bab ii.display

10
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Display Menurut Nurmianto (2003), pengertian dari display adalah bagian dari lingkungan yang memberikan informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar. Informasi dalam arti luas menyangkut semua rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik langsung atau tidak langsung . Menurut Sutalaksana (2006), display merupakan alat peraga yang menyampaikan informasi kepada organ tubuh manusia dengan berbagai cara. Penyampaian informasi tersebut di dalam sistem manusia-mesin merupakan suatu proses yang dinamis dari presentasi visual indera penglihatan. Selain itu proses tersebut akan sangat banyak dipengaruhi oleh desain dari alat peraganya. Display berfungsi sebagai suatu sistem komunikasi yang menghubungkan antara fasilitas kerja maupun mesin dengan manusia. Menurut Nurmianto (2003), stasiun kerja bertindak sebagai mesin dengan perantaranya adalah alat peraga, dan manusia di sini berfungsi sebagai operator yang dapat diharapkan untuk melaksanakan suatu kegiatan BII-1

Upload: 24jan

Post on 27-Oct-2015

145 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II.display

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Display

Menurut Nurmianto (2003), pengertian dari display adalah bagian dari

lingkungan yang memberikan informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya

menjadi lancar. Informasi dalam arti luas menyangkut semua rangsangan yang

diterima oleh indera manusia baik langsung atau tidak langsung .

Menurut Sutalaksana (2006), display merupakan alat peraga yang

menyampaikan informasi kepada organ tubuh manusia dengan berbagai cara.

Penyampaian informasi tersebut di dalam sistem manusia-mesin merupakan suatu

proses yang dinamis dari presentasi visual indera penglihatan. Selain itu proses

tersebut akan sangat banyak dipengaruhi oleh desain dari alat peraganya. Display

berfungsi sebagai suatu sistem komunikasi yang menghubungkan antara fasilitas

kerja maupun mesin dengan manusia.

Menurut Nurmianto (2003), stasiun kerja bertindak sebagai mesin dengan

perantaranya adalah alat peraga, dan manusia di sini berfungsi sebagai operator

yang dapat diharapkan untuk melaksanakan suatu kegiatan yang diinginkan.

Display harus dirancang dengan baik agar display dapat menyajikan informasi-

informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaanya.

Perancangan display yang baik jika display tersebut dapat meyampaikan

informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia

yang menerimanya, Informasi yang dibutuhkan sebelum membuat display, antara

lain :

1. Tipe teknologi yang digunakan untuk menampilkan informasi.

2. Rentang total dari variabel mengenai informasi yang akan ditampilkan.

3. Ketetapan dan sensitivitas maksimal yang dibutuhkan dalam pengiriman

informasi.

4. Kecepatan total dari variabel yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi.

BII-1

Page 2: BAB II.display

BII-

5. Minimasi kesalahan dalam pembacaan display.

6. Jarak normal dan maksimal antara display dan pengguna display.

7. Lingkungan dimana display tersebut digunakan.

(http://miftahdejazzlab.wordpress.com/tag/display/).

Dalam pembuatan display mempunyai 3 kriteria dasar yang harus

diperhatikan. Berikut 3 kriteria dasar yang dimaksud:

1. Pendeteksian

Yaitu kemampuan dasar dari display untuk dapat diketahui keberadaannya

atau fungsinya. Untuk fisual display harus dapat dibaca agar mudah

membacanya, contohnya: petunjuk umum pengguna roda setir pada mobil

dan untuk auditory display harus bias didengar, contohnya: bel rumah.

2. Pengenalan

Setelah display dideteksi, pesan dari display tersebut harus bisa dibaca atau

juga harus bisa didengar.

3. Pemahaman

Dalam pembuatan display tidaklah cukup apabila hanya memenuhi 2 kriteria

di atas, display harus dapat dipahami sebaik mungkin sesuai dengan pesan

yang disampaikan. Menurut barrier pemahaman dapat dibagi menjadi 2

level:

a. Kata-kata atau symbol yang digunakan dalam display mungkin terlalu sulit

untuk dipahami oleh pengguna atau pekerja, contohnya: ”VELOCITY” dan

”COOLANT” mungkin kurang cepat dipahami daripada ”SPEED” dan

”WATER”.

b. Pemahaman mungkin menjadi lebih sulit apabila pengguna memiliki

kesulitan dalam memahami kata-kata dasar. Display berfungi sebagai

”sistem komunikasi” yang menghubungkan fasilitas kerja maupun mesin

kepada manusia, contohnya: dari display diantaranya adalah jarum

speedometer, keadaan jalan raya memberika informasi langsung ke mata,

peta yang menggambarkan keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan contoh

dari display langsung, karena kondisi lingkungan jalan bisa langsung

diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk speedometer merupakan contoh

2

Page 3: BAB II.display

BII-

display tak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak

langsung melalui jarum speedometer sebagai pemberi informasi (Nurmianto,

2003).

Agar display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan

manusia dalam melaksanakan pekerjaannya, maka display harus dirancang

dengan baik. Perancangan display yang baik adalah bila dapat menyampaikan

informasi selengkap mungkin tanpa banyak kesalahan dari manusia yang

menerimanya. Display yang baik harus bisa dapat menyampaikan pesan tertentu

sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud, dalam display atau dengan

sejenis poster (Sutalaksana, 2006).

