bab iifasfasf

11
7/21/2019 BAB IIfasfasf http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 1/11 BAB II  LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ester Ester diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan gugus OR (R adalah gugus alkil atau aril). Ester merupakan senyawa organik yang bersifat netral, tidak bereaksi dengan logam Na dan Pl ! . Ester termasuk salah satu turunan asam karboksilat yang diperoleh dengan mereaksikan suatu asam (karboksilat) dengan alkohol atau phenol. Rumusnya" ROOR# dimana R dan R# adalah gugus organik. Rumus $truktur Ester (%essenden & '*) Ester yang terrdiri dari asam+asam yang berat molekul rendah dan alkohol merupakan senyawa+senyawa air yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air dengan  bau semerbak, dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan rantai  pan-ang terdapat seara alamiah di dalam lemak,lilin, dan minyak. Tabel 2.1 Rumus mum dan $truktur /s.0arboksilat dan Ester Kelompok Sena!a "#g#s $#ngsi R#m#s %m#m /sam 0arboksilat +OOH R+OOH Ester +OO+ R+OOR# $umber " /lipart,*1'' 2.2 Si&at'si&at Ester 2.2.1 Si&at'si&at $isika Ester  $ifat sifat ester seara fisika yaitu " '. $enyawa air yang tidak berwarna *. $edikit larut dalam air !. 2au semerbak 3. 4udah menguap 2.2.2 Si&at Kimia Ester

Upload: kusnanto-eko-wibowo

Post on 05-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asfasrfsarsdgedrfgdhgasdfgfhrrefbfnjhsdghrerfbnhrdgredstarfegsrefdg

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 1/11

BAB II

  LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Ester

Ester diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan gugus

OR (R adalah gugus alkil atau aril). Ester merupakan senyawa organik yang bersifat

netral, tidak bereaksi dengan logam Na dan Pl !. Ester termasuk salah satu turunan asam

karboksilat yang diperoleh dengan mereaksikan suatu asam (karboksilat) dengan alkohol

atau phenol. Rumusnya" ROOR# dimana R dan R# adalah gugus organik.

Rumus $truktur Ester (%essenden & '*)

Ester yang terrdiri dari asam+asam yang berat molekul rendah dan alkohol

merupakan senyawa+senyawa air yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air dengan bau semerbak, dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan rantai

 pan-ang terdapat seara alamiah di dalam lemak,lilin, dan minyak.

Tabel 2.1 Rumus mum dan $truktur /s.0arboksilat dan Ester 

Kelompok Sena!a "#g#s $#ngsi R#m#s %m#m

/sam 0arboksilat +OOH R+OOH

Ester +OO+ R+OOR#

$umber " /lipart,*1''

2.2 Si&at'si&at Ester

2.2.1 Si&at'si&at $isika Ester

  $ifat sifat ester seara fisika yaitu "

'. $enyawa air yang tidak berwarna

*. $edikit larut dalam air 

!. 2au semerbak  

3. 4udah menguap

2.2.2 Si&at Kimia Ester

Page 2: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 2/11

$ifat sifat kimia yang dimiliki oleh ester adalah "

'. Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah+buahan

*. $enyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air!. Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol

 pembentuknya

3. Ester merupakan senyawa karbon yang netral

5. Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis

ontoh "

R6OOR# 7 H*O 8 R 6OOH 7 R#OH

Ester air /s./lkanoat /lkohol

(%essenden, '*)

9. Ester dapat direduksi dengan H* menggunakan katalisator Ni dan dihasilkan

dua buah senyawa alkohol

ontoh "

R6OOR# 7 *H* 8 R 6H* 6OH 7 R# 6OH

Ester Hidrogen /lkohol /lkohol

(%essenden,'*)

:. Ester khususnya minyak atau lemak bereaksi dengan basa membentuk garam

sabun) dan gliserol. Reaksi ini dikenal dengan reaksi safonifikasi

(penyabunan).

