bab ii sumber pustaka a. burung hantu sebagai tema · dengan memotong arah vertikal, maka akan...

21
5 BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema 1. Definisi Burung Burung merupakan kelompok binatang berdarah panas yang tidak termasuk dalam kelompok binatang menyusui. Suhu tubuh burung 5 derajat celcius di atas suhu tubuh binatang menyusui dan bulu merupakan ciri khas pada burung. Semua hewan vertebrata yang berbulu dimasukkan dalam kelas aves. Selain itu, semua burung memiliki sayap dengan bentuk dan ukuran sayap yang menentukan kemampuan terbang burung dan jarak terbangnya (Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 3, 1989: 569). W. Van Hoeve menyatakan bahwa: Burung merupakan salah satu diantara 5 kelas hewan bertulang belakang. Burung berdarah panas dan berkembang biak melalui telur. Tubuhnya tertutup bulu dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Burung memiliki sejumlah ciri-ciri khusus yang berhubungan dengan kemampuan terbangnya, yaitu: a. Sebagian ruas tulang belakang menjadi satu membentuk titik tumpu yang kuat sewaktu sayap dikepakkan. b. Kebanyakan tulang yang besar berongga untuk mengurangi bobot beban. Berat kerangka hanya 10% dari seluruh berat badan. c. Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat otot-otot terbang yang kokoh untuk menggerakkan sayap. d. Sistem pernafasan diperluas dengan alat pembantu pernafasan, yaitu pundi-pundi udara yang berupa kantong selaput yang ringan. Burung termasuk binatang bertulang belakang, mereka memiliki dua kaki yang berfungsi untuk berjalan, dan dilengkapi dengan dua sayap yang berfungsi

Upload: donguyet

Post on 20-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

5

BAB II

SUMBER PUSTAKA

A. Burung Hantu Sebagai Tema

1. Definisi Burung

Burung merupakan kelompok binatang berdarah panas yang tidak

termasuk dalam kelompok binatang menyusui. Suhu tubuh burung 5 derajat

celcius di atas suhu tubuh binatang menyusui dan bulu merupakan ciri khas pada

burung. Semua hewan vertebrata yang berbulu dimasukkan dalam kelas aves.

Selain itu, semua burung memiliki sayap dengan bentuk dan ukuran sayap yang

menentukan kemampuan terbang burung dan jarak terbangnya (Ensiklopedia

Nasional Indonesia Jilid 3, 1989: 569).

W. Van Hoeve menyatakan bahwa:

Burung merupakan salah satu diantara 5 kelas hewan bertulang

belakang. Burung berdarah panas dan berkembang biak melalui

telur. Tubuhnya tertutup bulu dan memiliki bermacam-macam

adaptasi untuk terbang. Burung memiliki sejumlah ciri-ciri

khusus yang berhubungan dengan kemampuan terbangnya, yaitu:

a. Sebagian ruas tulang belakang menjadi satu membentuk

titik tumpu yang kuat sewaktu sayap dikepakkan.

b. Kebanyakan tulang yang besar berongga untuk mengurangi

bobot beban. Berat kerangka hanya 10% dari seluruh berat badan.

c. Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat otot-otot

terbang yang kokoh untuk menggerakkan sayap.

d. Sistem pernafasan diperluas dengan alat pembantu

pernafasan, yaitu pundi-pundi udara yang berupa kantong selaput

yang ringan.

Burung termasuk binatang bertulang belakang, mereka memiliki dua kaki

yang berfungsi untuk berjalan, dan dilengkapi dengan dua sayap yang berfungsi

Page 2: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

6

untuk terbang. Burung melakukan reproduksi dengan bertelur. Artinya, tidak ada

perkembangan anak di dalam tubuh betina.

2. Burung Hantu

Burung hantu adalah burung pemangsa yang memiliki bulu sangat halus,

ekor pendek, kepala besar dan bulat, dan biasanya memangsa pada malam hari

sehingga sering disebut sebagai hewan nokturnal (pemangsa malam hari).

