contoh kkp
DESCRIPTION
Contoh KKP (sistem manual)TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, semakin
hari teknologi semakin canggih, kenyataan ini menuntut keterlibatan sumber daya
manusia agar mampu menangani dan memanfaatkan teknologi yang ada semaksimal
mungkin. Laju perkembangan teknologi komputer sebagai pengolah data dan
informasi yang dapat dipergunakan di segala bidang kehidupan, termasuk pendidikan
menjadikan komputer sebagai salah satu alat yang dibutuhkan dalam pengolahan data
dan penyajian informasi yang memiliki loyalitas penyimpanan data yang cukup besar
serta dukungan keamanan data yang terjamin dengan sistem komputerisasi yang
efisien sehingga menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan tepat guna.
Banyak puskesmas yang masih belum menerapkan system informasi untuk
menunjang kegiatan mereka. Salah satunya ialah Puskesmas Teluk Pucung. Dengan
system yang masih tergolong sangat manual, Puskesmas ini masih menyimpan begitu
banyak data – data pasien ataupun staff dalam bentuk buku dan di arsipkan dalam
beberapa lemari. Karena system yang di terapkan masih sangat manual, sangatlah
tidak efektif dan efisien. Hal ini di sebabkan karena banyaknya data yang ada
sehingga seringkali petugas Puskesmas mengalami kesulitan dalam mencari data
pasien, selain itu keakuratan dan keaman data menjadi tidak terjamin karena ada
beberapa data (File) yang hilang.
Oleh karena itu, Kami mengambil tema penelitian “Analisa Sistem Rawat
Jalan di Puskesmas Teluk Pucung”. Untuk memecahkan permasalahan yang sering
terjadi pada Puskesmas tersebut maka di perlukan program aplikasi untuk
mempercepat pengolahan data yang meliputi proses Pendaftaran pasien, daftar obat
yang ada, jumlah obat yang habis dan yang akan di pesan, serta pembuatan laporan
yang lebih cepat, tepat, dan akurat.
2
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan laporan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama
mengikuti kuliah di AMIK BSI Bekasi.
2. Untuk mengetahui sistem pendaftaran pasien dan persedian obat di Puskesmas
Teluk Pucung Bekasi yang terjadi secara manual.
3. Mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah pada sistem yang berjalan.
4. Menambah wawasan yang lebih luas di luar bangku kuliah serta pengetahuan
secara langsung yang didapatkan dari sistem informasi yang ada di Puskesmas
dalam hal Pendaftaran Pasien dan Persediana Obat.
Sedangkan tujuan dari penulisan laporan makalah ini yaitu untuk memenuhi
salah satu syarat mata kuliah APSI (Analisi Perancangan Sistem Informasi) pada
nilai UAS.
1.3. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun laporan
Kuliah Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan Langsung (Observation)
Kami melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung mengenai
prosedur sistem Pendaftaran Pasien dan Persediaan Obat yang ada di
Puskesmas Teluk Pucung Bekasi.
2. Wawancara (Interview)
Selama penelitian, Kami mengadakan wawancara dengan bagian pendaftaran
dan penjaga apotik sampai dengan pembuatan laporan untuk mendapatkan
penjelasan yang lebih rinci dan jelas.
3. Kepustakaan (Library)
Kami melakukan pendekatan dengan tinjauan pustaka yaitu dengan
mempelajari buku yang berisi teori-teori sebagai bahan perbandingan atau
referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
3
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup masalah yang Kami bahas dalam memenuhi nilai UAS pada
mata kuliah APSI (Analisis Perancangan Sistem Informasi) ini adalah sistem
informasi Rawat Jalan Pasien Puskesmas Teluk Pucung. Dimulai dari proses
Pendaftaran hingga persediaan obat sampai dengan proses pembuatan laporan kepada
Kepala Puskesmas.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang terdiri dari empat bab ini dibuat untuk
memberikan gambaran yang jelas untuk mempermudah pemahaman terhadap laporan
ini. Adapun rinciannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai penjelasan umum mengenai pemilihan
judul, maksud dan tujuan penulisan, metode penelitian, ruang lingkup
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan konsep dasar dari sistem, karakteristik
sistem, klasifikasi sistem, serta peralatan pendukung (tools system).
BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN
Pada bab ini menjelaskan secara umum, tinjauan perusahaan yang
terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsinya,
prosedur sistem berjalan, diagram alir data, kamus data, spesifikasi
sistem berjalan yang terdiri dari bentuk dokumen masukan, bentuk
dokumen keluaran, permasalahan pokok serta alternatif pemecahan
masalah.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penulis serta saran-saran
untuk memperbaiki permasalahan yang ada.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Istilah sistem sekarang ini telah banyak digunakan, banyak orang berbicara
mengenai sistem akuntansi, sistem perbankan, sistem pembayaran, sistem pemasaran
dan sistem lainnya. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang
terpadu untuk suatu tujuan. Penyusunan sistem atas subsistem adalah tindakan
penting dalam menyederhanakan perancangan sistem.