. Hidrolisis Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk 

alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan

 pengesteran. Hidrolisis lemak atau minyak menghasilkan gliserol dan asam+

asam lemak. ontoh hidrolisis gliseril tristearat menghasilkan gliserol dan

asam stearat. (%essenden& '*)

Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa. walaupun tidak benar+

 benar mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih

elektropositif dan keelektronegatifan. $uatu ester dapat dibuat sebagai produk dari suatu

reaksi pemadatan pada suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu

alkohol atau ampuran ;at asam karbol, walaupun ada ara+ara lain untuk membentuk 

ester. Pemadatan adalah suatu -enis reaksi kimia di mana dua molekul beker-a sama dan

menghapuskan suatu molekul yang keil, dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan

hasil eliminasi suatu molekul air.

Pembentukan ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol,

seperti pada esterifikasi %isher lebih disukai ketimbang asilasi dengan anhidrarida asam

Page 3: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 3/11

atau asil klorida. 0elemahan utama asilasi langsung adalah konstanta kesetimbangan

kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan menambahkan banyak asam karboksilat,

dan pemisahan air yang men-adi hasil reaksi.

Pemisahan air dilakukan melalui distilasi <ean+$tark atau penggunaan saringan

molekul. ntuk mendapatkan ester yang tinggi dari reaksi kesetimbangan tersebut, reaksi

harus diusahakan bergeser ke kanan dengan ara memberikan asam karboksilat atau

alkohol berlebih, atau memisahkan antara ester yang ter-adi dari hasil sampan reaksi.

Penambahan dan pengurangan =olume atau -umlah dan konsentrasi dapat mempengaruhi

reaksi adalah sebagai berikut"

a. >ika konsentrasinya dikurangi maka reaksi akan bergeser ke arah ;at tersebut.

2erarti -ika konsentrasi etanol dikurangi maka produknya akan berkurang dan

kestimbangan bergeser ke kiri.

 b. >ika konsentrasinya ditambah maka reaksi bergeser dari arah ;at tersebut. 2erarti

 -ika konsentrasi asam asetat ditambah, maka produk akan bertambah karna

 bergeser ke kanan.

. >ika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah kiri yaitu arah reaksi yang

endoterm (7) dan produk akan berkurang. >ika suhu diturunkan (kalor dikurangi),

maka reaksi akan bergeser ke arah kanan yaitu arah reaksi yang eksoterm (+)

2.( Esteri&ikasi

Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang bersifat re=ersibel dari asam lemak 

dengan alkil alkohol membentuk ester dan air adalah sebagai berikut"

(%essenden,'*)

Reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat dan alkohol membentuk 

ester. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H7. asam belerang sering digunakan

sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester berasal dari essig+ather -erman,

sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam uka ester (asam uka etil). Reaksi ini

termasuk reaksi endotermis. Proses ini berlangsung dengan katalis asam antara lain

H*$O3, H!PO3, dan asam sulfonat. ntuk mengarahkan reaksi ke arah produk alkil

ester, salah satu reaktan, biasanya alkohol diberikan dalam -umlah yang berlebihan dan

air diambil selama reaksi. mumnya pengambilan air dilakukan seara kimia, fisika dan

 per=orasi (?ie=ille dkk & '!).

Page 4: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 4/11

Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu

asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian alkanoat

(bagian dari asam karbon). $ebagai ontoh, reaksi antara metanol dan asam butir 

menghasilkan ester metil butir !H:+OO+H! seperti halnya air. @ang paling sederhana

adalah H+OO+H! (metil metanoat). 0arena ester dari asam yang lebih tinggi, alkana

menyebut dengan +oat pada akhiran. $eara umum Ester dari asam berbau harum meliputi

 ben;oat seperti metil ben;oat. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester 

dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol.

$eperti kebanyakan reaksi aldehida dan keton, esterifikasi suatu asam karboksilat

 berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan detonasi. Oksigen karbonil

diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif dan eliminasi air akan

menghasilkan ester.

Esterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alkohol. 0atalis+katalis yang ook 

adalah ;at berkarakter asam kuat. karena hal ini, asam sulfat, asam sulfonat organik atau

resin penukar kation asam kuat merupakan katalis+katalis yang biasa terpilih dalam

 praktek industrial. Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak 

 berkadar asam lemak bebas tinggi.

