bab ii tinjauan teoritis 2.1 konsep skizofrenia 2.1.1...

32
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 Defenisi Skizofrenia Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang.Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian (Sadock, 2003). Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area individu, termasuk berpikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi serta berperilaku dengan sikap yang tidak dapat diterima secara sosial (Isaac, 2005). Skizofrenia adalah gangguan yang benar-benar membingungkan dan menyimpan banyak tanda tanya (teka-teki). Kadangkala skizofrenia dapat berpikir dan berkomunikasi dengan jelas, memiliki pandangan yang tepat dan berfungsi secara baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada saat yang lain, pemikiran dan kata-kata terbalik, mereka kehilangan

Upload: trankiet

Post on 01-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Skizofrenia

2.1.1 Defenisi Skizofrenia

Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai

dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan

perilaku seseorang.Kesadaran yang jernih dan kemampuan

intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif

tertentu dapat berkembang kemudian (Sadock, 2003).

Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang

mempengaruhi berbagai area individu, termasuk berpikir dan

berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas,

merasakan dan menunjukkan emosi serta berperilaku dengan

sikap yang tidak dapat diterima secara sosial (Isaac, 2005).

Skizofrenia adalah gangguan yang benar-benar

membingungkan dan menyimpan banyak tanda tanya (teka-teki).

Kadangkala skizofrenia dapat berpikir dan berkomunikasi

dengan jelas, memiliki pandangan yang tepat dan berfungsi

secara baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada saat

yang lain, pemikiran dan kata-kata terbalik, mereka kehilangan

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

sentuhan dan mereka tidak mampu memelihara diri mereka

sendiri (Hoeksema, 2004).

Jadi, skizofrenia adalah gangguan jiwa berat dengan ciri

khusus yang menunjukkan reaksi psikotik yang tak dapat di

terima secara sosial, yang di tandai dengan kelainan persepsi,

pikiran, afek, dan perilaku seseorang.

Definisi skizofrenia menurut Pedoman Penggolongan dan

Diagnosis Gangguan Jiwa III(PPDGJ III) menjelaskan bahwa

skizofrenia adalah suatu sindrom dengan variasi penyebab

(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu

bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah

akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik,

fisik, dan sosial budaya.

Pada umumnya skizofrenia ditandai oleh penyimpangan

yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi,

serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul

(blunted).Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan

kemampuan intelektual dan biasanya tetap terpelihara, walaupun

kemunduran kognitif tertentu dapat dapat berkembang

kemudian.

Menurut PPDGJ III ada 6 macam skizofrenia yaitu :

skizofrenia paranoid, skizofrenia hebefrenik, skizofrenia

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

katatonik, skizofrenia tak terinci (undifferentiated), skizofrenia

residual, skizofrenia simpleks

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil sampel

skizofrenia secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan tipe-

tipe skizofrenia.

2.1.2 Etiologi Skizofrenia

Arif (2006) menjelaskan bahwa skizofrenia tidak

disebabkan oleh penyebab tunggal, tetapi dari berbagai faktor

yaitu:

a. Somatogenesis

1) Faktor-faktor genetik (keturunan)

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gen yang

diwarisi seseorang, sangat kuat mempengaruhi resiko

seseorang mengalami skizofrenia. Studi pada keluarga

telah menunjukkan bahwa semakin dekat relasi

seseorang dengan klien skizofrenia, makin besar

resikonya untuk mengalami penyakit tersebut.

2) Biochemistry (ketidakseimbangan kimiawi otak)

Beberapa bukti menunjukkan bahwa skizofrenia mungkin

berasal dari ketidakseimbangan kimiawi otak yang di

sebut neurotransmitter, yaitu kimiawi otak yang

memungkinkan neuron-neuron berkomunikasi satu

dengan yang lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

skizofrena berasal dari aktivitas neurotransmitter

dopamine yang berlebihan dibagian-bagian tertentu otak

atau dikarenakan sensitivitas yang abnormal terhadap

dopamine.Beberapa neurotransmitter lain seperti

serotonin dannorepinephrine tampaknya juga

memainkan peranan.

