bab iifasfasf
DESCRIPTION
asfasrfsarsdgedrfgdhgasdfgfhrrefbfnjhsdghrerfbnhrdgredstarfegsrefdgTRANSCRIPT
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 1/11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Ester
Ester diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan gugus
OR (R adalah gugus alkil atau aril). Ester merupakan senyawa organik yang bersifat
netral, tidak bereaksi dengan logam Na dan Pl !. Ester termasuk salah satu turunan asam
karboksilat yang diperoleh dengan mereaksikan suatu asam (karboksilat) dengan alkohol
atau phenol. Rumusnya" ROOR# dimana R dan R# adalah gugus organik.
Rumus $truktur Ester (%essenden & '*)
Ester yang terrdiri dari asam+asam yang berat molekul rendah dan alkohol
merupakan senyawa+senyawa air yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air dengan bau semerbak, dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan rantai
pan-ang terdapat seara alamiah di dalam lemak,lilin, dan minyak.
Tabel 2.1 Rumus mum dan $truktur /s.0arboksilat dan Ester
Kelompok Sena!a "#g#s $#ngsi R#m#s %m#m
/sam 0arboksilat +OOH R+OOH
Ester +OO+ R+OOR#
$umber " /lipart,*1''
2.2 Si&at'si&at Ester
2.2.1 Si&at'si&at $isika Ester
$ifat sifat ester seara fisika yaitu "
'. $enyawa air yang tidak berwarna
*. $edikit larut dalam air
!. 2au semerbak
3. 4udah menguap
2.2.2 Si&at Kimia Ester
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 2/11
$ifat sifat kimia yang dimiliki oleh ester adalah "
'. Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah+buahan
*. $enyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air!. Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya
3. Ester merupakan senyawa karbon yang netral
5. Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis
ontoh "
R6OOR# 7 H*O 8 R 6OOH 7 R#OH
Ester air /s./lkanoat /lkohol
(%essenden, '*)
9. Ester dapat direduksi dengan H* menggunakan katalisator Ni dan dihasilkan
dua buah senyawa alkohol
ontoh "
R6OOR# 7 *H* 8 R 6H* 6OH 7 R# 6OH
Ester Hidrogen /lkohol /lkohol
(%essenden,'*)
:. Ester khususnya minyak atau lemak bereaksi dengan basa membentuk garam
sabun) dan gliserol. Reaksi ini dikenal dengan reaksi safonifikasi
(penyabunan).
. Hidrolisis Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk
alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan
pengesteran. Hidrolisis lemak atau minyak menghasilkan gliserol dan asam+
asam lemak. ontoh hidrolisis gliseril tristearat menghasilkan gliserol dan
asam stearat. (%essenden& '*)
Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa. walaupun tidak benar+
benar mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih
elektropositif dan keelektronegatifan. $uatu ester dapat dibuat sebagai produk dari suatu
reaksi pemadatan pada suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu
alkohol atau ampuran ;at asam karbol, walaupun ada ara+ara lain untuk membentuk
ester. Pemadatan adalah suatu -enis reaksi kimia di mana dua molekul beker-a sama dan
menghapuskan suatu molekul yang keil, dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan
hasil eliminasi suatu molekul air.
Pembentukan ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol,
seperti pada esterifikasi %isher lebih disukai ketimbang asilasi dengan anhidrarida asam
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 3/11
atau asil klorida. 0elemahan utama asilasi langsung adalah konstanta kesetimbangan
kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan menambahkan banyak asam karboksilat,
dan pemisahan air yang men-adi hasil reaksi.
Pemisahan air dilakukan melalui distilasi <ean+$tark atau penggunaan saringan
molekul. ntuk mendapatkan ester yang tinggi dari reaksi kesetimbangan tersebut, reaksi
harus diusahakan bergeser ke kanan dengan ara memberikan asam karboksilat atau
alkohol berlebih, atau memisahkan antara ester yang ter-adi dari hasil sampan reaksi.
