bab ii teori dan pengembangan hipotesis 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/bab ii.pdfkeuanggan...

19
6 BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Tiaras dan Wijaya (2015) yang meneliti tentang Pengaruh Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba, Komisaris Independen Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak menggunakan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011 sebagai populasi, hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa manjamen laba dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat agresivitas pajak perusahaan. Sementara untuk likuiditas, leverage, dan proporsi komisaris independen tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat agresivitas pajak perusahaan. Penelitian Ardyansah dan Zulaikha (2014) tentang Pengaruh Size, Leverage, Profitability, Capital Intensity Ratio Dan Komisaris Independen Terhadap Effective Tax Rate (ETR) menyatakan bahwa variabel size (ukuran perusahaan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate (ETR) dengan arah negatif. Hal ini berarti perusahaan besar cenderung memiliki ETR yang lebih rendah. Variable leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate (ETR). Variabel capital intensity ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate (ETR). Hasil penelitian Anita (2015) tentang Pengaruh Corporate Social Responsibility, Leverage, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Upload: others

Post on 24-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

6

BAB II

TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Tiaras dan Wijaya (2015) yang meneliti tentang

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba, Komisaris Independen Dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak menggunakan industri

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011 sebagai

populasi, hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa manjamen laba dan

ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat

agresivitas pajak perusahaan. Sementara untuk likuiditas, leverage, dan proporsi

komisaris independen tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat agresivitas pajak perusahaan.

Penelitian Ardyansah dan Zulaikha (2014) tentang Pengaruh Size,

Leverage, Profitability, Capital Intensity Ratio Dan Komisaris Independen

Terhadap Effective Tax Rate (ETR) menyatakan bahwa variabel size (ukuran

perusahaan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate

(ETR) dengan arah negatif. Hal ini berarti perusahaan besar cenderung memiliki

ETR yang lebih rendah. Variable leverage tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap effective tax rate (ETR). Variabel capital intensity ratio

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap effective tax rate (ETR).

Hasil penelitian Anita (2015) tentang Pengaruh Corporate Social

Responsibility, Leverage, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Page 2: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

7

Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Property

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013) yaitu tidak terdapat

pengaruh antara corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak.

Tidak terdapat pengaruh antara leverage terhadap agresivitas pajak. Terdapat

pengaruh antara likuiditas terhadap agresivitas pajak. Hal ini mengindikasikan

bahwa perusahaan dengan likuiditas yang tinggi tidak enggan untuk

membayarkan seluruh kewajibannya termasuk membayar pajak sesuai dengan

aturan yang berlaku. Tidak terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap

agresivitas pajak.

Penelitian oleh Fadli (2016) tentang Pengaruh Likuiditas, Leverage,

Komisaris Independen, Manajemen Laba dan Kepemilikan Institusional

terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013) menyatakan

bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan,

Leverage berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak dan koefisien

regresi bernilai positif yang menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki

rasio leverage tinggi, maka perusahaan identik akan melakukan agresivitas

pajak. Komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak

perusahaan Manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak

perusahaan. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap

agresivitas pajak.

Hasil penelitian Indradi (2018) tentang Pengaruh Likuiditas, Capital

Intensity Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Perusahan manufaktur Sub

Page 3: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

8

Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012-2016.)

menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh terhadap Agresivitas pajak, Capital

intensity tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Sedangkan secara

bersamaan Likuiditas dan Capital Intensity berpengaruh terhadap Agresivitas

Pajak.

Penelitian oleh Budianti, dll (2018) tentang Pengaruh Return On Asset

(Roa), Leverage (Der), Komisaris Independen Dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Kasus Pada Perusahaan Bumn Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016) menyatakan bahwa Hasil

Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel Return On Asset

(ROA), Leverage (DER), komisaris independen, dan ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Secara parsial Return On Asset (ROA),

Leverage (DER), komisaris independen, tidak berpengaruh terhadap agresivitas

sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak.

