bab iii analisis sistem yang berjalan 3.1 sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab...

24
61 BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia(PT CPI) berdiri pada tahun 1924. Perusahaan yand dulunya bernama PT Caltex Indonesia ini, merupakan perusahaan kontraktor minyak terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu kontraktor bagi hasil unit usaha perusahaan minyak Amerika, yaitu Chevron Coporation. Sejarah PT CPI berawal pada Maret 1924, dimana pada waktu itu dilakukan upaya pencarian minyak di daerah Sumatra, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Papua oleh tim geologi Chevron Corporation, yang saat itu bernama SOCAL(Standart Oil Company od California). Pada tahun 1930, Pemerintah Hindia Belanda menyetujui permintaan SOCAAL untuk memperoleh hak eksplorasi dengan cara menunjuk SOCAL sebagai minority partner dari suatu perusahaan bernama N.V. Neederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij(NPPM) yang didirikan oleh Pemerintahan Hindia Belanda pada Bulan juni 1930 . Beberapa tahun kemudian SOCAL ditawari oleh Pemerintah hindia Belanda suatu daerah seluas 600.000Ha di daerah Sumatra Tengah. Kemudian James P. Bailey dari kantor SOCAL di Jakarta merekomendasikan suatu daerah terbaik dari kawasan yang ditawari tersebut, daerah tersebut dikenal dengan Rokan Block. Selanjutnya California Texas Petroleum Corporation(CALTEX) didirikan pada bulan juni 1936 sebagai gabungan dari dua perusahaan minyak besar Amerika Serikat, yaitu SOCAL dan TEXACO. Sektor 1 merupakan ladang minyak pertama yang dibuka oleh CALTEX pada bulan April 1936. Dua bulan kemudian, ditemukan lagi ladang minyak di Rantau Bais dan Sebanga. Pada bulan berikutnya, cadangan minyak ditemukan di Rantau Bais pada November 1940 dan di Duri pada bulan

Upload: hakhanh

Post on 11-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

61 

 

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT Chevron Pacific Indonesia(PT CPI) berdiri pada tahun 1924. Perusahaan

yand dulunya bernama PT Caltex Indonesia ini, merupakan perusahaan kontraktor

minyak terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu kontraktor bagi hasil unit

usaha perusahaan minyak Amerika, yaitu Chevron Coporation.

Sejarah PT CPI berawal pada Maret 1924, dimana pada waktu itu dilakukan

upaya pencarian minyak di daerah Sumatra, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan

Papua oleh tim geologi Chevron Corporation, yang saat itu bernama

SOCAL(Standart Oil Company od California). Pada tahun 1930, Pemerintah Hindia

Belanda menyetujui permintaan SOCAAL untuk memperoleh hak eksplorasi dengan

cara menunjuk SOCAL sebagai minority partner dari suatu perusahaan bernama

N.V. Neederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij(NPPM) yang didirikan oleh

Pemerintahan Hindia Belanda pada Bulan juni 1930 .

Beberapa tahun kemudian SOCAL ditawari oleh Pemerintah hindia Belanda

suatu daerah seluas 600.000Ha di daerah Sumatra Tengah. Kemudian James P.

Bailey dari kantor SOCAL di Jakarta merekomendasikan suatu daerah terbaik dari

kawasan yang ditawari tersebut, daerah tersebut dikenal dengan Rokan Block.

Selanjutnya California Texas Petroleum Corporation(CALTEX) didirikan pada bulan

juni 1936 sebagai gabungan dari dua perusahaan minyak besar Amerika Serikat,

yaitu SOCAL dan TEXACO. Sektor 1 merupakan ladang minyak pertama yang

dibuka oleh CALTEX pada bulan April 1936. Dua bulan kemudian, ditemukan lagi

ladang minyak di Rantau Bais dan Sebanga. Pada bulan berikutnya, cadangan

minyak ditemukan di Rantau Bais pada November 1940 dan di Duri pada bulan

Page 2: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

62 

 

Maret 1941. Setelah ditemukannya beberpa daerah penghasil minyak tersebut, maka

ditandatangani kontrak 5A untuk daerah Rokan I (2 April 1941) dengan pemasangan

mercubor pertama di Minas-I, dimana pada waktu itu Indonesia diperintah oleh

pendudukan Jepang.

Pada Perang Dunia II kegiatan PT Caltex Pacific Indonesia terpaksa dihentikan

karena semua anak perusahaannya dikuasai oleh Jepang, yang pada saat itu menjajah

Indoneisa sehingga semua tenaga kerja yang berasal dari Eropa dipulangkan.

Selanjutnya pada tahun 1944, Jepang melanjutkan pengeboran sumur eksplorasi di

Minas I dengan peralatan yang ditinggalkan oleh PT Caltex senilai US$ 1,000,000.

