993 - ppi pedoman surveilance.doc

7/23/2019 993 - PPI Pedoman Surveilance.doc

http://slidepdf.com/reader/full/993-ppi-pedoman-surveilancedoc 1/141

Tindakan NamaDisiapkan dr. Ridha Wahyutomo, Sp. MK Diperiksa dr. H. Makmur Santosa, MARSDisetujui dr. H. Masyhudi AM, M. Kes

PERATRAN D!REKTR RMAH SAK!T !S"AM S"TAN A#N N$M$R %

RMAH SAK!T !S"AM S"TAN A#N#

&'a(atan Tandatan)andr. Ridha Wahyutomo, Sp. MK Ketua KomitePP!r. H. Makmur Santosa, MARS Direktur Pe*ayananr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur tama

PERATRAN D!REKTR RMAH SAK!T !S"AM S"TAN A#N# N$M$R % ++-PER-RS!SA-!-/0&1

TENTAN#PED$MAN SR2E!"ANS




Tan))a*&& 'anuari /0&1&3 'anuari /0&1&4 'anuari /0&1



/



5ismi**aahirrahmaanirrohiim

PERATRAN D!REKTR RMAH SAK!T !S"AM S"TAN A# N$M$R % ++-PER-RS!SA-!-/0&1

TENTAN#PED$MAN SR2E!"AN


D!REKTR RMAH SAK!T !S"AM S"TAN A#N

N!M5AN# % a. 5ah6a masyarakat yan) menerima pe*ayanan kesehatan,

tena)a kesehatan dan pen)unjun) di rumah sakit

dihadapkan pada risiko terjadinya in7eksi di rumah sakit atau

in7eksi nosokomia*8

(. 5ah6a pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksi di rumah sakit

dan 7asi*itas pe*ayanan kesehatan merupakan suatu upaya

untuk meminima*kan atau men9e)ah terjadinya in7eksi pada

pasien, petu)as, pen)unjun) dan masyarakat sekitar rumah

sakit8

9. 5ah6a sa*ah satu pro)ram Pen9e)ahan dan Pen)enda*ian!n7eksi :PP!; ada*ah ke)iatan sur<ei*an8

d. (ah6a (erdasarkan pertim(an)an se(a)aimana dimaksudda*am a,(, dan 9, per*u ketetapan Direktur tentan) Pedoman

$r)anisasi 5a)ian "aundry di Rumah Sakit !s*am Su*tan A)un)

Semaran).

EN#!N#AT % &. ndan)ndan) Repu(*ik !ndonesia Nomor 11 tahun /00+

tentan) Rumah Sakit/. ndan)ndan) Repu(*ik !ndonesia Nomor = tahun /00+tentan) Kesehatan. ndan)ndan) Repu(*ik !ndonesia Nomor /+ tahun /001tentan) Praktik Kedokteran1. Peraturan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor&013-Menkes-Per->!-/00= tentan) Pedoman $r)anisasiRumah Sakit Di "in)kun)an Departemen Kesehatan.3. Peraturan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor&&11-Menkes-Per-2!!!-/0&0 tentan) $r)anisasi dan TataKerja Departemen Kesehatan.=. Keputusan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor&-Menkes-SK->!!-&+++ tentan) Standar Pe*ayanan RumahSakit.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor

&/01-Menkes-SK-!!-/004 tentan) Persyaratan Kesehatan

"in)kun)an Rumah Sakit.

?. Keputusan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor

&/+-Menkes-SK->!!-/00? tentan) Standar Pe*ayanan Minima*

Rumah Sakit.

+. Surat Edaran Direktur 'endera* 5ina Pe*ayanan Medik Nomor

H.K.0.0&-!!!-411-0? tentan) Pem(entukan Komite dan Tim

Pen9e)ahan dan Pen)enda*ian !n7eksi di Rumah Sakit

&0. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia

Nomor % HK.04.0=-!!!-/4&-/00+ tentan) !jin Penye*en))araan

Rumah Sakit !s*am Su*tan A)un)

&&. Surat Keputusan Pen)urus 5adan @ayasan 5adan Waka7

Su*tan A)un) Nomor =?-SK-@5WSA-2-/0& tentan)Pen)esahan Struktur $r)anisasi Rumah Sakit !s*am Su*tan

A)un).

&/. Surat Keputusan Pen)urus @ayasan 5adan Waka7 Su*tan

A)un) Nomor% 0+0-SK-@5WSA->!!-/00+ tentan)

Pen)an)katan Direksi Rumah Sakit !s*am Su*tan A)un) Masa

5akti /00+/0&

M E M T S K A N %

MENETAPKAN %

SAT % Pedoman $r)anisasi Sur<ei*an Rumah Sakit !s*am Su*tan A)un)

se(a)aimana ter9antum da*am "ampiran Keputusan ini.

DA % Keputusan ini (er*aku sejak tan))a* ditetapkannya dan akan

di*akukan e<a*uasi setiap tahunnya.

T!#A % Apa(i*a hasi* e<a*uasi mensyaratkan adanya per(aikan maka akandiadakan per(aikan se(a)aimana mestinyaDitetapkan di % Semaran)Tan))a* % &3 Ra(iu* A6a* &13H&4 'anuari /0&1MRMAH SAK!T !S"AM S"TAN A#N#SEMARAN#Dr. H. Masyhudi AM, M. KesDirektur tama



1

"AMP!RAN PERATRAN D!REKTR RMAH SAK!T !S"AM S"TAN A# N$M$R % ++-PER-RS!SA-!-/0&1

TAN##A" % &4 'ANAR! /0&1

5A5 !

PENDAH"AN

A. "ATAR 5E"AKAN#

Pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksi di rumah sakit dan 7asi*itas pe*ayanan

kesehatan merupakan suatu upaya ke)iatan untuk meminima*kan atau men9e)ah

terjadinya in7eksi pada pasien, petu)as, pen)unjun) dan masyarakat sekitar rumah

sakit. Sa*ah satu pro)ram Pen9e)ahan dan Pen)enda*ian !n7eksi :PP!; ada*ah

ke)iatan sur<ei*an, disampin) adanya ke)iatan *ain seperti pendidikan dan *atihan,

ke6aspaaan iso*asi serta ke(ijakan pen))unaan antimikro(a yan) rasiona*.

Ke)iatan sur<ei*ans in7eksi di 7asi*itas pe*ayanan kesehatan merupakan sa*ah satu

ke)iatan yan) pentin) dan *uas da*am pro)ram pen)enda*ian in7eksi, dan suatu ha*

yan) harus di*akukan untuk men9apai ke(erhasi*an dari pro)ram PP!.

Ditinjau dari asa* atau didapatnya in7eksi dapat (erasa* dari komunitas :ommunity

A9Buired !n7e9tion; atau (erasa* dari *in)kun)an rumah sakit :Hospita* A9Buired!n7e9tion; yan) se(e*umnya dikena* den)an isti*ah in7eksi nosokomia*. Karena

serin)ka*i tidak (isa se9ara pasti ditentukan asa* in7eksi. Maka sekaran) isti*ah

in7eksi nosokomia* :Hospita* a9Buired in7e9tion; di)anti den)an isti*ah (aru yaitu

CHea*th9are Asso9iated !n7e9tions :HA!s; den)an pen)ertian yan) *e(ih *uas tidak

hanya di rumah sakit tetapi ju)a di )asi*itas kesehatan *ainnya. 'u)a tidak ter(atas

in7eksi pada pasien saja, tetapi ju)a in7eksi pada petu)as kesehatan yan) didapat

pada saat me*akukan tindakan pera6atan pasien. Khusus untuk in7eksi yan) terjadiatau didapat di rumah sakit se*anjutnya dise(ut !n7eksi Rumah Sakit :!RS;.Ke)iatan sur<ei*ans in7eksi di 7asi*itas pe*ayanan kesehatan ini merupakan suatu proses yan) dinamis, komprehensi7 da*am men)umpu*kan, men)identi7ikasi,men)e<a*uasi data kejadian yan) terjadi da*am suatu popu*asi yan) spesi7ik danme*aporkannya kepada pihakpihak yan) (erkepentin)an. Hasi* ke)iatan sur<ei*ansini dapat di)unakan se(a)ai data dasar *aju in7eksi di 7asi*itas kesehatan, untukmenentukan adanya kejadian *uar (iasa :K"5; dan se(a)ai to*ok ukur akreditasirumh sakit.Ke)iatan sur<ei*ans !RS di !ndonesia (e*um di*aksanakan sesuai pedoman an) sa*ahsatunya dise(a(kan (e*um tersedianya petunjuk pe*aksanaan. $*eh karena itu



3

Petunjuk Pe*aksanaan sur<ei*ans !n7eksi Rumah Sakit mut*ak di(utuhkan da*am

ran)ka pe*aksanaan ke)iatan sur<ei*ans di rumah sakit.

Setiap rumah sakit dapat meren9anakan dan menetapkan jenis sur<ei*ans yan)

akan di*aksanakan sesuai den)an ke(utuhan dan kondisi masin)masin) rumah

sakit. Den)an adanya ke)iatan sur<ei*ans pada pro)ram Pen9e)ahan dan

Pen)enda*ian !n7eksi di rumah sakit :PP!RS; diharapkan dapat menurunkan *aju

in7eksi.

5. Dasar Hukum

&. ndan)ndan) Repu(*ik !ndonesia Nomor /+ tahun /001 tentan) Praktik

Kedokteran :"em(aran Ne)ara R! Tahun /001 Nomor &&=, Tam(ahan "em(aran

Ne)ara R! Nomor 11&;.

/. ndan)ndan) Repu(*ik !ndonesia Nomor = Tahun /00+ tentan) Kesehatan:"em(aran Ne)ara R! Tahun /00+ Nomor &11, Tam(ahan "em(aran Ne)ara R!

Nomor 30=1;

. ndan)ndan) Repu(*ik !ndonesia Nomor 11 Tahun /00+ tentan) Rumah

Sakit :"em(aran Ne)ara R! Tahun /00+ Nomor &3, Tam(ahan "em(aran

Ne)ara R! Nomor 304/;

1. Peraturan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor

&013-Menkes-Per->!-/00= tentan) Pedoman $r)anisasi Rumah Sakit Di"in)kun)an Departemen Kesehatan.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor

&&11-Menkes-Per-2!!!-/0&0 tentan) $r)anisasi dan Tata Kerja Departemen

Kesehatan.

=. Keputusan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor

&-Menkes-SK->!!-&+++ tentan) Standar Pe*ayanan Rumah Sakit.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor

&/01-Menkes-SK-!!-/004tentan) Persyaratan Kesehatan "in)kun)an RumahSakit.?. Keputusan Menteri Kesehatan Repu(*ik !ndonesia Nomor&/+-Menkes-SK->!!-/00? tentan) Standar Pe*ayanan Minima* Rumah Sakit.+. Surat Edaran Direktur 'endera* 5ina Pe*ayanan Medik NomorH.K.0.0&-!!!-411-0? tentan) Pem(entukan Komite dan Tim Pen9e)ahan danPen)enda*ian !n7eksi di Rumah Sakit.. TujuanDipero*ehnya petunjuk pe*aksanaan a)ar petu)as dapat me*aksanakan sur<ei*ansin7eksi rumah sakit sesuai pedoman, yan) te*ah diter(itkan o*eh KementerianKesehatan R!.



=

D. Sasaran

Tim PP! di rumah sakit mi*ik Pemerintah dan S6asta, Dinas Kesehatan serta !nstitusi

Pendidikan.

E. Ruan) "in)kup

Den)an dike*uarkannya Pedoman Sur<ei*ans !n7eksi Rumah Sakit ini diharapkan

dapat di(entuk jejarin) sur<ei*ans in7eksi rumah sakit yan) dapat merupakan

sum(er data in7eksi rumah sakit se9ara nasiona* (a)i peren9anaan pro)ram (idan)

kesehatan.



4

5A5 !!

DE!N!S! DAN T'AN SR2E!"ANS !RS

A. De7inisi

Sur<ei*ans !RS ada*ah suatu proses yan) dinamis, sistematis, terusmenerus

da*am pen)umpu*an, identi7ikasi, ana*isis dan interpretasi dari data kesehatan

yan) pentin) pada suatu popu*asi spesi7ik yan) didesiminasikan se9ara (erka*a

kepada pihakpihak yan) memer*ukan untuk di)unakan da*am peren9anaan,

penerapan dan e<a*uasi suatu tindakan yan) (erhu(un)an den)an kesehatan.

CHea*th9are Asso9iated !n7e9tions :HA!s; % An in7e9tion o99urin) in a patient

durin) the pro9ess o7 9are in a hospita* or other hea*th9are 7a9i*ity 6hi9h 6as

not present or in9u(atin) at the time o7 admission.This in9*udes in7e9tionsa9Buired in the hospita* (ut appearin) a7ter dis9har)e, and a*so o99upationa*

in7e9tions amon) sta77 o7 the 7a9i*ity. :enter 7or Diseases ontro*, /004.

!n7eksi Rumah Sakit :!RS; atau Hea*th9are Asso9iated !n7e9tions :HA!s; ada*ah

in7eksi yan) terjadi pada pasien se*ama pera6atan di RS atau 7asi*itas pe*ayanan

kesehatan *ain yan) tidak ditemukan dan tidak da*am masa inku(asi saat pasien

masuk RS. !RS ju)a men9akup in7eksi yan) didapat di RS tetapi (aru mun9u*sete*ah ke*uar dari RS dan ju)a in7eksi aki(at kerja pada tena)a kesehatan.

Ruan) *in)kup Pedoman Sur<ei*ans ini ada*ah khusus untuk in7eksi rumah sakit

:!RS; yan) terjadi pada pasien.

5. Tujuan Sur<ei*ans

Suatu sur<ei*ans harus mempunyai tujuan yan) je*as dan ditinjau se9ara (erka*a

untuk menyesuaikan den)an situasi, kondisi dan ke(utuhan yan) te*ah (eru(ah.Peru(ahanperu(ahan yan) mun)kin terjadi terse(ut me*iputi%&. Adanya in7eksi (aru/. Peru(ahan ke*ompok popu*asi pasien, seperti misa*nya per*u penerapan 9arainter<ensi medis *ain yan) (eresiko tin))i. Peru(ahan po*a kuman penyakit1. Peru(ahan po*a resistensi kuman terhadap anti(iotikPen)umpu*an dan ana*isa data sur<ei*ans harus di*akukan dan terkait den)ansuatu upaya pen9e)ahan. $*eh karena itu se(e*um meran9an) sistem danme*aksanakan sur<ei*ans terse(ut pentin) seka*i untuk menentukan dan merin9itujuan dari sur<ei*ans ter*e(ih dahu*u.



?

Adapun tujuan sur<ei*ans in7eksi rumah sakit terutama ada*ah %

&. Mendapatkan data dasar !n7eksi Rumah Sakit

/. Menurunkan "aju !n7eksi RS

. !denti7ikasi dini Kejadian "uar 5iasa :K"5; !n7eksi Rumah Sakit

1. Meyakinkan para tena)a kesehatan tentan) adanya masa*ah yan)

memer*ukan penan))u*an)an

3. Men)ukur dan meni*ai ke(erhasi*an suatu pro)ram PP! di RS

=. Memenuhi standar mutu pe*ayanan medis dan kepera6atan

4. Sa*ah satu unsur pendukun) untuk memenuhi akreditasi RS

Ad. &. Mendapatkan data dasar !RS

Pada dasarnya data sur<ei*ans !RS di)unakan untuk men)ukur *aju an)ka dasar

:(ase*ine rate; dari in7eksi RS. Den)an demikian dapat diketahui se(erapa (esr

risiko yan) dihadapi o*eh setiap pasien yan) dira6at di rumah sakit. Se(a)ian (esar :+0+3F; dari !RS ada*ah endemik dan ini di*uar dari K"5 yan) te*ah dikena*.

$*eh karena itu ke)iatan sur<ei*ans !RS ditujukan untuk menurunkan *aju an)ka

endemik terse(ut.

Meskipun data sur<ei*ans dapat di)unakan untuk menentukan *aju an)ka

endemik, namun pen)umpu*an data saja tidak akan mempen)aruhi risiko in7eksi

jika tidak disertai den)an upaya pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksi yan)

memadai. 5i*a demikian maka ke)iatan sur<ei*ans akan siasia (e*aka, (ahkanse*ain maha* ju)a san)at tidak memuaskan semua pihak.

Ad. /. Menurunkan *aju in7eksi rumah sakit

Den)an sur<ei*ans ditemukan 7aktor risiko !RS yan) akan diinter<ensi sehin))a

dapat menurunkan *aju an)ka !RS. ntuk men9apai tujuan ini sur<ei*ans harus

(erdasarkan 9ara pen))unaan data, sum(er daya manusia dan dana yan) tersedia.

Ad. . !denti7ikasi dini Kejadian "uar 5iasa :K"5; !n7eksius Rumah Sakit5i*a *aju an)ka dasar te*ah diketahui, maka kita dapat se)era men)ena*i (i*a terjadisuatu penyimpan)an dari an)ka dasar terse(ut yan) men9erminkan suatu penin)katan kasus atau kejadian *uar (iasa :out(reak; dari !RS.Kejadian "uar 5iasa :K"5; ada*ah tim(u*nya atau menin)katnya kejadian kesakitandan - atau kematian yan) (ermakna se9ara epidemio*o)is pada daerah da*amkurun 6aktu tertentu dan merupakan keadaan yan) dapat menjurus terjadinya6a(ah.K"5 RS ada*ah tim(u*nya atau menin)katnya kejadian in7eksi RS yan) menyimpan)dari an)ka dasar endemik yan) (ermakna da*am kurun 6aktu tertentu.



+

Deteksi dini merupakan ke6aspadaan terhadap kemun)kinan terjadi penin)katan

kasus in7eksi RS den)an 9ara me*akukan pemantauan se9ara terusmenerus dan

sistematis :sur<ei*ans; terhadap 7aktor risiko terjadinya in7eksi RS.

ntuk men)ena*i adanya penyimpan)an *aju an)ka in7eksi sehin))a dapat

menetapkan kejadian terse(ut merupakan suatu K"5, san)at diper*ukan

keterampi*a khusus dari para petu)as kesehatan yan) (ertan))un) ja6a( untuk

itu.

Petu)as diharapkan mampu memahami kapan suatu keadaan- kondisi dinyatakan

se(a)ai kejadian *uar (iasa. Suatu K"5 dinyatakan apa(i*a memenuhi sa*ah satu

kriteria se(a)ai (erikut%

a. Tim(u*nya suatu penyakit yan) se(e*umnya tidak ada atau tidak dikena* pada

suatu daerah

(. Penin)katan kejadian kesakitan trusmenerus se*ama :ti)a; kurun 6aktuda*am jam, hari atau min))u (erturutturut menurut jenis penyakitnya

9. Penin)katan kejadian kesakitan dua ka*i atau *e(ih di(andin)kan den)an

periode se(e*umnya da*am kurun 6aktu jam, hari atau min))u (erturutturut

menurut jenis penyakitnya

d. 'um*ah penderita (aru da*am periode 6aktu & :satu; (u*an menunjukkan

kenaikan dua ka*i atau *e(ih di(andin)kan den)an an)ka ratarata per (u*an

da*am tahun se(e*umnyae. Ratarata jum*ah kejadian kesakitan per(u*an se*ama & :satu; tahun

menunjukkan kenaikan dua ka*i atau *e(ih di(andin)kan den)an ratarata

jum*ah kejadian kesakitan per (u*an pada tahun se(e*umnya

7. An)ka kematian kasus suatu penyakti :ase ata*ity Rate; da*am & :satu; kurun

6aktu tertentu menunjukkan kenaikan 30F :*ima pu*uh persen; atau *e(ih

di(andin)kan den)an an)ka kematian kasus suatu penyakit periode

se(e*umnya da*am kurun 6aktu yan) sama.