3) Neuroanatomy (kelainan struktur otak)

Barbagai tekhnik imaging, seperti Magnetic Resonance

Imaging (MRI)telah membantu para ilmuwan untuk

menemukan abnormalitas struktural spesifik pada otak

klien skizofrenia. Misalnya, klien skizofrenia yang kronis

cenderung memiliki ventrikel otak yang lebih

besar.Mereka juga memiliki volume jaringan otak yang

lebih sedikit dari pada orang normal.Klien skizofrenia

menunjukkan aktivitas yang sangat rendah pada lobus

frontalis otak.Ada juga kemungkinan abnormalitas

dibagian-bagian lain otak seperti di lobus temporalis,

basal ganglia, thalamus, hippocampus, dan superior

temporal gyrus.

b. Psikogenesis: Pemahaman Kemunculan Skizofrenia Menurut

Pendekatan Psikologis (khususnya psikodinamik)

1) Pandangan Sigmund Freud

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Pandangan konseptualisasi Freud tentang

skizofrenia berasal dari ungkapannya tentang cathexis,

yaitu jumlah energi yang dilekatkan pada struktur

intrapsikis atau object-representation.Freud yakin bahwa

skizofrenia dicirikan dengan decathexis atas objek-objek.

Freud mendefinisikan skizofrenia sebagai regresi

dikarenakan frustrasi yang intens dan konflik dengan

orang lain. Regresi dari object-relatedness ke tahap

autoerotic disertai dengan penarikan investasi emosional

dari object-representation dan figur-figur eksternal, yang

menjelaskan tampilan penarikan diri autistic klien

skizofrenia.Freud menyatakan bahwa cathexis klien

kemudian di investasikan pada diri atau ego.Setelah

mengembangkan model struktural, Freud merevisi

pandangannya tentang psikosis.Dia memandang

neurosis sebagai konflik antara ego dan diri, sementara

psikosis adalah konflik antara ego dan dunia eksternal.

Sejalan dengan revisi ini, Freud tetap mempertahankan

teorinya tentang decathexis. Menurut Freud, klien

skizofrenia tidak mampu melakukan transference.

2) Pandangan Harry Stack Sullivan

Menurut Sullivan, kegagalan pengasuhan oleh ibu

menghasilkan self(diri)yang cemas pada bayi dan

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

membuat anak tak dapat atau kurang dapat memuaskan

kebutuhannya.Aspek pengalaman diri ini kemudian

mengalami disosiasi, tetapi kerusakan pada self-esteem

cukup besar. Onset skizofrenia menurut Sullivan adalah

tampilnya kembali self yang terdisosiasi itu yang

mengakibatkan panik dan disorganisasi psikotik. Tidak

seperti Freud, Sullivan yakin bahwa klien skizofrenia yang

paling parah sekalipun mempunyai kapasitas untuk

interpersonal relatedness.

Karya Sullivan diteruskan oleh muridnya, Frieda Fromm-

Reichmann (1950) yang mengatakan bahwa klien

skizofrenia tidak bahagia dengan keadaan withdrawal

mereka.pada dasarnya mereka adalah orang kesepian

yang tak dapat mengatasi ketakutan dan

ketidakpercayaan pada orang lain karena pengalaman

menyakitkan di awal kehidupan.

3) Pandangan Aliran Ego Psychology

Psikolog ego awal mengamati bahwa kegagalan

ego boundary adalah defisit utama pada klien

skizofrenia.Federn (1952) mengatakan bahwa klien

skizofrenia tidak memiliki batasan antara yang didalam

dan yang diluar karena ego boundary mereka tidak lagi

memadai.Mahler (1952) mengatakan bahwa ego

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

boundary berkembang dari kontak fisik antara bayi dan

ibu. Dia juga meyakini bahwa tidak adanya stimulasi ini

pada dyad ibu-bayi mengakibatkan kesulitan klien

skizofrenia membedakan diri dan orang lain.

Kecenderungan klien skizofrenia dewasa untuk menyatu

secara psikologis dengan sekeliling mereka dapat

dipahami sebagai usah untuk membangun kembali

kebahagiaan simbiotik di masa awal kehidupan. Namun

demikian, kebersatuan ini juga mengakibatkan ketakutan

akan penghancuran diri, mengakibatkan klien skizofrenia

merasa terjebak antara keinginan untuk bersatu dan

ketakutan akan disintegrasi.

4) Pandangan Grotstein

Grotstein (1977a, 1977b) mengatakan bahwa

adanya hipersensitivitas pada stimuli perceptual sebagai

kekurangan utama.Ketidakmampuan untuk menyeleksi

berbagai stimuli dan memfokuskan pada satu data pada

satu waktu adalah kesulitan utama pada kebanyakan

klien skizofrenia.Kurangnya stimulus barrier dan tak

terolahnya impuls primitive destruktif mengakibatkan

keadaan emergency.Untuk mengatasi impuls ini, klien

skizofrenia sangat mengandalkan defense mechanism

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

splitting dan projective identification dalam suatu usaha

desperate untuk mengeluarkannya pada figur ibu.