Hasil penelitian oleh Suyanto dan Supramono (2012) tentang Likuiditas,

Leverage, Komisaris Independen, Dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas

Pajak Perusahaan menyatakan bahwa likuditas perusahaan manufaktur memiliki

pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan,

leverage perusahaan manufaktur berpengaruh positif dan signifikan terhadap

agresivitas pajak perusahaan, komisaris independen pada perusahaan

manufaktur berpengaruh negatif dan signifikan terhadap agresivitas pajak

perusahaan, dan manajemen laba pada perusahaan manufaktur berpengaruh

positif dan signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Page 4: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

9

Penelitian oleh Muzakki dan Darsono (2015) tentang Pengaruh

Corporate Social Responsibility Dan Capital Intensity Terhadap Penghindaran

Pajak menyatakan bahwa secara umum berdasarkan hasil uji statistik dalam

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR)

berpengaruh negatif secara signifikan terhadap penghindaran pajak. Begitu juga

Capital intensity berpengaruh negatif secara signifikan terhadap penghindaran

pajak.

Hasil penelitian oleh Mustika (2017) tentang Pengaruh Corporate Social

Responsibility, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Capital Intensity

Dan Kepemilikan Keluarga Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada

Perusahaan Pertambangan Dan Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2012-2014) menyatakan bahwa variabel corporate

social responsibility berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak, variabel

ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak,

variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak,

variabel leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak,

variabel capital intensity tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas

pajak, dan variabel kepemilikan keluarga berpengaruh signifikan terhadap

agresivitas pajak.

Penelitian oleh Nugraha dan Meiranto (2015) tentang Pengaruh

Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage

Dan Capital Intensity Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada

Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2013)

Page 5: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

10

menyatakan bahwa corporate social responsibility memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan, Ukuran perusahaan memiliki

pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan,

Profitabilitas memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

agresivitas perusahaan, leverage memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap

agresivitas pajak perusahaan, capital intensity memiliki pengaruh negatif namun

tidak signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Hasil penelitian dari Hartadinata dan Tjaraka (2013) tentang Analisis

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Tax Aggressiveness Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2008-2010 menyatakan bahwa tinggi rasio tingkat

kepemilikan manajerial menunjukkan tingkat yang lebih rendah dari agresivitas

pajak, tinggi proporsi utang menunjukkan penurunan kebijakan pajak yang

agresif, dan perusahaan besar menunjukkan kurang agresif dalam kebijakan

perpajakan.

Penelitian oleh Susilowati dll, (2018) tentang Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Capital Intensity Ratio, Dan Komisaris

Independen Terhadap Effective Tax Rate (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2014-2016)

hasil analisis menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, capital intensity

ratio dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap effective tax rate.

leverage dan profitabilitas berpengaruh terhadap effective tax rate

Page 6: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

11

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya

yaitu penelitian Tiaras dan Wijaya (2015) yang meneliti tentang Pengaruh

Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba, Komisaris Independen Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak menggunakan industri manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011 sebagai populasi. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada variable

independen yang digunakan. Penelitian ini menggunakan sampel yang sama

yaitu perusahaan manufaktur akan tetapi dengan nilai ETR 1-100. Selain hal

tersebut penelitian ini muncul karena adanya perbedaan hasil dari setiap

penelitian. Hasil yang tidak konsisten tersebut menjadikan alasan untuk meneliti

kembali variable-variabel terkait.

2.2 Tinjauan Pustaka

1. Teori Stakeholder

Donaldson dan Preston (1995) dalam stakeholder theory mengatakan

bahwa kinerja sebuah organisasi dipengaruhi oleh semua stakeholder organisasi,

oleh karena itu merupakan tanggung jawab manajerial untuk memberikan

benefit kepada semua stakeholder yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi.

Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan tidak beraktivitas hanya

untuk kepentingan pemilik saham, melainkan juga bagi semua stakeholder

lainnya (Pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah,

masyarakat, analis, dan pihak lain). Pemerintah sebagai regulator, merupakan

salah satu stakeholder perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus

memperhatikan kepentingan pemerintah. Salah satunya adalah dengan cara

Page 7: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

12

mengikuti semua peraturan yang dibuat oleh pemerintah, ketaatan membayar

pajak, dan tidak melakukan penghindaran pajak.

2. Leverage

Leverage menurut (Mardiyanto, 2018:248-249) dikaitkan dengan

manajemen keuangan , biaya tetap (yang berasal dari aktivitas operasi dan

keuangan) yang sanggup menghasilkan laba yang lebih besar. Sebaliknya

leverage berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih besar bilamana tingkat

leverage operasi sudah relatif tinggi, perusahaan cenderung mengurangi tingkat

leverage keuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage

berhubungan dengan struktur modal dan proporsi utang dan ekuitas yang

ditetapkan perusahaan utuk mendanai investasinya.

