contoh kkp

56
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, semakin hari teknologi semakin canggih, kenyataan ini menuntut keterlibatan sumber daya manusia agar mampu menangani dan memanfaatkan teknologi yang ada semaksimal mungkin. Laju perkembangan teknologi komputer sebagai pengolah data dan informasi yang dapat dipergunakan di segala bidang kehidupan, termasuk pendidikan menjadikan komputer sebagai salah satu alat yang dibutuhkan dalam pengolahan data dan penyajian informasi yang memiliki loyalitas penyimpanan data yang cukup besar serta dukungan keamanan data yang terjamin dengan sistem komputerisasi yang efisien sehingga menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan tepat guna. Banyak puskesmas yang masih belum menerapkan system informasi untuk menunjang kegiatan mereka. Salah satunya ialah Puskesmas Teluk Pucung. Dengan system yang masih tergolong sangat manual, Puskesmas ini masih menyimpan begitu banyak data – data pasien ataupun staff dalam bentuk buku dan di arsipkan dalam beberapa lemari. Karena

Upload: rachel-louiza-londo

Post on 01-Dec-2015

794 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Contoh KKP (sistem manual)

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, semakin

hari teknologi semakin canggih, kenyataan ini menuntut keterlibatan sumber daya

manusia agar mampu menangani dan memanfaatkan teknologi yang ada semaksimal

mungkin. Laju perkembangan teknologi komputer sebagai pengolah data dan

informasi yang dapat dipergunakan di segala bidang kehidupan, termasuk pendidikan

menjadikan komputer sebagai salah satu alat yang dibutuhkan dalam pengolahan data

dan penyajian informasi yang memiliki loyalitas penyimpanan data yang cukup besar

serta dukungan keamanan data yang terjamin dengan sistem komputerisasi yang

efisien sehingga menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan tepat guna.

Banyak puskesmas yang masih belum menerapkan system informasi untuk

menunjang kegiatan mereka. Salah satunya ialah Puskesmas Teluk Pucung. Dengan

system yang masih tergolong sangat manual, Puskesmas ini masih menyimpan begitu

banyak data – data pasien ataupun staff dalam bentuk buku dan di arsipkan dalam

beberapa lemari. Karena system yang di terapkan masih sangat manual, sangatlah

tidak efektif dan efisien. Hal ini di sebabkan karena banyaknya data yang ada

sehingga seringkali petugas Puskesmas mengalami kesulitan dalam mencari data

pasien, selain itu keakuratan dan keaman data menjadi tidak terjamin karena ada

beberapa data (File) yang hilang.

Oleh karena itu, Kami mengambil tema penelitian “Analisa Sistem Rawat

Jalan di Puskesmas Teluk Pucung”. Untuk memecahkan permasalahan yang sering

terjadi pada Puskesmas tersebut maka di perlukan program aplikasi untuk

mempercepat pengolahan data yang meliputi proses Pendaftaran pasien, daftar obat

yang ada, jumlah obat yang habis dan yang akan di pesan, serta pembuatan laporan

yang lebih cepat, tepat, dan akurat.

2

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama

mengikuti kuliah di AMIK BSI Bekasi.

2. Untuk mengetahui sistem pendaftaran pasien dan persedian obat di Puskesmas

Teluk Pucung Bekasi yang terjadi secara manual.

3. Mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah pada sistem yang berjalan.

4. Menambah wawasan yang lebih luas di luar bangku kuliah serta pengetahuan

secara langsung yang didapatkan dari sistem informasi yang ada di Puskesmas

dalam hal Pendaftaran Pasien dan Persediana Obat.

Sedangkan tujuan dari penulisan laporan makalah ini yaitu untuk memenuhi

salah satu syarat mata kuliah APSI (Analisi Perancangan Sistem Informasi) pada

nilai UAS.

1.3. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun laporan

Kuliah Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan Langsung (Observation)

Kami melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung mengenai

prosedur sistem Pendaftaran Pasien dan Persediaan Obat yang ada di

Puskesmas Teluk Pucung Bekasi.

2. Wawancara (Interview)

Selama penelitian, Kami mengadakan wawancara dengan bagian pendaftaran

dan penjaga apotik sampai dengan pembuatan laporan untuk mendapatkan

penjelasan yang lebih rinci dan jelas.

3. Kepustakaan (Library)

Kami melakukan pendekatan dengan tinjauan pustaka yaitu dengan

mempelajari buku yang berisi teori-teori sebagai bahan perbandingan atau

referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

3

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup masalah yang Kami bahas dalam memenuhi nilai UAS pada

mata kuliah APSI (Analisis Perancangan Sistem Informasi) ini adalah sistem

informasi Rawat Jalan Pasien Puskesmas Teluk Pucung. Dimulai dari proses

Pendaftaran hingga persediaan obat sampai dengan proses pembuatan laporan kepada

Kepala Puskesmas.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang terdiri dari empat bab ini dibuat untuk

memberikan gambaran yang jelas untuk mempermudah pemahaman terhadap laporan

ini. Adapun rinciannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi mengenai penjelasan umum mengenai pemilihan

judul, maksud dan tujuan penulisan, metode penelitian, ruang lingkup

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan konsep dasar dari sistem, karakteristik

sistem, klasifikasi sistem, serta peralatan pendukung (tools system).