Pengeboran tersebut berhasil mencapai kedalaman 2623 kaki, namun pengeboran

tersebut dihentikan setelah berakhirnya Perang Dunia II, tepatnya januari 1949.

Pemerintah Indonesia mulai mempelajari Undang-Undang Pertambangan pada

tahun 1950, yang kemudian langsung menetapkannya menjadi Undang-Undang

Pertimbangan Indonesia. Berdasarkan undang-undang tersebut, pemerintah Indonesia

memberi izin atas berdirinya N.V. Caltex Petroleum Maatschappij(CPPM) atau

Caltex Pacific Oil Company(CPOC) untuk melanjutkan kegiatan NPPM.

Pada Tanggal 20 April 1952 diresmikan proyek pembangunan lapangan

minyak Minas dan bertepatan pada hari itu juga dilakukan pengapalan minyak

pertama Minas Crude Oil menggunakan Tanker dari perawang menyusuri Sungai

Siak menuju Sungai Pakning di Selat Malaka dan selanjutnya diekspor ke Pasar

Dunia. Produksi Minyak Bumi yang dihasilkan pada saat itu rata-rata 15.000 Barrel

perhari yang berasal dari tiga puluh lima sumur(dua sumur eksplorasi dan lainnya

sumur pertambangan). Pada tahun 1954, lapangan minyak Duri mulai beroperasi

sehingga produksi saat itu telah mencapai 20.000 Barrel perhari.

Page 3: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

63 

 

Program perluasan I yang dilakukan oleh pihak Caltex meliputi kawasan Duri-

Rumbai yang dimulai pada Bulan februari 1957, terdiri dari :

1. Pengembangan lapangan minyak Duri.

2. Pengembangan stasiun-stasiun pengumpul dan stasiun pompa duri.

3. Pengembangan jalan, instalasi minyak pemasangan pipa saluran bergaris

tengah 75cm dari Duri ke Dumas sepanjang 120Km.

4. Pengembangan kompleks perumahan di Duri dan Dumai.

5. Pengembangan dermaga minyak pertama di Dumai. Dimana sampai

sekarang telah ada empat dermaga di Dumai.

Sejak tanggal 15 Juli 1958 yang bertepatan dengan diresmikannya program

perluasan I oleh Menteri Perindustrian Ir.F.J Inkirawang dilakukan pengeksporan

produk Caltex dari dermaga Dumai.

Wilayah Konsensi CPPM dan CPPOC yan disebut Rokan I Block dan Rokan

III Block dikembalikan Caltex pada Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan

Undang-Undang nomor 44 tahun 1960, akan tetapi operasi pelaksanaannya

dikembalikan lagi oleh pemerintah kepada Caltex.

Pada bulan Sepember 1963 diadakan Perjanjian Karya antara perusahaan-

perusahaan asing dengan Perusahaan Negara (Pertamina) atas wilayah-wilayah :

1. PT. Caltex Pacific Indonesia, wilayah Kangguru seluas 9.030 km2.

2. C&T (Chevron & Texaco), wilayah A,B,C dan D seluas 12.328 km2 yang

pelaksanaan operasinya diserahkan kepada PT.Caltex Pacific Indonesia.

Pada tahun 1968 dibangun 2 tangki terbesar di dunia dengan kapasitas 690.000

barrel di Dumai, dan pada tahun itu juga terjadi pula perubahan wilayah kerja, yaitu:

Page 4: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

64 

 

1. ”Perjanjian Karya” PT.Caltex Pacific Indonesia telah mendapat ratifikasi

DPR RI ditambah dengan wilayah sekitar Minas Tenggara, Libo Tenggara,

Libo Barat Laut dan Sebanga menjadi 9.898 km2, maka sebagian blok A

dan B serta seluruh blok C dikembalikan k Pemerintah Republik Indonesia.

2. ”Perjanjian C&T” dievaluasi, dari wilayah A, B, C dan D setelah

mendapatkan tambahn daerah seluas 4.300 km2, maka sebagian blok A dan

B dikembalikan ke Pemerintah Republik Indonesia.

Pada bulan juli 1970 dimulai program perluasan II yang meliputi Bangko dan

Kotabatak. Pembangunan jalan ke Bangko, instalasi serta penyaluran minyak ke

Dumai. Program ini berakhir pada bulan Mei 1972. Program perluasan II dimulai

bulan juni 1977 dengan proyek utama adalah Beruk-Zamrud.

1. C&T wilayah Coastal plains dan Pekanbaru (Chevron & Texaco KPS CPP)

seluas 21.975 km2.

2. Pembaharuan perjanjian atas wilayah Kangguru PT. Caltex Pacific

Indonesia untuk masa 1983-2001.

