bab ii.3

10
II.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG DOMINAN Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari enam prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja Puskesmas Pademangan : II.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada Program Kunjungan Neonatus di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 10.9% dibawah target dari 46% Akar penyebab masalah pada Input adalah : 1. Jumlah tenaga kesehatan kurang. (Man) 2. Belum ada pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan. (Man) 160

Upload: amiwahyuni

Post on 28-Sep-2015

116 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

kjfkgx;hl.

TRANSCRIPT

II

II.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG DOMINANPada tahap iniadalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari enam prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja Puskesmas Pademangan :II.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada Program Kunjungan Neonatus di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 10.9% dibawah target dari 46%

Akar penyebab masalah pada Input adalah :

1. Jumlah tenaga kesehatan kurang. (Man)2. Belum ada pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan. (Man)

3. Subsisi dari Pemerintah kurang. (Money)4. Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Posyandu kurang. (Material)5. Jumlah tenaga kesehatan kurang. (Method)6. Kurangnya pembinaan tenaga kesehatan mengenai pelaksanaan penyuluhan neonatus. (Method)

Akar penyebab masalah pada process adalah :1. Kunjungan neonatus tidak menjadi program prioritas program kerja KIA. (Planning)

2. Jumlah nakes kurang. (Organizing)

3. Keterbatasan jumlah tempat dan dana untuk mendirikan Posyandu. (Actuating)4. Tidak ada tenaga kesehatan yang ditunjuk khusus sebagai penanggung jawab . (Controlling)Akar penyebab masalah pada lingkungan adalah :

1. Tingkat pendidikan ibu rendah

2. Masyarakat kebanyakan berpenghasilan rendah

Dari 12 penyebab yang paling mungkin diperoleh tiga penyebab yang paling dominan berdasarkan hasil diskusi dan justifikasi sebagai berikut :

1. Jumlah tenaga kesehatan kurang.

2. Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Posyandu kurang.

3. Kunjungan neonatus tidak menjadi program prioritas program kerja KIA.II.3.2 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada Program Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 13.4% dibawah target dari 45.5%

Akar penyebab masalah pada input adalah :

1. Anggaran untuk menambah tenaga kesehatan baru terbatas. (Man)2. Dana yang dianggarkan untuk Puskesmas terbatas. (Money)3. Permohonan alat baru sulit dilakukan. (Material)Sedangkan dari process akar penyebab masalah adalah :

1. Tidak ada program pengumpulan data yang baik. (Planning)2. Petugas hanya mengurusi persalinan di Puskesmas. (Organizing)3. Belum ada pengembangan program ke tingkat Puskesmas Kelurahan. (Actuating)4. Kurangnya tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas. (Controlling)Akar penyebab masalah dari lingkungan adalah :

1. Tingkat pendidikan ibu hamil rendah.

2. Bidan praktek swasta dan RS lebih dekat dari rumah

Dari 9 penyebab yang paling mungkin diperoleh tiga penyebab yang paling dominan berdasarkan hasil diskusi dan justifikasi sebagai berikut :

1. Dana yang dianggarkan untuk puskesmas terbatas.2. Kurangnya tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas. 3. Tidak ada program pengumpulan data yang baik.

II.3.3Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada cakupan angka gizi buruk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari 2010 dibawah target dengan cakupan sebesar 1,29 % dari target 0 %

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

1. Kurangnya penerimaan nakes gizi (Man)2. Anggaran kesehatan untuk program gizi dari APBD terbatas (Money)3. Kurangnya kebijakan pemerintah terhadap pentingnya PMT-P (Material)4. Alokasi dana untuk petugas kesehatan kurang (Methode)5. Karena tidak ada peraturan tertulis untuk SOP (Methode)Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :1. Kurang pembinaan dan arahan terhadap nakes (Planning)2. Kurangnya pengawasan koordinator kepada petugas (Planning)3. Belum ada kebijakan dari Puskesmas untuk merekrut kader gizi (Organizing)4. Ahli gizi di puskemas sedikit (Actuating)5. Kurangnya kontrol oleh kepala puskesmas terhadap program gizi (Controlling)