Penambahan dan pengurangan =olume atau -umlah dan konsentrasi dapat mempengaruhi
reaksi adalah sebagai berikut"
a. >ika konsentrasinya dikurangi maka reaksi akan bergeser ke arah ;at tersebut.
2erarti -ika konsentrasi etanol dikurangi maka produknya akan berkurang dan
kestimbangan bergeser ke kiri.
b. >ika konsentrasinya ditambah maka reaksi bergeser dari arah ;at tersebut. 2erarti
-ika konsentrasi asam asetat ditambah, maka produk akan bertambah karna
bergeser ke kanan.
. >ika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah kiri yaitu arah reaksi yang
endoterm (7) dan produk akan berkurang. >ika suhu diturunkan (kalor dikurangi),
maka reaksi akan bergeser ke arah kanan yaitu arah reaksi yang eksoterm (+)
2.( Esteri&ikasi
Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang bersifat re=ersibel dari asam lemak
dengan alkil alkohol membentuk ester dan air adalah sebagai berikut"
(%essenden,'*)
Reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat dan alkohol membentuk
ester. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H7. asam belerang sering digunakan
sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester berasal dari essig+ather -erman,
sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam uka ester (asam uka etil). Reaksi ini
termasuk reaksi endotermis. Proses ini berlangsung dengan katalis asam antara lain
H*$O3, H!PO3, dan asam sulfonat. ntuk mengarahkan reaksi ke arah produk alkil
ester, salah satu reaktan, biasanya alkohol diberikan dalam -umlah yang berlebihan dan
air diambil selama reaksi. mumnya pengambilan air dilakukan seara kimia, fisika dan
per=orasi (?ie=ille dkk & '!).
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 4/11
Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu
asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian alkanoat
(bagian dari asam karbon). $ebagai ontoh, reaksi antara metanol dan asam butir
menghasilkan ester metil butir !H:+OO+H! seperti halnya air. @ang paling sederhana
adalah H+OO+H! (metil metanoat). 0arena ester dari asam yang lebih tinggi, alkana
menyebut dengan +oat pada akhiran. $eara umum Ester dari asam berbau harum meliputi
ben;oat seperti metil ben;oat. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester
dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol.
$eperti kebanyakan reaksi aldehida dan keton, esterifikasi suatu asam karboksilat
berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan detonasi. Oksigen karbonil
diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif dan eliminasi air akan
menghasilkan ester.
Esterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alkohol. 0atalis+katalis yang ook
adalah ;at berkarakter asam kuat. karena hal ini, asam sulfat, asam sulfonat organik atau
resin penukar kation asam kuat merupakan katalis+katalis yang biasa terpilih dalam
praktek industrial. Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak
berkadar asam lemak bebas tinggi.
%aktor+faktor yang berpengaruh pada reaksi esterifikasi adalah waktu reaksi, pengadukan, katalisator, dan suhu reaksi. Proses esterifikasi dalam industri dapat
dilakukan seara kontinyu maupun bath. Pemilihan kedua maam proses tersebut
tergantung pada kapasitas produksinya. ntuk kapasitas produksi yang relatif keil
sebaiknya -enis yang digunakan adalah proses batch. $edangkan proses esterifikasi
kontinyu dipilih untuk kapasitas produksi yang relatif besar.
'. Proses Batch Produksi Etil /setat
Proses produksi etil asetat seara bath pada prinsipnya adalah dengan
memanaskan !1 bagian asam asetat 1A, !1 bagian etanol 5A dan ' bagian asam sulfat
dalam sebuah tangki silinder. Pemanasan dengan menggunakan steam yang dialirkan ke
kolom fraksinasi. $uhu atas kolom fraksinasi di-aga :1o agar dapat diperoleh komposisi
ternary a;eotrop, yaitu !A etil asetat, A etanol dan A air. ap hasil punak
dikondensasi, sebagian lagi direfluk , sebagian diambil sebagai produk.