%aktor+faktor yang berpengaruh pada reaksi esterifikasi adalah waktu reaksi, pengadukan, katalisator, dan suhu reaksi. Proses esterifikasi dalam industri dapat

dilakukan seara kontinyu maupun bath. Pemilihan kedua maam proses tersebut

tergantung pada kapasitas produksinya. ntuk kapasitas produksi yang relatif keil

sebaiknya -enis yang digunakan adalah proses batch. $edangkan proses esterifikasi

kontinyu dipilih untuk kapasitas produksi yang relatif besar.

'. Proses Batch Produksi Etil /setat

Proses produksi etil asetat seara bath pada prinsipnya adalah dengan

memanaskan !1 bagian asam asetat 1A, !1 bagian etanol 5A dan ' bagian asam sulfat

dalam sebuah tangki silinder. Pemanasan dengan menggunakan steam yang dialirkan ke

kolom fraksinasi. $uhu atas kolom fraksinasi di-aga :1o agar dapat diperoleh komposisi

ternary a;eotrop, yaitu !A etil asetat, A etanol dan A air. ap hasil punak 

dikondensasi, sebagian lagi direfluk , sebagian diambil sebagai produk.

*. Proses 0ontinyu Produksi etil asetat

Proses produksi etil asetat seara kontiyu untuk memperoleh hasil yang maksimal.

/sam asetat, etanol dan katalis asam sulfat direaksikan pada reaktor yang dilengkapi

Page 5: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 5/11

dengan pengaduk. $elan-utnya produk reaktor dipisahkan pada menara distilasi untuk 

memperoleh produk dengan kemurnian tinggi.

2.) Reaksi'Reaksi Ester *+i,rolisis Ester'Ester Se,er-ana

2.).1 Pengertian +i,rolisis

$eara teknis, hidrolisis adalah sebuah reaksi dengan air. Reaksi inilah yang

sebenarnya ter-adi ketika ester dihirolisis dengan air atau dengan asam ener seperti asam

hidroklorat ener. Hidrolisis ester dengan basa melibatkan reaksi dengan ion+ion

hidroksida, tetapi hasil keseluruhannya sangat mirip sehingga dikategorikan dalam

hidrolisis dengan air atau asam ener.

2.).2 +i,rolisis /engg#nakan Air Ata# Asam En0er

Reaksi dengan air murni sangat lambat sehingga tidak pernah digunakan. Reaksi

ini dikatalisis oleh asam ener, sehingga ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah

asam ener seperti asam hidroklorat ener atau asam sulfat ener. 2erikut dua ontoh

sederhana dari hidrolisis menggunakan sebuah katalis asam"

'. Hidrolisis Etil Etanoat

H!OOH*H!7H*O H!OOH 7 H!H*OH

(Etil asetat) (/ir) (/sam /setat) (Etanol)

*. Hidrolisis 4etil Propanoat

 

H!H*OOH! 7 H*O H!H*OOH 7 H!OH

(4etil Propanoat) (/ir) (/sam Propionat) (4etanol)

Perhatikan bahwa kedua reaksi di atas dapat balik (re=ersibel). ntuk 

melangsungkan hidrolisis sesempurna mungkin, harus digunakan air yang berlebih. /ir 

diperoleh dari asam ener, sehingga ester perlu diampur dengan asam ener yang

 berlebih. 

2.).( +i,rolisis mengg#nakan Basa En0er

Hidrolisis menggunakan basa ener merupakan ara yang la;im digunakan untuk 

menghidrolisis ester. Ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah basa ener seperti

larutan natrium hidroksida.

Page 6: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 6/11

/da dua kelebihan utama dari ara ini dibanding dengan menggunakan asam ener.

Reaksinya berlangsung satu arah dan tidak re=ersibel, dan produknya lebih mudah

dipisahkan.

