program pembinaan keagamaan untuk...

122
PROGRAM KECERDASAN B Tesis PEN INSTITUT A i M PEMBINAAN KEAGAMAAN UN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA PP. RADEN RAHMAT BANYUBIRU KAB. SEMARANG Oleh : MISBAKUL ANWARI NIM. 12010170052 s diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA NDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) AGAMA ISLAM NEGRI(IAIN) SAL TAHUN 2020 NTUK LANJUT DI LATIGA

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

i

PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUKKECERDASAN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA LANJUT DI

PP. RADEN RAHMATBANYUBIRU KAB. SEMARANG

Oleh :

MISBAKUL ANWARINIM. 12010170052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANAPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI(IAIN) SALATIGATAHUN 2020

i

PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUKKECERDASAN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA LANJUT DI

PP. RADEN RAHMATBANYUBIRU KAB. SEMARANG

Oleh :

MISBAKUL ANWARINIM. 12010170052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANAPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI(IAIN) SALATIGATAHUN 2020

i

PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUKKECERDASAN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA LANJUT DI

PP. RADEN RAHMATBANYUBIRU KAB. SEMARANG

Oleh :

MISBAKUL ANWARINIM. 12010170052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANAPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI(IAIN) SALATIGATAHUN 2020

Page 2: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

ii

PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK

KECERDASAN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA LANJUT

DI PP. RADEN RAHMAT

BANYUBIRU KAB. SEMARANG

Oleh :

MISBAKUL ANWARI

NIM. 12010170052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

Untuk Gelar Magister Pendidikan

Salatiga, Maret 2020

Dr. Mukh Nursikin, M. Si.

PEMBIMBING

ii

PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK

KECERDASAN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA LANJUT

DI PP. RADEN RAHMAT

BANYUBIRU KAB. SEMARANG

Oleh :

MISBAKUL ANWARI

NIM. 12010170052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

Untuk Gelar Magister Pendidikan

Salatiga, Maret 2020

Dr. Mukh Nursikin, M. Si.

PEMBIMBING

ii

PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK

KECERDASAN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA LANJUT

DI PP. RADEN RAHMAT

BANYUBIRU KAB. SEMARANG

Oleh :

MISBAKUL ANWARI

NIM. 12010170052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

Untuk Gelar Magister Pendidikan

Salatiga, Maret 2020

Dr. Mukh Nursikin, M. Si.

PEMBIMBING

Page 3: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

iii

Page 4: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

iviviv

Page 5: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

v

MOTTO

لكم أيـها الذين آمنوا إذا قيل لكم تـفسحوا في المجالس فافسحوا يـفسح اعملون خبير واللهبمات ـ◌ وإذاقيلانشزوافانشزوايـرفعاللهالذينآمنوامنكموالذينأوتواالعلمدرجات ◌

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akanmemberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilahkamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orangyang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yangkamu kerjakan.

( Al Mujaddalah ayat 11 )

Page 6: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

vi

Page 7: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

viiviivii

Page 8: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhmadulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kehadirat

Allah subhanahuwata’ala, yang atas limpahan rahmat, nikmat, karunia, taufik,

serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi

Besar Muhammad shalallahualaihiwasalama, kepada keluarga, sahabat, serta

para pengikutnya yang selalu setia dan, menjadikannya suri tauladan yang mana

beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari

zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajaran agama

Islam. Tesis yang berjudul “PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN

UNTUK KECERDASAN SPIRITUAL PADA SANTRI USIA LANJUT DI

PP. RADEN RAHMAD BANYU BIRU KAB.SEMARANG,” ini diajukan

untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam penyusunan Tesis ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan

yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa materi, maupun spiritual.

Selanjutnya penulis haturkan ucapan Jazakallahkhoironkatsiran kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widianto, MA, selaku Direktur Pasca Sarjana Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Page 9: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

ix

3. Bapak Dr. Ruswandi, M. A, selaku Kaprodi PAI Pasca Sarjana Rektor

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

4. Bapak Dr. Mukh. Nursikin, M.S.I, selaku selaku pembimbing Tesis, yang

telah membimbing dengan ikhlas sampai Tesis ini selesai.

5. Semua Dosen Pasca Sarjana Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan selama penulisan

mengikuti mata kuliah.

6. Teman-teman Pasca Sarjana Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga.

7. H. Sholikin selaku pengasuh PP. Raden Rahmad, Banyubiru, Kab. Semarang.

8. Kepada segenap warga masyarakat Gedong, Banyubiru yang telah membantu

penulisan selama melakukan penelitian.

9. Segenap pihak yang telah membantu terselesaikanya. Tesis ini dan tidak

sempat penulis sebut satu per satu.

Page 10: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

xxx

Page 11: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

xi

ABSTRAK

Proses perkembangan manusia periode terakhir adalah tua yangselanjutnya meninggal dunia. Peningkatan jumlah lanjut usia (lansia)pada dasarnya merupakan dampak positif dari modernisasi, hal inimenjadi perhatian pesantren pondok sepuh untuk melakukanpembinaan kecerdasan spiritual kepada lansia yang ingin mencari ilmukeagamaan dalam memenuhi kebutuhan rohani dalam mencapaihusnul khotimah (Ukhrowi Oriented).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan,hambatan dan dukungan Pondok Pesantren Raden Rahmat BanyubiruKabupaten Semarang dalam membantu lansia mencapai husnulkhotimah.Penelitian ini adalah filed research dengan metodekualitatif deskriptifdi pondok sepuh.Penelitian ini menemukan bahwa di dalam penyiapan rencana terdapatprasyarat pengelolaan Pendidikan Pondok Pesantren yaituKurikulumPendidikan Pondok Pesantren, Sistem pengajaran, dan SistemPembiayaan.Dalam pelaksanaannya berbentuk sorogan, bandungan,hafalan dan masih banyak lainnya.Sistem pembiayaan pondokbersumber pada swadya peserta santri lansia, pemerintah daerahmaupun dari lainnya.Faktor pendukung berupa semangat pengabdianpengasuh pondok dan motivasi atau semangat para santri sepuh untukmengikuti program pendidikan, dan dukungan dinas sosial, lingkungandan keluarga dengan membantu memotivasi santri sepuh dan bantuankesehatan dari puskesmas. Faktor penghambat berupa kesulitan dalammerealisasikan ide pendirian pondok, mengkondisikan santri, sertasantri lansia yang kesehatannya labil dan daya ingat yang berkurang

Kata Kunci : Pondok Sepuh, Husnul Khotimah, Dukungan.

Page 12: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

xii

ABSTRACT

The Human development process in the last period is old, is then dies.The increase in the elderly population is a positive impact ofmodernization this matter has become the concern of the boardingschool to develop spiritual intelligence to the elderly who want to seekreligious knowledge in meeting spiritual needs in achieving husnulkhotimah (Ukhrowi Oriented).This study aims to understand planning, implementation, barriers andsupport of Raden Rahmat Banyubiru Islamic Boarding School inSemarang Regency in helping the elderly to reach Husnul Khotimah.By using a qualitative descriptive method the researchers conductedfield research in the boarding school.It turns out that in preparing the plan there are prerequisites for themanagement of the Islamic Boarding School Education, namely theIslamic Boarding School Education Curriculum, the teaching system,and the Financing System. In the implementation of sorogan,bandungan, memorization and many others. The boarding schoolfinancing system is sourced from the self-help of elderly santriparticipants, local government and others. Supporting factors includethe spirit of devotion to the caregivers of the boarding school and themotivation or enthusiasm of the elderly students to take part in theeducation program, and the support of the social, environmental andfamily services by helping motivate the elderly students and healthassistance from the puskesmas. Inhibiting factors such as difficulties inrealizing the idea of establishing a boarding school, conditioningstudents, and elderly students whose health is unstable and memory isreduced

Keywords: the boarding school elderly, Husnul Khotimah, Support.

Page 13: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN LOGO ................................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................................v

PERSEMBAHAN.................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ...............................................................................................................x

DAFTAR ISI......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................5

C. Signifikansi Penelitian ....................................................................................6

D. Tinjauan Pustaka.............................................................................................8

E. Metode Penelitian .........................................................................................11

F. Sistematika Penulisan ...................................................................................16

BAB II ORIENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PONDOK

PESANTREN

A. Pendidikan Agama Islam di Pondok.............................................................17

Page 14: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

xiv

B. Pembinaan Pendidikan Agama di Pondok Lansia ........................................23

C. Ukhrowi Oriented Santri Lansia Di Pondok Sepuh......................................35

BAB III DESKRIPSI PEMBAHASAN DAN ANALISA

A. PerencanaanPembinaan PAI Pada Lansia Pondok Kasepuhan Raden Rahmat38

B. Pelaksanaan Pembinaan PAI LansiaUntuk Peningkatan Kecerdasan

Spiritual.........................................................................................................45

BAB IV EVALUASI PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENDUKUNG-

PENGHAMBAT PELAKSANAAN PAI LANSIA

A. Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan PAI Pada Lansiadi Pondok Kasepuhan

Raden Rahmat...............................................................................................48

B. SolusiPenghambat Dan Pendukung Pelaksanaan PAI Dalam Meningkatkan

Kecerdaan Spiritual Lansia...........................................................................64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................69

B. Saran .............................................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses perkembangan manusia adalah bersifat tetap dan tidak bisa

diulangi lagi, dimulai dari lahir (bayi) kemudian menjadi anak-anak

selanjutnya remaja (dewasa), dan periode terakhir adalah tua (lansia) karena

selanjutnya meninggal dunia. Lansia adalah “usia selepas dewasa, usia 41

tahun sampai meninggal dunia”.1

Dari Sensus Penduduk Nasional 2017, jumlah usia 65 tahun lebih

sebanyak 23,4 juta jiwa atau 8,9% pada 2018 berjumlah 24, jiwa atau 9,3%..

diprediksi pada 2025 jumlah lansia akan mencapai 33 juta jiwa atau 11%

penduduk indnesia dan tahun 2050 diprediksi lansia indnesia diperkirakan 80

juta jiwa.2

Peningkatan jumlah lansia ini berdampak terhadap berbagai

kehidupan, terutama ketergantungan lansia kepada orang lain. Hajatnya lebih

besar daripada hajat kita terhadap orang tua sendiri. Perhatian kepada lansia

bukan hanya sekedar sebagai anaknya tetapi karena agama islam mengajarkan

untuk membantu dan memberi solusi kepada yang lemah. Ketergantungan

lansia disebabkan kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakmampuan dan

keterhambatan yang dialami secara bersamaan karena proses penuaan. Dalam

1 Nur Uhbiyati. Long Life Education. Walisongo Press, Semarang, 2009:1272Data BPS tahun 2017.

Page 16: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

2

kondisi seperti ini, lansia membutuhkan orang lain baik untuk melindungi,

mengayomi, mendidik dan memberikan perhatian.

Permasalahan lansia secara umum adalah kesehatan lansia terus

menurun, karena faktor alamiyah maupun penyakit.Kualitas hidup rendah,

hubungan dan komunikasi terbatas. Disamping itu masih kurangnya sarana

dan prasarana publik yang ramah, sehingga aksesbilitas rendah, di sisi lain

perubahan sosio kultural yang terjadi akibat terkikisnya hubungan antar

generasi, sebagian besar penduduk usia produktif meninggalkan tempat

tinggalnya untuk mencari nafkah, sehingga banyak lansia yang hidup sendiri.

Tidak kalah menarik tren pada anak, karena kesibukan mencari nafkah, tidak

ada waktu merawat orang tua dan lemahnya generasi tentang pendidikan

agama akan pentingnya berbakti kepada orang tua.

Keberhasilan pembangunan kesehatan berdampak terhadap

meningkatnya usia harapan hidup, dan terjadi perubahan struktur penduduk

menjadi berbentuk piramid terbalik, dimana jumlah orang lanjut usia lebih

banyak dibandingkan anak berusia 14 tahun kebawah. Namun di sisi lain

pembangunan secara tidak langsung juga berdampak negatif melalui

perubahan nilai-nilai dalam keluarga yang berpengaruh kurang baik terhadap

kesejahteraan lanjut usia. Orang tua sering kehilangan pertalian keluarga yang

selama ini diharapkan. Perubahan yang terjadi juga menyebabkan

berkurangnya peran dan status lanjut usia dalam keluarga. Selain itu juga

Page 17: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

3

mulai terlihat hilangnya bentuk-bentuk dukungan sosial-ekonomi secara

tradisional.3

Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan

masyarakat sudah diakui kehadiran dan keberadaannya (eksistensinya). Belum

banyak pesantren-pesantren maupun lembaga pendidikan yang memberikan

pelayanan bagi kelompok usia lanjut karena cenderung menganggap bahwa

merawat maupun melayani orang usia lanjut itu lebih susah. Apalagi dilihat

dari keadaan fisik maupun psikis para lanjut usia yang semakin menurun serta

kemunduran-kemunduran mental yang dialami. Pastinya memerlukan

kecermatan, ketelatenan dan kesabaran yang tinggi.Namun ada salah satu

pondok pesantren yang memberikan pelayanan, baik itu pelayanan psikis

maupun pelayanan terkait pembinaan kecerdasan spiritual kepada orang yang

berusia lanjut yakni Pondok Pesantren Raden Rahmat Banyubiru Kabupaten

Semarang dan Pondok Sepuh Romo Agung Payaman Kabupaten

Magelang.Diharapkan dengan adanya layanan tersebut, upaya dalam

meningkatkan kecerdasan spiritual bagi santri lansia dapat terlaksana dengan

baik. Dengan adanya latar belakang kalangan orang tua (lanjut usia) yang

ingin mencari ilmu keagamaan serta pemenuhan kebutuhan rohaninya atau

bahkan mereka yang ingin menghindari kejenuhan, kesepian dan lainnya.

Hingga saat ini keberadaanya masih eksis, terbukti dengan banyak santri

khususnya santri lansia yang mondok di sana.

3Djunaidi, 2007. Peranan Keluarga dalam Pemeliharaan Penduduk Lanjut Usia.Fakultas Ekonomi,Universitas Jambi.

Page 18: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

4

Banyak problematika yang dihadapi lansia, sementara lembaga-

lembaga yang berminat mengatasi berkurang. Sehingga pondok pesantren

terpanggil untuk menangani lansia, di Jawa Tenga terdapat tiga pondok sepuh

yaitu Pondok sepuh Romo Agung Kabupaten Magelang, Pondok Sepuh

Randen Rahmat Kabupaten Semarang dan Pondok Sepuh Kendal. Pondok

Sepuh Romo Agung, adalah sebuah Pondok di Desa Payaman Kecamatan

Secang Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Pondok sepuh ini merupakan

pondok lansia yang mengajarkan Al-Qur’an, Hadist, Tasawuf (ketenangan

hati) untuk menggapai lansia mulia yang produktif dan mandiri. Di pesantren

ini ada 80-an santri mukim (menetap) dan khusus bulan Ramadhan berkisar

500-an santri yang lazim disebut santi posonan.

Pesantren ini didirikan oleh mbah Sirot (K. Romo Agung) pada tahun

1937.Adapun program di pondok ini adalah pengajian rutin, sorogan Al-

Qur’an, Tahajud, Dhikir bersama dan kemandirian lansia.4

Pondok Kesepuhan Raden Rahmat adalah pesantren khusus lansia

(umur 40-80 tahun) yang berada di Dusun Krajan Desa Gedong

RT.03/RW.01, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Jawa

Tengah.Pesantren ini, pesantren lansia yang dikelola secara modern dan

mempunyai program yang mereka sebut dengan Olah Roso, Olah Jiwo, Olah

Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh

Ustadz Solikin.Didirikan pada 11 April 218.Meskipun umurnya baru satu

tahun, perkembangannya sangat bagus sekali, karena disambut baik oleh

4 Hasil wawancara dengan K. Faizun Mustofa, salah satu ustadz Pondok Sepuh Payamanpada Rabu 23 Oktober 2018 pukul 07:15 WIB

Page 19: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

5

masyarakat.Pesantren ini disamping mengajarkan tentang ilmu agama, para

lansia juga diberikan keterampilan untuk menjadi lansia mulia bahagia yang

produktif dan mandiri.5

Adapun visi misi dan tujuan pada pesantren sepuh ini yaitu

berkeinginan mencetak lansia mulia, mandiri bahagia, dan produktif. Adanya

kekhasan di Pondok Sepuh Raden Rahmat Banyubiru yaitu pesantren sepuh

Raden Rahmat yang diinisiasi oleh pendiri yang berasal bukan dari pondok

tetapi dikelola secara modern, dengan administrasi yang baik, makan, tidur

kelas menengah, menjadi pertimbangan dipilihnya pondok lansia tersebut.

Dengan pemaparan di atas, peneliti tertarik dan termotivasi untuk

melakukan penelitian ini dengan mengambil judul : “Program Pembinaan

Keagamaan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Pada Santri Usia

Lanjut di PP Raden Rahmat Banyubiru, Kabupaten Semarang”, di samping itu

peneliti ingin meluruskan tentang pandangan negatif tentang pesantren lansia.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan praktik agama islam di pondok sepuh, maka terdapat

berbagai masalah yang dapat diidentifikasikan:

1. Bagaimanakah perencanaan pembinaan Pendidikan Agama Islam pada usia

lanjut (lansia) untuk meningkatkan kecerdasan spiritual santri lansia

Pondok Kesepuhan Raden Rahmat ?

5Hasil wawancara dengan Ustadz Solikin, pimpinan Pesantren Kesepuhan Raden RahmatBanyubiru pada Rabu 23 Oktober pukul 20.30 WIB

Page 20: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

6

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan Pendidikan Agama Islam pada usia

lanjut (lansia) untuk meningkatkan kecerdasan spiritual bagi santri lansia ?

3. Bagaimanakah evaluasi pembinaan pendidikan agama islam pada lansia di

Pondok Kesepuhan Raden Rahmat ?

4. Apakah yang menjadi penghambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan

agama islam dalam meningkatkan kecerdaan spiritual bagi lanjut usia ?

Untuk mempermudah dan memperjelas serta memberikan arah yang

tepat dalam pembahasan ini maka penulis membatasi pengamatan penelitan

pada hal-hal sebagai berikut :

1. Penelitian difokuskan pada perencanaan, pelaksanaan dan faktor

pendukung penghambat dalam pendidikan agama islam lansia.

