bab iii konsep preschool dan perkembangan sosial...

107

Click here to load reader

Upload: truonglien

Post on 08-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

BAB III

KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK

DI TK H. ISRIATI SEMARANG

A. Konsep Preschool di TK H. Isriati Semarang

1. Tinjauan umum TK H. Isriati Semarang

TK H. Isriati Semarang adalah salah satu lembaga pendidikan

prasekolah di Semarang yang berlokasi di kompleks Masjid Raya

Baiturrahman dengan alamat di Jl. Pandanaran No. 126 Semarang.

Motivasi berdirinya TK H. Isriati ini adalah berawal dari cita-cita Ibu H.

Isriati (alm.), istri mantan Gubernur Jateng, Bp. H. Moenadi, yaitu

mendirikan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Islam di lingkungan

Masjid Baiturrahman Semarang. Beliau memandang bahwa pada usia

prasekolah, seorang anak memiliki masa peka terutama dalam meniru

tingkah laku orang yang dikaguminya. Keadaan seperti ini dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka pembentukan kepribadian

anak sebagai penerus cita-cita bangsa, dan taat kepada ajaran agama serta

kepatuhan terhadap orang tuanya.

Cita-cita yang luhur ini belum sempat terealisasikan sampai Ibu H.

Isriati meninggal pada tanggal 25 Agustus 1975. Atas prakarsa Bp. H.

Moenadi, yang saat itu menjabat sebagai gubernur Jateng, akhirnya cita-

cita Ibu H. Isriati untuk mendirikan TK Islam di lingkungan Masjid

Baiturrahman dapat terwujud di bawah tanggung jawab Yayasan Masjid

Raya Baiturrahman bagian Kewanitaan. TK Islam tersebut diberi nama

TK H. Isriati untuk mengenang jasa Ibu H. Isriati sebagai pencetus ide

berdirinya TK H. Isriati, dan diresmikan pada tanggal 22 Desember 1976

yang terdaftar pada Depdikbud Kodia Semarang dengan nomor induk VI/

330.1

Untuk membina dan mengembangkan suatu lembaga pendidikan,

diperlukan struktur organisasi sekolah yang rapi agar tujuan yang telah

1 Wawancara dengan Kepala Sekolah TK H. Isriati Semarang pada tanggal 8 Januari 2004

53

Page 2: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

54

ditetapkan dapat tercapai dengan optimal. Dalam perkembangannya, TK

H. Isriati Semarang, yang saat ini dikepalai oleh Ibu Fathatul Barkah dan

menjadi TK favorit di Semarang, mempunyai struktur organisasi sebagai

berikut:

STRUKTUR TK H. ISRIATI

KANCAM/ PENGAWAS

YAYASAN

KEPALA TK

FORUM KOMUNIKASI ORANG TUA MURID

GURU EKSTRAKURIKULER

LAS

Y

KO

MP

UTE

R

VO

KA

L

DR

UM

BA

ND

KO

MP

UTE

R

B.I

NG

GR

IS

LUK

IS

MU

SIK

TAR

I

AG

AM

A

TATA USAHA

UMUM KEUANGAN

GURU KELOMPOK A.4

GURU KELOMPOK A.3

GURU KELOMPOK A.2

GURU KELOMPOK A.1

GURU KELOMPOK B.4

GURU KELOMPOK B.3

GURU KELOMPOK B.2

GURU KELOMPOK B.1

KEAMANANTENAGA KEBERSIHAN PEMBANTU UMUM

Page 3: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

55

Dalam operasionalisasi proses belajar-mengajar, TK H. Isriati

membagi program kegiatan pendidikan yang terdiri dari:

a. Kelompok A, bagi anak yang berusia 4-5 tahun.

b. Kelompok B, bagi anak yang berusia 5-6 tahun.

Masing-masing kelompok terdiri dari empat kelas, dengan keseluruhan

jumlah siswa sebanyak 240 anak. Adapun tenaga edukatif yang mengajar

di TK H. Isriati dibagi menjadi dua, yaitu guru kelas sebanyak 8 orang,

dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari guru

agama, taru, musik, drum band, bahasa Inggris, LASY, komputer, lukis

dan vokal.

