan atau Kartu Induk Pegawai.

17. Penyimpanan Dokumen Kepegawaian adalah kegiatan penataan dokumen

kepegawaian PNS baik dokumen fisik maupun image document dalam media yang

telah ditentukan.

Page 24: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

23

18. Pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan,

pengorganisasian pekerjaan, dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

19. Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian PNS adalah suatu rangkaian kegiatan

yang terdiri dari pencatatan, pemindaian, penyimpanan, dan pemeliharaan secara

sistem baik dalam bentuk dokumen fisik maupun image document.

20. Aplikasi Dokumen Manajemen Sistem yang selanjutnya disingkat Aplikasi DMS

adalah sistem perekaman atau pemindaian dan informasi mengenai dokumen

Kepegawaian yang berbasis komputer yang disusun sedemikian rupa untuk

penyajian dan pengelolaan dokumen kepegawaian.

21. Instansi adalah Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota.

22. Aplikasi adalah program komputer yang disusun sedemikian rupa untuk tujuan

tertentu dalam sistem pengolahan bahasa pemograman.

23. Aplikasi Pemindai adalah modul program yang dipakai untuk proses pemindai

dokumen atau proses pemindaian dokumen fisik ke bentuk image document.

24. Aplikasi Pengelolaan Informasi Tata Naskah adalah modul program yang

dipakai untuk proses penyajian informasi tata naskah secara elektronik.

25. Server adalah suatu personal computer yang mempunyai spesifikasi lebih

cepat/tinggi untuk mengatur dan mengelola suatu jaringan/network.

PENGELOLAAN TATA NASKAH KEPEGAWAIAN PNS DALAM BENTUK

FISIK.

Seperti telah dijelaskan didepan bahwa pengeloaan Tata Naskah Kepegawaian PNS

tersebut meliputi pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian dalam bentuk fisik dan dalam

bentuk image document. Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian dalam bentuk dokumen

fisik meliputi penyimpanan dokumen-dokumen antara lain :

1) Kartu Pendaftaran Ulang PNS (KARDAF) Tahun 1974;

2) Data Kepegawaian Perorangan (DKP);

3) Nota Persetujuan/Penetapan NIP Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang

Pengangkatan sebagai Calon PNS;

4) Surat Keputusan Pengangkatan Calon PNS sebagai realisasi dari Nota Persetujuan

Kepala Badan Kepegawaian Negara yang diterbitkan oleh Pimpinan Instansi;

5) Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT);

6) Surat Tanda Tamat Lulus Pendidikan dan Pelatihan (STTPL);

7) Berita Acara Pengangkatan Sumpah/Janji PNS;

Page 25: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

24

8) Surat Keputusan Pengangkatan Calon PNS sebagai PNS yang ditetapkan oleh

Pimpinan Instansi;

9) Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Kenaikan Pangkat

PNS berpangkat IV/b ke bawah dan Nota Pertimbangan Teknis Kepala Badan

Kepegawaian Negara tentang Kenaikan Pangkat PNS berpangkat IV/c ke atas;

10) Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Mutasi lain-lain;

11) Surat Keputusan Kenaikan Pangkat PNS sebagai Realisasi Nota Persetujuan

Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat yang

diterbitkan oleh Badan Kepegawaian Negara;

12) Surat Keputusan Mutasi lain-lain PNS sebagai Realisasi Nota Persetujuan Kepala

Badan Kepegawaian Negara;

13) Penetapan Angka Kredit (PAK);

14) Berita Acara Pelantikan dalam Jabatan

15) Surat Keputusan Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan dari

Jabatan;

16) Surat Pernyataan Menduduki Jabatan;

17) Surat Keputusan Pindah Wilayah Kerja;

18) Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Perpindahan Antar

Instansi;

19) Surat Keputusan Pindah Antar Instansi sebagai Realisasi Nota Persetujuan Kepala

Badan Kepegawaian Negara yang diterbitkan oleh pimpinan instansi;

20) Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Peninjauan Masa

Kerja;

21) Surat Keputusan Peninjauan Masa Kerja sebagai Realisasi dari Nota Persetujuan

Kepala Badan Kepegawaian Negara yang diterbitkan oleh Pimpinan Instansi;

22) Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Cuti di Luar

Tanggungan Negara;

23) Surat Keputusan Cuti di Luar Tanggungan Negara sebagai realisasi dari Nota

Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara yang diterbitkan oleh Pimpinan

Instansi;

24) Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Pengaktifan

Kembali Setelah Menjalankan Cuti di Luar Tanggungan Negara;

25) Surat Keputusan Pengaktifan Kembali Setelah Menjalankan Cuti di Luar

Tanggungan Negara;

26) Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Perbantuan pada

Daerah Otonomi/Instansi lain;

27) Surat Keputusan Perbantuan kepada Daerah Otonom/Instansi lain sebagai realisasi

dari Nota Persetujuan Kepala Badan Kepegawaian Negara yang diterbitkan oleh

Pimpinan Instansi;

28) Surat Keputusan Penarikan dari Perbantuan;

Page 26: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

25

29) Surat Keputusan Diperkerjakan pada Daerah Otonom/Instansi lain;

30) Surat Keputusan Penarikan dari Diperkerjakan;

31) Surat Keputusan Hukuman Disiplin;

32) Surat Keputusan Pengangkatan Kembali dari Pemberhentian sebagai Pejabat

Negara;

33) Surat Keputusan Pembebasan dari Jabatan Organik;

34) Surat Keputusan Pemberhentian Sementara;

35) Surat Keputusan Pengaktifan Kembali dari Pemberhentian Sementara;

36) Laporan Pegawai yang hilang;

37) Laporan Kembalinya PNS yang hilang;

38) Surat Keputusan Pemberian Uang Tunggu;

39) Surat Keputusan Penggantian/Perubahan nama;

40) Surat Keputusan Penetapan Tanggal Lahir;

41) Tanda Lulus Mengikuti Pendidikan Kedinasan;

42) Tanda Lulus Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan/ Penataran/Kursus;

43) Surat Keputusan Tugas Belajar Pendidikan Umum;

44) Surat Tanda Lulus/Ijazah Pendidikan Umum;

45) Laporan Peningkatan Pendidikan;

46) Laporan Perkawinan Pertama/Kedua/Ketiga/Perceraian;

47) Laporan Kelahiran/Kematian Anak;

48) Surat Keterangan Pengangkatan Anak;

49) Surat Izin untuk Melangsungkan Perceraian;

50) Laporan Kematian Suami/Istri;

51) Surat Keputusan Tanda Kehormatan/Tanda Jasa;

52) Surat Keputusan Penyesuaian Gaji Pokok;

53) Surat Keputusan Penyesuaian Jabatan bagi PNS yang Menduduki Jabatan

Fungsional Tertentu;

54) Surat Keputusan Pengangkatan PNS dalam Pangkat Lokal;

55) Hasil Pendataan Ulang PNS Juli 2003;

56) Surat Keputusan Konversi NIP;

57) Surat Keputusan Meninggal Dunia;

58) Surat Keputusan Pemberhentian;

59) Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Pengabdian; dan

60) Surat Keputusan Pensiun.

Page 27: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

26

Prosedur Pencatatan Dokumen Kepegawaian PNS

Adapun Pelaksanaan kegiatan pencatatan dokumen kepegawaian PNS yang disimpan

dalam bentuk dokumen fisik, meliputi pemeriksaan (verifikasi) dan validasi.

a) Pemeriksaan (verifikasi) dokumen kepegawaian PNS

Verifikator melaksanakan kegiatan menerima, menyortir, menge-lompokkan

perjenis dokumen pertahun lahir, mencocokkan dokumen dengan database;

Mendistribusikan dokumen kepegawaian kepada Pengelola Tata Naskah; dan

Membuat laporan.

b) Validasi dokumen kepegawaian PNS

Pengelola Tata Naskah melaksanakan kegiatan menerima, menyortir dan

mengelompokkan dokumen kepegawaian pertahun lahir, meneliti, mencatat

jenis mutasi kepegawaian ke dalam Daftar Isi dan Kartu Induk, serta

memasukkan dokumen kepegawaian ke dalam sampul bening dan sampul tata

naskah; dan

Melaporkan permasalahan dokumen kepegawaian kepada atasannya.

Prosedur Penyimpanan Tata Naskah Kepegawaian PNS

Kegiatan penyimpanan Tata Naskah Kepegawaian PNS meliputi :

a) Memberikan label pada lemari penyimpanan tata naskah dan sampul tata naskah

sesuai dengan urutan NIP;

b) Dalam menyusun tata naskah sesuai dengan urutan NIP, diatur sebagai berikut:

disusun menurut tahun, bulan, dan tanggal lahir;

apabila terdapat PNS yang tahun, bulan, dan tanggal lahirnya sama, maka

disusun menurut tahun dan bulan pengangkatan (TMT CPNS/PNS);

apabila terdapat PNS yang tahun, bulan, dan tanggal lahir, serta tahun dan bulan

pengangkatan (TMT CPNS/PNS) sama, maka disusun menurut jenis kelamin;

dan

apabila terdapat PNS yang tahun, bulan, dan tanggal lahir, tahun dan bulan

pengangkatan (TMT CPNS/PNS), serta jenis kelaminnya sama, maka disusun

menurut nomor urut NIP PNS yang bersangkutan.

c) Menyimpan tata naskah ke dalam lemari penyimpanan tata naskah sesuai dengan

urutan NIP; dan

d) Membuat laporan.

Page 28: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

27

Prosedur Pemeliharaan Tata Naskah Kepegawaian PNS

Arsip dokumen kepegawaian PNS sebagai aset sejarah perjalanan karir seorang PNS

perlu dipelihara baik secara nilai guna maupun memperpanjang usia dokumen

kepegawaian serta pengendalian jumlah tata naskah.

a) Pemeliharaan nilai guna :

Pengelola tata naskah secara berkala melakukan inventarisasi dan rasionalisasi

isi tata naskah kepegawaian PNS sesuai dengan jadwal retensi arsip;

Dalam hal terjadi mutasi pindah wilayah kerja di lingkungan Kanreg BKN,

BKD Kab/Kota/Provinsi, maka tata naskah kepegawaian PNS yang

bersangkutan dipindahkan ke Kanreg BKN, BKD Kab/Kota/Provinsi sesuai

dengan unit kerja yang baru oleh unit pengelola tata naskah yang lama.

Melaporkan hasil inventarisasi dan rasionalisasi kepada atasannya; dan

Membuat laporan.

b) Memperpanjang usia dokumen dilakukan oleh pengelola tata naskah/unit kerja

terkait dengan cara:

Mengatur suhu ruangan antara 180

- 210

C;

Memberikan penerangan yang cukup;

Membersihkan debu pada rak lemari dengan vacuum cleaner;

Ditiap-tiap rak lemari diberi kapur barus secukupnya;

Melakukan penyemprotan bahan kimia pembrantas serangga /fumigasi secara

berkala; dan

Membersihkan dan mengganti sarana penyimpanan yang rusak.

c) Pengendalian Tata Naskah Kepegawaian PNS:

Pengelola tata naskah mengendalikan jumlah tata naskah yang dikelola secara

berkala dengan berpedoman pada listing;

Mengendalikan katalog peminjaman dan pengembalian tata naskah; dan

Membuat laporan.