2. Penelitian hanya difokuskan pada pondok sepuh terpilih untuk diteliti.

3. Penelitian membatasi pengamatan hanya pada peserta santri yang sudah

memasuki usia lanjut (santri lansia).

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian dengan judul : “Program Pembinaan Keagamaan Untuk

Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Pada Santri Usia Lanjut di PP Raden

Rahmat Banyubiru, Kabupaten Semarang”, mempunyai tujuan :

a. Untuk mengetahui perencanaan pembinaan Pendidikan Agama

Islam pada usia lanjut (lansia) dalam meningkatkan kecerdasan

spiritual santri lansia Pondok Kesepuhan Raden Rahmat.

Page 21: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

7

b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan Pendidikan Agama

Islam pada usia lanjut (lansia) dalam meningkatkan kecerdasan

spiritual bagi santri lansia.

c. Untuk mengetahui evaluasi pembinaan pendidikan agama islam

pada lansia di Pondok Kesepuhan Raden Rahmat.

d. Untuk mengetahui penghambat dan pendukung pelaksanaan

pendidikan agama islam dalam meningkatkan kecerdaan spiritual

bagi lanjut usia..

2. Manfaat Teoritik

a. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber inspirasi untuk

pengembangan pendidikan agama islam.

b. Memudahkan semua orang sebagai sumber informasi untuk

menghadapi usia lanjut demi mempersiapkan problematika yang

akan dihadapi.

3. Manfaat Kepustakaan

a. Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai bahan kajian dalam pengembangan ilmu pengeathuan yang

berkaitan peningkatan spiritual lansia, khususnya pada pondok lanjut

usia.

b. Bagi Penyelenggara Pendidikan

Untuk menambah khazanah keilmuan yang bisa diterapkan di

lembaganya

c. Bagi Masyarakat

Page 22: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

8

Sebagai sumber informasi supaya tidak salah paham dan memahami

tentang manfaat dari pondok lansia.

D. Kajian Pustaka

Kajian terhadap isu-isu tentang peningkatan spiritual lansia sudah

banyak dilakukan oleh para peneliti, diantaranya adalah penelitian yang

dilakukan oleh :

1) Dwika Irhamni dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan

yang mengambil judul “Spiritualitas Manusia Lanjut Usia (Manula) Di Panti

Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung”.Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan Spiritualitas Manula dalam memahami spiritual

dan mempraktekkan spiritual, serta implikasi praktis bagi pekerjaan sosial

dalam spiritualitas bagi manula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manula

berusaha meningkatkan spiritualitasnya yang mengacu pada proses

keagamaan yang bertujuan untuk memahami Spiritual dan praktek spiritual.

Berbeda dengan penelitian ini yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan

spiritual santri lansia dalam mencapai husnul khotimah (Ukhrowi Oriented).

2) Andik Nur Cahyono yang melihat keterkaitan spiritual lansia dengan

depresi yang terjadi pada lansia dilakukan di Magetan yang diberi judul

“Hubungan Spiritualitas Dengan Depresi Pada Lansia Di UPT Pelayanan

Sosial Lanjut Usia Magetan”.6Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan

hubungan antara spiritualitas dengan depresi pada lansia.Hasil penelitian

6Andik Nur Cahyono. Hubungan Spiritualitas Dengan Depresi Pada Lansia Di UPTPelayanan Sosial Lanjut Usia Magetan.Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus CMulyorejo Surabaya.

Page 23: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

9

menunjukkan bahwa spiritualitas dan depresi pada UPT PSLU Magetan

menunjukkan korelasi sangat kuat.Spiritualitas dapat membantu mengatasi masalah

depresi pada lansia.Sebagai contoh, UPT PSLU meningkatkan ceramah spiritual yang

ada atau wacana agama untuk orang tua untuk meningkatkan pengetahuan agama.

Sedangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan

spiritual santri lansia untuk membantu lansia dalam mencapai husnul

khotimah (Ukhrowi Oriented).

3) Rita Hadi W diungkapkan dalam journal nerjudul “Perbedaan Pengalaman

Spiritual Sehari-hari Pada Lansia di Panti Wreda dan di

Masyarakat”.7Tingkatan spiritual dapat meningkat melalui pengalaman

spiritual dan aktivitas spiritual yang dilakukan individu sehari-hari.Individu

dengan tingkat spiritualnya tinggi memiliki sikap yang lebih baik, merasa puas

dalam menjalani hidup. Sementara penelitian yang akan dilakukan ini adalah

untuk meningkatkan kecerdasan spiritual santri lansia untuk membantu lansia

dalam mencapai husnul khotimah (Ukhrowi Oriented). Letak perbedaannya

adalah penelitian yang dilakukan Rita Hadi W mendsikripsikan tingkat

spiritual yang tinggi akan menjalani kehidupan yang lebih baik, sedangkan

penelitian ini adalah upaya peningkatkan kecerdasan spiritual lansia.

4) Alhadharah8yang ditulis Siti Rahmah yang melakukan penelitian tentang

pembinaan keagamaan yang di lakukan di panti yaitu Panti Sosial Budi

7Rita Hadi W. Perbedaan Pengalaman Spiritual Sehari-hari Pada Lansia di Panti Wredadan di Masyarakat. Departemen Keperawatan Komunitas, Program Studi Ilmu Keperawatan.Universitas Diponegoro. Jurnal Keperawatan Komunitas. Volime 2.No.2. Nopember 2014. :64-69.

8Siti Rahmah. Pembinaan Keagamaan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha BudiSejahtera.Fakultas Dajwah dan Komunikasi IAIN Antasaro.Alhadharah Journal Ilmu DakwahVol. 12 No. 23. Januari – Juni 2013

Page 24: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

10

Sejahtera di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada peneltian ini yang menjadi

pokok pengamatan adalah factor yang mendukung pembinaan keagamaan

pada lansia dan factor yang menghambat dalam pembinaan keagamaan lansia

di panti. Dari hasil penelitian yang dilakukan Siti menunjukkan bahwa

pembinaan keagamaan yang dilakukan di panti merupakan proses pembinaan

kembali terhadap lanjut usia. Kegiatan pembinaan keagamaan lansia di panti

berupa 1) bimbingan mental keagamaan, 2) yasinnan, 3) tahlil dan 4)

sholawat, secara umum jika dilihat dari kuantitas terlaksana dengan baik,

namun secara kualitas belum memadai. Selanjutnya factor yang menjadi

penghambat dari kegiatan pembinaan keagamaan lansia di panti, penelitisn

Siti menemukan factor usia para penghuni yang sudah tua mengakibatkan

kurangnya kemampuan fisik dan daya ingat dan terganggunya sikap mental

sebagian mereka terutama pada lansia dari kalangan penyandang masalah

sosial.

Berbeda dari dan untuk melengkapi kajian diatas, dalam penelitian ini

mencoba untuk melihat praktik pendidikan agama islam di pondok sepuh

lansia, yaitu Pondok Kesepuhan Raden Rahmat, yang dalam penelitian ini

akan dilihat semua rangkaian kegiatan-kegiatan pondok tersebut menjadi

media untuk menghantar lansia bahagia dan sebagai sumber informasi yang

aktual tentang anggapan negatif sebagaian masyarakat tentang produk lansia.

Karena menurut penulis penelitian tentang lansia secara spesifik

memfokuskan pada konsep pendidikan agama islam di pondok lansia belum

memperoleh perhatian dari para peneliti.

Page 25: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

11

E. Metode Penelitian

1. Jenis Peneitian

Penelitian ini termasuk peneitian lapangan (field research) yakni

penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam

terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu

kasus.9Dalam penelitian ini penulis secara langsung mengamati Pondok

Kesepuhan Raden Rahmat Desa Gedong Kecamatan Banyubiru

Kabupaten Semarang. Untuk mengamati, mempelajari pendidikan agama

islam terhadap para lansia di kedua pondok tersebut sekaligus untuk

mengikuti kebiasaan dan semua kegiatan yang ada di pondok sepuh.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif

kualitatif, yakni bentuk penelitian yang menganalisis data dengan berpijak

pada fenomena-fenomena yang ada kemudian dikaitkan dengan teori atau

pendapat yang telah ada.10 Dalam penelitian ini akan dikembangkan studi

lapangan dan kepustakaan. Dalam hal ini penulis akan mendeskripsikan

berbagai kegiatan, situasi, model pembelajaran di Pondok Kesepuhan

Raden Rahmat secara sistematis dan karakteristik dengan sebenar-

benarnya sesuai objek penelitian.

3. Lokasi Penelitian

9Hamdan Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada UniversityPress, 1995, 72.

10Nana Syaodin Sukmadinata.Metode Peneitian Pendidikan. Cet. IX. Bandung: RemajaRosdakarya, 2013, 72.

Page 26: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

12

Adapun lokasi peneitian akan dilaksanakan di Pesantren

Kesepuhan Raden Rahmat Desa Gedong Kecamatan Banyubiru

Kabupaten Semarang. Pesantren Kesepuhan Raden Rahmat didirikan oleh

Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin pada tanggal 11

April 2018.Saat ini santrinya 60-an orang terdiri dari santri mukim dan

masyarakat sekitarnya.11

4. Metode Pengumpulan Data

Ciri khas dari penelitian kualitatif adalah dalam memperleh data

dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.12

a. Wawancara

Wawancara atau interview adalah bentuk komunikasi verbal

yang bertujuan memperoleh informasi.13 Dalam penelitian ini penulis

akan mengadakan wawancara dengan ketua yayasan, pengasuh

pondok sepuh, ustadz dan ustadzah, para santri, karyawan, aparat dan

masyarakat setempat dalam rangka untuk mendapatkan data dan

orientasi pelaksanaan pendidikan agama islam terhadap lansia dalam

upaya menggapai husnul khotimah.

Wawancara ini mendasarkan pada metode trianggulasi, yaitu

akan dilakukan wawancara pada a) pengelola meliputi pendiri,

pembimbing dan karyawan pondok. b) santri lansia dan c)

Stakeholder yang meliputi masyarakat sekitar pondok, anggota

11 Hasil wawancara dengan Ustadz Solikin, pimpinan Pondok Kasepuhan Raden RahmatBanyubiru pada Rabu 21 Oktober pukul 20.30 WIB

12 Lexy J, Moeloeng. 1989. Metodologi penelitian kualitatif. Lumajang.Remadja karya.hal:9

13 S. Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2011, 113

Page 27: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

13

keluarga dari santri lansia dan pemerintah (pemerintah desa atau

puskesmas).

b. Observasi

Obesrvasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan

jalan mengadakan pengamatan kegiatan yang sedang

berlangsung.14Dalam hal ini penulis untuk mendapatkan data, terjun

langsung di pesantren sepuh tersebut sehingga dengan mudah

mendapatkan informasi sebagai dasar utama untuk membuat laporan.

Dalam melakukan observasi ini, peneliti mengamati proses

jalannya kegiatan harian peserta santri sepuh, Sedangkan untuk

mengetahui perencanaan pendidikan agama islam peneliti melakukan

wawancara, yang dalam wawancara ini juga digali informasi yang

mendukung dan hal yang menjadi kendala dalam PAI dalam

meningkatkan spiritual bagi lansia.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik

dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.15Kemudian dokumen

yang telah terhimpun dipilih sesuai tujuan dan fokus masalah.

14Nana Syaodin Sukmadinata. Op.cit hal: 22015Nana Syaodin Sukmadinata. Ibid. hal:221

Page 28: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

14

Dalam hal ini penulis mengumpulkan buku, berita

koran/majalah, gambar, artikel, foto, rekaman CCTV dan beberapa

dokumen tertulis seperti visi-misi, struktur organisasi, profil, jadwal

kegiatan, sarana dan prasarana untuk memperleh informasi yang

akurat.

5. Teknis Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data yang ada

dengan prinsip-prinsip deskriptif.16Analisis data dalam hal ini terdiri dari

empat komponen yang saling berinteraksi yakni pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan verifikasi (penarikan kesimpulan).

a. Pengumpulan Data

Merupakan proses pencarian data-data penellitian, meliputi

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penulis membuat catatan

kecil yang merupakan hasil catatannya sendiri yakni komentar,

pendapat, kesan maupun penafsiran terhadap sesuatu yang ditemukan

dilapangan.

b. Reduksi Data

Dalam hal ini penulis memulai menyusun, menyederhanakan,

memfokuskan data-data dalam bentuk uraian (laporan) yang

sistematis sehingga mudah dikendalikan. Reduksi merupakan proses

penyajian data untuk mengecek seluruh data yang ada, sehingga

betul-betul valid dan reliable. Data yang diperoleh dari data primer

16Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: BumiAksara, 2009, 86.

Page 29: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

15

berupa wawancara yang dilakukan dengan metode trianggulasi akan

kelompokkan menurut narasumbernya, data sekunder yang diperoleh

dari pondok lansia, kantor desa dan puskesmas serta data sekunder

dari kepustakaan.

c. Trianggulasi Data

Untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai informasi dalam

penelitian, peneliti juga melakukan pengumpulan data informasi dari

masyarakat sekitar yang terkait dengan kegiatan pondok lansia,

seperti dari petugas puskesmas yang menangani posyandu lansia,

masyarakat yang melakukan sumbangan atau menerima hasil

pertanian santri lansia.

d. Penyajian Data

Penyajian data adalah menampilkan data yang sudah direduksi dibuat

dalam bentuk narasi, disusun secara logis dan sistematis yang

mengacu pada rumusan masalah.Hal ini dimaksudkan supaya

pembaca penelitian dapat mudah memahami dengan jelas.

e. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Hal ini merupakan tahap akhir dalam sebuah penelitian yang

menggambarkan secara utuh seluruh rangkaian kegiatan.Verifikasi

adalah upaya dalam rangka mencari makna terhadap data yang

dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, dan

hal-hal lain yang sering timbul dan sebagainya.

Page 30: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

16

F. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasannya, peneitian ini secara garis besar akan dibagi menjadi 5

(lima) bab.

Bab pertama adalah pendahuluan kajian yang menjelaskan akan pentingnya

praktik pendidikan agama islam terhadap lansia tentang makna kehidupan

yang meningkatkan kecerdasan spiritual lansia.

Bab kedua Kajian Teori, Orientasi Pendidikan Pondok Kesepuhan Raden

Rahmat

Bab ketiga berisi tentang perencanaan pembinaan Pendidikan Agama Islam

pada usia lanjut (lansia) untuk meningkatkan kecerdasan spiritual.

Pelaksanaan pembinaan Pendidikan Agama Islam pada usia lanjut (lansia)

untuk meningkatkan kecerdasan spiritual bagi santri lansia.

Bab keempat, membahas mengenai Evaluasi pelaksanaan pembinaan

pendidikan agama Islam pada lansia. Penghambat dan pendukung pelaksanaan

pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kecerdaan spiritual bagi lanjut

usia..

Bab kelima adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran tentang

dalam praktik Pendidikan Agama Islam terhadap lansia di Pondok Kesepuhan

Raden Rahmat.Bab ini ditutup dengan saran untuk pemerhati pendidikan dan

pendidik di kalangan pesantren.

Page 31: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

17

BAB II

ORIENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI PONDOK PESANTREN

A. Pendidikan Agama Islam di Pondok

Ketika mendengar kata pendidikan yang tergambar (image) adalah

sekolah, sekolah dalam pengertian tingkat pendidikan yang pernah diikuti atau

ditempuh.Sementara kalau kata pendidikan ditujukan pada santri kata yang di

pakai “Pondok” atau “mondok”.Dari pengertian tersebut pendidikan sama-

sama mempunyai tujuan untuk meningkatkan kwalitas manusia.

Jadi jika dilihat dari pengertian pendidikan, pendidikan merupakan

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri

untuk memiliki kecerdasan, kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya

dan masyarakat.

Didalam UU No. 20 Tahun 2003, Pengertian pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.17

17Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionaldan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,Cetakan. 2. Jakarta : Visimedia. 2007.

Page 32: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

18

Jadi pendidikan itu merupakan usaha sadar yang dilakukan dengan

penuh kesengajaan penuh pengertian tidak dengan ketidak-sadaran,

mengetahui betul usaha yang dilakukan adalah dalam upaya untuk

meningkatkan kwalitas diri.Pendidikan merupakan usaha yang terencana

artinya dilakukan tidak sertamerta melainkan dilakukan dengan disusun secara

bertahap, berjenjang dan bertingkan yang terarah dan terkendali untuk menuju

pada tujuan pendidikan.

Dalam Pendidikan Agama Islam, agama merupakan hal yang sangat

penting bagi keberlangsungan kehidupan yang beradab, yang membimbing

perjalanan hidup manusia dari lahir hingga akhir hayatnya. Terlepas manusia

yang hidup jaman dulu hingga nanti manusia yang hidup dengan

perkembangan teknologi super maju tetap membutuhkan agama sebagai

control dan pembimbing kehidupan.

1. Agama merupakan sumber moral

Manusia sangatlah memerlukan akhlaq atau moral, karena moral

sangatlah penting dalam kehidupan. Moral adalah mustika hidup yang

membedakan manusia dari mahkluk lain ciptaan Allah. Al Insanu

Hayawanun Nathiq, sejatinya, Tafkir (pemikiran) wal Tadabbur

(penelitian) adalah suatu perkara yang dimiliki oleh setiap manusia, yang

dengannya dapat membedakan antara manusia dengan makhluk-makhluk

lain dari ciptaan Allah ta'ala. Tanpa ada pemikiran moral ini halal haram

tidak lagi dihiraukan.Ini namanya sudah

maehiavellisme.Machiavellismeadalah doktrin machiavelli tujuan

Page 33: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

19

menghalalkan cara kalau betul ini yang terjadi, biasa saja kemudian

bangsa dan negara hancur binasa.

Ahmad Syauqi, 1868 – 1932 seorang penyair Arab mengatakan

“bahwa keberadaan suatu bangsa ditentukan oleh akhlak, jika akhlak telah

lenyap, akan lenyap pulalah bangsa itu”.

