kkp laporan

32
Berdasarkan struktur organisasi yang ada pada PT. PG. Kebon Agung Malang, berikut adalah tugas dan wewenang dari masing – masing bagian : a. Pimpinan Pimpinan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh empat kepala bagian, yaitu : 1) Bagian Tanaman. 2) Bagian Pabrikasi. 3) Bagian Teknik. 4) Bagian Tata Usaha dan Keuangan. Pimpinan di bawah pengawasan langsung dan dengan persetujuan direksi melakukan manajemen PG. Kebon Agung meliputi : 1) Melaksanakan tata cara kerja dan prosedur yang disetujui direksi. 2) Membuat dan melaksanakan rencana kegiatan yang terperinci dengan bekerja sama dengan paara kepala bagian. 3) Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari berbagai bagiann dalam pabrik. 4) Memelihara dan memperhatikan mutu dan pelaksanaan tiap pekerjaan. 5) Meninjau secara teratur pelaksanaan pekerjaan di tiap bagian dan memberikan bimbingan serta petunjuk di dalam pelaksanaan pekerjaan. b. Manager bagian tata usaha dan keuangan

Upload: abideka9140

Post on 23-Jun-2015

807 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: kkp laporan

Berdasarkan struktur organisasi yang ada pada PT. PG. Kebon Agung Malang, berikut adalah

tugas dan wewenang dari masing – masing bagian :

a. Pimpinan

Pimpinan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh empat kepala bagian, yaitu :

1) Bagian Tanaman.

2) Bagian Pabrikasi.

3) Bagian Teknik.

4) Bagian Tata Usaha dan Keuangan.

Pimpinan di bawah pengawasan langsung dan dengan persetujuan direksi melakukan

manajemen PG. Kebon Agung meliputi :

1) Melaksanakan tata cara kerja dan prosedur yang disetujui direksi.

2) Membuat dan melaksanakan rencana kegiatan yang terperinci dengan bekerja sama dengan

paara kepala bagian.

3) Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari berbagai bagiann dalam pabrik.

4) Memelihara dan memperhatikan mutu dan pelaksanaan tiap pekerjaan.

5) Meninjau secara teratur pelaksanaan pekerjaan di tiap bagian dan memberikan bimbingan

serta petunjuk di dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Manager bagian tata usaha dan keuangan

Di dalam menjalankan tugasnya manger bagian tata usaha dan keuangan dibantu oleh seksi

seksi, adapun tugas dari Manager bagian tata usaha dan keuangan berikut :

1) Dibawah bimbingan dan pengawasan dengan pesetujuan pimpinan dapat melaksanakan

perencanaan, pengadaan dan penggunaan sisa modal, bahan dari barang serta

melampirkan dan melaksanakan administrasi di PG. Kebon Agung secara cepat dan

tepat.

2) Merencanakan dan mengkoordinasi anggaran belanja baik

3) Memeriksa kebutuhan modal kerja dan rencan bulanan.

4) Membuat laporan yang akurat mengenai penggunaan persediaan modal kerja, gula,

bahan , alat yang berada di bagian TUK dan seluruh bagian.

5) Mengawasi verifikasi bon utang dari seluruh bagian

Page 2: kkp laporan

6) Mengawasi dan mengatur pengadaan dari penggunaan alat alat kerja untuk bagian TUK

dan bagian lainnya.

7) Merencanakan rotasi dan mutasi bawahan

8) Memberi instruksi kerja dan wajib mengawasi tata tertib karyawan di bagian TUK.

9) Menerima, memeriksas dan menandatangani surat yang masuk.

10) Bimbingn pegawai dalammelaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

11) Menjaga suasana dan kekompakan kerja yang menyenangkan di bagian TUK.

c. Kasie EDP (Electronic Data Processing)

Bertugas menyelenggarakan penyediaan data secara rinci yang berhubungan

dengan kerja produksi maupun kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Bertanggung

jawab kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.

d. Kasie Akuntansi

Bertugas menyelenggarakan pengawasan terhadap keluar masuknya keuangan,

penyelesaian persoalan pabrik atau perusahaan secara. Bertanggung jawab kepada

manager bagian tata usaha dan keuangan.

keseluruhan.

e. Kasie Personalia

Bertugas menyelesaikan teknis kerja yang menyangkut ketenagakerjaan dan

umum,mengkoordinasi kerja bagian administrasi kepegawaian, perhitungan upah dan

keamanan. Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.

keseluruhan.

f. Kasie Logistik

Bertugas terhadap pengadaan barang/bahan yang berkaitan dengan pabriksecara

keseluruhan dan distribusi gula. Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha

dan keuangan.

g. Kasie Bagian Tanaman

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Membuat penanaman tebu dengan teknik yang baik guna menjamin hasil produksi

yang maksimal dengan biaya yang ekonomis.

2) Merumuskan rencana dan strategi peningkatan mutu dan jumlah rakyat untuk

kepentingan petani tebu dan perusahaan.

Page 3: kkp laporan

3) Mengusahakan penebangan dan pengangkutan tebu dengan biaya yang ekonomis

dengan hasil yang maksimal.