Page 29: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

28

Prosedur Pelayanan Informasi Dokumen Kepegawaian PNS

Dalam memberikan pelayanan kepada PNS dan pejabat Pembina kepegawaian serta

instansi terkait sebagai pengguna informasi kepegawaian perlu memperhatikan tata cara

peminjaman dan pengembalian tata naskah sebagai berikut:

a) Peminjaman

Unit kerja yang membutuhkan informasi kepegawaian berkaitan dengan Tata

Naskah Kepegawaian PNS harus mengajukan dan mengisi Formulir

Peminjaman Tata Naskah Kepegawaian PNS rangkap 3 (tiga) sesuai dengan

dokumen kepegawaian yang diperlukan dan ditandangani oleh pejabat yang

diberi kewenangan yang dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam

Anak Lampiran 1 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Unit kerja pengelola Tata Naskah Kepegawaian PNS menerima, menyetujui

formulir peminjaman Tata Naskah Kepegawaian PNS, 1 (satu) rangkap

disimpan oleh pejabat yang diberi kewenangan yang meminjamkan, 1 (satu)

rangkap diserahkan kepada pengelola tata naskah dan 1 (satu) rangkap

diserahkan beserta dokumen kepegawaian sesuai dengan kebutuhan kepada

unit kerja peminjam;

Jangka waktu peminjaman paling lama 5 (lima) hari kerja; dan

Khusus Instansi diluar Instansi pengelola Tata Naskah kepegawaian PNS yang

membutuhkan informasi dokumen kepegawaian yang ada di dalam tata naskah

kepegawaian PNS harus mengajukan surat permintaan kepada instansi

pengelola Tata Naskah kepegawaian PNS, kemudian instansi pengelola tata

naskah memberikan foto kopi dokumen kepegawaian sesuai yang dibutuhkan.

b) Pengembalian tata naskah yang dipinjam

Instansi/unit kerja peminjam setelah jangka waktu peminjaman telah habis,

wajib untuk mengembalikan dokumen tata naskah kepada pengelola tata

naskah, apabila dokumen tata naskah masih diperlukan dapat mengajukan

perpanjangan waktu selama 5 (lima) hari kerja;

Unit kerja pengelola Tata Naskah Kepegawaian PNS wajib mengingatkan

kepada instansi/unit kerja peminjam bahwa jangka waktu peminjaman telah

habis; dan

Page 30: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

29

Unit kerja pengelola Tata Naskah Kepegawaian PNS mengembalikan dokumen

kepegawaian sesuai dengan tata letak tata naskah sesuai dengan urutan NIP,

dan mencatat pada buku pengendalian.

c) Sarana dan prasarana penyimpanan

Ruangan penyimpanan dengan luas dan kekuatan sesuai dengan kebutuhan;

Lemari penyimpanan tata naskah kepegawaian yang digunakan adalah lemari

yang aman, mudah untuk menyimpan, dan cepat menemukan kembali tata

naskah atau dapat menggunakan contoh sebagaimana tersebut dalam Anak

Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Sampul tata naskah dibuat dari bahan yang kuat sebagai pelindung tata naskah

atau dapat menggunakan contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran

3 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Sampul plastik bening yang kuat dan tahan air untuk menyimpan dokumen atau

dapat menggunakan contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 4

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Kartu Induk dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak

Lampiran 5 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Daftar Isi dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 6

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Katalog peminjaman;

Masker;

Sarung tangan;

Personal Computer;

Printer;

Vacuum cleaner; dan

peralatan lain yang diperlukan.

Page 31: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

30

PENGELOLAAN TATA NASKAH DALAM BENTUK IMAGE DOCUMENT.

Jenis Dokumen Kepegawaian PNS yang dipindai, meliputi :

1) Nota Persetujuan/Pertimbangan NIP Calon PNS/PNS/Nota Persetujuan Teknis

Pengalihan Status menjadi PNS;

2) Ijazah yang digunakan sebagai dasar pengangkatan menjadi Calon PNS/PNS dan

Ijazah terakhir yang diperoleh dari Peningkatan Pendidikan;

3) Daftar Riwayat Hidup (DRH);

4) Keputusan Pengangkatan Calon PNS;

5) Keputusan Pengangkatan PNS;

6) Keputusan Penetapan Perubahan Data Dasar (Nama,Tahun,Bulan dan tanggal lahir,

TMT Calon PNS/PNS dan jenis kelamin);

7) Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir;

8) Keputusan Pengangkatan dalam jabatan terakhir;

9) Keputusan Pembebasan/Pemberhentian dari jabatan organik/ Pegawai Negeri; dan

10) Keputusan Pengangkatan/Pemberhentian sebagai Pejabat Negara.

Prosedur Pemindaian Dokumen Kepegawaian PNS meliputi kegiatan:

a. Tahap pra-scanning

Pengelola tata naskah melaksanakan kegiatan :

Mengeluarkan dan mengelompokkan jenis dokumen kepegawaian sesuai

urutan NIP dari lemari/tempat penyimpanan;

Mengisi Formulir Pengendalian Dokumen Scanning sesuai dengan jenis

dokumen kepegawaian dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam

Anak Lampiran 7 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Menandatangani Formulir Pengendalian Scanning;

Mengirimkan dokumen kepegawaian kepada petugas scanning; dan

Membuat laporan.

b. Tahap scanning

Petugas scanning melaksanakan kegiatan :

Menerima dan menandatangani bukti pengiriman dokumen;

Memindai dokumen yang telah dikelompokan;

Page 32: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

31

Melakukan scanning dokumen dengan menggunakan aplikasi yang tata

caranya dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 8

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini;

Memberikan nama jenis dokumen pada image document hasil perekaman

sesuai dengan format penamaan jenis dokumen;

Mengendalikan jenis dokumen yang telah discan dalam formulir

pengendalian;

Menandatangani formulir pengendalian;

Mengembalikan dokumen yang telah di scanning ke pengelola tata naskah;

dan

Membuat laporan.

c. Tahap pasca scanning

Pengelola tata naskah melaksanakan kegiatan :

Menerima, memeriksa jumlah dokumen kepegawaian dari petugas scanning;

Memasukkan dokumen kepegawaian sesuai dengan urutan NIP kedalam

lemari/tempat penyimpanan tata naskah;

Membuat laporan.

Prosedur penyimpanan dokumen kepegawaian

Dokumen kepegawaian elektronik otomatis telah tersimpan secara terpusat pada

database image saat pemindaian dokumen dilakukan.

Prosedur pemeliharaan Tata Naskah Kepegawaian PNS

Untuk mengatur penggunaan database image digunakan sistem manajemen dokumen

dengan menggunakan aplikasi sebagai berikut:

a) Pencarian dokumen;

b) Mengubah metadata dokumen;

c) Menghapus dokumen;

d) Memindahkan dokumen;

e) Pengelolaan jenis dokumen;

f) Riwayat aktifitas dokumen elektronik;

g) Pengelolaan dokumen; dan

h) Peminjaman dokumen.

Page 33: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

32

Tata cara penggunaan Aplikasi DMS dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam

Anak Lampiran 9 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun 2011.

Pelayanan Informasi Tata Naskah Kepegawaian PNS

Pelayanan informasi Tata Naskah Kepegawaian PNS dalam bentuk image document

dapat dilakukan melalui jaringan internet. Tampilan data elektronik yang dapat disajikan

antara lain:

a) data/dokumen kepegawaian;

b) legalisasi dokumen kepegawaian sesuai dengan dokumen yang tersimpan dalam tata

naskah; dan

c) menyajikan informasi Tata Naskah Kepegawaian PNS dengan menggunakan

aplikasi yang dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran

10 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.

Sarana dan prasarana penyimpanan terdiri dari :

1) Personal Computer dengan spesifikasi minimal dapat menggunakan contoh

sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 11 Peraturan Kepala Badan

Kepegawaian Negara ini;

2) Printer dengan spesifikasi minimal dapat menggunakan contoh sebagaimana

tersebut dalam Anak Lampiran 12 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

ini;

3) Scanner dengan spesifikasi minimal yang dapat menggunakan contoh sebagaimana

tersebut dalam Anak Lampiran 13 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

ini;

4) Barcode reader dengan spesifikasi minimal yang dapat menggunakan contoh

sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 14 Peraturan Kepala Badan

Kepegawaian Negara .

5) Server dengan spesifikasi minimal yang dapat menggunakan contoh sebagaimana

tersebut dalam Anak Lampiran 15 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

ini;

6) Switch/Hub

7) Kabel data;

8) USB;

9) External Disk;

Page 34: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

33

10) Aplikasi;

11) Kertas; dan

12) Toner.

F. Rangkuman

Salah satu tujuan dari pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil

adalah sebagai upaya terwujudnya system informasi kepegawaian yang terintegrasi

secara nasional dan pelayanan informasi kepegawaian secara efisien dan efektif. Ruang

lingkup pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil ini meliputi

pengelolaan tata naskah dalam bentuk dokumen fisik dan pengelolaan tata naskah dalam

bentuk image document.

Sementara itu dalam pengelolaanya pejabat yang bertanggungjawab dalam kegiatan ini

harus berpedoman pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun

2011 tentang Pedoman Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil.

Page 35: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

34

BAB III

MUTASI KEPEGAWAIAN

Indikator keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat

diharapkan mengerti jenis-jenis mutasi kepegawaian.

A. Pengertian Mutasi

Perkembangan organisasi dan perubahan karier Pegawai Negeri Sipil mengakibatkan

perubahan status kepegawaian seseorang. Perubahan status ini biasa ditandai dengan

Mutasi sebagai usaha menempatkan pegawai pada pekerjaan dan jabatan yang sesuai

dengan kecakapan dan kemampuannya (the right an in the right place).

Seleksi dalam penempatan selama ini belum tentu dapat menjamin sepenuhnya

bahwa akan diperoleh orang yang tepat pada tempat yang tepat, untuk itu agar

diperhatikan beberapa alasan dalam pelaksanaan mutasi ini antara lain adalah dengan

memperhatikan kemampuan kerja, rasa tanggungjawab, kesenangan dan sebagainya.

Agar mutasi yang dilaksanakan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi maka perlu

adanya evaluasi pada setiap pegawai secara terus menerus dan objektif, sehingga dengan

mutasi akan diperoleh hasil yang lebih baik dalam pembinaan pegawai. Apalagi jika hal

ini didasari pada pandangan bahwa mutasi sebagai langkah untuk meningkatkan

semangat dan kegairahan bekerja yang bersifat rutin sehingga dapat menimbulkan

kebosanan.

Pengertian mutasi dari sudut kepegawaian adalah segala perubahan mengenai

seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), seperti pengangkatan, pemindahan,

pemberhentian, pemensiunan, perubahan susunan keluarga, dan lain-lain.

Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil dinyatakan bahwa Mutasi kepegawaian adalah

segala perubahan mengenai data Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil yang

berkaitan dengan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, pemensiunan dan

perubahan susunan keluarga serta perubahan lain di bidang kepegawaian.

Terkait dengan hal tersebut mutasi juga termasuk pemindahan pegawai dari atau ke

Instansi di lingkungan Pemerintahan termasuk :

1. Pemindahan antar Kabupaten/ Kota dalam satu Provinsi.

Page 36: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

35

2. Pemindahan dari Kabupaten / Kota ke Provinsi atau sebaliknya

3. Pemindahan antar Kabupaten kota luar Provinsi

4. Pemindahan dari Kabupaten / Kota atau Propinsi ke Pusat atau sebaliknya ;

5. Pemindahan antar unit kerja dalam satu organisasi.

Mutasi atau pemindahan pegawai ini dapat terjadi karena dua hal yaitu Keinginan

pegawai itu sendiri, misalnya: Pegawai yang bersangkutan merasa tidak sesuai dengan

bidang tugasnya atau jabatannya dan/atau dikarenakan kebutuhan organisasi seperti

rotasi, promosi atau hukuman.

Hal ini sejalan dengan pasal 73 Undang-undang Aparatur Sipil Negara dinyatakan antara

lain sebagai berikut :

a) Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar-

Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat

dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar

negeri. Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah ini dilakukan oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian.

b) Mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh gubernur

setelah memperoleh pertimbangan kepala BKN.

c) Mutasi PNS antar kabupaten/kota antar provinsi, dan antar provinsi ditetapkan oleh

menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri setelah

memperoleh pertimbangan kepala BKN.

d) Mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan

oleh kepala BKN.

e) Mutasi PNS antar-Instansi Pusat ditetapkan oleh kepala BKN.

f) Dalam pelaksanaan mutasi ini agar diperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan.

Disamping itu Pembiayaan sebagai dampak dilakukannya mutasi PNS dibebankan

pada anggaran pendapatan dan belanja negara untuk Instansi Pusat dan anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk Instansi Daerah.

Undang-undang ASN ini memberikan pengertian mutasi terbatas pada perpindahan

lokasi kerja baik dalam maupun keluar instansi baik antar-Instansi Pusat, 1 (satu)

Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke

perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri.

Page 37: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

36

Sedangkan dalam bahasan modul ini pengertian mutasi akan disinggung dari aspek

adminsitrasi yaitu tujuan, jenis-jenis mutasi kepegawaian, dan syarat-syaratnya dalam

rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil.