Dalam kehidupan seringkali moral melebihi peranan ilmu, sebab

ilmu adakalanya merugikan. “kemajuan ilmu dan teknologi mendorong

manusia kepada kebiadapan”

Demikian dikatakan oleh Prof. Dr. Alexis Carrel seorang sarjana

Amerika penerima hadiah nobel 1948 “moral dapat digali dan diperoleh

dalam agama, karena agama adalah sumber moral paling teguh. Nabi

Muhammad Saw di utus tidak lain juga untuk membawa misi moral, yaitu

untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”

W.M. Dixo dalam “The Human Situation” menulis “ Agama betul

atau salah dengan ajarannya percaya kepada Tuhan dan kehidupan akherat

yang akan datang, adalah dalam keseluruhannya kalau tidak satu-satunya

paling sedikit kita boleh percaya, merupakan dasar yang paling kecil bagi

moral”.

Dari tulisan W.M. Dixon di atas ini dapat diketahui bahwa agama

merupakan sumber dan dasar (paling kuat) bagi moral, karena agama

menganjurkan kepercayaan kepada Tuhan dan kehidupan akherat.Pendapat

Dixon ini memang betul.Kalau orang betul beriman bahwa Tuhan itu ada

dan Tuhan yang ada itu maha mengetahui kepada tiap orang sesuai dengan

Page 34: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

20

amal yang dikerjakannya, maka keimanan seperti ini merupakan sumber

yang tidak kering-keringnya bagi moral.Itulah sebabnya ditegaskan oleh

Rasulullah SAW. Yang artinya : ”Orang mukmin yang paling sempurna

imanya ialah orang mukmin yang paling baik akhlaqnya” (Riwayat

Tirmizi).

2. Agama merupakan petunjuk kebenaran

Tanpa agama manusia tidak akan mengetahui kebenaran, seperti

membedakan antara hitam dan putih mana yang lebih benar, seperti

kebenaran dan ketidak benaran maka hal itu memerlukan metodologi serta

parameter ilmiah tersendiri untuk bisa menilai dan membedakannya. Maka

makna ‘kebenaran’ tidak mengacu kepada pandangan yang spesifik atau

mengikuti kecenderungan pandangan golongan tertentu tetapi sebatas yang

manusia-umum dapat fahami atau dapat menjangkaunya sesuai

kemampuan naluri alamiah dari peralatan berfikir yang mereka miliki.Apa

kebenaran itu, dan dimana dapat diperoleh manusia dengan akal, dengan

ilmu dan dengan filsafatnya ingin mengetahui dan mencapainya dan yang

menjadi tujuan ilmu dan filsafat tidak lain juga untuk mencari jawaban

atas tanda tanya besar itu, yaitu masalah kebenaran.

Usaha ilmu dan filsafat untuk mencapai kemampuan ilmu dan

filsafat hanyalah sampai kepada kebenaran relatif atau nisbi, padahal

kebenaran relatif atau nisbi bukanlah kebenaran yang

sesungguhnya.Kebenaran yang sesungguhnya ialah kebenaran mutlak dan

Page 35: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

21

universal, yaitu kebenaran yang sungguh-sungguh benar, absolut dan

berlaku untuk semua orang. Sampai kapanpun masalah kebenaran akan

tetap merupakan misteri bagi manusia, kalau saja manusia hanya

mengandalkan alat yang bernama akal, atau ilmu atau juga filsafat

(Demoikritas, 2004 : 360-460).

Bertrand Rossel seorang Failosuf Inggris termasyur juga berkata

“apa yang tidak sanggup dikerjakan oleh ahli ilmu pengetahuan, ialah

menentukan kebajikan (haq dan bathil).Segala sesuatu yang berkenaan

dengan nilai-nilai adalah di luar bidang ilmu pengetahuan.Hal ini sesuai

dengan firman Allah yang artinya “Sesungguhnya telah kami turunkan al-

Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran agar kamu memberi

kepastian hukum di antara manusia dengan apa yang telah ditunjukkan

oleh Allah kepadamu” (an-Nisa’, 105).

3. Agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika

Prof Arnoid Toynbee18 memperkuat pernyataan yang demikian

ini.Menurut ahli sejarah Inggris kenamaan ini tabir rahasia alam semesta

juga ingin di singkap oleh manusia, yang ingin mengetahui asal-usul,

perkem-bangan dan kehancuran peradaban besar. Dalam bukunya “An

Historian’s Aproach to religion” dia menulis,“ Tidak ada satu jiwapun

18Arnold Joseph Toynbee (lahir di London 14 April 1889; meninggal di New York 22Oktober 1975) adalah sejarawan Inggrisyang terkenal melalui bukunya yang berjudul A Study ofHistory, berisi tentang penyelidikan secara sejarah tentang asal usul, perkembangan, dankehancuran beradaban besar.

Page 36: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

22

akan melalui hidup ini tanpa mendapat tantantangan-rangsangan untuk

memikirkan rahasia alam semesta.19

Ibnu Kholdum dalam kitab Muqaddimah-nya menulis “akal ada

sebuah timbangan yang tepat, yang catatannya pasti dan bisa dipercaya.

Tetapi mempergunakan akal untuk menimbang hakekat dari soal-soal yang

berkaitan dengan keesaan Tuhan, atau hidup sesudah mati, atau sifat-sifat

Tuhan atau soal-soal lain yang luar lingkungan akal, adalah sebagai

mencoba mempergunakan timbangan tukang emas untuk menimbang

gunung, ini tidak berarti bahwa timbangannya itu sendiri yang kurang

tepat. Soalnya ialah karena akal mempunyai batas-batas yang

membatasinya.

Sehingga yang menyangkut metafisika masih gelap bagi manusia

dan belum mendapat penyelesaian semua tanda tanya tentang itu tidak

terjawab oleh akal.

4. Agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka

maupun di kala duka

Manusia hidup didunia, mengenal siang dan malam, tua dan muda,

sedih dan gembira yang berdampingan silih berganti.Dengan kondisi

seperti itu hidup manusia di dunia yang fana ini kadang-kadang suka tapi

kadang-kadang juga duka.Kondisi yang silih berganti itu juga membawa

rasa dan perasaan senang gembira atau sedih nestapa bahkan

19Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi IndonesiaJilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3607

Page 37: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

23

ketakutan.Situasi yang berubah-ubah ini membawa akal pikiran manusia

kepada sesuatu yang memiliki kuasa atau kekuasaan yang lebih, terkadang

mengkonotasikan dengan benda super, angker, wingit, sacral dan lain

sebagainya.Dengan mengkonotasikan yang kuasa dengan sesuatu yang

‘lebih kuasa’, manusia merasa tenang mendapat perlindungan. Dengan

adanya agama yang memberikan petunjuk tentang situasi tersebut,

menjadikan agama sebagai pegangan hidup baik ketika susah, sedih

maupun suka, gembira. Yang di dalam Al Qur’an di jelaskan sebagai ujian

sebagaimana ayat berikut :

Firman Allah Swt yang artinya : “Setiap jiwa pasti akan merasakan

kematian, dan engkau kami coba dengan yang buruk dan dengan yang baik

sebagai ujian” (al-Ambiya, 35).

Sikap menghadapi cobaan suka dan duka ini. Bila tanpa bimbingan

agama akan banyak yang menempuh jalan salah atau cara yang salah.

Bermacam karunia Tuhan yang ada padanya tidak mengantarkan dia

kepada kebaikan tetapi malah membuat manusia jahat.(Shaleh, 2005:

45),20 disitulah pentingnya agama dalam kehidupan manusia.

B. Pembinaan Pendidikan Agama di Pondok Lansia

Pendidikan ditujukan pada manusia, supaya manusia mempunyai

akhlaq yang baik, yang di dalam agama dinamakan “akhlaqul

karimah”.Akhlakul karimah merupakan akhlak yang baik atau terpuji.

20Shaleh, Abdul, Rahman, 2005. Pendidikan Agama dan Pembangunan UntukBangsa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Page 38: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

24

Akhlakul karimah atau akhlak mulia atau sikap terpuji yaitu suatu sikap yang

baik sesuai dengan ajaran agama islam.

Sehingga dalam pendidikan agama ini diharapkan manusia dapat

menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran

agama yang lebih baik, yang tercermin dari sikap dan perilaku yang baik atau

mempunyai akhlak yang baik (Akhlakul Karimah).

Untuk memahami pendidikan agama, bisa dilihat dari pendapat Omar

Muhammad Asy–Syaebani,21 yang memberikan pokok-pokok dari pendidikan

agama, walaupun agak bercorak pendidikan agama islam, ciri-ciri tersebut

adalah :

1. Sifat yang bercorak agama dan akhlak.

2. Sifat keseluruhannya yang mencakup segala aspek pribadi pelajar, dan

semua aspek perkembangan dalam masyarakat .

3. Memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan dalam

segala aspeknya bagi pengembangan ilmu pendidikan islam tersebut.

4. Memberikan penjelasan teoritis tentang tujuan pendidikan yang harus

dicapai, berdasarkan teori, cara, dan metode dalam mendidik.

Dari ke-4 ciri tersebut mencerminkan tujuan pendidikan agama pada

umumnya, hanya pada point 3 yang memberikan pada aspek pengembangan

ilmu pendidikan islam bisa diartikan sebagai pengembangan agama dengan

21Moh Roqib. 2009. Ilmu Pendidikan Islam ; Pengembangan Pendidikan Integratif diSekolah, Keluraga dan Sekolah. Yogyakarta : PT. LKiS Printing Cemerlang.

Page 39: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

25

metode yang di pakai pada pencapaian tujuan pendidikan berdasarkan teori,

cara, dan metode dalam mendidik.

Islam dalam memandang pendidikan sudah di contohkan dan

diperintah oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat

Jibril di Gua Hiro, gua ini terletak di Jabal Nur yang berukuran 1,75 hasta dan

panjang 4 hasta. Di dalam gua yang saat itu Rasulullah dengan di bimbing

Malaikat Jibril untuk membaca “iqro”.Pemahaman ini mengandung pengertian

untuk “baca”, “membaca” yang bisa dipahami sebagai “belajarlah”. Bahkan di

dalam agama Islam ada perintah menuntut ilmu itu sebagai kewajiban,

perintah itu berupa Hadits “Kewajiban Mencari Ilmu”, yang bunyinya sebagai

berikut :

طلب العلم فریضة على كل مسلم ومسلمة

Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

Dari hadis tersebut mencari ilmu merupakan kewajiban baik laki-laki

maupun perempuan.Dalam menuntut ilmu, untuk memperoleh pendidikan

tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Bahkan dalam menuntut

ilmu ada hadist yang menjelaskan “Keutamaan Mencari Ilmu”, hadist tersebut

berbunyi :

من خرج فى طلب العلم فھو فى سبیل الله حتى یرجع

Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia

berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi).

Page 40: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

26

Dalam hadist tersebut disebutkan dengan kata “barang siapa”,

pemahaman ini juga menunjukkan bahwa hal ini berlaku pada laki-laki

maupun perempuan untuk mencari ilmu. Adanya perintah menuntut ilmu

tersebut dan menjadi kewajiban dalam menuntut ilmu maka dalam Islam

banyak didirikan lembaga pendidikan agama islam dari semua tingkatan.

Pendidikan agama Islam dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran,

yang didalamnya memberikan kemampuan menganalisa dan memecahkan

masalah22 yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang

memberikan materi mengenai agama islam kepada orang yang ingin

mengetahui lebih dalam tentang agama Islam baik dari segi materi akademis

maupun dari segi praktik yang dapat dilakukan sehari hari. Setiap orang di

dunia ini pastilah memiliki kepercayaan untuk menyembah Tuhan, akan tetapi

ada sebagian orang yang memilih untuk tidak menganut agama apapun yang

ada di dunia ini, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan lain

sebagainya. Untuk agama Islam sendiri di Indonesia merupakan agama yang

dianut oleh mayoritas penduduknya, untuk itu pastilah di pendidikan manapun

pasti memberikan pelajaran agama Islam di dalamnya.23

Jika ditilik secara umum dan konstitusi pendidikan merupakan usaha

sadar dan terencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut

Sahertian mengatakan bahwa pendidikan adalah "usaha sadar yang dengan

sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah

22Moh.Suardi. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish (hal:3).23Peraturan Pemerintah Republik Indonesia angka 3 Pasal 4 Nomor 55 Tahun 2007

tentang Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan.

Page 41: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

27

ditetapkan”.24Masyarakat ketika menyekolahkan anaknya tujuan utamanya

saat memasukkan di lembaga pendidikan pasti memiliki tujuan agar anaknya

‘pintar’. Sementara kalau lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan

kegiatan pendidikan dan pengajaran tujuannya ‘turut berpartisipasi dalam

pembangunan khususnya pendidikan, sedangkan sabagai wadah semuanya itu

baik masyarakat maupun lembaga pendidikan di NKRI di rangkum dalam visi

misi system pendidikan nasional sebagai penjabaran dari pembukaan Undang-

undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang mengamanatkan

Pemerintah Negara Indonesia untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dst. Dalam system pendidikan nasional ini

sebagai arahan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa.Secara kebangsaan ini sudah jelas bahwa pendidikan bertujuan untuk

mencerdaskan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengarah pada

peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Atas dasar itu tujuan pendidikan dijabarkan dalam Pasal 1 Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pen-

didikan Nasional yang dinyatakan dengan kalimat bahwa Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

24Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Akademik. Jakarta: BinekaCipta. Siregar, Eddie. 2011. Hal:1.

Page 42: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

28

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.25

Berbeda dengan pendapat tersebut diatas, Ihsan memberikan

pengertian pendidikan lebih luas sebagaimana dinyatalan sebagai berikut

bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani

sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Atau

dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil

peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu

sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat

pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya

(Ihsan, 1996 : 1)

Pandangan ini memberikan gambaran subyek pendidikan adalah

manusia, manusia yang berusaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan

potensi bawaan.Menumbuhkan berarti atau mengandung pengertian di mulai

dari kecil hingga dewasa dan pengertian mengembangkan berarti meluaskan

cakupan, kajian yang berlangsung terus sesuai dengan perkembangan dan

kemajuan jaman.

Sedangkan Pendidikan Agama Islam berarti "usaha-usaha secara

sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup

sesuai dengan ajaran Islam".26Usaha yang sistematis merupakan usaha yang

direncanakan, terprogram dan terkendali.Sedangkan pragmatis mengandung

25Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

26Zuhaerini, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama.Surabaya : Usaha Nasional.hal:27.

Page 43: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

29

pengertian usaha-usaha yang dilakukan terukur dan bisa dievaluasi, bisa

dilihat dan dipahami secara nyata.

Syariat islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya

diajarkan saja bukan sekedar ilmu atau kajian, tetapi harus dididik melalui

proses pendidikan nabi sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan

pendekatan. Pendidikan islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan

sikap mental yang diamalkan atau dipraktekkan dalam keseharian yang akan

terwujud dalam amal perbuatan baik yang bisa dirasakan bagi keperluan diri

sendiri maupun orang lain.

Sebagai mana telah ditekankan bahwa pendidikan islam tidak bersifat

teoritis saja, tetapi praktik amaliah. Ajaran islam tidak memisahkan antara

iman yang abtrak teoritis dan praktek amaliah yang shaleh. Dalam pendidikan

islam akan bersamaan sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal, yang

pengejawantahan dalam hidup bermasyarakat menjadi ajaran sikap dan

tingkah laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan

bersama, maka pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan

masyarakat. Semula yang bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul

selanjutnya para ulama, dan cerdik pandailah sebagai penerus tugas, dan

kewajiban mereka.27

Sebagai ajarana yang mengajarkan ilmu dan amal maka pendidikan

agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat

kesempurnaan yang ada pada manusia yang telah dianugerahkan oleh Allah

27Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. hal:25-28.

Page 44: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

30

SWT, upaya aktualisasi tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali

untuk semata-mata beribadah kepada Allah.28

Dalam penyampaian ilmu dan amal ini terdapat sebuah proses

transformasi peralihan dari pengajar kepada para guru, hal ini semakin di

dorong dengan adanya hadits sebagai berikut :29

بلغوا عني ولو آیة

“Sampaikanlah dariku, meskipun satu ayat.” (HR. Bukhari no. 3461).

Hadist ini yang mendorong terjadinya percepatan penyampaian ilmu-

ilmu dalam pendidikan agama Islam (dakwah). Ahli lain juga menyebutkan

bahwa pendidikan agama adalah sebagai proses penyampaian informasi dalam

rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia

menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu

memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan alam

sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa (termasuk

dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya).30

Para ahli pendidikan Islam telah mencoba memformulasikan

pengertian pendidikan Islam, di antaranya :

1. Al-Syaibany menekankan pada proses perubahan tingkah laku yang

dikemukakan sebagai berikut pendidikan agama islam adalah proses

mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi,

28Bawani. 1993.Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam, Studi Tentang Daya TahanPesantren Tradisional. Surakarta. Al Ihklas. hal:65.

29https://muslim.or.id/47176-sampaikanlah-dariku-walaupun-satu-ayat.html30Ali, 1995 : 139

Page 45: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

31

masyarakat dan alam sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan cara

pendidikan dan pengajaran sebagai sesuatu aktivitas asasi dan profesi di

antara sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat.

2. Muhammad fadhil al-Jamaly menekankan pada perubahan lebih dinamis

dengan mendefenisikan pendidikan Islam sebagai upaya pengembangan,

mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan

berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan

proses tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi peserta didik yang lebih

sempurnah, baik yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan maupun

perbuatanya.

3. Ahmad D. Marimba cenderung pada perkembangan kepribadian di

dikemukakan bahwa pendidikan islam adalah bimbingan atau pimpinan

secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani

peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil)

4. Ahmad Tafsir lebih menoroti pada perkembangan dengan mendefenisikan

pendidikan islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia

berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.31

Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik) agar dapat

31Tafsir, Ahmad, 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung : PT. RemajaRosdakarya. hal:45.

Page 46: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

32

mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologis atau gaya pandang umat

islam selama hidup di dunia.