Dalam kontrak bagi hasil tersebut antara lain menetapkan bahwa

Pertaminaadalah pengendali manajemen operasional dan menyediakan keahlian

teknis dan investasi serta biaya operasi. Rasio pembagian untuk kontrak bagi hasil

adalah sebesar 88% untuk pertamina dan 12% untuk PT. Caltex Pacific Indonesia

ditambah dengan ketentuan khusus lainnya berupa fleksibilitas atau intensif bagi PT.

Caltex Pacific Indonesia untuk hal-hal tertentu.

Akhirnya pada 9 oktober 2001 perusahaan besar induk PT. CPI yaitu Chevron

dan Texaco bergabung (merger) menjadi ChevronTexaco. Dan sejak saat itu

Page 5: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

65 

 

manajemen PT. CPI juga ikut berubah dari SBU menjadi Indonesia Business Unit

(IBU). Dan pada 16 September 2005, nama Caltex Pacific Indonesia berubah

menjadi Chevron Pacific Indonesia. Perbahan ini dilakukan untuk lebih

mempertajam fokus kegiatan perusahaan sebagai bagian dari organisasi Chevron

global. Pada saat ini PT. CPI berada di bawah naungan Chevron Indonesia

Company(ex. Unilcal Indonesia Company), Chevron Makasar Ltd(ex. Unocal

makasar Ltd.) dan Geothermal Operations.

3.2 Visi dan Misi PT. Chevron Pacific Indonesia(PT. CPI)

3.2.1 Visi

Visi PT. Chevron Pacific Indonesia adalah ”Menjadi perusahaan energi

Indonesia yang paling dikagumi oleh karyawan(SDM), kemitraan dan kinerjanya”.

Agar tetap dapat diakui sebagai perusahaan kelas dunia, PT Chevron Pacific

Indonesia melaksanakan ”Perbaikan kualitas berkesinambungan” (Continously

Quality Improvement). Dalam visi ini disebutkan bahwa PT. Chevron Pacific

Indonesia dalam operasinya mempunyai pandangan yang menjadi landasan, yaitu

untuk selalu menampilkan citra perusahaan semaksimal mungkin untuk hasil yang

terbaik. Hal ini sesuai dengan posisi dan status perusahaan sebagai perusahaan

multinasional.

3.2.2 Misi

Misi yang diemban oleh PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan tujuan yang

ingin dicapai oleh perusahaan. Hal ini tertuang pada mottonya, yaitu ”PT CPI will

effectively explore and develop hydrocarbons for the benefit of Indonesia and its

shareholders”. Dengan misi tersebut PT. CPI berusaha untuk memberikan sumbngan

nyata bagi pembangunan Indonesia.

Page 6: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

66 

 

3.3 Nilai-nilai PT. Chevron Pacific Indonesia

Nilai-nilai yang dianut oleh PT Chevron Pacific Indonesia antara lain :

1. Integritas

PT. Chevron Pacific Indonesia bersikap jujur dan selalu berusaha konsisten

dengan ucapannya.

2. Kepercayaan

PT. Chevron Pacific Indonesia saling mempercayai, menghormati,

medukung dan berusaha untuk mendapatkan kepercayaan diri dari rekan

sekerja dan mitra usahanya.

3. Keragaman

PT. Chevron Pacific Indonesia belajar menjunjung tinggi budaya dimana

PT. Chevron Pacific Indonesia bekerja dan menghormati perbedaan yang

ada.

4. Kemitraan

PT. Chevron Pacific Indonesiamemiliki tekad yang teguh untuk menjadi

mitra usaha yang baik bagi pemerintah, perusahaan lain, pelanggan-

pelanggan PT. Chevron Pacific Indonesia, masyarakat dan sesama rekan

kerja.

5. Kinerja yang unggul

PT. Chevron Pacific Indonesia memiliki tekad untuk tetap unggul dalam

setiap hal yang dilakukannya dan berupaya keras untuk terus memperbaiki

diri.

Page 7: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

67 

 

6. Tanggung jawab

PT. Chevron Pacific Indonesia bertanggung jawab, baik secara orang-

perorangan maupun sebagai kelompok untuk setiap hal yang dikerjakan

maupun untuk setiap tindakan yang dilakukan.

7. Pertumbuhan

PT. Chevron Pacific Indonesia menyukai perubahan dan mendukung

pembaharuan serta berusaha mencari dan mengejar kesempatan.

8. Perlindungan Terhadap Manusia dan Lingkungan

PT. Chevron Pacific Indonesia memberikan perlindungan keselamatan kerja

dan kesehatan, baik terhadap manusia maupun lingkungan.

Adapun prinsip-prinsip dan harapan-harapan yang menjadi landasan PT.

Chevron Pacific Indonesia adalah :

1. Kepemimpinan

2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

yang tahan uji yaitu Sistem Manajemen Oprasional Terbaik untuk

mengelola masalah keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan.