Matanya yang besar dan mengarah kedepan, dikelilingi piringan wajahnya yang

berupa karangan bulu berbentuk bulat atau mirip gambar jantung. Paruhnya

berkait dan cakarnya tajam. Burung hantu memiliki keanekaragaman dalam

ukuran bentuk tubuh (Redaksi Ensiklopedia Indonesia. 1989:167)

Burung hantu dibagi menjadi 2 jenis, yakni Tytonidae dan Strigidae.

Sembilan spesies burung hantu gereja ditandai oleh karangan bulu berbentuk

gambar jantung di sekitar mata, tungkai panjang dan adanya cakar di tengah setiap

kaki yang telah berkembang menjadi serupa sisir berbentuk gergaji. Kebanyakan

Strigidae tergolong pada jenis Buboninae (burung hantu sejati) yang piringan

wajahnya secara umum lebih kecil atau pipih, sedangkan jambul telinganya

memiliki perkembangan tidak begitu baik jika dibandingkan dengan jenis

Striginae (Redaksi Ensiklopedia Indonesia. 1989:167)

Jenis yang kedua adalah Striginae, ditandai dengan piringan wajah yang

baik perkembangannya. Paling terkenal adalah burung hantu hutan (Strix) tanpa

“telinga”, terutama karena matanya yang hitam dan kebanyakan dari burung jenis

Striginae memiliki tungkai berbulu dan sayap bulat. Enam spesies burung hantu

dari genus Asio memiliki “jambul telinga” atau “rumbai telinga” (Redaksi

Ensiklopedia Indonesia. 1989:167)

Page 3: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

7

Ordo Strigiformes terdiri dari dua suku (familia), yakni suku burung serak

atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae).

Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik

(menyebar terbatas di satu pulau atau satu region saja) di Indonesia, terutama dari

marga Tyto, Otus, dan Ninox

(http://duniadeismaolani.blogspot.sg/2010/12/makalah-taksonomi-hewan-2-

strigiformes.html diakses 13/07/2016 06.52 WIB).

a. Familia Tytonidae

Burung-burung hantu yang termasuk keluarga Tytonidae memiliki

karakteristik utama yaitu memiliki wajah berbentuk hati (disc wajah),

terbentuk oleh bulu kaku yang berfungsi untuk menjelaskan dan mencari

sumber suara ketika berburu. Burung hantu Tytonidae mempunyai adaptasi

lebih lanjut dalam menghilangkan suara pada saat terbang, hal ini karena

sayapnya terdiri dari bulu-bulu yang halus seperti kapas. Burung-burung ini

sangat baik di malam hari yang disesuaikan dengan perilaku mereka, berkat

bentuk dan komposisi bulu 'dari disk wajah, adanya telinga asimetris dan

penglihatan yang tajam mereka, karena mata yang besar. Mereka melakukan

penerbangan secara diam-diam agar tidak terdeteksi oleh mangsa potensial

mereka. Menurut spesiesnya, burung hantu ini sering terdapat di hutan, lahan

pertanian, rawa-rawa, pinggiran bakau, dataran rendah dengan pohon-pohon

tersebar dan terutama di darah pemukiman penduduk. Karena di tempat-

tempat seperti itulah habitat yang cocok untuk berburu dan bersarang.

Keluarga burung Tytonidae hampir semuanya merupakan burung malam,

hidup sendirian atau berpasangan. Mereka sering berpindah-pindah dan

Page 4: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

8

menempati wilayah mereka sepanjang tahun atau selama beberapa tahun. Saat

malam hari, mereka mengucapkan berbagai dencitan dan jeritan, tetapi juga

bersiul beberapa suara. Selama musim kawin, mereka memberikan suara yang

sangat riuh yang ditujukan untuk lawan jenisnya. Contoh spesies dari

keluarga Tytonidae adalah Tyto Alba

(http://duniadeismaolani.blogspot.sg/2010/12/makalah-taksonomi-hewan-2-

strigiformes.html diakses 13/07/2016 06.52 WIB).