Pendidikan agama islam secara alamiah adalah manusia tumbuh dan

berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal, mengalami proses

tahap demi tahap. Demikian pula kejadian alam semesta ini diciptakan Tuhan

melalui proses setingkat demi setingkat, pola perkembangan manusia dan

kejadian alam semesta yang berproses demikian adalah berlangsung di atas

hukum alam yang ditetapkan oleh Allah sebagai “sunnatullah”.

1. Pendidikan Agama Islam Pada Usia Lanjut.

Pendidikan agama islam pada usia lanjut merupakan topic yang

jarang diminati baik perorangan ataupun lembaga/institusi pendidikan,

sementera yang banyak diminati dan menjamur adalah pendidikan anak,

pendidikan anak usia dini bahkan pendidikan bayi dalam kemasan tempat

pendidikan anak. Untuk usia lanjut yang saat ini banyak eksis adalah

panti-panti jompo32, perawat lansia33, posyandu lansia34. Panti jompo atau

Panti werdha adalah sebutan lain untuk panti jompo dalam bahasa Bali,

32Panti jompo adalah wisma yang diperuntukkan orang lanjut usia (lansia) denganfasilitas penun-jang sebagian besar kebutuhan dan diisi oleh kegiatan-kegiatan khusus.

33Perawatan lansia umumnya menjadi tanggung jawab keluarga, namun situasi ini dapatberbeda ataupun berubah di tempat-tempat karena jumlah keluarga inti terus berkurang ataupunwanita yang berkedudukan sebagai ibu rumah tangga juga disibukkan dengan rutinitas di luarrumah.

34Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatuwilayah ter-tentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisamendapat-kan pelayanan kesehatan.

Page 47: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

33

menunjuk pada wisma dengan fasilitas penunjang yang diperuntukkan

bagi orang lanjut usia (lansia).35

Untuk yang konsern pada pendidikan khususnya orang tua (lansia) jarang

yang tertarik, di jawa tengah baru berdiri 3 (tiga) yaitu Pesantren Lansia Husnus

Khotimah di Kendal, Pesantren Lansia Raden Rahmat di Kabupaten Semarang,

dan Pondok Pesantren Lansia di Kabupaten Ma-gelang. Langkanya lembaga atau

perorangan mendirikan atau mengelola lembaga untuk lansia bukannya tanpa

alasan. Untuk pengelolaan pondok kendala yang biasa dihadapi

2. Konsep Pendidikan Agama Islam Terhadap Santri Lansia.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas pengertian santri dan pondok, yang

dapat dikatakan bahwa santri adalah peserta didik di pondok pesantren. Dalam

tujuan pendidikan pondok pesantren, tidak boleh lepas dari tujuan pendidikan

nasional menurut undang-undang No.2 tahun 1989 adalah untuk “mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu

manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan”. Sedangkan visi dan misi pesantren adalah sebagai berikut : Visi dan

Misi Pesantren Visi 1. untuk menyebarluaskan ajaran tentang universalitas Islam

ke seluruh pelosok Nusantara yang sangat pluralis. 2. untuk memberikan respon

terhadap situasi dan kondisi sosial suatu masyarakat yang tengah di hadapkan

pada runtuhnya sendi-sendi moral dengan “Amar ma’ruf nahi munkar”. Misi

1.Mendidik santri agar memiliki kemantaban akidah, ke dalaman spiritual,

35https://id.wikipedia.org/wiki/Panti_werdha#cite_note-:0-1

Page 48: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

34

keluasan ilmu dan ketrampilan serta keluhuran budi pekerti. 2. Mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernapaskan islami. 3.

Memberikan pelayanan terbaik dan keteladanan atas dasar nilai-nilai Islam yang

inklusif dan humanis. Sistem Pendidikan Pesantren Paling tidak terdapat delapan

poin yang menunjukan karakteristik sistem pendidikan model pesantren. 1.

Sistem pendidikan berasrama, di mana tri pusat pendidikan menjadi satu kesatuan

yang terpadu. Yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat berada dalam satu

lingkungan, sehingga lebih memungkinkan penciptaan suasana yang kondusif

bagi pencapain tujuan pendidikan. 2. Dalam tradisi pesantren, para santri

merupakan subjek dari proses pendidikan, mereka mengatur kehidupan mereka

sendiri (self governance) melalui berbagai aktifitas, dan interaksi sosial yang

sangat penting artinya bagi pendidikan mereka. 3. Pesantren adalah lembaga

pendidikan yang berasal dari, dikelola oleh, dan berkiprah untuk masyarakat. 4.

Terkait dengan orientasi kemasyarakatan pesantren, lingkungan pesantren

diciptakan untuk mendidik santri agar mereka dapat menjadi anggota masyarakat

yang mandiri dan bermanfaat, tidak canggung untuk terjun dan berjuang ke

masyarakat. Dalam bidang pekerjaan misalnya, boleh dibilang tidak ada istilah

nganggur (menunggu pekerjaan) bagi para alumni pesantren. 5. Antara

pengajaaran (formal) dan pendidikan (informal) lebih terintegrasi, sehingga

proses pembentukan mental karakter yang didasarkan pada jiwa, falsafah hidup,

dan nilai-nilai pesantren serta transfer knowledge lebih membumi. 6. Hubungan

antara anggota masyarakat pesantren berlangsung dalam suasana ukhuwwah

Islamiyya yang bersumber dari tauhid yang lurus dan prinsip-prinsip akhlak

mulia. Suasana ini tertanam dalam jiwa santri dan menjadi bekal berharga untuk

kehidupan di luar masyarakat pesantren. 7. Pendidikan pesantren didasarkan pada

Page 49: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

35

prinsip-prinsip keikhlasan, kejuangan, pengorbanan, kesederhanaan,

kemandirian, dan persaudaraan. Dengan menjiwai nilai-nilai ini, pesantren tidak

memiliki masalah apapun dengan paradigma School Based Management (SBM)

yang kini menjadi model pendidikan modern pasca reformasi di Indonesia.36 8.

Dalam masyarakat pesantren, Kyai atau pimpinan sekolah, selain berfungsi

sebagai central figure, juga menjadi moral force bagi para santri dan seluruh

penghuni pesantren.37

C. Ukhrowi Oriented Santri Lansia Di Pondok Sepuh.

Kewajiban menuntut ilmu tidaklah mengenal batas usia baik yang masih

balita hingga yang sudah tua, sebagaimana di sebutkan dalam hadits Ibnu Majah

tentang kewajiban menunutu ilmu merupakan hal wajib ”Menuntut ilmu

itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani

dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224). Bunyi hadits tersebut sudah

sangat jelas menyatakan bahwa di dalam Islam, semua muslim diharuskan untuk

menuntut ilmu. Tidak ada mengenal usia tua atau muda, baik laki-laki ataupun

perempuan wajib untuk menuntut ilmu. Rasulullah yang mengatakan bahwa

menuntut ilmu ini wajib, karena Allah telah menjanjikan derajat yang tinggi bagi

siapapun orang yang berilmu. Orang yang berilmu akan sangat disegani di dunia,

dan di akhirat akan mendapatkan derajat yang tinggi dihadapan Allah. Orang yang

berilmu tidak mudah tertipu oleh kejahatan dunia, orang tersebut akan bisa

menyaring, memfilter, memilah dan memilih antara hal yang benar dan yang salah,

sehingga orang yang berilmu tidak akan mudah diperdaya.

36Georges Vernes, Rita Karam, Jeffry H Marshall. 2012. Implementation of School-basedManagement inIndonesia. Canberra. RAND Corporation.

37https://katibku.blogspot.com/2018/10/masalah-masalah-pokok-yang-dihadapi.html

Page 50: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

36

Untuk orang yang sudah usia lanjut dengan yang masih muda dalam

menuntut ilmu ada perbedaan dalam maksud, tujuan, proses, dan output yang

diharapkan. Dalam pendidikan orang dewasa, kemandirian merupakan tolak ukur

utama dalam setiap pengembangan model belajar.38Oleh karena itu, konsep

pembelajaran dalam konteks andragogi, secara lebih khusus memiliki inti dasar yang

mengacu pada menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai kemandirian bagi

setiap peserta didik dalam hal ini santri lansia. Belajar mandiri dalam pembelajaran

di setiap pembelajaran dalam konteks andragogi merupakan ciri khas yang

membedakan cara pembelajaran yang lainnya. Asumsi ini merupakan batasan

khusus untuk membedakan konsep pembelajaran andragogi dengan konsep

pembelajaran lainnya.39

Kemandirian dalam konsep andragogi berarti juga self directed

learning.memberikan pengertian bagi peserta didik untuk memiliki inisiatif untuk

belajar, menganasilis kebutuhan belajar sendiri, mencari sumber belajar sendiri,

memformulasi tujuan belajar sendiri, memilih dan mengimplementasikan strategi

belajar dan melakukan self-evaluating. Itulah bagian dari dimensi andragogi

membangun karakter kemandirian dalam diri peserta didik (aoutonomous

learning).40

Sementara itu para peserta santri yang berusia lanjut, yang menjalani

kehidupan lebih dari lima puluh tahun dalam menimbang untuk ikut dalam pondok

38http://repository.uinsu.ac.id/815/4/DISERTASI_BAB_II.pdf39Mustofa Kamil, “Teori Andragogi,” dalam Ibrahim, R. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bandung:

Imperial Bhakti Utama, 2007), vol. 1, h. 31340Malcolm Knowles, Andragogy: Concepts for Adult Learning (Washington D.C.: Departement of

Heatlth, Education and Welfare, 1975), h.18.

Page 51: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

37

tujuan utamanya tidaklah sama dengan santri-santri usai muda. Menurut Depkes RI

batasan lansia terbagi dalam 4 kelompok yaitu41 :

1. Pertengahan umur usia lanjut (virilitas) merupakan masa persiapan usia

lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa antara

usia 45 – 54 tahun.

2. Usia lanjut dini (prasemu) merupakan kelompok yang mulai memasuki

usia lanjut antara 55 – 64 tahun.

3. Usia lanjut/ semua usia 65 tahun keatas.

4. Usia lanjut dengan resiko tinggi adalah kelompok yang berusia lebih dari

70 tahun.

Pengembangan santri sepuh seoptimal mungkin membangkitkan

kemampuan dan potensi santri, untuk dapat menolong dirinya sendiri, disamping itu

pula dapat membangun lingkungannya, masyarakatnya, dan lebih luas bisa kembali

berperan dalam masyarakat.Dalam teori dan prinsip andragogy, dalam hal ini Scott

W. Morris sebagiamana dikutip oleh Kamil, memberikan kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan nonformal (non-formal education) adalah to help people help them

selves. Demikian pula Djudju Sudjana menyebutkan, bahwa tugas pokok pendidikan

nonformal adalah membelajarkan peserta didik dengan tujuan agar peserta didik

memiliki atau mengembangkan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan individu, masyarakat, lembaga, dan

pembangunan bangsa menuju masa depan yang lebih baik.42

41https://www.academia.edu/28285468/BATASAN_LANSIA_MENURUT_DEPKES_DAN_PENYAKIT_YANG_SERING_TERJADI_PADA_LANSIA

42Kamil, Teori Andragogi, h. 312-313.

Page 52: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

38

BAB III

DESKRIPSI PEMBAHASAN DAN ANALISA

A. Perencanaan Pembinaan Pendidikan Agama Islam Pada LansiaPondok

Kesepuhan Raden Rahmat.

Untuk memahami perencanaan pembinaanPendidikan Agama Islam (PAI)

pada lanjut usia (lansia) diperlukan pemahaman awal dari tujuan penciptaan manusia,

memahami manusia yang paling mulia, memahami ahklak yang baik sebagai

rahmatan lil alamin,

Pondok Sepuh Raden Rahmat yang awal mula berdirinya hanyalah

gagasan perorangan dari yang sekarang ini menjadi pengelola, dengan

berbekal pengalaman selama di Puskesmas yang selalu bergulat dengan para

lanjut usia dan adanya orang tua di rumah yang menurut pandangan pendiri

Pondok Sepuh berniat untuk mencarikan teman sebaya orang tuanya maka

digagaslah (direncanakan) untuk mendirikan Pondok Sepuh. Dengan demikian

prasyarat utama untuk dapat rencana mendirikan Pondok Sepuh adalah niat.43

Dalam perkembangannya ternyata rencana mendirikan pondok sepuh

memerlukan pengetahuan lain yang mana untuk menerapkan pendidikan

agama islam yang secara khas yang diperuntukan bagi para lanjut usia (lansia)

dan berbagai macam kegiatan pondok yang sebelumnya tidak terbayangkan

tidak direncanakan bahwa untuk mengelola sebuah pondok memerlukan

43Hasil wawancara dengan Ustadz Solikin, pimpinan Pesantren Kesepuhan RadenRahmat Banyubiru pada Rabu 23 Oktober pukul 20.30 WIB.

Page 53: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

39

rencana tujuan pendidikan sebuah kurikulum dalam artian pondok akan di

arahkan kemana, kemudian pengajarannya dan biaya.44

Untuk memperlancar jalannya pendidikan agama islam yang di

laksanakan di pondok perlu penyiapan rencana prasyarat untuk kenyamanan

dan ketenangan. Beberapa prasyarat pengelolaan Pendidikan Pondok

Pesantren, meliputi:

1. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren

Pada awal berdirinya hanya pemberian pengajaran secara simple

sederhana semacam diskusi agama tidak ada kurikulum tidak seperti sekarang

ini.Sekarang pembelajaran yang diberikan dalam pondok sepuh sudah

menggunakan kurikulum tertentu yaitu sistem pengajaran pencapaian husnul

khotimah, dalam hal ini pengasuh leluasa untuk membacakan kitab sesuai tema.

2. Sistem Pengajaran

Sistem pengajaran di Pondok Sepuh dapat dikatakan sebagai cara

penyampaian materi pendidikan agama islam yang diperguanakan untuk

menyampaikan tujuan pencapaian husnul khotimah. Pondok sepuh juga

menerapkan system pengajaran yang sering dikenal di pondok umum yaitu:

sorogan, bandungan, hafalan dan masih banyak lainnya. Akan tetapi karena yang

menjadi peserta tidaklah sama dalam kemampuan membaca Al Qur’an dan

pemahaman agamanya, pendekatan pengajaran disesuaikan dengan kondisi

masing-masing santri lansia dengan system pendampingan.

3. Sistem Pembiayaan

44Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan AgamaDan Pendidikan Keagamaan.

Page 54: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

40

Pondok Sepuh sebagai lembaga non formal juga sebagai lembaga sosial

keagamaan, dalam perjalanannya memerlukan biaya. Pembiayaan dalam bidang

pendidikan pesantren Pondok Sepuh bisa didapat dari swadaya, peserta santri

lansia, pemerintah daerah maupun dari lainnya, termasuk masyarakat sekitar yang

peduli dengan pesantren lansia ini demi memajukan pondok sepuh yang

mempunyai karakter yang khas.

Ketiga hal tersebut merupakan prasyarat pengelolaan Pondok Sepuh

dalam rangka untuk memperlancar penyampaian pendidikan agama islam bagi

lansia, selain prasyarat tersebut ada yang lebih penting yang perlu dan harus

ada dalam penyampaian pendidikan agama islam di Pondok Sepuh, Prasyarat

tersebut adalah kyai, santri, pondok, masjid, dan pengajaran kitab kuning.

1. Kyai.

Kyai atau pengasuh yang kebetulan pendiri sendiri di pesantren

Pondok Sepuh, pengasuh ini merupakan elemen yang sangat penting bagi

suatu pesantren.Jika dilihat pesantren yang berkembang di jawa dan madura

sosok kyai begitu sangat berpengaruh, kharismatik dan berwibawa,

sehingga amat di segani oleh masyarakat di lingkungan pesantren.Di

samping itu kyai pondok pesantren biasanya juga sekaligus sebagai

penggagas dan pendiri dari pesantren yang bersangkutan.Oleh karenanya,

sangat wajar jika pertumbuhannya, pesantren sangat bergantung pada peran

seorang kyai.

Secara umum para kyai di pondok pesantren dengan kelebihan

keilmuan dan pengetahuannya dalam islam, sering dipandang sebagai orang

Page 55: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

41

yang senantiasa dapat memahami keagungan Tuhan dan rahasia alam,

dengan demikian kyai dianggap memiliki kedudukan yang tinggi di pondok

dan masyarakat. Dalam beberapa hal, kyai menunjukkan kekhususan

dengan mode pakaian yang merupakan symbol kealiman berupa kopiah dan

surban.

Kyai di hadapan masyarakat biasanya diharapkan dapat

menyelesaikan problematika keagamaan sesuai dengan pengetahuan yang

dimilikinya, Kyai juga di harapkan dapat menunjukkan kepemimpinannya,

kepercayaannya kepada diri sendiri dan kemampuannya.Pada umum

anggota masyarakat datang untuk meminta nasehat dan bimbingan. Selain

dianggap mumpuni, kyai mempunyai karakter rendah hati, menghormati

semua orang, tanpa melihat tinggi rendah sosialnya, kekayaan dan

pendidikannya, banyak prihatin dan penuh pengabdian kepada Tuhan dan

tidak pernah berhenti memberikan kepemimpinan dan keagamaan, seperti

memimpin sembahyang lima waktu, memberikan khutbah jum’ah dan

menerima undangan perkawinan, kematian dan lain-lain.

2. Pondok

Sebagaimana umumnya sebuah pondok atau pesantren merupakan

sebuah asrama pendidikan agama islam yang tradisional para siswanya atau

yang sering disebut santri tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan

seorang (atau lebih) guru yang disebut “kyai”. Untuk asrama di pondok

lansia tersebut berada dalam lingkungan komplek pondok tempat tinggal

Page 56: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

42

pengasuh yang juga menyediakan sebuah masjid untuk beribadah, ruang

untuk belajar dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain.

Kalau pada umumnya pondok atau pesantren biasanya di kelilingi

dengan tembok untuk dapat mengawasi keluar dan masuknya para santri

sesuai peraturan yang berlaku pondok, asrama bagi para santri, merupakan

ciri khas tradisi pesantren, yang membedakannya dengan system

pendidikan tradisional di masjid-masjid.Kalau di Pondok Sepuh Raden

Rahmat yang awalnya merupakan bagian dari rumah orang tua pendiri

maka untuk besaran atau kelengkapan gedung tidak seperti pada pesantren

pada umumnya, namun tersedia ruang-ruang yang cukup untuk melakukan

kegiatan.Untuk Asrama yang dilingkungan rumah induk tersebut yang

dipergunakan untuk tempat istirahat para santri lansia.

