3. rpw pulau hantu timur

15
Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 1 I. PROFIL RESORT A. Letak dan Luas Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur terletak di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. RPW Pulau Hantu Timur mempunyai wilayah kerja dengan luas 15.560 Ha yang meliputi perairan Pulau Hantu Timur, Pulau Hantu Barat, Pulau Bundar, Pulau Sebaru Kecil, Pulau Kapas, Pulau Lipan, Pulau Gosong Rengat, Pulau Dua Barat, Gosong Hantu Barat, Karang Baronang, Karang Panjang, dan Karang Rengit. Batas wilayah kerja Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Alur Lalu Lintas Kapal Indonesia, sebelah Selatan berbatasan dengan Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Melinjo, sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan perairan sekitar Pulau Pabelokan, sedangkan pada sebelah Timur berbatasan dengan Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Panjaliran Timur pada SPTN Wilayah II Pulau Harapan. Batas wilayah tersebut ditunjukkan dengan titik-titik batas dengan koordinat sebagaimana yang tercantum pada tabel berikut ini. Tabel 1. Batas wilayah kerja RPW Pulau Hantu Timur No. Batas Titik Batas Koordinat Bujur Timur Lintang Selatan 1 2 3 4 5 1. Sebelah Utara Titik 24 106° 25' 0,012" 5° 24' 0,000" Titik 25 106° 29' 4,000" 5° 24' 0,037" 2. Sebelah Selatan Titik 19 106° 25' 0,012" 5° 32' 45,000" Titik 20 106° 33' 47,000" 5° 32' 45,000" 3. Sebelah Barat Titik 19 106° 25' 0,012" 5° 32' 45,000" Titik 24 106° 25' 0,012" 5° 24' 0,000" 4. Sebelah Timur Titik 20 106° 33' 47,000" 5° 32' 45,000" Titik 21 106° 29' 4,000" 5° 30' 34,000" Titik 22 106° 33' 47,000" 5° 30' 34,000" Titik 25 106° 29' 4,000" 5° 24' 0,037" Sumber : Peta Pembagian Wilayah Kerja Resort Tahun 2013

Upload: nur-kholiq

Post on 22-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur TNKpS

TRANSCRIPT

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 1

I. PROFIL RESORT A. Letak dan Luas

Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur terletak di Seksi

Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau

Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu, Provinsi DKI Jakarta. RPW Pulau Hantu Timur mempunyai wilayah kerja

dengan luas 15.560 Ha yang meliputi perairan Pulau Hantu Timur, Pulau Hantu

Barat, Pulau Bundar, Pulau Sebaru Kecil, Pulau Kapas, Pulau Lipan, Pulau Gosong

Rengat, Pulau Dua Barat, Gosong Hantu Barat, Karang Baronang, Karang Panjang,

dan Karang Rengit.

Batas wilayah kerja Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur

yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Alur Lalu Lintas Kapal

Indonesia, sebelah Selatan berbatasan dengan Resort Pengelolaan Wilayah (RPW)

Pulau Melinjo, sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan perairan sekitar

Pulau Pabelokan, sedangkan pada sebelah Timur berbatasan dengan Resort

Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Panjaliran Timur pada SPTN Wilayah II Pulau

Harapan. Batas wilayah tersebut ditunjukkan dengan titik-titik batas dengan

koordinat sebagaimana yang tercantum pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Batas wilayah kerja RPW Pulau Hantu Timur

No. Batas Titik Batas Koordinat

Bujur Timur Lintang Selatan

1 2 3 4 5

1. Sebelah Utara Titik 24 106° 25' 0,012" 5° 24' 0,000"

Titik 25 106° 29' 4,000" 5° 24' 0,037"

2. Sebelah Selatan Titik 19 106° 25' 0,012" 5° 32' 45,000"

Titik 20 106° 33' 47,000" 5° 32' 45,000"

3. Sebelah Barat Titik 19 106° 25' 0,012" 5° 32' 45,000"

Titik 24 106° 25' 0,012" 5° 24' 0,000"

4. Sebelah Timur Titik 20 106° 33' 47,000" 5° 32' 45,000"

Titik 21 106° 29' 4,000" 5° 30' 34,000"

Titik 22 106° 33' 47,000" 5° 30' 34,000"

Titik 25 106° 29' 4,000" 5° 24' 0,037"

Sumber : Peta Pembagian Wilayah Kerja Resort Tahun 2013

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 2

B. Kedudukan dan Struktur Organisasi

Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur berkedudukan di Pulau

Hantu Timur, Kelurahan Pulau Kelapa. Untuk mendukung pelaksanaan tugas sehari-

hari, RPW Pulau Hantu Timur mempunyai sebuah ruang kerja yang difungsikan

sebagai Kantor Resort yang berada di Pulau Kelapa Dua dan Pos Jaga di Pulau Hantu

Timur. Secara hirarki organisasi, RPW Pulau Hantu Timur merupakan Pelaksana

Teknis yang berada di bawah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I

Pulau Kelapa.