5) Pandangan Heinz kohut

Menurut Kohut, psikosis merupakan akibat

adanya gangguan yang serius pada self, di mana tidak

ada struktur defensive yang dapat mengatasinya. Inti self

dapat menjadi noncohesive (keadaan skizofrenia) baik

karena kecenderungan biologis bawaan, maupun karena

totalitas dan kontinuitasnya tidak direspon oleh effective

mirroring di awal kehidupan (kohut & Wolf, 1982 dalam

Slipp (ed) 1982).

6) Pandangan Margaret Mahler

Menurut Mahler (1968, dikutip dalam Monte,

1995) mengatakan bahwa perkembangan kepribadian

merupakan suatu proses individuasi yang meliputi enam

tahap yang harus dilalui dari keadaan total merger

dengan ibu yang disebut keadaan normal symbiosis

hingga tercapainya consolidation of individuality. Menurut

Mahler, maladjustment yang parah sebagaimana tampak

dalam keadaan psikotik mempunyai asal usul dari

kegagalan perkembangan ego untuk berpisah dari ibu

menjadi agen yang otonom.

7) Pandangan Tomas H Ogden

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Ogden mengatakan bahwa konflik utama klien

skizofrenia adalah antara keinginan untuk

mempertahankan keadaan psikologis di mana makna

bias ada, dan keinginan untuk mengahncurkan makna

dan pikiran, dan kapasitas untuk menciptakan

pengalaman berpikir.

2.1.3 Tipe-tipe skizofrenia

Ada beberapa tipe skizofrenia; masing-masing memiliki

kekhasan tersendiri dalam gejala-gejala yang diperlihatkan dan

tampaknya memiliki penyakit yang berbeda-beda. Tipe-tipe

skizoprenia (dalam Arif, 2006) yaitu:

a. Skizofrenia tipe paranoid

Ciri utama skizofrenia tipe ini adalah adanya waham

yang mencolok atau halusinasi auditorik dalam konteks

terdapatnya fungsi kognitif dan afek yang relatif masih

terjaga.Wahamnya biasanya adalah waham kejar atau

waham kebesaran, atau keduanya, tetapi waham dengan

tema lain, misalnya (waham kecemburuan, keagamaan, atau

somatisasi) mungkin juga muncul.Wahamnya biasa lebih dari

satu, tetapi tersusun dengan rapi disekitar tema

utama.Halusinasi juga biasanya berkaitan dengan tema

wahamnya.Ciri lainnya meliputi anxiety, kemarahan, menjaga

jarak, dan suka berargumentasi.

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe

paranoid.Suatu jenis skizofrenia yang memenuhi kriteria :

Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau sering

mengalami halusinasi auditorik.

Tidak ada ciri berikut yang mencolok : bicara kacau,

motorik kacau atau kata tonik, afek yang tak sesuai atau

datar.

b. Skizofrenia tipe disorganized

Ciri utama Skizofrenia tipe ini adalah pembicaraan

yang kacau, tingkah laku kacau dan afek yang datar atau

inappropriate.Pembicaraan yang kacau dapat disertai

kekonyolan dan tertawa yang tidak erat berkaitan dengan isi

pembicaraan. Disorganisasi tingkah laku (misalnya :

kurangnya orientasi pada tujuan) dapat membawa pada

gangguan yang serius pada berbagai aktivitas hidup sehari-

hari.

Sejenis diagnostik skizofrenia tipe Disorganized,

Sejenis skizofrenia dimana Kriteria-kriteria berikut terpenuhi :

Semua gejala berikut terpenuhi :

Pembicaraan kacau

Tingkah laku kacau

Afek datar atau inappropriate

Tidak memenuhi kriteria untuk tipe katatonik

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

c. Skizoprenia tipe katatonik

Ciri utama skizofrenia tipe ini adalah gangguan pada

psikomotor yang dapt meliputi ketidakbergerakan motorik

(motoric immobility), aktivitas motor yang berlebihan,

negativism yang ekstrim, mutism (sama sekali tidak mau

bicara dan berkomunikasi), gerakan-gerakan yang tidak

terkendali, echolalia(mengulang ucapan orang lain) atau

echpraxia (mengikuti tingkah laku orang lain).

Motoric immobility dapat dimunculkan berupa

catalepsy (waxy flexibility – tubuh menjadi sangat fleksibel

untuk digerakkan atau diposisikan dengan berbagai cara,

sekalipun untuk orang biasa posisi tersebut akan sangat

tidak nyaman).

