bab ii tinjauan pustaka a. pengertian cabairepository.ump.ac.id/8730/3/bab ii.pdf · 2019. 7....

26
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabai Cabai (Capsicum annuum L) merupakan tanaman hortikultura sayursayuran buah semusim untuk rempah-rempah yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat badan. Kebutuhan terhadap mata dagangan ini semakin meningkat sejalan dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang memanfaatkan produk ini. Selain itu, cabai rawit sebagai rempah-rempah merupakan salah satu mata dagangan yang dapat mendatangkan keuntungan bagi petani dan pengusaha. Karena selain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga termasuk mata dagangan yang mempunyai peluang pemasaran ekspor non migas yang sangat baik (Nazaruddin, 2000). Cabai merupakan jenis sayuran yang banyak diusahakan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Orang Indonesia yang menyukai sambal dan masakan yang pedas banyak membutuhkan cabai setiap hari. Tak heran bila produksi cabai tak sulit pemasarannya. Tanaman cabai dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian antara 0-1.200 mdpl. Berarti tanaman ini toleran terhadap dataran tinggi maupun dataran rendah. Jenis tanaman ringan ataupun yang berat tak ada masalah asalkan diolah dengan baik. Namun, untuk pertumbuhan dan produksi terbaik, Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Cabai

Cabai (Capsicum annuum L) merupakan tanaman hortikultura

sayur–sayuran buah semusim untuk rempah-rempah yang diperlukan oleh

seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat

badan. Kebutuhan terhadap mata dagangan ini semakin meningkat sejalan

dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang memanfaatkan

produk ini. Selain itu, cabai rawit sebagai rempah-rempah merupakan

salah satu mata dagangan yang dapat mendatangkan keuntungan bagi

petani dan pengusaha. Karena selain dalam rangka untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri juga termasuk mata dagangan yang mempunyai

peluang pemasaran ekspor non migas yang sangat baik (Nazaruddin,

2000).

Cabai merupakan jenis sayuran yang banyak diusahakan karena

memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Orang Indonesia yang menyukai

sambal dan masakan yang pedas banyak membutuhkan cabai setiap hari.

Tak heran bila produksi cabai tak sulit pemasarannya. Tanaman cabai

dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian antara 0-1.200 mdpl.

Berarti tanaman ini toleran terhadap dataran tinggi maupun dataran

rendah. Jenis tanaman ringan ataupun yang berat tak ada masalah asalkan

diolah dengan baik. Namun, untuk pertumbuhan dan produksi terbaik,

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

8

sebaiknya ditanam pada tanah berstruktur remah atau gembur dan kaya

bahan organik. Sedang pH tanah yang dikehendak antara 6,0-7,0.

Tanaman cabai atau lombok termasuk ke dalam famili Solanaceae.

Tanaman lain yang masih sekerabat dengan cabai, diantaranya kentang

(Solanum tuberosum L), terung (Solanum melongena L), leunca

(Solanum nigrum L), akokak (Solanum torvum Swartz), dan tomat

(Solanum lyopersicum).Jenis cabai (Capsicum Sp) banyak sekali, yang

umum dikonsumsi digolongkan dalam 2 jenis, yaitu cabai besar (Capsicum

Annum) dan cabai rawit (Capsicum Frutescens) alias cabai kecil. Petani

lebih suka menanam cabai besar daripada cabai kecil karena hasil per

hektarnya lebih banyak.

Walaupun banyak petani yang membudidayakan cabai besar tetapi

permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi

permintaan cabai rawit yang merata sepanjang tahun seringkali petani

melakukan penanaman secara terus menerus agar dapat memenuhi

permintaan pasar dan mendapatkan untung yang lebih banyak lagi

(Rahman, 2010).

Rahman (2010), menjelaskan dalam dunia tumbuh–tumbuhan,

cabai rawit diklasifikasikan dalam taksonomi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

9

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum frutescens L

Cabai rawit sering dikonsumsi ternyata mengandung berbagai zat

yang dibutuhkan tubuh. Kandungan terbanyak dalam cabai rawit segar

adalah vitamin A sebesar 11.050 IU per 100 gram bahan. Cabai rawit

merupakan bahan pangan yang bermanfaat untuk berbagai campuran. Pada

umumnya cabai rawit dimanfaatkan sebagai sayur, sambal, aneka bumbu,

lalapan dan banyak lagi.