RPW Pulau Hantu Timur dipimpin oleh Kepala Resort yang merupakan

Jabatan Non Struktural yang ditunjuk/ ditetapkan oleh Kepala Balai. Dalam rangka

melaksanakan tugas dan fungsinya, maka ditetapkan Susunan Organisasi Resort

(Gambar 1) sesuai dengan Keputusan Kepala Balai Nomor SK.29/BTNKpS-1/2013

tanggal 22 November 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Taman Nasional Berbasis

Resort pada Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu yang terdiri :

1. Kepala Resort

2. Koordinator Urusan Perlindungan

3. Koordinator Urusan Pengawetan

4. Koordinator Urusan Pemanfaatan

5. Koordinator Urusan Pengelolaan Daerah Penyangga

6. Kelompok Jabatan Fungsional (Polhut/ PEH/ Penyuluh)

Gambar 1. Struktur organisasi Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur

PELAKSANA URUSAN ADMINISTRASI UMUM

Urusan Pemanfaatan

Urusan Pengelolaan Daerah Penyangga

Urusan Perlindungan

Urusan Pengawetan

SPTN WILAYAH I PULAU KELAPA

PELAKSANA URUSAN TEKNIS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

RESORT PENGELOLAAN WILAYAH PULAU HANTU TIMUR

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 3

II. TIPOLOGI RESORT A. Tipologi Fisik

Wilayah Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur tersusun oleh

ekosistem pulau-pulau sangat kecil dan perairan laut dangkal, yang terdiri dari gugus

kepulauan dengan 8 pulau sangat kecil, 6 gosong/ karang dan hamparan pasir

karang laut dangkal sekitar 159,47 hektar, yang sangat miskin hara/ lumpur, dan

kedalaman laut dangkal sekitar 0-40 m. Tipologi wilayah RPW Pulau Hantu Timur

dicirikan dengan kondisi fisiknya. Secara rinci, kondisi fisik wilayah RPW Pulau Hantu

Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 1. Kondisi Fisik Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu

No. Data Uraian Data

1 2 3

1. Lokasi Kelurahan Pulau Kelapa, Kec. Kepulauan Seribu Utara, Kab.

Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta

2. Lingkungan Sekitar Pulau-pulau kecil berpasir putih dan gosong, perairan laut dangkal (0-40 meter)

3. Geologi Geologi kuarter batuan yang belum kompak (QI), terbentuk dari

batuan sedimen satuan batu gamping koral tersusun oleh koloni koral, hancuran koral dan cangkang moluska.

4. Geomorfologi Daratan Pulau (Clay), Rataan Terumbu (Reef flat), dan Lereng

Terumbu/ Tubir (Fore reef)

5. Batimetri Kedalaman perairan laut dangkal sekitar 0-40 m

6. Topografi Topografi landai 0-5 % dengan ketinggian rata-rata 0 – 2 mdpl

7. Iklim iklim tipe D yaitu daerah iklim tropika basah di mana dipengaruhi oleh 2 (dua) musim yaitu musim barat (Desember-Maret) dan

musim timur (Juni-September).

8. Hidrologi dan Oceanografi

• Pasang Surut Pasut Harian Tunggal (diurnal), di mana dalam satu hari terdapat satu kali pasang surut dengan periode selama 24 jam 50 menit

• Gelombang Tinggi gelombang sekitar 0,5 – 1,5 meter, panjangnya 1-12 m

• Arus Laut Kecepatan arus permukaan berkisar antara 0,05 – 0,12 m/detik

• Suhu 28-30,5 ºC

• Salinitas 30-31,5 ‰.

