bab ii tinjauan pustaka -...

28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Definisi air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Hal inilah yang secara prinsip membedakan kualitas yang harus dimiliki antara air bersih dan air minum. Kualitas air minum setingkat lebih tinggi daripada kualitas air bersih ditinjau dari beberapa komponen pendukungnya. Agar air dapat dikategorikan sebagai air minum maka dipersyaratkan harus memenuhi ketentuan pemerintah berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.416/MENKES/PER/IX/1990, yang merupakan Standar Nasional Indonesia (SNI) air minum. 4 2. Fungsi air Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegunaannya, antara lain untuk keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya. Keperluan umum misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya. Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik. Keperluan perdagangan, misalnya hotel, restoran, binatu, keperluan pertanian dan peternakan, keperluan pelayaran dan lain sebagainya. 10 3. Sumber air a. Air laut Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl air laut 3%. Sehingga air laut tak menuhi syarat untuk air minum. b. Air atmosfir, air meteriologik Dalam keadaan air murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri atau debu

Upload: trankhanh

Post on 21-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air

1. Definisi air minum

Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan

dapat langsung diminum. Hal inilah yang secara prinsip membedakan kualitas

yang harus dimiliki antara air bersih dan air minum. Kualitas air minum setingkat

lebih tinggi daripada kualitas air bersih ditinjau dari beberapa komponen

pendukungnya. Agar air dapat dikategorikan sebagai air minum maka

dipersyaratkan harus memenuhi ketentuan pemerintah berdasarkan peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.416/MENKES/PER/IX/1990, yang

merupakan Standar Nasional Indonesia (SNI) air minum. 4

2. Fungsi air

Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam

kegunaannya, antara lain untuk keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum,

masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya. Keperluan umum misalnya untuk

kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi

dan lain-lainnya. Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan

pembangkit tenaga listrik. Keperluan perdagangan, misalnya hotel, restoran,

binatu, keperluan pertanian dan peternakan, keperluan pelayaran dan lain

sebagainya. 10

3. Sumber air

a. Air laut

Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam

NaCl air laut 3%. Sehingga air laut tak menuhi syarat untuk air minum.

b. Air atmosfir, air meteriologik

Dalam keadaan air murni, sangat bersih, karena dengan adanya

pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri atau debu

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

dan lain sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air

minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada

saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran.

Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa–pipa

penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat

terjadinya korosi (karatan). Juga air hujan ini mempunyai sifat lunak,

sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

c. Air permukaan

Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air

permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya

oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan

sebagainya.

Beberapa pengotoran ini, untuk masing-masing air permukaan akan

berbeda-beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis

pengotorannya adalah kotoran fisik, kimia, dan bakteriologi.8

d. Air tanah

Terdiri atas :

1) Air tanah dangkal

Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah.

Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga

air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-

garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-

unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Di samping

penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada

muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat

air, air akan terkumpul menjadi air tanah dangkal di mana air tanah ini

dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal.

2) Air tanah dalam

Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air

tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

digunakan bor dan memasukkan pipa kedalaman sehingga dalam suatu

kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air.

Jika tekanan air tanah air besar, maka air dapat menyembur ke luar

dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air

tak dapat keluar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk

membantu pengeluaran air dalam ini.

3) Mata air

Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan

tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh

oleh musim dan kualitas atau kualitasnya sama dengan keadaan air dalam.

Berdasarkan keluarnya (munculnya permukaan tanah) terbagi atas: a)

Rembesan di mana air ke luar dari lereng-lereng; b) Umbul di mana air ke

luar permukaan pada suatu dataran.

4. Syarat air minum

Pada umumnya ditentukan standar (patokan) yang berbeda-beda pada

beberapa negara yaitu :

a. Kondisi negara masing-masing

b. Perkembangan ilmu pengetahuan

c. Perkembangan teknologi

Dengan demikian dikenal beberapa standar air minum, antara lain:

a. American Drinking Water Standart

b. British Drinking Water Standart; agak ketat

c. World Health Organization (WHO) Drinking Water Standart.

Dari segi kualitas, air minum harus memenuhi :

a. Syarat fisik : air tidak boleh berwarna, air tidak boleh berasa, air tidak boleh

berbau, suhu air hendaknya di bawah sela udara (sejuk ±25 °C), air harus

jernih. 8

Syarat-syarat kekeruhan dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air

minum di mana dilakukan penyaringan dalam pengolahannya :

Tabel 2.1

Kadar (bilangan) yang disyaratkan dan tidak boleh dilampaui adalah Kadar (bilangan) yang Kadar (bilangan) yang tak boleh

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

disyaratkan dilampui Keasamam sebagai PK

7,0 – 8,5 Di bawah 6,5 dan diatas 9,5

Bahan – bahan padat

Tak melebihi 50 mg/l Tak melebihi 1.500 mg/l

Warna (skala Pt CO)

Tak melebihi kesatuan Tak melebihi 50 kesatuan.

Rasa Tak mengganggu - Bau Tak mengganggu

-

Sumber : T. Sutrisno

b. Syarat-syarat kimia :

Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat

kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.

c. Syarat-syarat bakteriologis :

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen)

sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri golongan Coli melebihi

batas-batas yang telah ditetukannya yaitu 0 Coli/100 ml air. 4

Air yang mengandung Coliform tinja berarti air tersebut telah tercemar

oleh tinja. Tinja dari penderita sangat potensial menularkan penyakit yang

berhubungan dengan air. Parameter biologik atau mikrobiologik lain yang

dipaksa untuk penentu kualitas adalah hitung koloni sebelum disinfeksi harus

mencapai <100 ml atau setelah disinfeksi mencapai < 20 ml pada suhu

inkubasi 20 °C dan 36 °C.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (1990) menentukan air bersih

sebagai air yang dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Parameter Coliform total harus mencapai 50/100 ml untuk air bukan

perpipaan dan 10/100 ml untuk air perpipaan. Parameter Coliform total harus

mencapai 50/100 ml untuk air bukan perpipaan dan 10/100 ml untuk air

perpipaan.5

Menurut KEPMENKES.RI.No : 907/MENKES/VII/2002, Tanggal 29

Juli 2002, Persyaratan kualitas air minum secara bakteriologis adalah sebagai

berikut 14 : Tabel 2.2

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Persyaratan kualitas air minum secara bakteriologik

Parameter Satuan Kadar Maksimum yang

diperbolehkan

1 2 3

a. Air Minum E. coli atau fecal coli b. Air yang masuk sistem distribusi E. coli atau fecal coli Total Bakteri coliform c. Air pada sistem distribusi E.coli atau fecal coli Total Bakteri coliform

Jumlah per 100 ml sampel Jumlah per 100 ml sampel Jumlah per 100 ml sampel Jumlah per 100 ml sampel Jumlah per 100 ml sampel

0

0

0

0

0

Sumber : KEPMENKES.RI.No : 907/MENKES/VII/2002

Keterangan : 0 (Tidak boleh mengandung bakteri Coliform).

