bab ii tinjauan pustaka 2.1 pengetahuan 2.1.1 pengertian 2.pdf · g) tes urine kehamilan (tes hcg)...

22
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGETAHUAN 2.1.1 Pengertian Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu,dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terdapat suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni. Indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Menurut Notoadmodjo, (2011). Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya. Pengetahuan sanggat berbeda dengan kepercayaan ( beliefs), takhyul (supertition), dan penerangan-penerangan yang keliruh (misinformation). Pengetahuan adalah segalah apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap menusia Mubarak, (2012). Menurut Notoatmodjo, (2010) pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan- bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai. Disimpulkan pengetahuan diperoleh dari proses belajar yang dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan keyakinannya dan pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku.

Upload: others

Post on 15-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 PENGETAHUAN

    2.1.1 Pengertian

    Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu,” dan ini terjadi setelah orang

    melakukan pengindraan terdapat suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

    panca indra manusia, yakni. Indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

    raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

    terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Menurut Notoadmodjo, (2011).

    Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan

    panca indranya. Pengetahuan sanggat berbeda dengan kepercayaan (beliefs),

    takhyul (supertition), dan penerangan-penerangan yang keliruh (misinformation).

    Pengetahuan adalah segalah apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang

    didapatkan oleh setiap menusia Mubarak, (2012).

    Menurut Notoatmodjo, (2010) pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-

    bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat

    kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi

    apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.

    Disimpulkan pengetahuan diperoleh dari proses belajar yang dapat

    membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan

    keyakinannya dan pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan karena

    pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku.

  • 7

    2.1.2 Klasifikasi pengetahuan

    Pengetahuan menurut Mubarak, (2010) mengungapkan bahwa sebelum oaring

    menghadapi perilaku baru dalam diri oaring tersebut terjadi proses yang berurutan

    yaitu :

    1. Kesadaran (Awareness)

    Dimana orang ersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu

    terhadap stimulus.

    2. Ketertarikan (Interest)

    Dimana subjek tertarik terhadap stimulus atau objek tertentu.

    3. EvaluaSsi (Evaluation)

    Menimbang terhadap yang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

    dirinya.

    4. Percobaan (Trial)

    Dimana subjek mulai mencobah melakukan sesuai dengan apa yang

    dikehendaki.

    5. Adopsi (Adoption)

    Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

    kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus Mubarak, (2010).

    2.1.3 Tingkatan pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2011) pengetahuan yang dicakup dalam domain

    kognitif mempunyai enam tingkat yaitu :

    1. Tahu (Know)

    Tahu dapat diartikan sebagai pengigat suatu materi yang telah dipelajari

    sebelumnya, termaksud kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

  • 8

    kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

    atau rangsangan yang telah di terimah. Oleh sebab itu tahu ini merupakan

    tingkat pengetahuan yang paling rendah.

    2. Memahami (comprehension)

    Memahami dihartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

    secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan

    mareti tersebut secara benar.Orang yang telah pahan terhadap objek atau

    materi harus dapat menjelaskan, menjebutkan contoh, menyimpulkan,

    meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

    3. Aplikasi (aplikation)

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang

    telah dipelajari pada situasi atau kondisi (real) sebenarnya. Apliksi disini

    dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

    metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

    Misalnya dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masala di

    dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

    4. Analisis (analysis)

    Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan meteri atau suatu

    objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur

    organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan

    analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

    mengambarkan (membuat bagan), membedahkan, memisahkan,

    mengelompokkan, dan sebagainya.

  • 9

    5. Sintetis (synthetis)

    Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

    menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

    Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

    baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat

    merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya

    terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

    6. Evaluasi (Evaluatiaon)

    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

    atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-penilaian itu

    berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan criteria-

    kriteria yang telah ada.

    2.1.4 Pengukuran pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo, (2011) Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

    dengan membagikan kuesioner atau angket yang menayangkan tentang isi

    materi yang di ukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman

    pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur kita sesuaikan dengan

    tingkatan-tingkatan pengetahuan. Sedangkan kualitas pada pegetahuan pada

    masing-masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan skoring yaitu :

    a. Baik : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100%

    b. Cukup : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 50-75%

    c. Kurang : Bila subjek mampu menjawab dengan benar

  • 10

    2.1.5 Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

    a. Cara coba-coba salah (trial and error)

    Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin

    sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau

    masalah upaya pemecahanya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini

    dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan yang lain sampai

    masalah tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai

    masalah tersebut dapat terpecahkan.

    b. Secara kebetulan

    Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja

    oleh orang yang bersangkutan.

    c. Cara kekuasaan atau otoritas

    Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi

    yang dilakukan oleh orang tampa melalui penalaran apakah yang dilakukan

    tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada

    masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat

    modern.Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang

    mutlak.

    Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

    masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang

    pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut

    diperoleh berdasarkan pada pemegan otoritas, yakni orang mempunyai

    wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin

    agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

  • 11

    d. Berdasarkan pengalaman sendiri

    Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini

    mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

    memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun

    dapat digunakan sebagai upayah memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan

    dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

    memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

    e. Cara akal sehat (common sense)

    Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori

    atau kebenaran. Misalnya pemberihan hadia dan hukuman merupakan cara

    yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam

    konteks pendidikan.

    f. Kebenaran melalui wahyu

    Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari

    tuhan melalui para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakni oleh

    pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

    rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para nabi adalah

    sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan

    manusia.

    g. Kebenaran secara intuitif

    Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui

    proses diluar kesadaran dan tampa melalui proses penalaran atau terpikir.

    Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif suka dipercaya karena kebenaran ini

    tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.

  • 12

    h. Melalui jalan pikiran

    Sejalan dengan perkembangan-perkembangan kebudayaan umat manusia

    cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu

    menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan

    deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak

    langsung melalui pernyataan-pernyataan yang ditemukan.

    Apabilah proses pemuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-

    pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan

    deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke

    khusus.

    i. Induksi

    Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

    pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini

    berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan

    pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian

    disimpulkan kedalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

    memahami suatu gejala.

    j. Deduksi

    Deduksi adaah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

    umum ke khusus. Didalam proses berfikir deduksi berlaku bahwa sesuatu

    yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga

    kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada seiap yang termasuk

    dalam kelas itu.

  • 13

    2.1.6 Cara ilmiah atau modern

    Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

    sistematis, logis dan ilmiah.Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau

    metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembang oleh

    Francis Bacon yang mengembangkan metode berfikir induktif kemudian

    dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam

    memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan ovservasi langsung

    dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan

    objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

    a. Segalah sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat

    dilakuan pengamatan.

    b. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada

    saat dilakukan pengamatan.

    c. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang

    berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

    2.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

    faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut:

    1. Pendidikan

    Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain

    terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipunkiri

    bahwa makin tinggi pendidikan seorang semakin muda pula mereka menerima

    informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang

    dimilikinya.

  • 14

    2. Pekerjaan

    Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman

    dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

    3. Umur

    Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek

    fisik dan psikologis (mental).

    4. Minat

    Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

    sesuatu.Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal

    dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

    5. Pengalaman

    Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan

    lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang

    akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek

    tersebut menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangat

    mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula

    membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

    6. Kebudayaan linkungan sekitar

    Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaru besar

    terhadap pembentukan sikap kita.Apabila dalam mempunyai budaya untuk

    menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya

    mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan

    sangat berpengaruh dalam membentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

  • 15

    7. Informasi

    Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu

    mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang beru.

    2.2 KONSEP DASAR KEHAMILAN

    2.2.1 Pengertian

    Menurut Federasi Obstetric Ginekologi Internasional dalam

    Prawirohardjo,S. (2010), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau

    penyatuan dari spermatozoa dan ovun dan dilanjutkan dengan nidasi atau

    implementasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga ahirnya bayi,

    kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan

    lunas atau 9 bulan menurut kalender internasional. kehamilan terbagi dalam 3

    trimester dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester

    kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13

    minggu (minggu ke 28 hingga ke 40).

    Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovun

    dan dilanjutkan dengan nidasi atau inplantasi yang berlangsung dalam waktu

    40 minggu atau 9 bulan Prawirohardjo, S. ( 2011).

    Kehamilan adalah suatu proses perubahan dalam rangka melanjutkan

    keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim seorang

    wanita Waryana, (2010).

    2.2.2 Tanda-Tanda kehamilan

    Menurut Sulistyawati (2011), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 2 yaitu:

    2.2.2.1 Tanda pasti kehamilan

    1. Terdengar denjut jantung janin (DJJ).

  • 16

    2. Terasa gerak janin.

    3. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambar

    embrio.

    4. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu).