Perdagangan cabai memiliki nilai yang cukup tinggi. Hal ini

ditunjukan dengan harga cabai rawit dalam negeri yang cenderung

berfluktuatif terutama menjelang hari raya. Di beberapa daerah petani atau

produsen cabai tidak mampu menjual sendiri hasil produksinya ke kota-

kota besar atau ke luar negeri karena adanya keterbatasan yang dimiliki

seperti alat transportasi, fasilitas penyimpanan, pengepakan, pengolahan

dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pemasaran. Adanya

keterbatasan tersebut mendorong petani menjual cabai rawit ke pedagang

pengumpul atau langsung kepada konsumen atau pemakai melalui pasar-

pasar tingkat desa atau kecamatan.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

10

Caba rawit termasuk komoditas yang tidak diatur tataniaganya.

Harga yang terjadi sangat tergantung dari kekuatan pasar. Artinya harga

yang berlaku merupakan interaksi dari jumlah penawaran dan permintaan

komoditas cabai. Kenaikan harga cabai sangat tergantung musim panen

dan musim tanam serta pengaruh cuaca. Selain itu harga juga berkaitan

dengan kegiatan pemasaran.

B. Teori Permintaan

Permintaan dapat diartikan sebagai sejumlah produk baik itu

barang atau jasa yang dibutuhkan pasar untuk memenuhi keinginan

konsumen yang memiliki daya beli terhadap produk tersebut. Menurut

Kotler (2002) Pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan dan keinginan

manusia, sehingga adalah penting untuk membedakan antara kebutuhan,

keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia (human needs) merupakan

hal yang tidak diciptakan oleh manusia atau pemasar karena kebutuhan

hakikat biologis dari kondisi manusia. Keinginan (wants) adalah hasrat

akan pemuas kebutuhan secara spesifik. Keinginan manusia tidak selalu

sama dengan apa yang dibutuhkannya. Terkadang meskipun kebutuhan

manusia sedikit, keinginan manusia bahkan lebih banyak. Keinginan

manusia dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial.

Permintaan (demands) adalah keinginan akan produk spesifik yang

didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membeli. Keinginan

dapat menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

11

Sukirno (2009) menyatakan bahwa teori permintaan menerangkan

tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dengan harga. Hubungan

antara permintaan dengan harga dapat membentuk kurva permintaan.

Tidak hanya harga, permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada

suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut

yang terpenting adalah seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain

yang erat kaitanya dengan barang tersebut, pendapatan rumah tangga dan

pendapatan masyarakat, corak distribusi pendapatan dalam masyarakat,

cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, serta ramalan mengenai keadaan

dimasa yang akan datang.

Selanjutnya Lipsey (1995) menjelaskan mengenai faktor yang

mempengaruhi tingkat permintan selain harga diantaranya yaitu rata-rata

penghasilan rumah tangga, harga produk lain, selera, distribusi pendapatan

diantara rumah tangga, dan besarnya populasi. Variabel-variabel tersebut

penting dan mempengaruhi banyaknya komoditi yang akan dibeli semua

oleh rumah tangga pada periode waktu tertentu.

1. Harga produk itu sendiri

Disebut dalam suatu hipotesis ekonomi dasar bahwa harga

suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara

negatif dengan faktor lainnya dianggap tetap atau konstan. Dengan

kata lain semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah yang

akan diminta untuk komoditiitu semakin besar, dan semakin tinggi

harga semakin rendah jumlah yang diminta.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

12

2. Harga produk lain

Harga produk lain yang memiliki keterikatan dengan suatu

produk mempengaruhi jumlah permintaan suatu produk. Kenaikan

harga produk substitusi produk tertentu, akan menyababkan

peningkatan jumlah permintaan produk tersebut. Sebaliknya jika harga

produk substitusi suatu barang turun maka jumlah permintaan

terhadap produk tersebut cenderung menurun. Harga produk lain yang

terikat dengan suatu produk yang diminta akan mempengaruhi bentuk

kurva permintaan. Tidak seperti harga produk itu sendiri yang hanya

menyebabkan pergeseran titik disepanjang kurva permintaan.