Sebelum kita mempelajari apa itu sistem kita harus mengetahui sistem
menurut definisinya, kita akan memperoleh pengertian sistem itu secara berlainan
menurut pendapat ahlinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan
penting didalam pendekatan untuk mempelajari sistem. Berikut ini akan dijelaskan
lebih lanjut tentang definisi menurut kelompok pendekatannya terutama yang
berhubungan dengan penerapan sistem.
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa yunani yaitu “Systema”, yang artinya sekumpulan
objek yang bekerja bersama-sama menghasilkan metode, prosedur, tehnik yang
digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
Beberapa pengertian sistem dapat dilihat dari beberapa definisi-definisi
berikut :
1. Menurut Jogiyanto (2005:2), “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”..
5
2. Menurut Kusrini (2007:11), “Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional (dengan tugas maupun fungsi khusus) yang saling
berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses
atau pekerjaan tertentu”.
3. Menurut Jack Febrian (2007:398), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu
pendekatan yang menekankan pada prosedur, dan pendekatan yang menekankan pada
komponen atau elemennya.
Menurut Jerry FitzGerald, dkk dalam Jogiyanto (2005:2) mengemukakan
bahwa pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem
sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Lebih lanjut Jerry FitzGerald, dkk dalam Jogiyanto (2005:2) mengemukakan
bahwa “pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya sebagai
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan yang menekankan pada komponen
akan lebih mudah didalam mempelajari suatu sistem untuk untuk tujuan analisis dan
perancangan suatu sistem. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem,
analisis dan perancangan sistem harus dimengerti terlebih dahulu mengenai
komponen-komponen, atau elemen-elemen atau subsistem dari sistem tersebut.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan
bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Menurut Jogiyanto (2005:3)
karakter sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :
6
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau
elemen-elemen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2.Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini dapat
dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Mempengaruhi operasi sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat
bersifat merugikan sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Sebagai media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan dan sinyal.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna,
keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan (goal) dan sasaran (objective). Jika suatu sitem tidak
memiliki sasaran, maka operasi tidak berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
7
Menurut Jogiyanto (2005:6) suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantaranya :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
nampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik,
misalnya sistem komputer.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made
System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin.
3. Sistem Deterministik (Deterministic System) dan Sistem Probabilistik
(Probabilistic System)
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
dapat diprediksi. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi.
4. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya, sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
2.1.4 Daur Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (System Life Cycle) adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Beberapa fase atau tahapan dari daur hidup sistem yaitu :
1. Mengenali adanya kebutuhan
Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume
yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.
2. Pembangunan sistem
8
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis
kebutuhan yang timbul.
3. Pemasangan sistem
Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasi yaitu tahap sistem yang
sebenarnya.
4. Pengoperasian sistem
Untuk menunjang organisasi dalam pengoperasian sistem maka diperlukan
program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang bersifat
statis yang harus diperbaharui setiap kali mengalami perubahan.
5. Sistem menjadi usang
Perubahan yang terjadi secara drastis pada sistem terkadang tidak dapat diperbaiki
sehingga diperlikan pengoperasian sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang usang.
2.1.5. Pengertian Informasi
Suatu sistem yang kurang dalam mendapatkan informasi akan berdampak
buruk karena informasi merupakan bagian yang sangat penting didalam berbagai
bidang.
Menurut Joyiganto (2005:8), “Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal datum atau item data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian didalam kesatuan data. Kejadian adalah sesuatu yang telah terjadi
pada saat tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga masih perlu
diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk dapat menghasilkan informasi.
Menurut Jogiyanto (2005:10) informasi yang berkualitas harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Akurat (Accurate)
Suatu nilai informasi yang dapat dipertanggungjawabkan nilai kebenarannya bagi
penerima informasi.
9
2. Tepat Waktu (Timelines)
Tepat pada waktunya berarti informasi yang dating pada penerima tidak boleh
terlambat.
3. Relevan (Relevance)
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Nilai
dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat lebih efektif dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut.
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam
pengambilan keputusan. Sumber informasi adalah data. Mayoritas orang mengartikan
data dengan informasi mempunyai pengertian yang sama, padahal dua pengertian ini
mengandung perbedaan mendasar. Apabila telah disaring dan diolah menjadi sistem
pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut
berubah menjadi informasi.
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Daris dalam
Jogiyanto (2005:11) adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.1.7. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2005) mengemukakan bahwa
sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok
bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-
masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari :
1. Blok Masukan (Input Block)
10
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras.
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi
dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS
(Database Management Systems).