Gambar 1 Jenis Burung Hantu Tyto Alba

Sumber: https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/736x/7b/94/17/7b9417315365be3fc472b55ad5fab267.jpg

14/07/2016 02.06 WIB

b. Familia Strigidae

Familia Strigidae merupakan kelompok burung hantu sejati.

Kelompok burung hantu ini dapat di temui menyebar di seluruh dunia,

kecuali daerah antartika dan pulau-pulau di sekitarnya. Untuk daur

kehidupannya, antara family Tytonidae dan family Strigidae pada umumnya

sama. Contohnya, pada waktu siang, burung hantu duduk dengan senyapnya

dan tidak bergerak-gerak di celah-celah daun yang tebal di atas pohon. Pada

waktu senja, burung itu terbang ke kawasan pemburuannya. Biasanya burung

Page 5: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

9

itu bertenggek pada dahan yang rendah yang berjuntai di atas permukaan air.

Mangsanya yaitu ikan, katak, udang, dan serangga air. Biasanya, mangsanya

berada hampir dengannya dan burung itu menyerang dan menangkap

mangsanya. Burung hantu dari family Strigidae ini pun dapat melihat dalam

cahaya yang samar-samar. Pendengarannya juga tajam hingga dapat mencari

mangsanya dalam keadaan yang gelap gulita. Burung hantu dari keluarga

Strigidae bersarang dan bertelur di dalam lubang di batang pokok. Burung ini

bertelur sekali sebiji dan terus mengeramkan telur itu selama satu atau dua

hari hingga menetas. Kemudian burung hantu bertelur lagi, sebiji juga, dan

proses yang sama berulang. Telur burung hantu berwarna putih. Yang

menariknya, kedua-dua burung jantan dan burung betina menjaga telur dan

anak. Di Indonesia, khususnya di Sunda Besar (Sumatra, Jawa, Bali dan

Kalimantan) dari falimy Stringidae terdapat sekitar dua puluh jenis,

diantaranya Beluk Jampuk (Bubo sumatranus), Beluk Ketupa (Ketupa

ketupu), Celepuk Reban (Otus lempiji), Kukuk Seloputu (Strix seloputo)

(http://duniadeismaolani.blogspot.sg/2010/12/makalah-taksonomi-hewan-2-

strigiformes.html diakses 13/07/2016 06.52 WIB).

Page 6: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

10

Gambar 2 Jenis Burung Hantu Bubo Sumatranus

Sumber: https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/564x/dc/c2/b1/dcc2b1489696041d3ba941d517cd59ed.jpg

27/07/2016 11.15 WIB

Bubo sumatranus memiliki alis seperti tanduk, memiliki ukuran

tubuh yang besar (45 cm) dengan garis-garis tebal. Bulu abu-abu tua dengan

berkas telinga horizontal mencolok, tubuh bagian atas coklat kehitaman,

bergaris kuning tua halus seluruhnya, dan memiliki alis putih. Bagian bawah

tubuh abu-abu keputih-putihan bergaris hitam tebal. Saat terbang suaranya

terdengar keras dalam “wuuh” atau “hua-wuh”, dan suara seperti tertawa

“kakakaka”

(http://duniadeismaolani.blogspot.sg/2010/12/makalah-taksonomi-hewan-2-

strigiformes.html diakses 13/07/2016 06.52 WIB).

Page 7: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

11

Gambar 3 Jenis Burung Hantu Ketupa Ketupu

Sumber: https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/564x/34/be/62/34be62ccc2c66d70ea88d5b0c56f0333.jpg

14/07/2016 02.35 WIB

Ketupa ketupu sering disebut juga dengan burung hantu kuning, hal

ini disebabkan oleh bulu-bulunya yang berwarna kuning kecoklatan. Burung

hantu ini mempunyai mata bulat yang besar yang berwarna kuning dan

menghadap ke depan, bersama paruh yang bengkok tajam/ melengkung

seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran

wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan

terkadang menyeramkan. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap

mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah

kelihatan, begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun

(http://duniadeismaolani.blogspot.sg/2010/12/makalah-taksonomi-hewan-2-

strigiformes.html diakses 13/07/2016 06.52 WIB).