• Derajat Keasaman pH rata-rata sebesar 8

• Kecerahan Kecerahan 3-15 m, kekeruhan 0,5 – 1,1 NTU

Sumber : Kajian Tipologi Resort 2013

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 4

B. Tipologi Biologi

Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur memiliki tipologi

biologis yang berupa keanekaragaman hayati yang tinggi, hadir dalam bentuk

vegetasi pantai, vegetasi mangrove, vegetasi lamun, dan terumbu karang. Kondisi

biologis masing-masing sumber daya hayati tersebut tersaji pada tabel berikut ini.

Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur memiliki tipologi

biologis yang berupa keanekaragaman hayati yang tinggi, hadir dalam bentuk

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar beserta ekosistemnya. Terdapat 4

tipe ekosistem yaitu hutan pantai, hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu

karang. Kondisi biologis masing-masing sumber daya alam hayati tersebut tersaji

pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Tipologi Biologi Kawasan RPW Pulau Hantu Timur

No Tipe Ekosistem Luas (Ha) Persentase

(%) Keterangan

1 2 3 4 5

1 Pulau (Clay) 63,85 0,410 8 pulau

2 Bakau (Mangrove) 0,76 0,005 Mangrove alami

3 Pasir (Sand) 23,85 0,153 Rataan pasir

4 Lamun (Seagrass) 0,07 0,004 Rataan pasir

5 Laguna (Lagoon) - 0,000 Rataan pasir

6 Gudus (Reefcrest) 22,34 0,144 Terumbu karang

7 Tubir (Forereef) 133,52 0,858 Terumbu karang

8 Perairan Laut 12.297,21 98,429 Laut

Jumlah 15.650,00 100,00

Sumber : Kajian Tipologi Resort 2013

1. Satwa Kunci (Flagship Species)

Wilayah Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur menjadi home

range bagi jenis-jenis satwa yang dilindungi yang menjadi spesies kunci (flagship

species) di Taman Nasional Kepulauan Seribu yaitu :

a. Habitat alami peneluran Penyu Sisik di pantai sekitar Pulau Gosong Rengat.

b. Wilayah RPW Pulau Hantu Timur diketahui sebagai habitat/ tempat bermain dan

mencari makan bagi Penyu Sisik yang dicirikan dengan adanya perjumpaan.

c. Wilayah RPW Pulau Hantu Timur merupakan sebagai habitat tempat bermain dan

mencari makan bagi Elang Bondol dan Elang Laut Perut Putih.

d. Wilayah RPW Pulau Hantu Timur merupakan habitat alami/ tempat

berkembangbiak bagi Elang Laut Perut Putih yaitu di Pulau Hantu Timur.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 5

e. Wilayah RPW Pulau Hantu Timur merupakan habitat alami bagi biota dilindungi

yaitu Kima Sisik (Tridacna squamosa), Kima Pasir (Hippopus hippopus), Kima

Raksasa (Tridacna gigas), dan Lola/ Susu Bundar.

2. Satwa Lainnya

Gugusan pulau di wilayah RPW Pulau Hantu Timur tersusun atas terumbu

karang. Koloni (lifeform) karang yang ada terdiri dari koloni karang keras (hard

coral) dan koloni karang lunak (soft coral). Koloni karang keras (hard coral) yang

dijumpai antara lain Acropora Tabulate, Acropora branching, Acropora digitate,

Acropora submassive, Branching, Massive, Encrusting, Submassive, dan Foliose.

Kelompok karang keras yang kelimpahannya banyak adalah famili Fungidae,

Poritidae, Acroporidae, Faviidae, dan Agaricidae.

Satwa lainnya yang dapat ditemukan antara lain adalah Gastropoda,

Pelecypoda, Bivalvia, Chepalopoda seperti Cumi-cumi (Loligo vulgaris), Sotong (Sepia

sp.) dan Gurita (Octopus sp.). Jenis reptil antara lain adalah Penyu Hijau (Chelonia

mydas) dan Biawak (Varanus sp.). Mamalia yang dijumpai adalah Lumba-lumba

Hidung Botol (Tursiops truncatus). Echinodermata yang banyak dijumpai diantaranya

adalah Bintang Laut, Lili Laut, Teripang dan Bulu Babi yang juga merupakan

indikator kerusakan terumbu karang. Crustacea yang dapat dikonsumsi antara lain

Kepiting, Rajungan (Portumus sp.) dan Udang Karang (Spiny lobster). Jenis burung

air yang ditemukan antara lain Jenis Camar (Sterna sp.) dan Cikalang (Fregata spp.).