Leverage adalah salah satu rasio keuangan yang menggambarkan

hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun aset perusahaan.

Perusahaan yang menggunakan hutang akan menimbulkan adanya bunga yang

harus dibayar. Pada peraturan perpajakan, yaitu pasal 6 ayat 1 huruf angka 3 UU

nomor 36 tahun 2008 tentang PPh, bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat

dikurangkan (deductible expense) terhadap penghasilan kena pajak. Menurut

(Kuriah, 2016) Beban bunga yang bersifat deductible akan menyebabkan laba

kena pajak perusahaan menjadi berkurang. Laba kena pajak yang berkurang

pada akhirnya akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan.

Dalam koreksi fiskal beban bunga diakui dengan melihat perbandingan antara

jumlah hutang bank dengan investasi deposito, apabila hutang bank lebih kecil

daripada investasi deposito maka beban bunga bank tidak diakui secara fiskal

Page 8: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

13

karena hal tersebut merupakan salah satu cara perusahaan untuk melakukan

perencanaan pajak agar beban pajak yang dibayarkan lebih sedikit. Menurut

Hery (2015:190) menyatakan rasio leverage adalah “Rasio solvabilitas

atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk sejauh mana aset

perusahaan dibiayai dengan hutang. Dengan kata lain rasio leverage merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban hutang yang harus

ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Dalam penelitian ini

leverage diproksikan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Menurut

Kasmir (2014:157) , Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang

digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara

membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh

ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

peminjama (kreditor) dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan.

Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk meng etahui setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Untuk menghitung Debt to Equity

Ratio (DER) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Leverage (DER) =

Total Hutang / Total Ekuitas.

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya kekayaan (aset)

yang dimiliki suatu perusahaan. Pengukuran perusahaan bertujuan untuk

membedakan secara kuantitatif antara perusahaan besar (large firm) dengan

perusahaan kecil (small firm) besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat

mempengaruhi kemampuan manajemen untuk mengoperasikan perusahaan

Page 9: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

14

dengan berbagai situaisi dan kondisi yang dihadapinya. Semakin besar suatu

perusahaan tentu memiliki aktivitas operasi yang semakin tinggi. Perusahaan

yang besar tentunya juga mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam

menjalankan kegiatan operasinya, dan memiliki kematangan yang lebih dalam

strategi untuk kelangsungan operasinya, termasuk strategi penghematan pajak

(Dewi and Noviari 2017)

Ukuran perusahaan menjelaskan mengenai besar kecilnya suatu

perusahaan. Semakin besar ukuran suatu perusahaan, perusahaan akan dituntut

untuk lebih transparansi mengenai informasi kondisi perusahaan. Perusahaan

yang lebih besar akan memiliki banyak pemegang saham yang berarti juga

memerlukan lebih banyak pengungkapan karena pengungkapan merupakan

tuntutan dari para pemegang saham dan para analis pasar modal.Ukuran

perusahaan besar dapat mencerminkan jika perusahaan tersebut telah mencapai

kemapanan dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki

kinerjanya, sehingga banyak para investor yang ingin memiliki sahamnya dan

pasar akan mau membayar lebih mahal untuk mendapatkan sahamnya (Kuriah

2016). Ukuran perusahaan diukur dengan Log Natural (Total Aset).

4. Capital Intensity

Capital Intensity merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan.

Keputusan tersebut ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan

profitabilitas perusahaan. Intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal

yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Sumber dana atau

Page 10: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

15

kenaikan modal dapat diperoleh dari penurunan aset tetap (dijual) atau

peningkatan jumlah aset tetap (pembelian) (Kuriah, 2016).

Capital Intensity didefinisikan sebagai rasio antara aset tetap seperti

peralatan, mesin dan berbagai properti terhadap total aset (Noor et al.,

2010:190). Capital intensity atau yang diartikan sebagai intensitas modal

merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan. Keputusan tersebut

ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas

perusahaan. Capital intensity adalah jumlah modal perusahaan yang

diinvestasikan pada aktiva tetap perusahaan yang biasanya diukur dengan

menggunakan rasio aktiva tetap dibagi dengan penjualan. Capital intensity

mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan perusahaan untuk

menghasilkan pendapatan. Sumber dana atau kenaikan modal dapat diperoleh

dari penurunan aktiva tetap (dijual) atau peningkatan jumlah aktiva tetap.