Page 8: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

12

Gambar 4 Jenis Burung Hantu Otus Lempiji

Sumber:

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dc/Sunda_Scops-owl.jpg

27/07/2016 08.30 WIB

Otus lempiji atau yang sering disebut dengan celepuk reban

memiliki tubuh yang relatif kecil, dengan panjang tubuh total (diukur dari

ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20-21 cm. Panjang sayap sekitar 15

cm, dan berat sekitar 100 gram. Seperti umumnya burung hantu, celepuk ini

berwarna burik. Banyak jenis celepuk yang warnanya hampir sama, sehingga

untuk melakukan identifikasi harus dilakukakan dengan hati-hati. Atau juga

dapat dengan bantuan lainnya, yaitu dengan menggunakan suaranya. Celepuk

jantan bersuara lebih lembut, “wuup…” dengan sedikit meninggi. Sedangkan

yang betina bernada tinggi dan berubah menurun, keras, dan bergetar, seperti

“whiio” atau “pwok”. Hal ini dilakukan celepuk betina sekitar lima kali per

menit. Terkadang juga mengeluarkan cicitan lembut. Pada burung hantu

celepuk ini tingkah laku yang khas yaitu celepuk jantan dan celepuk betina

hidup berpasang-pasangan dan sering melakukan duet

(http://duniadeismaolani.blogspot.sg/2010/12/makalah-taksonomi-hewan-2-

strigiformes.html diakses 13/07/2016 06.52 WIB).

Page 9: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

13

B. Medium dan Teknik

1. Seni Grafis

Seni grafis termasuk bagian dari seni murni yang berwujud karya dua

dimensional melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis adalah dapat

dilipatgandakan tanpa mengurangi orisinalitas suatu karya (Nooryan Bahari,

2008:83).

2. Cetak Tinggi / Relief Print

Seni cetak relief pada bagian dari suatu permukaan yang terkena tinta

adalah bagian yang menonjol. Bagian permukaan yang menonjol itu dapat dicapai

karena adanya tempelan atau hasil pencukilan bagian yang tidak melalui proses

cetak. Pada cetak cukil kayu, bagian yang tidak mencetak dicukil dengan pahat

atau pisau (M. Dwi Maryanto, 1988:15).

Teknik cetak relief ini menghasilkan gambar dengan proses pencetakan

menggunakan lembaran papan hardboard, tripleks, atau linoleum sebagai

medianya yang dicukil dengan berbagai macam cukil yang berbeda fungsinya,

sehingga dalam proses mencetak memerlukan kesabaran dalam proses

pembuatannya dengan penerapan variasi untuk mencapai efek-efek yang

diinginkan (M. Dwi Marianto, 1988:15).

a. Medium Cetak Tinggi

Pada mulanya, untuk membuat cetakan pada cetak tinggi

menggunakan blok-kayu cetakan yang dipotong secara vertikal maupun

horisontal. Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat

kayu membujur yang disebut blok serat bujur. Blok kayu yang dipotong

horisontal, akan didapatkan serat melingkar, yang menandakan umur

Page 10: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

14

pohon, disebut blok serat lingkar. Pada teknik cetak tinggi, sekarang dapat

menemukan pengganti blok serat pohon tersebut dengan hardboard dan

linoleum (M. Dwi Marianto, 1988:23).

b. Alat dalam Proses Cetak Tinggi

Alat yang digunakan dalam proses cetak cukil kayu berupa pisau

cukil atau pahat cukil, rol, tinta cetak. Terdapat beberapa bentuk pisau

cukil dengan berbagai fungsi.

1. Vinner V

Alat berupa pisau cukil vinner V terdiri dari berbagai ukuran,

fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. Vinner V

sering kali dipakai untuk mencukil blok cetakan yang tidak berserat

seperti hardboard, linoleum (M. Dwi Marianto,1988:26).