Jasad-jasad hidup yang mungkin ditemukan dalam sumber-sumber air

antara lain dari golongan bakteri, ganggang cacing serta plankton. Kehadiran

bentuk-bentuk kehidupan ini tidak diharapkan dalam air. Hal ini karena

berbagai mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit disamping adanya

pengaruh-pengaruh lain seperti timbulnya rasa dan bau tidak sedap atau

perubahan rupa air. Masalah disini adalah aman tidaknya suatu sumber air

terhadap kesehatan.

Pada umumnya seseorang tidak akan minum air yang tidak aman untuk

kesehatan dikarenakan mengandung cacing atau jasad hidup lainnya.

Pengaruh jasad-jasad yang tidak patogen terhadap kualitas air antara lain :

a. Rasa dan bau tidak sedap : disebabkan golongan Actinomycetes dan

ganggang.

b. Air berlendir dan berwarna merah : disebabkan bakteri besi.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

c. Bau tidak sedap dan dari segi estetika air tidak akan diterima untuk

diminum. Juga melindungi bakteri dan virus : disebabkan golongan

cacing.

Para ahli menemukan bahwa berbagai penyakit yang disebarkan

melalui air termasuk dalam jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan

makanan antara lain : Tipus, disentri dan kolera. Selain itu sejumlah bibit-bibit

penyakit yang termasuk golongan virus dan protozoa juga ditemukan dalam

saluran usus. Bibit penyakit ini dinamakan mikroorganisme enterik dan akan

ditemukan pula dalam tinja penderita penyakit. Penyakit-penyakit yang

disebabkan mikroorganisme enterik antara lain : Kolera, Tipus, Polio,

Hepatitis, Disentri, Infeksi usus. Dengan demikian kehadiran tinja dalam

sumber air merupakan ancaman terhadap kesehatan karena kemungkinan

adanya kuman-kuman enterik ini. Penentuan kualitas mikrobiologis sumber air

dilatar belakangi dasar pemikiran bahaya air tersebut tidak akan

membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

kualitas mikrobiologis air didasarkan terhadap analisis kehadiran jasad

indikator yang selalu ditemukan dalam tinja manusia atau hewan berdarah

panas baik yang sehat maupun tidak. Jasad ini tinggal dalam usus manusia atau

berdarah panas dan merupakan suatu bakteri yang dikenal dengan nama bakteri

Coliform. Bila dalam sumber air ditemukan bakteri Coliform maka hal ini

merupakan indikasi bahwa sumber tersebut telah mengalami pencemaran

manusia atau berdarah panas.9 Air yang mengandung golongan Coli dianggap

telah terkontaminasi (berhubungan) dengan kotoran manusia. 4

5. Pencemar air

Pencemar air yang dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen terdiri

dari pencemar fisik, kimia, biologis dan radioaktivitas.

a. Pencemar fisik

Air yang mengalami pencemar fisik dapat dilihat dari bau, rasa, kekeruhan

dan warna.

1) Bau

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Bau pada air dapat disebabkan oleh benda asing yang masuk ke dalam air

seperti bangkai binatang, bahan bangunan, ataupun disebabkan adanya

proses penguraian senyawa organik oleh bakteri. Pada peristiwa

penguraian senyawa organik yang dilakukan oleh bakteri tersebut

dihasilkan gas-gas berbau menyengat bahkan ada yang beracun seperti

H2S, NH3, dan gas-gas lainnya. Pada tingkatan tertentu jika bau tersebut

terhirup lebih dari 10 menit dapat mengakibatkan kematian. Pada

peristiwa peruraian zat organik berakibat meningkatkan penggunaan

oksigen terlarut air (BOD : Biological Oxygen Demand) oleh bakteri dan

mengurangi kuantitas kandungan oksigen terlarut (DO : Disvolved

Oxygen) di dalam air. Pada air minum tidak boleh ada bau yang

merugikan pengguna air.

2) Rasa

Rasa pada air dapat ditimbulkan oleh beberapa hal yaitu adanya gas

terlarut misalnya H2S, organisme hidup misalnya hasil buangan dari

rumah tangga, adanya organisme pembusuk limbah, dan kemungkinan

adanya sisa-sisa bahan yang digunakan untuk disinfeksi misalnya klor.

Timbulnya ras pada air minum, rasa diupayakan agar menjadi netral dan

dapat diterima oleh pengguna air.

3) Kekeruhan

Kekeruhan adalah efek optik yang terjadi jika sinar membentuk material

tersuspensi di dalam air. Kekeruhan air terjadi karena adanya partikel

hidup atau mati, berukuran besar ataupun berukuran kecil yang berada di

dalam air, misalnya ganggang pada air waduk, atau lumpur yang terbawa

pada air tanah saat turun hujan. Kekeruhan walaupun hanya sedikit dapat

menyebabkan warna lebih tua dari warna yang sesungguhnya. Tingkat

kekeruhan dipengaruhi oleh pH air. Kekeruhan pada air minum pada

umumnya telah diupayakan sedemikian rupa sehingga air menjadi jernih.

4) Warna

Warna pada air sebenarnya terdiri dari warna asli dan warna tampak.

Warna asli atau true color adalah warna yang disebabkan oleh substansi

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

terlarut. Warna yang tampak atau apprent color , adalah mencakup warna

substansi yang terlarut berikut zat tersuspensi di dalam air tersebut.

Warna air dapat ditimbulkan oleh ion besi, mangan, humus, biota air,

plankton, dan limbah industri. Warna air asli sukar dihilangkan. Pada air

minum disyaratkan tidak berwarna sehingga berupa air bening dan jernih.

b. Pencemar kimia

Pencemar kimia ada dua kelompok yaitu zat kimia anorganik dan zat kimia

organik. Kedua zat tersebut ditekan volume dan konsentrasinya sampai batas

limit, sehingga kalaupun terpaksa masih ada di dalam air, tidak

membahayakan bagi pengguna air minum. Keberadaan komponen pencemar

kimia tersebut diukur atas tingkat toksiditasnya terhadap kesehatan manusia.