). An)ka proporsi penyakit :proportiona* rate; penderita (aru suatu penyakit pada satu periode menunjukkan kenaikan dua ka*i atau *e(ih di(andin) satu periode se(e*umnya da*am kurun 6aktu yan) samaTanpa adanya keterampi*an terse(ut maka pen)umpu*an data yan) di*akukantidak ada )unanya sama seka*i dan K"5 akan *e6at demikian saja.Ad. 1. Menyakinkan para tena)a kesehatan tentan) adanya masa*ah yan)memer*ukan penan))u*an)anData sur<ei*ans yan) dio*ah den)an (aik dan disajikan se9ara rutin dapatmeyakinkan tena)a kesehatan untuk menerapkan pen9e)ahan dan pen)enda*ianin7eksi :PP!;. Data ini dapat me*en)kapi pen)etahuan yan) didapat dari teorikarena *e(ih spesi7ik, nyata dan terper9aya. mpan (a*ik men)enai in7ormasi



&0

seperti itu (iasanya san)at e7ekti7 da*am men))irin) tena)a kesehatan untuk

me*akukan upaya PP! RS.

Ad. 3. Men)ukur dan meni*ai ke(erhasi*an suatu pro)ram PP!RS

Sete*ah permasa*ahan dapat teridenti7ikasi den)an adanya data sur<ei*ans serta

upaya pen9e)ahan dan pen)enda*ian te*ah dija*ankan, maka masih diper*ukan

sur<ei*ans se9ara (erkesinam(un)an )una meyakinkan (ah6a permasa*ahan yan)

ada (enar(enar te*ah terkenda*ikan. Den)an pemantauan yan) terusmenerus

maka suatu upaya pen)enda*ian yan) nampaknya rasiona* kadan) akhirnya dapat

diketahui (ah6a ternyata tidak e7ekti7 sama seka*i, se(a)ai 9ontoh, (ah6a

pera6atan meatus setiap hari untuk men9e)ah !RS sa*uran kemih yan) nampak

rsiona* namun data sur<ei*ans menunjukkan (ah6a tidak ada man7aatnya.

Ad. =. Memenuhi standar mutu pe*ayanan medis dan kepera6atan

Penataaksanaan pasien yan) (aik dan tepat da*am ha* me)atasi dan men9e)ah

penu*aran in7eksi serta menurunkan an)ka resistensi terhadap antimikro(a akan

menurunkan an)ka !RS.

Sur<ei*ans yan) (aik dapat menyediakan data dasar se(a)ai data pendukun)rumah sakit da*am upaya memenuhi standar pe*ayanan rumah sakit.

Ad. 4. Sa*ah satu unsur pendukun) untuk memenuhi akreditasi RS

Sur<ei*ans !RS merupakan sa*ah satu unsur untuk memenuh akreditasi RS yaitu

Pen9e)ahan dn Pen)enda*ian !n7eksi. Akan tetapi, pen)upu*an data sur<ei*ans

hanya untuk kepentin)an akreditasi ada*ah suatu pem(orosan sum(er daya yan)

*uar (iasa tanpa mem(erikan man7aat kepada rumah sakit ataupun tena)a yan)

ada. $*eh karena itu sur<ei*ans harus dikem(a*ikan kepada tujuan yan)se(enarnya yaitu untuk menurunkan risiko !RS.



&&

5A5 !!!

MET$DE SR2E!"ANS !RS

Metodemetode sur<ei*ans !RS dapat ditinjau dari (e(erapa se)i.

&. 5erdasarkan jenis datanya

Sur<ei*ans hasi* :out9ome sur<ei**an9e; ada*ah sur<ei*ans yan) memantau *aju

an)ka !RS :misa*ya !"$, !ADP, !SK, pneumonia;. Sur<ei*ans hasi* mem(erikan

)am(aran yan) *e(ih spesi7ik untuk masin)masin) !RS. Sur<ei*ans hasi* serin)

memer*ukan dukun)an *a(oratorium mikro(io*o)i. Se*ain itu, sur<ei*ans hasi*

hanya 9oste77e9ti<e jika suatu tindakan in<asi7 serin) di*akukan :G&00 tindakan

yan) sama per (u*an; dan-atau (erisiko tin))i (a)i !RS.

Sur<ei*ans proses :pro9ess-proy sur<ei*an9e; ada*ah sur<ei*ans yan) memantau pe*aksanaan *an)kah*an)kah pen9e)ahan !RS. Pen9e)ahan !RS dikem(an)kan

da*am C(und*e yaitu seran)kaian protoko* tetap tindakan k*inis. Derajad

kepatuhan terhadap setiap komponen C(und*e terse(ut dapat men9erminkan

(esrnya risiko !RS. Semakin (anyak protoko* tetap yan) di*akukan den)an (aik,

dapat diharapkan semakin rendah risiko !RS. Sur<ei*ans proses dapat di*akukan

meskipun tidak tersedia 7asi*itas *a(oratorium mikro(io*o)i. Se*ain itu, sur<ei*ans

proses dapat diterapkan untuk tindakan yan) jaran) di*akukan :I &00 tindakanyan) sama per (u*an, misa*nya *aparatomi eksp*orati7; dan tindakan yan) (erisiko

rendah (a)i !RS :misa*nya !"$ pada appende9tomi;.

/. 5erdasarkan 9akupannya

Sur<ei*ans komprehensi7 :hospita*6ide-traditiona* sur<ei*an9e; ada*ah sur<ei*ans

yan) di*akukan di semua area pera6atan untuk men)identi7ikasi pasien yan)

men)a*ami in7eksi se*ama di rumah sakit. Data dikumpu*kan dari 9atatan medis,

9atatan kepera6atan, *a(oratorium dan pera6at ruan)an. Metode sur<ei*ans inimerupakan metode pertama yan) di*akukan o*eh D pada tahun &+40, namunmemer*ukan (anyak 6aktu, tena)a dan (iaya.Sur<ei*anes tar)et :tar)etted-sentine* sur<ei*an9e; ada*ah sur<ei*ans yan)ter7okus pada ruan)an, ke*ompok pasien, atau tindakan den)an risiko in7eksispesi7ik. ontoh9ontohnya me*iputi sur<ei*ans diruan) pera6atan intensi7 :!;,sur<ei*ans pada pasien den)an kateter <ena sentra*, atau sur<ei*ans in7eksi *ukaoperasi. Sur<ei*ans tar)et akan mem(erikan hasi* yan) *e(ih tajam danmemer*ukan sum(er daya yan) *e(ih sedikit.



&/

. 5erdasarkan 6aktu

Sur<ei*ans periodik ada*ah sur<ei*ans yan) di*akukan se9ara rutin den)an se*an)

6aktu tertentu, misa*nya satu (u*an da*am tiap semester. Sur<ei*ans periodik (isa

di*akukan se9ara (erpindahpindah, misa*nya pda satu atau (e(erapa unit da*am

periode tertentu kemudian pindah ke unit *ain.

Sur<ei*ans pre<a*ensi :pre<a*en9e sur<ei**an9e; ada*ah sur<ei*ans yan) men)hitun)

jum*ah semua !RS (aik kasus *ama maupun (aru, pada hari tertentu. Karena

men9akup kasus *ama dan (aru, hasi* sur<ei*ans pre<a*ensi akan *e(ih tin))i dari

*aju insidens. Sur<ei*ans pre<a*ensi dapat di)unakan untuk tujuan khusus seperti

untuk mempero*eh pre<a*ensi in7eksi Methi9i**inResistant Staphy*o9o99us Aureus

:MRSA; atau 2an9omy9inResistant Entero9o99i :2RE;

1. 5erdasarkan 'enis Ra6atSur<ei*ans se*ama pera6atan ada*ah sur<ei*ans yan) di*akukan se*ama pasien

menja*ani ra6at inap saja. Sur<ei*ans se*ama pera6atan *e(ih mudah di*akukan,

tetapi hanya men9erminkan !RS yan) tim(u* da*am 6aktu re*ati7 sin)kat.

Sur<ei*ans paska ra6at :postdis9har)e sur<ei**an9e; ada*ah sur<ei*ans yan)

di*akukan sesudah pasien ke*uar dari rumah sakit. Sur<ei*ans paska ra6at dapat

mendeteksi !RS yan) tidak *an)sun) tim(u*, seperti !"$ yan) (isa tim(u* 0 hari:tanpa imp*ant; samai & tahun sesudah operasi :den)an imp*ant;. Sur<ei*ans paska

ra6at memer*ukan 7o**o6up yan) ketat dari pasien (aik me*a*ui pemeriksaan

*an)sun) 6aktu pasien datan) kontro* atau me*a*ui kunjun)an ke rumah pasien,

atau se9ara tidak *an)sun) yaitu me*a*ui kontak te*epon atau surat.

ntuk tersedianya data nasiona* yan) sera)am, sur<ei*ans yan) harus di*aporkan o*eh

semua rumah sakit ada*ah sur<ei*ans se9ara tar)etted dan sur<ei*ans paska ra6at.



&

5A5 !2

DE!N!S! KASS

!n7eksi Rumah Sakit :!RS; atau da*am arti yan) *uas dise(ut se(a)ai Hospita* Asso9iated

!n7e9tion :HA!s;, merupakan jenis in7eksi yan) (erhu(un)an erat den)an proses

pera6atan pasien. 'adi tar)et yan) dise*idiki da*am ha* ini terutama ada*ah pasien

pasien yan) sedan) men)a*ami pera6atan. Den)an demikian semakin *ama pera6atan

isiko terjadinya !RS ju)a akan semakin menin)kat. 5e)itu ju)a semakin (anyak

tindakan pera6atan yan) (ersi7at in<asi7 akan menin)katkan terjadinya !RS. Den)an

a*asan ini, risiko terjadinya !RS akan semakin menin)kat pada pusatpusat pera6atan

atau rumah sakit yan) (esar akan semakin ditin)katkan sehu(un)an den)an jenis

pasien yan) harus ditan)ani dan ma9am tindakan yan) harus di*akukan.

!RS merupakan in7eksi yan) terjadi saat pera6atan. ntuk menentukan apakah suatu

in7eksi termasuk !RS atau (ukan, per*u (uktiukti yan) kuat untuk mem(uktikan (ah6a

in7eksi terse(ut meman) (e*um ada dan ju)a tidak pada 6aktu inku(asi saat pasien

dira6at.

Penyakit in7eksi merupakan jenis penyakit yan) tidak terjadi se9ara spontan, tetapi

memer*ukan proses yan) dise(ut se(a)ai masa inku(asi. Patokan / hari sete*ahpera6atan (ukan*ah patokan yan) tetap, karena masa inku(asi dari masin)masin)

jenis mikro(a penye(a( in7eksi mempunyai 6aktu inku(asi yan) (er<ariasi. !n7eksi

akut umumnya mempunyai masa inku(asi / hari, tetapi jenisjenis in7eksi *ain (isa

(erkisar dari (e(erapa hari, min))u, (u*an atau (ahkan tahun :misa*nya Tu(erku*osis,

H!2, atau "epra;. ntuk itu, serin) ka*i per*u datadata penunjan), (aik dari anamnesa,

pemeriksaan 7isik atau (ahkan *a(oratorium untuk mem(uktikan jenis in7eksi ini.

'enisjenis !RS san)at (anyak, ter)antun) dari jenis pera6atan dan tindakan yan) kita*akukan terhadap pasien :sa*uran perna7asan, pen9ernaan, kemih, sistem pem(u*uhdarah, sistem sara7 pusat, dan ku*it;. Diantara jenisjenis !RS ada 1 :empat; jenis yan)pa*in) serin) terjadi yaitu !n7eksi A*iran Darah Primer :!ADP;, !n7eksi yan) (erhu(un)anden)an pemasa)an <enti*ator atau 2enti*ator Asso9iated !n7e9tion :2AP;, in7eksi aki(atpemasan)an kateter urin atau !n7eksi Sa*uran Kemih :!SK;, dan aki(at tindakan pem(edahan :SS!;A. !n7eksi A*iran Darah Primer :!ADP;!n7eksi A*iran Darah Peri7er merupakan jenis in7eksi yan) terjadi aki(at masuknyamikro(a me*a*ui pera*atan yan) kita masukkan *an)sun) ke sistem pem(u*uhdarah. Da*am isti*ah D dise(ut se(a)ai 5*ood Stream !n7e9tion :5S!;



&1

Akses *an)sun) ke peredaran darah ini dapat (erupa kateter <ena, maupun arteri

yan) kita *akukan terhadap pasien, (aik da*am ran)ka pera6atan maupun

dia)nostik, yan) se9ara umum dise(ut se(a)ai kateter intra <asku*er :!ntra<as9u*ar

hatheter;.

ontohnya ada*ah pemasan)an <ena sentra* :2 % entra* 2enous hateter;, <ena

peri7er :in7us;, hemodia*isa.

&. De7inisi dan Kriteria !n7eksi A*iran Darah Primer :!ADP;

a. De7inisi !ADP

Ada*ah ditemukannya or)anisme dari hasi* ku*tur darah semi kuantitati7-

kuantitati7 disertai tanda k*inis yan) je*as serta tidak ada hu(un)annya

den)an in7eksi di tempat *ain dan-atau dokter yan) mera6at menyatakan

te*ah terjadi in7eksi.

Serin)ka*i Ph*e(itis di*aporkan se(a)ai !ADP. !ADP (er(eda den)an Ph*e(itis

:Super7i9ia* J Deep Ph*e(itis;. Per(edaan antara !ADP den)an Ph*e(itis

ada*ah%

&; Ph*e(itis, merupakan tandatanda peradan)an pada daerah *oka*

tusukan in7us. Tandatanda peradan)an terse(ut ada*ah merah,

(en)kak, terasa seperti ter(akar dan sakit (i*a ditekan

/; !ADP ada*ah keadaan (akteriemia yan) dia)nosanya dite)akkan me*a*ui pemeriksaan ku*tur

(. Kriteria !ADP

Ada (e(erapa kriteria untuk menentukan !ADP. Kriteria !ADP & dan / dapat

di)unakan untuk semua perin)kat umur pasien termasuk usia I & tahu,

minima* ditemukan satu kriteria seperti terse(ut%

&; Kriteria & !ADP

Ditemukan patho)en pada L & ku*tur darah pasien dan Mikro(a dari ku*tur darah itu tidak (erhu(un)an den)an in7eksi di (a)ian *ain dari tu(uh pasien :*ihat keteran)an & J /;/; Kriteria / !ADP% Pasien menunjukkan minima* satu )eja*a k*inis % demam :suhu G?;, men))i)i* atau hipotensi dan Tanda dan )eja*a k*inis sert hasi* positi7 pemeriksaan *a(oratoriumyan) tidak (erhu(un)an den)an in7eksi di (a)ian *ain dari tu(uh pasien, dan Hasi* ku*tur yan) (erasa* dari L / ku*tur darah pada *okasi pen)am(i*an yan) (er(eda didapatkan mikro(a kontaminan ku*ityan) umum, misa*nya di7teroid :oryne(a9terium spp;. 5a9i**us spp,:(ukan 5 anthra9is; Propioni(a9terium spp, Staphy*o9o99us



&3

9oa)u*ase ne)ati7 termasuk S epidermidis, Strepto9o99us <iridans,

Aero9o99us spp, Mi9ro9o99us spp, :*ihat 9atatan J1;

; Kriteria !ADP

Pasien anak usia & tahun menunjukkan minima* satu )eja*a seperti

(erikut % demam :suhu rekta* G ?;, hipotermi :suhu rekta* I 4

;, apnoe atau (radikardia dan

Tanda dan )eja*a serta hasi* pemeriksaan positi7 *a(oratorium yan)

tidak (erhu(un)an den)an in7eksi di (a)ian *ain dari tu(uh pasien

dan

Hasi* ku*tur yan) (erasa* dari L / ku*tur darah pada *okasi

pen)am(i*an yan) (er(eda didapatkan mikro(a kontaminan ku*it

yan) umum, misa*nya diteroid :oryne(a9terium spp;, 5a9i**us spp,

:(ukan 5 anthra9is; Propioni(a9terium spp, Staphy*o9o99us9oa)u*ase ne)ati7 termasuk S epidermidis, Strepto9o99us <iridans,

Aero9o99us spp, Mi9ro9o99us spp.

Keteran)an %

&. Da*am kriteria &, arti CL ku*tur darah pasien ada*ah minima* & (oto*

ku*tur dari darah yan) diam(i* mem(erikan hasi* ku*tur darah positi7.

/. Da*am kriteria & maksud Cpato)en ada*ah mikro(a yan) tidak termasukda*am mikro(a kontaminan ku*it yan) umum didapatkan :*ihat kriteria /

J ;. ontoh mikro(a patho)en yan) (ukan termasuk 7*ora norma*

umum ku*it ada*ah S. Aureus, Entero9o99us spp, E 9o*i, Psudomonas spp,

K*e(sie**a spp, andida spp, dan *ain*ain

. Da*am kriteria / dan arti OL/ ku*tur darah diam(i* dari *okasi yan)

(er(eda ada*ah %

a. Dari 2 *ine atau ku*tur ujun) kateter 2 *ine dan peri7er (. Sekurn)kuran)nya / ka*i pen)am(i*an darah peri7er den)an jeda6aktu tidak *e(ih dari / hari :misa*nya pen)am(i*an darah pada hariSenin dan Se*asa, atau Senin dan Ra(u, jan)an ter*a*u jauh misa*nyaSenin Kamis; atau pada 6aktu yan) (ersamaan dari *okasi yan) (er(eda.9. Minima* & (oto* dari darah yan) diam(i* menunjukkan pertum(uhankuman kontaminan umum ku*it yan) sama. :*ihat 9atatan no 1 untukme*ihat kesamaan mikro(a;ontoh kasus %a. Pasien de6asa diam(i* darah jam ?.00 dan kemudian diam(i* *a)i jam?.&3 pada hari yan) sama, masin)masin) darah dari tiap pen)am(i*andiinoku*asi ke da*am / (oto* dan di inku(asi :tota* 1 (oto*;. 5i*a & (oto*



&=

yan) (erasa* dari tiap set pen)am(i*an darah didapatkan positi7 Stap

9oa)u*ase ne)ati7, kriteria terpenuhi.

(. Neonatus diam(i* darah untuk ku*tur pada Se*asa kemudia Sa(tu.

Ditemukan pertum(uhan kuman kontaminan ku*it. Karena se*an) 6aktu

pen)am(i*an darah G / hari, maka tidak masuk da*am kriteria

9. Pada pen)am(i*an darah pasien anakanak, karena keter(atasan

<o*ume darah, hanya & (oto* ku*tur darah dapat diam(i*. A)ar sesuai

den)an kriteria ini, maka di*akukan pen)am(i*an dan ku*tur darah *e(ih

dari satu ka*i dan hasi* ku*tur setiap (oto* harus L / didapatkan hasi*

positi7 den)an pertum(uhan kuman kontaminan ku*it yan) sama.

1. 5e(erapa isu yan) per*u diperhatikan da*am menentukan kesamaan

mikro(a %

a. 5i*a kontaminan ku*it dari & ku*tur teridenti7ikasi sampai tin)kat spesien,dan pasan)an ku*tur hanya teridenti7ikasi den)an nama se(utannya saja

:misa*nya nama pada tin)kat )enus; maka diasumsikan (ah6a mikro(a

mikro(a terse(ut ada*ah sama. Spesies mikro(a itu harus di*aporkan

se(a)ai pato)en penye(a( in7eksi.

(. 5i*a mikro(a kontaminan ku*it dari ku*tur te*ah diidenti7ikasi da*am

tin)kat spesies tetapi (e*um di*akukan tes anti(io)ram, atau te*ah

di*akukan tes anti(io)ram hanya terhadap & iso*at, maka diasumsikan (ah6a mikro(amikro(a terse(ut ada*ah sama.

