bab iii kkp aku

Upload: azmi-fauziyah-aini

Post on 14-Jul-2015

356 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN3.1 Umum

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Pengertian asuransi dapat juga ditinjau dari tiga aspek,yaitu: 1. Aspek Ekonomi Dengan pengorbanan yang minimum memperoleh hasil yang maksimum. Dalam kenyataan, manusia selalu dihadapi kepada berbagai kemungkinan ancaman terhadap usahanya dan manusia senantiasa dihadapkan dengan ketidakpastian. a. Banyak cara guna mengatasi ancaman dan ketidakpastian, dimana salah satunya adalah dengan cara mengalihkan ketidakpastian kepada pihak lain yang bersedia menerimanya. Pihak yang mengalihkan resiko disebut tertanggung dan pihak yang menerima disebut penanggung.

19

20

b.

Definisi asuransi: cara mengalihkan resiko dari tertanggung kepada penanggung, dimana tertanggung mengeluarkan pengobatan minimum (premi relative kecil) untuk memperoleh hasil maksimum (jaminan kepastian relatif besar).

2. Aspek Hukum Pengertian asuransi dari aspek hukum adalah pengalihan resiko dari tertanggung kepada penanggung merupakan peristiwa hukum, sehingga dari kitab Undang-Undang Hukum Dagang pasal 246 tercantum batasan tentang asuransi yaitu: Perjanjian dimana penanggung mengikat diri dengan tertanggung melalui premi untuk mengganti kerugian akibat kerusakan atau kehilangan terhadap keuntungan yang diharapkan karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak diketahui sebelumnya. Dari batasan tersebut, asuransi atau pertanggungan merupakan bentuk perjanjian. Sehingga tunduk pada asas hukum perjanjian yang di atur dalam kitab UndangUndang Hukum Perdata.

3. Aspek Industri Jasa Asuransi merupakan salah satu cabang industri jasa adalah sarana yang memberikan santunan finansial bagi suatu akibat atau musibah, dimana pembayarannya melalui kontribusi semua pihak yang ikut serta dalam program tersebut.

21

3.2 Tinjauan Perusahaan 3.2.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut :

1. Periode Sebelum Kemerdekaan Saat penjajahan, pemeliharaan kesehatan pegawai pemerintah mengacu kepada Staatblad 110/1938 dimana : a. Pegawai bangsa Eropa, kaum intelektual dan golongan kaya dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan swasta dengan reimbursement (yang bersangkutan membayar pelayanan terlebih dahulu, kemudian mengajukan klaim kepada pemerintah). b. Pegawai golongan menengah dan rendah harus menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah. c. Pengelolaan reimbursement berada dibawah departemen kesehatan.

2. Periode Awal Kemerdekaan Pada tahun 1948, konsep Reimbursement dikembangkan dan dikenal dengan nama Restitutle Regeling 1948 dimana: a. Pegawai pemerintah dengan gaji kurang dari Rp. 850,00 per bulan, berhak atas pelayanan di fasilitas pemerintah, tidak berhak pada fasilitas swasta, dan rawat inap dikenakan 3 persen deducation dari gaji.

22

b.

Pegawai pemerintah dengan gaji lebih dari Rp 850,00 per bulan, berhak atas pelayanan di fasilitas pemerintah, pada fasilitas swasta diganti 97 persen, dan sisanya 3 persen deduction dari gaji. Melalui sistem restitusi dan pembiayaan fee for service, terdapat banyak

masalah, antara lain masih besarnya klaim yang di ajukan dan kecenderungan penyalahgunaan atau klaim fiktif, sehingga makin memberatkan dana rutin departemen kesehatan.

3. Periode tahun Enampuluhan Undang-undang 9/1960 tentang pokok kesehatan, menggariskan kebijakan

pemerintah dalam bidang kesehatan, antara lain: a. b. Hak warga Negara untuk pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan Pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Pada 20 Desember 1960 dikeluarkan instruksi menteri kesehatan nomor 86531 tentang Jakarta Pilot Project yang merupakan pengembangan program pemeliharaan kesehatan PNS dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya, dimana: a. Sistem restitusi dan fee for service dibayarkan langsung kepada pemberi pelayanan kesehatan yang bertujuan pengendalian biaya.

