bab ii tinjauan pustaka dan landasan teori 2.1 …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/993/2/bab...

27
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Mengacu pada jurnal judul “Analisis dan Perancangan Mikrotik pada Warnet ExNet II” peneliti menggunakan Router Mikrotik RB750 untuk mengoptimasi jaringan internet di warnet dengan membangun sistem manajemen bandwidth dan blocking situs. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan analisis, 38 observasi, studi literatur perancangan topologi baru dan evaluasi. Untuk membangun sistem manajemen bandwidth, peneliti menggunakan metode simple queue. Peneliti membagi bandwidth per-client sebesar 1Mbps. Pembagian bandwidth dilakukan dengan menggunakan winbox. Untuk membuktikan penulis melakukan uji coba pertama dengan mendownload sebuah file berukuran 105MB dari sebuah website dan melihat hasil limitasi bandwidth yang telah dibuat apakah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian kedua dilakukan dengan membuka situs yang telah diblok pada mikrotik dan melihat hasil apakah situs yang telah di block pada mikrotik sesuai dengan konfigurasi. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil kecepatan rata-rata data transfer menunjukan hasil pengukuran sesuai dengan limit bandwidth yang di tetapkan dan situs yang sudah di block telah sesuai dengan yang di tetapkan, (Putra, 2014). Pada jurnal dengan judul “Optimalisasi bandwidth dan keamanan jaringan dengan Filterasi pada warung internet menggunakan mikrotik routerboard, peneliti menggunakan Mikrotik Routerboard untuk mengoptimalisasi jaringan warnet dan membangun sistem bandwidth manajemen pada warnet tersebut dengan menggunakan metode queue tree agar bandwidth yang digunakan menjadi lebih efisien. Konfigurasi pada metode queue tree dilakukan dengan mengatur mangle terlebih dahulu. Pada mngle akan di buat dua buah mark, yaitu mark packet dan mark conecction. Baik konfigurasi pada mangle maupun pada queue tree akan dibuat sesuai jumlah komputer yang akan digunakan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 buah komputer sebagai parameter keberhasilan. Masing-masing komputer akan dicoba melakukan proses mengunduh sejumlah data dari internet. Pengujian dilakukan sebanyak 2 kali. Pada pengujian pertama, nilai level prioritas akan disamakan, sedangkan pada pengujian kedua nilai level prioritas masing-masing komputer akan dibedakan. Pengujian ini ditunjukan untuk membuktikan apakah bandwidth terbagi secara merata dan apakah level prioritas berjalan dengan baik, (Hizbullah, 2012).

Upload: others

Post on 27-Apr-2020

15 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Mengacu pada jurnal judul “Analisis dan Perancangan Mikrotik pada Warnet ExNet

II” peneliti menggunakan Router Mikrotik RB750 untuk mengoptimasi jaringan internet di

warnet dengan membangun sistem manajemen bandwidth dan blocking situs. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan analisis, 38 observasi, studi literatur

perancangan topologi baru dan evaluasi. Untuk membangun sistem manajemen bandwidth,

peneliti menggunakan metode simple queue. Peneliti membagi bandwidth per-client sebesar

1Mbps. Pembagian bandwidth dilakukan dengan menggunakan winbox. Untuk membuktikan

penulis melakukan uji coba pertama dengan mendownload sebuah file berukuran 105MB dari

sebuah website dan melihat hasil limitasi bandwidth yang telah dibuat apakah sesuai dengan

yang diharapkan. Pengujian kedua dilakukan dengan membuka situs yang telah diblok pada

mikrotik dan melihat hasil apakah situs yang telah di block pada mikrotik sesuai dengan

konfigurasi. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil kecepatan rata-rata data transfer

menunjukan hasil pengukuran sesuai dengan limit bandwidth yang di tetapkan dan situs yang

sudah di block telah sesuai dengan yang di tetapkan, (Putra, 2014).

Pada jurnal dengan judul “Optimalisasi bandwidth dan keamanan jaringan dengan

Filterasi pada warung internet menggunakan mikrotik routerboard”, peneliti menggunakan

Mikrotik Routerboard untuk mengoptimalisasi jaringan warnet dan membangun sistem

bandwidth manajemen pada warnet tersebut dengan menggunakan metode queue tree agar

bandwidth yang digunakan menjadi lebih efisien. Konfigurasi pada metode queue tree

dilakukan dengan mengatur mangle terlebih dahulu. Pada mngle akan di buat dua buah mark,

yaitu mark packet dan mark conecction. Baik konfigurasi pada mangle maupun pada queue

tree akan dibuat sesuai jumlah komputer yang akan digunakan. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan 3 buah komputer sebagai parameter keberhasilan. Masing-masing komputer

akan dicoba melakukan proses mengunduh sejumlah data dari internet. Pengujian dilakukan

sebanyak 2 kali. Pada pengujian pertama, nilai level prioritas akan disamakan, sedangkan

pada pengujian kedua nilai level prioritas masing-masing komputer akan dibedakan.