4ari kita mengambil ontoh ester sama seperti kedua ontoh di atas, tapi

menggunakan larutan natrium hdroksida bukan sebuah asam ener"

Pertama, hidrolisis etil etanoat menggunakan larutan natrium hidroksida"

H!OOH*H! 7 NaOH H!OONa 7 H!H*OH

  (Etil Etanoat) (Natrium Hidroksida) (Natrium Etanoat) (Etanol)

dan selan-utnya hidrolisis metil propanoat dengan ara yang sama"

H!H*OOH!  7 NaOH H!H*OONa 7 H!OH

  (4etil propanoat) (natrium propanat) (4etanol)

Perhatikan bahwa terbentuk garam natrium bukan asam karboksilat sendiri.

ampuran ini relatif mudah dipisahkan. >ika digunakan dan selan-utnya hidrolisis metil

 propanoat dengan larutan natrium hidroksida yang berlebih, tidak akan ada ester yang

tersisa. /lkohol yang terbentuk bisa dipisahkan dengan distilasi. Pemisahan ini ukup

mudah. >ika anda menginginkan terbentuk asam bukan garamnya, anda harus

menambahkan asam kuat yang berlebih seperti asam hidroklorat ener atau asam sulfat

ener ke dalam larutan yang tersisa setelah distilasi pertama.>ika anda melakukan ini, ampuran akan diban-iri dengan ion+ion hidrogen. Bon+ion

hidrogen ini ditangkap oleh ion+ion etanoat (atau ion paropanoat atau ion apapun) yang

terdapat dalam garam membentuk asam etanoat (atau asam propanoat, dan lain+lain).

0arena asam+asam ini adalah asam lemah, maka ketika bergabung dengan ion hidrogen,

enderung tetap bergabung. $ekarang asam karboksilat bisa dipisahkan dengan distilasi.

2.).) +i,rolisis ester'ester kompleks #nt#k memb#at sab#n

Pembahasan ini berkaitan dengan hidrolisis basa (dengan menggunakan larutannatrium hidroksida) ester+ester besar yang ditemukan dalam lemak dan minyak hewani

dan nabati.

>ika ester+ester besar yang terdapat dalam lemak dan minyak hewani dan nabati

dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida pekat, reaksi yang ter-adi persis sama

dengan reaksi pada ester+ester sederhana.

Cerbentuk asam karboksilat. garam natrium dari sebuah asam besar seperti asam

oktadekanoat  (asam stearat). Daram+garam ini merupakan komponen sabun yang penting,

yaitu komponen yang melakukan pembersihan.

Page 7: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 7/11

>uga terbentuk alkohol, alkohol yang lebih rumit, propan+',*,!+triol (gliserol).

0arena hubungannya dengan pembuatan sabun, hidrolisis ester dengan basa terkadang

disebut sebagai saponifikasi.

2.). Reaksi ester ,engan pereaksi "rinar,

  Ester bereaksi dengan dua ekui=alen pereaksi grinard menghasilkan alkohol

tersier. Reaksi berlangsung melalui serangan nukleofil pada gugus karbonil ester. Hasil

awalnya, keton, bereaksi lebih lan-ut menghasilkan alohol tersier.

4etode ini digunakan dalam pembuatan alohol tersier damana paling sedikit dua

dari ! gugus alkil yang melekat pada atom karbon adalah identik.

2.( Etil asetat

Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus empiris *H5O(O)H!.

$enyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. $enyawa ini berwu-ud airan

tak berwarna, memiliki aroma khas. $enyawa ini di produksi dalam skala besar sebagai

 pelarut. Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil  (mudah menguap), tidak 

 beraun, dan tidak hidroskopis.

$eperti kebanyakan reaksi aldehida dan keton, esterifikasi suatu asam karboksilat

 berlangsung melalui serangkaian tahap  protonasi  dan detonasi. Oksigen karbonil di protonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif dan eliminasi air akan

menghasilkan ester.

Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi fisher dari asam asetat dan ethanol,

 biasanya disertai katalis asam seperti asam sulfat.

0atalis H*$O3 "

  Etanol 7 /sam /setat Etil /setat 7 /ir

Reaksi di atas merupakan reaksi re=ersibel dan menghasilkan suatu kesetimbangan

kimia.Etil asetat dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa menghasilkan asam

asetat dan ethanol kembali. 0atalis asam sulfat dapat menghambat hidrolisis karena

 berlangsungnya reaksi kebalikan hidrolisis yaitu esterifikasi fisher.

2erikut adalah sifat fisik dan kimia dari Etil /setat. $ifat fisik dari Etil /setat"

 Nama sistematis " Etil etanoat ,Etil asetat

 Nama alternati=e " Etil ester,Ester asetat, Ester etanol

Rumus molekul " 3HO*

4assa molar " .'* gmol

<ensitas dan fase " 1.: gmF, airan

Page 8: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 8/11

Citik lebur " G!.9 ('.55 0)

Citik didih " ::.' (!51.*5 0)

Penampilan " airan tak berwarna

$ifat 0imia dari Etil /setat adalah"

'. Pelarut polar menengah yang =olatil.