23

b.

PNS, penerima pensiun dan anggota keluargannya mendapat hak yang sama, dimana pada fasilitas pemerintah seluruhnya gratis dan fasilitas swasta hanya untuk rawat inap dan obat.

4. Dimulainya Konsep Asuransi Kesehatan Masalah keuangan yang dihadapi melalui sistem restitusi dan Jakarta Pilot Project tetap memberatkan pemerintah, dan akhirnya pemerintah melakukan pendekatan kepada PNS dan penerima pensiun agar bersedia untuk berpatisipasi menaggung resiko sakit. Pada 19-20 November 1968 diadakan loka karya asuransi kesehatan yang pertama kali dan melibatkan seluruh instansi terkait. Terjadi kesepakatan menggunakan 50 persen dana yang terhimpun dari potongan 10 persen gaji dan 5 persen pensiun, sebagai sumber data program pemeliharaan PNS, penerima pensiun dan anggota keluarganya. Sebagai dasar hukumnya diterbitkan keputusan presiden 230/1968 (15 Juli 1968). 5. Periode BPDPK (1968 1984) Periode ini dimulai dengan diterbitkannya keputusan presiden 230/1968 dengan beberapa konsep dasar, yaitu: a. Sumber dana dari potongan wajib 5 persen gaji pokok setiap bulan.

24

b.

Program dikelola oleh badan khusus, semi otonom di lingkungan departemen kesehatan yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemelihara Kesehatan atau BPDPK.

c.

Cakupan peserta atau PNS dan keluarganya penerima pensiun PNS dan ABRI beserta Keluarganya.

6. Periode PHB (1984 1992) Setelah berjalan 16 tahun banyak hal yang perlu diperbaiki dan tidak mungkin untuk tetap dipertahankan sebagai BPDPK, dan melalai PP nomor 22 dan 23 tahun 1984 dimulailah periode Perusahaan Umum Husada Bakti atau PHB. Secara de facto periode ini dimulai 23 April 1986 dengan dilantiknya direktur PHB. PP 22/1994 berkaitan dengan penyelenggaraan program pemeliharaan kesehatan PNS dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya berdasarkan managed care, sementara PP 23/1984 berkaitan dengan pengelola program yaitu PHB. Profesionalisme dan efisiensi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan peserta, merupakan landasan dari berbagai upaya dan program yang dilakukan pada masa PHB, antara lain: a. Penerapan sistem rujukan, kosep wilayah dan kosep dokter keluarga, dimulai sejak tahun 1986.

25

b.

Pemberlakuan daftar dan plafon harga obat (DPHO), dimulai sejak tahun 1987 dan dievaluasi/direvisi setiap tahun, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.

c.

Penerapan sistem kapitasi bagi pelayanan kesehatan tingkat pertama secara nasional, dimulai sejak tahun 1988.

d.

Penerapan tarif paket pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan di rumah sakit, dimulai sejak 1987/1988.

7. Periode PT.ASKES (1992 Sekarang) Pada tahun 1989 saat penyerahan kartu PHB bagi presiden Soeharto, direksi PHB mendapat pengarahan untuk mengembangkan kepesertaannya di luar PNS, yaitu kepada pegawai badan usaha dan badan lainnya. PHB memerlukan fleksibilitas usaha untuk melakukan pengembangan terhadap sistem pelayanan kesehatan dan pembiayaannya. Hal ini harus dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. b. c. Semakin berkembangnya teknologi kedokteran dan pengobatan. Semakin luasnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan. Semakin tingginya tingkat kesadaran peserta akan mutu pelayanan, dimana secara keseluruhan hal tersebut tidak sejalan dengan jumlah pendanaan yang relatif terbatas.