    2.2.2.2 Tanda tidak pasti kehamilan

    a) Rahim membesar

    b) Tanda hegar

    c) Tanda Chadwick yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva.

    d) Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga

    menonjol jelas kearah pembesaran tersebut.

    e) Braxton hicks, bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan

    muda berkontraksi.

    f) Basal Metabolism Rate (BMR) menigkat.

    g) Tes urine kehamilan (tes HCG) positif, tes urine dilaksanakan minimal

    satu minggu setelah terjadi pembuhan. Tujuan dari pemeriksaan ini

    adalah mengetahui kadar hormone gonadotropin dalam urine. Kadar

    yang melebihi ambang normal, mengindikasika bahwa wanita

    mengalami kehamilan.

    h) Ballottement positif, jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu

    dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa

    pantulan di sisi yang lain.

  • 17

    2.2.3 Masa-masa kehamilan

    Menurut Sukarni, (2013) masa-masa kehamilan dibagi menjadi tiga

    periode atau trimester, masing-masing selama 13 minggu.

    2.2.3.1 Trimester I

    Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian

    terhadap penyataan bahwa ia sedang mengandung. Trimester pertama sering

    menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan

    dapat berkembang dengan baik.

    2.2.3.2 Trimester II

    Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik,

    yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala nyamanan

    yang normal dialami saat hamil, namun trimester kedua juga merupakan fase

    ketika wanita menelusur kedalam dan paling banyak mengalami

    kemunduran.

    Menurut Prawiroardjo,S. (2011). Pada trimester kedua ini kehamilan

    biasanya sudah tampak jelas. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedua

    ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil

    pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya mengeluhkan

    ketidaknyamanan. Seperti konstipasi, hemoroid pusing, kelelahan dan rasa

    ingin mengetahui kondisi DJJ Janin dan kesehatan ibu sehat. Maka dari itu

    pada usia kehamilan trimester 2 adalah waktu yang penting untuk

    memeriksakan kehamilannya

  • 18

    2.2.3.3 Trimester III

    Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh

    kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi

    sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti

    kehadiran sang bayi.

    2.2.3.4. Kebutuhan gizi ibu hamil

    Menurut Nanin Jaja dalam Proverawatidan, (2009), Perencanaan gizi

    untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA (Recommended Daily

    Allowance atau Asupan Harian yang Dianjurkan). Dibandingkan ibu yang

    tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%,

    asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%. Bahkan makanan

    yang dianjurkan harus meliputi enam kelompok yaitu makanan yang

    mengandung protein (hewan dan nabati), susu dan olahanya, roti dan biji-

    bijian, buah dan sayuran yang kaya akan pitamin c, sayuran berwarna hijau

    tua, buah dan sayuran lain.

    Penyebab kematian maternal dari faktor reproduksi diantaranya adalah

    maternal age/ usia ibu. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia

    aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Kematian

    maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun

    ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian meternal yang terjadi pada

    usia 20 sampai 35tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah 35

    tahun. Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu mudah

    dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35

    tahun, beresiko tinggi untuk melahirkan Prawirohardjo,S. (2010).

  • 19

    2.3 TABLET FE

    2.3.1 Pengertian tablet Fe (zat besi)

    Menurut Ibrahin dan Proverawati (2010), Zat besi merupakan unsure

    vital untuk pembentukan hemoglobin, juga merupakan komponen penting

    pada system enzim pernafasan seperti sitokrom-oksidase, katalase

    peroksidasi. Fungsi utama zat besi adalah untuk mengantarkan oksigen ke

    dalam jaringan-jaringan tubuh (fungsi hemoglobin) dan berperang pada

    mekanisme oksidase seluler (fungsi system sitokro).

    Menurut Muchtadi, (2009) tablet Fe adalah suatu tablet mineral yang

    sangat dibutukan untuk membentuk sel darah merah (Hemoglobin). Salah

    satu unsure penting dalam proses pementukan sel darah merah adalah

    kandungan tablet Fe.

    Menurut Proverawati, (2009) tablet Fe merupakan vitamin dan mineral

    penting bagi wanita hamil untuk mencegah kecacatan pada perkembangan

    bayi baru lahir dan kematian ibu yang disebabkan oleh anemia berat.

    Oleh karena itu, tablet ini sangat diperlukan ibu hamil. Sudah selayaknya

    seorang ibu hamil akan mendapatkan 90 tablet Fe selama masa

    kehamilannya.

    2.3.2 Manfaat tablet Fe

    Manfaat mengkonsumsi tablet Fe adalah untuk mencegah terjadinya

    abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah sebelum waktunya.

    Mencegah terjadinya ibu hamil terkena anemia, mencegah menurunnya

    kosentrasi, iritabilitas, sakit kepala, perdarahan, pucat, pecah-pecah di bibir,

    kulit kering rapuhnya rambut dan kuku Fitrianingsih, (2009).