*. Cidak beraun.

!. Cidak Higroskopis.

2.) Pergeseran Kesetimbangan

2.) EtanolEtanol disebut -uga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut atau alkohol sa-a

adalah se-enis airan yang mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna dan

merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari 6 hari. Etanol

adalah suatu obat rekreasi yang paling tua. Etanol banyak digunakan sebagai pelarut

sebagai bahan 6 bahan kimia yang di tun-ukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia.

ontohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat6obatan. <alam

kimia etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis

senyawa kimia lainnya. <alam se-arahnya ethanol telah lama di gunakan sebagai bahan

 bakar. $ifat fisika dan kimia etanol sebagai berikut. Etil asetat -uga mempunyai Rumusmolekul etanol *H5OH atau rumus empiris *H9O. $ifat+sifat fisik Etanol antara lain "

'. 4assa molekul relatif " 39,1: grmol.

*. Citik beku " +''3,'o.

!. Citik didih normal " :,!*o.

 Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang

 berikatan dengan gugus Hidroksil paling tidak memiliki * Hidrogen atom yang terikat

dengannya -uga. Reaksi kimia yang di-alankan oleh ethanol kebanyakan pada fungsi

gugus Hidroksil.

2. Asam S#l&at * +2SO) /sam $ulfat ( H*$O3 ) merupakan asam mineral ( /norganik ) yang kuat. Iat ini

larut dalam air pada semua perbandingan, asam sulfat mempunyai kegunaan dan

merupakan salah satu produk utama industri kimia. Jalaupun asam sulfat yang

mendekati '11A dapat dibuat, ia akan melepaskan $O!  pada titik didihnya dan

menghasilkan asam ,!A. /sam sulfat A lebih stabil untuk disimpan dan merupakan

 bentuk asam sulfat yang paling umum. /sam sulfat A pada umumnya disebut sebagai

asam sulfat pekat. 2erikut adalah sifat+sifat asam sulfat. $ifat 6 sifat /sam $ulfat ialah "

Page 9: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 9/11

'. Nama sintesis " /sam sulfat

*. Rumus molekul " H*$O3

!. 4assa molar " ,1: grmol

3. Penampilan " 2ening, tidak berwarna, tidak berbau

5. <ensitas " ',3 grm! , airan

9. Citik leleh " '1o, *! 0, 51o %

:. Citik didih " *1o , 59!o0, 553o%

. 0elarutan dalam air " 2erampur penuh

. ?iskositas " *9,: P pada *1o

'1. 0lasifikasi " $angat korosif 

''. Citik nyala " Cak ternyalakan

2. Asam Asetat/sam asetat, asam etanoat atau asam uka adalah senyawa kimia asam organik 

yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. /sam uka memiliki

rumus empiris *H3O*. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk H!+OOH,

H!OOH, atau H!O*H. /sam asetat murni ( asam asetat glasial) adalah airan

higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku '9.:.

/sam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam

format. Karutan asam asetat yang larut dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya

hanya terdisosiasi sebagian men-adi ion H7  dan H!OO+. /sam asetat merupakan

 pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. /sam asetat digunakan dalam

 produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan poli=inil asetat,

maupun berbagai maam serat dan kain.

<alam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. <i

rumah tangga, asam asetat ener -uga sering digunakan sebagai pelunak air. <alam

setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat menapai 9,5 -uta ton per tahun. '.5 -uta ton

 per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia

maupun dari sumber hayati.

$ifat+sifat dari /sam /setat ialah "

'. Nama $istematis " /sam etanoat, asam asetat

*. Nama /lternatif " /sam metanakarboksilat, hidrogen asetat, asam uka

!. Rumus 4olekul " H!OOH

3. 4assa 4olar " 91,15 grmol

5. Citik lebur " '9,5

Page 10: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 10/11

2.  Transesteri&ikasi

Cransesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap kon=ersi dari

trigliserida (minyak nabati) men-adi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan

menghasilkan produk samping yaitu gliserol. <i antara alkohol+alkohol monohidrik yang

men-adi kandidat sumberpemasok gugus alkil, metanol

adalah yang paling umum digunakan, karena harganya murah dan reaktifitasnya paling

tinggi (sehingga reaksidisebut metanolisis). >adi, di sebagian besar dunia ini, biodiesel

 praktis identik dengan ester metil asam+asam lemak ( Fatty Acids Metil Ester  (%/4E)).