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum, tinjauan perusahaan yang

terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsinya,

prosedur sistem berjalan, diagram alir data, kamus data, spesifikasi

sistem berjalan yang terdiri dari bentuk dokumen masukan, bentuk

dokumen keluaran, permasalahan pokok serta alternatif pemecahan

masalah.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penulis serta saran-saran

untuk memperbaiki permasalahan yang ada.

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Istilah sistem sekarang ini telah banyak digunakan, banyak orang berbicara

mengenai sistem akuntansi, sistem perbankan, sistem pembayaran, sistem pemasaran

dan sistem lainnya. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang

terpadu untuk suatu tujuan. Penyusunan sistem atas subsistem adalah tindakan

penting dalam menyederhanakan perancangan sistem.

Sebelum kita mempelajari apa itu sistem kita harus mengetahui sistem

menurut definisinya, kita akan memperoleh pengertian sistem itu secara berlainan

menurut pendapat ahlinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan

penting didalam pendekatan untuk mempelajari sistem. Berikut ini akan dijelaskan

lebih lanjut tentang definisi menurut kelompok pendekatannya terutama yang

berhubungan dengan penerapan sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa yunani yaitu “Systema”, yang artinya sekumpulan

objek yang bekerja bersama-sama menghasilkan metode, prosedur, tehnik yang

digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang

berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

Beberapa pengertian sistem dapat dilihat dari beberapa definisi-definisi

berikut :

1. Menurut Jogiyanto (2005:2), “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”..

5

2. Menurut Kusrini (2007:11), “Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas

sejumlah komponen fungsional (dengan tugas maupun fungsi khusus) yang saling

berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses

atau pekerjaan tertentu”.

3. Menurut Jack Febrian (2007:398), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu

pendekatan yang menekankan pada prosedur, dan pendekatan yang menekankan pada

komponen atau elemennya.

Menurut Jerry FitzGerald, dkk dalam Jogiyanto (2005:2) mengemukakan

bahwa pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem

sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Lebih lanjut Jerry FitzGerald, dkk dalam Jogiyanto (2005:2) mengemukakan

bahwa “pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya sebagai

kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu”.

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang

berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan yang menekankan pada komponen

akan lebih mudah didalam mempelajari suatu sistem untuk untuk tujuan analisis dan

perancangan suatu sistem. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem,

analisis dan perancangan sistem harus dimengerti terlebih dahulu mengenai

komponen-komponen, atau elemen-elemen atau subsistem dari sistem tersebut.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan

bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Menurut Jogiyanto (2005:3)

karakter sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :

6

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau

elemen-elemen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem atau bagian-

bagian dari sistem.

2.Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem

yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini dapat

dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Mempengaruhi operasi sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat

bersifat merugikan sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Sebagai media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan dan sinyal.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna,

keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan (goal) dan sasaran (objective). Jika suatu sitem tidak

memiliki sasaran, maka operasi tidak berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

7

Menurut Jogiyanto (2005:6) suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, diantaranya :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

nampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik,

misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made

System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh

manusia, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan

interaksi manusia dengan mesin.

3. Sistem Deterministik (Deterministic System) dan Sistem Probabilistik

(Probabilistic System)

Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

dapat diprediksi. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi.

4. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan

luarnya, sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

2.1.4 Daur Hidup Sistem

Siklus hidup sistem (System Life Cycle) adalah proses evolusioner yang

diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Beberapa fase atau tahapan dari daur hidup sistem yaitu :

1. Mengenali adanya kebutuhan

Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume

yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.

2. Pembangunan sistem

8

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis

kebutuhan yang timbul.

3. Pemasangan sistem

Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasi yaitu tahap sistem yang

sebenarnya.

4. Pengoperasian sistem

Untuk menunjang organisasi dalam pengoperasian sistem maka diperlukan

program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang bersifat

statis yang harus diperbaharui setiap kali mengalami perubahan.

5. Sistem menjadi usang

Perubahan yang terjadi secara drastis pada sistem terkadang tidak dapat diperbaiki

sehingga diperlikan pengoperasian sistem yang baru untuk menggantikan sistem

yang usang.

2.1.5. Pengertian Informasi

Suatu sistem yang kurang dalam mendapatkan informasi akan berdampak

buruk karena informasi merupakan bagian yang sangat penting didalam berbagai

bidang.

Menurut Joyiganto (2005:8), “Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk

tunggal datum atau item data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian didalam kesatuan data. Kejadian adalah sesuatu yang telah terjadi

pada saat tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga masih perlu

diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk dapat menghasilkan informasi.

Menurut Jogiyanto (2005:10) informasi yang berkualitas harus memenuhi

kriteria sebagai berikut:

1. Akurat (Accurate)

Suatu nilai informasi yang dapat dipertanggungjawabkan nilai kebenarannya bagi

penerima informasi.