Ada tiga alasan utama pondok menyediakan asrama bagi para santri.

Pertama, bimbingan seorang kyai dan pengetahuannya tentang islam. Untuk

dapat membimbing dan mengawasi dari kyai tersebut secara teratur dan

tertib selama menjadi santri, para santri tersebut harus meninggalkan

kampung halamannya dan menetap di dekat kediaman kyai.

Kedua, hampir semua pesantren berada di desa-desa yang tidak tersedia

akomodasi yang cukup untuk dapat menampung semua kebutuhan

perorangan santri-santri.

Ketiga, ada sikap timbal balik antara kyai dan santri, kyainya sebagai

pengasuh dan juga berperan sebagai orang tua, serta santri merupakan

amanah yang harus senantiasa dilindungi. Sikap ini juga menimbulkan

Page 57: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

43

perasaan tanggung jawab di pihak untuk dapat menyediakan tempat tinggal

bagi para santri.Di samping itu dari pihak para santri tumbuh perasaan

pengabdian kepada kyainya, sehingga para kyainya memperoleh imbalan

dari para santri sebagai sumber tenaga bagi kepentingan pesantren dan

keluarga kyai.

3. Masjid

Sebagai mana pada umumnya masjid pondok merupakan elemen

yang tidak dapat di pisahkan dengan keberadaan pesantren dan merupakan

tempat yang paling tepat untuk menjalanakan proses pendidikan agama

islam kepada para santri, terutama syariat sholat dalam sembahyang lima

waktu, khutbah dan sholat jum’ah, dan mengajarkan kitab-kitab.

Masjid sebagai pusat pendidikan sering disebut sebagai manivestasi

universalisme dari sistem pendidikan kepondokan. Karena keberadaan

masjid di jaman Rasulullah menjadi pusat pendidikan dan penyeberana

syariat islam. Sehingga masjid sebagai tempat pertemuan, pusat

pendidikan, aktifitas administrasi dan cultural. Kyai atau pengasuh selalu

mengajar murid-muridnya di masjid dan menganggap masjid sebagai

tempat yang paling tepat untuk menanamkan disiplin kepada para santri

dalam mengerjakan kewajiban sembahyang lima waktu, memperoleh

pengetahuan agama dan kewajiban agama yang lain. Di Pondok Sepuh

Raden Rahmat saat ini baru tersedia mushola yang berfungsi sebagai

Page 58: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

44

masjid, kantor (2 ruang), kelas (tempat pengajaran), kamar (9 ruang),

dapur, tempat olah raga, dan taman (demplot).45

4. Santri

Santri di pesantern lansia Pondok Sepuh Raden Rahmat merupakan

warga yang ingin mencari atau menggapai husnul khotimah yang tinggal di

lingkungan pesantren lansia tersebut untuk mendapatkan pendidikan agama

islam. Oleh karena itu santri adalah elemen penting dalam suatu lembaga

pesantren. Walaupun demikian, menurut tradisi pesantren, terdapat dua

kelompok santri yaitu Santri Mukim atau Santri Bermukim yaitu para

lansia yang belajar pendidikan agama islam dan berasal dari daerah jauh

serta menetap dalam pondok. Santri mukim yang menetap ini sering

membantu aktifitas pondok, mulai dari menanam sayur, membersihkan

lingkungan, memasak dan menjaga lingkungan pondok serta membantu

santri lansia lainnya46. Santri kedua adalah santri kalong, istilah ini yang

sering dipakai untuk menyebut santri pada umumnya di pondok yaitu santri

yang berasal di sekitar pesantren, biasanya tidak menetap di dalam

pesantren lebih suka ‘nglajo’ dari rumah ke pondok.

5. Pengajaran Kitab.

Pengajaran kitab ini, pada umumnya pondok pesantren adalah kitab

kuning, tetapi di pesantren pondok sepuh ini yang di ajarkan adalah

pendidikan agama islam yang bertujuan untuk meraih husnul khotimah. Di

berbagai pesantren umum yang diajarkan kitab-kitab klasik, khususnya

45Hasil wawancara dengan Ustadz Solikin, pimpinan Pesantren Kesepuhan Raden RahmatBanyubiru pada Rabu 23 Oktober pukul 20.30 WIB.

46ibid.

Page 59: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

45

karangan-karangan madzab syafi’iyah.Ada beberapa tipe pondok pesantren

misalnya, pondok pesantren salaf, kholaf, modern, pondok takhassus al-

Qur’an. Walau berbeda lembaga pondok pesantren mempunyai dasar-dasar

ideology keagamaan yang sama dengan pondok pesantren yang lain, namun

kedudukan masing-masing pondok pesantren yang bersifat personal dan

sangat tergantung pada kualitas keilmuan yang dimiliki seorang kyai.

B. Pelaksanaan Pembinaan PAI Lansia Untuk Peningkatan Kecerdasan

Spiritual

Berjalannya Pondok Sepuh Raden Rahmat yang awal mula berdirinya

dimulai gagasanatau ide perorangan yang sekarang ini menjadi pengelola,

serta didukung dengan bekal pengalaman selama di Puskesmas yang selalu

bergulat dengan para lanjut usia dan adanya orang tua di rumah yang menurut

pandangan pendiri Pondok Sepuh berniat untuk mencarikan teman sebaya

orang tuanya maka digagaslah untuk mendirikan Pondok Sepuh47. Dengan

demikian sebuah rencana agar bisa terwujud adalah dari niat, hal ini sebagai

prasyarat utama untuk dapat mendirikan Pondok Sepuh.

1. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren Raden Rahmat

Pemberian pengajaran di pondok sepuh dilakukan secara sederhana

semacam diskusi agama, pengajian penceraham dan ngaji bersama yang

sebelumnya belum ada kurikulum lain dengan seperti yang sekarang ini. Sekarang

pembelajaran yang diberikan dalam pondok sepuh sudah menggunakan kurikulum

tertentu yaitu sistem pengajaran pencapaian husnul khotimah, dalam hal ini

47Ibid.

Page 60: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

46

pengasuh leluasa untuk membacakan kitab sesuai tema.Materi yang diberikan

sesuai dengan kemampuan peserta di pondok sepuh, materi-materi tersebut

dibagi tiga yaitu materi dasar bagi manula, materi menengah bagi santri sepuh,

dan materi tingkat lanjut bagi lansia mandiri.

2. Sistem Pengajaran Pondok Pesantren Raden Rahmat

Sistem pengajaran di Pondok Sepuh dapat dikatakan sebagai cara

penyampaian materi pendidikan agama islam yang diperguanakan untuk

menyampaikan tujuan pencapaian husnul khotimah. Pondok sepuh juga

menerapkan system pengajaran yang sering dikenal di pondok umum yaitu:

sorogan, bandungan, hafalan dan masih banyak lainnya48. Akan tetapi karena yang

menjadi peserta tidaklah sama dalam kemampuan membaca Al Qur’an dan

pemahaman agamanya, pendekatan pengajaran disesuaikan dengan kondisi

masing-masing santri lansia dengan materi dasar bagi manula pemula dalam

bidang agama dan kepondokan, materi menengah bagi santri sepuh yang

sudah bisa ngaji dan mengerti tentang pokok ajaran islam, dan materi

tingkat lanjut bagi lansia mandiri bagi lansia yang sudah lengkap menjalani

rukun Islam dan sudah meninggalkan semua larangan dalam Islam, yang

kesemuannya dilakukan dengan system pendampingan49.

3. Sistem Pembiayaan Pondok Pesantren Raden Rahmat

Pembiayaan Pondok Sepuh bersumber dari swadya peserta santri lansia,

pemerintah daerah maupun dari lainnya, termasuk donatur masyarakat sekitar

yang peduli dengan pesantren lansia ini demi memajukan pondok sepuh.

48Ibid.49Ibid , dengan tambahan analisa.

Page 61: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

47

Pelaksanaan program pendidikan spiritual lansia50 dilakukan dengan :

a. shalat berjama`ah baik wajib maupun sunnah, yang selalu ada pendamping

dan pimpinan pondok sebagai imam sholat wajib.

b. pengajian atau motivasi dengan pendampingan yang tematik dan

berkelanjutan, namun bila ada peristiwa atau kejadian yang bisa diambil

hikmahnya, pengajian disesuaikan dengan tema tersebut.

c. Takziyah, disini tidak hanya berlaku sasama santri agar lebih dekat dengan

keluarganya yang sedang mengalami belasungkawa tetapi takziyah juga

dilakukan dengan lingkungan pondok yang berlandaskah keihklasan.

d. ziarah, atau ziarah kubur ini bertujuan untuk mengingat mati dan akhirat,

mendoakan orang yang ada di dalam kuburan. Berangkat secara bersama-sama

berziarah ke makam para wali dan para kiai yang dipandang memiliki

kedekatan dengan Allah dan berjasa dalam berdakwah menebarkan agama

Islam di masyarakat, dan memahami hak ahli kubur yang diziarahi, seperti

ziarah ke makam orang tua51.

e. tilawatil Qur`an, dhikir dan qiyamul lail, yang dilakukan setiap hari bersama-

sama pendamping dan kyai pondok52.

Kegiatan-kegiatan tersebut untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dan lebih

mendekatkan hati, kecintaan hati dan penyerahan hati kepa Alla ta’ala, yang bisa

mendorong pencapaian husnul khotimah.

50Ibid.51Jurnal NU-online. Empat Motivasi Ziarah Kubur Menurut Syekh Nawawi Banten. 2

Pebruari 2018. Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/85822/empat-motivasi-ziarah-kubur-menurut-syekh-nawawi-banten

52Op.cit : Wawancara.

Page 62: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

48

BAB IV

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN

PENDUKUNG-PENGHAMBAT PELAKSANAAN PAI LANSIA

A. Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan PAI Pada Lansia di Pondok

Kasepuhan Raden Rahmat.

untuk para lansia dalam berbagai keterbatasan fisik, spykologis,

sehingga lebih ditekankan pada pendidikan spiritualnya. Pendidikan spiritual

lansia ini merupakan sebuah progam pendidikan yang diselenggarakan khusus

untuk orang-orang yang berumur di atas lima puluh tahun. Penyelenggaraan

progam ini bertujuan untuk menghadapi dan meraih kematian yang baik atau

husnul khatimah.53

Kebutuhan utama lansia selain kesehatan adalah kesiapan mental untuk

menghadapi akhir hayatnya.Upaya untuk meraih itu adalah melalui

pendidikan spiritual.Salah satu penyelenggara progam pendidikan spiritual

lansia adalah pondok sepuh Raden Rahmat.Dengan pendekatan

fenomenologi54 dan interaksi simbolik55 bisa dipahami hubungan interaksi

antara pengasuh, santri pendamping dan santri sepuh. Ditemukan adanya

program pendidikan spiritual lansia dilaksanakan dengan shalat berjama`ah

baik wajib maupun sunnah, pengajian atau motivasi dengan pendampingan,

53Ibid.54Kelompok Studi Agama Driyarkara.1995.Fenomenologo Agama.Yogyakarta. Penerbit

Kanisius. Hal:4255.Ricard West dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikassi. Edisi 3.Analisis dan

Aplikasi.Terjemahan Maria Natalia Damayanti M. Jakarta. Penerbit Salemba Humanika. 2007.

Page 63: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

49

takziyah, ziarah, tilawatil Qur`an, dhikir dan qiyamul lail. Kegiatan-kegiatan

tersebut untuk lebih mendekatkan hati, kecintaan hati dan penyerahan hati

kepa Alla ta’ala.56

Untuk mencapai husnul khotimah ini di pondok sepuh terdapat faktor-faktor

pendukung memudahkan jalannya program pendidikan agama islam dan penghambat

pendidikan lansia di pondok sepuh dibedakan menjadi dua; internal dan eksternal.

Faktor pendukung internal yaitu semangat pengabdian pengasuh pondok dan motivasi

atau semangat para santri sepuh untuk mengikuti program pendidikan. Faktor

pendukung eksternal yaitu dukungan dinas sosial, lingkungan dan keluarga dengan

membantu memotivasi santri sepuh dan bantuan kesehatan dari puskesmas.

a. Fisik dan Keterbatasan Fisik

Kondisi fisik para peserta santri lansia pada umumnya sudah rentan, dan

sudah menjadi hukum alam, bahwa pada akhirnya fisik manusia akan mengalami

proses penuaan, proses degradasi, proses penurunan fungsi dan kwalitas, yang perlu

dilakukan untuk menghadapi perubahan tubuh lansia ini.57 Memahami akan hal

tersebut di pondok sepuh dalam keseharian diusahakan mengonsumsi makanan yang

sehat, berolahraga ringan dengan rutin, beristirahat cukup yang, dan melakukan

pemeriksaan kesehatan secara berkala yang sudah dijadwalkan oleh puskesmas dalam

posyandu lansia. Hal-hal demikian adalah kegiatan-kegiatan untuk mendukung

kelancaran para santri dalam mencapai husnul khotimah yang merupakan tujuan

utamanya turut serta dalam kegiatan pesantren lansia.Ada beberapa tanda atau gejala

penurunan yang jelas tampak pada fisik seseorang kalau sudah memasukki tahap

56Metode ini mencoba menangkap dan menginterpretasikan setiap jenis perjumpaandengan yang suci.

57Ruangguru. 2009. Psykologi Lansia. https://ruangguruku.com/psikologi-lansia/

Page 64: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

50

usialanjut,58 yang sudah dipahami pengasuh atan santri pendamping karena sudah

sering menemui dan terbiasa melihat gejala tersebut selain pendiri/pengasuh sendiri

merupakan kader di puskesmas. Tanda-tanda tersebut tampak pada :

1. Penuaan kulit,Kulit manusia akan menjadi lebih keriput akibat

berkurangnya produksi kolagen59. Kelenjar keringat di kulit juga dapat

berkurang, menyebabkan seorang lansia lebih rentan mengalami kulit

kering. Demikian pula total cairan tubuh yang umumnya berkurang.

2. Fungsi jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), yang turut

memengaruhi fungsinya. Pembuluh darah arteri akan menebal dan menjadi

keras karena proses aterosklerosis.60

3. Sistem pernapasan, Elastisitas paru dan aktivitas sel pembersih paru akan

berkurang seiring bertambahnya usia.

4. Sistem pencernaan, usus juga bergerak lebih pelan sehingga Anda

memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan.

5. Fungsi ginjal.

6. Tulang dan sendi, mulai kehilangan strukturnya, yang dapat menyebabkan

osteoporosis61dapat timbul nyeri yang mengganggu pada tulang maupun

sendi.

7. Penglihatan, ketajaman penglihatan, kepekaan warna, dan persepsi

kedalaman juga berkurang.

58 https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/perubahan-tubuh-lansia/59Kolagen adalah salah satu protein yang berfungsi untuk menjaga kekenyalan kulit.60Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat

penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umumpenyakit jantung koroner (atherosclerosis heart disease).

61Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun

Page 65: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

51

8. Pendengaran, perubahan pada sistem pendengaran di usia tua. Mulai dari

berkurangnya saraf pendengaran.

b. Sosial

Jika dilihat dari social peserta santri lansia di pondok sepuh yang

datang dikarenakan factor kemiskinan biasanya datang di antar oleh Dinas

Sosial, sementara yang lain datang dari kalangan keluarga yang memang

karena kesibukan keluarganya serta ada yang datang karena ketidak

harmonisan rumah tangga. Namun secara umum hampir semua peserta santri

lansia di Pondok Sepuh mempunyai keluarga dan datang dengan diantar oleh

anggota keluarganya.

c. Pribadi

Pribadi/ personal santri masing-masing mempunyai kepribadian yang

berbeda sesuai dengan perjalanan pengalaman hidup dan kepuasan hidup

dimasa lanjut usia.62 Kepribadian atau personality maksudnya adalah apa yang

tampak secara lahir dan tidak selalu menggambarkan yang sesungguhnya

(dalam bathinnya). Contoh: orang lapar belum tentu mau makan ketika

ditawari makanan, pada hal perutnya keroncongan. Kepribadian adalah semua

corak perilaku dan kebiasaan individu, corak perilaku dan kebiasaan ini

merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Dengan gambaran

kepribadian dan kepuasan hidup seperti itu, santri lansia di Pondok Sepuh ada

yang mempunyai kepribadian yang sama dengan tujuan pondok sepuh, yaitu

62 https://www.kompasiana.com/oshien_razak/54f67a15a33311e6048b4ded/kepribadian-dan-kepuasan-hidup-lanjut-usia

Page 66: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

52

bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan rohani dan kebutuhan keinginan untuk

menuntut ilmu agama islam menuju husnus khotimah. Para peserta pondok

sepuh yang ada yang mempunyai kerpibadian yang agak sulit (tidak mudah)

dilayani seperti sedang mengalami kebosanan hidup sehingga peserta santri

sepuh ini memperlihatkan ekspresi yang sulit sejalan dengan lingkungan,

pendiam dan ada yang mudah marah.Sementara santri lansia yang memang

sudah sejalan dengan tujuan pondok untuk belajar ilmu agama dan tuntutan

hidup lebih mudah dalam mengikuti program di Pondok Sepuh.

Sedangkam kepuasan hidup adalah kesejahteraan psikologis secara

umum atau kepuasan terhadap kehidupan secara keseluruhan.Kepuasan hidup

mempengaruhi kesejahteraan psikologis pada orang dewasa lanjut.Para santri

lansia di Pondok Sepuh yang sedang berada dalam kondisi terpenuhi

kebutuhan dan keinginan dan merasa dalam kondisi kepuasan hidup hanya

merasa kesepian atau berkeinginan ada teman atau perlu teman.63

Masuki lanjut usia merupakan periode akhir dalam rentang kehidupan

manusia di dunia ini. Banyak hal penting yang perlu diperhatikan guna

mempersiapkan memasuki masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya.

