bab ii tinjauan pustaka a. pengertian cabairepository.ump.ac.id/8730/3/bab ii.pdf · 2019. 7....
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Cabai
Cabai (Capsicum annuum L) merupakan tanaman hortikultura
sayur–sayuran buah semusim untuk rempah-rempah yang diperlukan oleh
seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat
badan. Kebutuhan terhadap mata dagangan ini semakin meningkat sejalan
dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang memanfaatkan
produk ini. Selain itu, cabai rawit sebagai rempah-rempah merupakan
salah satu mata dagangan yang dapat mendatangkan keuntungan bagi
petani dan pengusaha. Karena selain dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri juga termasuk mata dagangan yang mempunyai
peluang pemasaran ekspor non migas yang sangat baik (Nazaruddin,
2000).
Cabai merupakan jenis sayuran yang banyak diusahakan karena
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Orang Indonesia yang menyukai
sambal dan masakan yang pedas banyak membutuhkan cabai setiap hari.
Tak heran bila produksi cabai tak sulit pemasarannya. Tanaman cabai
dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian antara 0-1.200 mdpl.
Berarti tanaman ini toleran terhadap dataran tinggi maupun dataran
rendah. Jenis tanaman ringan ataupun yang berat tak ada masalah asalkan
diolah dengan baik. Namun, untuk pertumbuhan dan produksi terbaik,
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
8
sebaiknya ditanam pada tanah berstruktur remah atau gembur dan kaya
bahan organik. Sedang pH tanah yang dikehendak antara 6,0-7,0.
Tanaman cabai atau lombok termasuk ke dalam famili Solanaceae.
Tanaman lain yang masih sekerabat dengan cabai, diantaranya kentang
(Solanum tuberosum L), terung (Solanum melongena L), leunca
(Solanum nigrum L), akokak (Solanum torvum Swartz), dan tomat
(Solanum lyopersicum).Jenis cabai (Capsicum Sp) banyak sekali, yang
umum dikonsumsi digolongkan dalam 2 jenis, yaitu cabai besar (Capsicum
Annum) dan cabai rawit (Capsicum Frutescens) alias cabai kecil. Petani
lebih suka menanam cabai besar daripada cabai kecil karena hasil per
hektarnya lebih banyak.
Walaupun banyak petani yang membudidayakan cabai besar tetapi
permintaan akan cabai rawit dipasaran sangat tinggi. Untuk mengatasi
permintaan cabai rawit yang merata sepanjang tahun seringkali petani
melakukan penanaman secara terus menerus agar dapat memenuhi
permintaan pasar dan mendapatkan untung yang lebih banyak lagi
(Rahman, 2010).
Rahman (2010), menjelaskan dalam dunia tumbuh–tumbuhan,
cabai rawit diklasifikasikan dalam taksonomi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
9
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L
Cabai rawit sering dikonsumsi ternyata mengandung berbagai zat
yang dibutuhkan tubuh. Kandungan terbanyak dalam cabai rawit segar
adalah vitamin A sebesar 11.050 IU per 100 gram bahan. Cabai rawit
merupakan bahan pangan yang bermanfaat untuk berbagai campuran. Pada
umumnya cabai rawit dimanfaatkan sebagai sayur, sambal, aneka bumbu,
lalapan dan banyak lagi.
Perdagangan cabai memiliki nilai yang cukup tinggi. Hal ini
ditunjukan dengan harga cabai rawit dalam negeri yang cenderung
berfluktuatif terutama menjelang hari raya. Di beberapa daerah petani atau
produsen cabai tidak mampu menjual sendiri hasil produksinya ke kota-
kota besar atau ke luar negeri karena adanya keterbatasan yang dimiliki
seperti alat transportasi, fasilitas penyimpanan, pengepakan, pengolahan
dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pemasaran. Adanya
keterbatasan tersebut mendorong petani menjual cabai rawit ke pedagang
pengumpul atau langsung kepada konsumen atau pemakai melalui pasar-
pasar tingkat desa atau kecamatan.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
10
Caba rawit termasuk komoditas yang tidak diatur tataniaganya.