4) Mengelola administrasi tanaman mulai dari penggarapan sampaipemeliharaan

tanaman.

5) Bertanggungjawab terhadap pimpinan pabrik.

h. Kasie Bina Wilayah (Binwil) Utara

Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai

dari tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Utara. Bertanggungjawab

kepada manager bagian tanaman.

i. Kasie Bina Wilayah (Binwil) Tengah.

Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai

dari tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Tengah.

Bertanggungjawab kepada manager bagian tanaman.

j. Kasie Bina Wilayah (Binwil) Selatan.

Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai

dari tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Tengah.

Bertanggungjawab kepada manager bagian tanaman.

k. Kasie Bina Sarana.

Bertugas merencanakan sarana angkutan sehubungan dengan waktu panen untuk

mengangkut tebu. Bertanggung jawab kepada manager bagian tanaman.

l. Kasie Tebang dan Angkutan.

Bertugas merencanakan waktu tebang dan pengangkutan tebu ke pabrik.

Bertanggungjawab kepada manager bagian tanaman.

m. Manager Bagian Teknis.

1) Menjalankan semua rencana reparasi dan pemeliharaaan yang telah disetujui

dengan atasan dengan biaya yang ekonomis.

2) Mengusahakan bekerjanya bengkel besi dan kayu yang baik.

3) Mengusahakan terpeliharanya jembatan dan jalan untuk kelancaran pengangkutan

tebu.

4) Membantu rencana reparasi dan memelihara semua mesin dan peralatan pabrik.

Page 4: kkp laporan

5) Mengusakan bekerjanya ketel, pembangkit tenaga listrik, instalasi air minum

untuk menjamin kontinuitas pengadaan uap, listrik dan air yang baik.

6) Membantu pemeliharaan kendaraan bermotor serta menjalankan kebijaksanaan

yang telah ditetapkan.

7) Betanggungjawab kepada pimpinan pabrik.

n. Koordinator Gilingan Tengah.

Bertugas mengadakan reparasi dan pemeliharaan terhadap mesin – mesin yang

berada pada stasiun giling dan stasiun persiapan tebu. Bertanggung jawab kepada

manager bagian teknik.

o. Koordinator Listrik Instrumen.

Bertugas menyelenggarakan reparasi dan pemeliharaan terhadap mesin – mesin yang

berada pada stasiun pemurnian, penguapan, pemasukan, pendinginan dan pengaturan.

Bertanggungjawab kepada manager bagian teknik.

p. Koordinator Ketel, Putaran dan Besali.

Bertugas menyelenggarakan persiapan peralatan pada stasiun ketel apabila

saatnya digunakan. Bertanggungjawab kepada manajer bagian teknik.

q. Koordinator grease, remise, bangunan taihan, PMK

Bertanggung jawab terhadap bekerjanya ketel, pembangkit tenaga listrik,

instalasi, dan air untuk menjamin kontinuitas penyediaan uap, listrik, instalasi dan air.

Bertanggung jawab manger bagian teknik.

e. Manager bagian pabrik

1) Membuat rencana kegiatan produksi.

2) Melaksanakan rencana produksi yang telah disetujui.

3) Mengawasi pengolahan tebu untuk memperoleh gula yang maksimal dan pembungkusan gula

yang ekonomis.

4) Menetapkan kecepatan gilingan dan menjamin pengerahan tebu yang optimal.

5) Mengawasi penimbangan tebu dan pemeriksaan hasil tebangan serta supplay tebu gilingan.

6) Melakukan analisis untuk pengawasan mutu dan menjamin mutu produksi yang dihaasilkan.

7) Mengusahakan administrasi untuk pealporan bagian produksi.

8) Bertanggungjawab kepada pimpinan pabrik

Page 5: kkp laporan

f. Kasie Timbangan dan Sinder Timbangan.

Bertugas menyelenggarakan pengawasan terhadap peralatan timbangan harian lepas dan

timbangan tetap portable. Bertanggung jawab manger bagian pabrikasi.

g. Kasie Umum Chemiker

Bertugas menyelenggarakan pengadaan bahan kimia, alat produksi serta pengoperasian

timbangan truk. Bertanggung jawab kepada manager bagian pabrikasi.

h. Kasie Maintenance

Bertugas dan bertanggungjawab terhadap bekerjanya peralatan dan pemeliharaan alat

laboratorium dan alat perusahaan. Berrtanggungjawab kepada manager pabrikasi.

5. Personalia

a. Jumlah Karyawan

Adapun jumlah seluruh tenaga kerja PG. Kebon Agung Malang dari tiap – tiap bagian

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2

Macam dan Jumlah Karyawan dari tiap – tiap bagian tahun 2008.

bagian Karyawan staf Karyawan non staf jumlah

tetap kampaye

Pimpinan

TUK

Tanaman

Teknik

Pabrikasi

Garase

Keamanan

Transportasi

Tebangan

1

8

6

9

13

5

6

12

-

-

65

140

35

30

30

25

14

-

-

200

248

98

175

17

30

80

386

1

273

394

142

218

52

61

106

386

60 339 1.234 1.633

Sumber data : Pabrik Gula Kebon Agung Malang, 2009.

