bab ii tinjauan teori -...

31
7 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin (Prawiroharjo, 2007 p.89). Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan terdiri dari (Maulana, 2008 p.31): stres, dukungan keluarga, faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. b. Tanda dan Gejala Kehamilan 1) Tanda presumtif Menurut Wiknjosastro (2007, pp.125-126), tanda-tanda kehamilan antara lain: a) Amenorrhoea Gejala pertama kehamilan ialah haid tidak datang pada tanggal yang diharapkan. Bila seorang wanita memiliki siklus haid teratur dan mendadak berhenti, ada kemungkinan hamil. Tetapi meskipun demikian sebaiknya ditunggu selama 10 hari sebelum memeriksakan diri ke dokter. Karena sebelum masa itu sulit untuk memastikan adanya kehamilan. Haid yang terlambat pada wanita berusia 16-40 tahun, pada umumnya memang akibat adanya kehamilan. Tetapi kehamilan

Upload: trinhdien

Post on 03-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya

janin (Prawiroharjo, 2007 p.89). Faktor psikologis yang mempengaruhi

kehamilan terdiri dari (Maulana, 2008 p.31): stres, dukungan keluarga,

faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.

b. Tanda dan Gejala Kehamilan

1) Tanda presumtif

Menurut Wiknjosastro (2007, pp.125-126), tanda-tanda

kehamilan antara lain:

a) Amenorrhoea

Gejala pertama kehamilan ialah haid tidak datang pada

tanggal yang diharapkan. Bila seorang wanita memiliki siklus haid

teratur dan mendadak berhenti, ada kemungkinan hamil. Tetapi

meskipun demikian sebaiknya ditunggu selama 10 hari sebelum

memeriksakan diri ke dokter. Karena sebelum masa itu sulit untuk

memastikan adanya kehamilan.

Haid yang terlambat pada wanita berusia 16-40 tahun, pada

umumnya memang akibat adanya kehamilan. Tetapi kehamilan

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

8

bukanlah satu-satunya penyebab keterlambatan haid. Haid dapat

tertunda oleh tekanan emosi, beberapa penyakit tertentu, dan juga

akibat makan obat-obat tertentu. Selain kehamilan, penurunan berat

badan dan tekanan emosi juga sering menjadi penyebab

keterlambatan haid pada wanita yang semula mempunyai siklus

normal.

b) Perubahan pada payudara

Banyak wanita merasakan payudara memadat ketika

menjelang haid. Bila terjadi kehamilan, gejala pemadatan

bersifat menetap dan semakin bertambah. Payudara menjadi

lebih padat, kencang dan lebih lembut, juga dapat disertai rasa

berdenyut dan kesemutan pada putting susu.

Perubahan diatas disebabkan oleh tekanan kelamin

wanita, estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh uri

(plasenta). Hormon-hormon ini menyebabkan saluran dan

kantong kelenjar susu membesar, dan tertimbun lemak di daerah

payudara. Rasa kesemutan dan berdenyut disebabkan oleh

bertambahnya aliran darah yang mengaliri payudara.

c) Mual dan muntah ( Emesis Gravidarum )

Kira-kira separuh dari wanita yang mengandung

mengalami mual dan muntah, dengan tingkat yang berbeda-

beda, biasanya cukup ringan dan terjadi dipagi hari.

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi juga disebabkan oleh

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

9

peningkatan kadar hormon kelamin yang diproduksi selama

hamil. Sesudah 12 minggu gejala-gejala itu biasanya

menghilang, karena tubuh sudah menyesuaikan diri.

d) Sering kencing

Sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-

bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai

membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang

oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.

Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk

ke ruang panggul dan menekan kembali rongga panggul.

e) Obstipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh

pengaruh hormon steroid.

f) Pigmentasi kulit

Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi,

hidung, dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang

berlebihan, dikenal sebagai cloasma gravidarum. Areola

mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit

pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam.

Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih

hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh

hormon kortiko-steroid plasenta yang merangsang melanofor

dan kulit.

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

10

g) Varises

Dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah

genetalia ekstena, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada

multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan

yang terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-

kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan

muda.

