bab ii tinjauan pustaka a. kajian teori pengertian belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/bab ii.pdf ·...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar Sagala, (2010: 12). Berdasarkan Hamalik, (2011: 27) belajar adalah memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latian melainkanpengubahan kelakuan. Berdasarkan Gage dalam Sagala, (2010: 13) belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Berdasarkan pengertian di atas belajar dapat disimpulkan sebagai usaha seseorang untuk meningkatkan ilmu, perilaku, dan keterampilan yang dimiliki oleh manusia dan dapat diperoleh dimana saja sebagai bekal pengalaman yang dapat berguna untuk dirinya dan lingkungan sekitarnya. Keberhasilan suatu proses belajar dapat di tentukan oleh siswa itu sendiri. 7 Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Upload: truongmien

Post on 05-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan individu untuk memperoleh

pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah

bahan belajar Sagala, (2010: 12). Berdasarkan Hamalik, (2011: 27)

belajar adalah memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latian

melainkanpengubahan kelakuan. Berdasarkan Gage dalam Sagala,

(2010: 13) belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.

Berdasarkan pengertian di atas belajar dapat disimpulkan

sebagai usaha seseorang untuk meningkatkan ilmu, perilaku, dan

keterampilan yang dimiliki oleh manusia dan dapat diperoleh dimana

saja sebagai bekal pengalaman yang dapat berguna untuk dirinya dan

lingkungan sekitarnya. Keberhasilan suatu proses belajar dapat di

tentukan oleh siswa itu sendiri.

7

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

22

b. Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan Sudjana (2010: 22) hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Penjelasan menurut Supridjono

(2013: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-

keterampilan.

Penjelasan menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana (2010:

22) hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotor.

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom dalam

Sudjana (2010: 23) berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, yakni:

a) Knowledge/Pengetahuan adalah tingkat belajar pengetahuan

yang paling rendah tetapi sebagai prasarat bagi tipe hasil

belajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat bagi pemahaman.

b) Comprehension/Pemahaman adalah kemampuan untuk

menangkap suatu makna dalam suatu konsep.

c) Application/Aplikasi adalah penggunaan abstraksi (ide,

teori, atau petujuk teksnis) pada situasi kongkret atau

situasi khusus.

d) Analysis/Analisis adalah usaha memilih suatu integritas

menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas

hierarkinya dan atau susunanya.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

23

e) Synthesis/Sintesis adalah pernyataan unsur-unsur atau

bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh.

f) Evaluation/Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang

nilai sesuatu yang mungkin di lihat dari segi tujuan,

gagasan, cara kerja, pemecahan, metode, materil, dll

sehingga diperlukan suatu kriteria atau standar tertentu.

Dalam penelitian ini akan ditekankan pada aspek

pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Proses kognitif tidak boleh dianggap aspek sekunder

dalam usaha untuk memahami belajar dan pengajaran

Matematika dikelas. Berdasarkan penjelasan menurut

pandangan Vgotsky dalam Santrock ( 2011: 60 ) :

a) Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis

dan diinterpretasikan secara develop mental.

b) Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan

bentuk yang berfungsi sebagai alat psikologi untuk

membantu dan mentafsirkan aktivitas mental.

c) Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan

dipengaruhi oleh latar belakang kontektual.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.

Berdasarkan penjelasan menurut Sudjana (2010: 29) sikap

seseorang dapat diramalkan perubahanya bila seseorang telah

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

24

memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian ranah

afektif tidak mendapat perhatian dari guru tetapi hasil belajar

ranah afektifakan tampak pada siswadalam berbagai tingkah

laku.Ranah afektif berdasarkan taksonomi Kratwohl dalam

Winkel (1999: 247) terdiri dari lima aspek yakni :

a) Reciving/penerimaan

Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang

dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti

buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru.

b) Characterization by evalue or calue complex/Internalisasi

nilai

Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai

kehidupan sedemikian rupa sehingga menjadi pribadi

(internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam

mengatur kehidupanya sendiri.

c) Valuing/Penilaian

Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian

terhadap sesuatu dan membawa diri sesaui dengan penilaian

itu. Mulai dibentuk suatu sikap: menerima, menolak, atau

mengabaikan; sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang

sesuai dan konsisten dengan sikap batin.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

25

d) Organization/Organisasi

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu

sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam

kehidupan. Nilai-nilai yang diakui dan diterima ditempatkan

pada suatu sekala nilai: mana yang pokok dan selalu harus

diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting.

e) Responding/Partisipasi

Mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif

dan berpartisipasi dalam kegiatan. Kesediaan itu dinyatakan

dalam memberikan suatu reaksi terhadap rangsangan yang

disajikan.