Page 6: kkp laporan

b. Jam Kerja

Adapun pembagian jam kerja secara garis besar adalah sebagai berikut :

1) Hari Senin sampai dengan Kamis

Jam kerja : 07.00 - 16.00

Jam istirahat : 11.30 – 12.30

2) Hari Jum’at

Jam kerja : 07.00 - 16.00

Jam istirahat : 11.00 – 12.30

3) Hari Sabtu

Jam kerja : 07.00 - 13.00

c. Upah dan Sistem Penggajian

Adapun upah dan sistem penggajian yang diberlakukan pada PG. Kebon Agung diuraikan

sebagai berikut :

1) Upah Bulanan

Untuk karyawan yang berstatus sebagai tenaga kerja bulanan, gaji yang diberikan

berdasarkan golongan masing – masing pekerja. Adapun golongan yang dimaksud antara

lain seperti

2) Sistem Upah Harian

Untuk tenaga kerja harian, upah yangg diberikan berdasarkan kehadiran karyawan.

d. Kualitas karyawan dilihat dari pendidikan.

Mengenai kualitas karyawan dilihat dari pendidikan pada PG. Kebon Agung Malang

dapat dilihat pada tabel seperti di bawah ini :

Tabel 3

Tingkat Pendidikan Karyawan

PT. PG. Kebon Agung Malang

Tahun 2008

NO Jabatan Jumlah Karyawan Pendidikan

Page 7: kkp laporan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Pimpinan

Manajer Tanaman

Manajer TUK

Manajer Teknik

Bagian Tanaman

Bagian TUK

Bagian Teknik

Bagian Pabrikasi

Keamanan

Page 8: kkp laporan

e. Kesejahteraan karyawan.

Kesejahteraan Yang diberikan kepada karyawan PG Kebon Agung Malang adalah.

1) Tunjangan Hari Raya.

2) Tunjangan Kesehatan

3) Tunjangan Jaminan Kecelakaan Kerja

4) Tunjangan Natura

5) Asuransi

6. Produksi dan Hasil Produksi

a. Pemakaian Bahan

1) Bahan baku

Kuatitas bahan baku sangat menentukan mutu produk yang dihasilkan. Oleh

karenanya bahan baku adalah : tebu segar, tebu manis dan tebu tua yang sesuai

standar waktu penentuan.

2) Bahan pembantu

Bahan pembantu yang dibutuhkan yaitu air, susu kapur, belerang (sulfur), asam fospat,

caustic soda, Pb Asetat, Pb Oksida, kapur oxida dan flocculant.

b. Pemakaaian peralatan dan mesin

Peralatan yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yaitu :

1) Mesin krepyek/carrier : mesin yang berfungsi untuk membawa tebu ke mesin pemotong

tebu (cane cutter)

2) Mesin turbin berfungsi untuk menggerakkkan mesin pemotong

3) Ketel uap untuk menguapkan air sebagai pengerak turbin

4) Heater yaitu mesin pemanas nira untuk mencapai suhu tertentu.

5) Devektor berfungsi uuntuk meningkatkan kadar keasaman pencampuran bahan pembantu

yaitu berupa susu kapur.

Keuangan Perusahaan

Page 9: kkp laporan

a.Sumber Dana .

Sumber dana Pabrik Gula Kebon Agung Malang ditentukan dan berasal dari Direksi.Sedangkan

pencairan keuangan diaksanakan oleh Bank Bumi Daya (BBD) setempat yang telah nendapat

persetujuan dari Direksi.

b. Penggunaan Dana

Dana digunakan untuk aktivitas perusahaan yang di dalamnya termasuk proses produksi yaitu

mulai dari penyediaan bahan baku sampai penjualan barang jadi dan juga digunakan untuk

membayaar gaji karyawan serta untuk keperluan yang lain. Penggunaan dana pada pabrik Gula

Kebon Agung Malang berpedoman pada RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) yang

dilakukan setiap tahun.

9. Tujuan jangka Pendek

Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk kepentingan

tertentu dalam jangka waktu yang relatif pendek yaitu untuk jangka waktu satu tahun. Tujuan

jangka pendek adalah dasar dan penunjang bagi tujuan jangka panjang perusahaan. Adapun

tujuan jangka pendek perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Mencapai target perusahaan pada tingkat yang diharapkan dari segi kualitas maupun

kuantitas. Untuk mencapai target produksi ini terlebih dahulu harus menciptakan kelancaran

proses produksi, baik yang menyangkut bahan baku, mesin – mesin maupun tenaga kerja.

2) Menjaga kelancaran proses produksi.

Kelancaran proses produksi pada perusahaan mendapat perhatian yang cukup besar, pihak

perusahaan harus senantiasa menjaga kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi

guna menghindari hambatan – hambatan yang tidak diingginkan seperti kemancetan bahan

baku, kerusakan mesin dan lain – lain.

3) Meningkatkan produksi kerja karyawan.

Peningkatan produktifitas karyawan sangat berkaitan erat dengan besar kecilnya keuangan

yang akan di peroleh oleh perusahaan dengan produktifitas yang tinggi maka akan dapat

menimngkatkan hasil produksi dan tentunya akan dapat mencapai target yang diharapkan

sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya.