B. Tujuan Mutasi

Ditinjau dari tujuannya mutasi adalah :

1. Sebagai upaya meningkatkan prestasi (production transfer) karena kinerja ditempat

terdahulu menurun.

2. Sebagai upaya menggantikan pegawai yang berhenti dalam posisi yang sama yang

dipangku sebelumnya (Replacement transfer).

3. Sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam posisi jabatan

yang lama dengan jabatan yang baru (Versality Transfer).

4. Shift transfer yaitu mutasi dalam jabatan yang sama, tetapi berbeda shift, misalnya

shift A malam ke shift B (siang).

5. Remedial transfer yaitu mutasi pegawai ke bagian mana saja untuk memupuk dan

memperbaiki kerjasama antar pegawai.

6. Temporary transfer yaitu mutasi yang bersifat sementara untuk menggantikan

pegawai yang berhalangan.

Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan mutasi adalah untuk menempatkan orang

yang tepat pada tempat yang tepat (the right man in the right place) dan untuk

meningkatkan semangat serta kegairahan dalam bekerja.

Ada 3 sistem yang menjadi dasar pelaksanaan mutasi pegawai menurut H. Malayu S.P.

Hasibuan (2008 : 103) yaitu :

a) Seniority System

Adalah mutasi yang didasarkan atau landasan masa kerja, usia, dan pengalaman kerja

dari pegawai yang bersangkutan. Sistem mutasi ini tidak objektif karena kecakapan

orang yang dimutasikan berdasarkan senioritas belum tentu mampu menduduki

jabatan yang baru.

b) Spoil System

Adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem mutasi ini kurang

baik karena didasarkan atas pertimbangan suka atau tidak suka.

Page 38: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

37

c) Merit System

Adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, objektif

dan hasil prestasi kerja. Merit system ini merupakan dasar mutasi yang baik karena :

1) Output dan produktivitas kerja meningkat.

2) Semangat kerja meningkat.

3) Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun.

4) Absensi karyawan semakin baik.

5) Disiplin karyawan semakin baik.

6) Jumlah kecelakaan akan menurun.

C. Jenis-jenis Mutasi Kepegawaian

Undang-undang tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan antara lain Pegawai

Negeri Sipil adalah warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat tertentu dan

diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan. Untuk itu kepadanya diberikan Nomor Induk Pegawai

secara Nasional.

Menurut Undang-undang ASN ini, bahwa yang termasuk pegawai pegawai negeri

sipil adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan

diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan satu peraturan perundang-

undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku

Dengan demikian setiap warga Negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama

untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi persyaratan tersebut. Sebagai

pegawai ASN pengembangan karirnya dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,

penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah dengan mempertimbangkan

integritas dan moralitas. Untuk itu kepadanya harus dilakukan pembinaan secara terus

menerus baik dari sisi administrative maupun integritas dan moral.

Salah satu bentuk dari pengembangan terhadap pegawai negeri sipil adalah mutasi

kepegawaian sebagai penjelmaan/ perwujudan dari dianamika organisasi yang dijadikan

sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan organisasi.

Adapun jenis-jenis mutasi dibidang kepegawaian antara lain adalah sebagai berikut :

1. Mutasi Cuti Luar Tanggungan Negara

Page 39: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

38

2. Mutasi CPNS

3. Mutasi Diklat

4. Mutasi Hukuman

5. Mutasi Jabatan

6. Mutasi Keluarga

7. Mutasi Karpeg

8. Mutasi Pendidikan

9. Mutasi Penghargaan

10. Mutasi Pindah Wilayah Kerja

11. Mutasi Pemberhentian

12. Mutasi Pindah Instansi

13. Mutasi Peninjauan Masa Kerja

14. Mutasi Berita Acara Pengambilan Sumpah/ Janji PNS

15. Mutasi Kenaikan Pangkat

16. Mutasi Pensiun

17. Mutasi Pegawai Baru

Ditilik dari latar belakang yang mendasari terjadinya mutasi ini dapat dibedakan menjadi

2 hal yaitu mutasi yang disebabkan oleh alasan internal PNS seperti karena pelaksanaan

cuti dan perkawinan serta karena alasan yang disebabkan oleh kegiatan manajemen

yang dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

D. Rangkuman

Mutasi adalah usaha menempatkan pegawai pada pekerjaan dan jabatan yang sesuai

mutasi dan promosi dengan kecakapan dan kemampuannya.

Beberapa alasan, antara lain : kemempuan kerja, rasa tanggung jawab kesengan dan

sebagainya. Agar mutasi yang dilaksanakan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi

maka perlu adanya evaluasi pada setiap pekerja terus-menerus secara obyektif.

Mutasi atau pemindahan pegawai dapat terjadi karena dua hal yaitu:

1. Keinginan pegawai itu sendiri, misalnya:

a. Pegawai yang bersangkutan merasa tidak sesuai dengan bidang tugasnya atau

jabatannya.

b. Pegawai yang bersangkutan merasa tidak sesuai dengan teman sekerjanya atau

dengan atasannya

Page 40: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

39

c. Pegawai yang bersangkutan merasa bahwa tempat atau lingkungan keja tidak

sesuai dengan kondisi fisik atau keinginannya.

2. Keinginan perusahaan, dengan tujuan ;

a. Perusahaan ingin menunjukkan kepada pegawai yang bersangkutan bahwa mutasi

bukan hukuman melainkan upaya yntuk menjamin kelangsungan hidup pekerjaan

pegawai.

b. Perusahaan ingin meyakinkan pegawai bahwa ia tidak akan diberhentikan karena

kekurangmampuan atau kekurangcakapan pegawai yang bersangkutan.

c. Perusahaan ingin menghindari rasa jenuh pegawai pada jenis pekerjaan, jabatan

maupun tempat kerja yang sama.

Mutasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Mutasi biasa adalah mutasi atau pemindahan pegawai tanpa diikuti kenaikan jabatan.

Mutasi ini dilakukan dengan tujuan :

a. Memenuhi keinginan pegawai yang bersangkutan

b. Memenuhi kekurangan tenaga di unit/bagian lain

c. Menempatkan pegawai sesuai dengan kecakapan, kemempuan dan bidangnya.

2. Mutasi promosi adalah mutasi yang diikuti dengan kenaikan jabatan. Tugas dan

tanggung jawab seorang pegawai yang mendapat mutasi ini bertambah besar. Mutasi

ini dilakukan dengan tujuan ;

a. Mengisi suatu formasi jabatan dengan mengambil sumber tenaga dari dalam

b. Membina karier pegawai

c. Mengembangkan kemampuan pegawai.

Macam-Macam Mutasi

Ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi :

1. Production transfer yaitu mutasi dalam jabatan yang sama karena produksi di tempat

terdahulu menurun.

2. Replacement transfer yaitu mutasi dari jabatan yang sudah lama dipegang ke jabatan

yang sama di unit/bagian lain, untuk menggantikan pegawai yang belum lama bekerja

atau pegawai yang diberhentikan.

3. Versatility transfer yaitu mutasi dari jabatan yang satu ke jabatan yang lain untuk

menambah pengetahuan pegawai yang bersangkutan

Page 41: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

40

4. Shift transfer yaitu mutasi dalam jabatan yang sama, tetapi berbeda shift, misalnya

shift A (malam) ke shift B (siang).

5. Remedial transfer yaitu mutasi pegawai ke bagian mana saja, dengan tujuan untuk

memupuk atau untuk memperbaiki kerjasama antar pegawai.

Ditinjau dari masa kerja Pegawai

1. Temporary transfer yaitu mutasi yang bersifat sementara untuk menggantikan

pegawai yang berhalangan.

2. Permanent transfer yaitu mutasi yang bersifat tetap.

Adapun tujuan diadakan mutasi adalah:

1. Menempatkan orang tepat pada tempat tepat ( the right man in the right place)

2. Mutasi sebagai langkah meningkatkan semangat dan kegairahan kerja

3. Mutasi untuk dapat saling menggantikan

Page 42: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

41

BAB IV

JENIS-JENIS MUTASI KEPEGAWAIAN

DAN PERSYARATANNYA

Indikator keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat

diharapkan dapat menjelaskan Persyaratan berbagai jenis mutasi.

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

disebutkan, setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1

(satu) Instansi Pusat, antar Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar Instansi Daerah,

antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Kesatuan Republik

Indonesia di luar negeri.

Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah dilakukan oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian; antar kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh Gubernur

setelah memperoleh pertimbangan kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN); antar

kabupaten/kota antar provinsi, dan antar provinsi ditetapkan oleh Menteri PAN-RB setelah

memperoleh pertimbangan kepala BKN; mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi

Pusat atau sebaliknya ditetapkan oleh Kepala BKN; dan mutasi PNS antar Instansi Pusat

ditetapkan oleh Kepala BKN.

Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan,”

sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 73 Ayat (7) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014.

Dari pengertian ini, dapat diasumsikan bahwa pelaksanaan mutasi di bidang

kepegawaian, lebih diarahkan untuk mencapai peningkatan kinerja secara efisien dan efektif

sebagai bagian dari usaha-usaha untuk mempercepat pencapaian tujuan, melalui penempatan

orang yang tepat pada tempat yang tepat (the right man in the right place), dengan tetap

mempertimbangkan aspek pembinaan bagi aparatur sipil negara yang mengarah pada prinsip

kesetiaan dan ketaatan pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah; menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 43: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

42

Karena demikian luas pengertian mutasi ini, maka dalam bahasan buku ini jenis-jenis mutasi

yang seringkali dialami dan dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil pada umumnya, maka

dalam pembahasannya dibatasi sebagai berikut :

A. Mutasi Cuti diluar Tanggungan Negara.

Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti

Pegawai Negeri Sipil, terdapat 6 jenis cuti antara lain adalah :

1. Cuti Tahunan

2. Cuti Sakit

3. Cuti Bersalin

4. Cuti Besar

5. Cuti Karena Alasan Penting, dan

6. Cuti diluar Tanggungan Negara.

Dasar Pelaksanaan Cuti diluar Tanggungan Negara juga tertuang didalam UU ASN

pasal 21 huruf b, disamping Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976, yang dalam

pelaksanaannya diatur dengan Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 01/SE/1977 Tentang

Permintaan dan Pemberian Cuti PNS.

Terdapat beberapa pengertian dan syarat yang harus dipahami dalam pelaksanaan Cuti

diluar Tanggungan Negara ini antara lain sebagai berikut :

1) CLTN bukan hak, oleh sebab itu permintaan CLTN dapat dikabulkan atau ditolak

oleh Pejabat yang berwenang memberikan cuti. Pertimbangan Pejabat yang

bersangkutan didasarkan untuk kepentingan dinas.

2) PNS yang bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus menerus, karena

alasan pribadi yang penting dan mendesak dapat diberikan CLTN untuk paling lama

3 (tiga) tahun. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang untuk paling lama 1(satu)

tahun apabila ada alasan yang penting untuk memperpanjangnya.

3) CLTN hanya dapat diberikan dengan SK Pejabat yang berwenang memberikan cuti

setelah mendapat persetujuan dari Kepala BKN.

4) Persetujuan tersebut dapat diajukan kepada BKN/ Kanreg yang penetapannya

ditandatangani pejabat serendahnya eselon III yang terkait.

5) Dalam pengajuan persetujuan tersebut melampirkan syarat-syarat yang diperlukan.

6) Cuti diluar tanggungan Negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun.

Page 44: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

43

7) Permintaan perpanjangan CLTN yang diajukan sekurang-kurangnya 3 bulan

sebelum CLTN berakhir.

8) PNS yang menjalankan CLTN dibebaskan dari jabatannya dan jabatan yang lowong

itu dengan segera dapat diisi.

9) Selama menjalankan CLTN tidak berhak menerima penghasilan dari Negara dan

tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS

10) PNS yang telah selesai menjalakan CLTN wajib melaporkan diri secara tertulis

kepada Pimpinan Instansi induknya .