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor menurut klasifikasi Simpson dalam

Winkel (1999: 249) tingkatan keterampilan yaitu sebagai

berikut :

a) Perception/Persepsi

Mencakup kemampuan untuk mengadakan

diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih,

berdasarkan pembedaan anatara ciri-ciri fisik yang khas

pada masing-masing rangsangan.

b) Set/Kesiapan

Mencakup kemempuan untuk menempatkan dirinya

dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

26

gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan

jasmani dan mental.

c) Guided response/Gerakan terbimbing

Mencakup kemampuan untuk melakaukan suatu

rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan

(imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam gerakan

anggota tubuh menurut contoh yang diperlihatkan atau

diperdengarkan.

d) Mechanical response/Gerakan yang terbiasa

Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu

rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih

secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang

diberikan.

e) Complex response/Gerakan kompleks

Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu

keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan

lancar, tepat, dan efisien. Adanya kemampuan ini

dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan beruntun dan

menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu

keseluruhan gerak-gerak yang teratur.

f) Adjustment/Penyesuaian pola gerakan

Mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan

dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

27

setempat atau dengan menunjukan suatu taraf keterampilan

yang telah mencapai kemahiran.

g) Creativity/Kreativitas

Mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola

gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan

inisiatif sendiri.

Penilaian yang ingin dicapai pada penelitian ini terdiri

dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor

dengan menggunkan model pembelajaran Discovery

Learning.

2. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik dilaksanakan dengan menggunakan

prinsip pembejaran yang terpadu. Pembelajaran terpadu

menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang

memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu kali tatap muka,

untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Siswa

dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu

melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan

konsep lain yang telah dikuasainya. Disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang

menggabungkan beberapa mata pelajaran yang digabung menjadi

satu tema. (Kemendikbud 2013).

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

28

b. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan

kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami

konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah

semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi

yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:

1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topic tertentu

2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi mata pelajaran dalam satu tema yang sama

3) Memiliki pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih

mendalam dan berkesan

4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan

mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman

probadi peserta didik

5) Lebih bergairah belajar karena meraka dapat berkomunikasi

dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis,

sekaligus mempelajari pelajaran yang lain

6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang

disajikan dalamkonteks tema yang jelas

7) Guru dapat menhemat waktu, karena mata pelajaran yang

disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan

diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dari dan atau

pengayaan

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

29

8) Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh

kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budu pekerti

sesuai dengan situasi dan kondisi.

c. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

1) Berpusat pada siswa (student centered)

2) Proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman

langsung.

3) Pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas.

4) Saling terkait antara mata pelajaran yang satu dengan mata

pelajaran yang lainnya.

5) Keterpaduan berbagai mata pelajaran.

6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa.

3. Pendekatan Saintifik

a. 1) Pengertian Pendekatan Saintifik

Berdasarkan Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan

Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan (2013: 205), bahwa

pendekatan Saintifik merupakan pendekatan yang memberikan

pemahaman kepada siswa atau peserta didik dalam mengenal,

memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,

bahwa informasi bisa berawal dari mana saja, kapan saja, tidak

bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu

diharapkan kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

30

pembelajaran yang kondusif sehingga mendorong peserta didik

dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan

diberi tahu.

Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) merupakan

materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang

dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu. Konsep

Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan

pada konsep, teori, dan fakta yang dapat dipertanggung

jawabkan, sehingga mendorong dan menginspirasi siswa dalam

berpikir kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,

memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan

substansi atau materi pembelajaran Kemendikbud (2013: 200).

Dari penjelasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

Pendekatan ini berbeda dari pendekatan pembelajaran

kurikulum sebelumnya. Pada setiap langkah inti proses

pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah. Pendekatan

ilmiah ini mempunyai kriteria sesuai dengan Permendikbud

Nomor 81a yaitu proses pembelajaran menghasilkan

pengetahuan dan keterampilan langsung.

2) Proses Pembelajaran pendekatan Saintifik

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap

(attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).

Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

31

Gambar 1.1: Proses pembelajaran menyentuh 3 ranah

(Pelatihan Implementasi kurikulum 2013 : 2014)

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pembelajaran pada pendekatan saintifik

merujuk pada Permendikbud Nomor 81a (Amir Syamsudin, 2013:

35-37) terdiri atas lima kegiatan pembelajaran pokok yaitu:

1) Mengamati

2) Menanya

3) Mengumpulkan informasi

4) Mengasosiasi

5) Mengkomunikasikan

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam

berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum berikut:

1) Mengamati

Kegiatan pembelajaran dalam mengamati adalah

membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan

Sikap

(Tahu Mengapa)

Keterampilan

(Tahu Bagaimana)

Pengetahuan

(Tahu Apa)

Produktif

Inovatif

Kreatif

Afektif

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

32

alat). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan

mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari

informasi.

2) Menanya

Kegiatan pembelajaran dalam menanya adalah

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami

dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan

informasi tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan

yang factual sampai kepertanyaan yang hipotetik). Kompetensi

yang dikembangkan dalam menanya adalah mengembangkan

kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

untuk berfikir kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar

sepanjang hayat.

3) Mengumpulkan informasi/eksperiment

Kegiatan pembelajarannya meliputi melakukan

eksperimen, membaca sumber lain, selain buku teks, mengamtai

objek/kejadian, aktivitas, wawancara dengan narasumber.

Kompetemsi yang dikembangakn adalam kegiatan ini adalah

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat

orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara

yang dipelajari, memebiasakan belajar sepanjang hayat.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

33

4) Mengasosiasikan/ mengolah informasi

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah mengolah

informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpullkan informasi/eksperimen maupun hasil

dari kegiatan mengamati dan kegaiatan mengumpulkan

informasi, pengoilahan informasi yang bersifat menambah

keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi

yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbagai sampai kepada yang

bertentangan.Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan

ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan, prosedur dan dan

kemampuan berfikir induktif, seta deduktif dalam

menyimpulkan.

5) Mengkomunikasikan

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah

menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil

analisis, secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi

yang dikembangakan dalam kegiatan ini adalah

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan

berfikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat

dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang

baik dan benar.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

34

Observing

(mengamati)

Questioning

(menanya)

Associating

(menalar)

Experimenting

(mencoba) Networking

(membentuk

jejaring)

Adapun langkah-langkah pembelajaran pada

pembelajaran menurut Syawal Gultom (2013: 209) meliputi

menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan,

kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau

informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian

menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik pada

pembelajaran disajikan pada gambar 1.2 berikut:

Gambar 1.2: langkah-langkah pembelajaran pada scientific

approach

1) Mengamati (observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan

proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini

memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media

obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan

mudah pelaksanaannya.

2) Menanya (Questioning)

Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat

mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang hasil

pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

35

berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain

yang lebih abstrak.

3) Menalar (Associating)

Kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi/menalar”

dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan

dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah

memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik

terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen

maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang

dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki

pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

4) Mencoba (Experimenting)

Mencoba (experimenting) dimaksudkan untuk

mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.

5) Mengkomunikasikan (Networking)

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan

yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan

melalui menuliskan atau menceritakan yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

36

dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan

menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan

dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau

kelompok peserta didik tersebut.

4. Model Discovery Learning

a. Pengertian model Discovery Learning

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2002: 22) Discovery

Learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam

sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran yang

tidak berbrntuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari

dan menemukan sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan

pemecahan masalah. Secara garis besar prosedurnya adalah

demikian:

1) Simulation. Guru bertanya dengan mengajukan persoalan atau

menyuruh peserta didik untuk membaca atau mendengarkan

uraian yang memuat permasalahan.

2) Problem statement. Anak didik diberi kesempatan

mengidentiikasi berbagai permasalahan.

3) Data collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan

benar tidaknya hipotesis ini, anak didik diberi kesempatan untuk

mengumpulkan berbagai informasi yang relevan.

4) Data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara,

observasi, dan sebagainya, semua diolah, diacak,

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

37

diklarisifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan

cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

5) Verification atau pembukian. Berdasarkan hasil pengolahan dan

pembuktian, hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu

kemudian dicek.

6) Generalization. Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi

tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan.