9. 5i*a kontaminan ku*it dari ku*tur den)an anti(io)ram yan) (er(eda

untuk L / anti(iotik, maka diasumsikan (ah6a mikro(anya ada*ah

(er(eda

d. ntuk kepentin)an *aporan anti(io)ram :seperti *aporan ke pusat atau

WH$; pena7siran kate)ori intrmediate T!DAK D!PAKA! untuk

mem(edakan apakah / mikro(a itu sama

Ta(e* 1.& ontoh CKesamaan spesies mikro(aKu*tur Ku*tur pasan)an Di*aporkanse(a)aiS epidermidis Staphy*o9o99us ne)ati7 :NS; oa)u*ase S.Epidermidis5a9i**us spp 5a9i**us 9ereus 5. ereusS. Sa*i<airus Strep <iridans S. Sa*i<arius



&4

Ta(e* 1./. ontoh CKesamaan anti(io)ram mikro(a

Nama mikro(a !so*at A !so*at 5 Diinterprestasikanse(a)ai

S. epidermidis semua o(at S semua o(at S mikro(a yan

samaS. epidermidis $> R $> S mikro(a yan) (er(e

EAQ R EAQ Soryne(a9terium spp Pen # R Pen # S mikro(a yan) (er(edaipro S ipro R

Strep <iridians Semua o(at S semua $(at S ke9ua*i mikro(a yan) samaEryth R

Keteran)an% S % Sensiti7 R % resisten

atatan %a. !dea*nya, darah <ena diam(i* /1 ka*i sisi yan) (er(eda :misa*nya dari <ena

ante9u(ita* kiri dan kanan; dan T!DAK D!AM5!" DAR! SE"AN# !NS. Darah

ini diam(i* se9ara si*mu*tan atau da*am 6aktu yan) sin)kat :misa*nya da*am

(e(erapa jam;

(. 5i*a di suatu 7asi*itas tidak mempero*eh (ahan ku*tur den)an 9ara ini maka

masih dapat mem(eri *aporan !ADP den)an kriteria dan 9atatan seperti

diatas, tetapi harus dikerjakan o*eh petu)as yan) terampi* untuk

mem7asi*itais pero*ehan sampe* ku*tur darah yan) *e(ih (aik.

/. SEP :*ini9a* SEPS!S; - SEPS!S K*inis

SEP hanya dapat dipakai untuk me*aporkan !ADP pada neonatus dan (ayi.

Tidak dipakai untuk pasien de6asa dan anak.

Kriteria SEP

a. Pasien (erumur & tahun menunjukkan minima* & tanda atau )eja*a k*inis

tanpaditemukan penye(a( *ain % demam :suhu rekta* G ? , hipotermi:suhu rekta* I 4 ;, apnoe atau (radikardia, dan (. Tidak di*akukan ku*tur darah atau ku*tur darah ne)ati7, dan9. Tidak ditemukan in7eksi di tempat *ain, dand. K*inisi me*akukan terapi se(a)ai kasus sepsis. aktor Risiko !ADPRisiko !ADP tentunya ada*ah semua pasien yan) dipasan) kateter <asku*er.Sedan)kan risiko in7eksi dan hasi* pemeriksaan ter)atun) dari %a. "ama pemasan)an % (erapa hari pera*atan dipasan) (. 'enis ja*ur intra<as9u*ar :<ena sentra*, <ena peri7er, dia*isa, dan se(a)ainya;yan) dipasan).9. "okasi pemasan)an % su( 9*a<ian, 7emora*, interna* ju)u*ar, peri7er



&?

d. Teknik pemasan)an % keah*ian petu)as, teknik aseptik, jenis antiseptik, jenis

dan (ahan pera*atan terpasan) :po*yethy*ene, po*yurethane, si*ikon;

e. Pera6atan % ruan) pera6atan, pera6atan pera*atan, 7rekuensi manipu*asi

7. Kondisi pasien % usia, penyakit yan) mendasari

). Teknik ku*tur.

1. Data sur<ei*ans !ADP

Datadata utama yan) dikumpu*kan da*am sur<ei*ans !ADPada*ah datadata

yan) (erhu(un)an den)an 7aktor risiko diatas :misa*nya jenis ja*ur

intra<asku*er, *okasi pemasan)an kateter intra<asku*er, *ama pemasan)an

kateter, dan manipu*asimanipu*asi yan) di*akukan saat kateter intra<asku*er

terpasan);, dan datadata yan) diper*ukan untuk dia)nosa :misa*nya keadaan

k*inis pasien dan hasi*hasi* *a(oratorium;.

Pada perhitun)an *aju in7eksi !ADP yan) di)unakan se(a)ai numerator ada*ah

jum*ah penderita yan) terin7eksi aki(at pen))unaan kateter intra<asku*er,

sedan)kan se(a)ai denominator ada*ah jum*ah hari pen))unaan a*at

intra<asku*er.

3. Petunjuk Pe*aporan !ADP

Ph*e(itis puru*en dikon7irmasi den)an hasi* positi7 ku*tur semikua*itati7 dariujun) kateter, tetapi (i*a hasi* ku*tur ne)ati7 atau tidak ada ku*tur darah maka

di*aporkan se(a)ai ph*e(itis, (ukan se(a)ai !ADP. Pe*aporan mikro(a dari hasi*

ku*tur darah se(a)ai !ADP (i*a tidak ditemukan in7eksi *ain dari (a)ian tu(uh.

Re7erensi %

a. D % Mor(idity and Morta*ity Week*y Report, Re9ommendations and

Reports Au)ust +,/00/-2o*. 3&- No. RR&0

(. D./00=. $ut*ine or Hea*th9areAsso9iated !n7e9tions Sur<ei**an9e5. Pneumonia :PNE;Pneumonia merupakan peradan)an jarin)an atau parenkim paruparu. Dasardia)nosis pneumonia dapat (erdasarkan :ti)a; ha*, yaitu )eja*a k*inis,radio*o)is dan *a(oratorium,Ada / :dua; jenis Penumonia yan) (erhu(un)an den)an !RS, yaitu Pneumoniayan) didapatkan aki(at pera6atan yan) *ama atau serin) di9e(ut se(a)aiHospita* A9Buired Pneumonia :HAP; dan Pneumonia yan) terjadi aki(at pemakaian <enti*asi mekanik atau serin) se(a)ai <enti*ator Asso9iatedPneumonia :2AP;.



&+

&. De7inisi dan Kriteria HAP dan 2AP

a. De7inisi HAP

HAP ada*ah in7eksi sa*uran napas (a6ah yan) men)enai parenkim paru

sete*ah pasien dira6at di rumah sakit G 1? jam tanpa di*akukan intu(asi

dan se(e*umnya tidak menderita in7eksi sa*uran napas (a6ah. HAP

dapat diaki(atkan tirah (arin) *ama :koma-tidak sadar, trakeostoi,

re7*uk )aster, Endotra9hea* Tu(e-ETT;

(. De7inisi 2AP

2AP ada*ah in7eksi sa*uran napas (a6ah yan) men)enai parenkim paru

sete*ah pemakaian <enti*asi mekanik G 1? jam dan se(e*umnya tidak

ditemukan tandatanda in7eksi sa*uran napas

/. Dasar Dia)nosis Pneumonia

Pneumonia :PNE; ditentukan (erdasarkan kriteria k*inis, radio*o)i, dan

*a(oratorium. :"ihat #am(ar 1./. Dia)ram A*ur Peneumonia dan #am(ar

1. Dia)ram A*ur Kriteria Pneumonia pada 5ayi dan Anak;.

a. Tanda dan #eja*a K*inis Pneumonia

5ukti k*inis Pneumonia ada*ah (i*a ditemukan minima* & :satu;dari tandadan )eja*a (erikut %

&; Demam :L?; tanpa ditemui penye(a( *ainnya

/; "eukopenia :,1.000 W5-mm; atau "eukositosis :L&/.000

SDP-mm/;

; ntuk penderita (erumur L 40 tahun, adanya peru(ahan status

menta* yan) tidak ditemui penye(a( *ainnya.

dan minima* disertai / tanda (erikut %

&; Tim(u*nya onset (aru sputum puru*en atau peru(ahan si7at sputum/; Mun9u*nya tanda dan terjadinya (atuk yan) mem(uruk ataudyspneu :sesak napas; atau ta9hypnea :napas 7rekuen;; Rhon9hi (asah atau suara napas (ron9hia*1; Mem(uruknya pertukaran )as, misa*nya desaturasi $/:Pa$/-i$//10;, penin)katan ke(utuhan oksi)e, atau per*unya penn)katan <enti*atorKeteran)an %&; Sputum puru*en ada*ah sekresi yan) (erasa* paruparu , (ron9husatau tra9hea yan) men)andun) L/3 netro7i* dan &0 se* epite*sBuamus-*apan)an mikroskop kekuatan rendah :&00; atau "PK



/0

/; Peru(ahan si7at sputum dapat di*ihat dari 6arna, konsistensi, (au,

dan jum*ah

; Data u*an)an tentan) sputum puru*en atau peru(ahan si7at sputum

yan) terjadi da*am 6aktu *e(ih dari /1 jam, *e(ih mempunyai arti

untuk menunjukkan adanya onset proses in7eksi di(andin)kan data

sputum tun))a*

1; Ta9hypnea ada*ah penin)katan 7rekuensi napas-menit :RR; yan)

pada oran) de6asa G /3, (ayi prematur umur kandun)an kuran)

dari 4 min))u G 43, (ayi aterm :umur kehami*an 10; G =0, anak I /

(u*an G 30, anak (erumur / &/ (u*an G 0

(. Tanda Radio*o)is Pneumonia

5ukti adanya Pneumonia se9ara Radio*o)is ada*ah (i*a ditemukan L /

7oto seria* didapatkan minima* & tanda (erikut%&; !n7i*trat (aru atau pro)resi7 yan) menetap

/; Konso*idasi

; Ka<itasi

1; Pneumato9e*es pada (ayi (erumur & tahun

atatan %

Pada pasien yan) tanpa penyakit paruparu atau jantun) :respiratorydistress syndrome, (ron9hopu*monary dysp*asia, pu*monary edema,

atau 9hroni9 o(strukti<e pu*monary disease; yan) mendasari, & (ukti

radi*o)is 7oto thora sudah dapat diterima

9. Kriteria Pneumonia

Ada :ti)a; tipe spesi7ik pneuonia

&; Peneumonia k*inis :PN &;

/; Pneumonia den)an )am(aran *a(oratorium spesi7ik :PN /;; Pneumonia pada pasien imunokompromis :PN ;#am(ar 1./ dan 1. merupakan dia)ram a*ur untuk a*)oritme pneumonia yan) dapat di)unakanda*am se(a)ai pe)umpu*an data.&; Kriteria PN & %Pneumonia K*inisDapat diidenti7ikasi se(a)ai PN & (i*a didapatkan sa*ah satukriteria (erikut %a; Kriteria PN & % untuk semua umur Tanda dan #eja*a K*inis Pneumonia :5..a.; Tanda Radio*o)is Pneumonia :5..(.;



/&

(; Kriteria PN & / % untuk (ayi (erumur & tahun

5uruknya pertukaran )as

dan minima* disertai dari tanda (erikut %

Suhu yan) tidak sta(i*, yan) tidak ditemukan penye(a(

*ainnya

"ekopeni :I 1.000-mm; atau *ekositosis : L &3.000-mm; dan

)am(aran darah tepi ter*ihat per)eseran ke kiri :L &0 F

(entuk netro7i* (entuk (atan);

Mun9u*nya onset (aru sputum puru*en atau peru(ahan

karakter sputum atau adanya penin)katan sekresi

pernapasan atau penin)katan keper*uan pen)isapan

:su9tionin);

Apnea, ta9hypnea, atau pernapasan 9upin) hidun) den)an

retraksi dindin) dada

Ron9hi (asah kasar maupun ha*us

5atuk

5rady9ardia :I dari &00 -menit; atau ta9hy9ardia :G &40

-menit;

9; Kriteria PN & % untuk anak (erumur *e(ih dari G & tahun atau

(erumur &/ tahun, minima* ditemukan dari tanda (erikut % Demam :suhu G ?,1 ; atau hypotermi :I=,3 ; yan)

tidak ditemukan penye(a( *ainnya

"ekopeni :I 1.000-mm; atau *ekositosis : L &3.000-mm;

Mun9u*nya onset (aru sputum puru*en atau peru(ahan

karakter sputum atau adanya penin)katan sekresi

pernapasan atau penin)katan keper*uan pen)isapan

:su9tionin); $nset (aru dari dari mem(uruknya (atuk, apnea, ta9hypneu Wheein), ron9hi (asah kasar maupun ha*us Mem(uruknya pertukaran )as, misa*nya P$/ I +1/; Kriteria PN / & %Pneumonia den)an hasi* "a(oratorium yan) spesi7ik untuk in7eksi (akteri dan jamur (er7i*amena; Kriteria PN / & %Dapat diidenti7ikasi se(a)ai PN / &, (i*a ditemukan (ukti (ukti (erikut % Tanda dan )eja*a k*inis Pneumonia :5..a; Tanda Radio*o)is Pneumonia :5..(;



//

Minima* & dari tanda *a(oratorium (erikut %

Ku*tur positi7 dari darah yan)a tidak ada hu(un)annya

den)an sum(er in7eksi *ain

Ku*tur positi7 dari 9airan p*eura

Ku*tur kuantitati7 positi7 dari spesimen Sa*uran Napas

5a6ah :5A" atau sikatan (ronkus ter*indun);

L 3 F se* yan) didapat darai 5A" men)andun) (akteri

intrase*u*er pada pemeriksaan mikroskopik *an)sun)

Pemeriksaan histopato*o)ik menunjukkan & :satu; dari

(ukti (erikut %

Pem(entukan a(ses atau 7okus konso*idasi den)an

se(utkan PMN yan) (anyak pada (ron9hio*us dan

a*<eo*i

Ku*tur kuantitati7 dari parenkim paruparu

5ukti adanya in<asi o*eh hi7a jamur atau pseudohi7a

pada parenkim paruparu

Keteran)an

SN5 % Sa*uran Napas 5a6ah :U"RT % "o6er respiratory tra9t;

!nterpretasi hasi* ku*tur darah positi7 harus hatihati.

5akteriemia dapat terjadi pada pasien yan) terpasan) ja*ur

intra<asku*er atau kateter urine menetap. Pada pasien

immuno9ompomised, serin) didapatkan (akteriemia NS

atau 7*ora norma* atau kontaminan umum ku*it yan) *ain

serta se* yeast

Ni*ai am(an) untuk ku*tur kuantitati7 dapat di*ihat pada ta(e*

1.

Pada pemeriksaan ku*tur kuantitti7, spesimen yan) dipi*ih

ada*ah spesimen yan) terkontaminasi minima*, misa*nyayan) dari 5A" atau sikatan (ronkhus ter*indun). Spesimendari aspirsi endotra9hea tidak dapat di)unakan untuk dasarkriteria dia)nostik 5A" % 5ron9ho a*<eo*ar *a<a)e (; Kriteria PN// %Pneumonia den)an hasi* "a(oratorium yan) spesi7ik untukin7eksi <irus, "e)ione**a, h*amydia, My9op*asma, dan pato)entidak umum *ainnnya%Dapat diidenti7ikasi se(a)ai PN//, (i*a ditemukan (ukti(ukti (erikut % Tanda dan )eja*a k*inis Pneumonia :5..a;



/

Tanda Radi*o)is Pneumonia :5..(;

Minima* & :satu; dari tanda *a(ortorium (erikut%

Ku*tur positi7 untuk <irus atau h*amydia dari sekresi

pernapasan

Deteksi anti)en atau anti(ody <irus positi7 dari sekresi

pernapasan

Didapatkan penin)katan titer 1 atau *e(ih !)# dari

paried sera terhadap pato)en :misa*nya in7*uena

<irus, h*amydia;

PR positi7 untuk h*amydia atau My9op*asma

Tes mi9ro! positi7 untuk h*amydia

Ku*tur positi7 atau <isua*isasi mi9ro! untuk "e)ione**a

spp, dari sekresi pernapasan dan jarin)an

Terdeteksinya anti)en "e)ione**a pneumophi*a

sero)rup ! dari urine den)an pemeriksaan R!A atau E!A

Pada pemeriksaan indirek !A didapatkan penin)katan

titer 1 atau *e(ih anti(ody dari paired sera terhadap

"e)ione**a pneumophi*a sero)rup ! den)an titer L & %

&/?

Keteran)an %

Deteksi *an)sun) pato)en dapat men))unakan (er(a)ai

teknik deteksi anti)en :E!A, R!A, AMA, mi9ro!; PR atau

ku*tur

PR % Po*ymerase hain Rea9tion, merupakan teknik

dia)nostik den)an 9ara memper(anyak asam nuk*eat

pato)en se9ara in<itro

Paired sera ada*ah pasan)an sera yan) diam(i* pada 7aseakut atau 7ase penyem(uhan penyakit. Pada penyakit yan)sedan) (er*an)sun) :pro)resi7; akan didapatkan penin)katan titer sera pada 7ase penyem(uhan se(esar L1 di(andin)kan den)an titer sera pada 7ase akut. 5i*a terkon7irmapneumona dise(a(kan o*eh RS2,adeno<irus atau in7*uena <irus, du)aan in7eksi o*eh pato)en yan) sama se)era dapat di*akukan terhadap pasienpasien yan) dira6at mempunyai kemiripan )eja*adan tanda k*inis.9; Kriteria PN %Pneumonia Pada Pasien !mmuno9ompromised



/1

Dapat diidenti7ikasi se(a)ai PN (i*a ditemukan (ukti(ukti

(erikut %

Tanda dan )eja*a k*inis pneumonia ditam(ah den)an

kemun)kinan )eja*a dan tanda %

Hemoptysis

Nyeri dada p*euritik

Tanda Radio*o)is Pneumonia

Minima* & dari tanda *a(oratorium (erikut %

Ku*tur pasan)an positi7 dan 9o9ok dari kutur darah dan

sputum terhadap andida spp

5ukti adanya jamur atau pneumo9ystis 9arinii dari

spesimen terkontaminasi minima* S5" :5A" atau

sikatan (ron9hus ter*indun); dari & 9ara (erikut %

Pemeriksaan mikroskopik *an)sun)

Ku*tur jamur positi7

Apapun yan) masuk da*am kriteria *a(oratoium untuk

PN /

Keteran)an %

@an) ter)o*on) da*am pasien immuno9ompromised antara *ain

%

Penderita neutropenia :hitun) netro7i* a(so*ute I

300-mm;, *eukemia, *ymphomma, H!2, den)an D1 I /00

atau

Sp*ene9tomy, post tansp*antasi, kemoterapi 9ytotoi9 atau

Pen)o(atan steroid dosis tin))i % G 10 m) predniso*one

atau eki<a*ennya :hidrokortison &=0 m), meta*predniso*on

/ m), deamethason = m), kortison /00 m) ; - hari untukG / min))u Spesimen darh dan sputum diam(i* pada 6aktu yan) (erdekatan :1? jam; Spesimen ku*tur semikuantitati7 atau kua*itati7 sputumdapat diam(i* den)an (atuk da*am, induksi, aspirasi atau (i*asan. 5i*a ku*tur kuantitati7 dimu)kinkan, kriteria sesuaia*)oritma.



/3

Ta(e* 1.. Ni*ai Am(an) Ku*tur Kuantitati7 Spesimen yan) di)unakan

da*am dia)nosis pneumonia

'enis - teknik pen)am(i*an spe9imen Ni*ai

Parenkim paru

Spesimen (ron9hos9opi9 5i*asan (ron9hoa*<eo*ar :5A";

Prote9ted 5A" Prote9ted spe9imen (ushin)

Spesimen Non (ron9hos9opik :(*ind; 5A"

Prote9ted 5A"

L &0 1 97u-) jarin)an

L &0 1 97u-m*L &0 1 97u-m*L &0 1 97u-m*

L &0 1 97u-m*L &0 1 97u-m*

7u % 9o*ony 7ormin) units,

Parenkim paru dapat diam(i* me*a*uitrans(ronkhia* atau transthorai9 post mortem

5i*a terkon7irmasi pneumonia dise(a(kan o*eh RS2, adeno<irus

atau in7*uena <irus, du)aan in7eksi o*eh pato)en yan) sama

se)era dapat di*akukan terhadap pasienpasien yan) dira6at

yan) mempunyai kemiripan )eja*a dan tanda k*inis.