Page 10: kkp laporan

b. Tujuan Jangka Panjang.

Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang akan dicapai untuk masa mendatang dengan

rentang waktu lebih dari satu tahun. Tujuan jangka panjang ini juga merupakan ketentuan dari

tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang ini sangat bergantung dari keberhasilan tujuan

jangka pendek. Adapun tujuan jangka panjang pada perusahaan ini adalah sebagai berikkut :

1) Memperoleh laba yang optimal

Dalam aktivitas sehari - hari setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai

suatu keuntungan yang sebesar – besarnya. Hal ini dapat di wujudkan bila tingkat laba

perusahaan dari tahun ke tahun dicapai dengan menekan biaya operasional perusahaan

seminimal mungkin.

2) Menjaga kelancaran aktivitas perusahaan

Setiap perusahaan pada dasarnya akan senantiasa menjaga kelancaran aktivitas serta

menjaga kelangsungan hidupnya. Di samping menjaga kelancaran aktivitas produksinya,

perusahaan harus juga benar – benar memperhatikan unsur manusia sebagai tenaga kerja

agar dapat berproduksi dengan lebih efektif dan efisien.

3) Mengadakan perluasan usaha (ekspansi)

Dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan akan produk yang dihasilkan maka

kegiatan – kegiatan produksi akan semakin bertambah. Hal ini tentunya akan

membutuhkan tambahan tenaga kerja dan lain sebagainya.

2.3.9. Manajemen Tenaga Kerja.

Tenaga kerja adalah orang yang sangant berperan dalam pelaksanaan suatu proses

produksi. Peran tenaga kerja adalah sebagai operator yang mengoperasikan mesin – mesin

produksi untuk mengolah bahan baku meniadi bahan jadi (Prawirosentono, 1997).

Manajemen tenaga kerja adlah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan pada pengadaan, pengemasan potensi, integrasi, dan pemeliharaan organisasi –

organisasi untuk tujuan menunnjang organisasi dan individu sosial (Flippo, 1996).

Page 11: kkp laporan

Klasifikasi tenaga kerja menurut Swastha (1997) di dalam suatu pabrik yang melaksanakan

proses produksi pada dasarnya dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Tenaga kerja langsung

Merupakan tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan proses produksi yang

dialami, yaitu mulai bahan baku sampai menjadi produk yang diinginkan.

2. Tenaga kerja tidak langsung

Merupakan tenaga kerja yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

Baik tenaga kerja lansung maupun tenaga kerja tidak langsung membutuhkan pembagian

pekerjaan yang merupakan penjabaran tugas pekerjaan sehingga setiap orang dalam organisasi

bertanggungjawab dalam melaksanakan seperangkat aktifitas tertentu dan bukan keseluruhan

tugas (Swastha, 1997).

2.3.9.1. Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja berarti membuat suatu perkiraan secara sisitematis mengenai

permintaaan dan pengadaaan tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang sehingga bagian

personalia dapat menyediakan tenga kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut (Gomes,

1995).

Menurut Mathis dan John (2001), perencanaan tenga kerja merupakan rencana jangkka panjanga.

Contohnya dalam perencanaan tenagan kerja suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi

orang – orang pada tugasnya untukjangka panjang tidak hanya untuk enam bulan ke depan atau

bahkan hanya untuk tahun depan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat muncul

kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian dan

perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organnisasi tersebut.

2.3.9.2. Pelatihan dan pengembangan

Pelatihan adalah

Page 12: kkp laporan

Pembahasan CUy

1. Klasifikasi tenaga Kerja

Pada perusahaan pt. pg kebonagung ini pekerja di bagi menjadi beberapa kelompok kerja.

Pengklasifikasian inn bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas tugas yang harus

dilakukan oleh masing – masing tenaga kerja agar sesuai dengan job description (uraian kerja)

yang berada pada perusahaan. Berikut ini klasifikasi tenaga kerja di PG. KebonAgung :

a. Tenaga Kerja Tetap

Pekerja tetap merupakan pekerja yang sifat hubungan kerjanya dengan perusahaan

memiliki batas waktu yang telah ditentukan yaitu bekerja sampai usia 55 tahun. Tenaga

kerja tetap ini wajib hadir setiap haari kerja dan melaksanakan tugas dan wewenangnya

baik pada masa giling maupun pada waktu luar masa giling, kecuali bila berhalangan

dengan alasan yang sah sesuai ketentuan yang berlaku. Sampai pada tahun 2010 ini

jumlah karyawan tetap di PG. Kebon Agung Malang sebanyak………………………..

b. Tenaga Kerja Tidak Tetap

Tenaga kerja tidak tetap adalah pekerja yang sifat hubungan kerjanya untuk jangka waktu

tertentu dan dibayar secara harian, bulanan, atau borongan sesuai dengan kesepakatan.