Kriteria diagnostik skizofrenia tipe katatonik :Sejenis

skizofrenia dimana gambaran klinis didominasi oleh paling

tidak dua dari yang berikut ini:

Motoric immobility (ketidakbergerakan motorik)

sebagaimana terbukti dengan adanya catalepsy

(termasuk waxy flexibility) atau stupor (gemetar).

Aktivitas motor yang berlebihan (yang tidak bertujuan

dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal).

Negativism yang ekstrim (tanpa motivasi yang jelas,

bersikap sangat menolak pada segala instruksi atau

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

mempertahankan postur yang kaku untuk menolak

dipindahkan) atau mutism (sama sekali diam).

Gerakan-gerakan yang khas dan tidak terkendali.

Echolalia (menirukan kata-kata orang lain) atau

Echopraxia (menirukan tingkah laku orang lain).

d. Skizofrenia tipe Undifferentiated

Sejenis skizofrenia dimana gejala-gejala yang muncul

sulit untuk digolongkan pada tipe skizofrenia tertentu.Kriteria

diagnostik untuk skizofrenia tipe undifferentiated :Sejenis

skizofrenia dimana symptom-symptom memenuhi kriteria A,

tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia tipe paranoid,

disorganized ataupun katatonik.

e. Skizofrenia tipe Residual

Diagnosa skizofrenia tipe residual diberikan bilamana

pernah ada paling tidak satu kalau episode skizofrenia, tetapi

gambaran klinis saat ini tanpa symptom yang

menonjol.Terdapat bukti bahwa gangguan masih ada

sebagaimana ditandai oleh adanya negative symptom atau

positif symptom yang lebih halus.Kriteria diagnostik untuk

skizofrenia tipe residual yaitu sejenis skizofrenia dimana

kriteria-kriteria berikut ini terpenuhi :

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Tidak ada yang menonjol dalam hal delusi, halusinasi,

pembicaraan kacau, tingkah laku kacau atau tingkah laku

katatonik.

Terdapat bukti keberlanjutan gangguan ini, sebagaimana

ditandai oleh adanya symptom-symptom negative atau

dua atau lebih symptom yang terdaftar di kriteria A untuk

skizofrenia, dalam bentuk yang lebih ringan.

2.1.4 Kriteria diagnostik skizofrenia menurut DSM-IV TR

Paling tidak, terdapat enam kriteria diagnostic skizofrenia

menurutDiagnostic and Statistical Manual of mental

disorder(DSM-IV TR) sebagai berikut :

a. Symptom-Symptom khas

Dua atau lebih dari yang berikut ini, masing-masing

muncul cukup jelas selama jangka waktu satu bulan (atau

kurang, bila ditangani dengan baik) :

Delusi

Halusinasi

Pembicaraan kacau

Tingkah laku kacau atau katatonik

Symptom-symptom negatif

b. Disfungsi sosial / okupasional

c. Durasi

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Symptom-symptom gangguan ini tetap ada untuk paling

sedikit 6 bulan.Periode 6 bulan ini paling tidak mencakup

paling tidak 1 bulan di mana symptom-symptom muncul.

d. Tidak termasuk gangguan schizoaffective atau gangguan

mood.

e. Tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi

medis.

f. Hubungan dengan Pervasive Developmental Disorder. Bila

ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan PDD lainnya,

diagnosis tambahan skizofrenia hanya dibuat bila ada

halusinasi atau delusi yang menonjol, selama paling tidak 1

bulan.

2.2 Frekuensi Kekambuhan Skizofrenia

2.2.1 Definisi Kekambuhan Skizofrenia

Kekambuhan merupakan keadaan klien dimana muncul

gejala yang sama seperti sebelumnya dan mengakibatkan klien

harus dirawat kembali (Andri, 2008). Keadaan sekitar atau

lingkungan yang penuh stres dapat memicu pada orang-orang

yang mudah terkena depresi, dimana dapat ditemukan bahwa

orang-orang yang mengalami kekambuhan lebih besar

kemungkinannya daripada orang-orang yang tidak mengalami

kejadian-kejadian buruk dalam kehidupan mereka.

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Ada beberapa hal yang bisa memicu kekambuhan

skizofrenia, antara lain tidak minum obat dan tidak kontrol ke

dokter secara teratur, menghentikan sendiri obat tanpa

persetujuan dari dokter, kurangnya dukungan dari keluarga dan

masyarakat, serta adanya masalah kehidupan yang berat yang

membuat stress, (Akbar, 2008).

Kejadian kekambuhan klien skizofrenia tinggi bila klien

dalam satu tahun kambuh lebih dari atau sama dengan 2 kali,

sedang bila kurang dalam satu tahun kambuh satu kali, dan

rendah bila dalam satu tahun tidak pernah kambuh (Nurdiana,

2007).