Pencemar atau polutan yang termasuk bahan berbahaya dan beracun yang

dikenal singkatan B3, yaitu merkuri, timah hitam, tembaga, kadnium dan

senyawa kimia nitrit, nitrat, phenol, detergen, serta elemen-elemen radioaktiv. 4

c. Pencemar biologis

Pencemar biologis pada air terdiri atas bakteri, virus, algae, protozoa, dan

kapang.

1) Bakteri 12

Bakteri adalah jasad renik yang sederhana, tidak berwarna, satu sel

berukuran antara 0,5-6 μm. Bakteri berkembang biak dengan cara

membelah diri, setiap 15-30 menit pada lingkungan yang ideal. Bakteri

dapat bertahan hidup dan bekembang biak dengan cara memanfaatkan

makanan telarut dalam air. Bakteri tersebut berperan dalam dekomposisi

unsur organik di alam dan menstabilkan buangan organik. Bakteri yang

mendapat perhatian dalam air minum terutama adalah Escherichia Coli,

yaitu Coliform yang dijadikan sebagai indikator dalam penentuan

kualitas air minum.

2) Virus

Virus adalah berupa makhluk yang bukan organisme sempurna, antara

benda hidup dan benda tidak hidup, berukuran sangat kecil antara 20-100

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

nanometer atau sebesar 1/50 kali ukuran bakteri. Perhatian utama virus

pada air minum adalah terhadap kesehatan masyarakat meskipun hanya

satu viron mampu menginfeksi dan menyebabkan penyakit dan virus ada

dalam air bersama tinja terinfeksi, sehingga menjadi sumber infeksi.

3) Algae

Algae atau ganggang adalah organisme sederhana, berbentuk sel tunggal,

tidak berakar, berbatang dan tidak berdaun. Ganggang tersebut hanya

dapat berkembang biak jika air sangat keruh serta warna cairan gelap.

Varietas algae banyak sekali, namun paling menonjol dalam rangka

penyelenggaraan air minum adalah ganggang yang berwarna hijau antara

lain Chlorella dan Senodesmous dan ganggang biru hijau antara lain

yaitu Nostos, Oscillatoria, Mycrocystis dan Anabaena. Ekskresi dari

ganggang biru hijau sering menimbulkan masalah rasa dan bau dalam air.

4) Protozoa

Protozoa adalah organisme bersel tunggal dan tidak memiliki dinding sel.

Kebanyakan dari protozoa adalah bersifat predator, seringkali memakan

bakteri. Protozoa juga memanfaatkan sisa bahan organik sehingga

membantu dalam proses penjernihan air. Masalah kesehatan yang

ditimbulkan dari kelompok protozoa berasal dari organisme Entamoeba

histolytica yang dapat menyebabkan penyakit desentri amuba.

5) Kapang

Kapang adalah mikroorganisme nonfotosintesis, bersel jamak, bercabang

dan memanfaatkan sisa makanan terlarut di air. Pada umumnya peranan

kapang pada penanganan air minum kurang dominan.

d. Pencemar radioaktivitas

Zat radioaktiv memiliki sifat radioaktiv (radioctivity). Zat radioaktiv

tersebut mampu mengadakan disintegrasi spontan dari inti atom tertentu

diiringi dengan pemancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron)

atau radiasi gamma (gelombang pendek elektromagnetik). Pengaruh

radioaktivitas tersebut dihindari jangan sampai terdapat pada air minum atau

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

jika terpaksa ada ditekan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga tidak

berbahaya bagi pengguna air minum tersebut.

Uraian di depan menunjukkan ternyata banyak sekali unsur atau

elemen pada air yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Gangguan yang

berasal dari kandungan air minum dapat berakibat fatal, akut, kronis atau

bahkan tidak menampakkan gejala nyata visual. Standar air minum di

Indoesia (SNI) hanya berlaku untuk produk air minum di dalam negeri. Kini

upaya ke arah peningkatan mutu air minum semakin gencar, yang ada

waktunya kualitas air minum yang diproduksi di dalam negeri semakin

berpeluang bisnis penghasil devisa negara. 7

B. Hygiene Perorangan

Hygiene perorangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas pengisian

air minum isi ulang dalam melaksanakan hygiene perorangan petugas yang

dilakukan dengan kuesioner. Kuesioner yaitu pengumpulan data primer tentang

pengetahuan petugas yang bertugas mengisi air minum isi ulang ke dalam galon

atau jirigen dan Observasi yaitu untuk mengetahui praktek responden mengenai

hygiene perorangan petugas dan sanitasi. 13

1. Pemeriksaan Karyawan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh petugas dalam

menangani proses pengisian air minum isi ulang adalah sebagai berikut : 13

a. Pemeriksaan kesehatan

Sebelum seseorang diterima sebagai karyawan, sebaiknya diadakan

pemeriksaan kesehatan orang tersebut. Karena bila orang tersebut menderita

penyakit yang menular, misalnya penyakit Tubercolosis (TBC) maka orang

tersebut dapat merupakan pembawa bakteri Tubercolosis (TBC). Di

samping itu, pemeriksaan kesehatan bagi seluruh karyawan sebaiknya

dilakukan minimal sekali setiap tahun agar dari hasil pemeriksaan tersebut,

karyawan yang terkena penyakit dapat diobati terlebih dulu sebelum

dipekerjakan kembali.

b. Kebersihan tangan dan jari

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang vital untuk mengerjakan

sesuatu dalam penyelenggaraan air minum dan melalui tangan air minum

dapat terkontaminasi. Oleh karena itu, kebersihan perlu mendapatkan

prioritas tinggi.

c. Kebersihan rambut

Pencucian rambut dilaksanakan secara teratur karena rambut yang kotor

akan menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala yang dapat mendorong

petugas untuk menggaruknya dan dapat mengakibatkan kotoran-kotoran

dari kepala jatuh berterbangan dalam air.

d. Kebersihan hidung

Selama bekerja usahakan jangan mengorek hidung karena pada hidung

manusia terdapat banyak sekali kotoran atau bakteri. Apabila bersin, hidung

harus ditutup dengan sapu tangan dan wajah tidak menghadap ke air minum

untuk menghindari bakteri-bakteri yang berasal dari hidung.

e. Kebersihan mulut dan gigi

Dalam rongga mulut terdapat banyak sekali bakteri terutama pada gigi yang

berlubang. Apabila ada makanan yang terselip diantara gigi jangan

membersihkan dengan jari tangan tetapi menggunakan tusuk gigi.