Setidaknya pengelola memahami hal-hal berikut untuk mengetahui kondisi

peserta santri lanjut usia, ada beberapa tipe kepribadian lansia adalah sebagai

berikut Tipe Konstruktif (Constructive Personality), Tipe Mandiri

(Independent Personality), Tipe Tergantung (Dependent Per-sonality), Tipe

63Ruangguru. 2009. Psykologi Lansia. https://ruangguruku.com/psikologi-lansia/

Page 67: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

53

Bermusuhan (Hostility Personality) dan Tipe Kritik Diri (Self Hate

Personality).64

a. Tipe Kepribadian Konstruktif

Model kepribadian tipe ini sejak muda umumnya mudah

menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan dan pola

kehidupannya.Sejak muda perilakunya positif dan konstruktif serta

hampir tidak pernah bermasalah, baik di rumah, di sekolah maupun

dalam pergaulan sosial. Perilakunya baik, adaptif, aktif, dinamis,

sehingga setelah selesai mengikuti studi ia mendapatkan pekerjaan juga

dengan mudah dan dalam bekerjapun tidak bermasalah. Karier dalam

pekerjaan juga lancar begitu juga dalam kehidupan berkeluarga; tenang

dan damai semua berjalan dengan normatif dan lancar.

Dapat dikatakan bahwa tipe kepribadian model ini adalah tipe

ideal, seolah-olah orang tidak pernah menghadapi permasalahan yang

menggoncangkan dirinya sehingga hidupnya terlihat stabil dan

lancar.Jika tipe kerpibadian ini terlihat seolah-olah tidak pernah

bermasalah hal itu terjadi karena tipe kepribadian model ini mudah

menyesuaikan diri, dalam arti juga pandai mengatasi segala

permasalahan dalam kehidupannya.Sifatnya pada masa dewasa adalah

mempunyai rasa toleransi yang tinggi, sabar, bertanggung jawab dan

fleksibel, sehingga dalam menghadapi tantangan dan gejolak selalu

dihadapi dengan kepala dingin dan sikap yang mantap.

64Ruangguru. 2009. Psykologi Lansia. https://ruangguruku.com/psikologi-lansia/

Page 68: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

54

Pada masa lanjut usia model kepribadian ini dapat menerima

kenyataan, sehingga pada saat memasuki usia pensiun ia dapat menerima

dengan suka rela dan tidak menjadikannya sebagai suatu masalah,

karena itu post power sindrome juga tidak dialami. Pada umumnya

karena orang-orang dengan kepribadian semacam ini sangat produktif

dan selalu aktif, walaupun mereka sudah pensiun akan banyak yang

menawari pekerjaan sehingga mereka tetap aktif bekerja di bidang lain

ataupun ditempat lain. Itulah gambaran tipe kepribadian konstruktif yang

sangat ideal, sehingga mantap sampai lansia dan tetap eksis di hari tua.

Peserta santri lansia di Pondok Sepuh ini ada empat peserta yang

menurut pengamatan pendamping maupun pengasuh di pondok lansia,

dalam keseharian memang terlihat tenang tidak terlalu agresif yang

aneh-aneh dan biasa saja sehingga memudahkan bahkan bisa membantu

pengasuh atau membantu santri pendamping65.

b. Tipe Kepribadian Mandiri

Model kepribadian tipe ini sejak masa muda dikenal sebagai

orang yang aktif dan dinamis dalam pergaulan sosial, senang menolong

orang lain, memiliki penyesuaian diri yang cepat dan baik, banyak

memiliki kawan dekat namun sering menolak pertolongan atau bantuan

orang lain. Tipe kepribadian ini seolah-olah pada dirinya memiliki

prinsip "jangan menyusahkan orang lain" tetapi menolong orang lain itu

penting. Jika mungkin segala keperluannya diurus sendiri, baik

65Op. Cit : Wawancara

Page 69: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

55

keperluan sekolah, pakaian sampai mencari pekerjaan dan mencari

pasangan adalah urusan sendiri.

Begitu juga setelah bekerja, dalam dunia kerja ia sangat mandiri

dan sering menjadi pimpinan karena aktif dan dominan. Perilakunya

yang akif dan tidak memiliki pamrih, justru memudahkan gerak

langkahnya, biasanya ia mudah memperoleh fasilitas atau kemudahan-

kemudahan lainnya sehingga kariernya cukup menanjak, apalagi jika

ditunjang pendidikan yang baik, maka akan mengantarkan model

kepribadian yang mandiri menjadi pimpinan atau manajer yang tangguh.

Dalam kehidupan berkeluarga model kepribadian ini umumnya

sangat dominan dalam mengurus keluarganya.Semua dipimpin dan

diatur dengan cekatan sehingga semua beres. Seolah-olah dalam

benaknya anak istri tidak boleh kerepotan dan jangan merepotkan orang

lain. Model tipe ini adalah ayah atau ibu yang sangat perhatian pada

anak-anak dengan segala kebutuhannya.

Bagaimana model kepribadian tipe ini memasuki masa pensiun

dan masa lansia? Disinilah mulai timbul gejolak, timbul perasaan

khawatir kehilangan anak buah, teman, kelompok, jabatan, status dan

kedudukan sehingga cenderung ia menunda untuk pensiun atau takut

pensiun atau takut menghadapi kenyataan. Termasuk dalam kelompok

kepribadian model ini adalah mereka yang sering mengalami post power

sindrome setelah menjalani masa pensiun. Sedangkan tipe kepribadian

ini yang selamat dari sindrome adalah mereka yang biasanya telah

Page 70: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

56

menyiapkan diri untuk memiliki pekerjaan baru sebelum pensiun,

misalnya wira swasta atau punya kantor sendiri atau praktek pribadi

sesuai dengan profesinya masing-masing dan umumnya tidak tertarik

lagi bekerja disuatu lembaga baru kecuali diserahi penuh sebagai

pimpinan.

Untuk type ini peserta santri lansia di Pondok Sepuh hanya ada

satu peserta santri, peserta satu ini menurut pengamatan pengasuh karena

merasa takut kehilangan anak/keluarga dan merasa takut kalau sendiri

sering banyak diam dan tidak banyak bicara.66

c. Tipe Kepribadian Tergantung

Tipe kepribadian tergantung ditandai dengan perilaku yang pasif

(tidak berambisi), sejak anak-anak, remaja dan masa muda. Kegiatan

yang dilakukannya cenderung didasari oleh ikut-ikutan (diajak oleh te-

man atau orang lain). Jika tidak ada yang mengajak, timbul pikiran yang

optimistik, namun sukar melaksanakan kehendaknya, karena kurang me-

miliki inisiatif dan kreativitas untuk menghadapi hal-hal yang nyata.

Pada waktu sekolah mereka biasanya dikenal sebagai siswa yang

pasif, tidak menonjol, banyak menyendiri, pergaulannya terbatas

sehingga hampir-hampir tidak dikenal kawan sekelasnya.Begitu juga

saat menjadi mahasiswa, biasanya serba lambat karena pasif sehingga

masa studinya juga lambat. Dalam mencari pekerjaan orang tipe ini

66ibid : Wawancara

Page 71: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

57

biasanya tergantung pada orang lain, sehingga masuk usia kerja juga

lambat dan kariernya tidak menyolok.

Dalam bekerja lebih senang jika diperintah, dipimpin dan diper-

hatikan oleh orang lain atau atasan, namun jika tidak ada perintah cen-

derung pasif seolah-olah tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dalam

pergaulan sehari-hari mereka cenderung menunggu ajakan teman namun

sesudah akrab sulit melupakan jasa baik temannya.

Dalam kehidupan perkawinan, karena orang pasif biasanya

menikah terlambat dan memilih istri atau suami yang dominan, maka

dalam kehidupan keluarga biasanya akur, akrab, tentram tidak banyak

protes, pokoknya mengikuti kehendak suami atau istri.Pada saat pensiun

mereka dengan senang hati menerima pensiun dan dapat menikmati hari

tuanya. Masalah akan timbul jika pasangan hidupnya meninggal duluan.

Kejadian tersebut seringkali mengakibatkan mereka menjadi merana dan

kadang-kadang juga cepat menyusul, karena kehilangan pasangan

merupakan beban yang amat berat sehingga mengalami stress yang berat

dan sangat menderita.

Untuk yang mempunyai sifat ini di Pondok Sepuh hampir sama

perilakunya di lebih banyak diam, tidak atau kurang tergerak ketika ada

kegiatan luar kelas seperti bersih-bersih, menanam dan berolah raga

kelihatan kurang berinisiatif. Perilaku dan sifat ini diketahui lebih

jelasnya ketika pengasuh berbincang dengan peserta santri lansia dan

Page 72: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

58

keluarga santri lansia.Peserta santri lansia dengan tipe ini hanya ada satu

peserta dan tidak terlalu merepotkan pengelola pondok sepuh.67

d. .Tipe Kepribadian Bermusuhan

Tipe Kepribadian bermusuhan adalah model kepribadian yang

tidak disenangi orang, karena perilakunya cenderung sewenang-wenang,

galak, kejam, agresif, semauanya sendiri dan sebagainya.Sejak masa

sekolah dan remaja biasanya mereka sudah banyak masalah, sering

pindah-pindah sekolah, tidak disenangi guru, dijauhi kawan-kawan

sehingga sebagai siswa reputasinya negatif. Begitu juga setelah jadi

mahasiswa, dikampus biasanya mereka dikenal sebagai tukang bikin

ribut, prestasi akademik kurang, namun biasanya pandai pacaran, ganti-

ganti pacar, berjiwa petualang (avonturir) dan mudah terjerumus dalam

minum-minuman keras, menggunakan narkotik dan sejenisnya. Dalam

dunia kerja umumnya mereka tidak stabil, senang pindah-pindah kerja

atau pekerjaannya tidak menentu. Kalau menjadi pejabat cenderung

foya-foya, menghalalkan segala cara dan semua keinginan harus dituruti,

demi memberikan kepuasan diri. Tipe ini juga dikenal tidak mau

mengakui kesalahannya dan cenderung mengatakan bahwa orang lah

yang berbuat salah, banyak mengeluh dan bertindak agresif atau

destruktif, pada hal dalam kenyataan mereka lebih banyak berbuat

kesalahan.

67ibid : Wawancara

Page 73: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

59

Model kepribadian bermusuhan ini juga takut menghadapi masa

tua, sehingga mereka berusaha minum segala jenis jamu atau obat agar

terlihat tetap awet muda, mereka juga takut kehilangan power, takut

pensiun dan paling takut akan kematian. Biasanya pada masa lansia

ornag-orang dengan tipe ini terlihat menjadi rakus, tamak, emosional dan

tidak puas dengan kehidupannya, seolah-olah ingin hidup seribu tahun

lagi.

Peserta lanjut usia di Pondok Sepuh yang memiliki tipe

kepribadian ini tidak ada, tetapi ada satu peserta santri yang tidak

tergolong lansia tetapi peserta ini diikutsertakan dalam program santri

lansia di Pondok Sepuh Raden Rahmat karena sebelumnya mengalami

ketergantungan psykotropika dan saat ini sudah menunjukkan perubahan

yanga baik (positip), dan semakin memahami tujuan hidup68.

e. Tipe Kepribadian Kritik Diri

Tipe kepribadian kritik diri ditandai adanya sifat-sifat yang

sering menyesali diri dan mengkritik dirinya sendiri.Misalnya merasa

bodoh, pendek, kurus, terlalu tinggi, terlalu gemuk dan sebagainya, yang

menggambarkan bahwa mereka tidak puas dengan keberadaan

dirinya.Sejak menjadi siswa mereka tidak memiliki ambisi namun kritik

terhadap dirinya banyak dilontarkan.Kalau dapat nilai jelek, selalu

mengkritik dirinya dengan kata dasar orang bodoh maka malas

belajar.Begitu juga setelah dewasa dalam mencari pekerjaan dan bekerja

68ibid : Wawancara

Page 74: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

60

juga tidak berambisi yang penting bekerja namun karier tidak begitu

diperhatikan.Keadaan itu biasanya juga mengakibatkan kondisi sosial

ekonominya juga menjadi pas-pasan, karena sulit diajak kerja keras.

Dalam kehidupan berkeluarga juga tidak berambisi, syukur kalau

dapat jodoh, namun setelah nikah hubungan suami istripun tidak mesra

karena selalu mengkritik dirinya dengan segala kekuangannya.Karena

kurang akrab berkomunikasi dengan suami atau istri, maka mudah

terjadi salah faham, salah pengertian dan mudah tersinggung.Kehidupan

dalam keluarga kurang hangat dan kurang membahagiakan dirinya.

Dalam menghadapi masa pensiun mereka akan menerima dengan rasa

berat, karena merasa lebih tidak berharga lagi dan tidak terpakai. Model

kepribadian inilah yang sering terlihat pada lansia yang antara suami dan

istri menjadi tidak akur, sehingga masing-masing mengurusi kebutuhan

sendiri-sendiri, tidak saling menegur dan saling mengacuhkan walaupun

hidup dalam satu atap.

Untuk tipe ini peserta santri lanjut usia sebagian besar berada

dalam type ini, namun dalam mengurus diri sendiri menurut para peserta

santri lansia karena sudah tua, jadi tidur sendiri-sendiri, makan juga

ambil sendiri dan ketika (sebelum di pondok sepuh) di rumah

kebiasaanya sendiri-sendiri.69

Dengan memahami tipe-tipe tersebut pengasuh atau pendamping

santri dalam melakukan pendekatan menjadi lebih spesifik sesuai sifat dan

69ibid : Wawancara

Page 75: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

61

watak kepribadian santri lansia.Walau memiliki berbagai watak dan kepri-

badian semua peserta di arahkan pada tujuan pencapaian husnul khotimah.

2) Kepuasan Hidup LanjutUsia

Kepuasan merupakan kondisi subyektif dari keadaan pribadi

seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau tidak senang sebagai

akibat dari adanya dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan

dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan. Kepuasan hidup

merupakan kemampuan seseorang untuk menikmati pengalaman-

pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan.Kepuasan hidup

timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan dan merupakan penyebab

atau sarana untuk menikmati. Seorang individu yang dapat menerima diri

dan lingkungan secara positif akan merasa puas dengan hidupnya.

Jika dilihat dari pengamatan di Pondok Sepuh, semua peserta

merasakan senang menjalani dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang

dilakukan di Pondok Sepuh Raden Rahmat.70Terkadang pada masa-masa

libur kegiatan peserta santri sepuh ada yang tidak ingin pulang dan tetap

tinggal bersama pengasuh dan santri pendamping. Dari informasi yang

didapat (walau saat survey tidak menemukan informasi ini) saat

wawancara dengan pengurus, informasi di dapat dari cerita pengurus yang

menyimpulkan bahwa peserta lebih ‘betah’ dan ‘krasan’ tinggal di Pondok

Sepuh Raden Rahmat.

70ibid : Wawancara

Page 76: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

62

Kesehatan bagi golongan lanjut usia merupakan suatu hal yang

harus dengan sungguh-sungguh diperhatikan, ada beberapa yang perlu

diperhatikan terhadap lansia karena penurunan fungsi organ tubuh

mengalami penurunan.71Ada yang menyebut dengan kelompok umur

lansia merupakan kelompok yang kesehatannya berisiko.Kebanyakan

masalah kesehatan lansia terdiri dari masalah kesehatan degeneratif atau

geriatri.Kesehatan pada lansia bisa berdampak parah jika tidak ditangani

lebih lanjut. Sebaiknya anggota keluarga dari kelompok umur lanjut usia

dan kebetulan mengalami masalah kesehatan lansia juga bisa mengedukasi

diri mengenai penyebab keluhan penyakit yang dialami.

Selama melakukan pengamatan di Pondok Sepuh, para peserta

santri lansia ada beberapa peserta santri yang mengalami gangguan

kesehatan mulai dari yang gangguan yang diyakini dari gangguan ghoib

dan sakit.Untuk yang menderita sakit diantaranya karena stroke selama

menjadi santri lansia mengalami perubahan yang baik, saat ini sudah

sehat.Untuk lainnya seperti gangguan-gangguan ringan seperti ispa

(infeksi saluran pernafasan akut). Dari yang sekarang sudah sehat tersebut

merasa lebih sesuai tinggal di Pondok Sepuh dan ingin (meninggal) husnul

khotimah di pondok, dan ini hampir 90 % peserta santri lanjut usia.72

Aklakul karimah walaupun jika diamati saat ini kelihatan baik,

untuk mencpai itu ternyata pengelola Pondok Sepuh melakukan cara-cara

yang secara spesifik dilakukan pada peserta santri di Pondok Sepuh.Cara

71Op. Cit. Psykologi Lansia.72Op Cit : Wawancara

Page 77: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

63

untuk mengatasi perbedaan penyerapan/kemampuan memahami PAI pada

lansia di Pondok Sepuh dilakukan dengan pendampingan dengan system

musyawarah.Ketika ada perbedaaan mereka duduk bersama kemudian

musyawarah layaknya seorang anak dan ortu sendiri.Suasana saat

mengatasi perbedaan-perbedaan dilakukan dengan nuansa ‘Guyub’.Dalam

Bahasa Indonesia bisa dikatakan suasana yang cair, nyaman, enak, entang

tidak tertekan, walaupun kata ini kurang bisa menggambarkan kepada

keadaan yang sesungguhnya ketika pertemuan antara para pengasuh

dangan para peserta santri di Pondok Sepuh.

d. Prodiktifitas dan Ekonomi

Secara produktifitas dan ekonomi para peserta santri lansia semua

sudah tidak bekerja, untuk menunjang kelangsungan hidupnya para peserta di

dukung oleh keluarga masing-masing.Namun di pondok sepuh para santri

lansia diajak untuk tetap berproduktifitas dengan memanfaatkan kebun dan

halaman pondok untuk dimanfaatkan bercocok tanam yang hasilnya

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pondok.

Walau tidak produktif (bekerja) para santri lansia tetap semangat

bahkan ingin tetap membantu pondok, ingin berkerja di pondok dan berbagi

pengalaman serta ketrampilan dengan sesame santri lainnya dan memberikan

wakaf untuk pembangunan kantor pondok.