/=

#am(ar &. Dia)ram A*ur Pneumonia

pasien tanpapenyakit yan) mendasar

den)an &atau *e(ih 7oto toraks seria* dan sa*ah

(erikut in !n7i*trate (aru atau pro)resi7 dan

menetap Konso*ida

Ka<ita Pneumatio9e*e pada usia I

tahun

Pa*in) sedikit dari (erikut

ini % Demam G ?0 tanpa penye(a(

*ain "eukopenia :I 1000V";atau *ekositosis

:G&/000 V";

Peru(ahan status menta* tanpa penye(a(

*ain pad )o* usia G40 tahun

Setidaknya & dari (erikut inipa

pasienimmunokomprem

Demam G ?0 tanpa peny

*ain Peru(ahan menta* tanpa peny

*ain pada )o* usia G

th Dahak puru*ent yan) (aru muatau peru(ahan si7at dahak, ase9ret atau per *u pen)isapa

*ender Tim(u* (atuk atau per(urukan

(atuk,atau sesak, atau napas

Ronki atau suara napas

(ronkia* Per(urukan pertukaran )as :mdesat mis Pa$/-!$I/10;, penin)katan ke(utuhan $/ a

<enti*as 5atuk dara

Nyeri dada p*eu

Pasien disertai penyakit yan) mendasari

den)an /atau *e(ih 7oto torak seria* dan sa*ah satu

(erikutini % !n7i*trate (aru atau pro)resi7 dan

menetap Konso*idasi Ka<itasi Pneumatio9e*e pada usia I &

tahun

Setidaknya / dari (erikut ini% Dahak puru*en yan) (aru

mun9u*, atau se9retmemer *ukanpen)isapan*ender *e(ih serin)

Tim(u* (atuk atau per (urukan (atuk, atausesak, atau napas 9epat

Ronki atau suara napas

(ronkia* Per(urukan pertukaran)as :mis 0/ desat misPa$/-!$I/10;,

penin)katan ke(utuhan$/ atau <enti*asi

Setidaknya & dari (er%

Dahak puru*en yan)mun9u*, atau se9ret

memer*ukanpen)i*ender *e(ih ser

Tim(u* (atuk atau per(urukan (atuk, a

sesak, atau napas 9 Ronki atau suara nap

(ronkia* Per(urukan pertukar)as :mis 0/ desat mi

Pa$/-!$I/1 penin)katan ke(utuh

$/ atau <enti*a

Setidaknya / dari (erikut ini

% 5iakan 9airan p*eura 5iakan kuantitati7 positi7 darisamep*se* napas (a6ah yan) diam(i*den)an 5A" Pada pemeriksaan mikroskopik

*an)sun) ditemukan G 30F se*dari5A" men)andun) (akteriintrase*u*er Pemeriksaan histopo*o)imenunjukkan satu dari (erikutini % pem(entukan a(ses atau 7okus

knso*idasiden)an penumpukanse*PMN da*am (ron9hitis dana*<eo** 5iakan (aru positi7

Ditemukan hyptha-pseudohypha

Setidaknya & dari (eri

% 5iakan <irus atau 9h*amydia pernapasan po Deteksi anti)en atau anti(odyse9ret pernapasan n Penin)katan paired sora :*)ka*i PR :; h*amydia atauMy9op*asma

Tes mikro ! posh*amydia

5iakan atau mikro ! "e)ionspp se9ret atau jarin)an p Deteksi A) "o)ione**a

pneumophi**asero)roup & di urine d)n R!AE!A Penin)katan 1 ka*i titer Anti pneumoniphi**a sero)roup &mnjadi G&%&/? pada serum 7ase akut d

kon<a*esen men))unakan ind!A

Sedikitnya satu d (erikut in

Kesesuaian (ikadarah dan sput positi7 9ard Ditemukan jamatau P.arinii dasampe* sa* napa (a6ah (erasa* d5A" dari sa*ah Mikrosko*an)sun 5iakan jamur po

!mmunokoms!mmunokoms

!mmunokom

s!mmunokom

s

"a(oratorium

Tanda J#eja*a

oto Toraks



/4

#am(ar /. Dia)ram A*ur Kriteria Pi*ihan Pneumonia

pada 5ayi dan Anak

d; aktor Risiko PneumoniaPneumonia dapat (erasa* dari% 7aktor *in)kun)an ayan) terkontaminasi, misa*nya air,udara atau makanan :muntah;

Pasien den)an penyakit yan)mendasari mempunyai / atau*e(ih 7oto toraks seria* den)an

sa*ah satu (erikut ini % !n7i*trate (an atau pro)resi7 persisten

Konso*idasi Ka<itaso Pneumato9e*e pada usia I &

tahun

Pasien tanpa penyakit yan)mendasari mempunyai / atau*e(ih 7oto toraks seria* den)a

sa*ah satu (erikut in !n7i*trate (an atau pro)resi7 persisten

Konso*idas Ka<itaso

Pneumato9e*e pada usia I &tahun

5ayi I & tahun Per(urukan pertukaran )as :

0/ desat mis Pa$/-!$I/10 penin)katan ke(utuhan $/ a<enti*asi

Dan sedikitnya (erikut ini % Ketidaksta(i*an suhu tanpa

diketahui penye(a(nya "eukopenia :I 1000V";atau

*ekositosis :G &3000 V"; dan per)eseran kekiri :G&0F *eu (entuk (atan);

Dahak puru*ent yan) (arumun9u*, atau peru(ahan si7adahak, atau se9ret atau per*u

pen)isapan *ender Apneu, takipneu, napas 9upin

hidun) den)an retraksi dinddada atau men)orok :)runtin

Wheein), ra*es atau ronki 5atuk 5radikardi :I&00-menit; at

takikardi :G &40-menit;

Anak G & tahun I &Sedikitnya (erikut

Demam :?.10;atau hipote:I =.30; tanpa penye(a(

yan) diketau "eukopenia :I 1000V";atau

*ekositosis :G &3000 V" Dahak puru*ent yan) (aru

mun9u*, atau peru(ahan si7adahak, atau se9ret atau per*u

pen)isapan *ende Ra*es ataua suara napas

(ronkia* Per(urukan pertukaran )as :0/ desat mis Pa$/-!$I/10 penin)katan ke(utuhan $/

<enti*asi

PN&%Pneumoni



/?

Pera*atan yan) di)unakan da*am pera6atan pasien%

Endotra9hea* Tu(e :ETT;, Naso)astri9 Tu(e :N#T;, Su9tion

9atheter, 5ron9hos9opy, Respiratory de<i9es.

$ran) ke oran)% dokter, pera6at, pen)unjun), maupun

dari 7*ora endo)en pasien itu sendiri.

aktor Risiko untuk terjadinya Pneumonia antara *ain%

Kondisi pasien% umur :G40 tahun;, Penyakit kronis,

Pem(edahan :Toraks atau A(domen;, Penyakit Paru

$(strukti7 Kronis :PP$K;, Penyakit 'antun) Kon)esti7,

ardia9 2as9u*ar Disease :2$;, Kkma, perokok (erat

Tindakan pen)o(atan atau pera6atan% sedati7, anestesi

umum, intu(asi trakea*, trakeostomi, pemakaian <enti*asi

mekanik yan) *ama, pem(erian makanan entera*, terapianti(iotik, o(at immunosupresi7 atau sitostatik

Popu*asi (erisiko untuk terjadinya pneumonia !RS di(edakan

(erdasarkan jenis pneumonianya.

Popu*asi (erisiko 2AP ada*ah semua pasien yan) terpasan)

<enti*asi mekanik sehin))a kejadiannya terutama ter7okus

pada pada area spesi7ik yaitu !, N!-P!, H.Sehin))a yan) di)unakan se(a)ai numerator da*am

men)hitun) *aju in7eksi ada*ah jum*ah kasus 2AP per

periode tertentu :& (u*an, = (u*an, & tahun;, sedan)kan

denominatornya ada*ah jum*ah hari pemasan)an a*at

<enti*asi mekanik periode 6aktu tertentu.

Popu*asi (erisiko HAP ada*ah pasien tirah (arin) *ama yan)

dira6at di rumah sakit, sehin))a yan) di)unakan se(a)ai

numerator ada*ah jum*ah kasus HAP per periode tertentu:& (u*an, = (u*an, & tahun;, sedan)kan denominatornyaada*ah jum*ah hari ra6at pasien tirah (arin) per periodetertentu :& (u*an, = (u*an, & tahun;.e; Data Sur<ei*ans PneumoniaDatadata utama yan) dikumpu*kan da*am sur<ei*ansPneumonia per*u diperhatikan, apakah data terse(utmendukun) ke arph terjadinya HAP atau 2AP.Data yan)dikumpu*kan ada*ah data yan) (erh(un)an den)an 7aktorrisiko maupun datadata yan) diper*ukan untuk dia)nosis yan)memer*ukan aspek k*inis, radio*o)is dan *a(oratoris.Pnemoniamerupakan jenis in7eksi yan) su*it untuk rnendapatkan



/+

dia)nosis etio*o)isnya, sehin))a per*u hatihati da*am

men)interpretasikan *a(oratorium.

7; Petunjuk Pe*aporan dan KetentuanKetentuan mum

Pneumonia

Hospita* A9Buired Pneumonia :HAP; tidak dapat dite)akkan

(erdasar dia)nosis dari dokter semata.

Meskipun kriteria spesi7ik dimasukkan untuk (ayi dan anak,

pasien pediatri mun)kin memenuhi kriteria pneumonia

spesi7ik *ainnya.

Pneumonia terkait <enti*ator :2AP, yaitu pneumonia pada

pasien yan) men))unakan a*at untuk mem(antu napes

atau men)ontro* pernapasan se9ara terus menerus me*aiui

trakeostomi atau intu(asi endotrakea* da*amjan)ka 6aktu1? jam se(e*um terjadi in7eksi, termasuk periode

penyapihan; harus disertakan pada 6aktu pe*aporan data.

Pada 6aktu me*akukan asesmen untuk menetapkan

pneumonia, pantin) di(edakan peru(ahan keadaan k*inis

yan) dise(a(kan keadaan *ain seperti in7ark miokard,

em(o*i paru, sindrom )a6at napas, ate*ektasis, ke)anasan,

PP$K, penyakit mem(ran hia*in, dispa*asia (ronkopu*moner, d**. Pada 6aktu me*akukan asesmen

pasienpasien yan) diintu(asi, ju)a per*u di(edakan antara

ko*onisasi trakea, in7eksi sa*uran napas atas :misa*nya

trakeo(ronkitis; dan )eja*a a6a* pneumonia. Per*u disadari

(ah6a mun)kin su*it untuk menentukan HAP pada oran)

tua, (ayi dan pasien iinunokompromis karena keadaan

seperti itu dapat menutupi tandatanda atau )eja*a tipika*

pneumonia. Kriteria spesi7ik pi*ihan untuk oran) tua, (ayidan pasien irnunokompromis te*ah dimasukkan da*amde7inisi HAP ini. HAP dapat ditandai dari onsetnya% a6a* atau *am(at.Pneumonia onset a6a* tim(u* da*am 1 hari pertarna pera6atan dan serin) dise(a(kan o*eh Morae**a9atarrha*is, H in7*uenae, dan S pneumoniae. Penye(a( pneumonia *ate onset serin) (erupa kuman )ram ne)ati7atau S aureus, termasuk methi9i**inresistant S aureus:MRSA;. 2irus :misa*nya in7*uena A dan 5 atau RS2; dapatmenye(a(kan ear*y dan *ate onset pneumonia nosokomia*,sedan)kan kapan), jamur, *e)ione**ae, dan Pneumo9ystis



0

9arinii umumnya merupakan pato)en *ate onset

pneumonia.

Pnemonia yan) dise(a(kan aspirasi he(at :misa*nya pada

6aktu intu(asi di ruan) darurat atau di kamar operasi;

dian))ap HAP jika memenuhi kriteria spesi7ik manapun dan

je*as tidak didapati atau sedan) da*am masa inku(asi pada

saat pasien masuk rumah sakit.

HAP (eru*an) dapat terjadi pada pasienpasien yan) sakit

(erat dan tin))a* di rurnah sakit untuk 6aktu yan) *ama.

Pada 6aktu menetapkan apakah untuk me*aporkan HAP

(eru*an) pada seoran) pasien, per*u di9ari (ukti(ukti

(ah6a in7eksi a6a* te*ah men)a*ami reso*usi. Penam(ahan

atau peru(ahan pato)en saja (ukan indikasi ep.ipode (aru

pneumonia. Diper*ukan kom(inasi )eja*a dan tanda sera (ukti radioio)is atau uji dia)nostik *ain.

Pe6arnaan #ram positi7 untuk (akteri dan tes K$H untuk

serat e*astin dan-atau hypha jamur dari sputum yan)

dikumpu*kan den)an 9ara yan) (enar merupakan kun9i

pantin) da*am menemukan penye(a( in7eksi. Namtrn

sampe* dahak serin) terkontaminasi o*eh kuman yan)

men)ko*oni sa*uran napas sehin))a per*u diinterpretasiden)an hatihati. Se9ara khusus, 9andida serin) diternukan

pada pe6arnaan, tatapi tidak serin) menye(a(kan HAP.

. !n7eksi Sa*uran Kemih :!SK;

!n7eksi Sa*uran Kemih :!SK; da*am isti*ah D dise(ut se(a)ai rinary

Tra9t!n7e9tion :T-;, merupakan jenis in7eksi yan) terjadi pada sa*uran kemih

mumi :urethra dan permukaan kandun) kemih; atau me*i(atkan (a)ian yan)

!e(ih da*am dari or)anor)an pendukun) sa*uran kemih :)inja*, ureter, kandun)kemih, uretra dan jarin)an sekitar retroperitonia* atau ron))a perine7rik;.ntuk itu, da*am menentukan jenis !SK, per!u pen)e*ompokan sa(a)ai (erikut&. in7eksi Sa*uran Kemih Simptomatis/. in7eksi Sa*uran Kemih Asimptomatis. in7eksi Sa*uran Kemih *ainnya&. Tanda dan )eja*a k*inis !SKa. Tanda dan )eja*a !SK%&; Demam :G ?X ;/; r)ensi; rekuensi1; Disuria, atau



&

3; Nyeri Supra Pu(ik

(. Tanda dan )eja*a !SK anak tahun%

&; Demam G ? rekta*

/; Hipotermi I 4 X rekta*

; Apnea

1; 5radikardia3; "etar)ia

=; Muntahmuntah

/. Tes Kon7irmasi !SK

Tes kon7irmasi merupakan testes yan) mem(antu memastikan adanya !SK.

&; Tes kon7irmasi mayor merupakan pemeriksaan ku*tur kuantitati7 yan)

men)hasi)kan jum*ah ko*oni yan) sedikit kernuri)kinan terjadi aki(atkontaminasi

/; Tes kon7irmasi minor merupakan pemeriksaan a*au (ukt% !SK ,den)an

keakuratan yan) kuran) se(a)ai tanda adanya !SK.

; Tes kom7irmasi minor dapat (erupa% testes ku*tur kuantitati7 den)an

jum*ah ko*oni yan) mera)ukan adanya in7eksi, pemeriksaan urine untuk

me*ihat adanya kemun)kinan !SK tanpa me*akukan ku*tur, dan

dia)nosis dokter yan) mera6at.

Tes kon7irmasi !SK mayor%

Hasi* (iakan urin a*iran ten)ah :midstream; G&03 kuman per m* urin

den)an jum*ah kuman tidak *e(ih dari / :dua; spesies.

Tes Kon7irmasi !SK minor

&; Tes 9arik 9e*up :dipsti9k; positi7 untuk *ekosit esterase dan-atau

nitri9./; Piuri :terdapat G&0 *ekosit per m* atau terdapatG *ekosit p :4"P5:mikroskop kekutan tin))i-&000; dan urin tanpa di*akukansentri7u)asi;.; Ditemukan kuman den)an pe6arnaan #ram dari urin yan) tidakdisentri7u)asi.1; Pa*in) sedikit / ku*tur urin u*an)an didapatkan uropato)en yan)sama :(akteri )ram ne)ati7 atau S. saprophyti9us; den)an jum*ah&0/ kononi per m* dari urin yan) tidak dikemihkan :kateter atauaspirasi suprapu(ik;.3; Ku*tur ditemukan 3&03 ko*oni-m& kurnan pato)en tun))a* :(akteri)ram ne)ati7 atau S.saprophyti9us; pada pasien yan) da*am pen)o(atan anisimikro(a e7ekti7 untuk !SK.



/

=; Dokter mendia)nosis se(a)ai &SK.

4; Dokter mem(erikan terapi yan) sesuai untuk !SK.

. Kriteria !SK %

a. !SK Simptomatis harus memenuhi pa*in) sedikit satu kriteria (erikut

ini %

&; Kriteria & !SK simtornatis.

a; Ditemukan pa*in) sedikit satu simtom !SK :/.a.;, dan

(; Tes kon7irmasi mayor positi7 :.a;

/; Kriteria / !SK simtomatis.

a; Ditemukan pa*in) sedikit dua simtom !SK :/.a.;, dan

(; Satu tes kon7irmasi minor positi7 :.(;

; Kriteria !SK simtomatis anak usia tahun.

a; Ditemukan pa*in) sedikit satu tanda !SK :/.(.;, dan (; Tes kon7irmasi mayor positi7 :.a;

1; Kriteria / !SK simtomatis anak usia ..s4 & tahun.

a; Ditemukan pa*in) sedikit dua simtorn !SK anak usia tahun SK

:/.(.;,dan

(; Satu Tes kon7irmasi minor positY% :.(;

(. &SK Asimptomatik

!SK asimptomatik harus memenuhi pa*in) sedikit Atu kriteria (erikut %&; Kriteria & !SK Asimptomatik%

a; Pasien pernah memakai kateter urine da*am 6aktu 4 hari

se(e*um (iakan urine, dan

(; Tes kon7irmasi mayor !SK positi7, dan

9; Simtom !SK ne)ati7.

/; Kriteria / &SK Asimptomatik%

a; Pasien tanpa kateter urine menetap da*am 4 hari se(e*um (iakan pertama positi7, dan (; Tes kon7irmasi mayor positi7 dari hasi* ku*tur urine yan)di*akukan / (erturutturut, dan9; Simtom !SK ne)ati7.atatan%a. Ku*tur positi7 dart ujun) kateter tidak dapat di)unakan untuk tesdia)nostik !SK (. Kuitur positi7 dari urin yan) diam(i* dari kanton) pen)umpu* urintidak dapat di)unakan untuk tes dia)nostik !SK.9. Spesimen untuk ku*tur urin harus didapatkan sen)an tehnik yan) (enar, misainya 9*ean 9at9h 9o**e9tion untuk spesimen 6in pan9arten)ah, atau kateterisasi.



d. Pada (ayi, spesimen diam(i* den)an 9ard kateterisasi kandun)

kemih atau aspirasi supra pu(ik.

; !n7eksi Sa*uran Kemih yan) *ain :#inja*. reter, Kandun) Kemih,

retra dan jarin)an sekitar retroperitonia* atau ron))a perine7rik;

Harus mernenuhi sekuran)kuran)nya satu kriteria terkait or)an

diatas se(a)ai (erikut %

a; Kriteria ! !SK "ain%

Ditemukan kuitur kuman yan) positi7 dari 9airan :se*ain urin;

atau jarin)an terin7eksi.

(; Kriteria / !SK "ain%

Ditemukan a(ses atau tanda in7eksi *ain yan) diternukan (a*k

pada pemeriksaan *an)sun), se*ama pem(edahan atau den)an

pemeriksaan histopato*o)is.9; Kriteria !SK *ain%

9.&; Ditemukan pa*in) sedikit dua dari tanda atau )eja*a se(a)ai

(erikut %

Demam : G ? X ;

Nyeri *o9a*

Nyeri tekan pada daerah yan) di9uri)ai terin7eksi, dan

9./; sekuran)kuran) terdapat pa*in) sedikit satu ha* (erikut Drainase pus dari tempat yan) di9uri)ai terin7eksi.

Kuman yan) tum(uh pada ku*tur darah sesuai den)an

kuman dari tempat yan) didu)a in7eksi

Terdapat (ukti adanya in7eksi pada pemeriksaan

radio*o)i :S#, T S9an, MR!, Radio*a(e* S9an;.

Dia)nosis in7eksi o*eh dokter yan) menan)ani.

Dokter yan) menan)ani mem(erikan pen)o(atanantimikro(a yan) sesuai untuk jenis in7eksinya.9.; Kriteria 1.&3K *ain pasien (erumur I& tahun%Pada didapatkan pa*in) sedikit satu tanda atau )eja*a (erikut tanpa penye(a( *ain % Demam G?X rekta* Hipotermi I4X rekta* Apnea 5radikardia "etar)ia Muntahmuntah, dan



1



sekuran)kuran) terdapat pa*in) sedikit satu ha* (erikut %

Drainase pus dari tempat yan) di9uri)ai terin7eksi.