26

Kemudian dilakukan penyempurnaan PP 22/1984 menjadi PP 69/1991, dimana dalam PP 69/1991 terdapat perkembangan kepesertaan, yaitu: 1) Peserta wajib terdiri dari PNS, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta anggota keluarganya, peserta sukarela terdiri dari pegawai badan usaha dan badan lainnya. 2) Untuk menyelenggarakan program kerja yang mencangkup peserta wajib dan sukarela, diperlukan perubahan status perusahaan, sehingga mulai PP 6/1992 dimulailah periode PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) atau PT.ASKES.

3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

Gambar III.1 Struktur Organisasi Perusahaan

27

1.

Kepala Cabang Otoritasnya adalah mengatur operasional kantor cabang yang ditugaskan oleh kantor pusat (operasional).

2.

Kepala Cabang Kabupaten Merupakan kepanjangan tangan dari kantor cabang yang mana tugasnya meliputi jaminan pelayanan kesehatan dan kepersertaan PT.ASKES(Persero).

3.

Seksi Jaminan Pelayanan Kesehatan Seksi yang mengatur proses: a. b. Pengesahan Pelayanan Verifikator pelayaan dan mengatur operasional kesehatan sesuai dengan SK Menkes yang di tetapkan kantor pusat.

4.

Seksi Hubungan Kemitraan Tugasnya memastikan proses operasional sesuai dengan perjanjian kerjasama yang dilandasi adanya kontrak kerjasama.

5.

Seksi Kepersertaan dan Pelayanan Pelanggan Bertugas memastikaan kepersertaan PT.ASKES memiliki tanda kepersertaan. Dan kepersertaan dapat berkomunikasi dengan PT.ASKES untuk pelayanan pelanggan.

28

6.

Seksi Keuangan dan Umum Merupakan seksi yang mengatur pembayaran jaminan keselamatan (operasional langsung) dan operasional tidak langsung.

3.3 Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur pada pembuatan kartu peserta di PT.ASKES Cab Karawang terdapat beberapa proses, diantaranya: 1. Proses pendaftaran Pada proses ini peserta datang membawa daftar isian peserta (DIP) yang telah di isi yang di ambil dari instansi masing-masing. Bagi pegawai yang masih aktif DIP dilegalisir oleh pimpinan dan di cap stempel instansi. Baik daftar sebagai peserta baru ataupun pembaharuan kartu peserta lama. Dengan melampirkan berkas persyaratan (BP). Berkas Persyaratan yang harus dibawa untuk peserta baru adalah: a. fotocopy KTP, b. fotocopy daftar gaji bulan terakhir dan dilegalisir bagi pegawai yang masih aktif, c. fotocopy SK terakhir. d. fotocopy surat keterangan menikah, e. fotocopy akta anak, f. fotocopy KK.

29

Berkas berkas persyaratan

dan DIP

di kembalikan kepada petugas

pendaftaran yang kemudian akan di verifikasi terdahulu, apakah sudah terisi semua informasi diri dan kelengkapan persyaratan. Kemudian diarsipkan oleh petugas pendaftaran. Setelah itu Petugas pendaftaran akan input DIP dan save di file peserta. Sebelum mencetak Kartu Peserta, Petugas Pendaftaran akan mengecek stok kartu terlebih dahulu. Peserta akan menerima langsung Kartu Peserta yang telah dicetak.

2. Proses Scaning Upload DIP Petugas scaning mengambil DIP dari Arsip, membuka file peserta, dan verifikasi data DIP dengan data di file peserta. Bila telah sesuai, petugas scaning akan scan DIP dan hasil scan DIP akan di upload ke file peserta. Dan DIP disimpan kembali di Arsip.

3. Proses Pembuatan Laporan Pada setiap akhir pekan petugas pendaftaran akan membuat laporan stok kartu yang diambil dari arsip stok kartu. Dan petugas scaning membuat laporan peserta pendaftaran dari file peserta yang kemudian laporan laporan tersebut akan diserahkan ke pimpinan.

