bab ii konduktometri 3
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
1/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Teknik Analisis Elektrokimia
Sebagian besar metode analitik didasari pada sifat-sifat elektrokimia
larutan. Bila pada suatu elektrolit dicelupkan dua buah elektroda
kemudian dihubungkan dengan rangkaian listrik luar, maka arus akan
mengalir melalui larutan bila suatu baterai diletakkan pada rangkaian luar,
atau sistem elektrolit dengan kedua elektrodanya sebagai suatu sel akan
berperanan sebagai sumber energi dan akan menghasilkan arus yang
akan mengalir ke rangkaian luar (Khopkar, 2014).
Efek ini bergantung pada: (a) sifat dan komposisi larutan, (b) materi
elektroda, (c) ukuran dan jarak elektroda, (d) kehomogenan, (e)
temperature, (f) sifat rangkaian luar, dan (g) arah aliran arus pada
rangkaian (Khopkar, 2014).
Berbagai metode kimia analitik dapat diklasikasikan sebagai
berikut : potensiometri, !oltametri dan polarogra, coulometri,
konduktometri, oscillometri, kronopotensiometri, dan pemisahan dengan
potensial terkendali (Khopkar, 2014).
"engesanan elektrokimia kaedah yang berkaitan terdiri daripada dua
kaedah yaitu kaedah konduktometri yang berdasarkan kepada
pengesanan ion apabila arus latar belakang pengelusi rendah dan kaedah
amperometri dan kulometri yang berdasarkan kepada pengoksidaan dan
penurunan analit (pengelusi berkekonduksian tinggi). #elebihan utama
pengesan elektrokimia ialah kepekaannya terhadap kumpulan-kumpulan
berfungsi tertentu (Sanagi, 2001).
II.1.2 Metode Konduktometri
"ada metode konduktometri ini digunakan dua buah elektroda inert
dan konduktansi elektrolit antara kedua elektroda ini diukur. Biasanya
digunakan tenaga listrik arus bolak-balik dan alat penyetimbang jembatan
$heatstone (Khopkar, 2014).
%%-&
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
2/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia
+%-%+S
Tinjauan Pustaka
am!ar II.1 lat #onduktometer
Elektroda disebut inert bila ia tidak berperan serta secara langsung
dalam reaksi kimia. ontoh elektroda inert adalah "t, u, . Sedang
elektroda aktif adalah elektroda yang terbuat dari suatu unsur dan berada
dalam kesetimbangan dengan ion unsur tersebut dalam larutan, g, g,dan hidrogen misalnya adalah elektroda aktif (Khopkar, 2014).
Bab ini akan membicarakan sifat-sifat listrik suatu larutan yang tidak
tergantung pada reaksi elektrodanya. /enurut hukum 0hm
% 1 arus dalam ampere2
E 1 tegangan dalam !olt2
3 1 tahanan dalam ohm
ukum diatas berlaku bila difusi dan reaksi elektroda tidak terjadi.
#onduktansi sendiri didenisikan sebagai kebalikan dari tahanan sehingga
Satuan dari hantaran (konduktansi)
adalah mho. antaran ' suatu larutan
berbanding lurus pada luas permukaan
elektroda a, konsentrasi ion persatuan !olume
larutan i, pada hantaran ekui!alen ionik
i, tetapi berbanding terbalik dengan jarak elektroda d, sehingga :
II"2
I = EL
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
3/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia+%-%+S
Tinjauan Pustaka
+anda menyatakan bah$a sumbangan berbagai ion terhadap
konduktansi sifatnya aditif. #arena a dan d dalam satuan cm, maka
konsentrasi tentunya ml. bila konsentrasi dinyatakan dalam normalitas,
maka harus dikalikan faktor &444. 5ilai d6a 1 merupakan faktor geometri
selnya dan nilainya konstan untuk suatu sel tertentu sehingga disebut
sebagai tetapan sel(Khopkar, 2014).
