bab iii deskripsi wilayah a. sejarah pembentukan kota...
TRANSCRIPT
44
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
A. Sejarah Pembentukan Kota Batu
Kota batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada
tahun 2001, Kota Batu adalah daerah otonom baru yang merupakan
pemekaran dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah Kota Batu
merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1)
Malang Utara. Kota ini sedang mempersiapkan diri untuk mampu
melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasi proyek-proyek
pembangunan secara mandiri sehingga masyarakat diwilayah ini semakin
meningkat kesejahteraanya. Kondisi masyarakatnya masih sangat
dipengaruhi oleh ciri-ciri pedesaan yang masih kental karena mayoritas
penduduk Kota Batu masih tinggal di pedesaan.
Kota batu memiliki wilayah seluas 19,908 km2 yang dibagi dalam
3 (tiga) wilayah Kecamatan yaitu Batu, Junrejo dan Bumiaji, 5 kelurahan
dan 19 desa. Kota Batu yang terletak 800 meter diatas permukaan air laut
ini dikarunia keindahan alam yang memikat. Potensi ini tercermin dari
kekayaan produksi pertanian, buah dan sayuran, serta panorama
pegunungan dan perbukitan. Sehingga dijuluki the real tourism city of
Indonesia oleh Bappenas. Kota Batu memiliki 3 (tiga) gunung yang telah
dikenal dan telah diakui secara nasional. Gunung-gunung tersebut adalah
Gunung Panderman (2010 m), Gunung Welirang (3156 m), Gunung
Arjuno (3339 m). Secara geografis Kota Batu terletak pada posisi antara
45
7”44’,55,11’ sampai dengan 8’’26',35,45’ Lintang Selatan dan
112’’17',10,90’ sampai dengan 122’’57',00,00’ Bujur Timur. Sedangkan
batas-batas wilayah Kota Batu adalah sebagai berikut24 :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan
Kabupaten Pasuruan.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Karang Ploso,
Kabupaten Malang
Gambar 3.1 : Peta Kota Batu
Sumber : Pemerintah Kota Batu
24Statistik daerah Kota Batu tahun 2016
46
Pembagian wilayah administratif Kota Batu dibagi atas 3
Kecamatan, 5 Kelurahan dan 19 Desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 : Pembagian Kecamatan, Kelurahan, dan Desa di Kota Batu
Kecamatan Kelurahan Desa
Kecamatan Batu Kelurahan Ngaglik Desa Oro-Oro Ombo
Kelurahan Sisir Desa Pesanggrahan
Kelurahan
Songgokerto
Desa Sidomulyo
Kelurahan Temas Desa Sumberejo
Kecamatan Junrejo Kelurahan Dadaprejo Desa Beji
Desa Junrejo
Desa Mojorejo
Desa Pendem
Desa Tlekung
Kecamatan Bumiaji Desa Bulukerto
Desa Giripurno
Desa Gunungsari
Desa Pandanrejo
Desa Punten
Desa Sumbergondo
Desa Tulungrejo
Desa Sumberbrantas
Sumber :Bappeda Kota Batu 2016
47
Selanjutnya pembagian luas wilayah berdasarkan kecamatan di
Kota Batu dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2 :pembagian luas wilayah berdasarkan kecamatan di Kota Batu
No Kecamatan Luas Wilayah (Km/2)
1 Kec. Batu 45,46
2 Kec. Junrejo 25,65
3 Kec. Bumiaji 127,98
Sumber : Bapedda Kota Batu 2016
B. Kependudukan
Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Batu mencapai 200.485 jiwa.
Dengan luas wilayah sekitar 19,908 km2, maka kepadatan penduduk adalah
sebesar 1.080 jiwa per km2. Kepadatan penduduk Kota Batu selalu meningkat
dari tahun ke tahun seiring dengan kenaikan jumlah penduduk setiap tahunnya.
Hal ini terjadi karena Kota Batu merupakan daerah otonomi baru yang
merupakan kota tujuan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Selain itu Kota
Batu merupakan kota wisata yang mempunyai daya tarik keindahan alamnya
sehingga masyarakat pendatang dari luar kota tertarik untuk bertempat tinggal
di Kota Batu.
Pertumbuhan penduduk Kota Batu pada tahun 2015 adalah sebesar
1,09 persen. Tingkat pertumbuhan penduduk ini tercatat mengalami
penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya yang sebesar 1,17 persen.