6. Blok Kendali (Controls Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.8. Pengertian Perpustakaan
11
Pengertian perpustakaan secara umum dapat dilihat dari beberapa pengertian
berikut:
1. Pengertian Menurut Depkes RI 1991
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masayarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2. Pengertian Menurut Azwar (1996)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
di samping member pelayanan secara menyeluruh terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
3. Pengertian menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004
Puskesmas merupakan Unit Pelayan Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah.
2.1.9. Azas – Azas Pokok Puskesmas
Sebagai sarana Pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,
pengelolaan program kerja Puskesmas berpedoman pada Empat azas pokok yang di
kemukan oleh Azwar th. 1996, yaitu :
1. Azas Pertanggung jawaban wilayah.
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan azas
pertanggung jawaban wilayah. Artinya, puskesmas harus bertanggung jawab atas
semua masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya. Karena adanya azas
seperti ini, maka program kerja puskesmas tidak di laksanankan secara pasif saja,
dalam arti hanya menantikan kunjngan dari pasien, melainkan harus aktif yakni
memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin dengan masyarakat.
2. Azas peran serta Masyarakat
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan asas
peran serta masyarakat. Artinya berupaya melibatkan masyarakat dalam
12
menyelenggarakan program kerja tersebut. Bentuk peran ser5a masyarakat dalam
pelayanan kesehatan banyak macamnya. Di Indonesia di kenal dengan nama Pos
Pelayanan terpadu.
3. Azas Keterpaduan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan azas
keterpaduan. Artinya, berupaya memadukan kegiatan tersebut bukan saja dengan
program kesehatan lain (lintas program), tetapi juga dengan program dari sector
lain (lintas sektoral). Dengan di laksanakannya azas keterpaduan ini, berbagai
manfaat akan dapat di peroleh. Bagi puskesmas dapat menghemat sumber daya,
sedangkan bagi masyarakat, lebih mudah memperoleh pelayan kesehatan.
4. Azas Rujukan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan azas
rujukan. Artinya, jika tidak mampu menangani suatu masalah kesehatan harus
merujuknya ke sarana kesehatan yang lebih mampu.
Pada saat ini kegiatan Puskesmas ada 17 yakni usaha Pelayanan rawat jalan,
usaha kesejahteraan ibu dan anak, usaha Keluarga Berencana, Usaha kesehatan gigi,
isaha kEsehatan gizi, usaha kesehatan sekolah, usaha kesehatan lingkungan, usaha
kesehatan jiwa, usaha pendidikan kesehatan, usaha perawatan kesehatan masyarakat,
usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, usaha kesehatan olahraga,
usaha kesehatan lanjut usia, usaha kesehatan mata, usaha kesehatan kerja, usaha
pencatatan dan pelaporan serta usaha laboratorium kesehatan masyarakat.
2.1.10. Fungsi Pokok Puskesmas
Ada tiga fungsi pokok puskesmas, yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
13
3. Memberikan pelayan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayan kerjanya.
Untuk mewujudkan fungsinya tersebut di lakukan kegiatan dengan cara :
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaiman menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisiensi.
c. Member bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Bekerja dengan sector – sector yang bersangkutan dalam melaksanakan
program kesehatan.
e. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
2.1.11. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Puskesmas
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan puskesmas antara lain :
1. Anggota Puskesmas (Masyarakat)
Faktor ini bisa di golongkan penting karena tujuam utama didirikannya
puskesmas ialah untuk masyarakat. Jadi, pengaruh utama dari masyarakat sangat
mempengaruhi untuk kemajuan puskesamas dan juga untuk kesehatan masyarakat
itu sendiri.
2. Staff / dokter di puskesmas
Faktor ini juga memegang peranan yang sangat menentukan berguna atau
tidaknya suatu puskesamas bagi lingkungannya. Para staff atau dokter harus
menjalankan tanggunga jawab dan kewajiban mereka agar tujuan yang di
kehendaki bisa tercapai.
3. Laboratorium dan Obat
Keadaan laboratorium suatu puskesmas harus baik dan sesuai standar yang telah
di tentukan dan obat –obataan yang tersedia harus bisa memenuhi kebutuhan
pasien agar kenyamanan dan kepuasan masyarakat bisa di penuhi.
14
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Dalam penulisan tugas Kelompok ini Kami menggunakan peralatan
pendukung (Tools System) sebagai alat bantu untuk menyelesaikannya antara lain :
2.2.1. Diagram Alir Data (DAD)
Diagram Alir Data adalah diagram yang menggunakan notasi atau simbol
yang digunakan untuk menggambarkan arus dari data sistem dan untuk membantu di
dalam komunikasi dengan pemakai sistem secara logika. Komponen DAD terdiri
dari:
1. Kesatuan Luar (External Entity)
Kesatuan luar merupakan dari lingkungan luar sistem yang dapat berupa
orang atau organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luar yang
akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
2. Proses (Proccess)
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu proses yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses.