9

2. Tepat Waktu (Timelines)

Tepat pada waktunya berarti informasi yang dating pada penerima tidak boleh

terlambat.

3. Relevan (Relevance)

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Nilai

dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang dikeluarkan.

Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat lebih efektif dibandingkan

dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam

pengambilan keputusan. Sumber informasi adalah data. Mayoritas orang mengartikan

data dengan informasi mempunyai pengertian yang sama, padahal dua pengertian ini

mengandung perbedaan mendasar. Apabila telah disaring dan diolah menjadi sistem

pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut

berubah menjadi informasi.

Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Daris dalam

Jogiyanto (2005:11) adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.7. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2005) mengemukakan bahwa

sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok

bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-

masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk

mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari :

1. Blok Masukan (Input Block)

10

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang

sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu

teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat

keras.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi

dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS

(Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa

hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.8. Pengertian Perpustakaan

11

Pengertian perpustakaan secara umum dapat dilihat dari beberapa pengertian

berikut:

1. Pengertian Menurut Depkes RI 1991

Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

masayarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

2. Pengertian Menurut Azwar (1996)

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat

di samping member pelayanan secara menyeluruh terpadu kepada masyarakat di

wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

3. Pengertian menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004

Puskesmas merupakan Unit Pelayan Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah.

2.1.9. Azas – Azas Pokok Puskesmas

Sebagai sarana Pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,

pengelolaan program kerja Puskesmas berpedoman pada Empat azas pokok yang di

kemukan oleh Azwar th. 1996, yaitu :

1. Azas Pertanggung jawaban wilayah.

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan azas

pertanggung jawaban wilayah. Artinya, puskesmas harus bertanggung jawab atas

semua masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya. Karena adanya azas

seperti ini, maka program kerja puskesmas tidak di laksanankan secara pasif saja,

dalam arti hanya menantikan kunjngan dari pasien, melainkan harus aktif yakni

memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin dengan masyarakat.

2. Azas peran serta Masyarakat

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan asas

peran serta masyarakat. Artinya berupaya melibatkan masyarakat dalam

12

menyelenggarakan program kerja tersebut. Bentuk peran ser5a masyarakat dalam

pelayanan kesehatan banyak macamnya. Di Indonesia di kenal dengan nama Pos

Pelayanan terpadu.

3. Azas Keterpaduan

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan azas

keterpaduan. Artinya, berupaya memadukan kegiatan tersebut bukan saja dengan

program kesehatan lain (lintas program), tetapi juga dengan program dari sector

lain (lintas sektoral). Dengan di laksanakannya azas keterpaduan ini, berbagai

manfaat akan dapat di peroleh. Bagi puskesmas dapat menghemat sumber daya,

sedangkan bagi masyarakat, lebih mudah memperoleh pelayan kesehatan.

4. Azas Rujukan

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, puskesmas harus melaksanakan azas

rujukan. Artinya, jika tidak mampu menangani suatu masalah kesehatan harus

merujuknya ke sarana kesehatan yang lebih mampu.

Pada saat ini kegiatan Puskesmas ada 17 yakni usaha Pelayanan rawat jalan,

usaha kesejahteraan ibu dan anak, usaha Keluarga Berencana, Usaha kesehatan gigi,

isaha kEsehatan gizi, usaha kesehatan sekolah, usaha kesehatan lingkungan, usaha

kesehatan jiwa, usaha pendidikan kesehatan, usaha perawatan kesehatan masyarakat,

usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, usaha kesehatan olahraga,

usaha kesehatan lanjut usia, usaha kesehatan mata, usaha kesehatan kerja, usaha

pencatatan dan pelaporan serta usaha laboratorium kesehatan masyarakat.

2.1.10. Fungsi Pokok Puskesmas

Ada tiga fungsi pokok puskesmas, yaitu :

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat.

13

3. Memberikan pelayan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayan kerjanya.

Untuk mewujudkan fungsinya tersebut di lakukan kegiatan dengan cara :

a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

rangka menolong dirinya sendiri.

b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaiman menggali dan

menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisiensi.

c. Member bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan tersebut

tidak menimbulkan ketergantungan.

d. Bekerja dengan sector – sector yang bersangkutan dalam melaksanakan

program kesehatan.

e. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

2.1.11. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Puskesmas

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan puskesmas antara lain :

1. Anggota Puskesmas (Masyarakat)

Faktor ini bisa di golongkan penting karena tujuam utama didirikannya

puskesmas ialah untuk masyarakat. Jadi, pengaruh utama dari masyarakat sangat

mempengaruhi untuk kemajuan puskesamas dan juga untuk kesehatan masyarakat

itu sendiri.

2. Staff / dokter di puskesmas

Faktor ini juga memegang peranan yang sangat menentukan berguna atau

tidaknya suatu puskesamas bagi lingkungannya. Para staff atau dokter harus

menjalankan tanggunga jawab dan kewajiban mereka agar tujuan yang di

kehendaki bisa tercapai.