2. Kurikulum TK H. Isriati Semarang

Organisasi kurikulum yang digunakan di TK H. Isriati adalah

kurikulum integrasi, yaitu bahwa bahan pengajaran yang disajikan

merupakan suatu kesatuan yang bulat, tidak secara terpisah-pisah. Dengan

menggunakan kurikulum tersebut dimungkinkan anak dapat belajar dari

penghayatan seluruh kepribadiannya yang meliputi aspek intelektual,

ketrampilan dan emosional.2

Adapun program kegiatan belajar di TK H. Isriati menyesuaikan

dengan Program Kegiatan Belajar TK (PKB-TK) sebagaimana telah

disusun oleh Depdiknas yang terangkum dalam Garis-garis Besar Program

Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (GBPKB-TK). GBPKB-TK

merupakan seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk

dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi

pengembangan diri anak didik. Kegiatan-kegiatan itu meliputi upaya

pengembangan pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan

dasar yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.3

2 Maryam Achmad, Dwi Windu TK H. Isriati Baiturrahman, Semarang, 1992, hal. 15 3 Depdiknas, Pedoman Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak, Jakarta, 2001, hal 23

Page 4: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

56

a. Program kegiatan belajar dalam rangka pembentukan perilaku melalui

pembiasaan

Program pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang

dilakukan secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari anak di

TK sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembentukan perilaku

melalui pembiasaan meliputi moral Pancasila, agama, perasaan/

emosi, kemampuan bermasyarakat dan disiplin. Tujuannya adalah

mempersiapkan anak sedini mungkin untuk mengembangkan sikap

dan perilaku yang didasari oleh nilai-nilai moral dan agama.

Pembiasaan-pembiasaan yang dikembangkan meliputi:

1) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

2) Mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain

3) Saling menolong sesama teman

4) Rapi dalam bertindak, berpakaian dan bekerja

5) Berlatih untuk selalu tertib dan patuh pada peraturan, seperti:

a). Mau menerima tugas

b). Menyelesaikan tugas

c). Memusatkan perhatian dalam jangka waktu tertentu

6) Tenggang rasa terhadap orang lain

7) Berani dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar

8) Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

9) Saling membantu sesama teman

10) Mencintai tanah air

11) Mengurus diri sendiri, meliputi:

a). Membersihkan diri sendiri

b). Berpakaian sendiri

c). Makan sendiri

d). Memelihara milik sendiri

12) Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk:

a). Membantu membersihkan lingkungan

b). Membuang sampah pada tempatnya

Page 5: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

57

c). Menyimpan mainan setelah digunakan

13) Mengendalikan emosi, seperti:

a). Berpisah dengan ibu tanpa menangis

b). Sabar menunggu giliran

c). Berhenti bermain pada waktunya

d). Tidak cengeng dan tidak mudah tersinggung

14) Sopan santun, seperti:

a). Mengucapkan terima kasih dengan baik

b). Meminta tolong dengan baik

c). Meminta sesuatu dengan sikap menyenangkan

b. Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan

dasar

Program ini terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dipersiapkan

oleh guru untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu sesuai

dengan tahap perkembangan anak. Pengembangan kemampuan dasar

tersebut meliputi:

1) Daya cipta

Pengembangan daya cipta adalah kegiatan yang bertujuan untuk

membuat anak kreatif dalam bertutur kata, berpikir, berolah tangan

dan tubuh sebagai latihan motorik halus maupun kasar. Di sini

anak diajak mengenal cara mengekspresikan diri melalui

ciptaannya dengan menggunakan teknik-teknik yang sudah

dikuasai, seperti: membuat mainan sendiri (melipat, menempel,

membentuk, dan lain-lain), melakukan ekspresi gerak menurut

musik atau irama yang didengar.

2) Kemampuan berbahasa

Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak

mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan sosialnya.

Kemampuan berbahasa yang diharapkan dicapai adalah:

a). Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa,

di mana, berapa, bagaimana dan sebagainya

Page 6: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

58

b). Menirukan kembali urutan angka, urutan kata (latihan

pendengaran)

c). Berbicara lancar dengan menyanyikan lagu anak-anak,

mengucapkan sajak sederhana

d). Mengenal kata-kata yang menunjukkan posisi, seperti di

dalam, di luar, di atas, di bawah, dan sebagainya.

e). Bercerita tentang kejadian di sekitarnya secara sederhana

f). Menjawab pertanyaan tentang cerita pendek yang sudah

diceritakan oleh guru

g). Menyebutkan sebanyak-banyaknya nama benda, binatang,

tanaman yang mempunyai warna, bentuk, atau menurut cirri-

ciri atau sifat yang sama

h). Menceritakan gambar yang telah disediakan

i). Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri

j). Mengenal kebalikan, seperti: siang-malam, gelap-terang, jauh-

dekat

k). Menggunakan kata ganti “aku” atau “saya”

3) Daya pikir

Pengembangan daya pikir bertujuan agar anak mampu

menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui dengan

pengetahuan baru yang diperolehnya.