2) Tanda-tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan

konsistensi rahim

c) Tanda hegar

d) Tanda Chadwick

e) Tanda Piscaseck

f) Kontraksi kecil uterus bila dirangsang

g) Teraba Ballotement Reaksi kehamilan positif

3) Tanda Pasti kehamilan (tanda positif)

a) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba, juga

bagian-bagian janin.

b) Denyut jantung janin

(1) Didengar dengan stetoskop

(2) Monoral dicatat dan dengar dengan alat dopler

(3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

11

(4) Dilihat pada ultrasonografi

c) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen

c. Perubahan Selama Kehamilan

Proses Kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai satu

kesatuan dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi, pemeliharaan

kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong

kelahiran bayi, dan persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi.

Kehamilan dibagi dalam 3 trimester (Wiknjosastro, 2007 pp.125-126):

1) Perubahan Perubahan Psikologis dalam Kehamilan

a) Trimester Pertama (konsepsi sampai 12 minggu)

Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari

tanda-tanda untuk lebih mayakinkan bahwa dirinya memang hamil.

Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya akan selalu diperhatikan

dengan seksama.

Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa

dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggan atas

kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan

keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan

menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah

mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang

mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut

mencederai bayinya.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

12

b) Trimester Kedua (12 minggu sampai 28 minggu).

Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat.

Tubuh ibu sudah terbiasa dengan keadaan hormone yang lebih

tinggi dan merasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang.

Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai

beban. Ibu sudah mulai menerima kehamilannya dan mulai dapat

menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada

trimester ini pula ibu mulai merasakan gerakan bayinya, dan ibu

mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar

dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa

kecemasan dan rasa yang tidak nyaman seperti yang dirasakan pada

trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

c) Trimester Ketiga (28 minggu sampai 40 minggu).

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan

waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut

merupakan 2 hal yang meningatkan ibu akan bayinya. Kadang-

kadang ibu merasa khawatir kalau bayinya akan lahir sewaktu-

waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan

timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu sering

kali takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada

trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

13

jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah

dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama

hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan

dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

d. Keluhan yang terjadi pada ibu hamil (Hidayati, 2009 pp.49-52).

1) Sakit kepala

2) Rasa mual dan muntah (Morning Sickness)

3) Produksi air liur yang berlebihan (Ptyalism)

4) Mengidam

5) Keringat bertambah

6) Kelelahan

7) Hidung tersumbat / berdarah

8) Gatal-gatal

9) Frekuensi kemih meningkat (Nokturia)

10) Diare

2. Preeklampsia

a. Pengertian Preeklampsia.

Preeklampisa adalah penyakit dengan tanda-tanda hipetensi,

edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini

umumnya terjadi dalam triwulan. Ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi

sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Prawirohardjo, 2002 pp.M

38).

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

14

Preeklamsia adalah kumpulan gejala penyakit yang terdiri dari

trias HPE atau disebut dengan hipertensi, proteinuria dan edema

(Prawirohardjo, 2002 pp.282). Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi

disertai proteinuria atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau

segera setelah persalinan (Nuha Litera Offset, 2009 p 58).

b. Etiologi

Penyebab pre-eklampsi sampai sekarang belum diketahui. Telah

banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-musabab penyakit

tersebut, tetapi tidak ada yang memberi jawaban yang memuaskan. Ada

teori yang menyebutkan tentang penyebab pre-eklamsia yaitu iskemia

plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan semua hal

yang berkaitan dengan penyakit itu ( Prawirohardjo, 2007, pp.282-283).

c. Gejala-gejala pre-eklampsia

Pre-eklamsia digolongkan preeklampsia ringan dan pre-eklamsia

berat dan gejala serta tanda sebagai berikut (Prawirohardjo, 2002 p.288):

1. Pre-eklamsia ringan.

a. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mm Hg dengan

interval pemeriksaan 6 Jam.

b. Tekanan darah diastole 90 atau kenaikan 15 mm Hg dengan

interval periksaan jam.

c. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam satu minggu.

d. Proteinuria (protein dalam urin) 0,3 gr setelah kehamilan 20

minggu dimana partikel protein yang padat ditemukan dalam urin

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

15

sesudah urin dididihkan,sebagai akibat dari kerusakan yang

sebenarnya pada ginjal, proteinuria merupakan tanda bahwa

peristiwa preeklamsia tersebut serius.

e. Edema : pada wajah, tangan (menggunakan cincin yang terlalu

ketat).