Kuman yan) tum(uh pada ku*tur darah sesuai den)an

kuman dari tempat yan) didu)a in7eksi.

Terdapat (ukti adanya in7eksi pada pemeriksaan

radio*o)i :S#, T S9an, MR&, Radio*a(e* S9an;.

Dia)nosis in7eksi oieh dokter yan) menan)ani.

Dokter yan) menan)ani mem(erikan pen)o(atan

antimikro(a yan) sesuai.

9. aktor risiko !SK

aktor risiko untuk terjadinya !SK adaiah penderita yan) terpasan)

kateter, sedan) 7aktor7aktor *ain (erkaitan den)an%

&; Kondisi pasien :7aktor intrisik;% komor(iditas penderita :misa*nya

DM;, penurunan 'aya tahan tu(uh :misa*nya ma*nutrisi;, kondisi

or)anik :misa*nya% ostruksi, dis7un)si kandun) kemih, re7iuks;.

/; Prosedur pemasan)an% teknik pemasan)an, ukuran kateter.

; Pera6atan% Pera6atan meatus urethra, ja*ur kateter, pen)oson)an

kanton) urin, manipu*asi :pen)am(i*an sampe* urin;.

#am(ar 1.1.Kemun)kinan sum(er kontaminasi

pada pemasan)an kateter menetap

d. Data sur<ei*ans !SKPopu*asi utama sur<ei*ans !SK adaiah penderita yan) terpasan)katetermenetap. Datadata *ain adaiah datadata yan) (erhu(un)anden)an 7a9tor risiko, datadata dia)nostik dan *ama pomasan)an 3

kateter, yan) nanti akan dijadikan denominator da*am perhitun)an *aju

in7eksi.

D. !n7eksi "uka $perasi :!"$;

!"$ da*am isti*ah D dise(t se(a)ai Sur)i9a* Site !n7e9tion :SS!;.Ada (e(erapa stadium da*am operasi, sehin))a peni*aian ada tidaknya !"$ ju)a

dike*ompokkan (erdasarkan se(erapa jauh or)an atau jarin)an yan) dioperasi,sehin))a dikenaHsti*ah%

&. !"$ Super7isia*% (i*a insisi hanya pada ku*it dan jarin)an (a6ah ku*it:su(kutan;

/. !"$ Pro7unda% (i*a insisi men)enai jarin)an *unak yan) *e(ih da*am :7.s9iadan *apisan otot;

. !"$ $r)an-Ron))a tu(uh% (i*a insisi di*akukan pada or)an atau men9apairon))a da*am tu(uh.

ntuk je*asnya dapat di*ihat pada #arn(ar 1.3.

&. Kriteria !"$a. Kriteria !"$ Super7isia* :Super7i9ia* in9isiona* SS-;%&; !n7eksi yan) terjadi da*am kurun 6aktu 0 hari setetah tindakanoperasi dan/; Men)enai hanya pada ku*it dan jarin)an (a6ah ku*it :su(kutan; pada tempat insisi dan; Pasien sekuran)kuran)nya mempunyai-memenuhi sa*ah satukeadaan di(a6ah ini%a; Drainase (ahan puru*en dari insisi super7i9ia*.



=

(; DYapat diiso*asi kuman penye(a( dari (iakan 9airan atau

jarin)an yan) diam(i* se9ara aseptik dari tempat insisi

super7i9ia*.

9; Sekuran)kuran)nya terdapat%

satu tanda atau )eja*a in7eksi se(a)ai (erikut % rasa nyeri,

pem(en)kakan yan) ter*oka*isir, kemerahan, atau han)at

pada

pera(aan, dan

insisi super7i9ia* terpaksa harus di(uka o*eh dr (edah dan

hash (iakan positi7 atau tidak di*akukan (iakan. Hasi* (iakan

yan) ne)ati7 tidak memenuhi kriteria ini.

1; Dia)nosis !"$ super7isia* o*eh dokter (edah atau dokter yan)

menan)ani pasien terse(ut.

Terdapat / :dua; tipe spesi7ik !"$ super7i9ia*, yaitu %

&; Super7i9ia* in9isiona* primary :S!P; %

!n7eksiZterjadi pada tempat insisi primer pada pasien yan) te*ah

menja*ani tindakan operasi me*a*ui satu atau *e(7h insisi :9ontoh

insisi pada operasi esar atau insisi pada dada da*am operasi (ypass

arteri 9oroner;.

/; Super7i9ia* in9isiona* se9ondary :S!S;in7eksi terjadi pada tempat insisi sekunder pada pasien yan)

menja*ani tindakan me*a*ui *e(ih dari satu insisi :9ontoh insisi pada

donor [(iasanya pada kaki\ untuk 5#5;.

5#5% oronary (ypass 6ith 9hest and donor in9isions

Petunjuk pen9atatan-pe*aporan !"$ Super7isia*%

&; 'an)an me*aporkan Zstit9h a(s9essZ :in7*amasi minima* dan adanyake*uar 9airan [dis9har)e\ pada tempat penetrasi-tusukan jarum atautempat jahitan; se(a)ai suatu in7eksi/; 'an)an me*aporkan in7eksi *uka yan) ter*oka*isiti :Z*o9a*ied sta(6ound in7e9tionZ; se(a)ai !"$, se(aiknya di*aporkan se(a)ai in7eksiku*it :SK!N; atau in7eksi jarin)an *unak :ST; ter)antun) darikeda*amannya in7eksi. "aporkan in7eksi pada tindakan sirkumsisi pada (ayi (aru *ahir se(a)ai !R. Sirkumsisi tidak terrnasukkeda*am prosedur operasi pada NHSN "aporkan in7eksi pada *uka (akar se(a)ai 5RN.; 5i*a in7eksi pada tempat insisi men)enai atau me*anjut sampai ke7as9ia dan jarin)an otot, *aporkan se(a)ai !"$ pro7unda :Zdeepin9isiona* SS!Z;. Apa(i*a in7eksi memenuhi kriteria se(a)ai !"$super7i9ia* dan !"$ ]pro7unda k*asi7ikasikan se(a)ai !"$ pro7unda.



4

(. Kriteria !"$ Pro7unda :Deep in9isiona* SS!;%

&; *n7eksi yan) terjadi da*am kurun 6aktu 0 hari sete*ah tindakan

operasi tanpa pemasan)an imp*ant atau da*am 6aktu & tahun (i*a

operasi den)an pemasan)an imp*ant dan in7eksi didu)a ada

kaitannya den)an prosedur operasi dan

/; Men)enai jarin)an *unak yan) *e(ih da*am :7as9ia dan *apisan otot;

pada tempat insisi dan

; Pasien sekuran)kuran)nya mempunyai - mernenuhi sa*ah satu

keadaan di(a6ah ini %

a; Drainase puru*en dari jarin)an iunak da*am tetapi (ukan dari

or)an atau ron))a da*am pada tempat operasY.

(; Tempat insisi da*am men)a*ami Zdehis9ernentZ se9ara spoman

tau terpaksa di(uka o*eh dokter (edah dan hasi* (iakan posit7

atau tidak di*akukan(iakan kuman apa(i*a pasien mempunyaisekuran)kuran)nya satu tanda atau )eja*a se(a)ai (erikut%

7e(ris :G ? ;, atau nyeri yan) ter*oka*isir. Hasi* (iakan yan)

ne)ati7 tidak termasuk da*am kriteria ini.

9; A(s9ess atau adanya (ukti *ain terjadinya in7eksi yan) men)enai

insisi da*am yan) ditemukan (erdasarkan pemeriksaan *an)sun),

se*ama reoperasY, atau (erdasarkan hasi* pemeriksaan

histopato*o)i :PA; atau radio*o)i.d; Dia)nosis !"$ pro7unda o*eh dokter (edah atau dokter yan)

menan)ani pasien terse(ut.

Keteran)an

@an) dimaksud den)an imp*ant ada*ah setiap (enda. (ahan atat,

jarin)an yan) (erasa* (ukan dari manusia :seperti katup jantun)

prostesa, 9an)kok pem(u*uh darah yan) (ukan (erasa* dari manusia,

jantun) (uatan :mekanik;, atau prostesa tuian) pan))u*; yan)ditempatkan pada tu(uh pasien se9ara permanen da*am suatu tindakanoperasi an tidak dimanipu*asi se9ara rutin (aik untuk kepentin)andia)nostik maupun untuk keper*uan terapi.Terdapat / tipe spesi7ik !"$ pro7unda, yaitu %&; Deep !n9isiona* Primary :D!P; %in7eksi terjadi pEada tempat insisi primer pada pasien yan) te*ahmenja*ani tindakan operasY me*a*ui satu atau Ye(( insisi :9ont9hinsisi pada operasi esar atau insisi pada dada da*am operasY (ypassarteri 9oroner;./; Deep !n9isiona* Se9ondary :D!S; %



?

*n7eksi terjadi pada tempat insisi sekunder pada pasien yan)

menja*ani tindakan me*a*ui *e(ih dari satu insisi :9ontoh insisiY Pada

donor [(iasanya pada kaki\ untuk 5#5;.

Petunjuk pen9atatan-pe*aporan !"$ Pro7unda%

Apa(i*a in7eksi memenuhi kriteria se(adai !"$ super7i9ia* dan !"$

pro7unda k*asi7ikasikan se(a)ai !"$ pro7unda.

9. Kriteria !"$ $r)an-ron))a tu(uh :$r)an-spa9e SS$

&; !n7eksi yan) terjadi da*am kurun 6aktu 0 hari sete*ah tindakan

operasi tanpa pemasan)an imp*ant atau da*am 6aktu & tahun (i*a

operasY den)an pemasan)an imp*ant 9*an in7eksi didu)a ada

kaitannya den)an prosedur operasi dan

/; !n7eksi men)enai semua (a)ian dari tu(uh, ke9ua*i insisi ku*it, 7as9iadan *apisan otot yan) sen)aja di(uka atau dimanipu*asi se*ama

prosedur - tindakan dan

; Pasien sekuran)kuran)nya mempunyai-memenuni sa*ah satu

keadaan di(a6ah ini %

a; Drainase puru*en dari suatu drain yan) dipasan) me*a*ui Zsta(

6oundZ keda*am or)an-ron))a tu(uh.

(; Dapat diiso*asi kuman penye(aD dari (iakan 9airan atau jarin)anyan) diarn(i* se9ara asepti9 dari or)ankon))a tu(uh.

9; A(s9ess atau adanya (ukti *ain terjadinya in7eksi yan)

men)enaior)an-ron))a tu(uh yan) ditemukan (erdasarkan

pemeriksaan*an)sun), se*ama reoperasi, atau (erdasarkan has**

pemeriksaan histopaio*o)i :PA; atau radio*o)i.

d; Dra)nosis !"$ or)an-ron))a tu(uh o*eh dokter (edah atau dokter

yan) menan)ani pasien terse(ut.

Petunjuk pen9atatan-pe*aporan !"$ $r)an-ron))a tu(uh%&; $r)an atau ron))a tu(uh me*iputi semua (a)ian-or)an tu(uhmanusia ke9ua*i ku*it, 7as9ia atau *apisan otot, yan) sen)aja di(ukaatau dimanipu*asi se*ama tindakan operasi. Tempat atau namaor)an tu(uh yan) spesi7ik harus di9antumkan pada !"$or)an-ron))a tu(uh untuk men)identi7ikasikan tempat terjadinyain7eksi./; Se9ara spesi7ik ternpat terjadinya in7eksi harus di9antumkan da*am pe*aporan !"$ or)ardron))a tu(uh :!ihat ju)a kriteria untuk tempatterse(ut;. Se(a)ai 9ontoh, pada tindakan apendektomi yan)kemudian terjadi a(ses su(dia7ra)ma, akan di*aporkan se(a)a* !"$



+

or)an-ron))a tu(uh den)an tempat spesi7iknya pada Zintra

a(dornina*Z :!"$!A5;.

; Da7tar nama or)an spesi7ik yan) di)unakan da*am pen9atatan -

pe*aporan untuk !"$ or)an-ron))a tu(uh.

5$NE

D!S

END$

!A5

"N#

$RA"

2AS

SA

!

E@E

5RST

EAR

2

S!N

MED

$REP

'NT

#!T

EMET

ARD

MEN

$T!

R

1; 5iasanya in7eksi or)an-ron))a tu(uh ke*uar :drains; me*a*ui tempat

insisi. !n7eksi terse(ut umumnya tidak rnemer*ukan reoperasi dan

dian))ap se(a)ai komp*ikasi dari insisi, sehin))a keadaan terse(ut

harus dikiasi7ikasikan se(a)a* suatu !"$ pro7unda.

/. aktor Risiko !"$aktor risiko terjadinya !"$ dapat (erasa* dari%

a. kondisi pasien sendiri, rnisa*nya usia, o(esitas, penyakit (erat,

ASAS9ore, karier MRSA, *ama ra6at pra operasi, ma*nutrisi, DM,

penyakit ke)anasan.

(. Prosedur operasi% ukur ram(ut se(e*um operasi, jenis tindakan,anti(iotik pro7i*aksis, *arnanya operasi, tindakan *e(ih dari & jenis,

(enda asin), tran7usi darah, mandi se(e*um operasi, operasi

emer)ensi, drain.

9. 'enis operasi% operasi (ersih, operasi (ersih terkontaminasi, operasi

kotor.

d. Pera6atan paska in7eksi% tempat pera6atan, tindakantindakan

kepera6atan :per)antian <er(an;, *ama pera6atan.E. !n7eksi Rumah Sakit "ainnya&. Ph*e(itisPh*e(itis da*am k*asi7ikasi HA!s o*eh D, dike*ompokkan da*am 2S2AS:Arteria* or <enous in7e9tion;.Kriteria Ph*e(itis!n7eksi arteri atau <ena harus memenuhi minima* & dari kriteria (erikut%a. Hasi* ku*tur positi7 dari arteri atau <ena yan) diam(i* saat operasi.Terdapat (ukti in7eksi dari arteri atau <ena yan) ter*ihat saat operasiatau (erdasarkan (ukti histopato*o)ik. (. Pasien minima* mempunyai & )eja*a dan tanda (erikut, tanpadiketemukan penye(a( *ainnya%



10

Demam :G?X;, sakit, eritema, atau panas pada <asku*er yan)

ter*i(at, dan

Ku*tur semikuantitati7 dari ujun) kanu*a intra<asku*er tum(uh G

&3ko*oni mikro(a, dan

Ku*tur darah tidak di*akukan atau hasi* ne)ati7.

9. Adanya a*iran nanah pada <asku*er yan) ter*i(at.

d. ntuk pasien 3&tahun, minima* mempunyai i )eja*a dan tanda (erikut,

tanpa diketemukan penye(a( *ainnya%

Demam :G?X rekta*;, hipotermi :I4X rekta*;, apneu,

(radikardi,*etar)i atau sakit, eritema, atau panas pada <asku*er yan)

ter*itAt, dan

Ku*tur semikuantitati7 dari ujun) kanu*a intra<asku*er tum(uh G

&3ko*oni mikro(a, dan

Ku*tur darah tidak di*akukan atau hasi* ne)ati7.

Petunjuk Pe*aporan

a. *n7eksi dari transp*antasi arteri<ena, shunt, atau 7istu*a atau *okasi

kanu*asi <asku*er se(a)ai 2S2AS tanpa adanya hasi* ku*tur dari

darah.

(. !n7eksi intra<asku*er den)an hasi* ku*tur darah positi7, di*aporkan

se(a)ai !ADP.

/. !NEKS! DEK5!TS

Kriteria in7eksi deku(itus%

*n7eksi deku(itus harus memenuhi kriteria (erikut%

a. Pasien pa*in) tidak mempunyai / :dua; )eja*a dan tanda (erikut, yan)

tidak diketahui penye(a( *ainnya% kemerahan, sakit, atau

pem(en)kakkan di tepian *uke deku(itus, dan

(. Minima* ditemukan & :satu; dari (ukti (erikut% Hasi* ku*tur positi7 dan 9airan atau jarin)an yan) diam(i* se9ara (enar. Hasi* ku*tur darah positi7.Keteran)an%a. Adanya 9airan puru*en semata, (e*um 9ukup se(a)ai (ukti in7eksi. (. Ku*tur positi7 dari perrnukaan deku(itus (e*um 9ukup se(a)ai (uktiin7eksi.Spesimen ku*tur yan) (erupa 9airan harus diam(i* dari (a)ianda*am *uka deku(itus den)an men))unakan jarum aspirasi. Spesimen jarin)an den)an 9ara (iopsy tepian u*kus.atatan%'enisjenis !RS *ain, dan kiasi7ikasi !RS (erdasarkan D dapat di*ihat pada *arnpiran =.



1&

5A5 2MANA'EMEN SR2E!"ANS

A. !denti7ikasi Kasus

Apa(i*a ditemukan kasus !RS, maka ada ti)a ha* yan) per*u diperhatikan disini

&. Apakah kasus !RS didapatkan se9ara pasi7 atau akti7^/. Apakah kasus !RS didapatkan (erdasarkan pasien atau temuan *a(oratorium^

. Apakah kasus !RS didapatkan se9ara prospekti7 atau retrospekti7^

Ad. &. Kasus !RS yan) didapatkan se9ara pasi7 atau akti7

Pada sur<ei*ans se9ara pasi7, oran) yan) tidak duduk da*am Komite-Tim PP!

diper9aya untuk men9atat dan me*aporkan (i*a menemukan in7eksi se*ama

pera6atan.Misa*kan tersedia 7ormu*ir yan) diisi o*eh dokter atau pera6at yan)

mera6at (i*a menemukan !RS pada pasiennya.$*eh 7roarena keterampi*an dan

pen)etahuan tena)a sema9am ini !e(ih tertuju pada pera6atan pasien daripada

masa*ah sur<ei*ans, maka tidak heran ka*au masa*ah yan) se*a*u ada pada

sur<ei*ans pasi7 ada*ah se*a*u misk*asi7ikasi, underreportin) dan kuran) runutnya

6aktu dari data yan) terkumpu*.

Sur<ei*ans akti7 ada*ah ke)iatan yan) se9ara khusus di*akukan untuk men9ari kasus

!RS o*eh oran)oran) yan) te*ah ter*atih dan hampir se*a*u dari Komite7Tim PP!

terse(ut men9ari data dari (er(a)ai sum(er untuk men)umpu*kan in7ormasi dan

memutuskan apakah terjadi !RS atau tidak.

Ad. /. Kasus !RS didapatkan (erdasarkan k*inis pasien atau temuan *a(oratorium

Sur<ei*ans yan) didasarkan pada temuan k*inis pasien, mene*aah 7aktor risiko,memantau prosedur pera6atan pasien yan) terkait den)an prinsip_prinsip pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksi.Da*am ha* ini diper*ukan pen)amatan*an)sun) di ruan) pera6atan dan diskusi den)an dokter atau pera6at yan)mera6at.Sur<ei*ans yan) (erdasarkan pada temuan ia(oratorium, sematama*a didasarkanatas hasi* pemeriksaan *a(oratorium atas sediaan k*inik.$*eh karena itu in7eksi yan)tidak diku*tur yaitu yan) didia)nosis 5A" se9ara k*inik :(erdasarkan )eja*a dantanda k*inik; saja, seperti sepsis dapat ter*e6atkan, sementara hasi* (iakan positi7tanpa kon7irmasi k*inik dapat se9ara sa*ah diinterpretasikan se(a)ai !RS :misa*nyahashY positi7 hanya merupakan ko*onisasi dan (ukan in7eksi;.



1/

Ad. . Kasus !RS didapatkan se9ara prospekti7 atau retrospekti7

@an) dimaksud den)an sur<ei*ans prospekti7 ada*ah pemantauan setiap pasien

se*ama dira6at di rumah sakit dan untuk pasien operasi sampai sete*ah pasien

pu*an) :satu (u*an untuk operasi tanpa imp*ant dan satu tahun jika ada

pemasan)an imp*ant;.