3. Keselamatan dan operasi bebas

4. Merancang, membangun, melaksanakan, memlihara bahkan menarik

kembali peralatan PT. Chevron Pacific Indonesia, demi menghindari luka-

luka, penyakit maupun kecelakaan.

5. Pemberian saran dan nasehat

6. Bekerja dengan memegang teguh etika untuk saling membangun dan

menyajikan keahlian teknis tertentu untuk membahas hukum dan peraturan

Page 8: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

68 

 

yang diajukan, juga turut serta mengambil bagian di dalam pembahasan

masalah-masalah yang masih hangat dan aktual.

7. Pemberian jaminan

8. Menjaga agar kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan peraturan-

peraturan pemerintah.

9. Pemeliharaan sumber daya alam

10. Memelihara sumber daya perusahaan dan sumber daya alam dengan

berusaha memperbaiki proses dan mengukur perkembangannya.

11. Penjagaan dan pemeliharaan produk

12. Bersama dengan seluruh pihak yang terlibat sepanjang masa hidup produk

mengelola resiko yang dapat ditimbulkan oleh produk.

13. Menghindari pencemaran

14. Secara terus-menerus berussaha memperbaiki proses kegiatan PT.

Chevron Pacific Indonesia untuk memperkecil pencemaran dan

pembuangan.

15. Pemindahan harta

16. Mengatur dan mengemban kewajiban serta tanggung jawab terhadap

lingkungan hidup sebelum kegiatan jual-beli harta dilakukan.

17. Menjaga masyarakat

18. Menjangkau masyarakat dan melibatkan diri di dalam musyawarah

terbuka demi membangun rasa saling percaya.

19. Penanganan keadaan darurat

20. Pencegahan lebih diutamakan, namun harus selalu siap untuk menghadapi

keadaan darurat dan memadamkan setiap kejadian kecelakaan dengan

cepat dan tepat.

Page 9: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

69 

 

3.4 Lokasi dan Daerah Operasi PT Chevron Pacific Indonesia

Wilayah operasi PT. Chevron Pacific Indonesia secara keseluruhan mencapai

42.000 km2, mencakup 7(Tujuh) wilayah kontrak yang tersebar di 4 (Empat) propinsi

yaitu Riau, Jambi, Sumatra Utara dan Aceh.

Pada kurun waktu 1976-1985, PT. Chevron Pacific Indonesia berhasil

menyelesaikan 137 (Seratus tiga puluh tujuh) sumur eksploitasi yang terdiri dari 6

(Enam) sumur di daerah PT. Chevron Pacific Indonesia, 18(Delapan belas) sumur di

daerah ”Perjanjian Karya C&T”, 36 (Tiga puluh enam) sumur di daerah Coastal

Plains Pekanbaru, 7 (Tujuh) sumur di daerah Mountain Front Kuantan, 6 (Enam)

sumur di daerah Langsa, 3 (Tiga) sumur di daerah Jambi dan 1 sumur di daerah

Singkarak.

Pada saat itu, PT. Chevron Pacific Indonesia membagi daerahnya menjadi 5

(lima) distrik, yaitu :

1. Distrik Jakarta, merupakan kantor pusat untuk memudahkan hubungan

dengan pemerintah pusat serta merupakan pusat administrasi seluruh

kegiatan PT. CPI.

2. Distrik Rumbai, merupakan pusat administrasi untuk wilayah Sumatra.

3. Distrik Minas, merupakan daerah operasi produksi minyak jenis Sumatera

Light Crude(SLC) dan terletak sekitar 30km dari Distrik Rumbai.

4. Distrik Duri, merupakan operasi produksi minyak jenis Heavy Crude/Duri

Crude(DC) dengan sistem steam flooding dan terletak 112km dari Distrik

Rumbai.

5. Distrik Dumai merupakan lokasi penampungan, pelabuhan dan pengapalan

crude oil dan terletak sekitar 184km dari Distrik Rumbai.

6. Distrik Besakap Operation, merupakan daerah eksplorasi minyak.

Page 10: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

70 

 

Daerah kerja PT. CPI yang pertama, seluas hampir 10.000 km2 dikenal dengan

nama Kangaroo Block terletak di Kabupaten Bengkalis. Selain mengerjakan

daerahnya sendiri, CPI juga bertindak sebagai operator bagi Calastiatic/Chevron dan

Topco/Texaco(C&T).

Pada Bulan September 1963, ditandatangani perjanjian C&T yang

pertama(Berdasarkan Perjanjian Karya) untuk jangka waktu 30 tahun, meliputi

4(empat) daerah seluas 12.328 km2, dikenal dengan Blok A, B, C dan D. Setelah

mendapat tambahan daerah seluas 4.300 km2 , maka pada tahun 1968 sebagian Blok

A, sebagian Blok D dan seluruh Blok C diserahkan pada Pemerintah Republik

Indonesia. Pengembalian daerah-daerah berikutnya dilakukan pada tahun 1973 dan

1978 sehingga tersisa 8.314 km2.