3. Tutupan Vegetasi

Gugusan pulau di wilayah RPW Pulau Hantu Timur tersusun atas tutupan

vegetasi pantai dan mangrove dengan persentase tutupan vegetasi sebagaimana

tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Tutupan Vegetasi di RPW Pulau Hantu Timur

Tutupan Vegetasi Zona Inti (Ha) ZI ZP ZPW ZPmk TOTAL

No Persentase I II III (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Vegetasi < 40% - - - -

-

53,72

-

53,72

2 Vegetasi > 40% - - - - - 76,54 - 76,54

- - - - - 130,26 - 130,26

Sumber : Kajian Tipologi Resort 2013

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 6

C. Tipologi Sosial Ekonomi

Secara administratif, wilayah kerja Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau

Hantu Timur berada di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

Jumlah penduduk pada Kelurahan Pulau Kelapa berdasarkan sebanyak 6.158 jiwa

yang tersebar di Pulau Kelapa dan Pulau Kelapa Dua. Secara keseluruhan, pulau-

pulau yang berbatasan langsung dengan wilayah RPW Pulau Hantu Timur bukan

merupakan pulau pemukiman, sehingga tidak ada penduduk di dalamnya. Namun

demikian, pulau-pulau tersebut merupakan pulau pribadi yang dikelola dan

digunakan untuk peristirahatan pribadi dan pulau resort wisata yang digunakan

untuk kegiatan rekreasi dan pariwisata. Pulau-pulau tersebut dijaga (dihuni) oleh

pengelola pulau yang berasal dari masyarakat Kepulauan Seribu maupun dari luar

Kepulauan Seribu.

Dalam perekonomian daerah, kegiatan yang menonjol adalah usaha

perikanan dan pariwisata, sehingga pulau resort wisata yang digunakan untuk

kegiatan rekreasi dan pariwisata menjadi salah satu jenis usaha yang mendukung

perekonomian di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, khususnya di Kelurahan

Pulau Kelapa.

Fasilitas yang ada di pulau pribadi dan pulau resort wisata sangat bervariasi

seperti villa/ bungalow, dermaga, helipad, rumah makan, kolam renang, tempat

pemancingan, rumah jaga, bangunan generator listrik, dan lain-lain. Fasilitas jalan

setapak yang terdapat di pulau-pulau tersebut cenderung menggunakan material

konblok sebagai jalan setapak. Pelabuhan yang mempunyai akses ke Kepulauan

Seribu yaitu Marina Ancol, Pelabuhan Kali Adem, Muara Baru, Muara Angke,

Rawasaban, Muara Kamal, Keronjo, dan Maok. Sumber air dapat ditemukan pada

semua pulau berupa sumur galian yang airnya cenderung payau dan asin.

D. Tipologi Daerah Penyangga

Daerah penyangga bagi wilayah Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau

Hantu Timur berupa pulau pribadi yang tidak berpenduduk. Sebanyak 8 pulau

dengan beberapa jenis penggunaan yaitu untuk rekreasi dan pariwisata, dan tempat

peristirahatan pribadi. Pulau yang dikelola untuk Resort wisata yang masih aktif

adalah resort wisata Pulau Hantu/ Pantara Timur dan Pulau Hantu/ Pantara Barat.

Terdapat 1 pulau yang menjadi tempat rehabilitasi pecandu narkoba yaitu Pulau

Sebaru Kecil, 1 pulau yaitu Pulau Bundar digunakan sebagai tempat peristirahatan

pribadi, sedangkan pulau lainnya yaitu Pulau Gosong Rengat dan Pulau Dua Barat

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 7

merupakan pulau pribadi yang kosong (belum dimanfaatkan oleh pemiliknya). Data

tipologi daerah penyangga bagi RPW Pulau Hantu Timur beserta luas dan

peruntukannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Tipologi Daerah Penyangga RPW Pulau Hantu Timur

No. Nama Pulau Luas

(Ha) Peruntukan Penggunaan

1 2 3 4 5

1. Pulau Hantu Timur 10,73 Rekreasi dan Pariwisata Cottage

2. Pulau Hantu Barat 9,32 Rekreasi dan Pariwisata Cottage

3. Pulau Bundar 1,95 Rekreasi dan Pariwisata Peristirahatan

4. Pulau Sebaru Kecil 16,41 Rekreasi dan Pariwisata Peristirahatan

5. Pulau Kapas 0,02 - -

6. Pulau Lipan 6,26 Rekreasi dan Pariwisata Peristirahatan

7. Pulau Gosong Rengat 0,80 PHU Cagar Alam

8. Pulau Dua Barat 7,93 PHU Cagar Alam

Sumber : Keputusan Gubernur Nomor 1516 Tahun 1997 tentang Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Keterangan :