11) Pimpinan instansi induk yang telah menerima laporan dari PNS yang telah selesai

menjalankan CLTN berkewajiban:

a) Menempatkan dan memperkerjakan kembali apabila ada lowongan dengan

terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Kepala BKN.

b) Apabila tidak ada lowongan, maka pimpinan isntansi induk melaporkan kepada

kepala BKN untuk kemungkinan disalurkan penempatannya pada instansi lain.

c) Apabila Kepala BKN tidak dapat menyalurkan penempatan PNS tersebut, maka

Kepala BKN memberitahukan kepada Pimpinan Instansi induk agar

memberhentikan PNS dengan hak-hak kepegawaian menurut peraturan

perundnag-undangan yang berlaku.

10) PNS yang tidak melaporkan diri kembali kepada instansi induknya setelah habis

masa menjalankan cuti diluar tanggungan Negara diberhentikan dengan hormat

sebagai PNS.

11) Khusus bagi CLTN untuk persalinan, berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a) Permintaan CLTN tidak dapat ditolak.

b) PNS yang menjalankan CLTN tidak dibebaskan dari jabatannya, atau dengan

kata lain, jabatannya tidak dapat diisi oleh orang lain.

c) Tidak memerlukan persetujuan Kepala BKN.

d) Lamanya cuti sama dengan lamanya cuti bersalin yakni 1 (satu) bulan sebelum

dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.

e) Selama menjalankan CLTN tersebut tidak menerima penghasilan dari Negara

dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS.

Page 45: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

44

12) Persyaratan Adminsitratif Pengajuan Cuti diluar Tanggungan Negara adalah sebagi

berikut :

a) Surat Pengantar dari Instansi

b) Fotocopy SK CPNS yang dilegalisir

c) Fotocopy SK terakhir yang dilegalisir

d) Surat ijin dari atasan langsung

e) Surat Keterangan/ alasan untuk menjalani CLTN

B. Mutasi Calon Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan ketentuan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22

Tahun 2007 tentang Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil dinyatakan antara lain bahwa

Setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil diberikan NIP yang

ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara dan berfungsi sebagai nomor

identitas serta digunakan dalam hal pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil, pelayanan

gaji; pelayanan pensiun; pelayanan asuransi sosial; pelayanan tabungan; pengelolaan

administrasi kepegawaian; dan pelayanan lain yang bermanfaat bagi Pegawai Negeri

Sipil.

NIP tersebut berlaku selama yang bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil,

pensiunan Pegawai Negeri Sipil, atau janda/dudanya. NIP berlaku juga bagi keluarga

yang menjadi tanggungan Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun serta orangtua

penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil yang tewas.

Pegawai Negeri Sipil yang pindah antar instansi pemerintah atau

diperbantukan/dipekerjakan atau ditugaskan kepada instansi lain tetap menggunakan NIP

yang telah ditetapkan bagi dirinya.

Pemberian NIP bagi Pegawai Negeri Sipil ini ditetapkan secara kolektif dengan

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara setelah melakukan Pendataan Ulang

Pegawai Negeri Sipil yang untuk selanjutnya disingkat PUPNS adalah pemutakhiran

data kepegawaian yang diselenggarakan oleh Pemerintah pada bulan Juli 2003.

Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil yang diangkat setelah berlakunya Peraturan

Kepala Badan Kepegawaian Negara seperti disebutkan diatas, NIP Calon Pegawai

Negeri Sipil ditetapkan bersamaan dengan permintaan penetapan NIP pengangkatannya

sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

Page 46: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

45

Pasal 63 dan 64, UU ASN menyatakan bahwa Calon PNS wajib menjalani masa

percobaan selama 1 (satu) tahun. Masa Percobaan tersebut dilaksanakan melalui proses

pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,

semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul

dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Calon Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil

harus lulus pendidikan dan pelatihan serta sehat jasmani dan rohani.

Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji

sebagai berikut :

"Demi Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah/berjanji: bahwa saya,

untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil, akan setia dan taat sepenuhnya kepada

Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara, dan

pemerintah; bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan

penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; bahwa saya, akan senantiasa

menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil,

serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya

sendiri, seseorang atau golongan; bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang

menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan; bahwa saya, akan

bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara".

1. Perlakuan terhadap Calon Pegawai Pegawai Negeri yang mengalami kecelakaan

karena dinas.

Bagi CPNS yang mengalami kecelakaan karena dinas maka diperlakukan hal-hal

sebagai berikut jika :

a. Tewas, diangkat menjadi PNS terhitung mulai tanggal 1 bulan ybs dinyatakan

tewas, diberikan KP Anumerta terhitung mulai tanggal yang bersangkutan

dinyatakan tewas dan diberhentikan sebagai PNS juga terhitung mulai tanggal

yang bersangkutan dinyatakan tewas.

b. Cacat, diangkat sebagai PNS terhitung mulai tanggal 1 bulan surat keterangan

Tim Penguji Kesehatan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak dapat

bekerja pada semua jabatan negeri, diberikan Kenaikan Pangkat Pengabdian

Page 47: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

46

terhitung mulai tanggal dinyatakan cacat karena dinas dan tidak bisa lagi bekerja

pada semua jabatan negeri dan diberhentikan pada akhir bulan.

Keputusan tentang Pemberhentian ini ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian

Negara berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

Persyaratan Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil / Calon

Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan cacat karena dinas :

1. Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri

Sipil/Pegawai Negeri Sipil;

2. Salinan/foto copy sah surat keputusan dalam pangkat terakhir;

3. Berita Acara dari Pejabat yang berwajib tentang kejadian kecelakaan;

4. Salinan/foto copy sah surat perintah penugasan, atau surat keterangan yang

menerangkan bahwa calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil tersebut

mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugas kedinasan, dibuat menurut

contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-r;

5. Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada pejabat

pembina kepegawaian yang bersangkutan tentang peristiwa yang mengakibatkan

Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan cacat;

6. Surat keterangan Tim Penguji Kesehatan yang menyatakan jenis cacat yang

diderita oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dan tidak dapat bekerja lagi

untuk semua jabatan negeri.

2. Pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil

Calon PNS diberhentikan dengan hormat, bila :

a) mengajukan permohonan berhenti

b) tidak memenuhi syarat kesehatan

c) tidak lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan

d) tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan tugas

e) menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu

lingkungan pekerjaan

f) dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang

g) menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik dan telah mengajukan surat

permohonan berhenti secara tertulis kepada pejabat pembina kepegawaian .

Page 48: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

47

h) 1 (satu) bulan setelah diterimanya keputusan pengangkatan Calon PNS tidak

melapor dan melaksanakan tugas, kecuali bukan karena kesalahan yang

bersangkutan.

Calon PNS diberhentikan tidak dengan hormat, apabila :

a) Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang

tidak benar.

Yang dimaksud keterangan atau bukti yang tidak benar dalam ketentuan ini

adalah apabila keterangan tersebut mengakibatkan kerugian pada negara atau

setelah diketahui kebenarannya seharusnya tidak memenuhi syarat untuk

diangkat sebagai Calon PNS.

b) Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah

mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena dengan sengaja melakukan

sesuatu tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan/

tugasnya;

c) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat;

d) Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik tanpa mengajukan surat

permohonan berhenti secara tertulis kepada pejabat pembina kepegawaian.

C. Mutasi Kartu Pegawai

Kartu Pegawai Negeri Sipil adalah Identitas Pegawai Negeri Sipil yang berlaku selama

yang bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil. Tujuan ditetapkan Karpeg adalah

untuk memberikan jaminan pada pemegang bahwa pemegangnya adalah seorang

Pegawai Negeri Sipil. Disamping itu Karpeg Sebagai identitas juga berguna sebagai

Kartu Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil, dan keperluan administrasi kepagawaian

lainnya seperti Kenaikan pangkat, Pensiun dan lain-lain.

Syarat-syarat yang harus dilengkapi PNS untuk mendapatkan KARPEG antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Surat Pengantar Dari Instansi (Penetapan Karpeg tidak boleh berlaku surut).

2. Fotocopy SK CPNS (rangkap 2)

3. Fotocopy SK PNS (rangkap 2)

4. Fotocopy Sertifikat Diklat Prajabatan (rangkap 2) yang mencantumkan antara lain

Nomor dan Tanggal STTPL

Page 49: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

48

5. Nomor dan tanggal Pengujian Kesehatan

6. Masa Percobaan sebagai PNS tidak boleh kurang dari 1 (satu) tahun, bila lebih dari

2 (dua) tahun harus tercantum nomor persetujuan dari Kepala BKN.

7. Surat Keterangan dari Kepolisian untuk Karpeg pengganti bagi Karpeg yang

hilang.bersangkutan.

8. Melampirkan Karpeg yang rusak bagi permintaan Karpeg Pengganti karena rusak.

9. Persyaratan yang berupa fotocopy harus dilegalisisr oleh Pimpinan Instansi Pegawai

yang bersangkutan.

10. Pasphoto (hitam-putih) Ukuran 2×3 cm sebanyak 2 (dua) lembar

Dasar Penetapan Karpeg ini diatur dalam :

a) Keputusan Ka.BAKN Nomor 01/KEP/1994 Tanggal 07 Januari 1994

b) Surat Keputusan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 066 /

KEP 1974 tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil;

c) Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Administrasi

Kepegawaian Negara Nomor 217 Tahun 1974. tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil;

d) Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 01/SE/1975 tanggal 09 Januari 1975 tentang

Petunjuk penetapan, Penggunaan Nomor Induk PNS dan Kartu Pegawai.

Tabel 1

Contoh Prosedur/Mekanisme Pengurusan Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG)

Page 50: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

49

D. Mutasi Peninjauan Masa Kerja Kerja

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)/Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki

pengalaman kerja pada pemerintah/swasta yang berbadan hukum yang belum di

perhitungkan sebagai masa kerja golongan dapat ditinjau/diperhitungkan untuk

penetapan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Syarat-syarat :

1. Status sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) /Pegawai Negeri Sipil (PNS).

2. Melampirkan fotocopi Karpeg.

3. Memiliki pengalaman kerja yang diperoleh dari pemerintah diperhitungkan penuh,

sedangkan pengalaman kerja yang diperoleh dari swasta diperhitungkan 1/2 (satu

per dua) sebanyak-banyaknya 8 tahun.

4. Daftar Riwayat Hidup/Daftar Riwayat Pekerjaan.

5. Salinan Sah STTB/Ijazah/Diploma/Akta yang dapat digunakan pada saat bekerja

dipemerintah/swasta.

6. Salinan sah Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS).

7. Salinan sah Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian sebagai bukti

pengalaman kerja yang diperoleh.

8. Salinan sah Surat Keputusan Pengangkatan dalam pangkat terakhir.

9. Pengalaman kerja yang didapat dari Swasta yang dapat diperhitungkan menjadi

masa kerja golongan adalah pengalaman kerja yang diperoleh dari swasta yang

berbadan hukum.

10. Pengalaman kerja tersebut didapat secara terus menerus tanpa terputus.

Pengalaman kerja yang dapat diperhitungkan sebagai masa kerja golongan gaji

adalah pengalaman bekerja yang dapat dibuktikan dengan surat keputusan dari pejabat

yang berwenang dan belum pernah diperhitungkan sebagai masa kerja golongan gaji.

Peninjauan Masa Kerja yang diperoleh dari Masa Bakti Veteran dan masa kerja sebagai

penghargaan dalam perjuangan.

Persyaratan :

1. Status sebagai CPNS/PNS.

2. CPNS/PNS yang bersangkutan dinyatakan sebagai pejuang bagi Negara Republik

Indonesia.

Page 51: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

50

3. Bagi masa bakti veteran yang diajukan untuk diperhitungkan 2 kali, hanya dapat

diperhitungkan apabila telah melalui Heregestrasi yang dilakukan

Baminvet/Pucatsatnas.

4. Masa bakti yang dapat diperhitungkan 2 kali : Masa bakti veteran perjuangan

kemerdekaan antara tanggal 17 Agustus 1945 s.d 27 Desember 1949 (maksimal 4 thn

4 bln x 2 = 8 thn 8 bln) .