Tenaga kerja tidak tetap di PG. Kebon Agung dibagi menjadi :

1) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman, terdiri atas 3 bagian, yaitu :

a) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tanaman

Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tanaman adalah pekerja yang

melakukan pekerjaan – pekerjaan untuk persiapan tanaman dan pemeliharaan tebu

sampai siap tebang dengan mendapat upah secara bulanan, harian ataupun borongan.

b) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tebangan

Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tebangan

adalah pekerja atau karyawan yang melaksanakan pekerjaan untuk persiapan tebang

sampai tebu diangkat diatas alat pengangkut dengan upah secara bulanan, harian ataupun

borongan.

Page 13: kkp laporan

c) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman Lain – Lain

Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman Lain – Lain adalah pekerja

yang bekerja di sekitar emplasemen yang tidak mempunyai hubungan lansung dengan

penggilingan tebu yang meliputi pembersih rapak atau tebu antara rail dengan

emplasemen, penjaga emplasemen, tenaga administrasi untukkepentingan TRI, yaitu

pekerjaan dalam pabrik yang meliputi borongan angkut gula, sortir karung, mengebal

ampas

2) Tenaga Kerja Kampanye

Yang dimaksud tenaga kerja kampanye adalah pekerja yang melakukan pekerjaan –

pekerjaan dari permulaaan tebu diangkut melaui timbangan sampai ke gilingan pekerja –

pekerja disekitar emplasemen dan dalam pekrjaan ini ada hubungannya secara langsung

dengan pabrik dan upah secara bulanan, harian ataupun borongan. Jumlah tenaga kerja

kampanye sampai bulan Agustus 2010 ini berjumlah…….

3) Tenaga Kerja Harian Lepas

Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Harian Lepas adalah pekerja yang melakukkan

ubungan kerja untuk melakukan pekerjaan yang bersifat insidental menurut kebutuhan

perusahaan dengan mendapat imbalan upah yang diperhitungkan oleh hari –hari pekerja

bekerja dengan memperhitungkan kelaziman yang ada dalam llingkungan perusahaan.

4) Tenaga Kerja Borongan Lain – lain.

Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Borongan Lain – lain. Adalah pekerja yang melakukan

pekerjaan yang bersifat borongan denngan dasar upah borongan lain – lain untuk prestasi

normal dalam 7 jam sehari dan terdaftar di perusahaan.

5) Tenaga Kerja Honorer

Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Honorer adalah pekerja yang ditempatkan di bagian

pabrikasi dikkontrak berdasarkan waktu tertentu dan dikerjakan sesuai jam kerja namun

dibayar berdasarkan upah honorer.

Page 14: kkp laporan

Dapat dilihat dalam pengklasifikasian tenaga kerja di PT. PG. Kebonagung sudah cukup baik

dan efektif karena adanya job description dari tipa pekerja yang sudah jelas tidask ada pekerjaan

yang tumpang tindih. Oleh karena itu setiap pekerja mempunyai tugas dan tanggungjawab

sendiri sendiri dan tidak boleh mencamouri tugas dan tanggungjawab dari pekerja lain karena

akan menimbulkan kekacauan dan ketidak seimbangan dalamm pekerjaan.

4.10.1.2. Waktu kerja dan kegiatan Proses Produksi

Perencanaan tenaga kerja juga menyangkut kegiatan perencanaan waktu kerja yang dilakukan

tenaga kerja itu sendiri. Kegiatan penggerakan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan dapat

berjalan baik, dimana penetapan jam kerja bagi karyawan menjadi efektif untuk memotivasi

karyaawan agar bekerja secar disiplin.

Kegiatan pada masa giling 2010 dimulai pada bulan Juni sampai akhir bulan desember, dimana

perusahaan bekerja secara kontinyu atau selama 24jam/haari sampai tidak terdapat lagi tebu yang

digiling. Pelaksanaan jam kerja diatur dengan membagi tenaga kerja menjadi tiga kelompok/

shift, yaitu kelompok A, B dan C. Masing- masing shiftf bekerja bergantuiann selama 7 hari,

baik pagi, siang maupun malam, yaitu :

Shift pagi : 05.00 – 13.00

Shift siang : 13.00-21.00

Shift malam : 21.00-05.00

Kegiatan luar masa giling berlangsung antara bulan januari sampai bulan Mei di mana kegiatan

produksi tidak berlangsung. Pada masa kegiatan ini perusahaan hanya berpusat, idak ada

pembagian kerja, sehingga seluruh pekerja bekerja pada:

Hari senin-kamis : 07.00-14.30 WIB (jam Istirahat 11.30 – 12.30 WIB)

Hari jum’at : 07.00-11.00 WIB (jam Istirahat 12.30 – 13.00 WIB)

Hari sabtu : 07.30 -12.30

Page 15: kkp laporan

Pekerjaan yang dilakukan diluaar kerja dan di haari libur dinyatakan sebagai jam kerja lembur

untuk semua karyawan. Kerja lembur tersebut dilaksanakan berdasarkan surat perintah kerja

elembur yang dibuat oleh pihak yang berwenang.

4.10.2. penilaian dan pembinaan tenaga kerja

Pg. kebonagung memiliki prinsip bahw asetiap tenaga kerja berhak diberi kesempatan yang sama

unutk mendapatkan pembinaan keahlian dan keterampilan untuk memajukkan keahlian tenaga

kerja secara rutin melakukan pembinaan tenaga kerja dengan melakukan pelatihan – pelatihan,

dimana dalam hal inin perusahaan melakukan kerjasama dengan balai penelitian gula (BPG).