Harga yang terjadi sangat tergantung dari kekuatan pasar. Artinya harga
yang berlaku merupakan interaksi dari jumlah penawaran dan permintaan
komoditas cabai. Kenaikan harga cabai sangat tergantung musim panen
dan musim tanam serta pengaruh cuaca. Selain itu harga juga berkaitan
dengan kegiatan pemasaran.
B. Teori Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai sejumlah produk baik itu
barang atau jasa yang dibutuhkan pasar untuk memenuhi keinginan
konsumen yang memiliki daya beli terhadap produk tersebut. Menurut
Kotler (2002) Pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan dan keinginan
manusia, sehingga adalah penting untuk membedakan antara kebutuhan,
keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia (human needs) merupakan
hal yang tidak diciptakan oleh manusia atau pemasar karena kebutuhan
hakikat biologis dari kondisi manusia. Keinginan (wants) adalah hasrat
akan pemuas kebutuhan secara spesifik. Keinginan manusia tidak selalu
sama dengan apa yang dibutuhkannya. Terkadang meskipun kebutuhan
manusia sedikit, keinginan manusia bahkan lebih banyak. Keinginan
manusia dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial.
Permintaan (demands) adalah keinginan akan produk spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membeli. Keinginan
dapat menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
11
Sukirno (2009) menyatakan bahwa teori permintaan menerangkan
tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dengan harga. Hubungan
antara permintaan dengan harga dapat membentuk kurva permintaan.
Tidak hanya harga, permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada
suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut
yang terpenting adalah seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain
yang erat kaitanya dengan barang tersebut, pendapatan rumah tangga dan
pendapatan masyarakat, corak distribusi pendapatan dalam masyarakat,
cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, serta ramalan mengenai keadaan
dimasa yang akan datang.
Selanjutnya Lipsey (1995) menjelaskan mengenai faktor yang
mempengaruhi tingkat permintan selain harga diantaranya yaitu rata-rata
penghasilan rumah tangga, harga produk lain, selera, distribusi pendapatan
diantara rumah tangga, dan besarnya populasi. Variabel-variabel tersebut
penting dan mempengaruhi banyaknya komoditi yang akan dibeli semua
oleh rumah tangga pada periode waktu tertentu.
1. Harga produk itu sendiri
Disebut dalam suatu hipotesis ekonomi dasar bahwa harga
suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara
negatif dengan faktor lainnya dianggap tetap atau konstan. Dengan
kata lain semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah yang
akan diminta untuk komoditiitu semakin besar, dan semakin tinggi
harga semakin rendah jumlah yang diminta.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
12
2. Harga produk lain
Harga produk lain yang memiliki keterikatan dengan suatu
produk mempengaruhi jumlah permintaan suatu produk. Kenaikan
harga produk substitusi produk tertentu, akan menyababkan
peningkatan jumlah permintaan produk tersebut. Sebaliknya jika harga
produk substitusi suatu barang turun maka jumlah permintaan
terhadap produk tersebut cenderung menurun. Harga produk lain yang
terikat dengan suatu produk yang diminta akan mempengaruhi bentuk
kurva permintaan. Tidak seperti harga produk itu sendiri yang hanya
menyebabkan pergeseran titik disepanjang kurva permintaan.
3. Pendapatan
Kenaikan pendapatan rumah tangga pada umumnya akan
meningkatkan permintaan konsumen terhadap suatu produk. Hal ini
juga memberikan pengaruh pada perubahan posisi kurva permintaan
produk. Kenaikan pendapatan rumah tangga akan menggeser kurva
pemintaan kekanan, ini menunjukan bahwa akan lebih banyak
komoditi yang diminta pada setiap tingkat harga yang mungkin.
4. Jumlah penduduk
Perubahan jumlah penduduk akan merubah jumlah permintaan
suatu produk. Kenaikan jumlah penduduk dengan asumsi faktor-faktor
lain yang mempengaruhi permintaan seperti permintaan individu,
pendapatan dan lainnya akan tetap menggeser kurva permintaan suatu
produk kearah kanan. Hal ini menunjukan bahwa dengan
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
13
bertambahnya jumlah penduduk maka akan lebih banyak lagi jumlah
produk yang akan dibeli pada setiap tingkat harga.