Rasio ini menggambarkan seberapa besar aset perusahaan yang diinvestasikan

dalam bentuk aktiva tetap. Capital intensity diukur menggunkan rasio yaitu

total asset tetap / total asset x 100%.

5. Agresivitas Pajak

Suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi

pendapatan kena pajak melalui perencanaan pajak (tax planning) baik secara

legal yang dilakukan dengan penghindaran pajak (tax avoidance) maupun illegal

yang dilakukan dengan penggelapan pajak (tax evasion) disebut dengan

agresivitas pajak. Agresivitas pajak adalah sebuah tindakan yang bertujuan

untuk menurunkan beban pajak melalui perencanaan pajak dengan

Page 11: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

16

menggunakan cara yang tergolong atau tidak tergolong pelanggaran pajak. (Toly

2014) mendefinisikan agresivitas pajak adalah strategi penghindaran pajak untuk

mengurangi atau menghilangkan beban pajak perusahaan dengan menggunakan

ketentuan yang diperbolehkan maupun memanfaatkan kelemahan hukum dalam

peraturan perpajakan atau melanggar ketentuan dengan menggunakan celah

yang masih di dalam grey area.

Tindakan agresivitas pajak, yang mana tindakan tersebut dilakukan

dengan cara meminimalisasi jumlah kena pajak yang didapat perusahaan,

merupakan hal yang sering terjadi pada perusahaan-perusahaan besar saat ini.

agresivitas pajak sebagai kegiatan perencanaan pajak (tax planning) semua

perusahaan yang terlibat dalam usaha mengurangi tingkat pajak yang efektif.

Tax Planning, adalah proses pengendalian tindakan agar terhindar dari

konsekwensi pengenaan pajak yang tidak dikehendaki.

Tindakan pajak agresif adalah tindakan yang dirancang atau

dimanipulasi untuk mengurangi laba fiscal melalui perencanaan pajak (tax

planning) yang tepat. Walaupun tindakan pajak yang diambil tidak menyalahi

peraturan yang ada, tetapi semakin perusahaan mengambil langkah

penghindaran pajak dengan memanfaatkan celah-celah dari peraturan yang ada

maka tindakan tersebut akan dinilai semakin agresif.Perusahaan yang memiliki

pendapatan tinggi cenderung menghadapi beban pajak yang rendah.Rendahnya

beban pajak dikarenakan perusahaan dengan pendapatan yang tinggi berhasil

memanfaatkan keuntungan dari adanya insentif pajak dan pengurang pajak yang

Page 12: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

17

lain (Novia Bani Nugraha 2015). Agresivitas Pajak diukur menggunakan ETR

yaitu beban pajak penghasilan / pendapatan sebelum pajak.

6. Hubungan Leverage Dengan Agresivitas Pajak

Hubungan leverage dengan asgresivitas pajak yaitu ketika perusahaan

melakukan pendanaan melalui hutang bank maka akan timbul beban bunga bank

dalam laporan laba rugi perusahaan sehingga beban tersebut akan mengurangi

laba perusahaan, laba yang lebih sedikit tersebut akan menimbulkan

berkurangnya beban pajak yang akan dibayarkan perusahaan kepada

pemerintah. Dalam hal tersebut perusahaan memanfaatkan hutang bank sebagai

perencanaan pajaknya.

7. Hubungan Ukuran Perusahaan Dengan Agresivitas Pajak

Hubungan antara ukuran perusahaan dengan agresivitas pajak yaitu

besarnya ukuran perusahaan maka peluang perusahaan untuk mendapatkan

penghasilan semakin besar, hal tersebut akan mempengaruhi laba perusahaan

sehingga beban pajak yang dibayarkan oleh perusahaan akan senantiasa

mengikuti ukuran perusahaan tersebut.

8. Hubungan Capital Intensity Terhadap Agresivitas Pajak

Hubungan antara capital intensity terhadap agresivitas pajak adalah ketika

perusahaan memiliki aset yang besar maka akan timbul beban penyusutan dan

amortisasi pada perusahaan, beban penyusutan dan amortisasi tersebut termasuk

dalam koreksi fiscal beda temporer yaitu perbedaan karena waktu dan metode

yang digunakan perusahaan. Maka ketika aset perusahaan besar semakin besar

Page 13: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

18

pula beban penyusutan dan amortisasi yang dikeluarkan, beban tersebut akan

mempengaruhi laba perusahaan dilaporan laba rugi sehingga kemungkinan besar

perusahaan melakukan penghindaran pajak melalui beban penyusutan dan

amortisasi aset perusahaan.