Pengujian ini ditunjukan untuk membuktikan apakah bandwidth terbagi secara merata dan

apakah level prioritas berjalan dengan baik, (Hizbullah, 2012).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

4

Pada penelitian yang berjudul “Teknik mark packet dan mark connection

untuk manajemen bandwidth dengan pendekatan top-down”; Berlaku paket mark

dan teknik koneksi tanda untuk membagi kapasitas bandwidth yang tersedia dan

rata-rata monitor lalu lintas data untuk mendukung kebutuhan layanan jaringan

dengan itu setiap client dapat bekerja dengan kapasitas bandwidth dalam

mengakses internet. Hasil penelitian ini menunjukan cara mengalokasikan angka

bandwidth yang sedang tersedia dalam setiap pengguna untuk memiliki akses

internet yang stabil dan lazim dan meringankan operator dalam memantau

pengguna, (Kosasi, 2012).

Penelitian yang berjudul “Perancangan dan implementasi manajemen

bandwidth menggunakan vyatta”; dalam kebutuhan akses internet yang sangat

tinggi bagi para pengguna banyak masalah yang ditemui oleh para pengguna yang

menghabiskan bandwidth secara percuma, diantaranya streaming video,

download, atau akses situs yang berlebihan, mengakibatkan lambatnya suatu

client yang lain di dalam suatu jaringan LAN, (Aliansyah, 2013).

Pada penelitian yang berjudul “Analisis manajemen bandwidth

menggunakan metode HTB (Hierarchical token bucket) Pada Cyberkost Internet

Cafe” didapatkan prioritas akses berdasarkan kebutuhan user yaitu belajar, dalam

hal ini browsing materi, membaca artikel, mencari reverensi bacaan, sosial media,

dan download file. Selanjutnya HTB digunakan untuk menerapkan prioritas

tersebut. HTB merepkan parent queue yaitu santai, file-size, dan file- ekstensi.

Santai menghendel kebutuhan sosial media dan download dengan idm, file-size

mendownload file menggunakan browser dengan fitur connbyte pada router

mikrotik, sedangkan file-ekstensi menghandle kegiatan belajar menggunakan

layer7 protocol, (Arifin, 2015).

Dalam penelitian dengan judul “Manajemen Bandwidth Dengan Metode

HTB (Hierarchical Token Bucket)”; Implementasi metode Hierarchical Token

Bucket dapat mengontrol penggunaan internet yang digunakan oleh tiap-tiap

client dengan baik sehingga client tidak dapat menggunakan bandwidth secara

berlebihan walaupun kecepatan download pada masing-masing client lebih sedikit

dari sebelum penggunaan Hierarchical Token Bucket. Sehingga penggunaan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

5

metode Hierarchical Token Bucket dapat memanajemen bandwidth dengan efektif

dan komputer-komputer client dapat terkoneksi ke internet dengan pembagian

bandwidth yang telah disediakan, (Wijaya, 2013).

Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Qos (Quality Of Service)

jaringan Kampus dengan menggunakan Mikrotik Routerboard”; seiring dengan

perkembangan zaman dan tuntutat akan layanan informasi yang cepat, tepat, dan

akurat membuat jaringan komputer menjadi sebuah kebutuhan utama, khususnya

dalam dunia kampus. Sebuah kampus seolah-olah menjadi tertutup dan tidak

berkembang tanpa adanya jaringan komputer yang handal di dalamnya. Penelitian

ini bertujuan untuk melakukan manajemen bandwidth dengan menggunakan

Mikrotik RouterBoard serta melakulan analisis QoS (Quality Of Service) jaringan

kampus, (Silitonga, 2014).

Penelitian yang berjudul “Implementasi metode HTB untuk manajemen

bandwidth pada kantor badan pertanahan Pacitan” Penelitian yang dilakukan

mendapatkan hasil dari beberapa parameter Quality Of Service sebelum dan

sesudah dilakukan manajemen bandwidth. Sehingga penelitian ini merupakan

rujukan untuk pembahasan yang akan dilakukan penelitian lanjutan untuk

mendapatkan hasil penerapan Quality Of Service yang dilakukan,( Muhammad,

2016).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Jaringan komputer

Tanenbaum (2011) menyatakan bahwa adalah kumpulan 2 atau lebih

komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah

teknologi. Hubungan antar komputer tersebut tersebut tidak terbatas berupa kabel

tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber optic, microwave, infrared, bahkan

melalui satelit. Manfaat dari penggunaan jaringan komputer adalah :

a. Sharing reources

bertujuan agar seluruh program atau peralatan lainnya dapat

dimanfaatkan oleh orang yang ada pada jaringan komputer tanpa

terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

6

b. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar

pengguna baik untuk teleconference/maupun untuk mengirim pesan

atau informasi yang penting lainnya.

c. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer

pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu

komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya. Oleh

karena itu, maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang

memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi

setiap saat.

d. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan

menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer,

maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi

cukup satu buah, karena printer itu dapat digunakan secara bersama-

sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat

harddisk dan perlatan lainnya, misalnya untuk memberikan

perlindungan terhadap serangan virus, maka pemakai cukup

memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

e. Keamanan data sistem

Jaringan komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data

karena pemberian dan peraturan hak akses kepada setiap pengguna,

serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan

perlindungan yang efektif.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

7

f. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama-sama, akan

mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu

data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap perubahan

yang terjadi dapat langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

1. Berdasarkan Transmisi

Berdasarkan tipe transmisinya, jaringan di bagi menjadi dua bagian

besar yaitu :

1. Broadcast

Pada brodcast network adalah komunikasi data terjadi dalam

sebuah saluran komunikasi, dimana data berupa paket yang

dikirimkan dari sebuah komputer akan disebarkan ke komputer lain

yang ada di dalam jaringan tersebut. Paket data ini akan diproses

oleh komputer tujuan dan oleh komputer bukan tujuan maka paket

data tersebut akan di buang.

2. Point to point

Point to point network adalah komunikasi datanya terjadi melalui

koneksi antar komputer, jadi sebuah paket data untuk mencapai

tujuannya itu harus melewati beberapa komputer. Peilihan rute

yang baik akan mempengaruhi bagus atau tidaknya koneksi data

dalam tipe jaringan tersebut.

2. Berdasarkan Jangkauan Jaringan

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling

dihubungkan bersama di dalam satu area tertentu yang tidak begitu

luas, seperti didalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar

terdapat dua tipe jaringan atau LAN ,yaitu jaringan peer to peer

jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

8

yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai

workstation maupun server. Sebuah LAN adalah salah satu contoh

jaringan yang baik untuk menunjukan topologi physical dan

topologi logical. Demikian pula, pemetaan aliran data antar node

dalam jaringan menentukan topologi logical dari jaringan, Jaringan

Local Area Network dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Jaringan Local Area Network (LAN)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Jaringan ini mencakup area yang lebih luas dari jaringan LAN dan

mengjangkau antar wilayah dalam satu provinsi. Jaringan MAN

menghubungkan jaringan-jaringan kecil yang ada, seperti LAN

yang menuju pada lingkungan area yang lebih besar. Jaringan MAN

dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

9

Gambar 2. 2 Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu menjangkau

batas provinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain.

Jaringan WAN dapat menghubungkan suatu komputer dengan

komputer lain dengan menggunakan media satelit atau kabel bawah

laut. Jaringan WAN dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2. 3 Jaringan Wide Area Network (WAN)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

10

3. Berdasarkan Fungsi Jaringan

1. Jaringan Client-Server

Jaringan yang terdiri dari client, yaitu mikro komputer yang

meminta data dan server, yaitu komputer yang menyuplai data.

Kelebihan jaringan client-server yaitu :

a. Terpusat, maksudnya sumber daya dan keamanan dikontrol

melalui server.

b. Teknologi baru dapat mudah terintegrasi kedalam sistem.

c. Keseluruhan komponen dapat bekerjasama.

d. Dengan server yang baik, ifisiensi pemakaian sumber daya akan

jauh lebih baik pula.

Kekurangan jaringan client-server yaitu :

a. Dibutuhkan biaya yang lebih mahal untuk dedicated server.

b. Ketergantungan client terhadap server sangat tinggi.

c. Diperlukan software tertentu.

2. Peer to Peer

Pada jaringan ini, semua mikro komputer dalam sebuah jaringan

berkomunikasi secara langsung satu sama lain tanpa harus

bersandar pada server. Komputer bisa berbagi file dan peripheral

dengan seluruh komputer lainnya pada jaringan, jika semua

komputer tersebut diberi hak akses.

Kelebihan jaringan peer to peer yaitu :

a. Tidak terlalu mahal.

b. Masing-masing komputer tidak tergantung pada server tertentu.

c. Tidak memerlukan software atau sistem operasi tambahan.

Kekurangan jaringan client-server yaitu :

a. Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan aplikasi.

b. Tidak aman karena jaringan ini tidak memfasilitasi kebutuhan

keamanan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

11

2.2.3 Perangkat Jaringan

1. Server

Server merupakan pusat control dari jaringan komputer. Biasanya

berupa komputer berkecapatan tinggi dengan kapasitas RAM yang besar

dan memiliki space harddisk yang cukup besar. sistem operasi yang

digunakan merupakan sistem operasi khusus yang dapat memberikan

berbagi layanan bagi workstation.