2.2 Tipe-Tipe Display

Display berfungsi sebagai suatu “sistem komunikasi” yang

menghubungkan antara fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia. Yang

bertindak sebagai mesin dalam hal ini adalah stasiun kerja dengan perantara alat

peraga. Sedangkan manusia di sini berfungsi sebagai operator yang diharapkan

dapat melakukan suatu respon yang diinginkan. Secara fungsional, display yang

baik adalah display yang mampu mengkombinasikan antara kecepatan, ketepatan

dan kepekaan saat menyalurkan informasi yang diperlukan, display juga

mempunyai tipe-tipe, yaitu:

1. Tipe-tipe display yang berdasarkan tujuannya, display ini terdiri atas 2

bagian, yaitu:

a. Display umum

Diantaranya mengenai aturan kepentingan umum, contohnya display

tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan, “Jagalah Kebersihan”.

b. Display khusus

Diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus (misalnya dalam

industri dan pekerjaan konstruksi). Contohnya: ”Awas Tegangan Tinggi”.

2. Tipe-tipe display berdasarkan lingkungannya display terbagi dalam 2

macam, yaitu:

3

Page 4: BAB II.display

BII-

a. Display statis

Display yang memberikan informasi sesuatu yang tidak tergantung

terhadap waktu, contohnya: peta (informasi yang menggambarkan suatu

kota).

c. Display Dinamis

Display yang menggambarkan perubahan menurut waktu dengan variabel,

contohnya jarum speedometer dan mikroskop (Sutalaksana, 2006).

3. Tipe-tipe display berdasarkan informasi, display terbagi atas tiga (3) jenis,

yaitu:

a. Display Kualitatif

Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula

berbentuk data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi

yang berbeda pada suatu sistem, contohnya: informasi atau tanda On–Off

pada generator, Dingin-Normal-Panas pada pembacaan temperatur.

b. Display Kuantitatif

Display yang memperlihatkan informasi numerik, (berupa angka, nilai

dari suatu variabel) dan biasanya disajikan dalam bentuk digital ataupun

analog untuk suatu visual display.

Analog Indikator, posisi jarum penunjuknya searah dengan besarnya nilai

atau sistem yang diwakilinya, analog indikator dapat ditambahkan dengan

menggunakan informasi kualitatif (misal merah berarti berbahaya).

Digital Indikator, cocok untuk keperluan pencatatan dan dapat

menggunakan Electromecemichal Courtious.

c. Display Representatif

Biasanya berupa sebuah Working model atau Mimic diagram dari suatu

mesin, salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan kereta api.

(http://miftahdejazzlab.wordpress.com/tag/display/).

4. Tipe-tipe display berdasarkan panca indera, display yang berdasarkan panca

indra terbagi dalam lima jenis, yaitu:

4

Page 5: BAB II.display

BII-

a. Visual Display

Adalah merupakan informasi yang diterima manusia melalui indera

penglihatan.

b. Auditory Display

Adalah merupakan informasi yang diterima oleh organ telinga.

c. Tactual Display

Adalah merupakan informasi yang diterima melalui perabaan.

d. Olfactory Display

Adalah merupakan informasi yang diterima oleh organ hidung.

e. Taste Display

Adalah merupakan informasi yang diterima oleh organ lidah.

(ttp://miftahdejazzlab.wordpress.com/tag/display/).

2.3 Penggunaan Warna pada Visual Display

Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk kode warna. Indera mata

sangat sensitif terhadap warna Biru-Hijau-Kuning, tetapi sangat tergantung juga

pada kondisi terang dan gelap. Visual display sebaiknya tidak menggunakan lebih

dari lima warna. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang

memiliki gangguan penglihatan atau mengalami kekurangan dan keterbatasan

penglihatan pada matanya. Arti penggunaan warna pada sebuah display antara

lain adalah sebagai berikut:

a) Merah menunjukkan larangan.

b) Biru menunjukkan petunjuk.

c) Kuning menunjukkan perhatian.

(http://miftahdejazzlab.wordpress.com/tag/display/).

2.4 Prinsip Mendesain Visual Display

Visual Display adalah alat penyalur informasi kepada manusia yang

ditampilkan secara visual, Ada empat (4) prinsip dalam mendesain suatu visual

display yaitu:

5

Page 6: BAB II.display

BII-

1. Proximity

Jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan saling

memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan.

2. Similarity

Menyatakan bahwa item-item yang sama akan dikelompokkan bersama-sama

(dalam konsep warna, bentuk dan ukuran) bahwa pada sebuah display tidak

boleh menggunakan lebih dari 3 warna.

3. Symetry

Menjelaskan perancangan untuk memaksimalkan display artinya elemen-

elemen dalam perancangan display akan lebih baik dalam bentuk simetrikal.

Antara tulisan dan gambar harus seimbang.

4. Continuity

Menjelaskan sistem perseptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi

satu kesatuan yang utuh.

Selain prinsip-prinsip di atas, terdapat rumus untuk menghitung ukuran

pada display. Di bawah ini adalah rumus-rumus yang digunakan untuk

menghitung ukuran-ukuran display, yaitu:

a. Tinggi huruf atau angka dalam mm (H) = Jarak pandang (visual)/200

b. Lebar huruf besar = 2/3 H.

c. Lebar huruf kecil = 2/3 h.

d. Tebal huruf besar = 1/6 H.

e. Tebal huruf kecil = 1/6 h.

f. Tinggi huruf kecil (h) = 2/3 H.

g. Jarak antara dua huruf = 1/4 H.

h. Jarak antara baris antar kalimat = 2/3 H.

i. Jarak antara dua (2) kata = 2/3 H.

j. Jarak antara huruf dan angka = 1/5 H.

k. Jarak antara dua (2) huruf besar dan kecil = 1/5 H.

(http://miftahdejazzlab.wordpress.com/tag/display/).

6