5. Selera
Selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk
membeli. Perubahan selera memang sangat mungkin terjadi. Tetapi
umumnya hal ini bisa terjadi dalam waktu yang lama sekali juga atau
bisa berubah dengan cepat. Cepat atau lambatnya perubahan selera
terhadap suatu produk akan menggeser kurva permintaan. Jika selera
berubah, misalnya semakin banyak yang menyukai suatu produk,
maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika
perubahan selera membuat orang-orang yang menyukai suatu produk
menjadi tidak menyukai produk tersebut akan menggeser kurva
permintaan ke kiri.
6. Distribusi pendapatan
Perubahan dalam distribusi pendapatan akan mengeser ke
kanan kurva-kurva permintaan untuk produk yang akan dibeli. Hal ini
terjadi terutama bagi orang-orang yang memperoleh tambahan
pendapatan. Sebaliknya distribusi pendapatan akan bergeser ke kiri
kurva-kurva permintaan untuk produk yang dibeli, terutama untuk
mereka yang berkurang pendapatannya.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
14
C. Perilaku Konsumen
Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah makhluk
ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu
bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha memaksimalkan
kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Mereka
memiliki pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan
kebutuhan mereka. Selama utilitas marjinal (marginal utility) yang
diperoleh dari pembelian produk masih lebih besar atau sama dengan
biaya yang dikorbankan, orang-orang akan membeli suatu produk
(Simamora, 2002).
Menurut undang-undang pasal 1 dan 2 UU PK tentang
perlindungan konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang
atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Setiap konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan pemenuhan yang maksimal. Jumlah dan
keanekaragaman barang yang dapat digunakan bergantung pada besar
pendapatan atau penghasilan. Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan
seseorang atau masyarakat bergantung pada tingkat konsumsi yang
digunakan.
Konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian untuk memenuhi
kebutuhannya, konsumen akan memunuhi semua yang diperlukan oleh
tubuhnya sehinggga tidak akan kekurangan apapun, karena tubuh yang
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
15
sehat akan memudahkan konsumen dalam beraktivitas. Dalam dunia
marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu
perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen maka akan sia-sia
barang yang diperdagangkan.
Perilaku konsumen adalah kecenderungan konsumen dalam
melakukan konsumsi untuk memaksimumkan kepuasannya. Perilaku
konsumen ini hanya akan mempengaruhi konsumsi konsumen dan pada
akhirnya tentu akan mempengaruhi permintaan akan barang dan jasa.
Menurut James et al (1995) perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Sementara Loudon dan Bitta (1998) lebih menekankan perilaku
konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka
mengatakan perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan yang
mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh,
menggunakan atau mengatur barang dan jasa.
Kotler dan Amstrong (1997) mengartikan perilaku konsumen
sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah
tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Zaltman dan Wallendorf (1971) menjelaskan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang
dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan,
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
16
menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari
pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.
Menurut Peter & et al (2000) perilaku konsumen merupakan
interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan
tempat manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dengan kata lain,
perilaku konsumen mengikuti pikiran dan perasaan yang dialami manusia
dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi.
Pengambilan keputusan oleh konsumen akan berbeda menurut
jenis keputusan pembelian. Menurut Kotler (2000) dapat membedakan
empat tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan
pembeli dan tingkat perbedaan diantara mereka yaitu:
1. Perilaku membeli yang rumit (Complex Buying Behaviour).
2. Perilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan yang tinggi
dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan diantara
berbagai merek perilaku membeliini terjadi untuk membeli produk
yang harganya mahal, sering dibeli, beresiko dan membeli secara
relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlibat.
3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual Buying
Behaviour).
4. Perilaku pembelian yang mencari keragaman (Variety Seeking Buying
Behaviour).