3. Pendapatan

Kenaikan pendapatan rumah tangga pada umumnya akan

meningkatkan permintaan konsumen terhadap suatu produk. Hal ini

juga memberikan pengaruh pada perubahan posisi kurva permintaan

produk. Kenaikan pendapatan rumah tangga akan menggeser kurva

pemintaan kekanan, ini menunjukan bahwa akan lebih banyak

komoditi yang diminta pada setiap tingkat harga yang mungkin.

4. Jumlah penduduk

Perubahan jumlah penduduk akan merubah jumlah permintaan

suatu produk. Kenaikan jumlah penduduk dengan asumsi faktor-faktor

lain yang mempengaruhi permintaan seperti permintaan individu,

pendapatan dan lainnya akan tetap menggeser kurva permintaan suatu

produk kearah kanan. Hal ini menunjukan bahwa dengan

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

13

bertambahnya jumlah penduduk maka akan lebih banyak lagi jumlah

produk yang akan dibeli pada setiap tingkat harga.

5. Selera

Selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk

membeli. Perubahan selera memang sangat mungkin terjadi. Tetapi

umumnya hal ini bisa terjadi dalam waktu yang lama sekali juga atau

bisa berubah dengan cepat. Cepat atau lambatnya perubahan selera

terhadap suatu produk akan menggeser kurva permintaan. Jika selera

berubah, misalnya semakin banyak yang menyukai suatu produk,

maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika

perubahan selera membuat orang-orang yang menyukai suatu produk

menjadi tidak menyukai produk tersebut akan menggeser kurva

permintaan ke kiri.

6. Distribusi pendapatan

Perubahan dalam distribusi pendapatan akan mengeser ke

kanan kurva-kurva permintaan untuk produk yang akan dibeli. Hal ini

terjadi terutama bagi orang-orang yang memperoleh tambahan

pendapatan. Sebaliknya distribusi pendapatan akan bergeser ke kiri

kurva-kurva permintaan untuk produk yang dibeli, terutama untuk

mereka yang berkurang pendapatannya.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

14

C. Perilaku Konsumen

Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah makhluk

ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu

bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha memaksimalkan

kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Mereka

memiliki pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan

kebutuhan mereka. Selama utilitas marjinal (marginal utility) yang

diperoleh dari pembelian produk masih lebih besar atau sama dengan

biaya yang dikorbankan, orang-orang akan membeli suatu produk

(Simamora, 2002).

Menurut undang-undang pasal 1 dan 2 UU PK tentang

perlindungan konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang

atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri

sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan. Setiap konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya dengan pemenuhan yang maksimal. Jumlah dan

keanekaragaman barang yang dapat digunakan bergantung pada besar

pendapatan atau penghasilan. Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan

seseorang atau masyarakat bergantung pada tingkat konsumsi yang

digunakan.

Konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian untuk memenuhi

kebutuhannya, konsumen akan memunuhi semua yang diperlukan oleh

tubuhnya sehinggga tidak akan kekurangan apapun, karena tubuh yang

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

15

sehat akan memudahkan konsumen dalam beraktivitas. Dalam dunia

marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu

perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen maka akan sia-sia

barang yang diperdagangkan.

Perilaku konsumen adalah kecenderungan konsumen dalam

melakukan konsumsi untuk memaksimumkan kepuasannya. Perilaku

konsumen ini hanya akan mempengaruhi konsumsi konsumen dan pada

akhirnya tentu akan mempengaruhi permintaan akan barang dan jasa.

Menurut James et al (1995) perilaku konsumen adalah tindakan

yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Sementara Loudon dan Bitta (1998) lebih menekankan perilaku

konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka

mengatakan perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan yang

mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan atau mengatur barang dan jasa.

Kotler dan Amstrong (1997) mengartikan perilaku konsumen

sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah

tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Zaltman dan Wallendorf (1971) menjelaskan bahwa perilaku

konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang

dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan,

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

16

menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari

pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.

Menurut Peter & et al (2000) perilaku konsumen merupakan

interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan

tempat manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dengan kata lain,

perilaku konsumen mengikuti pikiran dan perasaan yang dialami manusia

dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi.