30

3.4 Diagram Alir Data (DAD) Sistem Berjalan

Pembahasan mengenai sistem berjalan di PT.ASKES divisualisasikan dalam bentuk diagram alir data. Adapun penjelasan lebih rinci, yaitu:

Peserta

DIP,BP

DIP,BP

Petugas Pendaftaran

KP Lap.Stok Kartu Lap.Peserta Pendaftaran

Pendaftaran PT.ASKES

KPLap.Stok Kartu

DIP

Pimpinan

Lap.Peserta Pendaftaran

Petugas Scaning

Gambar III.2 Diagram Konteks

Keterangan : DIP = Daftar Isian Peserta KP = Kartu Peserta

BP = Berkas Persyaratan (fotocopy KTP, fotocpy Slip Gaji, fotocopy Surat Kuasa, fotocopy Surat Keterangan Menikah, fotocopyc Akta Anak, fotocopy Kartu Keluarga)

31

A.BP

BP

Peserta

BP,DIP

1.0. Pendaftaran

DIP

Petugas Pendaftaran Data Peserta

KP KP DIP

File Peserta A.DIP

A.Kartu Stok DIP

Petugas Scaning

DIP

2.0 Scan-upload

Scan DIP

Data Peserta Data Stok Kartu

3.0 Laporan

Lap.Peserta Pendaftaran Lap.Stok Kartu

Pimpinan

Gambar III.3 Diagram Nol

Keterangan : DIP = Daftar Isian Peserta KP = Kartu Peserta

BP = Berkas Persyaratan (fotocopy KTP, fotocpy Slip Gaji, fotocopy Surat Kuasa, fotocopy Surat Keterangan Menikah, fotocopyc Akta Anak, fotocopy Kartu Keluarga)

32

Peserta

DIP,BP

1.1 Pengembalian

DIP,BP

Petugas Pendaftaran

A.DIP

DIP

1.2 Verifikasi

DIP,BP

A.BP

BP DIP

KP

File Peserta

Data Peserta

1.3 Input

1.4 Cetak Kartu

KP

A.Stok Kartu

Gambar III.4 Diagram Detail Proses 1.0

Keterangan : DIP = Daftar Isian Peserta. KP= Kartu Peserta

33

BP = Berkas Persyaratan (fotocopy KTP, fotocpy Slip Gaji, fotocopy Surat Kuasa, fotocopy Surat Keterangan Menikah, fotocopyc Akta Anak, fotocopy Kartu

Petugas Scaning

DIP

2.1 Verifikasi

Data Peserta

File Peserta

DIP DIP A.DIP Scan DIP

2.2 ScanKeluarga)

Scan DIP

2.3 Upload

Gambar III.5 Diagram Detail Proses 2.0

Keterangan : DIP = Daftar Isian Peserta

A.Stok Kartu Data Stok Kartu 3.1 Laporan Data Peserta File Peserta Lap. Stok Kartu Lap.Peserta Pendaftarn Pimpinan

Gambar III.6 Diagram Detail Proses 3.0

34

3.5 Kamus Data

1.

Nama Arus Data: Daftar Isian Peserta Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan : DIP : Cetakan Manual : Peseta Proses 1.0 Petugas Pendaftaran - Arsip : Dokumen masukan yang wajib diisi peserta pada saat pendaftaran Periode Volume Struktur Data Header : Setiap ada peserta baru dan pembaharuan data peserta : Rata-rata perhari 5 peserta : Header + Isi+ Footer : Logo+ No_kartu_Peserta+ Jenis_Kepersertaan+ Tanggal+ Petugas_verifikasi+ Petugas_Entry+Paraf_Kasie No_Kartu_Peserta Isi : *Terdiri dari 13 digit* Nama+ NIP+ TTL+ Jenis_kelamin+ Puskesmas+ Status_Kawin+ Instansi+

Golongan+

Domisili+

Kantor_Pembayaran_Gaji+ Daftar_Keluarga Footer : Foto+ Ttd_Pimpinan_Unit_Kerja+ Ttd_Peserta

35

2.