2. Pre-eklamsia berat

Sakit kepala, pandangan kabur, tidak dapat melihat cahaya

yang terang, Kelelahan, mual/muntah, Sedikit buang air kecil (BAK),

Sakit di perut bagian kanan atas, napas pendek dan cenderung mudah

cedera.

d. Patofisiologi

Menurut prawirohardjo (2007, p.285). perubahan pokok yang

didapatkan pada pre-eklamsia adalah spasmus pembuluh darah disertai

dengan retensi garam dan air. spasmus yang hebat terjadi pada arteri

glomerolus,kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan

penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstitial belum

diketahui sebabnya, telah diketahui bahwa pada pre-eklamsia dijumpai

kadar aldosteron yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi dari

pada kehamilan yang normal. Aldosteron penting untuk mempertahankan

volume plasma dan mengatur retensi air dan natrium.pada pre-eklamsia,

permiabelitas pembuluh darah terhadap protein meningkat. Selain itu,

perubahan fisiologi juga terjadi pada (Prawirohardjo, 2007 p.285) :

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

16

1) Plasenta dan uterus

Menurunnya darah keplasenta mengakibatkan gangguan fungsi

plasenta, kenaikan tonus uterus dan kepekaan terhadap perangsangan

sering didapat kan pada pre-eklamsia dan eklamsia sehingga mudah

terjadi partus prematurus.

2) Ginjal

Perubahan pada ginjal disebabkan aliran darah pada ginjal menurun,

sehingga menyebabkan filtrasi glomeurus mengurang. Kelainan pada

ginjal yang penting ialah dalam hubungan dengan proteinuria dan

mungkin sekali juga dengan retensi garam dan air.

3) Retina

Tampak edema retina, spasmus setempat/menyeluruh pada

satu/beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan/eksudat.

4) Paru-paru

Terjadi edema paru-paru yang disebabkan oleh dekompensasio kordis

kiri.

5) Metabolisme air dan elektrolit

Terjadi hemokonsentrasi yang menyertai pre-eklamsia.terjadi

pergeseran cairan dari ruang intra vaskuler ke ruang interstisial yang

diikuti oleh kenaikan hematokrit, peningkatan protein serum, dan

sering bertambahnya edema, menyebabkan volume darah berkurang,

fiskositet darah meningkat, waktu peredaran darah tepi lebih lama.

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

17

jumlah air dan natrium dalam badan lebih banyak pada penderita pre-

eklamsia.

e. Diagnosis

Pada umumnya diagnosis pre-eklampsia didasarkan atas adanya 2

dari trias tanda utama yaitu hipertensi, edema dan proteinuria. Hal ini

berguna untuk kepentingan statistik, akan tetapi dapat merugikan

penderita karena tiap tanda dapat merupakan bahaya kematian. Adanya

sesuatu tanda harus menimbulkan kewaspadaan, apalagi oleh karena

cepat tidaknya penyakit meningkat tidak dapat diramalkan, dan bila

eklampsia terjadi, maka prognosis bagi ibu maupun janin menjadi jauh

lebih buruk. Tiap kasus pre-eklampsia oleh sebab itu harus ditangani

dengan sungguh-sungguh diagnosis deferensial antara preeklamsia

dengan hipertensi menahun atau penyakit ginjal tidak jarang

menimbulkan kesukaran.pada hipertesi menahun adanya tekanan darah

yang meninggi sebelum hamil dan kehamilan muda (Prawirohardjo, 2002

p. 288).

f. Klasifikasi Pre-eklampsia

Pre-eklampsia digolongkan dalam pre-eklampsia ringan dan pre-

eklampsia berat dengan gejala dan tanda (Prawirohardjo, 2007 pp.211-

213), sebagai berikut:

1) Pre-eklampsia ringan

a) Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval

pemeriksaan 6 jam.