Pengambilan keputusan oleh konsumen akan berbeda menurut

jenis keputusan pembelian. Menurut Kotler (2000) dapat membedakan

empat tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan

pembeli dan tingkat perbedaan diantara mereka yaitu:

1. Perilaku membeli yang rumit (Complex Buying Behaviour).

2. Perilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan yang tinggi

dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan diantara

berbagai merek perilaku membeliini terjadi untuk membeli produk

yang harganya mahal, sering dibeli, beresiko dan membeli secara

relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlibat.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual Buying

Behaviour).

4. Perilaku pembelian yang mencari keragaman (Variety Seeking Buying

Behaviour).

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

17

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Marliani (2015) perilaku konsumen menitikberatkan pada

aktivitas yang berkaitan dengan konsumsi dari individu, alasan dan

tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan dan

pembuangan barang dan jasa yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan

keinginan pribadi. Perilaku konsumen sangatlah penting untuk diketahui

dalam memasarkan suatu produk, agar pemasar dapat memasarkan

produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen, dengan kata lain produk

tidak ditolak oleh pasar. Perilaku konsumen yang akan datang menunjukan

kebosanan akan suatu produk lama dan menginginkan perubahan produk

baru. Mereka menginginkan produk baru, mau membuang produk sebelum

usang dan akan aktif mencari apa yang baru dan berbeda. Ketidakstabilan

merupakan sifat pembeli yang mencerminkan ketidaksenangan konsumen.

Keadaan lingkungan akan mempengaruhi sifat-sifat konsumen dan

kemampuan mendaur ulang produk yang dibuang merupakan

pertimbangan pada saat pembelian, perusahaan yang mempertimbangkan

hal tersebut akan berjalan dengan baik.

Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk tentu saja

menguntungkan bagi produsennya karena konsumen akan terus berusaha

mencari produk yang diinginkan. Untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan konsumen, maka aspek-aspek yang mempengaruhi konsumen

secara individu seperti persepsi, cara memperoleh informasi, sikap,

demografi, kepribadian dan gaya hidup konsumen perlu dianalisis. Selain

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

18

itu perlu juga dianalisis aspek lingkungan seperti budaya, kelas sosial,

kelompok rujukan, proses komunikasi, keluarga dan lain-lain yang

semuanya bisa mempengaruhi perilaku konsumen (Sutisna, 2001).

Simamora (2002) menyatakan bahwa terdapat karakteristik

pembeli, dimana mendorong konsumen untuk melakukan proses

pengambilan keputusan membeli barang sehingga konsumen mendapatkan

manfaat dari pemilihan produk yang dibeli. Karakteristik pembeli juga

dapat disebut sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian. Faktor-faktor tersebut secara lebih jelas dapat

diterangkan sebagai berikut:

1. Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan

paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami

peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur dan kelas sosial

pembeli.

a. Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan

perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah dituntun oleh

naluri. Sedangkan manusia, perilakunya biasanya dipelajari dari

lingkungan sekitar. Sehingga kultur meliputi kumpulan berbagai

nilai, persepsi, preferensi, perilaku dan kebiasaan.

b. Sub-kultur, setiap kultur mempunyai subkultur yang lebih kecil

atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

19

pengalaman dan situasi hidup yang sama. Subkultur meliputi

kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis.

c. Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur

dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat

dan perilaku yang sama. Faktor tunggal seperti pendapatan tetapi

diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan

variabel lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk

dan merek yang berbeda.

2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti

kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen.

Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen, oleh

karena itu pemasar harus benar-benar memperhitungkannya untuk

menyusun strategi pemasaran.

a. Kelompok merupakan sebuah kelompok yang memiliki pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

seseorang. Kelompok primer dimana anggotanya berinteraksi

secara tidak formal seperti keluarga, teman. Sedangkan kelompok

sekunder adalah seseorang berinteraksi secara formal tetapi tidak

reguler. Contohnya adalah organisasi.

b. Keluarga merupakan sebuah organisasi pembelian konsumen

yang paling penting. Anggota keluarga pembeli dapat

memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

20

c. Peran dan status, posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat

ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status

yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur ulang pembeli,

jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri

pembeli yang bersangkutan.

a. Usia dan daur ulang hidup, orang akan mengubah barang dan jasa

yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan

selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian

dibentuk oleh tahap daur ulang keluarga.

b. Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

yang dibelinya. Semakin baik jenis pekerjaan konsumen maka

semakin tinggi tingkat kebutuhan dan keinginannya.

c. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk hal ini

berkaitan dengan penghasilan, semakin besar penghasilan maka

akan semakin besar pula kebutuhannya.

d. Gaya hidup, orang yang bersal dari subkultur, kelas sosial dan

pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda.

Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang

bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dan

pendapatanya.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

21

e. Kepribadian dan konsep diri, setiap orang mempunyai

kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku

pembelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi

yang unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap

lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk

menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk

atau merek.

4. Faktor Psikologis

Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang

timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui,

harga diri atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya.

a. Motivasi, kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak

cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada

suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif

apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu.

b. Persepsi merupakan proses dimana individu memilih,

merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk

menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

c. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang

yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia

adalah hasil proses belajar. Pembelajaran seseorang dihasilkan

melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan dan penguatan.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

22

d. Kepercayaan dan sikap, kepercayaan adalah suatu pemikiran

deskripstif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan

sikap adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosional,

persepsi dan proses kognitif.

Menurut Marliani (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen diantaranya:

1. Faktor sosial meliputi kelompok, keluarga, peran dan status.

a. Kelompok adalah sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh

berbagai kelompok kecil. Kelompok tempat seseorang berada

yang mempunyai pengaruh langsung kepada orang tersebut

membership grup.

b. Pengaruh keluarga adalah keluarga memberikan pengaruh yang

besar dalam perilaku pembelian.

c. Peran dan status, setiap peran membawa status yang

merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh

masyarakat.

2. Faktor personal meliputi situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan

konsep diri, umur dan siklus hidup serta pekerjaan seseorang.

a. Situasi ekonomi merupakan keadaan ekonomi seseorang yang

akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi

seseorang sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan

pembelian pada suatu produk tertentu.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

23

b. Gaya hidup merupakan pola kehiudupan seseorang yang

diekpresikan dalam aktivitas, ketertarikan dan opini dari orang

tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial

dan pekerjaan yang sama mempunyai gaya hidup yang berbeda.

c. Kepribadian dan konsep diri, personality adalah karakteristik unik

dari psikologi yang memimpin dari kestabilan dan respon terus

menerus terhadap lingkungan orang tersebut. Dengan pengertian

setiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku

itu cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut.

d. Umur dan siklus hidup adalah orang-orang mengubah barang dan

jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya.

e. Pekerjaan seseorang merupakan pekerjaan yang mempengaruhi

seseorang dalam membeli barang dan jasa.

3. Faktor psikologi meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran dan beliefs

and attitude.

a. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendesak untuk

mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari suatu

kebutuhan.

b. Persepsi adalah proses seseorang memilih, mengorganisasi dan

menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran

yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai

persepsi yang berbeda dari stimulus yang sama.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

24

c. Pembelajaran adalah proses yang selalu berkembang dan berubah

sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin

didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berfikir) atau dari

pengalaman sesunguhnya, baik informasi terbaru yang diterima

maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi

individu dan menyediakan dasar perilaku masa depan dalam

situasi yang sama.

d. Beliefs and attitude, beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa

seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada

pengetahuan asli, opini dan iman. Adapun attitudes adalah

evaluasi, perasaan suka atau tidak suka dan kecenderungan yang

relatif konsisten dari seseorang dari sebuah obyek atau ide.

4. Faktor kebudayaan meliputi subkultur, pengaruh lingkungan dan kelas

sosial.

a. Subkultur adalah sekelompok orang yang berbagi sistem nilai

berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan seperti

kebangsaan, agama dan daerah.

b. Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu

kesamaan, nilai, sikap dan perilakunya sering berbeda secara

dramatis.

c. Kelas sosial merupakan pengelompokan individu berdasarkan

kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

25

ditentukan oleh satu faktor, misalnya pendapatan tetapi ditentukan

juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan lain sebagainya.

E. Pengambilan Keputusan Konsumen

Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan

pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan

kebutuhan dan keinginan yang oleh Assael disebut need arousal.

Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka

konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang

diinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan

mengumpulkan semua informasi yang diperoleh konsumen melakukan

seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang

disebut sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan kriteria

yang ada dalam benak konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi

terhadap produk yang diinginkannya, proses pengambilan keputusan akan

mempertimbangkan berbagai hal (Sutisna, 2001).