Pandangan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai

subjek dan objek dalam belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk

berkembang secara optimal sesua dengan kmampuan yang

dimilikinya. Proses belajar harus dipandang sebagai stimulus yang

dapatmenantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peran guru

lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin

belajar dan fasilitator belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak

melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok

memecahkan masalah dengan bimbingan guru.

Pemecahan masalah adalah metode yang mengharuskan pelajar

untuk menemukan jawabanya (discovery) tanpa bantuan khusus.

Dengan pemecahan masalah pelajar menemukan aturan baru yang

lebih tinggi tarafnya sekalipun ia mungkin tidak dapat merumuskan

secara verbal.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

38

b. Kelebihan dan kelemahan model Discovery Learning

1) Kelebihan model Discovery Learning

Beberapa keunggulan metode penemuan adalah sebagai

berikut:

a) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau

memperbanyak persediaan dan penguasaan ketramplilan

dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan

terus dalam penemuan terbimbing. Kekuatan dari proses

penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi

seseorang belajar bagaimana belajar itu;

b) Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi

sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang

sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian,

retensi, dan transfer;

c) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa,

misalnya siswa merasakan jerih payah penyelidikanya,

menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan;

d) Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bergerak maju sesuai dengan kemampuanya sendiri;

e) Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara

belajarnya, sehingga ia lebih merasa terlibat dan termotivasi

sendiri untuk belajar, paling sedikit dapat suatu proyek

penemuan khusus;

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

39

f) Metode ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa

dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui

proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan siswa

sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan;

g) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi

kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai

sesama dalam mengecek ide. Guru menjadi teman belajar,

terutama dalam situasi penemuan yang jawabanya belum

diketahui sebelumnya;

h) Membantu perkembangan siswa menuju spektisisme yang

sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Penggunaan model Discovery Learning ingin merubah

kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah

pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented.

2) Kelemahan model Discovery Learning

Disamping memiliki kelebihan, model Discovery Learning

juga memiliki kelemahan, terutama jika tidak diterapkan dengan

baik :

a) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk

cara belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin

bingung dalam usahanya mengembangkan pikiranya jika

berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan

saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subjek,

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

40

atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan

dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin

akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan

frustasi pada siswa yang lain.

b) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.

Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena

membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau

menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.

c) Harapan yang ditumpahkan dalam strategi ini mungkin

mengecewakan guru dan siswa yang sudah bisa dengan

perencanaan dan pengajaran secara tradisional.

d) Mengajar dengan penemuan mugkin akan dipandang

sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan

kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan

keterampilan. Sedangkan sikap dan keterampilan diperlukan

untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan

emosional sosial secara keseluruhan.

e) Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk

mencoba ide-ide, mungkin tidak ada.

f) Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk

berpikir kreatif, kalao pengertian-pengertian yang akan

ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru,

demikian proses-proses di bawah pembinaanya. Tidak

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

41

semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang

penuh arti.

(Suryosubroto, 2009: 185)

Solusi untuk mengatasi dari kelemahan tersebut bisa

dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery

Learning dengan baik. Bisa dilakukan dengan cara memberi

motifasi kepada siswa terlebih dahuu di awal kegiatan

pembelajaran, agar mental dan semangat siswa bisa terbentuk

dan siap mengikuti pembelajaran. Bisa juga memanfaatkan

media untuk mengkolaborasikan dengan model dan pendekatan

yang digunakan dalam pembelajaran.

5. Tema 6 Pembelajaran Tematik pada Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, yang

bertujuan agar peserta didik dapat memecahkan masalah yang dihadapi

dengan cara mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan membentuk

jejaring. Beberapa mata pelajaran dipadukan menjadi satu yang

dihasilkan sebuah tema. Tema merupakan suatu wadah yang berisi materi

dan konsep pembelajaran yang menyeluruh. Pemilihan tema disesuaikan

dengan lingkungan peserta didik.