Kemampuan yang diharapkan dicapai adalah:

a). Menyebut urutan bilangan

b). Mengenal lambang bilangan

c). Menyebut, menunjuk dan mengelompokkan warna

d). Mengenal konsep bentuk geometri

e). Mengenal ukuran panjang, berat dan isi

f). Mengenal alat untuk mengukur

g). Mengelompokkan benda menurut warna, bentuk atau ukuran

h). Menyebut nama-nama hari dan bulan

Page 7: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

59

i). Mengenal konsep waktu (hari ini, kemarin, besok, lusa, pagi,

siang, sore, malam, dan lain-lain)

j). Mengerjakan maze (mencari jejak)

k). Menyusun puzzle

l). Menunjukkan kejanggalan suatu gambar

m). Mengenal perbedaan antara kasar dan halus, berat dan ringan,

panjang dan pendek, jauh dan dekat

n). Membedakan bermacam-macam rasa, bau atau suara

o). Menyebut alamat rumah

p). Memasangkan benda sesuai pasangannya

4) Ketrampilan

Pengembangan ketrampilan bertujuan untuk mengembangkan

ketrampilan motorik halus anak. Kemampuan ketrampilan yang

dimaksud adalah:

a). Menarik garis datar, tegak, miring kanan, miring kiri,

lengkung, secara berulang-ulang dengan alat tulis secara

bertahap

b). Mencontoh bentuk silang (+ dan x), lingkaran, segi tiga dan

segi empat secara bertahap

c). Mencontoh dan menjiplak angka

d). Menggambar bebas dengan menggunakan pensil warna,

crayon, dan lain-lain

e). Mewarnai gambar yang sudah tesedia

f). Membentuk dengan plastisin (malam)

g). Menggunting kertas mengikuti garis lurus, lengkung,

gelombang dan zig-zag

h). Menciptakan kreasi dengan stempel

i). Menjiplak bentuk-bentuk yang sudah tersedia

5) Jasmani

Pengembangan jasmani bertujuan untuk mengembangkan

ketrampilan motorik kasar anak dalam berolah tubuh untuk

Page 8: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

60

pertumbuhan dan kesehatannya. Kemampuan yang diharapkan

dicapai adalah:

a). Merayap

b). Merangkak

c). Berjalan lurus, berjinjit dan berjingkat

d). Berjalan di atas papan titian

e). Melompat dengan dua kaki bersama-sama ke muka dan ke

belakang, ke kiri dan ke kanan

f). Menendang da memantulkan bola

g). Melempar dan menangkap bola

h). Menari

i). Senam dengan berbagai variasi

Dalam mengembangkan program kegiatan belajar, TK H. Isriati

juga menyusun program ekstra kurikuler yang terdiri dari melukis, menari,

agama, LASY, komputer, menyanyi, bahasa Inggris, musik dan drum

band.4

3. Pembelajaran agama di TK H. Isriati Semarang

Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan, anak didik haruslah mendapatkan pendidikan agama sedini

mungkin. Para orang tua mengharapkan agar anaknya mendapatkan

bimbingan kehidupan beragama sesuai dengan agama yang mereka peluk

dan yakini. Hal ini juga disadari penuh oleh TK H. Isriati. Sebagai TK

Islam, di samping melaksanakan PKB-TK yang disusun oleh Depdiknas,

TK H. Isriati juga melaksanakan bidang Pengembangan penghayatan dan

Pengamalan Agama Islam.