Selama periode 2013 hingga 2015, pertumbuhan penduduk di Kota Batu
relatif stabil. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan
48
penduduk antara lain jumlah kelahiran, kematian, dan mutasi penduduk
yang terdiri dari penduduk datang dan penduduk pindah. Sedangkan Sex
ratio di Kota Batu pada tahun 2014 sebesar 101,79 hal ini mengandung arti
bahwa setiap 100 penduduk perempuan di Kota Batu terdapat 102
penduduk laki-laki. Seperti yang terlihat dari indikator kependudukan
tahun 2013-2015 berikut ini :
Tabel 3.3 : Indikator kependudukan tahun 2013-2015
U r a i a n 2013 2014 2015
Jumlah Penduduk
196.951 198.608 214.969
Pertumbuhan Penduduk
1,17 1,17 1,09
Kepadatan Penduduk ( Jiwa/Km2)
989
1.060
1.080
Sex Ratio (%) 100,80 101,79 101,86
Sumber : Hasil SP 2010 dan Hasil Proyeksi Penduduk 2013-2015 BPS Provinsi Jawa Timur
Penduduk Kota Batu tersebar di 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan
Batu, Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji Diantara ketiga kecamatan
yang ada di Kota Batu, Kecamatan Batu yang paling padat penduduknya. hal
ini tidak mengherankan jika Kecamatan Batu merupakan kecamatan terpadat
di Kota Batu karena di Kecamatan Batu merupakan pusat kegiatan
pemerintahan maupun ekonomi. Kecamatan Bumiaji merupakan kecamatan
yang terkecil kepadatan penduduknya karena sebagian wilayah Kecamatan
Bumiaji merupakan hutan dan daerah lereng gunung. Seperi yang terlihat
pada diagram persebaran penduduk Kota Batu berikut ini25 :
25 Statistik daerah Kota Batu tahun 2016
49
Gambar 3.2 : Persebaran penduduk Kota Batu Berdasarkan Kecamatan di
Kota Batu
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu
Berdasarkan Diagram tersebut Kecamatan Batu menjadi kecamatan
terpadat di Kota Batu, diikuti Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji.
Sebenarnya kepadatan penduduk Kota Batu dan Kecamatan Junrejo
hampir sama. Hal ini terjelaskan dari jumlah penduduk yang tinggal di
Kecamatan Junrejo hanya separuh dari jumlah penduduk di Kecamatan
Batu tetapi luas wilayahnya juga separuh dari luas wilayah Kecamatan
Batu.
C. Profil Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Batu
1. Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Tugas Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu
yaitu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu
mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan Pengelola
keuangan dan aset daerah yang meliputi penyusunan rancangan
46%
29%
25%
PERSEBARAN PENDUDUK KOTA BATU
Kecamatan Batu
Kecamatan Bumiaji
Kecamatan Junrejo
50
APBD, Perubahan APBD, Penatausahaan APBD, akuntansi keuangan
dan aset daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, dan
pembinaan administrasi Pengelola keuangan SKPD/Desa.26
Fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu :
a. Penyiapan bahan kebijakan dan pedoman penyusunan APBD
b. Penyiapan bahan rancangan APBD dan rancangan perubahan
APBD
c. Penyiapan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
d. Pelaksanaan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)
e. Pelaksanaan penetapan Surat Penyedia Dana (SPD)
f. Pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
g. Pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD)
h. Pemrosesan usulan penunjukan Pengelola Keuangan Daerah/SKPD
i. Pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas
j. Pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah
k. Pelaksanaan penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian
Pembayaran (SKPP)
l. Pelaksanaan pemungutan/pemotongan dan penyetoran Perhitungan
Pihak Ketiga (PFK)
m. Melaksanakan Restribusi/Pengembalian kelebihan pendapatan
n. Penyiapan kebijakan akuntansi keuangan daerah
o. Pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan dan aset daerah
26 Renstra BPKAD Kota Batu tahun 2015
51
p. Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
q. Penyiapan kebijakan, pedoman dan pembinaan Pengelolaan aset daerah
r. Evaluasi RKA SKPD/RKA Perubahan SKPD
s. Pembinaan Pengelolaan keuangan SKPD/Desa
t. Penyajian informasi keuangan dan aset daerah
u. Pengkoordinasian pengumpulan bahan pemrosesan Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR)
v. Pengkoordinasian pengumpulan bahan pembiayaan daerah
w. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
2. Dasar Hukum Pembentukan Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
Dasar hukum pembentukan Badan Pengelolaan Keuangan Dan
Aset Daerah (BPKAD) yaitu Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Batu dan
Peraturan Walikota Batu Nomor 34 Tahun 2013 Tentang Penjabaran
Tugas dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Batu.
3. Struktur Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD)
merupakan instansi pemerintahan yang bertugas mengelola keuangan
dan aset daerah mulai dari perencanaan sampai pada pertanggung
jawaban Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Batu.