3. Laboratorium dan Obat

Keadaan laboratorium suatu puskesmas harus baik dan sesuai standar yang telah

di tentukan dan obat –obataan yang tersedia harus bisa memenuhi kebutuhan

pasien agar kenyamanan dan kepuasan masyarakat bisa di penuhi.

14

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Dalam penulisan tugas Kelompok ini Kami menggunakan peralatan

pendukung (Tools System) sebagai alat bantu untuk menyelesaikannya antara lain :

2.2.1. Diagram Alir Data (DAD)

Diagram Alir Data adalah diagram yang menggunakan notasi atau simbol

yang digunakan untuk menggambarkan arus dari data sistem dan untuk membantu di

dalam komunikasi dengan pemakai sistem secara logika. Komponen DAD terdiri

dari:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar merupakan dari lingkungan luar sistem yang dapat berupa

orang atau organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luar yang

akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Proses (Proccess)

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu proses yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses.

3. Arus Data (Data Flow)

Arus data mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan

kesatuan luar (external entity).

4. Simpanan Data (Data Store)

Simbol digunakan untuk menggambarkan arus data yang sudah disimpan.

Bentuk rambu-rambu atau aturan main yang berlaku dalam penggunaan

diagram alir data untuk membuat model sistem adalah sebagai berikut :

1. Di dalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan antara external entity

dengan external entity lainnya secara langsung.

2. Di dalam diagram alir data tidak boleh menghubungkan data store yang satu

dengan data store yang lainnya secara langsung.

15

3. Di dalam diagram alir data tidak boleh atau tidak diperkenankan menghubungkan

data store dengan external entity secara langsung.

4. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan juga data flow yang keluar.

Pedoman menggambar DAD (Diagram Alir Data) adalah:

1. Identifikasi terlebih dahulu semua kesatuan luar atau external entity yang terlibat

dalam sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.

3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks.

4. Gambar bagan berjenjang untuk semua proses yang ada pada sistem.

5. Gambar diagram alirnya data untuk diagram nol.

6. Gambar diagram alir data untuk level berikutnya yaitu diagram detail.

Dalam membuat Diagram Alir Data, terdapat langkah-langkah atau tahapan-

tahapan yaitu sebagai berikut :

1. Diagram Konteks (Contexs Diagram)

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber data serta tujuan data yang

akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan

sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada.

2. Diagram Nol (Overview Diagram)

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang didalam diagram

konteks, yang penjabarannya secara lebih terperinci.

3. Diagram Rinci (Detail Diagram)

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan diagram arus data secara lebih detail

lagi tahapan proses yang ada dalam diagram nol.

2.2.2. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data dapat diindentifikasikan

16

data yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdsarkan arus

data yang ada pada Diagram Alir Data (DAD). Kamus data harus dapat

mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Hal-hal yang

terdapat dalam kamus data adalah sebagai berikut :

1. Nama Arus Data

Nama arus data harus dicatat dikamus data, agar yang membaca data alir diagram

(DAD) dan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data

tertentu di Data Alir Diagram (DAD) dapat langsung dengan mudah mencari di

kamus data.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data yang harus ditulis, karena data yang sama

mempunyai nama yang berbeda untuk orang-orang atau departemen yang satu

dengan yang lainnya.

3. Tipe Data

Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke proses

lainnya. Data yang mengalir biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen hasil

cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa

dokumen dasar formulir, dokumen hasil cetakan komputer laporan tercetak,

tampilan dilayar monitor, varibel, parameter dan field-field. Bentuk data seperti

ini perlu dicatat pada kamus data.

4. Arus Data

Arus data menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju.

5. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka

penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan mengenai arus data.

6. Periode

Menunjukan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat karena dapat

digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus masuk ke dalam

17

sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus

dihentikan.

7. Volume

Yang perlu dicatat dalam kamus data adalah volume rata-rata dan volume puncak

dari arus data. Volume rata-rata menunjukan banyaknya arus data yang mengalir

dalam suatu periode tertentu. Sedangkan volume puncak menunjukan volume

terbanyak.

8. Struktur Data

Menunjukan arus data yang dicatat pada data yang terdiri dari item-item atau

elemen-elemen data.

Kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti dari

suatu simbol yang dijelaskan, yang disebut dengan “Notasi“. Notasi atau simbol yang

digunakan ada dua macam, yaitu sebagai berikut:

1. Notasi Tipe Data

Notasi tipe data ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input dan

output pada suatu data. Notasi tipe data ini meliputi :

Tabel II. 1

Notasi Tipe Data

Notasi Keterangan

X Setiap karakter

9 Angka Numeric

A Karakter alphabet

Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong

. Titik, sebagai pemisah ribuan

, Koma, sebagai pemisah pecahan

18

- Hypen, sebagai tanda penghubung

/ Slash, sebagai tanda pembagi

19

2. Notasi Struktur Data

Notasi struktur data ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data.