Untuk meningkatkan motivasi dari tenaga kerja maka PG. Kebonagung melakukan penilaian

terhadap tenaga kerja dengan kompensasi promosi jabatan bagio tenaga kerja berprestasi. Faktor

– faaktor yang meliputi kriteria dalam mempertimbangkan kenaikkan jabatan dalah sebagai

berikut :

1) Prestasi, yaitu hasil kerja selama masa penilaian serta pada saat diusulkan tenaga kerja

tersebut berprestasi baik.

2) Potensi yaitu kemungkinan untuk diberi tugas dan tanggungjawab yang lebih besar.

3) Kompetensi, yaitu mencakup pengetahuan, keterampilan serta sikap dan perilaku yang

dipersyaratkan dalam jabatan.

4) Tersedia formasi dalam jabatan/pangkat yang lebih tinggi.

4.10.3. Pemutusan hubungan Kerja

PG. kebonagung dapat melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai denganketentuan yang

berlaku. Pemutusan hubungan kerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1) Meniggal dunia

2) Berakhirnya masa kerja sesuai dalam perjanjian kerja.

3) Sakit yang berkepanjangan lebih dari 12 bulan.

4) Tenaga kerja tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk bekerja (medically Unfit)

yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

Ssampai saat ini, jika teanaga kerja yang bekerja di pg.kebonagung masih layak dipekerjakkan

maka akan terus dipekerjakan sampai menjelang masa pensiun.

Page 16: kkp laporan

4.10.4. kesehatan dan keselamatan kerja

kesehatan dan keselamatan kerja merupakan kepentingan bersama. Oleh karema itu, karyawan

dan pimpinan wajib mentaati petunjuk keselamatan kerja serta menjaga kebersihan lingkungan

tempat kerja untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja. Pihak PG. Kebon Agung menjamin

kesehatan pekerja dengan memberikan susu pada saat dinas dan memberikann fasilitas – fasilitas

antara lain :

a. Perlindungan Keselamatan Kerja

1. Penerapan lampu yang cukup dan memasang penangkal petir pada bagian bangunan

yang tinggi.

2. Menyediakan perlengkapan kerja dan alat pelinduung diri seperti masker, sarung

tangan, sepatu karet, helm pengaman, kacamata las.

3. Letak peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga pekerja merasa aman dan

nyaman dalam melakukan pekerjaannya.

b. Kesejahteraan Karyawan

1. Mendirikan poliklinik, sarana olahraga dan kesenian.

2. Pemberian tunjangan dan santunan sosial.

4.10.5. Kompensasi

Kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau immbalan yang diberikan

kepada karyawan dan timbul daari yang dikerjakan karyawan itu. Adanya kompensasi ini

sebagai wujud penghargaan perusahaan atas kinerja karyawan. Pemberian kompensasi yang adil

dan benar akan memberikan motivasi serta kepuasan bagi para karyawan . bila kepuasan

karyawan inii terwujud maka timbul sikap – sikap positif dari karyawan yang dapat diindikasi

dari naiknya produktifitas aatau prestasi kerja karyawan.

Pabrik gula kebon agung malang adalah perusahaan yang peduli terhadap karyawannya.

Hali ini disebabkan karena pihak manjemen pabrik gula keboon agung beranggapan bahwa

kompensasi menjadi salah satu motivator karyawan agar mampu bekerja dengan baik.

Kompensasi yang diberikan oleh PG. Kebon Agung sebagai wujud kepedulian dan kewajiban

perusahaan berupa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.

Page 17: kkp laporan

1. Kompensasi Finansial

a. Dasar Pemberian Upah Tenaga Kerja

Pemberian upah kepada tenega kerja di PG. Kebon Agung diberikan berdasarkan

beberapa dasar pertimbangan, yaitu :

Upah dapat memenuhi kebutuhan hidup pekerja untuk dapat hidup secara layak .

Adanya premi yang diberikan kepada pekerja dapat memberikan motivasi kerja.

Penghargaan atau kenaikan upah bagi tenaga kerja yang berprestasi dalam kerja.

Kemampuan perusahaan untuk membayar tenaga kerja.

Tingkat upah yang berlaku dalam hal ini disesuaikan dengan nilai Upah Minimum

Regional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

b. Sistem Upah

Di PG. Kebon Agung Malang ini menganut sistem upah premi, yaitu sistem upah

gabungan dari sistem upah berdasarkan waktu dan berdasarkan borongan. Hal ini

dikarenakan kecepata kerja ditentukan oleh mesin sehingga standar pelaksanaan

pekerjaan sulit ditentukan. Selain upaha dasar, pekerja juga mendapat premi khusus jika

bekerja pada saat – saat tertentu, misalnya saat lembur.