3. Arus Data (Data Flow)
Arus data mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan
kesatuan luar (external entity).
4. Simpanan Data (Data Store)
Simbol digunakan untuk menggambarkan arus data yang sudah disimpan.
Bentuk rambu-rambu atau aturan main yang berlaku dalam penggunaan
diagram alir data untuk membuat model sistem adalah sebagai berikut :
1. Di dalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan antara external entity
dengan external entity lainnya secara langsung.
2. Di dalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan data store yang satu
dengan data store yang lainnya secara langsung.
15
3. Di dalam diagram alir data tidak boleh atau tidak diperkenankan menghubungkan
data store dengan external entity secara langsung.
4. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan juga data flow yang keluar.
Pedoman menggambar DAD (Diagram Alir Data) adalah:
1. Identifikasi terlebih dahulu semua kesatuan luar atau external entity yang terlibat
dalam sistem.
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks.
4. Gambar bagan berjenjang untuk semua proses yang ada pada sistem.
5. Gambar diagram alirnya data untuk diagram nol.
6. Gambar diagram alir data untuk level berikutnya yaitu diagram detail.
Dalam membuat Diagram Alir Data, terdapat langkah-langkah atau tahapan-
tahapan yaitu sebagai berikut :
1. Diagram Konteks (Contexs Diagram)
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber data serta tujuan data yang
akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan
sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada.
2. Diagram Nol (Overview Diagram)
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang didalam diagram
konteks, yang penjabarannya secara lebih terperinci.
3. Diagram Rinci (Detail Diagram)
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan diagram arus data secara lebih detail
lagi tahapan proses yang ada dalam diagram nol.
2.2.2. Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data dapat diindentifikasikan
16
data yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdsarkan arus
data yang ada pada Diagram Alir Data (DAD). Kamus data harus dapat
mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Hal-hal yang
terdapat dalam kamus data adalah sebagai berikut :
1. Nama Arus Data
Nama arus data harus dicatat dikamus data, agar yang membaca data alir diagram
(DAD) dan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data
tertentu di Data Alir Diagram (DAD) dapat langsung dengan mudah mencari di
kamus data.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data yang harus ditulis, karena data yang sama
mempunyai nama yang berbeda untuk orang-orang atau departemen yang satu
dengan yang lainnya.
3. Tipe Data
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke proses
lainnya. Data yang mengalir biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen hasil
cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa
dokumen dasar formulir, dokumen hasil cetakan komputer laporan tercetak,
tampilan dilayar monitor, varibel, parameter dan field-field. Bentuk data seperti
ini perlu dicatat pada kamus data.
4. Arus Data
Arus data menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju.
5. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka
penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan mengenai arus data.
6. Periode
Menunjukan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat karena dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus masuk ke dalam
17
sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus
dihentikan.
7. Volume
Yang perlu dicatat dalam kamus data adalah volume rata-rata dan volume puncak
dari arus data. Volume rata-rata menunjukan banyaknya arus data yang mengalir
dalam suatu periode tertentu. Sedangkan volume puncak menunjukan volume
terbanyak.
8. Struktur Data
Menunjukan arus data yang dicatat pada data yang terdiri dari item-item atau
elemen-elemen data.
Kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti dari
suatu simbol yang dijelaskan, yang disebut dengan “Notasi“. Notasi atau simbol yang
digunakan ada dua macam, yaitu sebagai berikut:
1. Notasi Tipe Data
Notasi tipe data ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input dan
output pada suatu data. Notasi tipe data ini meliputi :
Tabel II. 1
Notasi Tipe Data
Notasi Keterangan
X Setiap karakter
9 Angka Numeric
A Karakter alphabet
Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
, Koma, sebagai pemisah pecahan
19
2. Notasi Struktur Data
Notasi struktur data ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data.
Notasi struktur data meliputi :
Tabel II. 2
Notasi Struktur Data
Notasi Keterangan
= Terdiri dari
+ And (dan)
() Pilihan (boleh ya atau tidak)
{} Iterasi
[] Pilih salah satu pilihan
| Pemisah plilihan didalam tanda []
* Keterangan atau catatan
@ Petunjuk
20
BAB III
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1. Umum
Perpustakaan sekolah merupakan paru-paru sekolah, karena sebagai pedoman
belajar bagi para siswa. Perpustakaan sekolah memberikan layanan kepada anggota
masyarakat sekolah, yaitu guru, murid, kepala sekolah dan staf administrasi lainnya.
Pada perpustakaan sekolah fungsi edukasi harus diutamakan. Oleh karena itu, layanan
perpustakaan sekolah harus diusahakan untuk mensukseskan program belajar
mengajar di sekolah. Hal itu diterangkan dalam Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun
1989, bahwa ”tenaga kependidikan harus mendapatkan akses sebesar-besarnya
kepada sumber belajar”.