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

18

b) Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval

pemeriksaan 6 jam.

c) Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu.

d) Edema umum, kaki, jari tangan dan muka.

e) Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif 1 sampai 2

pada urin kateter atau urin aliran pertengahan.

2) Pre-eklampsia berat

Diagnosa PEB ditegakkan apabila pada kehamilan >20 minggu

didapatkan satu/lebih gejala/tanda di bawah ini:

a) Tekanan darah 160/110 mmHg Ibu hamil dalam keadaan relaksasi

(pengukuran tekanan darah minimal setelah istirahat 10 menit).

b) Ibu hamil tidak dalam keadaan his.

c) Oigouria, urin kurang dari 500 cc/24 jam.

d) Poteinuria 5 gr/liter atau lebih atau 4+ pada pemeriksaan secara

kuantitatif.

e) Terdapat edema paru dan sianosis.

f) Gangguan visus dan serebral.

g) Keluhan subjektif Nyeri epigastrium.

h) Gangguan penglihatan Nyeri kepala.

i) Gangguan pertumbuhan janin intrauteri.

j) Pemeriksaan trombosit.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

19

g. Pencegahan kejadian Pre-eklampsia

Pre-eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang

berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan

atau diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka

kesakitan dan kematian. Untuk mencegah kejadian pre eklampsia ringan

dapat dilakukan nasehat tentang dan berkaitan dengan (Prawirohardjo,

2007 pp. 211-213):

1) Diet-makanan

Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah

lemak. Kurangi garam apabila berat badan bertambah atau edema.

Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna. Untuk

meningkatkan jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap

hari.

2) Cukup istirahat

Istirahat yang cukup pada saat hamil semakin tua dalam arti bekerja

seperlunya disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau

berbaring kearah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta tidak

mengalami gangguan.

3) Pengawasan antenatal

Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera

datang ke tempat pemeriksaan. Keadaan yang memerlukan perhatian:

a) Uji kemungkinan Pre eklampsia:

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

20

(1) Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya.

(2) Pemeriksaan tinggi fundus uteri

(3) Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema.

(4) Pemeriksaan protein dalam urin.

(5) Kalau mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati,

gambaran darah umum dan pemeriksaan retina mata.

b) Penilaian kondisi janin dalam rahim.

(1) Pemantauan tinggi fundus uteri.

(2) Pemeriksaan janin: gerakan janin dalam rahim, denyut jantung

janin, pemantauan air ketuban.

h. Penatalaksanaan

Untuk penatalaksanaan pre-eklamsia tergantung dengan pre-

eklamsia ringan dan pre-eklamsia berat sebagai berikut:

1) Pre-eklamsia ringan ada 2 cara yaitu:

a) Dengan rawat jalan dilakukan dengan banyak tirah baring, diet

cukup protein rendah karbohidrat lemak dan garam, sedative ringan

yaitu diberikan tablet phenobarbital 3x30 mg/deazepam 3x2 mg per

oral selama 7 hari, roborantia, kunjungan ulang setiap 1 minggu

sekali, pemeriksaan laboratorium.

b) preeklamsia ringan dengan rawat inap, setelah 2 minggu

pengobatan rawat jalan tidak menunjukan adanya perbaikan dari

gejala preeklamsia meliputi kenaikan berat badan ibu naik 1

kg/lebih per minggu selama 2 minggu berturut-turut (2 minggu).

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

21

2) Pre-eklampsia berat

Dilihat dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala

preeklamsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi:

a) perawatan aktif yaitu kehamilannya harus segera diakhiri dimana

ada beberapa indikasi:

(1) Dari ibu antara lain usia kehamilan 37 minggu atau lebih,

adanya tanda dan gejala impending eklamsia, kegagalan

konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan medikasi terjadi

kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam setelah perawatan

medisinal.

(2) Dari janin antara lain adanya tanda IUGR, hasil fetal assesment

jelek (NST&USG).

b) perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan

ditambah pengobatan medisinal dengan indikasi bila kehamilan

preaterm kurang 37 minggu tanpa disertai tanda inpending

eklamsia dengan keadaan janin baik.