Notasi struktur data meliputi :

Tabel II. 2

Notasi Struktur Data

Notasi Keterangan

= Terdiri dari

+ And (dan)

() Pilihan (boleh ya atau tidak)

{} Iterasi

[] Pilih salah satu pilihan

| Pemisah plilihan didalam tanda []

* Keterangan atau catatan

@ Petunjuk

20

BAB III

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1. Umum

Perpustakaan sekolah merupakan paru-paru sekolah, karena sebagai pedoman

belajar bagi para siswa. Perpustakaan sekolah memberikan layanan kepada anggota

masyarakat sekolah, yaitu guru, murid, kepala sekolah dan staf administrasi lainnya.

Pada perpustakaan sekolah fungsi edukasi harus diutamakan. Oleh karena itu, layanan

perpustakaan sekolah harus diusahakan untuk mensukseskan program belajar

mengajar di sekolah. Hal itu diterangkan dalam Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun

1989, bahwa ”tenaga kependidikan harus mendapatkan akses sebesar-besarnya

kepada sumber belajar”.

Perpustakaan kompleks merupakan perpustakaan yang melayani lebih dari

satu unit sekolah yang menyediakan sumber-sumber informasi. Untuk meningkatkan

pelayanan suatu perpustakaan diharapkan mempunyai sistem informasi yang efektif

dan efisien dalam pengolahan data, baik dimulai dari pengadaan buku,

pengolahannya, peminjaman, dan pengembalian buku perpustakaan, maupun

pembuatan laporan yang diserahkan kepada Kepala Sekolah. Berkembangnya

teknologi informasi di segala bidang, termasuk bidang pendidikan menjadikan

komputer sebagai alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam pengolahan data sehingga

dapat diperoleh informasi yang tepat dan cepat. Namun demikian, masih banyak

sekolah yang sistem informasi perpustakaannya bersifat sederhana, yang penginputan

datanya masih manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel.

3.2. Tinjauan Puskesmas

Tinjauan puskesmas merupakan bagian di mana sisi puskesmas di jelaskan

secara detail, yaitu mengenai sejarah singkat, visi dan misi, structure otganisasi serta

fungsi dari masing – masing bagian dari structure organisasi yang ada pada

Puskesmas Teluk Pucung Bekasi.

21

3.2.1. Sejarah Puskesmas

Di Indonesia, Puskesmas merupakan tulang punggung pelayan kesehatan

masyarakat tingkat pertama. Konsep puskesmas di lahirkan tahun 1968 ketika di

langsungkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta. Waktu itu di bicarakan

upaya mengorganisasikan system pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan

kesehatan pertama pada waktu itu di rasakan kurang menguntungkan, dan dari

kegiatan – kegiatan seperti BKIA, BP, P4M dan sebagainya masih berjalan sendiri –

sendir dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakernas tersebut timbul gagasan –

gagasan untuk menyatukan semua pelayanan kesehatan tingkat pertama kedalam

suatu organisasi yang di percaya dan di beri nama Pusat Kesehatan Masyarakat

(PUSKESMAS) dan pada saat itu puskesmas di bedakan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Puskesmas tingkat Desa

2. Puskesmas tingkat Kecamatan

3. Puskesmas tingkat Kawedanan

4. Puskesmas tingkat Kabupaten

Pada Rakernas ke II tahun 1969 pembagian puskesmas di bagi menjadi 3 kategori :

1. Puskesmas tipe A di pimpin oleh dokter secara penuh

2. Puskesmas tipe B di pimpin oleh dokter tidak secara penuh

3. Puskesmas tipe C di pimpin oleh Paramedik

Pada tahun 1970 ketika di langsungkan Rakerkesnas di rasakan pembagian

psukesmas di dasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai karena puskesmas tipe B dan

tipe C tidak di pimpin dokter secara penuh atau sama sekali tidak ada tenaga

dokternya, sehingga di rasakan sulit untuk mengembangkannya. Karena itu, mulai

tahun 1970 di tetapkan hanya 1 macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat

kecamatan dengan jumlah penduduk 30.000 sampai 50.000 jiwa orang penduduk.

Konsep wilayah kerja puskesmas ini di pertahankan sampai akhir Pelita tahap II

tahun 1979 dan ini lebih di kenal dengan nama Konsep Wilayah.

Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan di

keluarkannya INPRES kesehatan No. 5 Th 1974, No. 7 Th 1975 dan No. 4 Th 1976

berhasil mendirikan dan menempatkan tenaga dokter di seluruh pelosok tanah air

22

maka sejak Pelita III makakonsep wilayah di perkecil yang mencakup suatu wilayah

yang mempunyai jumlah penduduk 30.000 jiwa saja.

Sejak tahun 1979 mulai di rintis pembangunan Puskesmas di daerah – daerah

tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumlah penduduk sebanayk 30.000 jiwa.

Dan untuk mengkoordinasi kegiatan – kegiatan yang berada di suatu kecamatan maka

salah satu puskesmas tersebut di tunjuk sebagai penanggung jawab yang selanjutnya

di sebut sebagai Puskesmas induk, sedangkan yang lain di sebut puskesmas

pembantu.

3.2.2. Visi dan Misi Puskesmas Teluk Pucung

VISI

Membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

MISI

1. Menggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan masyarakat hidup

dalam lingkungan dan perilaku sehat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat, baik keluarga dan masyarakat melalui

peningkatan pengetahuan dan kemampuan di bidang kesehatan.

