bab ii tinjauan pustaka - dewey.petra.ac.id · dari pernyataan tersebut dapat di defenisikan bahwa...
TRANSCRIPT
6 Universitas Kristen Petra
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan keseluruhan konsep yang menyangkut berbagai
kegiatan pemasaran yang tercakup menjadi satu sistem. Pemasaran merupakan
salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berekembang dan mendapatkan
laba. Pemasaran atau marketing memiliki banyak pengertian dari berbagai ahli
pemasaran yang ada di dunia.
Menurut Kotler (2003, p.10) “Pemasaran adalah proses sosial yang dengan
proses satu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain”. Pemasaran menurut Anief (2000,
p.40) “Pemasaran adalah kegiatan yang memberikan arah kepada seluruh aktivitas
bisnis atau niaga yang meliputi bauran pemasaran di mana produk (barang, jasa, dan
ide) yang dipasarkan merupakan perwujudan dari konsep yang telah mengalami
proses pengembangan uji coba dan produksi yang ditujukan kepada pemakai akhir”.
2.2 Bauran Pemasaran (marketing mix)
Menurut Hermawan Kartajaya (2007) dalam bukunya Hermawan
Kartajaya on Marketing Mix: Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan
taktik dalam mengintergrasikan tawaran, logistik, dan komunikasi produk atau
jasa. Hal ini penting karena marketing mix merupakan aspek yang paling terlihat
(tangible) dari sebuah perusahaan dalam aktivitas pemasaran.
Dan menurut Saladin (2006; 3) bahwa marketing mix adalah serangkaian
dari variabel pemasaran yang dikuasai oleh pemasaran dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Sehingga marketing mix adalah
sekumpulan variabel yang terkendali. Sedangkan menurut Kotler yang telah di
terjemahkan oleh Benyamin Molan (2007; 17) marketing mix adalah seperangkat
7 Universitas Kristen Petra
alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk terus menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Marketing mix describes the set of tools that management can use to
influence sales. The traditional formulation is called the 4Ps – produk, price,
place, and promotion (Kotler, 2003, p.108). Dari pernyataan tersebut dapat di
defenisikan bahwa Marketing mix atau bauran pemasaran menggambarkan satu
set alat yang sangat mempengaruhi penjualan yang biasa disebut 4P yaitu produk,
harga, tempat, dan promosi.
Gambar 2.1 4P’s of marketing mix
Sumber: masterclassmanagement.com
2.2.1 Produk (Product)
Menurut Kotler et.al (2000, p.212) mengemukakan bahwa produk
adalah: “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan “. Indikator terhadap produk ini didasarkan pada keragaman produk
dan kualitas produk. Sedangkan Menurut Stanton (1997:169), Atribut produk
meliputi harga, merek, kemasan, jaminan produk, warna, nama baik penjual,
pelayanan penjual, kualitas produk, karakteristik fisik barang. Produk juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk apa produk tersebut
dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy Tjiptono (1999:98-101)
mengklasifikasikan produk menjadi:
8 Universitas Kristen Petra
a. Barang Konsumen
Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk
kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan bukan
untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi
empat jenis yaitu:
1. Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki
frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu
segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan
pembelianya.
2. Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya,
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia.
Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing.
Contohnya: alat rumah tangga, pakaian, dan kosmetik.
3. Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi
merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha
khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-
barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar
dan pakaian desain terkenal.
4. Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau
kalaupun sudah diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik
untuk membelinya. Contohnya: batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pekuburan.
b. Barang industri
Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan
(konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang industri digunakan
untuk keperluan selain di konsumsi langsung yaitu: untuk diolah
menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Material and part, merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya
masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu
bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang.
2. Capital Items, merupakan barang tahan lama (long Lasting) yang memberi
kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi.
9 Universitas Kristen Petra
3. Supplies and service, merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa
yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola
keseluruhan produk jadi.
Sofyan (2002, p. 35) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang terkandung dalam
suatu produk adalah mutu, rasa, kualitas, penampilan, pilihan yang ada, gaya, merek,
pengemasan, ukuran, jenis dan macam produk.
2.2.2 Harga (Price)
Menurut Kotler (2006, p.289), Price the amount of money customers have
to pay to obtain the product.” dengan kata lain harga merupakan total uang yang
dipunya konsumen untuk membayar sebuah produk. Menurut Kotler & Amstrong
(2005, p.302), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk
atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
kegunaan terhadap suatu produk atau jasa. Dan menurut Tjiptono (2001, p152),
harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan
pembelian yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.
1. Peranan Alokasi dari harga merupakan fungsi harga dalam membantu
para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan adanya harga
dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya
belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan
harga dari berbagai alternative yang tersedia kemudian memutuskan
alokasi dana yang dikehendaki.