Pada Bulan Agustus 1971, C&T menandatangani Perjanjian Coastal Plains

Pekanbaru Block seluas 21.975km2. Kemudian Bulan januari 1975, menandatangani

Perjanjian Mountain Front Kuantan Block seluas 6.865 km2. Setelah dilakukan

pengembalian beberapa bagian daerah kerja secara bertahap, sekarang Coastal Plain

Pekanbaru tinggal 9.996 km2. Antara tahun 1979-1991, C&T menandatangani lima

perjanjian lagi, yaitu :

1. Tahun 1979, Perjanjian Patungan(Join Venture) dengan Pertamina(Jambi

Selatan Blok B) seluas 5.826km2 sudah dikembalikan seluruhnya tahun

1988.

2. Tahun 1981, KPS Singkarak Blok seluas 7.163 km2 di Sumatera Barat (telah

dikembalikan seluruhnya pada Juni 1984).

3. Tahun 1981, KPS Langsa Blok seluas 7.080 km2 di Selat Malaka di lepas

Pantai Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh (Juga dikembalikan

seluruhnya pada Mei 1986).

Page 11: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

71 

 

4. Tahun 1991, KPS Nias Blok seluas 16.116 km2.

5. Perpanjangan Kontrak Karya ke dalam bentuk KPS untuk Siak Blok seluas

8.314 km2 berlaku 20 tahun sejak 28 November 1993.

Minyak Sumatera Light Crude (SLC) digemari oleh Negara-negara industry

karena mempunyai kadar belerang yang rendah dimana produksi kumulatif dari

lapangan minyak Minas dari tahun 1969 hingga akhir tahun 1990 mencapai 3 milyar

barrel.

Minyak Duri (Duri Crude) memiliki kadar lilin serta belerang yang tinggi dan

mudah membeku, sehingga biasanya pipa pengiriman minyak Duri menggunakan

Sect Heated Pipe agar minyak Duri tidak membeku.

Struktur organisasi yang semula bersifat Line and Staff (Sistem yang bersifat

fungsional) mulai tanggal 11 Maret 1995 berubah ke system Strategic Business Unit

(SBU) yang bersifat waktu kerja sesuai dengan proses pekerjaan. Dalam SBU

dibentuk unit-unit yang terdiri dari tenaga kerja yang memiliki disiplin ilmu dan

keahlian tertentu. Dalam unit ini setiap anggota diarahkan pada kerjasama tim

sebagai suatu kelompok kerja.

Pada system SBU, setiap wilayah diberi kekuasaan untuk mengembangkan

daerahnya masing-masing sehingga SBU yang tidak menghasilkan laba dapat

ditutup.

Dengan manajemen SBU ini, otonomi tiap unit menjadi semakin besar,

sehingga diharapkan efektifitas dan efisiensi perusahaan dapat semakin tinggi.

 

Page 12: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

72 

 

3.5 Struktur Organisasi PT. Chevron Pacific Indonesia

PT CPI dibentuk dari penggabungan dua perusahaan minyak terbesar di

Amerika Serikat, yakni Chevron dan Texaco. Akan tetapi, di PT CPI, banyak

jabatan-jabatan level manajemen dipegang oleh Orang Indonesia, termasuk President

and Chairman of the Managing Board atau disebut President Director. Sejak 1966,

posisi ini sudah dipegang oleh seseorang berkewarganegaraan Indonesia.

Kepemimpinan PTCPI dipegang oleh seorang President Director yang berlokasi di

Jakarta. Kepemimpinan di Sumatera dipegang oleh seorang Executive Director.

Berikut struktur organisasi lengkap dari PT CPI (Unit Bisnis Indonesia):

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT CPI

Page 13: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

73 

 

Gambar 3.2 Struktur Organisasi IT Services CPI

3.5.1 Departemen Teknologi Informasi PT CPI

Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, PT CPI mempunyai sebuah

departemen yang secara khusus berhubungan dengan teknologi informasi. Struktur

organisasi Information Technology (IT) dipimpin oleh seorang General Manager. Di

bawah General Manager terdapat Manager dan Team Manager yang memiliki kerja

yang lebih terspesifik lagi. Kerja dari Team Manager ini dibantu oleh beberapa Team

Leader (TL).

3.5.2 Business Application Team (IT-BA)

Tim ini bertanggung jawab dalam pembuatan atau deployment non-core

application (Aplikasi tidak inti) untuk PT CPI. Non-core applications merupakan

aplikasi-aplikasi yang tidak berhubungan langsung dengan produksi, eksplorasi, ilmu

tanah dan drilling. Contoh dari non-core application adalah aplikasi keuangan,

human resources, transportasi, medis, health, environment, safety.