2. Workstation

Semua komputer yang terhubung dengan jaringan dapat dikatakan

sebagai workstation. Komputer ini yang melakukan akses ke server

untuk mendapatkan layanan yang telah disediakan oleh server.

3. Network Interface Card (NIC)

NIC sering disebut Ethernet Card, digunakan untuk menghubungkan

sebuah komputer ke jaringannya. NIC memberikan suatu koneksi fisik

antara kabel jaringan dengan bus internal komputer.

4. HUB

Disebut juga repeater hub merupakan komponen jaringan yang

digunakan di dalam jaringan 10 Mbps tradisional untuk

menghubungkan komputer-komputer dalam jaringan skala kecil (LAN).

Pada perangkat hub, semua anggota jaringan yang terhubung dengan

perangkat ini melakukan transmisi data pada jaringan (collision

domain). Ini bearti, jika lebih dari satu komputer mengirim data ke

jaringan secara bersamaan, maka tidak satupun komputer yang dapat

memanfaatkan 100% bandwidth jaringan yang tersedia.

5. Switch

Switch adalah device yang berfungsi untuk menghubungkan multiple

komputer. Switch memang identik dengan hub, tetapi switch lebih

cerdas dan memiliki performa tinggi dibanding hub.

Kelebihan dari switch yaitu :

a. Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima.

b. Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

12

c. Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.

Switch terbagi menjadi 2 tipe utama yaitu switch layer-2 dan layer-3.

Switch layer-2 bekerja pada layer data link model OSI dan berdasarkan

teknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar

port berdasarkan pada alamat Mac Address. Switch layer-3 beroperasi

pada layer-3 dari OSI model dan berdasarkan teknologi routing. Switch

seperti ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat

jaringan. Switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-

jaringan yang berbeda dalam suatu internetwork. Switch ini bisa disebut

switch routing atau switch multilayer.

6. Repeater

Repeater bekerja bergenerasi atau memperkuat sinyal-sinyal yang

masuk. Pada Ethernet kualitas transmisi data hanya dapat bertahan

dalam range waktu dan jangkauan terbatas, yang selanjutnya

mengalami degradasi. Repeater akan berusahan mempertahankan

integritas sinyal dan mencegah degradasi sampai paket-paket data

menuju tujuan. Adapaun kelemahan repeater yaitu perangkat ini tidak

dapat melakukan filter traffic jaringan. Data (bits) yang masuk ke salah

satu port dikirim ke luar melalui semua port. Dengan demikian data

akan tersebar ke segmen-segmen LAN tanpa memperhitungkan apakah

data tersebut dibutuhkan atau tidak.

7. Bridge

Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecahkan

jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model

OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang

mentransmisikan data ke jaringan dan secara otomatis membangun

sebuah table internal. Table ini berfungsi untuk menentukan ke segmen

mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering.

Cara kerja bridge yaitu setelah mengetahui ke segmen mana paket akan

disampaikan, bridge melanjutkan pengiriman langsung ke segmen

tersebut. Jika bridge tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

13

akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen

alamat asalnya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama

dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga

melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen

asalnya.

8. Router

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk

menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya untuk

mendapatkan route (jalur) terbaik. Router bekerja pada layer network

dari model OSI untuk memindahkan paket-paket antar jaringan

menggunakan alamat logikanya. Router memiliki table routing yang

melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui

dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya. Router

bekerja hanya jika protokol jaringan yang dikonfigurasi adalah protokol

yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Ini berbeda dengan bridge

yang bersifat protokol independent.

9. Kabel Coaxial

Kabel Coaxial adalah jenis kabel yang terdiri atas 2 penghantar, dimana

salah satu penghantarnya berada di tengah kabel dan dikelilingi oleh

penghantar satunya lagi dengan pola melingkar. Prinsip kerja coaxial

dengan cara menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke

tujuan. Saat ini kabel jenis coaxial sudah mulai ditinggalkan karena

port untuk konektor BNC yang dipakai sudah jarang ditemukan pada

perangkat komputer atau perangkat jaringan speerti switch dan router.

Instalasi jaringan dengan kabel coaxial sulit dan butuh keahlian ekstra

terutama dalam membuat atau memasang konektor. Bagian-bagian

kabel coaxial ialah sebagai berikut :

a. Isolator luar (outer jacket) yang merupakan bagian kulit

pembungkus terluar untuk melindungi seluruh bagian kabel.

b. Pelindung atau disebut juga groundling (barided copper shielding)

yang merupakan serabut kabel terpilin bersilang yang berfungsi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

14

mengantisipasi frekuensi listrik yang tidak diinginkan.

c. Isolator dalam (plastic insulation) yang merupakan kulit pelapis

kabel konduktor.

d. Konduktor (copper cunductor) merupakan inti kabel tunggal atau

serabut yang berfungsi sebagai medium transmisi data.