2. Cukil lengkung U / Gauge

Pisau cukil lengkung juga terdiri dari beberapa ukuran, hasil

cukilannya berbeda dari vinner V. Kegunaan dari pisau cukil lengkung

yaitu mencukil pada area yang lebar dan ciri khasnya berbentuk U

(M.Dwi Marianto,1988:26).

3. Chisel dan Knife

Fungsi knife dan chisel digunakan untuk menghilangkan dengan

cara mencukil bagian yang tidak diperlukan dalam proses pada

hardboard atau linoleum.

4. Rol / brayer

Fungsi rol adalah untuk perantara membubuhkan tinta dari

bantalan adukan tinta ke permukaan blok yang akan dicetak. Rol yang

Page 11: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

15

digunakan sesuai dengan ukuran pada area yang akan dibubuhi tinta

(M. Dwi Marianto, 1988:32).

5. Tinta Cetak

Tinta pada cetak cukil kayu biasanya berbasis minyak. Guna

pengolesan cat minyak dengan menggunakan rol. Cat ini biasanya

dikemas dalam kaleng atau tube (M. Dwi Marianto,1988:42).

C. Tema (Subject Matter)

Tema atau subject matter merupakan ide atau gagasan yang hendak

dikomunikasikan dalam penciptaan suatu karya yang hendak dikomunikasikan

pencipta karya kepada khalayak (Nooryan Bahari, 2008:22).

D. Bentuk (form)

Sadjiman Ebdi Sanyoto dalam buku “Nirmana: Elemen-elemen Seni dan

Desain” menyatakan segala benda tentu memiliki bentuk (form)

Bentuk apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu

mempunyai bentuk (form). Bentuk apa saja yang ada di alam dapat

disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal. Kerikil, pasir,

kelereng, dan semacamnya yang relatif kecil dan “tidak berdimensi”

dapat dikategorikan sebagai titik. Kawat, tali, galah, dan

semacamnya yang hanya berdimensi memanjang, dapat

disederhanakan menjadi garis. Selembar kertas, karton, papan

triplek, dan semacamnya yang memiliki panjang dan lebar dapat

disederhanakan menjadi bidang. Kotak, tangki minyak, rumah, dan

semacamnya yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi,

dapat disederhanakan menjadi gempal/volume (Sadjiman Ebdi

Sanyoto, 2010:83).

E. Isi (content)

Isi disebut sebagai arti, yang ada dalam suatu karya seni. Maksud dari isi

berupa final statement, mood, atau juga merupakan pengalaman penghayat dalam

membuat suatu karya seni. Isi sering kali dinyatakan dalam sejenis emosi,

aktivitas intelektual yang terasosiasi terhadap karya seni (P. Mulyadi,1994:16).

Page 12: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

16

F. Elemen-Elemen Seni Rupa

Elemen seni rupa merupakan suatu organisasi kesatuan komponen dalam

mewujudkan bentuk karya seni. Menurut Mikke Susanto, elemen seni rupa adalah

komponen yang menjadi satu kombinasi dengan prinsip-prinsip desain untuk

mengontruksi atau menciptakan karya seni (Mikke Susanto,2012:117).

1. Garis

Garis merupakan perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan

sama besar. Garis memiliki dimensi memanjang dan memiliki arah, bisa

pendek, panjang, halus, tebal, berombak, melengkung, lurus, dan lain-lain.

Hal inilah yang menjadi ukuran garis. Ia tidak ditandai dengan sentimeter,

akan tetapi dengan ukuran bersifat nisbi, yakni berupa panjang-pendek,

tinggi-rendah, besar-kecil, dan tebal-tipis. Garis sangat dominan dalam

pembentukan karya seni yang dapat membentuk suatu karakter dan watak

pembuatnya (Mikke Susanto, 2012:148).