f. Kebersihan telinga

Lubang telinga sebaiknya dibersihkan secara teratur karena dapat

mendorong seseorang untuk memasukkan jari tangan ke lubang telinga. 13

Untuk menilai hygiene perorangan dapat diketahui dari :

1) Penyediaan air bersih

2) Pembuangan sampah

3) Pembuangan air limbah

4) Kebersihan lantai. 13

2. Pemeriksaan perlengkapan petugas

a. Pakaian karyawan

Pakaian yang digunakan harus ganti setiap hari karena pakaian yang kotor

merupakan tempat bersarangnya bakteri. Pakaian karyawan selayaknya

dipilih model yang dapat melindungi tubuh pada waktu bekerja, bersih,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

terbuat dari bahan yang kuat, dapat menyerap keringat, tidak panas dan

ukurannya tidak begitu ketat sehingga dapat mengganggu pada waktu

bekerja.

b. Sepatu atau sandal

Sepatu yang digunakan ialah sepatu kerja, artinya haknya pendek, tidak

licin, ringan dan enak dipakai karena selama bekerja karyawan bolak-balik

melayani konsumen. 13

3. Pengawasan pelayanan pengisian air minum

Untuk menjamin kualitas air minum yang diproduksi memenuhi

persyaratan, Pengelola Air Minum dengan sistem perpipaan wajib mengadakan

pengawasan internal terhadap kualitas air yang diproduksinya, sesuai dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk Produksi Air Minum sebesar <200.000 m3/Tahun/Unit Produksi:

1) Pada setiap reservoir (tandon air) dilakukan pemeriksaan parameter:

Sisa khlor dilakukan minimal satu kali sehari, pH, dilakukan minimal

satu kali per minggu, Daya Hantar Listrik (DHL), Alkalinitas, kesadahan

total, CO2 Agresif dan suhu dilakukan minimal satu kali per minggu,

Besi dan Mangan, dilakukan minimal satu kali per bulan bila menjadi

masalah.

2) Pada jaringan pipa distribusi dilakukan pemeriksaan parameter : Sisa

khlor minimal satu kali sehari pada outlet reservoir dan konsumen

terjauh, pH minimal satu kali per minggu, DHL minimal satu kali

perbulan, Kekeruhan minimal satu kali per minggu, Total Coliform atau

Esherichia Coli minimal satu bulan sekali pada outlet reservoir dan

konsumen terjauh.

b. Untuk Produksi Air Minum sebesar >200.000 m3/Tahun/Unit Produksi:

1) Pada setiap reservoir (tandon air) atau stasiun Khlorinasi dilakukan

pemeriksaan parameter. Sisa khlor dilakukan minimal satu kali sehari,

pH, DHL, Alkalinitas, Kesadahan total, CO2 Agresif dan suhu dilakukan

minimal satu kali per minggu.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

2) Pada jaringan pipa distribusi dilakukan pemeriksaan parameter : Sisa

khlor atau ORP pada outlet reservoir sampai dengan konsumen terjauh,

dilakukan pemeriksaan sebanyak satu sample per 15.000 m3 produksi air

minum. Total Coliform atau Escherichia Coli dilakukan pemeriksaan

sebanyak satu sampel per 15.000 m3 produksi air minum, pH, DHL,

Kekeruhan dilakukan pemeriksaan sebanyak satu sample per 15.000 m3

produksi air minum.14

Pengawasan kualitas air minum dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten atau Kota melalui kegiatan:

a. Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel air termasuk air pada

sumber air baku, proses produksi, jaringan distribusi, air minum isi

ulang dan air minum dalam kemasan.

b. Pemeriksaan kualitas air dilakukan di tempat atau di lapangan dan

atau di laboratorium.

c. Analisis hasil pemeriksaan laboratorium dan pengamatan lapangan.

d. Memberi rekomendasi untuk mengatasi masalah yang ditemui yang

ditujukan kepada pengelola penyediaan air minum.

e. Tindak lanjut upaya penanggulangan atau perbaikan dilakukan oleh

pengelola penyedia air minum.

f. Penyuluhan kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaan pengawasan kualitas air minum, Dinas

Kesehatan Kabupaten atau Kota dapat menentukan parameter

kualitas air yang akan diperiksa sesuai dengan kebutuhan dan

kondisi daerah tangkapan air, instalasi pengolahan air dan jaringan

perpipaan. 14

C. Sanitasi

1. Definisi

Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada

pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi

derajat kesehatan menusia. 15

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

a. Sumber Air Bersih

Sumber air bersih yang bersumber dari sumber mata air pegunungan

atau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hendaknya telah

direkomendasikan. Sumber air baku memenuhi Keputusan Menteri Kesehatan

RI No. 97/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawas

Kualitas Air Minum. 14

Air bersih yang berasal dari sumber mata air pegunungan dibuktikan

dengan sertifikat sumber air dari pengelola sumber air baku yang harus

disertakan dalam pengiriman air baku ke tempat depo air minum. 1

b. Pengangkutan Air Baku

Pengangkutan air bersih yang berasal dari mata air pegunungan

dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapat izin pengangkutan air dari

instansi yang berwenang dan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.

Kendaraan tangki air pengangkut air bersih terbuat dari bahan yang

tidak dapat melepaskan zat-zat beracun ke dalam air seperti food grade

stainless stell atau wadah berlapis polycarbonate.15

Kendaraan tangki pengangkut air bersih selama dalam perjalanan

wajib dalam keadaan terkunci atau tersegel dan tidak dibuka selama dalam

perjalanan. Air yang diangkut sampai ke Depo Air Minum paling lama dalam

waktu 12 jam.

2. Bangunan Fisik 18

a. Bangunan fisik yang kuat, aman dan mudah dibersihkan serta mudah

pemeliharaannya.

b. Syarat dari lantai sebagai berikut : 1) Bahan kedap air, permukaan rata halus

tetapi tidak licin dan tidak menyerap debu serta mudah dibersihkan; 2)

Kelandaiannya cukup untuk memudahkan kebersihan; 3) Jirigen dalam

keadaan bersih dan berdebu.

c. Syarat dinding depo sebagai berikut : 1) Bahan kedap air; 2) Permukaan rata,

halus, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan; 3) Warna dinding terang

dan cerah.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

d. Dinding depo dalam keadaan bersih, tidak berdebu dan bebas dari pakaian

bergantung.

e. Dinding yang berhubungan dengan semprotan air mempunyai kerapatan air

setinggi minimal 2 meter dari lantai.