10. Kabel Twsited Pair

Kabel twsited pair merupakan kabel jaringan yang didalamnya terdiri

atas beberapa kabel yang saling berpapasan. Sama seperti kabel

coaxial, cara kerja dari kabel twsited pair adalah dengan

menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke tujuan. Kabel

twsited pair ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu STP (Shielded Twsited

pair) dan UTP (Unshielded Twisted pair).

STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus

tembaga/alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi

gangguan elektrik. UTP adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel

terpilin mirip kabel telepon.

Untuk kabel twsited pair sendiri jangkauannya tidak lebih dari 100

meter, kecepatannya bervariasi mulai dari 10 Mb per detik sampai

10000 Mb perdetik atau 10 Gb per detik.

11. Kabel Fiber Optic

Tidak seperti dua kabel sebelumnya yang menggunakan tembaga

sebagai media penghantarnya. Kabel fiber optic ini terbuat dari serat

kaca atau plastik yang sangat tipis. Karena terbuat dari kaca, sinyal

yang dikirim oleh FO ini berupa cahaya dari sumber ke tujuannya.

Makanya tidak heran bila transmisi kabel ini lebih cepat dibandingkan

dengan dua kabel sebelumnya. Salah satu kelemahan kabel ini adalah

gangguan (noise) yang sering terjadi apabila tertekuk walaupun hanya

sedikit.

Bagian-bagian kabel fiber optic adalah sebagai berikut :

a. Pelindung kabel (cable jacket) yang merupakan bagian kulit

pembungkus terluar untuk melindungi seluruh bagian kabel.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

15

b. Pelindung fiber (strengthening fibers) berfungsi menjaga kabel

dari benturan keras.

c. Lapisan plastik (coating) berfungsi menjaga kabel dari tekukan.

d. Lapisan tipis (cladding) berfungsi menjaga pembatas yang

memuat gelombang cahaya sehingga data dapat ditransmisikan.

e. Fisik medium utama (core) berfungsi sebagai medium transmisi

data.

2.2.4 Topologi Jaringan

Topologi yang mendefenisikan bagaimana jaringan komputer, printer,

perangkat jaringan, dan perangkat lainnya dapat terhubung. Dengan kata lain,

topologi jaringan menggambarkan layout kabel dan perangkat serta jalur yang

digunakan oleh pengiriman data. Topologi sangat memperngaruhi bagaimana

jaringan bekerja.

Model atau topologi jaringan adalah bentuk dari jaringan yang dapat

dibentuk, dimana bentuk topologi berpengaruh terhadap pemilihan jenis

kabel(media transmisi) yang digunakan.

Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama yaitu topologi

bus, topologi star, topologi ring, topologi mesh, dan topologi tree

a. Topologi Bus

Model BUS, dimana komputer dan server dihubungkan pada sebuah

kabel saja secara secara berderet. Ujung-ujung kabel data diberi

komponen elektronik yang disebut terminator, yaitu semacam resistor

terbungkus logam dengan nilai tahanan sebesar 50 ohm. Topologi

jaringan BUS dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

16

Gambar 2. 4 Topologi Bus

o Kelebihan topologi Bus adalah bila satu node rusak tidak akan

mengganggu node tidak berhubungan langsung tetapi lewat bus.

o Kekurangan topologi Bus adalah bila bus rusak semua node tidak

dapat berfungsi dan kontrol manajemen lebih sulit karena

disentralisasi.

b. Topologi Star

Dalam model ini dapat dipergunakan alat tambahan yang disebut hub

sebagai penghubungnya. Hub memiliki lubang konektor sejumlah

tertentu, ada yang memiliki 8 buah lubang koneksi (disebut port), 12

port dan 24 port, kabel data dari masing-masing komputer atau server

dihubungkan pada alat ini. Topologi jaringan Star dapat dilihat pada

Gambar 2.5.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

17

Gambar 2. 5 Topologi Star

o Kelebihan Topologi Star adalah manajemen lebih mudah karena

terpusat (sentralisasi)

o Kekurangan Topologi Star adalah ketika central node rusak, maka

semua node tidak dapat berfungsi

c. Topologi Ring

Dalam hubungan komputer model ini, kabel penghubung antar

komputer dibuat seperti lingkaran (ring). Komputer yang dihubugkan

secara berderet pada sebuah kabel data kemudian ujung satu dan ujung

satunya lagi dari kabel tersebut dihubungkan. Topologi jaringan Ring

dapat dilihat pada Gambar 2.6

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

18

Gambar 2. 6 Topologi Ring

o Kelebihan topologi Ring yaitu relatif lebih mehat biaya untuk

implementasinya.