Masa perjuangan integrasi dan selama menjadi pegawai pada Pemerintah sementara

Timor Timur yaitu pada mulai tanggal 1 Juli 1974 s.d 31 Juli 1976 (maksimal 2 thn 3

bln x 2 = 4 thn 6 bln

E. Mutasi Pensiun

1. Pensiun Pegawai.

Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 1979 tentang

Pemberhentian Pegawai negeri Sipil, terdapat 8 alasan yang digunakan untuk

pemberhentian antara lain adalah sebagai berikut :

a) Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri

b) Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun

c) Pembehentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi

d) Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran/Tindak/Penyelewengan

e) Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani Atau Rohani

f) Pemberhentian Karena Meninggalkan Tugas

g) Pemberhentian Karena Meninggal Dunia Atau Hilang

h) Pemberhentian karena hal-hal lain.

Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat setelah memenuhi syarat-

syarat diberikan Pensiun sebagai Penghargaan atas jasa-jasanya selama bertahun-

tahun mengabdikan dirinya pada dinas pemerintah.

Berikut disampaikan syarat-syarat untuk penetapan pensiun pegawai :

1) DPCP

2) Foto copy SK pertama di legalisir

3) Foto copy SK terakhir Di legalisir

4) Pas Foto 4 x 6 (5 lembar)

5) Foto copy surat nikah dilegalisir

6) Foto copy akte kelahiran anak di legalisir

Page 52: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

51

7) Foto copy KARPEG

2. Pensiun Janda/ Duda

Pensiun Janda/ duda yang tewas.

Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan usul pensiun janda/duda dari PNS yang tewas dengan melampirkan :

1) Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) yang ditandatangai oleh isteri/suami/anak/orangtua.

2) Surat Keterangan janda/duda dari Kepala Kelurahan

3) Daftar susunan keluarga.

4) Akta/ surat nikah.

5) Akta kelahiran anak-anaknya.

6) Alamat sebelum dan sesudah pensiun.

7) Pas photo suami/ isteri dari PNS yang tewas ukuran 4 X 6 cm sebanyak 5 lembar. Apabila suami/isteri dari PNS yang tewas juga sudah

meninggal namun masih mempunya anak yang berhak menerima pensiun maka dilampirkanm pas photo anak tersebut.

8) Surat Keputusan sementara dari pejabat yang berwenang tentang tewasnya

9) Laporan dari pimpinan unit kerjanya tentang peristiwa yang mengakibatkan PNS tersebut tewas.

10) Surat keterangan kronologi kejadian dari pejabat yang berwenang hingga PNS tersebut tewas.

11) Visum et Repertum dari dokter Rumah Sakit.

3. Pensiun Janda/Duda dari PNS yang meninggal Dunia.

Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan usul pensiun janda/duda dari PNS yang meninggal dunia bersamaan dengan usul kenaikan pangkat

pengabdian dengan melampirkan :

1) Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) yang ditandatangai oleh isteri/suami/anak/orangtua.

2) Salinan/foto copy sah surat keputusan pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS

3) Salinan/foto copy sah surat keputusan kenaikan pangkat terakhir

4) Surat keteragan kematian dari kepala kelurahan/desa/camat.

5) Daftar susunan keluarga.

6) Akta/ surat nikah.

7) Akta kelahiran anak-anaknya.

8) Surat keterangan janda/duda dari kepala kelurahan/desa/camat.

9) Alamat sebelum dan sesudah pensiun.

4. Pensiun Janda/ duda dari Pensiunan PNS yang meninggal dunia.

Kepala Kantor Cabang PT. Taspen (Persero) menyampaikan usul pensiun

janda/duda dari Pensiunan PNS yang meninggal dunia dengan

Page 53: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

52

melampirkan persyaratan sebagai berikut :

1) Salinan/foto copy sah SK Pensiun dari Pensiunan PNS yang bersangkutan.

2) Surat Keterangan kematian dari Kepala Lurah/Desa/Camat.

3) Pas photo suami/ isteri dari PNS yang meninggal dunia ukuran 4 X 6 cm sebanyak 5 lembar. Apabila suami/isteri daari PNS juga sudah

meninggal namun masih mempunya anak yang berhak menerima pensiun maka dilampirkanm pas photo anak tersebut.

4) Akta/surat nikah.

5) Akta kelahiran anak-anaknya.

6) Surat keterangan janda/duda dari kepala lurah/desa/camat.

Prosedur Pelayanan Pensiun

Berkas yang harus dilampirkan sebagai syarat untuk pensiun bagi PNS yang mencapai

Batas Usia Pensiun

No. Berkas Keterangan

1 Foto Copy SK CPNS / SK Pengangkatan I Untuk menghitung MKP

2 Foto Cpy SK Kenaikan Pengkat Terakhir Untuk menghitung MKG

3 Foto Copy Akta Perkawinan/ Surat Nikah Dicantumkan di SK

4 Foto Copy Akta Kelahiran Anak Dicantumkan di SK

5 Pas Photo 4 X 6 sebanyak 5 lembar Ditempel di SK

6 DP 3 Tahun terakhir Sebagai Syarat KPP

7 Surat Pernyataan Tidak Pernah Dijatuhi

Hukuman Disiplin Berat atau Sedang dibuat

oleh instansi

Sebagai Syarat KPP

8 Alamat Sebelum dan Sesudah Pensiun Dicantumkan di SK

9 Foto Copy Daftar Susunan Keluarga Dicantumkan di SK

10. Foto Copy SK PMK jika pernah dilakukan

Peninjauan terhadap masa kerjanya

Untuk menghitung MKG

dan MKP

Kewenangan Penetapan Pensiun

1. BUP dan Meninggal Dunia 1. Gol IV/b kebawah oleh

Kanreg BKN

2. Gol IV/c keatas oleh

Presiden dengan Pertek

Ka.BKN

2. Cacat Karena Dinas/ tewas 1. Gol IV/b ke bawah

oleh Ka.BKN

2. Gol IV/c keatas oleh

Presiden dengan Pertek

Ka.BKN

Page 54: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

53

3. Atas Permintaan sendiri 1. Dibawah usia 56

Tahun untuk Gol. III/d

kebawah oleh PPK

masing-masing.

2. Dibawah usia 56

untuk Gol IV/a dan

IV/b bagi PNS Daerah

Prop/Kab/Kota oleh

Gubernur.

3. Dibawah usia 56

untuk Gol IV/b

kebawah Pegawai

Pusat oleh PPK

masing-masing.

4. Untuk Gol IV/c ke

atas ditetapkan oleh

Presiden.

Diatas usia 56 Tahun

oleh Ka BKN

Kartu Isteri dan Kartu Suami PNS.

Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerrintah Nomor 10 Tahun 1983 sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomr 45 Tahun 1990 dinyatakan antara lain

bahwa Pegawai Negeri Sipil yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib

memberitahukannya secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu

selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan melalui saluran

hirarki kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Berdasarkan laporan perkawinan tersebut maka kepada Pegawai Negeri Sipil yang

bersangkutan Kepala Badan Kepegawaian Negara menetapkan Kartu Suami/ Kartu isteri

bagi suami/ isteri bagi Pegawai Negeri yang bersangkutan. Kartu isteri adalah Kartu

bagi Isteri sah dari seorang Pegawai Negeri Sipil, demikian pula Kartu Suami adalah

kartu bagi suami sah dari seorang Pegawai Negeri Sipil yang berfungsi sebagai kartu

identitas bagi suami/ isteri sah dari seorang Pegawai Negeri Sipil.

Disamping Kartu Suami/ Isteri berfungsi sebagai :

Bukti pendaftaran suami/ isteri sah PNS

Lampiran surat pengantar permohonan pensiun janda/ duda

Upaya tertib administrasi kepegawaian.

Page 55: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

54

Untuk mendapatkan Kartu Suami/ isteri, Pegawai Negeri Sipil mengajukan permohonan

kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan dilampiri :

1) Usul permohonan Kartu Suami/ isteri dari Instansi PNS yang bersangkutan.

2) Laporan Perkawinan Pertama/ Laporan Perkawinan Janda/duda dengan ketentuan :

a. LPP/LPJD, ditulis dengan benar dan sah

b. LPP/LPJD ditandatangani oleh PNS yang bersangkutan

c. Melampirkan salinan sah akta nikah/akta perkawinan

d. Bagi PNS yang mengisi LPJD harus melampirkan akta nikah/ akta cerai/ akta

kematian.

3) Melampirkan pas photo hitam putih suami/ isteri PNS yang bersangkutan ukuran 3 X

4 sebanyak 2 lembar, 1 lembar ditempel di kartu sedangkan yang 1 lembar ditempel

di berkas usul sebagai arsip.

4) Mengisi daftar keluarga (bagi PNS yang menikah sebelum berlakunya PP No.10

Tahun 1983

5) Bagi PNS yang kehilangan Kartu, mengajukan permohonan kartu penganti dengan

melampirkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian setempat.

Kartu Suami/ Isteri berlaku selama yang bersangkutan menjadi suami/ isteri sah dari

PNS atau Pensiunan.

Dasar Penetapan Karis/Karsu diatur dalam Keputusan Kepala BAKN Nomor 1158a

tahun 1983.

F. Mutasi Kenaikan Pangkat

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai

Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan

digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang

diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara,

serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi

kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan,

maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya.

Susunan Pangkat dan Golongan Ruang Pegawai Negeri Sipil Susunan pangkat serta

golongan ruang Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut:

1. Juru Muda, Ia

2. Juru Muda Tingkat 1, Ib

Page 56: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

55

3. Juru, Ic

4. Juru Tingkat 1, Id

5. Pengatur Muda, IIa

6. Pengatur Muda Tingkat 1, IIb

7. Pengatur, IIc

8. Pengatur Tingkat 1, IId

9. Penata Muda, IIIa

10. Penata Muda Tingkat 1, IIIb

11. Penata, IIIc

12. Penata Tingkat 1, IIId

13. Pembina, IVa

14. Pembina Tingkat 1, IVb

15. Pembina Utama Muda, IVc

16. Pembina Utama Madya, IVd

17. Pembina Utama, IVe

Setiap pegawai baru yang dilantik atau diputuskan sebagai Pegawai Negeri Sipil / PNS

baik di pemerintah pusat maupun daerah akan diberikan Nomor Induk Pegawai atau NIP

yang berjumlah 18 dijit angka, golongan dan pangkat sesuai dengan tingkat pendidikan

yang diakui sebagai mana berikut di bawah ini :

Pegawai baru lulusan SD atau sederajat = I/a

Pegawai baru lulusan SMP atau sederajat = I/c

Pegawai baru lulusan SMA atau sederajat = II/a

Pegawai baru lulusan D1/D2 atau sederajat = II/b

Pegawai baru lulusan D3 atau sederajat = II/c

Pegawai baru lulusan S1 atau sederajat = III/a

Pegawai baru lulusan S2 sederajad/S1 Kedokteran/S1 Apoteker = III/b

Pegawai baru lulusan S3 atau sederajat = III/c

Periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 1 April dan 1

Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat

pengabdian. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama Pegawai Negeri Sipil dihitung

sejak pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan pangkat reguler dan sistem

kenaikan pangkat pilihan.

Page 57: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

56

Kenaikan Pangkat Reguler

Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang tidak

menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu dan diberikan sepanjang

tidak melampaui pangkat atasan langsungnya. Kenaikan pangkat reguler ini diberikan

sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir dan pangkat tertingginya

ditentukan oleh pendidikan tertinggi yang dimilikinya.

Kenaikan pangkat reguler juga diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang:

Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau

jabatan fungsional tertentu, dan

Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak

menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau

jabatan fungsional tertentu.

Kenaikan pangkat reguler tertinggi diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil sampai

dengan pangkat:

o Pengatur Muda golongan ruang II/a, bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat

Belajar Sekolah Dasar.

o Pengatur golongan ruang II/c, bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat Belajar

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

o Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d, bagi yang memiliki Surat Tanda Tamat

Belajar Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Pertama.

o Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b, bagi yang memiliki Surat Tanda

Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Sekolah Lanjutan Kejuruan

Tingkat Atas 3 Tahun, Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat Atas 4 Tahun, Ijazah

Diploma I, atau Ijazah Diploma II.

o Penata golongan ruang III/c, bagi yang memiliki Ijazah Sekolah Guru

Pendidikan Luar Biasa, Ijazah Diploma III, Ijazah Sarjana Muda, Ijazah

Akademi atau Ijazah Bakaloreat.

o Penata Tingkat I golongan ruang III/d, bagi yang memiliki Ijazah Sarjana (SI),

atau Ijazah Diploma IV.

o Pembina golongan ruang IV/a, bagi yang memiliki Ijazah Dokter, Ijazah

Apoteker, Ijazah Magister (S2), atau ijazah lain yang setara

Diangkat menjadi Pejabat Negara;

Memperoleh surat tanda tamat belajar atau ijazah;

Page 58: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

57

Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau

jabatan fungsional tertentu;

Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan

Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang

diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau

jabatan fungsional tertentu.