  • 20

    Menurut Wirausumah dalam Waryana (2010), Zat besi bagi wanita

    hamil dibutukan untuk memenuhi kehilangan basal, juga untuk

    pembentukan sel-sel darah merah yang semakin banyak serta janin dan

    plasentanya.

    Fungsi dari tablet Fe ini untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi

    yang secara konstan dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feses dan

    keringat Proverawati, (2009).

    Zat besi, sanggat penting karena pada masa kehamilan polume darah

    meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi dalam membangun persediaan

    darahnya Sukarni, (2013).

    Menurut Proverawati, (2009), Fungsi zat besi diantaranya adalah

    1. Untuk membentukan hemoglobin baru.

    2. Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah

    terjadi perdarahan.

    3. Untuk mengantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh

    2.3.3. Cara kerja obat

    Maltofer tablet adalah sediaan zat besi untuk pengobatan defisiensi zat

    besi laten dan anemia. Besi adalah komponen penting dari hemoglobin,

    myoglobin, dan enzim-enzim yang mengandung besi. Biasanya defisiensi

    zat besi dapat menyebabkan cepat lelah, menurunya kosentrasi, iritabilitas

    perasaan gelisa, sakit kepala, hilang nafsu makan, peka terhadap stres dan

    infeksi, pucat, peca-pecah di ujun mulu, kulit kering dan rapuhnya ramut

    dan kuku.

  • 21

    Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada

    pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat

    mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan,

    BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas

    dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi.

    Zat besi dalam maltofer tablet adalah sebagai kompeks besi (III)

    Hidroksida, yang mesing masing pertikelnya terikat pada suatu polume

    karbohidrat polimatosa. Hal ini mencegah kerusakan saluran pencernaan.

    Perlindungan ini mencegah interaksi antara besi dengan makanan. Selain itu,

    hal ini juga menjamin bioavailabilitas zat besi Fitrianingsih, (2009).

    2.3.4. Efek samping

    Efek samping tablet besi kadang-kadang menimbulkan gangguan pada

    system pencernaan seperti rasa penuh, penekanan pada daerah ulu hati,

    mual, sembelit, dan diare. Tinja berwarna gelap yang disebabkan oleh besi,

    tidak menimbulkan masalah yang tidak berarti secara klinis Fitrianingsih,

    (2009). Penyulit ini tidak jaran menyusutkan ketaatan (pemberian

    suplementasi semasa haid terbukti mampu meningkatkan ketaatan itu,

    kerena kebutuhan akan besi pada ketika ini meman cukup tinggi) pasien

    selama pengobatan berlangsung.

    Jika situasi seperti ini berkembang dosis sebaiknya di tirunkan sampai

    pengaruh itu lenyap. Sementara, sebaiknya pasien di beritau bahwa

    pengaruh yang tidak menyenankan itu tidak ada artinya jika di banding

    dengan besarnya manfaat besi Arisman, (2010).

    Cara mengatasi efek samping minum tablet Fe Menurut Proverawati, (2009)

  • 22

    hindari konsumsi suplemen dengan susu atau produk lain yang kaya

    kalsium karena akan mengurangi

    ambil suplemen setelah makan atau sarapan. Lengkapi diet dengan buah

    jeruk atau lemon.

    Untuk mencegah perubahan warna gigi, gunakan sedotan untuk

    meminumsuplemen berbentuk cair

    Pastikan mematuhi dosis yang harus diambil. Jangan menkonsumsi

    suplemen zat besi secara berlebihan

    2.3.5. Cara konsumsi tablet Fe

    Menurut Marmi (2013), cara konsumsi tablet Fe adalah sebagai berikut:

    1) Minum tablet besi dengan vitamin C karena dapat membantu menyerap

    zat besi di usus.

    2) Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan

    zat besi seperti teh, kopi, susu, obat-obatan. Sebaiknya beri jarak waktu

    mengkonsumsinya sekitar 2-4 jam. Menurut Rukiyah, (2010), cara

    memberikan tablet Fe yaitu dengan dosis 1x1 diminum dengan air putih

    satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari agar

    mengurangi efek samping seperti mual.

    2.3.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi zat besi

    Menurut Waryana (2010), Faktor-Faktor yang mempengaruhi absorbsi Fe

    yaitu:

    1) Bentuk Fe

    Besi hem yang merupakan bagian dari hemoglobin yang terdapat dalam

    daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besi non hem yang

  • 23

    berasal dari makanan nabati.