f. Atap dan langit-langit depo memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Atap

banguanan harus menutup sempurna seluruh bangunan; 2) Bahan atap tahan

terhadap air dan tidak bocor; 3) Konstruksi atap dan langit-langit dibuat anti

tikus (rodent proof); 4) Langit-langit harus menutup sempurna seluruh

ruangan; 5) Bahan langit-langit harus kuat, tahan lama dan mudah

dibersihkan dan tidak menyerap debu; 6) Permukaan langit-langit harus rata

dan berwarna terang; 7) Permukaan langit-langit dalam keadaan bersih dan

tidak berdebu; 8) Tinggi langit-langit minimal 3 meter dari lantai.

g. Pintu depo harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Bahan pintu harus

kuat, tahan lama dan tidak melepaskan zat beracun; 2) Permukaan rata, halus,

berwarna terang dan mudah dibersihkan; 3) Pemasangannya rapi sehingga

dapat menutup dengan baik; 4) Membuka kedua arah; 5) Selalu dalam

keadaan bersih dan tidak berdebu.

h. Jendela depo harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Jendela depo harus

dibuat dari bahan tembus sehingga proses pengolahan dat terlihat jelas; 2)

Dibuat dari bahan yang tahan lama; 3) Permukaan rata, halus, berwarna

terang dan mudah dibersihkan; 4) Tinggi sekurang-kurangnya 1 meter di atas

lantai; 5) Luasnya disesuaikan dengan kegunaannya.

i. Pencahayaan ruangan depo harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Permukaan tempat kerja dan ruangan pengolahan dan penyimpanan mendapat

penyinaran cahaya baik alam maupun buatan dengan minimal 10-20 foot

candle atau 100-200 lux. Pencahayaan dapat mempengaruhi kadar

pencemaran di udara karena dengan adanya pencahayaan alami (sinar

matahari) beberapa pencemar udara dapat dipercepat atau diperlambat

reaksinya dengan zat-zat lain di udara sehingga kadarnya dapat berbeda

menurut banyak pencahayaan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

j. Suhu ruangan depo harus memenuhi syarat sebagai berikut 18 : Permukaan

tempat kerja dan ruangan pengolahan dan penyimpanan suhu ruangan antara

25-31 ºC. Suhu ruangan dapat mempengaruhi konsentrasi pencemaran di

udara sesuai dengan keadaan cuaca tertentu. Suhu ruangan yang tinggi

menyebabkan udara makin renggang sehingga konsentrasi pencemaran makin

rendah sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat

sehingga konsentrasi pencemaran di udara tampaknya makin tinggi.

k. Kelembaban ruangan depo harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Permukaan tempat kerja dan ruangan pengolahan dan penyimpanan

kelembaban ruangan antara 80-90%. Kelembaban udara dapat juga

mempengaruhi konsentrasi pencemaran di udara. Pada kelembaban yang

tinggi maka kadar uap air di udara dapat bereaksi dengan pencemaran udara

menjadi zat lain yang tidak berbahaya atau menjadi pencemaran sekunder.

l. Ventilasi depo harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Untuk kenyamanan, depo harus diatur ventilasi yang dapat menjaga suhu

yang nyaman dengan cara : 1) Menjamin terjadinya peredaran udara yang

baik; 2) Tidak mencemari proses pengolahan dan atau air minum; 3) Menjaga

suhu tetap nyaman dan sesuai kebutuhan.

m. Sekat pemisah bangunan depo harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1)

Setiap sekat pemisah bangunan depo untuk pencucian, pengisian dan

pengolahan harus dari bahan yang kuat, tidak melarutkan zat beracun serta

mudah dibersihkan; 2) Konstruksi sekat pemisah harus menjamin tidak dapat

dimasuki serangga dan tikus (insect and rodent proof).

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana

sanitasi berhubungan langsung dengan :

a. Kesehatan. 19

Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan

dengan pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar.

Memperbaiki yang satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak

efektif.

b. Penggunaan air.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan

hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan

jumlah penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini

dengan unit baru yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa

menghemat 25% dari penggunaan air untuk rumah tangga tanpa

mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya, memasang unit

penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa

meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Sudah jelas hal ini tidak

diharapkan di daerah yang penyediaan airnya tidak mencukupi dan hal

tersebut juga bisa menambah jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang

dengan benar.

c. Biaya dan pemulihan biaya.

Biaya pengumpulan, pengolahan dan pembuangan limbah meningkat

dengan cepat begitu konsumsi meningkat. Merencanakan hanya satu sisi

penyediaan air tanpa memperhitungkan biaya sanitasi akan menyebabkan

kota berhadapan dengan masalah lingkungan dan biaya tinggi yang tak

terantisipasi. Pada tahun 1980, Bank Dunia melaporkan bahwa dengan

menggunakan praktek-praktek konvesional, untuk membuang air dibutuhkan

biaya lima sampai enam kali sebanyak biaya penyediaan. Ini adalah untuk

konsumsi sekitar 150 hingga 190 liter air per kepala per hari. 19

3. Pengawasan Kebersihan

a. Kebersihan ruang pengolahan

Tidak ada sampah berserakan dan disediakan tempat sampah yang tertutup,

lantai kedap air, mudah dibersihkan dan kering (tidak ada genangan air), suhu

udara cukup sejuk dan tidak pengap serta bau, cahaya cukup terang sehingga

dapat melihat kualitas air minum dengan jelas.

b. Kebersihan ruang pengisian

Tidak ada sampah berserakan dan lingkungan bersih, tidak ada celah yang

dapat menjadi sarang tikus, lantai kedap air, mudah dibersihkan dan kering,

semua sambungan pipa atau selang terlihat rapi dan tidak bocor.

c. Pengawasan kebersihan dispenser

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Dalam pengawasan dispenser tersedia satu unit dispenser air minum contoh

untuk konsumen, dispenser air minum harus dijaga selalu bersih, siap pakai

dan tidak bocor. Dianjurkan menyediakan gelas sekali pakai (disposable) yang

terbuat dari polyvinyl carbon atau gelas. Jika tidak, maka gelas harus selalu

dicuci dan selalu dalam keadaan bersih.

d. Sarana pengolahan air minum

Alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk pengolahan air minum harus

menggunakan peralatan yang disyahkan pemakaiannya oleh Departemen

Kesehatan antara lain : Kran pengisian air baku, pipa pengisian air baku,

tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, mikro filter, kran

pengisian air minum curah, kran pencucian botol, tangki pembawa air, kran

penghubung, peralatan sterilisasi.