Pendidikan agama Islam dipandang sebagai usaha berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar pada diri mereka tumbuh

penghayatan dan keyakinan akan kebenaran agama dan akan menjadi the

way of life (jalan kehidupan)mereka kelak ketika dewasa. Oleh karena itu,

4 Hasil observasi tanggal 15 Desember 2003-10 Januari 2004 dan wawancara dengan

Guru kelas TK H. Isriati Semarang pada tanggal 10 Januari 2004

Page 9: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

61

sejak awal TK H. Isriati memperkenalkan agama Islam kepada anak didik

yang kaitannya dengan materi yang dikembangkan, disesuaikan dengan

tingkat perkembangan jiwa anak-anak.5

Bidang-bidang pengembangan yang dilaksanakan di TK H. Isriati

meliputi:6

a. Aqidah, meliputi:

1) Rukun Iman yang 6

2) Pengenalan tentang Allah meliputi 20 sifat-Nya

3) Pengenalan nama-nama malaikat Allah beserta tugas-tugasnya

4) Pengenalan kitab-kitab Allah

5) Pengenalan Nabi-nabi dan Rasul Allah

6) Mempercayai adanya hari qiamat

7) Mempercayai taqdir

b. Akhlak, meliputi:

1) Adab terhadap orang tua

2) Adab terhadap guru

3) Adab terhadap orang yang lebih tua umurnya

4) Adab terhadap orang yang lebih muda umurnya

5) Adab terhadap teman sebaya

6) Adab bertamu

7) Adab bertetangga

8) Adab menengok orang sakit

c. Ibadah, meliputi:

1) Rukun Islam yang 5

2) Dua kalimat syahadat

3) Sholat, yang meliputi: adzan dan iqomah, wudlu, dan gerakan-

gerakan shalat.

4) Lafadz dzikir, takbir, tasbih, tahmid, istighfar, dan lain-lain

5) Beramal shadaqah

5 Maryam Achmad, loc. Cit. 6 Program Kerja TK H. isriati Baiturrahman Semarang Tahun Pelajaran 2003-2004,

hal. 17-19

Page 10: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

62

6) Berqurban

7) Berpuasa di bulan Ramadlan

8) Ibadah haji melalui latihan manasik haji

d. Hafalan surat-surat pendek, meliputi:

Surat Al-Fiil, Al-Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kafirun, An-

Nashr, Al-Lahab, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas dan Al-Fatihah.

e. Doa sehari-hari, meliputi:

1) Doa belajar

2) Doa sebelum dan sesudah makan

3) Doa sebelum dan sesudah tidur

4) Doa sebelum dan sesudah ke kamar kecil

5) Doa untuk kedua orang tua

6) Doa untuk kebaikan dunia dan akhirat

7) Doa sebelum bepergian

8) Doa naik kendaraan

f. Ejaan Al-Qur’an, meliputi:

1) Mengenal huruf hijaiyyah berharokat dan tidak berharokat

2) Membentuk kata dengan huruf hijaiyyah

g. Syair dan lagu, meliputi:

1) Assalamu’alaikum I dan II

2) Bismillah

3) Shalawat Nabi

4) Shalawat Badar

5) Berhitung dalam bahasa Arab

6) Dan lain-lain

4. Metode pendidikan TK H. Isriati Semarang

Pelaksanaan pendidikan di TK H. Isriati menggunakan pendekatan

integratif dan menganut prinsip bermain sambil belajar, sehingga seluruh

kegiatan belajar dilaksanakan melalui kegiatan bermain. Metode belajar-

mengajar yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan

kemampuan anak didik. Bermain merupakan cara yang efektif untuk

Page 11: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

63

mengembangkan anak didik. Melalui bermain, seorang anak dapat

mengembangkan motorik, bahasa, sosial, emosi maupun kecerdasannya.

Dengan kegiatan bermain pula, anak belajar mengenal dan mencintai

lingkungan sosialnya. Lingkungan belajar yang menarik, bersifat informal,

akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak, juga dapat

menumbuhkan motivasi untuk belajar.