Kenaikan pangkat pilihan

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural, jabatan fungsional

tertentu, atau jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan

Presiden, diberikan dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang

bersangkutan jika telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan diberikan Kenaikan

Pangkat regular.

Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dapat diberikan kenaikan

pangkat pilihan apabila:

Telah 4 tahun dalam pangkat terakhir yang didudukinya

Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan setiap unsurnya sekurang-kurangnya bernilai

baik dalam 2 tahun terakhir,

Lulus ujian dinas bagi kenaikan pangkat yang akan pindah golongan, kecuali telah

dibebaskan karena pendidikan/pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti,

Tidak akan melampaui pangkat atasannya,

Belum mencapai pangkat tertinggi yang ditetapkan bagi jabatannya.

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih 1

tingkat dibawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat

dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila:

1. Telah 1 tahun dalam pangkat terakhir,

2. Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam jabatan struktural yang didudukinya; dan

3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2

tahun terakhir. Ketentuan sekurang-kurangnya 1 tahun dalam jabatan struktural yang

didudukinya sebagaimana dimaksud yaitu :

a) Dihitung sejak yang bersangkutan dilantik dalam jabatan yang definitif.

b) Bersifat kumulatif lebih dari 1 jabatan struktural tetapi tidak terputus dalam

tingkat jabatan struktural yang sama.

Page 59: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

58

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan struktural dan pangkatnya masih

satu tingkat di bawah janjang pangkat terendah yang ditetapkan bagi jabatan yang

didudukinya, tetapi telah 4 tahun atau lebih dalam pangkatnya yang terakhir, dapat

dipertimbangkan kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi pada periode kenaikan

pangkat berikutnya setelah ia dilantik dalam jabatannya itu, apabila setiap unsur

penilaian prestasi kerja (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun

terakhir.

Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu dapat dinaikkan

pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi apabila:

1. Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir;

2. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan; dan Setiap unsur penilaian prestasi

kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir.

Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan tertentu yang

pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden diatur dengan peraturan

perundang-undangan tersendiri, misalnya jabatan hakim pengadilan.

Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa

baiknya Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya

selama 1 tahun terakhir, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila:

1. Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam pangkat terakhir, dan

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 bernilai amat baik dalam 1 tahun terakhir.

Prestasi kerja luar biasa adalah prestasi kerja yang sangat menonjol yang secara

nyata diakui dalam lingkungan kerjanya, sehingga Pegawai Negeri Sipil yang

bersangkutan secara nyata menjadi teladan bagi pegawai lainnya. Penilaian prestasi

kerja luar biasa baiknya dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh pejabat pembina

kepegawaian. Prestasi kerja luar biasa baiknya dinyatakan dalam surat keputusan yang

ditandatangani sendiri oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. Penetapan prestasi kerja

luar biasa baiknya tidak dapat didelegasikan kepada pejabat lain. Kenaikan pangkat

karena Pegawai Negeri Sipil menunjukan prestasi kerja luar biasa baiknya diberikan

tanpa terikat jenjang pangkat dan/atau ketentuan ujian dinas.

Page 60: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

59

Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh STTB/ljazah/Diploma

Kenaikkan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda Tamat

Belajar/Ijazah/ Diploma dapat dipertimbangkan setelah memenuhi syarat sebagai

berikut:

1. Akan diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian

yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

2. Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam pangkat terakhir;

3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1

tahun terakhir;

4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan

fungsional tertentu; dan

5. Lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.

Bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah memiliki surat tanda tamat belajar/ijazah yang

diperoleh sebelum yang bersangkutan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil,

berlaku ketentuan mengenai kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang

memperoleh surat tanda tamat belajar/ijazah atau diploma. Ujian penyesuaian ijazah

bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh STTB/ljazah/Diploma Ujian kenaikan

pangkat penyesuaian ijazah berpedoman kepada materi ujian penerimaan Calon

Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan tingkat ijazah yang diperoleh dan substansi yang

berhubungan dengan tugas pokoknya. Pelaksanaan ujian kenaikan pangkat tersebut

diatur lebih lanjut oleh instansi masing-masing. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri

Sipil yang melaksanakan tugas belajar Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan untuk

mengikuti tugas belajar merupakan tenaga terpilih yang dipandang cakap dan dapat

dikembangkan untuk menduduki suatu jabatan, oleh sebab itu selama mengikuti tugas

belajar wajib dibina kenaikan pangkatnya.

Pegawai Negeri Sipil yang sedang melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya

menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu diberikan kenaikan

pangkat setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila:

1. Sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir,

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2

tahun terakhir, dan Masih dalam batas jenjang pangkat bagi jabatan yang diduduki

sebelum tugas belajar.

Page 61: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

60

Pegawai Negeri Sipil yang telah selesai melaksanakan tugas belajar dan memperoleh

STTB/ ijazah/ diploma pendidikan yang diikutinya, dapat diberikan kenaikan pangkat

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kenaikkan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan tugas belajar, baru

dapat diberikan apabila:

a) Sekurang-kurang telah 1 tahun dalam pangkat terakhir; dan

b) Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1

tahun terakhir.

Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan/diperbantukan secara penuh

diluar instansi induknya.

Yang dimaksud dipekerjakan/diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya

dalam ketentuan ini adalah dipekerjakan/diperbantukan secara penuh pada negara

sahabat atau badan internasional dan badan lain yang ditentukan pemerintah, antara lain

perusahaan jawatan, Palang Merah Indonesia, rumah sakit swasta, badan-badan sosial,

dan lembaga pendidikan.

Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi induknya

dan diangkat dalam jabatan pimpinan yang ditetapkan persamaan eselonnya, dapat

diberikan kenaikan pangkat setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila :

1. Sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir,

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2

tahun terakhir, dan

3. Masih dalam pangkat yang ditetapkan untuk eselon jabatannya. Kenaikan pangkat

Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi mduk

hanya dapat diberikan sebanyak-banyaknya 3 kali, kecuali bagi yang dipekerjakan

atau diperbantukan pada lembaga kependidikan, sosial, kesehatan, dan perusahaan

jawatan. Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi

induknya dan yang menduduki jabatan fungsional tertentu untuk kenaikan

pangkatnya harus memenuhi angka kredit, disamping syarat-syarat untuk kenaikan

pangkat berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Page 62: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

61

Kenaikan Pangkat Anumerta

Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta

setingkat lebih tinggi.

Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan tewas adalah:

Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya; Meninggal

dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinasnya, sehingga

kematian itu disamakan dengan meninggal dunia dalam dan karena menjalankan

tugas kewajibannya;

Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat jasmani atau cacat

rohani yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya;

Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun

sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu.

Kenaikan pangkat anumerta ditetapkan berlaku mulai tanggal, bulan dan tahun Pegawai

Negeri Sipil yang bersangkutan tewas.

Pemberian kenaikan pangkat anumerta harus diusahakan sebelum Pegawai Negeri

Sipil yang tewas dimakamkan dan surat keputusan kenaikan pangkat anumerta tersebut

hendaknya dibacakan pada waktu upacara pemakaman. Untuk menjamin agar pemberian

kenaikan pangkat anumerta dapat diberikan sebelum Pegawai Negeri Sipil yang tewas

itu dimakamkan, maka ditetapkan keputusan sementara. Pejabat yang berwenang

menetapkan keputusan sementara adalah Pejabat Pembina Kepegawaian instansi

masing-masing untuk Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas dalam pangkat

Pembina Utama golongan ruang IV/e ke bawah.

Apabila tempat kedudukan Pejabat Pembina Kepegawaian tersebut jauh dari instansi

tempat bekerja Pegawai Negeri Sipil yang tewas sehingga tidak memungkinkan

diberikan kenaikan pangkat anumerta sebelum Pegawai Negeri Sipil yang tewas itu

dimakamkan, camat atau pejabat pemerintah setempat lainnya misalnya kepolisian

setempat atau kepala sekolah negeri, dapat menetapkan keputusan sementara.

Kepala kantor atau pimpinan unit kerja membuat laporan tentang tewasnya Pegawai

Negeri Sipil sebagai bahan penetapan keputusan sementara oleh camat atau pejabat

lainnya. Berdasarkan laporan tersebut camat atau pejabat pemerintah setempat lainnya

mempertimbangkan pemberian kenaikan pangkat anumerta, dan apabila menurut

Page 63: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

62

pendapatnya memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, maka pejabat tersebut menetapkan keputusan sementara tentang pemberian

kenaikan pangkat anumerta. Pejabat yang menetapkan keputusan sementara tersebut

diatas, selambat-lambatnya dalam waktu 7 hari kerja wajib melaporkan kepada Pejabat

Pembina Kepegawaian instansi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.

Berdasarkan bahan-bahan kelengkapan administrasi yang disampaikan oleh pejabat

yang menetapkan keputusan sementara tersebut, maka Pejabat Pembina Kepegawaian

mempertimbangkan penetapan keputusan sementara kenaikan pangkat anumerta

tersebut.

Apabila terdapat alasan yang cukup untuk pemberian kenaikan pangkat anumerta maka

Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan usul kepada:

1. Presiden, bagi Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan menjadi Pembina Utama Muda

golongan ruang IV/c ke atas dan tembusan disampaikan kepada Kepala Badan

Kepegawaian Negara sebagai bahan pertimbangan teknis kepada Presiden.

2. Kepala Badan Kepegawaian Negara, bagi Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan

menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Tingkat I

golongan ruang IV/b.

Apabila almarhum/almarhumah Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dinyatakan

tewas karena benar terbukti bahwa ia meninggal dunia dalam dan karena dinas, maka

keputusan sementara tentang pemberian kenaikan pangkat anumerta ditetapkan menjadi

keputusan definitif oleh pejabat yang berwenang yaitu:

a) Presiden, bagi Pegawai Negeri Sipil yang dinaikan pangkatnya menjadi Pembina

Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas setelah mendapat pertimbangan teknis

Kepala Badan Kepegawaian Negara.

b) Kepala Badan Kepegawaian Negara, bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang dinaikkan

pangkatnya menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan

Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b.

Apabila almarhum/almarhumah Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan ternyata

tidak memenuhi syarat untuk dinyatakan tewas, maka keputusan sementara tentang

pemberian kenaikan pangkat anumerta tersebut tidak dapat ditetapkan menjadi

keputusan definitif oleh pejabat yang berwenang, dan keputusan sementara tersebut

tidak berlaku untuk mengurus hak-hak kepegawaiannya.

Page 64: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

63

Dalam hal yang bersangkutan tersebut di atas tidak memenuhi syarat untuk mendapat

kenaikan pangkat anumerta tetapi memenuhi syarat untuk mendapat kenaikan pangkat

pengabdian karena meninggal dunia, dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian

dengan keputusan pejabat yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Keputusan kenaikan pangkat anumerta membawa akibat kenaikan gaji pokok, dengan

demikian pensiun pokok bagi janda/duda Pegawai Negeri Sipil yang tewas didasarkan

kepada gaji pokok dalam pangkat anumerta.

Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil

terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan tewas dan diberikan kenaikan pangkat

anumerta serta diberikan hak-hak kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku bagi

Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas. Kenaikan Pangkat Pengabdian

Kenaikan pangkat pengabdian

Kenaikan Pangkat Pengabdian diberikan kepada :

Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia,

Pegawai Negeri Sipil yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun

karena mencapai batas usia pensiun, dan

Pegawai Negeri Sipil yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena

dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.

Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia atau akan diberhentikan dengan hormat

dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun dapat diberikan kenaikan

pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi apabila:

1. Memiliki masa kerja sebagai PNS selama :

a. Sekurang-kurangnya 30 tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya

telah 1 bulan dalam pangkat terakhir;

b. Sekurang-kurangnya 20 tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya

telah 1 tahun dalam pangkat terakhir; atau

c. Sekurang-kurangnya 10 tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya

telah 2 tahun dalam pangkat terakhir,

2. Setiap unsur penilaian DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 tahun

terakhir, dan

Page 65: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

64

3. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 tahun

terakhir.