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environment) adalah :

1. Tingkat pendidikan dan penghasilan keluarga/masyarakat yang rendah

2. Kebutuhan ekonomi yang mendesak

Dari 11 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah :

1. Kurangnya pengangkatan nakes gizi

2. Anggaran kesehatan untuk program gizi dari APBD terbatas

3. Tingkat pendidikan dan penghasilan keluarga/masyarakat yang rendahII.3.4Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada cakupan balita yang telah mendapat KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan perode Januari s/d Juni 2010 di bawah target dengan cakupan sebesar 65% dari target 90%.

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

1. Tidak ada penambahan petugas gizi (Man)2. Kurangnya ketegasan dari petugas kepada setiap ibu yang lupa membawa KMS atau menghilangkan KMS (Material)3. Kurangnya pembinaan nakes terhadap kader (Methode)Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :1. Sedikitnya alokasi waktu untuk pelatihan(Planning)2. Sistem manajemen yang kurang optimal (Organizing)3. Kurangnya pembinaan nakes terhadap kader (Actuating)4. Kesibukan petugas puskesmas dan kader (Controlling)5. Perekrutan petugas Puskesmas kurang (Controlling)Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environment) adalah :

1. Ibu lebih memilih membawa balitanya ke Rumah sakit

2. Ibu tidak pernah membawa balitanya ke puskesmas/posyandu sejak lahir

Dari 10 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah :

1. Kurangnya pembinaan (Bintek) nakes terhadap kader

2. Kurangnya ketegasan dari petugas kepada setiap ibu yang lupa membawa KMS atau menghilangkan KMS 3. Perekrutan petugas Puskesmas kurangII.3.5Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada kasus IR DBD di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 193 per 100000 melebihi target dari 150 per 100000.

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah:1.Jumlah petugas kesehatan sedikit ( man )

2.Masyarakat kurang dapat penyuluhan tentang DBD ( man )

3.Puskesmas kurang merencanakan anggaran dengan baik ( money )

4.Banyaknya perencanaan penanggulangan DBD ( money )

5.Pendistribusian obat yang tidak optimal ( material )

6.Kurangnya pelatihan khusus untuk tenaga kesehatan dalam menanggulangi DBD ( metode )

7.Perencanaan program kurang baik ( metode )

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

1. Kurangnya koordinasi kurang antara petugas kesehatan dan pejabat masyarakat ( planning )

2. Kurangnya pembinaan terhadap tenaga kerja ( organizing )

3. Pembinaan petugas kesehatan kurang optimal ( actuating )

4. Kurangnya pengawasan pimpinan terhadap petugas ( controling )

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan, adalah :

1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap DBD

2. Tingkat kepadatan penduduk tinggi

Dari 13 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah :

1. Puskesmas kurang merencanakan anggaran dengan baik.2. Jumlah petugas kesehatan sedikit ( man )

3. Kurangnya pelatihan khusus untuk tenaga kesehatan dalam menanggulangi DBD ( metode )

II.3.6Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada kasus CDR TB di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 27,40% dibawah target dari > 70%

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :1. Beban Kerja Nakes puskesmas berat (Man)

2.Perencanaan pembiayaan anggaran program TB tidak optimal (Money)3.Pengajuan perlengkapan penyuluhan tidak terpenuhi (Material)4.Kurangnya pembinaan dan pelatihan mengenai TB kepada Nakes (Methode)

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :1. Kurangnya motivasi Nakes untuk mencapai keberhasilan program (Planning)2.Jumlah Nakes terbatas (Organizing)3.Pelatihan yang diadakan kurang menarik (Actuating)4.Kurangnya koordinasi antar Nakes (Controlling)

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environment) adalah:1.Tingkat pendidikan masyarakat yg rendah

Dari 9 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah :

1.Perencanaan pembiayaan anggaran program TB tidak optimal 2.Kurangnya pembinaan dan pelatihan mengenai TB kepada Nakes 3.Jumlah Nakes terbatas PAGE 160