Perpustakaan kompleks merupakan perpustakaan yang melayani lebih dari
satu unit sekolah yang menyediakan sumber-sumber informasi. Untuk meningkatkan
pelayanan suatu perpustakaan diharapkan mempunyai sistem informasi yang efektif
dan efisien dalam pengolahan data, baik dimulai dari pengadaan buku,
pengolahannya, peminjaman, dan pengembalian buku perpustakaan, maupun
pembuatan laporan yang diserahkan kepada Kepala Sekolah. Berkembangnya
teknologi informasi di segala bidang, termasuk bidang pendidikan menjadikan
komputer sebagai alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam pengolahan data sehingga
dapat diperoleh informasi yang tepat dan cepat. Namun demikian, masih banyak
sekolah yang sistem informasi perpustakaannya bersifat sederhana, yang penginputan
datanya masih manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel.
3.2. Tinjauan Puskesmas
Tinjauan puskesmas merupakan bagian di mana sisi puskesmas di jelaskan
secara detail, yaitu mengenai sejarah singkat, visi dan misi, structure otganisasi serta
fungsi dari masing – masing bagian dari structure organisasi yang ada pada
Puskesmas Teluk Pucung Bekasi.
21
3.2.1. Sejarah Puskesmas
Di Indonesia, Puskesmas merupakan tulang punggung pelayan kesehatan
masyarakat tingkat pertama. Konsep puskesmas di lahirkan tahun 1968 ketika di
langsungkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta. Waktu itu di bicarakan
upaya mengorganisasikan system pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan
kesehatan pertama pada waktu itu di rasakan kurang menguntungkan, dan dari
kegiatan – kegiatan seperti BKIA, BP, P4M dan sebagainya masih berjalan sendiri –
sendir dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakernas tersebut timbul gagasan –
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan kesehatan tingkat pertama kedalam
suatu organisasi yang di percaya dan di beri nama Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) dan pada saat itu puskesmas di bedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Puskesmas tingkat Desa
2. Puskesmas tingkat Kecamatan
3. Puskesmas tingkat Kawedanan
4. Puskesmas tingkat Kabupaten
Pada Rakernas ke II tahun 1969 pembagian puskesmas di bagi menjadi 3 kategori :
1. Puskesmas tipe A di pimpin oleh dokter secara penuh
2. Puskesmas tipe B di pimpin oleh dokter tidak secara penuh
3. Puskesmas tipe C di pimpin oleh Paramedik
Pada tahun 1970 ketika di langsungkan Rakerkesnas di rasakan pembagian
psukesmas di dasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai karena puskesmas tipe B dan
tipe C tidak di pimpin dokter secara penuh atau sama sekali tidak ada tenaga
dokternya, sehingga di rasakan sulit untuk mengembangkannya. Karena itu, mulai
tahun 1970 di tetapkan hanya 1 macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat
kecamatan dengan jumlah penduduk 30.000 sampai 50.000 jiwa orang penduduk.
Konsep wilayah kerja puskesmas ini di pertahankan sampai akhir Pelita tahap II
tahun 1979 dan ini lebih di kenal dengan nama Konsep Wilayah.
Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan di
keluarkannya INPRES kesehatan No. 5 Th 1974, No. 7 Th 1975 dan No. 4 Th 1976
berhasil mendirikan dan menempatkan tenaga dokter di seluruh pelosok tanah air
22
maka sejak Pelita III makakonsep wilayah di perkecil yang mencakup suatu wilayah
yang mempunyai jumlah penduduk 30.000 jiwa saja.
Sejak tahun 1979 mulai di rintis pembangunan Puskesmas di daerah – daerah
tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumlah penduduk sebanayk 30.000 jiwa.
Dan untuk mengkoordinasi kegiatan – kegiatan yang berada di suatu kecamatan maka
salah satu puskesmas tersebut di tunjuk sebagai penanggung jawab yang selanjutnya
di sebut sebagai Puskesmas induk, sedangkan yang lain di sebut puskesmas
pembantu.
3.2.2. Visi dan Misi Puskesmas Teluk Pucung
VISI
Membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
MISI
1. Menggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan masyarakat hidup
dalam lingkungan dan perilaku sehat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat, baik keluarga dan masyarakat melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan di bidang kesehatan.
3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungan.
4. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan tenaga pelayanan kesehatan dlam
mendukung kinerja puskesmas.