Swastha (1999) menyatakan bahwa konsumen dalam pembelian

suatu produk dipengaruh oleh faktor rasional dan faktor emosional. Dalam

kenyataan kedua faktor tersebut jarang terjadi secara bersamaan. Biasanya

hanya satu faktor yang menyertai suatu proses pembelian. Faktor rasional

adalah faktor yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan atau yang

menjadi suatu pertimbangan seperti faktor ekonomi, faktor penawaran,

permintaan dan harga. Selain itu juga faktor-faktor kualitas, pelayanan,

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

26

dan ketersedian barang, keterbatasan waktu yang ada juga menjadi

pertimbangan. Faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pembelian

rasional adalah berkaitan dengan waktu. Disini konsumen akan selalu

mempertimbangkan sependek mungkin waktu yang dikeluarkan dalam

pembelian.

Faktor pembelian yang berkaitan dengan perasaan orang adalah

emosional. Konsumen umumnya lebih subyektif. Faktor ini menimbulkan

pembelian barang-barang yang memperlihatkan status, kemewahan atau

yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Disamping faktor tersebut,

faktor lain yang dapat menimbulkan pembelian emosional adalah

kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.

Gambar 1. Proses pengambilan keputusan konsumen (Sutisna,

2001).

Umpan Balik

Pengenalan masalah/kebutuhan

dan keinginan

Pencarian berbagai informasi

Evaluasi berbagai alternatif

merek produk

Pilihan atas merek produk untuk

dibeli

Evaluasi pasca pembelian

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

27

1. Pengenalan Masalah

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan

yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan

internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya orang telah

belajar bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi kearah produk

yang diketahui akan memuaskan dorongan ini.

2. Pencarian Berbagai Informasi

Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau

mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan

konsumen kuat dan produk itu berada didekatnya mungkin konsumen akan

langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan

menjadi ingatan saja.

Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatnya. Yang

pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditanda dengan pencarian

informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara

aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.

3. Evaluasi Alternatif Merek Produk

Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk

membuat keputusan akhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen

mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan

selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan

bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

28

kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan

himpunan kepercayaan produk. Konsumen juga dianggap memiliki fungsi

utilitas yaitu begaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk

bervariasi menurut tingkat alternatif tiap ciri. Dan akhirnya konsumen

akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu.

4. Pilihan Atas Merek Produk

Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam

himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya akan

memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi

seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.

Dengan mendasarkan pada kriteria yang dikembangkan (benefit

association dan expected satisfaction) keputusan pembelian terhadap

produk yang dibeli. Pilihan yang diambil merupakan keputusan akhir yang

telah melalui proses–proses sebelumnya dan keputusan atas pembelian

selanjutnya akan dievaluasi.

5. Evaluasi Pasca Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Ketika

keputusan pembelian sudah diambil, tahap selanjutnya adalah

menggunakan produk yang dibeli tersebut. Dalam proses penggunaan

produk akan terjadi evaluasi atas apa yang telah diputuskan. Hasil evaluasi

pasca pembelian akan dijadikan sebagai umpan balik (feedback) untuk

tindakan selanjutnya.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

29

F. Penelitian Terdahulu

Menurut James et al (1995) menjelaskan bahwa ada tiga faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya yaitu pengaruh

lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi,

keluarga dan situasi. Pengaruh individual yang terdiri dari sumber daya

konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian,

gaya hidup dan demografi. Proses psikologis yang terdiri dari pengolahan

informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor

tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor

yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian.

Beltran dan Morales (2011) menyebutkan bahwa faktor yang dapat

mempengaruhi suatu pembelian oleh konsumen diantaranya nilai,

keyakinan, motivasi dan sikap. Tidak hanya itu saja, ada faktor lain juga

yang mempengaruhi seperti usia, gender, pendidikan, pendapatan serta

strategi pemasaran seperti harga, produk, distribusi dan komunikasi juga

mempengaruhi suatu perilaku konsumen terhadap pembelian suatu barang.

Namun dari semua faktor tersebut faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor harga, komunikasi serta

kesehatan atau produk itu sendiri.