Namun demikian, metode bermain bukanlah satu-satunya metode

yang digunakan di TK H. Isriati. Metode lainnya di antaranya adalah

metode bercerita, demonstrasi dan eksperimen.7

B. Perkembangan Sosial Anak di TK H. Isriati Semarang

Perkembangan sosial merupakan suatu proses sosialisasi untuk

memperoleh kemampuan berperilaku sosial yang sesuai dengan tuntutan

sosial, atau untuk menjadi orang yang bermasyarakat. Perkembangan sosial

juga dimaksudkan sebagai perkembangan tingkah laku individu dalam

menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat di

mana dia berada.8

Untuk mengetahui tingkat perkembangan sosial anak diperlukan

penelitian yang cukup dan data yang akurat. Untuk memperoleh data dalam

penelitian perkembangan sosial anak di TK H. Isriati ini penulis menggunakan

metode observasi. Sebagaimana kita ketahui metode observasi adalah metode

pengambilan data dengan menggunakan pengamatan langsung dengan tujuan

dan prosedur yang sistematis.9

Tujuan dari penelitian ini jelas, yaitu untuk mengetahui perkembangan

perilaku sosial anak di TK H. Isriati. Adapun prosedur yang dilakukan pun

sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Di antaranya adalah

dengan menyusun kisi-kisi dan panduan observasi, sehinnga observasi yang

dilakukan mempunyai batasan-batasan yang jelas. Selain itu, pengamatan

7 Hasil observasi dan wawancara dengan Guru Kelas TK H. Isriati Semarang pada tanggal

15 Desember 2003-10 Januari 2004 8 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003,

hal. 31 9 M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, hal. 212

Page 12: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

64

tidak hanya dari pihak penulis saja, tetapi juga dibantu oleh pihak lain, dalam

hal ini guru kelas. Hal ini untuk menghindari subyektivitas penulis, sehingga

hasil observasi yang didapatkan benar-benar obyektif dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Setidaknya ada 6 indikator, yang masing-masing indikator dibagi

dalam beberapa item pertanyaan, yang digunakan penulis sebagai batasan

observasi terhadap siswa-siswi kelompok A.4 dan B.4, yang masing-masing

terdiri dari 30 anak. Hasil observasi yang dilakukan selama kurang-lebih 30

hari dapat dilihat pada tabel berikut:10

10 Hasil observasi terhadap anak-anak kelompok A.4 dan B.4 TK H. Isriati Semarang

pada tanggal 15 Desember 2003-15 Januari 2004

Page 13: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

65

Hasil Observasi Perkembangan Sosial Anak terhadap 30 Anak Kelompok A.4

Hasil Sering Jarang Tidak PernahNo Indikator Item Pertanyaan

J. Anak % J. Anak % J. Anak % 1 Keterampilan a. Apakah anak bermain dengan 25 83,3% 3 10% 2 6,7%

berteman anak lain ? 6,7% b. Apakah anak bergabung 22 73,3% 5 16,7% 3 10% dengan kelompok anak-anak ketika bermain ? c. Apakah anak suka 6 20% 7 23,3% 17 56,7% menggoda atau mempermain- kan anak lain/usil? d. Apakah anak melepaskan 20 66,7% 5 16,7% 5 16,7% permainan dengan sikap menyenangkan

2 Keterampilan a. Apakah anak bercakap-cakap 22 73,3% 8 26,7% - - berkomunikasi dengan anak lain ? b. Apakah anak menjauhkan 6 20% 3 10% 21 70% diri dari suatu kelompok ?

3 Kepedulian a. Apakah anak mau berbagi 22 73,3% 8 26,7% - - sosial mainan dengan anak lain ? b. Apakah anak mau membantu 10 33,3% 14 46,7% 6 20% anak lain ? c. Apakah anak mencoba 9 30% 2 6,7% 19 63,3% mempertahankan hak sendiri, baik yang berupa barang mau- pun tempat ?

4 Menggunakan a. Apakah anak memperhatikan 21 70% 8 26,7% 1 3,3% aturan yang ada guru di kelas ? b. Apakah anak selalu membuat 5 16,7% 8 26,7% 17 56,7% gaduh/ramai di kelas ?

5 Kemampuam a. Apakah anak sabar menunggu 24 80% 6 20% - - mengendalikan giliran ? diri ? b. Apakah anak suka merampas 3 10% 7 23,3% 20 66,7% permainanan anak lain?

6 Kemandirian a. Apakah anak suka mengadu 6 20% 16 53,3% 10 33,3% pada guru ? b. Apakah anak cepat ngambek? 5 16,7% 5 16,7% 20 66,7%

Page 14: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

66

Hasil Observasi Perkembangan Sosial Anak terhadap 30 Anak Kelompok B.4

Hasil Sering Jarang Tidak PernahNo Indikator Item Pertanyaan

J. Anak % J. Anak % J. Anak % 1 Keterampilan a. Apakah anak bermain dengan 28 93,3% 2 6,7% - -

berteman anak lain ? 6,7% b. Apakah anak bergabung 25 83,3% 5 16,7% - - dengan kelompok anak-anak ketika bermain ? c. Apakah anak suka 3 10% 10 33,3% 17 56,7% menggoda atau mempermain- kan anak lain/usil? d. Apakah anak melepaskan 21 70, % 9 30% - - permainan dengan sikap menyenangkan

2 Keterampilan a. Apakah anak bercakap-cakap 28 93,3% 2 6,7% - - berkomunikasi dengan anak lain ? b. Apakah anak menjauhkan - - 9 30% 21 70% diri dari suatu kelompok ?