Kondisi fisik, psikis, sosial, dan ekonomi lansia yang semakin

menurun tidak ingin diartikan sebagai beban dalam masyarakat, dengan tetap

Page 78: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

64

produktif di pondok.Jika dilihat dari sisi pengalaman, pengetahuan, keahlian

dan kearifan, para lansia memiliki pengalaman yang lebih.Para santri lansia ini

masih bisa berkontribusi dalam pembimbing bagi generasi muda.Hal ini perlu

disadari oleh santri pendamping yang lebih muda.

B. Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan PAI Dalam Meningkatkan

Kecerdaan Spiritual Lansia

1. Penghambat Pelaksanaan PAI Dalam Meningkatkan Kecerdaan Spiritual

Lansia.

Dengan sudah ditentukannya nama pesantren bukan berarti semua

bisa berjalan mulus, kesulitan dalam merealisasikan ide pendirian pondok

ini yang utama adalah sulitnya mengkondisikan santri. Hal ini dikarenakan

santri dengan berbagai latar belakang kehidupan mempunyai karakter yang

berbeda-beda. Ada yang mudah marah, mudah tersinggung karena factor

usia namun juga ada yang sabar. Ada yang sudah bisa membaca Al Qur’an

namun juga ada yang belum bisa, ada yang sudah bisa mengerjakan sholat

namun juga ada yang belum bisa.Kondisi yang beraneka raga mini

merupakan tantangan kesulitan tersendiri dalam mengelola pondok

sepuh.73

Hambatan utama saat mendirikan atau merealisasikan ide,

“Sulitnya mengkondisikan santri, karena keunikan, Konsulidasi

73ibid : Wawancara

Page 79: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

65

pengurus.Merembug fasilitas public semua pengurus aktif sesuai

bidangnya”.

Pendiri maupun pengelola sebenarnya tidak mempunyai

pendidikan yang khusus bidang kepondokan, sebagaimana data yang ada

pendidikan pengelola mulai dari pendidikan dasar sampai dengan

pendidikan tinggi tidak ada pendidikan pondok, sebagaiman terlihat dalam

data yang ada.

Tabel 4.1. Pendidikan Pendiri Pondok SepuhNo Tingkat Pendidikan Nama Sekolah Asal Kota Keterangan1 Sekolah Dasar SD Tanjung Lampung2 Sekolah Menengah Pertama SMP Santa Maria Janjaya, Lampung3 Sekolah Menengah Atas SMA Al Muslim Bekasi4 Perguruan Tinggi Al Aqidah Jakarta Timur5 (Pendiri Pendidikan formal) Yayasan PAI Bekasi Sekretaris

Sumber : Hasil Wawancara

Pada table pendidikan pendiri terlihat, pendiri mulai mengenyam

pendidikan yang berbasis islam dimulai dari sekolah menengah atas

kemudian dilanjutkan kuliah di Al Aqidah Jakarta. Dari pengalaman

pendidikan keaislaman ini pendiri pernah mendirikan yayasan untuk

menaungi pendidikan formal islam di Bekasi. Berbekal dari pengalaman

keorganisasian sebagai pendiri dan duduk sebagai sekretaris membuat

pendiri pondok lansia memiliki wawasan untuk mendirikan lembaga

pendidikan islam di tempat lain. Selain itu pendiri juga pengalaman

menangani para lanjut usia, karena sudah 9 (Sembilan) tahun magang di

puskesmas, sebagaimana ketika diajukan pertanyaan tentang riwayat

pendidikan pondok para pendiri atau penemu gagasan yang dijelaskan

Page 80: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

66

bahwa pendiri pernah 9 (Sembilan) tahun memegang program lansia di

puskesmas. Sebagai pegawai puskesmas yang membidangi lansia.74

Ke depannya, bersama para sukarelawan dan pengasuh hendak

menyusun kurikulum sekolah lansia.Karena ada perbedaan fungsi, kalau

pesantren pada umumnya menangani orang yang sedang tumbuh.Di

Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat lebih fokus pada menangani orang

yang menua.Menyikapi hal itu, dua pekan sekali ada posyandu

lansia.Sepekan sekali ada senam lansia, selain diajak ke Gunung Gajah

untuk terapi matahari dan terapi udara gunung.

“Ini generasi-generasi istimewa saya menyebutnya, terlebih orang

tua pada umumnya sangat sensitif termasuk sensitif pada obat

pabrikan.Menyikapi hal ini, para santri kita ajak untuk mendekat dengan

alam,” tukasnya.

Khusus bagi santri yang resiko tinggi, tentu mereka tidak bisa apa-

apa sehingga perlu dikunjungi oleh pengasuh.Solikin mengungkapkan

bahwa pesantren ini gratis untuk warga setempat.Namun bagi para santri

yang tinggal di pondok, pengelola memberikan metode pembiayaan

subsidi silang berdasarkan kemampuan masing-masing santri."Kami tidak

mematok biaya yang harus dikeluarkan untuk mondok di sini.Semua

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, sehingga yang berlatar

belakang mampu bisa membantu yang kurang mampu dalam hal ekonomi,

tetapi jika benar-benar tidak mampu maka bisa kita rembug bersama untuk

74ibid : Wawancara

Page 81: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

67

mencari solusi," ujar Solikin yang setiap hari juga bekerja sebagai petugas

kesehatan di Puskesmas Pembantu Desa Gedong.75

Adapun faktor penghambat internal yaitu dari santri lansia yaitu

kesehatannya labil dan daya ingat yang berkurang.Serta faktor

penghambat eksternal yaitu kurangnya dukungan dari keluarga karena

kehawatiran terhadap mereka.Peserta santri lansia di Pondok Sepuh Raden

Rahmad ini semua punya tempat tinggal dan keluarga, dan berniat/

bermaksud untuk mendalami agama.Semua santri sepuh juga datang

diantar keluarga.

2. Faktor Pendukung Pelaksanaan PAI Dalam Meningkatkan Kecerdaan

Spiritual Lansia.

Pada kesempatan Hari Lansia, Pondok pernah menerima

kunjungan Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha yang memberikan

bantuan sosial untuk 150 orang lansia di Pesantren Kasepuhan Raden

Rahmat. Beliau juga mencanangkan “Desa Gedong sebagai percontohan

Desa Ramah Lansia,” katanya.76 Bersama Dinas Sosial, Komda Lansia

Kabupaten Semarang memberikan santuan bantuan sosial kepada 150

orang lansia santri mukim dan santri non-mukim dari Desa Gedong yang

berdomisili di Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat. Tidak sekadar warga

lansia muslim, bantuan juga diberikan kepada lansia non-muslim. Di

75ibid : Wawancara76 Gedong Jadi Percontohan Desa Ramah Lansia

dalamhttps://www.suaramerdeka.com/news/baca/186278/gedong-jadi-percontohan-desa-ramah-lansia

Page 82: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

68

lokasi yang sama juga disampaikan penyuluhan kesehatan serta sosialisasi

tentang lansia.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah

Kabupaten Semarang dalam kegaiatan pondok lansia yang memiliki tujuan

utama untuk meningkatkan kecerdasan spiritual para peserta

lansia.Dukungan lainnya adalah dari masyarakat sekitar yang mudah

menerima kehadiran para peserta santri lansia di lingkungan

mereka.Ketika santri berkunjung atau sekedar jalan-jalan di sekitar

lingkungan masyarakat sekitar menerima dengan ramah, terkadang

dipersilahkan mampir di rumah-rumah penduduk sekitar.Pengalaman ini

membawa pada pemahaman santri lansia bahwa mereka diterima di

masyarakat sekitar dan masyarakat sekitar beranggapan para santri lansia

ini mempunyai pengetahuan spiritual keagamaan yang lebih. Dengan

sendirinya para santri lansia akan terbawa dalam kesadaran untuk bisa

membawa diri bahwa mereka dianggap memiliki pengetahuan spiritual

yang lebih yang dengan sendirinya akan mampu membantu para santri

lansia untuk meningkatkan kemampuan spiritualnya,

Page 83: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Pertama dalam perencanaan pembinaan PAI pada lansia Pondok Kasepuhan

Raden Rahmat memberikan bimbingan kepada santri sepuh perlu spesifikasi

kurikulum Pendidikan Agama Islam model pengajaran yang berorientasi pada

praktek-praktek ibadah, praktek-praktek muamalah dan praktek silaturohmi

sesama santri sepuh dan lingkungan. Pembimbing dipilih dari kader yang terbiasa

dengan pelayanan social dan mempunyai kemampuan kepondokan yang

memadai.

2. Pelaksanaan pembinaan PAI lansia untuk peningkatan kecerdasan spiritual

pengelola untuk menerapkan PAI lansia perlu disusun kurikulum yang sesuai

dengan sosiologi lansia, system pengajaran yang khusus bisa mengarahkan lansia

dengan berbagai perbedaan karakter, dan dukungan sumber pendanaan selain

swadaya dari pengelola serta peserta.

3. Evaluasi pelaksanaan pembinaan PAI pada lansia di Pondok Kasepuhan Raden

Rahmat orientasi santri lansia yang sebelumnya pendiri memiliki tujuan untuk

mencarikan teman orang tuanya sebagai bentuk perwujudtan birrul walidain

(Arab: ternyata gayung bersambut sangat diterima masyarakat (بر الوالدین

khususnya para lanjut usia dalam menggapai husnul khotimah (Arab: حسن

Para peserta santri lansia yang sebelumnya memiliki tujuan orientasi yang .(الخاتمة

berbeda dengan program yang tersusun di Pondok Sepuh bisa jadi memiliki

Page 84: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

70

tujuan yang sama yaitu husnul khotimah. Ternyata banyak aspek yang perlu

dipertimbangkan seperti kesehatan yang labil dan daya ingat yang berkurang.

4. Masyarakat sekitar dan Pemerintah Daerah merupakan faktor pendukung yang

secara tidak langsung memperlancar pelaksanaan PAI dalam meningkatkan

Kecerdaan Spiritual Lansia di Pondok Sepuh Raden Rahmat.

Faktor penghambat eksternal yaitu kurangnya dukungan dari keluarga karena

kehawatiran terhadap mereka dan kondisi fisik lansia yang perlu perhatian khusus.Faktor

penghambat internal para peserta santri lansia memiliki tujuan orientasi yang berbeda

dengan tujuan orientasi di Pondok Sepuh.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa hal yang bisa dipergunakan

untuk kemajuan pondok sepuh Raden Rahmat, diantaranya :

Pertama dalam membuat system pembelajaran untuk lansia, lansia

lebih tertarik dengan berbincang-bincang yang mendudukan para lansia

sebagai teman diskusi.

Kedua untuk perekrutan menjadi santri pendamping diperlukan

penilaian santri yang mempunyai kapabilitas dalam penanganan lansia, karena

peserta santri lansia lebih banyak pada masalahan lansia dari pada masalah

kepondokan.

Perlunya dikembangkan kawasan disekitar pondok sebagai kawasan

yang ramah lansia yang bisa mendukung pencapaian husnul khotimah para

peserta santri lansia dan juga para lansia di sekitar pondok sepuh.

Page 85: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

71

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Kencana,

2008. Cet ke 2.

Abdurrahman Mas’ud, dkk, Dinamika Pesantren dan Madrasah, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2002.

Abdurrahman Mas’ud, Intelektual Pesantren. Yogyakarta : LKis. 2004.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspektif Islam, Bandung: Rosda,

2010), Cet ke 10.

Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren. Jakarta: IRD PRESS, 2004.

Ananda Ruth Naftali, Yulius Yusak Ranimpi, M. Aziz Anwar. Kesehatan

Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian.Buletin

Psikoloogi 2017, Vol. 25 No. 2.

Andik Nur Cahyono. Hubungan Spiritualitas Dengan Depresi Pada Lansia Di

UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Magetan.Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya.

Anisa Ika Nur Rohmah, Purwaningsih, Khotidatul Bariyah, Jurnal Keperawatan.

ISSN 2086-3071 Volume 3 No. 2, Juli 2012 : 120-132. Buletin Psikoloogi

2017, Vol. 25 No. 2.

Bawani.Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam, Studi Tentang Daya Tahan

Pesantren Tradisional. Surakarta. Al Ihklas. 1993.

Data Biro Pusat Statistik Tahun 2017.

Page 86: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

72

Djunaidi. Peranan Keluarga dalam Pemeliharaan Penduduk Lanjut Usia.

Fakultas Ekonomi,Universitas Jambi. 2007.

Drajat, Zakiah.Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1992.

Erdy Nasrul. Mengupas Asal-Usul Santri dan Pesantren, Jakarta.Editorial

Republika 22 Oktober 2017.

Georges Vernes, Rita Karam, Jeffry H Marshall. 2012. Implementation of School-

based Management inIndonesia. Canberra. RAND Corporation.

Hamdan Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada

University Press, 1995.

Hasil wawancara dengan Ustadz Solikin, pimpinan Pondok Kasepuhan Raden

Rahmat Banyubiru pada Rabu 21 Oktober pukul 20.30 WIB

Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi

Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3607

Jurnal NU-online. Empat Motivasi Ziarah Kubur Menurut Syekh Nawawi Banten.

2 Pebruari 2018. Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/85822/empat-

motivasi-ziarah-kubur-menurut-syekh-nawawi-banten

Kelompok Studi Agama Driyarkara .1995. Fenomenologo Agama.Yogyakarta.

Penerbit Kanisius.

Malcolm Knowles, Andragogy: Concepts for Adult Learning. Washington D.C.:

Departement of Heatlth, Education and Welfare, 1975.

Masduki Duryat. Paradigma Pendidikan Islam. Alfabeta, Bandung, 2016, 78.

Page 87: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

73

Moh Roqib. Ilmu Pendidikan Islam ; Pengembangan Pendidikan Integratif di

Sekolah, Keluraga dan Sekolah. Yogyakarta : PT. LKiS Printing Cemerlang.

2009.

Moh.Suardi. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish. 2018.

Muhimin, Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya,

1993.

Mustofa Kamil, “Teori Andragogi,” dalam Ibrahim, R. Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama, 2007. vol. 1.

Nana Syaodin Sukmadinata.Metode Peneitian Pendidikan. Cet. IX. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2013.

Nur Uhbiyati. Long Life Education.Walisongo Press. Semarang. 2009.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), Cet ke.9.

Remiswal, dan Arham Junaidi Firman.Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam,

Paradigma Membangun Sekolah Ramah Anak, Yogyakarta, Penerbit Diadra.

Ricard West dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikassi. Edisi 3.Analisis

dan Aplikasi.Terjemahan Maria Natalia Damayanti M. Jakarta. Penerbit

Salemba Humanika. 2007..

Riyanto, Yatim. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press. 2006

S. Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Akademik. Jakarta:

Bineka Cipta. Siregar, Eddie. 2011.

Page 88: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

74

Saifuddin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia.

Bandung : Al-Ma’arif Bandung, 1979.

Shaleh, Abdul, Rahman. Pendidikan Agama dan Pembangunan Untuk

Bangsa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2005.

Siti Rahmah. Pembinaan Keagamaan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Sejahtera.Fakultas Dajwah dan Komunikasi IAIN Antasaro.Alhadharah

Journal Ilmu Dakwah Vol. 12 No. 23. Januari – Juni 2013.

Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:

Bumi Aksara, 2009.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.2005

Zuhaerini.Metodik Khusus Pendidikan Agama.Surabaya : Usaha Nasional. 1983

Page 89: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

75

DAFTAR PERATURAN PERUNDANGAN

Undang-undangRepublik IndonesiaNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen.

Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang

Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan.

DAFTAR INFORMASI INTERNET

https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-pendidikan-secara-

umum-adalah.html

https://kbbi.web.id/lembaga

https://id.wikipedia.org/wiki/Panti_werdha#cite_note-:0-1

https://muslim.or.id/47176-sampaikanlah-dariku-walaupun-satu-ayat.html

https://katibku.blogspot.com/2018/10/masalah-masalah-pokok-yang-

dihadapi.html

http://kamiluszaman.blogspot.com/2015/09/lembaga-pendidikan-islam.html

http://repository.uinsu.ac.id/815/4/DISERTASI_BAB_II.pdf

https://www.academia.edu/28285468/BATASAN_LANSIA_MENURUT_DEPK

ES_DAN_PENYAKIT_YANG_SERING_TERJADI_PADA_LANSIA

Page 90: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

76

https://www.suaramerdeka.com/news/baca/184612/selalu-ajarkan-tiga-hal-adopsi-

program-posyandu-lansia

https://jagokata.com/arti-kata/kesepuhan.html

Page 91: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

77

LAMPIRAN

Page 92: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

78

QUESTIONER

Untuk Ustadz/ Ustadzah (Pengelola).

A. Peran serta lembaga agama islam dalam pondok lansia.

a. Pengayoman

Para santri lansia mendapat pengayoman tempat tinggal, kecukupan

kebutuhan dasar dan pokok lansia.

Pengayoman Tempat

1. Tempat pertemuan untuk menjalankan sholat berjamaah/ sendiri.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

2. Ruang pertemuan untuk pengajian (pengajaran/ pendalaman agama).

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

3. Ruang pertemuan untuk pengaduan keluhan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

4. Tempat pertemuan untuk mengasah ketrampilan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Page 93: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

79

5. Tempat pertemuan untuk kunjungan keluarga.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

6. Ruang pertemuan untuk istirahat/ bermalam.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

7. Tempat pertemuan untuk MCK.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

8. Tempat pertemuan untuk memasak.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

9. Tempat pertemuan untuk makan bersama/sendiri.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

10. Ruang pertemuan untuk pemeriksaan kesehatan.

Page 94: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

80

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Kebutuhan Dasar Dan Pokok

1. Peralatan tidur.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

2. Peralatan mandi dan cuci.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

3. Perlengkapan peribadatan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

4. Peralatan mengaji dan ATK.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Page 95: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

81

5. Peralatan asah ketrampilan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

6. Peralatan memasak.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

7. Peralatan makan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

8. Kelengkapan sarana hiburan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

9. Kelengkapan peningkatan pengetahuan dan wawasan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Page 96: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

82

10. Peralatan alat bantu disfabel.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

b. Perlindungan

Para santri lansia mendapat perlindungan fisik, perlindungan perubahan

lingkungan dan perlindungan hukum.

Perlindungan Fisik.