Garis merupakan “jejak ” yang digerakkan dalam sebuah deretan

dari titik-titik yang berhimpitan. Juga merupakan suatu goresan atau

sapuan yang sempit dan panjang sehingga membentuk seperti benang atau

pita. Wujud garis terdiri dari garis aktual / nyata dan garis ilusif / semu

(Arfial Arsad Hakim, 1987:42).

Secara garis besar, bentuk garis terbagi menjadi dua yaitu dua

macam, yaitu garis lurus dan garis bengkok atau lengkung, akan tetapi bila

lebih rinci terbagi menjadi empat jenis garis, yaitu garis lurus, garis

lengkung, garis majemuk, dan garis gabungan. Garis lurus terbagi menjadi

garis horisontal, vertikal, dan diagonal. Garis lengkung terdiri dari garis

Page 13: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

17

lengkung kubah, garis lengkung busur, dan lengkung mengapung. Garis

majemuk terdiri dari garis zig-zag dan garis berombak/lengkung S. Garis

gabungan, yaitu garis hasil gabungan antara garis lurus, garis

lengkung, dan garis majemuk (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2010:87).

Gambar 5 “Raut Garis”

Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Nirmana”. 2010: 90

2. Bidang

Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar.

Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu

bidang geometri/beraturan dan bidang non-geometri alias tidak beraturan.

Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah diukur keluasannya,

sedangkan bidang non-geometri merupakan bidang yang relatif sukar

diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik

maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan

Page 14: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

18

mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih (Adi

Kusrianto, 2009: 30).

Gambar 6 “Macam-macam Raut Bidang”

Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Nirmana”. 2010: 105

3. Warna

Dalam buku “Kritik Seni: Wacana, Apresiasi dan Kreasi”, Nooryan

Bahari menjelaskan bahwa warna adalah sebagai berikut:

….gelombang cahaya dengan frekuensi yang dapat

memengaruhi penglihatan kita. Warna memiliki tiga dimensi dasar

yaitu hue, nilai (value), dan intensitas (intensity). Hue adalah

gelombang khusus dalam spektrum dan warna tertentu. Misalnya

spektrum warna merah disebut hue merah. Nilai (value) adalah

nuansa yang terdapat pada warna, seperti nuansa cerah atau gelap,

sedangkan intensitas adalah kemurnian dari hue warna… (Nooryan

Bahari, 2008:100).

Page 15: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

19

Gambar 7 “Lingkaran Warna”

Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Nirmana”. 2010: 31

Pembahasan jenis-jenis warna mendasarkan pada teori tiga warna

primer, tiga warna sekunder, dan enam warna intermediate. Kedua belas

warna ini kemudian disusun dalam satu lingkaran. Lingkaran berisi 12

warna ini jika dibelah menjadi dua bagian akan memperlihatkan setengah

bagian yang tergolong daerah warna panas, dan setengah bagian daerah

warna dingin. Warna merah, jingga, dan kuning digolongkan sebagai

warna panas, kesannya panas dan efeknya pun panas. Warna panas

memberikan kesan semangat, kuat, dan aktif. Warna biru, ungu, dan hijau,

digolongkan sebagai warna dingin, kesannya dingin dan efeknya pun juga

dingin. Untuk menyusun warna dapat digunakan interval tangga warna.

Interval tangga warna adalah tingkatan atau gradasi warna yang digunakan

sebagai jembatan penghubung dua warna kontras. Melalui pedoman pada

Page 16: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

20

interval tangga tersebut dapat dihasilkan susunan warna seperti susunan

warna-warna dengan satu interval tangga (satu warna), dua atau tiga

interval tangga berdekatan (warna-warna transisi), dan interval tangga

saling berjauhan (warna-warna beroposisi) yang disebut laras kontras

(Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2010: 32-37).

4. Tekstur

Tekstur adalah kesan halus dan kasar atau perbedaan tinggi

rendahnya permukaan dari suatu gambar. Tekstur juga merupakan rona

visual yang menegaskan karakter suatu benda yang dilukis atau digambar.