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
17
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Marliani (2015) perilaku konsumen menitikberatkan pada
aktivitas yang berkaitan dengan konsumsi dari individu, alasan dan
tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan dan
pembuangan barang dan jasa yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan
keinginan pribadi. Perilaku konsumen sangatlah penting untuk diketahui
dalam memasarkan suatu produk, agar pemasar dapat memasarkan
produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen, dengan kata lain produk
tidak ditolak oleh pasar. Perilaku konsumen yang akan datang menunjukan
kebosanan akan suatu produk lama dan menginginkan perubahan produk
baru. Mereka menginginkan produk baru, mau membuang produk sebelum
usang dan akan aktif mencari apa yang baru dan berbeda. Ketidakstabilan
merupakan sifat pembeli yang mencerminkan ketidaksenangan konsumen.
Keadaan lingkungan akan mempengaruhi sifat-sifat konsumen dan
kemampuan mendaur ulang produk yang dibuang merupakan
pertimbangan pada saat pembelian, perusahaan yang mempertimbangkan
hal tersebut akan berjalan dengan baik.
Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk tentu saja
menguntungkan bagi produsennya karena konsumen akan terus berusaha
mencari produk yang diinginkan. Untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan konsumen, maka aspek-aspek yang mempengaruhi konsumen
secara individu seperti persepsi, cara memperoleh informasi, sikap,
demografi, kepribadian dan gaya hidup konsumen perlu dianalisis. Selain
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
18
itu perlu juga dianalisis aspek lingkungan seperti budaya, kelas sosial,
kelompok rujukan, proses komunikasi, keluarga dan lain-lain yang
semuanya bisa mempengaruhi perilaku konsumen (Sutisna, 2001).
Simamora (2002) menyatakan bahwa terdapat karakteristik
pembeli, dimana mendorong konsumen untuk melakukan proses
pengambilan keputusan membeli barang sehingga konsumen mendapatkan
manfaat dari pemilihan produk yang dibeli. Karakteristik pembeli juga
dapat disebut sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian. Faktor-faktor tersebut secara lebih jelas dapat
diterangkan sebagai berikut:
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan
paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami
peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur dan kelas sosial
pembeli.
a. Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan
perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah dituntun oleh
naluri. Sedangkan manusia, perilakunya biasanya dipelajari dari
lingkungan sekitar. Sehingga kultur meliputi kumpulan berbagai
nilai, persepsi, preferensi, perilaku dan kebiasaan.
b. Sub-kultur, setiap kultur mempunyai subkultur yang lebih kecil
atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
19
pengalaman dan situasi hidup yang sama. Subkultur meliputi
kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis.
c. Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur
dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat
dan perilaku yang sama. Faktor tunggal seperti pendapatan tetapi
diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan
variabel lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk
dan merek yang berbeda.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen.
Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen, oleh
karena itu pemasar harus benar-benar memperhitungkannya untuk
menyusun strategi pemasaran.
a. Kelompok merupakan sebuah kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Kelompok primer dimana anggotanya berinteraksi
secara tidak formal seperti keluarga, teman. Sedangkan kelompok
sekunder adalah seseorang berinteraksi secara formal tetapi tidak
reguler. Contohnya adalah organisasi.
b. Keluarga merupakan sebuah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting. Anggota keluarga pembeli dapat
memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
20
c. Peran dan status, posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat
ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status
yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur ulang pembeli,
jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri
pembeli yang bersangkutan.
a. Usia dan daur ulang hidup, orang akan mengubah barang dan jasa
yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan
selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian
dibentuk oleh tahap daur ulang keluarga.
b. Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa
yang dibelinya. Semakin baik jenis pekerjaan konsumen maka
semakin tinggi tingkat kebutuhan dan keinginannya.
c. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk hal ini
berkaitan dengan penghasilan, semakin besar penghasilan maka
akan semakin besar pula kebutuhannya.
d. Gaya hidup, orang yang bersal dari subkultur, kelas sosial dan
pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda.
Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang
bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dan
pendapatanya.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
21
e. Kepribadian dan konsep diri, setiap orang mempunyai
kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku
pembelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi
yang unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap
lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk
menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk
atau merek.