    2) Asam organic

    Vitamin C dan asam pitrat sangat membantu penyerapan besi non hem

    dengan merubah bentuk feri menjadi fero.

    3) Asam fitat, asam oksalat dan tanin

    Ketiga jenis tersebut dapat mengikat Fe sehingga menghambat

    penyerapannya, namun pengaruh negative ini dapat dikurangi dengan

    mengkonsumsi vitamin C.

    4) Tingkat keasaman lambung

    Keasaman lambung dapat meningkatkan daya larut besi.

    5) Kebutuhan tubuh

    Jika tubuh kekurangan Fe atau kebutuhan meningkat, maka penyerapan

    juga akan meningkat.

    2.3.7. Sumber zat besi

    Menurut Marmi (2013), sumber baik besi adalah makanan hewani,

    seperti daging, ayam, dan ikan. Sumber baik lainya adalah telur, serealia

    tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.Nilai besi

    berbagai bahan makanan (mg/100 gram).

  • 24

    Tabel 2.1 Kandungan Fe dalam bahan makanan

    Bahan makanan Nilai Fe Bahan Makanan Nilai Fe

    Tempe, Kecang Keledai murni 10.0 Biscuit 2.7

    Kacang keledai Kering 8.0 Jagung kuning pipil lama 2.4

    Kacang hijau 6.7 Roti putih 1.5

    Kacang merah 5.0 Beras setengah giling 1.2

    Kelapa tua, Daging 2.0 Daun kacang panjan 6.2

    Udang besar 8.0 Bayam 3.9

    Hati sapi 6.6. Sawi 2.6

    Daging Sapi 2.8 Daun katuk 2.7

    Telur bebek 2.8 Kangkung 2.7

    Telur ayam 2.7 Daun singkong 2.0

    Ikan segar 2.0 Pisan ambon 0.5

    Ayam 2.5 Keju 1.5

    Sumber :Marmi (2013).

    2.3.8 Kebutuhan zat besi pada ibu hamil

    Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-

    300%. Sekitar 1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer

    ke janin, 200 mg hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan

    plasenta 450mg untuk pembentukan sel darah merah sulistyoningsih,

    (2011).

    Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga yaitu

    sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini dapat

    diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif penyerapan zat besi

    melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak

    ada sama sekali sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan

  • 25

    sedikit, maka pemberian suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi

    kebutuhan zat besi ibu hamil Arisman, (2010).

    Menurut Depkes RI dalam Waryana (2010), Departemen Kesehatan

    telah melaksanakan program penanggulangan Anemia Gizi Besi dengan

    cara membagikan tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu

    hamil sebanyak 1 tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama

    masa kehamilan setiap tablet kunyah mengandung 100 mg zat besi sebagai

    kompleks besi (III) Hidroksida Polimaltosa (KBP), Siklamat Fitrianingsih,

    2009).

    2.3.9. Efek samping kekurangan zat besi

    Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada

    pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat

    mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan,

    BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas

    dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi.

    Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko

    morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi

    BBLR dan premature juga lebih besar Waryana, (2010).

    Kekurangan zat besi dapat menyebabkan menurunnya kemampuan

    kerja, kekurangan energy pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah,

    letih pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran, kekebalan dan

    gangguan penyembuhan luka, serta kemampuan mengatur suhu tubuh

    Menurun Marmi, (2013).

  • 26

    2.3.10 Patofisiologis Zat Besi Dalam Kehamilan

    Gambar 2.2 Patofisiologis Zat Besi Dalam Kehamilan

    Sumber. (Sarwono P, 2010)

    Zat besi

    Protein

    Eritrosit

    Hemoglobin

    Mengangkut Oksigen Kedalam Tubuh

    Abortus

    Timbulah Gejala Anemia

    -

    Menghasilkan Energi

    +

    Kekurangan Oksigen

  • 27

    2.3.11 Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin, antara lain

    2.3.11.1 Pengaruh anemia terhadap kehamilan

    1. Bahaya selama kehamilan: dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas,

    hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi,

    ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 g%), molahidatidosa, hiperemesis

    gravidarum, pendarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD).

    2. Bahaya saat persalinan: gangguan His (kekuatan mengejan), kala pertama

    dapat berlangsung lama sehingga dapat melelakan dan sering memerlukan

    tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan

    perdarahan postpartum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi

    perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.

    2.3.12 Pengobatan anemia dalam kehamilan

    Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan

    pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data dasar kesehatan

    umum calon ibu tersebut, dalam pemeriksaan keshatan disertakan juga

    pemeriksaan laboratorium. Manuaba, (2013).