2. Peranan Informasi dari harga merupakan fungsi harga dalam Mendidik
konsumen mengenai faktor – faktor produk, seperti kualitas hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi pembeli mengalami kesulitan untuk
menilai faktor produk atau manfaat secara obyektif. Persepsi yang berlaku
ialah harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
10 Universitas Kristen Petra
2.2.3 Lokasi (Place)
Menurut Amstrong dan Kotler (2004, p.56) Place includes company
activities that make the product available to target consumers. Yang artinya,
lokasi merupakan aktivitas perusahaan untuk membuat produk mudah didapatkan
oleh konsumen. Pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat
terhadap beberapa faktor antara lain (Hurriyati, 2008, p. 57):
1. Akses, misalnya jalan yang memudahkan konsumen untuk mencapai tempat
tersebut.
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Tempat parkir, mempunyai tempat atau lahan parkir sendiri atau menggunakan
tempat parkir umum.
4. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari.
5. Peraturan pemerintah, misalnya surat perijinan usaha.
6. Persaingan, yaitu pertimbangan lokasi pesaing.
2.2.4 Promosi (Promotion)
Menurut Amstrong dan Kotler (2006, p.56), Promosi (Promotion),
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan cara
menyampaikan, membujuk, dan memberikan penjelasan kepada konsumen
tentang barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Tujuan promosi
adalah untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan
calon konsumen. Adapun kegiatan- kegiatan yang termasuk promosi adalah
periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan, publisitas, dan pemasaran
langsung. Menurut Terence A. Shimp (2000:7) Promosi memiliki lima fungsi
yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
1. Informing (Memberikan Informasi)
Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik
mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi
penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.
11 Universitas Kristen Petra
2. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan
untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi
berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk.
3. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan
jasa yang
4. Adding Value (Menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan
kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai
tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif
menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu
perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga
sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang
prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih
sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi.
2.3 Minat Beli (Purchase Intention)
Menurut (Anoraga, 2002, p.228) “Minat Beli merupakan suatu
tahapan proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen dalam
pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh
konsumen tersebut”. Sedangkan menurut (Assael, 1998) Intentions adalah
kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap obyek. Beberapa
pengertian dari Intentions adalah sebagai berikut:
12 Universitas Kristen Petra
lntentions dianggap sebagai sebuah perantara antara faktor factor
motivasional yang mempengaruhi perilaku.
Intentions mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai
kemauan untuk mencoba.
Intentions menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.
Intentions berhubungan dengan perilaku yang terus menerus.
Menurut Barry, Bearmen dalam bukunya “Retail manajemen: A
Strategic Approach” (2002:300) mengatakan, tumbuhnya minat beli
konsumen itu dipengaruhi oleh beberapa unsur yang terdiri dari tiga
tahapan yaitu:
1. Ransangan
Rangsangan merupakan suatu syarat yang ditujukan untuk mendorong atau
menimbulkan seseorang untuk bertindak. Sebagai contoh, seorang
konsumen mendapatkan ransangan berupa kebutuhan untuk memiliki
sebuah produk dari pasar Puspa Agro untuk memasak.
2. Kesadaran
Merupakan sesuatu yang memasuki pikiran seseorang kesadaran ini
dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri yang tidak
mungkin dapat dipengaruhi oleh konsumen. Ransangan berupa kebutuhan
untuk membeli produk di pasar Puspa Agro, akan membuat konsumen
mempertimbangkan produk terlebih dahulu. Hal ini bisa didasarkan
kebutuhan akan produk tersebut mendesak atau tidak
3. Pencarian Informasi
Aspek pencarian informasi dibagi dalam lima bagian, yaitu:
a. Informasi intern
Bersumber dari dalam diri konsumen untuk memilih barang atau jasa yang
memuaskan. Biasanya didasarkan atas pengalaman yang diperoleh
sebelumnya ataupun bersumber dari ingatan.
b. Informasi ekstern
Informasi ini berasal dari luar diri konsumen, misalnya dari iklan di
beberapa media, seperti iklan televisi dan surat kabar.
c. Memastikan sifat khas dari setiap pilihan yang ada
13 Universitas Kristen Petra
Pada tahap ini konsumen mengumpulkan informasi yang berhubungan
dengan ciri, dan sifat dari setiap pilihan. Ini bertujuan untuk mencari
sesuatu yang berbeda dan unik setiap informasi yang di dapat.
d. Pemilihan alternatif
Setelah informasi yang berkaitan dengan produk yang diinginkan telah
diperoleh, maka konsumen melakukan penelitian akan alternatif alternatif
yang ada. Beberapa konsep dasar yang membantu konsumen dalam
melakukan penelitian atas alternatif. Alternatif yang ada, yaitu:
1) Sifat produk (warna, ukuran, kemasan) misalnya jika seseorang
konsumen akan membeli baju, maka ia akan memperhatikan
bahan, model, warna serta harganya.
2) Bobot tingkat kepentingan dari produk, hal ini bergantung pada
ciri- ciri produk yang berkesan dan masuk ke dalam benak
konsumen.
3) Kepercayaan atas merek, merupakan alat yang dipakai konsumen
untuk membedakan tiap merek dengan ciri masing-masing.
Kepercayaan ini adalah merupakan hasil dari pengalaman dan
persepsi konsumen.
4) Fungsi kemanfaatan produk, merupakan gambaran konsumen yang
mengharapkan kepuasan atas produk yang diinginkan.