o Kekurangan topologi Ring yaitu sulitnya mengembangkan jaringan

dengan Topologi Ring ke dalam skala jaringan yang lebih besar/luas.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

19

d. Topologi Mesh

Topologi ini merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung

secara mutlak dimana setiap perangkat komputer terhubung secara

langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan

mempunyai titik yang siap untuk berkomunikasi secara langsung

dengan titik perangkat komputer lain yang menjadi tujuannya. Topologi

jaringan Mesh dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2. 7 Topologi Mesh

Kelebihan topologi Mesh yaitu:

1. Dinamis dalam memperbaiki setiap kerusakan titik jaringan.

2. Data langsung dikirimkan ke tujuan tanpa melalui komputer lain

3. Proses pengiriman data lebih cepat

Kekurangan topologi Mesh yaitu.

1. Biaya pemasangan sangat besar.

2. Memerlukan banyak kabel.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

20

3. Proses instalasi sulit dan rumit.

e. Topologi Tree

Topologi Tree merupakan salah satu topologi yang juga paling banyak

diterapkan di dalam jaringan komputer, dengan bentuk geometris

menyerupai pohon (tree). Pada topologi Tree terdapat sebuah komputer

(atau perangkat jaringan komputer berupa hub ataupun switch) pada

level teratas (root) yang menjadi pusat utama komunikasi bagi semua

komputer lain yang terhubung dengannya. Topologi Tree dapat dilihat

pada Gambar 2.8.

Gambar 2. 8 Topologi Tree

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

21

Kelebihan topologi Tree yaitu:

1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan.

2. Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan dan tidak

menggangu jaringan.

3. Mudah melakukan kontrol

Kekurangan topologi Tree yaitu.

1. Pada area yang luas sulit untuk melakukan perawatan jaringan.

2. Topologi ini adalah variasi dari topologi BUS maka jika kabel

backbone (kabel utama penyedia arus data) rusak maka seluruh

jaringan akan down.

2.2.5 Mikrotik

Mikrotik merupakan sistem operasi jaringan yang banyak digunakan

oleh Internet Service Provider (ISP) untuk keeprluan firewall atau Mikrotik

dijadikan router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan

tools, baik untuk jaringan kabel maupun wireless. Mikrotik OS merupakan OS

berbasis linux yang diperuntukkan sebagai network router, didesain untuk

memberikan kemudahan bagi penggunanaya. Administarasinya biasa dilakukan

melalui Windows Application (Winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada

standard computer PC. PC yang akan dijadikan router Mikrotik tidak

memerlukan resource yang tinggi untuk penggunaan standard, misalnya hanya

sebagai gateway.

Sejarah mikrotik pada awalnya dimulai saat dua orang ahli jaringan,

yaitu John Trully dan Arnis Riekstins berhasil membuat routing ke jaringan yang

lebih luas, sehingga hal ini menjadi visi mikrotik sampai saat ini, yaitu “Routing

the World”.

John Trully berkebangsaan Amerika, tetapi bermigrasi ke Latvia,

sebuah negara yang menjadi tetangga Rusia. Bersama dengan Arnis Riekstins asli

Latvia, mereka bekerja sama untuk membuat sebuah perangkat yang benar-benar

dapat diandalkan untuk pekerjaan routing jaringan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

22

Dimulai dengan membuat mikrotik yang berbasis kernel linux, mereka

berdua membangun sebuah ISP berkecepatan 2 Mbps yang bernama Aeronet, di

Moldova, sebuah negara tetangga Latvia. Baru setelah itu mereka melayani 5

pelanggannya di Latvia.

Dari sinilah sistem operasi mikrotik dikembangkan, dimana pada awal

visi mereka ingin membuat sebuah router yang handal, dan dapat diinstal dengan

mudah pada komputer biasa dan memiliki fitur serta fasilitas yang cukup lengkap.

Fitur-fitur yang tersedia pada mikrotik diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Firewall dan NAT

2. Routing-Static Routing

3. Hotspot

4. Point-to-Point tunneling protocols

5. Simple tunnels

6. IPSec

7. Web Proxy

8. Chaching DNS Client

9. DHCP

10. VRRP

11. Monitoring/Accounting dan Tools jaringan lainnya.

Ada 2 Queue yang dapat dipakai untuk melakukan manajemen

bandwidth didalam mikrotik, yaitu Queue Simple dan Queue Tree.

2.2.6 Jenis-jenis Queue didalam Mikrotik

1. Simple Queue

Simple Queue merupakan cara paling mudah untuk membatasi data rate

untuk alamat IP tertentu atau subnet. Simple Queue memiliki fitur yang

terintegrasi, yaitu:

a. Memiliki aturan urutan yang sangat ketat, queue diproses dari mulai

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

23

yang atas sampai yang paling bawah.

b. Mengatur aliran paket secara bidirectional (dua arah).

c. Mampu membatasi traffic berdasarkan alamat IP.

d. Satu queue mampu membatasi traffic dua arah sekaligus

(upload/download). Bisa menerapkan queue yang ditandai melalui

paket di firewall mangle.

e. Mampu membagi bandwidth secara fixed.

f. Sesuai namanya, pengaturannya sangat sederhana dan cenderung

static.