Bahan untuk sarana pengolahan air minum tidak boleh terbuat dari logam

berat, seperti : Timah hitam, Arsen, Tembaga, Seng, Cadmium dan Antimion.

e. Tempat cuci tangan

Tersedia satu buah tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan air bersih dan

sabun untuk petugas, setiap kali melakukan pelayanan pengisian air minum

dan harus dijaga dan dipelihara kebersihannya setiap saat.

f. Pembuangan sampah dan limbah

Sampah setiap hari dikumpulkan dan dibuang keluar dari depo air minum,

limbah dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup, setiap hari selalu

dipel, dibersihkan dan dikeringkan setiap saat.

D. Proses Pengolahan Air Minum Isi Ulang

Pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat-sifat

suatu zat. Bila hal ini pengolahan air minum karena adanya pengolahan ini maka akan

didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air minum yang telah ditentukan.

Dalam proses pengolahan air pada umumnya dikenal dengan dua cara, yakni :

1. Pengolahan lengkap

Pengolahan ini, air mengalami pengolahan secara lengkap baik

pengolahan secara fisik, kimia, dan bakteriologik. Pada pengolahan ini, biasanya

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

dilakukan pada air sungai yang kotor dan keruh. Pada prinsipnya pengolahan

lengkap dibagi menjadi 5:

a. Pengolahan Fisik

Pengolahan fisik merupakan suatu tingkat pengolahan yang bertujuan

mengurangi atau menghilangkan kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan

pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organik yang ada dalam air yang akan

diolah.

b. Pengolahan Kimia

Suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia untuk

membantu proses pengolahan selanjutnya. Misalnya dengan pembubuhan

kapur dalam proses pelunakan dan lain sebagainya.

c. Pengolahan Bakteriologik

Suatu tingkat pengolahan untuk membunuh atau memusnahkan bakteri-

bakteri yang terkandung dalam air minum yakni dengan membubuhkan

kaporit.

2. Pengolahan sebagian

Pengolahan sebagian merupakan proses pengolahan air yang hanya

sebagian saja. Misalnya pengolahan kimiawi dan atau pengolahan bakteriologik

saja. Pengolahan ini lazimnya dilakukan untuk mata air bersih dan air sumur

dangkal atau air tanah dalam. 5

Ditinjau dari perlu tidaknya pengelolaan sumber air minum dapat

dibebankan atas: 4

a. Air yang langsung dapat diminum, misalnya air tanah yang tidak

terkontaminasi

b. Air yang perlu pembubuhan desinfektan, misalnya air dalam tanah atau air

permukaan yang hamper tidak terkontaminasi

c. Air yang membutuhkan penyaringan pasir cepat dan dilanjutkan dengan

klorinasi secara tetap.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Untuk mengelola ketiga jenis air tersebut, secara umum dapat dibedakan

menjadi sebagai berikut:

1) Pengelolaan secara alamiah (sistem sedimentasi)

Dilakukan dengan penyimpanan/pengendapan (purifikasi),

penyimpanan air yang cukup tinggi asal dijaga agar tempat penampungan

terhindar dari kontaminanasi dengan pengawasan yang baik.

2) Pengolahan air dengan menyaring (rapid sand filter)

Dalam proses ini dikenal dua jenis saringan, sebagai berikut : saringan

pasir lambat (slow sand filter) dan saringan pasir cepat (rapid sand filter). 4

3) Pengelolaan air dengan menambahkan zat kimia (sistem desinfeksi)

Adapun zat kimia yang digunakan dalam proses ini sebagai berikut :

zat koagulan yaitu zat kimia yang berguna untuk mempercepat proses

penjernihan. Zat klor yaitu bertujuan untuk membunuh bibit penyakit

(kuman) dalam air.

Metode desinfeksi yang biasa digunakan dalam proses pengolahan air

minum adalah sebagai berikut : 1) Pengolahan air minum dengan

menggunakan Ultraviolet (UV) yang bertujuan untuk membasmi kuman

dalam air sehingga berbagai macam patogen dapat dihilangkan atau dibuat

nonaktif (tidak mampu menyebar). Secara alamiah di dalam troposfir

terdapat sinar UV tetapi tidak dalam jumlah yang besar. Salah satu

komponen instalasi air minum yang penting adalah UV karena berfungsi

untuk membunuh kuman, virus dan bakteri Escherichia Coli. Efektifitas

penyinaran lampu UV sangat tergantung kepada Daya (watt) lampu tsb dan

kecepatan air yang disinarinya.

Bila kecepatan air yang melewati UV 10 liter/menit, maka disarankan (kalau

tidak mau dikatakan wajib) untuk menggunakan UV minimal 5 GPM/25

watt. Namun bila kecepatan air s/d 20 liter/menit, disarankan untuk

menggunakan minimal 6 GPM/30 watt.4 Air dialirkan melalui tabung dengan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

lampu ultraviolet berintensitas tinggi, sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi

UV. Yang harus diperhatikan adalah intensitas lampu ultraviolet yang

dipakai harus cukup. Untuk sanitasi air yang efektif diperlukan intensitas

sebesar 30.000 MW sec/cm2 (micro watt detik per sentimeter persegi).

Radiasi sinar ultraviolet dapat membunuh semua jenis mikroba bila intensitas

dan waktunya cukup. Tidak ada residu atau hasil samping dari proses

penyinaran dengan UV. Namun, agar efektif lampu UV harus dibersihkan

secara teratur dan harus diganti paling lama satu tahun. Air yang akan

disinari dengan UV harus telah melalui filter halus dan karbon aktif untuk

menghilangkan partikel tersuspensi, bahan organik, dan Fe atau Mn (jika

konsentrasinya cukup tinggi).1 ; 2) Pengolahan air minum dengan

menggunakan Ozon, di Eropa Ozon digunakan sebagai penghilangan warna,

bau dan rasa, mengurangi kekeruhan, penghilangan bahan organik,

microflocculation, besi dan mangan oksidasi. 4

Setelah pencampuran atau proses injeksi ozon hrus mempunyai waktu

untuk bekerja. Perkiraan injeksi ozon ke dalam 25 galon yang diikuti oleh

suatu filter dan laju air adalah 5 gpm, waktu kontak di 25 galon dibagi oleh 5

galon per menit menghasilkan 5 menit kontak waktu. Ozon sebagai

desinfeksi dengan waktu yang lebih lama akan mengoksidasi semua zat yang

ada dalam air.4 Ozon merupakan oksidan kuat yang mampu membunuh

bakteri patogen, termasuk virus. Keuntungan penggunaan ozon adalah pipa,

peralatan dan kemasan akan ikut di sanitasi sehingga produk yang dihasilkan

akan lebih terjamin selama tidak ada kebocoran di kemasan. Ozon

merupakan bahan sanitasi air yang efektif disamping itu juga sangat aman.1

4) Pengolahan air dengan mengalirkan udara (aeration)

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak

enak dan menghilangkan gas-gas yang tidak dibutuhkan seperti CO2, metan,

H2S dan menaikkan pH air. 4

5) Memanaskan air hingga mendidih

Pada klorinasi, kadar klor sisa dalam air untuk air minum adalah 0,1

ppm-0,2 ppm, maksimal 0,4 ppm.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Daya membunuh yang dimiliki oleh klor tegantung dari klor aktif

yang ada.

