bab ii tinjauan pustaka a. pendidikan kesehatan 1. pengertianrepository.ump.ac.id/3585/3/erlin...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan kesehatan
1. Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah istilah yang di terapkan pada
penggunaan proses pendidikan secara terancana untuk mencapai tujuan
kesehatan yang meliputi beberapa kombinasi dan kesepakatan belajar atau
aplikasi pendidikan di dalam bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Pakar
lain Craven dan Hirlne (1996) mengatakan pendidikan kesehatan adalah
penambahan pengetahuan dan kemampuan seorang melalui tekhnik belajar
atau instruksi dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata
dengan cara dorongan terhadap pengarahan diri, aktif memberi informasi
atau ide baru.
Suliha, et al (2012) menyatakan bahwa pendidikan kesehatan
merupakan satu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk membantu
klien baik individu, kelompok maupun masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang didalamnya perawat sebagai pendidik.
Promosi kesehatan dapat di lakukan di berbagai area, salah satunya di
sekolah. Sekolah dapat di gunakan untuk mempengaruhi perilaku anak-anak
dan remaja. Sekolah dapat dijadikan lingkungan yang sehat, yang dapat
membangun kebahagiaan dan membantu anak-anak mengembangkan
perilaku hidup sehat misalnya nutrisi yang positif dan aktivitas fisik yang
11
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
teratur, menghindari perilaku negatif kebiasaan merokok,penggunaan obat-
obatan berbahaya, dan kekerasan. Kesehatan sekolah juga perlu di dukung
oleh orangtua yang menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dengan
memulai gaya hidup yang sehat di lingkungan rumah (Pender, 2002; Anne,
2002).
Upaya mengatasi bahaya merokok juga di lakukan melalui penetapan
peraturan kawasan tanpa rokok. (Depkes RI, 2004). Penetapan kawasan
tanpa rokok telah lama di laksanakan baik di tempat umum, tempat kerja,
dan angkutan umum, mall, kantor-kantor pemerintah swasta. Hal ini juga di
tunjang oleh peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang
pengamanan merokok bagi kesehatan. Upaya untuk mencegah dan
menanggulagi kebiasaan merokok telah banyak di lakukan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan,
Dinas Kesehatan, Rumah sakit telah berupaya melakukan promosi
kesehatan.
1. Konsep dan tujuan pendidikan kesehatan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di
dalam pendidikan itu terjadi pertumbuhan, perkembangan atau
pertumbuhan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang
pada diri individu, kelompok dan masyarakat (Notoatmodjo, 2005).
Sedangkan tujuan secara umum pendidikan kesehatan adalah
meningkatkan penegtahuan masyarakat, merubah perilaku individu
dalam bidang kesehatan sehingga akan mendorong individu agar lebih
mandiri dan menggunakan sarana dan fasilitas kesehatan secara tepat.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Tujuan pendidikan kesehatan menurut Notoatmodjo (2005) adalah.
a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat
b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan sehat
c. Mendorong penggunaan dan sasaran secara tepat sasaran pelayanan
kesehatan yang ada.
2. Pendidikan kesehatan dalam keperawatan
Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk tindakan mandiri
keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok maupun
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang di dalamnya
perawat sebagai pendidik (Suliha, et al, 2002).
Menurut (Suliha, et al, 2002) berdasarkan peranannya perawat
pendidik, perawat mengalihkan pengetahuan, ketrampilan pembentukan
sikap selama pembelajaran berfokus. Perubahan perilaku pada pasien
selama proses pembelajaran pola pikir, sikap, dan ketrampilan yang
spesifik.
3. Metode pendidikan kesehatan
Metode pendidikan kesehatan pada dasarnya merupakan yang di
dalamnya proses pendidikan untuk menyampaikan pesan kepada sasaran
pendidikan kesehatan yaitu individual, metode pendidikan kelompok,
dan pendidikan kesehatan masa. Suatu metode pembelajaran pendidikan
kesehatan dipilih berdasarkan tujuan pendidikan kesehatan kemampuan
perawat sebagai tenaga pengajar, kemampuan individu/ keluarga/
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
kelompok/ masyarakat, besarnya kelompok, waktu pelaksanaan
pendidikan kesehatan serta ketersediaan fasilitas yang mendukung
(Suliha, et al, 2002).
4. Media atau alat bantu pendidikan
Menurut anita (2008) media pembelajaran setiap orang, bahan alat
atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan
pelajar menerima pengetahuan, ketrampilan, dan hidup.