3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan

lingkungan.

4. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan tenaga pelayanan kesehatan dlam

mendukung kinerja puskesmas.

5. Mmberi pelayanan professional, ramah dan bermatabat.

3.2.3. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi yang saat ini digunakan oleh Strada Budi Luhur Bekasi

adalah sebagai berikut :

23

Gambar III. 1 Struktur Organisasi Puskesmas Teluk Pucung Bekasi

24

3.2.4. Fungsi

Adapun uraian tugas dan fungsi dari struktur organisasi adalah sebagai

berikut:

1. Kepala Puskesmas

Tugas dan fungsi Kepala Puskesmas antara lain :

a. Melaksanakan fungsi – fungsi manajemen, bimbingan dan supervise.

b. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.

c. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.

d. Mengkoordinir dan bertanggung jawab semua kegiatan di puskesmas

2. Koordinator Unit Tata Usaha

Tugas dan fungsinya antara lain :

a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU.

b. Mengarsipkan surat dan mengkoordinir pengiriman laporan

c. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU.

d. Menggantikan tugas kepala puskesmas bila kepala puskesmas

berhalangan hadir.

3. Kepegawaian

Tugas dan fungsi antara lain :

a. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting, DUK, dll).

b. Merekap absensi mahasiswa / siswa yang praktek di puskesmas.

c. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat.

d. Mengusulkan tunjangan pegawai (Baju, sepatu dan lain – lain).

e. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staff

puskesmas.

f. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan

persetujuan kepala puskesmas.

4. Unit I

Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga

berencana dan perbaikan gizi.

25

5. Unit II

Bertugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit

khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.

6. Unit III

Bertugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga

kerja, dan usia lanjut.

7 Unit IV

Bertugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan

sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus

lainnya.

3.3. Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur sistem berjalan menguraikan secara sistematis aktivitas-aktivitas

yang terjadi dalam sistem informasi Pendaftaran dan persediaan obat di Puskesmas

Teluk Pucung Bekasi. Berikut prosedur sistem berjalan yang ada di Puskesmas Teluk

Pucung :

1. Prosedur Pendaftaran

Pendaftaran di Puskesmas Teluk Pucung di buka mulai dari jam 08.00 – 12.00

siang, setelah itu, pendaftaran di tutup. Setiap masyarakat yang tinggal di daerah

Teluk Pucung bisa berobat gratis di Puskesmas. Cukup menunjukan KTP maka

mereka bisa terdaftar menjadi seorang pasien. Ada juga beberapa kartu yang bisa

kita rujukan ke puskesmas saat mendaftar, seperti :

a. ASKES

Kartu ini di khususkan untuk Pegawai negri.

b. Jamkesmas

Kartu ini di khususkan untuk masyarakat sekitar yang tidak mampu.

c. ASTEK

Saat mendaftar, kita akan di berikan kartu anggotayang harus kita bawa setiap kali

kita ingin berobat. Jika pasien sudah mendaftar, lalu bagian pendaftaran mencatatnya

dalam buku yang sudah di sediakan, diantaranya :

26

a. Buku Bersampul Merah

Digunakan untuk mencata Pasien yang menggunakan Jamkesmas.

b. Buku Bersampul Kuning

Digunakan untuk mencatat pasien yang menggunakan kartu ASKES.

c. Buku bersampul Biru

Digunakan untuk pasien Umum.

2. Prosedur Pengobatan

Setelah pasien terdaftar menjadi anggota dan mendapatkan Kartu anggota, pasien

menyebutkan atau memberitahukan keluhannya kepada bagian administrasi lalu

bagian administrasi memberikan nomor antrian dan merujuknya ke dokter yang

bersangkutan. Lalu, saat tiba gilirannya, pasien berkonsultasi dengan dokter dan

dokter melakukan pemerikasaan dan memberikan resep obat yang bisa pasien

ambil di bagian apotik puskesmas.

3. Prosedur Pengambilan Obat

Setelah pasien di periksa dan di berikan resep oleh Dokter, Pasien bisa menebus

atau mengambil obat yang tertera di resep di Apotik Puskesmas. Pasien

menyerahkan resep kepada petugas Apotik lalu petugas apotik mengambil obat

sesuai dengan yang tertera di resep dan memberikan obat tersebut kepada pasien.

Pengambilan obat di Apotik Puskesmas tidak di pungut biaya alias gratis.

4. Prosedur Persediaan Obat

5. Pembuatan Laporan

Setiap 1 bulan, setiap bagian memberikan laporan bulanan kepada kepala

Puskesmas dan kepala puskesmas meninjaunya lalu meneruskannya kepada Dinas

Kesehatan yang akan di lakukan oleh orang TU.

1.4. Diagram Alir Data ( DAD ) Sistem Berjalan

Diagram alir data adalah gambaran jaringan yang mempresentasikan sebuah

sistem atau suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses yang ada pada

suatu sistem.