Sur<ei*ans restrospekt`7 hanya men)anda*kan 9atatan medik sete*ah pasien pu*an)

untuk menemukan ada tidaknya !RS.

Keuntun)an yan) pa*in) utama pada sur<ei*ans prospekti7 ada*ah

&. Dapat *an)sun) rnenentukan k*uster dari in7eksi.

/. Adanya kunjun)an Komite-Tim PP! di ruan) pera6atan.

. Memun)kinkan ana*isis data (erdasarkan 6aktu dan dapat mem(erikanumpan (atik.

Ke*emahannya ada*ah memer*ukan sum(er daya yan) *e(ih (esar

di(andin)kan sur<ei*ans retrospekti7.

Sistem sur<ei*ans !RS se9ara Nasiona* memer*ukan penemuan kasus (erdasarkan

pasien yan) akti7 dan prospekti7.

Semua metode yan) dije*askan da*am (a( ini :!ihat ta(e* 1; diran9an) untuk

menemukan kasus (aru atau insiden !RS dan pada umumnya untuk men)hitun)

*aju insiden :in9iden9e ra*e;.

&. Pen)umpu*an dan Pen9atatan Data

Tim PP! (ertan))un) ja6a( atas pen)umpu*an data terse(ut di atas, karena

mereka yan) moraini9Y keterampi*an da*am men)identi7ikasi !RS sesu)i den)ankriteria yan) ada.Sedan)kan pe*aksana pen)umpu* data ada*ah &PN yan)di(antu !P"N.5anyak sum(er data diper*ukan da*am pe*aksanan sur<ei*ans !RS ter)antun)dari jenis pe*ayanan medik yan) di(erikan o*eh suatu rumah sakit. Komite-TimPP! harus memi*iki akses yan) *uas atas sum(er data serta per*u mendapatkankerja sama dari semua (at%!*an - unit di rumah sakit terse(ut, a)ar dapatme*aksanakan sur<ei*ans den)an (a*k atau me*aksanakan penye*idikan suatuK"5.Serin)ka*i diper*ukan sum(er dari dokter,pera6at, pasien maupun ke*uar)a pasien, dari 7armasi, 9atatan medik, 9atatan pera6at. untuk men)in)atkan



1

Komite-Tim PP! kepada suatu in7eksi (aru dan ju)a untuk men9ari rujukan

men)enai 9ara pen9e)ahan dan pen)enda*iannya.

/. Pen)umpu*an Data Numerator

a. Pen)umpu* Data

Pen)umpu*an numerator data dapat di*akukan 9*e7; se*ain !PN,

misa*ya!P"N yan) sudah di*atih atau den)an rne*ihat pro)ram otomatis

daridata(ase e*ektronik, tetapi tetap !PN atau seoran) !P$ :!n7e9tion

Pre<ention ontro* $77i9er; atau !PD :!n7e9tion Pre<ention ontro* Do9tor;

yan) mem(uat keputusan 7ina* tentan) adanya !RS (erdasarkan kriteria

yan) dipakai untuk menentukan adanya !RS.

(. 'enis Data Numerator yan) Dikumpu*kan

&; Data demo)ra7ik% nama, tan))a* *ahir, jenis ke*amin, nomor 9atatanrnedik, tan))a* masuk RS.

/; !n7eksi% tan))a* in7eksi mun9u*, *okasi in7eksi, ruan) pera6atan

saat)8n7eksi mun9u* pertama ka*i.

; aktor risiko% a*at, prosedur, 7aktor *ain yan) (erhu(un)an den)an !RS.

1; Data *a(oratorium% jenis mikro(a, anti(io)ram, sero*o)i, pato*o)i.

3; Data Radio*o)y-ima)in)% >ray, T s9an, MR!, ds(.

9. Sum(er data numerator

&; atatan masuk-ke*uar-pindah ra6at, 9atatan *a(oratorium mikro(io*o)i.

/; Mendatan)i (an)sa* pasien untuk men)amati dan (erdiskusi den)an

pera6at.

; Datadata pasien :9atatan kertas atau komputer; untuk kon7irmasi

kasus%

a. Hasi* *a(oratorium dan radio*o)i-ima)in)

(. atatan pera6at dan dokter dan konsu*an9. Dia)nosis saat masuk RSd. Ri6ayat penyakit dan pemeriksaan 7isike. atatan dia)nostik dan inter<ensi (edah7. atatan suhu). !n7ormasi pem(erian anti(iotik1; ntuk kasus SS! postdis9har)e, som(er data termasuk 9atatan darik*inik (edah, 9atatan dokter, departemen erner)ensi.d. 5a)aimana !P$ men)umpu*kan data numerator&; Amati 9atatan masuk-kei<ar-pindah ra6at pasienpasien yan) masukden)an in7eksi, tempatkan mereka pada ke*ompok risiko mendapatkan!RS.



11

/; Re<ie6 *aporan *a(oratorium untuk me*ihat pasien yan) kemun)kinan

terin7eksi :rnisa*nya ku*tur positi7 mikro(io*o)i, temuan pato*o)i; dan

(i9arakan den)an persona *a(oratorium untuk men)identi7ikasi pasien

yan) kemun)kinan terin7eksi dan untuk men)identi7ikasi k*uster in7eksi,

khususnya pada area yan) tidak dijadikan tar)et rutin sur<ei*ans !RS.

; Se*ama me*akukan sur<ei*ans ke ruan)an, arnati iem(ar pen)umpu*

data, 9atatan suhu, *em(ar pem(erian anti(iotik, dan atatan Medis

Pasien8 (i9ara den)an pera6at dan dokter untuk men9o(a

men)identi7ikasi pasienpasien yan) kemun)kinan terin7eksi.

1; "akukan re<ie6 data pasien yan) di9uri)ai terkena !RS8 re<ie6

perja*anan penyakit yan) di(uat o*eh dokter dan pera6at, data

*a(oratorium, *aporanradio*o)iiima)in), *aporan operasi, ds(.8 (i*a data

e*ektronik ada, re<ie6 dapat di*akukan me*a*ui komputer, tetapi ke*i*in)

ruan)an tetap pentin) untuk sur<ei*ans, pen9e)ahan, dan `9ontro*akti<itas.

3; Re<ie6 ju)a di*akukan dari sum(er kumpu*an data !en)kap !RS.

. Pen)umpu*an Data Denominator

a. Pen)umpu*an data denominator

Pen)umpu*an denominator data J9at di*akukan o*eh se*ain !PN, misa*nya

&P!N yan) sudah di*atih.Data ju)a dapat dipero*eh, asa*kan data inise9ara su(stansia* tidak (er(eda den)an data yan) dikumpu*kan se9ara

manua*.

(. 'enis data denominator yan) dikumpu*kan

&; 'um*ah popu*asi pasien yan) (erisiko terkena !RS.

/; ntuk data *aju densitas insiden !RS yan) (erhu(un)an den)an a*at%

9atatan harian jum*ah tota* pasien dan jum*ah tota* hari pemasan)an

a*at :<enti*ator, 9entra* *ine, and kateter urin; pada area yan) di*akukansur<ei*ans. 'um*ahkan hitun)an harian ini pada akhir periode sur<ei*ansuntuk di)unakan se(a)ai denominator.; ntuk *aju SS! atau untuk men)etahui indek risiko% 9atat in7ormasi untuk prosedur operasi yan) d&pi*ih untuk sur<ei*ans :misa*% jenis prosedur,tan))a*, 7aktor risiko, ds(.;9. Sum(er data denominator&; ntuk *aju densitas insiden yan) (erhu(un)an den)an a*at% datan)i area pera6atan pasien untuk mendapatkan hitun)an harian dari jum*ah pasien yan) datan) dan jum*ah pasien yan) terpasan) a*at yan)umumnya (erhu(un)an den)an kejadian !RS :misa*% sentra* *ine,<enti*ator, atau kateter menetap;.



13

/; ntuk *aju SS!% dapatkan data rin9i saat operasi dari *o) kamar operasi

untuk masin)masin) pr9sedur operasi.

d. 5a)aimana !P men)umpu*kan data denominator

&; ntuk *aju densitas insiden yan) (erhu(un)an den)an a*at% 9atatan

harian jum*ah pasien yan) datan) dan jum*ah pasien yan) terpasan)

masin)masin) a*at.

/; ntuk *aju SS! % dapatkan data rin9i dari *o) kamar operasi dan datadata

pasien yan) diper*ukan.

1. Perhitun)an

a. Numerator

An)ka kejadian in7eksi dan per*u data untuk di9atat.

Terdapat ti)a kate)ori yan) per*u di9atat atas seoran) pasien den)an !RS,yaitu% data demo)ra7i, in7eksinya sendiri dan data *a(oratorium.

(. Denominator

Data yan) per*u di9atat.

Denominator dari in7e9tion rates ada*ah ta(u*asi dari data pada ke*ompok

pasien yan) memi*iki risiko untuk mendapat in7eksi%

&; jum*ah pasien dan jum*ah hari ra6at pasien ,/; jum*ah hari pemakaian <enti*ator,

; jum*ah tota* hari pemakaian kateter <ena sentra* dan

1; jum*ah hari pemakaian kateter urin menetap

9. Pen9atatan Data

Metode yan) dipakai da*am sur<ei*ans !RS ini ada*ah metoda tar)et

sur<ei*an akti7 den)an me*akukan kunjun)an *apan)an :(an)sa*;. Di*akukan

identi7ikasi keadaan k*inik pasien ada tidaknya tandatanda in7eksi dan7a9tor7aktor risiko terjadinya in7eksi, (i*a ditemukan tanda_tanda in7eksidan 7aktor7aktor risiko di*akukan pemenksaan *a(oratorium se(a)ai pemeriksaan penunjan).Ka*au tersedia sarana jarin)an komputer, makaKomite-Tire PP! dapat rne*akukan ke)iatan penemuan kasus den)anmen)akses data dari meja kerjanya.5iasanya, penemuan kasus dimu8ai den)an mene*usuri da7tar pasien (arumasuk den)an in7eksi maupun tidak in7eksi :(a*k in7eksi komunitas maupun!RS pada pera6atan se(e*umnya; dan pasien_pasien yan) mempunyai risikountuk mendapatkan !RS seperti pasien dia(etes atau pasien den)an penyakit !munosupresi kuat. Se*anjutnya men)unjun)i *a(oratorium untukme*ihat *aporan (iakan rnikro(io*o)i.Ha* ini dapat mem(antu Komite-Tim



1=:-y; k

PP! menentukan pasien mana yan) per*u dite*aah *e(ih *anjut.Di (an)sa*

me*akukan o(ser<asi k*inis pasien, *aporan kepera6atan, )ra7ik suhu,

*emoar pem(erian anti(iotik.ntuk mendapatkan data yan) *e(ih akurat

dapat me*akukan 6a6an9ara den)an dokter, pera6at dan pasien sendiri

rnaupun ke*uar)anya. Kunjun)an rutin ke (an)sa* dan *a(pratorium ini

mem(eri kesempatan kepada Komite-Tim PP! untuk rnen)adakan kontak

*an)sun) den)an petu)as pera6atan atau *a(oratorium, untuk mendapat

)am(aran adanya !RS serta )am(aran penerapan keadaan umum pada saat

itu serta mem(erikan him(in)an ian)sun) pendidikar :onthespot; tentan)

pen9e)ahan dan per)enda*ian in7eksi pada umumnya atau Ke6aspadaan

Standar pada khususnya.

d. Sum(er data dan teknik pen)umpuan data

Surn(er data %&; atatan rnedis - 9atatan pera6at.

/; atatan hash perneriksaan penunjan) :*a(oratorium dan radio*o)i;.

; Pasien - ke*uar)a pasien.

1; armasi

3; Rekam medi9

3. Teknik pen)umpu*an data%a. Pen)umpu*an data denominator dan numerator di*akukan o*eh !PN yan)

di(antu o*eh !P"N.

(. Data denominator dikumpu*kan setiap hari, yaitu jum*ah pasien,jum*ah

pemakaian a*ata*at kesehatan :kateter urine menetap, <enti*asi mekanik,

kateter <ena 9entra*, kateter <ena peri7er; dan jum*ah kasus operasi.

9. Data numerator aikumpu*kan (i*a ada kasus (aru in7eksi seperti in7eksi

sa*uran kemih :!SK;, in7eksi a*iran darah primer :!ADP;, pneumonia (a*k

yan) terpasan) den)an <enti*ator maupun tidak terpasan) den)an<enti*ator, in7eksi *uka operasi :!"$;.=. Ana*isis DataMenentukan dan men)hitun) *aju."aju ada*ah suatu pro(a(i*itas suatu kejadian. 5iasa dinyatakan da*am 7ormu*ase(a)a* (erikut % U numerator, ada*ah jum*ah ka*i kejadian se*ama kurun 6aktu tertentu.y U denominator, ada*ah jum*ah popu*asi dari mana ke*ompok yan) men)a*amikejadian terse(ut (erasa* se*ama kurun 6aktu yan) sama.



14

! U P [:"A - "N !NTN;

k U an)ka (u*at yan) dapat mem(antu an)ka *aju dapat mudah di(a9a :&00,

&000 atau &0.000;.

kurun 6aktu harus je*as dan sama antara numerator dan denominator

sehin))a *aju terse(ut mempunyai arti.

Ada ti)a ma9am *aju yan) dipakai da*am sur<$i*ans !RS atau sur<ei*ans yaitu

in9iden9e, pre<a*en9e dan in9iden9e density.

a. !n9iden9e

Ada*ah jum*ah kasus (aru dari suatu penyakit yan) tim(u* da*am satu

ke*ompok popu*asi tertentu da*am kurun 6aktu tertentu pu*a.

Di da*am sur<ei*ans !RS niaka in9iden9e ada*ah jum*ah kasus !RS (aru da*am

kurun 6aktu tertentu di(a)i o*eh jum*ah pasien den)an risiko untuk

mendapatkan !RS yan) sama da*am kurun 6aktu yan) sama (. Pre<a*en9e

Ada*ah jum*ah tota* kasus (aik (aru rnaupun *ama suatu ke*ompok da*arr,

sat.% kurun 6aktu tertentu :period pre<a*en9e; atau da*am satu 6aktu

tertentu :point pre<a*en9e;.

Point pre<a*en9e noso9omia* rates ada*ah jum*ah kasus !RS yan) dapat

di(a)i den)an jurn*ah pasien da*am sur<ei.

Rhame menyatakan hu(un)an antara in9iden9e dan pre<a*en9e ada*ahse(a)ai (erikut %

! U !n9iden9e ratesP U Pre<a*en9e rates

"A U Mai ratarata dari *ama ra6at semua pasien

"N U Ni*ai ratarata dad *ama ra6at pasien yan) men)a*arnisatuatau!e(ih !RS.!NTN U !nter<a* ratarata antara 6aktu masuk rumah sakit dan hari pertama terjadinya !RS pada pasienpasien yan) men)a*amisatuatau !e(ih !RS terse(ut.Da*am penerapan di rumah sakit maka pre<a*en9e rates se*a*e. mem(erikano<er estimate untuk risiko in7eksi o*eh karena *ama ra6at dad pasien yan)tidak mendapat !RS (iasanya !e(ih pendek dari *ama ra6at pasien den)an!RS.Ha* ini dapat !e(ih mudah di*ihat den)an menata Wan) 7ormu*a se(a)ai (erikut%



1?

Dimana Pre<a*en9e sama den)an !n9iden9e dika*i "ama !n7eksi.

9. !n9iden9e Density

Ada*ah ratarata instant dimana in7eksi terjadi, re*ati7 terhadap (esaran

popu*asi yan) (a(as in7eksi.!n9iden9e density diukur da*am satuan jum*ahkasus penyakit per satuan oran) per satuan 6aktu.

ontoh popu*ar dari !n9iden9e Density Rates :!DR; yan) serin) dipakai di

rumah sakit ada*ah jum*ah !RS per &000 pasien-hari.

!n9iden9e density san)at (er)una terutama pada keadaan se(a)ai (erikut %

&; San)at (er)una (i*a *aju in7eksinya merupakan 7un)si *inier dari 6aktu

panjan) yan) dia*ami pasien terhadap 7aktor risiko :ma*nya semakin

*ama pasien terpajan, semakin (esar risiko mendapat in7eksi;.

ontoh in9iden9e density rate :!DR;

'um*ah kasus !SK - jum*ah hari pemasan)an ka*eter.

"e(ih (a*k daripada !n9iden9e Rate :!R; di(a6ah ini

'um*ah &SK jum*ah pasien yan) ter pasan) kateter urin.

$*eh karena itu &DR dapat men)ontro* *amanya pasien terpajan o*eh

7aktor risikonya :da*am ha* ini pemasan)an kateter urin; yan)

(erhu(un)an se9ara *inier den)an risiko in7eksi.

/; 'anis *aju *ain yan) serin) di)unakan ada*ah Ata9k Rate :AR; yaitu suatu

(entuk khusus dari in9iden9e rate. 5iasanya dinyatakan den)an persen

:F; dimana k &00 dan di)unakan hanya padaK"5 !RS yan) mana pajanan

terhadap suatu popu*asi tertentu terjadi da*am 6aktu pendek.

Sur<ei*ans merupakan ke)iatan yan) san)at mem(utuhkan 6aktu dan

menyita hampir separuh 6aktu kerja seoran) !PN sehin))a di(utuhkan penuh 6aktu :7u** time;. Da*am ha* ini (antuan komputer akan san)atmem(antu, terutama akan menin)katkan e7isien pada saat ana*isis.5esarnya data yan) harus dikumpu*kan dan kompieksitas 9ara ana*isisnyamerupakan a*asan mut*ak untuk men))unakan 7asi*itas komputer, meski dirumah sakit kee*` seka*ipun. "a)i pu*a sistem sur<ei*ans tidak hanya (erhadapan den)an masa*ah pada 6aktu sekaran) saja, tetapi ju)a harusmen)antisipasi tantan)an di masa depan.Da*am pen))unaan kornputer terse(ut ada (e(erap.a ha* yan) harusdipertim(an)kan, yaitu %&; Memi*ih sistem komputer yan) akan dipakai, komputer main7rameatau komputer mikro.

P U :"N b !NTN; - "A



1+

Komputer main7rame (ekerja jauh *e(ih 9epat, rnemuat data jauh

!e(ih (esar dan memi*iki *arin)an yan) dapat diakses di se*uruh area

rumah sakit.Semua data pasien seperti sensus pasien, hasi*

!a(oratorium dan se(a)ainya, dapat dikirim se9ara e*ektronik.Namun

harus diin)at (ah6a komputer main7rame ada*ah 9ukup maha* (aik

pem(e*ian maupun operasiona*nya.Tidak setiap oran) dapat

men))unakannya dan memer*ukan pe*atihan yan) intensi7.So7t6are

untuk pro)ram pen9e)ahan dan pen)enda*ian !RS (a)i komputer

main7rame sampai saat ini masih ter(atas. Mikrokomputer jauh !e(ih

murah dan !e(ih rnudah dioperasikannya o*eh setiap petu)as.

/; Men9ari so7t6are yan) sudah tersedia dan memi*ih yan) di)unakan.

Pemi*ihan so7t6are harus di*akukan hatihati den)an

mempertim(an)kan maksud dan tujuan dari sur<ei*ans yan) akan

di*aksanakan di rumah sakit.

4. E<a*uasi, Rekomendasi dan Diseminasi

Hasi* sur<ei*ans dapat di)unakan untuk men)e<a*uasi pe*aksanaan pro)ram

pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksi rumah sakit :PP!RS; da*am satu 6aktu

tertentu.