*. Proses 0ontinyu Produksi etil asetat
Proses produksi etil asetat seara kontiyu untuk memperoleh hasil yang maksimal.
/sam asetat, etanol dan katalis asam sulfat direaksikan pada reaktor yang dilengkapi
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 5/11
dengan pengaduk. $elan-utnya produk reaktor dipisahkan pada menara distilasi untuk
memperoleh produk dengan kemurnian tinggi.
2.) Reaksi'Reaksi Ester *+i,rolisis Ester'Ester Se,er-ana
2.).1 Pengertian +i,rolisis
$eara teknis, hidrolisis adalah sebuah reaksi dengan air. Reaksi inilah yang
sebenarnya ter-adi ketika ester dihirolisis dengan air atau dengan asam ener seperti asam
hidroklorat ener. Hidrolisis ester dengan basa melibatkan reaksi dengan ion+ion
hidroksida, tetapi hasil keseluruhannya sangat mirip sehingga dikategorikan dalam
hidrolisis dengan air atau asam ener.
2.).2 +i,rolisis /engg#nakan Air Ata# Asam En0er
Reaksi dengan air murni sangat lambat sehingga tidak pernah digunakan. Reaksi
ini dikatalisis oleh asam ener, sehingga ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah
asam ener seperti asam hidroklorat ener atau asam sulfat ener. 2erikut dua ontoh
sederhana dari hidrolisis menggunakan sebuah katalis asam"
'. Hidrolisis Etil Etanoat
H!OOH*H!7H*O H!OOH 7 H!H*OH
(Etil asetat) (/ir) (/sam /setat) (Etanol)
*. Hidrolisis 4etil Propanoat
H!H*OOH! 7 H*O H!H*OOH 7 H!OH
(4etil Propanoat) (/ir) (/sam Propionat) (4etanol)
Perhatikan bahwa kedua reaksi di atas dapat balik (re=ersibel). ntuk
melangsungkan hidrolisis sesempurna mungkin, harus digunakan air yang berlebih. /ir
diperoleh dari asam ener, sehingga ester perlu diampur dengan asam ener yang
berlebih.
2.).( +i,rolisis mengg#nakan Basa En0er
Hidrolisis menggunakan basa ener merupakan ara yang la;im digunakan untuk
menghidrolisis ester. Ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah basa ener seperti
larutan natrium hidroksida.
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 6/11
/da dua kelebihan utama dari ara ini dibanding dengan menggunakan asam ener.
Reaksinya berlangsung satu arah dan tidak re=ersibel, dan produknya lebih mudah
dipisahkan.
4ari kita mengambil ontoh ester sama seperti kedua ontoh di atas, tapi
menggunakan larutan natrium hdroksida bukan sebuah asam ener"
Pertama, hidrolisis etil etanoat menggunakan larutan natrium hidroksida"
H!OOH*H! 7 NaOH H!OONa 7 H!H*OH
(Etil Etanoat) (Natrium Hidroksida) (Natrium Etanoat) (Etanol)
dan selan-utnya hidrolisis metil propanoat dengan ara yang sama"
H!H*OOH! 7 NaOH H!H*OONa 7 H!OH
(4etil propanoat) (natrium propanat) (4etanol)
Perhatikan bahwa terbentuk garam natrium bukan asam karboksilat sendiri.
ampuran ini relatif mudah dipisahkan. >ika digunakan dan selan-utnya hidrolisis metil
propanoat dengan larutan natrium hidroksida yang berlebih, tidak akan ada ester yang
tersisa. /lkohol yang terbentuk bisa dipisahkan dengan distilasi. Pemisahan ini ukup
mudah. >ika anda menginginkan terbentuk asam bukan garamnya, anda harus
menambahkan asam kuat yang berlebih seperti asam hidroklorat ener atau asam sulfat
ener ke dalam larutan yang tersisa setelah distilasi pertama.>ika anda melakukan ini, ampuran akan diban-iri dengan ion+ion hidrogen. Bon+ion
hidrogen ini ditangkap oleh ion+ion etanoat (atau ion paropanoat atau ion apapun) yang
terdapat dalam garam membentuk asam etanoat (atau asam propanoat, dan lain+lain).