2.2.2 Gejala-gejala skizofrenia

Secara general gejala serangan skizofrenia dibagi

menjadi 2 (dua), yaitu gejala positif dan negatif (maramis, 2005)

yaitu:

a. Gejala positif

Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat

dan otak tidak mampu menginterpretasikan dan merespons

pesan atau rangsangan yang datang.Klien skizofrenia

mungkin mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang

sebenarnya tidak ada, atau mengalami suatu sensasi yang

tidak biasa pada tubuhnya.Auditory hallucinations, gejala

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

yang biasanya timbul, yaitu klien merasakan ada suara dari

dalam dirinya.Kadang suara itu dirasakan menyejukkan hati,

memberi kedamaian, tapi kadang suara itu menyuruhnya

melakukan sesuatu yang sangat berbahaya, seperti bunuh

diri.

Penyesatan pikiran (delusi) adalah kepercayaan yang

kuat dalam menginterpretasikan sesuatu yang kadang

berlawanan dengan kenyataan. Misalnya, para penderita

skizofrenia, lampu traffic di jalan raya yang berwarna

merah,kuning, hijau, dianggap sebagai suatu isyarat dari luar

angkasa. Beberapa penderita skizofrenia berubah menjadi

paranoid, mereka selalu merasa sedang di amat-amati,

diintai, atau hendak diserang.

Kegagalan berpikir mengarah kepada masalah

dimana klien skizofrenia tidak mampu memproses dan

mengatur pikirannya.Kebanyakan klien tidak mampu

memahami hubungan antara kenyataan dan logika.Karena

klien skizofrenia tidak mampu mengatur pikirannya membuat

mereka berbicara secara serampangan dan tidak bisa

ditangkap secara logika.Ketidakmampuan dalam berpikir

mengakibatkan ketidakmampuan mengendalikan emosi dan

perasaan.Hasilnya, kadang penderita skizofrenia tertawa

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

atau berbicara sendiri dengan keras tanpa mempedulikan

sekelilingnya.

Semua itu membuat penderita skizofrenia tidak bisa

memahami siapa dirinya, tidak berpakaian, dan tidak bisa

mengerti apa itu manusia, juga tidak bisa mengerti kapan dia

lahir, dimana dia berada, dan sebagainya.

b. Gejala Negatif

Klien skizofrenia kehilangan motivasi dan apatis

berarti kehilangan energy dan minat dalam hidup yang

membuat klien menjadi orang yang malas. Karena

klienskizofrenia hanya memilki energi yang sedikit, mereka

tidak bisa melakukan hal-hal yang lain selain tidur dan

makan. Perasaan yang tumpul membuat emosi klien

skizofrenia menjadi datar.Klien skizofrenia tidak memilki

ekspresi baik dari raut muka maupun gerakan tangannya,

seakan-akan da tidak memiliki emosi apapun. Mereka

mungkin bisa menerima pemberian dan perhatian orang lain,

tetapi tidak bisa mengekspresikan perasaan mereka.

Depresi yang tidak mengenal perasaan ingin ditolong

dan berharap, selalu menjadi bagian dari hidup klien

skizofrenia, mereka tidak merasa memiliki perilaku yang

menyimpang, tidak bisa membina hubungan relasi dengan

orang lain, dan tidak mengenal cinta.Perasaan depresi

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

adalah sesuatu yang sangat menyakitkan, disamping itu,

perubahan otak secara biologis juga memberi andil dalam

depresi. Depresi yang berkelanjutan akan membuat klien

skizofrenia menarik diri dari lingkungannya. Mereka selalu

merasa aman bila sendirian. Dalam beberapa kasus,

skizofrenia menyerang manusia usia muda antara 15 sampai

30 tahun, tetapi serangan kebanyakan terjadi pada usia 40

tahun ke atas. Skizofrenia bisa menyerang siapa saja tanpa

mengenal jenis kelamin, ras, maupun tingkat sosial

ekonomi.Diperkirakan penderita penderita skizofrenia

sebanyak 1% dari jumlah manusia yang ada di bumi.