Business Application Team mengembangkan aplikasi—aplikasi kecil seperti

OLTRIS(Online Leave and Travel Request), sistem pelatihan, system recruitment

dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi besar seperti CHARISMA dikembangkan oleh

perusahaan-perusahaan software house besar seperti ORACLE, lalu dimodifikasi

Page 14: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

74 

 

oleh PT CPI IT Department untuk meningkatkan fungsionalitas aplikasi dan

kegunaan bagi PT CPI.

3.5.3 Aplikasi di bawah IT-BA Team

Aplikasi yang dikembangkan dan diatur oleh tim BA PT CPI adalah :

Tabel 3.1 Aplikasi di bawah IT-BA Team

Nama Aplikasi Keterangan

CALMEDIS

Client Server Application (AS400) yang mendukung Medical CPI. Aplikasi ini mengatur manajemen pasien, manajemen perintah(farmasi, radiologi, laboratorium dan lain-lain), serta Support and Maintenance.

CALMEDIS (Web)

Aplikasi berbasis web yang mendukung Medical CPI. Aplikasi ini mengatur manajemen pasien, manajemen perintah (farmasi, radiologi, laboratorium dan lain-lain), serta Support and Maintenance.

CHARISMA-People Tools Aplikasi Human Resources (Sumber Daya Manusia) yang dikembangkan oleh People Tools.

CALTRIS

CALTRIS (Caltex Transportation and Information System) merupakan aplikasi enterprise yang berhubungan dengan Sistem Manajemen Bensin dan Kendaraan dalam PT CPI.

Personal Info Aplikasi berbasis web untuk mengatur informasi pribadi karyawan PT CPI seperti gaji dan sebagainya.

Travel on-line Aplikasi berbasis web untuk menunjukkan daftar penumpang di pesawat perusahaan.

CHARISMA-General Info Halaman web bagi Sumber daya Manusia.

Page 15: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

75 

 

CHERIS Sistem Informasi rekruitmen bagi PT CPI.

PRACTIS

Aplikasi ini digunakan untuk mengorganisasi Kerja Praktek mahasiswa di PT CPI. Di aplikasi ini dapat ditambahkan atau dimodifikasi data serta membuat laporan berdasarkan Kerja Praktek.

Job Posting

Job Posting Program Homepage merupakan titik awal untuk membuka Job Posting Program lainnya seperti Guideline & Forms Posted Open Jobs Applications Update Report dan Sharing Info.

COMMIT Aplikasi berbasis web untuk mendukung tim bisnis Community Services.

Security Pass Information System Aplikasi berbasis web untuk mengatur Security Pass Data dan Informasi.

AFTS Sistem atau tool untuk mengatur audit keuangan.

OLTRIS Aplikasi Online Leave and Travel untuk mengatur masalah cuti dan bepergian.

HESCBT Aplikasi berbasis web yang menyediakan HES Basic Awareness Training secara online.

SHELA Aplikasi berbasis web untuk melakukan HES Leadership Assessment.

GPACM Sistem atau tool untuk mengatur dan mengumumkan media komunikasi seperti Caltex News.

SiteSafe Aplikasi berbasis web untuk OE event data management system.

ServiceDesk and Web Untuk merekam kejadian dan penyelesaian bagi masalah IT.

Telebis Reader and Billing admin system.

Reader

Page 16: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

76 

 

Telebis (Web) Aplikasi berbasis web untuk billing telepon.

CPI Business Directory

Aplikasi berbasis web yang menyediakan informasi mengenai CPI Business Directory :

1. Employee Personal Info

2. Organization Structure

3. Routine Call Phone numbers

4. Emergency Call phone numbers

5. Building (office/housing)

DAAG Sistem atau tool untuk mengatur informasi yang berhubungan dengan database Oracle.

CALMIS

1. Menyediakan informasi geografis dan teks

2. Menyediakan cara yang tepat dan cepat untuk manajemen data.

3. Membantu manajemen CPI dengan informasi untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan masalah tanah.

DOA Delegation Of Authority.

JDE-QRA Query and Reporting (QRA) untuk JDE. Merupakan data mart untuk CPI-JDE mengandung query dan reporting.

TPRIS (Web) Tubing Pump Repair Information System. Tool untuk memonitor pompa.

ABOM

Activity Based OEB Management. Aplikasi untuk memasukkan budget pengeluaran operasi dari tiap cost center dan hasilnya dikirimkan ke JDE budgeting.

JDE feeder Aplikasi untuk memasukkan Journal Entry and Account Receivable ke JDE melalui batch tables (2 files).

Page 17: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

77 

 

3.6 Struktur organisasi yang berhubungan dengan aplikasi yang dibuat.

Indoasia Business Unit

Law DepartmentPlanning, reservation, technology and OS

Law Department -Operations

Land Department

Land-Business Support

IBU Information Technology

IT Computing Infrastructure

IT System Support

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Berhubungan Dengan Aplikasi

Secara garis besar, actor-aktor yang terlibat dalam aplikasi CALMIS dibagi

menjadi dua jenis, Admin dan user. Admin terdiri dari System Admin, System

Support dan Data Entry. Sedangkan User terdiri dari Management dan User biasa.