(1) MgSO4 tidak diberikan intravenous cukup hanya intramuskuler

dimana 4 gram pada bokong kiri dan 4 gram pada bokong

kanan.

(2) Pengobatan obstetri selama perawatan konservatif yaitu dengan

observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif hanya disini

tidak dilakukan terminasi/pengakiran kehamilan, MgSO4

dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda preeklamsia ringan

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

22

selambat-lambatnya 24 jam, bila setelah 24 jam tidak ada

perubahan maka pengobatan medisial dianggap gagal dan harus

terminasi, bila sebelum 24 jam hendak dilakukan tindakan maka

diberi lebih dahuluMgSO4 20% 2 gram intravenios (Nuha Litera

Offset, 2009 pp. 58-66).

3. Perilaku

a. Pengertian

Perilaku adalah suatu kegiatan atau suatu aktifitas makhluk

hidup yang bersangkutan. Untuk kerangka analisis dapat dikatakan

bahwa perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang

dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak

luar (Notoatmodjo, 2003 p.114).

b. Macam-macam perilaku

Menurut Notoatmodjo (2003 p.115) di lihat dari bentuk respon terhadap

stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Perilaku tertutup (cover behavior)

Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada

perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran dan sikap yang terjadi

pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum di amati

secara jelas oleh orang lain.

2) Perilaku terbuka (over behavior)

Respon seorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus terhadap stimulus tersebut sudah

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

23

jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat

di amati oleh orang lain.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Green (dalam Notoatmodjo, 2003 pp.164-165) mencoba

menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan

seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor

perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior

causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari

3 faktor, yaitu:

1) Faktor predisposisi (predisposing factor) yang terwujud dalam

pendidikan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai

dan sebagainya.

2) Faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas

atau sarana-sarana kesehatan, misalnya pukesmas, obat-obatan, alat-

alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya.

3) Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap

dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, yang

merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Pada penelitian ini peneliti hanya akan meneliti dua faktor

yang diduga mempengaruhi terjadinya pre-eklamsia pada ibu hamil.

Untuk itu dari bab ini peneliti akan menguraikan teori mengenai

tingkat pendidikan, pengetahuan dan pre-eklamsia.

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

24

4. Pendidikan

a. Pengertian

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam

pendidikan itu berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,

perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa. Manusia

adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-

nilai hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain.

Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang individu, kelompok, atau

masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar. (Notoatmodjo, 2007, p.

108).

Suryo (2001, p.46) mengatakan bahwa pendidikan pada

dirinya adalah penanaman pengetahuan serta pengembangan mental

maupun ketrampilan yang berlangsung dalam jangkauan waktu tertentu,

sejak mulai pelaksanaannya, sebaiknya juga diawali dari analisis

kebutuhan sampai dengan studi penerapan pendidikan tersebut di

tempat diharapkannya peserta didik dapat bekerja, dan tidak berhenti

sampai pada evaluasi hasil pendidikan saja.

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual agama, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

25

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

b. Manfaat/ fungsi Pendidikan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman, dan bertakwa, kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serat bertanggung jawab (UU No.23 tahun 2003).

Menurut Fuad Ichsan (2001, p. 11) fungsi pendidikan terbagi

menjadi dua yaitu:

1) Fungsi pendidikan secara mikro (sempit) ialah membantu (secara

sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.

2) Fungsi pendidikan secara makro (luas) ialah sebagai alat:

a) Pengembangan pribadi

b) Pengembangan warga negara

c) Pengembangan kebudayaan

d) Pengembangan bangsa

c. Tujuan Pendidikan

Menurut Notoadmodjo (2007, p.127) tujuan pendidikan diantaranya :

1) Mengubah pengetahuan/ pengertian, pendapat, dan konsep-konsep

2) Mengubah sikap dan persepsi

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

26

3) Menanamkan tingkah laku/ kebiasaan yang baru.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pendidikan

Menurut Notoadmodjo (2007, p.109) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pendidikan, diantara lain :

1) Masukan (Input)

Menyangkut sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu,

kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan

berbagai latar belakangnya.