Reaksi transesterifikasi trigliserida men-adi metil ester

Cransesterifikasi -uga menggunakan katalis dalam reaksinya.Canpa adanya

katalis,kon=ersi yang dihasilkan maksimum namun reaksi ber-alan dengan lambat.0atalis

yang biasa digunakan pada reaksi transesterifikasi adalah katalis basa, karena katalis ini

dapat memperepat reaksi. Produk yang diinginkan dari reaksi transesterifikasi adalah

ester metil asam+asam lemak.Cerdapat beberapa ara agar kesetimbangan lebih ke arah

 produk, yaitu"

a. 4enambahkan metanol berlebih ke dalam reaksi

 b. 4emisahkan gliserol

. 4enurunkan temperatur reaksi (transesterifikasi merupakan reaksi eksoterm).

2..1 +al'-al ang /empengar#-i Reaksi Transesteri&ikasi

Pada intinya, tahapan reaksi transesterifikasi pembuatan biodiesel selalu

menginginkan agar didapatkan produk biodiesel dengan -umlah yang maksimum.

2eberapa kondisi reaksi yang mempengaruhi kon=ersi serta perolehan biodiesel melalui

transesterifikasi adalah sebagai berikut"a. Pengaruh air dan asam lemak bebas

4inyak nabati yang akan ditransesterifikasi harus memiliki angka asam yang lebih

keil dari '. 2anyak peneliti yang menyarankan agar kandungan asam lemak bebas lebih

keil dari 1.5A (L1.5A). $elain itu, semua bahan yang akan digunakan harus bebas dari

air. 0arena air akan bereaksi dengan katalis,sehingga -umlah katalis men-adi berkurang.

0atalis harus terhindar dari kontak dengan udara agar tidak mengalami reaksi dengan uap

air dan karbon dioksida.

 b. Pengaruh perbandingan molar alkohol dengan bahan mentah

Page 11: BAB IIfasfasf

7/21/2019 BAB IIfasfasf

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 11/11

$eara stoikiometri, -umlah alkohol yang dibutuhkan untuk reaksi adalah ! moluntuk 

setiap ' mol trigliserida untuk memperoleh ! mol alkil ester dan ' mol gliserol.

Perbandingan alkohol dengan minyak nabati 3,"' dapat menghasilkankon=ersi A

(2radshaw and 4euly, '33). $eara umum ditun-ukkan bahwa semakin banyak -umlah

alkohol yang digunakan, maka kon=ersi yang diperoleh -uga akan semakin bertambah.

Pada rasio molar 9"', setelah ' -am kon=ersi yang dihasilkan adalah +A, sedangkan

 pada !"' adalah :3+A.Nilai perbandingan yang terbaik adalah 9"' karena dapat

memberikan kon=ersiyang maksimum.

. Pengaruh -enis alkohol

Pada rasio 9"',metanol akan memberikan perolehan ester yang tertinggi dibandingkan

dengaan menggunakan etanol atau butanol.

d. Pengaruh -enis katalis

/lkali katalis (katalis basa) akan memperepat reaksi transesterifikasi bila

dibandingkan dengan katalis asam.0atalis basa yang paling populer untuk reaksi

transesterifikasi adalah natrium hidroksida(NaOH), kalium hidroksida(0OH), natrium

metoksida (NaOH!),dan kalium metoksida(0OH!).

0atalis se-ati bagi reaksi sebenarnya adalah ion metilat (metoksida). Reaksi

transesterifikasi akan menghasilkan kon=ersi yang maksimum dengan -umlah katalis 1,5+',5A+b minyak nabati. >umlah katalis yang efektif untuk reaksi adalah 1,5A+b minyak 

nabati untuk natrium metoksida dan 'A+b minyak nabati untuk natrium hidroksida.