Seperti
Selain hantaran ekui!alen ionik, dikenal pula hantaran ekui!alen ,
yang nilainya 1 t, sedang kondukti!itas spesik didenisikan sebagai :
+etapan sel dapat ditentukan secara eksperimental denganpersamaan tersebut, dimana pengukuran hantaran dilakukan pada larutan
yang diketahui hantaran spesiknya. "ada umumnya, #l digunakan
sebagai larutan pembanding (Khopkar, 2014).
5ilai konduktansi spesik (#) pada 74o pada konsentrasi berbeda-
beda ialah 8&,* g6kg 1 4,&&&*9 mho cm-&2 8,9& g6kg 1 4,4&7;< mho cm-&2
4,89 g6kg 14,44&94 mho cm-&. antaran elektrolit merupakan besaran
yang tergantung pada temperature. Berarti pengukuran harus dilakukanpada temperature yang tetap. Biasanya semua pengukuran dibuat 7 dan diperlukanpengocokan yang esien. Biasanya digunakan satu jembatan $heatstone
II"#
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
4/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia
+%-%+S
Tinjauan Pustakayang dimodikasi untuk melakukan penentuan hantaran elektrolit (') yang
beroperasi pada sumber energi (arus bolak-balik) yang diperlihatkan
pada gambar. 3*3?adalah tahanan @ tahanan geser yang dapat di atur
nilai perbandingannya, dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga 3& 1
3*3A adalah tahanan@tahanan geser yang dapat diatur nilai
perbandingannya, dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga 3&1372 3A
adalah tahanan sel penghantarnya sedang 3*adalah tahanan standart. 3A
dibuat pararalel dengan A2 ini menyebabkan pergeseran fase pada
potensial bolak-balik sepanjang 3A2 disetimbangkan oleh kapasitor .
#ondisi kesetimbangan ini dapat diamati dengan seksama dengan
menggunakan gal!anometer , maupun earphone. Suatu kondisi
kesetimbangan terbentuk bila output (keluaran) dari amplier, ataupunsuara dalam earphone mempunyai nilai nol (Khopkar, 2014).
am!ar II.2embatan Wheatstone
II.1.$ A%likasi Analitik
"engukuran-pengukuran hantaran biasanya dilakukan pada larutan
berair (70 adalah penghantar buruk). "ada konsentrasi tinggi, kenaikan
konsentrasi menyebabkan naiknya hantaran secara linear. %ni akan
memiliki maksimum, untuk selanjutnya menurun (Khopkar, 2014).
ontoh aplikasinya, misalkan analisis kandungan 507.70 dalam
asam nitrit berasap. antaran diukur pada 50* sebelum dan sesudah
pengolahan dengan #50*. ir alam serta air pendingin dalam industri juga
umumnya ditentukan hantarannya #50*. %ni merupakan prosedur yang
cepat dan baik untuk melakukan analisis air (Khopkar, 2014).
II"$
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
5/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia+%-%+S
Tinjauan Pustakaan juga bermanfaat untuk penentuan amoniak dalam materi
biologis, dimana amoniak dikeluarkan kemudian ditampung dalam *B0*.
#emudian hantaran spesikasinya diukur. %ni juga digunakan untuk
menentukan ion-ion spesik pada ligkungan ion-ion yang lain yang mudah
diendapkan, sedangkan ion spesik itu sendiri kelarutannya kecil. 5ilai #
ditentukan sebelum dan sesudah penambahan reagen pengendap
(Khopkar, 2014).
II.1.& Titrasi Konduktometri
+itrasi konduktometri adalah titrasi yang titik akhirnya disimpulkan
dari data hantaran elektrik (Pudjaatmaka, 2002).
+itrasi konduktometri merupakan salah satu dari sekian banyakmacam-macam titrasi. i dalam titrasi konduktometri ini tidak terlalu
berbeda jauh dari titrasi-titrasi yang lainnya, yang membedakan biasanya
hanya terdapat bagaimana cara untuk mengetahui titik eki!alen dari
larutan itu. #alau kita menggunakan titrasi !olumetri yang biasa kita
praktikum sebelumnya titik eki!alen diketahui ketika terjadi perubahan
$arna, >at itu akan mengalami perubahan $arna bila >at itu dalam
keadaan setimbang (Ale, 2012).=ntuk mempermudah kita untuk melihat >at itu sudah mencapai
eki!alen maka digunakan indikator. +etapi banyak sekali para praktikan
yang merasa kesulitan untuk menentukan dengan tepat titik eki!alen
dengan menggunakan titrasi !olumetri ini. +itik eki!alen dapat kita ketahui
dari daya hantar dari larutan yang kita ukur, jika daya hantar sudah
konstan berarti titrasi sudah mencapai eki!alen. +itrasi ini juga tidak perlu
menggunakan indikator (Ale, 2012).