Menurut Hikmawati (2011) media adalah sebagai alat peraga
digunakan dalam rangka atau bertujuan kemudahan dalam
menyampaikan pesan. Alat peraga di susun berdasarkan prinsip bahwa
pengetahuan yang ada pada manusia diterima atau di tangkap melalui
panca indra. Semakin banyak indra yang digunakan akan semakin jelas.
Macam-macam media sebagai alat peraga antara lain :
a. Alat-alat visual (yang dapat dilihat), seperti : film trip, papan tulis,
poster, peta
b. Alat-alat auditif (dapat didengar), seperti : radio, rekaman tape
recorder.
c. Alat-alat yang dapat diliat dan didengar seperti : film, TV, video
d. Dramatisasi seperti : pantomisme, bermain peran, sandiwara boneka.
Tujuan dari menggunakan alat latihan/pendidikan.
a. Sebagai alat bantu dalam latihan/pendidikan.
b. Menimbulkan perhatian.
c. Mengingatkan pesan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
d. Menjelaskan fakta, prosedur, tindakan.
Jadi alat bantu peragaan dalam kegiatan promosi kesehtan sangat
memegang peranan yang perlu diperhatikan. Beberapa alat bantu
peragaan untuk penyuluhan dari mulai yang sederhana sampai dengan
yang canggih bisa digunakan pemanfaatannya disesuaikan dengan situasi
dan kondisi (tempat, waktu, sasaran, kenutuhan, dan tujuan). Alat peraga
yang mungkin sering dipakai di sekolah-sekolah seperti papan
pengumuman/mading, (bulletin board), poster, leaflet . flash card dan
flipchart.
a. Papan pengumuman/mading (bulletin board)
Sebagai sarana untuk menempelkan informasi yang dianggap penting
disekolah. Yang dimaksud dengan papan pengumuman (bulletin
board) adalah papan yang ukuran biasanya dipasang di
dindingsekolah, rumah sakit, balai desa atau kantor kecamatan untuk
tempelan bahan informasi. Biasanya berukuran 90 x 120 cm papan
tadi bisa ditempelkan gambar-gambar yang mengandung informasi
penting, tulisan-tulisan untuk informasi tertentu.
b. Leaflet, poster, flash card, flipchart
Pengertian leaflet :
Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang
sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu.
Bentuk leaflet :
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1) Tulisan terdiri dari 200-400 huruf dengan tulisan cetak biasanya
juga di selingi gambar-gambar, isi leaflet harus dapat dibaca sekali
pandang.
2) Ukuran biasanya 20 x 30 cm.
3) Misalnya leaflet tentang penanganan diare, imunisasi, dan
sebgainya.
Penggunaan leaflet :
1). Untuk mengingatkan kembali tentang hal-hal yang pernah
diajarkan diceramahkan.
Biasanya leaflet diberikan kepada sasaran setelah selesai pelajaran
dan ceramah atau dapat juga diberikan sewaktu kampanye untuk
memperkuat ide yang di sampaikan.
Keuntungan leaflet :
i. Dapat disimpan lama, kalau lupa bisa dilihat kembali
ii. Dapat dipakai sebagai bahan bacaan, rujukan.
iii. Isi dipercaya karena dicetak atau dikeluarkan oleh instansi
resmi
iv. Jangkauan jauh dan dapat menjangkau yang lain
v. Jika perlu dicetak ulang
vi. Dapat dipakai untuk diskusi pada kesempatan berbeda
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Kerugian leaflet :
1) Jika cetakannya tidak menarik orang enggan menyimpannya.
2) Kebanyakan orang enggan membacanya, apalagi hurufnya terlalu
kecil dan susunannya tidak menarik.
3) Leaflet tidak bisa digunakan oleh individu yang kurang lancar
membacanya atau buta huruf.
Pengertian poster :
Poster ialah pesan singkat dalam bentuk gambar, dengan tujuan
untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok agar tertarik pada
materi yang di informasikan atau juga untuk mempengaruhi
seseorang atau kelompok untuk bertindak. Biasanya sekolah
memperoleh distribusi poster-poster yang diproduksi oleh pusat
penyuluhan kesehatan ataupun program-program lainnya.
Pengertian Flash cards
Flash card adalah beberapa kertas/ kartu dengan ukuran kira-kira 25-30
cm yang berisi suatu masalah atau program tertentu. Biasanya tulisan
terletak dilembar balik dan gambar ada pada lembar depan.
Keuntungan :
1) Mudah dibawa kemana-mana dan dapat disimpan untuk bahan
materi kalau diperlukan.