Selain beberapa faktor di atas, Schaefern (2017) dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat eksplorasi perilaku konsumen

tidak terkait dengan demografi, sosial, maupun psikologis namun

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

30

dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi. Hal ini tergantung dimana konsumen

itu berada. Konsumen yang paling mungkin terlibat dalam perilaku

eksplorasi menghargai kreativitas, kesenangan dan pengambilan risiko dan

kurang memperhatikan perilaku hidup yang baik. Rana dan Paul (2017)

menyebutkan bahwa konsumen yang sadar akan kesehatan menunjukan

preferensi yang semakin meningkat untuk makanan organik selama

makanan yang ditanam secara konvensional. Pergeseran sikap konsumen

modern ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya kejadian penyakit gaya

hidup, seperti gangguan jantung dan depresi. Hal ini menunjukan bahwa

perilaku konsumen akan berubah seiring dengan gaya hidup serta sikap

konsumen sangat menentukan dalam pembelian suatu produk.

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ikasari dkk

(2016) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

adalah faktor produk, faktor harga, faktor tempat, faktor pribadi dan faktor

motivasi. Dengan menggunakan alat analisis regresi berganda,

menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh bersama-sama

terhadap keputusan pembelian beras organik dengan nilai Fhitung 11,898 >

Ftabel 2,2. Serta dengan koefisien korelasi R sebesar 0,469 dan koefisien

determinasi ganda (R square) sebesar 0,512 sedangkan faktor yang

dominan dalam penelitian ini adalah faktor produk dan faktor motivasi.

Adiyoga (2011) menyebutkan bahwa faktor properti produk, sikap

dan kualitas produk berpengaruh nyata terhadap pembelian cabai merah

sedangkan faktor sosial ekonomi tidak mempengaruhi dalam pembelian

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

31

cabai merah. Besaran koefisien regresi mengindikasikan bahwa faktor

sikap paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian

cabai merah. Komponen afektif sikap merupakan perasaan atau reaksi

emosional terhadap produk (respon terhadap stimulus pasar). Respon

afektif dapat bersifat umum atau spesifik dan cenderung diikut tindakan

(membeli). Komponen kognitif pada dasarnya merupakan hubungan

psikologis antara produk dengan atribut serta rasa percaya didasarkan oleh

pengetahuan kualitas suatu produk.

Sovranita dan Georgius (2015) menyebutkan dalam penelitiannya

bahwa secara partial variabel jumlah pendapatan keluarga perbulan,

tingkat pendidikan formal, intensitas berhubungan dengan kelompok

acuan dan motivasi pembelian berpengaruh nyata (positif) terhadap

keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik. Semakin tinggi

jumlah pendapatan keluarga, tingkat pendidikan formal, intensitas

berhubungan dengan kelompok acuan dan motivasi pembelian, maka

semakin tinggi pula peluang konsumen untuk membeli sayuran organik.

Variabel usia dan jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata

terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik.

Penelitian yang dilakukan oleh Matital dan Perera (2013) dengan

menggunakan regresi linier berganda menyatakan ada empat variabel yang

mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk olahan sagu

diantaranya variabel umur, variabel pendapatan, variabel pendidikan dan

variabel harga. Berdasarkan hasil penelitiannya variabel diatas secara

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cabairepository.ump.ac.id/8730/3/BAB II.pdf · 2019. 7. 4. · permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi permintaan

32

serempak memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel terikat dengan

koefisien determinasi 0,829. Hal ini diperjelas dengan nilai Fhitung 25,2 >

Ftabel 2,53 serta R square 0,839 sedangkan variabel umur dan pendidikan

mempunyai pengaruh yang signifikan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Diansyah dkk dengan

menggunakan regresi berganda menghasilkan faktor budaya diketahui r =

0,625 > Rho tabel 0,364. Ini berarti bahwa, faktor budaya memiliki

hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap pembelian

kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen. Faktor sosial diketahui r =

0,495 > Rho tabel 0,364. Ini berarti bahwa, faktor sosial memiliki

hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap pembelian

kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen. Faktor pribadi diketahui r

= 0,389 > Rho tabel 0,364. Ini berarti bahwa, faktor pribadi memiliki

hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap pembelian

kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen. Faktor psikologis

diketahui r = 0,580 > Rho tabel 0,36. Ini berarti bahwa, faktor psikologis

memiliki hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap

pembelian kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen.

Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018