bab ii ruang lingkup
TRANSCRIPT
BAB II
RUANG LINGKUP
Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah satunya adalah
dengan mengembangkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) dan sistem
analisis. Dapat dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak semua orang dalam
organisasi untuk peduli akan bahaya/ potensi bahaya yang dapat terjadi pada pasien.
Pelaporan juga penting digunakan untuk mendorong dilakukannya investigasi lebih lanjut.
Pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden
keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran. Sistem pelaporan insiden
dilakukan secara internal di rumah sakit dan eksternal kepada Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKP-RS) Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) sampai
terbentuknya Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Pelaporan insiden ini penting
karena akan menjadi awal proses pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama berulang
kembali.
Laporan Insiden Keselamatan Pasien internal adalah pelaporan secara tertulis setiap
kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa pasien, keluarga pengunjung maupun
karyawan yang terjadi di rumah sakit. Siapa saja atau semua staf RS yang pertama kali
menemukan kejadian atau yang terlibat dalam kejadian tersebut harus membuat laporan
insiden. Staf RS harus diberi pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari maksud,
tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara mngisi laporan insiden, kapan
harus melaporkan, pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisis
laporan.
Laporan insiden keselamatan pasien eksternal KKP-RS adalah pelaporan secara
anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kondisi potensial cedera dan insiden keselamatan pasien
yang terjadi pada pasien dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya.
Pelaporan insiden bertujuan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming).
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam waktu paling lambat 2x24
jam sesuai format laporan.