Nama Arus Data: Kartu Peserta Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan Periode Volume Struktur Data Isi : KP : Cetakan Manual : Petugas Pendaftaran Proses 1.0- Peserta : Bukti seseorang telah menjadi peserta : Setiap ada peserta baru : Rata-rata perhari 5 kartu : Isi : Logo+ No_Kartu_Peserta+ Nama_Peserta+ Tgl.Lahir+ Barcode+ Tgl.Pembuatan+ Ttd_Direktur_Utama No_Kartu_Peserta *Terdiri dari 13 digit*

3. Nama Arus Data : Kartu Tanda Penduduk Alias Bentuk Data Arus Data : KTP : Cetakan fotocopy : Peseta Proses 1.0 Petugas Pendaftaran - Arsip

36

Penjelasan

: Dokumen masukan yang wajib dibawa peserta pada saat pendaftaran

Periode Volume Struktur Data Header Isi

: Setiap pendaftaran peserta : Rata-rata perhari 5 lembar : Header + Isi+ Footer : Logo+ Kartu_Penduduk_Republik_Indonesia : Foto+ NIK+ Nama+ TTL+ Jenis_kelamin+

Status_Perkawinan+ Golongan_Darah+ Alamat+ RT/RW+ Kec+ Agama+ Pekerjaan+ Kewarganegaraan NIK Footer *Terdiri dari 13 digit* : Karawang+ Tanggal_bln_tahun+ tanda_tangan+cap_jempol+ttd_camat

4. Nama Arus Data : Kartu Keluarga Alias Bentuk Data Arus Data : KK : Cetakan fotocopy : Peseta Proses 1.0 Petugas Pendaftaran - Arsip

37

Penjelasan

: Dokumen masukan yang wajib dibawa peserta pada saat pendaftaran

Periode Volume Struktur Data Header

: Setiap pendaftaran : Rata-rata perhari 5 lembar : Header + Isi+ Footer : Logo+ Kartu_Keluarga+ No_kartu_keluarga+

Nama_Kepala_Keluarga+ Alamat+ RT+ Desa+ Kecamatan+ Kabupaten+ Kode_pos+ Provinsi No_Kartu_Keluarga Isi *Terdiri dari 17 digit*

: Nama_Lengkap+ NIK+ Jenis_Kelamin+ Tempat_lahir+ Tanggal_lahir+ Agama+ Pendidikan+ Jenis_Pekerjaan+

Status_Perkawinan+ Kewarganegaraan+

Status_Hubungan_dalam_Keluarga+ Dokumen Imigrasi[No_paspor

/No_KITAS]+ Nama_orang_Tua[Ayah+Ibu] Footer : Dikeluarkan_tanggal+ Lembar+ Kepala_keluarga[Tanda_tangan + Cap_jempol]+ Kepala_Dinas_Kependudukan_dan_Pencatatan_sipil

5. Nama Arus Data : Akta Anak

38

Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan

: fc aa : Cetakan fotocopy : Peseta Proses 1.0 Petugas Pendaftaran - Arsip : Dokumen masukan yang wajib dibawa peserta pada saat pendaftaran

Periode Volume Struktur Data

: Setiap pendaftaran : Rata-rata perhari 5 lembar : Header + Isi+ Footer

6.

Nama Arus Data : Surat Keteranga Menikah Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan : fc SKM : Cetakan fotocopy : Peseta Proses 1.0 Petugas Pendaftaran - Arsip : Dokumen masukan yang wajib dibawa peserta pada saat pendaftaran Periode Volume : Setiap pendaftaran : Rata-rata perhari 5 lembar

39

Struktur Data

: Header + Isi+ Footer

7. Nama Arus Data : Slip Gaji Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan : fc SG : Cetakan fotocopy : Peseta Proses 1.0 Petugas Pendaftaran - Arsip : Dokumen masukan yang wajib dibawa peserta pada saat pendaftaran Periode Volume Struktur Data Header : Setiap pendaftaran : Rata-rata perhari 5 lembar : Header + Isi+ Footer :Bulan_Terakhir_Penerimaan_Gaji+ Nama_Pemerintahan_Daerah+ Instansi_Tempat_Bekerja. Isi :No_Urut+Nama_Pegawai+ Nomor_Induk_Pegawai_Tanggal_Lahir+ Status_Kepegawaian+ Jumlah_Jiwa+ Golongan_Darah+ Gaji_Pokok+ Status_Kawin+

Tunjangan_Suami+

Tunjangan_Anak+ Pajak_Penghasilan+ Tunjangan_Umum+ Tunjangan_Beras+ Wajib_Pajak(10%)+

Tabungan_Perumahan+ Jumlah_Penghasilan_Bersih.