5. Memper(andin)kan "aju !n7eksi Diantara Ke*ompok Pasien

Denominator dari suatu *aju :rate; harus men))am(arkan popu*asi at risk. Da*am

mem(andin)kan *aju antar ke*ompok pasien di da*am suatu rumah sakit, maka *aju

terse(ut harus disesuaikan ter*e(ih dahu*u terhadap 7aktor risiko yan)

(erpen)aruh (esar akan terjadinya in7eksi. Kerentanan pasien untuk terin7eksi

san)at dipen)aruhi o*eh 7aktor7aktor risiko tertentu, seperti karakterisitik pasien

dan pajanan.

aktor risiko ini sa9ara )aris (esar di(a)i menjadi / kate)ori yaitu 7aktor intrinsikdan 7aktor ekstrinsik.&. aktor intrinsik ada*ah 7aktor yan) me*ekat pada pasien seperti penyakit yan)mendasari dan ketuaan. Men)identi7ikasi 7aktor per*u di*akukan den)anmen)eiompokkan pasien den)an kondisi yan) sama :distrati7iksi;./. aktor ekstrinsik ada*ah yan) *e(ih (erhu(un)an den)an petu)aspe*ayananatau pera6atan :peri*aku petu)as di se*uruh rumah sakit;.Meskipun hampir semua 7aktor ekstrinsik mem(erikan risiko !RS, namun yan) *e(ih (anyak peranannya ada*ah jen8s inter<ensi medis yan) (erisiko tin))i, sepertitindakan in<asi7, tindakan operati7 atau pemasan)an a*at yan) in<asi7. 5anyaka*asan yan) dapat dikemukan men)apa pasien yan) memi*iki penyakit *e(ih (erat



30

yan) menin)kat kerentanannya. A*at terse(ut merupakan jem(atan (a)i masuknya

kuman penyakit dari (a)ian tu(uh yan) satu ke da*am (a)ian tu(uh yan) *ain dari

pasien. Risiko untuk mendapat in7eksi *uka operasi :!"$;, (erkaitan den)an

(e(erapa 7aktor. Diantaranya, yan) terpentin) ada*ah (a)a@nana prosedur operasi

di*aksanakan, tin)kat kontarninasi mikroor)anisme di tempat operasi, *ama operasY

dan 7aktor intrinsik pasien. $*eh karena 7aktor7aktor terse(ut tidak dapat

die*iminasi maka an)ka !"$ disesuaikan terhadap 7aktor7aktor terse(ut.

Demikian pu*a ha*nya den)an jenis *aju yan) *ain, apa(i*a akan diper(andin)kan

maka harus diin)at 7aktor7aktor mane yan) harus disesuaikan a)ar

per(andiri)annya menjadi (ermakna.

. Memper(andin)kan "aju !n7eksi Den)an Popu*asi Pasien

Rumah sakit dapat men))unakan data sur<ei*ans !RS untuk mene*aah pro)ram

pen9e)ahan dan pen)enda*ian !RS den)an mem(andin)kan an)ka *aju !RS den)an

popu*asi pasien yan) same di da*am rumah sakit yan) sama. Misa*nya

mem(andin)kan *aju !RS dari dua ! atau dapat pu*a men))unakan *aju !RS

den)an an)ka eksterna* :(en9hmark rates; rumah sakit atau den)an men)amati

peru(ahan an)ka menurut 6aktu di rumah sakit itu sendiri.

Meskipun an)ka *aju in7eksi te*ah men)a*ami penyesuaian dan me*a*ui uji

kemaknaan namun interprestasi dari an)kaan)ka terse(ut harus di*akukan se9ara

hatihati a)ar tidak terjadi keke*iruan.5anyak yan) men)an))ap (ah6a an)ka *aju

in7eksi di rumah sakit itu men9erminkan ke(erhasi*an dan ke)a)a*an dari petu)as

pe*ayanan - pera6atan pasien atau 7asi*itas pe*ayanan kesehatan da*am upaya

pen9e)ahan dan pen)enda*ian !RS.

Meskipun ada (enarnya, masih (anyak 7aktor yan) mempen)aruhi adanya per(edaan an)ka terse(ut.Pertama, de7inisi yan) dipakai atau teknik daiam sur<ei*ans tidak sera)amantarrumah sakit ataa tidak dipakai se9ara konssten dari 6aktu ke 6akturneskipun darisarana yan) sama. Ha* ini menim(u*kan <ariasi dari sensiti7itas dan spesi7isitas penemuan kasusnya.Kedua, tidak *en)kapnya in7ormasi k*inik atau (ukti(ukti *a(oratorium yan)tertu*is di 9atatan medik pasien mem(eri dampak yan) serius terhadap <a*iditasdan uti*itas dari an)ka *aju !RS yan) dihasi*kan.



3&

c hari pemakaian a*atD U

chari ra6at pasien

Keti)a, an)ka tidak disesuaikan terhadap 7aktor risiko intrinsik. aktor Osiko ini

san)at pantin) artinya da*am mendapatkan suatu !RS, namun serin) ka*i *o(os dari

pen)amatan dan san)at (er<ariasi dari rumah sakit yan) satu ke rumah sakit yan)

*ain. Se(a)ai 9ontoh, di rumah sakit yan) memi*iki pasien den)an

immuno9ompromised diharapkan memi*iki 7aktor risiko intrinsik yan) *e(ih (esar

daripada rumah sakit yan) tidak memi*iki karakteristik pasien seperti itu.

Keempat, jum*ah popu*ation at risk :misa*nya jum*ah pasien masuk - pu*an),

jum*ah hari ra6at, atau jum*ah operasi; mun)kin tidak 9ukup (esar untuk

men)hitun) an)ka *aju !RS yan) sesun))uhnya di rumah sakit terse(ut.

Meskipun tidak mun)kin untuk men)ontro* semua 7aktor terse(ut di atas, namun

harus disadari pen)aruh 7aktor7aktor terse(ut terhadap an)ka *aju in7eksi serta

mempertim(an)kan ha* terse(ut pada saat mem(uat interpretasi.

Memeriksa Ke*ayakan dan Ketaikan Pera*atan Pe*ayanan Medis

ti7isasi a*at :De<i9e ti*iation U D; dide7iniskan se(a)ai (erikut %

Di ! anak dan de6asa maka c hari pemakaian a*at terdiri dari jum*ah tota dari

hari pemakaian <enti*ator, jum*ah hari pemasan)an kateter urin. D suatu !

merupakan sa*ah satu 9ara men)ukur tin)kat penerapan tindakan in<asi7 yan)

mem(erikan 7aktor risiko intrinsik (a)i !RS. Maka D dapat dipakai se(a)ai tanda

(erat rin)annya pasien yan) dira6at di unit terse(ut, yaitu pasien rentan se9ara

intrinsik terhadap in7eksi.D tidak (erhu(un)an den)an *aju in7eksi :in7e9tion rate;

yan) (erkaitan den)an pemakaian a*at, c hari pemakaian.Perhatian Komite-Tim PP! tidak hanya terpaku pada *aju in7eksi di rumah sakit.Sehu(un)an den)an mutu pe*ayanan - pera6atan maka harus dipertanyakantentan) Zapakah pajanan pasien terhadap tindakan in<asi7 yan) menin)kat risiko!RS te*ah diminima*kan 4Y. Penin)katan an)ka D di ! memer*ukan pene*itian!e(ih *anjut.ntuk pasien yan) men)a*ami tindakan operati7 tertentu, makadistri(usi pasien men)enai kate)ori risikonya san)at (erman7aat.misa*nya, untukmem(antu menentukanke*ayakan inter<ensi yan) di(erikan. Mena*iti ke*ayakansuatu inter<ensi ju)a mem(antu menentukan apakah pajanan te*ah diminima*kan.



3/

5A5 2!PE"AP$RAN

"aporan se(aiknya sistematik, tepat 6aktu, dan in7ormati7. Data dapat disajikan

da*am (er(a)ai (entuk, yan) pantin) mudah diana*isa .dan di interpretasi.

Penyajian data harus je*as, sederhana, dapat dije*askan did sendiri. 5isa di(uatda*am (entuk ta(e*, )ra7ik,dan pie. Pe*aporan di(uat den)an narasi sin)kat.

"aporan di(uat se9ara periodik, setiap (u*an, tri6u*an, semester, tahunan

Tujuan di(uat pe*aporan se(a)ai (erikut%

&. Memperiihatkan po*a !RS dan peru(ahan yan) terjadi :trend;.

/. Memudahkan ana*isis dan interpretasi data

Sur<ei*ans (e*um*ah sempurna diiaksanakan apa(i*a datanya (e*um

didesiminasikan kepada yan) (erkepentin)an untuk me*aksanakan pen9e)ahan

dan pen)enda*ian in7eksi. $*eh se(a( itu hasi* sur<ei*ans an)ka in7eksi harus

disampaikan ke se*uruh an))ota komite, direktur rumah sakit, ruan)an atau unit

terkait se9ara (erkesinam(un)an, penan))un) ja6a( ruan)an (eserta sta7nya

(erikut rekomendasinya.

$*eh karena !RS men)andun) ha* yan) san)at sensiti7, maka data yan) dapat

men)arah ke pasien atau pera6atan harus (enar(enar terja)a kerahasiaannya.

Di(e(erapa ne)ara data seperti ini (ersi7at rahasia. Data seperti in tidak di)unakan

rnem(erikan sanksi tetapi hanya di)unakan untuk tujuan per(aikan mutu

pe*ayanan.

Tujuan diseminasi a)ar pihak terkait dapat meman7aatkan in7ormasi terse(ut

untuk menetapkan strate)ik pen)enda*ian !RS. "aporan didesiminasikan se9ara periodik (u*anan, tri6u*an, tahunan. 5entuk penyampaian dapat se9ara *isan da*am perternuan, tertu*is, papan (u*etin.Sudah se*ayaknya Komite-Tim PP! menyajikan data sur<ei*ans da*am (entukstandar yan) menarik yaitu (erupa *aporan narasi sin)kat :ran)kuman;, ta(ei,)ra7ik kepada Komite-Tim PP!. Ana*isis yan) menda*am dari numerator dapatdi*aksanakan untuk mem(erikan )am(aran epidemio*o)inya, termasuk kuman pato)en dan 7aktor risikonya.



3

Ta(e* 1.1 Hu(un)an nsurnsur Metode Sur<ei*ar Terhadap "aju !n7eksi

Rumah Sakit.

NSRSR2E!"ANS

P$P"AS!AT R!SK

TEMPAT!NEKS!

DATADEN$M!NAT$R

"A' -RAT!$

Data yan)

diper*ukanSur<ei*anskomprehensi7

Semua pasien yan)memenuhikriteriamasukda*amsur<ei*ans

Semuatempatin7eksi dantan))a*in7eksida*am

(u*an yan)sama

'um*ah %&. Pasien masuk

atau ke*uardari setiap

ap*ikasisur<ei*ans

/. Persa*inannorma*

. $perator9aesar

"aju setiap &00 pasien masuk atau

ke*uar %&. Se9ara

kese*uruhan/. Spesi7ik (a)i

tempat tertentu. Spesi7ik tempat

pe*ayanan."aju per &00

persa*inan norma*"aju per &00

$perasio aesar.Ra6at intensi7 Semua

pasien diruan) ra6at

intensi7yan)terpi*ih ikut

pasiensampai 1?

jam sete*ah pu*an)

Semuatempatin7eksi dan

tan))a*in7eksida*am

(u*an yan)sama

&. c pasien/. c hari ra6t

. chari insersi

kateter urin1. c insersi<enti*ator

3. cpasien padatan))a* & (u*an

itu dan padatan))a* & (u*an

(erikutnya

=. c hari ra6atsemua pasienyan) ad padatan)a* &0 (u*anitu dan padatan)a* & (u*an (erikutnya.

&. An)ka in7eksi! se9ar umum per &00 pasien

atau &000 pasien-hari.

/. An)ka !S' RumahSakit yan) per

&000 hari insersikateter.

. AN)ka sepsisuntuk setiap

&000 pemasan)an9entra* *ine1. AN)ka pneumoniaRumah Sakitinsersi <enti*atoruntuk &000 hariinsersi di setiap!.Ratio Pemakiana*at %&. mum/. entra* "ine. 2enti*atorKateter urin



31

Ruan) ra6at (ayi resikotin))i

Semua (ayiden)an

pera6atantin)kat !!!.Semua

pasiendiikutise*ama 1?.

'am sete*ahke*uar

Semua jenis!RS den)anmasainku(asinya.

Datadikumpu*kan

untuk 1 ma9amkate)ori (erat (ayi :55; *ahir

'um*ah (ayi resiko&00 pasien dan per

&000 hari ra6at.

Data 1 dari ma9amkate)ori

55 *ahir&. Ratrata tiap &00

pasien (erisikoatau &000 hari

ra6at./. c *kasus

(akterimianosokomia* per

&000 hariiinsersi

<enti*ator.

Ratio pemakian a*at%

&. Se9ara umum/. ntuk setiap

kate)ori (erat*ahir

. entra*:um(i*i9a*; *ine1. 2enti*ator

Pasien $perasi Semua pasien yan)menja*ani

tindakanoperasi

Semuama9amin7eksi atau

in7eksi pada*uka operasiyan)dioperasida*am (u*an yan)sama.

Data 7a9torresiko untuk

setiap pasien

yan) dipantau %&. Tan))a*operasi/. 'enis operasi. Nomorre)ister pasien1. mur3. 'enis ke*amin=. "ama operasi4. 'enis *uka?. Anestesiumum+. ASA s9ore&0. Emer)en9y&&. Trauma

SS! rates (y 8&. !ndeks prosedur

dan resiko

/. /. Ke*as *ukaRatio in7eksi untuksetiap proseduran)ka ratrat setiap prosedur dantempat in7eksi.



33

&/. Prosedur)anda

&. Pemeriksaanendoskopik

&1. Tan))a* pu*an)

Datatam(ahanSur<ei*anskomprehensi7

Samaden)an diatas

Samaden)an diatas

&. c hari ra6atuntuk setiap

jenis pe*ayananmedi9

/. c pasien masukdan pasien

ke*uar pada

setiap ruan)ra6at

. c hari ra6at pada setiap

ruan)

An)ka rataratauntuk setiap &000

hari ra6at&. mum

/. 'enis pe*ayanan. Tempat in7eksi1. Tempat in7eksi

menuruttempat

pe*ayananAn)ka rataratamenurut ruan)

ra6at untuk setiap&00 pasien masukatau ke*uar, atatu

setiap &000 harira6at.

Site spe9i7i9 rate per &00 pasien

masuk atau ke*uar,atau &000 hari

ra6at.DR# spe9i7i9

in7ention rate per&00 pasien ke*uardari setiap kata)oriDR#.Pasien operasi Samaden)an diatas Samaden)an diatas Nama atau kodedokter (edahSS! rates menurutoperator, prosedurdan indeks resiko.$perator dank*asi7ikasi *uka ratioin7eksi standarmenurut operatordan prosedur.Ratarata menurutoperarot dantempat operasi.



"AP$RA N5"A N DEPARTEMENKARAKTER PENAN##N#'AWA5PP! 2E NASE NTRA"2E NAPER!ER KA

TETER

N!ADF NP*e (itisF N

!SK

"AP$RA NPE N## NAANA NT!5!$T!K Adan-atau S

NT!K AN

MAAMA5@A

N# D!#NAK AN PADA PAS!E

N5ER!S!K $!NEKS!

TA NPAA5& MAAM/ M

AAM

Men)etahui %AD NRSE !N

EKS! R MAH

SAK !TJ

PEM

AK A!AN

A NT!5!$

T!KA

RMAHSAK!T%

..



% %

2A

R!A5E"

KA

TETER

$PER AS

!

T!R AH 5AR !N#

ETT-2E

NT!"AT$R

!SK

F

N

SS!

F

N

HAP

F

N

!"S !"D

!"$

"AP$RA NPE N## NAANA NT!5!$T!K Adan-atau S

NT!K AN

MAAMA5@A

N# D!#NAK AN PADA PAS!E

N5ER!S!K $!NEKS! R MAH

SAK!T

/ M

AAM

M

AAM

'E N!S A

NT!5!$T!K-'M"AH

.

...,

.

..

!P N"ik Ruan)an%

.

$RM

"!R"AP$RA

NHAS!"SR2E!"A

NS

!N

EKS! R MAH

SAK !TJ

PEM

AK A!AN

A NT!5!$

T!KA

RMAHSAK !T%

..

ETT-2E

NT!"AT$R

T!R AH 5AR !N#

2AP

F

N

Deku

(itus

F

'E N!S A

NT!5!$T!K-'M"AH

.0

.KPP!R S 5A5 2!!

PENTP

!n7eksi rumah sakit menjadi maas*ah yan) tidak (isa dihindari sehin))a di(utuhkandata dasar in7eksi untuk menurunkan an)ka yan) ada. ntuk itu per*unya me*akukan

sur<ei*ans den)an metode yan) akti7, terus menerus dan tepat sasaran.

Pe*aksanaan sur<ei*ans memer*ukan tena)a khusus yan) termasuk tu)as dari !PN.ntuk itu diper*ukan tena)a !PN yan) purna 6aktu.



"AMP!RAN"AMP!RAN

"ampiran &.a % Rekomendasi untuk Men9e)ah Sepsis :/00+; :!ADP;

Se(e*um pemasan)an a*at intra<asku*erEdukasi petu)as tenta)n pemasan)an, pemasan)an dan pera6atan kateter sentra*

dan pen9e)ahan !ADPSaat Pemasan)an A*at intra<asku*er&. Pakai da7tar ti*ik 9ara pemasan)an/. "akukan ke(ersihan tan)an

. Hindari pemasan)an pada <ena 7emora*is pada pasien de6asa1. #unakan set steri* untuk pemasan)an kateter

3. Pakai*ah APD semaksima* mun)kin se*ama pemasan)an kateter sentra*=. Pakai*ah antisepti9 (er(asis k*orheksidin untuk mem(erihkan permukaan ku*it

pada pasien usia G / (u*an

Sete*ah pemasan)an a*at intra<asku*er&. "akukan disin7eksi area konektor :hu(s;, konektor tanpa jarum, sisi tempat

menyuntik se(e*um pem(erian 9airan-a99essin)/. Sese)era mun)kin me*epaskan kateter yan) tidak diper*ukan

. ntuk kateter sentra* tanpa sa*uran :nontunne*ed; pada pasien de6asa, )anti*ahdressin) den)an yan) transparan dan *akukan disin7eksi area kateter den)an antiseptik (er(asis k*orheidin tiap 34 hari, atau (i*a dressin) kotor, *on))ar atau

*em(a(, )anti*ah kasa <er(an tiap / hari atau jika per*u.

1. 'an)an memakai (*ood set, tetapi pakai*ah in7us set, se*an) trans7use, se*an)untuk *emak da*am periode tidak *e(ih dari += jam.

3. "akukan su<ei*ans terhadap adanya !ADP=. Pakai*ah sa*ep anti(ioti9 pada area pemasan)an kateter hemodia*isa



"ampiran &.(% Pendekatan Khusus untuk Pen9e)ahan !ADP

'ika an)ka ser<ei*ans !ADP tin))i 6a*aupun te*ah di*akukan *an)kah dasar PP! %&. Mandikan pasien ! yan) te*ah dira6at G/ (u*an den)an k*orheksidin tiap hari

/. Pakai*ah antisepti9 atau anti(iotika menyertai pamakaian kateter sentra* pada pasien de6asa

. Pakai*ah :(i*a ada; spon yan) men)andun) k*orheksidin untuk drssin) katetersentra* pada pasien yan) dira6atG / (u*an

1. Pakai*ah Cantimi9ro(ia* *o9ks -u*ir di(eri antimikro(a pada pasien yan) dipasan)kateter sentra* da*am 6aktu *ama

Re7erensi %Pene*itian 2D Rosentha*, D# Maki dan !N! /00? %

Ke9enderun)an penurunan HA!s (i*a kumpu*an *an)kah - (und*e diterapkan %

&++/&++? =.0 per &000 hari pemakaian a*at.&++3/00 1.+ per &000 hari pemakaian a*at./004/00? per &000 hari pemakaian a*at.



"ampiran /. ara men)hitun) !n7eksi A*iran Darah Primer :!ADP;

Teknik Perhitun)an "aju !n7eksi %

H!!''HH!!''!!!'

ontoh kasus %Data di Ruan)an A Rumah Sakit > se(a)ai (erikut %

'um*ah pasien pada (u*an e(ruari /00+ U &+= oran) 'um*ah har ira6at U +=0 hari

'um*ah pasien terpasan) in7us U +0 oran) den)an jum*ah hari pemasan)an in7us U

/&/ hari Ditemukan tandatanda !RS (erdasarkan hasi* ku*tur positi7 den)an tanda k*inisyan) je*as se(anyak + oran).