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata
52
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Kota Batu. Serta Peraturan Walikota Batu
Nomor 34 Tahun 2013 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu
dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang dalam melaksanakan
tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
Daerah. Kepala Badan berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam lingkungan
Badan maupun dengan lembaga teknis lainnya, dan dalam
melaksanakan tugas dan kewenangannya berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh Walikota. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Batu terdiri dari:
a. Sekretariat
b. Bidang Anggaran
c. Bidang Perbendaharaan
d. Bidang Akuntansi
e. Bidang Aset
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretariat pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Batu dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan. Sekretariat mempunyai tugas menyusun rencana kegiatan,
melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
53
administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
penyusunan program. Sekretariat terdiri dari:
Sub Bagian Umum dan Kepegawaiaan
a. Sub Bagian Keuangan
b. Sub Bagian Penyusunan Program
Bidang Anggaran pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Batu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggun jawab kepada
Kepala Badan. Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan pengkoordinasian, perumusan kebijakan serta
penyusunan anggaran daerah. Bidang Anggaran membawahi:
a. Sub Bidang Anggaran I
b. Sub Bidang Anggaran II
Bidang Perbendaharaan pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Batu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan. Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas
menyiapkan bahan pedoman teknis, melaksanakan Pengelola,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian di bidang penerimaan dan
pengeluaran kas serta TP-TGR. Bidang Perbendaharaan terdiri atas:
a. Sub Bidang Kas Daerah
b. Sub Bidang Belanja Daerah
Bidang Akuntansi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Batu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
54
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan. Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan koordinasi pembinaan dan petunjuk pelaksanaan
akuntansi, melaksanakan prosedur akuntansi penerimaan kas,
akuntansi pengeluaran kas dan akuntansi selain kas, rekonsiliasi
realisasi APBD, sebagai entitas akuntansi dan antitas pelaporan
pemerintah daerah yang dapat disajikan sebagai informasi untuk bahan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Bidang
Akuntansi membawahi:
a. Sub Bidang Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pendapatan dan
Pembiayaan
b. Sub Bidang Pelaporan dan Pertanggungjawaban Belanja
Bidang Aset pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Batu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan. Bidang aset mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan kegiatan
perencanaan, penatausahaan, investasi, pengamanan, penggunaan,
pemanfaatan, penghapusan, perubahan status hukum, serta
pengendalian aset. Bidang Aset membawahi:
a. Sub Bidang Pengadaan dan Distribusi
b. Sub Bidang Pemeliharaan dan Penghapusan
Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan. Kelompok Jabatan Fungsional
55
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan. Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan keahlian dan
spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku.
Gambar 3.3. Struktur organisasi BPKAD Kota Batu
Sumber : BPKAD Kota Batu
4. Sumber Daya Manusia Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Batu
Jumlah Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Batu berdasarkan data terakhir 1 Januari 2016-31 Desember 2016
berjumlah 69. Jumlah pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Batu terdiri dari:
KEPALA BADAN
JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
BID. PERBENDAHARAAN
BID. ANGGARAN BID. AKUNTANSI BID. ASET
SUB BID ANGGARAN I
SUB BID ANGGARAN II
SUB BID KAS DAERAH
SUB BID BELANJA DAERAH
SUB BID PEL & PERTANGGUNGJAWABAN PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN
SUB BID PENGADAAN
DAN DISTRIBUSI
SUB BID PEL PERTANGGUNGJAW
ABAN BELANJA
SUB BID PEMELIHARAAN
DAN PENGHAPUSAN
56
Tabel 3.4 : Jumlah Pegawai BPKAD
NO PEGAWAI JUMLAH %
1 PNS 57 82,61%
2 CPNS 0 0
3 HONORER 12 17,39%
JUMLAH 69 100%
Sumber : BPKAD kota Batu tahun 2016
Tabel 3.5 : Susunan Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Berdasarkan Golongan
NO GOLONGAN JUMLAH
PNS CPNS
1 GOLONGAN IV 2 0
2 GOLONGAN III 37 0
3 GOLONGAN II 22 0
4 GOLONGAN I 0 0
JUMLAH 61 0
Sumber : BPKAD kota Batu tahun 2016 Tabel 3.6 : Susunan Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Berdasarkan Jabatan Struktural
NO ESELON JUMLAH
1 ESELON II 1
2 ESELON III 5
3 ESELON IV 11
JUMLAH 17
Sumber : BPKAD kota Batu tahun 2016
57
5. Visi Misi Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Visi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
Kota Batu tahun 2012 sampai dengan 2017 yaitu terwujudnya
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang berkualitas, transparan,
akuntabel, dan partisipatif berdasarkan prinsip efektif, efisien,
ekonomis didukung sumber daya manusia profesional untuk
meningkatkan daya saing Kota Batu.
Kemudian adapun rumusan misi Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD) bertujuan untuk memberikan kerangka bagi
perumusan tujuan, sasaran, dan arah kebijakan yang ingin dicapai oleh
BPKAD Pemerintah Kota Batu, dan menentukan jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai visi, maka Misi BPKAD yaitu27:
a. Mewujudkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia
(SDM) aparat bidang keuangan dan managemen aset sesuai dengan
Standar Pelayanan.
b. Mewujudkan Kualitas sistem Pengelolaan keuangan dan aset daerah
secara terintegrasi dan berkelanjutan yang berbasis peñatausahaan yang
baik, efektif, efisien, dan ekonomis sesuai dengan peraturan yang berlaku
c. Mewujudkan laporan keuangan dan aset daerah yang akuntabel sesuai
dengan pemiliki kepentingan dan peraturan perundang-undangan.
d. Memperlancar dan mendukung kinerja pemerintah, proses
pembangunan kota, aktifitas perekonomian, dan segala aspek
kehidupan masyarakat.
27 Renstra BPKAD Kota Batu tahun 2015