PHU : Penyempurna Hijau Umum

PHB : Penyempurna Hijau Bangunan

E. Tipologi Berdasarkan Zonasi

Wilayah Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur meliputi Zona

Pemanfaatan Wisata, Zona Perlindungan dan Zona Inti I. Zona Pemanfaatan Wisata

terdiri dari perairan Pulau Sebaru Kecil, Pulau Kapas, Pulau Lipan, Pulau Bundar,

Pulau Hantu Barat, Pulau Hantu Timur, Karang Baronang, Karang Panjang dan

Gosong Hantu Barat, Zona Perlindungan terdiri dari perairan sekitar Pulau Dua Barat,

sedangkan Zona Inti terdiri dari perairan Pulau Gosong Rengat dan Karang Rengit.

Dengan demikian, pada Zona Pemanfaatan Wisata di dalam wilayah RPW

Pulau Hantu Timur dapat dikembangkan kegiatan wisata bahari dan usaha pariwisata

alam, di dalamnya dapat dikembangkan sarana prasarana rekreasi dan pariwisata

alam. Pada Zona Inti I, RPW Pulau Hantu Timur merupakan kawasan yang

diperuntukan sebagai perlindungan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata). Sedangkan

pada Zona Perlindungan, RPW Pulau Hantu Timur merupakan kawasan yang

diperuntukan untuk melindungi Zona Inti dan mendukung perkembangbiakan satwa

liar dan satwa migran, di dalamnya dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan

pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, penunjang budidaya, dan

wisata alam terbatas.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 8

F. Potensi Spesifik

Potensi SDA Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur meliputi 4

ekosistem, dengan beberapa potensi spesifik yang ada antara lain :

1. Tipe ekosistem pantai, mangrove, lamun dan terumbu karang.

2. Mempunyai 3 zona, yaitu meliputi Zona Inti I, Zona Perlindungan dan Zona

Pemanfaatan Wisata.

3. Habitat alami dan peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Pulau

Gosong Rengat yang menjadi satwa kunci.

4. Habitat alami dan tempat berkembang biak satwa liar yaitu Elang Laut Perut

Putih yaitu di Pulau Hantu Timur.

5. Wilayah RPW Pulau Hantu Timur merupakan daerah jelajah (home range) satwa

liar yaitu Burung Elang Bondol dan Elang Laut Perut Putih.

6. Wilayah RPW Pulau Hantu Timur merupakan kawasan yang menjadi tempat

persinggahan satwa migran seperti berbagai jenis burung dan ikan.

7. Wilayah RPW Pulau Hantu Timur merupakan habitat alami berbagai jenis biota

laut.

8. Terdapat ekosistem mangrove alami di Pulau Hantu Barat, Pulau Hantu Timur

dan Pulau Bundar.

9. Mempunyai 3 pulau yang diperuntukan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata

yaitu Resort Wisata Pulau Lipan, Pulau Pantara Barat dan Pantara Timur, serta 1

pulau yang menjadi tempat rehabilitasi pecandu narkoba yaitu Pulau Sebaru Kecil

(BNN dan Arta Graha Peduli).

10. Mempunyai 3 titik penyelaman (dive spot) yaitu di perairan Pulau Lipan, Pulau

Hantu Barat dan Hantu Timur.

11. Terdapat Titik Referensi batas kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu di

Pulau Dua Barat.

G. Potensi Gangguan

Kondisi kawasan khususnya di Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau

Hantu Timur yang bersifat terbuka (open acces) maka intensitas berbagai bentuk

gangguan terhadap kawasan semakin meningkat. Gangguan tersebut terwujud

dalam berbagai kegiatan/ aktifitas yang tidak sesuai dengan peruntukan Zonasi

Taman Nasional Kepulauan Seribu. Secara spesifik, potensi gangguan keamanan

(pelanggaran) bidang kehutanan pada RPW Pulau Hantu Timur atara lain adalah :

1. Lalu lintas kapal di zona inti dan perlindungan.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 9

2. Kegiatan pembangunan dengan material laut (pasir laut dan batu karang).

3. Pengambilan dan peredaran TSL/ biota laut dilindungi maupun tidak dilindungi.

4. Kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukan zonasi.

5. Aktifitas wisata tanpa ijin dan merusak terumbu karang.

6. Penangkapan ikan (ikan hias dan konsumsi) tidak ramah lingkungan dan secara

berlebihan (illegal fishing), seperti penggunaan jaring muroami dan potassium.