1. Upaya menjaga cedera.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

2. Upaya menjaga kesehatan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

3. Upaya menjaga kebugaran.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

4. Upaya rehabilitasi/ penyembuhan.

Page 97: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

83

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

5. Upaya menjaga peserta yang sakit.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Perubahan Lingkungan.

1. Pemberian makanan yang memadai.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

2. Pemberian kelengkapan perlindungan hawa dingin.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

3. Perlindungan dan perawat peserta yang lemah/ sakit.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Page 98: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

84

4. Ketersediaan peralatan dan obat perubahan iklim.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

5. Kesiapan pertolongan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Perlindungan Hukum.

1. Status individual santri lansia.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

2. Asal usul/ keluarga.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

3. Kesediaan/ tanggung jawab pengirim.

…………………………………………………………………………

…………

Page 99: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

85

…………………………………………………………………………

…………

4. Dukungan lembaga swasta.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

5. Dukungan lembaga pemerintah.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

c. Ketentraman

Para santri lansia diusahakan merasa tentram di lingkungan pondok,

suasana dibuat sekondusif mungkin. Selain pengajian, upaya yang

dilakukan :

1. Kegiatan Senam Sehat.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

2. Kegiatan Pertanian/ Berkebun.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Page 100: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

86

3. Kegiatan Mamasak.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

4. Kegiatan olah ketrampilan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

5. Kegiatan sarasehan, diskusi kasepuhan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

d. Ketenangan

Para santri lansia di upayakan mendapat ketenangan lahiriah dari semua

kebutuhan dasar lansia dan ketenangan batin dengan kegiatan keagamaan

1. Keteraturan dalam pemenuhan makan/ minum.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Page 101: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

87

2. Kebersihan tempat .

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

3. Jalinan komunikasi dengan Santri.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

4. Kesigapan dalam menerima keluhan.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

5. Kebersamaan pengasuh dengan santri.

…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………

…………

Page 102: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

88

QUESTIONER

Untuk Pengurus Pondok (Yayasan/ Lembaga)

1. Status Kelembagaan Pondok

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

2. Tahun Berdiri Pondok …………………….. Tahun Mulainya Pondok

Lansia……………

3. Riwayat Singkat Pondok

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

4. Nama dan Alamat Pondok

Nama

Pondok………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………

Page 103: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

89

Alamat

Pondok…………………………………………………………………………

…………

…………………………………………………………………………………

……………

5. Asal Lahan, Status Lahan dan Luas Lahan Pondok

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

6. Kelengkapan Ruang dan Jumlah Ruang Pondok

Kelengkapan Ruang

………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………

Jumlah Ruang Pondok

…..…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………

7. Fasilitas sarana dan prasarana pondok

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

Page 104: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

90

B. Problematika yang dihadapi dalam pengelolaan pondok lansia.

e. Fisik dan Keterbatasan Fisik

NoKondisi

Perserta Pon-Lansia

Laki-laki

Perampuan Keterangan Jumlah

1 Sehat

2 Fisik lemah

3 Daya dengarmenurun

4Penglihatantidak jelas

5 Lainnya

f. Sosial

NoAsal

Perserta Pon-Lansia

Laki-laki

Perampuan Keterangan Jumlah

1 Keluargamiskin

2Terlantar (tidakpunya anak/punya anak)

3 KeluargaMapan

4 Hidup sendiri

5 Lainnya

Page 105: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

91

g. Kesehatan

No

KondisiKesehatan

Perserta Pon-Lansia

Laki-laki

Perampuan Keterangan Jumlah

1 Sehat

2 Gangguan fisik

3 Sakit-sakitan

4 Penyakitbawaan

5 Lainnya

h. Produktifitas dan Ekonomi

No

Produktifitasdan EkonomiPerserta Pon-

Lansia

Laki-laki Perampuan Keterangan Jumlah

1Mempunyaiketrampilan

2 Pensiunan

3 Tanggungananak dankeluarga

4 Fakir

5 Miskin

Page 106: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

92

i. Psykologis

No

KondisiPsykologis

Perserta Pon-Lansia

Laki-laki Perampuan Keterangan Jumlah

1 Sehat dan Stabil

2 Gangguaningatan

3 Perilaku tidakwajar

4 Pendiam dantertutup

5 Lainnya

INFORMASI LAIN

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

Page 107: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

93

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………

……………

Page 108: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

94

QUESTIONER

Untuk Bahan Wawancara dengan Peserta Santri

Dilakukan wawancara dengan peserta (penghuni) Santri Lansia, dan

mendengarkan dengan cermat segala jawaban, cerita, ungkapan dan tafsirkan

dalam isian berikut, amati segala tingkah laku :

C. Peran pengelola dalam proses pendidikan di pondok lansia.

a. Asah

Ingatan, dengan mengadakan kegiatan yang dapat mempertahankan

ingatan/ fikiran, otot, kekuatan dan kemampuan fisik.

Ingatan, dengan belajar/ ngaji.

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Ingatan, dalam sebuah peristiwa.

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Ingatan, nama-nama pengurus

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Ingatan, tentang kelahiran dan tempat tinggal

………………………………………………………………………………

……

Page 109: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

95

………………………………………………………………………………

……

Ingatan, terhadap saudara dan kesan/ respon saudara

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Otot, Kegiatan harian melatih otot.

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Otot, senam/ gerak bersama peserta lain (jalan-jalan/ senam)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Kekuatan, kegiatan harian yang mempertahankan kekuatan (missal ambil

air pakai ember, menimba, mencangkul, dll)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Kekuatan, misal senam dengan beban, mengangkat barang berdua/

bersama,

Page 110: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

96

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Kekuatan fisik, kegiatan yang sengaja melatih kekuatan fisik (misal jalan

sehat yang sengaja untuk melatih kekuatan fisik, berenang yang teratur,

angkat beban yang teratur dll)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

b. Asuh

Amati adakah sebagian berprilaku seperti anak kecil, (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Jika ada, tanyakan pada Ustadz cara mengatasi (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Kemampuan seperti anak.

Amati adakah sebagian kemampuan seperti anak kecil, (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Page 111: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

97

Jika ada, tanyakan pada Ustadz cara mengatasi (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

c. Pembimbingan

Pembimbingan kepada kemampuan baca Al Qur’an.

Amati, rutinitas dan kemampuannya. (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Info tsb, tanyakan pada Ustadz menjaga rutinitas dan meningkatkan

kemampuan baca Al Qur’an (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Kewajiban dan rutinitas sholat.

Amati dalam menjalankan sholat dan rutinitasnya, (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Jika ada yang perlu dijelaskan lebih lanjut, tanyakan pada Ustadz cara

mengatasi (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

Page 112: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

98

………………………………………………………………………………

……

Manjalankan amalan-amalan sholeh.

Amati adakah kebiasaan amal sholeh yang dilakukan (menolong, menjaga

kebersihan dan bersih, berperilaku tertib, dll amalan sholeh yang ringan-

ringan (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Jika ada yang perlu ditanyatakan lebih lanjut, tanyakan pada Ustadz

(ceritakan).

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

d. Pembinaan

Lebih pada pembinaan kemandirian, cara ustadz menjaga kemandirian

santri lansia

Amati dan ceritakan.

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Jika ada yang perlu di perjelas, tanyakan pada Ustadz yang menangani

langsung (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

Page 113: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

99

………………………………………………………………………………

……

e. Kepedulian

Sikap saling membantu

Amati adakah sikap saling membantu, (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Jika ada yang perlu di perjelas, tanyakan pada Ustadz yang menangani

langsung (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Peduli kebersihan lingkungan

Amati adakah sikap peduli kebersihan lingkungan, (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Jika ada yang perlu di perjelas, tanyakan pada Ustadz yang menangani

langsung (ceritakan)

………………………………………………………………………………

……

………………………………………………………………………………

……

Page 114: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

100

JAWABAN QUESTIONER

Profil Pondok

Narasi Awal Mula (ide) mendirikan PondokIde awalMau birul walidaim, ingin berbakti kepada kedua orang tua. Karena pendiritermasuk mualaf kondisi dibantu pihak puskesmas Bapak Solikin.

Pertama ingin birul krn apa krn ortu dulu mualaf, pendidi juga dr kel mualaf. Ygmendirikan ingin membantu org lain bisa husnul khotimahTahapan awal merealisasikan ideMinta izin merenovasi kandang rumah ibu, koordinasi dengan puskesmas dan izinasrama. Sambatan msyarakat dan dukungan keluarga.

Puskesmas banyubiru (kader lansia)Hambatan merealisasikan ide.Sulitnya mengkondisikan santri, karena keunikan , konsulidasi pengurus.Merembug fasilitas public semua pengurus aktif sesuai bidangnya.

Sulit krn santri lansia bermacam0macam latar belakang (ada yg lembut, keras,tersinggngan, makan sulit)Riwayat pendidikan umum para pendiri atau penemu gagasan.SD Tanjung lampung; SMP Santamaria/ Sanjaya lampung ; SMA Al MuslimBekasi ; Kuliah Al Aqidah Jakarta Timur.

Riwayat pendidikan pondok para pendiri atau penemu gagasan.Pernah 9 (Sembilan) tahun memegang program lansia di puskesmas.

Sbg pegawai puskesmas yg membidangi lansia.Pengalaman pengelolaan para pendiri pada lembaga ke-pondok-an lainnya.Mendirikan sekolah formal, sekretaris yayasan di Bekasi.8. Riwayat Singkat Pondok

(isi tentang rangkuman dari pertanyaan di atas, versi responden)Tahun berdiri 2011, mulai program lansia, posyandu lansia kurang lebih 60orang lansia, 2018 dilembagakan, TPA lansia. Di daftarkan di dinas social,2019 mengikuti akreditasi di pemerintah

Tahun Berdiri Pondok …………… Tahun Mulainya Pondok Lansia…….9. Status Kelembagaan Pondok

Wakaf keluarga dan terakreditasi10. Nama dan Alamat Pondok

Nama Lengkap Pondok Pesantren Kasepuhan Raden RahmatNama Populer Pondok (Masyarakat menyebutnya Pondok apa ?)Pondok Lansia.

Page 115: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

101

Alamat PondokRt.03 w.01 Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.Asal Lahan, Status Lahan dan Luas Lahan PondokWakaf 2000 m2.

11. Kelengkapan Ruang dan Jumlah Ruang PondokKelengkapan RuangAsrama ; Kantor ; Kelas ; Dapur ; Tempat Olah Raga ; Taman (demplot) ;Mushola.Jumlah Ruang PondokKamar 9 ; Kantor 2.

12. Fasilitas sarana dan prasarana pondokKomplit (TV ; Laptop ; LED ; Komputer ; Perpustakaan)

Spesifikasi PAI lansia(ceritakan dengan gaya bahasa bebas dan luas)a. Awal mula mengenal PAI untuk lansia

- Pembiasaan ibadah (wajib dan sunah).Sholat jamaah 5 waktu, sholat sunah (dhuha, tahajut, puasa suanh senin-kamis) dzikir pagi petang bersama-sama

- Klasikal benih ibadah, penanaman karakter ahlak. Seperti sekolah umumberkelas-kelas.

- Aqidah. Berlajar tauhid- Persiapan menuju husnul khotimah. Dengan memperbanyak ibadah, doa,

perbanyak wirid-dzikir.b. Awal mula mendirikan PAI untuk lansia ………………………………….c. Yang mendorong (factor utama) mendorong PAI untuk lansia.

Persiapan husnul khotimah (QS Al Ahqaf 46 : 15)d. Tujuan utama mengadakan PAI untuk lansia

Menghantarkan lansia untuk husnusl khotimah.e. Cara menjaga keberlanjutan PAI untuk lansia

Pengkaderan berjenjang.Silabus : - Qiroati

- Materi diniyah.- Ahlak / ihyak.- Tafsir / Jalalain dan Ibnu Katsir.- Sirof nabawiyah.- Kurikulum sekolah islam.

Qiroati, bagi yang belum bisa membaca dilakukan setiap ba’da magrib, materi diniyahberisi tuntunan ibadah prakris dilakukan setelah isak, ahlak mengambil dr kitab ihyaulumudin.Kurikulum sekolah lansia yg diterbitkan oleh yayasanf. Cara metode menyampaikan materi PAI pada lansia.

Clasikal (diskusi) ; Tadabur (silaturohmi) ; Praktek (ke Lapangan).g. Cara metode menyampaikan materi PAI pada lansia yang berbeda latar

belakang kehidupan.

Page 116: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

102

Pembiasaan ; Pendampingan.h. Cara mengukur penyerapan materi PAI pada santri lansia.

- Skrining.- Pendampingan.- Monitoring.- Ada test dan wisuda lansia (pulang / sampai meninggal).

i. Perbedaan sebelum dan sesudah ikut program pondok lansia.- Fisik, lebih sehat.- Kejiwaan.- Sosiologis, lebih stabil.- Spiritual, lebih baik.

j. Cara mengatasi perbedaan penyerapan/kemampuan memahami PAIpada lansia.Pendampingan dengan system musyawarah.Ketiak ada perbedaaan merekaduduk bersama kemudian musyawarah layaknya seorang anak dan ortusendiri.

k. Prasyarat yang diperlukan untuk pemberi materi PAI pada santri lansia.- Paham tentang Al Qur’an (tajwid- Memahami … ibadah kelansiaan.- Memiliki … social yang tinggi.

l. Sertifikasi yang dipunyai pemberi materi PAI pada santri lansia.Shahadah qiroati Tahsin Tahfidul qur’an yg bersanad.

m. Adakah materi praktek PAI (amaliah umum) untuk santri lansia.Ada, Sholat jamaah ; qiyamul lail ; Duha ; Puasa sunah ; Sedekah danketrampilan.Sedekah diajari hidup berbagi dengan masyarakat sekitar, berbagi ketika adabencana, dengan yatim duafa sekelilingnya.

n. Mempertahankan kelanggengan peserta supaya betah atau tidak keluarmenjadi santri lansia.Membuat suasana belajar yg nyaman dengan di luar dan di dalam kelas,terjun ke masyarakat,Silaturohmi ke ulama.

o. Kegiatan-kegiatan untuk mempertahankan agar santri tahan mengikutiPAI lansia.Metode cerita ; Kuis ; Rokok.

p. Kagiatan-kegiatan pengembangan minat santri lansia.Cocok tanam ; Silaturohmi ; ketrampilan.

q. Kagiatan-kegiatan pengembangan sikap santri lansia. …………………….r. Kagiatan-kegiatan pengembangan kepribadian santri lansia ……………s. Kagiatan-kegiatan pengembangan ketrampilan santri lansia ……………t. Hal-hal yang membedakan dalam pengajaran PAI lansia dengan PAI

umum.Lansia ->lebih kea dab dan ahkak ; Umum ->lebih ke hokum dirosah.

u. Hal-hal yang perlu ditekankan dalam pengajaran PAI lansia.Ibadah wajib dan sunah beserta hikmah.

v. Hal lain yang perlu di jelaskan untuk PAI bagi lansia. …………………….

Page 117: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

103

Prasyarat pengelola untuk menerapkan PAI lansia (jelaskan/ceritakan)a. Pemahaman Agama Islam, khusus untuk pendidikan orang dewasa. ………b. Pemahaman dakwah dalam Islam. …………………………………………...c. Memahami dan trampil melayani orang dewasa, termasuk dalam bersikap

dan bertutur-kata……………………………………………………………….d. Pemahaman dan ketrampilan merawat orang dewasa ………………………e. Pengalaman dalam mengelola pondok sebelumnya …………………………

Orientasi Santri Lansia (Alasan kepesertaan)j. Fisik dan Keterbatasan Fisik

-. Tidak punya tempat tinggal. ………………………………………………-. Ditelantarkan/tidak tempat di keluarga. ……………………………………-. Diusir anak/saudara/lingkungan …………………………………………-. Lainnya.Semua punya tempat tinggal dan keluarga, untuk mendalami agama.Semua diantar keluarga (Dinas Sosial)

k. Sosial-. Karena kemiskinan.Yang dari Dinas Sosial.-. Terlantar/tidak terurus. ……………………………………………………-. Keluarga sibuk semua.Ada-. Ketidakharmonisan keluarga.Ada.-. Lainnya. ……………………………………………………………………...

l. Pribadi-. Kebosanan hidup.

Ada.-. Tuntutan rohani.

Ada.-. Keinginan belajar/menuntut ilmu.

Ada.-. Berteman/punya temen.

Ada.-. Kesepian.

Ada-. Lainnya. ……………………………………………………………………...

m. Kesehatan-. Ingin akhir hayat di pondok (dekat agama).

90 % ingin meninggal disini (pondok).-. Ingin lingkungan yang sehat.

Ada.-. Ingin sembuh dari sakit.

Ghoib, Gejala stroke, dan Infeksi saluran Pernafasan.-. Lainnya ………………………………………………………………………

Page 118: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

104

n. Prodiktifitas dan Ekonomi-. Tidak ada kegiatan apapun dan ingin membantu pondok.

Ya ada.-. Tidak ada pekerjaan dan ingin bekerja di pondok.

Ya ada.-. Ingin berbagi ketrampilan dan keahlian sesame lansia.

Ya ada-. Ingin berbagi ketrampilan dan keahlian di pondok.

Ya ada.-. Ingin menyumbangkan sebagian/seluruhnya harta ke pondok.

Wakaf kantor dll.-. Lainnya ……………………………………………………………………

o. Psykologi-. Perubahan perilaku.

Ada.-. Perubahan pikiran.

Ada.-. Perubahan emosional.

Ada-. Lainnya ………………………………………………………………………

p. Informasi Lain…………………………………………………………………………………..

Page 119: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

105

Page 120: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

106

DOKUMENTASI

GAMBAR 1

Santunan Iansia PP. Raden Rohmat

GAMBAR 2

Foto bersama pengasuh PP. Kasepuhan Raden Rohmat

Page 121: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

107

GAMBAR 3

Pertemuan bersama keuarga besar P.P Kasepuhan Raden Rohmat

GAMBAR 4

Pertemuan Rutin

GAMBAR 5

GAMBAR 6

Page 122: PROGRAM PEMBINAAN KEAGAMAAN UNTUK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8730/1/TESIS...Rogo.Pesantren ini didirikan oleh Yayasan Pitutur Luhur yang dipimpin oleh Ustadz Solikin.Didirikan

108

GAMBAR 7

GAMBAR 8

GAMBAR 9