II"&
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
6/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia
+%-%+S
Tinjauan Pustaka
am!ar II.# #ur!a +itrasi
Biasanya konduktometri merupakan prosedur titrasi, sedangkan
konduktometri bukanlah prosedur titrasi. /etode konduktansi dapat
digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jika perbedaan antarakonduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen.
Selama pengukuran yang berturut-turut jarak elektroda harus tetap.
antaran sebanding dengan konsentrasi larutan pada temperatut tetap,
tetapi pengenceran akan menyebabkan hantarannya tidak berfungsi
secara linear lagi dengan konsentrasi (Khopkar, 2014).
+itrasi asam lemah terhadap basa lemah dapat dengan mudah
dilaksanakan secara konduktometri. "ada titik ekui!alen hantaran turun
pada tingkat yang paling rendah. Sebagai contoh, titrasi gS09!s Bal7
dapat dititrasi secara konduktometris sampai titik akhir, yaitu dengan
terbentuknya BaS09secara kuantitatif (Khopkar, 2014).
+itrasi ini sangat berguna bila hantaran sebelum dan sesudah reaksi
cukup banyak berbeda. /etode ini kurang bermanfaat untuk larutan
dengan konsentrasi ionik terlalu tinggi, misalkan titrasi e*C dengan
#/n09, dimana perubahan hantaran sebelum dan sesudah titik ekui!alen
II"'
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
7/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia+%-%+S
Tinjauan Pustakaterlalu kecil dibandingkan dengan besarnya konduktansi total (Khopkar,
2014).
II.1.' ra(k Titrasi Konduktometri
+itrasi konduktometri sangat sesuai untuk asam atau basa lemah,
karena penggunaanpotensiograph atau titroprocessor dengan elektroda
kaca menghasilkan titik akhir yang kurang jelas. 5amun titrasi
konduktometri tidak dapat dilakukan dalam cuplikan yang mengandung
konsentrasi ion lain yang tinggi, karena titik akhir menjadi kurang tajam.
+itrasi konduktometri sangat berguna untuk melakukan titrasi
pengendapan (!ni, 2012).
#euntungan titrasi konduktometri adalah grak titrasi seluruhnyadigunakan untuk menentukan titik akhir sedangkan pada kur!a titrasi
potensiometri titik akhir ditentukan dari bentuk grak dekat titik akhir
saja. #epekaan cara konduktometri jauh lebih baik. +itrasi konduktometri
masih memberi titik akhir yang jelas untuk asam atau basa lemah dalam
konsentrasi encer, sedangkan dengan potensiometri titik akhir tidak jelas
lagi (!ni, 2012).
II.1.) Titrasi %ada *rekuensi Tin++i
ara-cara konduktansi tergantung pada pergerakan ion dalam suatu
medan listrik. "emakaian arus dapat menghindarkan pengendapan
elektrokimia, karena setiap arus berubah arahnya. %on yang sudah
terendapkan akan terlarut kembali. #ecepatan ion terendapkan ataupun
terlarutkan kembali dapat diatur dengan mengatur frekuensi arus bolak-
balik ini. engan frekuensi tinggi diharapkan ion-ion tidak mempunyai$aktu yang cukup untuk mencapai kecepatan maksimumnya. "ada
keadaan tersebut terbentuklah fenomena polarisasi molekular. Seperti kita
ketahui pada suatu molekul diberikan medan listrik daru luar, maka
elektron dalam molekul tersebut cenderung bergerak kearah elektroda
positif, sedangkan inti cenderung ke arah yang berla$anan. kibatnya
terjadi distorsi pada molekul tersebut. Efek ini sifatnya temporer dan
menghilang bila medan dari luar dihilangkan (Khopkar, 2014).