7. Pencemaran tumpahan minyak/ tarball baik dari kegiatan pengeboran minyak

lepas pantai (bocor atau rembesan) maupun dari kapal laut yang melintas.

8. Gangguan lain yang relatif masih berdampak kecil, tetapi berkecenderungan

menjadi besar yaitu pencemaran limbah/ sampah bahan organik dan unorganik.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 10

III. TUGAS RESORT

Tugas Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur terdiri dari

Tugas Minimal dan Tugas Pokok. Tugas minimal resort merupakan tugas yang harus

dilaksanakan oleh setiap resort, yang apabila tidak dilaksanakan akan menyebabkan

terjadinya gangguan kawasan dan kerusakan sumber daya alam kawasan Taman

Nasional Kepulauan Seribu baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan

tugas pokok adalah melaksanakan pengelolaan kawasan Taman Nasional

Kepuluauan Seribu di wilayah kerjanya yang meliputi 3 pilar konservasi yaitu

perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari, serta pengelolaan

daerah penyangga.

A. Tugas Minimal

Tugas minimal Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur adalah

sebagai berikut :

1. Monitoring dan pemeliharaan batas kawasan.

2. Penjagaan dan patroli pengamanan kawasan.

3. Identifikasi, inventarisasi dan monitoring SDAH dan Ekosistemnya.

4. Identifikasi, inventarisasi dan monitoring daerah penyangga.

5. Sosialisasi dan penyuluhan konservasi kepada masyarakat sekitar.

B. Tugas Pokok

Tugas pokok Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Hantu Timur adalah

melaksanakan pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepuluauan Seribu di wilayah

kerjanya yang meliputi 3 pilar konservasi yaitu perlindungan, pengawetan, dan

pemanfaatan secara lestari, serta pengelolaan daerah penyangga. Dalam

pelaksanaannya disesuaikan dengan rencana kerja Seksi Pengelolaan Taman

Nasional (SPTN) Wilayah dan Rencana Kerja (Renja) Balai Taman Nasional

Kepuluauan Seribu, serta kondisi kawasan dan kebutuhan resort.

1. Tugas Bidang Perlindungan kawasan

Pada bidang perlindungan kawasan, Resort Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau

Hantu Timur mempunyai tugas sebagai berikut :

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 11

a. Melaksanakan tindakan pre-emtif terhadap kerusakan dan gangguan kawasan

atau peredaran TSL :

1) Melakukan identifikasi, inventarisasi dan monitoring potensi gangguan dan

permasalahan yang meliputi :

a) Identifikasi, inventarisasi dan monitoring kegiatan/ aktifitas di zona inti

dan zona perlindungan.

b) Identifikasi, inventarisasi dan monitoring lokasi pengambilan pasir laut

dan batu karang.

c) Identifikasi, inventarisasi dan monitoring pelanggaran pemanfaatan TSL.

d) Identifikasi, inventarisasi dan monitoring penangkapan ikan dan

penggunaan jaring muroami.

e) Identifikasi, inventarisasi dan monitoring kegiatan/ aktifitas yang tidak

sesuai dengan peruntukan zonasi.

f) Identifikasi, inventarisasi dan monitoring pencemaran sampah dan

minyak/ tarball.

2) Anjangsana/ kunjungan kepada pengelola pulau pribadi.

3) Sosialisasi undang-undang terhadap masyarakat (nelayan), pengelola pulau

pribadi, dan pengunjung di dalam kawasan.

b. Melaksanakan tindakan preventif terhadap kerusakan dan gangguan kawasan

atau peredaran TSL :

1) Menyiapkan sarana/ prasarana penjagaan dan patroli pengamanan.

2) Penjagaan pos dan penjagaan di daerah tertentu seperti pelabuhan laut/

dermaga dan pusat informasi, serta pengawasan pengambilan dan peredaran

tumbuhan dan satwa liar (TSL).

3) Melakukan patroli rutin pengamanan kawasan.