27

Bentuk diagram aliran data sistem informasi berjalan dalam laporan ini adalah

sebagai berikut:

a. Diagram Konteks

Gaambar III.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan

28

b. Diagram Nol Sistem Informasi Rawat Jalan Puskesmas

Gambar III.3 Diagram Nol Sistem Berjalan

29

c. Diagram Detail Sistem Informasi Rawat Jalan Puskesmas

Gambar III.4 Diagram Detail 1.0 Sistem Berjalan

Gambar III.5 Diagram Detail 3.0 Sistem Berjalan

30

1.5. Kamus Data Sistem Berjalan

Kamus data adalah katalog data atau kebutuhan-kebutuhan informasi dari

suatu sistem. Kamus data sistem akuntansi berjalan dalam laporan Tugas kelompok

ini adalah sebagai berikut :

1. Kamus Data Masukan

a. Nama Arus Data : Kartu Anggota

Alias : ASTEK, ASKES, Jamkesmas

Bentuk Data : Cetakan Manual, Kartu

Arus Data : Pasien – 1.0 Administrasi – Data Pasien

Periode : Setiap terjadi pengobatan

Penjelasan : Untuk pengobatan di Puskesmas

Volume : Rata-rata per bulan ada 2,500 pasien

Struktur Data : Header + Isi

Header = Kop_Puskesmas

Kop Puskesmas = Lambang_Puskesmas + Nama_Puskesmas

Judul *Terdiri dari 25 digit bertipe Karakter*

Isi = ID_Anggota + Nama_Pasien + Umur_Pasien

+ Pekerjaan_Pasien + Alamat_Pasien

ID Pasien *Terdiri dari 6 digit bertipe numeric*

Nama Pasien *Terdiri dari 25 digit bertipe karakter*

Umur Pasien *Terdiri dari 2 digit bertipe integer*

Pekerjaan Pasien *Terdiri dari 25 digit bertipe karakter*

Alamat Pasien *Terdiri dari 30 digit bertipe karakter*

b. Nama Arus Data : Resep

Alias : -

Arus Data : Pasien – 3.0 Apotik - Pasien

Periode : Setiap selesai berobat / lab

Penjelasan : Untuk mengetahui obat yang di sarankan

Dokter dari hasil pemeriksaan

31

Volume : Rata-rata per bulan ada 2,500 pemeriksaan

Struktur Data : Header + Isi

Header =

Judul = * *

No Anggota = * *

Nama = * *

Sekolah = * *

Isi =

2. Kamus Data Keluaran

a. Nama Arus Data : Laporan Data Pasien

Alias : -

Bentuk Data : Cetakan Manual

Arus Data : Pasien – 1.0 Pendaftaran – 1.2 Laporan

Periode : Setiap 1 bulan sekali

Penjelasan : Untuk melihat data pasien yang berobat.

Volume : Per tahun 12 kali pembuatan laporan

Struktur Data : Isi

Isi = No + No_Kartu + Nama_Pasien + Umur +

Sex + Status + Poli + Diagnosa + RS + Alamt

No = *Terdiri dari 3 digit bertipe numeric*

No_Kartu = *Terdiri dari 9 digit bertipe numeric*

Nama_Pasien = *Terdiri dari 25 digit bertipe character*

Umur = **

Sex =

Status

32

1.6. Spesifikasi Sistem Berjalan

Spesifikasi sistem informasi perpustakaan pada Puskesmas Teluk Pucung

adalah sebagai berikut :

1.6.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

Dokumen masukan sistem informasi perpustakaan pada Puskesmas Teluk

Pucung, terdiri dari :

1. Nama Dokumen : Kartu Anggota

Fungsi : Sebagai tanda pengenal untuk berobat di Puskesmas

Sumber : Petugas Puskesmas

Tujuan : Anggota

Media : Kertas

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Setiap berobat ke Puskesmas

Bentuk : Lihat lampiran A.1

2. Nama Dokumen : Resep

Fungsi : Untuk mengetahui hasil dan obat dari pemeriksaan

Sumber : Dokter

Tujuan : Apotik

Media : Kertas

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Setiap selesai berobat/control/cek lab

Bentuk : Lihat lampiran

1.6.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

Dokumen keluaran sistem informasi perpustakaan pada Strada Budi Luhur

Bekasi terdiri dari :

1. Nama Dokumen : Laporan Data Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui data – data pasien baru maupun

Yang sudah terdaftar.

33

Sumber : Administrasi

Tujuan : TU / Kepegawaian

Media : Buku

Jumlah : 1 rangkap (Buku)

Frekuensi : Setiap 1 bulan sekali

Bentuk : Lihat Lampiran A.2

2. Nama Dokumen : LPLPO

Fungsi : Untuk mengetahui Obat yang tersisa

Sumber : Apoteker

Tujuan : Kepala Puskesmas

Media : Kertas

Jumlah : 1 Set

Frekuensi : Tidak menentu

Bentuk : Lihat Lampiran A.4

3. Nama Dokumen : Resep Obat

Fungsi : Hasil dari pemeriksaan

Sumber : Dokter / Bidan

Tujuan : Apotik

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lembar

Frekuensi : Saat selesai pemeriksaan

Bentuk : Lihat Lampiran A.3

1.7. Permasalahan

Dari pengamatan yang kami lakukan, dapat di simpulkan bahwa system

Informasi yang digunakan masih sangat manual, di mulai dari pendaftaran,

pencatatan, hingga pembuatan laporan serta pengadaan laporan obat pun masih

manual sehingga laporan pun menjadi tidak optimal dan menimbulkan permasalahan

sebagai berikut :

34

1. Pada saat banyak pasien yang hendak berobat, petugas pendaftaran kewalahan

karena kurangnya tenaga di bagian tersebut.