0arena asam+asam ini adalah asam lemah, maka ketika bergabung dengan ion hidrogen,
enderung tetap bergabung. $ekarang asam karboksilat bisa dipisahkan dengan distilasi.
2.).) +i,rolisis ester'ester kompleks #nt#k memb#at sab#n
Pembahasan ini berkaitan dengan hidrolisis basa (dengan menggunakan larutannatrium hidroksida) ester+ester besar yang ditemukan dalam lemak dan minyak hewani
dan nabati.
>ika ester+ester besar yang terdapat dalam lemak dan minyak hewani dan nabati
dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida pekat, reaksi yang ter-adi persis sama
dengan reaksi pada ester+ester sederhana.
Cerbentuk asam karboksilat. garam natrium dari sebuah asam besar seperti asam
oktadekanoat (asam stearat). Daram+garam ini merupakan komponen sabun yang penting,
yaitu komponen yang melakukan pembersihan.
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 7/11
>uga terbentuk alkohol, alkohol yang lebih rumit, propan+',*,!+triol (gliserol).
0arena hubungannya dengan pembuatan sabun, hidrolisis ester dengan basa terkadang
disebut sebagai saponifikasi.
2.). Reaksi ester ,engan pereaksi "rinar,
Ester bereaksi dengan dua ekui=alen pereaksi grinard menghasilkan alkohol
tersier. Reaksi berlangsung melalui serangan nukleofil pada gugus karbonil ester. Hasil
awalnya, keton, bereaksi lebih lan-ut menghasilkan alohol tersier.
4etode ini digunakan dalam pembuatan alohol tersier damana paling sedikit dua
dari ! gugus alkil yang melekat pada atom karbon adalah identik.
2.( Etil asetat
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus empiris *H5O(O)H!.
$enyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. $enyawa ini berwu-ud airan
tak berwarna, memiliki aroma khas. $enyawa ini di produksi dalam skala besar sebagai
pelarut. Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak
beraun, dan tidak hidroskopis.
$eperti kebanyakan reaksi aldehida dan keton, esterifikasi suatu asam karboksilat
berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan detonasi. Oksigen karbonil di protonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif dan eliminasi air akan
menghasilkan ester.
Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi fisher dari asam asetat dan ethanol,
biasanya disertai katalis asam seperti asam sulfat.
0atalis H*$O3 "
Etanol 7 /sam /setat Etil /setat 7 /ir
Reaksi di atas merupakan reaksi re=ersibel dan menghasilkan suatu kesetimbangan
kimia.Etil asetat dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa menghasilkan asam
asetat dan ethanol kembali. 0atalis asam sulfat dapat menghambat hidrolisis karena
berlangsungnya reaksi kebalikan hidrolisis yaitu esterifikasi fisher.
2erikut adalah sifat fisik dan kimia dari Etil /setat. $ifat fisik dari Etil /setat"
Nama sistematis " Etil etanoat ,Etil asetat
Nama alternati=e " Etil ester,Ester asetat, Ester etanol
Rumus molekul " 3HO*
4assa molar " .'* gmol
<ensitas dan fase " 1.: gmF, airan
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 8/11
Citik lebur " G!.9 ('.55 0)
Citik didih " ::.' (!51.*5 0)
Penampilan " airan tak berwarna
$ifat 0imia dari Etil /setat adalah"
'. Pelarut polar menengah yang =olatil.
*. Cidak beraun.
!. Cidak Higroskopis.