2) Proses (Process)

Mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan

(perilaku) pada subjek belajar tersebut. Dalam proses ini terjadi

pengaruh timbal balik antara berbagai faktor, antara lain : subjek

belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator), metode, dan teknik

belajar, alat bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.

3) Keluaran (OutPut)

Hasil belajar itu sendiri, yaitu beberapa kemampuan atau

perubahan perilaku dari subjek belajar.

e. Jenis pendidikan

Jenis pendidikan adalah suatu pendidikan yang dikelompokkan

sesuai dengan sifat dan tujuannya. jenis pendidikan dalam sistem

pendidikan nasional terdiri dari pendidikan sekolah dan pendidikan luar

sekolah.

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

27

1) Pendidikan sekolah

Jenis pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang berjenjang,

berstuktur dan berkesinambungan sampai dengan pendidikan tinggi.

jenis pendidikan sekolah mencakup pendidikan umum, kejuruan,

kedinasan, keagamaan dan angkatan bersenjata republik indonesia.

2) Pendidikan luar sekolah

Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak selalu

terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan tetapi dapat

berkesinambungan.pendidikan luar sekolah menyediakan program

pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan peserta

didik dalam bidang sosial, keagamaan, budaya, keterampilan, dan

keahlian (Ihsan, 2001 pp.20-22).

f. Jenjang pendidikan

Di dalam UU No. 20 th 2003 menyebutkan jenjang

pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan

kemampuan yang akan dikembangkan. Pendidikan di indonesia

mengenal empat jenjang pendidikan, yaitu pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang jenjang pendidikan adalah

sebagai berikut :

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

28

1) Pendidikan anak usia dini

Pendidikan anak usia dini adalah (PAUD) adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia

6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

lebih lanjut (UU No. 20 tahun 2003 ).

2) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar yaitu jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar

(SD), dan madrasah ibtida’iyyah (MI), atau bentuk lain yang

sederajat, serta sekolah menengah pertama (SMP), dan madrasah

tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat (UU No.20 tahun

2003).

3) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah yaitu lanjutan pendidikan dasar yang terdiri

dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah

kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas

(SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK),

dan madrasah aliyah keagamaan (MAK) atau bentuk lain yang

sederajat.

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

29

4) Pendidikan tinggi

merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister dan

doktor yang diselenggarakanoleh pendidikan tinggi.pendidikan

tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut

atau universitas.

Pendidikan juga dapat dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu

pendidikan rendah meliputi tamat SLTP kebawah dan pendidikan

tinggi meliputi SLTA keatas (Rikesdas, 2007).

Di dalam teori perilaku Green dalam Notoatmodjo (2003,

pp.164-165), faktor tingkat pendidikan pelaksanaan termasuk dalam

faktor predisposisi (presiposing factors) terbentuknya perilaku.

Tingkat pendidikan ibu merupakan dasar bagi terbentuknya

pengetahuan. Ibu yang berpendidikan tinggi maka akan lebih mudah

menerima informasi tentang pre-eklamsia untuk membentuk menjadi

satu pengetahuan.

5. Pengetahuan

a. Pengertian

Plato (dalam Keraf & Dua, 2005, p.44), mengemukakan

pengetahuan adalah pengenalan kembali akan hal yang sudah diketahui

dalam ide abadi. Pengetahuan merupakan kumpulan ingatan terpendam,

dalam benak manusia. Dengan demikian untuk mengetahui sesuatu,

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

30

untuk menyelidiki sesuatu dan berarti untuk pada pengetahuan sejati,

kita hanya mengandalkan akal budi.