II")
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
8/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia
+%-%+S
Tinjauan PustakaBeberapa molekul memiliki suatu dupol listrik yang permanen (yaitu
pusat muatan positif dan negatif terpisah pada jarak tertentu),
misalkan70, *00 (aseton), l*, nitroben>ena. Sedangkan
molekul-molekul 9, l9, ;;, p-dinitro ben>ena tidak mempunyai
momen d$i kutub. iba$ah pengaruh medan, listrik molekul polar
mengorientasikan dirinya sedemikian rupa ke arah kutub-kutub yang
berla$anan. adi selain distori akibat polarisasi secara temporer pada
molekul tersebut, terdapat pula polarisasi orientasi (Khopkar, 2014).
#edua tipe polarisasi ini yaitu polarisasi orientasi dan polarisasi
distorsi menghasilkan suatu arus listrik pada $aktu yang sangat pendek
bila diberi medan listrik. rus ini mengalir pada $aktu yang sangat
pendek. pabila medan yang diberikan sangat besar frekuensinya yaitusuatu frekuensi radio, maka polarisasi menjadi jauh lebih berarti sehingga
arus hantaran menjadi cukup besar untuk dihitung (Khopkar, 2014).
Biasanya sampel diletakkan diantara dua plat kapasitor yang
frekuensinya sedemikian rupa sehingga sampel dapat beresonansi
denmgan medan tersebut yang dinyatakan dalam bentuk absorbsi energi.
nalisis secara biner secara langsung dapat dilakukan dengan kur!a
kalibrasi, sedangkan kelebihan dari cara ini adalah kita tidak memerlukansuatu elektroda (Khopkar, 2014).
II.1., Be!era%a -u!un+an Pentin+ Daa -antar /istrik
&. +ahanan (3)
/enurut /askur, 74&7, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
daya hantar listrik (D) memilikihubungan yang berbanding terbalik
dengan tahanan (3), sehingga daya hantar listrik memiliki satuan
-&
.
RG
1= , dengan 3 dalam ohm ( ).
7. aya hantar jenis
/enurut /askur, 74&7, dalam arus listrik di alirkan kedalam suatu
larutan elektrolit,maka daya hantar listrik (D ) berbanding lurus dengan
permukaan elektroda () dan berbanding terbalik dengan jarak kedua
elektroda(
) .
1
AKG = .
II",
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
9/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia+%-%+S
Tinjauan Pustakaengan # adalah dalam satuan -&cm @&.
*. aya antar 'istrik ()
/enurut /askur, 74&7, kemampuan suatu >at terlarut untuk
menghantarkan arus listrik disebut sebagai daya hantar eki!alen,
dimana sebagai daya hantar eki!alen, dimana sebagai daya hantar &
gram eki!alen >at terlarut yang berbeda diantara dua elektroda dengan
jarak biasanya berkisar & cm. Sedangkan untuk berat eki!alen adalah
berat molekul dibagi dengan jumlah muatan positif atau negatif
9. aya antar Eki!alen pada "engenceran +ak Berhingga
/enurut /askur, 74&7, kenaikan kondukti!itas molar sesiai teori
rchenius, diakibatkan oleh kenaikan derajat disosiasi dan nilai
batasnya sesuai dengan disosiasi sempurna. 5ilai batas kondukti!itasdinyatakan dengan o dan nilai kondiukti!itas pada dinyatakan
dengan c. "ada elektrolit kuat hubungan antara daya hantar ekui!alen
dan akar konsentrasi adalah linier. =ntuk elektrolit lemah, hubungan
antara daya hantar ekui!alen dan akar konsentrasi, tidak lurus
sehingga untuk mengukur o secara langsung sukar untuk dilakukan.