2.2.3 Faktor-faktor yang memicu kekambuhan skizofrenia

Sullinger (dalam Keliat, 1996) mengidentifikasi 4 faktor

penyebab klien kambuh dan perlu dirawat di Rumah Sakit Jiwa,

yaitu :

a. Klien

Secara umum bahwa klien yang minum obat secara

tidak teratur mempunyai kecenderungan untuk kambuh. Hasil

penelitian menunjukkan 25% sampai 50% klien yang pulang

dari rumah sakit jiwa tidak memakan obat secara teratur

(Appleton, dalam Keliat 1996). Klien kronis, khususnya

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

skizofrenia sukar mengikuti aturan minum obat karena

adanya gangguan realitas dan ketidakmampuan mengambil

keputusan.Di rumah sakit perawat bertanggung jawab dalam

pemberian atau pemantauan pemberian obat, di rumah tugas

perawat digantikan oleh keluarga.

b. Dokter (pemberi resep)

Minum obat yang teratur dapat mengurangi

kekambuhan, namun pemakaian obat neuroleptik yang lama

dapat menibulkan efek samping yang dapat menggangu

hubungan sosial seperti gerakan yang tidak

terkontrol.Pemberian resep diharapkan tetap waspada

mengidentifikasi dosis terapeutik yang dapat mencegah

kekambuhan dan efek samping.

c. Penanggung jawab klien (case manager)

Setelah klien pulang ke rumah maka penanggung

jawab kasus mempunyai kesempatan yang lebih banyak

untuk bertemu dengan klien, sehingga dapat mengidentifikasi

gejala dini dan segera mengambil tindakan.

d. Keluarga

Ekspresi emosi yang tinggi dari keluarga diperkirakan

menyebabkan kekambuhan yang tinggi pada klien. Hal lain

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

adalah klien mudah dipengaruhi oleh stress yang

menyenangkan maupun yang menyedihkan.

Keluarga mempunyai tanggung jawab yang penting

dalam proses perawatan di rumah sakit jiwa, persiapan

pulang dan perawatan di rumah agar adaptasi klien berjalan

dengan baik. Kualitas dan efektifitas perilaku keluarga akan

membantu proses pemulihan kesehatan klien sehingga

status klien meningkat. Beberapa peneliti menunjukkan

bahwa salah satu faktor penyebab kambuh gangguan jiwa

adalah perilaku keluarga yang tidak tahu cara menangani

klien Skizofrenia di rumah (Sullinger, dalam Keliat, 1996).

2.3 Dukungan Keluarga

2.3.1 Pengertian Keluarga

Keluarga adalah suatu sistem yang berisi sejumlah relasi

yang berfungsi secara unik (Scharff, 1991; Bowen dalam

Papero, 1990). Menurut Departemen Kesehatan (1988),

keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan

tinggal di satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan.

Definisi tentang keluarga tersebut menegaskan bahwa hakikat

dari keluarga adalah relasi yang terjalin antar individu-individu,

yang merupakan komponen-komponennya.

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung

karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka hidup

dalam suatu rumah tangga, melakukan interaksi satu sama lain

menurut perannya masing-masing serta menciptakan dan

mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978

dalam Sudiharto, 2007).

Menurut Friedman (1998), keluarga merupakan satu atau

lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling

membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional

serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.

2.3.2 Tipe Keluarga

a. Keluarga Inti (nuclear family) terdiri dari suami, istri, dan

anak-anak, baik karena kelahiran maupun adopsi.

b. Keluarga Besar (extended family) terdiri dari keluarga inti

ditambah keluarga yang lain (hubungan darah) misalnya

kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga

modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak,

serta keluarga pasangan sejenis.

c. Keluarga berantai (social family) keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali.

d. Keluarga asal (family of origin) merupakan suatu unit

keluarga tempat asal seseorang dilahirkan.

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

e. Keluarga komposit (composite family) adalah keluarga dari

perkawinan poligami dan hidup bersama.

f. Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan menurut

ikatan perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh

perkawinan. Sedangkan, keluarga nontradisional tidak diikat

oleh perkawinan (Sudiharto, 2007).

2.3.3 Struktur keluarga

Struktur keluarga ada bermacam-macam, diantaranya adalah :

a. Patrineal. Patrineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari

anak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana

hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

b. Matrineal. Matrineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari

anak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana

hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

c. Patrilokal. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal

bersama keluarga sedarah suami.

d. Matrilokal. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang

tinggal bersama keluarga sedarah istri.

e. Keluarga Kawin. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri

sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak

saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya

hubungan dengan suami atau istri (Setiadi, 2006).

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

2.3.4 Fungsi keluarga

Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik,

pribadi dan sosial yang berbeda. Menurut Friedman (1998)

bahwa keluarga memiliki 5 fungsi dasar, yaitu :

a. Fungsi Afektif

Merupakan fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan

segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga

berhubungan dengna orang lain.

b. Fungsi Sosialisasi

Merupakan fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak

untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah

untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi Reproduksi

Merupakan fungsi untuk mempertahankan generasi dan

menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

Merupakan fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga

secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan

kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga

e. Fungsi Perawatan

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Merupakan fungsi untuk mempertahankan keadaan

kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas

yang tinggi (Setiadi, 2009).