Satu item konfigurasi di Simple Queue dapat membuat 0-3 queue

terpisah, satu queue di global-in, satu queue di global-out, dan satu

queue di global-total. Jika semua sifat queue memiliki nilai default

(tidak ada batas yang ditetapkan, jenis queue ini adalah default), dan

queue tidak memiliki child, maka queue tidak benar-benar dibuat.

Simple Queue memiliki aturan ketat, masing-masing paket harus

melalui setiap queue sampai memenuhi persyaratan.

2. Queue Tree

Secara garis besar, Queue Tree masih memiliki beberapa persamaan

dengan Simple Queue. Keduanya tetap bisa menggunakan metode

Hierarchical Token Bucket (HTB) untuk melakukan manajemen

bandwidth pada mikrotik. Sehingga di Queue Tree dikenal dengan

adanya Inner Queue maupun Leaf Queue. Queue Tree adalah teknik

manajemen bandwidth yang bersifat one way (satu arah), ini bearti

sebuah konfigurasi Queue hanya akan mampu melakukan queue

terhadap 1 (satu) arah jenis traffic.

Queue Tree juga bisa berfungsi untuk melimit bandwidth pada mikrotik

yang mempunyai 2 koneksi internet karena packet mark-nya lebih

berfungsi dari pada Simple Queue yang hanya membatasi satu arah

koneksi saja baik itu download maupun upload. Penjelasan beberapa

argumen di Queue Tree :

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

24

a. Parent : Berguna untuk menentukan queue yang dipilih bertugas

sebagai Leaf Queue. Ada beberapa pilihan default di parent queue

tree yang biasanya digunakan untuk inner queue.

1. Global-in : Interface yang menerima input data/trafik sebelum

difilter seperti traffic upload.

2. Global-out : Mewakiliki semua output interface pada umumnya.

Interface yang mengeluarkan output data/traffic yang sudah

difilter seperti traffic download.

3. Global-total : Mewakili semua input dan output interface secara

bersamaan, dengan kata lain merupakan penyatuan dari global-

in dan global-out.

4. <Interface name> : Mewakiliki salah satu interface keluar dan

hanya traffic yang keluar dari interface ini yang akan di queue.

b. Packet Mark : Digunakan untuk menandai paket yang sudah

ditandai di /IP firewall mangle.

c. Queue Type : Digunakan untuk memilih type queue yang bisa

dibuat secara khusus dibagian queue types.

d. Limit-at : Bandwidth minimal yang diperoleh oleh target/IP yang di

queue.

e. Max-limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/IP

yang di queue.

f. Burst-limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/IP

yang di queue ketika burst sedang aktif.

g. Burst time : Periode waktu dalam detik, data rate rata-rata di

kalkulasikan.

h. Burst Threshold : Digunakan ketika data rate dibawah nilai burst

threshold maka burst diperbolehkan. Ketika data rate sama dengan

nilai burst threshold burst hilang.

i. Untuk mengoptimalkan burst nilai burst threshold harus diatas nilai

Limit-At dan dibawah nilai Max Limit.

j. Priority (1 s/d 8) : Digunakan untuk memprioritaskan child queue

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

25

dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada inner queue.

Child Queue yang mempunyai priority satu akan mencapat Limit-At

lebih dulu dari pada child queue yang ber-priority.

Limit-At akan diproses terlebih dahulu sebelum priority diperhitungkan

di child atau sub parent. Sehingga jika limit-at pada child atau sub

parent sudah terpenuhi maka akan diperhitungkan priority-nya, setelah

priority diperhitungkan maka child atau sub parent yang memiliki

priority tertinggi akan mencapai max-limit-nya terlebih dahulu dari

pada child yang memiliki priorty terendah. Tetapi limit-at bandwidth

pada child dengan priority rendah akan dijaga oleh mikrotik agar tidak

dibawah limit at-nya.

2.2.7 Hierachical Token Bucket (HTB)

Hierarchical Token Bucket (HTB) merupakan teknik penjadwalan paket

yang sering digunakan bagi router-router berbasis linux, dikembangkan pertama

kali oleh Martin Devera, proses HTB dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2. 9 Deficit Round Robin

Sumber: Jurnal Elektronik Ilmu Komputer –Yunus Arifin - Universitas Udayana Vol 1 No. 2 November 2012

Penjadwalan pengiriman paket antrian, maka HTB menggunakan suatu

proses penjadwalan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Class

Class merupakan parameter yang diasosiasikan dengan rate yang dijamin

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

26

(assured rate) AR, ceil rate CR, prioritas P, level dan quantum, Class dapat

memiliki parent. Selain AR dan CR, didefenisikan juga actual rate atau R, yaitu

rate dari aliran paket yang meninggalkan class dan diukur pada suatu periode

waktu tertentu.