Terdapat dua macam jenis tekstur, yakni tekstur nyata dan tekstur semu.

Tekstur nyata yaitu nilai permukaannya nyata atau dapat dikatakan antara

apa yang tampak akan sama dengan nilai rabanya. Sebaliknya, kesan kasar

yang ditimbulkan dari tekstur semu adalah karena penguasaan teknik gelap

terang pada gambar, jika diraba maka rasa kasarnya tidak kelihatan, atau

justru sangat halus (Nooryan Bahari, 2008:101-102).

G. Prinsip-Prinsip Dasar Seni Rupa

1. Kesatuan (Unity)

Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan

pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya

maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya. Kesatuan diperlukan

dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di

dalamnya. Melalui kesatuan itulah elemen-elemen yang ada saling

mendukung sehingga diperleh fokus yang dituju (Adi Kusrianto, 2009:

35).

Page 17: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

21

Ruang sela atau white space merupakan salah satu prinsip tata seni

rupa yang pada dasarnya untuk membantu memperoleh kesatuan (unity).

Prinsip ruang kosong adalah salah satu cara untuk mendukung kesatuan

dengan pendekatan kerapatan. Susunan bentuk-bentuk dikelompokkan

pada suatu titik untuk memberikan efek lega/longgar. Tentunya dalam

merapatkan objek-objek tersebut harus mempertimbangkan prinsip

keseimbangan juga (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2010:221).

2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan suatu kondisi atau kesan berat, tekanan,

tegangan, sehingga memberikan kesan stabil. Beberapa faktor yang

mendukung keseimbangan antara lain adalah posisi atau penempatan,

proporsi, kualitas, dan arah dari unsur-unsur pendukungnya. Berdasarkan

faktor tersebut terdapat berbagai macam keseimbangan atau balans antara

lain balans simetris dan asimetris; horizontal balans, vertikal balans, dan

radial balans; serta formal balans dan informal balans (Arfial Arsad

Hakim, 1997:6-9).

Keseimbangan simetris yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri

dan ruang sebelah kanan sama persis, baik dalam bentuk, rautnya, besaran

ukurannya, arahnya, warnanya, maupun teksturnya. Dapat dikatakan

komposisi dengan keseimbangan simetris ini adalah setangkup.

Keseimbangan memancar sesungguhnya sama dengan keseimbangan

simetri, tetapi kesamaan polanya bukan hanya di antara ruang sebelah kiri

dan ruang sebelah kanan saja, melainkan juga antara ruang sebelah kanan

dan ruang sebelah bawah. Keseimbangan sederajat yaitu keseimbangan

Page 18: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

22

komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan tanpa

memedulikan bentuk yang ada di masing-masing ruang. Jadi meskipun

memiliki bentuk raut yang berbeda, tetapi besarannya sederajat.

Sedangkan keseimbangan tersembunyi yaitu keseimbangan antara ruang

sebelah kiri dan ruang sebelah kanan meskipun keduanya tidak memiliki

besaran sama maupun bentuk raut yang sama. Jika keseimbangan ini bisa

dicapai maka akan menghasilkan komposisi yang dinamis, hidup,

bergairah (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2010:238-240).

3. Keselarasan (Ritme)

Ritme (keselarasan) suatu istilah yang biasanya dipakai di dalam

musik dan puisi. Ritme pada seni rupa berarti suatu susunan teratur yang

ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga

menimbulkan gerak karena pengulangan objek yang satu ke objek yang

lainnya (Arfial Arsad Hakim, 1997: 18).

4. Perbandingan (Proportion)

Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya

perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan

dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi pada

dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis

(Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 249).

5. Penekanan (Domination)

Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan,

keistimewaan, keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan

salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar

Page 19: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

23

diperoleh karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni. Jadi dominasi

bertugas sebagai pusat perhatian dan daya tarik (Sadjiman Ebdi Sunyoto,

2009: 225).

