bab iii eksplorasi tekstur kain...
TRANSCRIPT
BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON
3. 1 Eksplorasi Eksplorasi dilakukan melalui percobaan-percobaan pada kain chiffon sintetik,
seperti kain chiffon high count, chiffon double high count, chiffon urugiri dan
chiffon bunglon. Yang mana menggunakan teknik, sebagai berikut :
3.1.1 Teknik Reka Latar a. Teknik Jahit (Spiral, Ruche, Strook, dll)
b. Teknik Destruktif (Teknik Heat Press, Teknik Steam, Teknik Rebus, Teknik
Bakar,Teknik Gunting , Teknik Soldering)
c. Teknik Aplikatif (Teknik Printing: Gliterring; Puff Printing; Caviar, Teknik
Bordir, Teknik Layering).
3.1.2 Hasil Eksperimen
1 Menggunakan teknik jahit ruche pada
chiffon polos yang dilapis dua helai
kain kemudian dibuat jahitan dengan
berjarak dan diulang. Dengan
dibuatnya beberapa jahitan
menghasilkan bentuk yang menyerupai
kelopak bunga.
2
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon bunglon yang sengaja dibuat
berlubang dan bergembung-gembung.
Efek ini menampilkan kain yang terlihat
dramatis.
3
Menggunakan teknik steam yang
dikomposisi sedemikian rupa dengan
bentuk koin, kemudian diberi finishing
dengan efek lubang dari solder di atas
kain urugiri yang sudah bermotif.
4
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon hycon yang sengaja dibuat
bergembung-gembung. Efek ini
menampilkan kain yang terlihat kuat
akan teksturnya.
5
Menggunakan teknik bordir yang
kemudian disekitar kainnya diberi efek
bakar. Dibuat pada kain chiffon
bunglon. Motif bunga didapat dari
acuan moodboard.
6
Menggunakan teknik steam yang
dikomposisi sedemikian rupa dengan
bentuk tasbih di atas kain chiffon
metalik. Eksperimen ini menghasilkan
tekstur yang unik.
7
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon bunglon yang sengaja dibuat
bergembung-gembung dengan
kompisisi acak. Efek ini menampilkan
kain yang terlihat menarik.
8
Menggunakan teknik jahit di atas
chiffon bunglon, dengan potongan kain
chiffon bunglon warna berbeda yang
dikomposisikan sederhana.
9 Menggunakan teknik jahit ruche pada
kain chiffon metalik yang dilipat dua
kali kemudian dijahit pada sisi kanan
dan kiri. Lalu ditarik sehingga
berbentuk menyerupai bunga yang
telah distilasi.
10 Menggunakan kain chiffon hycon yang
dibuat layering kemudian diberi teknik
bordir dengan benang perak, lalu di
finishing dengan sablon caviar. Namun
hasil sablonan caviar sulit untuk
diterapkan karena memerlukan oven
tekstil.
11
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon bunglon yang sengaja dibuat
bergembung-gembung dengan
kompisisi acak. Efek ini menampilkan
kain yang terlihat menarik.
12
Menggunakan teknik jahit dasar
(jelujur) pada kain chiffon crepe yang
diatur mengikuti pola benang bordir
aplikasi pada kain.
13 Menggunakan teknik jahit ruche pada
kain chiffon hycon yang dibuat dengan
menumpukkan kain yang telah dijahit
ruche pula sebanyak empat tumpuk
kain. Kain dapat ditambah sesuai
bentuk yang diinginkan.
14
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon double hycon yang sengaja
dibuat bergembung-gembung dengan
kompisisi acak disaat bagian kain yang
terbakar meleleh segera dicubit pada
sisi kain yang tidak terbakar.
15
Menggunakan teknik steam pada kain
chiffon hycon dengan melilitkan kain
sekuat mungkin sembari diputar.
Putaran dan lilitan sangat
mempengaruhi bentuk tektur yang
dihasilkan.
16
Menggunakan kain chiffon hycon
dengan teknik steam yang dikomposisi
sedemikian rupa dengan bentuk sekoci
benang. Jika dilihat mirip tektur kain
yang telah di tiedye.
17
Menggunakan teknik jahit di atas
chiffon uragiri, dengan potongan kain
chiffon bunglon warna berbeda yang
dikomposisikan sederhana.
18
Menggunakan teknik jahit di atas
chiffon metalik. Pertama kain dijahit
lurus kemudian dijahit serong. Dengan
sifat kain yang ringan disaat dijahit
terbentuk gumpalan kain pada area
yang tidak terkena benang jahit.
19
Menggunakan kain chiffon double
hycon dengan cara menggunting kain
berukuran kecil kemudian diikat pada
kain lain yang digunting hanya bagian
tengah (tidak sampai putus) kemudian
disusun simpulan hingga beberapa
simpul.
20
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon uragiri yang sengaja dibuat
bergembung-gembung dengan
kompisisi acak. Efek ini menampilkan
kain yang terlihat menarik.
21
Menggunakan teknik sablon puff di
atas kain chiffon bunglon. Motif bungan
didapat dari acuan moodboard.
Menggunakan kain chiffon hycon
dengan teknik steam yang dikomposisi
sedemikian rupa dengan bentuk sekoci
benang. Kemudian dijahit dibagian
ujung bentuk sekoci agar bentuk tidak
berubah.