"ada saat pengenceran yang tidak terhingga antar aksi ion-ion tidak
ada, daya hantar antara terdiri dari jumlah daya hantar ekui!alen ionmasing-masing
o 1 Co C -o
#eterangan :
oC , o- 1 daya hantar ekui!alen ion dari anion dan kation saat
pengenceran tak terhingga.
danya perbedaan harga daya ekui!alen ion dari berbagaidisebabkan utamanya karena perbedaan ukuran ion-ion dan derajat
hidronasi. aya hantar ekui!alen ion merupakan ukuran dari mobilitas
suatu ion diba$ah pengaruh kekuatan medan listrik dan ukuran
kemampuan penghantaran arus. ontoh daya hantar arus elektrolit kuat
(5atrium klorida).
II.1.0 Pemilian Elektroda
II"0
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
10/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia
+%-%+S
Tinjauan Pustakaungsi elektroda adalah menghantarkan tegangan listrik dan
mengerosi benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan. Bahan elektroda
yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap proses
pemesinan. Beberapa elektrode menghilangkan benda kerja secara esien
tetapi keausannya tinggi, elektrode yang lain memiliki keausan rendah
tetapi kemampuan menghilangkan benda kerja sangat lambat (Seprianto,
2011).
/enurut Seprianto, 74&&, ketika memilih bahan elektroda dan
merencanakan cara pembuatannya, faktor-faktor berikut harus
diperhitungkan:
arga bahan elektroda. #emudahan pembuatan6membentuk elektroda. enis dari hasil yang diinginkan (misalnya kehalusan).
Besaran keausan elektroda.
umlah elektroda yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah
benda kerja.
#ecocokan jenis elektroda dengan jenis pengerjaan
umlah lubang penyemprot (ushing holes), jika diperlukan
II.1.1 Jenis Baan Elektroda
/enurut Seprianto, 74&&, jenis bahan elektroda bahan elektrodadibagi menjadi dua macam, yaitu: logam dan graphite. "ada saat ini ada
lima macam elektrode, yaitu: kuningan ("rass), tembaga (copper),
tungsten, seng (#inc), dan graphite. Selain itu, beberapa elektrode
dikombinasikan dengan logam yang lain agar dapat digunakan secara
esien, yaitu:
&. kuningan dan seng,7. tembaga dan tellurium,
*. tembaga, tungstendan perak
"ada a$alnya, kuningan digunakan sebagai elektrode $alaupun
keausannya tinggi. khirnya, E/ menggunakan tembaga dan paduannya
untuk meningkatkan rasio keausan. /asalah yang muncul dengan
tembaga adalah karena titik cairnya sekitar &.4F
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
11/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia+%-%+S
Tinjauan Pustaka"enelitian menunjukan bah$a elektrode graphite memiliki laju yang
lebih besar dalam menghilangkan bagian benda kerja dibandingkan
dengan keausannya sendiri. $raphite tidak mencair di celah elektroda,
pada sekitar temperatur *.*
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
12/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia
+%-%+S
Tinjauan Pustaka
am!ar II.$+embaga am!ar II.&$raphite
am!ar II.'+embaga batangan am!ar II.)rass
tu"ing
II.1.11 Tem!a+a
+embaga mempunyai kondukti!itas
termal *F $atts6m4, dan koesien ekspansi
thermalnya &;.F ppm64. 'ogam tembaga
digunakan secara luas dalam industri
peralatan listrik. #a$at tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam
pembuatan motor listrik, generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah
dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel, tabung
micro*a+e, sakelar, bidang telekomunikasi, dan bidangbidang yang
membutuhkan sifat kondukti!itas listrik dan panas yang tinggi, seperti
untuk pembuatan tabung-tabung dan klep di pabrik penyulingan
(Seprianto, 2011).
+embaga adalah unsur kimia dasar dengan $arnah kemerahan dan
mempunyai konduktitas listrik yang baik. "roduk tembaga berupa kabel
II"12
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
13/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia+%-%+S
Tinjauan Pustakalistrik, peralatan rumah tangga, pipa dan tabung, radiator mobil, dan
sebagainya. +embaga juga digunakan sebagai pigmen dan penga$et
untuk kertas, cat, tekstil, dan kayu. +embaga juga dapat dikombinasikan
dengan seng untuk menghasilkan kuningan dan timah untuk
menghasilkan "ron#e (Seprianto, 2011).
+embaga pertama kali digunakan sejak &4.444 tahun yang lalu.