2.) Pergeseran Kesetimbangan
2.) EtanolEtanol disebut -uga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut atau alkohol sa-a
adalah se-enis airan yang mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari 6 hari. Etanol
adalah suatu obat rekreasi yang paling tua. Etanol banyak digunakan sebagai pelarut
sebagai bahan 6 bahan kimia yang di tun-ukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia.
ontohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat6obatan. <alam
kimia etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis
senyawa kimia lainnya. <alam se-arahnya ethanol telah lama di gunakan sebagai bahan
bakar. $ifat fisika dan kimia etanol sebagai berikut. Etil asetat -uga mempunyai Rumusmolekul etanol *H5OH atau rumus empiris *H9O. $ifat+sifat fisik Etanol antara lain "
'. 4assa molekul relatif " 39,1: grmol.
*. Citik beku " +''3,'o.
!. Citik didih normal " :,!*o.
Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang
berikatan dengan gugus Hidroksil paling tidak memiliki * Hidrogen atom yang terikat
dengannya -uga. Reaksi kimia yang di-alankan oleh ethanol kebanyakan pada fungsi
gugus Hidroksil.
2. Asam S#l&at * +2SO) /sam $ulfat ( H*$O3 ) merupakan asam mineral ( /norganik ) yang kuat. Iat ini
larut dalam air pada semua perbandingan, asam sulfat mempunyai kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia. Jalaupun asam sulfat yang
mendekati '11A dapat dibuat, ia akan melepaskan $O! pada titik didihnya dan
menghasilkan asam ,!A. /sam sulfat A lebih stabil untuk disimpan dan merupakan
bentuk asam sulfat yang paling umum. /sam sulfat A pada umumnya disebut sebagai
asam sulfat pekat. 2erikut adalah sifat+sifat asam sulfat. $ifat 6 sifat /sam $ulfat ialah "
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 9/11
'. Nama sintesis " /sam sulfat
*. Rumus molekul " H*$O3
!. 4assa molar " ,1: grmol
3. Penampilan " 2ening, tidak berwarna, tidak berbau
5. <ensitas " ',3 grm! , airan
9. Citik leleh " '1o, *! 0, 51o %
:. Citik didih " *1o , 59!o0, 553o%
. 0elarutan dalam air " 2erampur penuh
. ?iskositas " *9,: P pada *1o
'1. 0lasifikasi " $angat korosif
''. Citik nyala " Cak ternyalakan
2. Asam Asetat/sam asetat, asam etanoat atau asam uka adalah senyawa kimia asam organik
yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. /sam uka memiliki
rumus empiris *H3O*. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk H!+OOH,
H!OOH, atau H!O*H. /sam asetat murni ( asam asetat glasial) adalah airan
higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku '9.:.
/sam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam
format. Karutan asam asetat yang larut dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya
hanya terdisosiasi sebagian men-adi ion H7 dan H!OO+. /sam asetat merupakan
pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. /sam asetat digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan poli=inil asetat,
maupun berbagai maam serat dan kain.
<alam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. <i
rumah tangga, asam asetat ener -uga sering digunakan sebagai pelunak air. <alam
setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat menapai 9,5 -uta ton per tahun. '.5 -uta ton
per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia
maupun dari sumber hayati.
$ifat+sifat dari /sam /setat ialah "
'. Nama $istematis " /sam etanoat, asam asetat
*. Nama /lternatif " /sam metanakarboksilat, hidrogen asetat, asam uka
!. Rumus 4olekul " H!OOH
3. 4assa 4olar " 91,15 grmol
5. Citik lebur " '9,5
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 10/11
2. Transesteri&ikasi
Cransesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap kon=ersi dari
trigliserida (minyak nabati) men-adi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan
menghasilkan produk samping yaitu gliserol. <i antara alkohol+alkohol monohidrik yang
men-adi kandidat sumberpemasok gugus alkil, metanol
adalah yang paling umum digunakan, karena harganya murah dan reaktifitasnya paling
tinggi (sehingga reaksidisebut metanolisis). >adi, di sebagian besar dunia ini, biodiesel
praktis identik dengan ester metil asam+asam lemak ( Fatty Acids Metil Ester (%/4E)).