2. Leaf

Leaf merupakan class yang tidak memiliki anak. Hanya leaf yang dapat

memegang antrian paket.

3. Level

Level, dari kelas menentukan posisi dalam suatu hirarki. Leaf-leaf

memiliki level 0, root class memiliki level=jumlah level -1 dan setiap inner class

memiliki level kurang dari satu parent-nya.

4. Mode

Mode, dari class merupakan nilai-nilai buatan yang diperhitungkan dari R,

AR dan CR, mode-mode yang mungkin adalah: Merah: R > CR; Kuning: R <=CR

and R > AR; Hijau selain di atas.

2.2.8 Quality Of Service (QoS)

Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan memberikan

pelayanan berbeda kepada lalu lintas jaringan dengan kelas-kelas yang berbeda.

Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network service yang lebih baik dan

terencana dengan dedicated bandwidth, jitter dan latency yang terkontrol dan

meningkat loss karakteristik. Atau QoS adalah kemampuan dalam menjamin

pengiriman arus data penting atau dengan kata lain kumpulan dari berbagai

kriteria performansi yang menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu

layanan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

27

2.2.9 Parameter QoS

QoS digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja yang telah

dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu servis. QoS memliki beberapa

komponen diantaranya :

1. Delay

Delay merupakan waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses

transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Besarnya delay dapat

diklasifikasikan seperti pada Tabel 2.1:

Tabel 2. 1 Performansi jaringan IP berdasarkan delay/latensi

KATEGORI LATENSI BESAR DELAY

Sangat bagus < 150 ms

Bagus 150 s/d 300 ms

Sedang 300 s/d 450 ms

Jelek > 450 ms

2. Jitter

Jitter merupakan variasi delay antar paket yang terjadi pada suatu jaringan

berbasis IP. Variasi beban trafik dan besarnya tumbukkan antar paket (congestion)

yang ada dalam suatu jaringan bisa mempengaruhi besarnya nilai jitter, semakin

besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula

peluang terjadinya congestion, dengan demikian nilai jitter akan semakin besar.

Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun.

Kategori kinerja jaringan berbasis IP dalam jitter versi Telecommunications and

Internet Protocol Harmonization Over Network (TIPHON) mengelompokkan

menjadi empat kategori penurunan kinerja jaringan berdasarkan nilai jitter seperti

terlihat pada Tabel 2.2.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

28

Tabel 2. 2 Kategori Jitter

KATEGORI DEGRADASI PEAK JITTER

Sangat Bagus 0 ms

Bagus 75 ms

Sedang 125 ms

Jelek 225 ms

3. Bandwidth

Bandwidth merupakan kapasitas atau daya tampung kabel Ethernet agar

dapat dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa berarti

jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan satuan bit per

second (bps).

4. Latency

Apabila mengirim data sebesar 3 MB pada saat jaringan sepi waktunya 5

menit tetapi pada saat ramai sampai 15 menit, hal ini disebut latency. Latency

pada saat jaringan sibuk berkisar antara 50-70 ms.

5. Losses

Losses merupakan jumlah paket yang hilang saat pengiriman paket data ke

tujuan, kualitas terbaik pada jaringan LAN/WAN jika jumlah losses paling kecil.

6. Packet Internet Grapher (PING)

Ping merupakan salah satu program yang digunakan untuk menguji

komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan melalui protokol TCP/IP. Ping

akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request

messages pada IP Address komputer yang dituju dan meminta respons dari

komputer tersebut (Muuss, 1977). PING memiliki kategori ukuran kinerja

jaringan berdasarkan ping seperti terlihat pada tabel Tabel 2.3.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 …eprints.Mercubuana-yogya.ac.id/993/2/BAB II.pdfkomputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi

29

Tabel 2. 3 Kategori PING

PING Packet Loss Keterangan

< 50 ms 0 % Hasil Memuaskan

± 90 ms 0 % Baik

± 150 ms 1 % Cukup

± 300 ms 3 % Kategori kurang

baik, kesulitan

dalam

menjalankan

aplikasi game atau

streaming

± 500 ms 20 % Jelek

7. Availibilitas

1. Availibilitas Link

Availibilitas link adalah service uptime link IP.

2. Availibilitas Node

Node di dalam terminologi jaringan IP pada umumnya adalah

Router. Availibilitas (ketersediaan) adalah persentase waktu

router IP dapat berfungsi untuk menyediakan layanan.