4. Faktor Psikologis
Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang
timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui,
harga diri atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya.
a. Motivasi, kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak
cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada
suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif
apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu.
b. Persepsi merupakan proses dimana individu memilih,
merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.
c. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia
adalah hasil proses belajar. Pembelajaran seseorang dihasilkan
melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan dan penguatan.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
22
d. Kepercayaan dan sikap, kepercayaan adalah suatu pemikiran
deskripstif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan
sikap adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosional,
persepsi dan proses kognitif.
Menurut Marliani (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen diantaranya:
1. Faktor sosial meliputi kelompok, keluarga, peran dan status.
a. Kelompok adalah sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh
berbagai kelompok kecil. Kelompok tempat seseorang berada
yang mempunyai pengaruh langsung kepada orang tersebut
membership grup.
b. Pengaruh keluarga adalah keluarga memberikan pengaruh yang
besar dalam perilaku pembelian.
c. Peran dan status, setiap peran membawa status yang
merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh
masyarakat.
2. Faktor personal meliputi situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri, umur dan siklus hidup serta pekerjaan seseorang.
a. Situasi ekonomi merupakan keadaan ekonomi seseorang yang
akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi
seseorang sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan
pembelian pada suatu produk tertentu.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
23
b. Gaya hidup merupakan pola kehiudupan seseorang yang
diekpresikan dalam aktivitas, ketertarikan dan opini dari orang
tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial
dan pekerjaan yang sama mempunyai gaya hidup yang berbeda.
c. Kepribadian dan konsep diri, personality adalah karakteristik unik
dari psikologi yang memimpin dari kestabilan dan respon terus
menerus terhadap lingkungan orang tersebut. Dengan pengertian
setiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku
itu cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut.
d. Umur dan siklus hidup adalah orang-orang mengubah barang dan
jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya.
e. Pekerjaan seseorang merupakan pekerjaan yang mempengaruhi
seseorang dalam membeli barang dan jasa.
3. Faktor psikologi meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran dan beliefs
and attitude.
a. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendesak untuk
mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari suatu
kebutuhan.
b. Persepsi adalah proses seseorang memilih, mengorganisasi dan
menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran
yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai
persepsi yang berbeda dari stimulus yang sama.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
24
c. Pembelajaran adalah proses yang selalu berkembang dan berubah
sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin
didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berfikir) atau dari
pengalaman sesunguhnya, baik informasi terbaru yang diterima
maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi
individu dan menyediakan dasar perilaku masa depan dalam
situasi yang sama.
d. Beliefs and attitude, beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa
seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada
pengetahuan asli, opini dan iman. Adapun attitudes adalah
evaluasi, perasaan suka atau tidak suka dan kecenderungan yang
relatif konsisten dari seseorang dari sebuah obyek atau ide.
4. Faktor kebudayaan meliputi subkultur, pengaruh lingkungan dan kelas
sosial.
a. Subkultur adalah sekelompok orang yang berbagi sistem nilai
berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan seperti
kebangsaan, agama dan daerah.
b. Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu
kesamaan, nilai, sikap dan perilakunya sering berbeda secara
dramatis.
c. Kelas sosial merupakan pengelompokan individu berdasarkan
kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
25
ditentukan oleh satu faktor, misalnya pendapatan tetapi ditentukan
juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan lain sebagainya.
E. Pengambilan Keputusan Konsumen
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan
pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan
kebutuhan dan keinginan yang oleh Assael disebut need arousal.
Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka
konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang
diinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan
mengumpulkan semua informasi yang diperoleh konsumen melakukan
seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang
disebut sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan kriteria
yang ada dalam benak konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi
terhadap produk yang diinginkannya, proses pengambilan keputusan akan
mempertimbangkan berbagai hal (Sutisna, 2001).