2.3.5 Peran keluarga

Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah

sebagai berikut:

a. Peran Ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak,

berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan

pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai

anggota kelompok sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya.

b. Peran Ibu : sebagi istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu

mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai

pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan

sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta

sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Di samping

itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan

dalam keluarganya.

c. Peran Anak : anak-anaknya melaksanakan peranan psiko

sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,

mental, sosial dan spiritual. (Effendi, 1998).

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

2.3.6 Definisi Dukungan Keluarga

Menurut Firedman (1998) dukungan keluarga adalah

sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita

yang sakit.Keluarga juga berfungsi sebagai sistem pendukung

bagi anggotanya dan anggota keluarga memandang bahwa

orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan

pertolongan jika di perlukan.

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung

karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka hidup

dalam suatu rumah tangga, melakukan interaksi satu sama lain

menurut perannya masing-masing serta menciptakan dan

mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978

dalam Sudiharto, 2007).

2.3.7 Bentuk-bentuk dukungan keluarga :

Menurut Cohen dan Mc Kay, (1984) dalam Niven, (2000)

bahwa komponen-komponen dukungan keluarga adalah sebagai

berikut :

a. Dukungan Emosional

Dukungan emosional memberikan klien perasaan

nyaman, merasa dicintai meskipun saat mengalami suatu

masalah, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa

percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

merasa berharga.Dukungan emosional ini keluarga

menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat

kepada klien yang dirawat di rumah atau rumah sakit jiwa.

Dukungan bersifat emosional atau menjaga keadaan

emosi atau ekspresi yang termasuk dukungan emosional ini

adalah ekspresi dari empati, kepedulian, dan perhatian

kepada individu.Memberikan individu perasaan yang

nyaman, jaminan rasa memiliki, dan merasa dicintai saat

mengalami masalah, bantuan dalam bentuk semangat,

kehangatan personal, cinta, dan emosi. Jika stres

mengurangi perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan

dicintai maka dukungan dapat menggantikannya sehingga

akan dapat menguatkan kembali perasaan dicintai tersebut.

Apabila dibiarkan terus menerus dan tidak terkontrol maka

akan berakibat hilangnya harga diri.

b. Dukungan Informasi

Dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan

tanggung jawab bersama, termasuk didalamnya memberikan

solusi dari masalah yang dihadapi klien di rumah atau rumah

sakit jiwa, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau

umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang.

Keluarga dapat menyediakan informasi dengan

menyarankan tempat, dokter, dan terapi yang baik bagi

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan

stressor.Pada dukungan informasi keluarga sebagai

penghimpun informasi dan pemberi informasi.

c. Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan

jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial dengan

menyediakan dana untuk biaya pengobatan, dan material

berupa bantuan nyata (Instrumental Support/ Material

Support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan

membantu memecahkan masalah kritis, termasuk

didalamnya bantuan langsung seperti saat seseorang

membantu pekerjaan sehari-hari, menyediakan informasi dan

fasilitas, menjaga dan merawat saat sakit serta dapat

membantu menyelesaikan masalah.

Pada dukungan nyata, keluarga sebagai sumber

untuk mencapai tujuan praktis. Meskipun sebenarnya, setiap

orang dengan sumber-sumber yang tercukupi dapat memberi

dukungan dalam bentuk uang atau perhatian yang bertujuan

untuk proses pengobatan. Akan tetapi, dukungan nyata akan

lebih efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat.

Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan

ketidakadekuatan dan perasaan berhutang, malah akan

menambah stress individu.

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

d. Dukungan penghargaan

Dukungan penghargaan merupakan dukungan

berupa dorongan dan motivasi yang diberikan keluarga

kepada klien.Dukungan ini merupakan dukungan yang terjadi

bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap

individu.Klienmempunyai seseorang yang dapat diajak bicara

tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi

penghargaan positif keluarga kepada klien, penyemangat,

persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan klien.

Dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan

strategi koping klien dengan strategi-strategi alternatif

berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek

positif. Dalam dukungan penghargaan, kelompok dukungan

dapat mempengaruhi persepsi klienakan ancaman.

Dukungan keluarga dapat membantu klien mengatasi

masalah dan mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai

ancaman kecil dan keluarga bertindak sebagai pembimbing

dengan memberikan umpan balik dan mampu membangun

harga diri klien.

2.4 Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kekambuhan klien

Skizofrenia di RSJD Dr. Amino Gondohutomo – Semarang.