Masa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil secara terus menerus yang dimaksud dalam

ketentuan ini adalah masa kerja yang dihitung sejak diangkat menjadi Calon Pegawai

Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil sampai dengan yang bersangkutan meninggal dunia

atau mencapai batas usia pensiun dan tidak terputus starusnya sebagai Pegawai Negeri

Sipil.

Kenaikan pangkat pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia atau

mencapai batas usia pensiun tersebut ditetapkan dengan :

a. Keputusan Presiden, bagi Pegawai Negeri Sipil yang dinaikkan pangkatnya menjadi

Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas setelah mendapat pertimbangan

teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara;

b. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara, bagi Pegawai Negeri Sipil yang

dinaikkan pangkatnya menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai

dengan Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b.

Kenaikan pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil yang mencapai batas usia

pensiun yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden, ditetapkan sekaligus dalam

keputusan pemberhentian dengan hak pensiun Pegawai Negeri Sipil tersebut. Kenaikan

pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia berlaku terhitung

mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan meninggal dunia. Kenaikan

pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil yang mencapai batas usia pensiun

berlaku terhitung mulai tanggal 1 pada bulan yang bersangkutan diberhentikan dengan

hormat dengan hak pensiun.

Pegawai Negeri Sipil yang oleh tim penguji kesehatan dinyatakan cacat karena dinas

dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, diberikan kenaikan pangkat

pengabdian setingkat lebih tinggi. Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan cacat

karena dinas adalah:

1. Cacat yang disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi:

a) Dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya;

b) Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga kecelakaan

itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam dan karena menjalankan

tugas kewajibannya;

Page 66: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

65

c) Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai akibat

tindakan terhadap anasir itu.

2. Cacat yang disebabkan oleh sakit yang diderita sebagai akibat langsung dari

pelaksanaan tugas. Kenaikan pangkat pengabdian disebabkan cacat karena dinas

ditetapkan dengan :

a) Keputusan Presiden, bagi Pegawai Negeri Sipil untuk kenaikan pangkat menjadi

Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas, setelah mendapat

pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara;

b) Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara, bagi Pegawai Negeri Sipil untuk

kenaikan pangkat menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai

dengan Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b.

Kenaikan pangkat pengabdian yang disebabkan cacat karena dinas, berlaku mulai

tanggal yang bersangkutan oleh tim penguji kesehatan dinyatakan cacat karena dinas

dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri. Calon Pegawai Negeri Sipil

yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja

lagi dalam semua jabatan negeri, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, diberikan

kenaikan pangkat pengabdian berlaku terhitung mulai tanggal 1 pada bulan yang

bersangkutan dinyatakan cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua

jabatan negeri, dan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala Badan Kepegawaian Negara atas

usul Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan menetapkan pengangkatan Calon

Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil sekaligus pemberian kenaikan

pangkat pengabdian dan pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil

dengan hak pensiun. Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan cacat dalam dan karena

dinas dan tidak dapat dipekerjakan lagi dalam semua jabatan negeri diberikan pensiun

sebesar yang tertinggi bagi PNS sebesar 75 % dari dasar pensiun (gaji pokok) dan

disamping itu diberikan tunjangan cacat menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 67: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

66

Besarnya Tunjangan Cacat.

Tunjangan cacat sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12

Tahun 1981 tiap bulan adalah :

70% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi: penglihatan pada kedua belah mata;

atau pendengaran pada kedua belah telinga; atau kedua belah kaki dari pangkal paha

atau dari lutut kebawah.

50% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi: lengan dari sendi bahu kebawah; atau

kedua belah kaki dari mata kaki kebawah.

40% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi: lengan dari atau dari atas siku

kebawah; atau sebelah kaki dari pangkal paha.

30% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi: penglihatan dari sebelah mata; atau

pendengaran dari sebelah telinga; atau tangan dari atau dari atas pergelangan

kebawah; atau sebelah kaki dari mata kaki kebawah.

Dalam hal terjadi beberapa cacat sebagaimana dimaksud maka besarnya tunjangan

cacat ditetapkan dengan menjumlahkan persentase dari tiap cacat, dengan ketentuan

paling tinggi 100% dari gaji pokok .

Ujian Dinas

Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d dan

Penata Tingkat I golongan ruang III/d untuk dapat dinaikkan pangkatnya, disamping

memenuhi syarat yang ditentukan, harus lulus ujian dinas, kecuali ditentukan lain

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ujian dinas tingkat I

untuk kenaikan pangkat dari Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d menjadi Penata

Muda golongan ruang III/a. Ujian dinas tingkat II untuk kenaikan pangkat dari Penata

Tingkat I golongan ruang III/d menjadi Pembina golongan ruang IV/a. Pejabat Pembina

Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah melaksanakan ujian

dinas bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan masing-masing.

Persyaratan Administratif Kenaikan Pangkat Pengabdian karena mencapai batas usia

pensiun :

Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan calon Pegawai Negeri Sipil;

Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir;

Daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 1 ( satu ) tahun terakhir;

Page 68: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

67

Daftar riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian, dibuat menurut contoh

sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-p;

Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat

dalam 1 ( satu ) terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian, dibuat menurut contoh

sebagaimana teresebut dalam Anak Lampiran I-q.

Persyaratan Administratif Kenaikan Pangkat Pengabdian karena meninggal dunia :

Salinan/foto copy sah keputusan pengangkatan calon Pegawai Negeri Sipil;

Salinan/foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir;

Daftar penilaian pretasi kerja/DP-3 dalam 1 ( satu ) tahun terakhir;

Surat keterangan kematian dari Kepala Kelurahan/Desa;

Daftar riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian, dibuat menurut contoh

sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-p;

Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat

dalam 1 ( satu ) tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian, dibuat menurut

contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-q.

G. Mutasi Keluarga.

Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara antara lain dinyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil berhak jaminan pensiun dan

jaminan hari tua. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan

Pensiun Janda/ duda Pegawai menyatakan antara lain Pegawai yang diberhentikan

dengan hormat sebagai pegawai negeri berhak menerima pensiun-pegawai, jikalau ia

pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri.

Pensiun dimaksud disamping diberikan kepada PNS yang bersangkutan, juga diberikan

kepada Janda/Duda PNS yang meninggal dunia/ tewas.

Untuk keperluan tersebut maka setiap perubahan susunan keluarga Pegawai harus

disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk dilakukan pencatatan .

H. Mutasi Diklat

Calon pegawai negeri sipil yang telah menjalankan masa percobaan dapat diangkat

menjadi pegawai negeri sipil dalam jabatan dan pangkat tertentu dengan keputusan

Pejabat Pembina Kepegawaian.

Masa percobaan tersebut dihitung sejak tanggal yang bersangkutan diangkat sebagai

calon pegawai negeri sipil;

Page 69: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

68

Masa percobaan tersebut sebagaimana dinyatakan dalam pasal 64 angka (1) UU ASN

dilakukan selama 1 (satu) tahun, melalui proses pendidikan dan pelatihan teritegrasi

untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi bidang.

Lebih lanjut dalam Pasal 70 antara lain dinyatakan bahwa setiap Pegawai ASN

memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi lain yang

dilaksanakan antara melalui lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan

penataran. Pengembangan kompetensi iniharus dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang

dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan

karier.

I. Mutasi Hukuman

Yang dimaksud Hukuman adalah Hukuman disiplin yaitu hukuman yang dijatuhkan

kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS yaitu tidak menghindari larangan

dan tidak mentaati kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Disiplin.

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah peraturan yang mengatur mengenai

kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar

oleh Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang " Disiplin Pegawai Negeri Sipil".

Dalam Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur ketentuan-ketentuan mengenai:

1. Kewajiban,

2. Larangan,

3. Hukuman disiplin,

4. Pejabat yang berwenang menghukum,

5. Penjatuhan hukuman disiplin,

6. Keberatan atas hukuman disiplin,

7. Berlakunya keputusan hukuman disiplin.

PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil secara tertulis oleh

atasan langsung untuk dilakukan pemeriksaan, dan dilakukan paling lambat 7 hari kerja

sebelum pemeriksaan. Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung

wajib memeriksa terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan.

Page 70: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

69

Berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud harus ditandatangani oleh pejabat yang

memeriksa dan PNS yang diperiksa. Dalam hal PNS yang diperiksa tidak bersedia

menandatangani berita acara pemeriksaan , berita acara pemeriksaan tersebut tetap

dijadikan sebagai dasaruntuk menjatuhkan hukuman disiplin. PNS yang diperiksa

berhak mendapat foto kopi berita acara pemeriksaan tersebut. Dalam keputusan

hukuman disiplin harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang

bersangkutan.

PNS yang berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata melakukan beberapa pelanggaran

disiplin,terhadapnya hanya dapat dijatuhi satu jenis hukuman disiplin yang terberat

setelah mempertimbangkan pelanggaran yang dilakukan.

Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keputusan pejabat yang

berwenang menghukum, disampaikan secara tertutup oleh pejabat yang berwenang

menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk kepada PNS yang bersangkutan serta

tembusannya disampaikan kepada pejabat instansi terkait. disampaikan secara tertutup

oleh pejabat yang berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk kepada PNS

yang bersangkutan serta tembusannya disampaikan kepada pejabat instansi terkait.

Penyampaian keputusan hukuman disiplin dilakukan paling lambat 14 (empat belas)

hari kerja sejak keputusan ditetapkan.

Kepada PNS yang dijatuhi hukuman disiplin diberikan kesempatan untuk mengajukan

upaya administratif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga melakukan pelanggaran

disiplin atau sedang mengajukan upaya administratif tidak dapat disetujui untuk pindah

instansi.

Keputusan hukuman disiplin wajib didokumentasikan oleh pejabat pengelola

kepegawaian di instansi yang bersangkutan. Dokumen keputusan hukuman disiplin

tersebutdigunakan sebagai salah satu bahan penilaian dalam pembinaan PNS yang

bersangkutan.

Disamping jenid-jenis mutasi seperti telah diuraikan dimuka, dalam sistem

kepegawaian dikenal juga mutasi pendidikan, mutasi penghargaan, mutasi pindah

wilayah kerja, mutasi pemberhentian, mutasi pindah instansi,dan mutasi berita acara

pengambilan sumpah/janji PNS.

Page 71: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

70

J. Rangkuman

Pada dasarnya mutasi merupakan fungsi pengembangan pegawai, karena tujuan

utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dalam organisasi

yang bersangkutan. Umumnya mutasi merupakan tindak lanjut dari penilaian prestasi

kerja para pegawai. Dari penilaian prestasi kerja akan diketahui kecakapan seorang

pegawai dalam menyelesaikan uraian pekerjaan (job description) yang dibebankan

kepadanya.

Layaknya setiap pengambil keputusan dalam suatu organisasi setiap Surat Keputusan

mengenai mutasi ini diluncurkan, pasti telah melalui proses yang tidak bisa dibilang

singkat. Mulai dari pembentukan pola mutasi, pemilihan calon-calon yang tepat untuk

menduduki suatu jabatan, penentuan atau seleksi dari para calon terpilih tersebut,

pertimbangan rekomendasi bagi calon yang bersangkutan dan masih banyak kegiatan

lain yang tentunya telah banyak menyita waktu, pikiran, dan tenaga dari para konseptor,

pengambil keputusan, maupun pihak-pihak yang terkait dengan mutasi ini.

Page 72: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

71

BAB V

STATUS KEPEGAWAIAN

Indikator keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat

diharapkan dapat menjelaskan Pengertian Status dan Kedudukan Pegawai

Negeri Sipil.

Untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi,

perlu ditetapkan ketentuan pembinaan tentang Aparatur Sipil Negara sebagai profesi yang

memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib

mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan

manajemen aparatur sipil negara. Maka dari itu Undang-undang Aparatur Sipil Negara

(RUU ASN) menempatkan aparatur sipil Negara (ASN) sebagai sebuah profesi yang harus

memiliki standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi,

pendidikan dan pengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi yang dapat

menjaga nilai-nilai dasar profesi.