Tema 6 indahnya negeriku sub tema indahnya peninggalan

sejarah, berisi mengenai bagaimana mengetahui berbagai peninggalan

sejarah. Isi dalam proses pembelajaran pada sub tema indahnya

peninggalan sejarah dengan penemuan konsep yang terdapat dalam

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

42

pembahasan pembelajaran dapat dijumpai dengan adanya masa sejarah

beserta peninggalan-peninggalanya seperti yang terdapat di museum,

tempat wisata bersejarah. Jadi dengan adanya tema maka akan lebih

mudah dilakukanya proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti

memilih tema 6 indahnya negeriku sub tema indahnya peninggalan

sejarah.

a. Ruang Lingkup Tema

Menurut Rusman (2011: 262) dalam memilih dan

menetapkan tema terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

diantaranya:

1) Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses

berpikir pada diri siswa serta terkait dengan cara dan kebiasaan

belajarnya.

2) Ruang lingkup tema disesuaian dengan usia dan perkembangan

siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuanya.

3) Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dan

dikenali oleh siswa.

Menurut Trianto (2011: 58), prinsip penggalian merupakan

prinsip utama dalam pembelajaran tepadu. Artinya tema-tema yang

saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama

dalam pembelajaran, dalam penggalian tema tersebut hendaknya

memperhatikan beberapa persyaratan:

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

43

1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat

digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran.

2) Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk

dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar

selanjutnya.

3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan

pesikologis anak.

4) Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat

anak.

5) Tema dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa

otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.

6) Tema dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang

berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).

7) Tema yang dipilih hendknya mempertimbangkan ketersediaan

sumber.

Berdasarkan prinsip di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip

penggalian tema sangat penting untuk membentuk suatu tema dalam

pembelajaran. Syarat-syarat yang telah ditentukan harus selalu

diperhatikan supaya tema yang dibuat sesuai dengan isi materi

pelajaran, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan sesuai

dengan perkembangan anak.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

44

B. Kerangka Pikir

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagi macam hal baik yang

berhubungan dengan siswa maupun di luar siswa. Pembenahan harus

dilakukan agar hasil belajar siswa meningkat. Masalah ini terjadi pada siswa

kelas 4 SD Negeri 4 Teluk. Berdasarkan dari wawancara dengan guru dan

observasi yang telah dilakukan peneliti, masih rendahnya hasil belajar siswa

di SD Negeri 4 Teluk sehingga dibutuhkan suatu tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya dengan menggunakan model

pembelajaran. Penerapan model Discovery Learning, merupakan salah satu

penerapan yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di

SD Negeri 4 Teluk.

Penerapan model Discovery Learning adalah suatu penerapan dalam

pembelajaran dimana guru berperan sebagai pembimbing dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,

sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan

kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini yang

diharapkan merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented

menjadi student oriented. Guru memberikan kesempatan muridnya untuk

menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli

matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa

dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,

membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,

mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan. Dengan

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

45

menggunkan model Discovery Learning ini diharapkan dapat menigkatkan

hasil belajar siswa baik pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut :

Gambar 2.3 Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat

dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu:

“Melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran

Discovery Learning pada tema indahnya negeriku sub tema indahnya

peninggalan sejarah dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas 4 SD

Negeri 4 Teluk Kabupaten Banyumas”

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat

meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa pada tema indahnya

negeriku sub tema indahnya peninggalan sejarah menggunakan

pendekatan saintifik pada siswa kelas 4 SD Negeri 4 Teluk?

Kondisi Awal

Hasil belajar siswa kelas 4

SD Negeri 4 Teluk masih

rendah

Tindakan

Penerapan pendekatan

saintifik dan model

Discovery Learning

Kondisi Akhir

Meningkatkan hasil

belajar siswa kelas 4 SD

Negeri 4 Teluk

Pelaksanaan pembelajaran

Dalam pembelajaran tematik

terpadu guru menggunakan

model pembelajaran

Discovery Learning dan

pendekatan saintifik. Aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor

siswa meningkat

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/1169/3/BAB II.pdf · Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) lebih menekankan pada konsep, teori,

46

2. Bagaimana penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat

meningkatkan hasil belajar ranah afektif siswa pada tema indahnya

negeriku sub tema indahnya peninggalan sejarah menggunakan

pendekatan saintifik pada siswa kelas 4 SD Negeri 4 Teluk?

3. Bagaimana penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat

meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa pada tema

indahnya negeriku sub tema indahnya peninggalan sejarah menggunakan

pendekatan saintifik pada siswa kelas 4 SD Negeri 4 Teluk?.

Upaya Meningkatkan Hasil..., Tiar Arif Setiawan, FKIP, UMP, 2017