Swastha (1999) menyatakan bahwa konsumen dalam pembelian
suatu produk dipengaruh oleh faktor rasional dan faktor emosional. Dalam
kenyataan kedua faktor tersebut jarang terjadi secara bersamaan. Biasanya
hanya satu faktor yang menyertai suatu proses pembelian. Faktor rasional
adalah faktor yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan atau yang
menjadi suatu pertimbangan seperti faktor ekonomi, faktor penawaran,
permintaan dan harga. Selain itu juga faktor-faktor kualitas, pelayanan,
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
26
dan ketersedian barang, keterbatasan waktu yang ada juga menjadi
pertimbangan. Faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pembelian
rasional adalah berkaitan dengan waktu. Disini konsumen akan selalu
mempertimbangkan sependek mungkin waktu yang dikeluarkan dalam
pembelian.
Faktor pembelian yang berkaitan dengan perasaan orang adalah
emosional. Konsumen umumnya lebih subyektif. Faktor ini menimbulkan
pembelian barang-barang yang memperlihatkan status, kemewahan atau
yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Disamping faktor tersebut,
faktor lain yang dapat menimbulkan pembelian emosional adalah
kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.
Gambar 1. Proses pengambilan keputusan konsumen (Sutisna,
2001).
Umpan Balik
Pengenalan masalah/kebutuhan
dan keinginan
Pencarian berbagai informasi
Evaluasi berbagai alternatif
merek produk
Pilihan atas merek produk untuk
dibeli
Evaluasi pasca pembelian
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
27
1. Pengenalan Masalah
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan
yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan
internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya orang telah
belajar bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi kearah produk
yang diketahui akan memuaskan dorongan ini.
2. Pencarian Berbagai Informasi
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau
mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan
konsumen kuat dan produk itu berada didekatnya mungkin konsumen akan
langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan
menjadi ingatan saja.
Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatnya. Yang
pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditanda dengan pencarian
informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara
aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.
3. Evaluasi Alternatif Merek Produk
Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk
membuat keputusan akhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen
mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan
selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan
bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
28
kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan
himpunan kepercayaan produk. Konsumen juga dianggap memiliki fungsi
utilitas yaitu begaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk
bervariasi menurut tingkat alternatif tiap ciri. Dan akhirnya konsumen
akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu.
4. Pilihan Atas Merek Produk
Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam
himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya akan
memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi
seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.
Dengan mendasarkan pada kriteria yang dikembangkan (benefit
association dan expected satisfaction) keputusan pembelian terhadap
produk yang dibeli. Pilihan yang diambil merupakan keputusan akhir yang
telah melalui proses–proses sebelumnya dan keputusan atas pembelian
selanjutnya akan dievaluasi.
5. Evaluasi Pasca Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Ketika
keputusan pembelian sudah diambil, tahap selanjutnya adalah
menggunakan produk yang dibeli tersebut. Dalam proses penggunaan
produk akan terjadi evaluasi atas apa yang telah diputuskan. Hasil evaluasi
pasca pembelian akan dijadikan sebagai umpan balik (feedback) untuk
tindakan selanjutnya.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
29
F. Penelitian Terdahulu
Menurut James et al (1995) menjelaskan bahwa ada tiga faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya yaitu pengaruh
lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi,
keluarga dan situasi. Pengaruh individual yang terdiri dari sumber daya
konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian,
gaya hidup dan demografi. Proses psikologis yang terdiri dari pengolahan
informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor
tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor
yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian.
Beltran dan Morales (2011) menyebutkan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi suatu pembelian oleh konsumen diantaranya nilai,
keyakinan, motivasi dan sikap. Tidak hanya itu saja, ada faktor lain juga
yang mempengaruhi seperti usia, gender, pendidikan, pendapatan serta
strategi pemasaran seperti harga, produk, distribusi dan komunikasi juga
mempengaruhi suatu perilaku konsumen terhadap pembelian suatu barang.
Namun dari semua faktor tersebut faktor yang paling dominan dalam
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor harga, komunikasi serta
kesehatan atau produk itu sendiri.