Reaksi transesterifikasi trigliserida men-adi metil ester
Cransesterifikasi -uga menggunakan katalis dalam reaksinya.Canpa adanya
katalis,kon=ersi yang dihasilkan maksimum namun reaksi ber-alan dengan lambat.0atalis
yang biasa digunakan pada reaksi transesterifikasi adalah katalis basa, karena katalis ini
dapat memperepat reaksi. Produk yang diinginkan dari reaksi transesterifikasi adalah
ester metil asam+asam lemak.Cerdapat beberapa ara agar kesetimbangan lebih ke arah
produk, yaitu"
a. 4enambahkan metanol berlebih ke dalam reaksi
b. 4emisahkan gliserol
. 4enurunkan temperatur reaksi (transesterifikasi merupakan reaksi eksoterm).
2..1 +al'-al ang /empengar#-i Reaksi Transesteri&ikasi
Pada intinya, tahapan reaksi transesterifikasi pembuatan biodiesel selalu
menginginkan agar didapatkan produk biodiesel dengan -umlah yang maksimum.
2eberapa kondisi reaksi yang mempengaruhi kon=ersi serta perolehan biodiesel melalui
transesterifikasi adalah sebagai berikut"a. Pengaruh air dan asam lemak bebas
4inyak nabati yang akan ditransesterifikasi harus memiliki angka asam yang lebih
keil dari '. 2anyak peneliti yang menyarankan agar kandungan asam lemak bebas lebih
keil dari 1.5A (L1.5A). $elain itu, semua bahan yang akan digunakan harus bebas dari
air. 0arena air akan bereaksi dengan katalis,sehingga -umlah katalis men-adi berkurang.
0atalis harus terhindar dari kontak dengan udara agar tidak mengalami reaksi dengan uap
air dan karbon dioksida.
b. Pengaruh perbandingan molar alkohol dengan bahan mentah
7/21/2019 BAB IIfasfasf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iifasfasf 11/11
$eara stoikiometri, -umlah alkohol yang dibutuhkan untuk reaksi adalah ! moluntuk
setiap ' mol trigliserida untuk memperoleh ! mol alkil ester dan ' mol gliserol.
Perbandingan alkohol dengan minyak nabati 3,"' dapat menghasilkankon=ersi A
(2radshaw and 4euly, '33). $eara umum ditun-ukkan bahwa semakin banyak -umlah
alkohol yang digunakan, maka kon=ersi yang diperoleh -uga akan semakin bertambah.
Pada rasio molar 9"', setelah ' -am kon=ersi yang dihasilkan adalah +A, sedangkan
pada !"' adalah :3+A.Nilai perbandingan yang terbaik adalah 9"' karena dapat
memberikan kon=ersiyang maksimum.
. Pengaruh -enis alkohol
Pada rasio 9"',metanol akan memberikan perolehan ester yang tertinggi dibandingkan
dengaan menggunakan etanol atau butanol.
d. Pengaruh -enis katalis
/lkali katalis (katalis basa) akan memperepat reaksi transesterifikasi bila
dibandingkan dengan katalis asam.0atalis basa yang paling populer untuk reaksi
transesterifikasi adalah natrium hidroksida(NaOH), kalium hidroksida(0OH), natrium
metoksida (NaOH!),dan kalium metoksida(0OH!).
0atalis se-ati bagi reaksi sebenarnya adalah ion metilat (metoksida). Reaksi
transesterifikasi akan menghasilkan kon=ersi yang maksimum dengan -umlah katalis 1,5+',5A+b minyak nabati. >umlah katalis yang efektif untuk reaksi adalah 1,5A+b minyak
nabati untuk natrium metoksida dan 'A+b minyak nabati untuk natrium hidroksida.