5. Mmberi pelayanan professional, ramah dan bermatabat.
3.2.3. Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur organisasi yang saat ini digunakan oleh Strada Budi Luhur Bekasi
adalah sebagai berikut :
24
3.2.4. Fungsi
Adapun uraian tugas dan fungsi dari struktur organisasi adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Puskesmas
Tugas dan fungsi Kepala Puskesmas antara lain :
a. Melaksanakan fungsi – fungsi manajemen, bimbingan dan supervise.
b. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.
c. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
d. Mengkoordinir dan bertanggung jawab semua kegiatan di puskesmas
2. Koordinator Unit Tata Usaha
Tugas dan fungsinya antara lain :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU.
b. Mengarsipkan surat dan mengkoordinir pengiriman laporan
c. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU.
d. Menggantikan tugas kepala puskesmas bila kepala puskesmas
berhalangan hadir.
3. Kepegawaian
Tugas dan fungsi antara lain :
a. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting, DUK, dll).
b. Merekap absensi mahasiswa / siswa yang praktek di puskesmas.
c. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat.
d. Mengusulkan tunjangan pegawai (Baju, sepatu dan lain – lain).
e. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staff
puskesmas.
f. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan
persetujuan kepala puskesmas.
4. Unit I
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga
berencana dan perbaikan gizi.
25
5. Unit II
Bertugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.
6. Unit III
Bertugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga
kerja, dan usia lanjut.
7 Unit IV
Bertugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan
sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus
lainnya.
3.3. Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur sistem berjalan menguraikan secara sistematis aktivitas-aktivitas
yang terjadi dalam sistem informasi Pendaftaran dan persediaan obat di Puskesmas
Teluk Pucung Bekasi. Berikut prosedur sistem berjalan yang ada di Puskesmas Teluk
Pucung :
1. Prosedur Pendaftaran
Pendaftaran di Puskesmas Teluk Pucung di buka mulai dari jam 08.00 – 12.00
siang, setelah itu, pendaftaran di tutup. Setiap masyarakat yang tinggal di daerah
Teluk Pucung bisa berobat gratis di Puskesmas. Cukup menunjukan KTP maka
mereka bisa terdaftar menjadi seorang pasien. Ada juga beberapa kartu yang bisa
kita rujukan ke puskesmas saat mendaftar, seperti :
a. ASKES
Kartu ini di khususkan untuk Pegawai negri.
b. Jamkesmas
Kartu ini di khususkan untuk masyarakat sekitar yang tidak mampu.
c. ASTEK
Saat mendaftar, kita akan di berikan kartu anggotayang harus kita bawa setiap kali
kita ingin berobat. Jika pasien sudah mendaftar, lalu bagian pendaftaran mencatatnya
dalam buku yang sudah di sediakan, diantaranya :
26
a. Buku Bersampul Merah
Digunakan untuk mencata Pasien yang menggunakan Jamkesmas.
b. Buku Bersampul Kuning
Digunakan untuk mencatat pasien yang menggunakan kartu ASKES.
c. Buku bersampul Biru
Digunakan untuk pasien Umum.
2. Prosedur Pengobatan
Setelah pasien terdaftar menjadi anggota dan mendapatkan Kartu anggota, pasien
menyebutkan atau memberitahukan keluhannya kepada bagian administrasi lalu
bagian administrasi memberikan nomor antrian dan merujuknya ke dokter yang
bersangkutan. Lalu, saat tiba gilirannya, pasien berkonsultasi dengan dokter dan
dokter melakukan pemerikasaan dan memberikan resep obat yang bisa pasien
ambil di bagian apotik puskesmas.
3. Prosedur Pengambilan Obat
Setelah pasien di periksa dan di berikan resep oleh Dokter, Pasien bisa menebus
atau mengambil obat yang tertera di resep di Apotik Puskesmas. Pasien
menyerahkan resep kepada petugas Apotik lalu petugas apotik mengambil obat
sesuai dengan yang tertera di resep dan memberikan obat tersebut kepada pasien.
Pengambilan obat di Apotik Puskesmas tidak di pungut biaya alias gratis.
4. Prosedur Persediaan Obat
5. Pembuatan Laporan
Setiap 1 bulan, setiap bagian memberikan laporan bulanan kepada kepala
Puskesmas dan kepala puskesmas meninjaunya lalu meneruskannya kepada Dinas
Kesehatan yang akan di lakukan oleh orang TU.
1.4. Diagram Alir Data ( DAD ) Sistem Berjalan
Diagram alir data adalah gambaran jaringan yang mempresentasikan sebuah
sistem atau suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses yang ada pada
suatu sistem.