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Dukungan keluarga diungkap dengan menggunakan skala yang

terdiri dari 4 (empat) bentuk dukungan keluarga yaitu: dukungan

emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental dan dukungan

penghargaan.

Dukungan emosional dapat berupa dukungan yang

memberikan klien rasa nyaman, merasa dicintai, memberikan dukungan

dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian, sehingga

klien merasa berharga dan diterima.

Dukungan Informasi, keluarga yang berperan dalam

menghimpun dan memberikan informasi kepada anggota keluarga yang

mengalami skizofrenia, memberikan informasi tempat, dokter dan terapi

yang baik bagi klien. Dukungan ini termasuk di dalamnya memberikan

pangarahan dan solusi terhadap masalah yang dialami penderita.

Dukungan Instrumental atau dukungan nyata, dapat berupa

bantuan pengobatan biaya perawatan penderita anggota keluarga yang

mengalami skizofrenia. Bentuk dukungan ini juga dapat berupa

perawatan saat penderita mengalami sakit jasmani.

Dukungan penghargaan, dukungan ini berupa dorongan dan

motivasi yang diberikan keluarga kepada klien. Dalam dukungan

penghargaan, kelompok dukungan dapat berupa memepengaruhi

persepsi akan ancaman. Dukungan keluarga dapat membantu klien

mengatasi masalah dan keluarga bertindak sebagai pembimbing klien

dalam menghadapi masalah klien.

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

Penderita skizofrenia pada umumnya kurang begitu

menggembirakan.Sekitar 25% klien dapat pulih dari episode awal dan

fungsinya dapat kembali pada tingkat premorbid (sebelum munculnya

gangguan tersebut). Sekitar 25% tidak akan pernah pulih dan perjalanan

penyakitnya cenderung memburuk. Sekitar 50% berada diantaranya

ditandai dengan kekambuhan periodik dan ketidakmampuan berfungsi

dengan efektif kecuali untuk waktu yang singkat, 50-80% klien

skizofrenia yang pernah dirawat di RS akan kambuh. (Harris dan

Craighead, Craighead, Kazdin & Mahoney, 1994 dalam Skizofrenia

2006)

Menurut Sullinger (1988 dalam Keliat, 1996) ada 4 faktor

penyebab klien kambuh dan perlu dirawat kembali di rumah sakit jiwa,

yaitu : Klien Skizofrenia, Dokter (pemberi resep), penanggung jawab

kilen (case manager), dan keluarga.

Klien Skizofrenia yang secara umum minum obat tidak teratur

mempunyai kecenderungan untuk kambuh. Hasil penelitian

menunjukkan 25% sampai 50% klien skizofrenia yang pulang dari

rumah sakit jiwa tidak memakan obat secara teratur (Appleton, dalam

Keliat 1996). Di Rumaha sakit tugas perawat adalah memberi

perawatan, obat, dan memantau pemberian obat, sedangkan di rumah

tugas perawat digantikan oleh keluarga.

Dokter (pemberi resep), klien yang meminum obat secara teratur

dapat mengurangi kekambuhan, tetapi pemakaian obat yang berlebihan

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

dapat menimbulkan efek samping, sehingga pemberi resep (dokter)

diharapkan memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi dalam pemberian

obat agar tidak menimbulkan efek samping yang berlebihan bagi klien

skizofrenia.

Penanggungjawab klien (case manajer), Setelah klien pulang ke

rumah, maka penanggung jawab kasus mempunyai kesempatan yang

lebih banyak untuk bertemu dengan klien, sehingga dapat

mengidentifikasi gejala dini klien dan segera mengambil tindakan.

Keluarga mempunyai tanggung jawab yang penting dalam

proses perawatan di rumah sakit jiwa, persiapan pulang dan perawatan

di rumah agar adaptasi klien berjalan dengan baik. Kualitas dan

efektifitas perilaku keluarga akan membantu proses pemulihan

kesehatan klien sehingga status klien meningkat.

2.5 Kerangka Konseptual

Variabel Independen Variabel Dependen

Bentuk Dukungan Keluarga

1. Dukungan Emosional

2. Dukungan Informasi

3. Dukungan Instrumental

4. Dukungan Penghargaan

FrekuensiKeka

mbuhan Klien

skizofrenia

Page 32: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Skizofrenia 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2743/3/T1... · 2.1.1 Defenisi Skizofrenia . ... yang cemas pada bayi dan . membuat

2.6 Hipotesa

H0 : Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan

klien skozofrenia di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo –

Semarang, Jawa Tengah.

H1 : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan klien

sikzofrenia di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo – Semarang,

Jawa Tengah.