5) Proses penilaian produk dapat dilakukan dengan menggunakan
prosedur penilaian tertentu untuk membuat satu pilihan dari sekian
banyak alternatif yang ada.
a. Tempat pembelian
Merupakan salah satu pertimbangan di toko mana konsumen akan
membeli produk atau jasa. Sebuah toko yang memiliki citra yang baik
akan merangsang konsumen untuk selalu berbelanja di tempat yang sama.
b. Pembelian
Merupakan tahap terakhir dimana konsumen telah menentukan pilihan dan
siap untuk menukarkan uangnya dengan barang/jasa tersebut. ada dua
faktor yang turut menentukan keputusan pembelian konsumen yaitu sikap
orang lain dan faktor situasional yang tidak terduga.
14 Universitas Kristen Petra
2.4 Hubungan Antar Konsep
Keberhasilan suatu perusahaan bisa dilihat dari bauran pemasaran yang
disediakan atau ditawarkannya kepada konsumen. Bauran pemasaran yang terdiri
dari 4P yaitu : Produk (Product), Harga (price), Tempat (Place), dan Promosi
(Promotion) perusahaan yang baik akan sampai pada target pasarnya. Hal ini
secara otomatis akan memunculkan minat beli dari konsumen. Sesuai dengan
yang dikemukakan oleh (Assael, 1992, p. 211). “Apabila bauran pemasaran ini
dijalankan sesuai dengan strategi pemasaran yang benar, dan mengacu pada pasar
sasaran yang tepat serta berhasil menarik perhatian konsumen. Hal ini dapat
memunculkan minat beli atau yang biasa disebut purchase intention”.
2.4.1 Hubungan Produk Terhadap Minat Beli Konsumen
Salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang mempengaruhi minat beli
konsumen yaitu produk. Menurut Kotler et.al (2000, p.212) mengemukakan
bahwa produk adalah: “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
menarik perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan “. Indikator terhadap produk ini didasarkan pada
keragaman produk dan kualitas produk. Produk yang memenuhi kriteria diatas
maka akan dapat menarik minat beli konsumen.
2.4.2 Hubungan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen
Harga menjadi sangat penting dan mempengaruhi minat beli konsumen
setelah konsumen tertarik akan sebuah produk. Jadi harga harus sesuai dengan
kualitas atas sebuah produk yang ditawarkan. Menurut Kotler & Armstrong
(2005, p.302), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk
atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
kegunaan terhadap suatu produk atau jasa. Dengan demikian, harga menjadi
pengaruh terhadap minat beli konsumen.
15 Universitas Kristen Petra
2.4.3 Hubungan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen
Lokasi Menurut Amstrong dan Kotler (2004, p.56) merupakan aktivitas
perusahaan untuk membuat produk mudah didapatkan oleh konsumen. Tidak
hanya lokasi yang strategis untuk menarik minat beli konsumen namun menurut
(Hurriyati, 2008, p. 57) lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap
beberapa faktor antara lain : Akses, Visibilitas, Tempat parkir, Ekspansi,
Peraturan pemerintah, dan Persaingan. Bila lokasi sebuah perusahaan memenuhi
kriteria tersebut maka minat beli konsumen akan tercipta.
2.4.4 Hubungan Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen
Dari segi promosi hal ini sangat mutlak dilakukan pada sebuah perusahaan
untuk menarik perhatian para konsumen. Sesuai dengan teori menurut Amstrong
dan Kotler (2006, p.56), Promosi (Promotion), merupakan salah satu kegiatan
yang dilakukan perusahaan dengan cara menyampaikan, membujuk, dan
memberikan penjelasan kepada konsumen tentang barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Bila promosi tersampaikan dengan baik kepada
konsumen maka akan menimbulkan minat beli yang tinggi oleh konsumen.
16 Universitas Kristen Petra
2.5 Kerangka Berpikir
Latar Belakang
1. Melimpahnya produk pangan dan hortikultura jatim dan mampu memenuhi stok
35% nasional
2. Terbatasnya akses dan pasar
3. Perlunya sebuah pasar induk pada produk bahan pangan
4. peluang untuk meningkatkan penjualan hasil pertanian, baik untuk skala
regional, nasional, maupun internasional (ekspor).
5. Menurunnya omset PT Puspa Agro
Rumusan masalah
1. Apakah marketing mix (product, place, price, dan promotion) berpengaruh pada
minat beli konsumen di PT Puspa Agro?
2. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli
konsumen PT Puspa Agro ?
Marketing Mix
Product
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Lengkap
Price
1. Alokasi
Harga
2. Informasi
Harga
Place
1. Akses
2. Visibilitas
3. Fasilitas
Promotion
1. Informing
2. Persuading
3. reminding
Purchase Intention
17 Universitas Kristen Petra
2.6 Kerangka Konseptual
Hipotesa:
H1: Diduga Product berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention.
(X1→Y)
H2: Diduga Price berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention.
(X2→Y)
H3: Diduga Place berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention.
(X3→Y)
H4: Diduga Promotion berpengaruh signifikan terhadap Purchase
Intention. (X4→Y)
Purchase
Intention
(Y)
H1
H2
H3
H4