27
Bentuk diagram aliran data sistem informasi berjalan dalam laporan ini adalah
sebagai berikut:
a. Diagram Konteks
Gaambar III.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan
29
c. Diagram Detail Sistem Informasi Rawat Jalan Puskesmas
Gambar III.4 Diagram Detail 1.0 Sistem Berjalan
Gambar III.5 Diagram Detail 3.0 Sistem Berjalan
30
1.5. Kamus Data Sistem Berjalan
Kamus data adalah katalog data atau kebutuhan-kebutuhan informasi dari
suatu sistem. Kamus data sistem akuntansi berjalan dalam laporan Tugas kelompok
ini adalah sebagai berikut :
1. Kamus Data Masukan
a. Nama Arus Data : Kartu Anggota
Alias : ASTEK, ASKES, Jamkesmas
Bentuk Data : Cetakan Manual, Kartu
Arus Data : Pasien – 1.0 Administrasi – Data Pasien
Periode : Setiap terjadi pengobatan
Penjelasan : Untuk pengobatan di Puskesmas
Volume : Rata-rata per bulan ada 2,500 pasien
Struktur Data : Header + Isi
Header = Kop_Puskesmas
Kop Puskesmas = Lambang_Puskesmas + Nama_Puskesmas
Judul *Terdiri dari 25 digit bertipe Karakter*
Isi = ID_Anggota + Nama_Pasien + Umur_Pasien
+ Pekerjaan_Pasien + Alamat_Pasien
ID Pasien *Terdiri dari 6 digit bertipe numeric*
Nama Pasien *Terdiri dari 25 digit bertipe karakter*
Umur Pasien *Terdiri dari 2 digit bertipe integer*
Pekerjaan Pasien *Terdiri dari 25 digit bertipe karakter*
Alamat Pasien *Terdiri dari 30 digit bertipe karakter*
b. Nama Arus Data : Resep
Alias : -
Arus Data : Pasien – 3.0 Apotik - Pasien
Periode : Setiap selesai berobat / lab
Penjelasan : Untuk mengetahui obat yang di sarankan
Dokter dari hasil pemeriksaan
31
Volume : Rata-rata per bulan ada 2,500 pemeriksaan
Struktur Data : Header + Isi
Header =
Judul = * *
No Anggota = * *
Nama = * *
Sekolah = * *
Isi =
2. Kamus Data Keluaran
a. Nama Arus Data : Laporan Data Pasien
Alias : -
Bentuk Data : Cetakan Manual
Arus Data : Pasien – 1.0 Pendaftaran – 1.2 Laporan
Periode : Setiap 1 bulan sekali
Penjelasan : Untuk melihat data pasien yang berobat.
Volume : Per tahun 12 kali pembuatan laporan
Struktur Data : Isi
Isi = No + No_Kartu + Nama_Pasien + Umur +
Sex + Status + Poli + Diagnosa + RS + Alamt
No = *Terdiri dari 3 digit bertipe numeric*
No_Kartu = *Terdiri dari 9 digit bertipe numeric*
Nama_Pasien = *Terdiri dari 25 digit bertipe character*
Umur = **
Sex =
Status
32
1.6. Spesifikasi Sistem Berjalan
Spesifikasi sistem informasi perpustakaan pada Puskesmas Teluk Pucung
adalah sebagai berikut :
1.6.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
Dokumen masukan sistem informasi perpustakaan pada Puskesmas Teluk
Pucung, terdiri dari :
1. Nama Dokumen : Kartu Anggota
Fungsi : Sebagai tanda pengenal untuk berobat di Puskesmas
Sumber : Petugas Puskesmas
Tujuan : Anggota
Media : Kertas
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Setiap berobat ke Puskesmas
Bentuk : Lihat lampiran A.1
2. Nama Dokumen : Resep
Fungsi : Untuk mengetahui hasil dan obat dari pemeriksaan
Sumber : Dokter
Tujuan : Apotik
Media : Kertas
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Setiap selesai berobat/control/cek lab
Bentuk : Lihat lampiran
1.6.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran sistem informasi perpustakaan pada Strada Budi Luhur
Bekasi terdiri dari :
1. Nama Dokumen : Laporan Data Pasien
Fungsi : Untuk mengetahui data – data pasien baru maupun
Yang sudah terdaftar.
33
Sumber : Administrasi
Tujuan : TU / Kepegawaian
Media : Buku
Jumlah : 1 rangkap (Buku)
Frekuensi : Setiap 1 bulan sekali
Bentuk : Lihat Lampiran A.2
2. Nama Dokumen : LPLPO
Fungsi : Untuk mengetahui Obat yang tersisa
Sumber : Apoteker
Tujuan : Kepala Puskesmas
Media : Kertas
Jumlah : 1 Set
Frekuensi : Tidak menentu
Bentuk : Lihat Lampiran A.4
3. Nama Dokumen : Resep Obat
Fungsi : Hasil dari pemeriksaan
Sumber : Dokter / Bidan
Tujuan : Apotik
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Saat selesai pemeriksaan
Bentuk : Lihat Lampiran A.3
1.7. Permasalahan
Dari pengamatan yang kami lakukan, dapat di simpulkan bahwa system
Informasi yang digunakan masih sangat manual, di mulai dari pendaftaran,
pencatatan, hingga pembuatan laporan serta pengadaan laporan obat pun masih
manual sehingga laporan pun menjadi tidak optimal dan menimbulkan permasalahan
sebagai berikut :
34
1. Pada saat banyak pasien yang hendak berobat, petugas pendaftaran kewalahan
karena kurangnya tenaga di bagian tersebut.