Management terbagi menjadi management dari pihak LM dan management selain

LM. User biasa terdiri dari Non LM User dan Operational & support User. Tugas

dan wewenang dari masing-masing user profile yang telah ada :

1. System Admin

Merupakan anggota dari LM Department.

Page 18: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

78 

 

a. Mengawasi aplikasi CALMIS secara keseluruhan, serta menentukan

jenis-jenis user profile beserta hak-haknya dalam aplikasi CALMIS

secara menyeluruh

b. Mengawasi semua aktor/orang yang mengunjungi aplikasi

CALMIS.

c. Melihat ringkasan jumlah dari masing-masing orang yang

mengunjungi aplikasi CALMIS, berupa report.

d. Menentukan proses bisnis yang berlangsung dalam aplikasi

CALMIS.

e. Menetapkan jenis user profile bagi masing-masing orang, dalam hal

ini pegawai Chevron.

2. System Support

Merupakan anggota dari IT Department.

a. Melaksanakan migrasi dari sistem lama ke sistem baru.

b. Mengawasi, namun tidak dapat mengubah, ringkasan jumlah dari

masing-masing orang yang mengunjungi aplikasi CALMIS.

3. Data Entry

Merupakan orang-orang gabungan antara anggota LM dan pihak

independen(pihak ketiga).

a. Memasukkan data-data kedalam database.

b. Mengecek kembali data-data yang telah dimasukkannya.

c. Memastikan kesalahan data yang dimasukkan ke dalam database.

Page 19: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

79 

 

4. LM User

a. Memakai data-data pertanahan yang ada pada Aplikasi CALMIS

untuk mendukung kerja.

b. Mengecek transaksi pembebasan lahan.

5. Non LM User

a. Memakai data-data pertanahan yang ada pada aplikasi CALMIS

untuk mendukung kerja.

6. Operational & support user

a. Memasukkan komentar-komentar terhadap aplikasi CALMIS.

b. Memakai data-data pertanahan terbatas yang ada pada aplikasi

CALMIS untuk mendukung kerja.

7. MGT(LM)

a. Mengawasi, tanpa dapat mengubah, orang-orang untuk masing-

masing user profile.

b. Memakai data-data pertanahan yang ada pada aplikasi CALMIS

untuk mendukung kerja.

8. MGT1(Non LM)

a. Memakai data-data pertanahan yang ada pada aplikasi CALMIS

untuk mendukung kerja.

3.7 Tata laksana/prosedur sistem yang sedang berjalan.

Dalam memanajemen data-data spasial, khususnya bidang pertanahan,

perusahaan Chevron telah menggunakan aplikasi CALMIS. Aplikasi CALMIS yang

telah ada merupakan aplikasi berbasis web yang berjalan dalam jaringan intranet.

Orang-orang yang dapat mengakses aplikasi ini merupakan orang-orang yang sudah

Page 20: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

80 

 

terdaftar sebagai pegawai Chevron. ArcIMS 3.1 merupakan software yang digunakan

dalam manajemen spasial dari aplikasi yang lama.

Berikut Flowchart dari sistem berjalan dari aplikasi CALMIS :

  Lampiran A. Flowchart garis besar.

Lampiran B. Flowchart detail.

3.8 Data Flow Diagram

Lampiran C. DFD Context.

Lampiran D. DFD NOL.

3.9 Definisi Sistem

3.9.1 Mission Statement

Mission statement untuk database project mendefinisikan tujuan

utama dari aplikasi database. Mengarahkan database project, biasanya

mendefinisikan perintah tugas ( mission statement ). Mission statement

membantu menjelaskan kegunaan dari database project dan menyediakan alur

yang lebih jelas untuk mencapai efektivitas dan efisiensi penciptaan dari

suatu aplikasi database yang diinginkan.

Kita bisa memulai proses pembuatan mission statement untuk

database application dengan cara melakukan interview dengan pimpinan dan

beberapa staff yang bersangkutan.Contoh pertanyaan yang dapat digunakan

adalah :

Apa tujuan dari perusahaan?

Page 21: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

81 

 

Apa alasannya sehingga anda berpikir membutuhkan database?

Bagaimana anda tahu bahwa database bisa manyelesaikan masalah

anda ?

3.9.2 Mission Objective

Ketika Mission statement telah didefinisikan, maka mission objectives

didefinisikan. Setiap objectives ( tujuan ) harus mengidentifikasikan tugas

khusus yang harus didukung oleh database. Dapat juga disertai dengan

beberapa informasi tambahan yang menspesifikasikan pekerjaan yang harus

diselesaikan, sumber daya yang digunakan dan biaya untuk membayar

kesemuanya itu.