H. Komposisi Karya Seni

Pada dasarnya komposisi merupakan suatu realisasi dari suatu aktivitas

penciptaan dalam mewujudkan ide. Dalam buku “Diksi Rupa”, Mikke Susanto

menjelaskan bahwa komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa

untuk mencapai integrasi antara warna, garis, bidang, dan unsur-unsur karya seni

yang lain untuk mencapai susunan yang dinamis, termasuk tercapainya proporsi

yang menarik serta artistik (Mikke Susanto, 2011: 226).

Komposisi terbagi menjadi beberapa macam, antara lain komposisi

terbuka dan tertutup, serta komposisi piramida dan piramida terbalik. Komposisi

terbuka adalah suatu komposisi dalam suatu bidang atau ruang komposisi dimana

objek-objek pada gambar terkesan menerus, tersebar, dan meluas dari pusat

bidang tersebut. Selanjutnya jika objek-objek tersebut seakan-akan terpusat di

dalam suatu ikatan, mengumpul, menyempit, sehingga terlihat adanya

pengelompokan objek gambar ke dalam pusat bidang atau ruang komposisi, maka

komposisi yang demikian itu dikatakan komposisi tertutup (Arfial Arsad Hakim,

1997: 36-37).

Subject Matter dalam karya penulis adalah burung hantu yang

digambarkan dalam beberapa bentuk yang berbeda. Penulis tertarik

memvisualisasikan burung hantu ke dalam karya seni grafis cetak tinggi.

Page 20: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

24

I. Referensi Karya

1. Sutriso SZ

Penulis terinspirasi oleh karya Sutrisno berjudul ”Master of My Dream

Girl” dengan ukuran 145 x 100 cm yang dibuat dengan medium woodcut,

penulis terkesan dengan teknik cukilan yang dibuat oleh Sutrisno. Warna-

warna yang ditampilkan mengesankan sebuah keseimbangan antara objek

wanita dengan ikan koi yang sedang berenang yang membuat karya tersebut

dijadikan sebuah inspirasi penulis dalam berkarya seni grafis cetak tinggi.

Gambar 8 Sutrisno SZ berjudul “Master of My Dream Girl”

Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=494566892981

&set=a.390551342981.172077.544957981&type=3&theater

27/07/2016 07.30 WIB

2. Muhammad Ikhwanul Kholiq

Selain Sutrisno, penulis terisnpirasi oleh karya Muhammad Ikhwanul

Kholiq berjudul “Black Arches Moth” dengan ukuran 40 x 60 cm yang dibuat

dengan medium woodcut dan teknik cetak tinggi. Ngengat yang digambarkan

dalam karya tersebut memiliki keseimbangan antara objek ngengat, daun, dan

background. Penulis juga terinsiprasi oleh warna-warna yang dibuat oleh

Muhammad Ikhwanul Kholiq dengan menggradasi warna terang ke gelap.

Page 21: BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema · Dengan memotong arah vertikal, maka akan memperoleh serat ... fungsinya membentuk garis walaupun karakternya berbeda. ... linoleum

25

Gambar 9 Muhammad Ikhwanul Kholiq berjudul “Black Arches Moth”

Sumber: Buku Pengantar Tugas Akhir Muhammad Ikhwanul Kholiq berjudul

“Ngengat Sebagai Sumber Tema Dalam Visualisasi Seni Grafis”

3. Film “Legend of Guardians The Owls of ga'hoole”

Film Legend of Guardians The Owls of ga'hoole dijadikan sebagai

inspirasi lain yang digunakan penulis dalam berkarya seni grafis. Saat

menonton film Legend of Guardians The Owls of ga'hoole, penulis terinspirasi

oleh bentuk-bentuk beranekaragaman burung hantu yang juga diceritakan

betapa kuasanya dan kuat burung hantu dalam memimpin burung hantu

lainnya. Grafis yang ditampilkan dalam film Legend of Guardians The Owls of

ga'hoole terlihat seperti nyata, yang sebenarnya film ini adalah sebuah film

animasi.