2.3 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak

Leverage menurut (Mardiyanto, 2018:248-249) dikaitkan dengan

manajemen keuangan , biaya tetap (yang berasal dari aktivitas operasi dan

keuangan) yang sanggup menghasilkan laba yang lebih besar. Sebaliknya

leverage berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih besar bilamana

tingkat leverage operasi sudah relatif tinggi, perusahaan cenderung

mengurangi tingkat leverage keuanggan (mengurangi proporsi

utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan

proporsi utang dan ekuitas yang ditetapkan perusahaan utuk mendanai

investasinya.

Menurut peneliti hubungan leverage dengan asgresivitas pajak yaitu

ketika perusahaan melakukan pendanaan melalui hutang bank maka akan

timbul beban bunga bank dalam laporan laba rugi perusahaan sehingga

beban tersebut akan mengurangi laba perusahaan, laba yang lebih sedikit

tersebut akan menimbulkan berkurangnya beban pajak yang akan

dibayarkan perusahaan kepada pemerintah. Dalam hal tersebut perusahaan

memanfaatkan hutang bank sebagai perencanaan pajaknya.

Page 14: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

19

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar beban hutang yang harus ditanggung perusahaan dalam

rangka pemenuhan asset. Rasio leverage yang semakin tinggi menunjukkan

bahwa perusahaan lebih memilih hutang dalam pemenuhan aset dan

pembiayaan perusahaan. Pada peraturan perpajakan, yaitu pasal 6 ayat 1

huruf a angka 3 UU No. 36 tahun 2008 tentang PPh, bunga pinjaman

merupakan biaya yang dapat dikurangkan (deductible expense) terhadap

penghasilan kena pajak. Beban bunga yang bersifat deductible expense akan

menyebabkan laba kena pajak perusahaan berkurang. Semakin besar hutang

maka bunga juga semakin besar dan semakin berkurang pula pajak yang

harus dibayarkan perusahaan. Tindakan perusahaan yang memilih

berhutang untuk mengurangi kewajiban pajaknya dapat disebutkan bahawa

perusahaan tersebut agresif terhadap pajak.

Tingkat financial leverage perusahaan dapat menggambarkan risiko

keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan karena leverage merupakan alat

untuk mengukur seberapa besar perusahaan bergantung pada kreditur dalam

membiayai asset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage

tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai

asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah,

berarti perusahaan tersebut lebih banyak membiayai asetnya dengan modal

sendiri (Anita,2015).

Suyanto (2012) menyatakan bahwa dengan menambah utang

perusahaan memperoleh insentif pajak yang besar sehingga dapat dikatakan

Page 15: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

20

perusahaan tersebut agresif terhadap pajak. Adanya beban bunga yang

timbul akibat transaksi hutang bank juga dapat memperkecil laba

perusahaan sehingga beban pajak dari prosentase laba sebelum pajak

menurun dan perusahaan menjadikan hal tersebut sebagai salah satu cara

untuk memperkecil beban pajak yang akan dibayarkan kepada negara.

(Suyanto dan Supramono, 2012) menyatakan dalam penelitiannya bahwa

leverage perusahaan manufaktur berpengaruh positif dan signifikan

terhadap agresivitas pajak perusahaan, atau dengan kata lain adanya

pengaruh yang kuat antara leverage perusahaan terhadap tingkat agresivitas

pajak perusahaan, dimana semakin tinggi leverage maka semakin tinggi

agresivitas pajak perusahaan. Berdasarkan penelitian di atas maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

H1 : Leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Agresivitas Pajak

Ukuran perusahaan merupakan salah satu karakteristik

perusahaan yang sangat penting. Ukuran perusahaan merupakan suatu

pengukuran yang dikelompokkan berdasarkan besar kecilnya perusahaan

dan dapat menggambar kan aktivitas serta pendapatan perusahaan. Semakin

besar ukuran perusahaan maka semakin besar usaha yang dilakukan

perusahaan untuk menarik perhatian masyarakat. Semakin besar ukuran

perusahaan makan akan semakin disorot oleh stakeholder. Dengan

demikian, perusahaan harus bekerja lebih keras untuk memperoleh

legitimasi dari stakeholder sebagai langkah penyelarasan aktivitas

Page 16: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

21

perusahaan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat (Mustika

2017). Ukuran perusahaan dapat dilihat dari kemampuan finansial suatu

perusahaan. Perusahaan yang memiliki aktiva dengan jumlah yang besar

dapat disebut dengan perusahaan besar (Anita 2015).