3 Kepedulian a. Apakah anak mau berbagi 28 93,3% 2 6,7% - - sosial mainan dengan anak lain ? b. Apakah anak mau membantu 24 80% 5 16,7% 1 3,3% anak lain ? c. Apakah anak mencoba 3 10% 5 16,7% 22 73,3% mempertahankan hak sendiri, baik yang berupa barang mau- pun tempat ?

4 Menggunakan a. Apakah anak memperhatikan 22 73,3% 8 26,7% - - aturan yang ada guru di kelas ? b. Apakah anak selalu membuat 1 3,3% 16 53,3% 13 43,3% gaduh/ramai di kelas ?

5 Kemampuam a. Apakah anak sabar menunggu 25 83,3% 5 16,7% - - mengendalikan giliran ? diri ? b. Apakah anak suka merampas - - 6 20% 24 80% permainanan anak lain?

6 Kemandirian a. Apakah anak suka mengadu 1 3,3% 9 30% 20 66,7% pada guru ? b. Apakah anak cepat ngambek? 4 13,3% 4 13,3% 22 73,3%

Page 15: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

67

Adapun deskripsi hasil observasi yang terdapat pada tabel di atas

adalah sebagai berikut:

1. Ketrampilan berteman

a. Apakah anak bermain dengan anak lain?

Pada item pertanyaan ini, pada kelompok A.4, mayoritas anak, yaitu

25 anak (83,3 %) sering melakukannya, sedang 3 anak (10%) jarang

dan 2 anak (6,7%) lainnya tidak pernah.

Untuk kelompok B.4, hampir seluruh anak, yaitu, 28 anak (93,3%)

bermain dengan anak lain, dan 2 anak (6,7%) lainnya jarang

melakukannya.

b. Apakah anak bergabung dengan kelompok anak-anak ketika bermain?

Pada kelompok A.4, 22 anak (73,3%) melakukannya, 5 anak (16,7%)

jarang dan 3 anak (10%) lainnya tidak pernah.

Sedangkan kelompok B.4, sebanyak 25 anak (83,3%) sering

bergabung dengn kelompok anak-anak ketika bermain, dan 5 anak

(16,7%) lainnya jarang melakukannya.

c. Apakah anak suka menggoda atau mempermainkan anak lain/ usil?

Pada kelompok A.4, 6 anak (20%) sering melakukannya, 7 anak

(23,3%) jarang melakukan dan 17 anak (56,7%) lainnya tidak pernah.

Untuk kelompok B.4, 3 anak (10%) sering usil, 10 anak (33,3%)

jarang dan 17 anak (56,7 %) lainnya tidak pernah usil terhadap

temannya.

d. Apakah anak melepaskan permainan dengan sikap yang

menyenangkan?

Pada kelompok A.4, mayoritas anak, yaitu 20 anak (66,7%)

melakukannya, 5 anak (16,7%) jarang dan 5 anak (16,7%) sisanya

tidak pernah.

2. Ketrampilan berkomunikasi

a. Apakah anak bercakap-cakap dengan anak lain?

Untuk kelompok A.4, sebanyak 22 anak (73,3%) sering melakukan

dan 8 anak (26,7%) lainnya jarang melakukannya.

Page 16: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

68

Adapun di kelompok B.4, mayoritas anak, yaitu 28 anak (93,3%)

sering bercakap-cakap dengan temannya, dan hanya 2 anak (6,7%)

yang jarang melakukannya.

b. Apakah anak menjauhkan diri dari suatu kelompok?

Untuk kelompok A.4, 6 anak (20%) sering menjauhkan diri, 3 anak

(10%) hanya kadang-kadang, dan 21 anak (70%) tidak pernah.

Sedangkan di kelompok B.4, sebanyak 21 anak (70%) tidak pernah

menjauhkan diri dari suatu kelompok dan 9 anak (30%) sisanya jarang

melakukannya.

3. Kepedulian sosial

a. Apakah anak mau berbagi mainan dengan anak lain?

Pada kelompok A.4, mayoritas anak, yaitu 22 anak (73,3%) mau

berbagi mainan, sedang sisanya, yaitu 8 anak (26,7%) jarang mau

melakukannya.