2) Dapat memudahkan penyuluhan yang kurang mampu bicara, karena
bisa membaca teks materi/ kata-kata yang ada pada halaman
belakang tadi.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3) Jika gambar-gambarnya menarik akan merupakan daya rangsang
kelompok sasaran untuk memperhatikan dan mendengarkan secara
tekun.
Flip chart
Flip chart ialah beberapa chart yang telah disusun secara berurutan
dan berisi tulisan dengan gambar yang disatukan dengan ikatan atau
ring spiralpada bagian sisi atas. Biasanya jumlah kartu tersebut
sekitar 12 lembar, berukuran poster atau lebih kecil, memakai kertas
tebal dan bisa ditegakkan.
B. Sikap
1. Definisi Sikap
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2005) mengidentifikasikan sikap
sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara
positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek –
obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 2005)
berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari
proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek
dunia individu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2004) memberikandefinisi
sikapsebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara
sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (2004) memberikan definisi sikap
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada
sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada
benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi
berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan
bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan
untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan
tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon
yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi
sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek
psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang
mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
1. Pengalaman pribadi.
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan
lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan
faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan
akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2. Kebudayaan.
B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh
lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian
seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang
konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan,
ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk
sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
3. Orang lain yang dianggap penting.
Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan
sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini
antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan
untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting
tersebut.
4. Media massa.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti
televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini
dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap
hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut,
apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam
mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah
sikap tertentu.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
5. Institusi Pendidikan dan Agama.
Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai
pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya
meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari
pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6. Faktor emosi dalam diri.
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi
sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan
segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula
merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya
bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.
C. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu.
Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, insaf, mengerti, dan pandai
(Salam, 2013).
Menurut Notoatmodjo (2004), pengetahuan (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “What”.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan,
penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
behavior)
Menurut Bloom dan Skinner pengetahuan adalah kemampuan
seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam
bentuk bukti jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut
merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik
lisan atau tulisan (Notoatmodjo, 2006).
2. Domain pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2006) pengetahuan yang di cakup di dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu:
b. Tahu (Know)
Tahu di artikan sebagai pengingat suatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (re-call) terhadap rangsangan yang telah di
terima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
c. Memahami (Comperhension)
Memahami di artikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
mengiterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
paham terhadap objek/materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan,
menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang akan di pelajari.
d. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi misalnya yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Misalnya hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-
prinsip siklus pemecahkan masalah (Problem Solving Cycle) di dalam
pemecahan masalah dari kasus yang di berikan.
e. Analisis (Analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen tapi masih di dalam struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitan satu dama lain. Kemampuan analisis ini
dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, misalnya dapat
menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
lain sebagainya.
f. Sintesis
Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghungi bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan
kata lain sintesis itu adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
g. Evalusi ( Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
jutifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengetahuan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin di ukur dari suatu objek penelitian atau
responden.
3. Sumber-sumber pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) sumber pengetahuan dapat berupa
pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama,
pemegang pemerintahan dan sebagainya.
4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003) :
a. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam
memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang
berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional
terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.
Pendidikan berati bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup, terutama dalam memotivasi sikap berperan
serta dalam perkembangan kesehatan. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang makin menerima informasi sehingga makin
banyak pola pengetahuan yang di miliki.
Pendidikan bukan hanya sekedar warisan kebudayaan bangsa,
bukan pula warisan dari satu generasi ke generasi berikutnya, namun
pendidikan merupakan suatu cara untuk mengembangkan pribadi dan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
sosial (Arifin, 2008). Pendidikan merupakan upaya untuk memberikan
pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang
meningkat. Apabila seseorang memiliki tingkat pendidikan yang baik
maka akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Pengetahuan yang baik juga akan merubah sikap seseorang, yaitu
perubahan sikap yang buruk berubah menjadi sikap yang lebih baik.
b. Paparan media massa
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik
informasi dapat diterima masyarakat, sehingga yang lebih sering
terpapar , media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain-lain)
akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan
orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Ini berati paparan
media massa mempengaruhi pengetahuan yang di miliki oleh
seseorang.
c. Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun
kebutuhan sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih
mudah tercukupi dibandingkan keluarga dengan status ekonomi
rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan sekunder.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
d. Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupan saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat
berinteraksi secara continue akan lebih besar terpapar informasi.
Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan
individu sebagai dengan demikian hubungan sosial dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang suatu hal.
e. Pengalaman
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal biasa
diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya,
misalnya sering mengikuti kegiatan. Kegiatan yang mendidik misalnya
semianr organisasi dapat memperluas jangkauan pengalamannya,
karena dari berbagai kegiatan tersebut informasi tentang suatu hal
dapat diperoleh.
f. Umur
Menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa umur
merupakan variabel yang selalu diperhatikan dalam penelitian-
penelitian epidemiologi yang merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi pengetahuan. Bertambahnya umur seseorang dapat
berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan
tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan
penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Semakin bertambah umur seseorang, maka semakin komplek
susunan sel saraf dan semakin meningkat pula kemampuannya
(Suyatno, 2005). Seiring bertambah umur kematangan dan kekuatan
berjalan beriringan. Pada saat seseorang menuju kedewasaan maka dia
akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang
nantinya menimbulkan perubahan dalam stuktur kognitifnya
(Budiningsih, 2008)
5. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003). Cara memperoleh pengetahuan ada 2, yaitu:
a. Cara tradisional atau non ilmiah.
1) Cara coba salah
Cara ini adalah merupakan cara tradisional, dilakukan apabila
seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahan
dilakukan dengan coba-coba.
2) Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan dalam cara ini berdasarkan pada otoritas atau
kekuasaan, baik otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama,
atau otoritas ilmu pengetahuan, sehingga banyak sekali kebiasaan-
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan.
b. Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru terbaik, maksudnya bahwa
pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi pada masa lalu.
Dalam hal ini pengetahuan di peroleh dengan menggunakan
penalaran atau jalan pikiran. Cara ini melahirkan pemikiran secara
tidak langsung melalui pertanyaanyang dikemukakan kemudian dicari
hubungannya sehingga dibuat suatu kesimpulan.
c. Cara modern atau cara ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan disebut
metode penelitian ilmiah yang mempunyai sifat lebih sistematis, logis
dan ilmiah.
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja di sebut juga adolescent yang berasal dari kata latin
adolescere yang berati tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Piaget
(dalam Hurlock, 2004) mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja
adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia
di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang lebih tua
melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Masa remaja berlagsung
antara usia 13 sampai 19 tahun.
2. Ciri-ciri masa remaja
Ciri-ciri masa remaja menurut Hurlock (2004) adalah:
a. Masa remaja sebagai periode peralihan
Masa remaja merupakan peralihan dari anak menjadi dewasa.
Dalam setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
terdapat keraguan akan peran yang harus di lakukan. Remaja bukan
lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Bila remaja
berperilaku seperti anak-anak, ia akan di ajari untuk “bertindak sesuai
umurnya”. Kalau remaja berusaha berperilaku seperti orang dewasa,
maka ia sering di anggap belum pantas. Di sisi lain, status remaja yang
tidak jelas ini juga menguntungkan karena memberi waktu kepadanya
untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukkan pola
perilaku, nilai dan sifat yang sesuai bagi dirinya.
b. Masa remaja sebagai periode perubahan
Salah satu tugas perkembangan masa remaja tersulit adalah hal
yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Untuk mencapai tujuan
dari proses sosialisasi sebagai kelompok. Pengaruh teman-teman
sebaya pada sikap,Pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih
besar dari pada pengaruh keluarga. Sehingga bila anggota kelompok
mencoba minum alkhol, obat-obatan terlarang atau merokok maka
remaja cenderung akan mengikutinya (Hurlock, 2004).
C. Bahaya Rokok
1. Pengertian rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu
atau lainnya yang di hasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana
rustica atau spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan
tar, dengan atau tanpa bahan tambahan (Sekretariat Negara RI, 2003).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Upaya mengatasi bahaya merokok juga di lakukan melalui penetapan
peraturan kawasan tanpa rokok. (Depkes RI, 2004). Penetapa kawasan
tanpa rokok telah lama di laksanakan baik di tempat umum, tempat kerja,
dan angkutan umum, mall, kantor-kantor pemerintah swasta. Hal ini juga
di tunjang oleh peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 tentang
pengamanan merokok bagi kesehatan. Upaya untuk mencegah dan
menanggulagi kebiasaan merokok telah banyak di lakukan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan,
Dinas Kesehatan, Rumah sakit telah berupaya melakukan promosi
kesehatan.
2. Kandungan Rokok
Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk
kesehatan. Dua di antaranya adalah nikotin bersifat adiktif dan tar bersifat
karsinogenik.Beberapa zat yang terdapat dalam asap rokok antara lain:
a. Nikotin
Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pirolidin yang terdapat
dalam Nicotiana tabacum, Niotiana rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang bersifat adiktif (dapat mengakibatkan ketagihan).