6) Sistem koagulasi

Sistem pembersihan dan penjernihan air dengan cara kotoran

digumpalkan dengan zat penggumpal seperti tawas, kapur dan soda.4

E. Kuman

Pada pertumbuhan kuman terjadi sintesa yang khas dan berimbang dari

komponen-komponen protoplasma dari bahan-bahan gizi (nutrien) yang terdapat

dalam lingkungannya. Ini merupakan poses yang terus berubah menurut waktu dan

merupakan sifat utama makhluk hidup. Kuman-kuman merupakan kelompok

organisme yang sangat omnivore (memakan segalanya). Mereka mampu

melaksanakan proses metabolisme dengan memanfaatkan segala macam sumber

bahan makan, mulai subtract anorganik sampai bahan organik yang sangat

kompleks.20 Agaknya tidak satupun persenyawaan organik yang tidak dapat

dimanfaatkan oleh kuman. Ini merupakan bukti akan kemampuan kuman untuk

beradaptasikan dirinya dan mencerminkan kemampuannya untuk mengadaptasikan

dirinya dan mencerminkan kemampuannya untuk menanggapi rangsangan yang

sebelumnya adalah benda asing baginya. Meskipun di antara bermacam-macam

spesies kuman terdapat perbedaan-perbedaan dalam keperluannya akan bahan gizi,

tetapi ada bahan-bahan gizi yang agaknya diperlukan oleh setiap jenis kuman.

Kuman memerlukan air dalam konsentrasi tinggi disekitarnya karena

diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan. Air merupakan pengantar

semua bahan gizi yang diperlukan sel dan untuk membuang zat-zat yang diperlukan

ke luar sel. Selain untuk melancarkan reaksi-reaksi metabolik, air juga merupakan

bagian terbesar dari protoplasma. 20

1. Pertumbuhan kuman

Adalah suatu proses terkoordinasi peningkatan masa dan ukuran setiap sel,

diikuti oleh duplikasi kromosom dan pembelahan sel. Bila kuman ditanam dalam

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

pembenihan yang sesuai dan pada waktu-waktu tertentu ditinjau jumlah kuman

yang hidup, maka dapat dilihat yang dapat dibagi 4 fase, yaitu : 22

a. Fase penyesuaian diri (lag phase) yaitu waktu penyesuaian yang umumnya

berlangsung selama 2 jam. Kuman belum berkembang biak dalam fase ini,

tetapi aktivitas metabolismenya sangat tinggi. Fase ini merupakan persiapan

fase berikutnya.

b. Fase pembelahan (logarhytmik phase atau exponential phase) yaitu kuman

berkembang biak dengan berlipat dua, jumlah kuman meningkat secara

exponential. Untuk kebanyakan kuman fase ini berlangsung 18-24 jam. Pada

pertengahan fase ini pertumbuhan kuman sangat ideal, pembelahan terjadi

secara teratur, semua bahan dalam sel berada dalam keadaan seimbang.

c. Fase Stasioner (stationary phase) yaitu dengan meningkatnya jumlah kuman,

meningkat juga hasil metabolisme yang toksis. Kuman ada yang mati dan

pembelahan terhambat. Pada suatu saat terjadi jumlah kuman yang hidup tetap

sama.

d. Fase kemunduran atau penurunan (period of decline) yaitu jumlah kuman

hidup berkurang dan menurun. Keadaan lingkungan menjadi sangat jelek.

Pada beberapa jenis kuman timbul bentuk-bentuk abnormal.

2. Total kuman

Metode hitungan cawan, sampel air yang diperkirakan mengandung lebih

dari 300 sel jasad renik per ml atau per cm permukaan memerlukan perlakuan

pengenceran sebelum diitumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri.

Setelah diinkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang

dapat dihitung dan jumlah yang terbaik adalah di antara 30-300 koloni.

Total Plate Count merupakan salah satu cara pemeriksaan total mikroba

dalam sampel air. Total Plant Count suatu produk yang dapat mencerminkan

teknik penanganan kualitas sanitasi air minum.

Prinsip metode hitungan cawan antara lain, jika sel mikroba yang masih

hidup ditumbuhkan pada agar maka sel mikroba tersebut akan berkembang biak

dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa

menggunakan mikroskop. 5

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

3. Perhitungan total kuman

Perhitungan total koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran

dilakukan secara decimal. Pengenceran awal 1:10 (10 -1), 1:100 (10 -2), 1:1000 (10 -3) dan seterusnya. Dibuat dengan cara mengencerkan 1 ml air ke dalam 12 larutan

pengencer, dilanjutkan dengan pengenceran yang lebih tinggi. Semakin tinggi

jumlah mikroba yang terdapat dalam air minum isi ulang semakin tinggi

pengenceran yang harus dilakukan.

4. Peranan air dalam penularan penyakit

Air mempunyai peranan besar dalam penularan beberapa penyakit

menular. Besarnya peranan air dalam penularan penyakit adalah disebabkan

keadaan alam itu sendiri sangat membantu dan sangat baik untuk kehidupan

mikrobiologis.

Air juga merupakan tempat pertumbuhan mikroorganisme dan juga

sebagai tempat tinggal sementara (perantara) sebelum mikroorganisme berpindah

ke manusia.

F. Bakteri Coliform

Bakteri Coliform yang merupakan jenis bakteri yang tidak dapat membentuk

spora mempunyai kemampuan adaptasi yang rendah dalam lingkungan, terutama

perlindungan membrane elnya apabila berada dalam suatu cairan dengan tingkat

osmose tinggi yaitu terjadinya plasmolisa yang dapat menyebabkan kematian sel

bakteri. 9

Organisme yang paling umum digunakan sebagai petunjuk adanya

pencemaran adalah Escherichia Coli dan kelompok Coliform antara lain :

Enterobacter, Klebsiella, Citrobacter fruenddii.