2. Banyaknya data – data yang disimpan dengan tidak teratur sehingga membuat

ruangan menjadi penuh dengan laporan-laporan yang ditempatkan di rak-rak

maupun lemari.

3. Penyimpanan data dalam bentuk kumpulan dokumen memiliki risiko yang lebih

besar terhadap kemungkinan terjadinya kehilangan data yang di sebabkan

beberapa factor seperti kelalaian manusia atau kondisi fisik dokumen yang

cenderung mudah rusak. Selain itu, data riwayat kunjungan pasien yang sudah

lama tidak berkunjung akan sulit di cari dan di telusuri kembali jika riwayat di

simpan dalam bentuk dokumen.

4. Adanya rududansi data. Data pasien yang tersebar di setiap unit menyebabkan

adanya pengulangan penulisan data pasien.

5. Pada saat membuat laporan data pasien bulanan menjadi tidak spesifik karena

penginputan yang masih manual dan tidak adanya rekapan data.

6. Sistem manual yang saat ini berjalan pada puskesmas menyebabkan pencarian

dan pengelolaan data membutuhkan waktu yang lama.

1.8. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti masalah yang timbul pada sistem informasi Puskesmas yang

sedang berjalan, maka Kami mengajukan pemecahan masalah dengan cara sistem

informasi Rawat jalan yang terkomputerisasi. Pengggunaan sistem komputerisasi

dapat memudahkan petugas untuk memasukkan data anggota baru melalui sebuah

program khusus begitu pula sampai pada tahap pengobatan, persediaan obat, dan

pembuatan laporan. Sehingga kegiatan untuk memasukkan data-data lebih cepat,

akurat, dan efisien.

Untuk itu, di usulkan untuk membangu sebuah system terkomputerisasi yang

dapat memenuhi kebutuhan sebagai berikut :

1. Mampu menyediakan informasi riwayat kunjungan

pasien secara rinci, seperti :

35

a. Data pribadi Pasien

b. Riwayat keluhan / gejala penyakit pasien

c. Pencatatn diagnose dokter

d. Riwayat kunjungan

e. Data Obat masuk (Laporan Stock Obat)

2. Mampu menyediakan informasi kunjungan puskesmas

dan data pasien baru.

3. Menyediakan informasi pasien yang di rujuk ke RSUD

berdasarkan penyakit tertentu.

4. Menyediakan laporan pencatatan pasien rujukan secara

periodic.

36

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan Analisa Sistem Rawat Jalan di Puskesmas Teluk Pucung Bekasi,

kami menyimpulkan :

1. Sistem

2. Semua laporan kegiatan dan pelaksanaan kerja harus melalui beberapa unit,

dan berakhir di Koordinator SP III yang meminta persetujuan Kepala

puskesmas untuk di kirim ke Dinas Kesehatan.

3. Sistem Rawat jalan di Puskesmas teluk Pucung belum terkomputerisasi, maka

dari itu, di perlukan sebuah program yang bisa menunjang kinerja puskesmas

di mulai dari penginputan data pasien hingga hasil diagnose dokter dan

pencatatan obat keluar.

4.2. Saran-saran

Saran-saran yang Kami berikan pada Sistem Rawat Jalan di Puskesmas Teluk

Pucung adalah, adalah:

1. Untuk data pasien, lebih baik jika di lakukan secara terkomputerrisasi

sehingga memudahkan petugas puskesmas untuk menyimpan data dan

mengurangi penggunaan kertas atau penumpukan data di lemari yang

memakan tempat di ruangan.

37

DAFTAR PUSTAKA

INI ISINYA APA YAA TU???????????????

Oo iya,, kamus datanya udah bner blom??? Mnurut u

gmna???? Ada lagi g?????

38

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Biodata Mahasiswa :

1. NAMA : DESY RATNA NIM : 1210

2. NAMA : HOTMAN WILLIAM BECK NIM : 1211

3. NAMA : LILI AKBAR KUSUMA DEWINIM : 1211

4. NAMA : OLIVEA EKA BUWANA PUTRINIM : 1211

5. NAMA : PUTRI AMBAR NINGTYASNIM : 1211

6. NAMA : RACHEL LOUISA DORCAS LONDONIM : 12112893

7. NAMA : RESTU ZULLAEHA DAHLIA KUSUMANIM : 1211

8. NAMA : SCORIZKY FRIDZANIM : 1210

Bekasi, 12 Mei 2013

39