40

Nomor_Induk_Peserta_Tanggal_Lahir *Terdiri dari 18 digit* Footer : Tanda_Tangan_Penerima_Gaji

8. Nama Arus Data : Surat Kuasa Alias Bentuk Data Arus Data Penjelasan Periode Volume Struktur Data Header : SK : Cetakan Manual : Peseta Proses 1.0 Petugas Pendaftaran - Arsip : Persyaratan Pendaftaran yang harus dibawa peserta. : Setiap ada peserta baru dan pembaharuan data peserta. : Rata-rata perhari 5 kartu : Haeder+Isi+Footer : Logo+ Nama_Pemerintahan_Propinsi+

Alamat_Pemerintahan_Propinsi. Isi : No_Surat_Kuasa_Golongan+ Tentang_Kenaikan_Pangkat+ Menimbang+ Mengingat+ Memperhatikan+ Memutuskan+ Menetapkan+ Nama_Pegawai+ No_Induk_Pegawai+ Pangkat+

Tempat_Tanggal_Lahir+ Golongan_Ruang_Lama+

Pendidikan+

Masa_Kerja_Golongan+

Gaji_Pokok+ Unit_Kerja+ Petikan. No_Surat_Kuasa_Golongan* Terdiri dari 11 digit*. No_Induk_Pegawai * Terdiri dari 9 digit*. Footer : Tanggal_Ditetapkan+ Cap_Pemerintah_Propinsi+

Tanda_Tangan_Gubernur_Propinsi.

41

3.6 Spesifikasi Sistem Berjalan Sistem berjalan adalah merupakan rangkaian proses yang tersaji pada sistem berjalan yang dibuat dimana memerlukan berbagai dokumen baik itu dokumen masukan ataupun dokumen keluaran.

3.6.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

Bentuk dokumen masukan adalah suatu media yang digunakan untuk data input yang diproses didalam sistem. 1. Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah : Daftar Isian Peserta : menyatakan bahwa peserta mengisi spesifikasi identitas diri : Peserta : Petugas Pendaftaran : setiap ada pendaftaran baru : kertas cetakan : 1 lembar

42

Gambar III.7 Daftar Isian Peserta

43

2. Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah

: Kartu Tanda Penduduk : untuk kelengkapan administrasi Pendaftaran : Peserta : Petugas pendaftaran : setiap ada pendaftaran : kertas fotocopy : 1 lembar

3. Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah

: Kartu Keluarga : untuk kelengkapan administrasi Pendaftaran : Peserta : Petugas pendaftaran : setiap ada pendaftaran : kertas fotocopy : 1 lembar

44

4. Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah

: Akta Anak : untuk kelengkapan administrasi Pendaftaran : Peserta : Petugas pendaftaran : setiap ada pendaftaran : kertas fotocopy : 1 lembar

5. Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah

: Surat Keterangan Menikah : untuk kelengkapan administrasi Pendaftaran : Peserta : Petugas pendaftaran : setiap ada pendaftaran : kertas fotocopy : 1 lembar

45

6. Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah

: Slip Gaji : untuk kelengkapan administrasi Pendaftaran : Peserta : Petugas pendaftaran : setiap ada pendaftaran : kertasmanual terlegalisir : 1 lembar

7. Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah

: Surat Kuasa : untuk kelengkapan administrasi Pendaftaran : Peserta : Petugas pendaftaran : setiap ada pendaftaran : kertas fotocopy : 1 lembar