23
Menggunakan teknik gunting spiral
kemudian dijahit bagian atasnya (teknik
jahit strook), kemudian ditarik hingga
menyerupai bunga yang distilasi.
24
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon bunglon yang sengaja dibuat
bergembung-gembung dengan
kompisisi acak. Efek ini menampilkan
kain yang terlihat menarik.
25
Menggunakan teknik bakar pada
chiffon bunglon yang sengaja dibuat
bergembung-gembung dengan
kompisisi acak. Efek ini menampilkan
kain yang terlihat menarik.
26
Menggunakan teknik steam pada kain
chiffon bunglon dengan melilitkan kain
sekuat mungkin sembari kepang.
Putaran dan lilitan kepangan sangat
mempengaruhi bentuk tektur yang
dihasilkan.
27
Menggunakan teknik sablon puff di
atas kain chiffon hycon. Kemudian
diberi finishing garis bakaran dari
solder. Motif bungan didapat dari
acuan moodboard.
28
Menggunakan teknik jahit smok pada
kain chiffon bunglon, yang dibuat
susunan secara tidak terlalu beraturan.
29
Menggunakan teknik steam yang
dikomposisi sedemikian rupa dengan
bentuk yang menyerupai rumput
tumpul yang rendah, di atas kain
chiffon metalik. Eksperimen ini
menghasilkan tekstur yang unik.
30
Menggunakan teknik jahit di atas
chiffon bunglon, dengan potongan kain
chiffon bunglon lain warna berbeda
yang dikomposisikan sederhana dan
dengan layering.
31
Menggunakan teknik steam pada
chiffon hycon yang kemudian diberi
jahitan dan dijahit lagi pada kain chiffon
bunglon.
32
Menggunakan teknik sablon caviar.
Namun hasil sablonan caviar sulit
untuk diterapkan karena memerlukan
oven tekstil.
33
Menggunakan teknik quilting pada kain
chiffon bunglon. Dengan dijahit
mengikuti pola acak yang disusun
sedemikian rupa.
34
Menggunakan teknik jahit ruche pada
kain chiffon hycon yang dilipat dua kali
kemudian dijahit dan dibuat dengan
cara sama sehingga menimbulkan
tumpukkan.
35
Menggunakan teknik steam pada
chiffon hycon yang kemudian dilayer
dengan chiffon urugiri yang telah
digunting sisi tertentu dan diberi hiasan
benang.
36
Menggunakan teknik steam yang
dikomposisi sedemikian rupa dengan
bentuk koin di atas kain urugiri yang
sudah bermotif.
37
Menggunakan teknik steam yang
dilanjutkan dengan teknik bordir yang
dibuat pada kain chiffon hycon. Motif
bunga didapat dari acuan moodboard.
38
Menggunakan teknik jahit pada kain
chiffon double hycon yang ber-renda
kemudian diberi tambahan jahitan yang
mengapit renda.
39
Menggunakan teknik steam pada
chiffon bunglon yang kemudian dilayer
pada kain chiffon double hycon yang
sudah ber-renda.
40
Menggunakan teknik jahit pada chiffon
bunglon yang kemudian dilayer pada
kain chiffon double hycon yang sudah
ber-renda. Kemudian digunting pada
sisi yang tidak terjahit pada kain chiffon
bunglon.
41
Menggunakan teknik sablon caviar
pada kain chiffon metalik. Namun hasil
sablonan caviar sulit untuk diterapkan
karena memerlukan oven tekstil.
42
Menggunakan teknik jahit pada chiffon
bunglon yang kemudian dilayer pada
kain chiffon bunglon lain hingga tiga
lapis kemudian dijahit dan digunting.
43
Menggunakan teknik bakar dan teknik
sablon caviar. Namun hasil sablonan
caviar sulit untuk diterapkan karena
memerlukan oven tekstil.
44
Menggunakan teknik jahit yang
dilanjutkan dengan teknik bordir yang
dibuat pada kain chiffon bunglon. Motif
bunga didapat dari acuan moodboard.
45
Menggunakan teknik jahit pada chiffon
uragiri yang kemudian dilayer pada
kain chiffon bunglon yang dijahit
kemudian digunting dan diberi finishing
soldering.
46
Menggunakan teknik jahit pada chiffon
hycon yang kemudian dilayer dengan
dilipat ke arah jatuhnya kain lalu dijahit.
Kemudian menggunakan finishing
teknik sablon caviar. Namun hasil
sablonan caviar sulit untuk diterapkan
karena memerlukan oven tekstil.
47
Menggunakan teknik jahit yang
dilanjutkan dengan teknik bordir yang
dibuat pada kain chiffon hycon. Motif
bunga didapat dari acuan moodboard.
48
Menggunakan teknik sablon glitter
pada kain chiffon bunglon.
49
Menggunakan teknik steam yang
dikomposisi sedemikian rupa dengan
bentuk batu, di atas kain urugiri yang
sudah bermotif.
50
Menggunakan teknik steam yang atas
kain urugiri dengan cara
menggulungkan kain pada pipa
kemudian diikat sekuat mungkin lalu
ditarik sehingga menjadi rapat.
Hasilnya setelah disteam
memunculkan tekstur yang sangat
menarik.