Sistem pengupahan keryawan yang diberikan oleh PG. Kebon Agung Malang

didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Surat Keputusan Bersama (SKB)

antara Menteri Pertanian dengan Menteri Tenaga Kerja beserta peraturan – peraturan

penyempurnaannya. Ketentuan mengenai besaarnya upah sesuai dengan kesepakatan

bersama antara Direksi PT. Kebon Agung dengan Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja

Pertanian dan Perkebunan-Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PG. Kebon Agung

(PUK SPPP-FSPSI PG KBA)

Sistem upah yang ada di PG. Kebon Agung bersifat transparan, di mana dapat

terlihat adanya skala upah berdasarkan golongan. Oleh karena bersifat transparan maka

antara pihak pimpinan dengan tenaga kerja tidak ada perasaan curiga bahwa mereka akan

dicurangi.

c. Perincian Upah Tenaga Kerja

Perusahaan memberikan kompensasi/imbalan jasa atas hasil kerja pekerjaan

denagn maksud untuk meningkatkan motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja para

pekerjanya sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja.

Page 18: kkp laporan

PG. Kebon Agung memberikan upah tenaga kerja berdasarkan pada skala upah

sesuai dengan golongannya, yaitu golongan I sampai VIII. Menurut Ruky (2001), skala

upah adalah rangkaian hirarki angka – angka patokan upah yang berurutan untuk setiap

jabatan atau pekerjaan yang berurutan dari yang terendah sampai yang tertinggi.

Bagi Pabrik Gula Kebon Agung, penentuan skala upah ini berdasarkan pada

faktor yang dianggap vital yaitu berdasarkan pada harga gula saat itu. Apabila harga gula

naik maka besaarnyanilai upah pokok pada skala upah akan naik. Akan tetapi apabila

harga gula turun maka besarnya nilai upah pokok pada skala upah tetap atau tidak

mengalami penurunan.

Skala upah tenaga kerja di Pabrik Gula Kebon Agung ditunjukkan pada Tabel 5.

Dalam tabel ini kita bisa liahat bahwa angka I sampai VIII menunjukkan golongan dari

tenaga kerja sedangkan angka 0 sampai 25 menunjukkan masa kerja dari tenaga kerja

sedangkan angka 0 sampai 25 menunjukkan masa kerja dari tenaga kerja tersebut mulai

dari perertama dia bekerja.

Tabel img 2104

Nilai – nilai yang terdapat pada skala upah tersebut merupakan nilai upah pokok

yang telah ditetapkan oleh pihak PG. Kebon Agung sendiri. Pada Tabel 5 di atas

menunjukkan bahwa upah tenaga kerja paling rendah adalah Rp 375.000,-. Nilai

tersebutmasih berada di bawah standar UMR tahun 2004 sebesar RP 575.675,- maupun

UMR Kabupaten Malang untuk tahun 2007 ini sebesar Rp. 743.250,-. Nilai upah ini

masih bisa beerubah karena masih ditambah lagi dengan komponen upah yang lain

sehingga upah yang diterima oleh tenaga kerja menjadi bertambah sehingga berada di

atas UMR Kabupaten Malang baik pada tahun 2004 maupun 2007.

Begitu pula dengan nilai upah pokok yang berada pada golongan dan tingkat yang

berbeda. Nilai pada skala ini bisa berubah tergantung bagaimana kondisi harga gula saat

itu. Jika harga gula naik maka nilai skala upah juga bisa naik.

Page 19: kkp laporan

Penetapan golonganpada skala upah berdasarkan atas besaarnya tangung jawab,

resiko pekerjaan dan keahlian. Dasar yang digunakan untuk menempatkan seseorang

pada suatu jabatan adalah pendidikan, pengalaman, prestasi kerja, kemampuan dan

keahlian dalam bekerja. Bagi pekerja yang ingin mengalami kenaikkan pangkat atau

jabatan dengankenaikkan upahnya maka pekerja tersebut harus memenuhi syarat antara

lain prestasi kerja yang selalu baik, melakukan tugas, pekerjaan dan tanggungjawab

dengan baik, jujur rajin serta bertingkah laku baik dan dari waktu ke waktu menunjukkan

loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

Adapun komponen upah yang diterima oleh tenaga kerja tetap adalah :

a. Pendapatan

Pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja tetap PG Kebon Agung ditetapkan

berdasarkan golongan dalam skala upah yang ada di perusahaan. Semakin tinggi

golongan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh.

b. Tunjangn Jabatan

Tunjangan yang diberikan pada semua tenaga kerja sebesar 20% dari upah per bulan. Hal

ini tentu saja memberi keuntungan bagi sebagian besar pekerja.

c. Premi Kerja Berat

Nilai premi yang diberikan kepada tenaga kerja sebesar 7,5% dari upah per bulan dan

diberikan kepada semua tenaga kerja tetap yang tersebar di semua bagian. Perusahaan

memiliki maksud dan tujuan untuk meningkatkan produktifitas kerjanya. Namun

pemberian ini akan lebih efisien jika diberikan kepada tenaga kerja yang memang

pekerjaannya mengandung resiko yang cukup tinggi dan rawan kecelakaan.

d. Uang Cuti

Nilsi uang cuti ini diberikan kepada semua tenaga kerja sebesar 40% dari upah per bulan

dan diberikan pada akhir masa giling, bukan pada setiap bulan, dengan total uang cuti

yang diperoleh sebesar lamanya masa giling berjalan.

e. Upah Kerja Lembur

Upah ini diberikan pada tenaga kerja tetap yang bekerja di luar jam kerja dan pada hari

libur berdasarkan surat perintah lembur yang dibuat oleh atasan yang berwenang.