Dalam membuat mission objectives meliputi interview dengan para

pegawai tertentu. Pertanyaan open-ended biasanya merupakan pertanyaan

yang berguna dalam proses ini. Untuk mendapat tahap lengkap dari

mission objectives ini, pegawai-pegawai dengan jabatan yang berbeda di

interview dengan pertanyaan-pertanyaan yang meliputi :

“ apa deskripsi pekerjaan anda “

“ anda bekerja dengan menggunakan data apa saja “

“ laporan jenis apa yang anda gunakan “

“ pelayanan apa yang perusahaan anda berikan pada pelanggan “

Respon dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu dalam

menyusun mission objective.

Page 22: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

82 

 

Mission Objectives :

1) Mengelola (insert, update, delete) Log

2) Mengelola (insert, update, delete) Province

3) Mengelola (insert, update, delete) News

4) Mengelola (insert, update, delete) Comments

5) Mengelola (insert, update, delete) Regency

6) Mengelola (insert, update, delete) District

7) Mengelola (insert, update, delete) Project

8) Mengelola (insert, update, delete) Location

9) Mengelola (insert, update, delete) Village

10) Mengelola (insert, update, delete) AMT(Asset Management Team)

11) Mengelola (insert, update, delete) Parcel

12) Mengelola (insert, update, delete) LandMark

13) Mengelola (insert, update, delete) Well

14) Mengelola (insert, update, delete) Owner

15) Mengelola (insert, update, delete) PersonInCharge

16) Mengelola (insert, update, delete) Land

17) Mengelola (insert, update, delete) Indemn

18) Mengelola (insert, update, delete) IndemnDetail

19) Mengelola (insert, update, delete) Users

20) Mengelola (insert, update, delete) Fields

21) Mengelola (insert, update, delete) FMT(Field Management Team)

22) Mengelola (insert, update, delete) Doc

23) Mengelola (insert, update, delete) Photo

24) Mengelola (insert, update, delete) UserRight

Page 23: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

83 

 

25) Membuat laporan Log

26) Melakukan pencarian pada peta berdasar Parcel, well, LandOwner.

27) Melakukan pencarian Photo

28) Melakukan pencarian AMT

29) Melakukan pencarian District

30) Melakukan pencarian Fields

31) Melakukan pencarian FMT

32) Melakukan pencarian Province

33) Melakukan pencarian Regency

34) Melakukan pencarian SBU

35) Melakukan pencarian Village

36) Melakukan pencarian Users

37) Melakukan pencarian UserRight

38) Melakukan pencarian Comments

39) Melakukan pencarian Event

40) Melakukan pencarian Indemn

41) Melakukan pencarian Indemn Detail

42) Melakukan pencarian Land

43) Melakukan pencarian LandMark

44) Melakukan pencarian Log

45) Melakukan pencarian News

46) Melakukan pencarian Owner

47) Melakukan pencarian Parcel

48) Melakukan pencarian PersonInCharge

49) Melakukan pencarian Well

Page 24: BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00172-if bab iii.pdf · 2. Berupaya keras untuk menhasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem

84 

 

3.10 Permasalahan yang dihadapi

Setelah melihat sistem yang ada dan masukan dari wawancara yang telah

dilakukan, maka didapatkan point-point masalah yang dihadapi oleh perusahaan

sebagai berikut:

1. Permasalahan keamanan data.

2. Ketidaksesuaian area frame pada saat melakukan pencetakan/print pada

aplikasi peta yang ada.

3. Aplikasi peta yang lama tidak dilengkapi dengan Tools Measure.

4. Aplikasi peta yang lama tidak dilengkapi dengan Tools Magnifier.

5. Pada aplikasi peta yang lama terdapat Tools Identify tetapi tidak ada fasilitas

penghubung antara attribute object dengan dokumen pelengkapnya.

6. Banyaknya form pada aplikasi web dapat memperbesar traffic data pada saat

aplikasi dijalankan, hal ini tentu saja menambah beban server yang

berpengaruh terhadap kinerja web aplikasi lain.

3.11 Usulan pemecahan masalah

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka

diusulkan pemecahan masalah :

1. Penambahan Fungsi Recycle Bin pada aplikasi web baru.

2. Penambahan fungsi print dengan custom size yang diinginkan oleh Pihak

LandMatter.

3. Penambahan Tools Measure pada aplikasi peta yang baru dilengkapi dengan

beberapa pilihan satuan jarak.

4. Penambahan Tools Magnifier pada aplikasi peta dilengkapi dengan beberapa

ukuran pembesaran.

5. Penambahan penghubung(Link) antara dokumen dengan attribute object.

6. Form pada aplikasi yang baru bersifat multitasking(insert, update, delete pada

satu Form).