4) Melakukan pemeriksaan terhadap indikasi pelanggaran seperti kapal, tempat/

lokasi yang mencurigakan atau diduga terjadi pelanggaran.

c. Membantu pelaksanaan Operasi Represif terhadap kerusakan dan gangguan

kawasan atau peredaran tumbuhan dan satwa liar.

d. Melakukan pemeriksanaan SIMAKSI.

e. Melakukan koordinasi bidang perlindungan dengan pihak terkait.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 12

2. Pengawetan Keanekaragaman Hayati

Pada bidang pengawetan keanekaragaman hayati, Resort Pengelolaan

Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Identifikasi, inventarisasi dan monitoring jenis tumbuhan dan satwa liar, serta

biota laut yang dilindungi beserta ekosistemnya.

b. Monitoring dan perekaman data perjumpaan satwa.

c. Monitoring dan perekaman data habitat peneluran Penyu Sisik.

d. Identifikasi dan monitoring keberadaan satwa migran.

e. Monitoring dan perekaman data sarang Elang Bondol dan Elang Laut Perut Putih.

f. Pengelolaan in situ yaitu pembinaan habitat dan populasi, penyelamatan jenis

tumbuhan dan satwa liar, serta biota laut yang dilindungi beserta ekosistemnya.

g. Monitoring dan pendataan tempat pelestarian Penyu Sisik di Pulau Sepa Besar.

h. Mengumpulkan data primer dan sekunder untuk penyusunan rencana pemulihan

ekosistem dan atau rehabilitasi kawasan.

i. Membantu penyelenggaraan pemulihan ekosistem dan atau rehabilitasi kawasan.

j. Melakukan monitoring tanaman mangrove hasil rehabilitasi.

3. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara Lestari

Pada bidang pemanfaatan sumber daya alam secara lestari, Resort

Pengelolaan Wilayah (RPW) Pulau Hantu Timur mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Identifikasi, inventarisasi dan monitoring potensi objek dan daya tarik wisata

alam serta potensi jasa lingkungan.

b. Identifikasi, inventarisasi dan monitoring jenis-jenis kegiatan/ atraksi pariwisata

alam.

c. Identifikasi, inventarisasi dan monitoring jenis-jenis usaha pariwisata alam.

d. Inventarisasi dan monitoring pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.

e. Melaksanakan pembuatan dan pemeliharaan spesimen tumbuhan dan satwa.

f. Pengelolaan wisatawan melalui kegiatan pendataan dan pemeriksaan tiket masuk

kawasan kepada wisatawan nusantara dan manca negara.

g. Membantu peningkatan PNBP.

h. Sosialisasi Ijin Usaha Pariwisata Alam terhadap pelaku usaha wisata.

i. Pengelolaan aktifitas wisata alam melalui kegiatan monitoring aktifitas wisata.

j. Monitoring dan pemeliharaan sarana promosi dan informasi wisata alam.

k. Monitoring dan pendampingan kegiatan penelitian dan pendidikan.

l. Pemanduan dan Interpretasi wisata alam dan wisata pendidikan.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 13

4. Pengelolaan Daerah Penyangga

Pada bidang pengelolaan daerah penyangga, Resort Pengelolaan Wilayah

(RPW) Pulau Hantu Timur mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Inventarisasi dan monitoring kondisi bio-fisik dan sosekbud daerah penyangga.

b. Membantu penyusunan rencana pengelolaan daerah penyangga.

c. Penyuluhan/ sosialisasi peraturan perundangan dan konservasi kepada pengelola

pulau pribadi dan resort wisata.

d. Membantu pelaksanaan kegiatan bina cinta alam.

e. Monitoring dan pemeliharaan sarana prasarana pengelolaan.

f. Monitoring dan pembinaan pelaku usaha wisata, pemilik pulau, dan pengelola

pulau pribadi/ resort wisata.

g. Melakukan kunjungan ke pengelola pulau pribadi dan resort wisata.

h. Koordinasi dengan pihak terkait dalam bidang pengelolaan daerah penyangga.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 14

IV. PENUTUP

Dokumen tipologi diharapkan dapat mendukung pelaksanaan sistem

pengelolaan taman nasional berbasis resort di Resort Pengelolaan Wilayah Pulau

Hantu Timur pada Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Pulau Kelapa

sehingga tercapai tujuan pengelolaan secara efektif dan efisien.

Tipologi Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu 15

LAMPIRAN-LAMPIRAN