Page 20: kkp laporan

Jika suatu pekerjaan tidak selesai sesuia waktu yang dijadwal maka perusahaan mempunyai

kebijakan untuk melakukan kerja lembur pada tenaga kerja yang bersangkutan dan mereka akan

mendapat upah yang dibayar bersamaan dengan upah yang diterima tiap bulannya. Biasanya

kerja lembur ini terjadi di bagian produksi. Perhitungan upah lembur tenaga kerja tetap adalah

sebagai berikut :

Rumus : ¿1

173x100 % xupah per bulan

Secara terperinci, pelaksanaan lembur dan perhitungan jam lembur dijelaskan sebagai berikut :

Pelaksanaan Lembur

1. Lembur teratur, yaitu lembura yang diadakan karena sifat pekerjaanya membutuhkan

lebih dari jam kerja yang berlaku dan bersifat tetap dengan dilakukan secara beregu/shift

8 jam per hari.

2. Lembur Insidentik, yaitu lembur yang diadakan karena pekerjaannya perlu segera

diselesaikan dalam waktu tertentu, tetapi jam kerja yang berlaku tidak mencukupi.

Perhitungan jam Lembur beregu/shift

1. Regu pagi : lebih daari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu

2. Regu Siang : lebih dari 6,5 jam sehari dan 37,5 jam seminggu

3. Regu Malam : lebih 6 jam sehari dan 35 jam seminggu

Kegiatan kerja lembur ini biasanya terjadi pada stasiun giling, stasiun putaran dan stasiun ketel.

Dengan adanya kegiatan ini, meskipun terjadi overlap dengan penambahan 1 jam kerja yang

telah disepakati bersama , maka yang pada awalnya tidak dapat selesai ternyata dapat

diselesaikan tepat waktu sehingga kemunduran jadwal tidak akan terjadi dan kegiatan

perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2) Insentif Tenaga Kerja Tetap

Menurut Hariandja (2002) insentif diberikan sebagai bentuk pembayaran

langsung yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain sharing dan

diartikan sebagai pembagian keuntungan bagi pegawai akibat peningkatan produktifitas

atau penghematan biaya.

Page 21: kkp laporan

Ada 2 tipe insentif yang diberlakukan di Pabrik guls Kebon Agung yaitu Insentif

Material dan Insentif Non Material.

1. Insentif Material

Insentif ini dapat dikategorikan sebagai :

a. Insentif Dalam Bentuk Uang

Insentif dalam bentuk uang merupakan unsur – unsur balas jasa dimana nilai

rupiah langsung bagi karyawan individual dapat dengan mudah diketahui.

Bentuk tunjanggan yang diberikan PG. Kebon Agung adalah :

Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR)

Kebutuhan hidup menjelang hari raya cenderung meningkat dan tunjangan

ini dimaksudkan sebagai hiburan bagi tenaga kerja dalam menikmati hari

raya keagamaan. Di PG. Kebon Agung ini pemberian THR didasarkan

pada Peraturan Menteri Tenaga Kerjayaitu sebesar satu bulann upah.

Menurut Ruky (2001), tunjangan ini diberikan berdasarkan kebiasaan dan

bersifat normatif,yang arrtinya bahwadalammemberikan tunjangan ini

perusahaan tidak boleh mengaitkan dengan prestasi individu ataupun

produktifitas dan kinerja perusahaan.

Tunjangan Sewa Rumah sertaTunjangan Listrik, air dan bahan bakar.

Tenaga kerja yang tidak menempati rumah dinas diberikan tunjangan sewa

rumah serta tunjangan listrik, air dan bahan bakar. Besarnya tunjangan ini

ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Pertanian No. KU

440/367/Mentan/X1995 tanggal 9 Oktober 1995beserta ketentuan

penyempurnaannya seperti pada tabel 6.

Nilai tunjangan di atas bisa dikatakan maasih sangat terlalu kecil karena

biaya…..

Tunjangan Kematian

Setiap tenaga kerja mendapatsantunan kematian ddengan ketentuan sebagai berikut :

Tenaga kerja tetap yang meninggal dunia diberikan bantuan biaya pemakaman sebesar

satu bulan upah atau minimalRp. 1.000.000,- uang duka sebesar tiga bulan upah, upah

Page 22: kkp laporan

pada bulan yang sedang berjalan, sokongan sebesar tiga bulan upah dan uang jasa yang

besaarnya menurut masa aktif kerja serta gula 30 kg.

Keluarga tertanggung yang meninggal dunia, bantuan biaya pemakaman sebesar Rp.

1.000.000,-.

Jika tenaga kerja yang meninggal dunia karena menjalankan tugasnya maka kepada ahli

warisnya diberikan dua kali bantuan biaya pemakaman, dua kali uang duka dan dua kali

uang jasa.