Profesi ASN ini terdiri dari profesi-profesi spesifik yang dikenal sebagai Jabatan

Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi dan Jabatan Fungsional.. Karena itu, UU ASN ini,

maka setiap birokrat harus memiliki standar pelayanan profesi, melaksanakan nilai dasar

kode etik profesi, dan wajib mengembangkan keahlian profesinya secara periodik.

Untuk memperkuat sistem merit dalam birokrasi, ASN terdiri dari PNS dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dengan basis utama kompetensi dan kinerja.

Berbeda dengan istilah pegawai honorer atau pegawai tidak tetap (PTT) pada masa

sebelumnya, PPPK tidak dapat diangkat menjadi PNS. Jadi tidak semua pegawai yang

bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS, tetapi dapat berstatus pegawai kontrak

berjangka waktu.

UU ASN ini juga mengubah dari pendekatan closed career system yang sangat

berorientasi kepada senioritas dan kepangkatan, kepada open career system yang

mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN dalam promosi dan pengisian jabatan.

UU ini meletakkan dasar kompetisi terbuka di antara PNS dalam proses pengisian jabatan,

khususnya eselon I dan II yang disebut jabatan pimpinan tinggi (JPT). Proses pengisian

Page 73: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

72

jabatan dalam birokrasi akan menganut sistem promosi terbuka, yang saat ini oleh Gubernur

DKI Jakarta disebut ”lelang jabatan”. Ini menunjukkan kepada kita bahwa dalam Undang-

Undang ini, pengisian JPT baik di pusat maupun di daerah akan dilakukan secara terbuka

atau ”dilelang” di antara PNS yang memenuhi syarat-syarat jabatan dan standar kompetensi

jabatan.

A. Jenis, Status dan Kedudukan

Berdasarkan ketentuan UU ASN jenis Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri

Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjajnjian Kerja. Dengan demikian Pegawai

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri

sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat

pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau

diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Hal ini berbeda dengan Undang-undang sebelumnya yang menyatakan bahwa Pegawai

Negeri terdiri dari PNS,TNI dan Polri.

Berdasarkan Statusnya maka Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai

Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan, untuk itu kepadanya diberikan Nomor Induk Pegawai secara Nasional.

Sedangkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat

PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat

berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan

tugas pemerintahan, diangkat dengan perjanjian kerja dalam jangka waktu paling singkat

12 (dua belas) bulan pada Instansi dan Perwakilan yang dalam pengangkatannya

disesuaikan dengan kebutuhan instansi pemerintah.

Pegawai ASN tersebut dilihat dari kedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang

penempatannnya bisa di pusat, daerah maupun pada perwakilan pemerintah di luar

negeri.

Pegawai ASN tersebut melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pimpinan

Instansi dan Kepala Perwakilan, yang dalam melaksanakan tugasnya bebas dari

pengaruh dan intervensi semua golongan maupun partai politik.

Page 74: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

73

B. Fungsi, Tugas, dan Peran

1. Fungsi

Sebagaimana pegawai ASN diberbagai Negara, maka Pegawai ASN memiliki

Fungsi sebagai :

1) Pelaksana Kebijakan Publik

2) Pelayan Publik

3) Perekat dan pemersatu bangsa

Maka dari itu maka dalam penyelenggaraan manajemen, ASN dilakukan

berdasarkan pada asas :

a) Kepastian hukum

b) Profesionalisme

c) proporsionalitas

d) Keterpaduan

e) Delegasi

f) Netralitas

g) Akuntabilitas

h) Efisiensi

i) Keterbukaan

j) Non diskriminasi

k) Persatuan dan kesatuan

l) Keadilan dan kesetaraan

m) Kesejahteraan

ASN sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip-prinsip berikut :

1) Nilai dasar

2) Kode Etik dan Kode perilaku

3) Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;

4) Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

5) Kualifikasi akademik

6) Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya, dan

7) Profesionalitas jabatan.

Page 75: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

74

Nilai Dasar ini meliputi antara lain seperti mampu memegang teguh ideologi

Pancasila, setia kepada pemerintah dan Negara dan lain-lain.

Sementara itu kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan

kehormatan pegawai ASN. Untuk itu Pegawai ASN harus berperan mewujudkan

tujuan pembangunan nasional melalui pelayanan publik yang profesional, bebas dari

intervensi politik, dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

2. Tugas

Pegawai ASN bertugas antara lain :

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

c. memperat persatuan dankestauan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Peran

Pegawai ASN memili peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi

politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

C. Jabatan ASN

Jabatan ASN terdiri atas Jabatan Administrasi; Jabatan Fungsional; dan Jabatan

Pimpinan Tinggi.

Jabatan Administrasi ini terdiri atas:

1. jabatan administrator;

2. jabatan pengawas; dan

3. jabatan pelaksana.

Pejabat dalam jabatan administrator memiliki tugas dan tanggungjawab memimpin

pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan

pembangunan. Sedangkan Pejabat dalam jabatan pengawas bertanggung jawab

mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana. Sementara

itu Pejabat dalam jabatan pelaksana bertanggung jawab melaksanakan kegiatan

pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.

Setiap jabatan ini ditetapkan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Page 76: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

75

Berdasarkan pasal 18 UU ASN dinyatakan antara lain bahwa jabatan fungsional

terdiri dari jabatan fungsional keterampilan dan jabatan fungsional keahlian. Jabatan

Fungsional keterampilan terdiri atas pemula, terampil, mahir dan penyelia. Sedangkan

jabatan fungsional keahlian terdiri dari ahli pertama, ahli muda, ahli madya dan ahli

utama.

Lebih lanjut dalam pasal 19 dinyatakan bahwa jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas :

a. jabatan pimpinan tinggi utama;

b. jabatan pimpinan tinggi madya; dan

c. jabatan pimpinan tinggi pratama.

Jabatan Pimpinan Tinggi ini berfungsi memimpin dan memotivasi setiap Pegawai ASN

pada Instansi Pemerintah melalui :

1. kepeloporan dalam bidang :

a) keahlian profesional;

b) analisis dan rekomendasi kebijakan; dan

c) kepemimpinan manajemen.

2. Pengembanagan kerja sama dengan instansi lain

3. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik dank

ode perilaku ASN.

Untuk itu Pengangkatan PNS dalam Jabatan Pimpinan Tinggi ditetapkan syarat

kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan

integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan.

Pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat pimpinan tinggi pratama yang akan

mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, dan wakil

bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis dari PNS sejak

mendaftar sebagai calon.

Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota

Mahkamah Konstitusi; ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;

ketua, wakil ketua, dan anggota Komisi Yudisial; ketua dan wakil ketua Komisi

Pemberantasan Korupsi; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan

Republik Indonesia di Luar Negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa

dan Berkuasa Penuh diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan

status sebagai PNS.

Page 77: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

76

Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan

Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat; ketua,

wakil ketua, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah; gubernur dan wakil gubernur;

bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri

secara tertulis sebagai PNS sejak mendaftar sebagai calon.

D. Hak dan Kewajiban.

Beberapa pokok pengaturan lain dalam UU ASN antara lain menyangkut sistem dan

struktur yang mengatur antara hak dan kewajiban bagi PNS dan PPPK. Berikut

disampaikan Hak dan Kewajiban PNS dan PPPK sebagai bagian dari Pegawai ASN.

1. Hak PNS

a) gaji, tunjangan, dan fasilitas;

b) cuti;

c) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

d) perlindungan; dan

e) pengembangan kompetensi.

2. Hak PPPK

a) Gaji dan tunjangan

b) Cuti

c) Perlindungan, dan

d) Pengembangan kompetensi

Yang dimaksud dengan “gaji” adalah kompensasi dasar berupa honorarium sesuai

dengan beban kerja, tanggung jawab jabatan dan resiko pekerjaan yang ditetapkan

oleh peraturan perundang-undangan.

Skala pengajian dan tunjangan Pegawai ASN ditetapkan setelah mendapatkan

pertimbangan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

keuangan.

Untuk itu Pegawai ASN wajib:

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang

sah;

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

Page 78: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

77

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang

d. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran

dan tanggungjawab.

f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan

tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan

h. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI

E. Rangkuman

Pasal 68 UU ASN menegaskan, PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu

pada Instansi Pemerintah berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi,

kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi,

kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh yang bersangkutan. PNS juga dapat

diangkat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan Tentara Nasional Indonesia

(TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, dengan pangkat atau jabatan yang

disesuaikan dengan pangkat dan jabatan di lingkungan instansi Tentara Nasional

Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit, yang berdasarkan

pada kualifkasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa

membedakan latar belakang poltik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin,

status pernikahan, umum, atau kondisi kecacatan. Manajemen ASN ini meliputi

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Manajemen Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kerja (PPPK).

Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 itu, Presiden dapat

mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASN kepada Pejabat yang

Berwenang di kementerian, sekretariat jendral/sekretariat lembaga negara, sekretariat

lembaga nonstruktural, sekretaris daerah/provinsi dan kabupaten/kota.

Page 79: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

78

BAB VI

PENUTUP

Dalam ketentuan Undang-undang ASN dinyatakan bahwa Pegawai ASN berhimpun

dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia, yang memiliki tujuan

menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN, dan mewujudkan jiwa korps

ASN sebagai pemersatu bangsa. Sementara untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan

akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN, menurut UU No. 5/2014 ini,

diperlukan Sistem Informasi ASN, yang diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi

antar-Instansi Pemerintah.Sistem Informasi ASN memuat seluruh informasi dan data

pegawai ASN, yang meliputi:

a. Data riwayat hidup;

b. Riwayat pendidikan formal dan non formal;

c. Riwajat jabatan dan kepangkatan;

d. Riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda kehormatan;

e. Riwayat pengalaman berorganisasi;

f. Riwayat gaji;

g. Riwayat pendidikan dan latihab;

h. Daftar penilaian prestasi kerja;

i. Surat keputusan; dan

j. Kompetensi.

Pada Bab Peralihan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 disebutkan, pada saat UU ini

mulai berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan yaitu :

jabatan eselon Ia kepala lembaga pemerintah non kementerian setara dengan jabatan

pimpinan tinggi utama;

jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan jabatan pimpinan tinggi madya;

jabatan eselon II setara dengan jabatan pimpinan tinggi pratama;

jabatan eselon III setara dengan jabatan administrator;

jabatan eselon IV setara dengan jabatan pengawas; dan

jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan jabatan pelaksana.

Page 80: MUTASI DAN STATUS KEPEGAWAIAN - · PDF fileMenyederhanakan proses manajemen kepegawaian. 3. Otomatisasi administrasi kepegawaian sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan data kepegawaian

79

DAFTAR PUSTAKA

BUKU DAN PERATURAN

1. Birokrasi Pemerintah Indonesia, Drs.H.Inu Kencana Syafie.,MSi, Mandar Maju,

Bandung – 2004

2. Pengantar Manajemen (Konseptual dan Perilaku, H.Kusnadi,HMA dkk, Universitas

Brawijaya, Malang 2002

3. Ilmu Administrasi dan Organisasi, Patologi dan Terapinya, Prof.Dr.H.Makmur.,MSi.

Refika Aditama, Jakarta, 2007.

4. UU No.11 Tahun 1969

5. UU No.5 Tahun 2014

6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri

Sipil.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang perubahan Peraturan Pemerintah

Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

8. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 17 Juni

2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000

tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002.

9. Peraturan Kepala BKN No.18 Tahun 2011

Sumber Lainnya:

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi- diakses tanggal 2 Pebruari 2014 pukul 19.00

WIB

2. http://manajemenstiesbi.blogspot.com/2012/11/unsur-unsur-manajemen.html, diakses

tanggal 4 Januari 2014 pukul 12.15 WIB

3. http://syukai.wordpress.com/2009/06/15/pengertian-fungsi-fungsi-dan-unsur-unsur-

manajemen/, diakses tanggal 14 Januari 2014 pukul 13.10 WIB

4. http://www.scribd.com/doc/56800083/Unsur-Unsur-Manajemen, diakses tanggal 22

Desember 2013 pukul 09.20 WIB

5. http://www.bkn.go.id/kanreg01/in/prosedur-layanan.html, diakses tanggal 6 Januari

2014 pukul 08.15 WIB.