(Nainggolan 2006).
b . T a r
Tar adalah zat ini sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau
hitam yang di peroleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang. Tar
ini juga di dapat dari tembakau. Terdapat dalam rokok terdiri dari
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
ratusan bahan kimia dapat menyebabkan kanker bilamana zat-zat itu di
hisap waktu merokok akan mengakibatkan kanker paru-paru
(Nainggolan 2006).
c. Racun-racun berbahaya
Sebatang rokok mengandung kurang lebih delapan belas racun,
di antaranya gas karbon monoksida (CO) , nitrogen oksida, amonia,
benzene, metanol, oerilen, hidrogen sianida, akrolen, asetilen,
benzaldehid, arsenikum, benzopiren, uretan, koumarin, ortokresol, dan
lain-lain (Nainggolan 2006).
3. Rokok
Rokok adalah merugikan kesehatan tidak hanya bagi perokok tetapi
juga bagiorang yang menghirup asap rokok. Dalam asap rokok terdapat
zat-zat di antaranya gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida, amonia,
benzene, metanol, perilen, hidrogen sianida, akrolein, asetilen, dan lain-
lain (Nainggolan, 2006). Berbahaya yang dapat berakibat buruk pada
kesehatan.
a. Dampak pada paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel
mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah banyak
(hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada
jaringan paru-paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan
kerusakan alveoli (Tandra, 2005).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Akibat perubahan anatomi saluran napas, para perokok akan
timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala
klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit paru
obstruktif menahun (PPOM). Merokok merupakan penyebab utama
timbulnya kanker dan PPOM, termasuk emfisema, brinkitis kronis, dan
asma (Tandra, 2005).
b. Dampak pada jantung
Nikotin dari rokok itu dapat menyebabkan denyut jantung tidak
teratur, serangan jantung karena akibat merokok ini, dapat terjadi
karena tiba-tiba yang mengakibatkan kematian. Juga karbon
monoksida pada rokok tersebut menghalangi masuknya oksigen pada
jantung yang dapat mengakibatkan serangan jantung secara tiba-tiba,
apalgi kalau urat nadi pembuluh darah, yang membekali otot-otot
jantung dengan darah telah diendapi oleh penyakit karena nikotin dan
karbon monoksida dari rokok tersebut (Nainggolan 2006).
c. Dampak terhadap terjadinya kanker
Kanker yang dapat di derita seorang perokok. Kanker mulut dan
kanker bibir lebih banyak di derita perokok di banding mereka yang
tidak merokok. Ini adalah disebabkan panas dari asap rokok itu
menggunakan pipa. Perokok juga dapat menderita penyakit kanker
kerongkongan dan usus lima sampai sepuluh kali lebih cenderung dari
yang bukan merokok. Faktor utama penyebab ini adalah karena unsur
kimia seperti carsinogen, arsenic dan bengopyrene yang terdapat pada
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
rokok tersebut, yang merupakan zat-zat penyebab kanker (Nainggolan,
2006).
d. Dampak pada kehamilan
Risiko yang di hadapi oleh wanita perokok yang hamil adalah
melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah. Risiko ini dua kali
lebih besar dari pada yang mungkin di hadapi wanita bukan
perokok.Bayi yang ibunya merokok memiliki kemungkinan tiga kali
lebih besar mengalami sindrom kematian bayi secara mendadak
(sudden infant death syndrome). Anak yang di kandung ibu yang
merokok mungkin juga mengalami masalah jangka panjang yaitu asma
dan auitisme. Sebuah penelitian di swedia menunjukan, inu yang
merokok memiliki kemungkinan 40% anaknya terkena autisme
(Jacken, 2004)
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
D. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Sumber: Faktor-faktor yang mempengaruhi bahaya merokok menurut Lawrence green (dikutip oleh Notoadmodjo dalam pendidikan dan perilaku kesehatan, 2003).
Faktor Predisposisi
- Pengetahuan tentang bahaya
merokok
- Sikap terhadap merokok
- Pencapaian prestasi belajar
rendah
- Harga diri rendah
Faktor Pendukung
- Kebiasaan merokok pada teman
- Akses terhadap rokok
Faktor Penguat
- Keluarga yang merokok - Kurangnya dukungan
orangtua - Paparan iklan rokok
Tingkat pengetahuan pada remaja
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
E. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dalam suatu penelitian di sebut
dengan hipotesis (Notoadmodjo, 2010). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
“Ada pengaruh antara pendidikan kesehatan, dansikapterhadap tingkat
penegetahuan bahaya merokok”
1.Pendidikan kesehatan bahaya merokok
2. Sikap
Tingkat pengetahuan remaja
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Erlin Aprilliana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014