Menurut peneliti hubungan antara ukuran perusahaan dengan

agresivitas pajak yaitu besarnya ukuran perusahaan maka peluang

perusahaan untuk mendapatkan penghasilan semakin besar, hal tersebut

akan mempengaruhi laba perusahaan sehingga beban pajak yang dibayarkan

oleh perusahaan akan senantiasa mengikuti ukuran perusahaan tersebut.

Besarnya ukuran perusahaan tidak menentukan berhasil tidaknya

perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan total asset yang dimilki

perusahaan tidak semua digunakan dalam menghasilkan laba perusahaan.

(Ardyansah dan Zulaikha, 2014) menyatakan dalam penelitiannya bahwa

adanya pengaruh negatif yang signifikan dari ukuran perusahaan terhadap

ETR dikarenakan perusahaan besar memiliki ruang lebih besar untuk

perencanaan pajak yang baik dan mengadopsi praktek akuntansi yang

efektif untuk menurunkan ETR perusahaan. Berdasarkan paparan dan hasil

penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

3. Pengaruh Capital Intensity terhadap Agresivitas Pajak

Liu dan Cao (2007) menyebutkan bahwa dengan adanya metode

penyusutan yang sesuai hukum, maka biaya depresiasi dapat dikurangkan

dari laba sebelum pajak. Dengan demikian semakin besar aset tetap dan

Page 17: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

22

biaya penyusutan, perusahaan akan memiliki ETR yang lebih rendah.

Begitu pula perusahaan dengan aset tetap yang besar cenderung melakukan

perencanaan pajak sehingga mempunyai ETR yang rendah. Capital

intensity berkaitan dengan besarnya aset tetap yang dimiliki. Aset tetap

memiliki umur ekonomis yang akan menimbulkan beban penyusutan setiap

tahunnya. Beban penyusutan ini akan mengurangkan laba sehingga beban

pajak yang dibayarkan juga berkurang.

Perusahaan yang memiliki aset tetap yang besar cenderung akan melakukan

perencanaan pajak sehingga menghasilkan ETR yang lebih kecil.(Muzakki

dan Darsono, 2014) menyatakan bahwa dalam penelitiannya Capital

intensity berpengaruh positif terhadap effective tax rates juga dimungkinkan

karena sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur.

Dalam industri manufaktur aset tetap sangat berpengaruh terhadap

kapasitas produksi. Sehingga, semakin besar aset tetap perusahaan yang

dimiliki, maka semakin besar kapasitas produksinya. Hal ini akan

mengakibatkan meningkatnya penjualan karena produksi yang lebih

banyak. Meningkatnya penjualan berarti meningkatnya penghasilan yang

akan berimplikasi pada meningkatnya beban pajak yang harus dibayar

perusahaan.

Menurut peneliti hubungan antara capital intensity terhadap

agresivitas pajak adalah ketika perusahaan memiliki aset yang besar maka

akan timbul beban penyusutan dan amortisasi pada perusahaan, beban

penyusutan dan amortisasi tersebut termasuk dalam koreksi fiscal beda

Page 18: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

23

temporer yaitu perbedaan karena waktu dan metode yang digunakan

perusahaan. Maka ketika aset perusahaan besar semakin besar pula beban

penyusutan dan amortisasi yang dikeluarkan, beban tersebut akan

mempengaruhi laba perusahaan dilaporan laba rugi sehingga kemungkinan

besar perusahaan melakukan penghindaran pajak melalui beban penyusutan

dan amortisasi aset perusahaan.

Berdasarkan paparan dan hasil penelitian tersebut, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Capital Intensity berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak

Page 19: BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 ...eprints.umm.ac.id/46501/3/BAB II.pdfkeuanggan (mengurangi proporsi utangnya).Tingkat leverage berhubungan dengan struktur modal dan proporsi

24

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Agresivitas Pajak

Leverage

Ukuran Perusahaan

Variabel Independen Variabel Dependen

H1

(-)

H2

(+)

Capital Intensity H3

(+)