2. Banyaknya data – data yang disimpan dengan tidak teratur sehingga membuat
ruangan menjadi penuh dengan laporan-laporan yang ditempatkan di rak-rak
maupun lemari.
3. Penyimpanan data dalam bentuk kumpulan dokumen memiliki risiko yang lebih
besar terhadap kemungkinan terjadinya kehilangan data yang di sebabkan
beberapa factor seperti kelalaian manusia atau kondisi fisik dokumen yang
cenderung mudah rusak. Selain itu, data riwayat kunjungan pasien yang sudah
lama tidak berkunjung akan sulit di cari dan di telusuri kembali jika riwayat di
simpan dalam bentuk dokumen.
4. Adanya rududansi data. Data pasien yang tersebar di setiap unit menyebabkan
adanya pengulangan penulisan data pasien.
5. Pada saat membuat laporan data pasien bulanan menjadi tidak spesifik karena
penginputan yang masih manual dan tidak adanya rekapan data.
6. Sistem manual yang saat ini berjalan pada puskesmas menyebabkan pencarian
dan pengelolaan data membutuhkan waktu yang lama.
1.8. Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah meneliti masalah yang timbul pada sistem informasi Puskesmas yang
sedang berjalan, maka Kami mengajukan pemecahan masalah dengan cara sistem
informasi Rawat jalan yang terkomputerisasi. Pengggunaan sistem komputerisasi
dapat memudahkan petugas untuk memasukkan data anggota baru melalui sebuah
program khusus begitu pula sampai pada tahap pengobatan, persediaan obat, dan
pembuatan laporan. Sehingga kegiatan untuk memasukkan data-data lebih cepat,
akurat, dan efisien.
Untuk itu, di usulkan untuk membangu sebuah system terkomputerisasi yang
dapat memenuhi kebutuhan sebagai berikut :
1. Mampu menyediakan informasi riwayat kunjungan
pasien secara rinci, seperti :
35
a. Data pribadi Pasien
b. Riwayat keluhan / gejala penyakit pasien
c. Pencatatn diagnose dokter
d. Riwayat kunjungan
e. Data Obat masuk (Laporan Stock Obat)
2. Mampu menyediakan informasi kunjungan puskesmas
dan data pasien baru.
3. Menyediakan informasi pasien yang di rujuk ke RSUD
berdasarkan penyakit tertentu.
4. Menyediakan laporan pencatatan pasien rujukan secara
periodic.
36
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Analisa Sistem Rawat Jalan di Puskesmas Teluk Pucung Bekasi,
kami menyimpulkan :
1. Sistem
2. Semua laporan kegiatan dan pelaksanaan kerja harus melalui beberapa unit,
dan berakhir di Koordinator SP III yang meminta persetujuan Kepala
puskesmas untuk di kirim ke Dinas Kesehatan.
3. Sistem Rawat jalan di Puskesmas teluk Pucung belum terkomputerisasi, maka
dari itu, di perlukan sebuah program yang bisa menunjang kinerja puskesmas
di mulai dari penginputan data pasien hingga hasil diagnose dokter dan
pencatatan obat keluar.
4.2. Saran-saran
Saran-saran yang Kami berikan pada Sistem Rawat Jalan di Puskesmas Teluk
Pucung adalah, adalah:
1. Untuk data pasien, lebih baik jika di lakukan secara terkomputerrisasi
sehingga memudahkan petugas puskesmas untuk menyimpan data dan
mengurangi penggunaan kertas atau penumpukan data di lemari yang
memakan tempat di ruangan.
37
DAFTAR PUSTAKA
INI ISINYA APA YAA TU???????????????
Oo iya,, kamus datanya udah bner blom??? Mnurut u
gmna???? Ada lagi g?????
38
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Mahasiswa :
1. NAMA : DESY RATNA NIM : 1210
2. NAMA : HOTMAN WILLIAM BECK NIM : 1211
3. NAMA : LILI AKBAR KUSUMA DEWINIM : 1211
4. NAMA : OLIVEA EKA BUWANA PUTRINIM : 1211
5. NAMA : PUTRI AMBAR NINGTYASNIM : 1211
6. NAMA : RACHEL LOUISA DORCAS LONDONIM : 12112893
7. NAMA : RESTU ZULLAEHA DAHLIA KUSUMANIM : 1211
8. NAMA : SCORIZKY FRIDZANIM : 1210
Bekasi, 12 Mei 2013