"aju !ADP U +-/&/ &000 U 1/.3F



"ampiran . ara Men)hitun) 2AP dan HAP

Teknik Perhitun)an %

ata data se9ara manua* atau komputerisasi se(a)ai data (ase.

Tentukan numerator dan denominator

An

in7eksi 2AP ada*ah 'um*ah 2AP di(a)iden)an jum*ahhari pemakaian a*at <enti*asi mekanik

An)ka in7eksi 2AP U

An)ka in7eksi HAP ada*ah 'um*ah pasien HAP

di(a)i den)an jum*ah hari ra6at pasien yan) masuk pada periode terse(ut.

An)ka in7eksi HAP %'!''''!!

!''!'!'!'!!'!'''!!

ontoh kasus HAP %Data sur<ei*ans (u*an Desem(er /00? di ruan) penyakit da*am RS > % jum*ah pasienyan) masuk 44 oran), jum*ah har ira6at ? hari, jum*ah pasien tirah (arin) se(anyak%

&= oran) stroke hemora)ik

+ oran) stroke non hemora)ik 'um*ah har ira6t semua pasien stroke 43, hari

Ditemukan HAP / oran) % hasi* ku*tur sputum M$ K*e(sie**a pneumonia

5erapa an)ka in7eksi HAP ^An)ka in7eksi HAP ada*ah % /-43 &000 U 3,FData sur<ei*ans (u*an 'anuari /00+ ri ruan) ! % 'um*ah pasien 3 oran) Terpasan) <enti*asi mekanik oran) 'um*ah hari pemasan)an a*at <enti*ator 0 hari Terin7eksi 2AP se(anyak & oran) ditandai % demam, adanya ron9hi, sesak napas,sputum puru*ent, >ray toraks in7i*trate :;5erapa an)ka in7eksi 2AP ^An)ka in7eksi 2AP ada*ah % &-0 &000 U ,F



"ampiran 1. ara Men)hitun) !n7eksi Sa*uran Kemih :!SK;

Popu*asi 5erisiko !SK RSPupu*asi yan) (erisiko terjadinya !SK RS yaitu semua pasien yan) men))unakan a*at

kateter urin menetap da*am 6aktu L / /1 jam.

Pen)umpu*an Data Di*akukan o*eh oran)oran) yan)sudah mempunyai pen)etahuan, pen)a*aman

dan ketermapi*an da*am men)identi7ikasi kasus dan men)umpu*kan data. !denti7ikasi !SK %

f "aporan unit

f "akukan kunjun)an ke ruan)an % $(ser<asi atau 6a6an9ara

Data !SK RS dan pen))unaan a*at katekter urin di am(i* se9ara serentak,

prospekti7 atau retrospekti7.

Data dikumpu*kan se9ara terusmenerus dan (erkesinam(un)an.

ontoh pen)isian 7ormu*ir harian %

Data pemakaian pera*atan medis

Ruan)-nit % !..-RS >. 5u*an % 'u*i.. Tahun % /00+

T)*. No. NamaPemakaian a*at

Ku*tur Anti(iotika Ket. ETT 2" !2"

0&040+ & A & Am/ 5 & rine

:;ip E. 9o*i

& 0/040+ & D & / & rine :;Am Pseudomonas & AmDst&040+ & M & ip/ N & ip D !SK o*eh dr $ & #m91 R & Mer



ontoh pen)isian 7ormu*ir (u*anan %

ormu*ir 5u*ananData pemakaian a*at J in7eksi

Ruan)-nit %.- 5u*an %. Tahun%

T)* '*h Ps ETT 2" !2" 2AP 5akteremia P*e(itis !SK

& / / &/ / / / &

Dst. /& 1 & & & & &

'um*ah &+= /&/ 3

Numerator Numerator ada*ah jum*ah yan) terin7eksi aki(at pen))unaan kateter urin

menetap sesuai kriteria da*am kurun 6aktu tertentu.

DenominatorDenominator ada*ah jum*ah hari pemasan)an kateter urin da*am kurun 6aktu

yan) sama den)an rumerator.

g

Teknik pen)hitun)an

An)ka :Rate; !SK RS U 3-/ &000 U /.3 hari pemasan)an kateter.

"ampiran 3.ara men)hitun) in7eksi "uka $perasi :!"$;

Kate)ori Risiko %

&. 'enis *uka % "uka (ersih dan (ersih kontaminasi skor % 0 "uka (ersih kontaminasi dan kotor skor % &

Keteran)an %&; "uka (ersih % nontrauma, operasi *uka tidak in7eksi, tidak mem(uka sa*uran

pernapasan dan )enitourinary./; 5ersih kontaminasi % operasi yan) mem(uka sa*uran pernapasan dan

)enitournari.; Kontaminasi *uka ter(uka % trauma ter(uka.

1; Kotor dan in7eksi % trauma ter(uka, kontaminasi. e9a*.

/. "ama $perasi % 6aktu mu*ai di(uka insisi sampai penutupan ku*itSetiap jenis operasi (er(eda *ama operasi :*ihat ta(*e;

"ama operasi sesuai atau kuran) den)an 6aktu yan) ditentukan, skor ;. 5i*a *e(ih dari 6aktu yan) ditentukan, skor % &

. ASA S9ore ASA &/, skor % 0 ASA 3, skor % &

> - @ &00F> % jum*ah kasus in7eksi yan) terjadi da*am 6aktu tertentu.

'um*ah pasien operasi pada 6aktu tertentu.



"ampiran =.Ta(e*.'enis'enis !n7eksi Rumah Sakit dan K*asi7ikasinya (erdasarkan D.

T! rinary tra9t in7en9tionAS5 Asymtomati9 (a9teriuria

ST! Symptomati9 urinary tra9t in7e9tion$T! $ther in7e9tions o7 the urinary tra9t

SS! S)i9a* site in7e9tionS$ Super7i9ia* in9isiona* primary SS!

S!S Super7i9ia* in9isiona* se9ondary SS!D!P Deep in9isiona* primary SS!

D!S Deep in9isiona* se9ondary SS!$r)an-spa9e $r)an-spa9e SS!, !ndi9ate spe9i7i9 type %

5$NE 5RST

ARD D!S

EAR EMET END$ E@E #!T !A5

! 'NT

"N# MED

MEN $RA"

$REP $T!

SA S!N

R 2AS

2P

5S! 5*odstream in7e9tion"5! "a(oratory9on7irmed (*oodstream in7e9tion

SEP *ini9a* spsis

PNE Pneumonia

PN& *ini9a**y de7ined pneumoniaPN/ Pneumonia 6ith spe9i7i9 *a(oraty 7indin)sPN Pneumonia in immuno9ompromised patient5' 5one and joint in7e9tion5one $steomsye*itis'NT 'oint or (ursaD!S Dis9 spa9eNS entra* ner<ous system! !ntra9rania* in7e9tionMEN Menin)itis or <entri9u*itisSA Spina* a(s9ess 6ithout menin)itis



2S ardio<as9u*ar system in7e9tion2AS Arteria* or <enous in7e9tion

END$ Endo9arditisARD Myo9arditis or peri9arditis

MED Mediastinitis

EENT Eye, ear, nose, throat, or mouth in7e9tion$N' onjun9ti<itis

E@E Eye, other than 9onjun9ti<itisEAR Ear, mastoid

$RA" $ra* 9ati<y :moth, ton)ue, or )ums;S!N Sinusitis

R pper respiratory tra9t, pharyn)itis, *aryn)itis, epi)*ottitis

#! #astrointestina* system in7e9tion

#E #astroenteritis#!T #astrointestina* :#!; tra9t

HEP Hepatitis!A5 !ntra(domina*, not spe9i7ied e*se6here

"R! "o6er respiratory tra9t in7e9tion, other than pnumonia5R$N 5ron9hitis, tra9heo(ron9hitis, tra9heitis, 6ithout e<iden9e

o7 pneumoni

"N# $ther in7e9tions o7 the *o6er respiratory tra9t

REPR Reprodu9ti<e tra9t in7e9tionEMET EndometritisEP!S Epis*otomy2 2a)ina* 9u77

$REP $ther in7e9tions o7 the ma*e or ma*e or 7ema*ereprodu9ti<e tra9t

SST Skin and so7ttissue in7e9tionSK!N SkinST So7t tissueDE De9u(itus u*9er5RN 5urn5RST 5reast A(s9ess or mastitisM5 $mpha*itisPST Pustu*osis!R Ne6(orn 9ir9umsionS@S Systemi9 !n7e9tionD! Disseminated in7e9tion



5 "A N-TAH N% RAN#A N% SR2E@$R% D!2!S!-DEPAR TEMEN%

D>.MED!S

T#"S NAMA-RM'K KETERA N#AN DMED!S% Dia)nosaMedisS% Suhu'K% rine Kateter HA

P

!2"% !tra2na"ne-2ena Per i7er2A

P

ETT% Endotrakhea* Tu(e!A

D

"am piran4. $RM

"!R SR 2E!"AN

SHAR!AN !NEKS! R M

AH SAK !T



!2"

2"

ETT-2E

NT!

2APHAP

!SK

!AD

T!NDAKA

N

!NEKS! R MAH SAK!T

D>.MED!S

% sia

'K

% 'enisKe*amin

HA

P

% Hos

pita*ABur ed Pn

eumonia

2A

P

% 2enti*ator Asso9iated Pneumonia

!A

D

% !7eksi A*iranD

ar ah

$RM

"!R SR 2E!"AN

SHAR!AN !NEKS! R M

AH SAK !T

RMAH SAK !T%

..

T!R AH

5AR!N#

HAS!" K"TR

A5

.0&.KPP!R S

5 "A N-TAH N% RAN#A N% SR2E@$R% D!2!S!-DEPAR TEMEN%

D>.MED!S

T#"S NAMA-RM'K KETERA N#AN DMED!S% Dia)nosaMedisS% Suhu'K% rine Kateter HA

P

!2"% !tra2na"ne-2ena Per i7er2A

P

ETT% Endotrakhea* Tu(e!A

D

"am piran4.$RM

"!R SR 2E!"AN

SHA

R!AN !NEKS! R M

AH SAK

!T



!2"

2"

ETT-2E

NT!

2APHAP

!SK

!AD

T!NDAKA

N

!NEKS! R MAH SAK!T

D>.MED!S

% sia

'K

% 'enisKe*amin

HA

P

% Hos

pita*ABur ed Pn

eumonia

2A

P

% 2enti*ator Asso9iated Pneumonia

!A

D

% !7eksi A*iranD

ar ah

$RM

"!R SR 2E!"AN

SHA

R!AN !NEKS! R M

AH SAK

!T

RMAH SAK !T%

..

T!R AH

5AR!N#

HAS!" K"TR

A5

.0

&.KPP!R S

5 "A N% TAH N% RAN#A N% SR2E@$R% !2"2"ETT-2$5$5T$K

T!NDAKA N T#"S'K D>. MED!S KETERA N#AN DMED!S% Dianosa Med% siaS% Suhu'K% 'enisKe*am

in

% rine KateterHAP% Hos pita*AB

uired Pneumonia

!2"% !tra<ena*ine-2AP% 2enti*ator A

sso9iated Pneumonis

$RM

"!R S

R 2E!"ANS

5"A

NA N!NEKS! R MAH

SAK !T



2APHAP!SK

P"E5!T!S!AD!"S

!"D

!"$

TA5

!NEK S! R MAH SAK!T

T!R AH

5AR!N#

DEK

HA

S!"

K"TR

A5

MAAMANT!5!$T!K

2"

% entra* 2ena "ine

SS!-!D$

% 'enisKe*am

in

$5

% $ perasi5ersih

!"

% Hos pita*AB

uired Pneumonia

$5T

% $ perasi5ersih Ter 9emar

!"

nti*ator A

sso9iated Pneumonis

$K

% $ perasiona* Kotor

!"

DEK

% D

eku(itus

P"E5

$RM

"!R S

R 2E!"ANS

5"A

NA N!NEKS! R MAH

SAK !T

RMAH SAK !T%

..

TA5&/G

DARAHSWA5

SPTM

R !NE

'EN!S K MAN

MAAMANT!5!$T!K

%Sur)i9a* Side !n

7e9tion-!n7eksi Daerah $

perasiona*

% !7eksi "uka D

a*am

% !7eksi "uka K

otor

% !7eksi "uka Super 7i9ia*

% P*e(iti

.0

/.KPP!R S

"AP$RA N5"A N DEPARTEMEND$KTER PENAN##N#'AWA5PP! 2 ENASE NTRA"2E NAPER!ER KATE

TER

!ADF NP"E5!T!SF N!SK

"AP$RA NPE N## NAANA NT!5!$T!KAdan

-atauS

NT!K AN

MAAMA5@AN#D!# NAKA

NPADA PAS!E

N5ER!S!K$

!NEKS! R M

AH S

TA NPAA5&MAAM/MAAM

Men)etahui %AD NR SE $RM"!R "AP$RA

NHAS!" SR 2E!"ANS

!NEKS! R MAH S

AK !TJ

PEM

AK A!AN A NT

!5!$T!KA

RMAHSAK !T%



% .

%.

%.

2 A R! A 5E "

KATE

TER

$PER AS

!

T!R AH 5AR!N#

ETT-2E

NT!"AT$R

!SK

F

N

SS!

F

N

HAP

F

N

2AP

!"S

!"D

!"$

"AP$RA NPE N## NAANA NT!5!$T!KAdan

-atauS

NT!K AN

MAAMA5@AN#D!# NAKA

NPADA PAS!E

N5ER!S!K$

!NEKS! R M

AH SAK !T

/MAAM

MAAM

'E N!SANT!5!$T!K -'M

"AH

.,

..

!PN "ink R uan)an %

.

$RM"!R "AP$RA

NHAS!" SR 2E!"ANS

!NEKS! R MAH S

AK !TJ

PEM

AK A!AN A NT

!5!$T!KA

RMAHSAK !T%

..

ETT-2E

NT!"AT$R

T!R AH 5AR!N#

2AP

F N

Deku

(itus

F

.0

.KPP!R S

$

RM

"!R S

R 2E!"ANSHA

R!AN !NEKS! R M

AH SAK

!T

5"A N-TAH N% RAN#A N% SR2E@$R% D!2!S!-DEPAR TEMEN% T#" NAMA-RMS'KD>. $PERAS!'EN

!S $PER AS!

5KTR NA D$ersi% Dianosa$ersiS% Suhu% si'K% 'niK*ainPr7i% Proi*akss



$

RM

"!R S

R 2E!"ANSHA

R!AN !NEKS! R M

AH SAK

!T

RMAH SAK !T%

..

'EN

!S $PER AS!

ASA S$R

E

K"AS!!KAS "KA

$PERAS!

"AMA $P

5T

K

&

/

1

3

!"S

!"D

!"$

R

% Rekam Medik

$

% $ perai 5erih

$T

% $ perai 5erihTr9mr

$

% $ perai Kotr

$PERAS!

!D$

ANT!5!$T!K

!T$

E"EKT!

PR$!"

TER AP!

!D

% !7esiaera $

perai

!"

% !7esiuka a*m

!"

% !7esiuka r)n

!"

% !7esiuka uperi9a*

.0

1.KPP!R S

5 "A N-TAH N% RAN#A N% SR2E@$R% D!2!S!-DEPAR TEMEN% T#"'M".$PS5 D!2!S!'E N!S $PERAS! $5$5T$K &

KETERA N#AN 'M".$P% 'um*ah$per asi'K % 'enisKe*amin$5% $ perasi5ersih$5T% $ perasi5ersihTer 9emar $K % $ perasiKotor



ASAS$R E

K"AS!!KAS!"KA $PERAS!

$PER AS!

&

/

1

3

!"S

!"D

!"$

!T$

E"EK T!

RM

% R ek am

Medik

!D$

% !n7 ek siDaer ah $

pera

si

!"D

% ! N7 ek si"uka Da*am

!"$

% !n7 ek si"uko $r)an

!"S

% !n7 ek si"uka Super 7i9

ia*

$RM

"!RS

R2E!

"A NSHAR!A

N!N

EKS

! R MAHSAK!T

R

MAHSAK!

T%..

!D$

ANT!5!$T!K

HAS!"

K

"TR

!"S !"D !"$ PR $!"

TERAP!

Pr o7 i*% Pro7i*ak sis

S

R2E!

"A NSHAR!A

N!N

EKS

! R MAHSAK!T

.0

3.KPP!R S

DATAR S!N#KATAN DAN !ST!"AH

AR % Atta9k Rate, suatu (entuk khusus dari in9iden9e rate5A" % 5ron9hoa*<eo*ar *a<a)eD % enter 7or Disease ontro* % o*ony ormin) nitost

E77e9ti<enessommunity

% Hemat (iaya dan (erhasi* )una

ABuired !n7e9tion % !n7eksi yan) (erasa* dari komunitasE!A % Enime immunoassay

AMA % *uores9entAnti(ody to Mem(rne Anti)en5#5 % oronary (ypass 6ith 9hest and donor in9isionsHA! % Hospita* A9Buired !n7e9tion. !n7eksi rumah sakit

HA!s % Hea*th9are Asso9iated !n7e9tions. Pen)ertian yan) *e(uih *uastidak hanya di rumah sakit tetapi ju)a di 7asi*itas pe*ayanan

kesehatan *ainnya. 'u)a tidak ter(atas in7eksi pada pasien sajatetapi ju)a pada petu)as kesehatan yan) didapat pada saat

me*akukan tindakan pera6atan pasien.!ADP % !n7eksi A*iran Darah Primer :5S! - 5*oodstream in7e9tion;

!A % !mmuno7*uores9ent anti(ody!"$ % !n7eksi "uka $perasi :SS! - Sur)i9a* Site !n7e9tion;

!n9iden9e % 'um*ah kasus !RS (aru da*am kurun 6aktu tertentu di(a)i o*eh jum*ah pasien den)an risiko untuk mendapatkan !RS yan) sama

da*am kurun 6aktu yan) sama pu*a.!n9iden9e Den9ity % Rata rata instant dimana in7eksi terjadi, re*ati7 terhadap

(esaran popu*asi yan) (e(as in7eksi!n9iden9e Den9ityRates : !DR ;

% 'um*ah !RS per &000 pasien - hari

Denominator % jum*ah popu*asi dari mana ke*ompok yan) men)a*amikejadian terse(ut (erasa* se*ama kurun 6aktu yan) sama pu*a

!P % !so*ation Pre9aution :Ke6aspadaan ;

!RS % !n7eksi rumah sakit. Khusus utnuk in7eksi yan) terjadi ataudidapat di rumah sakit!SK % !n7eksi sa*uran kemih :T!- rinary Tra9t!n7e9tion;!SPA % !n7eksi sa*uran pernapasan atas!SP5 % !n7eksi sa*uran pernapasan (a6ahKPP! % Komite Pen9e)ahan dan Pen)enda*ian !n7eksi"RT % "o6er repiratory tra9tMRSA % Methi9i**inResistant Staphy*o9o99us Aureus Numerator % jum*ah ka*i kejadian se*ama kurun 6aktu tertentu NN!SS % Nationa* Noso9omia* !n7e9tions Sur<ei**an9e systemPR % Po*ymerase 9hain rea9tionPMN % Po*ymorphonu9*ear *eu9o9ytePP! % Pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksiPP!RS % Pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksi di rumah sakitPre<a*en9e % 'um*ah tota* kasus (aik (aru maupun *ama suatu ke*ompok



popu*asi da*am satu kurun 6aktu tertentu :period pre<a*en9e;atau da*am satu 6aktu tertentu :point pre<a*en9e;

R!A % RadioimmunoasaySensiti7itas % 'um*ah kejadian !RS yan) di*aporkan di(a)i den)an jum*ah !RS

yan) (enar(enar terjadiSP % Standart Pre9aution :Ke6aspadaan Standar;

Spesi7itas % jum*ah pasien yan) di*aporkan tidak men)a*ami !RS di(a)i

den)an jum*ah pasien yan) (etu*(etu* tidak men)a*ami !RSTPP! % Tim Pen9e)ahan dan pen)enda*ian in7eksi2AP % 2enti*ator Asso9iated Pneumonia

2RE % 2an9omy9in Resistant Entero9o99i

993 - ppi pedoman surveilance.doc

Documents