Adapun di kelompok B.4, hampir seluruh anak, yaitu 28 anak (93,3%)

mau saling berbagi dan hanya 2 anak (6,7%) saja yang jarang mau

berbagi.

b. Apakah anak mau membantu anak lain?

Untuk kelompok A.4, 10 anak (33,3%) yang mau melakukannya, 14

anak (46,7%) jarang mau, dan 6 anak (20%) lainnya tidak pernah

membantu temannya.

Sedangkan di kelompok B.4, mayoritas anak, yaitu 24 anak (80%)

mau membantu temannya, 5 anak (16,7%) hanya kadang-kadang dan

1 anak (3,3%) saja yang tidak pernah mau membantu temannya.

c. Apakah anak mencoba mempertahankan hak sendiri, baik yang berupa

barang maupun tempat?

Pada kelompok A.4, 9 anak (30%) sering melakukannya, 2 anak

(6,7%) kadang-kadang melakukannya, dan 19 anak (63,3%) lainnya

tidak pernah melakukannya.

Adapun di kelompok B.4, 3 anak (10%) masih sering melakukan, 5

anak (16,7%) sudah jarang dan 22 amak (73,3%) lainnya tidak pernah.

Page 17: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

69

4. Menggunakan aturan yang ada

a. Apakah anak memperhatikan guru di kelas?

Untuk item ini, pada kelompok A.4, mayoritas anak, yaitu 21 anak

(70%) melakukannya, 8 anak (26,7%) kadang-kadang semaunya

sendiri dan 1 anak (3,3%) tidak pernah melakukannya.

Sedangkan pada kelompok B.4, 22 anak (73,3%) memperhatikan guru

di kelas dan 8 anak (26,7%) sisanya kadang semaunya sendiri

b. Apakah anak suka membuat gaduh/ ramai di kelas?

Pada kelompok A.4, sebanyak 5 anak (16,7%) sering sekali ramai di

kelas, 8 anak (26,7%) kadang-kadang, dan 17 anak (56,7%) lainnya

tidak pernah.

Adapun di kelompok B.4, 1 anak (3,3%) sering ramai, 16 anak

(53,3%) jarang dan 13 anak (43,3%) lainnya tidak pernah.

5. Kemampuan mengendalikan diri

a. Apakah anak sabar menunggu giliran?

Pada kelompok A.4, mayoritas anak, yaitu 24 anak (80%) mau

melakukannya dan 6 anak (20%) siasanya jarang melakukannya.

Sedangkan di kelompok B.4, 25 anak (83,3%) sabar menunggu

giliran, dan 5 anak (16,7%) sisanya jarang mau menunggu.

b. Apakah anak suka merampas permainan anak lain?

Untuk item ini, di kelompok A.4, 3 anak (10%) sering melakukannya,

7 anak (23,3%) jarang melakukan, dan 20 anak (66,7%) lainnya tidak

pernah.

Adapun di kelompok B.4, mayoritas anak, yaitu 24 anak (80%) tidak

pernah merampas permainan temannya, sedangkan 6 anak (20%)

sisanya hanya kadang-kadang melakukannya.

6. Kemandirian

a. Apakah anak suka mengadu pada guru?

Di kelompok A.4, 6 anak (20%) sering mengadu, lebih dari separuh

kelas, yaitu 16 anak (53,3%) jarang melakukannya, sedang 10 anak

(33,3%) sisanya tidak pernah.

Page 18: BAB III KONSEP PRESCHOOL DAN PERKEMBANGAN SOSIAL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...dan guru ekstra kurikuler sebanyak 15 orang, yang terdiri dari

70

Pada kelompok B.4, 1 anak (3,3%) masih sering mengadu, 9 anak

(30%) kadang melakukan, dan 20 anak (66,7%) lainnya tidak pernah.

b. Apakah anak cepat ngambek?

Untuk kelompok A.4, 5 anak (16,7%) masih sering ngambek, 5 anak

(16,7%) sedah jarang, dan 20 anak (66,7%) lainnya tidak pernah.

Sedangkan di kelompok B.4, 4 anak (13,3%) masih sering ngambek, 4

anak (13,3%) sudah berkurang frekuensi ngambeknya, dan 22 anak

(73,3%) lainnya tidak pernah ngambek lagi.

Demikian deskripsi hasil observasi terhadap perkembangan sosial

anak di TK H. Isriati Semarang. Adapun analisis lebih lanjut akan dibahas

pada bab selanjutnya.