Selain beberapa faktor di atas, Schaefern (2017) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat eksplorasi perilaku konsumen
tidak terkait dengan demografi, sosial, maupun psikologis namun
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
30
dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi. Hal ini tergantung dimana konsumen
itu berada. Konsumen yang paling mungkin terlibat dalam perilaku
eksplorasi menghargai kreativitas, kesenangan dan pengambilan risiko dan
kurang memperhatikan perilaku hidup yang baik. Rana dan Paul (2017)
menyebutkan bahwa konsumen yang sadar akan kesehatan menunjukan
preferensi yang semakin meningkat untuk makanan organik selama
makanan yang ditanam secara konvensional. Pergeseran sikap konsumen
modern ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya kejadian penyakit gaya
hidup, seperti gangguan jantung dan depresi. Hal ini menunjukan bahwa
perilaku konsumen akan berubah seiring dengan gaya hidup serta sikap
konsumen sangat menentukan dalam pembelian suatu produk.
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ikasari dkk
(2016) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
adalah faktor produk, faktor harga, faktor tempat, faktor pribadi dan faktor
motivasi. Dengan menggunakan alat analisis regresi berganda,
menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh bersama-sama
terhadap keputusan pembelian beras organik dengan nilai Fhitung 11,898 >
Ftabel 2,2. Serta dengan koefisien korelasi R sebesar 0,469 dan koefisien
determinasi ganda (R square) sebesar 0,512 sedangkan faktor yang
dominan dalam penelitian ini adalah faktor produk dan faktor motivasi.
Adiyoga (2011) menyebutkan bahwa faktor properti produk, sikap
dan kualitas produk berpengaruh nyata terhadap pembelian cabai merah
sedangkan faktor sosial ekonomi tidak mempengaruhi dalam pembelian
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
31
cabai merah. Besaran koefisien regresi mengindikasikan bahwa faktor
sikap paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian
cabai merah. Komponen afektif sikap merupakan perasaan atau reaksi
emosional terhadap produk (respon terhadap stimulus pasar). Respon
afektif dapat bersifat umum atau spesifik dan cenderung diikut tindakan
(membeli). Komponen kognitif pada dasarnya merupakan hubungan
psikologis antara produk dengan atribut serta rasa percaya didasarkan oleh
pengetahuan kualitas suatu produk.
Sovranita dan Georgius (2015) menyebutkan dalam penelitiannya
bahwa secara partial variabel jumlah pendapatan keluarga perbulan,
tingkat pendidikan formal, intensitas berhubungan dengan kelompok
acuan dan motivasi pembelian berpengaruh nyata (positif) terhadap
keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik. Semakin tinggi
jumlah pendapatan keluarga, tingkat pendidikan formal, intensitas
berhubungan dengan kelompok acuan dan motivasi pembelian, maka
semakin tinggi pula peluang konsumen untuk membeli sayuran organik.
Variabel usia dan jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata
terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik.
Penelitian yang dilakukan oleh Matital dan Perera (2013) dengan
menggunakan regresi linier berganda menyatakan ada empat variabel yang
mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk olahan sagu
diantaranya variabel umur, variabel pendapatan, variabel pendidikan dan
variabel harga. Berdasarkan hasil penelitiannya variabel diatas secara
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018
32
serempak memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel terikat dengan
koefisien determinasi 0,829. Hal ini diperjelas dengan nilai Fhitung 25,2 >
Ftabel 2,53 serta R square 0,839 sedangkan variabel umur dan pendidikan
mempunyai pengaruh yang signifikan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Diansyah dkk dengan
menggunakan regresi berganda menghasilkan faktor budaya diketahui r =
0,625 > Rho tabel 0,364. Ini berarti bahwa, faktor budaya memiliki
hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap pembelian
kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen. Faktor sosial diketahui r =
0,495 > Rho tabel 0,364. Ini berarti bahwa, faktor sosial memiliki
hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap pembelian
kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen. Faktor pribadi diketahui r
= 0,389 > Rho tabel 0,364. Ini berarti bahwa, faktor pribadi memiliki
hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap pembelian
kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen. Faktor psikologis
diketahui r = 0,580 > Rho tabel 0,36. Ini berarti bahwa, faktor psikologis
memiliki hubungan atau pengaruh yang nyata dan signifikan terhadap
pembelian kerajinan rotan yang dilakukan oleh konsumen.
Analisis Faktor-Faktor…, M. Teguh Iman Aris B, Fakultas Pertanian, UMP, 2018