Sebuah liontin tembaga pada sekitar F.844 B.. ditemukan di %rak utara.
merika Serikat dan hile adalah negara-negara penghasil tembaga,
diikuti oleh 3usia, #anada, dan ina. +embaga jarang ditemukan di alam,
tetapi biasanya bercampur dengan bahan kimia lain dalam bentuk bijih
tembaga. da sekitar &< bijih tembaga ditambang secara komersial di 94
negara di seluruh dunia. Hang paling umum dikenal sebagai bijih sulda dimana tembaga secara kimia$i terikat dengan belerang. dikenal sebagai
bijih (Seprianto, 2011).
II.1.12 Kar!on
rang aktif adalah karbon non grat yang dapat dihasilkan dari
semua bahan yang mengandung karbon seperti batubara, kayu, sekam
padi, tempurung kelapa dan sebagainya (Asari, 2011).#arbon dengan ukuran 744 mesh dan kadar &,8I mempunyai
modulus tarik tinggi, densitas 7.7;8 gr6cm*, kondukti!itas thermalnya 7
kali tembaga, dan koesien ekspansi thermal sangat kecil yaitu -&.at pengaktifnya,
suhu dan $aktu. 5amun dilihat dari hasilnya sampai saat ini masih belum
memuaskan dan masih ada peluang untuk meningkatka alam hal ini
peneliti melihat adanya peluang untuk memperbaiki kualitas karbon aktif
melalui pengontrolan kenaikan suhu melalui pemanasan lambat (slo*
heating ).
"enelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :&. +ahap persiapan meliputi persiapan bahan, penggerusan, perancangan
pemanas dengan suhu dan $aktu yang terkontrol2
7. +ahap karbonisasi dilakukan secara kontinu mulai dari pengeringan
sampai karbonisasi. "ada tahap pengeringan dan karbonisasi, gradien
kenaikan suhu dan lama pemanasan di!ariasikan. Setalah karbonisasi
kemudian dilaksanakan pengaktifan secara kimia baik untuk sampel
dengan pemanasan slo* heating maupun pemanasan biasa. Setelahtempurung kelapa dibersihkan dan dikeringkan, langkah selanjutnya
adalah karbonisasi. Suhu karbonisasi maksimum adalah ;
-
7/24/2019 BAB II Konduktometri 3
16/16
'aboratorium nalisa %nstrumen"rogram Studi * +eknik #imia
Tinjauan Pustaka9. +ahap karakterisasi untuk melihat kualitas karbon aktif dari sampel.
#arakterisasi yang dilakukan adalah karakterisasi kimia dan karakterisasi
sika. #arakterisasi kimia meliputi kadar air, kadar debu dan daya jerap
ion . #arakterisasi sika meliputi daya hantar listrik dan massa jenis.
#arakterisasi sifat sika meliputi ?3, SE/, daya hantar listrik dan massa
jenis. "engukuran ?3 dan SE/ dilakukan di Bandung, sedangkan
pengukuran daya hantar listrik dan massa jenis dilakukan di 'aboratorium
Balai %ndustri /anado.
+ingginya kadar karbon terikat dari arang aktif dalam penelitian ini
dikarenakan ingginya kandungan karbon dalam tempurung kelapa sebagai
bahan utama dalam pembuatan arang aktif. asil diatas menunjukkan
adanya peningkatan kadar karbon terikat seiring dengan turunnya lajupemanasan yang $alaupun tidak terlalu signikan.
alam aplikasi daya jerap iod merupakan !ariabel yang sangat
dominan dalam penentuan kualitas arang aktif tersebut. #enaikan daya
jerap yang teratur seiring dengan laju pemanasan yang semakin lambat.
#esimpulan dari penelitian ini adalah :
&. idapatkan alat pemanas dengan pengontrol suhu type "?3-9, tungku
pemanas berbentuk silinder dan didapatkan riak &4 saat suhudipertahankan pada suhu F44 dan suhu &444 beberapa saat.
7. #ecepatan pemanasan yang paling baik pada pembuatan arang aktif
saat karbonisasi adalah dengan laju pemanasan