46

3.6.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran Nama fungsi sumber tujuan frekuensi media jumlah : Kartu Peserta : menyatakan bahwa peserta telah terdaftar sebagai peserta PT.Askes : seksi Kepersertaan dan Pelayanan Pelanggan : Peserta : setiap ada pendaftaran baru : kartu barcode : 1 lembar

Gambar III.8 Kartu Peserta

47

3.6.3

Spesifikasi File

Nama file Fungsi Tipe File Media Kunci field Software

: File Peserta : Untuk Menyimpan data peserta : File Transaksi : Harddisk : no_kp : Sql Server 2000

3.6.4

Spesifikasi Program

Program yang di gunakan di PT.ASKES adalah menggunakan pemograman Java dan SQL Server 2000

48

Gambar III.9 Tampilan Aplikasi Kepersertaan

3.6.5 Struktur Kode

Untuk memudahkan pengecekan data. Pendaftaran yang masuk di dalam dokumen, maka dibuatlah struktur kode di dalam komputerisasi system Kepersertaan dan Pelayanan Pelanggan PT.ASKES (Persero) Cab.Karawang. Adapun tujuan pemakain kode disini adalah sebagai berikut : 1. Mempermudah penyimpanan pemasukan data sehingga waktu yang di perlukan relatif lebih singkat. 2. Menghemat fasilitas tempat penyimpanan. 3. Dapat mempercepat pengolahan data guna memperoleh informasi yang benar sesuai kebutuhan.

49

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

3.7 Spesifikasi Sistem Komputer 3.7.1. Umum

Spesifikasi komputer nya sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Operating Sistem windows XP Profesional sp 2 System manufacturer IBM Processor Pentium 4 CPU 3.00 GHz Memory 512 MB of RAM DDR 1 Harddisk 80 Gb VGA 64 Mb CDRW, DVDRW

3.7.3

Software

Di PT.ASKES (Persero) ini khususnya pada Seksi Kepersertaan dan Pelayanan Pelanggan sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP. Sedangkan aplikasi yang di gunakan adalah aplikasi yang dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Web Browser seperti Internet Explorer dan Google Chrome juga

50

sangat dibutuhkan untuk menunjang proses penginputan pendaftaran. Di PT. ASKES (Persero) juga menggunakan Windows server 2003. Dan untuk menyimpan data nya menggunakan database yang terhubung langsung ke pusat dengan menggunakan jaringan Virtual Private Network (VPN adalah variasi lain dari skema jaringan yang dibangun sebagai jaringan khusus dengan menggunakan jaringan internet umum).

3.7.4

Hardware

Hardware yang digunakan: Satu unit komputer dengan spesifikasi Pentium 4 CPU 3.00 GHz, 512 MB of RAM Scanner Canon Server Workstation Printer Router

3.8 Permasalahan Pokok Setelah mangamati dan menganalisa permasalahan di PT.ASKES khususnya dalam bidang Kepersertaan dan Pelayanan Pelanggan adalah Pengarsipan berkas-

51

berkas persyaratan pendaftaran peserta baru masih bersifat manual, berantakan dan tidak sistematis. Berkas persyaratan yang berupa lembaran-lembaran fotocopy hanya di simpan dalam bantex tanpa ada label dan tanpa penyusunan bantex di dalam rak. Sehingga dalam hal pencarian untuk laporan atau ada pembaharuan data mengalami kesulitan.

3.9 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang ada, penulis memberikan alternatif permasalahan dengan penyusunan berkas persyaratan di susun perbulan secara alphabetic serta penyimpanan letak susunan berkas persyaratan di simpan di dalam komputer, seperti mesin pencari. Sehingga memudahkan pencarian berkas-berkas persyaratan. Dan untuk mendukung pemecahan masalah tersebut ada beberapa peralatan yang di butuhkan. Pelaratannya diantara lain adalah: Rak buku yang memadai, Bantex, Label. Software yang di usulkan adalah Microsoft Visual Basic dan sebagai database nya menggunakan Microsoft Access.