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan

kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions), dan penerangan-

penerangan yang keliru (misinformations) (Soekanto, 2006, p.6)

Pengetahuan adalah merupakan hasil “ Tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu

yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni

indera penglihat, pendengar, pencium, rasa dan raba yang sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2003 p.121).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo 2007, pp. 140-142), Pengetahuan yang

tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa

seseorang, tabu tentang apa yang dipelajari antara lain

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

31

menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan

sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi

ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan

seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

32

5) Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan

bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan

kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun

informasi baru misalnya, dapat menyusun, menggunakan,

meringkaskan dan menyesuaikan suatu teori dan rumusan yang

ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan

menjadi 2 yaitu ( Wawan dan Dewi, 2010 p. 14 ):

1) Cara tradisional

a) Cara-cara penemuan pengetahuan pada priode ini antara lain:

(a) Dengan coba-coba dilakukan dengan menggunak tersebut tidak

berhasil dicoba kemungkinan yang lama.

(b) Cara kekuasaan otoritas

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada kekuasaan.

b) Berdasarkan pengalaman

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

33

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalamannya yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa lalu.

c) Melalui jalan pikiran

Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan.

2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini disebut dengan metode

penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metodelogi penelitian.

d. Cara mengukur pengetahuan

Cara mengukur pengetahuan seseorang, menggunakan alat

bantu kuesioner, cara menilainya dengan dikategorikan baik, dan

kurang. Pengetahuan dinyatakan baik bila 76-100% pertanyaan

dijawab benar, kurang bila ≤ 75% pertanyaan dijawab benar.

(Notoatmodjo, 2010, p.146).

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Pengetahuan seseorang termasukpengetahuan mengenai

kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan diantaranya oleh (Notoatmodjo, 2003 p.125), secara

garis besar faktor-faktor tersebut:

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

34

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi

respon terdapat sesuatu yang datang dari luar. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang akan datang dan akan berfikir sejauh mana

keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh gagasan tersebut.

2) Paparan Media Masa (akses informasi)

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat,sehingga seseorang lebih

sering terpapar media masa (TV, radio, majalah, pamflet) akan

memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan

orang yang tidak pernah terpapar informasi media.

3) Ekonomi (pendapatan)

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan

sekunder keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah

tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini

akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi

pendidikan yang termasuk kebutuhan sekunder.

4) Hubungan sosial

Manusia adalah makluk sosial dimana didalam kehidupan beriteraksi

antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi secara

kontinu akan lebih besar terpapar informasi.

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

35

5) Pengalaman

Pengalaman individu tentang berbagai hal biasa yang diperoleh dari

tingkat kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya sering

mengikuti kegiatan yang mendidik misal seminar.

6) Akses layanan kesehatan.

Akses layanan kesehatan mudah atau sulit dalam mengakses layanan

kesehatan tentunya akan berpengaruh terhadap pengetahuan dalam

kesehatan.

6. Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang pre

eklamsia

Menurut Koentjoroningrat (1997, dalam Nursalam, 2001, p.133),

makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah seorang itu

menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.

Pendidikan menuntut manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

yaitu pengetahuan ibu hamil tentang pre-eklamsia.

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

36

B. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 Bagan Kerangka teori

Sumber: Lawrance Green dalam Notoatmodjo, 2005

Keterangan: Cetak tebal yang diteliti

C. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Konsep Penelitian

Pendidikan Ibu Hamil Tingkat Pengetahuan

tentang Pre-eklamsia

Reinforcing faktor/penguat

1.sikap dan perilaku

petugas kesehatan

2.sikap dan perilaku tokoh

masyarakat

Presdiporsing faktor

1.pengetahuan

2.sikap

3..kepercayaan

4.keyakinan

Enabling faktor/pendukung

1.lingkungan fisik

2.Ketersediaan sarana dan

prasarana sumber/fasilitas

kesehatan

Perilaku

kesehatan

Pendidikan

kesehatan

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sulikahg0e... · Pengertian Kehamilan ... sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa

37

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban sementara dari

pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk

hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Hipotesis berfungsi untuk menentukan kearah pembuktian, artinya hipotesis

ini merupakan pertanyaan yang harus dibuktikan (Notoatmodjo, 2010 p.84).

Ha (hipotesis alternatif) : Ada hubungan antara tingkat pendidikan

ibu hamil dengan pengetahuan tentang pre-eklamsia BPS H di Tegowanu

Kulon Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.