Escherichia Coli sebagai salah satu contoh terkenal mempunyai beberapa

spesies hidup di dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah

panas. Escherichia Coli misalnya mula-mula diisolasi oleh Escherich (1885) dari

tinja bayi. Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar pada semua individu, maka

analisis bakteriologi air minum ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut. Walaupun

adanya jasad tersebut tidak dapat memastikan adanya jasad patogen secara langsung,

tetapi dari hasil yang didapat memberikan kesimpulan bahwa bakteri Coli dalam

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

jumlah tertentu di dalam air dapat digunakan sebagai indicator adanya jasad patogen. 9

Escherichia Coli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik,

mempunyai tipe metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhanya paling

sedikit banyak di bawah keadaan anaerobik. Pertumbuhan yang baik pada suhu

optimal 37 °C pada media yang mengandung 1% peptone sebagai sumber karbon dan

nitrogen. Escherichia Coli memfermentasikan laktosa dan memproduksi indol yang

digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri pada makanan dan air. 22

Berdasarkan sifatnya bakteri Coliform dibagi menjadi dua golongan :

1. Coliform Faekal, seperti Sherichia Coli yang betul-betul berasal dari tinja

manusia.

2. Coliform non Faekal, seperti Aerobacter dan Klebsiella yang bukan berasal dari

tinja manusia tetapi mungkin berasal dari hewan atau tanaman yang telah mati. 23

Sifat-sifat Escherichia Coli adalah 24:

1. Dapat hidup pada suhu 44,5 °C dan merupakan indicator pencemaran air.

2. Merupakan bakteri batang gram negativ, tidak berkapsul, umumnya mempunyai

fimbria dan bersifat motile, mampu meragi laktosa dengan cepat sehingga pada

agar Mc. Concey membentuk koloni merah muda sampai tua dengan kilat logam

yang spesifik dan permukaan halus.

3. Mempunyai ukuran panjang 2,0-6,0 μm dan lebar 1,1-1,5 μm, tersusun tunggal,

berpasangan dengan flagella pertikus.

4. Tumbuh pada suhu antara 10-14 0C dengan suhu optimum 37 0C, pH optimum

untuk pertumbuhannya adalah 7,0-7,5 pH minimum 4,0 dan pH maksimum 9,0. 24

Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah :

1. Cahaya

Pengaruh cahaya terhadap mikroorganisme air sangat kecil. Bakteri tak

berpigmen tertentu dan beberapa bakteri di danau terhambat pertumbuhannya

karena cahaya dan di laut pada zona permukaan yang tidak dalam. Kedalaman

zona tergantung pada intensitas radiasi dan turdibitas pada air. Pengaruhnya pada

air yang jernih lebih baik bila dibandingkan dengan air yang keruh. Pengaruh

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

cahaya digantikan oleh factor lain, misalnya temperature. Bagian spectrum sinar

ultra violet hanya dapat menembus jarak sejauh 1 meter, akan tetapi cahaya biru

lebih jauh lagi. 5

2. Temperatur

Semua mikroorganisme dalam proses kehidupannya dipengaruhi oleh

temperatur. Bakteri, Cyanophyta dan fungi dapat tumbuh hanya pada suatu batas

rentang temperatur -10 sampai dengan +90 0C. Pada rentang tersebut temperatur

mempengaruhi laju pertumbuhan, kebutuhan nutrisi, enzimatik dan dekomposisi

kimiawi dalam sel. Biosintesis kadang-kadang lebih rendah titik optimumnya dari

pada bionergitika.

3. Salinitas

Rentang salinitas bakteri dipengaruhi oleh temperatur optimum. Salinitas

dapat memperpanjang waktu generasi bakteri dan jamur. Seringkali salinitas juga

menyebabkan perubahan morfologis dan fisiologis. 5

Keanekaragaman salinitas dalam air dipengaruhi kehidupan biota air

melalui pengendalian berat jenis dan keragaman tekanan osmotic. Salinitas

menimbulkan tekanan osmotic, pada umumnya kandungan garam dalam sel biota

air cenderung mendekati kandungan garam dalam air tempat hidupnya. Apabila

suatu sel berada dalam lingkungan dengan salinitas yang berbeda maka

diperlukan mekanisme osmoregulasi untuk menjaga keseimbangan kepekatan

antara sel dan lingkungannya. Cara-cara osmoregulasi meliputi perlindungan

membran sel maupun mekanisme ekskresi untuk membuang kelebihan air tawar

keluar sel.

Kemampuan untuk menghadapi fluktasi salinitas sangat bergantung dari

jenis biota air, maupun kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya. Bakteri

Coliform yang merupakan jenis bakteri yang tidak dapat membentuk spora

mempunyai kemampuan adaptasi yang rendah dalam lingkungan, terutama

perlindungan membrane selnya apabila berada dalam suatu cairan dengan tingkat

osmose tinggi, yaitu terjadinya plasmolisa yang dapat menyebabkan kematian sel

bakteri. 25

4. pH

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Mikroorganisme akuatik dapat ditumbuhkan pada pH 6,5-8,5. Untuk

organisme di laut, pH optimum sekitar 7,2-7,6. Mikroorganisme yang hidup di

danau atau sungai mempunyai kisaran pH optimum yang luas. 26

G. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dipaparkan maka dibuatlah kerangka

teori sebagai berikut :

Sumber air : a. Air laut b. Air

permukaan c. Air atmosfir d. Air tanah

Kualitas fisik

Kualitas kimia

a. Temperatur b. Warna c. Bau d. Kekeruhan

Arsen , besi, flourida, chlorida

Bakteri (Coliform), Virus, Protozoa

Jumlah bakteri Coliform

a. Hygiene perorangan petugas: 1. Pemeriksaan karyawan 2. Pemeriksaan

perlengkapan petugas 3. Pengawasan pelayanan

pengisian air minum b. Sanitasi Lingkungan :

1. Definisi 2. Bangunan fisik 3. Pengawasan kebersihan

Kualitas bakteriologis

Air isi ulang

Gambar 2.1 Kerangka Teori Modifikasi : 2, 4, 7, 9

H. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori tersebut di atas maka disusun kerangka konsep

mengenai hubungan antara variabel penelitian yang dapat digambarkan sebagai

berikut :

Variabel Bebas Variabel Terikat

Hygiene Perorangan Petugas

Sanitasi Depo Air Minum Isi Ulang

Jumlah Bakteri

Coliform

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-faridanurm... · membahayakan orang yang minum. Dalam konteks ini maka penentuan

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

I. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan hygiene perorangan petugas dengan jumlah bakteri Coliform

2. Ada hubungan sanitasi depo air minum isi ulang dengan jumlah bakteri Coliform